bab 2 prosedur letter of credit - elearning.gunadarma.ac.id lc.pdf · and documents (advis ini...
TRANSCRIPT
BAB 2Prosedur Letter of Credit
Konsep Dasar Letter of Credit
Dalam melakukan transaksi perdagangan ekspor-impor, sistem pembayaran yang
umum digunakan adalah Letter of Credit (L/C) atau Documentary Credit. Walaupun
transaksi yang dilakukan antara kedua belah pihak dimungkinkan untuk tidak
menggunakan L/C, namun untuk melindungi kedua belah pihak biasanya transaksi
dengan L/C lebih disenangi, dimana bank ikut terlibat dan mengurangi risiko tertentu.
Dalam publikasi terbitan ICC dinyatakan bahwa Documentary Credit adalah
perjanjian tertulis dari sebuah bank (issuing bank) yang diberikan kepada penjual
(beneficiary, exportir) atas permintaaannya dan sesuai dengan instruksi-instruksi dari
pembeli (applicant) untuk melakukan pembayaran yakni dengan cara membayar, meng-
aksep atau menegoisasi wesel sampai jumlah tertentu dalam jangka waktu yang
ditentukan dan atas dokumen-dokumen yang ditetapkan.
Letter of Credit memiliki beberapa peran dalam perdagangan internasional,
diantaranya :
1. memudahkan pelunasan pembayaran transaksi ekspor
2. mengamankan dana yang disediakan importir untuk membayar barang impor
3. menjamin kelengkapan dokumen pengapalan
Karena eksportir dan importir terpisah baik secara geografis maupun geopolitik,
dan secara pribadi antara eksportir dan importir tidak saling mengenal, bagi eksportir
merupakan risiko besar mengirimkan barang bila tidak ada jaminan pembayaran. Oleh
karena itu untuk mendapatkan jaminan tersebut eksportir meminta kepada importir agar
membuka L/C untuknya. L/C inilah yang merupakan jaminan atas pelunasan barang
yang akan dikirimkan leh eksportir. Sebaliknya, pembukaan L/C merupakan jaiminan
pula bagi importir bersangkutan untuk memperoleh pengapalan barang secara utuh
sesuai yang diinginkannya, sedangkan dana L/C tersebut tidak akan dicairkan tanpa
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit LPBP - LePMA
8
penyerahan dokumen pengapalan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Letter of
Credit merupakan suatu instrumen yang ditawarkan bank devisa untuk memudahkan
lalu lintas pembiayaan dalam transaksi perdagangan internasional.
Pihak-pihak yang Terlibat dalam L/C
Ada beberapa pihak yang terlibat dalam L/C :
1. Pihak langsung
a. Pembeli, atau disebut juga applicant/account party/accountee/importir/ buyer
adalah pihak yang memohon pembukaan L/C dari bank.
b. Penjual, atau disebut juga beneficiary/party to be paid/exporter/seller/ shipper
adalah pihak kepada siapa L/C diterbitkan/diperuntukkan.
c. Bank pembuka / penerbit L/C disebut juga opening bank/issuing bank/
importer’s bank. Bank pembeli yang membuka/menerbitkan L/C kepada
beneficiarey, biasanya melalui pereantaraan bank di negara beneficiary. Bank ini
pula yang akan memeriksa dokumen-dokumen untuk memastikan kecocokannya
dengan syarat-syarat L/C, mengatur pembiayaan transaksi-transaksi bilamana
diminta dan melepaskan dokumen-dokumen L/C kepada pembeli dan meminta
pembayaran dari/mendebit rekening pembeli.
d. Bank penerus L/C, disebut juga advising bank/seller’s bank/foreign
correspondent bank adalah bank yang memberitahukan/mengadviskan/
meneruskan L/C dan menegaskan kebenaran/otentikasi dari L/C tersebut kepada
eksportir tanpa disertai kewajiban lain. Bank ini dapat juga dimungkinkan
sebagai paying bank atau confirming bank, bahkan sebagai issuing bank dalam
hal berbeda dengan opening bank.
e. Bank yang menegaskan/menjamin pembayaran atas L/C, disebut juga
confirming bank/foreign corespondent bank adalah bank kedua, biasanya
advising bank yang bertingdak sebagai confirming bank, yakni menegaskan
kepada beneficiary/eksportir bahwa L/C tersebut otentik dan bilamana importir
atau openging bank tidak melakukan pembayaran maka bank kedua ini akan
membayarnya.
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit LPBP - LePMA
9
f. Bank pembayar atau disebut juga paying bank, adalah bank yang namanya
disebutkan dalam L/C sebagai pihak yang melakukan pembayaran kepada
beneficiary/eksportir asalkan dokumen-dokumen sesuai dengan syarat-syarat L/C
g. Bank menegoisasi atau disebut juga negotiating bank adalah bank yang
menyetujui untuk membeli wesel (draft) dari beneficiary/eksportir.
h. Bank yang diminta mengganti pembayaran (me-reimburse) atau disebut juga
reimbursing bank . Bilamana antarabank eksportir dan bank importir tidak ada
hubungan rekening, maka untuk penyelesaian pembayarannya biasanya ditunjuk
bank ketiga.
2. Pihak-pihak tidak langsung
a. Perusahaan pelayaran/pengapalan. Perusahaan ini menerima barang-barang
dagang dari shipper/eksportir/freight forwarder dan mengatur pengangkutan
barang-barang tersebut dan menerbitkan Bill of Lading (B/L) atau surat bukti
muat kapal.
b. Bea dan Cukai / Pabean.
Bagi importir, instansi ini bertindak sebagai agen dan akan memberikan izin
untuk pelepasan barang-barang bilamana dokumen B/L menunjukkan telah
dilakukan pembayaran
Bagi eksportir, instansi ini akan meneliti dokumen serta pembayaran pajak dan
memberikan izin barang untuk dimuat di kapal
c. Perusahaan Asuransi, adalah pihak yang mengasuransikan barang-barang yang
dikapalkan sesuai nilai yang disyaratkan dengan menerbitkan polis asuransi
untuk menutup risiko yang dikehendaki dan menyelesaikan tagihan/ tuntutan
kerugian-kerugian bial ada.
d. Badan-badan Pemeriksa (di Indonesia adalah Sucofindo), adalah badan yang
ditunjuk pemerintah, yang berwenang dalam pemeriksaan mutu, jenis, jumlah
barang dan sebagainya.
e. Badan-badan Penelitian lainnya yang ditunjukan pemerintah untuk mengeluarkan
surat-surat keterangan / sertifikat lainnya bagi barang-barang yang
diperdagangkan.
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit LPBP - LePMA
10
Berikut ini adalah proses transaksi ekspor-impor dengan menggunakan L/C :
Keterangan Gambar :
1. Buyer mengajukan aplikasi pembukaan L/C kepada Issuing Bank.
- Semua kewajiban yang menjadi tanggung jawab buyer biasanya disebut Account
Party
- Buyer yang mengajukan aplikasi L/C disebut Applicant
- Buyer yang membeli barang dari luar neger disebut Importir
2. Issuing Bank mendebet rekening Applicant untuk deposit margin
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit LPBP - LePMA
11
ImporterAccount PartyApplicant
ExporterBeneficiaryDrawer
BUYER SELLER
ISSUING BANKADVISING BANK
NEGOTIATING BANK
REIMBURSING BANK
3
8
14
219
6
5 7
11
10
2.a 8.a
12 13
4
B/L
B/L
3. Issuing membuka L/C dan mengirim berita kepada korespondennya di negara
eksportir, disertai dengan no.bank.
