konflik batin tokoh utama dalam novel seri …

78
KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI SUPERNOVA: PARTIKEL KARYA DEWI LESTARI: KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA SKRIPSI OLEH: RAHMAT ZAKI SIRAIT NIM 120701029 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA MEDAN 2019 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

1

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI

SUPERNOVA: PARTIKEL KARYA DEWI LESTARI:

KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA

SKRIPSI

OLEH:

RAHMAT ZAKI SIRAIT

NIM 120701029

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

MEDAN

2019

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 2: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 3: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 4: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

i

Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel Seri Supernova: Partikel Karya

Dewi Lestari: Kajian Psikologi Sastra

Rahmat Zaki Sirait

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini disusun sebagai syarat untuk

memeroleh gelar Sarjana Sastra di Universitas Sumatera Utara adalah benar

merupakan hasil karya penulis sendiri. Adapun pengutipan atau pendapat dari

hasil karya orang lain dalam penulisan skripsi ini, telah penulis cantumkan ke

dalam daftar pustaka. Apabila pernyataan yang saya buat ini tidak benar, saya

bersedia menerima sanksi berupa pencabutan gelar sarjana yang saya peroleh.

Medan, Juni 2019

Penulis

Rahmat Zaki Sirait

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 5: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

ii

Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel Seri Supernova: Partikel Karya

Dewi Lestari: Kajian Psikologi Sastra

Rahmat Zaki Sirait

120701029

ABSTRAK

Penelitian ini mengkaji konflik batin tokoh utama dalam novel Seri Supernova:

Partikel karya Dewi Lestari. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

konflik batin yang dialami tokoh utama dalam novel Partikel karya Dewi Lestari

melalui pendekatan psikoanalisis Sigmund Freud. Untuk menganalisis data

peneliti mengunakan teknik analisis deskriptif didukung teori psikoanalisis

Sigmund Freud. Penelitian ini berfokus pada konflik batin tokoh utama dalam

novel Partikel karya Dewi Lestari. Setelah peneliti melakukan pengumpulan data

menggunakan metode hermeneutika dan teknik pustaka, menyimak dan mencatat,

untuk mendapatkan data terhadap objek penelitian yaitu novel Partikel karya

Dewi Lestari. Peneliti menemukan 28 data untuk diteliti dan dianalisis. Data

tersebut berkaitan dengan konflik batin yang dialami oleh tokoh utama Zarah.

Menurut Wirawan yang membagi konflik batin menjadi tiga yaitu; konflik

pendekatan ke pendekatan, pendekatan ke menghindar dan menghindar ke

menghindar. Peneliti membagi data menjadi tiga kelompok sesuai Wirawan.

Setelah mengelompokkan data, peneliti menganalisis data dengan peneraparan

teori yang ditawarkan Denzin dan Lincon dengan teknik analisis deskriptif yang

dibantu dengan penerapan teori psikoanalisa oleh Sigmund Freud untuk

mengetahui konflik batin yang terjadi pada tokoh utama. Setelah menganalisis

peneliti menemukan ketiga jenis konflik yang dikemukakan oleh Wirawan

(2010:55) yaitu; konflik pendekatan ke pendekatan didukung dengan tujuh data.

Konflik pendekatan ke menghindar yang didukung dengan 14 data. Dan konflik

menghindar ke menghindar didukung dengan tujuh data. Dari analisis data juga

ditemukan faktor yang melatar belakangi terjadinya konflik batin terhadap tokoh

utama. Ada faktor yang dipicu oleh keluaraga, lingkungan, diri sendiri, dan

pengkhianatan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 6: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

iii

PRAKATA

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat

dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan

penyusunan skripsi yang berjudul Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Seri

Supernova: Partikel Karya Dewi Lestari: Kajian Psikologi Sastra.

Adapun tujuan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini adalah untuk

memenuhi persyaratan sarjana pada Program Studi Sastra Indonesia di Fakultas

Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis juga banyak mendapatkan

bantuan baik berupa doa, dukungan, perhatian, bimbingan, dan nasihat dari

berbagai pihak. Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa

adanya dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan

terimakasih yang tulus kepada:

1. Dr. Drs. Budi Agustono, M.S. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Prof.

Drs. Mauly Purba, M.A, Ph.D. selaku Wakil Dekan I, Dra. Heristina Dewi,

M.Pd. selaku Wakil Dekan II, dan Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution, M.Si.

selaku Wakil Dekan III.

2. Drs. Haris Sutan Lubis, M.S.P. selaku Ketua Program Studi Sastra

Indonesia dan bapak Drs. Amhar Kudadiri, M.Hum. selaku Sekretaris

Program Studi Sastra Indonesia.

3. Drs. Isma Tantawi, M.A. selaku Dosen Pembimbing I dan Drs. Hariadi

Susilo, M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak meluangkan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 7: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

iv

waktu untuk membimbing serta memberikan pengetahuan, masukan, dan

arahan, kepada penulis selama penyelesaian skripsi ini.

4. Seluruh dosen dan para staf, terutama pak Selamat dan bang Joko yang

telah banyak memberikan ilmu serta bantuan yang bermanfaat selama

penulis mengikuti kegiatan akademis di Program Studi Sastra Indonesia,

Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

5. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan baik berupa moril dan

materil dalam penyelesaian skripsi ini. Terutama kepada Ibunda saya

tercinta Dra. Rumiyati Nasution, dan ayahanda saya, Drs. Mahmuddin

Sirait, yang selalu memberikan motivasi kepada penulis selama masa

perkuliahan. Dan kepada Abangda saya, Aulia Rahman Sirait SH, yang

sudah mendukung saya. Serta kakak ipar saya, Mutia Sarifunna, Am.Keb

yang juga selalu membantu saya

6. Teman-teman saya Ichsan, Atta, Umi, Suci, Dinny, Devi, Justin, Wike,

Ucup, Kezia, Nisa, Eka, Rizki, Ryal, Aulia, Wana, Tiwi, Halimah, Ai-

chan, pak tua Jaka, Yaser, Kiki, Arep, Putra, Faras, Gugus, Coki, dan

teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu yang mewarnai

hari-hari penulis selama masa perkuliahan.

Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan kepada pembaca agar memberi kritik dan saran yang

bermanfaat demi penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat

menambah wawasan dan pengetahuan kita bersama

Medan, Juni 2019

Rahmat Zaki Sirait

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 8: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

v

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ............................................................................................... i

ABSTRAK ...................................................................................................... ii

PRAKATA ..................................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Batasan Masalah ........................................................................... 6

1.3 Rumusan Masalah ........................................................................ 6

1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................... 6

1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................... 7

1.5.1 Manfaat Teoretis ................................................................. 7

1.5.2 Manfaat Praktis ................................................................... 7

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA . 8

2.1 Konsep ......................................................................................... 8

2.1.1 Novel .................................................................................... 8

2.1.2 Tokoh Utama ....................................................................... 9

2.1.3 Konflik ................................................................................ 10

2.1.4 Batin .................................................................................... 10

2.1.5 Konflik Batin ....................................................................... 10

2.1.6 Psikosastra ........................................................................... 11

2.2 Landasan Teori............................................................................ 12

2.2.1 Psikoanalisis Sigmund Freud .............................................. 12

2.2.2 Konflik Batin ....................................................................... 14

2.3 Tinjauan Pustaka .......................................................................... 15

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 20

3.1 Sumber Data ............................................................................. 20

3.2 Metode dan Teknik Pengumpulan Data .................................. 21

3.3 Teknik Analisis Data ................................................................ 22

BAB IV KONFLIK BATIN YANG DIALAMI TOKOH UTAMA DALAM

NOVEL PARTIKEL ..................................................................................... 23

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 9: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

vi

4.1 Jenis-Jenis Konflik Batin yang Dialami Tokoh Utama Dalam

Novel Partikel ................................................................................ 23

4.1.1 Konflik Pendekatan ke Pendekatan .................................. 23

4.1.2 Konflik Pendekatan ke Menghindar ................................. 24

4.1.3 Konflik Menghindar ke Menghindar ................................ 24

4.2 Faktor Terjadinya Konflik Batin yang Dialami Tokoh Utama Dalam

Novel Partikel ................................................................................ 24

4.2.1 Faktor Konflik Pendekatan ke Pendekatan ....................... 25

4.2.2 Faktor Konflik Pendekatan ke Menghindar ...................... 32

4.2.3 Faktor Konflik Menghindar ke Menghindar ..................... 46

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 55

5.1 Simpulan ..................................................................................... 55

5.2 Saran ........................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 57

LAMPIRAN ................................................................................................... 59

1. Data Penelitian ........................................................................... 59

2. Sinopsis ..................................................................................... 66

3. Biografi Penulis ......................................................................... 68

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 10: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karya sastra adalah suatu bentuk imajinasi yang biasanya dituangkan

pengarang dalam bentuk tulisan, baik berupa novel, cerpen ataupun puisi.

Biasanya topik dari karya sastra diangkat tentang kehidupan di sekitar pengarang,

ataupun berangkat dari pengalaman pribadi pengarang. Dalam karya sastra berupa

novel dan cerpen selalu diisi oleh tokoh yang akan berperan dalam membangun

cerita. Pada umumnya seorang tokoh merupakan cerminan dari watak manusia

yang memiliki psikologi yang sangat menarik, wajar saja dalam membaca sebuah

novel ataupun cerpen kita menemui psikologi seorang tokoh dalam cerita yang

mirip dengan orang-orang di sekitar kita. Maka wajar saja karakter seorang tokoh

sangat menarik untuk dikaji melalui pendekatan psikologi sastra. Penelitian karya

sastra yang dikaitkan dengan psikologi penting dilakukan sebab psikologi

membantu dalam mengumpulkan kepekaan peneliti pada kenyataan,

mempertajam kemampuan pengamatan, dan memberi kesempatan untuk

mempelajari pola-pola yang belum terjamah sebelumnya (Wellek dan Warren,

1993:108).

Manusia dapat dikatakan sebagai objek pengarang untuk menciptakan

suatu karya sastra karena manusia adalah makhluk yang penuh dengan

permasalahan, serta dapat menimbulkan suatu kemungkinan-kemungkinan yang

dialami dalam hidupnya. Banyaknya permasalahan yang ada, maka semakin

banyak menginspirasi para pengarang untuk menulis. Masalah-masalah yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 11: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

2

disampaikan dalam karya sastra biasanya dari pengalaman pribadi pengarang,

orang lain (manusia di sekitarnya) atau hanya sebuah imajinasi pengarang.

Masalah-masalah itu dapat berupa percintaan, keputusasaan, kemiskinan,

kenakalan remaja, ibu yang kejam, dan sebagainya.

Masalah-masalah yang terdapat pada karya sastra selalu dapat

menimbulkan konflik batin baik bagi tokoh maupun pembaca. Konflik batin

adalah pertentangan batin antara hak dan kewajiban di dalam diri manusia itu.

Konflik batin adalah pertentangan batin yang dialami oleh individu karena

mengalami dua atau lebih motif yang saling bertentangan. konflik batin atau bisa

disebut juga konflik internal adalah konflik yang terjadi dalam hati dan jiwa

seorang tokoh cerita. Jadi, ia merupakan konflik yang dialami manusia dengan

dirinya sendiri, ia lebih merupakan permasalahan internal seorang manusia.

Konflik juga dapat terjadi karena faktor dari luar diri manusia itu.

Novel partikel dari seri Supernova karya Dewi Lestari merupakan sekuel

keempat dari seri Supernova yang ditulis oleh Dewi Lestari. Meskipun novel ini

merupakan sekuel keempat dari seri Supernova¸ tetapi novel ini dapat berdiri

sendiri sebagai satu sekuel novel, karena jalan cerita yang tidak bergantung

dengan cerita yang lainnya. Novel ini berkisah tentang Zarah seorang anak

perempuan yang pergi untuk melakukan pencarian menemukan ayahnya yang

hilang ketika dia masih kecil.

Zarah merupakan anak dari pasangan Aisyah (ibu) dan Firas (ayah),

semenjak kecil dia tidak pernah disekolahkan di sekolah formal, akan tetapi

diajari oleh ayahnya sendiri yang menjadi dosen di Institut Pertanian Bogor.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 12: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

3

Seperti ayahnya, Zarah tertarik kepada fungi (jamur), Zarah adalah sosok yang

keras kepala, tidak suka terhadap aturan dan sangat mirip dengan sifat ayahnya.

Karena sifat-sifat tersebut, Zarah sering berbeda pendapat dengan kakeknya yang

membuat mereka tidak pernah akur. Semenjak kecil, Hamid Jalaludin / Abah

(panggilan untuk kakeknya) dan Umi (panggilan untuk neneknya) selalu

menanamkan nilai-nilai keagamaan kepada anak-anaknya. Abah adalah seorang

kiai, agamawan yang disegani di kampung tersebut.

Firas (ayahnya) adalah seorang ilmuan yang tergila-gila dengan fungi

(jamur). Hal itu yang membuat Firas kerap tidak pulang ke rumah selama berhari-

hari untuk meneliti jamur di bukit Jambul. Bukit jambul adalah bukit yang

terdapat di dekat kampung mereka, bukit yang bagi warga kampung adalah tempat

terlarang dikarenakan kepercayaan orang kampung yang menganggap bukit itu

dihuni oleh mahluk halus. Konflik bermula ketika Aisyah atau ibu Zarah

mengandung anak ketiganya. Saat itu ayah Zarah (Firas) tengah sibuk-sibuknya

meneliti bukit jambul yang dianggap sebagai tempat terlarang bagi para penduduk

desa. Saat anak ketiga dari pasangan Firas dan Aisyah itu lahir, lahirlah sesosok

bayi yang tidak berbentuk menyerupai manusia, warga desa serta keluarga

menganggap itu adalah kutukan yang diberikan mahluk ghaib penunggu bukit

jambul, akibat ulah Firas yang pergi ke dalam bukit Jambul. Saat anak ketiga

mereka lahir, Firas sedang tidak ada dirumah. Setelah dua hari kelahiran bayi

tersebut, akhirnya Firas pulang kerumah dan seketika meninggallah bayi yang

tidak berbentuk itu. Setelah kejadian itu Firas menghilang dan tidak bisa

ditemukan, membuat Zarah mendapati konflik batin yang luar biasa, dan

dimulailah perjalanan dan pencariannya terhadap Firas ayahnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 13: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

4

Kepergian Firas mengubah dinamika hubungan Zarah dan keluarganya.

Zarah dianggap aneh dan pemberontak, sama seperti Firas. Sehingga

menyebabkan banyak konflik yang terjadi antara Zarah dan keluarganya. Ketika

akhirnya Zarah memutuskan untuk bersekolah formal demi mendapatkan ilmu

yang lebih untuk dapat mencari ayahnya. Zarah menemukan sosok sahabat ketika

seorang anak baru dari Nigeria bernama Kosoluchukwu atau Koso menjadi teman

sebangkunya.

Pencariannya pun dimulai ketika ulang tahunnya yang ke 17 tahun, sebuah

kamera dikirimkan untuk Zarah, yang membuatnya belajar dan mendalami

fotografi. Fotografi membuatnya melalang buana demi untuk mencari ayahnya.

Dia sempat bekerja di penangkaran orang utan Tanjung Puting di Kalimantan,

sebelum pindah ke London dan bermakas di sana menjadi seorang fotrogafer alam

liar. Zarah digembleng oleh Paul dan Zach seorang fotografer professional yang

membawanya ke London untuk menjadi seorang fotgrafer professional juga. Di

London Zarah kembali bertemu dengan sahabat lamanya Soko dan dia juga

menemukan cinta pertamanya. Akan tetapi dia mendapati sebuah kenyataan yang

pahit, di mana dia dikhianati oleh sahabatnya sendiri dan orang yang dia cintai.

Hal itu membuat terjadinya konflik batin yang besar kembali terjadi pada dirinya.

Zarah memutuskan untuk melanjutkan pencarian ayahnya yang sempat tertunda

karena kesibukannya menjadi seorang fotografer. Dia meminta paul untuk

melacak orang yang mengiriminya kamera ketika ulang tahunnya yang ke 17

tahun. Zarah yakin, dengan melakukan hal itu dia akan menemukan ayahnya.

Pelacakan itu berhasil menemukannya dengan seorang tokoh bernama

Simon Hardiman di Glastonbury. Simon adalah orang yang mengirimi zarah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 14: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

5

kamera dan sekaligus merupakan teman dari Firas (ayah Zarah). Sebelum Firas

menghilang, Firas terlibat sebuah penelitian yang dibantu oleh Simon. Tapi

sebelum penelitian itu selesai, Firas menghilang secara tiba-tiba. Dengan

menggunakan bantuan tanaman enteogen yang diyakini Firas menjadi kunci

terbukanya dimensi lain, Zarah pun melakukan percobaan pertamanya untuk

menemukan ayahnya.. Simon, dibantu seorang shaman bernama Hawkeye,

mengawal proses tersebut. Tapi hal tersebut justru membuat Zarah bertemu

dengan Abahnya di alam lain. Tak lama setelah zarah sadar, kabar dari Indonesia

datang, bahwa Abah atau kakek Zarah barusan saja meninggal dunia. Akhirnya

Zarah kembali ke Indonesia dan berdamai dengan takdirnya.

