ekspor impor dengan letter of credit

49
1 GARIS BESAR PELAKSANAAN TRANSAKSI GARIS BESAR PELAKSANAAN TRANSAKSI EKSPOR-IMPOR DENGAN L/C SECARA EKSPOR-IMPOR DENGAN L/C SECARA UMUM UMUM Oleh: Oleh: Prof. Dr. Nindyo Pramono, S.H., M.S. Prof. Dr. Nindyo Pramono, S.H., M.S.

Upload: bilawal-alhariri-anwar

Post on 05-Dec-2014

11.273 views

Category:

Economy & Finance


7 download

DESCRIPTION

Materi Kuliah Hukum Bisnis

TRANSCRIPT

Page 1: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

11

GARIS BESAR PELAKSANAAN GARIS BESAR PELAKSANAAN TRANSAKSI EKSPOR-IMPOR TRANSAKSI EKSPOR-IMPOR DENGAN L/C SECARA UMUMDENGAN L/C SECARA UMUM

Oleh:Oleh:

Prof. Dr. Nindyo Pramono, S.H., M.S.Prof. Dr. Nindyo Pramono, S.H., M.S.

Page 2: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

2

GARIS BESAR PELAKSANAAN TRANSAKSI EKSPOR-IMPOR DENGAN L/C SECARA UMUM

Hal-hal pokok yang perlu diperhatikan oleh pihak-pihak yang terlibat meliputi:

1.Kontrak jual-beli (Sales Contract) – oleh eksportir dan importir.

2.Pembukaan dan penerusan L/C – oleh importir, bank pembuka dan bank eksportir.

3.Penelitian syarat-syarat L/C - bank pembuka, bank penerus L/C dan eksportir.

Page 3: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

3

GARIS BESAR PELAKSANAAN TRANSAKSI EKSPOR-IMPOR DENGAN L/C SECARA UMUM

4. Penyiapan dokumen-dokumen pengapalan – oleh eksportir.

5. Pemeriksaan dokumen-dokumen – oleh bank yang menegosier wesel, bank pembuka L/C dan importir.

6. Penyerahan dokumen-dokumen untuk pembayaran – oleh eksportir, bank yang menegosier wesel.

7. Penyelesaian-penyelesaian pembayaran – oleh bank yang menegosier wesel, bank pembuka L/C dan importir.

Page 4: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

4

PERSYARATAN-PERSYARATAN UMUM SEBUAH L/C

Syarat umum yang harus dipenuhi oleh penerima L/C (eksportir):

1.L/C yang dibuka haruslah Commercial/Documentary L/C. (dalam hal eksportir mendapat fasilitas kredit bank, maka L/C yang diterima harus dapat bersifat Irrevocable).

2.Dokumen-dokumen pengapalan sekurang-kurangnya harus terdiri dari: 1set lengkap Bill of Lading, Invoice, Dokumen Asuransi, dan dokumen-dokumen ini disertai dengan draft (wesel).

Page 5: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

5

PERSYARATAN-PERSYARATAN UMUM SEBUAH L/C

3. Dalam hal impor di atas US$5,000 dan ekspor barang-barang yang memperoleh Sertifikat Ekspor maka diperlukan dokumen lain yakni Laporan Kebenaran Pemeriksaan (LKP) yang dikeluarkan oleh Petugas .

4. Dokumen-dokumen pengapalan lain yang sering ditambahkan/disyaratkan dalam L/C, adalah: packing list, Certificate of Inspection, Certificate of Origin, Weight Certificate/Note/List, Measurement List, Certificate of Analisys, Certificate of Quality, dsb.

Page 6: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

6

PROSEDUR SINGKAT TRANSAKSI EKSPOR-IMPOR DENGAN L/C SECARA UMUM

1. Importir mengajukan permohonan kepada bank pembuka L/C (issuing/opening bank), untuk membuka L/C yang ditujukan kepada eksportir ( sebelumnya telah ada “Sales Contract” antara importir dan eksportir).

2. Bank Pembuka L/C ybs membuka L/C tersbut kepada bank koresponden di tempat eksportir (advising bank).

3. Advising bank meneruskan L/C tsb kepada eksportir.

4. Eksportir menyiapkan dan mengapalkan barang-barang yang akan dikirimkan kepada importir (account party/buyer).

Page 7: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

7

PROSEDUR SINGKAT TRANSAKSI EKSPOR-IMPOR DENGAN L/C SECARA UMUM

5. Atas pemuatan barang-barang di kapal, eksportir menerima dokumen pengapalan B/L dari maskapai Pelayaran. Khusus di Indonesia B/L lazim disyaratkan dikirim Maskapai Pelayaran melalui advising bank.

6. Dokumen-dokumen pengapalan serta wesel kemudian diserahkan oleh eksportir kepada advising bank yang meminta bertindak sebagai “negotiating bank” (bank yang menegosiasi wesel). Yang menjadi negotiating bank ini boleh juga bank lain, tergantung keinginan eksportir.

7. Advising bank atau negotiating bank menegosiasi (membeli) wesel yang diajukan eksportir tsb.

8. Selanjutnya dokumen-dokumen pengapalan dikirimkan oleh negotiating bank kepada issuing bank untuk mendapat ganti pembayaran (reimbursement).

Page 8: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

8

PROSEDUR SINGKAT TRANSAKSI EKSPOR-IMPOR DENGAN L/C SECARA UMUM

9. Issuing bank memeriksa dokumen-dokumen tsb apakah sesuai dengan syarat-syarat L/C dan bila “ya”, kmdn meminta importir menebusnya dengan cara pembayaran yang disyaratkan dalam L/C, pembayaran pada saat pengajuan dokumen (at sight) atau berjangka (usance).

10.Importir membayar atau meminta “issuing bank” untuk mendebit rekeningnya pada bank tsb.

11.Issuing bank kmdn me-reimburse negotiating bank dengan mengkredit rekening negotiating bank pada issuing bank, kalau ada, atau bila tidak, pada bank ketiga yang ditunjuk.

Page 9: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

99

PROSEDUR TRANSAKSI EKSPOR - IMPOR

BANK KORESPONDEN

ADVISING BANK

BANK PEMBUKA L/C ISSUING ATAU

OPENING BANK

IMPORTIR/ BUYER/

ACCOUNT PARTY

EKSPORTIR/ SELLER/ BENEFIACRY

DOKUMEN

MENG-ADVIS

L/C

MENEGOSIASI/

MEMBELI WESEL

BAYAR/DEBIT REKE- NING

MEREIM-BURSE DOKUMEN L/C

APLIKA-SI L/C

MASKAPAI PELAYARAN BARANGBARANG

DOKUMEN PENGAPALAN

MEREIMBURSE BANK – KREDIT REKENING

L/C(2)

(8)

(11)

(7)

(6)

(3)

(5)b B/L

(4)

(10)(9)

(1)

(5)aB/L

Page 10: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

1010

PERBEDAAN JENIS TUGASPERBEDAAN JENIS TUGAS

1.1. Menerima order dari Menerima order dari importir.importir.

2.2. Menerima L/C dari bank di Menerima L/C dari bank di negara eksportir, yg negara eksportir, yg mrpkn advising bank atau mrpkn advising bank atau dapat bertindak sbg dapat bertindak sbg confirming/negotiating confirming/negotiating bank.bank.

3.3. Menyiapkan barang Menyiapkan barang ekspor (bila eksportir ekspor (bila eksportir produsen) atau memesan produsen) atau memesan barang dari barang dari produsen/supplier.produsen/supplier.