4. Advising Bank sebagai bank penerima akan memeriksa kebenaran test key (kalau
pembukan L/C dengan Telex/Fax) dan memeriksa tanda tangan pada L/C (kalau L/C
dibuka dengan mail). Selain itu untuk kadang-kadang bank penerima meminta
company profile dan annual report dari perusahaan importir. Advising bank tidak
jarang juga berperan sebagai negotiating bank.
5. Advising Bank mengadviskan L/C kepada Beneficiary
6. Beneficiary (eksportir) mengirimkan barang melalui Maskapai Perkapalan dengan
instruksi pada Shipping Order supaya consignee dicantumkan Negotiating Bank
7. Eksportir melengkapi dokumen lainnya yang disyaratkan dalam L/C, kemudian
menyerahkannya kepada Negotiating Bank
8. Negotiating Bank mengirimkan dokumen kepada Issuing Bank, dengan pembayaran
kepada eksportir sesuai avaibility dari pada L/C
9. Issuing memberitahukan tibanya dokumen kepada Applicant (importir) dan
melakukan perhitungan kekurangan pembayaran L/C
10. Issuing mendebet rekening applicant atas kekurangan di atas (9)
11. Issuing menyerahkan shipping dokumen kepada importir
12. Reimbursing Bank mendebet rekening issuing bank atas klaim dari negotiating bank
13. Reimbursing Bank mengkredit rekening Negotiating Bank
Jenis-Jenis L/C
Secara umum ada beberapa jenis L/C :
1. Revocable L/C
2. Irrevocable L/C
3. Irrevocable Confirmed L/C
4. Irrevocable Unconfirmed L/C
Secara rinci jenis-jenis L/C di atas akan dibahas sebagai berikut :
1. Revocable L/C
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit LPBP - LePMA
12
Revocable L/C adalah L/C yang dapat dibatalkan kembali kapan saja oleh importir
tanpa memerlukan persetujuan eksportir. L/C ini mengandung risiko besar bagi
eksportir, karena pelunasan atas barang yang dikirim bisa menlaami kelambatan.
Revocable L/C biasanya disampaikan kepada eksportir penerima L/C dengan pesan
khusus dari Opening kepada Advising Bank sebagai berikut :
This advice is subject to revocation or modification, with or without a
notice to you, at any time before or after presentation to us of the drafts
and documents (Advis ini dapat dicabut atau diubah, dengan atau tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu kepada Saudara setiap saat, sebelum atau
setelah penyerahan wesel-wesel dan dokumen-dokumen yang
bersangkutan pada kami).
2. Irrevocable L/C
Irrevocable L/C adalah L/C yang dibuka oleh bank devisa untuk eksportir, dimana
Opening Bank mengikatkan diri untuk melunasi wesel-wesel yang ditarik dalam
jangka waktu berlakunya L/C. L/C tersebut tidak dapat dibatalkan selama jangka
waktu yang dimaksud, kecuali dengan persetujuan semua pihak yang terlibat. Pada
halaman muka L/C harus dicantumkan dengan jelas kata “revocable” atau
“irrevocable”. Bila kata ini tidak ada, maka L/C tersebut dianggap irrevocable atau
tidak dapat dibatalkan (UCP-500, Pasal 6 (c)).
Ketentuan tentang keterikatan Opening Bank tercantum dalam L/C ini dengan
kalimat sebagai berikut :
We hereby agree with drawers, endorses and bonafide holders of drafts
drawn under and in compliace with the terms of this credit, that the
same shall be honored upon presentation and delivery of documents as
specified above to the drawee if drawn and negotiated on or before
…………….. ( Dengan ini kami setuju dengan para penarik, pengendorse
dan pemegang yang sah atas wesel yang ditarik atas dan sesuai dengan
syarat-syarat L/C ini, bahwa wesel tersebut dibayar atas adanya
penjualan dan penyerahan dokumen-dokumen sebagaimana diwajibkan
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit LPBP - LePMA
13
di atas kepada si tertarik bilamana ditarik dan dinegosiasi pada atau
sebelum tanggal ……………..)
3. Irrevocable Confirmed L/C
Irrevocable Confirmed L/C adalah L/C yang tidak dapat dibatalkan atau diubah
selama jangka waktu berlakunya, kecuali bila mendapat persetujuan dari semua
pihak yang terlibat dengan L/C itu. L/C ini mempunyai jaminan pelunasan berganda
atas wesel dan atau penyerahan dokumen pengapalan yang diberikan oleh Opening
Bank bersama Advising Bank. Dalam L/C ini harus ada kata-kata sebagai berikut :
We confirm the credit and hereby undertake that all draft drawn and
presented as above specified will be duly honored. (Kami memberi
konfirmasi atas L/C tersebut dan dengan ini berjanji bahwa semua wesel
yang ditarik dan diajukan sebagaimana diuraikan di atas akan dibayar
pada waktunya).
4. Irrevocable Unconfirmed L/C
L/C ini sama dengan irrevocable L/C biasa kecuali bahwa L/C ini diadviskan melalui
sebuah bank lain yang tidak menyatakan tambahan penanggungan kewajiban apa
pun atas L/C tersebut. Kebanyakan L/C yang dibuka oleh bank besar diadviskan oleh
bank-bank asing tanpa dikonfirmasikan (unconfirmed). Ini menunjukkan bahwa bank
yang menerbitkan L/C tersebut telah cukup dikenal baik kredibilitasnya. Sebaliknya
L/C dari bank-bank kecil/belum dikenal kredibilitasnya perlu dimintakan L/C-nya
dikonfirmasi oleh bank lain yang sudah dikenal baik.
Dalam L/C ini harus ada kata-kata sebagai berikut :
This is solely an advice an irrevocable credit opened by the above
mentioned correspondent and conveys no engagement by us ( Ini
semata-mata adalah sebuah advis L/C irrevocable yang dibuka oleh
koresponden yang disebut di atas dan tidak mengikat kami).
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit LPBP - LePMA
14
Selain jenis-jenis L/C umum di atas, terdapat beberapa jenis L/ C khusus, seperti :
1. Revolving L/C
Revolving L/C adalah sautu L/C yang berdasarkan syarat-syaratnya jumlahnya
diperbaharui atau dinyatakan berlaku kembali secara otomatis tanpa
memerlukan perubahan khusus pada L/C tersebut. Pemakaian ulang dapat
dilakukan untuk “waktu” dan “nilai”. Misalnya kredit disediakan sebesar USS$
15.000 sebulan dengan jangka waktu 6 bulan. Ini berarti secara otomatis setiap
bulan tersedia kredit sebesar US$ 15.000 selama 6 bulan berturut-turut, tidak
perduli kredit itu dipakai atau tidak. Kredit ini bersifat “Cummulative” atau “Non
Cummulative”. Jika kredit “Cummulative” berarti setiap jumlah yang tidak
terpakai dalam bulan terdahulu masih dapat dipakai dalam bulan berikutnya. Jika
kredit “Non Cummulative” setiap jumlah kredit yang tidak terpakai dalam bulan
terdahulu otomatis menjadi batal. L/C ini dinyatakan ototmatis dapat berlaku
kembali (revolving) hanya setelah dokumen-dokumen L/C diterima oleh issuing
bank. Agar mudah diawasi maka perlu ditentukan jumlah keseluruhan yang
dapat ditarik atas L/C tersebut.
