efikasi diri, sikap dan norma subyektif yang ...digilib.unila.ac.id/33001/3/skripsi tanpa bab...

82
EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA (Studi pada Mahasiswa di Bandar Lampung) (Skripsi) Oleh ILHAM MUSTOFA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: others

Post on 07-Sep-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG

MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK

BERWIRAUSAHA

(Studi pada Mahasiswa di Bandar Lampung)

(Skripsi)

Oleh

ILHAM MUSTOFA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

ABSTRAK

EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG MEMENGARUHIKEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA (Studi pada

Mahasiswa di Bandar Lampung)

OlehIlham Mustofa

Penelitian ini bertujuan penelitian adalah untuk mengetahui seberapa besarpengaruh variabel efikasi diri, sikap dan norma subyektif terhadap keputusanmahasiswa untuk berwirausaha. Jenis penelitian yang digunakan adalahkuantitatif. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa di Bandarlampung. Sampelmenggunakan multivariate menghasilkan 40 orang responden. Teknikpengambilan sample menggunakan kuesioner dengan skala likert, melalui teknikprobability sampling. Pengolahan data analisis regresi linier bergandamenggunakan SPSS 16. Berdasarkan hasil, nilai koefisien R2 sebesar 0,394 yangberarti bahwa pengaruh variabel efikasi diri, sikap dan norma subyektif terhadapkeputusan berwirausaha sebesar 39,4%, sedangkan 60,6% disebabkan oleh faktorlain. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian dari penelitian atas hubunganantara variabel efikasi diri, sikap dan norma subyektif didapat persamaan regresilinier sebagai berikut: y = 0,663 + 0,369 X1 + 0,381 X2 + 0,753 X3 dari variabelberikut didapat nilai t tabel dari ketiga variabel sebesar 1,688 dan nilai t hitunguntuk X1 sebesar 3,506 maka t hitung > t tabel, nilai t hitung untuk X2 sebesar2,479 maka t hitung > t tabel, dan nilai t hitung untuk X3 yaitu sebesar 2,244 makat hitung > t tabel. Dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yangartinya ada pengaruh secara parsial. Berdasarkan uji f yang telah dilakukan,diperoleh nilai f tabel sebesar 2,87 dan f hitung sebesar 9,473 maka f hitung > ftabel, artinya ada pengaruh secara simultan antara variabel X dengan Y.

Kata kunci: Efikasi diri, sikap, norma subyektif dan keputusan berwirausaha.

Page 3: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

ABSTRACT

SELF EFFICIENCY, ATTITUDE AND SUBJECTIVE NORMA WHICH AFFECTDECISION STUDENTS FOR ENTREPRENEURS (Study to Students in Bandar

Lampung)

ByIlham Mustofa

The purpose of this research is to find out how big influence of self efficacyvariable, attitude and subjective norm toward student decision toentrepreneurship. The type of research used is quantitative. The population of thisstudy were students at Bandarlampung. Samples using multivariate resulted in 40respondents. Sampling technique using questionnaire with likert scale, throughprobability sampling technique. Multiple linear regression analysis using SPSS16. Based on the result, the value of R2 coefficient of 0.394 which means that theinfluence of self efficacy variables, attitudes and subjective norms towards thedecision of entrepreneurship of 39,4%, while 60,6% caused by other factors.Based on the calculation and testing of the research on the relationship betweenself efficacy variables, subjective attitudes and norms obtained linear regressionequation as follows: y = 0.663 + 0.369 X1 + 0.753 X2 + 0.217 X3 of the followingvariables obtained t table value of three variables of 1,688 and the value of tarithmetic for X1 of 3,507 then t arithmetic> t table, the value of t arithmetic forX2 of 2,479 then t arithmetic> t table, and the value of t arithmetic for X3 that isequal to 2,244 then t arithmetic> t table. It can be concluded that Ho is rejectedand Ha accepted, which means there is partial influence. Based on the f test thathas been done, obtained the value of f table of 2.87 and f arithmetic of 9,437 thenf arithmetic> f table, meaning there is influence simultaneously between variablesX with Y.

Keywords: Self-efficacy, attitude, subjective norms and entrepreneurshipdecisions.

Page 4: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG

MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK

BERWIRAUSAHA

(Studi pada Mahasiswa di Bandar Lampung)

Oleh

ILHAM MUSTOFA

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA ADMINISTRASI BISNIS

pada

Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah
Page 6: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah
Page 7: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah
Page 8: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Metro. Metro Utara pada

tanggal 14 januari 1996. Penulis merupakan anak pertama

dari 2 bersaudara, putra dari pasangan Imam Masykur dan

Rohati.

Penulis menempuh pendidikan Taman kanak-kanak di TK Nurul Huda

Banjarsari Metro. Dilanjutkan dengan Sekolah Dasar di SD Negeri 2 Metro

Utara Kota Metro, yang diselesaikan pada tahun 2008. Pendidikan

dilanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Metro Utara Kota

Metro. Pada tahun 2011 penulis lulus dari SMP tersebut. Selanjutnya

penulis mengenyam pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas di SMA

Negri 3 Metro Utara Kota Metro. Pendidikan SMA diselesaikan pada tahun

2014.

Pendidikan dilanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi, yaitu perguruan

tinggi. Melalui jalur SNMPTN tahun 2014 yang diselenggarakan oleh SMA

Negeri 3 Metro. Penulis diterima sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu

Administrasi Bisnis pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di

Universitas Lampung.

Selama masa studi, penulis pernah menjadi anggota di Himpunan

Mahasiswa Administrasi Bisnis dan BIROHMA pada tahun 2014-2015.

Pada tahun 2018 penulis memperoleh kesempatan untuk melakukan

penelitian Sekripsi.

Page 9: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

MOTTO

“Pendidikan Merupakan Perlengkapan Paling Baik Untuk HariTua”

(Aristoteles)

“Kegagalan Hanya Terjadi Bila Kita Menyerah”

(Lessing)

Jangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang KamuHadapi Tidaklah Sama Dengan Mereka, Jadilah Diri Sendiri Untuk Bisa

Membuat Ceritamu Sendiri.

(Ilham Mustofa)

Nikmati Sebuah Proses Jauh Lebih Baik Dari Pada Melakukan Segala HalUntuk Mencapai Tujuanmu Dengan Cara Instan.

(Ilham Mustofa)

Page 10: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Dengan Rahmat Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Dengan penuh cinta dan kasing sayangku yang terdalam, akupersembahkan karya sederhana ini Kepada kedua orang tuaku:

IMAM MASYKUR

&

ROHATI

Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih tiada terhingga yangtelah memberikan kasih sayang, segala dukungan, dan pengorbananya

yang tidak dapat kubalas hanya dengan selembar kertas bertuliskan katacinta dan persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat

mamak dan bapak bahagia karena aku sadar, selama ini belum bisamembuat yang lebih. Untuk mamak dan bapak yang selalu membuatku

termotivasi, mendoakanku, memenuhi kebutuhanku dan senantiasa tanpabosan menasihatiku menjadi lebih baik.

Terima Kasih

MAMAK

Terima Kasih

BAPAK

Page 11: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

SANWACANA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam

yang maha pengasih lagi maha penyayang. Shalawat dan salam tak lupa semoga

selalu tercurahkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW sebagai

pembawa Rahmatan Lil’Aalaamiin. Atas kehendak Allah SWT penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Efikasi Diri, Sikap Dan Norma

Subyektif yang Memengaruhi Keputusan Mahasiswa untuk Berwirausaha

(Studi pada Mahasiswa di Bandar Lampung)”. Skripsi ini merupakan salah satu

syarat dalam rangka mencapai gelar Sarjana Administrasi Bisnis.

Segala kemampuan telah penulis curahkan untuk menyelesaikan skripsi ini,

namun tidak menutup kemungkinan masih terdapat kekurangan, baik yang

menyangkut dari segi isi maupun tulisannya. Untuk itu segala kritik dan saran

yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi

ini.

Penulis juga menyadari, bahwa tanpa bantuan dan dukungan serta bimbingan dari

berbagai pihak dalam hal materiil maupun sepiritual, penulisan skripsi ini tidak

akan terlaksana dengan baik. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis

dengan segala hormat dan tulus mengucapkan terima kasih kepada :

Page 12: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

1. Bapak Ahmad Rifai, S.Sos., M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu

Adminsitrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lampung.

2. Bapak Drs. A. Efendi., M.M selaku Dosen Pembimbing Utama yang

telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan

arahan kepada penulis.

3. Ibu Dra. Fenny Saptiani, M.Si selaku Dosen Pembimbing Pembantu

yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing dan

memberikan arahan kepada penulis.

4. Bapak Hartono, S.Sos., M.A selaku Dosen Pembahas yang telah

bersedia menjadi pembahas skripsi dan memberikan arahan, masukan

serta saran kepada penulis.

5. Bapak Suprihatin Ali, S.Sos, M.Sc selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang telah bersedia memberikan arahan, masukan dan saran

kepada penulis.

6. Seluruh staf pengajar dan karyawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik.

7. Seluruh jajaran dosen di FISIP UNILA, seluruh staf Tata Usaha dan

pegawai di FISIP.

8. Para Mahasiswa dan Mahasiswi baik di Unila dan seluruh kampus

yang berada di Bandar Lampung yang telah meluangkan waktu untuk

menjadi responden dan memberikan semua informasi terkait dengan

penelitian.

Page 13: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

9. Untuk Bapaku yang tercinta, salam hormat dan sayang untuk bapak,

yang senantiasa memberi nasehat tanpa bosan, mendukungku, juga

membiayaiku selama kuliah, sehat selalu pak doakan anakmu ini agar

menjadi orang sukses dunia akhirat, semua ini ku perjuangkan untuk

bapak.

10. Untuk mamaku tercinta, yang penuh kasih membesarkanku tanpa lelah

dari dalam kandungan hingga sampai sekarang, menjaga dan memberi

kasih sayang yang tulus kepadaku, doakan selalu anakmu ini mak agar

senantiasa dipermudah disetian jalannya.

11. Untuk adiku Humam Shabir, adik satu-satunya yang super bandel tapi

selalu menjadi teman kala dirumah, semoga adek bisa mengikuti jejak

mamasmu yang baik-baik dan jangan mengikuti jejak mamasmu yang

buruk-buruk selalu bahagiakan orantua dan menjadi anak yang baik

dek.

12. Untuk Kekasih hati dek Desi Ratna Wati dan keluarga besar terima

kasih dek yang selalu menemani dan membantu abang dari masuk

kuliah sampai lulus, trimakasih dorongan masukan untuk tidak

menyerah dalam kuliah.

13. Teman-temanku dikampus Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, dan juga

buat Arham dan Bagus yang semasa aku ngelaju di beri tempat

bersinggah dan menginap. Terimakasih buat temen-temen yang hadir

di seminarku. Untuk Esti yang bantu konsumsi seminarku, petugas

seminar dan temen KKN Padang Ratu terimakasih semua yang gak

bisa aku sebutin satu-satu.

Page 14: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

14. Dan seluruh rekan yang telah berpartisipasi, baik langsung maupun

tidak langsung sehingga sekripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Demikianlah sanwacana ini disusun. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi

banyak pihak. Mohon maaf atas semua kekurangannya dan semoga sekripsi ini

dapat digunakan sebagai referensi tambahan oleh berbagai pihak, selamat

membaca dan terimakasih.

Bandar Lampung, 20 Agustus 2018

Penulis,

Ilham Mustofa

Page 15: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ................................................................................................. iDAFTAR TABEL ........................................................................................ iiiDAFTAR GAMBAR ................................................................................... ivDAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. v

I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang .................................................................................. 11.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 141.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 141.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 15

II. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Landasan Teori ................................................................................... 16

2.1.1 Teori Planned Behavior ........................................................... 162.1.2 Efikasi Diri ............................................................................... 182.1.3 Sikap ......................................................................................... 202.1.4 Norma Subyektif ...................................................................... 212.1.5 Pengambilan Keputusan ........................................................... 222.1.6 Definisi Kewirausahaan ........................................................... 25

2.2 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 272.3 Kerangka Berpikir .............................................................................. 292.4 Model Penelitian ................................................................................. 322.5 Hipotesis ............................................................................................. 33

III. METODE PENELITIAN3.1 Jenis Penelitian ................................................................................... 34

3.1.1 Variabel Bebas (Independent) .................................................. 353.1.2 Variabel Terikat (Dependent) .................................................... 35

3.2 Sumber Data ....................................................................................... 353.3 Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 36

3.3.1 Objek Penelitian ....................................................................... 363.3.2 Lokasi Penelitian ...................................................................... 36

3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 373.4.1 Angket atau Kuesioner ............................................................. 37

3.5 Skala Pengukuran ............................................................................... 373.6 Definisi Konseptual ............................................................................ 38

Page 16: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

ii

3.7 Definisi Operasional ........................................................................... 403.8 Populasi dan Sampel .......................................................................... 413.9 Teknik Pengambilan Sampel .............................................................. 443.10 Teknik Pengujian Instrumen ............................................................. 45

3.10.1 Uji Validitas ........................................................................... 463.10.2 Uji Reliabilitas ......................................................................... 47

3.11 Teknik Analisis dan Pengujian ......................................................... 503.11.1 Analisis Deskriptif .................................................................. 503.11.2 Analisis Regresi Linier Berganda .......................................... 513.11.3 Uji Asumsi Klasik .................................................................. 52