1.1. Menempatkan order pada Menempatkan order pada eksportir.eksportir.

2.2. Meminta bank membuka Meminta bank membuka L/C eksportir (opening L/C eksportir (opening bank), yg dapat bertindak bank), yg dapat bertindak sbg paying bank.sbg paying bank.

3.3. Menyelesaikan Menyelesaikan persyaratan pembukaan persyaratan pembukaan L/C pada opening bankL/C pada opening bank

4.4. Menerima pemberitahuan Menerima pemberitahuan tibanya dokumen tibanya dokumen pengapalan dari opening pengapalan dari opening bank yg dikirim oleh bank yg dikirim oleh advising/negotiating bankadvising/negotiating bank

EKSPORTIR IMPORTIR

Page 11: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

1111

4.4. Menyelenggarakan Menyelenggarakan pengepakan barang pengepakan barang ekspor dg atau tanpa ekspor dg atau tanpa bantuan ekspedisi bantuan ekspedisi (F.F./E.M.K.L).(F.F./E.M.K.L).

5.5. Memesan ruangan Memesan ruangan kapal pada maskapai kapal pada maskapai pelayaran.pelayaran.

6.6. Melakukan pemuatan Melakukan pemuatan barang dg perusahaan barang dg perusahaan ekspedisi ekspedisi (F.F./E.M.K.L.).(F.F./E.M.K.L.).

7.7. Mengurus B/L pada Mengurus B/L pada maskapai pelayaran.maskapai pelayaran.

8.8. Menutup asuransi, Menutup asuransi, tergantung syarat L/C.tergantung syarat L/C.

5.5. Menyelesaikan Menyelesaikan formulir impor dan formulir impor dan perhitungan asuransi, perhitungan asuransi, bea masuk dan pajak.bea masuk dan pajak.

6.6. Melakukan Melakukan penyetoran pajak, penyetoran pajak, bea masuk, dll bea masuk, dll (khusus ketentuan di (khusus ketentuan di Indonesia).Indonesia).

7.7. Menebus dokumen Menebus dokumen pengapalan dg pengapalan dg melakukan melakukan pembayaran, pembayaran, akseptasi wesel kpd akseptasi wesel kpd opening bank sesuai opening bank sesuai syarat L/C.syarat L/C.

EKSPORTIR IMPORTIR

Page 12: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

1212

9.9. Menyiapkan faktur dan Menyiapkan faktur dan dokumen pengapalan dokumen pengapalan yg disyaratkan dlm L/C yg disyaratkan dlm L/C (termasuk Consular (termasuk Consular Invoice bila Invoice bila diharuskan).diharuskan).

10.10. Menyerahkan dokumen Menyerahkan dokumen dan mengajukan wesel dan mengajukan wesel kpd kpd advising/negotiating advising/negotiating bank utk memperoleh bank utk memperoleh pembayaran/akseptasi pembayaran/akseptasi sesuai syarat L/C.sesuai syarat L/C.

11.11. Memperoleh Memperoleh pembayaran/akseptasi pembayaran/akseptasi wesel dari wesel dari advising/negotiating advising/negotiating bank.bank.

8.8. Menyerahkan bukti Menyerahkan bukti penyelesaian formulir penyelesaian formulir impor dan pelunasan impor dan pelunasan pajak/bea masuk yg pajak/bea masuk yg telah disahkan oleh telah disahkan oleh bank kpd Bea dan bank kpd Bea dan Cukai utk Cukai utk memperoleh D.O.memperoleh D.O.

9.9. Menyerakan D.O. dan Menyerakan D.O. dan B/L kpd maskapai B/L kpd maskapai pelayaran utk pelayaran utk pengeluaran barang pengeluaran barang dg atau tanpa dg atau tanpa perusahaan ekspedisi perusahaan ekspedisi (F.F./E.M.K.L.).(F.F./E.M.K.L.).

EKSPORTIR IMPORTIR

Page 13: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

1313

12.12. Mengirim copy Mengirim copy dokumen dokumen pengapalan kpd pengapalan kpd importir/memberitahimportir/memberitahukan pengapalan kpd ukan pengapalan kpd importir.importir.

13.13. Dalam hal wesel Dalam hal wesel diaksep, meminta diaksep, meminta bank utk bank utk mendiskonto wese. mendiskonto wese. Bila kredit dari bank, Bila kredit dari bank, melunasi kredit tsb melunasi kredit tsb dg pembayaran hasil dg pembayaran hasil transaksi.transaksi.

10.10. Mengajukan claim Mengajukan claim ganti rugi kpd ganti rugi kpd eksportir atau kpd eksportir atau kpd maskapai asuransi, maskapai asuransi, dalam hal terdapat dalam hal terdapat kehilangan atau kehilangan atau kerusakan barang.kerusakan barang.

11.11. Melunasi wesel pada Melunasi wesel pada tanggal jatuh tempo, tanggal jatuh tempo, kalau belum kalau belum diselesaikan diselesaikan sebelumnya dengan sebelumnya dengan baik.baik.

EKSPORTIR IMPORTIR

Page 14: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

1414

PERSIAPAN EKSPORTIR

EKSPOR

IMPORTIR/ BUYER

ACCOUNT PARTY

EKSPORTIR/

SELLER/

BENEFICIARY

BANK KORESPONDEN LUAR NEGERI

BANK PEMBUKA L/C

ISSUING/OPENING BANK

BANK DEVISA

DALAM NEGERI

ADVISING BANK

NEGOTIATING BANK

BADAN-BADAN EKSPOR

PELAYARANEKSPEDISI ASURANSIKEDUTAAN ASING

LUAR NEGERI

DALAM NEGERI

PRODUSEN/ SUPPLIER 3

4,65,7,9 9

9 8

2

12

1

3

10

13

Page 15: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

1515

PERSIAPAN IMPORTIR

IMPOR

EKSPORTIR/ SELLER

BENEFICARY

IMPOTIR/ BUYER

ACCOUNT PARTY

BANK KORESPONDEN LUAR NEGERI

ADVISING BANK

NEGOTIATING BANK

BANK DEVISA

DALAM NEGERI

BANK PEMBUKA L/C

ISSUING/OPENING

BANK

EKSPEDISIPELAYARANBEA CUKAI ASURANSI

LUAR NEGERI

DALAM NEGERI

PRODUSEN/ SUPPLIER 3

89 9

10

2

101

5

43

6,7,11

Page 16: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

16

FAKTOR YANG PENTING DIPERHATIKAN PENJUAL (EKSPORTIR ) DAN PEMBELI (IMPORTIR)

OLEH IMPORTIR (PEMBELI)

OLEH EKSPORTIR (PENJUAL)

Page 17: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

17

OLEH IMPORTIR (PEMBELI):

1. Instruksi kpd issuing bank harus jelas dan tepat dan tidak bertele-tele.

2. Syarat-syarat L/C dan dokumen yang dimintakan harus sesuai dg kontrak jual-beli (Sales Contract) atas dasar mana L/C dibuka.

3. Setiap pemeriksaan barang sebelum atau pada waktu pengapalan haruslah dibuktikan dg sebuah dokumen. Sifat dokumen tsb dan yg mengeluarkan haruslah ditetapkan dalam L/C.

