ekosistem dan peranan manusia didalamnya

20
TUGAS MATA KULIAH ILMU KEALAMAN DASAR EKOSISTEM DAN PERAN MANUSIA DIDALAMNYA Disusun oleh: JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012

Upload: ariyani-n-faizah

Post on 02-Aug-2015

1.368 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ekosistem Dan Peranan Manusia Didalamnya

TUGAS

MATA KULIAH ILMU KEALAMAN DASAR

EKOSISTEM DAN PERAN MANUSIA DIDALAMNYA

Disusun oleh:

JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG

2012

Page 2: Ekosistem Dan Peranan Manusia Didalamnya

EKOSISTEM DAN PERANAN MANUSIA DIDALAMNYA

EKOLOGI

Istilah ekologi pertama kali digunakan oleh Haeckel (1860), ahli biologi. Istilah ini

berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti “rumah” dan logos yang berarti ilmu.

Jadi, ekologi secara harfiah berarti ilmu mengenai rumah, yaitu rumah makhluk hidup

(lingkungan hidupnya). Sehingga ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal

balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

Page 3: Ekosistem Dan Peranan Manusia Didalamnya

Dalam ekologi terdapat beberapa pengertian dasar, antara lain :

Individu adalah makhluk tunggal.

Contohnya : seorang manusia, seekor ayam, sebatang pohon, dan sebagainya.

Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang terdapat di suatu daerah tertentu.

Contohnya : populasi gajah di Lebong Hitam, populasi ikan gabus di danau Tondano,

dan sebagainya.

Komunitas adalah kumpulan populasi berbagai jenis makhluk hidup yang saling

berinteraksi.

Contohnya : komunitas perairan air tawar yang didiami oleh ikan, katak, tumbuhan

air, lumut, dan sebagainya.

Ekosistem adalah kesatuan dari suatu komunitas dengan lingkungannya. Dalam suatu

ekosistem, makhluk hidup dan lingkungannya saling berinteraksi.

EKOSISTEM

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik

antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan

kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling

mempengaruhi.

Komponen Ekosistem

Ekosistem terdiri dari berbagai unsur yang membentuk tata lingkungan. Komponen

ekosistem yang dikenal di alam ini adalah komponen biotik dan komponen abiotik.

Page 4: Ekosistem Dan Peranan Manusia Didalamnya

a. Komponen Biotik

Komponen biotik disebut juga komponen makhluk hidup, yakni komponen yang

melibatkan jasad hidup. Jasad hidup digolongkan ke dalam komponen hidup yang

berderajad rendah dan berderajad tinggi. Komponen biotik juga dapat

digolongkan menjadi dua kelompok yakni kelompok autotrofik dan heterotrofik.

Kelompok autotrofik adalah kelompok yang tidak menggantungkan diri pada

kehadiran makhluk lain dalam sintesa makanannya, atau biasa disebut sebagai

produsen. Termasuk kelompok produsen ini antara lain makhluk fotosintesis,yaitu

kelompok makhluk hidup yang memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber

energi, dan kemosintetik, yakni kelompok makhluk yang memanfaatkan senyawa-

senyawa kimia sebagai sumber energi dalam sintesa makanannya.

b. Komponen Abiotik

Komponen abiotik adalah komponen materi yang tergolong tak hidup. Komponen

abiotik pada umumnya bersifat fisik dan kimiawi. Termasuk komponen abiotik

antara lain iklim, senyawa anorganik dan senyawa organik. Iklim dalam hal ini

melibatkan suhu, kelembaban, cuaca, arah angin dan sebagainya. Komponen

senyawa anorganik antara lain karbon (C), nitrogen (N), karbondioksida (CO2),

air ( H2O) dan sebagainya, termasuk daur/siklus mineralnya. Senyawa organik

yang meliputi protein, lemak, hidrat carbon dan sebagainya yang dapat mengikat

antara mata rantai komponen biotik dan abiotik

Hubungan Antara Komponen Ekosistem

a. Hubungan Makan

Suatu interaksi dalam ekosistem yang menyediakan nutrisi untuk setiap makhluk

hidup yang sangat diperlukan untuk pemeliharaan diri, pertumbuhan, dan

perkembangbiakan.

- Nutrisi Autotrof, Makhluk hidup tertentu yang dapat mensintesis makanannya

sendiri.

- Nutrisi Heterotrof, hubungan makan diantara makhluk hidup yang bergantung

pada makhluk hidup yang lain sebagai sumber energinya.

Saprofit, makhluk hidup yang menggunakan bahan organik dari organisme

yang telah mati sebagai sumber makanannya.

Herbivor, makhluk hidup pemakan tumbuhan.