3.11.3.1 Uji Normalitas .......................................................... 523.11.3.2 Uji Multikolinearitas ............................................... 523.11.3.3 Uji Heteroskedastisitas .............................................. 53

3.12 Uji Hipotesis ..................................................................................... 543.12.1 Uji t ......................................................................................... 543.12.2 Uji f ........................................................................................ 54

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN4.1 Hasil Analisis Karakteristik Responden ............................................... 56

4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ................................ 564.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................. 584.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Mahasiswa Pada Studi .... 594.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Keterangan Wirausaha ... 604.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Latar Belakang Keluarga 61

4.2 Hasil Analisis Penelitian ...................................................................... 624.2.1 Analisis Deskriptif Kategori Variabel ........................................ 624.2.2 Efikasi Diri ................................................................................. 634.2.3 Sikap ............................................................................................ 654.2.4 Norma Subyektif ......................................................................... 674.2.5 Keputusan Berwirausaha ............................................................. 694.2.6 Analisis Regresi Linier Berganda ............................................... 71

4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 734.3.1 Uji Normalitas .............................................................................. 734.3.2 Uji Multikolinearitas ................................................................... 734.3.3 Uji Heteroskedastisitas ................................................................ 74

4.4 Hasil Uji Hipotesis ............................................................................... 754.5 Pembahasan .......................................................................................... 78

V. KESIMPULAN DAN SARAN5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 825.2 Saran ..................................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

Page 17: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tingkat Pengangguran Berdasarkan Pendidikan yang Ditamatkan ... 62. Penelitian Terdahulu ......................................................................... 283. Variabel Independent dan Dependent ............................................... 354. Definisi Operasional Variabel .......................................................... 415. Hasil Uji Validitas ............................................................................ 476. Indikator Tingkat Reliabilitas .............................................................. 497. Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................ 498. Tanggapan Responden Mengenai Efikasi Diri .................................... 639. Tanggapan Responden Mengenai Sikap .............................................. 6510. Tanggapan Responden Mengenai Norma Subyektif .......................... 6711. Tanggapan Responden Mengenai Keputusan Berwirausaha .............. 6912. Rekapitulasi Hasil Uji Regresi Linier Berganda ................................ 7113. Hasil Uji R2 ................................................................................................................................... 7514. Perhitungan Uji t ................................................................................. 7615. Perhitungan Uji F ................................................................................ 77

Page 18: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Jumlah Penduduk Negara-negara ASEAN .................................. 22. Perekonomian Indonesia dan Beberapa Negara ASEAN .......... 33. Grafik Tingkat Pengangguran Berdasarkan Pendidikan yang

Ditamatkan pada Bulan Agustus 2016 ........................................ 74. Grafik Tingkat Pengangguran Berdasarkan Pendidikan yang

Ditamatkan pada Bulan Februari 2017 ....................................... 75. Ciri-ciri Seorang Entrepreneur .................................................. 96. Theory of Planned Behavior ...................................................... 187. Model Penelitian ........................................................................ 328. Teknik Sampling

Probability Sampling dan Non Probability Sampling ............... 449. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ................................ 5710. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 5811. Karakteristik Responden Berdasarkan Mahasiswa pada Studi ... 5912. Karakteristik Responden Berdasarkan Keterangan

Wirausahaan ............................................................................... 6013. Karakteristik Responden Berdasarkan Latar Belakang Keluarga .. 6114. Grafik Variabel Efikasi Diri ........................................................ 6415. Grafik Variabel Sikap ................................................................. 6616. Grafik Variabel Norma Subyektif ............................................... 6817. Grafik Variabel Keputusan Berwirausaha .................................. 70

Page 19: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Kuesioner ............................................................................................ 912. Data Uji Validitas Dan Reliabilitas .................................................... 943. Validitas X1 (Efikasi Diri) .................................................................. 964. Validitas X2 (Sikap) ........................................................................... 975. Validitas X3 (Norma Subyektif) ......................................................... 986. Validitas Y (Keputusan Berwirausaha) .............................................. 997. Reliabilitas X1 (Efikasi Diri) ............................................................ 1008. Reliabilitas X2 (Sikap) ..................................................................... 1009. Reliabilitas X3 (Norma Subyektif) ................................................... 10010. Reliabilitas Y (Keputusan Berwirausaha) ........................................ 10011. Data Penelitian .................................................................................. 10112. Hasil Uji Karakteristik Responden ................................................... 10313. Hasil Uji Deskriptif Variabel ............................................................ 10414. Data Uji Kategorisasi......................................................................... 10515. Hasil Uji Deskriptif Variabel ............................................................ 10716. Hasil Uji Kategorisasi Variabel ........................................................ 10817. Pengolahan Uji Normalitas................................................................ 11018. Pengolahan Uji Multikolinieritas....................................................... 11119. Pengolahan Uji Heteroskedasitas ...................................................... 11320. Pengolahan Uji Regresi Linear Berganda.......................................... 11421. Titik Persentase Distribusi t............................................................... 11622. Titik Persentase Distribusi F.............................................................. 11723. Tabel r (Person product Moment)...................................................... 11824. Tabel Frekuensi Jawaban Responden................................................ 119

Page 20: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau pengertian bahasa internasionalnya

ASEAN Economic Community merupakan sebuah kesepakatan dari negara-negara

yang masuk anggota ASEAN untuk meningkatkan kemajuan dan perkembangan

dalam bidang perekonomian seperti bidang perdagangan dan jasa. MEA telah

diberlakukan mulai tanggal 31 desember 2015. Pemberlakuan MEA membawa

implikasi pada adanya kebebasan arus barang, jasa, modal dan sumber daya

manusia untuk keluar masuk (free exit and free entry) di berbagai negara kawasan

ASEAN (Prianto, 2015).

Hambatan yang selama ini menghalangi pergerakan berbagai sumber daya dan

aktivitas ekonomi di kawasan ASEAN, seperti kebijakan tarif dan non tarif mulai

ditiadakan. Pemberlakuan ini membuat semua negara di kawasan ASEAN

memiliki peluang yang sama untuk menjadi basis kegiatan produksi barang dan

jasa. Indonesia sebelum menjadi anggota MEA banyak terdengar kegalauan

tentang kesiapannya menghadapi MEA. Meskipun demikian dari berbagai media

online kita membaca berbagai upaya dilakukan oleh Indonesia untuk

mempersiapkan diri menghadapi MEA. Pembangunan berbagai sarana

infrastruktur seperti jalan, rel kereta api, pelabuhan dan telekomunikasi terus

dikembangkan.

Page 21: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

2

Indonesia sesungguhnya memiliki keunggulan komparatif bila dibandingkan

dengan sesama negara anggota ASEAN. Terutama berkaitan dengan jumlah

penduduk terbesar dibandingkan negara-negara ASEAN lainya ( Prianto, 2015).

Sumber Gambar: Http://Sukasosial.blogspot.com

Gambar 1. Jumlah Penduduk Negara-negara ASEAN.

Jumlah penduduk tersebut menunjukan bahwa Indonesia menempati peringkat

pertama dengan nilai 255,5 % penduduk terbanyak dibanding negara ASEAN

lainnya.

Indonesia juga kaya dengan sumber daya alam, kaya budaya dan kaya dengan

berbagai tempat-tempat yang indah dan eksotis yang bila mampu dikemas dengan

sungguh-sungguh dapat dijual dalam kegiatan pariwisata. Lokasi Indonesia yang

sangat setrategis, berada di antara dua samudra dan dua benua seharusnya juga

bisa mendukung Indonesia sebagai pusat perdagangan di kawasan ASEAN.

255.5

102.5

90.7

65.1

53.9

30.8 15.4 6.8 5.5 0.4

Jumlah Penduduk Negara-negaraASEAN

Indonesia

Filipina

Vietnam

Thailand

Myanmar

Malaysia

Kamboja

Laos

Singapura

Page 22: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

3

Era MEA saat ini menuntut Indonesia untuk memiliki kesiapan bersaing secara

head to head dengan negara-negara ASEAN lainnya. Kekuatan perekonomian

Indonesia, dari berbagai analisis beberapa lembaga keuangan internasiaonal

memprediksi Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia.

Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memprediksi

indonesia akan meraih pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tertinggi di

antara enam negara utama di ASEAN pada preode 2012-2016. Ekonomi

Indonesia akan tumbuh 6,6% rata-rata, diatas rata-rata 6 negara ASEAN yang

sebesar 5,6% ( Prianto, 2015).

Sumber Gambar: matacorpora.com

Gambar 2. Perekonomian Indonesia dan Beberapa Negara ASEAN.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup bagus, selain itu Prianto (2015)

mengatakan bahwasannya Indonesia selama 5 tahun, antara 2009-2013

pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata mencapai 5,9% per tahun. Wilayah

6.1

6.36.9 6.67.2

4.65.6 5.3

7.3

4.5

5.1 4.9

14.5

5.64.8 4.6

7.8

2.54.9 4.5

6.85.9 6.7 6.3

0

2

4

6

8

10

12

14

16

2010 2011 2016 2012-2016

Perekonomian Negara ASEAN

Indonesia

Malaysia

Filipina

Singapura

Thailand

Vietnam

Page 23: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

4

yang luas, mayoritas jumlah penduduk dalam kelompok usia produktif, dan

sumber daya alam yang melimpah maka peluang indonesia untuk menjadi

kekuatan ekonomi dunia sangat terbuka lebar.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif selama beberapa tahun terakhir

berdampak langsung terhadap meninggalnya pendapatan per kapital (IPC) dan

penurunan angka pengangguran. Peningkatan IPC dan berkurangnya angka

penganguran merupakan indikator meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

Peningkatan IPC berdampak pada pengeluaran konsumsi, selanjutnya berdampak

pada tumbuhnya kegiatan usaha yang mempengaruhi besarnya produk domestik

bruto (PDB). Tahun 2016 world bank melaporkan PDB Indonesia terus

meningkat, dari $857 tahun 2000 menjadi $3.603 tahun 2016, Indonesia berada

pada urutan ke 17 dari kelompok negara G20 (Prianto, 2015).

Meningkatnya IPC telah membentuk masyarakat yang masuk dalam kategori

kelompok kelas menengah (middle class economy). Populasi kelas menengah

hingga kaum elit di Indonesia pada tahun 2020 diprediksi mencapai 141 juta jiwa.

Kelompok masyarakat berpendapatan menengah inilah yang berkontribusi pada

semaraknya kegiatan konsumsi di dalam negara. Dilaporkan oleh BPS, sampai

dengan tahun 2013, kontribusi kegiatan konsumsi masyarakat bagi perkembangan

ekonomi Indonesia berada pada kisaran angka 50%. Bank Indonesia membuat

laporan senada. Jumlah kelas menengah di Indonesia telah melampaui angka 60%

dari total penduduk Indonesia dan hal ini akan menjadi penggerak konsumsi

domestik, sekaligus menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Biro Pusat Stastistik (BPS) menyatakan bahwa antara tahun 2010 sampai dengan

Page 24: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

5

2012 konsumsi masyarakat Indonesia menyumbang pertumbuhan PDB masing-

masing sebesar 56,6%; 54,6% dan 54,8% (Sumber BPS 2013).

Meningkatnya konsumsi domestik bila tidak diimbangi dengan peningkatan

produktivitas di sektor domestik menjadi penyebab membengkaknya angka

impor. Satu permasalahan penting yang harus dijawab oleh Indonesia seiring

dengan meningkatnya jumlah kelas menengah yaitu apakah meningkatnya jumlah

kelas menengah segera diiringi dengan meningkatnya produktivitas nasional.

Data-data diatas dapat dijadikan pertimbangan pentingnya mendorong kelompok

menengah untuk memiliki life style baru di bidang kewirausahaan dan ekonomi

kreatif.

Jumlah pengusaha di Indonesia tidaklah banyak kebanyakan penduduk indonesia

masih suka bekerja pada orang lain. Indonesia membutuhkan sedikitnya 2% untuk

bisa menjadi negara maju, suatu negara bisa menjadi makmur apabila terdapat

entrepreneur sedikitnya 2% dari jumlah penduduk yang ada. Negara Indonesia

yang ingin menjadi negara maju harus meningkatkan jumlah wirausahanya 0,44

persen atau sebesar 1,108 juta orang (Rasul, 2013). Meningkatkan jumlah

wirausahawan di Indonesia tentu tidaklah mudah, banyak orang yang masih takut

untuk berwirausaha. Dunia wirausaha merupakan dunia bisnis yang penuh resiko

dan ketidakpastian, yaitu antara keberhasilan dan kegagalan mudah terjadi di

dalamnya. Masyarakat harus dapat mengantisipasi kegagalan dalam berwirausaha

dan harus pantang menyerah untuk terus mengembangkan juga berinovasi.

Masyarakat Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan lowongan pekerjaan yang

disediakan pemerintah hanya karena takut berwirausaha. Sedikitnya lapangan

Page 25: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

6

kerja dan banyaknya masyarakat yang ingin bekerja akan menimbulkan sulitnya

mendapat perkerjaan dikarenakan persaingan yang ketat, hasilnya masyarakat

yang gagal dalam persaingan akan menjadi pengangguran. Laporan Internasional

Labour Organization (ILO) mencatat jumlah pengangguran tahun 2017 sekitar 7

juta jiwa (5,5%). Jumlah terbesar pengangguran berasal dari tamatan satuan

pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah (Hidayah, 2011).

