ejournal administrasi bisnis, 2016, 4 (1) : 128-141 issn ... · pdf fileanalisis pengendalian...

14

Click here to load reader

Upload: lytram

Post on 06-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: eJournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (1) : 128-141 ISSN ... · PDF fileAnalisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tepung Terigu (Hayati Hidayah) 129 persediaan itu dilakukan sehingga

ANALISIS PENGENDALIAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKUTEPUNG TERIGU CITARASA BAKERY PADA PT KALTIM MULTI

BOGA UTAMA (KMBU) DI BONTANG

Hayati Hidayah1

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana pengendalian

persediaan bahan baku tepung terigu Citarasa Bakery pada PT KMBU danuntuk mengetahui selisih antara biaya persediaan menurut PT KMBU danbiaya persediaan bahan baku menurut perhitungan analisis pengendaliaanbahan baku. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penelitiankepustakaan dan penilitian lapangan, sedangkan alat analisis data yangdigunakan penentuan besarnya Safety Stock, Perhitungan Quantity Pesananmenggunakan Economic Order Quantity (EOQ), Dari hasil analisis danpembahasan, maka total biaya persediaan untuk bahan baku tepung teriguyang dikeluarkan perusahaan pada adalah sebesar Rp 817.430.000,- lebihbesar dibandingkan dengan menggunakan perhitungan EOQ yang hanyasebesar Rp 634.519.475,- dengan demikian dapat menghemat biayapersediaan apabila perusahaan menggunakan metode EOQ.

Kata Kunci : Persediaan, EOQ (Economic Order Quantity), SS (Safety Stock),ROP (ReOrder Point), LT (Lead Time)

PendahuluanPersediaan merupakan aspek yang sangat penting dalam perusahaan.

Untuk itu, pengelolaan persediaan perlu diperhatikan dengan cara menerapkansistem pengendalian persediaan yang tepat sehingga usaha dapat berjalandengan efektif. Ristono (2009:29) menyatakan bahwa masalah persediaanmerupakan masalah yang sangat penting bagi suatu perusahaan karenabiasanya lebih kurang 40% dari total asset perusahaan diinvestasikan untukmasalah tersebut.

Apabila masalah persediaan tidak dikelola dengan baik maka akanmengakibatkan kerugian bagi pihak perusahaan karena biaya yang tertanamdalam persediaan cukup besar. Masalah utama yang dikaitkan denganpengendalian persediaan adalah jumlah bahan yang harus dipesan atauditambahkan pada persediaan dan waktu yang dipakai untuk penambahan

1Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Binis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

eJournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (1) : 128-141ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id© Copyright 2016

Page 2: eJournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (1) : 128-141 ISSN ... · PDF fileAnalisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tepung Terigu (Hayati Hidayah) 129 persediaan itu dilakukan sehingga

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tepung Terigu (Hayati Hidayah)

129

persediaan itu dilakukan sehingga biaya dapat ditekan seminimal mungkin dandapat memberikan keuntungan yang optimal, disamping itu harus ditetapkanjumlah persediaan pengaman (safety stock) yang cukup memadai untuk dapatmeredam fluktuasi kebutuhan bahan baku yang ditimbulkan karena adanyafluktuasi permintaan produk oleh konsumen.

PT Kaltim Multi Boga Utama (KMBU) merupakan anak perusahaandari PT Pupuk Kaltim yang yang beralamat di Jl. James Simandjuntak Bontangyang memiliki skala usaha cukup kompleks dengan wilayah operasional yangcukup luas. Sebagai anak perusahaan Pupuk Kaltim, dahulu KMBU hanyamensuplai kebutuhan konsumsi karyawan Pupuk Kaltim. Namun sebagaiperusahaan berkembang yang ingin bersaing di Kota Bontang, KMBU tidakhanya bergerak dibidang penyediaan makan untuk karyawan Pupuk Kaltimsaja, tetapi juga membuka pelayanan catering untuk masyarakat umum,pemerintah dan instansi lain yang memerlukan pelayanan catering sesuaipermintaan. Selain itu KMBU juga mulai mengembangkan unit usaha dibidangrestaurant Indonesian food Bontang Kuring, Citarasa Minang, Rumah Bogadan Citarasa Bakery.

Citarasa Bakery merupakan brand produk roti andalan KMBU yangmempunyai pangsa pasar yang cukup luas dengan produksi terpusat di kotaBontang. Citarasa menyediakan berbagai jenis bakery berkualitas dan hargaterjangkau. Salah satu kegiatan Citarasa Bakery yang utama adalahmemproduksi roti manis dengan menggunakan tepung terigu yang digunakansebagai bahan dasar, dimana sejumlah persediaan dan penyimpananditempatkan pada KMBU.

Jumlah kebutuhan yang dimiliki KMBU pada Citarasa Bakery Bontangdalam setahun rata-rata membutuhkan 287 sak tepung terigu selama sebulan,dengan satuan 1sak memuat 25kg tepung terigu,karena asumsi dari perusahaanmembutuhkan bahan baku tepung terigu sebanyak 8 sampai 10 sak dalam 1hari. Produksi roti manis ini dilakukan secara kontinyu karena dilihat darioutputnya, roti manis sangat digemari di kota Bontang dan sekitarnya. Hal inimembuktikan bahwa banyaknya pesanan mengakibatkan perusahaan harusterus mengadakan persediaan agar dapat memenuhi permintaan konsumen.

