effective microorganisme 4

13
EFFECTIVE MICROORGANISME 4( EM4) PENGERTIAN Em 4 merupakan suatu cairan berwarna kecoklatan dan beraroma manis asam (segar) yang didalamnya berisi campuran beberapa mikroorganisme hidup yang menguntungkan bagi proses penyerapan/persediaan unsur hara dalam tanah. Mikroorganisme atau kuman yang berwatak “baik “itu terdiri dari bakteri fotosintetik,bakteri asam laktat,ragi,aktinomydetes,dan jamur peragian. Microorganisme menguntungkan tersebut (EM 4) telah lama ditemukan, diteliti dan diseleksi terus menerus oleh seorang ahli pertanian bernama Profesor Teruo Higa dari universitas Ryukyu Jepang. Dengan demikian, EM4 bukan merupakan bahan kimia yang berbahaya seperti pestisida, obat serangga atau pupuk kimia lainnya. EM merupakan campuran dari mikroorganisme bermanfaat yang terdiri dari lima kelompok, 10 Genius 80 Spesies dan setelah di lahan menjadi 125 Spesies. EM berupa larutan coklat dengan pH 3,5-4,0. Terdiri dari mikroorganisme aerob dan anaerob. Meski berbeda, dalam tanah memberikan multiple effect yang secara dramatis meningkatkan mikro flora tanah. Bahan terlarut seperti asam amino, sacharida, alkohol dapat diserap langsung oleh akar tanaman. Kandungan EM terdiri dari bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat,actinomicetes, ragi dan jamur fermentasi. Bakteri fotosintetik membentuk zat-zat bermanfaat yang menghasilkan asam amino, asam nukleat dan zat-zat bioaktif yang berasal dari gas berbahaya dan berfungsi untuk mengikat nitrogen dari udara. Bakteri asam laktat berfungsi untuk fermentasi bahan organik jadi asam laktat, percepat perombakan bahan organik, lignin dan cellulose, dan menekan pathogen dengan asam laktat yang dihasilkan. Actinomicetes menghasilkan zat anti mikroba dari asam amino yang dihasilkan bakteri fotosintetik. Ragi menghasilkan zat antibiotik, menghasilkan enzim dan hormon, sekresi ragi menjadi substrat untuk mikroorganisme effektif bakteri asam laktat actinomicetes. Cendawan fermentasi mampu mengurai bahan organik secara cepat yang menghasilkan alkohol ester anti mikroba, menghilangkan bau busuk, mencegah serangga dan ulat merugikan dengan menghilangkan pakan.

Upload: muhammadrickykb

Post on 14-Nov-2015

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

TPL

TRANSCRIPT

EFFECTIVE MICROORGANISME 4( EM4)

PENGERTIANEm 4 merupakan suatu cairan berwarna kecoklatan dan beraroma manis asam (segar) yang didalamnya berisi campuran beberapa mikroorganisme hidup yang menguntungkan bagi proses penyerapan/persediaan unsur hara dalam tanah. Mikroorganisme atau kuman yang berwatak baik itu terdiri dari bakteri fotosintetik,bakteri asam laktat,ragi,aktinomydetes,dan jamur peragian.Microorganisme menguntungkan tersebut (EM 4) telah lama ditemukan, diteliti dan diseleksi terus menerus oleh seorang ahli pertanian bernamaProfesor Teruo Higadariuniversitas Ryukyu Jepang. Dengan demikian, EM4 bukan merupakan bahan kimia yang berbahaya seperti pestisida, obat serangga atau pupuk kimia lainnya.EM merupakan campuran dari mikroorganisme bermanfaat yang terdiri dari lima kelompok, 10 Genius 80 Spesies dan setelah di lahan menjadi 125 Spesies. EM berupa larutan coklat dengan pH 3,5-4,0. Terdiri dari mikroorganisme aerob dan anaerob. Meski berbeda, dalam tanah memberikanmultiple effectyang secara dramatis meningkatkan mikro flora tanah. Bahan terlarut seperti asam amino,sacharida, alkohol dapat diserap langsung oleh akar tanaman. Kandungan EM terdiri dari bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat,actinomicetes, ragi dan jamur fermentasi. Bakteri fotosintetik membentuk zat-zat bermanfaat yang menghasilkan asam amino, asam nukleat dan zat-zat bioaktif yang berasal dari gas berbahaya dan berfungsi untuk mengikat nitrogen dari udara. Bakteri asam laktat berfungsi untuk fermentasi bahan organik jadi asam laktat, percepat perombakan bahan organik,lignindancellulose, dan menekan pathogen dengan asam laktat yang dihasilkan. Actinomicetes menghasilkan zat anti mikroba dari asam amino yang dihasilkan bakteri fotosintetik. Ragi menghasilkan zat antibiotik, menghasilkan enzim dan hormon, sekresi ragi menjadi substrat untuk mikroorganisme effektif bakteri asam laktat actinomicetes. Cendawan fermentasi mampu mengurai bahan organik secara cepat yang menghasilkan alkohol ester anti mikroba, menghilangkan bau busuk, mencegah serangga dan ulat merugikan dengan menghilangkan pakan.