Peneliti tertarik meneliti novel ini karena banyaknya konflik batin yang

dialami oleh tokoh Zarah dalam novel Partikel ini. Peneliti menggunakan

pendekatan psikologi sastra dengan teori psikoanalisis yang dikemukakan

Sigmund Freud. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kualitatif

deskriptif dengan mendeskripsikan data-data yang sudah diidentifikasi lewat

proses pembacaan berulang-ulang. Dengan menggunakan teori psikoanalisa

Sigmund Freud, peneliti akan mencari konflik batin yang terjadi kepada tokoh

Zarah dan mengungkapkan faktor yang melatar belakangi terjadinya hal tersebut.

dengan id, ego dan superego sebagai satu bentuk kesatuan kejiwaan yang terdapat

dalam diri manusia yang dikemukakan oleh Freud, peneliti akan mendefenisikan

konflik batin yang terjadi dalam diri tokoh utama.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 15: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

6

1.2 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam suatu penelitian sangatlah penting agar penelitian

lebih terarah dan tujuan penelitian dapat tercapai. Dalam seri novel Supernova:

partikel karya Dewi Lestari mencakup beberapa unsur yang mendukung cerita,

tetapi dalam hal ini penulis memfokuskan penelitian pada konflik batin yang

dialami oleh tokoh Zarah dalam novel, serta bagaimana faktor yang melatar

belakangi konflik batin yang dialaminya.

1.3 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Konflik batin apa sajakah yang dialami tokoh utama dalam Novel Seri

Supernova: Partikel karya Dewi Lestari?

2. Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan terjadinya konflik batin

tokoh Zarah dalam Novel Seri Supernova: Partikel karya Dewi Lestari?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan konflik batin tokoh utama dalam Novel Seri Supernova:

Partikel karya Dewi Lestari berdasarkan analisis psikologi sastra.

2. Mendeskripsikan faktor yang melatar belakangi terjadinya konflik batin

tokoh utama dalam Novel Seri Supernova: Partikel karya Dewi Lestari.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 16: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

7

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini yaitu :

1.5.1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini bermanfaat untuk menyumbangkan pandangan bagi

pengembangan ilmu sastra, khususnya dalam bidang psikosastra. Beberapa

kegunaan penelitian bagi perkembangan sastra antara lain:

1. Mengembangkan pengetahuan mengenai khasanah ilmu kesusasteraan

mengenai konflik batin yang dirasakan tokoh utama dalam novel Seri

Supernova:Partikel.

2. Memberikan pemahaman kepada masyarat luas tentang hasil-hasil analisis

pada sebuah karya sastra, misalnya analisis nilai-nilai psikosastra dalam novel

Seri Supernova:Partikel, sehingga mereka merasa perlu untuk memanfaatkan

karya sastra dalam hidupnya.

1.5.2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah :

1. Sebagai rujukan dalam pengembangan apresiasi sastra khususnya bidang

novel.

2. Memberi informasi tentang konflik batin yang terdapat dalam novel,

khususnya dalam novel Seri Supernova: Partikel karya Dewi Lestari.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 17: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

8

BAB II

KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA.

Dalam bab ini akan diuraikan konsep, landasan teori, dan tinjauan pustaka

yang akan digunakan dalam penelitian “Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel

Seri Supernova: Partikel Karya Dewi Lestari: Kajian Psikologi Sastra”.

2.1 Konsep

Konsep adalah ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret

(Alwi, dkk, 2003:588). Dengan kata lain, konsep merupakan suatu unsur

penelitian yang dipergunakan untuk mengarahkan suatu penelitian. Konsep

digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan, menggambarkan, ataupun

mendeskripsikan suatu topik pembahasan. Konsep yang dimaksud adalah analisis

objek dalam novel Supernova : partikel yang berupa konflik batin yang dialami

tokoh dalam cerita. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini akan

mempergunakan beberapa konsep sebagai dasar penelitan, sebagai berikut

2.1.1 Novel

Menurut Aziez dan Hasim (2010:2-4) mengatakan novel

merupakan suatu karya fiksi, karya yang berbentuk kisah atau cerita

yang melukiskan tokoh-tokoh dan peristiwa-peristiwa rekaan. Novel

memiliki apa yang disebut dengan tokoh, perilaku, dan plot. Novel

melibatkan sejumlah orang yang melakukan sesuatu dalam suatu konteks

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 18: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

9

total yang diatur atau dirangkai dalam urutan logis, kronologis, sebab-

akibat, dan sebagainya .

Novel adalah salah satu bentuk karya sastra. Novel merupakan

cerita fiksi dalam bentuk tulisan dan memiliki unsur-unsur yang

membangun novel tersebut. Sebuah novel menceritakan kehidupan

manusia yang bersosialisasi dengan lingkungannya. Pengarang

berusaha mengarahkan pembaca kepada gambaran-gambaran realita

kehidupan melalui cerita yang terkandung di dalam novel tersebut.

2.1.2 Tokoh Utama

Tokoh utama sering juga disebut dengan tokoh protagonis. Pelaku

yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu

mampu menjalin suatu cerita disebut dengan tokoh (Aminuddin, 2000:79).

Tokoh utama merupakan pemeran dalam suatu cerita yang memegang

peran penting atau utama. Tokoh utama tidak selalu harus gagah perkasa,

tapi harus selalu menjadi tokoh yang sentral.

Menurut Nurgiyantoro (2010:176) Tokoh utama adalah tokoh

yang diutamakan penceritaannya dalam novel yang bersangkutan. Ia

merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku

kejadian maupun yang dikenai kejadian. Dengan kata lain, tokoh utama

merupakan tokoh yang sering muncul dalam cerita serta mengalami

berbagai macam peristiwa berupa konflik, sehingga menjadi perhatian

utama pembaca dalam memahami sebuah karya sastra.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 19: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

10

2.1.3 Konflik

Konflik berasal dari kata kerja latin ‘configere’ yang berarti ‘saling

memukul’. Konflik adalah pertentangan yang dialami seseorang maupun

dengan orang lain yang ada di sekelilingnya terhadap suatu masalah, baik

di dalam maupun di luar. Wirawan (2010:5) mengatakan, Konflik adalah

proses pertentangan yang dideskripsikan di antara dua pihak atau lebih

yang saling tergantung mengenai suatu objek dengan menggunakan pola

perilaku dan interaksi.

2.1.4 Batin

Batin merupakan salah satu unsur pembentuk cerita yang dialami

oleh tokoh. Batin adalah sesuatu yang terdapat di dalam hati; sesuatu yang

menyangkut jiwa (perasaan hati dsb), sesuatu yang tersembunyi (tidak

kelihatan), dan semangat; hakikat (Alwi, dkk, 2003: 588).

2.1.5 Konflik Batin

Hatikah (2006:70) mengatakan bahwa, konflik batin merupakan

suatu pertentangan (problematika) yang dialami oleh individu melalui

jiwanya terhadap sebuah objek disekelilingnya yang muncul karena

adanya sesuatu yang tidak berterima oleh jiwanya dan memilih salah satu

terhadap dua pertimbangan yang ada.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 20: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

11

Konflik batin terjadi karena adanya tekanan dalam jiwa seseorang

yang mempengaruhi pola pikir seseorang, sehingga menyebabkan daya

konsentrasi menjadi lemah. Setiap jiwa memiliki hasrat untuk bersikap

jujur dan tidak dapat membohongi dirinya sendiri. Batin seseorang dapat

menolak sesuatu peristiwa yang tidak dapat diterima, tetapi dengan

keterpaksaan harus diterima sehingga menjadikan seseorang merasa

tertekan akibat adanya keterpaksaan. Konflik batin juga dapat

dipengaruhi oleh lingkungan dan diri sendiri. Pada lingkungan tertentu

seseorang dapat menjadi tertekan oleh keadaan yang terjadi, sedangkan

dalam diri sendiri disebabkan oleh adanya keragu-raguan dan gangguan

terhadap pikiran dalam menentukan suatu pilihan sehingga pikiran

menjadi tidak terarah.

2.1.6 Psikosastra

Psikosastra membantu mengentalkan kepekaan pengarang pada

kenyataan dan mempertajam kemampuan pengamatan. Psikologi

merupakan suatu persiapan dalam menciptakan sebuah karya, kebenaran

psikologi akan mempunyai nilai artistik (nilai seni) yang kompleksitas

pada suatu karya jika kebenaran psikologi itu merupakan suatu karya

seni (Wellek dan Warren, 1989:108).

Psikosastra memandang karya sebagai aktivitas kejiwaan.

Pengarang akan menggunakan cipta, rasa, dan karya dalam berkarya.

Psikologi sastra mengenal karya sastra sebagai pantulan kejiwaan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 21: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

12

Pengarang akan menangkap gejala kejiwaan yang kemudian diolah ke

dalam teks berupa karya yang dipandang sebagai fenomena psikologis

yang menampilkan aspek-aspek kejiwaan melalui tokoh-tokoh di

dalamnya (Endraswara, 2008:96).

Psikosastra tidak bermaksud untuk memecahkan masalah-masalah

psikologi praktis, tujuan psikosastra adalah memahami aspek-aspek

kejiwaan yang terkandung dalam suatu karya. Meskipun demikian, bukan

berarti bahwa analisis psikosastra sama sekali terlepas dari kebutuhan

masyarakat. Sesuai dengan hakikatnya, karya sastra memberikan

pemahaman terhadap masyarakat secara tidak langsung (Ratna, 2004:342).

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Psikoanalisis Sigmund Freud

Dalam teori psikoanalisis yang dikemukakan oleh Freud, kepribadian

dipandang sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga unsur atau sistem,

yaitu id, ego, dan superego. Ketiga sistem tersebut memiliki fungsi,

kelengkapan, prinsip-prinsip operasi, dinamisme, dan mekanismenya masing-

masing. Ketiga sistem kepribadian ini satu sama lain saling berkaitan serta

membentuk suatu totalitas (Koswara, 1991:32).

Id (Das Es) adalah sistem kepribadian yang di dalamnya terdapat naluri-

naluri bawaan. Id dalam menjalankan fungsi dan operasinya dilandasi oleh

maksud mempertahankan konstansi (the principle of constancy) yang ditujukan

untuk menghindari keadaan tidak menyenangkan dan mencapai keadaan yang

menyenangkan (the pleasure principle). Dalam mencapai maksud dan tujuan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 22: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

13

itu id memiliki perlengkapan berupa dua proses yaitu, proses pertama

adalah tindakan-tindakan refleks. Proses kedua adalah proses primer, suatu

proses yang melibatkan reaksi psikologis yang rumit dimaksudkan bahwa id

berusaha mengurangi tegangan dengan cara membentuk bayangan dari objek yang

bisa mengurangi tegangan. Dengan demikian, organisme atau individu

membutuhkan sistem lain yang bisa mengarahkannya kepada pengurangan-

pengurangan tegangan secara nyata atau sesuai dengan kenyataan. Sistem yang

dibutuhkan adalah ego (Koswara, 1991:32-33).

Ego adalah sistem kepribadian individu yang mengarah kepada objek

kenyataan dan menjalankan fungsinya berdasarkan prinsip kenyataan (the reality

principle). Menurut Freud, ego terbentuk pada struktur kepribadian individu

sebagai hasil kontak dengan dunia luar. Ego bertindak sebagai penunjuk pada

kenyataan. Proses dalam menjalankannya, ego memiliki peranan psikologis yang

tinggi yakni fungsi kognitif (berhubungan) atau intelektual (pemikiran)

(Koswara, 1991:33-34).

Superego (Das Ueberich) terbentuk melalui internalisasi (penghayatan)

nilai-nilai atau aturan-aturan oleh individu dari sejumlah figur yang berperan,

berpangaruh, atau berarti bagi individu tersebut. Superego adalah sebagai

pengendali naluri id atas keinginan yang disalurkan untuk dapat diterima oleh

masyarakat (Koswara, 1991:34-35).

Ketiga sistem tersebut dalam diri seseorang yang mempunyai jiwa yang

sehat merupakan satu susunan yang bersatu dan harmonis, bekerja sama dengan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 23: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

14

teratur yang memungkinkan seorang individu untuk bergerak secara efisien dan

memuaskan dalam lingkungannya.

Tujuan dari gerak-gerik ini adalah untuk memenuhi keperluan dan

keinginan manusia yang pokok. Sebaliknya, jika ketiga sistem tersebut

bertentangan satu sama lain maka orang yang bersangkutan dinamakan orang

yang tidak dapat menyesuaikan diri. Dia tidak puas dengan dirinya sendiri dan

dengan dunia yang efisiennya menjadi berkurang.

Teori Freud sangatlah penting bagi penulis untuk dapat menganalisis

kejiwaan seseorang terhadap tokoh dalam teks sastra. Teks sastra merupakan

proses bawah sadar pembaca. Apabila suatu karya mampu mempengaruhi jiwa

pembaca maka karya tersebut akan semakin berkualitas dan memiliki nilai yang

tinggi dalam dunia sastra. Sastra juga tidak dapat terlepas dari kehidupan

masyarakat sebab sastra lahir dari lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, sastra

sangat berpangaruh terhadap kehidupan masyarakat.

2.2.2 Konflik Batin

Menurut Wirawan dalam bukunya yang berjudul “Konflik dan manajemen

konflik” (2000:55) konflik batin dibagai atas tiga jenis, antara lain:

Pertama, konflik pendekatan ke pendekatan. Konflik yang terjadi karena

harus memilih dua pilihan yang berbeda, tetapi sama-sama memiliki nilai positif

dan menguntungkan. Sebagai contoh seorang pemain sepakbola yang akan dibeli

klub lain harus memilih klub yang sama kayanya. Kedua, konflik menghindar ke

menghindar. Konflik yang terjadi karena harus memilih dua hal yang sebenarnya

tidak menguntungkan dan harus dihindari. Sebagai contoh, seseorang harus

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 24: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

15

memilih apakah harus menjual rumah untuk sekolah, atau tidak menjual rumah,

tetapi tidak bisa melanjutkan sekolah. Ketiga, konflik pendekatan ke menghindar.

Konflik yang terjadi karena seseorang mempunyai perasaan positif dan negatif

terhadap sesuatu yang sama, sehingga dia harus memilih dua pilihan yang dapat

menyenangkan perasaannya untuk menghindari kesalahan. Sebagai contoh Umar

ingin menekan tombol sebagai petanda menjawab pertanyaan kuis. Akan tetapi,

Umar takut jawabannya salah. Sehingga, Umar tidak jadi menekan tombol.

2.3 Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka bertujuan untuk mengetahui keaslian karya ilmiah,

karena pada dasarnya suatu penelitian berasal dari acuan yang mendasarinya.

Tinjauan pustaka dilakukan sebagai titik tolak untuk mengadakan suatu penelitian.

Penelitian terhadap novel Supernova: Partikel karya Dewi Lestari pernah

dilakukan oleh bebera papeneliti sebelumnya. Berikut adalah penelitian-penelitian

terdahulu terhadap novel Supernova: Partikel Karya Dewi Lestari.

Faradila (2014) dalam skripsinya yang berjudul Pemaknaan Alam Dalam

Novel Supernova Partikel Karya Dewi Lestari Analisis Struktural. Penelitian ini

bertujuan, pertama, untuk mengetahui makna alam pada novel Supernova Partikel.

Makna alam dalam Supernova Partikel didapat dari kehidupan tokoh utama Zarah

Amala. Kedua, spiritualitas dalam novel Supernova Partikel.

Penelitian ini menggunakan metode content analysis (analisis isi), yang

menekankan pada isi untuk menemukan makna yang terdapat dalam dunia rekaan

(teks), kemudian diteruskan dengan penafsiran teks (hermeneutika). Metode

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 25: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

16

tersebut kemudian mengarah pada pemaknaan tekstual pemaknaan alam yang

terdapat dalam Supernova Partikel.

Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa makna alam dalam novel

Supernova Partikel adalah manusia dan alam semesta merupakan satu kesatuan.

Manusia dan alam seperti satu tubuh. Alam tidak dimaknai sebagai objek

eksplorasi guna kebutuhan hidup manusia. Alam pada Supernova Partikel juga

mempunyai materi (tubuh) dan ruh. Spiritualitas dalam novel tersebut mengacu

pada kedekatan korelasi manusia dengan alam semesta.