Kondisi seperti ini akan diperburuk lagi dengan adanya persaingan global, yang

menuntut masyarakat indonesia untuk dapat bersaing bersama negara lain.

Tabel 1. Tingkat PengangguranBerdasarkan Pendidikan yang Ditamatkan

NOPendidikan Tinggi yang

Ditamatkan Agustus 2016 Februari 20171

Tidak/belum pernah sekolah 59,346 92,3312

Belum/tidak tamat SD 384 546,8973

SD 1,035,731 1,292,2344

SLTP 1,294,483 1,281,2405

SLTA Umum 1,950,626 1,552,8946

SLTA Kejuruan 1,520,549 1,383,0227

Diploma I,II,III/Akademi 219,736 249,7058

Universitas 567,235 606,939

Total 7,031,775 7,005,262Sumber : BPS, (sakernas) pengangguran di indonesia

Page 26: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

7

Gambar 3. Grafik Tingkat Penganguran Berdasarkan Pendidikan yang Ditamatkanpada Bulan Agustus 2016

Gambar 4. Grafik Tingkat Penganguran Berdasarkan Pendidikan yang Ditamatkanpada Bulan Februari 2017

0

500,000

1,000,000

1,500,000

2,000,000

2,500,000

Monday, August 01, 2016

Tidak/belum pernah sekolah

Belum/tidak tamat SD

SD

SLTP

SLTA Umum

SLTA Kejuruan

Diploma I,II,III/Akademi

Universitas

0

200,000

400,000

600,000

800,000

1,000,000

1,200,000

1,400,000

1,600,000

1,800,000

Wednesday, February 01, 2017

Tidak/belum pernah sekolah

Belum/tidak tamat SD

SD

SLTP

SLTA Umum

SLTA Kejuruan

Diploma I,II,III/Akademi

Universitas

Page 27: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

8

Tingkat pengangguran berdasarkan data di atas menunjukan bahwa dari beberapa

lulusan pendidikan mengalami kenaikan maupun penurunan jumlah penduduk.

Seperti lulusan SD maupun yang tidak tamat SD mengalami kenaikan, ini

disebabkan kurangnya pendidikan yang ditempuh sehingga sulit mendapat

pekerjaan. Pada jenjang lulusan SMP, SMA umum dan SMA kejuruan justru

mengalami penurunan, ini disebabkan kemungkinan dari lulusan ini sudah

memiliki cukup pendidikan dan bisa dipercaya ketika diberi pekerjaan, atau

kebanyakan mereka membuka usaha atau berwirausaha ketika tidak diterima

kerja. Selanjutnya lulusan diploma I, II, III dan sarjana justru mengalami kenaikan

dikarenakan lulusan ini cenderung menginginkan bekerja sesuai bidang jurusan

yang diambil sehingga jarang dari mereka mau berwirausaha atau berdagang

karena gengsi. Pengangguran ini akan menjadi beban pemerintah dan juga

masyarakat, sehingga dapat menghambat pembangunan nasional (BPS, 2013).

Usaha yang bisa dilakukan untuk mengurangi angka penganguran yaitu dengan

mengembangkan semangat kewirausahaan sedini mungkin melalui pendidikan

dan pengetahuan kewirausahaan yang baik. Pendidikan kewirausahaan sangat

diperlukan dan penting, anggota masyarakat dapat mengerti bagaimana

berwirausaha serta memanfaatkan secara optimal kemampuan dirinya, agar

menangkap peluang-peluang bisnis yang selalu muncul setiap saat. Melalui

pendidikan kewirausahaan, anggota masyarakat dapat memiliki pengetahuan

berusaha atau berbisnis secara mandiri, serta mampu memanfaatkan peluang yang

ada. Seorang entrepreneur apakah dia bawaan sejak lahir atau dari proses

pengembangan, pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

Page 28: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

9

Sumber gambar 3: Buku (Pengantar Bisnis) Hardjanto 2005.

Gambar 5. Ciri-Ciri Seorang Entrepreneur.

Pengertian kewirausahaan sangat bervariasi dalam (Hardjanto, 2005), menyebut

kewirausahaan sebagai proses, yakni proses penciptaan sesuatu yang baru (kreasi

baru) dan membuat sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada (inovasi).

Sedangkan wirausaha mengacu pada orang yang melaksanakan proses penciptaan

kesejahteraan atau kekayaan dan nilai tambah, melalui gagasan, memadukan

sumber daya dan merealisasikan gagasan tersebut menjadi kenyataan.

(Hardjanto, 2005), mengartikan kewirausahaan sebagai seseorang yang memiliki

tindakan kreatif yang membangun nilai dari sesuatu yang tidak tampak

sebelumnya. Hal tersebut merupakan upaya pengejaran kesempatan tanpa peduli

Ciri-Ciri Seorang Entrepreneur

a. Gemar berbisnis, tegar walaupun gagal

b. Percaya diri

c. Memiliki self determination atau locusof control

d. Mengelola resiko

e. Perubahan dipandang sebagaikesempatan

f. Toleran terhadap banyak pilihan

g. Inisiatif dan memiliki need forachivement

h. Kreatif

i. Memiliki pandangan luas

j. Waktu adalah berharga

k. Memiliki motivasi yang kuat

Page 29: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

10

terhadap sumber daya atau ketiadaan sumber daya di tengahnya. Hal ini

membutuhkan visi, kegemaran dan komitmen untuk memimpin yang lain

mencapai visi tersebut.

Kewirausahaan juga membutuhkan kemampuan untuk menghitung dan

mengambil resiko. Hardjanto (2005) mengidentifikasi bahwa seorang

entrepreneur (wirausaha) memiliki ciri inisiatif, memiliki tanggung jawab atau

wewenang dan berpandangan ke depan (berpengharapan= foresight). Schumpeter

mengatakan bahwa entrepreneur berfungsi mengkombinasikan faktor yang

produktif untuk diolah. Kombinasi faktor ini dilakukan pada kesempatan pertama

sebelum orang lain menjalankanya.

Pengertian kewirausahaan yang sederhana dapat dijelaskan bahwa kewirausahaan

merupakan wujud dari sesuatu, baik barang maupun jasa yang diciptakan oleh

pengusaha (entrepreneur) melalui proses inovasi dan kreasi. Salah satu

kesimpulan yang dapat ditarik dari berbagai pengertian tersebut, yaitu bahwa

kewirausahaan dipandang sebagai fungsi, mencakup eksploitasi peluang-peluang

yang muncul di pasar serta selalu berani menghadapi resiko untuk memperoleh

keuntungan, hal ini sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan inovatif.

Inovasi yang harus dikembangkan adalah penerapan ekonomi kreatif. Ekonomi

kreatif telah diantisipasi oleh pemerintah dengan memfokuskan pada penciptaan

barang dan jasa dengan mengandalkan keahlian, bakat dan kreatifitas sebagai

kekayaan intelektual. Diharapkan dengan menerapkan ekonomi kreatif, maka

akan menciptakan insan yang kreatif dan mampu untuk menciptakan barang dan

jasa baru. Menjadi wirausahawan yang mandiri dan bisa menciptakan lapangan

pekerjaan baru.

Page 30: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

11

Pemerintah menyadari bahwa konsep ekonomi kreatif yang ditetapkan sejak

pendidikan dasar akan mampu menciptakan insan kreatif dan menghasikan

wirausahawan tangguh dan mempunyai gagasan cemerlang. Diharapkan para

pemuda dapat menciptakan industri kreatif, produk-produk kreatif yang dapat

bersaing dengan produk luar negeri. Satuan lembaga pendidikan sudah diberikan

kewenangan untuk mengembangkan kurikulumnya sendiri, sehingga pendidikan

karakter dapat menjadi bagian dari program manajemen peningkatan mutu

berbasis sekolah yang terimplementasikan dalam pengembangan, pelaksanaan dan

evaluasi kurikulum oleh satuan pendidikan.

Perguruan tinggi sekelas Universitas pun telah menerapkan mata kuliah

kewirausahaan sebagai mata kuliah wajib yang harus di tempuh oleh mahasiswa.

Dalam mempengaruhi keputusan mahasiswa untuk mau berwirausaha tentu masih

sulit, kecenderungan rasa takut akan resiko bangkrut atau mengalami kerugian

menjadi momok yang senantiasa menghantui mahasiswa untuk berwirausaha,

kecenderungan ini membuat mahasiswa hanya berharap lulus dengan nilai bagus

dan di terima kerja, baik di instansi milik negara maupun swasta.

Angka kelulusan dari sekian Universitas di Indonesia sangat banyak. Berbanding

terbalik dengan lowongan kerja yang hanya sedikit. Bahkan untuk masuk bekerja

seorang lulusan mahasiswa baik diploma maupun sarjana harus bersaing dengan

puluhan, ratusan bahkan ribuan orang agar dapat masuk kedalam lembaga

pekerjaan yang membuka lowongan. Lulusan–lulusan ini harus melalui tes

terlebih dahulu untuk bisa bekerja. Universitas harus bisa memberikan dorongan

kepada mahasiswa agar mau berwirausaha dan menciptakan lapangan kerja,

Page 31: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

12

dimana dengan berwirausaha dapat mengurangi angka pengangguran dari lulusan

perguruan tinggi.

Menumbuhkan dan memengaruhi mahasiswa untuk berwirausaha ada beberapa

faktor diantaranya efikasi diri yaitu penilaian seseorang terhadap kemampuan

dirinya sendiri untuk melakukan sesuatu dan mendapatkan hasil yang di

ingginkan. Mahasiswa harus memiliki keyakinan terhadap kemampuannya untuk

berwirausaha, saat ini hampir sebagian besar lembaga pendidikan maupun

perguruan tinggi telah membekali muridnya dengan ilmu berwirausaha, agar

mahasiswa yakin akan kemampuannya dalam memutuskan untuk berwirausaha.

Berwirausaha juga dapat dipengaruhi oleh faktor sikap atau perilaku seseorang.

Sikap menurut Lubis (2010) menyatakan bahwa definisi sikap itu merupakan

kesiapan atau kesediaan seseorang untuk bertindak yang mengarah pada perilaku.

Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau

tingkah laku yang terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap

obyek. Pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan, yakni:

a) Menerima (receiving) diartikan bahwa orang (subyek) mau dan

memperhatikan stimulasi yang diberikan (obyek). Misalnya sikap orang

terhadap wirausaha dapat dilihat dari kesediaan dan perhatian orang itu

terhadap informasi-informasi tentang kewirausahaan;

b) Merespon (responding) memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan

dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah sesuatu indikasi dari sikap;

c) Menghargai (valuing) mengajak orang lain untuk mengerjakan atau

mendiskripsikan masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga, misalnya

Page 32: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

13

seorang mahasiswa mengajak kawannya untuk berwirausaha maka ini bukti

bahwa mahasiswa tersebut mempunyai sikap positif terhadap wirausaha;

d) Bertanggung Jawab (responsible) bertanggung jawab atas segala resiko

merupakan sikap yang paling tinggi, meskipun mendapat tentangan dari

keluarga.

Faktor berikutnya adalah norma subyektif yaitu persepsi seseorang mengenai

tekanan sosial untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku. Dorongan dari

keluarga, teman, lembaga pendidikan atau pihak lain yang dapat mempengaruhi

mahasiswa untuk berwirausaha. Feldman (2012) menjelaskan bahwa norma

subyektif adalah persepsi tentang tekanan sosial dalam melaksanakan

kewirausahaan. Norma subyektif yaitu keyakinan individu untuk mematuhi

arahan atau anjuran orang di sekitarnya untuk turut dalam melakukan aktifitas

berwirausaha.

Theory of Planned Behavior (TPB) Ijzen (2006) bahwa sebuah perilaku dengan

keterlibatan tinggi membutuhkan keyakinan dan evaluasi untuk menumbuhkan

efikasi diri, sikap dan norma subyektif dengan intensi sebagai mediator pengaruh

berbagai faktor-faktor motivasional yang berdampak pada suatu perilaku.

Keputusan berwirausaha merupakan perilaku dengan keterlibatan tinggi (high

involvement) karena dalam mengembil keputusan akan melibatkan faktor percaya

pada kemampuan diri sendiri (efikasi diri), sikap dan dukungan lingkungan

(norma subyektif). Fokus dari Theory of Planned Behavior yaitu pada niat

seseorang dalam melakukan suatu perilaku, karena niat merupakan dasar dari

suatu perilaku. Teori ini memperkuat bahwasannya faktor efikasi diri, sikap dan

norma subyektif berpengaruh terhadap keputusan seseorang dalam berwirausaha.

Page 33: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

14

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian mengenai:

“Efikasi Diri, Sikap dan Norma Subyektif yang Mempengaruhi Keputusan

Mahasiswa untuk Berwirausaha (Studi pada Mahasiswa di Bandar

Lampung)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dikaji

dalam proposal ini adalah:

1. Seberapa besar pengaruh efikasi diri terhadap keputusan mahasiswa untuk

berwirausaha?

2. Seberapa besar pengaruh sikap terhadap keputusan mahasiswa untuk

berwirausaha?

3. Seberapa besar pengaruh norma subyektif terhadap keputusan mahasiswa

untuk berwirausaha?

4. Seberapa besar pengaruh efikasi diri, sikap dan norma subyektif terhadap

keputusan mahasiswa untuk berwirausaha?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh:

1. Efikasi diri terhadap keputusan mahasiswa untuk berwirausaha.

2. Sikap terhadap keputusan mahasiswa untuk berwirausaha.

3. Norma subyektif terhadap keputusan mahasiswa untuk berwirausaha.

4. Efikasi diri, sikap dan norma subyektif terhadap keputusan mahasiswa untuk

berwirausaha.