Page 5: Ekosistem Dan Peranan Manusia Didalamnya

Karnivor, makhluk hidup pemakan hewan lain.

Omnivor, makhluk hidup pemakan segala

b. Hubungan Simbiosis

Hubungan dua organisme yang hidup bersama dalam suatu hubungan nutrisi yang

erat. Beberapa jenis simbiosis antara lain:

c. Hubungan Kompetisi

Hubungan persaingan antar makhluk hidup digunakan untuk mempertahankan

hidupnya. Dalam ekosistem dikenal istilah:

- Habitat, tempat suatu organisme dapat hidup dan menyediakan semua hal

yang dibutuhkan oleh organisme tersebut.

- Relung (niche), cara hidup suatu organisme.

Page 6: Ekosistem Dan Peranan Manusia Didalamnya

Kompetisi tidak terjadi jika organisme-organisme menempati relung yang berbeda

walaupun habitat dan jenis makannya sama.

Aliran Energi Yang Melintasi Ekosistem

a. Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan

- Rantai makanan,merupakan proses makan dan dimakan di antara organisme

dengan urutan satu arah yang mengakibatkan terjadinya perpindahan energi

dari satu organisme ke organisme yang lainnya.

- Jaring-jaring Makanan, merupakan rantai-rantai makanan yang saling

berhubungan.

b. Piramida Biomassa dan Piramida Energi

- Piramida Biomassa, dapat dinyatakan sebagai diagram yang mengambarkan

perpaduan massa seluruh makhluk hidup di habitat tertentu yang diukur dan

dinyatakan dalam satuan gram.

Biomassa adalah ukuran berat materi hidup pada waktu tertentu

- Piramida Energi, memperlihatkan jumlah energi yang dipindahkan dari satu

tingkat ke tingkat diatasnya dalam suatu jaring makanan.

Siklus Biokimia Dalam Ekosistem

Page 7: Ekosistem Dan Peranan Manusia Didalamnya

Suatu biokimia adalah siklus bahan kimia, dari bagian abiotik dalam ekosistem ke

kompone biotik, lalu diuraikan kembali menjadi mineral, dan demikian seterusnya

a. Siklus Air

Dalam siklus air terjadi empat tahap, yaitu sebagai berikut:

1. Evaporasi, proses penguapan zat cair menjadi gas

2. Traspirasi, pengeluaran air dari tumbuhan dalam bentuk uap

3. Kondensasi, proses perubahan gas menjadi cair

4. Presipitasi, proses jatuhnya kembali zat cair ke bumi melalui hujan

b. Siklus Fosfor

Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer

(pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah

atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat

banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan

membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini

kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi.

Page 8: Ekosistem Dan Peranan Manusia Didalamnya

c. Siklus Karbon

Karbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis dan

menghasilkan oksigen yang nantinya akan digunakan oleh manusia dan hewan

untuk berespirasi.

Hewan dan tumbuhan yang mati, dalam waktu yang lama akan membentuk

batubara di dalam tanah. Batubara akan dimanfaatkan lagi sebagai bahan bakar

yang juga menambah kadar CO2 di udara.

Di ekosistem air, pertukaran CO2 dengan atmosfer berjalan secara tidak langsung.

Karbon dioksida berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang akan

terurai menjadi ion bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang

memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof lain.

Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, CO2 yang mereka keluarkan menjadi

bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air adalah seimbang dengan jumlah C02 di

air.

Page 9: Ekosistem Dan Peranan Manusia Didalamnya

d. Siklus Nitrogen

Nitrogen yang diikat biasanya dalam bentuk amonia. Amonia diperoleh dari hasil

penguraian jaringan yang mati oleh bakteri. Amonia ini akan dinitrifikasi oleh

bakteri nitrit, yaitu Nitrosomonas dan Nitrosococcus sehingga menghasilkan nitrat

yang akan diserap oleh akar tumbuhan. Selanjutnya oleh bakteri denitrifikan,

nitrat diubah menjadi amonia kembali, dan amonia diubah menjadi nitrogen yang

dilepaskan ke udara. Dengan cara ini siklus nitrogen akan berulang dalam

ekosistem.

Page 10: Ekosistem Dan Peranan Manusia Didalamnya

Tipe Ekosistem

a. Ekosistem Air

- Ekosistem Air Tawar

Ekosistem Air Tenang

Contoh: Danau dan kolam

Ekosistem Air Mengalir

Contoh: Sungai

- Ekosistem Air Laut

Estuari (muara sungai), mempunyai air yang dangkal sehingga dapat

tertembus cahaya matahari.

Contoh hewan: kepiting, remis, dan cacing

Zona Intertidal (zona pantai), zona perbatasan antara ekosistem darat dan

ekosistem laut.

Contoh hewan: ganggang, timun laut, dan bintang laut.