Jumlah pemakaian bahan baku tepung terigu pada Citarasa Bakery tahun2013 selama satu tahun terjadi beberapa kali transaksi dengan jenis kuantitasyang berbeda-beda. Dari hasil pemakaian tepung terigu selama satu periodepada tahun 2013 totalnya adalah sebesar 3.850 sak tepung terigu. Dan padatahun 2014 terdapat pemakaian tepung terigu selama satu periode dengan total3.035 sak tepung terigu. Dengan persediaan bahan baku yang dimiliki CitarasaBakery rata-rata sebesar 3.442 sak kurang dari yang dibutuhkan maka proseskelancaran produksi tidak terpenuhi sehingga perusahaan akan kehilangankonsumen dan kesempatan memperoleh laba. Disamping itu juga dapatmengakibatkan kerugian yang harus dibayarkan kepada karyawan yang

Page 3: eJournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (1) : 128-141 ISSN ... · PDF fileAnalisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tepung Terigu (Hayati Hidayah) 129 persediaan itu dilakukan sehingga

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 128-141

130

menganggur dan mesin-mesin yang tidak beroperasi. Hal ini dikarenakankebijakan dari perusahaan agar menghindari penumpukan bahan baku yangberlebihan yang dapat berakibat manambah besarnya modal yang tertanamdidalamnya dan bahan baku yang menumpuk terlalu lama akan menyebabkanturunnya kualitas dari bahan baku yang secara tidak langsung dapatmempengaruhi kualitas produk roti yang dihasilkan.

Citarasa Bakery memiliki sejumlah persediaan bahan baku yangdigunakan dalam memproduksi roti manis yang ditempatkan di gudang logisticyang berada di Jl. Oxygen Komplek PKT Bontang. Adapun selama iniperusahaan melakukan pengadaan persediaan hanya berdasarkan pengalamanjumlah pemakaian bahan baku tepung terigu pada periode sebelumnya. Apabilaada bahan baku yang dianggap kurang maka bagian lapangan akan membuatnota stock bahan baku roti manis yang dikirimkan kepada bagian logistic yangkemudian oleh bagian logistic akan diperiksa nota stock untuk menentukanbahan baku yang akan dibeli.

Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis melakukan penelitiandengan judul “Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku TepungTerigu Citarasa Bakery Pada PT Kaltim Multi Boga Utama (KMBU) DiBontang”

Kerangka Dasar TeoriManajemen

Menurut Hamalik (2008:16) manajemen adalah suatu proses sosial yangberkenaan dengan keseluruhan usaha manusia dengan bantuan manusia lainserta sumber-sumber lainnya, menggunakan metode yang efisien dan efektifuntuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya.

Menurut Hasibuan (2007:2) manajemen adalah ilmu dan seni mengaturproses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secaraefektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.Manajemen Persediaan

Persediaan diperlukan untuk dapat melakukan proses produksi,penjualan secara lancar, persediaan bahan mentah dan barang dalam prosesdiperlukan untuk menjamin kelancaran proses produksi, sedangkan barang jadiharus selalu tersedia sebagai “buffer stock” agar memungkinkan perusahaanmemenuhi permintaan yang timbul.

Kepentingan-kepentingan dari sudut finansial sering kali bertolakbelakang dengan kepentingan perusahaan untuk menyediakan persediaandalam jumlah yang cukup besar guna mengurangi risiko kehabisan barang danmemenuhi kebutuhan-kebutuhan produksi. Oleh karena itu perusahaan harusmenetapkan suatu jumlah optimal dari persediaan agar dapat mengurangipertentangan kedua kepentingan tersebut.

Page 4: eJournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (1) : 128-141 ISSN ... · PDF fileAnalisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tepung Terigu (Hayati Hidayah) 129 persediaan itu dilakukan sehingga

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tepung Terigu (Hayati Hidayah)

131

Menurut Keown, Scott, Martin dan Petty (2000:748) manajemenpersediaan adalah pengontrolan asset digunakan dalam proses produksi ataudiproduksi dijual dengan jalan normal dalam operasi perusahaan.

Menurut Manullang (2005:50) manajemen persediaan merupakankegiatan menentukan tingkat dan komposisi persediaan. Kegiatan tersebut akanmembantu perusahaan dalam melindungi kelancaran produksi penjualan sertakebutuhan-kebutuhan pembelanjaan perusahaan dengan efektif dan efisien.

Menurut Yamit (2003:10) tujuan manajemen persediaan adalahmeminimumkan biaya, oleh karena iu perusahaan perlu mengadakan analisisuntuk menentukan tingkat persediaan yang dapat meminimumkan biaya ataupaling ekonomis.