Page 34: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

15

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat:

1. Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta menambah pengalaman

penulis dalam mengimplementasikan pengetahuan kedalam karya tulis.

2. Bagi Mahasiswa

Memberikan gambaran tentang pembuatan skripsi, khususnya yang berkaitan

dengan faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa untuk berwirausaha.

3. Bagi Universitas

Dapat menambah dan memperkaya hasil-hasil penelitian, khususnya yang

berkaitan dengan aspek kewirausahaan.

4. Bagi Masyarakat Luas

Sebagai wacana dan pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

keputusan dalam berwirausaha.

Page 35: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

16

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori of Planned Behavior

Theory of planned behavior merupakan teori yang dikembangkan oleh Ajzen

penyempurnaan dari theory of reasoned action yang dikemukakan oleh Ijzen

(2006). Fokus utama dari teori of planned behavior ini sama seperti teori

reasoned action yaitu intensi individu untuk melakukan perilaku tertentu. Intensi

dianggap dapat melihat faktor-faktor motivasi yang memengaruhi perilaku.

Intensi merupakan indikasi seberapa keras orang mau berusaha untuk mencoba

dan berapa besar usaha yang akan dikeluarkan individu untuk melakukan suatu

perilaku.

Theory of reasoned action mengatakan ada dua faktor penentu intensi yaitu sikap

individu terhadap perilaku dan norma subyektif. Sikap menurut Feldman (2012)

menyatakan bahwa definisi sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan

seseorang untuk bertindak yang mengarah pada perilaku. Sedangkan norma

subyektif adalah persepsi seseorang terhadap tekanan sosial untuk melakukan atau

tidak melakukan perilaku tertentu. Teori reasoned action belum dapat

menjelaskan tingkah laku yang tidak sepenuhnya berada di bawah kontrol

Page 36: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

17

seseorang. Theory of planned behavior satu faktor yang menentukan intensi yaitu

perceived behavioral control.

Perceived behavioral control merupakan persepsi individu terhadap kontrol yang

dimilikinya sehubungan dengan perilaku tertentu. PBC memiliki tiga faktor yaitu

sikap, norma subyektif, dan perceived behavioral control dapat memprediksi

intensi individu dalam melakukan perilaku tertentu Feldman (2012) .

1. Sikap terhadap prilaku (attitude toward behavior), yaitu penilaian individu

secara umum terhadap perilaku. Semakin positif penilaian individu terhadap

suatu prilaku. Semakin positif penilaian individu secara umum terhadap

prilaku, maka semakin besar pula kemungkinan perilaku tersebut untuk

ditampilkan.

2. Norma subyektif (subyective norm), yaitu persepsi individu terhadap nilai,

kepercayaan, maupun norma yang dipegang oleh orang-orang terdekat

(significant others) dari individu, dan seberapa jauh hal tersebut

mempengaruhi individu untuk menampilkan atau tidak menampilkan

perilaku tertentu. Bila individu yakin bahwa kebanyakan significant others

mengharapkannya untuk melakukan suatu tertentu, maka individu tersebut

cenderung akan menampilkan perilaku tersebut.

3. Kendali tingkah laku yang dipersepsikan (perceived behavioral control),

yaitu persepsi individu mengenai kemungkinan dilakukannya perilaku, yang

menjadi prediktor yang penting terhadap muncul atau tidaknya perilaku.

Individu cenderung untuk memilih perilaku yang mereka yakini bisa mereka

Page 37: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

18

kendalikan dan kuasai. Hal ini serupa dengan self efficacy, karena baik

perceived behavioral control maupun self efficacy sama-sama menekankan

pada persepsi kemampuan yang dimiliki untuk menampilkan suatu perilaku.

Sumber: www. Theory of planned behavior.com Ijzen (2006).

Gambar 6. Theory of Planned Behavior.

2.1.2 Efikasi Diri

Efikasi diri yaitu penilaian seseorang terhadap kemampuan dirinya sendiri untuk

melakukan sesuatu dan mendapatkan hasil yang di ingginkan dirinya saat

berwirausaha.

Efikasi diri menurut King (2012):

Efikasi diri adalah keyakinan bahwa seseorang dapat menguasai suatusituasi dan menghasilkan berbagai hasil positif. Lebih lanjut, King (2012)menjelaskan bahwa “efikasi diri membantu orang-orang dalam berbagaisituasi yang tidak memuaskan dan mendorong mereka untuk meyakinibahwa mereka dapat berhasil dalam usahanya’’.

Menurut Matteson (2006) efikasi diri merupakan keyakinan diri seseorang

mengenai kemampuannya untuk melakukan suatu wirausaha dengan berhasil.

Intensitas

Sikap TerhadapPerilaku

PerceivedBehavioral Control

NormaSubyektif

Perilaku

Page 38: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

19

Faktor yang berperan penting dalam pengembangan efikasi diri seseorang adalah

pengalaman masa lalu. Jika pada masa lalu seseorang berhasil dalam

berwirausaha, seseorang akan lebih memiliki rasa percaya diri dan keyakinan

yang meningkat dalam kemampuannya untuk melaksanakan wirausaha tersebut.

efikasi diri berhubungan dengan kinerja seseorang dalam pekerjaan, pilihan karier,

pembelajaran dan pencapaian, serta kemampuan beradaptasi dengan teknologi

baru.

Bandura (2006) efikasi diri adalah mengacu pada keyakinan seseorang mengenai

kemampuannya untuk memobilisasi motivasi, sumber daya kognitif, dan tindakan

yang diperlukan agar berhasil dalam berwirausaha dalam beberapa hal. Individu

yang memiliki efikasi tinggi berfokus pada peluang yang layak dikejar dan

melihat rintangan sebagai hal yang dapat diatasi. Individu dengan efikasi diri

tinggi pasti akan mengharapkan keberhasilan dan mendapatkan yang diinginkan

serta insentif hasil yang positif saat berwirausaha.

Seseorang yang mempunyai kepercayaan bahwa orang tersebut akan menjadi

seorang entrepreneur yang sukses maka semakin besar pula keinginan orang

tersebut untuk menjadikan entrepreneurship sebagai pilihan dalam berkarier

nantinya (king, 2012). Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat

disederhanakan bahwa efikasi diri merupakan keyakinan pada kemampuan yang

dimiliki oleh seseorang. Apabila seseorang tidak yakin dapat memproduksi hasil

yang mereka inginkan, mereka memiliki sedikit motivasi untuk bertindak.

Seseorang yang memiliki efikasi diri tinggi mempunyai potensi untuk dapat

mengubah kejadian di lingkungannya, akan lebih mungkin untuk bertindak dan

Page 39: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

20

lebih mungkin untuk menjadi sukses daripada orang yang mempunyai efikasi diri

yang rendah.

Beberapa teori yang menjelaskan tentang efikasi diri diri maka dapat disimpulkan

bahwa efikasi diri dapat memengaruhi niat berwirausaha dari sisi internal yaitu

rasa kepercayaan diri untuk memulai suatu usaha. efikasi diri menggunakan

beberapa indikator dari uraian diatas diantaranya yaitu pengalaman masa lalu

dalam mengembangkan usaha, keyakinan diri untuk memulai wirausaha,

mempunyai keyakinan dalam menjalankan usaha, mampu melihat peluang yang

layak dikejar dalam berwirausaha, kemampuan diri untuk mengelola usaha,

kemampuan mengatasi rintangan atau resiko dalam berwirausaha.

2.1.3 Sikap

Sikap menurut Notoatmodjo (2003):

menyatakan bahwa, definisi sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaanseseorang untuk bertindak. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup,bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka.

Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap obyek. Pengetahuan sikap ini

terdiri dari berbagai tingkatan, yakni: a) menerima (receiving) diartikan bahwa

orang (subyek) mau dan memperhatikan stimulasi yang diberikan (obyek).

Misalnya sikap orang terhadap wirausaha dapat dilihat dari kesediaan dan

perhatian orang itu terhadap informasi-informasi tentang kewirausahaan; b)

merespon (responding) memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah sesuatu indikasi dari sikap; c)

menghargai (valuing) mengajak orang lain untuk mengerjakan atau

mendiskripsikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga, misalnya

Page 40: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

21

seorang mahasiswa mengajak kawannya untuk berwirausaha maka ini bukti

bahwa mahasiswa tersebut mempunyai sikap positif terhadap wirausaha; d)

bertanggung jawab (responsible) bertanggung jawab atas segala resiko adalah

merupakan sikap yang paling tinggi, meskipun mendapat tentangan dari keluarga.

Dalam beberapa penelitian kewirausahaan sikap berwirausaha dioperasionalkan

dalam toleransi resiko, dan berani menghadapi rintangan. Jadi sikap dapat

mempengaruhi niat seseorang untuk berwirausaha dari keputusan dia untuk

mengambil resiko atau menghindarinya. Kesimpulan teori-teori tersebut tentang

sikap yaitu kecenderungan seseorang untuk bereaksi secara efektif terhadap resiko

yang akan dihadapi didalam bisnis. Sikap juga memiliki beberapa indikator yaitu

kesedian untuk menerima informasi-informasi tentang kewirausahaan, memberi

jawaban apabila ditanya tentang kewirausahaan, mengajak orang lain untuk

berwirausaha, dan bertanggung jawab atas segala resiko yang dihadapi dalam

berwirausaha.

2.1.4 Norma Subyektif

Menurut Feldman (2012) Norma subyektif (subyective norm), yaitu persepsi

individu terhadap nilai, kepercayaan, maupun norma yang dipegang oleh orang-

orang terdekat (significant others) dari individu, dan seberapa jauh hal tersebut

mempengaruhi individu untuk menampilkan atau tidak menampilkan perilaku

tertentu. Bila individu yakin bahwa kebanyakan significant others

mengharapkannya untuk melakukan suatu tertentu, maka individu tersebut

cenderung akan menampilkan perilaku tersebut. Norma subyektif merupakan

Page 41: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

22

keyakinan individu terhadap lingkungan sekitarnya dan motivasi individu untuk

mengikuti norma tersebut. Aspek pokok dari norma subjektif yaitu keyakinan

akan harapan, merupakan pandangan dari pihak lain yang dianggap penting oleh

individu yang menyarankan individu untuk harus atau tidak harus berperilaku.

Norma subyektif bisa memengaruhi niat berwirausaha dari sisi eksternal berupa

dukungan akan lingkungan, baik keluarga maupun lingkungan kampus. Seseorang

akan mendapatkan semangat bila mendapatkan dukungan dari orang sekitar di

lingkungannya. Feldman (2012) menjelaskan bahwa norma subyektif adalah

persepsi tentang tekanan sosial dalam melaksanakan kewirausahaan. Norma

subyektif yaitu keyakinan individu untuk mematuhi arahan atau anjuran orang di

sekitarnya untuk turut dalam melakukan aktifitas berwirausaha.

Kesimpulan dari penjelasan norma subjektif tersebut adalah kemampuan individu

untuk mematuhi anjuran orang sekitarnya untuk turut dalam berwirausaha.

Adapun indikatornya pendukung terciptanya norma subyektif adalah keyakinan

mendapat dukungan keluarga, keyakinan dukungan teman, keyakinan dukungan

dosen, keyakinan dari pengusaha sukses, dan keyakinan dari orang yang dianggap

penting.

2.1.5 Pengambilan Keputusan

Menurut Feldman (2012) Pengambilan keputusan merupakan bagian penting dari

aktifitas individual maupun bisnis. Pengambilan keputusan merupakan pilihan-

pilihan dari dua atau lebih alternatif. Pengambilan keputusan selain mengarahkan

terhadap pencapaian tujuan, juga setiap pengambilan keputusan melibatkan

Page 42: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

23

sejumlah resiko, jika keputusan yang diambil kurang tepat. Teori dasar

pengambilan keputusan berkisar pada pengambilan tujuh langkah pemecahan

apabila seseorang menghadapi suatu situasi problematik, yaitu:

1. Mengidentifikasikan masalah dan membuat definisinya.

2. Mengumpulkan dan mengelola data sehingga tersedia informasi yang

mutakhir, lengkap, dapat dipercaya dan tersimpan dengan baik sehingga

mudah untuk ditelusuri kembali apabila diperlukan.

3. Mengidentifikasikan berbagai alternatif yang mungkin ditempuh.

4. Menganalisa dan mengkaji setiap alternatif yang telah diidentifikasi untuk

mengetahui kelebihan dan kekuranganya.

5. Menjatuhkan pilihan pada satu alternatif yang tampaknya terbaik dalam arti

mendatangkan manfaat paling besar, sesuai dengan asas maksimisasi, atau

mengakibatkan kerugian yang paling kecil sesuai dengan asas minimisasi.

6. Melaksanakan keputusan yang diambil.

7. Menilai apakah hasil yang diperoleh sesuai dengan harapan dan rencana

atau tidak.

Kondisi-kondisi yang dihadapi wirausahawan dalam mengambil keputusan antara

lain sebagai berikut:

1. Kondisi kepastian sepenuhnya, kondisi ini hampir tidak pernah ditemui.

Kondisi ini, wirausahawan mengetahui dengan pasti hasil dari keputusan

yang diambilnya, karena ia memiliki semua informasi dan fakta. Contohnya

adalah pemilihan kredit di bank, kita dapat mengetahui dengan pasti jumlah

uang yang harus kita kembalikan ke bank karena kita tahu dengan pasti

Page 43: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

24

tingkat suku bunga di bank. Tetapi apakah tidak ada kemungkinan bahwa

kondisi politik tiba-tiba terguncang sehingga dapat mempengaruhi suku

bunganya.

