eksistensi elemen interior terhadap kreatifitas dan kemandirian mahasiswa

9
EKSISTENSI ELEMEN INTERIOR TERHADAP KREATIFITAS DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA DALAM KELAS MATAKULIAH MERENCANA

Upload: muhammad-ihsan-ash-shiddiq

Post on 13-Dec-2015

220 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Eksistensi Elemen Interior Terhadap Kreatifitas Dan Kemandirian Mahasiswa

EKSISTENSI ELEMEN INTERIOR TERHADAP KREATIFITAS DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA DALAM KELAS MATAKULIAH MERENCANA

Page 2: Eksistensi Elemen Interior Terhadap Kreatifitas Dan Kemandirian Mahasiswa

Latar Belakang

Proses belakaNG merupakan proses perubahan seseorang yang dilakukan dengan sadar dan dapat dinilai melalui hasil dari perubahan yang telah dilakukan. Dalam proses belajar dibutuhkan suatu situasi yang kondusif sehingga proses belajar dapat dikatakan berhasil dengan baik dan mencapai tujuan belajar yang optimal. Sarana prasarana yang layak seperti, ruang kelas, kursi, meja, papan tulis, proektor, atau media pembelajaran lain, dan sebagainya.

Likungan kelas hendaknya mendukung perkembangan yang kodusif terhadap program yang berisikan tujuan-tujuan pendidikan, misalnya mahasiswa dapat mengalami kesulitan dalam bejar di ruang studio yang gaduh atau karena posisi duduk yang tidak nyaman. Elemen ruang dalam, layout dan jenis bahan yang digunakan dalam penyelesaian interior dapat menentukan respon pengguna terhadap interior. Kebiasaan mental dan sikap priaku seseorang dipengaruhi oleh lingkunngan fisiknya. Adapun lingkngan fisik tersebut Antara lain berupa kondisi fisik hunian, ruang, beserta segala perabotnya dll. Apabila bangunan itu memiliki ruang-ruang yang nyaman untuk di huni dan untuk beraktifitas didalamnya, maka dapat mempengaruhi pembentukan dan prilaku manusia.

 

Page 3: Eksistensi Elemen Interior Terhadap Kreatifitas Dan Kemandirian Mahasiswa

Hipotesa

Page 4: Eksistensi Elemen Interior Terhadap Kreatifitas Dan Kemandirian Mahasiswa

Identifikasi Masalah

Tidak adanya area yang dimana mahasiswa memungkinkan untuk bisa mancari informasi dan mengeksplorasi sebanyakmungkin ntuk menyusun laporan data.

Tidak adanya area untuk evaluasi desain hasil karya untuk dijadikan wadah saling mengkritik dan berkomunikasi secara verbal sekaligus visual untuk dapat merangsang belajar kreatif.

Area untuk diskusi kelompok yang menerapkan teknik-teknik kreatif, seperti meket studi, maket konstruksi dll.

Pemilihan material yang tidak tepat pada bagian furniture meja kerja ruang studio merencana 4.

Page 5: Eksistensi Elemen Interior Terhadap Kreatifitas Dan Kemandirian Mahasiswa

Rumusan Masalah

Bagaimana elemen-elemen fisik ruang dapat berupa pola belajar dan merangsang aktifitas berfikir kreatif pada ruang interior studio merencana 4?

Seberapa besar pengaruh elemen interior terhadapt proses kreatif dalam ruang interior studio merencana 4 ?

Page 6: Eksistensi Elemen Interior Terhadap Kreatifitas Dan Kemandirian Mahasiswa

Tujuan Penelitian

Mengevaluasi kesesuaian antara persyaratan standar ruang studio dengan penerapan elemen interior studio gambar arsitektur.

Menganalisis pengaruh elemen interior studio gambar arsitektur dengan kreativitas dan kemandirian mahasiswa dalam proses pembelajaran.

Page 7: Eksistensi Elemen Interior Terhadap Kreatifitas Dan Kemandirian Mahasiswa

Batasan Masalah

Ruang studio yang diteliti hanya 1 uang studio merencana 4 kelas C_D Telkom University.

Page 8: Eksistensi Elemen Interior Terhadap Kreatifitas Dan Kemandirian Mahasiswa

Metodologi Penelitian

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui kuesioner tertutup yang diberikan 25 anak dalam ruang studio merencana 4 kelas C_D. Jenis ruang studio yang digunakan adalah ruang studio (hall) tanpa sekat dengan satu orientasi ruang. Pengguna ruang diminta memberikan penilaian mengenai setting ruang, kinerja ruang, kepuasan penggunaan ruang, serta latar bela-kang pribadi dengan menggunakan skala likert.

Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan grounded theory dimana peneliti tidak membentuk opini terlebih dahulu di awal sehingga nantinya dapat dihasilkan gagasan-gagasan baru berdasarkan halis amatan responden (Groat & Wang, 2002). Pengolahan data dilakukan dengan mengkuan-tifikasi data likert (angka 1-5) dengan bantuan Microsoft Excel untuk melihat nilai regresi yang dihasilkan.

Lalu metode lain menggunakan metode perbandingan. Metode perbandingan dilakukan dengan membuat perbandingan standar ruang studio. Maksud dari membandingkan adalah untuk menunjukkan kesesuaian dan ketidaksesuaian antara kondisi yang ada dengan persyaratan standar ruang studio gambar, sehingga kondisi yang ada dapat dievaluasi. Mengingat tiap metode dan instrumen pengumpulan data memiliki keunggulan dan kelemahan, maka penelitian ini menggunakan lebih dari satu metode atau instrumen, agar kelemahan yang satu dapat ditutup dengan kehandalan yang lain. Metode deskriptif digunakan untuk menguraikan keterkaitan antara elemen interior dengan karakter belajar mahasiswa.

Page 9: Eksistensi Elemen Interior Terhadap Kreatifitas Dan Kemandirian Mahasiswa

Kerangka Penelitian

Judul Penelitian

I. Pendahuluan

a. Latar Belakang

b. Identifikasi Masalah

c. Rumusan Masalah

d. Tujuan penelitian

e. Batasan penelitian

II. Tinjauan Pustaka

f. Kajian teori

g. Penelitian yang relevan

h. Hipotesis penelitian

III. Metode Penelitian

a. Hipotesa awal

b. Rancangan penelitian

c. Variabel penelitian

d. Metode penelitian

e. Teknik pengambilan sampel

f. Teknik pengumpulan data

g. Teknik pengolahan data

IV. Hasil penelitian dan

pembahasan

h.Deskripsi data hasil penelitian

i. Pengujian hipotesis

j. Interprestasi dan pembahasan

V. Kesimpulan dan Saran

k. Kesimpulan

l. Saran

Daftar Pustaka

Lampiran