ekonomi politik indonesia

15
EKONOMI POLITIK INDONESIA

Upload: cucu-syadiah

Post on 21-Jul-2015

370 views

Category:

Economy & Finance


4 download

TRANSCRIPT

EKONOMI POLITIK INDONESIA

ADMINISTRASI NEGARA B

KELOMPOK 4 :

• BOYCE MUHAMMAD

• CUCU SYADIAH

• DEDEN EKA

• DICKY FAISAL

• DINDIN ABDUL MATIN

• DONA TRI RAHAYU

• ELGA SENO MULYANA

Ekonomi politik pada dasarnya diambil dari bahasa Yunani yaitu polis yaitu sebuah kota atau unit politik dan oikonomike yang maknanya menuju manajemen rumahtangga.

istilah ekonomi politik pada dasarnya interaksi antara kedua bidang ekonomi dan politik, yang pada awalnya lebih fokus kepada ilmu untuk mengelola perekonomian dengan ilmu untuk mengelola pemerintahan.

Dapat dikatakan bahwa Politik Ekonomi adalahcampur tangannya pemerintah dalam proses ekonomi.

Pengertian Ekonomi Politik

• Menurut Caporaso Dan Levine (1993)Pada awalnya ekonomi politik dimaksudkan untukmemberi saran pada penguasa dalam mengelolamasalah masalah ekonomi. Selanjutnya lebih diartikansebagai analisis ekonomi terhadap masalah-masalahpolitik. Kajian ini juga mempelajari institusi politiksebagai entitas yang bersinggungan denganpengambilan keputusan, berusaha mempengaruhipengambilan keputusan dan pilihan.

• Rachbini (2001)Ekonomi Politik adalah disiplin ilmu yang komprehensif, lahir dari berbagai upaya yang dilakukan untukmenemukan sinergi, mengisi kekosongan (cross fertilization), yang tidak akan dijumpai dalam satudisiplin saja baik ekonomi maupun politik.

Hubungan Ekonomi dengan Politik

Pembangunan politik di negara berkembang bertolak belakangdengan pembangunan ekonomi, misalnya ketika kita hendakmeningkatkan pembangunan politik dimana sebagai wakil rakyatyang mengartikulasikan dan mengagregasikan kepentinganmasyarakat legislatif harus menyuarakan kebutuhan masyarakat.

Akibatnya mereka sering mengkritik pemerintah dalam sebuahmosi tidak percaya karena yakin bahwa pihak eksekutif yang bertanggung jawab terhadap kesalahan dalam melaksanakanpenyelenggaraan pemerintah.

Hubungan ekonomi dengan politik adalah jika pembangunan politiksemakin meningkat akan berbanding terbalik denganpembangunan ekonomi yang semakin merosot. Jika pembangunanpolitiknya menurun maka pembangunan ekonominya meningkat

Tujuan dan Alat-alat Politik Ekonomi

• Tujuan Politik Ekonomi

Pada garis besarnya dapat dikatakan bahwapemerintah berusaha untuk mencegah berbagaiperkembangan-perkembangan yang tidakseimbang dan diusahakan untuk mencegah ataumemperbaiki gangguan-gangguankeseimbangan yang terpenting.

Beberapa tujuannya yaitu : mengatasipengangguran, menyetarakan pendapatansecara adil, meningkatkan produktivitas dan hallainnya

• Alat-alat Politik Ekonomi

Tujuan yang ingin dilaksanakan pemerintahmengharuskan tindakan-tindakan tertentu. Tindakan tersebut dapat kita namakan “alat-alat“ daripada politik ekonomi. Contoh alat-alattersebut misalnya peraturan-peraturan danlarangan-larangan dan subsidi-subsidi pajak. Disamping itu pemerintah dalm keadaantertentu, dapat juga mempengaruhi proses ekonomi, disebabkan oleh karena sebagianproduksi dipegang oleh pemerintah sendiri.

Keterkaitan beberapa Bidang denganEkonomi Politik

• Ekonomi Politik Perburuan Renteyang sedang berkembang yang proses ekonominya relatif dipengaruhioleh proses Perburuan rente merupakan fenomena yang seringdijumpai di Negara-negara politik. Ekonomi dan bisnis dalam masyarakat rente semacam itu diwarnaiupaya mendapatkan legitimasi nonekonomi (izin lisensi tunggal).

Rente dalam perekonomian dapat muncul terutama ketika pemerintah(atas nama publik) memberikan hak-hak tertentu kepada satu atausekelompok orang dalam berbisnis. Karena berbagai pertimbanganyang diperdebatan sebagai publik dan melibatkan tarik-menarikkepentingan dalam masyarakat, pemerintah memberikan hak tertentupada suatu pihak untuk menjalanan usahanya. Dari lisensi yang diberikan itulah, pemegang lisensi akan mendapatkan berbagaikeistimewaan dan kemudahan dalam berbisnis.