Lestianingsih (2013) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Nilai-Nilai

Pendidikan Karakter Pada Novel Supernova: Partikel Karya Dewi Lestari. Tujuan

penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter yang

tercermin pada tokoh-tokoh dalam novel Supernova: Partikel karya Dewi Lestari,

dan (2) menemukan bentuk relevansi nilai pendidikan karakter pada novel

Supernova: Partikel karya Dewi lestari dengan pembelajaran Bahasa Indonesia di

SMA. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Strategi

yang digunakan adalah analisis isi (content analysis). Sumber data penelitian ini

adalah novel Supernova: Partikel karya Dewi Lestari. Peneliti mendapatkan

informasi dari informan kunci yang telah dipilih, yaitu guru mata pelajaran bahasa

Indonesia di SMA Negeri 1 Surakarta dan SMA Negeri 2 Surakarta. Dewi Lestari

pengarang novel Seri Supernova: Partikel sebagai informan. Teknik pengumpulan

data yang digunakan adalah teknik pustaka. Validasi data yang digunakan adalah

triangulasi teori dan triangulasi sumber data. Analisis data yang digunakan adalah

model analisis interaktif yang meliputi empat komponen utama, yaitu: (1)

pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) penyajian data, dan (4) penarikan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 26: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

17

simpulan. Hasil penelitian adalah (1) novel Supernova: Partikel memiliki

duapuluh nilai-nilai karakter. Nilai-nilai pendidikan karakter tersebut di antaranya

adalah mandiri; pantang menyerah; rasa ingin tahu; setia kawan; peduli dan

bertanggung jawab terhadap pemeliharaan tumbuhan, binatang, dan lingkungan

alam sekitar; cinta lingkungan; kerja keras; keberanian; taat kepada Tuhan Yang

Maha Esa/ religious; percaya diri; bertanggung jawab; rela berkorban; gigih; rajin;

toleran; tidak pernah ingkar janji; santun; tabah; kesadaran diri; serta kasih sayang

dan (2) novel Supernova: Partikel karya Dewi Lestari tersebut relevan atau sesuai

untuk dijadikan sebagai bahan ajar pada pembelajaran bahasa Indonesia

khususnya pembelajaran sastra Standar Kompetensi Memahami berbagai hikayat,

novel Indonesia/novel terjemahan di SMA kelas XI semester dua.

Nugrahini (2014) dalam skripsinya yang berjudul Kepribadian dan

Aktualisasi Diri Tokoh Utama dalam Novel Supernova Episode Partikel Karya

Dewi Lestari (Tinjauan Psikologi Sastra). Penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan (1) kepribadian tokoh utama dalam novel Partikel karya Dewi

Lestari, (2) konflik yang dihadapi tokoh utama dalam novel Partikel karya Dewi

Lestari, dan (3) aktualisasi diri tokoh utama dalam novel Partikel karya Dewi

Lestari.

Sumber data penelitian ini adalah novel Supernova episode Partikel karya

Dewi Lestari yang diterbitkan oleh penerbit Bentang Yogyakarta tahun 2012.

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik baca-catat, sedang analisis data

dilakukan dengan teknik deskriptif kualitatif dengan langkah-langkah berupa

kategorisasi, tabulasi, interpretasi, dan kesimpulan. Keabsahan data diperoleh

lewat validitas semantik serta reliabilitas intrarater dan reliabilitas interrater.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 27: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

18

Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. Pertama, kepribadian yang

menonjol pada tokoh utama bernama Zarah dalam novel Partikel karya Dewi

Lestari adalah cerdas, pemberontak, dan keras kepala. Kepribadian cerdas

ditunjukkan dengan wawasan luas, pemikiran kritis, memiliki intuisi yang kuat,

dan kebiasaan tokoh Zarah melakukan sesuatu dengan sikap ilmiah. Kepribadian

pemberontak ditunjukkan dengan sikap Zarah yang berani berbeda pendapat

dengan orang lain. Kepribadian keras kepala ditunjukkan dengan teguh pada

tujuan utama, yaitu mencari Firas (ayahnya), memiliki pemikiran yang konsisten,

dan teguh pendirian untuk mempertahankan hasil riset Firas (ayahnya). Kedua,

konflik batin yang dialami tokoh utama bernama Zarah dalam novel Partikel

karya Dewi Lestari adalah keinginan yang tidak sesuai kenyataan dan

pertentangan batin. Konflik yang paling utama adalah pelarian Zarah dari

kekangan kebudayaan di masyarakat karena perbedaan ideologi. Ketiga,

aktualisasi diri pada tokoh Zarah dalam novel Partikel karya Dewi Lestari terdiri

dari dua tujuan, yaitu keinginan untuk menemukan Firas (ayahnya) demi

menemukan kebenaran asal mula kehidupan di alam semesta dan keinginan

menjadi fotografer profesional. Sampai pada akhir cerita, Zarah belum berhasil

mengetahui kebenaran ilmu dan asal mula kehidupan di alam semesta.

Ulil, dkk. (2017) dalam artikelnya yang berjudul Pemanfaatan Nilai

Didaktis Dalam Novel Supernova Partikel Karya Dewi Lestari Sebagai Bahan

Pembelajaran di SMA. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan nilai didaktis

dan relevansi nilai didaktis pada novel Supernova: Partikel karya Dewi Lestari

sebagai materi pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Bentuk penelitian adalah

deskriptif kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah sosiologi sastra. Hasil

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 28: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

19

penelitian menunjukkan: (1) nilai didaktis berupa aspek moral yakni mandiri,

pantang menyerah, rasa ingin tahu, kerja keras, dan keberanian. Juga ditemukan

aspek sosial yaitu berupa, setia kawan, kasih sayang, dan cinta lingkungan. Nilai

didaktis selanjutnya yakni aspek religi, tergambar dari ketaatan beribadah yang

dilakukan tokoh Abah dan tokoh Aisyah. Nilai didaktis dalam novel tersebut

mengandung perilaku atau perbuatan-perbuatan yang baik dan dapat menjadi

panutan manusia dalam bermasyarakat; dan (2) berdasarkan hasil wawancara

terhadap guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA, novel Supernova:

Partikel isinya bagus dan sesuai jika digunakan sebagai bahan ajar, karena novel

tersebut banyak mengandung nilai didaktis, khususnya nilai pendidikan karakter

berupa moral, sosial, dan agama.

Ramadhani (2013) dalam skripsinya yang berjudul Relasi Antara Manusia

dan Lingkungan Hidup Dalam Novel Partikel Karya Dewi Lestari: Sebuah Kajian

Ekokritisme. Krisis lingkungan terjadi karena ulah manusia. Manusia sering

kurang memahami alam dan memiliki kesulitan untukm enciptakan sebuah relasi

yang baik dengan lingkungan hidup. Penelitian ini berfokus menganalisis unsur-

unsur struktur naratif pada novel dengan pendekatan ekokritis. Hasil kesimpulan

dari skripsi ini adalah novel partikel mengandung sebuah gagasan utama

bahwasanya alam dan manusia adalah satu.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 29: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

20

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Sumber Data

Dalam penelitian ini data yang digunakan berupa kata-kata, kalimat serta

wacana yang dapat mendeskripsikan psikologis karakter utama.

Adapun sumber data yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah :

Judul : Partikel

Pengarang : Dewi Lestari

Penerbit : Bentang Pustaka

Tebal Buku : 494 Halaman

Cetakan : Keempat

Tahun Terbit : Februari 2016

Warna Sampul : Hitam dan Hijau

Gambar Sampul : Latar hitam polos dengan simbol earth warna hijau

Desain Sampul : Fahmi Ilmansyah

Sumber data di atas merupakan data yang akan dianalisis sebagai data

utama atau disebut juga dengan sumber data primer. Selain data primer terdapat

juga data sekunder yang juga diperlukan seorang peneliti. Sumber data sekunder

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 30: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

21

dalam penelitian ini adalah buku-buku sastra, artikel dari internet, dan sebagainya

yang relevan dengan penelitian.

3.2 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode

hermeneutika, serta teknik pustaka, menyimak, dan mencatat untuk mendapatkan

dan mengumpulkan data.

Hermeneutika merupakan metode yang paling sering digunakan dalam

penelitian karya sastra. Karya sastra perlu ditafsirkan sebab di satu pihak,

karya sastra terdiri atas bahasa, di pihak lain di dalam bahasa sangat

banyak makna yang tersembunyi atau dengan sengaja disembunyikan sehingga

dalam memahami makna sastra diupayakan dengan membaca berulang-ulang

(Ratna, 2004:44-45)

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini

adalah teknik pustaka, menyimak, dan mencatat. Teknik pustaka dilakukan

dengan menggunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data. Teknik

simak dan catat yakni dilakukan dengan menyimak secara cermat, terarah, dan

teliti sumber data primer yang merupakan karya sastra berupa teks dalam novel

Partikel. Setelah itu hasil penyimakan terhadap sumber data tersebut kemudian

dirangkum dan dicatat untuk digunakan dalam penelitian ini. Dalam data yang

dicatat itu, disertakan pula kode sumber datanya untuk pengecekan ulang terhadap

sumber data ketika diperlukan dalam rangka analisis data.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 31: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

22

3.3 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan cara yang digunakan dalam mengkaji data

penelitian. Secara umum teknik analisis data terdiri dari teknik kualitatif dan

kuantitatif. Menurut Denzin dan Licoln (2009:13) mengatakan, “Penelitian

kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan

metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia”. Pada

penelitian kali ini penulis menggunakan penelitian kualitatif deskriptif.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan

suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang dan memusatkan

perhatian pada masalah aktual.

Dalam analisis deskriptif, data yang diperoleh dicatat dan dipilih

berdasarkan masalah yang akan dibahas. Cara kerjanya adalah dengan

mendeskripsikan data-data yang sudah diidentifikasi lewat proses pembacaan

berulang-ulang (hermeneutika). Analisis tersebut didasari oleh teori-teori

pendukung yang berhubungan dengan topik penelitian yaitu penerapan teori

psikoanalisis Sigmund Freud. Dengan mendeskripikan analisis secara benar dan

terperinci maka akan dicapai kesimpulan yang akurat sebagai hasil penelitian.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 32: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

23

BAB IV

KONFLIK BATIN YANG DIALAMI TOKOH UTAMA DALAM NOVEL

PARTIKEL

4.1 Jenis-Jenis Konflik Batin yang Dialami Tokoh Utama dalam Novel

Partikel

Menurut Wirawan dalam bukunya yang berjudul “Konflik dan manajemen

konflik” (2010:55) konflik batin dibagai atas tiga jenis, antara lain; konflik

pendekatan ke pendekatan, pendekatan ke menghindar, dan menghindar ke

menghindar. Dalam Novel Partikel dapat ditemukan ketiga jenis konflik batin

yang dirasakan oleh tokoh utama.

4.1.1 Konflik Pendekatan ke Pendekatan

Konflik pendekatan ke pendekatan merupakan konflik yang terjadi karena

seseorang harus memilih dua pilihan yang berbeda, tetapi sama-sama memiliki

nilai positif yang saling menguntungkan. Sebagai contoh seorang pemain sepak

bola yang akan dikontrak klub internasional harus memilih satu klub diantara dua

klub yang sama kayanya. Pada Novel Partikel terdapat beberapa konflik batin

yang dialami tokoh utama berdasarkan jenis konflik pendekatan ke pendekatan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 33: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

24

4.1.2 Konflik Pendekatan ke Menghindar

Konflik pendekatan ke menghindar merupakan konflik yang terjadi karena

seseorang mempunyai perasaan positif dan negatif terhadap sesuatu yang sama,

sehingga seseorang harus memilih dua pilihan yang dapat menyenangkan

perasaannya untuk menghindari kesalahan yang ada. Sebagai contoh Umar ingin

menekan tombol sebagai petanda untuk menjawab pertanyaan lomba cerdas

cermat. Akan tetapi, Umar takut jawabannya salah. Akhirnya, Umar tidak jadi

menekan tombol. Dalam novel Partikel dapat ditemukan beberapa jenis konflik

pendekatan ke menghindar yang dialami Zarah.

4.1.3 Konflik Menghindar ke Menghindar

Konflik menghindar ke menghindar merupakan konflik yang terjadi

karena harus memilih dua hal yang sebenarnya tidak menguntungkan dan harus

dihindari. Sebagai contoh, seseorang harus memilih apakah harus menjual rumah

untuk sekolah, atau tidak menjual rumah, tetapi tidak bisa melanjutkan sekolah.

Pada novel Partikel karya Dewi Lestari ditemukan beberapa jenis konflik batin

menghindar ke menghindar yang dialami Zarah.

4.2 Faktor Terjadinya Konflik Batin yang Dialami Tokoh Utama dalam

Novel Partikel

Terdapat beberapa peristiwa yang melatar belakangi terjadinya konflik

batin pada tokoh utama Zarah dalam Novel Partikel karya Dewi Lestari.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 34: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

25

4.2.1 Faktor Konflik Pendekatan ke Pendekatan

Pada Novel Partikel terdapat 7 faktor yang menyebabkan terjadinya

konflik pendekatan ke pendekatan yang dialami tokoh utama.

Zarah memilih untuk pergi dan memuaskan keinginannya untuk melihat

dan mengabadikan foto-foto flaura dan fauna yang berada di taman nasional

Bolivia, yang terletak di Madidi, terbentang seluas 19 ribu kilometer persegi.

Dengan latar belakangnya sebagai wildlife photographer, dan rasa hausnya untuk

mengelilingi dan menjelajahi tempat-tempat baru yang membuatnya lebih

memilih pergi ke Madidi, dari pada pergi mengawal para artis Hollywood di

Borneo, di tanah kelahirannya sendiri, Indonesia. Zarah bahkan melawan bosnya,

sekaligus sahabatnya sendiri Paul, yang telah menyuruh dirinya untuk mengambil

tugas ke Borneo, dan menjadi lelucon teman satu kerjaannya Zach, yang sangat

menginginkan untuk pergi dan menemani para artis Hollywood ke Borneo.

Namun hal itu tetap tidak mengubah pendirian zarah, yang tetap memilih untuk

pergi ke Madidi, dan menentang keputusan bosnya Paul demi menghindari

Indonesia tanah kelahirannya, di mana ada masalah yang belum dia selesaikan dan

sekaligus membuat pelariannya bermulai hingga terdampar jauh di negeri orang,

Inggris. Konflik batin yang dialami oleh zarah adalah konflik pendekatan ke

pendekatan. Hal itu terlihat ketika Zarah memiliki dua pilihan yang sama sekali

tidak merugikannya, karena pergi ke Borneo atau pun Madidi adalah pengalaman

yang berbeda yang ingin dia rasakan. Id dan ego menginginkan zarah untuk pergi

dan mengambil tugas di Madidi, untuk dapat memuaskan rasa penasarannya dan

menghindarkan dirinya dari Indonesia, tanah kelahirannya yang menyimpan

banyak masalah yang belum dia selesaikan disana. Akan tetapi superego memilih

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 35: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

26

untuk pergi ke Indonesia dan menyelesaikan masalah yang belum selesai, dan

mengakhiri pelariannya. Namun ego yang bekerja secara realitas menimbang dan

memilih untuk mendukung id dengan memilih di tugaskan di Madidi. Konflik

batin ini terjadi dikarena adanya rasa ingin berpetualang ke tempat baru atau pergi

kembali ke Indonesia dan berdamai dengan semua masalah yang terjadi.

“Lebih Baik aku tenggelam disini, Madidi, Taman Nasional Bolovia

Seluas 19 ribu kilometer persegi, berlokasikan di salah satu negara

termiskin di Amerika Selatan, tapi bisa jadi yang terkaya dalam soal

koleksi spesies flora dan fauna. Harta sejati (Lestari, 2012:5).

Zarah kecil yang barusan saja kehilangan Ayahnya yang sangat dia cintai yang

menghilang secara misterius, lalu dihadapkan dengan permasalahan jurnal-jurnal

peninggalan Ayahnya yang sama sekali tidak ia pahami isinya. Zarah yakin

jurnal-jurnal yang ditinggalkan Ayahnya akan menjadi petunjuk untuk

menemukannya kelak. Tapi dia mengahadapi suatu masalah yaitu betapa rumitnya

isi jurnal yang ditulis ayahnya. Hanya sedikit bagian yang dapat dia pahami dari

semua jurnal yang ditinggalkan oleh ayahnya. Sebagian besarnya lagi tidak dia

pahami sama sekali. Lalu dia berpikir bagaimana caranya untuk dapat

memecahkan teka-teki dari jurnal ayahnya yang akan menuntunya kepada

ayahnya nanti. Akan tetapi ada kendala, di mana dia sudah tidak memiliki guru

lagi. Satu-satunya guru yang dia miliki adalah ayahnya Firas, yang kini telah

menghilang entah kemana tanpa kabar dan tanpa petunjuk sedikit pun. Dia

memilih untuk melanjutkan bersekolah ke sekolah umum yang menurutnya bisa

memberikannya pengetahuan untuk memahami jurnal ayahnya, dan dengan itu dia

dapat menemukan ayahnya. Daripada dia mencoba belajar sendiri dengan semua

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 36: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

27

buku yang di tinggalkan ayahnya. Bersekolah formal dan memiliki seorang guru

adalah pilihan yang paling masuk akal baginya untuk dapat menemukan ayahnya.