FUNGSIFungsi EM untuk mengaktifkan bakteri pelarut, meningkatkan kandungan humus tanah lactobonillus sehingga mampu memfermentasikan bahan organik menjadi asam amino. Bila disemprotkan di daun mampu meningkatkan jumlah klorofil, fotosintesis meningkat dan percepat kematangan buah dan mengurangi buah busuk. Juga berfungsi untuk mengikat nitrogen dari udara, menghasilkan senyawa yang berfungsi antioksidan, menekan bau limbah, menggemburkan tanah, meningkatkan daya dukung lahan, meningkatkan cita rasa produksi pangan, perpanjang daya simpan produksi pertanian, meningkatkan kualitas daging, meningkatkan kualitas air dan mengurangi molaritas Benur.

JENIS-JENIS EM1.EM1 yang berupa media padat berbentuk butiran yang mengandung 90% actinomicetes. Berfungsi untuk mempercepat proses pembentukan kompos dalam tanah.2.EM2 terdiri dari 80 species yang disusun berdasarkan perbandingan tertentu.Berbentuk kultur dalam kaldu ikan dengan pH 8,5. dalam tanah mengeluarkan antibiotik untuk menekan patogen.3.EM3 terdiri dari 95% bakteri fotosintetik dengan pH 8,5 dalam kaldu ikan yang berfungsi membantu tugas EM2. Sakarida dan asam amino disintesa oleh bakteri fotosintetik sehingga secara langsung dapat diserap tanaman.4.EM4 terdiri dari 95% lactobacillus yang berfungsi menguraikan bahan organik tanpa menimbulkan panas tinggi karena mikroorganisme anaerob bekerja dengan kekuatan enzim.5.EM5 berupa pestisida organik.

APA SAJA APLIKASI EM-4 DI BIDANG PERTANIAN?

Manfaat :Memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.Meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi.Memfermentasi dan mendekomposisi bahan organik tanah dengan cepat (Bokashi).Menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.Meningkatkan keragaman mikroba yang menguntungkan di dalam tanah.

Tanaman :Padi, Palawija, Sayuran, bunga dan tanaman setahun lainnya.

Dosis dan Perlakuan :Sebagai pupuk dasar, gunakan BOKASHI sebanyak 3-5 ton per Ha. Untuk penyemprotan gunakan EM-4 sebanyak 3-10 ml per liter air dilakukan setiap satu minggu sekali, disemprotkan secara merata ke tanah dan tubuh tanaman.

