ekopagi kelompok 9
DESCRIPTION
giziTRANSCRIPT
GIZI DAN TEKNOLOGI“FORTIFIKASI VITAMIN A PADA MINYAK GORENG”
THERESIA VERONIKA 111000174LULU HOTDINA MARBUN 111000189NOVA SITINJAK 111000180RINA MAWARNI MUNTHE 111000118PUTRI YANI SITEPU 111000279MUNINGGAR ARUM 111000225RACHMI AUDINA 111000210MARNAEK MANURUNG 111000201
Kelompok 9
VITAMIN A
Vitamin A adalah suatu kristal alkohol berwarna kuning dan larut dalam lemak maupun pada pelarut lemak
Bentuk aktif vitamin A hanya terdapat pada bahan pangan hewani. Sedangkan provitamin A (karoten) banyak terdapat pada bahan pangan nabati
Lanjutan
Vitamin A juga banyak terdapat pada ikan seperti ikan tuna dan sarden. Karotenoid sebagai provitamin A banyak terdapat pada minyak kelapa sawit merah (red palm oil), wortel dan sayuran berdaun hijau seperti bayam.
Fungsi vitamin A di dalam tubuh adalah: diferensiasi sel penglihatan, spermatogenesis, perkembangan embrio, imunitas, mempengaruhi indera perasa, pendengaran, nafsu makan serta pertumbuhan
Fortifikasi pangan adalah penambahan satu atau lebih zat gizi (nutrien) ke pangan.
Fortifikasi Pangan
Jenis fortifikasiSukarelaDiprakarsai oleh pengusaha/produsen Tidak selalu atas dasar masalah gizi yang ada Tujuan: untuk nilai tambah produk Tujuan sampingan: mendukung program
penanggulangan masalah gizi masyarakat Sasaran: siapa yang mampu membeli Hampir semua produk makanan di supermarket
di fortifikasi dengan berbagai macam vitamin dan mineral adalah fortifikasi sukarela
Lanjutan...
Wajib Diwajibkan oleh pemerintah (misal SNI Wajib) Atas inisiatif oleh komunitas gizi dan
kesehatan oleh Kementerian Kesehatan Didasarkan atas masalah gizi yang ada di
masyarakat Hasil riset gizi
Syarat Fortifikasi
Banyak dikonsumsi oleh masyarakat khususnya masyarakat miskin
Produsen yang memproduksi dan mengolah bahan pangan tersebut terbatas jumlahnya
Teknologi fortifikasi untuk makanan yang dipilih tersedia
Setelah difortifikasi bahan pangan tidak berubah rasa, warna dan konsistensinya
Bahan pangan tersebut tetap aman untuk dikonsumsi dan tidak membahayakan kesehatan.
Fortifikasi vitamin A pada minyak goreng
Vitamin A dan Provitamin A mudah larut dalam minyak
Vitamin A lebih stabil dalam minyak goreng dibandingkan bahan pangan lainnya
Minyk goreng (lipida) membantu proses absorpsi dan pemanfaatan Vitamin A
Minyak goreng banyak dipaka masyarakat luas
Lanjutan… Fortifikasi minyak goreng merupakan salah satu cara
yang efektif untuk menyediakan vitamin A bagi anak-anak dan balita, juga masyarakat menengah ke bawah. Umumnya anak-anak di Indonesia, hanya mengkonsumsi sekitar 40 persen vitamin A yang berasal dari asupan makanan, sementara kebutuhan ideal per hari seharusnya sekitar 60 persen.
Stabilitas Vitamin A Stabilitas vitamin A pada minyak goreng
merupakan faktor yang utama apakah fortifikasi layak dilakukan atau tidak.
Stabilitas vitamin A dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: bentuk vitamin A itu sendiri, keberadaan atalis/kontaminan/logam-logam, keberadaan inhibitor (BHA,BHT dan sebagainya), keberadaan air, tingkat keasaman (pH), keberadaan oksigen, paparan suhu, paparan cahaya (terutama ultraviolet), dan waktu
Retensi vitamin A selama penggorengan pada suhu rendah (117 –170 0C)
akan menurun menjadi 81% setelah dilakukan dua kali pengulangan penggorengan
71% setelah tiga kali, 52% setelah empat kali sampai menjadi 0% setelah 12 kali pengulangan
penggorengan
Retensi vitamin A selama penggorengan pada suhu rendah (180 0C)
menurun menjadi 51-56% setelah 10 menit, kemudian
menjadi 14-21% setelah 20 menit, dan
menjadi 6-12% setelah 45 menit.
Lanjutan...
Pengulangan penggorengan berpengaruh nyata sedangkan jenis pangan tidak berpengaruh nyata terhadap retensi vitamin A pada minyak goreng curah
terimakasih