Konflik batin yang dialami Zarah adalah konflik pendekatan ke pendekatan. Hal

itu dapat dilihat diamana dia harus memilih dua pilihan yang tidak merugikannya,

karena bersekolah dan menemukan seorang guru adalah pilihan yang terbaik. Baik

id, ego dan superego tidak bertentangan sama sekali, semua mengacu pad ahal

bagiaman cara untuk memahami isi jurnal ayahnya dan menemukannya ayahnya.

Maka ego memutuskan untuk langsung mengafirmasi keinginnanya untuk

memutuskan bersekolah, dengan melihat harapan dia dapat menemukan ayahnya

dengan cara itu. Konflik batin yang terjadi dikarena rasa ingin yang begitu kuat

untuk menemukan ayahnya yang menghilang tanpa jejak secara tiba-tiba, yang

hanya meninggalkan beberapa jurnal yang dia yakini sebagai jalan untuk

menemukan ayahnya kembali,

“Untuk memahami isi jurnal Ayah demi melanjutkan pencarianku, tak

bisa lagi aku mengandalkan kemampuan sendiri. Aku harus naik

tingkat. Ilmuku harus bertambah. Dan kini aku tidak punya guru lagi,

kemana aku harus mencari?” (Lestari, 2012:94).

Ketika pembagian rapor sekolah, zarah dihadapkan pada permasalahan

temannya satu-satunya, Koso. Seorang anak pindahan yang berasal dari Nigeria.

Temannya tersebut memiliki kekurangan dalam masalah belajar kecuali olahraga,

sehingga nilai-nilainya dalam semua mata pelajarannya anjlok kecuali nilai

olahraganya yang hampir mendekati sempurna. Zarah memilih lebih

mengkawatirkan nilai temannya Koso, dari pada nilainya sendiri, yang dia,

bahkan siapapun tahu pasti sangat bagus, melihat dia anak 13 tahun duduk

dibangku SMA kelas 1. Dalam hal ini, konflik yang terjadi adalah konflik

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 37: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

28

pendekatan ke pendekatan. Di mana Zarah tidak dirugikan dengan pilihan yang

ada. Pertama untuk mengkhawatirkan nilainya sendiri yang sudah pasti sangat

bagus, dan kedua nilai temannya koso yang bahkan tidak akan berpengaruh apa-

apa kepadanya. Superego memilih untuk lebih mementingkan melihat rapor

temannya, Koso. Dikarenakan persahabatan mereka yang begitu kuat dan rasa

kawatir serta iba melihat masalah yang dihadapi koso dalam pelajaran. Dalam

tahap ini ego mengikuti keinginan superego dengan lebih mementingkan hasil

rapor yang didapat temannya, apakah dia naik kelas atau tidak. Konflik yang

terjadi dikarena rasa sayang Zarah terhadap Koso sebagai teman satu-satunya

yang dia miliki, yang memiliki masalah dalam pelajaran, dengan situasi

pembagian rapor yang sangat tidak memungkinkan Koso untuk dapat naik kelas

dan membuat mereka terpisah.

“Puncak keteganganku adalah pada saat pembagian rapor, sampai-

sampai aku berkeringat dingin. Aku tak perduli isi raporku. Yang

kunanti-nanti adalah kepastian apakah Koso naik kelas atau tidak.

Melihat betapa parahnya nilai-nilai Koso selama ini, orang waras

mana pun pasti berkesimpulan Koso tidak mungkin naik kelas”

(Lestari, 2012:112).

Zarah ditempatkan pada situasi di mana dia memenangkan sebuah

perlombaan foto di sebuah majalah. Hara adiknya menunjukkan sebuah majalah

dengan foto yang pernah diambil zarah, dan disitu juga tertulis namanya Zarah

Amala. Rasa bangga, haru bercampur bingung, melingkupi dirinya. Zarah yang

tak pernah membaca majalah serta tidak pernah mengirim fotonya untuk

mengikuti lomba, tiba-tiba menjadi juara pertama atas lomba foto di sebuah

majalah. Zarah lebih memilih untuk tidak mengikuti rasa penasarannya tentang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 38: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

29

bagaimana cara fotonya bisa menjadi juara. Dia memilih untuk merasa bangga

dan bahagia akan fotonya yang menjadi juara pertama. Konflik yang terjadi

adalah konflik pendekatan ke pendekatan. Tidak ada pilihan yang akan

membuatnya rugi. Mencari tahu bagaimana fotonya bisa menjadi juara pertama

atau pun lebih memilih hanyut dan merasa bangga melihat fotonya menjadi juara

pertama. Id merasakan sebuah kesenangan yang luar biasa ketika mengetahui foto

yang dia ambil menjadi juara pertama dalam sebuah lomba fotografi di sebuah

majalah. Sementara superego langsung merespon dengan ingin mencari tahu

bagaimana caranya foto tersebut bisa menjadi juara pertama di lomba foto

tersebut. Ego langsung menengahi id dan superego dengan memilih untuk

mendukung id dan melebur dalam rasa bangga dan bahagia yang langsung

diluapkan di tempat. Konflik yang terjadi dikarena foto Zarah memanangi sebuah

lomba foto di suatu majalah. Di mana zarah tidak pernah membaca majalah, dan

mengirim satu foto pun yang dia ambil untuk mengikuti sebuah perlombaan.

“Rasa bingung tentang asal muasal fotoku bisa ikut kompetisi

perlahan tersaingi oleh rasa bangga dan bahagia. Fotoku dimuat di

majalah. Dilihat dan dinikmati orang banyak. Rasa itu begitu intens

sampai aku harus mengatur napas” (Lestari, 2012:171).

Zarah ditempatkan pada situasi dia lebih memilih untuk tinggal di

penangkaran orangutan di Tanjung Puting. Dari pada kembali ke tanah Jawa

bersama rombongannya. Di Jawa Ibu dan adiknya Hara menunggu

kepulangannya, sementara para rombongan yang mengawalnya tidak mungkin

meninggalkannya karena tidak sesuai dengan kontrak yang ada. Zarah terpanggil

untuk menjadi relawan di penangkaran orangutan Tanjung Puting, sementara di

Bogor dia memiliki ibu dan adik yang menunggu kepulangannya, serta

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 39: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

30

pekerjaannya sebagai guru les. Zarah lebih memilih untuk tinggal dan menjadi

relawan di Tanjung Putting, untuk menghindari konflik yang terjadi antara dia

dengan ibu, abah dan umi. Konflik yang terjadi adalah pendekatan ke pendekatan.

Kedua pilihan tidak merugikan sama sekali bagi zarah. Pulang ke Jawa dan

melakukan aktifitasnya seperti biasa, atau tinggal di Tanjung Puting dan mencari

pengalaman baru. Id menuntut Zarah untuk tinggal dan menetap di Tanjung

Puting demi mencari sebuah pengalaman baru dan meninggalkan semua konflik

yang terjadi di Jawa. Sementara superego menuntun Zarah untuk kembali ke

tanah Jawa dan melanjutkan tanggung jawabnya sebagai seorang kakak dan

mengajari anak muridnya di bimbingan belajar tempat dia bekerja. Ego

menengahi id dan superego. Ego memilih untuk menghindari konflik yang terjadi

antara Zarah dan keluarganya, dengan tetap tinggal dan menjadi relawan di

Tanjung Puting. Konflik yang terjadi dikarenakan adanya rasa ingin untuk

mencari sebuah pengalaman baru dan tempat baru.

“Dengan menumpang kelotok umum yang berpapasan, aku kembali

ke kamp terakhir. Pak Mansyur melepasku dengan air muka antara

linglung dan shock, sementara tak satu pun rombonganku sudi

dipamiti. Mereka kembali ke Jakarta sesuai dengan jadwal. Tanpa aku.

(Lestari, 2012:195).

Zarah yang ingin melanjutkan pencarian ayahnya, dan hasratnya untuk

menjelajahi setiap hutan dibelahan dunia membawanya pergi ke London dan

bergabung sebagai anggota The A-Team untuk memulai debutnya sebagai

seorang photographer professional, yang dikepalai oleh Paul Daly. Zarah harus

meninggalkan Tanjung Puting yang telah dia tempati selama 3 tahun, dan juga

Sarah, orangutan yang mengangkatnya sebagai ibu asuhnya. Pilihan untuk

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 40: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

31

meninggalkan Tanjung Puting dan pergi ke London untuk menjadi photographer

dan mencari ayahnya merupakan dua pilihan yang sangat sulit. Namun, zarah

memilih untuk tetap pergi ke London demi melanjutkan pencarian ayahnya dan

demi menjadi photographer professional dan menjelajahi semua hutan di dunia.

Konflik yang terjadi adalah pendekatan ke pendekatan. Kedua pilihan sangat

menguntungkan bagi Zarah, tapi pilihan untuk pergi ke London merupakan

pilihan yang jauh lebih menguntungkan dari pada tinggal di Tanjung Puting. Id

memerintahkan Zarah untuk pergi ke London demi pencariannya dan memulai

debut menjadi seorang photographer professional. Zarah juga mendapati

kesenangan baru dengan mengunjungi berbagai macam hutan dibelahan dunia,

menemui flora dan fauna yang belum pernah dia jumpai. Namun, superego

menyuruh Zarah untuk tetap tinggal dan menetap di Tanjung Puting.

Menyelesaikan tugasnya sebagai ibu asuh Sarah dan melepaskannya ke alam liar

yang merupakan salah satu mimpi Zarah. Tetapi, ego memilih untuk mengikuti id

untuk melakukan pencarian terhadap ayahnya yang sempat tertunda, dan demi

kesenangan untuk menikmati sensasi hutan di belahan dunia lainnya, serta

memulai debutnya menjadi photographer professional. Konflik yang terjadi

dikarenakan rasa cintanya terhadap Tanjung Puting, dengan pencarian ayahnya

yang tertunda serta pengalaman baru merasakan hutan di penjuru dunia yang lain.

“Itulah 250 meter terpanjang dalam hidupku. Aku berjalan di atas

jembatan kayu itu dengan jantung berdebar-debar, mengantisipasi

setiap saat Sarah akan berteriak, berlari, melompat, dan menahanku

pergi.sampai kelotokku bergerak meninggalkan kamp, Sarah tetap

diam di tempat” (Lestari, 2012:265).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 41: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

32

Pak Simon adalah teman lama ayah Zarah yang mengiriminya kamera

ketika dia berulang tahun yang ke 17 tahun. Pertemuannya dengan Pak Simon

ialah untuk mengetahui keberadaan ayahnya yang telah menghilang ketika dia

kecil. Pak Simon memeberikan Zarah beberapa syarat untuk dapat mencari

ayahnya. Zarah yang tidak memiliki peluang yang jauh lebih bagus memilih untuk

mengikuti apapun persyaratan yang diajukan oleh Pak Simon. Konflik Batin yang

terjadi adalah konflik pendekatan ke pendekatan. Zarah memiliki satu pilihanan

yang jauh lebih baik yang harus dia pilih. Id, ego dan superego langsung

merespon secara bersamaan untuk mengikuti dan mengambil pilihan yang ada.

Konflik batin yang terjadi dikarenakan zarah tidak memiliki pilahan lain selain

mengikuti aturan yang diberikan Pak Simon.

“Untuk memulai misi pencarian ini, Pak Simon mensyaratkan tiga hal.

Pertama, aku harus mengepak barang-barangku dari tempat Elena dan

pindah ke Weston Palace. Kedua, berhubungan rangkaian Glastonbury

symposium merupakan hajatan pribadi baginya, aku diminta

mengikuti dulu semua kegiatan symposium hingga tuntas. Ketiga,

percaya sepenuhnya kepada metode yang akan ia tempuh. Dengan

cepat, ku iyakan ketiga syaratnya. Tanpa ragu. Dia satu-satunya

peluang yang kupunya” (Lestari, 2012:399).

4.2.2 Faktor Konflik Pendekatan ke Menghindar

Pada Novel Partikel terdapat 14 faktor yang menyebabkan terjadinya

konflik pendekatan ke menghindar yang dialami tokoh utama.

Zarah yang masih kecil mengalami sebuah kejadian yang sangat

membingungkan. Ibu Zarah yang tengah melakukan persalinan untuk melahirkan

adiknya yang ketiga dibantu oleh bidan Ida dan bi Yati salah seorang warga desa

yang menjaga ibu. Zarah kebingungan ketika dari dalam ruangan tidak terdengar

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 42: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

33

suara teriakan bayi, malah jeritan bi Yati tak lama kemudian disusul dengan

raungan dan tangisan Ibunya. Zarah yang masih terlalu kecil jelas bingung dengan

hal yang terjadi, suara tangisan adik bayi yang tak terdengar dan suara ibuyang

meraung dan menangis. Superego merespon kejadian dengan menyuruh zarah

untuk masuk dan melihat apa yang sedang terjadi, dan menenangkan ibunya yang

tengah menangis. Namun, id merespon dengan menyuruh zarah untuk tidak

masuk dan tetap menunggu di luar kamar dan menghindari masalah yang akan

terjadi apabila zarah masuk ke dalam. Ego tidak dapat memutuskan langkah apa

yang akan diambil, sehingga membuat Zarah merasa kebingungan untuk

mengambil keputusan apa yang harus dilakukannya, sehingga dia hanya berdiam

diri di depan pintu. Konflik batin yang terjadi adalah konflik pendekatan ke

menghindar, karena pada akhirnya Zarah tidak dapat memilih pilihan mana yang

akan diambilnya. Faktor yang melatar belakangi konflik tersebut adalah Rasa

kebingungan atas Peristiwa kelahiran adiknya yang ketiga, karena sang ibu malah

menangis melahirkan adiknya dan Zarah tidak mendengar suara teriakan bayi dari

dalam kamar.

“Tak lama, terdengar suara ibu memekik. Dan ia pun menangis

tersedu-sedu, yang kemudian meningkat menjadi meraung-raung.

Sungguh aku kebingungan dengan semua itu. Bahkan tak bisa

memutuskan, haruskah aku masuk? Atau diam di tempat?” (Lestari,

2012:39).

Zarah yang masih kecil mendapati ujian yang sangat besar dari Ayahnya.

Zarah dibawa oleh Ayahnya ke dalam bukit Jambul di malam hari dan

ditinggalkan oleh ayahnya agar dapat menemukan jalan sendiri menuju puncak

bukit Jambul. Di dalam hutan yang menurut cerita para penduduk desa merupakan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 43: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

34

hutan angker, Zarah langsung mengalami kepanikan yang luar biasa. Ayahnya

yang tadi berjalan 10 langkah di belakangnya kini menghilang dalam gelapnya

malam dan lebatnya hutan. Id mengirimkan perintah untuk menyalahkan Ayahnya

atas tindakan yang dilakukan Ayah meninggalkan anaknya yang masih kecil di

tengah malam dalm hutan angker, akan tetapi superego merespon dengan

menyampaikan bahwa Ayahnya tidak mungkin meninggalkan anaknya, karena

seorang Ayah sangat menyayangi anak yang dibisarkannya. Lalu superego

menyuruh Zarah untuk tetap bergerak dan percaya bahwa Ayahnya tidak memiliki

niat buruk sama sekali dengan meninggalkannya ditengah hutan angker pada

malam hari. Ego langsung merespon superego dan membuat Zarah terus bergerak

dan tidak berpikiran buruk kepada Ayahnya yang sangat menyayanginya. Konflik

batin yang terjadi adalah konflik pendekatan ke menghindar. Karena pada

akhirnya ego memerintah Zarah untuk terus bergerak dari tempat tersebut. Faktor

yang melatar belakangi konflik batin adalah di tinggalkannya Zarah oleh Ayahnya

di dalam hutan bukit Jambul yang terkenal angker oleh warga desa, di malam hari.

“Segera aku sadar, sungguh tak bijak berteriak di tempat ini. Dan

kesadaranku selanjutnya adalah, Ayah tak akan menjawab. Aku cukup

kenal ayahku untuk tahu bahwa dia mampu meninggalkanku

sendirian, di hutan paling angker sekalipun. Jantungku berdebur.

Tubuhku menggeligis. Napasku memburu. Air mataku mulai melelehi

pipi. Aku teringat Hara, teringat Ibu, teringat rumah kami yang hangat

dan aman. Ingin kuamuk dan kumaki Ayah yang tega menelantarkan

anak kecil, darah dagingnya sendiri. Namun, aku tahu ia mampu

melakukannya demi apa pun itu yang ingin ia buktikan” (Lestari,

2012:63-64).