APA SAJA APLIKASI EM-4 DI BIDANG PETERNAKAN?Manfaat : Mengurangi polusi bau khususnya pada kandang ternak dan lingkungan sekitarnya. Mengurangi stres pada ternak Menyehatkan ternak Menyeimbangkan mikroorganisme di dalam perut ternak Meningkatkan nafsu makan ternak Menekan penyakit pada ternak Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ternakCara Pemakaian :Sebagai air minum ternak, Larutkan 1 cc EM-4 per satu liter air minum setiap hari. Larutkan 1 cc EM-4 per satu liter air, kemudian disemprotkan ke dalam pakan ternak. Untuk mencegah bau kotoran dan kandang ternak, larutkan EM-4 dan Molas ke dalam air dengan perbandingan 1:1:100 kemudian disimpan dalam tempat yang tertutup rapat selama 1-2 hari kemudian dipergunakan untuk menyemprot kandang dan pada badan ternak dengan dosis 10 cc larutan dalamn 1 liter air.APA SAJA APLIKASI EM-4 DI BIDANG PERIKANAN?Manfaat : Memperbaiki mutu air tambak. Menguraikan bahan-bahan sisa makanan, kotoran udang / ikan menjadi senyawa organik yang bermanfaat. Menekan serangan mikroorganisme patogen. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tambak. Menekan hama dan penyakitCara Pemakaian :Pada saat pengolahan dasar tambak diberikan Bokashi sebanyak 5 ton/ha, selanjutnya disiram larutan EM-4 sebanyak 4 liter/ha dan dibiarkan selama 2 minggu. Pada saat masa pertumbuhan diberikan EM-4 sebanyak 16 liter per hektar. Interval waktu pemberian EM-4 adalah 1 bulan sekali atau tergantung pada kondisi air tambak.CARA PEMBIAKAN BAKTERI EM-4Bagi kita-kitamahasiswa yang ingin menghemat biaya untuk pembelian EM4, anda bisa mengembangbiakan bakteri tersebut sendiri di rumah, sehingga bila kebutuhan akan pupuk organik cukup banyak dikarenakan luas lahan yang besar maka akan segera terpenuhi tanpa biaya tambahan.Sebenarnya cara pengembangbiakan bakteri ini cukup banyak antara lain :Sebelum ke tahap lebih lanjut silahkan kita sediakan bahan untuk prakteknya diantaranya :1 liter bakteri yang akan diperbanyakSiapkan sedikitnya 3 kg bekatul (jangan sampai kurang)Siapkan kg gula merah bila tidak ada bisa pakai gula pasir atau tetes tebu, salah satu ajaSiapkan kg terasiSiapkan 5 liter airSetelah semua bahan diatas tersedia, kini kita harus menyiapkan bahan untuk media pembiakan, diantaranya :Ember plastikPengaduk atau centongPanci untuk pemasak airBotol plastik atau kaca penyimpanSiapkan Saringan dari kain atau kawat kasa

Bila bahan sudah semua terkumpul kini waktunya kita membuat adonan, kita bisa memulai dengan poin- poin sebagai berikut :Air yang 5 liter tadi dimasak sampai benar-benar mendidih.Setelah air mendidih kita bisa memasukkan terasi, bekatul dan gula, untuk yang memakai gula merah harus dihancurkan dulu sampai halus, lalu aduk adonan hingga rata.Setelah adonan benar-benar rata lalu dinginkan sampai benar-benar dingin, bila tidak benar-benar dingin, adonan justru akan membunuh biang bakteri yang akan kita biakkan.Bila sudah benar-benar dingin Mulai masukkan bakteri dan aduk adonan sampai benar-benar rata. Lalu ditutup rapat selama 2 hari dua malam.