4. L/C tidak boleh mensyaratkan dokumen yg tidak mungkin dapat dipenuhi oleh eksportir.

Page 18: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

18

OLEH EKSPORTIR (PENJUAL):

1. Walaupun banyak waktu tersedia antara penerimaan L/C dan penggunannya, eksportir tidak boleh menunda-nunda penelitian L/C tsb dan permintaan akan perubahan-perubahan yang perlu.

2. Eksportir harus cukup puas dg persyaratan-persyaratan dan dokumen yg dimintakan dan telah sesuai dg Sales Contract. Bank tidak berkepentingan dalam kontrak tsb. Penelitian bank atas dokumen tsb hanya atas dasar syarat L/C dan perubahan yg ada pada L/C tsb.

Page 19: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

19

OLEH EKSPORTIR (PENJUAL):

3. Bilamana sudah waktunya utk menyelesaikan dokumen, eksportir harus:

a. Menyelesaikan dokumen yd diminta tepat sebagaimana yg disyaratkan L/C.

b. Menyerahkan dokumen kpd bank secepat mungkin atau setidaknya dalam masa berlakunya L/C yg ditetapkan dlm L/C atau sesuai Ps 47 UCPDC

4. Eksportir harus mengingat bahwa ketidakcocokan L/C dg syarat yg ditetapkan dalam L/C atau ketidaksempurnaannya dokumen mewajibkan bank utk menolak pembayaran.

Page 20: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

2020

KASUS PERBANKAN YANG KASUS PERBANKAN YANG MENGGUNAKAN L/CMENGGUNAKAN L/C

Penggunaan L/C sebagi cara pembayaran dirasa Penggunaan L/C sebagi cara pembayaran dirasa semakin hari semakin bertambah oleh sebab itu semakin hari semakin bertambah oleh sebab itu peranan bank sebagai satu-satunya institusi peranan bank sebagai satu-satunya institusi penerbit L/C juga semakin bertambah, peranan penerbit L/C juga semakin bertambah, peranan bank yang semakin meningkat ini disisi lain bank yang semakin meningkat ini disisi lain menambah pendapatan bank dari fungsinya menambah pendapatan bank dari fungsinya sebagai penerbit L/C atau fungsi yang lain, sebagai penerbit L/C atau fungsi yang lain, naumn di sisi lain peranan bank dalam hal naumn di sisi lain peranan bank dalam hal mekanisme L/C ini juga membawa risiko mekanisme L/C ini juga membawa risiko kerugian karena L/C digunakan untuk hal-hal kerugian karena L/C digunakan untuk hal-hal yang menyimpang dari ketentuan yangberlaku. yang menyimpang dari ketentuan yangberlaku. Berbagai kasus perbankan yang terjadi dengan Berbagai kasus perbankan yang terjadi dengan menyalahgunakan L/C sangat beragam, bebrapa menyalahgunakan L/C sangat beragam, bebrapa contoh kasus akan dianalisis.contoh kasus akan dianalisis.

Page 21: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

2121

KASUS PERBANKAN YANG KASUS PERBANKAN YANG MENGGUNAKAN L/CMENGGUNAKAN L/C

Kasus Bank Pembangunan Indonesia Kasus Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dengan Golden Key.(Bapindo) dengan Golden Key.

Kasus Pembobolan BNI’46.Kasus Pembobolan BNI’46.

Page 22: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

2222

Kasus Bapindo dgn Golden KeyKasus Bapindo dgn Golden Key

Pada tahun 1994 wajah perbankan Pada tahun 1994 wajah perbankan Indonesia tercoreng dengan Indonesia tercoreng dengan terbongkarnya kasus pemberian fasilitas terbongkarnya kasus pemberian fasilitas kredit sebesar Rp 900.000.000.000,00 kredit sebesar Rp 900.000.000.000,00 dari Bapindo kepada PT. Graha Swakarsa dari Bapindo kepada PT. Graha Swakarsa Prima (GSP) anak perusahaan Golden Key Prima (GSP) anak perusahaan Golden Key Grup denga Eddy Tansil selaku Direktur Grup denga Eddy Tansil selaku Direktur Utama dan pemegang saham terbesar Utama dan pemegang saham terbesar (60%).(60%).

Page 23: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

2323

Kasus Bapindo dgn Golden KeyKasus Bapindo dgn Golden Key

Kasus Posisi:Kasus Posisi: Pada Tahun 1989 dengan suratnya No: 07/GSP/89 Pada Tahun 1989 dengan suratnya No: 07/GSP/89

tanggal 16 Juni 1989 GSP mengajukan kredit investasi tanggal 16 Juni 1989 GSP mengajukan kredit investasi untuk pembelian mesin-mesin peralatan pabrik plastik untuk pembelian mesin-mesin peralatan pabrik plastik sebesar Rp 225.900.000.000,00 dan kredit modal kerja sebesar Rp 225.900.000.000,00 dan kredit modal kerja sebesar Rp 24.730.000.000,00 untuk mendirikan pabrik sebesar Rp 24.730.000.000,00 untuk mendirikan pabrik Styrene Monomer, High Impact Polystyrene, Acrylonitrile Styrene Monomer, High Impact Polystyrene, Acrylonitrile Butadibe Styrene dan Styrene AcrylonitrileButadibe Styrene dan Styrene Acrylonitrile. Kredit . Kredit Investasi tersebut digunakan untuk membeli Investasi tersebut digunakan untuk membeli mesin/perlengkapan dengan mesin/perlengkapan dengan supplier/eksportirsupplier/eksportir Lucky Lucky Engineering Co.LtdEngineering Co.Ltd di Korea yang membayar dengan di Korea yang membayar dengan membuka membuka Usane L/CUsane L/C 180 dari dengan shipment 18 180 dari dengan shipment 18 bulan kemudian. Pada waktu surat ini diajukan belum bulan kemudian. Pada waktu surat ini diajukan belum terjadi perjanjian jual beli antara GSP dengan terjadi perjanjian jual beli antara GSP dengan beneficiary (Lucky Engineering),beneficiary (Lucky Engineering), sehingga angka yang sehingga angka yang diajukan untuk permohonan kredit tersebut hanya diajukan untuk permohonan kredit tersebut hanya perkiraan saja dari Sdr. Eddy Tansil.perkiraan saja dari Sdr. Eddy Tansil.

Page 24: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

2424

Kasus Bapindo dgn Golden KeyKasus Bapindo dgn Golden Key

Permohonan kredit yang diajukan Permohonan kredit yang diajukan tersebut dilampiri dengan proposal dari tersebut dilampiri dengan proposal dari proyek yang dimohonkan kredit dan proyek yang dimohonkan kredit dan ternyata kemudian terungkap bahwa ternyata kemudian terungkap bahwa sebagian besar proposal tersebut, data sebagian besar proposal tersebut, data yang disampaikan tidak benar termasuk yang disampaikan tidak benar termasuk tingkat pendidikan Sdr. Eddy Tansil yang tingkat pendidikan Sdr. Eddy Tansil yang tercantum sarjana pada kenyataannya tercantum sarjana pada kenyataannya hanya lulusan Sekolah Dasar.hanya lulusan Sekolah Dasar.