Berdasarkan uraian diatas penulis menarik kesimpulan bahwamanajemen persediaan adalah suatu kegiatan atau proses yang bertujuan untukmengelola persediaan bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakanuntuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam prosesproduksi.Persediaan

Setiap perusahaan biasa maupun industri selalu memerlukan persediaan.Sebab tanpa adanya persediaan para pengusaha akan menghadapi beberaparesiko bahwa sewaktu-waktu perusahaan tersebut tidak dapat memenuhikeinginan para konsumennya. Persediaan pada umumnya merupakan salah satujenis aktiva lancar yang jumlahnya cukup besar dalam suatu perusahaan. Halini mudah dipahami karena persediaan merupakan faktor penting dalammenentukan kelancaran operasi perusahaan.

Persediaan adalah bagian yang sangat penting dalam suatu kegiatanbisnis alsannya adalah bahwa persediaan cenderung menyembunyikanpersoalan. Dengan memecahkan masalah persediaan maka akan membuatpersoalan menjadi sederhana, namun demikian persoalan uang sering munculadalah persediaan yang mahal dikelola akibatnya kebijakan operasi yangbijaksana sangat diperlukan untuk mengelolah persediaan, sehingga tingkatpersediaan dapat ditekan seminimal mungkin.Menurut Assauri (2008:238) alasan diperlukannya persediaan oleh suatuperusahaan pabrik adalah karena :a. Dibutuhkannya waktu untuk menyelesaikan operasi produksi untuk

memindahkan produk dari suatu tingkat proses yang lain, yang disebutpersediaan dalam proses dan pemindahan.

b. Alasan organisasi, untuk memungkinkan satu unit atau bagian membuatskedul operasinya secara bebas, tidak tergantung dari yang lainnya.

Secara umum, alasan untuk memiliki persediaan adalah sebagai berikut :a. Untuk menyeimbangkan biaya pemesanan atau persiapan dan biaya

penyimpanan

Page 5: eJournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (1) : 128-141 ISSN ... · PDF fileAnalisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tepung Terigu (Hayati Hidayah) 129 persediaan itu dilakukan sehingga

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 128-141

132

b. Untuk memenuhi permintaan pelanggan, misalnya menepati tanggapengiriman.

c. Untuk menghindari penutupan fasilitas manufaktur akibat :1) Kerusakan mesin2) Kerusakan komponen3) Tidak tersedianya komponen4) Pengiriman komponen yang terlambat

d. Untuk mencegah proses produksi yang tidak dapat diandalkane. Untuk memanfaatkan diskonf. Untuk menghadapi kenaikan harga di masa yang akan datang.Kegunaan Persediaan

Menurut Rangkuti (2007:7) dalam bukunya Manajemen Persediaankegunaan dari persediaan adalah sebagai berikut :

Pada dasarnya persediaan akan mempermudah atau memperlancarjalannya operasi perusahaan pabrik yang harus dilakukan secara berturut-turutuntuk memproduksi barang-barang, selanjutnya menyampaikan kepadalangganan atau konsumen.

Persediaan yang diadakan mulai dari bahan baku sampai barang jadi,antara lain berguna untuk :

a. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barangb. Menghilangkan resiko barang yang rusakc. Mempertahankan stabilitas operasi perusahaand. Mencapai penggunaan mesin yang optimale. Memberi pelayanan yang sebaik-baiknya bagi konsumenMenurut Assauri (2008:238) persediaan yang diadakan mulai dari bentuk

bahan mentah sampai dengan barang jadi, antara lain berguna untuk dapat :a. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-

bahan yang dibutuhkan perusahaan.b. Menghilangkan resiko dari material yang dipesan tidak baik sehingga

harus dikembalikan.c. Untuk menumpuk bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman

sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran.d. Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan atau menjamin

kelancaran arus produksi.e. Mencapai penggunaan mesin yang optimalf.Memberikan pelayanan (service) kepada pelanggan dengan sebaik-

baiknya dimana keinginan pelanggan pada suatu waktu dapatdipenuhi atau memberikan jaminan tetap tersedianya barang jaditersebut.

g. Membuat pengadaan atau produksi tidak perlu sesuai denganpenggunaan atau penjualan.

Page 6: eJournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (1) : 128-141 ISSN ... · PDF fileAnalisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tepung Terigu (Hayati Hidayah) 129 persediaan itu dilakukan sehingga

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tepung Terigu (Hayati Hidayah)

133

Jenis-jenis PersediaanSetiap jenis persediaan memiliki karakteristik tersendiri dan cara

pengelolaan yang berbeda. Persediaan dapat dibedakan menjadi 5 yaitu :a. Persediaan bahan mentah (raw material) yaitu persediaan barang-barang

berwujud, seperti besi, kayu serta komponen-komponen lainnya yangdigunakan dalam proses produksi.

b. Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased parts/components),yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-komponenyang diperoleh dari perushaan lain, dimana secara langsung dapat dirakitmenjadi suatu produk.

c. Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies), yaitu persediaanbarang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidakmerupakan bagian atau komponen barang jadi.

d. Persediaan barang dalam proses (work in process), yaitu persediaanbarang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalamproses produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapimasih perlu diproses lebih lanjut menjadi barang jadi.

e. Persediaan barang jadi (finished good), yaitu persediaan barang-barangyang telah selesai diproses atau dioleh dalam pabrik dan siap untukdijual atau dikirim kepada pelanggan.Menurut Heizer dan Render (2010:82-83), untuk mengakomodasi fungsi-

fungsi persediaan, perusahaan harus memelihara empat jenis persediaan yaitu :a. Persediaan bahan mentah