Mulai hari ketiga tutup agak dilonggarkan dan diaduk rutin setiap hari sekitar 10 menit.Bila sudah jadi yaitu sekitar 3-4 hari bakteri hasil pengembangan ini sudah bisa diambil dengan disaring memakai saringan, kemudian disimpan dalam botol yang sudah kita sediakan tadi, usahakan jangan ditutup terlalu rapat, atau biarkan saja botol terbuka, ini dimaksudkan agar bakteri tetap mendapatkan oksigen yang baik.Tahap terakhir, botol bakteri tersebut siap untuk digunakan untuk membuat kompos atau pupuk cair maupun pupuk hijau.Ampas hasil saringan jangan dibuang karena dapat kita gunakan lagi untuk membiakkan tahap selanjutnya, kita tinggal menyiapkan air kurang lebih 1 liter lalu menambahkan air matang dingin dan gula.APA SAJA KEGUNAAN LAIN EM4?Selain untuk pembuatan bokashi, EM4 dapat juga digunakan sebagai pestisida organic seperti EM5, super EM5, EMRAS dan pestisida alami dari ekstrak tanaman. EM5 digunakan sebagai pestisida untuk penanggulangan hama dan penyakit tahap awal. Sedangkan Super EM5 digunakan untuk menanggulangi hama dan penyakit pada tahap kronis.EM5 DAN SUPER EM5Bahan yang digunakan :Molases/gula, cuka makan/cuka aren 5%, alcohol 40% masing-masing sebanyak 100 ml. EM4 100 ml dan air sebanyak 1 liter. (Khusus untuk pembuatan super EM5 tidak digunakan air).

Cara pembuatan :Semua bahan dimasukkan ke dalam botol/jerigen. Selama 15 hari selanjutnya wadah dikocok pada pagi dan sore harinya. Unttuk membebaskan gas yang terbentuk selama proses fermentasi, tutup botol dibuka sebentar. Kegiatan pengocokan dihentikan pada hari ke 15 setelah tidak ada lagi gas yang terbentuk. Selanjutnya dibiarkan selama tujuh hari. Selanjutnya EM5 dapat digunakan.

Dosis pemakaian :EM5: 10-50 ml (2-10 sdm)/l air + 10-50 ml molasses.Super EM5: 5 ml (1 sdm)/l air + 5 ml molasses.

Waktu pengaplikasian :Waktu pengaplikasian EM5 dan super EM5 sebaiknya dilakukan pada sore hari. EM5 dan super EM5 digunakan paling lama tiga bulan.

EMRAS (EM4 dengan air beras)Bahan yang digunakan :Bahan yang digunakan terdiri dari air beras sebanyak 1 l, molasses\gula sebanyak 10 ml dan EM4 sebanyak 10 ml (2 sdm).

Cara pembuatan dan aplikasi :Bahan-bahan tersebut di atas dicampurkan semuanya dan selanjutnya dibiarkan selama dua hari. Setelah itu EMRAS dapat diaplikasikan. Namun EMRAS harus sudah habis diaplikasikan pada hari ketiga (satu hari setelah proses pembuatan selesai). Selain sebagai pestisida, EMRAS dapat juga digunakan sebagai pupuk.

Dosis pemakaian :Dosis yang digunakan adalah 5 ml/l air.

PESTISIDA ALAMI DARI EKSTRAK TANAMANBahan yang digunakan :Daun legum/kacang-kacangan (kacang babi), terutama yang masih muda.EM4 sebanyak 20 ml/l air.

Cara pembuatan :Daun-daunan dicincang dan selanjutnya diberi larutan EM4. Bahan selanjutnya direndam selama 3-5 hari. Selama direndam bahan ditutupi dengan plastik hitam. Setelah lima hari larutan dapat digunakan sebagai pestisida.