Zarah yang masih kecil merasa bingung melihat tingkah yang dihadapkan

Ibu, Abah serta Umi kepada dirinya. Zarah merasa dirinya tidak salah dengan

menceritakan cerita yang dia baca dari jurnal perninggalan Ayahnya. Akan tetapi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 44: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

35

keluarganya mengatakan itu adalah hal sesat dan tidak boleh dibicarakan dan

diceritakan kepada orang lain. Dalam dirinya Zarah mengalami kegelisahan yang

luar biasa akan peristiwa yang terjadi. Id merespon dengan merunut kejadian yang

terjadi, dan memunculkan begitu banyaknya pertanyaan dalam pikiran Zarah.

Untuk menenangkan Zarah superego merespon dengan mengingatkan bahwa

melawan orang yang lebih itu merupakan hal yang tidak boleh. Ego merespon

dengan mengikuti id dengan mencari jawaban dari setiap pertanyaan yang ada di

kepala Zarah untuk menenangkan Zarah dari rasa gelisahnya. Namun, sebanyak

apapun dia berpikir Zarah tidak menemukan jawabannya dan tetap merasa gelisah.

Konflik batin yang terjadi adalah konflik pendekatan ke menghindar. Zarah

berusaha membuat dirinya tenang dengan mencari jawaban dari pertanyaannya.

Faktor yang melatar belakangi terjadinya konflik batin adalah cerita dalam jurnal

Ayahnya yang membuat dia di skors dari sekolah dan dimarahi oleh Ibu, Abah,

dan Umi Zarah.

“Semalaman aku tak bisa tidur.berusaha merunut apa yang terjadi dan

memahami. Mengapa mereka marah? Mengapa mereka harus merasa

terancam? Apa yang sebegitu salahnya dengan tulisan Ayah? Kenapa

berbeda menjadi begitu menakutkan? Aku berpikir dan berpikir. Dan

tetap aku gagal memahami (Lestari, 2012:105).

Setelah kejadian malam itu, dan kegelisahan yang dialami Zarah juga

belum hilang, dikarenakan dia tidak dapat menemukan jawaban dari semua

pertanyaan yang muncul di kepalanya. Zarah memutuskan untuk tidak lagi

melawan dan bertentangan dengan orang-orang yang ada disekitarnya, berseteru

dengan Ibu, Abah dan Uminya. Zarah memutuskan untuk diam dan fokus pada

pencariannya terhadap Ayahnya. Id yang ingin untuk lepas dari rasa gelisah yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 45: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

36

dialaminya dengan semua pertengkaran yang ada memilih untuk diam dan

mengambil jalan aman untuk menghilangkan kegelisahannya. Superego merespon

bahwa melawan orang yang lebih dewasa merupakan sebuah tindakan yang salah,

dan demi menenangkan id, superego menyuruh Zarah untuk mengalah dan tidak

lagi bertentangan dengan mereka. Ego langsung menerima respon id dan superego

sehingga zarah mendapatkan satu keputusan final yang akan menenagkan pikiran

dan hatinya yaitu diam. Konflik batin yang terjadi adalah konflik pendekatan ke

menghindar. Zarah memilih untuk mengalah dan diam dari pada terlibat

pertentangan yang tidak ada hasilnya dengan keluarganya. Faktor yang melatar

belakangi terjadinya konflik batin adalah kegelisahan Zarah yang tidak

menemukan jawaban dari pertanyaannya dan perselisihan antara Zarah dan

keluarganya.

“Maka, kuputuskan untuk diam. Untuk apa menabrak-nabrakkan diri

ke benteng batu? Hanya akan mengundang masalah, dan aku tak

punya cukup ruang untuk itu. Tujuanku jelas dan pasti: mencari Ayah.

Yang lain hanya keberisikan. Tak perlu kudengar. (Lestari, 2012:105).

Mendengar berita bahwa teman sebangkunya Koso akan pindah ke

London, membuat Zarah sangat terluka. Zarah yang telah rela untuk tinggal kelas

demi membantu Koso belajar dan tetap bersamanya. Lalu tiba-tiba di tinggalkan

begitu saja oleh Koso yang akan pindah ke London. Zarah merasa semua

pengorbanan yang telah dia lakukan menjadi sangat sia-sia dan tidak memiliki arti

sama sekali. Dalam diri Zarah dia merasa dikhianati dan ditipu dengan semua

yang telah dia perbuat, karena sahabat satu-satunya Koso akan pindah dan

meninggalkannya sendirian di sekolah yang sangat ia benci untuk satu setengah

tahun lagi. Untuk menenangkan Zarah, id merespon dengan cara Zarah harus

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 46: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

37

menyalahkan Koso atas semua yang terjadi. Atas pengorbanan Zarah yang sia-sia

dan kesendiriannya nanti. Tetapi superego merespon bahwa Zarah tidak dapat

menyalahkan Koso yang tidak bersalah dan tidak mungkin untuk merubah

keadaan yang telah terjadi. Ego merespon dengan menuruti superego dan

memaksa Zarah untuk tegar akan apa yang terjadi, dan dengan luapan air mata

yang akan membuat Zarah merasa lebih tenang. Konflik batin yang terjadi adalah

konflik pendekatan ke menghindar. Zarah yang tidak dapat menyalahkan siapapun

termasuk dirinya sendiri, akan tetapi dia merasa telah dikhianati oleh dunia.

Faktor yang melatar belakangi konflik batin adalah kepindahan Koso sahabat

satu-satunya Zarah ke London.

“Aku pergi dari rumah Koso dengan perasaan campur aduk. Sedih,

marah, putus asa. Aku merasa dikhianati. Entah oleh siapa. Karena

rasanya aku tak bisa menyalahkan Koso. Tak ada yang bisa

kusalahkan. Namun, aku tetap merasa disalahi” (Lestari, 2012:124).

Sewaktu kembali dari kaki Bukit Jambul, Zarah di kejutkan dengan sosok

Ibunya yang tengah membaca beberapa helai berkas portofolio peninggalan

Ayahnya. Ibu Zarah yang merasa telah dibohongi merasa sangat marah dan

berujung pada persidangan yang terjadi malam itu dirumah meraka. Zarah duduk

diam di depan Ibu, Abah, dan Uminya. Kegelisahan menyelimuti hatinya tentang

apa yang terjadi saat mereka membaca berkas peninggalan Ayahnya. Maka

dimulailah persidangan setelah mereka membaca berkas peningalan Ayah Zarah.

Superego merespon dengan menyuruh Zarah untuk tidak melawan dan

bersitegang dengan keluarganya di persidangan. Namun, Id memerintahkan Zarah

untuk melawan semua pertanyaan yang menjatuhkan dirinya dan Ayahnya yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 47: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

38

sangat dia cintai. Ego mendukung id untuk melawan, karena menurut Zarah tidak

ada yang salah dari tulisan Ayahnya dan tidak ada yang salah dari sebuah

pertanyaan. Konflik batin yang terjadi adalah konflik pendekatan ke menghindar.

Zarah yang merasa tidak bersalah hanya mencoba untuk berdebat tentang

rasionalitas dengan keluarganya. Faktor yang melatar belakangi konflik batin

adalah beberapa berkas portofolio peninggalan Ayahnya yang ditemukan Ibu

Zarah.

“Kusiapkan mentalku untuk pesidangan malam ini. Abah, Umi dan

Ibu, duduk berjajar di kursi rotan meja makan. Aku duduk sendiri di

seberangnya, menanti Abah dan Umi membaca berkas Ayah secara

bergantian” (Lestari, 2012:128-129).

Setelah sekian lama mengawasi dan mengitari Bukit Jambul, akhirnya

Zarah memutuskan untuk memasukinya. Tidak seperti dulu lagi, sewaktu Zarah

pertama kali menginjakkan kakinya di Bukit Jambul dengan rasa panik dan

ketakutan yang luar biasa. Kali ini Zarah merasa biasa saja dengan hutan Bukit

Jambul. Zarah mengitari setiap sudut dari perut hutan Bukit Jambul. Setelah puas

mengitari semua sudut hutan Bukit Jambul, Zarah memutuskan untuk mendaki

puncaknya. Ketika mendaki puncak Bukit Jambul, kejadian beberapa tahun silam

saat Zarah menyusuri Bukit Jambul kembali terjadi. Seketika lututnya melunglai,

dadanya sesak, dan atmosfer tempat itu serasa menekan tubuhnya, membuatnya

berada dalam keadaan tengkurap. Penuh kepanikan Zarah melepaskan tas yang

menempel di punggunya untuk mengurangi beban, dan menegakkan tubuhnya

untuk berdiri. Namun, itu hanya terjadi untuk sesaat, dan tubuhnya kembali

ambruk ke tanah. Dalam seketika rasa takut merambat naik ke kepala dan sekujur

tubuh Zarah. Berulang kali dia mencoba untuk berdiri, tapi semua sia-sia, belum

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 48: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

39

lagi berdiri Zarah sudah kembali terjatuh dan mencium tanah lagi berulang kali. Id

langsung dipenuhi oleh rasa takut, dan menginginkan untuk segera keluar dari

kondisi yang terjadi pada saat ini. Superego mencoba menenangkan id dengan

menyuruh Zarah untuk meminta bantuan. Maka ego langsung mengambil

keputusan untuk melakukan tindakan, yaitu berteriak minta tolong untuk

mendapatkan bantuan dan mengeluarkannya dari keadaan yang terjadi. Menyadari

bahwa tidak ada seatupun suara yang keluar dari mulut Zarah. Ego langsung

merasa putus asa terhadap situasi yang terjadi. Superego mencoba mengambil alih

dengan memaksa Zarah untuk tetap meminta tolong, memohon dan memohon

dengan sanagat tulus dari dalam hatinya. Konflik batin yang terjadi adalah konflik

pendekatan ke menghindar. Zarah menngalami konflik yang membuatnya tidak

bisa berbuat apa-apa. Faktor yang melatar belakanginya adalah persitiwa yang

pernah terjadi kepada Zarah di Bukit Jambul kembali terulang kepadanya ketika

dia kembali menjelajahi Bukit Jambul.

“Keringatku mulai membanjir. Napasku, tersengal-sengal. Putus asa,

aku pun teriak meminta tolong. Tak peduli kepada siapa. Dan darahku

berdesir ketika aku sadar suaraku pun hilang. Aku menganga selebar

mungkin, mengirimkan jeritan sekencang yang kubisa, dan tak ada

suara yang keluar. Tempat apa ini? Aku meratap dalam hati. Meminta

tolong. Memohon” (Lestari, 2012:144).

Setelah memakan beberapa jamur yang tidak pernah diketahui Zarah jenis

dan namanya, Zarah dapat bangkit dan berdiri normal seperti biasanya. Semua

ketakutan dan kecemasan yang menyelimuti tubuhnya perlahan luntur dan hilang,

sehingga Zarah dapat berdiri dengan normal kembali. Setelah beberapa saat terjadi

hal yang sangat luar biasa yang belum pernah dialami Zarah seumur hidupnya.

Dalam sekejap semua yang ada di hutan menjadi tampak hidup dan bergerak,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 49: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

40

saling berkomunikasi satu sama lainnya, semuanya bergerak dan berdenyut, tidak

diam dan mematung seperti sebelumnya. Namun, peristiwa itu terjadi tidak cukup

lama, hanya sebentar saja. Lalu, seketika semuanya kembali normal kembali.

Zarah kebingungan dengan peristiwa yang terjadi kepadanya, belum pernah

dialaminya semasa hidupnya peristiwa seperti itu. Zarah melihat jamur yang tadi

dia makan, dan mencari jenis seperti itu di sekitarnya, tetapi tak ditemukan sama

sekali jamur disekitar situ. Id menginginkan Zarah untuk mencari tahu peristiwa

yang terjadi kepadanya dan menetap di tempat itu untuk memuaskan rasa

penasarannya. Namun, superego menyuruh Zarah untuk tidak berada lebih lama

disana dan pergi agar tidak membuang waktunya lebih lama disana dan semakin

penasaran. Ego menuruti perintah superego agar menyudahi rasa penasarannya

dan pergi meninggalkan tempat tersebut. Konflik batin yang terjadi adalah konflik

pendekatan ke menghindar. Zarah memilih untuk tidak melanjutkan rasa

penasarannya dan segera meninggalkan puncak Bukit Jambul. Konflik batin yang

terjadi dilatar belakangi oleh persitiwa yang belum penrah dialaminya seumur

hidupnya.

“Aku berusaha mengingat-ingat, berapa banyak yang kujejalkan ke

mulutku tadi. Sepertinya tak lebih dari empat tudung berukuran kecil.

Kulihat sekeliling. Tak kutemukan lagi jamur sejenis dekat-dekat situ.

Terbesit keinginan untuk tinggal lebih lama di puncak itu untuk

melihat-lihat, tapi hatiku menegaskan cukup. Kupetik satu batang

yang berukuran sedang, kumasukkan ke kantong” (Lestari, 2012:148-

149).

Suatu hari Hara datang menemui Zarah ke Batu Luhur untuk memberitahu

bahwa Ibunya mencari Zarah. Dengan kebingungan Zarah pergi kerumah bersama

Hara untuk menemui Ibunya. Sesampainya di rumah, Zarah dikejutkan dengan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 50: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

41

sebuah paket yang diberikan Ibunya. Ketika Zarah membuka paket tersebut

ternyata berisi sebuah kamera Nikon FM2/T. Penuh penasaran, Zarah

menanyakan tentang paket tesebut. Ibu hanya memberi tahu bahwa paket itu

datang 2 hari yang lalu, dan yang menerimanya adalah Hara. Dengan panik Hara

mengatakan bahwa dia tidak mengerti dan kurir yang mengirimnya juga

mengatakan tidak ada nama pengirimnya. Zarah memeriksa dengan teliti paket

yang diterimanya, namun memang tidak ada nama pengirimnya sama sekali. id

merasakan sebuah rasa ingin tahu tentang dari mana, dan siapa pengirim paket

tersebut dengan mendesak Ibunya dan adiknya Hara. Namun, superego menyuruh

Zarah untuk tidak memaksa Ibu dan Hara untuk menjawab pertanyaan yang

mereka tidak ketahui hanya demi memuaskan hasratnya. Ego langsung

menanggapi superego karena Ibu dan Hara memang tidak tahu tentang siapa

pengirim paket tersebut, dan memilih untuk membiarkannya saja. Konflik batin

yang terjadi adalah konflik pendekatan ke menghindar. Zarah yang memilih untuk

tidak memaksa ibu dan adiknya untuk mengetahi pengirim paket tersebut karena

sepertinya mereka memang tidak tahu. Faktor yang melatar belakangi konflik

batin adalah kehadiran sebuah paket yang tidak diketahui siapa pengirimnya.

“Aku terdiam. Percuma mendasak Hara atau Ibu. Ada seseorang di luar

sana yang menginginkanku menjadi pemilik kamera ini. Itu saja yang

bisa dipastikan” (Lestari, 2012:156).

Zarah memenagkan sebuah lomba foto yang sama sekali tidak pernah dia

ikuti, karena Zarah tidak pernah mengirim fotonya sama sekali. Dengan sangat

yakin Zarah mendatangi Pak Kas, teman Ayahnya sekaligus orang yang

mengajarinya tentang fotografi. Tetapi, Pak Kas tidak pernah sama sekali

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 51: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

42

mengirim foto Zarah dan juga sama kebingungan dengan Zarah tentang siapa

yang mengirim fotonya. Maka, tinggal satu orang lagi menurut Zarah yang

mungkin mengirimkan Fotonya, yaitu Asep. Asep adalah orang yang mengajari

Zarah cara untuk mencetak hasil foto sendiri. Akan tetapi Asep juga tidak pernah

mengirimkan foto tersebut. Zarah dipenuhi rada penasaran dan kebingungan

dengan siapa pengitim fotonya. Lalu, Pak Kas berkata bahwa memang sudah jatah

hidup Zarah dipenuhi dengan kejutan. Mendengar perkataan itu Zarah merasa

terluka, tetapi memang benar adanya. Begitu banyak kejutan yang dialaminya

dalam kehidupannya. Id merespon perkataan Pak Kas, dengan menyuruh Zarah

untuk membantah perkataan Pak Kas, bahwa itu tidak benar. Namun, superego

merespon bahwa melawan yang lebih tua itu adalah hal yang tidak baik, belum

lagi bahwa memang sering peristiwa yang mengejutkan menerpa hidup Zarah.

Ego membernarkan apa yang disampaikan supergo dan membuat Zarah diam dan

menerima bahwa yang dikatakan Pak Kas benar. Konflik batin yang terjadi adalah

konflik pendekaran ke menghindar. Karena Zarah memilih untuk tidak

menanggapi perkataan Pak Kas dan memilih untuk diam. Faktor yang melatar

belakanginya adalah ucapan yang dikeluarkan oleh Pak Kas.