Persediaan bahan mentah (raw material inventory) telah dibeli, tetapibelum proses. Persediaan ini dapat digunakan untuk melakukan decouple(memisahkan) pemasok dari proses produksi. Bagaimanapun juga, pendekatanyang lebih dipilih adalah menghilangkan variabilitas pemasok akan kualitas,kuantitas, atau waktu pengantaran sehingga tidak diperlukan pemisahan.b. Persediaan barang setengah jadi

Persediaan barang setengah jadi (work in process-WIP inventory) adalahkomponen-komponen atau bahan mentah yang telah melewati beberapa prosesperubahan, tetapi belum selesai. WIP ada karena waktu yang diperlukan untukmenyelesaikan sebuah produk (disebut waktu siklus). Mengurangi siklus akanmengurangi persediaan.c. Persediaan pasokan pemeliharaan atau perbaikan atau operasi

MRO adalah persediaan-persediaan yang disediakan untuk persediaanpemeliharaan, perbaikan, operasi (maintenance, repair, operating-MRO) yangdibutuhkan untuk menjaga agar mesin-mesin dan proses-proses tetap produktif.MRO ada karena serta waktu untuk pemeliharaan dan perbaikan dari beberapaperlengkapan tidak diketahui. Walaupun permintaan akan MRO merupakanfungsi dari jadwal pemeliharaan, permintaan-permintaan MRO lainnya yangtidak terjadwal harus dapat diantisipasi.

Page 7: eJournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (1) : 128-141 ISSN ... · PDF fileAnalisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tepung Terigu (Hayati Hidayah) 129 persediaan itu dilakukan sehingga

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 128-141

134

d. Persediaan barang jadiPersediaan barang jadi adalah produk yang telah selesai dan tinggal

menunggu pengiriman. Barang jadi dapat dimasukan kepersediaan karenapermintaan pelanggan dimasa mendatang tidak diketahui.Biaya-biaya Persediaan

Menurut Haming dan Nurnajamuddin mengemukakan bahwa, “biayapersediaan terdiri atas biaya variabel dan biaya tetap.a. Biaya variabel persediaan meliputi :

1) Ordering cost (biaya pemesanan), meliputi biaya menunggupermintaan pembeliaan, penyampaian pemesanan pembelian, dan yangberhubungan dengan biaya akuntansi, serta biaya penerimaan danpemeriksaan pesanan.

2) Storange or holding (biaya penyimpanan), atau carrying cost adalahbiaya atas persediaan yang terjadi sehubungan dengan penyimpanansejumlah persediaan tertentu dalam perusahaan.

b. Selanjutnya, yang dipandang sebagai biaya tetap persediaan adalah hargadari persediaan itu sendiri. Dalam hal ini, harga dipandang sebagai biayatetap karena pendekatan yang dipakai dalam biaya persediaan adalah hargapersediaan yang diketahui tetap dan tidak berubah.

Menurut Pardede (2005:7-8) biaya-biaya persediaan (inventory cost),adalah segala biaya yang timbul sebagai akibat dari diadakannya persediaan.Biaya persediaan dapat dikelompokkan atas :a. Biaya pembelian atau pembuatan adalah biaya yang harus dikeluarkan

supaya bahan-bahan yang bersangkutan tersedia untuk digunakan.b. Biaya pemesanan adalah biaya yang dikeluarkan agar bahan-bahan yang

dibutuhkan siap untuk dibeli atau dibuat.c. Biaya penahanan adalah biaya yang dibutuhkan untuk mengelola persediaan

bahan-bahan sejak bahan-bahan itu diterima hingga diserahkan kebagianpengolahan.

d. Biaya darurat adalah biaya tambahan yang timbul apabila persediaan sudahhabis tetapi masih ada permintaan yang belum dipenuhi.

e. Biaya modal atau biaya peluang adalah peluang yang hilang karena tidakmenggunakan modal untuk penanaman (investment) yang lebih baikberikutnya (next best alternative of investment opportunity) melainkanmenggunakannya untuk penggunaannya untuk pengadaan persediaan.

f. Biaya kegagalan pendayagunaan sumberdaya adalah biaya yang timbuldalam bentuk peluang yang hilang karena perusahaan tidak dapatmendayagunakan sumber daya secara penuh karena kekurangan bahan-bahan.

Economic Order Quantity (EOQ)Dalam menentukan kebijaksanaan penyediaan bahan dasar yang tepat

dalam arti agar tidak mengganggu proses produksi, ada beberapa metode untuk

Page 8: eJournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (1) : 128-141 ISSN ... · PDF fileAnalisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tepung Terigu (Hayati Hidayah) 129 persediaan itu dilakukan sehingga

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tepung Terigu (Hayati Hidayah)

135

melakukan manajemen persediaan, salah satunya adalah dengan cara titikpesanan ekonomis yang disebut metode Economic Order Quantity (EOQ)

Menurut Rangkuti (2007:11) Economic Order Quantity (EOQ) adalahsejumlah pembelian bahan mentah pada setiap kali pesan dengan biaya yangpaling rendah.