http://sutrisarisabrinanainggolan.blogspot.com/2013/06/effective-microorganisme-4-em4-normal-0.html2.3 Sejarah Penemuan Pupuk EM4Penemuan yang sangat berharga untuk pertanian mandiri ini, awalnya di temukan oleh orang Jepang, bernama Teruo Higa pada tahun 1970. Kini telah banyak diterapkan oleh para petani modern. Tapi masih banyak pula yang belum melakukannya karena lebih percaya pada pupuk kimia yang dirasa "lebih praktis" tapi sesungguhnya tidak sehat baik untuk tanah, tanaman maupun untuk kita manusia.http://nikafssiregar.blogspot.com/2011/05/pupuk-em4.htmlKadar air merupakan banyaknya air yang terkandung dalam bahan yang dinyatakan dalam persen. Kadar air juga salah satu karakteristik yang sangat penting pada bahan pangan, karena air dapat memengaruhi penampakan, tekstur, dan citarasa pada bahan pangan. Kadar air dalam bahan pangan ikut menentukan kesegaran daya awet bahan pangan tersebut.Abu adalah zat anorganik dari sisa hasil pembakaran suatu bahan organik. Penentuan kadar abu ada hubungannya dengan mineral suatu bahan. Mineral yang terdapat dalam bahan pangan terdiri dari 2 jenis garam, yaitu garam organik misalnya asetat, pektat, mallat, dan garam anorganik, misalnya karbonat, fosfat, sulfat, dan nitrat. Proses untuk menentukan jumlah mineral sisa pembakaran disebut pengabuan. Kandungan dan komposisi abu atau mineral pada bahan tergantung dari jenis bahan dan cara pengabuannya.Percobaan berfokus pada uji kadar air dan kadar abu dalam biskuit. Percobaan ini menggunakan anasilis gravimetri. Hasil uji kimia biskuit memiliki kadar air sebesar3,315 %dan kadar abu sebesar 14,33 %. Dengan mengetahui persentase kadar air dan kadar abu yang terdapat dalam biskuit, maka dapat ditentukan bagaimana mutu biskuit yang diuji.

PENDAHULUAN

Biskuit merupakan salah satu kue kering yang sangat populer dan digemari. Biskuit lazim ditemukan sebagai camilan dan disukai di semua lapisan masyarakat. Biskuit yang baik adalah biskuit yang bukan hanya enak melainkan harus sehat. Sesuai dengan Badan Standardisasi Nasional yang tercantum dalam SNI 01-2973-1992 biskuit dengan mutu baik memiliki ciri-ciri kandungan air maximum 5%, protein minimum 9%, lemak minimum 9,5%, karbohidrat minimum 70%, kadar abumaximum 1,6%, serat kasarmaximum 0,5%. (deptan.go.id)Analisa gravimetri merupakan bagian utama dari kimia analitik. Langkah pengukuran pada cara gravimetri adalah dengan pengukuran berat.Analit secara fisik dipisahkan dari semua komponen lainnya dari contoh maupun dari solventnya. Pengendapan merupakan teknik yang secara luas digunakan untuk memisahkan analit dari gangguan-gangguan.(A.L Underwood:1981).Bagian terbesar dari penentuan secara analisa gravimetri meliputi transformasi unsur atau radikal ke senyawa murni stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti.Berat unsur dihitung berdasarkan rumus senyawa dan berat atom unsur-unsur yang menyusunnya.pemisahan unsur-unsur atau senyawa yang dikandung dilakukan dengan beberapa cara seperti: metode pengendapan,metode penguapan,metode elektroanalisis,atau berbagai macam metode lainnya.(S.M. Khopkar:1990)BiskuitGood Timemerupakan makanan kecil ringan yang sudah memasyarakat dan banyak dijumpai di pasaran. Hal ini setidaknya dapat dibuktikan dengan tersedianya biskuitGood Timedi hampir semua toko yang menjual makanan kecil di perkotaan maupun warung-warung di pelosok desa. Gambaran tersebut diatas menandakan bahwa hampir semua lapisan masyarakat sudah terbiasa menikmati biskuitGood Time(Anonim, 2014).Pengukuran kadar air sangat diperlukan dalam bidang pangan. Mutu biskuit dapat ditentukan oleh kadar air yang terkandung di dalamnya, semakin tinggi kadar air yang terkandung, maka kualitas biskuit semakin buruk. Kadar air yang tinggi memungkinkan tumbuhnya mikroorganisme pada biskuit. Bila jasad renik ini populasinya meningkat, dapat menimbulkan masalah antara lain dapat menentukan taraf mutu bahan makanan, mengakibatkan kerusakan pangan (Imam, 1999).Dalam pengeringan pangan umumnya diinginkan kecepatan pengeringan maksimum.berbagai cara dilakukan untuk mempercepat pindah panas dan pindah massa selama proses pengeringan.faktor yang mempengaruhi antara lain : luas permukaan,suhu,kecepatan pergerakan udara,kelembaban udara,tekanan atmosfer,penguapan air,dan lama pengeringan(Estiasih Teti : 2009)Abu dalam bahan pangan ditetapkan dengan menimbang sisa mineral hasil pembakaran bahan organik pada suhu sekitar 550C. Kadar abu merupakan besarnya kandungan mineral dalam tepung. Mineral merupakan zat anorganik dalam bahan yang tidak terbakar selama proses pembakaran. Kadar abu sangat dipengaruhi oleh jenis bahan, umur bahan dan lain-lain. Kandungan abu pada suatu bahan pangan juga merupakan residu bahan anorganik yang tersisa setelah bahan organik dalam makanan didestruksi