• Ekonomi Politik Pemerataan Pendapatan

Dalam konsep ini tujuan pembangunanmencakup peningkatan pertumbuhan ekonomidan pemerataan pendapatan. Oleh karena itu, pembangunan difokuskan pada aspek-aspekkualitatif dari pembangunan, yaitu mencakupmasalah kemiskinan, kesenjangan, dan human resource development.

• Ekonomi Politik Ketergantungan

Teori ketergantungan yaitu yaitu teori yang dalammenjelaskan perilaku manusia dan gejala atauproses sosial yang terjadi terutama lebihmenekankan pada faktor-faktor lingkungan sebagaipenyebabnya.

Pengaruh aspek politik yang menyebabkanketergantungan dikemukakan oleh Andree GunderFrank yaitu Ketergantungan Negara-negara satelit(Negara periferal) terhadap Negara metropolitan (Negara pusat) diyakini terjadi sebagai akibatglobalisasi sistem kapitalisme.

• Ekonomi Politik Kebutuhan Pokok

Salah satu hal penting kaitannya denganpemenuhan kebutuhan pokok (basic needs) penduduk. Alokasi bagi kebutuhan pokok tentu sajatidak hanya mempertimbangkan aspek ekonomi.

Kebutuhan pokok yang paling dianggap inti adalahpangan.

Di Indonesia, kebutuhan akan pangan terutamaberpusat pada kebutuhan akan beras sehinggakebijakan pangan di Indonesia sering identikdengan kebijakan perberasan. Dengan demikian, kebijakan beras menjadikan beras sebagaikomoditas politik.

• Ekonomi Politik Otonomi Daerah

Tahun 1999 bisa dicatat sebagai terjadinya perubahanbesar dalam memandang daerah. Terjadi beberapaperubahan dari sistem sentralisasi ke desentralisasidalam merencanakan dan mengelola danapembangunan bagi daerah masing-masing dengandiundangkannya Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah dan Undang-undang No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat danDaerah.

Keadaan Ekonomi pada tahun 1997-2007 di Indonesia

a. Krisis Ekonomi-Moneter 1997/1998Penyebab terjadinya krisis moneter yang melanda Indonesia salah satunya dari segi eksternal adalah ulah spekulan George Soros yang memicu krisis yang melanda Asia, mulai dariThailand sampai Korea Selatan dan Jepang. Dan juga lemahnya fundamental ekonomi makro di Indonesia, kelemahan tersebut jika dibiarkan berlarut akan menjadisumber kerawanan ketahanan ekonomi nasional, karena krisismoneter 1997/1998 tidak semata-mata krisis moneter dalamarti sempit, kemorosotan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, tetapi sudah mengarah pada distorsi pasar,kenaikanharga, sembako menghilang, pengangguran meningkat dankrisis kepercayaan terhadap pemerintah.

b. Sepuluh Tahun Krisis Moneter, Krisis Ekonomi yang Berkelanjutan ( 11 juli 1997-11 juli 2007)

Krisis moneter yang terjadi tanggal 11 juli 1997 dimulai ketikabank umum mengalami rush atau penarikan dana pihak ketigasecara besar-besaran, Bang Indonesia sebagai Bank Sentral, dengan BLBI-nya, tidak lagi mampu menghadapi rush rupiah yang kemudian diikuti dengan managed floating rate. Kondisi inimengakibatkan bank terpaksa membuka band dan akhirnyadepresiasi rupiah terhadap US$ meluncur tidak terkendalisampai mendekati Rp 15.000/1 US$, Juli 1998

Laporan Bank Dunia khusus Indonesia,April 1997 sebenarnyasudah memberikan peringatan bahwa Indonesia perlu memacutabungan dalam negeri agar mampu membiayai investasi dalamnegeri dan tidak terlalu tergantung pada kredit luarnegeri.Indonesia juga harus memperkuat fundamental ekonomimakr, kualitas SDM dan pemebnahan aparat birokrasi yang bersih, clean government

Indikator makro ekonomi 2006, dalam angka menunjukkanbahwa laju pertumbuhan ekonomi 5,6 % terjadi peningkatanpengangguran 40,5 (2005) menjadi 43 juta. Pada tahun 2006 peningkatan kemiskinan semakin meningkat. Adapun kondisi neraca pembayaran Indonesia belumfavorable karena kendala keunggulan daya saing komoditasekspor yang terus dari peringkat 46/49 negara (2001) menjadi47/49 negara (2002), 57/59 negara (2003), 58/60 negara(2004), 59/60 negara (2005) akhirnya peringkat 60 dari 61 negara pengekspor 2006. Tingkat utilisasi kapasitas industry pasca krisis moneter belumpulih, masih dibawah 70% pada tahun 2006, demikian pula pertumbuhan sektor industry rata-rata masih dibawah rata-rata pra-krisis moneter dengan rata-rata pertumbuhanindustry 1990-1997 > 10% menjadi menurun rata-rata 5% (1999-2006) dengan catatan di tahun 1998, pertumbuhannya -13,1 %.