Menurut Riyanto (2011:78) Economic Order Quantity (EOQ) adalahjumlah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya yang minimal atausering dikatakan sebagai jumlah pembelian yang optimal.

Sedangkan menurut Assauri (2008:256) Economic Order Quantity(EOQ) merupakan jumlah atau besarnya pesanan yang dimiliki jumlah“ordering cost” dan “carrying cost” per tahun yang paling minimal.

Dari definisi diatas dapat penulis simpulkan Economic Order Quantity(EOQ) adalah jumlah pembelian persediaan yang dilakukan dengan efisienagar biaya persediaan keseluruhan menjadi sekecil mungkin.Safety Stock

Menurut Rangkuti (2007:10) pengertian persediaan pengaman (Safetystock) adalah persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi ataumenjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan (Stock out).

Menurut Assauri (2008:186) yaitu persediaan tambahan yang diadakanuntuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan(Stock out).

Menurut Haming dan Nurnajamuddin (2007:16), safety stock adalah unitpersediaan yang harus ada dalam perusahaan untuk mengantisipasi fluktuasipermintaan.

Menurut Pardede (2005:416) Persediaan pengamanan (buffer stock)adalah persediaan untuk mengatasi ketidakpastian permintaan, masa tunggu,dan penawaran.Dari definisi diatas dapat penulis simpulkan bahwa Safety stock adalahpersediaan yang diadakan untuk menjaga agar tidak terjadi kehabisanpersediaan atau stock out.ReOrder Point (ROP)

Selain memperhitungkan konsep EOQ, perusahaan juga perlumemperhitungkan kapan harus dilakukan pemesanan kembali (ReOrder Point).

Pengertian ReOrder Point (ROP) menurut Rangkuti (2004:83) adalahstrategi operasi persediaan merupakan titik pemesanan yang harus dilakukansuatu perusahaan sehubungan dengan adanya Lead Time dan Safety Stock.

Sedangkan menurut Riyanto (2010:83) ReOrder Point adalah saat atautitik dimana harus diadakan pesanan lagi sedemikian rupa sehingga kedatanganatau penerimaan material yang dipesan itu adalah tepat pada waktu dimanapersediaan diatas Safety Stock sama dengan nol.

Page 9: eJournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (1) : 128-141 ISSN ... · PDF fileAnalisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tepung Terigu (Hayati Hidayah) 129 persediaan itu dilakukan sehingga

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 128-141

136

Menurut Assauri (2008:196) ReOrder Point (ROP) adalah suatu titikatau batas dari jumlah persediaan yang ada pada suatu saat dimana pemesananharus diadakan kembali.Definisi Konsepsional

Definisi konsepional adalah kumpulan definisi atau pengertian yangterkandung dalam topik atau judul penelitian yang penulisannya disesuaikandengan maksud peneliti itu sendiri terhadap variabel-variabel yang diteliti,sehingga jelas batasannya walaupun dalam bentuk yang masih abstrak danbelum bisa diukur.

Metode PenelitianPenelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif

adalah pendekatan ilmiah terhadap pengambilan keputusan manajerial danekonomi dimana pendekatan ini terdiri dari perumusan masalah, penyusunanmodel, mendapatkan data , mencari solusi, menganalisa, danmengimplementasikan hasil (Kuncoro, 2011:3)

Sebagai tahap awal pendekatan terhadap tujuan penelitian yang hendakdicapai, maka penulis perlu memberikan penjelasan indikator-indikator yangdigunakan dalam penelitian ini dalam usaha memecahkan masalah yang telahdikemukakan pada bab terdahulu.

Definisi operasional variabel menurut Sugiyono (2013:58) merupakansuatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan memberi arti ataumengspesifikasikan kegiatan atau membenarkan suatu operasional yangdiperlukan untuk variabel tersebut.

PT. KMBU adalah produsen berbagai jenis bakery berkualitas denganharga terjangkau. KMBU berlokasi di Jl. James Simandjuntak Bontang denganwilayah operasional yang cukup luas terbukti dengan memiliki dua outletpenjualan di Kota Bontang, satu di Kota Sangatta, dan satu di Kota Samarinda.

Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri daridata primer dan data sekunder.a. Data Primer

Data primer merupakan informasi yang dikumpulkan peneliti langsungdari sumbernya. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalahhasil pengisian kuesioner oleh responden.

b. Data SekunderData sekunder adalah data yang diperoleh secara tidang langsung, baikberupa keterangan maupun literatur yang ada hubungannya denganpenelitian.

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan penulis untukmemperoleh data masukan yang ada dalam penelitian, digunakan beberapacara atau metode yang dimaksudkan agar dapat lebih meyakinkan terhadap

Page 10: eJournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (1) : 128-141 ISSN ... · PDF fileAnalisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tepung Terigu (Hayati Hidayah) 129 persediaan itu dilakukan sehingga

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tepung Terigu (Hayati Hidayah)

137

kebenaran yang akan penulis kemukakan, sedangkan langkah-langkah yangpenulis pergunakan adalah:a. Field Work Research (penelitian lapangan), yaitu merupakan penelitian

yang dilakukan langsung kepada objek yang diteliti penulis menggunakanmetode-metode sebagai berikut :1) Observasi

Dengan teknik ini penulis mengumpulkan data-data yang diperlukansecara langsung ke lapangan guna untuk mendapatkan data yang lebihakurat.

