unsur fisik batin puisi

23
PUISI 1 ragam sastra yg bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait; 2 gubahan dl bahasa yg bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus; 3 sajak

Upload: lebda-wisesa

Post on 27-Jun-2015

11.183 views

Category:

Documents


67 download

TRANSCRIPT

Page 1: Unsur fisik batin puisi

PUISI

1 ragam sastra yg bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait; 2 gubahan dl bahasa yg bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus; 3 sajak

Page 2: Unsur fisik batin puisi

STRUKTUR PUISI

Struktur batin Diksi (pilihan kata) Penginderaan (imaji) Kata konkret Majas (bahasa figuratif) Bunyi yang menghasilkan rima tiporafi

Struktur fisik (perasaan, tema, nada, dan amanat)

Page 3: Unsur fisik batin puisi

DIKSI

Pilihan kata yang mampu menampilkan suasana dan makna dalam puisi

Kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai gagasan yang akan disampaikan

Kemampuan memilih kata yang merepresentasikan/sesuai dengan nilai rasa dan suasana yang dipahami masyrakat

Page 4: Unsur fisik batin puisi

SEPISAUPI

sepisau luka sepisau durisepikul dosa sepukau sepisepisau duka serisau dirisepisau sepi sepisau nyanyi

sepisaupa sepisaupisepisapanya sepikau sepisepisaupa sepisaupoisepikul diri keranjang duri

sepisaupa sepisaupisepisaupa sepisaupisepisaupa sepisaupisampai pisauNya ke dalam nyanyi

Sutarji(1973)

Page 5: Unsur fisik batin puisi

KATA KONKRET

yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji

Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang.

Misal kata kongkret “salju: melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll.

, sedangkan kata kongkret “rawa-rawa” dapat melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan, dll.

Page 6: Unsur fisik batin puisi

BEBERAPA CONTOH

Pengemis/gembel: gadis kecil berkaleng kecil daripada gadis peminta-minta

Dunia penuh kemayaan: hidup dari kehidupan angan-anagn yang gemerlapan

Kedukaan: bulan di atas itu tak ada yang punya // kotaku hidupnya tak punya tanda

Penuh dosa: aku hilang bentuk/ remuk

Perjalanan ke surga: kuketuk pintu langit

Page 7: Unsur fisik batin puisi

BAHASA FIGURATIF

Bahasa yang mempergunakan kata-kata yang susunan dan artinya sengaja disimpangkan

Bentuk penyimpangan dari bahasa normatif, baik dari segi makna maupun rangkaian kata-katanya

Bertujuan untuk mencapai efek estetis, kesegaran dan kekuatan ekspresi

Memudahkan pembaca dalam menikmati sesuatu yang disampaikan penyair

Bahasa figuratif disebut juga majas

Page 8: Unsur fisik batin puisi

CONTOH

"cemara pun gugur daun" mengungkapkan makna“ketidakabadian kehidupan“ (metafora)

Ujung pohon meliuk menari tiada henti (personifikasi)

Page 9: Unsur fisik batin puisi

RIMA

Persamaan bunyi Rima adalah persamaan bunyi pada

puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi.

Page 10: Unsur fisik batin puisi

CITRAAN

Bahasa yang mampu membangkitkan gambaran angan, gambaran pikiran, kesan mental atau bayangan visual

Untuk memberi gambaran yang jelas, menimbul-kan suasana khusus, membuat lebih hidup gam-baran dalam pikiran dan pengindraan, menarik perhatian

Imaji berguna untuk mengintensifkan, menjer-nihkan, dan memperkaya pikiran

Ide-ide abstrak dalam puisi dikonkretkan dengan menggunakan alat-alat keindraan

Ide-ide yang semula abstrak dapat ditangkap atau seolah-olah dapat dilihat, didengar, dicium, diraba, dan dipikirkan

Page 11: Unsur fisik batin puisi

JENIS CITRAAN Citraan Penglihatan: dihasilkan dengan

memberi rangsangan indra penglihatan, berupa sumber dan kualitas cahaya

Daun berguguranLangit menghitam

Citraan Pendengaran: dihasilkan dengan menyebutkan atau menguraikan sumber dan kualitas bunyi

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tibaMeriak muka air kolam jiwaDan dalam dadaku memerdu laguMenarik menari seluruh aku

Page 12: Unsur fisik batin puisi

Citraan Penciuman: dihasilkan dengan menyebutkan dan menguraikan sumber dan kualitas bau

Dua puluh tiga matahariBangkit dari pundakmuTubuhmu menguapkan bau tanah

Citraan perasaan: dihasilkan dengan menyebut atau mengutarakan isi hati

Alangkah pilu siutan angin menderaiMesti berjuang menghabiskan lagu sedihKala aku terpeluk dalam lengan-lenganmuSebab keinginan saat ini mesti tewas dekat usia