Jenis L/C Revolving ditunjukkan dengan kalimat sebagai berikut :
This letter of credit is revolving to extent that the amount drawn
by you not exceeding US$ 300.200 may become available to you
again but only upon receipt by you of our formal advice or
reinstatement. Total drawing udner this letter are not exceed US$
900.600 (L/C ini adalah “revolving” dengan pembatasan bahwa
jumlah yang anda tarik tidak melebihi US$ 300.200 dan akan
tersedia untuk Anda lagi hanya setelah Anda terima
pemberitahuan penegasan secara resmi dari kami. Jumlah
penarikan-penarikan atas L/C ini tidak melebihi US$ 99.600 )
2. Red Clause L/C
Red Clause L/C adalah L/C yang menguasakan advising, negotiating atau
confirming bank untuk memberikan pembayaran di muka kepada benefiacry
(eksportir) sebelum pengajuan dokumen-dokumen. Red Clause tersebut
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit LPBP - LePMA
15
dicantumkan pada L/C berdasarkan permintaan khusus dari applicant (importir)
dan redaksi kata-katanya tergantung kepada permintaannya. Sebagai contoh isi
dari Red Clause L/C adalah sebagai berikut :
State Liberty Bank (Korea) is hereby authorized to make advances
to you to the extent of US$15.000 or the unused balance of this
credit, whichever is less. Against your receipt for the amount
advance ……. etc. We hereby undertake the payment of such
advances with interest as withdwals under this credit, should they
not be repaid to said bank by you on or before the latest date for
negotiation. ( State Liberty Bank (Korea) dengan ini dikuasakan
untuk memberi panjar pemabyaran kepada Anda sampai sejumlah
US$ 15.000 atau sisa L/C yang tidak dipakai, yana mana
diantaranya yang lebih kecil, berdasarkan adanya tanda terima
Anda atas jumlah yang dibayar terlebih dahlu….. dan seterusnya.
Dengan ini kami menjamin pembayaran panjar-panjar dengan
bunga sebagai akibat penarikan-penarikan berdasarkan L/C ini,
apabila tidak dibayar kembali oleh bank tersebut kepada Anda
pada atau sebelum tanggal negosiasi berakhir).
3. Transferable L/C
Transferable L/C adalah L/C yang memberi hak kepada eksportir penerima untuk
mengoperkan atau menguasakan haknya atas L/C itu kepada pihak lain atau
eksportir lain yang menyanggupi. Hal ini terjadi misalnya karena penerima L/C
pertama bukanlah produsen sendiri. Dalam L/C tersebut harus secara jelas
disebut kata-kata transferable :
This Letter of Credit is transferable, however, no transfer shall be
effective unless in the form as per specimen attached and notice
of transfer endorsed hereon by us and our customary charges
therfore paid (L/C ini dapat dipindahtangankan akan tetapi
pemindahan tidak akan efektif kecuali dalam bentuk seperti
spesimen terlampir yang pemberitahuan pemindahannya telah
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit LPBP - LePMA
16
kami endorse dan pembebanan-pembebanan kami yang lazim
telah dibayar)
4. Back to Back L/C
Pada hakikatnya back to back L/C ini merupakan dua L/C yang identik, kecuali
harganya dan tanggal pengapalan serta tanggal berlakunya L/C.
Jenis L/C ini umumnya digunakan dalam kondisi sebagai berikut :
1. eksportir bukanlah supplier barang-barang ekspor
2. eksportir tidak mempunyai dana untuk membayara supplier
3. eksportir tidak ingin supplier mengetahui nama importir asli dan harga-harga
barang yang sesungguhnya.
Oleh karena itu, haruslah dibuat dua L/C yang terpisah tanpa ada indikasi
kepada importir asli bahwa kedua L/C tersebut berkaitan. L/C yang pertama atau
L/C induk (master L/C) dibuka oleh importir di luar negeri kepada eksportir
melalui bank di negara eksportir. Bank eksportir ini dapat bertindak sebagai
advising bank atau confirming bank. Berdasarkan pada L/C pertama tersebut
eksportir dapat meminta bank eksportir untuk membuka L/C untuk keuntungan
supplier. Dalam hal ini maka eskportir menjadi si pembeli (account party) dan
supplier menjadi beneficiary.
Dalam membuka L/C yang kedua maka bank pembuka yakni bank eksportir
harulah yakin bahwa syarat-syarat dari kedua L/C tersebut harus seidentik
mungkin. Agar lebih jelas dapat digambarkan sebagai berikut :
L/C I L/C II
Account party : importir eskportir
Beneficiary : eksportir supplier
Jumlah (harga) : lebih tinggi -
Tanggal pengapalan/: - akan lebih cepat
berlakunya L/C beberapa hari
Jangka Waktu L/C
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit LPBP - LePMA
17
Pada umumnya jangka waktu sebuah L/C dikaitkan dengan jangka waktu pembayaran
wesel L/C yang bersangkutan yang lazim dinamakan “tenor”, yang dibedakan dalam :
1. Sight L/C, yang mengandung syarat pembayaran berjangka “at sight” (segera pada
saat diunjuk atau diserahkan)
2. Time L/C atau Term L/C atau Usance L/C, mengandung syarat pembayaran
berjangka yang lebih sering dikenal dengan penggunaan istilah “usance”
Dalam hal usance L/C ada 2 alternatif syarat pembayaran yang dapat dikaitkan,
yakni :
a. negosiasi wesel “at sight”
b. negosiasi wesel “at usance”
Dalam pengertian L/C usance, apabila tidak diberikan penjelasan-penjelasan atau
persyaratan khusus, lazimnya selalu dimaksud L/C berjangka dengan kaitannya
pembayaran wesel berjangka atau usance tersebut yang artinya bahwa terhadap
penyerahan wesel L/C tersebut tidak dilakukan pembayaran segera melainkan dilakukan
akseptasi yakni menyetujui untuk melakukan pembayaran atas wesel terebut pada
waktu tertentu kemudian, sesuai syarat-syarat L/C.
Adapun jangka waktu atau tenor wesel tersebut lazimnya adalah 30, 60, 90
sampai 180 jaro setelah penunukkan wesel atau tanggal B/L .
Valuta L/C
Valuta L/C adalah jenis mata uang yang dinyatakan dalam L/C. Walaupun valuta
US $ merupakan valuta yang paling umum digunakan dalam transaksi ekspor impor,
namun L/C dapat diterbitkan dalam valuta negara lain sesuai dengan asal barang impor.
Dalam transaksi ekspor Indonesia valuta asing L/C haruslah “convertible” yang dapat
ditukar dalam pasar uang internasional.
L/C yang dibayarkan dalam valuta asing lainnya dapat dibayar di negara asal
barang tersebut ataupun di bank-bank di Amerika Serikat atau di negara-negara dimana
bank-bank tertentu mempunyai rekening yang bersangkutan. Itulah sebabnya bank-
bank devisa di Indonesia terutama bank-bank pemerintah mempunyai rekenig-rekening
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit LPBP - LePMA
18
valuta asing yang berbagai jenis pada bank-bank korespondennya di luar negeri, yang
selalu harus dikelola dengan baik agar tidak terlalu sedikit atau tidak berkelebihan
jumlahnya setiap saat.