“Berat hati, kuakui bahwa Pak Kas benar. Kesusahan, kegembiraan,

ketika keduanya lewat tanpa permisi, maka sensasinya sama. Seperti

menelan bakso tanpa mengunyah. Mebuat kita mencerna bulatan itu

susah payah” (Lestari, 2012:174).

Sebelum berangkat ke London untuk memulai debutnya sebagai seorang

fotographer professional. Zarah memutuskan untuk menemui Ibu dan adiknya

Hara terlebih dahulu. Bermodalkan sebuah alamat yang diberikan Hara, Zarah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 52: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

43

pergi ke Bogor untuk menemui mereka. Sesampainya disana, Zarah langsung di

sambut oleh Hara, dan Ibu yang menunggu di depan pintu rumah. Zarah

menyampaikan niatnya kepada Hara dan dia terkejut ketika Hara tidak menentang

kepergiannya. Pada makan malam Zarah mengatakan tentang kepergiannya ke

London ketika Pak Ridwan, ayah tiri Zarah menawarkannya pekerjaan, dan tidak

ada respon apa-apa dari Ibu Zarah. Sesaat sebelum berangkat, Zarah melihat Ibu

yang terduduk di meja makan, dan refleks menghampirinya untuk pamit

dan meminta maaf tidak memberitahu Ibunya tentang keberangkatannya ke

London. Terjadi sedikit perdebatan di meja makan antara Zaran dan Ibunya.

Seketika Zarah ingin mengambil tangan Ibunya untuk mencium punggung

tangannya, Ibu mendekapnya dan menangis sejadi-jadinya. Melihat Ibunya

menangis, superego langsung merespon dengan menyuruh Zarah untuk

menenagkan dan menghibur Ibunya. Karena seorang anak tidak boleh membuat

orang tuanya bersedih. Id memiliki rasa amarah mengenang peristiwa yang

terjadi. Sehingga, ego merespon dengan cara yang berbeda, Zarah hanya terdiam

dan tidak tahu harus melakukan apapun dan menyadari bahwa dia memang masih

belum memaafkan Ibunya. Konflik batin yang terjadi adalah konflik pendekatan

ke menghindar, karena pada akhirnya Zarah tidak melakukan apapun. Factor yang

melatar belakangi konflik batin adalah kepergian Zarah ke London.

“Betapa aku ingin menangis bersamanya. Betapa aku ingin

menghiburnya dengan kata-kata manis dan segala ungkapan sayang.

Tak ada yang keluar. Tidak air mata, tidak juga kata-kata. Hatiku

pedih ketika sadar ucapan Ibu ternyata benar. Akulah yang belum

memaafkannya” (Lestari, 2012:279-280).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 53: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

44

Perselingkuhan yang terjadi antara Koso dan Storm, antara sahabat terbaik

dengan cinta pertamanya Zarah. Membuat Zarah memiliki rasa sakit hati yang

teramat mendalam, karena dikhianati oleh sahabat dan pacarnya sendiri. Semua

usaha telah dilakukah Koso dan Storm untuk berbicara dan meminta maaf kepada

Zarah. Namun, semua usaha itu sia-sia, karena Zarah tidak pernah menanggapi

semuanya. Rasa sakit hatinya terhadap mereka berdua terlalu dalam dan terlalu

kuat. Membuat Zarah menganggap Koso dan Storm sudah tidak ada lagi.

Superego menyuruh Zarah untuk memaafkan Koso dan Strom. Karena tidak baik

untuk tidak menanggapi niat baik dari orang lain yang ingin meminta maaf kepada

kita secara tulus, bahkan sampai memohon-memohon. Tetapi, id yang merasa

memiliki rasa sakit begitu besar terhadap Koso dan Storm, menyuruh untuk tidak

memaafkan mereka dan menganggap mereka tidak pernah ada demi kepuasan diri

Zarah atas pengkhianatan yang dilakukan mereka berdua terhadap Zarah. Ego

menekan superego¸ dan menuruti id dengan mengabaikan semua permintaan maaf

Koso dan Storm, serta mengabaikan meraka. Menganggap Koso dan Storm tidak

pernah ada lagi di dunia ini. Konflik batin yang terjadi adalah konflik pendekatan

ke menghindar. Zarah yang memilih untuk mengabaikan Koso dan Storm dari

pada memaafkan mereka berdua. Faktor yang melatar belakangi konflik batin

adalah perselingkuhan Storm dan Koso.

“Segala upaya kontak baik dari Koso maupun Storm kublok rapat-

rapat. Mentok menghubungi lewat ponsel, surel, ataupun titipan pesan

lewat teman-teman, keduanya pernah nekat menghampiriku langsung.

Bagaikan hantu yang berusaha berkomunikasi dengan manusia

tumpul, tak kugubris mereka sama sekali. Bagiku, keduanya tak ada.

Akhirnya mereka berhenti berusaha” (Lestari, 2012:372).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 54: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

45

Untuk memastikan bahwa Ayahnya yang hilang selama ini belum

meninggal, Zarah melakukan sebuah ritual yang dapat menuntunnya untuk

menemui sosok yang telah tiada. Ritual tersebut adalah ritual Iboga, yang di

tuntun oleh seorang shaman bernama Hawkeye dan Pak Simon yang membantu.

Ritual mulai dilakukan dan Iboga telah dimakan Zarah. Hampir satu jam berlalu,

tapi efek dari Iboga juga belum terasa. Tiba-tiba sekujur tubuh Zarah menegang

saat Zarah hendak ingin pergi untuk berjalan-jalan. Efek iboga mulai beraksi,

keringat dingin mulai membanjiri tubuhnya, gelombang rasa mual dan pusing

menerjangnya terus-menerus. Seluruh badannya terasa diremuk redamkan secara

sistematis dan terus-menerus. Muncul rasa penyesalan dari dirinya kenapa

memulai ritual ini, dan ingin berhenti disini. Tapi, Iboga tidak memiliki penawar,

ritual harus diselesaikan sampai akhir. Menerima semua rasa sakit id menyuruh

Zarah untuk menghentikan semua ritual yang terjadi dan terlepas dari rasa sakit

ini. Ego menanggapi id, dan mengingkan untuk terlepas dari siksaan rasa sakit

yang ditimbulkan Iboga. Tetapi ego mengetahui bahwa tidak ada obat penawar

untuk Iboga dan menghentikan ritual ini, ritual harus diselesaikan sampai akhir.

Ego memilih untuk pasrah dengan semua yang terjadi, menyadari tidak ada

penawar dari Iboga. Konflik Batin yang terjadi adalah konflik pendekatan ke

menghindar. Zarah yang memulai ritual Iboga merasa begitu tersiksa dan memilih

untuk berhenti, tetapi tidak bisa dan akhirnya pasrah akan keadaan. Faktor yang

melatar belakangi konflik batin adalah rasa sakit yang dialami dalam ritual Iboga.

“Aku merintih dan mengerang. Badan ini diremuk redam satu demi

satu bagian. Sistematis dan menyakitkan. Timbul rasa kesal dan sesal.

Mengapa kulakukan ini? Ingin rasanya kubatalkan keputusanku. Tapi

terlambat. Tidak ada penawar untuk Iboga. Siksa ini harus dijalani

sampai titik penghabisan” (Lestari, 2012:447).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 55: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

46

Dalam ritual Iboga, Zarah dibawa pada peristiwa-peristiwa yang terjadi

dalam hidupnya dan dituntun untuk berdamai dengan peristiwa itu. Akhirnya

Zarah sampai pada suatu peristiwa yang begitu menyakitkannya selain kehilangan

Ayahnya, perisitwa di apartemen Strom, peristiwa perselingkuhan Storm dan

Koso. Id menyuruh Zarah untuk pergi dan menghindar dari tempat itu agar Zarah

tidak terluka. Tetapi, superego menyuruh Zarah untuk menghadapi dan berdamai

dengan peristiwa itu. Ego lebih memilih untuk menekan superego dan memihak

pada id. Sehingga Zarah berusaha untuk melarikan dari apartemen itu, dari

peristiwa yang menyakitkan hati Zarah. Ternyata Zarah tidak bisa pergi dari

apartemen dan lari dari peristiwa tersebut, sehingga akhirnya ego memilih pasrah

pada keadaan. Konflik batin yang terjadi adalah konflik pendekatan ke

menghindar. Zarah yang mencoba menghindari peristiwa yang pernah terjadi

dalam kehidupannya, tidak bisa menghindar dan dipaksa menghadapinya. Faktor

yang melatar belakangi terjadinya konflik batin adalah ritual Iboga yang

membawa Zarah kembali pada peristiwa masa lalunya yang mati-matian dia hapus

dari ingatannya.

“Gambar-gambar itu kemudian melambat dan aku kembali berhenti di

sebuah ruangan. Apartemen Storm. Ketika mengenali ruangan itu,

seketika aku ingin kabur. Sialnya, lorong untuk meluncur tidak

muncul. Seolah aku sengaja ditahan di sana. Storm pun hadir.

Tersenyum hangat. Senyuman yang mebuatku jatuh hati. Tak lama,

seseorang muncul dibelakangnya, Koso” (Lestari, 2012:451).

4.2.3 Faktor Konflik Menghindar ke Menghindar

Pada Novel Partikel terdapat 8 faktor yang menyebabkan terjadinya

konflik menghindar ke menghindar yang dialami tokoh utama.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 56: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

47

Zarah yang masih kecil mengalami sebuah kejadian yang sangat

membingungkan. Ibu Zarah yang tengah melakukan persalinan untuk melahirkan

adiknya yang ketiga dibantu oleh bidan Ida dan bi Yati salah seorang warga desa

yang menjaga ibu. Zarah kebingungan ketika dari dalam ruangan tidak terdengar

suara teriakan bayi, malah jeritan bi Yati tak lama kemudian disusul dengan

raungan dan tangisan Ibunya. Zarah yang masih terlalu kecil jelas bingung dengan

hal yang terjadi, suara tangisan adik bayi yang tak terdengar dan suara ibu yang

meraung dan menangis. Superego merespon kejadian dengan menyuruh zarah

untuk masuk dan melihat apa yang sedang terjadi, dan menenangkan ibunya yang

tengah menangis. Namun, id merespon dengan menyuruh zarah untuk tidak

masuk dan tetap menunggu di luar kamar dan menghindari masalah yang akan

terjadi apabila zarah masuk ke dalam. Ego tidak dapat memutuskan langkah apa

yang akan diambil, sehingga membuat Zarah merasa kebingungan untuk

mengambil keputusan apa yang harus dilakukannya, sehingga dia hanya berdiam

diri di depan pintu. Konflik batin yang terjadi adalah konflik menghindar ke

menghindar, karena masing-masing pilihan memiliki dampak yang kurang baik

terhadap Zarah. Factor yang melatar belakangi konflik tersebut adalah Rasa

kebingungan atas Peristiwa kelahiran adiknya yang ketiga, karena sang ibu malah

menangis melahirkan adiknya dan Zarah tidak mendengar suara teriakan bayi dari

dalam kamar.

“Tak lama, terdengar suara ibu memekik. Dan ia pun menangis

tersedu-sedu, yang kemudian meningkat menjadi meraung-raung.

Sungguh aku kebingungan dengan semua itu. Bahkan tak bisa

memutuskan, haruskah aku masuk? Atau diam di tempat?” (Lestari,

2012:39).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 57: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

48

Mengetahui teman satu-satunya Koso tidak naik kelas, membuat Zarah

mengalami satu pukulan yang telak, dia tidak bisa berbuat apa-apa dengan Koso

yang tinggal kelas, dan membayangkan berpisah dengan teman sebangku

sekaligus teman satu-satunya di sekolah. Untuk menenangkan Koso yang sedang

menangis dan dirinya yang juga sedang terpukul. Id merespon dengan membuat

Zarah untuk berbohong kepada Koso dan dirinya demi menenangkan Koso dan

Zarah. Tetapi, superego langsung merespon dengan menghambat id karena

berbohong bukanlah perbuatan yang baik, walaupun untuk menenangkan Koso

dan dirinya sendiri. Ego menanggapi dengan menekan superego dan lebih

memilih untuk mendukung id, dengan begitu Zarah berbohong kepada Koso

dengan mengucapkan kata-kata yang dia sendiri tidak yakin dengan hal tersebut.

Konflik batin yang terjadi adalah konflik menghindar ke menghindar, Zarah

ditempatkan pada pilihan yang keduanya akan berdampak merugikan pada

dirinya. Factor yang melatar belakanginya adalah Koso yang tinggal kelas.

“Pandanganku kabur oleh hubungan air mata. “Jangan takut, Koso,”

kataku dengan suara bergetar, menepuk-nepuk bahunya. “Saya akan

selalu jadi temanmu. Kita akan terus sebangku”. Sementara

seragamku lembap oleh air mata Koso. Aku berpikir dan berpikir, apa

yang harus kulakukan?” (Lestari, 2012:116).

Zarah dihadapkan pada dua pilihan yang akan merugikan bagi dirinya,

akan tetapi dia harus memilih salah satunya. Kehilangan seorang sahabat dengan

tetap naik kelas,atau memilih untuk tinggal kelas demi bersama sahabatnya Koso.

Zarah pun menemui kepala sekolah Bu Kartika, untuk meminta agar dirinya di

tinggal kelaskan. Bu Kartika tentu saja langsung menolak ke inginan Zarah, salah

satu siswa tercerdas di sekolah, akan tetapi ke inginan zarah yang begitu kuat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 58: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

49

untuk memilih tetap tinggal kelas dan bersama dengan sahabatnya membuat Bu

Kartika akhirnya memenuhi keinginannya. Id bekerja dengan menyuruh Zarah

agar tetap tinggal kelas dan bersama dengan temannya Koso, sehingga Zarah tidak

kembali merasa kesunyian sebelum Koso pindah ke sekolahnya. Namun,

superego langsung menanggapi dengan menekan id bahwa tidak memungkinkan

untuk tinggal kelas, dan melanggar aturan, apa lagi melawan kepala sekolah untuk

mendapatkan itu. Ego menengahi dengan memilih id demi memuaskan hasratnya

yang tidak ingin kehilangan sahabatnya dan kembali mengalami kesunian dalam

hari-harinya. Konflik batin yang terjadi adalah konflik menghindar ke

menghindar, karena kedua pilihan yang ada merupakan pilihan yang akan

merugikan Zarah. Namun, Zarah harus tetap memilih di antara kedua pilihan

tersebut. Factor yang melatar belakangi terjadinya konflik batin adalah Koso yang

tinggal kelas dan Zarah yang tidak ingin kehilangan sahabatnya dan merasa

kesunyian.

“S―saya… tetap mau tinggal kelas, Bu,” aku tergagap sambil

beranjak. Tatapan itu berhasil mendesakku keluar. Dingin, Bu Kartika

kembali memandangku. Lama. “Terus terang, dalam kasus kamu, saya

enggak keberatan. Usia kamu premature untuk anak SMA. Dan saya

tahu kamu punya masalah dengan beberapa pelajaran dan beberapa

guru. Ekstra bersekolah setahun mungkin bisa membantu kamu

berubah.” (Lestari, 2012:117).

Zarah yang mendapati Ibunya yang tengah membakar jurnla-jurnal

peninggalan Ayahnya, yang merupakan jalan satu-satunya untuk Zarah dapat

menemukan kembali Ayahnya yang hilang. Melihat hal itu, zarah langsung maju

dan menerjang keranjang tempat Ibunya membakar jurnal-jurnal Ayahnya. Hal itu

membuat api menyebar dan menyambar kosen pintu belakang rumah mereka.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 59: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

50

Zarah dilibatkan pada dua pilihan yang sulit, menyalamtkan jurnal ayahnya atau

menyelamatkan rumah mereka. Secara refleks Zarah menyambar selang air dan

langsung menyirami kosen pintu belakang rumah meraka. Superego langsung

bekerja dan menyuruh Zarah untuk memadamkan api yang membakar kosen pintu

belakang rumah mereka agar tidak menyebar dan membakar rumah mereka secara

keseluruhan. Ego langsung menanggapi dan mewujudkan keinginan superego

dengan memadamkan api di kosen pintu belakang terlebih dahulu dari pada api

yang tengah membakar jurnal-jurnal peninggalan ayahnya. Id jelas memilih untuk

menyelamatkan jurnal-jurnal ayahnya, demi memuaskan hasratnya untuk

menemukan ayahnya dan kembali bertemu serta berkumpul sebagai satu keluarga

yang komplit. Namun, ego¸tidak meresponnya dan lebih memilih untuk merespon

superego. konflik batin yang terjadi adalah konflik menghindar ke menghindar.

Karena zarah ditempatkan pada dua pilihan yang akan merugikan dirinya. Yaitu

kehilangan satu-satunya petunjuk yang bisa dia gunakan untuk menemukan

ayahnya, atau kehilangan rumah mereka tempat mereka tinggal. Faktor yang

melatar belakangi konflik batin adalah ketika Ibunya membakar jurnal

peninggalan Ayahnya.