Page 25: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

2525

Kasus Bapindo dgn Golden KeyKasus Bapindo dgn Golden Key

Permohonan GSP disetujui oleh Bapindo yaitu kredit Permohonan GSP disetujui oleh Bapindo yaitu kredit investasi sebesar US $ 125,500,000.00 (investasi sebesar US $ 125,500,000.00 (equivalenequivalen Rp Rp 360.000.000.000,00) untuk pembukaan L/C yang 360.000.000.000,00) untuk pembukaan L/C yang terdiri dari L/C dalam negeri (Surat Kredit Berdokumen terdiri dari L/C dalam negeri (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri/SKBDN) sebesar US $ 50,800,000.00 Dalam Negeri/SKBDN) sebesar US $ 50,800,000.00 dan L/C untuk impor mesin dari Korea sebesar US $ dan L/C untuk impor mesin dari Korea sebesar US $ 74,700,000.00. sebelum L/C dibuka GSP harus 74,700,000.00. sebelum L/C dibuka GSP harus menyerahkan kontrak jual beli dengan menyerahkan kontrak jual beli dengan Lucky Lucky EngineeringEngineering Korea selaku Korea selaku beneficiarybeneficiary dan dan menyerahkan deposito sebesar Rp 3.600.000.000,00 menyerahkan deposito sebesar Rp 3.600.000.000,00 (lebih kurang 1% dari nilai L/C) sebagi jaminan tunai. (lebih kurang 1% dari nilai L/C) sebagi jaminan tunai. Dua syarat utama tersebut tidak diserahkan oleh GSP, Dua syarat utama tersebut tidak diserahkan oleh GSP, sampai L/C dibuka oleh Bapindo. Usance L/C ini dikirim sampai L/C dibuka oleh Bapindo. Usance L/C ini dikirim Bapindo melalui telex ke Korea Bapindo melalui telex ke Korea Exchane BankExchane Bank selaku selaku Advising BankAdvising Bank untuk tahap pertama di buka l/C No: untuk tahap pertama di buka l/C No: 98/94/1391/PMDN-A/B 89 tanggal 27 Desember 1989 98/94/1391/PMDN-A/B 89 tanggal 27 Desember 1989 sebesar US $ 40,000,000.00.sebesar US $ 40,000,000.00.

Page 26: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

2626

Kasus Bapindo dgn Golden KeyKasus Bapindo dgn Golden Key

Dalam proses selanjutnya terjadi perubahan jenis Dalam proses selanjutnya terjadi perubahan jenis L/C dari L/C dari Usance L/CUsance L/C menjadi menjadi Red Clause L/CRed Clause L/C yang yang dilakukan oleh Maman Suparman selaku dilakukan oleh Maman Suparman selaku pimpinan cabang Bapindo setelah mendapat pimpinan cabang Bapindo setelah mendapat persertujuan secara lisan dari Direksi Bapindo, persertujuan secara lisan dari Direksi Bapindo, mengakibatkan L/C dapat dicairkan sebelum mengakibatkan L/C dapat dicairkan sebelum carang dikirim atau tanpa melalui penyerahan carang dikirim atau tanpa melalui penyerahan dokumen oleh dokumen oleh beneficiarybeneficiary. Selanjutnya L/C dibuka . Selanjutnya L/C dibuka secara bertahap sekaligus pencairan kredit untuk secara bertahap sekaligus pencairan kredit untuk pembangunan pabrik, bahan dalam pembangunan pabrik, bahan dalam perkembangannya terjadi perubahan perkembangannya terjadi perubahan mekanismya termasuk perubahan mekanismya termasuk perubahan beneficiarybeneficiary yang tidak disertai analisis yang mendalam dari yang tidak disertai analisis yang mendalam dari Bapindo.Bapindo.

Page 27: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

2727

Kasus Bapindo dgn Golden KeyKasus Bapindo dgn Golden Key

Kredit tersebut untuk membangun pabrik Kredit tersebut untuk membangun pabrik biji besi dan pembelian mesin dengan biji besi dan pembelian mesin dengan menggunakan menggunakan Usance L/CUsance L/C. Kasus ini . Kasus ini terkuak karena pernyataan AA Baramuli terkuak karena pernyataan AA Baramuli kepala Menteri Keuangan pada saat rapat kepala Menteri Keuangan pada saat rapat dengar pendapat dengan DPR RI. AA dengar pendapat dengan DPR RI. AA Baramuli menilai pemberian kredit Baramuli menilai pemberian kredit kepada GSP (kepada GSP (Golden Key GrupGolden Key Grup) tersebut ) tersebut memberikan indikasi kuat terjadinya memberikan indikasi kuat terjadinya kolusi dan korupsi.kolusi dan korupsi.

Page 28: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

2828

Kasus Bapindo dgn Golden KeyKasus Bapindo dgn Golden Key

Pada saat itu pabrik dari pihak Bapindo Pada saat itu pabrik dari pihak Bapindo menjelaskan bahwa kredit untuk pembangunan menjelaskan bahwa kredit untuk pembangunan pabrik tersebut saat ini sedang berjalan proses pabrik tersebut saat ini sedang berjalan proses pembangunan biji plastik. Kredituntuk pembelian pembangunan biji plastik. Kredituntuk pembelian mesin digunakan untuk pembukaan mesin digunakan untuk pembukaan Usance L/CUsance L/C yang kemudian dirubah menjadi yang kemudian dirubah menjadi Red Clause L/CRed Clause L/C, , namun mesin belum datang karena pabrik belum namun mesin belum datang karena pabrik belum selesai bangun. Pada waktu itu dipertanyakan selesai bangun. Pada waktu itu dipertanyakan mengenai berapa besar kredit yang sudah dicairkan mengenai berapa besar kredit yang sudah dicairkan dan dijawab bahwa untuk pembangunan pabrik dan dijawab bahwa untuk pembangunan pabrik sudah ditarik 50% sedangkan untuk pembelian sudah ditarik 50% sedangkan untuk pembelian mesin telah ditarik seluruhnya karena Usance L/C mesin telah ditarik seluruhnya karena Usance L/C tersebut berubah menjadi tersebut berubah menjadi Red Clause L/C. Red Red Clause L/C. Red Clause L/CClause L/C adalah L/C yang dicairkan sebelum adalah L/C yang dicairkan sebelum barang dikirim kepada pembeli. Secara barang dikirim kepada pembeli. Secara internasional L/C jenis ini jarang diterbitkan karena internasional L/C jenis ini jarang diterbitkan karena risiko yang sangat besar di pabrik pembeli terutama risiko yang sangat besar di pabrik pembeli terutama bank yang melakukan pembayaran. bank yang melakukan pembayaran.

Page 29: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

2929

Kasus Bapindo dgn Golden KeyKasus Bapindo dgn Golden Key

Pertanyaan Bapindo mengenai Pertanyaan Bapindo mengenai Red ClauseRed Clause tersebut tersebut mengejutkan berbagai pihak antara lain Bank Indonesia, mengejutkan berbagai pihak antara lain Bank Indonesia, Departemen Keuangan, bahkan Menteri Keuangan Departemen Keuangan, bahkan Menteri Keuangan langsung memerintahkan kepada Kejaksaan Agung untuk langsung memerintahkan kepada Kejaksaan Agung untuk melakukan penyidikan atas kasus tersebut. Seluruh melakukan penyidikan atas kasus tersebut. Seluruh direksi Bapindo serta pejabat yang terkait dengan GSP direksi Bapindo serta pejabat yang terkait dengan GSP diperiksa secara maraton termasuk Eddy Tansil.diperiksa secara maraton termasuk Eddy Tansil.