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit LPBP - LePMA
19
BAB 3
DOKUMEN LETTER OF CREDIT
Acuan Letter Of Credit
Peraturan-peraturan L/C yang berlaku secara internasional mengacu pada
kongres International Chamber of Commerce (ICC) sejak 1933 yang kemudian direvisi
pada tahun 1951, 1962,1974, 1983 dan terakhir 1993. Hasil yang diperoleh dari kongres
tersebut tertuang dalam Uniform Customs and Practice for Documentary Credit
(UCPDC), revisi terakhir (1994) dikenal dengan UCPDC 500.
Pengertian-pengertian tentang apa yang disebut Letter of Credit (Documentary
Credit) dan faktor terpenting dari suatu L/C serta hal-hal yang memungkingkan
timbulnya masalah-masalah diuraikan dalam UCPDC tersebut, namun masih banyak hal-
hal yang belum dapat digarap oleh L/C tersebut akan ditangani berdasarkan kebiasaan-
kebiasaan dan praktek pelaksanaan transaksi.
Ada beberapa prinsip pokok dalam L/C yang perlu diperhatikan khususnya Bank
sesuai yang tertera dalam UCPDC, diantaranya :
1. Pasal 3 Bahwa hanya redaksi kalimat-kalimat dalam L/C yang mengikat bank.
L/C merupakan transaksi yang terpisah dari kontrak-kontrak penjualan
atau kontrak-kontrak lain atas mana L/C tersebut didasarkan. Sepanjang
hubungan dengan ekportir importir maka tanggung jawab dan tugas
bank hanya terikat pada bunyi kalimat L/C itu sendiri dan karena itu
bank tidak dapat mempertimbangkan ketetapan-ketetapan yang
berlawanan dan berbeda dengan kalimat-kalimat L/C tersebut. Hal yang
sama juga berlaku dalam hal adanya perubahan dalam L/C. Bank akan
bertindak semata-mata berdasarkan dan sesuai dengan kalimat-kalomat
L/C yang berlaku baik dalam saat penerimaan atau pemeriksaaan
dokumen-dokumen.2. Pasal 4 Bank berurusan hanya dalam dokumen-dokumen.
Dalam penyelenggaraan-penyelenggaraan/ operasi L/C maka semua pihak
yang bersangkutan akan berurusan dengan dokumen-dokumen dan tidak
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit LPBP - LePMA
20
dengan barang-barang. Bank melakukan pemeriksaan semata-mata atas
dasar dokumen-dokumen yang diajukan kepadanya dan meneliti apakah
syarat-syarat L/C tersebut telah dipenuhi. Bank tidak berwenang untuk
memeriksa apakah barang-barang yang disampaikan betul-betul sesuai
dengan apa yang dinyatakan dalam L/C. Bank tidak dapat dinyatakan
bertanggung jawab untuk perbedaan-perbedaan misalanya antara
barang-barang yang diberi harga dengan barang-barang yang benar-
benar dikirimkan. Selain itu bank juga tidak diharuskan melayani keluhan-
keluhan/tagihan-tagihan pembeli (importir).3. Pasal 15 Bank hanya bertanggung jawab atas kebenaran pemeriksaan dokumen
sebagaimana tampak pada permukaannya.
Dokumen-dokumen telah dianggap memenuhi syarat L/C apabila pada
permukaannya tampak telah sesuai dengan syarata dan ketentuan L/C.
Bilamana antara dokumen yang satu denga yang lain pada
permukaannya tampak tidak sesuai, maka bank berhak menolak
kewajiban untuk melakukan pembayaran karena dokumen tersebut
dianggap tidak sesuia dengan syarat L/C.
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit LPBP - LePMA
21
Prosedur Pengisian/Pembacaan L/C
Berikut ini akan dijelaskan form dari L/C dan bagaimana tata cara pengisian dari
L/C tersebutName of Issuing Bank : Irrevocable
Documentary Credit
Number
Place and Date of Issue : Expiry Date and Place for Presentation of DocumentsExpiry Date :Place for Presentation :
Applicant :
Beneficiary :Advising Bank Reference NoAmount :
Partial shipments allowed not allowed Credit available with Nominated Bank : by payment at sight
by deferred payment at :
by acceptance of drafts at :
by negotiation
Against the document detail herein : and Beneficiary’s draft(s) drawn on :
Transhipment allowed not allowed
Insurance covered by buyersShipment as defined in UCP 500 Article 46
From :For transportation to :No later than :
Special Condition :
Document to be presented within days after the date of shipment but within the validity of the Credit.
We hereby issue Irrevocable Documentary Credit in your favour. It is subject to the Uniform Customs and Practice for Documentary Credits (1993 Revision, International Chamber of Commerce, Paris, France, Publication No. 500) and engage us in accordance with the terms thereof. The number and the date of the Credit and the nama of our bank must be quoted on all drafts required. If the Credit is available by Negotiation, each presentation must be noted on the reverse side of this advice by the bank where the Credit available.
This document consist of signed page(s) _________________________________
Name and signature of the Issuing Bank
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit LPBP - LePMA
22
3
14
22
25
12
3
4 5
6
78
9
10
11
12
13
14
15 - 21
22
25
26
Irrevocable Documentary Credit Form (Advice for the Advising Bank)
Name of Issuing Bank : Irrevocable
Documentary Credit
Number
Place and Date of Issue : Expiry Date and Place for Presentation of DocumentsExpiry Date :Place for Presentation :
Applicant :
Beneficiary :Advising Bank Reference NoAmount :
Partial shipments allowed not allowed Credit available with Nominated Bank : by payment at sight
by deferred payment at :
by acceptance of drafts at :
by negotiation
Against the document detail herein : and Beneficiary’s draft(s) drawn on :
Transhipment allowed not allowed
Insurance covered by buyersShipment as defined in UCP 500 Article 46
From :For transportation to :No later than :
Special Conditions :
Document to be presented within days after the date of shipment but within the validity of the Credit.
We have issued Irrevocable Documentary Credit as detailed above. It is subject to the Uniform Customs and Practice for Documentary Credits (1993 Revision, International Chamber of Commerce, Paris, France, Publication No. 500). We request you to advise the Beneficiary.
without adding your confirmation adding your confirmation adding your confirmation, if request by Beneficiary
Bank to Bank Instruction : This document consist of signed page(s)
Name and signature of the Issuing Bank
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit LPBP - LePMA
23
3
14
22
25
23
24
Keterangan :
1. NAME OF ISSUING BANK
Nama dan alamat bank yang membuka L/C
2. TYPE OF CREDIT INDICATION
• Irrevocable Credit : form standar biasanya telah disediakan untuk penerbitan
Irrevocable Documentary Credit
• Revocable Credit : karena kasusnya jarang terjadi maka form yang digunakan
kata Irrevocable diganti dengan kata “Revocable”.
3. NUMBER
Nomor L/C dari issuing bank
4. PLACE AND DATE OF ISSUE
• PLACE : tempat atau kota dimana issuing bank berada
• DATE : Jika L/C diterbitkan dengan surat, tanggal dicantumkan di dalamnya
sebagai tanggal penerbitan yang biasanya sama dengan tanggal pengiriman L/C
• Bila bentuk standar penerbitan L/C digunakan sebagai instrumen operatif L/C
(dalam hal didahului oleh teletransmisi yang bukan instrumen operatif L/C),
tanggal dicantumkan di dalamnya sama dengan tanggal teletransmisi.