“Refleksku berikutnya adalah menyambar selang air. Kusirami api

yang menjilati kosen pintu hingga padam. Api terus berkobar di

halaman, dan selangku beralih arah. Tak ada lagi pilihan. Dengan hati

remuk redam, kusiram sebarin api yang menjilati rumput dan menelan

jurnal-jurnal Ayah. Hara dan Ibu sudah datang membantu dengan

ember dan gayung” (Lestari, 2012:136).

Sudah berapa bulan berlalu semenjak keputusannya untuk tinggal di

Tanjung Puting. Dengan pilihan Zarah untuk tidak kembali ke Bogor, dan

memilih untuk tinggal di Tanjung Puting dan menjadi seorang relawan untuk

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 60: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

51

kamp penampungan orangutan. Zarah harus mengabari keluarganya dan tempat

dia mengajar. Saat ingin memberikan kabar, Zarah harus memilih tempat mana

yang akan duluan iya kabari. Superego langsung membimbing Zarah untuk

menghubungi keluarganya terlebih dahulu, karena sudah seharusnya dia

mengutamakan keluarganya dari pada tempat kerjanya. Namun, id menyuruh

zarah untuk menghubungi tempat kerjanya terlebih dahulu, karena akan lebih

mudah memberikan kabar ke orang lain dari pada keluarga sendiri. Ego merespon

dengan mendukung id dan memilih resiko yang paling kecil terlebih dahulu yaitu

untuk menghubungi tempat kerja Zarah. Makanya dengan seketika zarah memilih

dan mengetik nomor tempat dia bekerja saat itu juga. Konflik batin yang terjadi

adalah konflik menghindar ke menghindar. Karena Zarah di hadapkan pada dua

pilihan yang sulit untuk dipilih. Tetapi dia harus memilih salah satunya. Factor

yang melatar belakanginya adalah Zarah memilih untuk menetap di Tanjung

Puting dan sudah lama tidak memberi kabar pada keluarga dan tempat Zarah

bekerja.

“Ada dua pihak yang harus kuhubungi hari ini. Rumah dan tempat

kursus. Kulihat deretan nomor-nomor dalam catatanku. Kegentaran

mulai merambat naik. Aku memilih yang lebih mudah. Tempat

kursus. Lima belas menit aku berbicara dengan Pak Ishak, direktur

cabang tempatku mengajar” (Lestari, 2012:215).

Seperti biasa, dua minggu sekali Zarah menelpon adiknya Hara untuk

menanyakan kabar tentang Hara dan Keluarga di Bogor. Tapi kali ini dia di

kejutkan dengan sebuah kabar yang datang dari Bogor. Hara memberitahukan

bahwa Ibu akan segera menikah dengan Pak Ridwan bulan depan. Kabar tersebut

jelas membuat Zarah sakit mendengarnya. Dalam dirinya Zarah bingung harus

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 61: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

52

bertingkah seperti apa, terhadap pernikahan Ibunya. Namun, pada satu sisi dia

juga ingin bersedih untuk Ayahnya yang hilang. Superego langsung bekerja

dengan mengarahkan Zarah untuk mencoba bahagia terhadap pernikahan Ibunya,

karena Ibu sudah ada yang akan mengurus dan mengayominya. Sementara id

menganggap pernikahan Ibunya merupakan penghianatan terhadap Ayahnya yang

telah hilang selama ini. Ego bekerja sama dengan superego untuk membuat Zarah

dapat menerima pernikahan Ibunya dan berbahagia akan hal itu. Jenis konflik

batin yang terjadi adalah konflik menghindar ke menghindar. Pilihan yang

terdapat merupakan pilihan yang membuat hati Zarah terluka. Faktor yang melatar

belakangi konflik batin tersebut adalah kabar dari Hara tentang pernikahan Ibunya

dengan Pak Ridwan yang akan diadakan bulan depan.

“Keluar dari sini, aku berharap bisa berbahagia untuk Ibu. Untuk Pak

Ridwan. Untuk Hara. Untuk diriku sendiri karena keluargaku sudah

ada yang mengayomi. Namun, aku ingin menangis untuk Ayah. Untuk

ketiadaannya. Untuk rumah mungil kami yang sebentar lagi tak

berpenghuni. Untuk lembar terakhir sebuah masa” (Lestari, 2012:261-

262).

Saat tengah memotret di dalam telaga, Zarah dikejutkan dengan empat

ekor singa yang tiba-tiba datang dan minum di telaga, tempat Zarah merendamkan

diri dan memotret para hewan. Tak lama setelah minum seokor singa jantan

menyadari keberadaan Zarah yang merendamkan dirinya di tengah telaga. Setelah

beberapa saat beradu mata dengan Zarah, singa jantan itu memilih untuk

melanjutkan minumnya. Hari semakin sore, dan Zarah harus keluar dari tempat itu

sebelum malam, atau dia tidak akan pernah melihat hari esok lagi jika dia tidak

keluar dari sana sebelum malam. Namun, keempat singa itu belum beranjak dari

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 62: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

53

telaga dan terus mengawasi Zarah, ketika keluar dari telaga kemungkinan Zarah

untuk diterkam dan dimakan oleh para singa juga sangat besar. Zarah harus

memilih salah satu pilihan tersebut, sebab tidak akan ada siapapun yang

menolongnya disana. Id, ego dan superego bekerja secara selaras untuk dapat

bertahan hidup dan mencari jalan keluar dari tempat itu. Id mendorong Zarah

untuk berjalan secara perlahan ke pinggiran telaga, terus berlari ke arah Land

Rover mobil yang akan menjemput Zarah setiap sore dari sana. Konflik batin

yang terjadi adalah konflik menghindar ke menghindar, karena pilihan yang Zarah

dapati keduanya dapat membahayakan bahkan membunuh dirinya, sehingga dia

harus memilih pilihan bersiko yang paling dapat menyelamatkan hidupnya. Faktor

yang melatar belakanginya adalah Zarah yang meninggalkan lubang di sekitar

telaga tempat biasa dia memotret dan memilih masuk ke dalam telaga untuk

memotret hewan dari dekat, lalu munculnya empat ekor kawanan singa yang

menuju telaga untuk minum.

“Hanya empat meter jarak punggungku ke tepian. Tiket keluarku satu-

satunya dari sini. Aku mundur sepelan mungkin, menjaga

keseimbangan kakiku baik-baik di atas lantai lumpur yang licin,

tanganku erat memegang kamera dengan segenap jiwa. Setiap inci

gerakanku seperti memancing reaksi dari para singa. Entah sekadar

lirikan, atau tatapan tajam, langkah mundur teraturku berlangsung di

bawah pengawasan ketat” (Lestari, 2012:297-298).

Ketika kembali ke apartemen Strom pacarnya, Zarah menemukan sebuah

pemandangan yang sangit menyayat hatinya. Storm kekasihnya tengah bercinta

dengan sahabatnya sendiri Koso. Melihat hal ini zarah tidak bisa berkata apa-apa.

Koso yang menangis-nangis dan meminta maaf, berusaha untuk menjelaskan pada

Zarah. Sementara Storm yang terdiam dan tidak bisa berkata apapun. Zarah yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 63: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

54

belum pernah berada pada keadaan seperti ini tidak mengetahui apa yang harus

dia lakukan, dan siapa yang harus disalahkan. Superego merespon dengan

menyuruh Zarah untuk tidak menyalahkan Storm yang tega menyakitinya dan

berselingkuh dengan sahabatnya. Karena persahabatan Zarah dan Koso yang jauh

lebih lama dari pada usia hubungan Zarah dengan Strom. Akan tetapi id merespon

dengan hal sebaliknya, yaitu menyalahkan Koso yang tega menghianatinya

dengan cara yang sangat menyakitkan yaitu berselingkuh dengan cinta pertama

Zarah, yang merupakan harapan hidupnya di bumi yang sekarat ini. Ego

mengalami kebingungan karena kedua orang tersebut merupakan orang yang

Zarah sayangi dan penting bagi kehidupannya, sehingga dia tidak dapat

memutuskan siapa yang harus disalahkan atas kejadian yang terjadi. Konflik batin

yang terjadi adalah konflik menghindar ke menghindar. Karena pilihan yang

dihadapkan padanya merupakan pilihan yang sangat menyakitkan dan tidak

mungkin dia lakukan melihat pentingnya mereka berdua bagi kehidupan Zarah.

Faktor yang melatar belakangi konflik batin tersebut adalah perselingkuhan yang

ketahuan antara Koso sahabat Zarah, dengan Storm, cinta pertama sekaligus

harapan Zarah untuk tetap semangat menjalani hari.

“Kutatap Strom, sebisaku. Kenanganku tentangnya tidak sepanjang

kenanganku akan Koso. Itu sudah jelas. Tapi posisi Strom teramat

pasti. Dia segalanya. Dia cinta pertamaku. Dia harapan hidupku di

Bumi yang sekarat ini. Mendapatkannya berdiri di depanku,

memintaku untuk menyalahkannya atas apa yang terjadi….” (Lestari,

2012:367).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 64: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

55

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Setelah dilakukan penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa novel Seri

Supernova:Partikel memiliki tiga jenis konflik, yang adalah sebagai berikut:

1. Konflik pendekatan ke pendekatan, yang merupakan konflik yang terjadi

karena seseorang harus memilih dua pilihan yang berbeda, tetapi sama-

sama memiliki nilai positif yang saling menguntungkan. Sebagai contoh

seorang pemain sepak bola yang akan dikontrak klub internasional harus

memilih satu klub diantara dua klub yang sama kayanya.

2. Konflik pendekatan ke menghindar, yang merupakan konflik yang terjadi

karena seseorang mempunyai perasaan positif dan negatif terhadap sesuatu

yang sama, sehingga seseorang harus memilih dua pilihan yang dapat

menyenangkan perasaannya untuk menghindari kesalahan yang ada.

Sebagai contoh Umar ingin menekan tombol sebagai petanda untuk

menjawab pertanyaan lomba cerdas cermat. Akan tetapi, Umar takut

jawabannya salah. Akhirnya, Umar tidak jadi menekan tombol.

3. Konflik menghindar ke menghindar, yang merupakan konflik yang terjadi

karena harus memilih dua hal yang sebenarnya tidak menguntungkan dan

harus dihindari. Sebagai contoh, seseorang harus memilih apakah harus

menjual rumah untuk sekolah, atau tidak menjual rumah, tetapi tidak bisa

melanjutkan sekolah.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 65: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

56

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis dan simpulan yang dilakukan pada novel Seri

Supernova:Partikel karya Dewi Lestari, sebagai data penelitian, maka disarankan

perlu dilakukan penelitian dari sisi lain terhadap novel tersebut, misalnya,

menggunakan tinjauan sosiologi sastra, antropologi sastra, semiotik dan tinjauan

lainnya yang berkaitan dengan karya sastra. Tujuannya agar memperkaya

wawasan bagi para peneliti selanjutnya terhadap novel-novel yang dapat

membangun jiwa. Dengan demikian diharapkan semoga hasil penelitian ini

berguna bagi setiap pembaca yang ingin memperdalam penelitiannya dalam

penelitian psikosastra khususnya konflik batin.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 66: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

57

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, dkk. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Aminuddin. 2000. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru

Algesindo.

Aziez, Furqanul dan Abdul Hasim. 2010. Menganalisis Fiksi “Sebuah

Pengantar”. Bogor: Ghalia Indonesia (Anggota IKAPI).

Endaswara, Suwardi. 2008. Metodologi Penelitian Sastra“Epistemologi,

Model, Teori, dan Aplikasi”.Yogyakarta: Medpress.

Hatikah, Tika, dkk. 2006. Membina kompetensi Berbahasa dan Bersastra

Indonesia. Jakarta: Grafindo Media Pratama.

Koswara, E. 1991. Teori-Teori Kepribadian “Psikoanalisis, Behaviorisme,

Humanistik”. Bandung: Eresco

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogjakarta: Gajah Mada

University Press.

Ratna, Nyoman Kutha. 2004.Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wellek, Rene dan Austin Warren. 1989. Teori Kesusastraan. Diindonesiakan

oleh: Melani Budianta. Jakarta: PT. Gramedia.

Wirawan. 2010. Konflik dan Manajemen Konflik. Jakarta: Salemba Humanika.

Sumber Internet:

Faradila K. 2014. “Pemaknaan Alam Dalam Novel Supernova Partikel Karya

Dewi Lestari Analisis Struktural”. Skripsi. Surabaya: Universitas

Airlangga. http://repository.unair.ac.id/14533/. Diakses. 20 Februari

2018.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 67: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

58

Lestianingsih, Nima. 2013. “Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pada

Novel Supernova: Partikel Karya Dewi Lestari”. Skripsi. Surakarta:

Universitas Negeri Surakarta. https://diglib.uns.ac.id/. Diakses. 20

Februari 2018.

Nugrahini, Kartika Nurul. 2014. “Kepribadian dan Aktualisasi Diri Tokoh

Utama dalam Novel Supernova Episode Partikel Karya Dewi Lestari

(Tinjauan Psikologi Sastra)” Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri

Yogyakarta. http://eprints.uny.ac.id/. Diakses. 20 Februari 2018.

Ulil, Indriyana, dkk. 2017. “Pemanfaatan Nilai Didaktis Dalam Novel

Supernova Partikel Karya Dewi Lestari Sebagai Bahan Pembelajaran

di SMA”. Jurnal Edukasi, Vol. 15, No. 1, Juni 2017.

http://journal.ikippgriptk.ac.id/. Diakses. 20 Februari 2018

Ramadhani, Alfi Yusrina. 2013. “Relasi Antara Manusia dan Lingkungan

Hidup Dalam Novel Partikel Karya Dewi Lestari: Sebuah Kajian

Ekokritisme”. Skripsi. Depok: Universitas Indonesia.

http://www.lib.ui.ac.id/. Diakses. 20 Februari 2018.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 68: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

59

LAMPIRAN

1. Data Penelitian

1. “Lebih Baik aku tenggelam disini, Madidi, Taman Nasional Bolovia

Seluas 19 ribu kilometer persegi, berlokasikan di salah satu negara

termiskin di Amerika Selatan, tapi bisa jadi yang terkaya dalam soal

koleksi spesies flora dan fauna. Harta sejati (Partikel, halaman 5).

2. “Tak lama, terdengar suara ibu memekik. Dan ia pun menangis tersedu-

sedu, yang kemudian meningkat menjadi meraung-raung. Sungguh aku

kebingungan dengan semua itu. Bahkan tak bisa memutuskan, haruskah

aku masuk? Atau diam di tempat?” (Partikel, halaman 39).

3. “Segera aku sadar, sungguh tak bijak berteriak di tempat ini. Dan

kesadaranku selanjutnya adalah, Ayah tak akan menjawab. Aku cukup

kenal ayahku untuk tahu bahwa dia mampu meninggalkanku sendirian, di

hutan paling angker sekalipun. Jantungku berdebur. Tubuhku menggeligis.

Napasku memburu. Air mataku mulai melelehi pipi. Aku teringat Hara,

teringat Ibu, teringat rumah kami yang hangat dan aman. Ingin kuamuk

dan kumaki Ayah yang tega menelantarkan anak kecil, darah dagingnya

sendiri. Namun, aku tahu ia mampu melakukannya demi apa pun itu yang

ingin ia buktikan” (Partikel, halaman 63-64).

4. “Untuk memahami isi jurnal Ayah demi melanjutkan pencarianku, tak bisa

lagi aku mengandalkan kemampuan sendiri. Aku harus naik tingkat.

Ilmuku harus bertambah. Dan kini aku tidak punya guru lagi, kemana aku

harus mencari?” (Partikel, halaman 94).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 69: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

60

5. “Semalaman aku tak bisa tidur.berusaha merunut apa yang terjadi dan

memahami. Mengapa mereka marah? Mengapa mereka harus merasa

terancam? Apa yang sebegitu salahnya dengan tulisan Ayah? Kenapa

berbeda menjadi begitu menakutkan? Aku berpikir dan berpikir. Dan tetap

aku gagal memahami (Partikel, Halaman 105).

6. “Maka, kuputuskan untuk diam. Untuk apa menabrak-nabrakkan diri ke

benteng batu? Hanya akan mengundang masalah, dan aku tak punya cukup

ruang untuk itu. Tujuanku jelas dan pasti: mencari Ayah. Yang lain hanya

keberisikan. Tak perlu kudengar. (Partikel, halaman 105).

7. “Puncak keteganganku adalah pada saat pembagian rapor, sampai-sampai

aku berkeringat dingin. Aku tak perduli isi raporku. Yang kunanti-nanti

adalah kepastian apakah Koso naik kelas atau tidak. Melihat betapa

parahnya nilai-nilai Koso selama ini, orang waras mana pun pasti

berkesimpulan Koso tidak mungkin naik kelas” (Partikel, halaman 112).