2. Kondisi ketidak pastian sepenuhnya, kondisi ini adalah kebalikan dari

kondisi sebelumnya. Pada kondisi ini, wirausahawan sama sekali tidak tahu

hasil dari keputusan yang diambilnya. Hal ini terjadi mungkin tidak adanya

data empiris yang berkaitan dengan keputusan yang diambil tersebut.

3. Kondisi resiko, kondisi resiko terletak diantara ke dua kondisi diatas,

kondisi resiko terjadi apabila wirausahawan hanya memiliki sedikit

informasi mengenai hasil dari keputusan tersebut dilaksanakan.

4. Alat bantu dalam pengambilan keputusan dua perangkat yang populer

digunakan dalam mengambil keputusan:

1) Teori probilitas, Teori ini dapat menunjukan besarnya kemungkinan

akan terjadinya sebuah kemungkinan, dengan bantuan dari perangkat

itu diharapkan seseorang wirausahawan dapat memperkirakan

alternatif-alternatif yang memiliki nilai yang paling mungkin untuk

dipilih, rumus probilitas adalah: EV=I. P

Dimana:

EV= Expected value (nilai yang diharapkan)

I= Pendapatan yang dihasilkan

P= Besarnya kemungkinan untuk memperoleh pendapatan.

2) Pohon keputusan adalah sebuah bagan yang dapat menggambarkan

dari tiap-tiap keputusan yang diambil oleh wirausaha, setiap

keputusan tersebut disusun sedemikian rupa sesuai dengan tingkatan-

Page 44: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

25

tingkatan tertentu dari keputusan tersebut, bisa jadi keputusan yang

diambil merupakan keputusan yang ditentukan dari urutan yang

berupa keputusan umum dan dipecah-pecah menjadi keputusan yang

bersifat lebih khusus.

2.1.6 Definisi Kewirausahaan

Menurut Leornardus (2009) Kewirausahaan adalah suatu usaha menciptakan nilai

tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru

dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Kewirausahaan merupakan wujud

dari sesuatu, baik barang maupun jasa yang diciptakan oleh pengusaha

(entrepreneur) melalui proses inovasi dan kreasi.

Wirausaha adalah keberanian, keutamaan serta kepercayaan dalam memenuhi

kebutuhan serta memecahkan permasalahan ekonomi dengan kekuatan yang ada

pada diri sendiri dalam berwirausaha. Dari pengertian diatas bisa disederhanakan

bahwa pengertian wirausaha tidak hanya bersifat partikelir saja, tetapi

mengandung makna memiliki sifat keberanian, keuletan dan ketabahan dalam

menjalankan suatu aktivitas dengan mengandalkan pada kemampuan atau

kekuatan diri sendiri, untuk menciptakan barang atau jasa, berwirausaha juga

untuk mendapat pendapatan yang lebih baik.

Pengertian kewirausahaan diantaranya yaitu, Kasmir (2011) menyebut

kewirausahaan sebagai proses, yakni proses penciptaan sesuatu yang baru (kreasi

baru) dan membuat sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada (inovasi).

Sedangkan wirausaha mengacu pada orang yang melaksanakan proses penciptaan

Page 45: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

26

kesejahteraan/kekayaan dan nilai tambah, melalui peneloran dan penetasan

gagasan, memadukan sumber daya dan merealisasikan gagasan tersebut menjadi

kenyataan.

Timmons, et al (1994), mengartikan kewirausahaan sebagai seseorang yang

memiliki tindakan kreatif yang membangun nilai dari sesuatu yang tidak tampak

sebelumnya. Hal tersebut merupakan upaya pengejaran kesempatan tanpa peduli

terhadap sumber daya atau ketiadaan sumber daya di tengahnya. Hal ini

membutuhkan visi, kegemaran dan komitmen untuk memimpin yang lain

mencapai visi tersebut. Kewirausahaan juga membutuhkan kemampuan untuk

menghitung dan mengambil resiko.

Schumpeter (2012) mengidentifikasi bahwa seorang entrepreneur (wirausaha)

memiliki ciri:

inisiatif, memiliki tanggung jawab atau wewenang dan berpandangan kedepan (berpengharapan= foresight). Schumpeter mengatakan bahwaentrepreneur berfungsi mengkombinasikan faktor yang produktif untukdiolah. Kombinasi faktor ini dilakukan pada kesempatan pertama sebelumorang lain menjalankanya.

Sifat-sifat yang perlu dimiliki oleh seorang wirausahawan adalah sebagai berikut:

1. Suka terhadap tantangan-tantangan yang membawa dirinya pada keinginan

untuk mencoba tantangan tersebut.

2. Resiko bukan faktor yang paling dipertimbangkan dalam melakukan

sesuatu.

3. Kepercayaan akan kemampuan diri melebihi dorongan dari orang lain.

4. Berani menerima kegagalan dan menjadikan kegagalan itu sebagai

pembimbing utama.

5. Suka dan dapat bergaul dengan orang lain.

Page 46: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

27

6. Berorientasi ke masa depan.

Ciri-ciri seorang entrepreneur:

1. Gemar berbisnis, tegar walaupun gagal.

2. Percaya diri.

3. Memiliki self determination atau locus of control.

4. Mengelola resiko.

5. Perubahan dipandang sebagai kesempatan.

6. Toleransi terhadap banyak pilihan.

7. Inisiatif dan memiliki need for achivement.

8. Kreatif.

9. Memiliki pandangan luas.

10. Waktu adalah berharga.

11. Memiliki motovasi yang kuat.

Kesimpulan seseorang untuk berwirausaha adalah menjalankan suatu aktivitas

dengan mengandalkan pada kemampuan atau kekuatan diri sendiri, untuk

menciptakan barang atau jasa melalui proses inovasi dan kreasi. Adapun indikator

pendorongnya yaitu kepercayaan dalam memenuhi kebutuhan hidup melalui

wirausaha, menciptakan nilai tambah untuk memenangkan persaingan dalam

berwirausaha, memecahkan permasalahan ekonomi dengan berwirausaha dan

mendapat pendapatan yang lebih baik.

2.2 Penelitian Terdahulu

Berikut ini beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan acuan oleh penulis.

Page 47: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

28

Tabel 2. Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Hasil1 Rasul Djuharis

(2013)Education ofCharacter,CreativeEconomy, andEntrepreneurshipin ActiveLearning in Smk

Berdasarkan hasil studi danpembahasan, jadi dapat ditarikkesimpulannya bahwa kebijakanpendidikan karakter, pendidikanekonomi kreatif dan pendidikankewirausahaan telah dipahami danharus ditindaklanjuti secara bertahapdan berkesinambungan oleh sebagianbesar instansi pendidikan di daerah,baik tingkat provinsi, kabupaten/kotamaupun oleh satuan pendidikan.

2 WijayaUntung Teddy(2014)

PengaruhPengetahuanKewirausahanDan KonsepDiri TerhadapMinatBerwirausaha

bahwa ada pengaruh positif dansignifikan antara pengetahuankewirausahaan serta prestasi belajardalam mata pelajaran kewirausahaandengan minat berwirausaha.

3 Rosmiati,Donny TeguhSantosa Juniar,Munawar(2015)

Sikap,Motovasi, danMinatBerwirausahaMahasiswa

Variabel sikap, motivasi dan minattidak berpengaruh signifikan terhadapmahasiswa berwirausaha. dikarenakanpada pengambilan sampel mahasiswabelum memahami berwirausaha.

4 Prianto Agus(2015)

UnrgensiPenguatanBudayaWirausahaUntukMeningkatkanDaya SaingIndonesia di EraMEA.

Indonesia harus berupaya keras untukmeningkatkan budaya wirausaha.Untuk Peningkatan produktifitas dankemampuan menciptakan produkberkualitas akan digerakan oleh parapewirausaha. Pelaku usaha harusmengetahui , juga memahami, danmengerti berbagai konsekuensihadirnya era MEA. Kualitaskewirausahaan pada sebuah negaraberkaitan erat dengan kemampuanseseorang memanfaatkan IT untukmembangun jejaring usaha.

5 Burhanudin(2015)

Aplikasi Theoryof PlannedBehavior padaIntensiMahasiswauntukBerwirausaha

Hasil pengujian menunjukkan bahwahipotesis 1, 2, 3, dan 4 terdukungbahwa variabel sikap terhadap perilakuberpengaruh positif mempengaruhiintensi mahasiswa menjadi pengusaha,norma subjektif berpengaruh positifpada intensi mahasiswa menjadipengusaha, dan kontrol perilaku yangmana dirasakan berpengaruh positifpada intensi mahasiswa menjadipengusaha.

Sumber : Jurnal 2013-2016

Page 48: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

29

Penelitian terdahulu kebanyakan membahas tentang pengaruh faktor terhadap

intensi berwirausaha dengan kata lain penelitian berfokus pada niatan seseorang

untuk berwirausaha.

Perbedaan antara penelitian ini adalah bahwa penulis mengembangkan penelitian

dengan lebih lanjut ke tingkat action untuk berwirausaha atau meneliti seorang

mahasiswa yang telah berwirausaha, tidak hanya berfokus pada niatan/intensi

saja.

2.3 Kerangka Berpikir

Tingginya angka pengangguran di Indonesia saat ini merupakan permasalahan

krusial yang dihadapi bangsa. Pengangguran dapat menurunkan daya beli

masyarakat dan dapat meningkatkan angka kriminalitas. Daya beli masyarakat

yang rendah menjadikan kegiatan jual beli menjadi lesu karena tidak semua

produk terserap di pasar. Ini dapat menjadi penghalang untuk memajukan

Indonesia dalam Era MEA. Selain permasalahan di bidang ekonomi dan MEA,

pengangguran juga menjadi masalah bagi dunia pendidikan. Hal ini karena angka

pengangguran tersebut kebanyakan berasal dari kalangan terdidik mulai dari

lulusan jenjang menengah hingga perguruan tinggi.

Peningkatan angka pengangguran di kalangan terdidik menunjukan bahwa

kualitas pendidikan di negara Indonesia masih terbilang rendah karena ketidak

mampuan lulusan terserap di dunia kerja. Selain itu, jumlah lapangan kerja

tersedia tidak sebanding dengan jumlah lulusan yang ada sehingga terjadi

Page 49: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

30

ketimpangan yang tinggi. Permasalahan tersebut jika tidak diatasi maka akan

menimbulkan permasalahan baru yaitu menurunnya taraf hidup masyarakat.

Universitas sebagai salah satu perguruan tinggi yang menyiapkan lulusannya

untuk siap bekerja tentunya memiliki peranan penting dalam mengurangi jumlah

pengangguran terdidik di Indonesia. Perubahan mind set (pola pikir) dalam

pembelajaran kewirausahaan diupayakan untuk menumbuhkan jiwa

kewirausahaan mahasiswa sehingga nantinya setelah lulus kuliah tidak cenderung

untuk menjadi pencari kerja tetapi dapat menciptakan lapangan kerja baik mandiri

maupun bekerjasama dengan orang lain. Tumbuhnya jiwa kewirausahaan dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor, penelitian ini berupaya untuk mengetahui faktor

yang mempengaruhi mahasiswa untuk berwirausaha. Berdasarkan teori planned

of behavior ada tiga faktor yang mempengaruhi seseorang berwirausaha yaitu

efikasi diri, sikap dan norma subyektif ketiga faktor tersebut baik secara simultan

maupun parsial saling mempengaruhi satu sama lain terhadap keputusan

mahasiswa unruk berwirausaha.

1. Pengaruh efikasi diri terhadap keputusan berwirausaha

Efikasi diri sangat dibutuhkan bagi seorang wirausahawan. Efikasi diri adalah

kepercayaan seseorang atas kemampuan dirinya untuk menyelesaikan suatu

pekerjaan. Atau dengan kata lain, kondisi motivasi seseorang yang lebih

didasarkan pada apa yang mereka percaya daripada apa yang secara objektif

benar. Efikasi diri mempunyai peran penting terhadap keputusan

berwirausaha, dengan adanya efikasi diri yang kuat maka seseorang akan

Page 50: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

31

semakin yakin dengan apa yang dia lakukan dan tidak ada keraguan ketika

melakukan tindakan untuk berwirausaha.

2. Pengaruh sikap terhadap keputusan berwirausaha

Sikap merupakan afeksi atau perasaan terhadap sebuah rangsangan. Ketika

individu dihadapkan pada suatu peluang usaha maka Sikap berperilaku

berpengaruh dalam memutuskan untuk mengambil peluang tersebut dan

memulai membuka usaha atau berwirausaha.

3. Pengaruh norma subyektif terhadap keputusan berwirausaha.

Seorang wirausahawan mempunyai norma subyektif agar lebih yakin dan

semangat untuk memulai membuka usaha. Norma subyektif adalah keyakinan

individu untuk mematuhi arahan atau anjuran orang disekitarnya. Sedangkan

menurut para ahli norma subyektif merupakan produk dan persepsi tentang

tekanan sosial dalam melaksanakan perilaku tertentu. Norma subyektif

mempunyai peran yang penting dalam meningkatkan intensi berwirausaha

karena norma subyektif merupakan bentuk dukungan dari lingkungan sekitar

dalam konteks ini adalah dukungan untuk berwirausaha.