METODOLOGI

ALATBAHAN

-Neraca Analitik-Biskuit (Good Time)-Lumpang dan Mortar-Krus Porselen-Cawan Porselen-Oven-Furnest-Desikator-Penjepit besi-Stopwatch

LANGKAH KERJA

Penentuan Kadar Air

A.Haluskan biskuit dengan menggunankan lumpang dan mortarB.Panaskan cawan porselen di dalam oven dengan temperatur 105 C selama 5 menit dan dinginkan dalam desikator selama 15 menitC.Timbang berat kosong cawan porselenD.Timbang sebanyak 2 gram biskuit kedalam porselenE.Panaskan porselen yang berisi sampel selama 1,5 jam pada temperatur 105.F.Dinginkan dalam desikator selama 15 menit dan timbangG.Panaskan kembali porselen selama 10 menit pada temperatur 105 dan dinginkan selama 3 menit di dalam desikator, kemudian timbangH.Lakukan langkahGsampai beratnya konstan sekurang-kurangnya 3x

Penentuan Kadar Abu

A.Panaskan krus porselen di dalam oven dengan temperatur 105 C selama 5 menit dan dinginkan dalam desikator selama 15 menitB.Timbang berat kosong krus porselenC.Tuangkan sampel biskuit tadi kedalam krus porselen lalu timbang beratnyaD.Masukan krus porselen berisi sampel biskuit ke dalam furnest selama 20 menit pada suhu 400E.Keluarkan krus dan dinginkan diatas lempengan besiF.Timbang berat krus dan sampel biskuit

HASIL DAN PEMBAHASAN

KADAR AIR

Analisa gravimetri merupakan bagian utama dari kimia analitik. Langkah pengukuran pada cara gravimetri adalah dengan pengukuran berat.Analit secara fisik dipisahkan dari semua komponen lainnya dari contoh maupun dari solventnya. Pengendapan merupakan teknik yang secara luas digunakan untuk memisahkan analit dari gangguan-gangguan (A.L Underwood:1981).Kadar air adalah kandungan air suatu bahan, ditentukan dengan metode tertentu di bawah kondisi tertentu, dan dinyatakan sebagai persentase terhadap bobot basah atau bobot kering.Penetapan kadar air menggunakan metode oven. Metode ini digunakan untuk seluruh makanan, kecuali jika produk tersebut mengandung komponen-komponen yang mudah menguap atau jika produk tersebut mengalami dekomposisi pada pemanasan 100CPraktikum kali ini adalah praktikum untuk menentukan kadar air dan kadar abu pada biskuit. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kadar air dari bahan yang digunakan sebagai sample. Bahan yang digunakan yakini biskuit, dimana kelompok kami mengambilvarian biskuit crackers roma malkist. Penerapan metode kadar air pada bahan dilakukan dengan metode oven pengering, yaitu dengan cara memasukan sample kedalam oven dengan suhu 105C selama 1,5 jam. Selisih antara berat sebelum dan setelah pengeringan merupakan kadar air dari bahan tersebut.