Pada saat pemeriksaan tersebut terkuak berbagai hal Pada saat pemeriksaan tersebut terkuak berbagai hal yang selama ini tidak diketahui antara lain pemberian yang selama ini tidak diketahui antara lain pemberian fasilitas kredit kepada GSP tidak melalui prosedur yang fasilitas kredit kepada GSP tidak melalui prosedur yang berlaku di Bapindo bahkan analisis dilakukan secara berlaku di Bapindo bahkan analisis dilakukan secara sederhana karena sudah ada rekomendasi (sederhana karena sudah ada rekomendasi (katabelecekatabelece) ) daripejabat tinggi negara. Pejabat tersebut memberikan daripejabat tinggi negara. Pejabat tersebut memberikan katabelece karena adanya keterlibatan putra presiden katabelece karena adanya keterlibatan putra presiden sebagai pemegang saham GSP dan keluar sebagai sebagai pemegang saham GSP dan keluar sebagai pemegang saham setelah kredit disetujui.pemegang saham setelah kredit disetujui.

Page 30: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

3030

Kasus Bapindo dgn Golden KeyKasus Bapindo dgn Golden Key

Kasus ini menjadi semakin menarik ketika Eddy tansil Kasus ini menjadi semakin menarik ketika Eddy tansil diberitakan melarikan diri serta ditemukannya Maman diberitakan melarikan diri serta ditemukannya Maman Suparman meninggal dunia di dalam penjara. Maman Suparman meninggal dunia di dalam penjara. Maman Suparman adalah kepala cabang Bapindo Jakarta yang Suparman adalah kepala cabang Bapindo Jakarta yang mengetahui secara detail proses pemberian, pencairan mengetahui secara detail proses pemberian, pencairan kredit, penerbitan L/C sampai dengan perubahan L/C kredit, penerbitan L/C sampai dengan perubahan L/C menjadi menjadi Red ClauseRed Clause L/C. tidak adanya 2 orang kunci L/C. tidak adanya 2 orang kunci dalam kasus tersebut tidak menyebabkan pemerikasaan dalam kasus tersebut tidak menyebabkan pemerikasaan terhenti namun berjalan terus.terhenti namun berjalan terus.

Agunan utama atas fasilitas kredit yang diterima GSP Agunan utama atas fasilitas kredit yang diterima GSP adalah beberapa tanah dan rumah, serta pabrik yang adalah beberapa tanah dan rumah, serta pabrik yang sedang ddibangun berikut mesin yang akan dibeli dari sedang ddibangun berikut mesin yang akan dibeli dari luar negeri, setelah semua asset dihitung ternyata nilai luar negeri, setelah semua asset dihitung ternyata nilai agunan saat ini sangat kurang dibandingkan fasilitas agunan saat ini sangat kurang dibandingkan fasilitas yang diberikan kepada Golden Key karena agunan utama yang diberikan kepada Golden Key karena agunan utama berupa pabrik belum selesai pembangunannya dan mesin berupa pabrik belum selesai pembangunannya dan mesin yang diimpor tidak dikirim oleh penjual.yang diimpor tidak dikirim oleh penjual.

Page 31: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

3131

Kasus Bapindo dgn Golden KeyKasus Bapindo dgn Golden Key

Perjanjian yang dibuat antara Bapindo dan GSP hanya Perjanjian yang dibuat antara Bapindo dan GSP hanya perjanjian kredit untuk pembangunan pabrik sedangkan perjanjian kredit untuk pembangunan pabrik sedangkan pembukaan L/C untuk pembelian mesin dilakukan atas pembukaan L/C untuk pembelian mesin dilakukan atas dasar Surat Permohonan Pembukaan L/C (SSP L/C) yang dasar Surat Permohonan Pembukaan L/C (SSP L/C) yang dibuat GSP.dibuat GSP.

Pengadilan memutuskan hukuman penjara antara 3 sampai Pengadilan memutuskan hukuman penjara antara 3 sampai 5 tahun kepada 4 direkti Bapindo atas kesalahannya 5 tahun kepada 4 direkti Bapindo atas kesalahannya memberikan kredit kepada GSP yang tidak sesuai prosedur memberikan kredit kepada GSP yang tidak sesuai prosedur serta perubahan serta perubahan Red ClauseRed Clause L/C yang berakibatkan L/C yang berakibatkan merugikan negara.merugikan negara.

Pada saat pemeriksaan diketahui bahwa sebenarnya dana Pada saat pemeriksaan diketahui bahwa sebenarnya dana yang telah dicairkan Bapindo baik untu pembayran L/C yang telah dicairkan Bapindo baik untu pembayran L/C maupun kredit investasi tidak seluruhnya digunakan sesuai maupun kredit investasi tidak seluruhnya digunakan sesuai tujuannya melainkan sebagian besar diselewengkan untuk tujuannya melainkan sebagian besar diselewengkan untuk kepentingan pribadi antara lain untuk membeli rumah, kepentingan pribadi antara lain untuk membeli rumah, pulau, mobil, diberikan kepada saudara-saudaranya.pulau, mobil, diberikan kepada saudara-saudaranya.

Page 32: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

3232

Kasus Bapindo dgn Golden KeyKasus Bapindo dgn Golden Key

Analisis Kasus:Analisis Kasus: Pemberian kredit kepada Golden Key tidak Pemberian kredit kepada Golden Key tidak

melalui analisis yang mendalam sehingga 5 C melalui analisis yang mendalam sehingga 5 C ((Character, Capacity, Capital, Condition of Character, Capacity, Capital, Condition of Economic, CollateralEconomic, Collateral) yang menjadi prinsip dasar ) yang menjadi prinsip dasar pemberian kredit tidak dipenuhi yaitu: pemberian kredit tidak dipenuhi yaitu:

Bapindo tidak melakukan pengamatan secara Bapindo tidak melakukan pengamatan secara cermat atas Eddy Tansil selaku pemilik GSP cermat atas Eddy Tansil selaku pemilik GSP karena adanya rekomendasi pejabat tinggi karena adanya rekomendasi pejabat tinggi negara sehingga Bapindo tidak meneliti negara sehingga Bapindo tidak meneliti mengenai watak Eddy Tamsil termasuk identitas mengenai watak Eddy Tamsil termasuk identitas serta informasi lainnya sederharusnya dilakukan serta informasi lainnya sederharusnya dilakukan terlebih fasilitas NCL dan kredit yang terlebih fasilitas NCL dan kredit yang diberitahukan demikian besar.diberitahukan demikian besar.

Page 33: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

3333

Kasus Bapindo dgn Golden KeyKasus Bapindo dgn Golden Key

Proyek pabrik plastik yang akan didirikan Eddy Tansi Proyek pabrik plastik yang akan didirikan Eddy Tansi merupakan usaha yang basih baru dan berdasarkan usaha merupakan usaha yang basih baru dan berdasarkan usaha selama ini Eddy Tansil tidak memiliki pengalaman di bidang selama ini Eddy Tansil tidak memiliki pengalaman di bidang pengolahan biji plastik. Pengalaman Eddy Tansil selama ini pengolahan biji plastik. Pengalaman Eddy Tansil selama ini adalah membuatpabrik bir, sehingga syarat kemampuan adalah membuatpabrik bir, sehingga syarat kemampuan ((capacitycapacity) Tidak Dipenuhi.) Tidak Dipenuhi.