Page 51: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

32

2.4 Model Penelitian

Model penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

H1

H2

H3

H4

Gambar 7. Model Penelitian.

Berdasarkan gambar model penelitian di atas, dapat dijelaskan bahwa diduga

terdapat pengaruh yang signifikan antara efikasi diri, sikap dan norma subyektif

terhadap keputusan mahasiswa untuk berwirausaha baik secara parsial maupun

simultan (bersama-sama). Efikasi diri, sikap dan norma subyektif merupakan

variabel independen sedangkan keputusan berwirausaha adalah variabel

dependen.

NormaSubyektif

(X3)

KeputusanBerwirausaha

(Y)

Sikap(X2)

Efikasi Diri(X1)

Page 52: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

33

2.5 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu pernyataan sementara yang masih harus dicari

kebenarannya dengan melakukan pengujian. Berdasarkan masalah pokok dan

tujuan penelitian, maka hipotesis yang dikemukakan adalah:H 1 : Efikasi diri berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa untuk

berwirausaha.H 1 : Efikasi diri tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa

untuk berwirausaha.H 2 : Sikap berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa untuk

berwirausaha.H 2 : Sikap tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa untuk

berwirausaha.H 3 : Norma subyektif berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa

untuk berwirausaha.H 3 : Norma subyektif tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan

mahasiswa untuk berwirausaha.H 4 : Efikasi diri, sikap dan norma subyektif secara simultan (bersama-sama)

berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa untuk

berwirausaha.H 4 : Efikasi diri, sikap dan norma subyektif secara simultan (bersama-sama)

tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa untuk

berwirausaha.

Page 53: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

34

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penyusunan skripsi ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian

kuantitatif menurut Martono (2016) yaitu suatu metode penelitian yang

bertujuan menggambarkan fenomena atau gejala sosial secara kuantitatif dan

menjelaskan bagaimana fenomena juga gejala sosial yang terjadi di masyarakat

saling berhubungan satu sama lain. Penelitian kuantitatif lebih berdasarkan pada

data yang dapat dihitung untuk menghasilkan penafsiran kuantitatif yang kokoh.

Secara sederhana, yang dimaksud penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

pertama, melibatkan lima komponen informasi ilmiah, yaitu teori, hipotesis,

observasi, generalisasi empiris, dan penerimaan atau penolakan hipotesis.

Kedua, mengandalkan adanya populasi dan teknik penarikan sempel. Ketiga,

menggunakan kuesioner untuk pengumpulan datanya. Keempat, menggunakan

variabel-variabel penelitian dalam analisis datanya. Kelima, berupaya

menghasilkan kesimpulan secara umum, baik untuk populasi atau sampel yang

diteliti.

Penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu independen dan dependen.

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Page 54: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

35

3.1.1 Variabel Bebas (Independent)

Variabel bebas menurut Martono (2016) yaitu suatu variabel yang

mempengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat pada variabel yang lain,

pada umumnya berada pada urutan tata waktu yang terjadi lebih dulu. biasanya

dilambangkan dengan variabel X. Penelitian ini menggunakan efikasi diri, sikap,

dan norma subyektif sebagai variabel bebasnya.

3.1.2 Variabel Terikat (Dependent)

Variabel terikat menurut Martono (2016) merupakan variabel yang diakibatkan

atau dipengaruhi oleh variabel bebas. Biasanya dilambangkan dengan variabel

Y.

Tabel 3. Variabel Independent dan Dependent

No Variabel Independent (X) Variabel Dependent (Y)

1 Efikasi diri2 Sikap Keputusan berwirausaha

3 Norma subyektif

3.2 Sumber Data

Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan

objek penelitian, yaitu dengan mengumpulkan informasi mengenai teori

pendukung. Teori tersebut diperoleh dari berbagai sumber literatur seperti buku,

jurnal, teks, dan berbagai situs online yang mendukung. Data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah bersifat kuantitatif karena dinyatakan dengan angka-

angka yang menunjukan nilai terhadap besaran variabel yang diwakilinya.

Page 55: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

36

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer

merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti. Data

primer diperoleh dari kuesioner yang disebarkan. Data responden sangat

diperlukan untuk mengetahui langsung tanggapan responden mengenai

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Responden dalam penelitian ini adalah

mahasiswa dari beberapa Universitas di Bandar Lampung yang sedang atau

pernah berwirausaha

3.3 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup pada penelitian ini terdiri atas:

3.3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian Menurut Arikunto (2013) adalah variabel atau apa yang

menjadi titik perhatian suatu penelitian. Objek penelitian ini adalah mahasiswa

di Bandar Lampung yang sedang atau pernah berwirausaha.

3.3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah di lingkup Unila, UBL, Umitra, Ibi

Darmajaya, Teknokrat, ITERA, UIN, Malahayati, Polinela dan Poltekes pada

tanggal 25 April 2018.

Page 56: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

37

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan menurut Sugiyono (2013) teknik pengumpulan data

merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama

penelitian adalah mendapatkan data. Pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa

metode penelitian adalah cara yang dipergunakan untuk mengumpulkan data

yang diperlukan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik angket atau kuesioner.

3.4.1 Angket atau Kuesioner

Teknik angket adalah memberikan pertanyaan-pertanyaan terstruktur dan terinci

terhadap informasi informan yang terlibat langsung dalam peristiwa/keadaan

yang diteliti.

Menurut Suyanto (2011), angket (self-administered questionnaire) adalah teknik

pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan

untuk diisi sendiri oleh responden. Responden atau istilah lain informan adalah

orang yang memberikan tanggapan (respon) atau menjawab atas pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan.

3.5 Skala Pengukuran

Penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala

sosial. Penelitian ini, kuesioner disusun dengan menggunakan skala likert

dengan skor sebagai berikut:

Page 57: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

38

1) Sangat tidak setuju (STS) diberi skor 1

2) Tidak setuju (TS) diberi skor 2

3) Ragu-ragu (R) diberi skor 3

4) Setuju (S) diberi skor 4

5) Sangat setuju (SS) diberi skor 5

3.6 Definisi Konseptual

Definisi konseptual menurut Singarimbun dan Efendi (2008) yaitu pemaknaan

dari konsep yang digunakan, sehingga memudahkan peneliti untuk

mengoperasikan konsep tersebut yang ada dilapangan. Tujuan konsep adalah

untuk menyederhanakan pemikiran dengan cara menggabungkan sejumlah

peristiwa dibawah suatu judul umum. Definisi konseprual dalam penelitian ini

yaitu:

1) Efikasi Diri

Efikasi diri dapat mempengaruhi niat berwirausaha dari sisi internal yaitu

rasa kepercayaan diri untuk memulai suatu usaha. Efikasi diri menggunakan

beberapa indikator dari uraian diatas diantaranya yaitu, pengalaman masa

lalu dalam mengembangkan usaha, keyakinan diri untuk memulai usaha,

mempunyai keyakinan dan menjalankan usaha, mampyu melihat peluang

yang layak dikejar dalam beriwausaha, kemampuan diri untuk mengelola

usaha, kemampuan mengatasi rintasan dalam berwirausaha, King (2012).

Page 58: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

39

2) Sikap

Sikap yaitu kecenderungan seseorang untuk bereaksi secara efektif terhadap

resiko yang akan dihadapi didalam bisnis. Sikap juga memiliki beberapa

indikator yaitu kesediaan untuk menerima informasi-informasi tentang

kewirausahaan memberikan jawaban apabila ditanya tentang

kewirausahaan, bertanggung jawab atas segala resiko yang dihadapi dalam

berwirausaha, Notoatmojo (2003).

3) Norma Subyektif

Norma subjektif adalah kemampuan individu untuk mematuhi anjuran orang

sekitarnya untuk turut dalam berwirausaha. Adapun indikatornya

pendukung terciptanya norma subyektif adalah keyakinan mendapat

dukungan keluarga, keyakinan dukungan teman, keyakinan dukungan

dosen, keyakinan dari pengusaha sukses, dan keyakinan dari orang yang

dianggap penting, Feldman (2012).

4) Kewirausahaan

Berwirausaha adalah menjalankan suatu aktivitas dengan mengandalkan

pada kemampuan atau kekuatan diri sendiri, untuk menciptakan barang atau

jasa melalui proses inovasi dan kreasi. Adapun indikator pendorongnya

yaitu menciptakan nilai tambah untuk memenangkan persaingan dalkam

berwirausaha, kepercayaan dalam memenuhi kebutuhan hidup melalui

wirausaha, memecahkan permasalahan ekonomi dengan berwirausaha, dan

mendapat pendapatan yang lebih baik, Feldman (2012).

Page 59: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

40

3.7 Definisi Operasional

Definisi operasional menurut (Sugiyono, 2013) penentuan kontrak atau sifat

yang akan dipelajari sehingga menjadi fariabel yang dapat diukur.

Definisi operasional tidaklah mungkin ditetapkan jika konsep itu tidak merujuk

sama sekali pada suatu realitas tertentu. Harus diingat bahwa konsep yang

mempunyai rujukan empiris ini masih harus dipandang sebagai konsep yang

belum sepenuhnya operasional. Penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang dapat digunakan

oleh peneliti dalam mengoperasionalkan construct, sehingga memungkinkan

peneliti yang lain untuk melakukan replikasi (pengulangan) pengukuran dengan

cara yang sama, atau mencoba untuk mengembangkan pengukuran construct

yang lebih baik. Construct adalah hal-hal yang sulit diukur. Seperti pengukuran

tahapan manusia yang sifatnya subyektif, seperti mengenai perasaan, sikap,

perilaku, kepuasan dan persepsi.

Page 60: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

41

Tabel 4. Devinisi Operasional Variabel

No Variabel Indikator

Independent1 Efikasi diri

(X1) Pengalaman masa lalu dalam mengembangkan

usaha. Keyakinan diri untuk memulai wirausaha. Mempunyai keyakinan dalam menjalankan

usaha. Mampu melihat peluang yang layak dikejar

dalam berwirausaha. Kemampuan diri untuk menegelola usaha. Kemampuan mengatasi rintangan berwirausaha.

2 Sikap(X2)

Bersedia untuk menerima informasi-informasitentang kewirausahaan.

Memberikan jawaban apabila ditanya tentangkewirausahaan.

Mengajak orang lain untuk berwirausaha. Bertanggung jawab atas segala resiko yang

dihadapi dalam berwirausaha.

3 NormaSubyektif(X3)

Keyakinan mendapat dukungan keluarga. Keyakinan dukungan teman. Keyakinan dukungan dosen. Keyakinan dukungan dari pengusaha sukses. Keyakinan dari orang yang dianggap penting.

Dependen4 Keputusan

Berwirausaha(Y)

Menciptakan nilai tambah untuk memenangkanpersaingan dalam berwirausaha.

Kepercayaan dalam memenuhi kebutuhan hidupmelalui wirausaha.

Memecahkan permasalahan ekonomi denganberwirausaha.

Mendapat pendapatan yang lebih baik.

3.8 Populasi dan Sample

Populasi (population) secara etimologi dapat diartikan penduduk atau orang

banyak yang memiliki sifat universal. Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

Page 61: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

42

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari yang kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2013).

Populasi bukan hanya orang, tetapi benda-benda alam yang lainnya yang dapat

dijadikan subjek atau objek penelitian, populasi juga tidak sekedar jumlah yang

ada pada subjek atau objek penelitian, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat

yang dimiliki oleh subjek atau objek penelitian.

Berdasarkan definisi tersebut maka dapat disimpulkan, bahwa populasi

merupakan jumlah keseluruhan dari subjek atau unit analisa yang akan diteliti

dalam penelitian. Maka populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa di

Bandar Lampung yang sedang dan pernah berwirausaha.

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2013).

Rascoe (1975) yang dikutip Uma Sekaran (2006) memberikan acuan untuk

menentukan ukuran sampel:

1. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 orang adalah jumlah yang

layak bagi peneliti.

2. Jika ukuran sampel dipecah dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior,

dan sebagainya), minimal sampel yang dipergunakan adalah 30 orang untuk

setiap kategori.

3. Apabila peneliti menggunakan multivariate (termasuk ke dalam analisis

regresi berganda). Ukuran sampel yang sebaiknya digunakan 10x lebih

besar dari jumlah variabel dalam penelitian.

Page 62: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

43

4. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eksperimen yang

ketat, penelitian yang tepat dengan ukuran sampel antara 10 sampai 20.

Ukuran sampel sangat tergantung dari besaran tingkat ketelitian atau

kesalahan yang diinginkan peneliti. Tingkat kesalahan peneliti sosial

maksimal adalah 5% (0,05). Pada penelitian ini populasi yang digunakan

belum diketahui disebabkan peneliti mengambil sasaran responden

mahasiswa di Bandar Lampung yang sedang dan pernah berwirausaha dari

berbagai Universitas yang ada, maka tidak diketahui apakah dalam satu

Universitas semua mahasiswa berwirausaha. Karena populasi yang ingin

digunakan belum diketahui dan peneliti menggunakan multivariate (dalam

analisis regresi linier berganda), maka ukuran sampel yang digunakan

adalah 10 x dari jumlah variabel, dimana jumlah variabel 4 x 10 = 40. Jadi

jumlah sampel jadi penelitian ini masing-masing sebanyak 40 responden

dari mahasiswa yang sedang dan pernah berwirausaha, maka jumlah

keseluruhan yaitu 40 responden.