2) WawancaraDengan teknik ini penulis melakukan wawancara langsung kepada pihakyang bersangkutan guna mengumpulkan data-data serta informasi untukkelengkapan data yang ada.

b. Library research (studi kepustakaan), yaitu merupakan cara pengumpulandata dengan membaca buku-buku yang ada di perpustakaan khususnya yangberkaitan dengan manajemen persediaan yang secara teoritis dapat menjadilandasan bagi penulis dalam menyusun laporan tugas akhir ini.

Dalam penulisan ini alat analisis yang digunakan untuk menentukan persediaanbahan baku meliputi analisis EOQ (Economic Order Quantity), PenentuanROP (ReOrder Point), serta besarnya biaya persediaan.

Hasil PenelitianPemakaian bahan baku tepung terigu selama ini adalah sebanyak 3.442

sak. Apabila jumlah frekuensi menurut perusahaan sebanyak 47 kali maka rata-rata quantity setiap kali pesannya adalah sebanyak 73 sak, dengan nilaipersediaan quantity pemesanan 73 sak x Rp 182.000,- = Rp 13.286.000,- disetiap kali pemesanan. Biaya pembelian tepung terigu selama ini adalahsebesar 3.442 x Rp 182.000,- = Rp 626.444.000,- biaya pesan Rp 208.200,-untuk satu purchase order dan biaya penyimpanan selama 1 tahun adalah Rp15.100.050,-

Menurut perhitungan dengan menggunakan metode EOQ, pesananekonomis setiap kali pesan selama ini adalah sebanyak 177 sak sehingga untukfrekuensi pemesanan selama setahun adalah 19 kali pesan. maka rata-rata nilaipersediaan setiap kali pesan adalah 177 sak x Rp 182.000,- = Rp 32.214.000,-biaya pembelian tepung terigu selama ini dan biaya pesan setiap kali pesanadalah sama dengan perhitungan perusahaan, dan untuk biaya simpan pertahunjika menggunakan metode ini adalah sebesar Rp 4.026.750,-

Sesuai dengan rumus yang ada total biaya persediaan tepung terigu pertahun menurut perusahaan sebesar Rp 817.430.000,- sedangkan total biayapersediaan minimum per tahun dengan menggunakan EOQ adalah sebesar Rp634.519.475,- sehingga selisih yang terjadi diantaranya adalah sebesar Rp

Page 11: eJournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (1) : 128-141 ISSN ... · PDF fileAnalisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tepung Terigu (Hayati Hidayah) 129 persediaan itu dilakukan sehingga

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 128-141

138

182.910.525,-. Hasil ini menunjukkan angka yang sangat signifikan yang dapatmenjadikan acuan dalam upaya efisiensi biaya dalam perusahaan.

Pengelolaan persediaan bahan baku tepung terigu yang dilakukan olehcitarasa bakery pada KMBU di Bontang selama ini belum optimal. Hal initerjadi karena adanya persediaan yang minim di dalam gudang dan pemasokbahan baku yang terbatas sehingga kebutuhan bahan baku selama ini belumterpenuhi dengan baik. Pengendalian persediaan bahan baku tepung terigucitarasa bakery juga belum efisien dari segi biaya persediaan bahan baku. Halini ditunjukkan dengan tingginya biaya persediaan yang telah dikeluarkan olehperusahaan.

Pengelolaan persediaan oleh citarasa bakery berusaha mencapaikeseimbangan antara kekurangan dan kelebihan persediaan bahan baku dalamsuatu periode perencanaan yang mengandung resiko atau ketidakpastian.Kekurangan bahan baku dapat menghambat produksi atau merubah jadwalproduksi, sedangkan kelebihan persediaan bahan baku menyebabkanpeningkatan biaya dan penurunan laba.

Selama ini perusahaan melakukan pengadaan persediaan berdasarkanramalan pemasaran dari tepung terigu itu sendiri dan juga pengalaman jumlahpersediaan periode sebelumnya, tanpa menggunakan metode khusus EconomicOrder Quantity (EOQ) dalam manajemen persediaannya.

Apabila perusahaa tidak menggunakan metode EOQ dalammengendalikan persediaan bahan bakunya, maka akan berdampak negatif padaperolehan laba yang seharusnya dapat dicapai perusahaan secara optimaldisetiap tahunnya.

Pengelolaan persediaan bahan baku tepung terigu yang dilakukan olehcitarasa bakery pada KMBU di Bontang selama ini belum optimal. Hal initerjadi karena adanya persediaan yang minim di dalam gudang dan pemasokbahan baku yang terbatas sehingga kebutuhan bahan baku selama ini belumterpenuhi dengan baik. Pengendalian persediaan bahan baku tepung terigucitarasa bakery juga belum efisien dari segi biaya persediaan bahan baku. Halini ditunjukkan dengan tingginya biaya persediaan yang telah dikeluarkan olehperusahaan.