Pendirian pabrik serta pembelian mesin yang nilainya Pendirian pabrik serta pembelian mesin yang nilainya mencapai Rp 900.000.000.000,00 tersebut seharusnya GSP mencapai Rp 900.000.000.000,00 tersebut seharusnya GSP memiliki modal minim 30%, namun berdasarkan hasil memiliki modal minim 30%, namun berdasarkan hasil pemeriksan penyidik pada waktunya terjadi pemeriksan penyidik pada waktunya terjadi penggelembungan nilai proyek sehingga modal yang penggelembungan nilai proyek sehingga modal yang seharusnya dipenuhi dari dana GSP dibebankan kepada nilai seharusnya dipenuhi dari dana GSP dibebankan kepada nilai proyek tersebut yang mengakibatkan pemberian kredit lebih proyek tersebut yang mengakibatkan pemberian kredit lebih besar dari yang seharusnya artinya pada saat pemberian besar dari yang seharusnya artinya pada saat pemberian pendirian proyek ini modal yang dimiliki GSP sangat kecil pendirian proyek ini modal yang dimiliki GSP sangat kecil dibandingkan kredit yang diberikan Bapindo sehingga risiko dibandingkan kredit yang diberikan Bapindo sehingga risiko yang ditanggung Bapindo atas pendirian proyek ini sangat yang ditanggung Bapindo atas pendirian proyek ini sangat besar.besar.

Page 34: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

3434

Kasus Bapindo dgn Golden KeyKasus Bapindo dgn Golden Key

Agunan yang seharusnya dikuasai Bapindo Agunan yang seharusnya dikuasai Bapindo sebagian besar ternyata agunan berupa sebagian besar ternyata agunan berupa proyek yang akan dibiayai serta mesin yang proyek yang akan dibiayai serta mesin yang akan dibeli sehingga pada saat bangunan akan dibeli sehingga pada saat bangunan pabrik dan mesin belum ada maka agunan pabrik dan mesin belum ada maka agunan hanya tanah kosong yang sangat luas hanya tanah kosong yang sangat luas kurang lebih 10 ha terletak di daerah yang kurang lebih 10 ha terletak di daerah yang kurang berkembang serta beberapa rumah kurang berkembang serta beberapa rumah pribadi milik Eddy Tansil yang apabila dijual pribadi milik Eddy Tansil yang apabila dijual hanya menutup 15% dari total yang hanya menutup 15% dari total yang diberikan Bapindo.diberikan Bapindo.

Page 35: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

3535

Kasus Bapindo dgn Golden KeyKasus Bapindo dgn Golden Key

Perubahan Perubahan Usance L/CUsance L/C menjadi menjadi Red Clause L/CRed Clause L/C dilakukan dengan sangat ceroboh dan tidak hati-dilakukan dengan sangat ceroboh dan tidak hati-hati karena hati karena risiko Red Clauserisiko Red Clause berada berada di pihak di pihak pembeli karena pembeli telah membayar kepada pembeli karena pembeli telah membayar kepada penjual sebelum penjual menyerahkan dokumen penjual sebelum penjual menyerahkan dokumen pengiriman barang, artinya segera dikirimkan oleh pengiriman barang, artinya segera dikirimkan oleh penjual bahkan jika penjual wanprestasi pun penjual bahkan jika penjual wanprestasi pun pembeli telah siap. Kecerobohan ini semakian pembeli telah siap. Kecerobohan ini semakian terlihat mengingat dana yang digunakan untuk terlihat mengingat dana yang digunakan untuk membayar Red Clause L/C tersebut berasal dari membayar Red Clause L/C tersebut berasal dari fasilitas kredit Bapindo kepada GSP bukan dana fasilitas kredit Bapindo kepada GSP bukan dana pribadi GSP sehingga apabila terjadi pribadi GSP sehingga apabila terjadi persekongkolan antara penjual (beneficiary) persekongkolan antara penjual (beneficiary) dengan GSP maka kerugian ada pada Bapindo dengan GSP maka kerugian ada pada Bapindo karena dana tersebut menjadi piutang L/C yang karena dana tersebut menjadi piutang L/C yang membebani keuangan Bapindo.membebani keuangan Bapindo.

Page 36: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

3636

Kasus Bapindo dgn Golden KeyKasus Bapindo dgn Golden Key

Akibat dari itu semua Bapindo mengalami kerugian Akibat dari itu semua Bapindo mengalami kerugian serta menyebabkan kondisi keuangan Bapindo serta menyebabkan kondisi keuangan Bapindo sampai pada tahap mengkhawatirkan sehingga sampai pada tahap mengkhawatirkan sehingga Bapindo diputuskan untuk merger dengan 3 bank Bapindo diputuskan untuk merger dengan 3 bank milik pemerintah lainnya yaitu Bank Bumi Daya, milik pemerintah lainnya yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Nasional, Bank Ekspor Impor menjadi Bank Dagang Nasional, Bank Ekspor Impor menjadi Bank Mandiri.Bank Mandiri.

Pemberian fasilitas kepada GSP pada waktu itu Pemberian fasilitas kepada GSP pada waktu itu pernah muatan politis termasuk pembongkaran pernah muatan politis termasuk pembongkaran kasus tersebut yang mengakibatkan proyek yang kasus tersebut yang mengakibatkan proyek yang direncanakan menjadi gagal, mesin yang diimpor direncanakan menjadi gagal, mesin yang diimpor tidak datang sehingga agunan pada waktu itu daoat tidak datang sehingga agunan pada waktu itu daoat ditutup dengan asset milik Eddy Tansil sehingga ditutup dengan asset milik Eddy Tansil sehingga pengelolaannya diserahkan kapada BPPN.pengelolaannya diserahkan kapada BPPN.

Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi Eddy Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi Eddy Tansil.Tansil.

Page 37: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

3737

Kasus Pembobolan BNI’46Kasus Pembobolan BNI’46

L/C sebagai cara pembayaran L/C sebagai cara pembayaran ternyata juga dapat digunakan ternyata juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan sebagai sarana untuk melakukan tindak pidana perbankan yang tindak pidana perbankan yang termasuk kejahatan kerah putih termasuk kejahatan kerah putih ((white Collar Crimewhite Collar Crime) yang sangat ) yang sangat merugikan bank dan negara.merugikan bank dan negara.

Page 38: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

3838

Kasus Pembobolan Kasus Pembobolan BNI’46BNI’46

Kasus Posisi:Kasus Posisi: PT. Gramindo Mega Indonesia (GMI) PT. Gramindo Mega Indonesia (GMI)

dengan pemegang saham mayoritas dengan pemegang saham mayoritas (35%) dan direktur utama Ny. Maria (35%) dan direktur utama Ny. Maria Pauline Lumowa adalah perusahaan yang Pauline Lumowa adalah perusahaan yang tercatat sebagai nasabah giro pada tercatat sebagai nasabah giro pada BNI’46 Cabang Kebayoran Baru sejak BNI’46 Cabang Kebayoran Baru sejak bulan Agustus 2002. Bidang usahanya bulan Agustus 2002. Bidang usahanya adalah komoditi eksport pasir kuarsa dan adalah komoditi eksport pasir kuarsa dan minyak residu dengan tujuan ekspor minyak residu dengan tujuan ekspor negar-negara Timur Tengah.negar-negara Timur Tengah.