\

Page 63: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

44

3.9 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling atau teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel

yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang

digunakan.

Gambar 8. Teknik sampling Probability Sampling dan Non ProbabilitySampling Sumber: Metode Penelitian (Hikmat, 2011)

Berdasarkan pelaksanaannya, penelitian ini menggunakan teknik probability

sampling, menggunakan metode proportionate stratified random sampling.

Metode ini digunakan apabila populasi mempunyai anggota yang tidak homogen

Teknik Sampling

Probability Sampling

- Simple random

sampling

- Proportionate

stratified

random sampling

- Disproportionate stratified

random sampling

- Area (cluster)

sampling (menurut

daerah)

Non ProbabilitySampling

- Sampling sistematis

- Sampling kuota

- Sampling insidental

- Purposive sampling

-Sampling jenuh

-Snowball sampling

Page 64: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

45

(tidak ada kesamaan) dan berstrata secara proporsional (Hikmat, 2011). Jumlah

sampel yang harus diambil meliputi strata pendidikan tersebut dan diambil

secara proporsional. Sasaran responden dalam penelitian ini adalah:

Mahasiswa dari beberapa Universitas di Bandar Lampung yang saat ini

sedang berwirausaha.

Mahasiswa dari beberapa Universitas di Bandar Lampung yang saat ini

pernah berwirausaha.

3.10 Teknik Pengujian Instrumen

Instrumen penelitian adalah perangkat untuk menggali data primer dari

responden sebagai sumber data terpenting dalam sebuah penelitian survei.

Menurut Sugiyono (2013) instrumen penelitian adalah suata alat yang digunakan

untuk mengukur variabel penelitian. Instrumen penelitian harus dapat berfungsi

dengan baik, oleh karena itu harus valid dan reliabel.

Instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang seharusnya diukur,

dan dikatakan reliabel apabila dapat mengukur variabel secara mantap.

Pembuatan instrumen penelitian merupakan satu mata rantai dalam kegiatan

penelitian setelah peneliti merumuskan secara jelas dan tegas permasalahan dan

tujuan penelitian. Dari instrumen penelitian akan diperoleh rangkaian jawaban

responden yang akan menjadi data untuk diolah, ditabulasi, dianalisis statistik,

analisis teoritis, uji hipotesis (jika ada) dan akhirnya diperoleh kesimpulan dari

penelitian itu. Pengujian ini ada 2 yaitu uji validitas dan reliabilitas:

Page 65: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

46

3.10.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu

daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini

pada umumnya mendukung suatu kelompok variabel tertentu. Uji validitas

sebaiknya dilakukan pada setiap butir pertanyaan di uji validitasnya. Validitas

adalah suatu kebenaran dan kejujuran sebuah deskripsi, kesimpulan, penjelasan,

tafsiran, dan segala jenis laporan (Hikmat, 2011). Validitas menggambarkan

tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur tingkat validitas suatu

kuesioner, peneliti menggunakan teknik korelasi product moment dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

= n∑xy − (∑x)(∑y)[n∑ x − (x) ][n∑ y − (∑ y )]Keterangan:

: Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

n : Banyaknya sampel (jumlah responden)

X : Skor setiap item

Y : Skor total

Validitas dalam penelitian ini terdiri dari variabel X1 efikasi diri, X2 sikap, X3

Norma Subyektif dan variabel Y keputusan berwirausaha. Validitas instrumen

pada variabel bebas (independent) yaitu effikasi diri terdiri dari 6 pertanyaan,

sikap terdiri dari 4 pertanyaan, yang terakhir yaitu norma subyektif terdiri dari 5

pertanyaan dan validitas pada variabel keputusan berwirausaha atau variabel

terikat ( dependent ) terdiri dari 4 item pertanyaan.

Page 66: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

47

Menurut Priyatno (2010) jika semua item yang mencapai koefisien korelasi

minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Untuk pembahasan ini

dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi dengan kriteria menggunakan r

kritis pada taraf signifikansi 0,05 atau 5% sesuai dengan ukuran standar yang

sering digunakan dalam penelitian. Pengujian ini menggunakan SPSS 16.0. Hasil

uji validitas item-item penelitian dapat di lihat pada tabel berikut.

Tabel 5. Hasil Uji Validitas

Variabel Item r r Kondisi Sign KeteranganPertanyaan

hitung Tabel

Efikasi Diri Item 1 0,575 0,361 r hitung > r tabel 0,000 Valid

X1 Item 2 0,783 0,361 r hitung > r tabel 0,000 Valid

Item 3 0,820 0,361 r hitung > r tabel 0,000 Valid

item 4 0,757 0,361 r hitung > r tabel 0,000 Valid

item 5 0,830 0,361 r hitung > r tabel 0,000 Valid

Item 6 0,773 0,361 r hitung > r tabel 0,000 Valid

Sikap Item 7 0,659 0,361 r hitung > r tabel 0,000 Valid

X2 Item 8 0,802 0,361 r hitung > r tabel 0,000 Valid

Item 9 0,870 0,361 r hitung > r tabel 0,000 Valid

item 10 0,848 0,361 r hitung > r tabel 0,000 Valid

Norma Item 11 0,457 0,361 r hitung > r tabel 0,000 Valid

Subyektif Item 12 0,394 0,361 r hitung > r tabel 0,000 Valid

X3 Item 13 0,436 0,361 r hitung > r tabel 0,000 Valid

Item 14 0,452 0,361 r hitung > r tabel 0,000 Valid

Item 15 0,375 0,361 r hitung > r tabel 0,000 Valid

Keputusan Item 16 0,611 0,361 r hitung > r tabel 0,000 Valid

Berwirausaha Item 17 0,768 0,361 r hitung > r tabel 0,000 Valid

Y Item 18 0,926 0,361 r hitung > r tabel 0,000 Valid

Item 19 0,649 0,361 r hitung > r tabel 0,000 Valid

Sumber: Data diolah, 2018

3.10.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi

responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk

Page 67: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

48

pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun suatu bentuk

kuesioner.

Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukan sejauh mana suatu

hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulang dua kali atau

lebih (Umar, 2005). Dalam penelitian untuk menguji realibilitas digunakan

rumus croncbach’s alpha, yaitu mencari reliabilitas instrumen yang skornya

rentang atara beberapa nilai yaitu misalnya 0-10 atau dalam bentuk skala 1-5 dan

seterusnya (Umar, 2005).

Rumus:

= − 1 1 − ∑σσKeterangan:

= Reliabilitas Instrumen

K = Banyaknya jumlah pertanyaan

∑σ = Jumlah varian pertanyaanσ = Jumlah varian total

Dimana varian dapat dicari menggunakan rumus:

= ∑X (∑x)nnKeterangan:

N = Jumlah sampel

X = Nilai skor yang dipilih

Page 68: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

49

Adapun indikator yang digunakan dalam menentukan besarnya nilai reliabilitas

yaitu sebagai berikut.

Tabel 6. Indikator Tingkat Reliabilitas

Nilai Reliabilitas (α) Tingkat Reliabilitas0,00 s.d 0,20 Kurang Reliabel

> 0,20 s.d 0,40 Agak Reliabel> 0,40 s.d 0,60 Cukup Reliabel> 0,60 s.d 0,80 Reliabel> 0,80 s.d 1,00 Sangat Reliabel

Sumber: SPSS 13.0 Terapan: Riset Statistik Terapan Triton (2005)

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumusan Alpha Cronbach

dengan bantuan SPSS 16. Peneliti melakukan uji reliabilitas terhadap masing-

masing instrumen variabel efikasi diri, sikap, norma subyektif dan keputusan

berwirausaha dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Koefisioner

reliabilitas ditunjukan oleh Alpha Cronbach. Semakin besar nilai alphanya maka

semakin tinggi reliabilitasnya, atau sebaliknya. Selanjutnya indeks reliabilitas

diinterprestasikan dengan menggunakan interprestasi r untuk menyimpulkan

bahwa alat ukur yang digunakan cukup atau reliabel. Dari hasil analisis dengan

bantuan SPSS 16, didapat hasil sebagai berikut:

Tabel 7. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Alpha Keterangan

Efikasi Diri (X1)Sikap (X2)Norma Subyekti (X3)KeputusanBerwirausaha(Y)

0,7860,7920,549

0,793

ReliabelReliabel

Cukup Reliabel

Reliabel

Sumber: Data diolah, 2018

Page 69: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

50

3.11 Teknik Analisis dan Pengujiannya

Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokan data berdasarkan variabel

dan jenis responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti dan melakukan

penghitungan untuk menjawab rumusan masalah.

1) Editing

Analisis yang dilakukan dengan memeriksa kembali data-data yang ada baik

dari kejelasan kata-kata, kejelasan tulisan, dan sesuai atau tidak dengan

jawaban yang diperoleh.

2) Coding

Analisis dilakukan dengan memisahkan masing-masing data yang telah

sesuai dengan kategorinya, sehingga dapat dikelompokan dalam variabel.

3) Tabulasi data

Analisis dilakukan dengan mengelompokan jawaban-jawaban yang serupa

dengan teliti dan teratur. Kegiatan ini dilaksanakan sampai dengan terwujud

tabel-tabel yang selanjutnya digunakan untuk menganalisis data yang

diperoleh.

3.11.1 Analisis Deskriptif

Statistik deskripsi memberikan gambaran suatu data yang di lihat dari nilai rata-

rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis

dan skewness (Sugiyono, 2013). Cara pengkategorian data tersebut adalah

sebagai berikut :

a. Tinggi = mean + 1 SD ≤ X

Page 70: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

51

b. Sedang = mean – 1SD ≤ X < mean + 1SD

c. Rendah = X < mean – 1SD

Keterangan:

SD = Standar Deviasi

3.11.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh efikasi diri,

sikap, norma subyektif terhadap keputusan mahasiswa untuk berwirausaha.

Analisis regresi linier berganda digunakan bermaksut untuk meramalkan

bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependent, bila dua atau lebih

variabel independent sebagai faktor prediktor dimanipulasi. Analisis regresi

ganda akan dilakukan apabila jumlah variabel independentnya minimal 2

(Sugiyono, 1999). Rumus regresi linier berganda adalah:= + + +Keterangan :

Y = Keputusan berwirausaha

α = Konstanta

b1 = Koefisien regresi dari efikasi diri

b2 = Koefisien regresi dari sikap

b3 = Koefisien regresi dari Norma subyektif

X1 = Efikasi diri

X2 = Sikap

X3 = Norma subyektif

Page 71: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

52

3.11.3 Uji Asumsi Klasik

Pengujian prasyarat analisis dilakukan sebelum pengujian hipotesis yang

meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedestisitas.

3.11.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi

normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala

ordinal, interval atau rasio, model yang baik adalah distribusi normal atau

mendekati normal (Priyatno, 2010). Untuk mengujinya akan digunakan alat uji

normalitas, yaitu dengan melihat Normal P-P Plot of Regression Standarized

Residual. Dasar pengambilan keputusan yaitu:

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dan garis diagonal tidak mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.11.3.2 Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya

korelasi antar variabel independen. Menurut Priyatno (2010) multikolinearitas

adalah keadaan terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna

antar variabel independen dan model regresi. Untuk mendeteksi adanya

multikolinearitas dapat dilakukan dengan mencari besarannya Variance

Infaction Faktor (VIF) dan nilai toleransi-nya. Tolerance mengukur variabilitas

independen yang dipilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Page 72: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

53

Nilai cut-off yang umum dipakai adalah nilai tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan

VIF ≥ 10. Bila hasil regresi memiliki nilai VIF tidak lebih dari 10, maka dapat

disimpulkan tidak ada multikolinearitas dalam model regresi.

3.11.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadi ketidaksamaan

varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji

heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Prasyarat yang harus

dipenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya masalah Heteroskedastisitas

(Priyatno, 2010). Dasar pengembalian keputusannya adalah:

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola

tertentu yang teratur (bergelombang), maka telah terjadi

Heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Page 73: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

54

3.12 Uji Hipotesis

3.12.1 Uji t

Uji statistik t dimaksudkan untuk menguji keberhasilan koefisien regresi secara

parsial. Uji t ini menggunakan tingkat kepercayaan 95% (α=5%) dan derajat

kebebasan dk= (n –k -1) dimana k= jumlah regresi. Dimana t tabel diperoleh dari

daftar tabel distribusi t dengan α= 0,05

Kriteria uji adalah sebagai berikut:

Tolak H jika t ≥ t db = (n –k -1)

Tolak H jika t ≤ t db = (n –k -1)

Apabila H ditolak berarti diagram jalur tidak mengalami perubahan, tetapi

apabila H diterima, maka perlu diadakan perhitungan baru mengenai koefisien

jalur dengan menghilangkan jalur yang tidak mempunyai arti. Pengujian

hipotesis maupun perhitungan-perhitungan dalam penelitian ini menggunakan

bantuan program SPSS 16.

3.12.2 Uji f

Pengujian hipotesis yaitu dengan menggunakan uji f, pada tingkat kepercayaan

95% (5%), dengan derajat kebebasan df (k-1) (n-k).

Jika f hitung ≤ tabel maka H diterima, dan H ditolak,

Jika f hitung ≥ tabel maka H ditolak, dan H diterima.