• Jika tidak ada penetapan secara khusus dinyatakan dalam teletransmisi, tanggal
penerbitan diisi tanggal pengiriman dari teletransmisi. Penegasan pada operatif
instrumen harus ditandai : “Operative instrumen in confirmation of our
teletransmission of …………….” (nomor test dan tanggal)
5. DATE AND PLACE OF EXPIRY
• Sebagaimana dalam UCP 500 Article 42, semua L/C harus menyatakan tanggal
expiry pengajuan dokumen untuk pembayaran, akseptasi atau negosiasi, seperti
200399 atau 20th March 1999
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit LPBP - LePMA
24
• Tempat expiry selalu ditentukan sesuai dengan lokasi Nominated Bank terhadap
siapa dokumen harus diserahkan dan bagi L/C yang freely negotiable perhatian
khusus harus disebutkan. Contoh : at Counters of Advising Bank
6. APPLICANT
Nama dan alamat applicant
7. BENEFICIARY
Nama dan alamat pihak penerima pencairan L/C
8. ADVISING BANK
• Nama dan alamat bank yang akan mengadviskan L/C kepada beneficiary
• Tidak perlu mengisi kolom “Reference No.” (kolom ini digunakan oleh Advising
Bank)
• Jika Advising Bank juga sebagai Nominated Bank, nama dan tempat ini juga
dicantumkan dalam kolom Credit available with “ pada butir 14
9. AMOUNT
• Jumlah disebutkan dalam angka dan kata-kata, tujuannya adalah untuk
mencegah perubahan yang tidak sah.
• Jika “amount” didahului dengan kata “about”, “approximately” or “circa”, L/C
memperkenankan kelonggaran amount 10%
• Mata uang asing dinyatakan dalam ISO Currency Code
USD untuk United State Dollars
GBP untuk Pounds Sterling
DEM untu Deutsche Marks
10.PARTIAL SHIPMENT
• Apakah “allowed” atau “not allowed” (diijinkan atau tidak) mengirim sebagian
dahulu barang yang dipesan
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit LPBP - LePMA
25
11.TRANSHIPMENT
• Apakah “allowed” atau “not allowed” (diijinkan atau tidak) kapal berlabuh atau
transit ke pelabuhan perantara
12.INSURANCE COVERED BY NUYERS
• Jika kolom ini diisi berarti L/C tidak meminta penyerahan dokumen asuransi
13. SHIPMENT AS DEFINED IN UCP 500 ARTICLE 46
“From ……….”
“For transportation to ………..”
“Not later than ……………..”
• Kolom ini menyatakan darimana barang harus dikapalkan, dimuat di atas
kapal/dikirimkan/penguasaan barang, tergantung dari jenis angkutan yang
digunakan, dan kemana angkutan ditujukan. Kolom ini harus mencantumkan
tanggal pengapalan terakhir, pemuatan ke atas kapal/pengiriman/penguasaan
barang mana yang berlaku.
• Avoid abbreviations, harus menggunakan nama penuh. Tidak setiap orang
mengerti arti dari E.C. , P.R.C. , U.K dan sebagainya
• Avoid vagueness, pernyataan seperti Main Port, West European Ports, Middle
East Ports, Gulf of Mexico Ports dan sepertinya, seyogyanya tidak digunakan
• Countries, pengangkutan modern cenderung dengan menyatakan nama negara
lain daripada nama yang spesifik dari pelabuhan pengapalan
• Not a Seaport, pengapalan sebaiknya tidak diatur dilaksanakan dari suatu
pelabuhan laut bila barang akan dikapalkan dari sautu negara yang terkurung
daratan atau dan daratan tempat pemberangkatan
14. NOMINATED BANK AND CREDIT AVAILABILITY
• Tempat nama Nominated Bank dan penegasan peruntukan (avaibility) sesuai
UCP 500 Article 10(a) dan (b)
• Credit avaibility with :
- Nama dan tempat Nominated Bank
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit LPBP - LePMA
26
- “bank mana saja di …. (kota dan negara) …”, bila L/C Negotiation dan bebas
dinegoisasi di bank mana saja
- Jika Advising Bank adalah Nominated Bank, nama dan tempat Advising Bank
diulang pada kolom ini.
15.s/d 21 BLANK CENTER SPACE
• Pada kolom ini pengisiannya mempunyai uraian yang bervariasi dari L/C
• Jika space tidak mencukupi, dapat diteruskan pada Standard Documentary Credit
Countinuation Form
• Urutan dari uraian (details)
- Description of Goods and/or Services
- menyebutkan satu per satu ketentuan dokumen-dokumen
- Special Condition, jika ada :
This Credit is transferable. Dalam hal L/C freely negotiate, maka harus
ditetapkan secara tegas siapa yang dikuasakan menjadi Transferring
Bank
Shipment on deck allowed
Dokumen-dokumen pengangkutan berisi klausa “diperkenankan”.
Hindarkan adanaya special condition yang tidak dapat diwujudkan dalam
bentuk dokumen. Ini sesuai dengan UCP 500 Article 13(c)
• GOODS DESCRIPTION
♦ Singkat
Goods description sesingkat mungkin sesuai UCP 500 Article 5
♦ Uraian berlebihan
Goods description jangan terlalu berlebihan (no excessive detail)
♦ Kurang proteksi
Permintaan masukan uraian berlebihan sering membuat pendapat keliru
bahwa Applicant justru melindungi dirinya.
♦ Mass in Mess
Kenyataannya, setiap bertambah komplikasi L/C, akan lebih cenderung
menimbulkan masalah. Jalan untuk menghindari penipuan adalah
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit LPBP - LePMA
27
menghindari kesepakatan dengan kelicikan yang mencoba membuat
uraian yang bersifat amat luas.
♦ Dasar Pikiran Sehat (Common Sense).
Secara bersama-sama dengan bank untuk menghindari L/C darihal yang
mengganggu semua pihak atau hal yang tidak berguna bagi beneficiary
karena L/C meminta dokumen yang tidak dapat diperoleh atau uraian
tidak dapat dipenuhi dalam dokumen yang ditetapkan.
♦ Quantity and Price.
Jika L/C memuat quantity dan unit price, Issuing Bank harus
memperhatikan ketentuan UCP 500 Article 39 yang mengatur : 10%
kelonggaran (leeway), jika ada kata “about”, “approximately”, “circa”
atau ungkapan yang sama artinya dalam hubungannya dengan quantity
dan atau unit Price.
Kata-kata di atas dapat juga berlaku atas “amount”
5% kelonggaran, pada quantity akan dibolehkan,
- kecuali L/C mensyaratkan lain
- kecuali quantity ditetapkan dalam satuan unit kemasan (mis,
kolli) atau sebutan satuan barang (mis. Unit, pallet), namun
jumlah penarikan tidak boleh melampaui nilai L/C.
♦ Trade Term – INCOTERM 1999/2000
- Istilah dagang yang umum, seperti CIF Rotterdam, C&F New York,
CIF Birmingham, FOB Hamburg, akan dimasukkan sebagai salah satu
syarat-syarat dan kondisi-kondisi dari L/C, lebih penting lagi dalam
Description of Goods.