Page 39: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

3939

Kasus Pembobolan Kasus Pembobolan BNI’46BNI’46

Sejak Oktober 2002 berdasarkan L/C yang Sejak Oktober 2002 berdasarkan L/C yang diterima GMI dari sejumlah bank non diterima GMI dari sejumlah bank non koresponden Bank BNI’46 antara lain Dubai Bank koresponden Bank BNI’46 antara lain Dubai Bank Kenya Ltd, Rosbank Switzerland S.A., Middle East Kenya Ltd, Rosbank Switzerland S.A., Middle East Bank Kenya Ltd dan The Wall Street Banking Bank Kenya Ltd dan The Wall Street Banking Corp Cook Island maka BNI’46 melakukan Corp Cook Island maka BNI’46 melakukan negosiasi wesel ekspor (negosiasi wesel ekspor (Wesel Export SightWesel Export Sight) dan ) dan Diskonto Wesel Ekspor berjangka (Diskonto Wesel Ekspor berjangka (Wesel Export Wesel Export UsanceUsance), artinya atas L/C yang diterima GMI ), artinya atas L/C yang diterima GMI tersebut BNI’46 melakukan pembayaran terlebih tersebut BNI’46 melakukan pembayaran terlebih dahulu (mengambil alih L/C) kemudian atas dahulu (mengambil alih L/C) kemudian atas dasar negosiasi tersebut BNI ’46 akan menunggu dasar negosiasi tersebut BNI ’46 akan menunggu pembayaran dari bank penerbit, apabila pembayaran dari bank penerbit, apabila pembayaran dari bank penerbit sudah dilakukan pembayaran dari bank penerbit sudah dilakukan maka pembayaran tersebut menjadi hak BNI’46.maka pembayaran tersebut menjadi hak BNI’46.

Page 40: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

4040

Kasus Pembobolan Kasus Pembobolan BNI’46BNI’46

Negosiasi yang dilakukan mencapai angka Negosiasi yang dilakukan mencapai angka Rp 1.700.000.000.000,00 untuk 37 L/C dan Rp 1.700.000.000.000,00 untuk 37 L/C dan dijamin dengan wesel eksport, dari nnilai L/C dijamin dengan wesel eksport, dari nnilai L/C tersebut bank penerbit tidak melakukan tersebut bank penerbit tidak melakukan pembayaran (pembayaran (un paidun paid). BNI’46 kemudian ). BNI’46 kemudian melakukan penagihan kepada GMI. GMI melakukan penagihan kepada GMI. GMI hanya membayar sebesar Rp hanya membayar sebesar Rp 400.000.000.000,00 sehingga masih ada 400.000.000.000,00 sehingga masih ada kekurangan sebesar Rp kekurangan sebesar Rp 1.300.000.000.000,00 yang merupakan 1.300.000.000.000,00 yang merupakan potensial losspotensial loss yang harus ditanggung BNI’46. yang harus ditanggung BNI’46.

Page 41: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

4141

Kasus Pembobolan Kasus Pembobolan BNI’46BNI’46

Analisis Kasus:Analisis Kasus: Keputusan BNI’46 melakukan negosiasi Keputusan BNI’46 melakukan negosiasi

atas L/C yang diterima GMI terlalu cepat atas L/C yang diterima GMI terlalu cepat mengingat GMI nasabah baru sehingga mengingat GMI nasabah baru sehingga belum diketahui secara pasti dan belum belum diketahui secara pasti dan belum dikenal bonafiditas, kredibilitas serta dikenal bonafiditas, kredibilitas serta kebiasaan transaksinya. Keputusan suatu kebiasaan transaksinya. Keputusan suatu bank bersedia melakukan negosiasi atas bank bersedia melakukan negosiasi atas L/C yang diterima oleh nasabahnya L/C yang diterima oleh nasabahnya seharusnya melalui tahapan analisis yang seharusnya melalui tahapan analisis yang mendalam mengingat risiko bank atas mendalam mengingat risiko bank atas negosiasi tersebut sangat tinggi.negosiasi tersebut sangat tinggi.

Page 42: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

4242

Kasus Pembobolan Kasus Pembobolan BNI’46BNI’46

Apabila bank tidak yakin akan penerbitan L/C tersebut Apabila bank tidak yakin akan penerbitan L/C tersebut dan bonafiditas nasabahnya belum diketahui maka dan bonafiditas nasabahnya belum diketahui maka bank cukup bertindak sebagai bank penerus saja dan bank cukup bertindak sebagai bank penerus saja dan penagih (penagih (collectcollect) sehingga fungsi bank ini seperti ) sehingga fungsi bank ini seperti Advising BankAdvising Bank (meneruskan tanpa ada tanggung (meneruskan tanpa ada tanggung jawab), apabila Bank Penerbit L/C melakukan jawab), apabila Bank Penerbit L/C melakukan pembayaran maka bank yang menerima pembayaran pembayaran maka bank yang menerima pembayaran akan memberitahu kepada pihak penjual. Keyakinan akan memberitahu kepada pihak penjual. Keyakinan bank akan suatu L/C yang diterbitkan oleh bank di luar bank akan suatu L/C yang diterbitkan oleh bank di luar negeri dapat dilakukan apabila bank penerbit L/C negeri dapat dilakukan apabila bank penerbit L/C tersebut telah memiliki hubungan baik serta diyakini tersebut telah memiliki hubungan baik serta diyakini bahwa bank tersebut tidak mungkin melakukan bahwa bank tersebut tidak mungkin melakukan un un paid.paid. Keterlibatan bank korespondensi ini sekaligus Keterlibatan bank korespondensi ini sekaligus untuk meyakini bahwa L/C tersebut asli bukan palsu untuk meyakini bahwa L/C tersebut asli bukan palsu karena bank yang akan melakukan negosiasi karena bank yang akan melakukan negosiasi mengetahui secara pasti mengetahui secara pasti test keytest key yang dilakukan yang yang dilakukan yang dibuat oleh bank korespondensinya.dibuat oleh bank korespondensinya.

Page 43: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

4343

Kasus Pembobolan Kasus Pembobolan BNI’46BNI’46

Bank korespondensi yang berada di negara importir hal Bank korespondensi yang berada di negara importir hal ini juga untuk menghindari ekspor fiktif, karena ini juga untuk menghindari ekspor fiktif, karena penerbitan L/C yang dilakukan oleh bank korespondensi penerbitan L/C yang dilakukan oleh bank korespondensi pasti melalui mekanisme penerbitan L/C yang sangat pasti melalui mekanisme penerbitan L/C yang sangat prinsip yaitu permohonan dari pihak pembeli dan prinsip yaitu permohonan dari pihak pembeli dan dipenuhinya syarat-syarat dan prosedur pembukaan dipenuhinya syarat-syarat dan prosedur pembukaan L/C yang telah ditentukan oleh bank penerbit L/C.L/C yang telah ditentukan oleh bank penerbit L/C.

Wesel EksportWesel Eksport yang digunakan untuk menjamin yang digunakan untuk menjamin pencairan L/C tersebut ternyata fiktif atau palsu.pencairan L/C tersebut ternyata fiktif atau palsu.

Pencairan L/C tersebut masuk rekening-rekening milik Pencairan L/C tersebut masuk rekening-rekening milik GMI dan serta beberapa perusahaan yang berada GMI dan serta beberapa perusahaan yang berada dalam grupnya yait PT. Metrantara, PT. Bhinekatama dalam grupnya yait PT. Metrantara, PT. Bhinekatama Pacific, PT. Triranu Charaka Pacific, PT. Basco Masindo, Pacific, PT. Triranu Charaka Pacific, PT. Basco Masindo, PT. Magnetique Usaha Esa, PT. Feri Masterindo.PT. Magnetique Usaha Esa, PT. Feri Masterindo.