Dengan hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

Page 74: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

55

H 1 : Efikasi diri berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa

untuk berwirausaha.H 1 : Efikasi diri tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa

untuk berwirausaha.H 2 : Sikap berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa untuk

berwirausaha.H 2 : Sikap tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa

untuk berwirausaha.H 3 : Norma subyektif berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa

untuk berwirausaha.H 3 : Norma subyektif tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan

mahasiswa untuk berwirausaha.H 4 : Efikasi diri, sikap dan norma subyektif secara simultan (bersama-sama)

berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa untuk

berwirausaha.H 4 : Efikasi diri, sikap dan norma subyektif secara simultan (bersama-sama)

tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa untuk

berwirausaha.

Page 75: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

82

V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis, mengenai efikasi diri, sikap

dan norma subyektif yang mempengaruhi keputusan mahasiswa untuk

berwirausaha (studi pada mahasiswa di Bandar Lampung). Dapat diperoleh

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

5.1.1 Pengaruh Secara Parsial dan Simultan

1. Dapat disimpulkan bahwa variabel yang pertama yaitu efikasi diri (X1)

secara parsial berpengaruh terhadap keputusan berwirausaha mahasiswa di

Bandarlampung. Hal ini ditunjukkan melalui hasil perhitungan uji t, dan

didapat hasil pembulatan (3,5%) variabel efikasi diri mempengaruhi

keputusan berwirausaha mahasiswa di Bandar Lampung. Ada pernyataan

yang memiliki keragu-raguan paling besar adalah (Saya memiliki

keyakinan diri untuk memulai wirausaha) yaitu sebanyak 20% menjawab

ragu-ragu, faktor yang membuat ragu seperti pengalaman masa lalu yang

dialami mereka saat berwirausaha mereka pernah bangkrut susah dalam

mengembangkan usaha dan juga tidak ada modal. Faktor berikut membuat

responden ragu apakah dia yakin untuk memulai usaha lagi. Berdasarkan

Page 76: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

83

hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan

efikasi diri terhadap keputusan berwirausaha. Jadi, mahasiswa yang

mempunyai tingkat efikasi diri atau kepercayaan diri yang tinggi akan

mendorong keputusan untuk berwirausaha, karena mahasiswa akan

semakin yakin dengan kemampuanya dan akan hilang rasa takut ketika

membuka usaha.

2. Variabel yang kedua yaitu sikap (X2) pada variabel ini didapatkan hasil

perhitungan uji t yaitu (2,5%). Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan

terdapat pengaruh signifikan sikap terhadap keputusan mahasiswa

berwirausaha. Ada pernyataan yang paling banyak keragu-raguan adalah

pernyataan ketiga yaitu (Saya mampu mengajak orang lain untuk

berwirausaha) sebanyak 10% menjawab rau-ragu ,yang membuat orang

lain menolak untuk ikut berwirausaha karena mereka tidak cukup modal,

adanya pengalaman masa lalu saat berwirausaha mereka bangkrut, ajakan

responden kurang menarik dan tidak bisa meyakinkan orang untuk ikut

berwirausaha dan juga kurang adanya minat berwirausaha, mereka lebih

memilih bekerja.

3. Variabel independen terakhir adalah norma subyektif (X3), melalui

perhitungan uji t, didapat hasil sebesar (2,2%). Berdasarkan hal tersebut

dapat disimpulkan secara parsial terdapat pengaruh signifikan norma

subyektif terhadap keputusan berwirausaha hipotesis ketiga diterima. Ada

pernyataan yang dijawab ragu-ragu paling besar adalah item (Para dosen

mendukung saya untuk berwirausaha) yaitu sebesar 20% menjawab ragu-

Page 77: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

84

ragu, yang membuat ragu adalah kurangnya dukungan dosen untuk

membuat mahasiswa mau berwirausaha. Karena dalam mata kuliah

kewirausahaan dosen lebih suka memberikan teori dari pada peraktik. Jadi,

jika norma subyektif atau dukungan lingkungan sekitar kuat maka

mahasiswa akan semakin yakin untuk berani berwirausaha.

4. Melalui perhitungan uji F dapat disimpulkan bahwa efikasi diri, sikap dan

norma subyektif secara simultan berpengaruh terhadap keputusan

berwirausaha mahasiswa di Bandar Lampung. Koefisien determinasi

39,4% variabel efikasi diri, sikap dan norma subyektif dapat menjelaskan

variabel keputusan berwirausaha, sisanya disebabkan faktor lain. Semakin

tinggi pengaruh efikasi diri, sikap dan norma subyektif maka akan

semakin besar tingkat keputusan mahasiswa untuk berwirausaha,

begitupun sebaliknya.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang diperoleh, maka

saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan uraian kesimpulan dari ketiga variabel X ada beberapa masalah

atau keragu-raguan dalam item pernyataan dalam kuesioner yang memiliki

tingkat keraguan paling besar adalah pada variabel sikap yaitu (Saya mampu

mengajak orang lain untuk berwirausaha) sebanyak 10 % untuk bisa membuat

mahasiswa tidak ragu sebaiknya dalam mengajak mahasiswa lain

berwirausaha dengan meyakinkan orang itu melalui ajakan yang menarik juga

Page 78: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

85

mampu memberi bukti keberhasilan kita dalam berwirausaha, supaya

mahasiswa lain tertarik mengikuti kita berwirausaha. Dan dapat menciptakan

semakin banyak wirausahawan muda untuk mengurangi angka pengangguran

dan meningkatkan lapangan kerja baru dari para wirausahawan muda.

2. Penelitian ini dapat dilanjutkan dan dikembangkan dengan menambahkan

faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi keputusan mahasiswa untuk

berwirausaha. Karena dapat di lihat dari nilai koefisien determinasi bahwa

39,4% memberi pengaruh terhadap variabel efikasi diri, sikap dan norma

subyektif terhadap keputusan berwirausaha mahasiswa di Bandarlampung

sedangkan sisanya 60,6% sisanya disebabkan oleh faktor-faktor lain.

Page 79: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

86

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Arikunto, Suharsini. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.

Basrowi & Soenyono. 2007. Metode Analisisn Data Sosial. Kediri: PustakaUtama.

Faisal, Sanapiah. Format-Format Penelitian Sosial, Dasar-Dasar dan Aplikasi.Jakarta: Rajawali Pers.

Feldman, R.S. (2012). Pengantar Psikologi: Understanding Psychology edisi 10,Terjemahan Petty Gina Gayatri, Putri Nurdina Sofyan. Jakarta: SalembaHumanika.

Hardjanto, Imam & Amirullah. 2005. Pengantar Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hikmat, DR. Mahi M. 2011. Metode Penelitian: Dalam Perspektif IlmuKomunikasi dan Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Schumpeter, Joseph A. 2012. Capitalism Socialisme & Democracy. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Kasmir. 2011. Kewirausahaan. (edisi revisi). Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Kerlinger. 2001. Psikologi Komunikasi Remaja. Bandung: Rosdakarya

King, L., A. (2012). Psikologi Umum: Sebuah Pandangan Apresiatif Buku 2.Jakarta: Salemba Empat.

Kristiansen, S., & Indarti, N., 2003. Determinants of Entrepreneurial Intention:The Case of Norwegian Students. International Journal of BusinessGadjah Mada.

Leornardus, Saiman. 2009. Kewirausahaan: Teori, Praktek, dan Kasus-Kasus.Jakarta. Salmenba Empat.

Lubis, Arfan Ikhsan. 2010. Akuntansi keperilakuan. Jakarta: Salemba Empat

Page 80: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

87

Martono, Nanang. 2016. Metode Penelitian Sosial: Konsep-Konsep Kunci.Jakarta: Rajawali Pers.

Metteson, Ivancevich, dan Konopaske. 2006. Perilaku Manajemen danOrganisasi. Alih Bahasa Gina Gania. Jakarta: Erlangga.

Notoatmodjo S, 2003. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu PerilakuKesehatan. Jakarta: Rineke Cipta.

Priyatno, Azwar. 2010. Paham Analisis Statistika Data dengan SPSS.Yogyakarta: MediaKom.

Siagian. 1997. Teori dan Peraktek Pengambilan Keputusan. Jakarta:PT. Toko Gunung Agung.

Singarimbun, Masri dan Efendi, Sofiyan 2008. Metode Penelitian Survei. Jakarta.LP3ES.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.

Sujarweni, V. Wiratna & Endrayanto, Poly. 2012. Stastistika untuk Penelitian,Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suyanto, Bagong & Sutinah. 2011. Metode Penelitian Sosial: Berbagai AlternatifPendekatan. Jakarta: Perenada Media Group.

Tempo. 2013. Kelas Menengah Indonesia akan Melonjak 25%. Tersedia diwww.tempo.com. Diakses pada 20 Oktober 2017.

Timmson, J.A. 1994. New Venture Creation: Entrepreneur for the and MediumEntrepsi and Breakthroungh, Greece.

Triton. 2005. SPSS 13.0 Terapan: Riset Statistik Terapan. Yogyakarta: ANDI.

Uma, Sekaran 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis Edisi 4. Jakarta.Salemba 4.

Umar, Husein. 2002. Metode Riset Penelitian. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Jurnal:

Andika Manda & Iskandarsyah Madjid. (2012). “Analisis Pengaruh Sikap, NormaSubyektif dan Efikasi Diri terhadap Intensi Berwirausaha pada MahasiswaFakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala (Studi Pada Mahasiswa FakutasEkonomi Universitas Syiah Kuala. Jurnal Ilmiah Mahasiswa EkonomiAkuntansi. 1(1). Tersedia di http://eprints.ums.ac.id/NASKAH%20PUBLI

Page 81: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

88

ASI-bentar%20soraya.pdf. Diakses pada 27 Desember 2017.Astuti and Martdianty (2012). “Students” Entrepreneurial Intentions By Using

Theory Of Planned Behavior” The Case in Indonesia. The South EastAsian Journal Management. Vol. 06, 65-142

Bandura, A. (2006). Guide For Construting Self- Efficacy Scales. In F. Pajares, &T. Urdan(Eds.) Self- Efficacy Beliefs of Adolescents, 5, 307-337. Greenwich,CT: Information Age Publishing.

Burhanudin. 2015. Aplikasi Theory of Planned Behavior pada Intensi Mahasiswauntuk Berwirausaha. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. 6(1): 60-72. Tersedia di(Online). Diakses pada 11 Desember 2017.

Cahyadi, Luh Diah Citraresmi. 2014. Analisis Faktor yang MempengaruhiPenyerapan Tenaga Kerja Industri Kreatif di Kota Denpasar. E-JurnalEkonomi Dan Bisnis Universitas Udayana. Bali. Diakses pada 14 Desember2017.

Hidayah, Tamriati. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat atauItensi Kewirausahaan Mahasiswa STIE Mandala Jember. Jurnal Jember.(Online). Diakses pada 15 Desember 2017.

Ijzen, I. (2006). Bhavioral Intervension Based on the Theory of Planned Behavior.Tersedia di: http://www-unix.oit.umass.edu/~aizen/pdf/tpb.intervention.pdfdiakses pada 12 maret 2018.

Islamylia & Evi Mutia. 2016. Pengaruh Sikap, Norma Subyektif, KontrolPerilaku, Motivasi Spiritual terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi dalamMemilih Konsentrasi Akuntansi Syariah Fakultas Ekonomi UniversitasSyiah Kuala. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi. 1(1). (Online).Diakses pada 27 Desember 2017.

Prianto, Agus. 2015. Urgensi Penguatan Budaya Wirausaha untuk MeningkatkanDaya Saing Indonesia di Era MEA. Jurnal Ekonomi. 11(1). (Online).Diakses pada 01 Januari 2018.

Rahardjo, Bambang. Negara Asean Beserta Jumlah Penduduk. Bloger. Tersediahttp://Sukasosial.blogspot.com/2015/12/negara-asean-beserta-jumlah-penduduk.html?m=1. Diakses pada 03 Oktober 2017.

Rasul, Djuharis. 2013. Pelaksanaan Pendidikan Karakter, Ekonomi Kreatif, danKewirausahaan dalam Belajar Aktif di SMK. Jurnal Pendidikan danKebudayaan. 19(1).(Online). Diakses pada 14 Januari 2018.

Rosmiati, Munawar & Junias, Donny Teguh Santosa. 2015. Sikap, Motivasi, danMinat Berwirausaha Mahasiswa. Jurnal NTT. 17(1). (Online). Diakses pada14 Januari 2018.

Page 82: EFIKASI DIRI, SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF YANG ...digilib.unila.ac.id/33001/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfJangan Samakan Dirimu Dengan Orang Lain Karena Apa Yang Kamu Hadapi Tidaklah

89

Satria, Dias and Ayu Prameswari. 2011. Strategi Pengembangan Industri Kreatifuntuk Meningkatkan Daya Saing Pelaku Ekonomi Lokal. Jurnal AplikasiManajemen. Malang. 9(1). (Online). Diakses pada 25 Januari 2018.

Wijaya, Untung Teddy. 2014. Pengetahuan Kewirausahaan dan Konsep DiriTerhadap Minat Berwirausaha. Jurnal Yogyakarta. 2( 2). (Online). Diaksespada 19 Januari 2018.

Sumber Lain:

BPS. 2013. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Tersedia di www.bps.co.id.Diakses pada 11 Desember 2017.

Matacorpora. 2014. Gambaran Perekonomian Indonesia 2004-2016. Tersedia dihttp://matacorpora.com/index.php?route=product/category&path=65_103.Diakses pada 05 Oktober 2017.