- Direkomendasikan agar Issuing Bank selalu menunjuk :
Incoterm 1990 (ICC Publication no. 460)
Guide to Incoterms 1990 (ICC Publication no.461)
• DOKUMEN-DOKUMEN DITETAPKAN (secara umum)
♦ Sebutkan jelas (state precisely)
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit LPBP - LePMA
28
UCP 500 Article 20 mengingatkan Issuing Bank agar dinyatakan secara
tepat terhadap dokumen apa payment, acceptance atau negotiation
dilaksanakan.
♦ Nama Dokumen
Dokumen dikenal dengan nama yang benar, seperti :
Certificate of Inspection
Certificate of Value and Origin
♦ Jenis Dokumen
- Dokumen yang diperlukan sering tergantung pada peraturan negara
setempat dibidang ekspor
- Issuing Bank bila perlu mencek kepada Applicant untuk memastikan
bahwa Beneficiary sudi dan mampu untuk menyiapkan dokumen
yang diinginkan dan dapatkah ia penuhi sesuai form yang ditetapkan
dalam L/C.
♦ Tindasan / rangkap masing-masing dokumen
- Tidak ada ketentuan, berapa banyak original dokumen harus
diterbitkan
- Maka perlu Applicant menetapkan rincian apakah ia menginginkan
setiap dokumen lebih dari satu original tunggal dan apakah ia juga
menginginkan sejumlah tembusan-tembusan.
- Sebagai contoh :
> Sole original Marine Bill of Lading
> Full set of 3/3 Marine Bill of Lading
> 3 Non-negotiable copies of Marine Bill of Lading
♦ Originals atau copies ?
- Bank-bank mengharapkan dokumen selalu original kecuali tembusan
(copy) diminta atau diperkenankan. Namun karena metode-metode
baru dalam membuat dokumen masalah sering timbul bagaimana
membedakan suatu orinal dari copy.
- Atas dasar ini, dalam UCP 500 Article 20 (c) mengatakan bahwa bank
akan menerima sebagai suatu original dokumen yang dibuat atau
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit LPBP - LePMA
29
dihasilkan dengan repograpi, otomatisasi atau komputerisasi dan
tembusan karbon
♦ Penerbit (Issuer) dan Isi (Content)
- Bila ditentukan dokumen-dokumen selain dokumen pengangkutan,
dokumen asuransi dan faktur, L/C seharusnya menyatakan secara
spesifik oleh siapa dokumen diterbitkan serta kata-katanya atau data
isinya.
♦ Penerbit “First Class”
- Diperhatikan UCP 500 Article 20 menunjuk istilah seperti “first class”,
well known”, “qualified”, “Independent”, “official”, “componenet”,
“local” dan semacamnya dalam menguraikan penerbit-penerbit
dokumen L/C.
- Issuing Bank seharusnya tidak menggunakan istilah-istilah ini dalam
L/C. Jika digunakan juga bank-bank akan menerima dokumen-
dokumen bersangkutan sebagaimana adanya, asalkan jelas isinya
sesuai dengan syarat-syarat dan kondisi-kondisi lainnya dari L/C dan
tidak diterbitkan oleh beneficiary.
- Semua istilah yang tidak diinginkan dan tidak mempunyai makna
penting bila digunakan dalam L/C, dokumen bersangkutan akan
dipersamakan dengan kondisi di atas.
♦ Rangkaian Dokumen-dokumen
- Dokumen yang diurutkan seperti rangkaian berikut :
a. Commercial Invoice
b. Transport Document
c. Insurance Document
d. Dokumen-dokumen lanjutan (UCP 500 Article 21) jika ada, seperti
: Certificate of Origin, Certificate of Analysis, Packing List, Weight
List dll.
A. COMMERCIAL INVOICE
Diatur dalam UCP 500 Article 37, Commercial Invoice :
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit LPBP - LePMA
30
- harus nyata diterbitkan oleh beneficiary yang namanya disebut
dalam L/C untuk keuntungan (must be made out) nama Applicant
dan tidak harus ditanda tangani, kecuali L/C menentukan lain.
- Harus menunjukkan uraian barang sesuai dengan uraian dalam L/
C
UCP 500 Article 37 (b) memberi hak untuk menerima atau menolak
invoice yang nilainya diterbitkan melampaui jumlah yang
diperkenankan dalam L/C
Commercial Invoice harus disahkan, dilegalisasi, di-visaed dan
menunjukkan uraian khusus, informasi, atau pernyataan lain.
L/C harus merinci secara jelas oleh siapa pengesahan atau legalisasi
diberikan dan bagaimana uraian khusus, informasi pernyataan atau
bunyi lainnya dalam kata-kata.
B. TRANSPORT DOCUMENT (UMUM)
Jenis transport dokumen
- UCP Article 23-30 menunjukkan landasan dokumen transport yang
mana akan disetujui atau ditolak. Sehingga Applicant harus
mengetahui atau meminta beneficiary, mengenai bagaiman
pengangkutan dilakukan yang umumnya adalah :
- melalui laut
- dengan multimodal transport
- melalui udara
- melalui kereta api
- melalui darat
- melalui sungai
- dengan kantor pos
- melalui kurir
Atas dasar ini barulah pada L/C ditetapkan jenis atau nama
dokumen pengangkutan yangharus diajukan :
- Article 23 mengenai Marine/Ocean Bill of Lading
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit LPBP - LePMA
31
- Article 24 mengenai Non-Negotiable Sea Waybill
- Article 25 mengenai Charter Party Bill of Lading
- Article 26 mengenai Multimodal Transport
- Article 27 mengenai Air Transport
- Article 28 mengenai Road, Rail or Inland Waterway Transport
- Article 29 mengenai Kurir dan Post Receipt
- Article 30 mengenai Transport Document yang diterbitkan
Freight Forwarder
Nama Pengangkut
- Dokumen pengangkutan harus terlihat nyata menyatakan nama
perusahaan pengangkut, nama pengelola multimodal transport
(kecuali dalam charter party atau kurir) dan telah ditanda tangani
atau disahkan oleh carrier, master, owner, postal authoristies atau
courier service atau oleh seorang agen yang bertindak atas nama
mereka.
- Jika pengapalan diharuskan oleh kapal negara atau bendera
tertentu, L/C harus mengatur dokumen mana yang dinyatakan
sesuai
- Dalam hal dimana kesesuaian dengan yang dibutuhkan tidak
dapat ditunjukan oleh dokumen pengangkutan, diperlukan
dokumen tambahan yang mengatakan permintaan telah dipenuhi.
Tambahan dokumen ini diatur dalam UCP 500 Article 21.
Yang harus dihindari
- Ketaatan pada ketentuan-ketentuan yang tidak dapat dipastikan
dari dokumen pengangkutan seharusnya tidak dimasukkan.
- Contohnya : Shipment by fast steamer
Shipment on Liner Terms
Penerbit lain (other issuers)
- Dalam hal dimana dokumen pengangkutan tidak perlu diterbitkan
oleh perusahaan pengangkutan tertentu, multimodal atau kurir
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit LPBP - LePMA
32
atau agennya yang bertindak atas nama mereka, L/C dapat
menyebutkan dokumen lain yang disetujui oleh Applicant seperti :
Forwarder’s Certificate of Receipt (FCR)
Forwarder’s Certificate of Transport (FCT)
Warehouse Receipt (issued by ………)
Warehouse Warrant (issued by ……..)