Pengelolaan persediaan oleh citarasa bakery berusaha mencapaikeseimbangan antara kekurangan dan kelebihan persediaan bahan baku dalamsuatu periode perencanaan yang mengandung resiko atau ketidakpastian.Kekurangan bahan baku dapat menghambat produksi atau merubah jadwalproduksi, sedangkan kelebihan persediaan bahan baku menyebabkanpeningkatan biaya dan penurunan laba.

Selama ini perusahaan melakukan pengadaan persediaan berdasarkanramalan pemasaran dari tepung terigu itu sendiri dan juga pengalaman jumlahpersediaan periode sebelumnya, tanpa menggunakan metode khusus EconomicOrder Quantity (EOQ) dalam manajemen persediaannya.

Page 12: eJournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (1) : 128-141 ISSN ... · PDF fileAnalisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tepung Terigu (Hayati Hidayah) 129 persediaan itu dilakukan sehingga

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tepung Terigu (Hayati Hidayah)

139

Apabila perusahaa tidak menggunakan metode EOQ dalammengendalikan persediaan bahan bakunya, maka akan berdampak negatif padaperolehan laba yang seharusnya dapat dicapai perusahaan secara optimaldisetiap tahunnya.

Tujuan persediaan secara terperinci menurut Assauri (2004:177) dapatdinyatakan sebagai berikut yaitu untuk menjaga jangan sampai perusahaankehabisan persediaan sehingga dapat mengakibatkan terhentinya produksi,menjaga agar supaya pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak terlalubesar atau berlebih-lebihan, sehingga biaya-biaya yang timbul dari persediaantidak terlalu besar, dan menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapatdihindari karena ini akan berakibat biaya pesanan menjadi besar. Denganperencanaan dan pengendaliaan yang baik akan berpengaruh terhadap kualitasbahan baku tersebut, sehingga diharapkan tidak ada lagi bahan baku yangdisimpan terlalu lama digudang, hal ini juga menjadi pembelanjaan yang tidakefektif, karena investasi yang tertanam pada persediaan terlalu besar.Kekurangan persediaan seperti mahalnya harga karena membeli dalam partaikecil, terganggunya proses produksi dan tidak tersedianya produk untukpelanggan, akibat dari ini semua akan berpengaruh terhadap pemasaran produktersebut. Apabila perusahaan tidak memiliki persediaan produk yang memadai,akibat dari kekurangan bahan baku akan berdampak negatif yaitu konsumenmembeli dari pesaing, hal ini akan menimbulkan kehilangan kesempatanmemperoleh keuntungan selama persediaan tidak ada. Kemudian loyalitaspelanggan hilang, dan ini yang paling bermasalah. Jika pelanggan membelidari pesaing dan terus pindah menjadi pelanggan tetap pesaing, artinyaperusahaan kehilangan konsumen dalam jangka waktu yang lama.

Economic Order Quantity (EOQ) merupakan suatu metode yangdigunakan untuk mengoptimalkan pembelian bahan baku yang dapat menekanbiaya-biaya persediaan sehingga efesiensi persediaan bahan baku dalamperusahaan dapat berjalan dengan baik. Penggunaan metode EOQ dapatmembantu perusahaan dalam menentukan jumlah unit yang dipesan agartercapai biaya pemesanan dan biaya penyimpanan seminimal mungkin. Denganmenggunakan metode EOQ dalam proses persediaan bahan baku, perusahaandapat meminimalisir resiko yang ditimbulkan oleh persediaan. Hal tersebutjuga dapat membuat perusahaan mendapatkan atau meraih tujuan yangdiinginkan, yaitu memperoleh laba secara optimal. Penggunaan metode EOQpada perusahan adalah untuk mengetahui berapa besar kuantitas yang harusdipesan dan berapa kali harus melakukan pemesanan supaya biaya persediaanbahan baku yang dikeluarkan seminimal mungkin.

Namun terdapat kendala dalam penyimpanan bahan baku yang dialamioleh perusahaan yaitu kondisi gudang yang belum maksimal sehinggaperusahaan harus berbenah gudang agar dapat menampung bahan baku tepungterigu dan umur teknis penyimpanan tepung terigu yang masih layak untuk

Page 13: eJournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (1) : 128-141 ISSN ... · PDF fileAnalisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tepung Terigu (Hayati Hidayah) 129 persediaan itu dilakukan sehingga

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 128-141

140

diproduksi adalah berkisar 5-8 bulan apabila penyimpanan dialasi papan ataupenyangga, gudang mempunyai ventilasi yang baik agar memungkinkanpertukaran udara segar dan terhindar dari sinar matahari langsung, udara tidakboleh terlalu kering dan tidak mudah lembab, suhu yang baik adalah berkisarantara 19C-24C dan terhindar dari hama seperti kecoak, tikus dan lain-lainsehingga tepung terigu dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Apabilakendala tersebut dapat ditangani, hal ini dapat memperbaiki manajemenperusahaan dalam pengelolaan persediaan tepung terigu.