Zona Neritik, bagian tepi benua atau pulau memanjang sampai ke dalam

laut hingga jarak tertentu.

Contoh: Terumbu karang

Zona laut terbuka, penetrasi cahaya hanya beberapa ratus meter saja.

Contoh hewan: Ikan tuna, lumba-lumba, paus dan fitoplankton (sebagai

sumber makannya)

b. Ekosistem Darat

- Ekosistem hutan hujan tropis

Suhu ± 250C sepanjang tahun

Curah hujan tinggi

Hewan dan tumbuhan sangat beragam

Tumbuhan khas, liana (rotan), epifit (angrek)

- Ekosistem hutan gugur

Mempunyai empat musim

Tumbuhannya campuran pohon beech-maple dan oak-hickory

Hewannya, rusa, tupai, salamander, dan beruang hitam

- Ekosistem tundra

Terdapat di kutub utara yang mempunyai curah hujan rendah

Page 11: Ekosistem Dan Peranan Manusia Didalamnya

Tumbuhannya, lumut kerak dan lumut

Hewannya, serigala, beruang kutub, dan rusa kutub

- Ekosistem taiga

Terdapat di belahan bumi bagian utara dan pegunungan daerah tropic

Suhu pada musim dingin rendah Hutan yang terdiri atas satu species, seperti

conifer, pinus, dan cemara

Hewannya merupakan pemakan biji-bijian pohon conifer, seperti tupai,

serangga, dan burung finch

- Ekosistem padang rumput

Terdapat pada iklim sedang sampai tropis dengan curah hujan 25 cm sampai

75 cm per tahun

Tumbuhan yang dominant rumput

Hewannya, seperti jerapah, gajah afrika, bison amerika, dan singa

Page 12: Ekosistem Dan Peranan Manusia Didalamnya

- Ekosistem gurun

Sangat gersang dan curah hujan sangat rendah Suhu pada siang hari sangat

dingin mancapai 450C, sedangkan malam hari sangat dingin sampai 00

Tumbuhannya, kaktus

Hewannya, unta

PERANAN MANUSIA DI DALAM EKOSISTEM

Manusia Sebagai Organisme yang Dominan Secara Ekologik

Manusia penting karena mereka merupakan makhluk hidup yang dominan secara

ekologik. Organisme dikatakan dominan secara ekologik jika:

a. Mampu berkompetensi secara lebih baik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,

terutama dalam hal makanan jika dibandingkan dengan makhluk lain dalam suatu

ekosistem

b. Mampu memberikan pengaruh yang besar terhadap lingkungan tempat hidupnya,

atau terhadap organisme yang lain.

Manusia merupakan makhluk dominan secara ekologik karena sifat-sifat anatomi

serta mentalnya. Sifat-sifat itulah yang menyebabkan manusia dapar berkompetensi

dan berhasil dengan baik mendapatkan apa yang dibutuhkannya. Dengan demikian

manusia dapat memberi pengaruh besar terhadap lingkungannya beserta organisme

lainnya dalam ekosistem.

Manusia Sebagai Makhluk Pembuat Alat

Page 13: Ekosistem Dan Peranan Manusia Didalamnya

Jika dibandingkan dengan hewan besar lainnya, manusia tidak dapat bergerak cepat,

panca indra pencium, dan pendengar kurang berkembang, kulit perlindungan tidak

ada, anak-anaknya sangat lama tergantung pada pemeliharaan induk. Kekurangan itu

diatasinya dengan sifat, penglihatan, tiga dimensi, kemampuan penalaran yang besar,

dan kemampuan membuat alat atau perkakas.

Kemampuan membuat alat erat hubungannya dengan sikap tegak manusia yang

memungkinkan ia dapat bebas menggunakan tangannya, kemampuan penglihatan,

serta kecekatan dan kemampuan penalaran otaknya yang lebih tinggi. Manusia

menjadi dominan dalam ekosistem berkat kemampuannya membuat dan

menggunakan alat.

Manusia jugalah yang pertama-tama menggunakan api sebagai alat. Selain untuk

keperluan rumah tangga, api digunakan untuk membakar hutan atau belukar untuk

membersihkannya, mengusir hewan-hewan liar agar keluar dari sarangnya,

menghilangkan vegetasi yang tua dan kering agar dapat tumbuh tunas-tunas muda.

Manusia juga merupakan organisme yang membudidayakan makanannya. Perubahan

cara hidup dari pengumpulan makanan menjadi penanaman serta pemetik hasil

tanaman merupakan suatu pencapaian yang mempunyai dampak ekologi yang luas.

Alat-alat pertanian yang berkembang dari tingkat penanaman menjadi mesin-mesin

modern dapat mengolah tanah yang jauh lebih luas. Dengan demikian terbentuklah

ekosistem buatan manusia.