Clean
- UCP 500 Article 32 merumuskan apa yang dikatakan : “Clean
transport document” dan mengatakan bahwa bank akan menolak
suatu dokumen pengangkutan yang tidak clean. Jadi tidak perlu
dalam L/C dinyatakan dokumen pengangkutan harus clean.
Not Clean
- Suatu dokumen pengangkutan tidak akan dianggap sebagai
“clean” jika berisi suatu klausal atau catatan yang menegaskan
suatu kerusakan atau kondisi barang dan atau packaging seperti :
“ ……. bales torn “
“…… car body surface scrathed/ dented”
Acceptable Clauses
- Jika Applicant setuju klausal UCP 500 Article 32 atau catatan pada
dokumen pengangkutan, L/C harus menyatakan bahwa klausal
khusus atau catatan tersebut dapat disetujui
- Dalam perdagangan tertentu, dokumen pengangkutan yang ada
klausa khusus atau catatan dibuat sebagai ketentuan dan bukan
pengecualian.
- Sebagai contoh ditemukan dalam perdagangan baja dimana aneka
ragam klausa mengenai karat (rust) dianggap normal dan akan
disetujui oleh Applicant L/C biasannya memberikan persetujuan
atas klausa tersebut dengan menyatakan “rust clauses are
acceptable”
Clean On Board
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit LPBP - LePMA
33
- Suatu dokumen pengangkutan tidak perlu dinyatakan secara
khusus dalam L/C dengan menyebutkan”clean on board”
- Satu dokumen pengangkutan disebut “on board” jika memenuhi
UCP 1993 Transport Article, “clean” bila tidak terdapat suatu
klausa atau catatan yang menegaskan suatu kerusakan kondisi
barang dan/ atau packaging.
C. TRANSPORT DOCUMENT (KHUSUS)
Dokumen Pengangkutan Multimodal
- Jika pengapalan harus atau mungkin dilakukan oleh sekurang-
kurangnya dua jenis angkutan (multimodal atau combined
transport), L/C akan meminta penyerahan suatu dokumen
pengangkutan Multimodal.
- Marine/Ocean Bill of Lading.
Jika suatu Marine atau Ocean Bill of Lading memuat suatu
pengapalan antar pelabuhan harus diajukan, L/C akan meminta
untuk suatu Marine/Ocean Bill of Lading.
- Non-Negotiable Sea Waybill
Jika tidak dibutuhkan suatu negotiable Marine/Ocean Bill of Lading
dan jika Sea Waybill tersedia dari perusahaan pengangkutan
bersangkutan, L/C dapat mengatur suatu Sea Waybill
- Suatu Sea Waybill adalah suatu dokumen pengangkutan :
dalam mana perusahaan pengangkutan menyatakan bahwa
barang telah diterima untuk pengapalan
yang non-negotiable dan tidak dapat diterbitkan atau diendors
“to order”, sebgai dokumen non-negotiable yang tidak perlu
diajukan di tempat pelabuhan tujuan untuk penerimaan
barang
Charter party Bill of Lading
- Jika Applicant ingin, dalam hal pengiriman melalui laut atau oleh
multimodal transport termasuk persinggahan,
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit LPBP - LePMA
34
memperkenankan dokumen pengangkutan menyatakan bahwa
dokumen itu tunduk pada suatu charter party, ia harus
menyatakan hal demikian dalam instruksinya dalam
menerbitkan L/C dan jika bank setuju akan dimasukkan sebagai
kondisi dalam L/C.
Dokumen Pengangkutan Udara
- Bilamana pengiriman dengan udara, L/C harus mengatur suatu
dokumen pengangkutan udara (seperti Air Waybill, Air
Consigment Note), L/C harus menyatakan nama dan alamt
penerima (consignee) barang.
- L/C tidak perlu meminta dokumen Air Transport diajukan lebih
dari satu original juga tidak perlu menyatakan full set of original
Air Waybill/Consigment Note. Air Waybill bukan merupakan
dokumen yang negotiable dan harus atas nama consignee, tidak
perlu harus diterbitkan “to be order” dan/atau “to be endorsed”
Road, Rail or Inland Waterway Transport Documents
- Untuk pengangkutan darat, L/C akan menentukan suatu Truck Bill
of Lading atau Waybill
- Untuk pengangkutan dengan kereta api, L/C akan menentukan
suatu Railway Consigment Note atau suatu Rail Waybill.
- Untuk pengangkutan sungai, L/C akan menentukan suatu Inland
Waterway Bill of Lading, Waybill atau Consigment Note.
Post Receipt, Certificate of Posting atau Courier Service
- Jika pengiriman dilakukan dengan pos atau kurir, L/C harus
menegaskannya.
Dokumen Pengangkutan yang diterbitkan oleh Freigt Forwarers
- Bank-bank hanya akan menyetujui dokumen pengangkutan yang
diterbitkan oleh suatu freight forwarder jika dikuasakan dalam L/
C atau jika dokumen pengangkutanditerbitkan oleh Freight
Forwarder yang pada formulirnya terlihat nama freight forwarder
sebagai suatu perusahaan pengangkutan atau pengelola
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit LPBP - LePMA
35
multimodal dan telah ditanda tangani atau diotentikasi oelh
freight forwarder sebagai agen yang ditunjuk untuk kepentingan
perusahaan pengangkutan atau pengelola multimodal
On Deck
- Jika dalam pengangkutan laut atau multimodal termasuk
persinggahan, berwujud barang yang dimuat di atas dek kapal,
L/C harus secara jelas berisi klausa khusus “shipment on deck
are acceptable”
- Sesuai UCP 500 Article 31, bank-bank tidak akan menyetujui
dokumen pengangkutan jika dinyatakan di halamannya bahwa
barang akan dimuat On Deck.
Sailing Vessels
- Dalam berbagai perdagangan, pengapalan dengan kapal yang
sedang berlayar dianggap sebagai hal biasa
- Jika Applicant ingin memperkenankan pengapalan dengankapal
yang sedang berlayar, instruksinya untuk membuka L/C harus
juga menyatakannya.
- Bank-bak akan menolak dokumen pengangkutan yang
menyatakan bahwa kapal pengangkutan hanya digerakkan oleh
layar.
D. INSURANCE DOCUMENT
- Jika pengiriman dengan istilah CIF atau CIP, L/C akan
mensyaratkan pengajuan Polis Asuransi, certificate atau
declaration atas suatu penutupan berdasarkan nota kosong yang
telah ditanda tangani oleh perusahaan asuransi atau underwriter
atau agennya.
- Bank akan menyetujui jumlah pertanggungan minimal 110% dari
jumlah L/C yang direalisasi.
E. OTHER DOCUMENT
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit LPBP - LePMA
36
- Untuk memenuhi UCP 500 Article 21, L/C harus menyatakan oleh
siapa dokuem-dokumen diterbitkan .
- Dalam hal pengangkutan selain melalui laut, L/C yang meminta
suatu Weight Attestation atau Certification tidak meminta suatu
dokumen terpisah, bank-bank akan menyetujui suatu tanda
“Weight” berupa stempel atau “declaration of weight” yang telah
ditambahkan pada dokumen pengangkutan oelh perusahaan
pengangkut atau agennya.