Berdasarkan perhitungan dalam analisis sebelumnya dapat diketahuibahwa jumlah pemesanan yang paling ekonomis (sesuai dengan economicorder quantity) dari bahan baku tepung terigu selama ini adalah 177 sak.Artinya dalam setiap kali melakukan pembelian perusahaan harus memesantepung terigu sebanyak 177 sak. Sehingga apabila disesuaikan dengankebutuhan akan bahan baku tepung terigu maka pemesanan dilakukansebanyak 19 kali. Frekuensinya lebih sedikit dari pemesanan yang dilakukanoleh pihak perusahaan dimana pemesanan terjadi setiap bulannya, sehinggafrekuensi pemesanan mencapai 47 kali apabila tidak menggunakan metodeeconomic order quantity. Sedangkan pemesanan kembali bahan baku tepungterigu (ReOrder Point) dilakukan apabila jumlah persediaan mencapai 98 sak.Penghematan biaya juga terjadi pada hasil akhir yaitu total biaya persediaanper tahun. Selisih yang terjadi diantara keduanya adalah Rp 182.910.525,-..Artinya biaya persediaan yang dikeluarkan oleh perusahaan lebih besar daribiaya persediaan menurut perhitungan EOQ.

Dari analisis dan pembahasan, maka dapat dikatakan bahwa terdapatselisih biaya persediaan yang terjadi pada perusahaan dengan menggunakanmetode economic order quantity (EOQ )dan dapat dijadikan acuan dalamupaya efisiensi biaya dalam perusahaan.

PenutupPengelolaan persediaan bahan baku tepung terigu yang dilakukan oleh

citarasa bakery pada KMBU di Bontang selama ini belum optimal. Denganmenggunakan metode EOQ, Citarasa Bakery dapat mengendalikan persediaandengan menentukan biaya yang paling optimal dalam persediaan bahan bakutepung terigu.

Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh, dengan cara membandingkanbiaya persediaan yang dikeluarkan perusahaan dengan biaya persediaan yangdihitung melalui metode economic order quantity (EOQ), maka dapatdiketahui bahwa biaya persediaan yang ditanggung oleh perusahaan terdapatselisih biaya persediaan sebesar Rp 182.910.525,- dengan demikian dapatmenghemat biaya persediaan apabila perusahaan menggunakan metode EOQ.

Apabila perusahaan ingin persediaan bahan baku tepung terigu berjalanoptimal, sebaiknya perusahaan memperhatikan kondisi gudang sehingga

Page 14: eJournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (1) : 128-141 ISSN ... · PDF fileAnalisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tepung Terigu (Hayati Hidayah) 129 persediaan itu dilakukan sehingga

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tepung Terigu (Hayati Hidayah)

141

pengelolaan persediaan dapat dimaksimalkan, selain itu perusahaan disarankanuntuk melakukan pembenahan gudang untuk penyimpanan bahan baku tepungterigu sehingga dapat memperbaiki manajemen dalam pengelolaan persediaanperusahaan dengan melakukan analisis perhitungan dengan metode EconomicOrder Quantity (EOQ).

Apabila perusahaan menggunakan metode EOQ (economic orderquantity) maka perusahaan bisa melakukan penghematan biaya persediaansehingga perusahaan akan mencapai laba yang lebih optimum karena dapatmenghemat biaya setiap tahunnya.

Daftar PustakaAssauri, Sofjan. 2008. “Manajemen Produksi dan Operasi”. Jakarta: Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia.Hamalik, Oemar. 2008. “Manajemen Pengembangan Kurikulum”. Bandung:

Rosda.Haming, Murdifin & Nurnajamuddin, Mahfud. 2007. “Manajemen produksi

modern”. Jakarta: Bumi Aksara.Hasibuan, Malayu S.P. Haji. 2007. “Manajemen”. Jakarta: Bumi Aksara.Heizer, Jay & Render, Barry. 2010. “Manajemen Operasi”. Jakarta: Salemba

Empat.Kuncoro, Mudrajad. 2011. “Metode Kuantitatif”. Edisi Keempat, Yogyakarta

UPP-STIM YKPN.Manullang, M. 2005. “Pengantar Manajemen Keuangan”. Yogyakarta: Andi.Nasution, Arman Hakim & Prasetyawan, Yudha. 2008. “Perencanaan dan

pengendalian produksi”. Yogyakarta.Pardede, Pontas. M. 2005. “Manajemen Operasi dan Produksi”. Yogyakarta:

AndiPrawirosentono, Suyadi. 2001. “Manajemen Operasi Analisis dan Studi

Kasus”. Jakarta: Bumi Aksara.Rangkuti, Freddy. 2007. “Manajemen Persediaan”. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.Reksohadiprodjo, Sukanto, 2003. “Manajemen Produksi dan Operasi Edisi 2”.

BPFE-Yogyakarta.Rianto, Bambang. 2010. “Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan”. BPFE-

Yogyakarta.Ruslan, Rosady, 2006. “Manajemen Public Relations & Media Komunikasi

Konsepsi dan Aplikasi”. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.Siswanto, H.B. 2005. “Pengantar Manajemen”. Jakarta: Bumi Aksara.Sugiono. 2013. “Metode Penelitian Bisnis”. Bandung: Alfhabeta.Yamit, Zulian. 2003. “Manajemen Persediaan”. Jakarta: ekonisia.