Page 13: Unsur fisik batin puisi

Citraan Pencecapan: dihasilkan dengan menyebutkan dan menguraikan sumber dan kualitas rasa

Dan kini ia lari kerna bini bau melatiLezat ludahnya air kelapa Citraan Perabaan: berupa rangsangan

kepada perasaan atau sentuhan, biasanya berupa kualitas dan permukaan bahan

Kapuk randu, kapuk randu!Selembut tudung cendawanKuncup-kuncup di hatikuPada mengembang bermerkahan

Page 14: Unsur fisik batin puisi

Citraan Pikiran: dihasilkan oleh adanya asosiasi dan analogi pikiran

Bumi ini perempuan jalangyang menarik laki-laki jantan dan pertapake rawa-rawa mesum inidan membunuhnya pagi hari

Citraan Gerak: dihasilkan dengan cara menghidupkan dan memvisualkan sesuatu hal yang tidak bergerak menjadi bergerak

Pohon-pohon cemara di kaki gunungpohon-pohon cemaramenyerbu kampung-kampungbulan di atasnyamenceburkan dirinya ke kolammembasuh luka-lukanya

Page 15: Unsur fisik batin puisi

TIPOGRAFI

Tipografi berkenaan dengan bentuk lahir, yang langsung dikenali

Pembeda (sementara) antara puisi dan prosa/drama

Baris-baris puisi tidak selalu di awali dari tepi kiri dan berakhir di tepi kanan

Mengenal adanya enjabement (lompatan baris)

Baris kata atau kalimat dalam puisi membentuk periodisitet yang disebut bait

Page 16: Unsur fisik batin puisi

KARYA : IBRAHIM SATTAH

MAUTdia diamdiam diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia     diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia             dia diamdiam diamdiam dia                   dia diamdiam                     diamdiam                       maut

Page 17: Unsur fisik batin puisi

TAPIaku bawakan bunga padamu

                                       tapi kau bilang masihaku bawakan resah padamu

                                       tapi kau bilang hanyaaku bawakan darahku padamu

                                       tapi kau bilang cumaaku bawakan mimpiku padamu

                                       tapi kau bilang meskiaku bawakan dukaku padamu

                                       tapi kau bilang tapiaku bawakan mayatku padmu

                                       tapi kau bilang hampir aku bawakan arwahku padamu                                       tapi kau bilang kalau tanpa apa aku datang padamu                                        wah!

Page 18: Unsur fisik batin puisi

ENJAMBEMEN

pemotongan kalimat atau frase diakhir larik, kemudian meletakkan potongan itu pada awal larik berikutnya.

Tujuannya memberi tekanan pada bagian tertentu ataupun sebagai penghubung antara bagian yang mendahuluinya dengan bagian berikutnya.

Page 19: Unsur fisik batin puisi

DOA

Tuhan.Beri aku kekuatanMenguasai diri sendiri,kesunyiandan keserakahan.Beri aku penunjuk selaluuntuk memilih jalanMu,keridoanMu.Amin.

Page 20: Unsur fisik batin puisi

CONTOH ENJAMBEMEN

Aku akan tidurdi rumputan,di tepi kolam.Sementara undandan belibisberenangan.Lihatlah, aku berdosa.

Page 21: Unsur fisik batin puisi

TEMA Sesuatu yang menjadi pikiran pengarang, Sesuatu yang menjadi dasar bagi

penulisan puisi Dapat berupa “segala permasalahan

hidup” Permasalahan tersebut disusun dan

diperkaya dengan ide, gagasan, cita-cita, dan sikap (pendirian) penyair

Dalam tema selain sesuatu yang dipikirkan penyair, juga terbayang pandangan hidup penyair, bagaimana penyair melihat permasalahan ang dipikirkannya itu

Penyair tidak pernah menyebut apa tema puisi yang ditulisnya

Page 22: Unsur fisik batin puisi

NADA

Sikap penyair kepada pembaca Dalam menulis puisi, penyair bisa

jadi bersikap menggurui, menasehati, mengejek, menyindir kepada pembaca

Adakalanya penyair hanya bersikap lugas, sekedar menceritakan sesuatu

Adakalnya penyair hanya bersikap “main-main”

Page 23: Unsur fisik batin puisi

AMANAT

Amanat atau tujuan adalah hal-hal yang mendorong penyair untuk menciptakan puisinya

Amanat tersirat di balik kata-kata yang disusun dan di balik tema yang diungkapkan

Dalam puisi tema berkaitan dengan arti, sedangkan amanat berkaitan dengan makna karya sastra

Arti puisi bersifat kias, subjektif, dan umum Makna berhubungan dengan individu, konsep

seseorang, situasi, tempat penyair mengimajinasikan puisinya