- Jika Applicant tidak ingin dokumen itu dilaksanakan seperti di atas,
L/C harus meminta dokumen terpisah.
22. PRESENTATION PERIOD
- UCP 500 Article 43(a) mengatakan bahwa setiap L/C yang meminta suatu
dokumen pengangkutan juga harus mengatur suatu masa tertentu setelah
tanggal pengapalan selama pengajuan dokumen dilakukan.
- Dalam menentukan masa tersebut, Issuing Bank harus memberi tahu Applicant
untuk memperhatikan masa dimana beneficiary diharapkan mampu :
- menerima dokumen dari penerbitnya
- mempersiapakan dokumen untuk diajukan
- menyerahkan dokumen berdasarkan L/C untuk memperkecil
kehilangan waktu dalam pengiriman
- Jika L/C tidak mengatur hal ini, secara otomatis berlaku 21 hari setelah tanggal
pengapalan. Ungkapan seperti “Stale documents” sebaiknya tidak digunakan.
- Jika dokumen boleh diajukan terlepas dari tangal pengiriman, harus jelas
dinyatakan dalam L/C
- Setiap dokumen harus diajukan tidak melampaui expiry date dari L/C, sekalipun
masa penyerahan dokumen belum berakhir.
23. ADVISING INSTRUCTIONS (pada copy advis di bank)
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit LPBP - LePMA
37
- Tanda “x” diberikan pada salah satu kotak untuk menyatakan apakah Advising
Bank diminta untuk mengadviskan L/C :
- tanpa menambah konfirmasi
- menambahkan konfirmasi
- menguasakan untuk menambah konfirmasi, jika diminta beneficiary.
24. BANK TO BANK INSTRUCTIONS (pada copy advis di bank)
- Issuing Bank akan menggunakan space ini untuk menyatakan dimana,
bagaimana dan kapan reimburs harus diperleh oleh bank yang telah ditunjuk
(nominated) dalam L/C sebagai pembayar (paying bank), pengaksep (accepting
bank) atau penegoisasi (negotiating bank), yaitu
- Debit our account on your book (VOSTRO)
- We shall credit your account on our books (NOSTRO)
- Claim reimbursement from ………. (Third Bank)
- Dalam hal paying, accepting atau negotiating bank akan memperoleh reimburs
dengan mengklaim pada bank lain.
25. NUMBER OF PAGES
- Issuing Bank harus selalu menyatakan dalam berapa lembar L/C diterbitkan
26. SIGNATURE
- Tanda tangan Issuing Bank harus dicantumkan pada keduanya, baik pada Advis
pada benefiary maupun pada Advis yang ada di Advising Bank.
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit LPBP - LePMA
38
Penelitian L/C
1. L/C harus Irrevocable
2. Valuta dalam Convertible Currency di Bank Indonesia
3. Usahakan sifatnya bukan L/C Restricted
4. Expiry Date harus :
- minimal 21 hari setelah latest shipment
- tanggal harus tegas menyatakan hari, bulan dan tahun
5. Dalam L/C Usance, drawee harus Issuing Bank
6. Nominated Bank dan Availability L/C harus jelas
7. Bila L/C Red Clause, redaksi kalimat harus benar bahwa dapat diremburs
8. Syarat Bill of Lading
- Consignee to order of Negotiating Bank atau “to order”
- Bukan diterbitkan Freight Forwarder
- Penyerahan Dokumen di bawah 7 hari setelah shipment date dilarang
- Syarat : “Second Endorsement Carrier” harus ditolak
- Nama Nominated Carrier harus direkomendasikan oleh INSA
9. Jenis komoditi dari daerah tertentu harus relevan
10. Syarat dan kondisi L/C harus konsisten
11. Jika L/C mensyaratkan seluruh dokumen dikirimkan melalui Eksportir, maka
kondisinya harus remburs Clean Reimbursement ke Bank ketiga
12. L/C harus Unconditional
13. Kalau L/C dari Non Corresondent, reimburs-nya harus Clean ke bank ketiga yang
merupakan Prime Bank
14. L/C untuk jumlah besar tanpa didukung data kuat harus diminta konfirmasi ulang
dengan Tested Telex
15. L/C harus tegas menyatakan :
This Credit is Subject to Uniform Customs and Practice for Documentary Credits,
(1993 Revision), International Chamber of Commerce Publication Number 500.
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit LPBP - LePMA
39
Negosiasi
Pada prinsipnya pembayaran kepada beneficiary dapat dilakukan setelah
negotiating bank menerima hasil pengkreditan dari Issuing Bank atau Depository
Correspondent. Agar beneficiary (eksportir) dapat menerima hasil negosiasi saat
diajukandokumen engkap kepada negotiating bank, harus terlebih dahulu memperoleh
fasilitas dari bank bersangkutan. Setelah memperoleh fasilitas di atas, pembayaran
dapat dilakukan apabila negosiasi memenuhi ketentuan sebagai berikut :
1. Didasarkan atas L/C yang merupakan operative credit instrument
2. Tidak terdapat suatu penyimpangan
3. Telah ada copy PEB?PEBT yang tela diregistrasi dan difiat muat oleh Bea & Cukai
4. Penilaian bank atas eksportir yang bersangkutan baik
5. Eksportir mempunyai kemampuan finansial untuk membayar kembali kepada bank,
bila terjadai penolakan pembayaran oleh Issuing Bank (hak regres bagi bank atau
“with recourse”)
Terhadap eksportir yang tergolong di atas perlakuan pembayaran dilakuakn :
1. Jika availability L/C : by Payment at Sight dan dibayarkan dalam Rupiah dengan
menggunakan Kurs Beli Devisa Umum, dengan dikurangi Transit Time Interest atau
dibayarkan dalam valuta asing dengan membagi hasil rupiah di ats dibagi dengan
kurs jual bank.
2. Jika availability L/C : by acceptance of draft at : x days after B/L dapat dibayarkan
dalam rupiah dengan Kurs Devisa Umum dengan dikurangi Bunga Diskonto
3. Jika availibility L/C : by Negotiation, dapat dibayarkan dalam rupiah dengan Kurs
Beli Devisa Umum Negotiating Bank, tanpa pengurangan dengan Transit Time
Interest.
Pengenaan hari bunga Transit Time Interest perbankan rata-rata dikenakan 4 hari jika
syarat remburs L/C TT dan 12 hari jika syarat remburs L/C dengan mail.
Apabila terjadi pengkreditan di atas 12 hari, maka bank akan mengenakan tambahan
hari bungan di aas 12 hari, dinamakan Overdue Interest.
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit LPBP - LePMA
40
Biaya-biaya
Biaya-biaya yang dikenakan perbankan umumnya adalah :
1. Advising Commission yang dipungut saat diadviskan pembukaan L/C oleh Advising
Bank kepada Beneficiary
2. Biaya amendement L/C apabila perubahan atas permintaan beneficiary utnuk
diteruskan oleh advising bank kepada issuing bank
3. Biaya Komisi Negosiasi yang diperhitungkan dalam valuta asing kepada eksportir
(biasanya ¼ % dari nilai wesel)
4. Biaya Pajak Ekspor, apabila eksportir membayarkan PE melalui bank untuk
disetorkan kepada Kas Negara
5. Overdue interest (bila ada)
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit LPBP - LePMA
41