Manusia Sebagai Makhluk Perampok

Manusia dikenal sebagai makhluk mengeksploitasi ekosistem yang hebat. Mereka

mampu memanfaatkan dengan baik ekosistem darat maupun ekosistem air. Sejak

semula manusia mengeksploitasi ekosistem tidak hanya untuk makanan, tetapi tetapi

juga untuk keperluan lain seperti pakaian dan rumah. Sejak itu kebutuhan akan bahan

organik untuk obat-obatan, papan, serat, dan lain-lain meningkat. Selain itu, manusia

juga mengeksploitasi ekosistem untuk keperluan yang tidak konsumtif, misalnya

untuk kepercayaan seperti hewan untuk korban, olah raga, peliharaan di rumah, dan

untuk prestise sosial. Manusia juga menjadikan tumbuh-tumbuhan untuk estetika,

seperti bunga-bunga dan hiasan.

Manusia Sebagai Penyebab Evolusi

Page 14: Ekosistem Dan Peranan Manusia Didalamnya

Perkembangan pengetahuan dan ketrampilan teknis mengakibatkan manusia muncul

sebagai makhluk hidup dominan secara ekologi. Selain itu manusia merupakan

penyebab utama dalam proses evolusi organic. Evolusi alamiah berlangsung sangat

lambat, tetapi perusakan alam oleh manusia, baik yang dilakukan tidak sengaja

maupun yang disengaja telah mempercepat evolusi organik. Akibatnya, ada jenis-

jenis organisme yang jumlahnya sudah sangat kurang sampai batas sukar untuk

dipulihkan kembali, bahkan ada yang telah punah. Disamping itu, ada jenis-jenis

organism yang justru meningkat jumlahnya, ada jenis yang varietasnya bertambah.

Semuanya itu disebabkan oleh intervensi manusia.

Manusia Sebagai Makhluk Pengotor

Manusia merupakan satu-satunya makhluk yang mengotori lingkungannya. Hewan

membuang kotoran yang berupa faces yang dapat di uraikan untuk didaur ulang

karena terdiri dari zat organik. Selain faces, manusia juga membuang kotoran organik

yang penguraiannya lambat sekali, kotoran bahan sintetik dan juga racun. Semua ini

akan mencemari lingkungan.

Bahan buangan berbentuk padat ada yang dapat dihancurkan secara biologis, seperti

makanan sisa; ada pula yang tidak dapat dihancurkan secara biologis, seperti kertas,

besi, gelas, dan plastik.

Bahan buangan berbentuk gas merupakan polutan yang paling banyak dihasilkan

sebagai kotoraan dari kawasan industry, misalnya CO, CO2, hidrokarbon, belerang

dioksida. Sumbernya ialah pembakaran sampah rumah tangga, industri mobil. Saat ini

yang paling banyak menghasilkan polutan berupa gas adalah mobil dan industri

kimia. Polutan juga dihasilkan oleh rumah tangga. Terutama di daerah-daerah yang

penduduknya padat, limbah rumah tangga ini merupakan masalah. Meskipun limbah

ini dapat dihancurkan secara biologik, karena jumlahnya melebihi daya urai

organisme-organisme pengurai atau pembusuk maka polutannya pun tidak dapat

dihindarkan.

Dampak Positive dan Negative Terkait Peran Manusia dalam Ekosistem

Dengan ilmu dan teknologi, kemampuan manusia untuk mengubah lingkungan

semakin besar sehingga manusia mulai melepaskan diri dari ketergantunagn pada alam

sekitarnya. Manusia merasa bahwa alam diciptakan untuk manusia, oleh karena itu alam

haruslah digunakan untuk kepentingannya. Di lain pihak kemajuan dalam bidang kebudayaan

telah pula menambah kebutuhan manusia. Mencari makan bukan hanya sekedar penawar

Page 15: Ekosistem Dan Peranan Manusia Didalamnya

lapar, berpakaian bukan hanya sekedar untuk melindungi tubuh dari panas dan dingin

melainkan ingin menikmatinya. Alat rumah tangga makin bermacam-macam, semua ini

diciptakan demi kesenangan manusia. Digalinya berbagai jenis tambang, dibangunnya

berbagai bendungan pusat tenaga listrik untuk memudahkan hidup manusia.

Intervensi manusia terhadap lingkungan (ekosistem) semakin dalam dan rumit, semua

itu demi kesenangannya. Populasi manusia yang makin berkembang dengan pesat ini

didampingi perubahan lingkungan yang terus menerus, akhirnya perlu mendapatkan perhatian

dan tindakan bersama yang terencana dan terkoodinir sehingga tidak membahayakan

kelangsungan hidup manusia sendiri.