Hasil penimbanganJumlah

Berat cawan porselen kosong58,3500 gram

Berat cawan porselen + sampel60,3580 gram

Berat pemanasan I60,2619 gram

Berat pemanasan II60,2545 gram

Berat pemanasan III60,2667 gram

Berat pemanasan IV60,2659 gram

Berat pemanasan V60,2644 gram

Berat pemanasan VI60,2611 gram

Perhitungan kadar airRata-rata massa biskuit= 60,2638 gram

Hilang bobot= 60,3580 60,2638= 0,0942 gram

Kadar air= 4,6912 %

Kadar air dalam bahan makanan berperan dalam pertumbuhan mikroorganisme, sehingga sangat menentukan kualitas dan masa penyimpanan. Semakin banyak kadar air yang terkandung dalam biskuit akan memicu keberadaan mikroba untuk bertumbuh dan berkembang biak.Kadar air dalam biskuit ternyata tidak melebihi porsi yang diharuskan dalam SNI (01-2973-1992)yang menetapkan kadar air maksimum dalam biskuit sebanyak 5%.Hasil analisa menunjukkan bahwa kadar air yang terdapat dalam biskuit sebanyak4,6912 %.Dengan membuat kadar air suatu bahan di bawah nilai minimal yang dibutuhkan oleh mikroba untuk pertumbuhan dan perkembangbiakannya, sehingga mikroba tersebut tidak mempunyai kesempatan untuk tumbuh, walaupun tumbuh, tidak berkembang sebagaimana mestinya (Imam, 1999).

KADAR ABU

Kami juga menganalisa berapa kadar abu yang ada pada biskuit tersebut. Abu dalam bahan pangan ditetapkan dengan menimbang sisa mineral hasil pembakaran pada suhu sekitar 550C selama 20 menit.Kadar abu merupakan besarnya kandungan mineral dalam tepung. Mineral merupakan zat anorganik dalam bahan yang tidak terbakar selama proses pembakaran. Kadar abu sangat dipengaruhi oleh jenis bahan, umur bahan dan lain-lain. Kandungan abu pada suatu bahan pangan juga merupakan residu bahan anorganik yang tersisa setelah bahan organik dalam makanan didestruksi

Hasil penimbanganJumlah

Berat cawan kurs15,0806 gram

Berat cawan kurs + sampel17,0251 gram

Berat pemanasan (abu)15,3898 gram

= 15,398 %

Abu dalam bahan pangan ditetapkan dengan menimbang sisa mineral hasil pembakaran bahan organic pada suhu sekitar 550C (Apriyantono, 1989).Kadar abu maksimum yang diizinkan berdasarkan SNI01-2973-1992 ialah1,5%. Kadar abu yang diperoleh berdasarkan percobaan ialah15,398 %Semakin tinggi kadar abu maka kebersihan suatu bahan pangan semakin berkurang.

KESIMPULAN

Analisa kadar air dan kadar abu pada bahan makanan sangat penting untuk dilakukan. Melalui analisa tersebut, mutu suatu biskuit dapat ditentukan.Maka dalam percobaan kali ini dapat kita simpulkan bahwa :

Kadar air maksimum yang diizinkan berdasarkan SNI01-2973-1992 ialah5%. Kadar air yang semakin tinggi akan menyebabkan rusaknya bahan pangan karena munculnya mikroorganisme yang tumbuh dan berkembang biak pada biskuit. Sedangkan dalam percobaan yang kita lakukan kadar air yang terkandung dalam biskuit Good Time adalah sebesar4,6912 %Kadar abu maksimum yang diizinkan berdasarkan SNI01-2973-1992 ialah1,5%. Kadar abu yang diperoleh berdasarkan percobaan dari biskuit Good Time ialah15,398 %Semakin tinggi kadar abu maka kebersihan suatu bahan pangan semakin berkurang.