Page 44: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

4444

Kasus Pembobolan Kasus Pembobolan BNI’46BNI’46

Isi dan proses dari L/C yang dinegosiasi BNI’46 Isi dan proses dari L/C yang dinegosiasi BNI’46 mengandung beberapa kejanggalan yaitu:mengandung beberapa kejanggalan yaitu:

1.1. Kuantitas barang yang dikirim tidak wajar Kuantitas barang yang dikirim tidak wajar mencapai 1,5 juta metrik ton pasir kuarsa dalam 1 mencapai 1,5 juta metrik ton pasir kuarsa dalam 1 kali pengapalan. Jumlah tersebut tidak mungkin kali pengapalan. Jumlah tersebut tidak mungkin diangkut dalam 1 kali pengapalan, hal ini diangkut dalam 1 kali pengapalan, hal ini dilakukan agar nilai L/C tinggi yaitu rata-rata Rp dilakukan agar nilai L/C tinggi yaitu rata-rata Rp 35.000.000.000,00 per L/C.35.000.000.000,00 per L/C.

2.2. Pelabuhan tujuan di dalam B/L tidak disebutkan Pelabuhan tujuan di dalam B/L tidak disebutkan nama pelabuhan yang pasti, tetapi hanya nama pelabuhan yang pasti, tetapi hanya disebutkan China Port. disebutkan China Port.

3.3. Syarat dokumen yang harus diserahkan tidak Syarat dokumen yang harus diserahkan tidak menyebutkan Pemberian Ekspor Barang (PEB) menyebutkan Pemberian Ekspor Barang (PEB) yaitu dokumen yang digunakan untuk mengetahui yaitu dokumen yang digunakan untuk mengetahui atau menjadi bukti adanya pengiriman barang.atau menjadi bukti adanya pengiriman barang.

Page 45: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

4545

Kasus Pembobolan Kasus Pembobolan BNI’46BNI’46

4.4. Checking dokumentChecking dokument verifikasi keabsahan verifikasi keabsahan terhadap dokumen pengapalan atau B/L tidak terhadap dokumen pengapalan atau B/L tidak dilakukan, di kemudian hari terbukti bahwa dilakukan, di kemudian hari terbukti bahwa perusahaan pengapalan merupakan satu grup perusahaan pengapalan merupakan satu grup dengan GMI.dengan GMI.

5.5. Dokumen L/C belum lengkap sudah dilakukan Dokumen L/C belum lengkap sudah dilakukan pembayaran atas keputusan Customer Service pembayaran atas keputusan Customer Service Manager Cabang BNI’46 Kebayoran Baru artinya Manager Cabang BNI’46 Kebayoran Baru artinya keputusan membayar untuk jumlah L/C yang keputusan membayar untuk jumlah L/C yang demikian tinggi hanya berada di tangan seorang demikian tinggi hanya berada di tangan seorang Customer Service tanpa diketahui oleh Pimpinan Customer Service tanpa diketahui oleh Pimpinan Cabang, termasuk perpanjangan jangka waktu Cabang, termasuk perpanjangan jangka waktu L/C yang akan jatuh tempo.L/C yang akan jatuh tempo.

Page 46: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

4646

KESIMPULANKESIMPULAN

Dalam melaksanakan atau memproses Dalam melaksanakan atau memproses permohonan negosiasi/diskonto wesel ekspor permohonan negosiasi/diskonto wesel ekspor oleh suatu bank harus dilakukan secara hati-hati oleh suatu bank harus dilakukan secara hati-hati ((prudentprudent) dan meyakini kredibilitas serta reputasi ) dan meyakini kredibilitas serta reputasi nasabah (nasabah (know your customer principlesknow your customer principles))

Adanya pemisahan unit kerja dalam hal proses Adanya pemisahan unit kerja dalam hal proses keputusan untuk melakukan negosiasi.keputusan untuk melakukan negosiasi.

Risiko atas negosiasi L/C yang diterbitkan oleh Risiko atas negosiasi L/C yang diterbitkan oleh bukan bank korespondensi sangat tinggi dan bukan bank korespondensi sangat tinggi dan tidak sebanding tidak sebanding feefee yang diterima, sehingga yang diterima, sehingga keputusan negosiasi in sangat gegabah dan tidak keputusan negosiasi in sangat gegabah dan tidak rasional.rasional.

Kewenangan yang terlalu besar pada 1 unit kerja Kewenangan yang terlalu besar pada 1 unit kerja berada di suatu kantor cabang.berada di suatu kantor cabang.

Page 47: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

4747

KESIMPULANKESIMPULAN

Adanya unsur pidana dalam kasus BNI’46 yang Adanya unsur pidana dalam kasus BNI’46 yang melibatkan pihak intern BNI’46 (melibatkan pihak intern BNI’46 (fraudfraud), beberapa ), beberapa tersangka telah diperiksa bahkan Pengadilan Negeri tersangka telah diperiksa bahkan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah memutuskan bersalah karena Jakarta Selatan telah memutuskan bersalah karena melakukan tindak pidana korupsi 2 pegawai BNI’46 melakukan tindak pidana korupsi 2 pegawai BNI’46 yaitu Edii Santoso mantan Kepala Divisi Pelayanan yaitu Edii Santoso mantan Kepala Divisi Pelayanan Luar Negeri dengan hukuman penjara semumur Luar Negeri dengan hukuman penjara semumur hidup, dan denda sebesar Rp 1.000.000.000,00 hidup, dan denda sebesar Rp 1.000.000.000,00 Kusadiyuwono mantan Kepala Cabang BNI’46 Kusadiyuwono mantan Kepala Cabang BNI’46 Kebayoran Baru hukuman penjara 16 tahun dan Kebayoran Baru hukuman penjara 16 tahun dan denda Rp 500.000.000,00. Saat ini Pengadilan juga denda Rp 500.000.000,00. Saat ini Pengadilan juga sedang memeriksa 5 orang terdakwa yang lain yaitu sedang memeriksa 5 orang terdakwa yang lain yaitu Olan Abdullah Agam, dan Richard Konto semuanya Olan Abdullah Agam, dan Richard Konto semuanya direktur utama perusahaan-perusahaan yang direktur utama perusahaan-perusahaan yang menerima aliran dana pencairan tersebut atau yang menerima aliran dana pencairan tersebut atau yang terlibat dalam perkara pembobolan BNI’46.terlibat dalam perkara pembobolan BNI’46.

Page 48: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

4848

KESIMPULANKESIMPULAN

Tidak berjalannya fungsi Tidak berjalannya fungsi internal controeinternal controe secara optimal sehingga tidak dapat secara optimal sehingga tidak dapat mencegah negosiasi untuk L/C selanjutnya, mencegah negosiasi untuk L/C selanjutnya, seharusnya seharusnya internal controlinternal control mengetahui mengetahui adanya un paid L/C sehingga untuk L/C adanya un paid L/C sehingga untuk L/C selanjutnya tidak menerima negosiasi selanjutnya tidak menerima negosiasi melainkan melainkan collectioncollection saja. Pengawasan saja. Pengawasan intern pada bank seringkali betindak sangat intern pada bank seringkali betindak sangat terlambat artinya pengawasan akan terlambat artinya pengawasan akan bertindak apabila ada kejadian dan bertindak apabila ada kejadian dan umumnya kejadian tersebut setelah umumnya kejadian tersebut setelah mencapai nilai kerugian yang besar.mencapai nilai kerugian yang besar.

Page 49: Ekspor Impor Dengan Letter of Credit

4949

TERIMA KASIHTERIMA KASIH