8. “Pandanganku kabur oleh hubungan air mata. “Jangan takut, Koso,”

kataku dengan suara bergetar, menepuk-nepuk bahunya. “Saya akan selalu

jadi temanmu. Kita akan terus sebangku”. Sementara seragamku lembap

oleh air mata Koso. Aku berpikir dan berpikir, apa yang harus

kulakukan?” (Partikel, halaman 116).

9. “S―saya… tetap mau tinggal kelas, Bu,” aku tergagap sambil beranjak.

Tatapan itu berhasil mendesakku keluar. Dingin, Bu Kartika kembali

memandangku. Lama. “Terus terang, dalam kasus kamu, saya enggak

keberatan. Usia kamu premature untuk anak SMA. Dan saya tahu kamu

punya masalah dengan beberapa pelajaran dan beberapa guru. Ekstra

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 70: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

61

bersekolah setahun mungkin bisa membantu kamu berubah.” (Partikel,

halaman 117).

10. “Aku pergi dari rumah Koso dengan perasaan campur aduk. Sedih, marah,

putus asa. Aku merasa dikhianati. Entah oleh siapa. Karena rasanya aku

tak bisa menyalahkan Koso. Taka da yang bisa kusalahkan. Namun, aku

tetap merasa disalahi” (Partikel, halaman 124).

11. “Kusiapkan mentalku untuk pesidangan malam ini. Abah, Umi dan Ibu,

duduk berjajar di kursi rotan meja makan. Aku duduk sendiri di

seberangnya, menanti Abah dan Umi membaca berkas Ayah secara

bergantian” (Partikel, halaman 128-129).

12. “Refleksku berikutnya adalah menyambar selang air. Kusirami api yang

menjilati kosen pintu hingga padam. Api terus berkobar di halaman, dan

selangku beralih arah. Tak ada lagi pilihan. Dengan hati remuk redam,

kusiram sebarin api yang menjilati rumput dan menelan jurnal-jurnal

Ayah. Hara dan Ibu sudah datang membantu dengan ember dan gayung”

(Partikel halaman 136).

13. “Keringatku mulai membanjir. Napasku, tersengal-sengal. Putus asa, aku

pun teriak meminta tolong. Tak peduli kepada siapa. Dan darahku berdesir

ketika aku sadar suaraku pun hilang. Aku menganga selebar mungkin,

mengirimkan jeritan sekencang yang kubisa, dan tak ada suara yang

keluar. Tempat apa ini? Aku meratap dalam hati. Meminta tolong.

Memohon” (Partikel, halaman 144).

14. “Aku berusaha mengingat-ingat, berapa banyak yang kujejalkan ke

mulutku tadi. Sepertinya tak lebih dari empat tudung berukuran kecil.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 71: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

62

Kulihat sekeliling. Tak kutemukan lagi jamur sejenis dekat-dekat situ.

Terbesit keinginan untuk tinggal lebih lama di puncak itu untuk melihat-

lihat, tapi hatiku menegaskan cukup. Kupetik satu batang yang berukuran

sedang, kumasukkan ke kantong” (Partikel, halaman 148-149).

15. “Aku terdiam. Percuma mendesak Hara atau Ibu. Ada seseorang di luar

sana yang menginginkanku menjadi pemilik kamera ini. Itu saja yang bisa

dipastikan” (Partikel, 156).

16. “Rasa bingung tentang asal muasal fotoku bisa ikut kompetisi perlahan

tersaingi oleh rasa bangga dan bahagia. Fotoku dimuat di majalah. Dilihat

dan dinikmati orang banyak. Rasa itu begitu intens sampai aku harus

mengatur napas” (Partikel, halaman 171).

17. “Berat hati, kuakui bahwa Pak Kas benar. Kesusahan, kegembiraan,

ketika keduanya lewat tanpa permisi, maka sensasinya sama. Seperti

menelan bakso tanpa mengunyah. Membuat kita mencerna bulatan itu

susah payah” (Partikel, halaman 174).

18. “Dengan menumpang kelotok umum yang berpapasan, aku kembali ke

kamp terakhir. Pak Mansyur melepasku dengan air muka antara linglung

dan shock, sementara tak satu pun rombonganku sudi dipamiti. Mereka

kembali ke Jakarta sesuai dengan jadwal. Tanpa aku. (Partikel, halaman

195).

19. “Ada dua pihak yang harus kuhubungi hari ini. Rumah dan tempat kursus.

Kulihat deretan nomor-nomor dalam catatanku. Kegentaran mulai

merambat naik. Aku memilih yang lebih mudah. Tempat kursus. Lima

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 72: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

63

belas menit aku berbicara dengan Pak Ishak, direktur cabang tempatku

mengajar” (Partikel, halaman 215).

20. “Keluar dari sini, aku berharap bisa berbahagia untuk Ibu. Untuk Pak

Ridwan. Untuk Hara. Untuk diriku sendiri karena keluargaku sudah ada

yang mengayomi. Namun, aku ingin menangis untuk Ayah. Untuk

ketiadaannya. Untuk rumah mungil kami yang sebentar lagi tak

berpenghuni. Untuk lembar terakhir sebuah masa” (Partikel, 261-262).

21. “Itulah 250 meter terpanjang dalam hidupku. Aku berjalan di atas

jembatan kayu itu dengan jantung berdebar-debar, mengantisipasi setiap

saat Sarah akan berteriak, berlari, melompat, dan menahanku pergi.sampai

kelotokku bergerak meninggalkan kamp, Sarah tetap diam di tempat”

(Partikel, halaman 265).

22. “Betapa aku ingin menangis bersamanya. Betapa aku ingin menghiburnya

dengan kata-kata manis dan segala ungkapan sayang. Tak ada yang keluar.

Tidak air mata, tidak juga kata-kata. Hatiku pedih ketika sadar ucapan Ibu

ternyata benar. Akulah yang belum memaafkannya” (Partikel, 279-280).

23. “Hanya empat meter jarak punggungku ke tepian. Tiket keluarku satu-

satunya dari sini. Aku mundur sepelan mungkin, menjaga keseimbangan

kakiku baik-baik di atas lantai lumpur yang licin, tanganku erat memegang

kamera dengan segenap jiwa. Setiap inci gerakanku seperti memancing

reaksi dari para singa. Entah sekadar lirikan, atau tatapan tajam, langkah

mundur teraturku berlangsung di bawah pengawasan ketat” (Partikel,

halaman 297-298).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 73: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

64

24. “Kutatap Strom, sebisaku. Kenanganku tentangnya tidak sepanjang

kenanganku akan Koso. Itu sudah jelas. Tapi posisi Strom teramat pasti.

Dia segalanya. Dia cinta pertamaku. Dia harapan hidupku di Bumi yang

sekarat ini. Mendapatkannya berdiri di depanku, memintaku untuk

menyalahkannya atas apa yang terjadi….” (Partikel, halaman 367).

25. “Segala upaya kontak baik dari Koso maupun Storm kublok rapat-rapat.

Mentok menghubungi lewat ponsel, surel, ataupun titipan pesan lewat

teman-teman, keduanya pernah nekat menghampiriku langsung. Bagaikan

hantu yang berusaha berkomunikasi dengan manusia tumpul, tak kugubris

mereka sama sekali. Bagiku, keduanya tak ada. Akhirnya mereka berhenti

berusaha” (Partikel, halaman 372).

26. “Untuk memulai misi pencarian ini, Pak Simon mensyaratkan tiga hal.

Pertama, aku harus mengepak barang-barangku dari tempat Elena dan

pindah ke Weston Palace. Kedua, berhubungan rangkaian Glastonbury

symposium merupakan hajatan pribadi baginya, aku diminta mengikuti

dulu semua kegiatan symposium hingga tuntas. Ketiga, percaya

sepenuhnya kepada metode yang akan ia tempuh. Dengan cepat, ku iyakan

ketiga syaratnya. Tanpa ragu. Dia satu-satunya peluang yang kupunya”

(Partikel, halaman 399).

27. “Aku merintih dan mengerang. Badan ini diremuk redam satu demi satu

bagian. Sistematis dan menyakitkan. Timbul rasa kesal dan sesal.

Mengapa kulakukan ini? Ingin rasanya kubatalkan keputusanku. Tapi

terlambat. Tidak ada penawar untuk Iboga. Siksa ini harus dijalani sampai

titik penghabisan” (Partikel, halaman 447).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 74: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

65

28. “Gambar-gambar itu kemudian melambat dan aku kembali berhenti di

sebuah ruangan. Apartemen Storm. Ketika mengenali ruangan itu, seketika

aku ingin kabur. Sialnya, lorong untuk meluncur tidak muncul. Seolah aku

sengaja ditahan di sana. Storm pun hadir. Tersenyum hangat. Senyuman

yang mebuatku jatuh hati. Tak lama, seseorang muncul dibelakangnya,

Koso” (Partikel, halaman 451).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 75: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

66

2. Sinopsis

Zarah merupakan anak dari pasangan Aisyah (ibu) dan Firas (ayah),

semenjak kecil dia tidak pernah disekolahkan di sekolah formal, akan tetapi

diajari oleh ayahnya sendiri yang menjadi dosen disalah satu universitas. Seperti

ayahnya, Zarah tertarik kepada fungi (jamur), Zarah adalah sosok yang keras

kepala, tidak suka terhadap aturan dan sangat mirip dengan sifat ayahnya. Karena

sifat-sifat tersebut, Zarah sering berbeda pendapat dengan kakeknya yang

membuat mereka tidak pernah akur. Semenjak kecil, Hamid Jalaludin / Abah

(panggilan untuk kakeknya) dan Umi (panggilan untuk neneknya) selalu

menanamkan nilai-nilai keagamaan kepada anak-anaknya. Abah adalah seorang

kyai, agamawan yang disegani di kampung tersebut.

Firas (ayahnya) adalah seorang ilmuan yang tergila-gila dengan fungi

(jamur). Hal itu yang membuat Firas kerap tidak pulang ke rumah selama berhari-

hari untuk meneliti jamur di bukit Jambul. Bukit jambul adalah bukit yang

terdapat di dekat kampung mereka, bukit yang bagi warga kampung adalah tempat

terlarang dikarenakan kepercayaan orang kampung yang menganggap bukit itu

dihuni oleh mahluk halus. Konflik bermula ketika Aisyah atau ibu Zarah

mengandung anak ketiganya. Saat itu ayah Zarah (Firas) tengah sibuk-sibuknya

meneliti bukit jambul yang dianggap sebagai tempat terlarang bagi para penduduk

desa. Saat anak ketiga dari pasangan Firas dan Aisyah itu lahir, lahirlah sesosok

bayi yang tidak berbentuk menyerupai manusia, warga desa serta keluarga

menganggap itu adalah kutukan yang diberikan mahluk ghaib penunggu bukit

jambul, akibat ulah Firas yang pergi ke dalam bukit Jambul. Saat anak ketiga

mereka lahir, Firas sedang tidak ada dirumah. Setelah dua hari kelahiran bayi

tersebut, akhirnya Firas pulang kerumah dan seketika meninggallah bayi yang

tidak berbentuk itu. Setelah kejadian itu Firas menghilang dan tidak bisa

ditemukan, membuat Zarah mendapati konflik batin yang luar biasa, dan

dimulailah perjalanan dan pencariannya terhadap Firas ayahnya.

Kepergian Firas mengubah dinamika hubungan Zarah dan keluarganya.

Zarah dianggap aneh dan pemberontak, sama seperti Firas. Sehingga

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 76: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

67

menyebabkan banyak konflik yang terjadi antara zarah dan keluarganya. Ketika

akhirnya Zarah memutuskan untuk bersekolah formal demi mendapatkan ilmu

yang lebih untuk dapat mencari ayahnya. Zarah menemukan sosok sahabat ketika

seorang anak baru dari Nigeria bernama Kosoluchukwu atau Koso menjadi teman

sebangkunya.

Pencariannya pun dimulai ketika ulang tahunnya yang ke 17 tahun, sebuah

kamera dikirimkan untuk Zarah, yang membuatnya belajar dan mendalami

fotografi. Fotografi membuatnya melalang buana demi untuk mencari ayahnya.

Dia sempat bekerja di penangkaran orang utan Tanjung Putting di Kalimantan,

sebelum pindah ke London dan bermakas di sana menjadi seorang fotrogafer alam

liar. Zarah digembleng oleh Paul dan Zach seorang fotografer professional yang

membawanya ke London untuk menjadi seorang fotgrafer professional juga. Di

London zarah kembali bertemu dengan sahabat lamanya Soko dan dia juga

menemukan cinta pertamanya. Akan tetapi dia mendapati sebuah kenyataan yang

pahit, di mana dia dikhianati oleh sahabatnya sendiri dan orang yang dia cintai.

Hal itu membuat terjadinya konflik batin yang besar kembali terjadi pada dirinya.

Zarah memutuskan untuk melanjutkan pencarian ayahnya yang sempat tertunda

karena kesibukannya menjadi seorang fotografer. Dia meminta paul untuk

melacak orang yang mengiriminya kamera ketika ulang tahunnya yang ke 17

tahun. Zarah yakin, dengan melakukan hal itu dia akan menemukan ayahnya.

Pelacakan itu berhasil menemukannya dengan seorang tokoh bernama

Simon Hardiman di Glastonbury. Simon adalah orang yang mengirimi zarah

kamera dan sekaligus merupakan teman dari Firas (ayah Zarah). Sebelum Firas

menghilang, Firas terlibat sebuah penelitian yang dibantu oleh Simon. Tapi

sebelum penelitian itu selesai, Firas menghilang secara tiba-tiba. Dengan

menggunakan bantuan tanaman enteogen yang diyakini Firas menjadi kunci

terbukanya dimensi lain, Zarah pun melakukan percobaan pertamanya untuk

menemukan ayahnya. Simon, dibantu seorang syaman bernama Hawkeye,

mengawal proses tersebut. Tapi hal tersebut justru membuat Zarah bertemu

dengan Abahnya di alam lain. Tak lama setelah zarah sadar, kabar dari Indonesia

datang, bahwa Abah atau kakek Zarah barusan saja meninggal dunia. Akhirnya

Zarah kembali ke Indonesia dan berdamai dengan takdirnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 77: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

68

3. Biografi Dewi Lestari

Dewi Lestari, dikenal dengan nama pena Dee, lahir di Bandung, 20 Januari

1976. Dewi Lestari ialah satu tokoh Indonesia yang sukses di bidang musik dan

juga sastra. Wanita yang lahir di bandung pada tanggal 20 Januari 1976 ini

mengawali kisah suksesnya dengan menjadi penulis. Meluluskan sekolah di SMA

Negeri 2 Bandung, Dee sapaan akrabnya kemudian melanjutkan kuliah di

Universitas Parahyangan jurusan Hubungan Internasional. Latar belakang

pendidikannya ini membuatnya fasih merangkai kata, yang kemudian

mendorongnya menjadi seorang penulis dan juga penyanyi terkenal.

Debut Dee dalam kancah sastra dimulai dengan novel serial Supernova

episode pertama Kesatria, putri, dan Bintang Jatuh yang diterbitkan pada 2001.

Dee berhasil menjadi seorang novelis ternama dengan seri pertama Supernova dan

juga masuk dalam nominator Katulistiwa Literary Award (KLA) ketika novel

pertamanya Supernova diterjemahkan oleh Harry Aveling seorang penulis dan

penerjemah asal Australia. Setelah itu Dee menerbitkan sekuel-sekuel selanjutnya

dari seri diantaranya, Akar (2002), Petir (2004), Partikel (2012), Gelombang

(2014), dan inteligensi embun pagi (2016). Serial Supernova konsisten menjadi

bestseller nasional dan memberikan banyak kontribusi positif dalam dunia

perbukuan Indonesia. Kiprahnya dalam dunia kepenulisan juga telah membawa

Dee ke berbagai ajang nasional dan internasional. Pada 2012, serial Supernova

kembali hadir dengan episode terbarunya, yakni Partikel. Serial ini akan

dilanjutkan dengan episode gelombang (2014), dan setelahnya akan dilanjutkan

dengan inteligensi Embun Pagi (2016).

Dee juga telah melahirkan buku-buku fenomenal lainnya, yakni filosofi

kopi (2006), Rectoverso (2008) yang merupakan salah satu inovasi di dunia

perbukuan Indonesia adalah paduan fiksi dan musik dalam buku sekaligus album

Rectoverso, perahu Kertas (2009) dan Madre (2011). Melalui kiprah

kepenulisannnya Dee juga dianugrahi A Playful Mind Award (2003) dan

dinobatkan menjadi salah satu Generasi Biang Extra Joss (2004). Dee terlebih

dahulu dikenal sebagai penyanyi rekaman dan penulis lagu. Selain itu, ia juga

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 78: KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SERI …

69

tercatat sebagai penulis scenario untuk film adaptasi novelnya, yaitu Perahu

Kertas.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA