efektivitas penggunaan
DESCRIPTION
Geografi punyaTRANSCRIPT
PENGARUH PENGGUNAAN
MEDIA PEMBELAJARAN DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Makalah disusun untuk memenuhi tugas matakuliah
Permasalahan Bahan Mengajar
Yang dibimbing oleh Prof. Dr. Edy Purwanto
Disusun oleh
SAHESTY ADRIANI
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
PROGRAM PASCASARJANA
PROGAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
Agustus, 2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut paradigma behavioristik, belajar merupakan transmisi
pengetahuan dari expert ke novice. Berdasarkan konsep ini, peran guru adalah
menyediakan dan menuangkan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa.
Guru mempersepsi diri berhasil dalam pekerjaannnya apabila dia dapat
menuangkan pengetahuan sebanyak-banyaknya ke kepala siswa dan siswa
dipersepsi berhasil apabila mereka tunduk menerima pengetahuan yang
dituangkan guru kepada mereka. Praktek pendidikan yang berorientasi pada
persepsi semacam itu adalah bersifat induktrinasi, sehingga akan berdampak pada
penjinakan kognitif para siswa, menghalangi perkembangan kreativitas siswa, dan
memenggal peluang siswa untuk mencapai higher order thinking.
Akhir-akhir ini, konsep belajar didekati menurut paradigma
konstruktivisme. Menurut paham konstruktivistik, belajar merupakan hasil
konstruksi sendiri (pebelajar) sebagai hasil interaksinya terhadap lingkungan
belajar. Pengkonstruksian pemahaman dalam ivent belajar dapat melalui proses
asimilasi atau akomodasi. Secara hakiki, asimilasi dan akomodasi terjadi sebagai
usaha pebelajar untuk menyempurnakan atau merubah pengetahuan yang telah
ada di benaknya (Heinich, et.al., 2002). Pengetahuan yang telah dimiliki oleh
pebelajar sering pula diistilahkan sebagai prakonsepsi. Proses asimilasi terjadi
apabila terdapat kesesuaian antara pengalaman baru dengan prakonsepsi yang
dimiliki pebelajar. Sedangkan proses akomodasi adalah suatu proses adaptasi,
evolusi, atau perubahan yang terjadi sebagai akibat pengalaman baru pebelajar
yang tidak sesuai dengan prakonsepsinya.
Berdasarkan paradigma konstruktivisme tentang belajar tersebut, maka
prinsip media mediated instruction menempati posisi cukup strategis dalam
rangka mewujudkan ivent belajar secara optimal. Ivent belajar yang optimal
merupakan salah satu indikator untuk mewujudkan hasil belajar peserta didik
yang optimal pula. Hasil belajar yang optimal juga merupakan salah satu
cerminan hasil pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas
memerlukan sumber daya guru yang mampu dan siap berperan secara profesional
dalam lingkungan sekolah dan masyarakat (Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997;
Ibrahim et.al., 2001). Dalam era perkembangan Iptek yang begitu pesat dewasa
ini, profesionalisme guru tidak cukup hanya dengan kemampuan membelajarkan
siswa, tetapi juga harus mampu mengelola informasi dan lingkungan untuk
memfasilitasi kegiatan belajar siswa (Ibrahim, et.al., 2001). Konsep lingkungan
meliputi tempat belajar, metode, media, sistem penilaian, serta sarana dan
prasarana yang diperlukan untuk mengemas pembelajaran dan mengatur
bimbingan belajar sehingga memudahkan siswa belajar.
Di era globalisasi seperti sekarang ini, disadari atau tidak pengaruhnya
semakin terasa dengan semakain banyaknya saluran informasi dalam berbagai
bentuk media. Media telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan kita,
meskipun dalam derajat yang berbeda-beda. Di negara maju, media telah
mempengaruhi kehidupan hampir sepanjang waktu. Waktu terpanjang yang paling
berpengaruh itu adalah waktu yang digunakan di dunia pendidikan khususnya
untuk sekolah. Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang penting
dalam mendukung keberhasilan proses belajar mengajar. Guru profesional
dituntut mampu memilih dan menggunakan berbagai jenis media pembelajaran
yang ada di sekitarnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada diatas, maka rumusan masalah yang ada
dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa definisi dan fungsi media pembelajaran?
2. Bagaimana jenis media pembelajaran?
3. Bagaimana pemilihan media pembelajaran?
4. Bagaimana penggunaan media pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada diatas, maka tujuan penulisan yang ada
dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui definisi dan fungsi media pembelajaran.
2. Mengetahui jenis media pembelajaran.
3. Mengetahui pemilihan media pembelajaran.
4. Mengetahui penggunaan media pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi, dan Fungsi Media Pembelajaran
1. Definisi Media Pembelajaran
Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat
didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari
pengirim menuju penerima (Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim et.al.,
2001). Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai
pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan (Criticos, 1996).
Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran
merupakan proses komunikasi. Proses pembelajaran mengandung lima komponen
komunikasi, guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa
(komunikan), dan tujuan pembelajaran. Jadi, Media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran),
sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam
kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan
kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh – pengaruh psikologi terhadap
siswa. Jadi, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang
perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar mengajar
untuk mencapai tujuan belajar.
2. Fungsi Media Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa
informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah
prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna
mencapai tujuan pembelajaran. Fungsi media pembelajaran, diantaranya sebagai
berikut:
a. Fungsi atensi, Media dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa
untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna yang
ditampilkan dalam materi pelajaran.
b. Fungsi afektif, Fungsi media dapat terlihat dari tingkat kenikmatan
siswa/mahasiswa ketika proses belajar mengajar berlangsung.
c. Fungsi kognitif, Media dapat mengungkapkan bahwa lambang visual atau
gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat
informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
d. Fungsi kompensatoris, Media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian
konteks untuk memahami teks, membantu siswa yang lemah dalam
membaca, untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan
mengingatnya kembali.
e. Fungsi Psikomotoris, Fungsi ini diberikan dengan maksud untuk
menggerakkan siswa melakukan suatu kegiatan, terutama yang berkenaan
dengan hafalan-hafalan.
f. Fungsi Evaluasi, Fungsi evaluasi dimaksudkan agar segala kegiatan
belajar mengajar yang telah dilaksanaka dapat dilakukan penilaian
kemampuan siswa dalam merespon pembelajaran.
Dalam kegiatan interaksi antara siswa dengan lingkungan, fungsi media
dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin
timbul dalam proses pembelajaran. Tiga kelebihan kemampuan media (Gerlach &
Ely dalam Ibrahim, et.al., 2001) adalah sebagai berikut;
a. Fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali
suatu obyek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek atau kejadian
dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan
dan pada saat diperlukan dapat ditunjukkan dan diamati kembali seperti
kejadian aslinya.
b. Manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali obyek atau
kejadian dengan berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai
keperluan, misalnya diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya, serta
dapat pula diulang-ulang penyajiannya.
c. Distributif, artinya media mampu menjangkau audien yang besar
jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya siaran TV
atau Radio.
Hambatan-hambatan komunikasi dalam proses pembelajaran adalah
sebagai berikut:
a. Verbalisme, artrinya siswa dapat menyebutkan kata tetapi tidak
mengetahui artinya. Hal ini terjadi karena biasanya guru mengajar hanya
dengan penjelasan lisan (ceramah), siswa cenderung hanya menirukan apa
yang dikatakan guru.
b. Salah tafsir, artinya dengan istilah atau kata yang sama diartikan berbeda
oleh siswa. Hal ini terjadi karena biasanya guru hanya menjelaskan secara
lisan dengan tanpa menggunakan media pembelajaran yang lain, misalnya
gambar, bagan, model, dan sebagainya.
c. Perhatian tidak berpusat, hal ini dapat terjadi karena beberapa hal antara
lain, gangguan fisik, ada hal lain yang lebih menarik mempengaruhi
perhatian siswa, siswa melamun, cara mengajar guru membosankan, cara
menyajikan bahan pelajaran tanpa variasi, kurang adanya pengawasan dan
bimbingan guru.
d. Tidak terjadinya pemahaman, artinya kurang memiliki kebermaknaan
logis dan psikologis. Apa yang diamati atau dilihat, dialami secara
terpisah. Tidak terjadi proses berpikir yang logis mulai dari kesadaran
hingga timbulnya konsep.
B. Pengenalan Beberapa Media Pembelajaran
Ada beberapa jenis media pembelajaran yang biasa digunakan dalam
proses belajar mengajar, antara lain:
1. Media Grafis
Media grafis termasuk media visual, sebagaimana halnya media yang lain
media grafis berfungsi menyalurkan pesan dari sumber kepenerima pesan.
Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan.pesan yang akan
disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi visual. Banyak
jenis media grafis diantaranya:
a. Gambar atau Foto. Diantara media pendidikan, gambar/foto adalah media
yang paling umum dipakai. Gambar/foto merupakan bahasa yang paling
umum, yang dapat dimengerti dan dapat dinikmati dimana-mana.
b. Sketsa. Sketsa adalah gambar yang sederhana atau draf kasar yang
melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Karena setiap orang yang
normal dapat belajar menggambar, maka setiap guru yang baik dapatlah
menuangkan ide-idenya kedalam bentuk sketsa. Sketsa, selain dapat
menarik perhatian murid, menghindari verbalisme dan dapat memperjelas
penyampaian pesan, harganya pun tidak perlu dipersoalkan sebab madia ini
dibuat langsung oleh guru.
c. Diagram. Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan garis-garis
dan simbol-simbol, diagram atau skema menggambarkan struktur dari objek
secara garis besar. Diagram menunjukkan hubungan yang ada antar
komponennya atau sifat-sifat proses yang ada. Diagram pada umumnya
berisi petunjuk-petunjuk. Diagram menyaderhanakan hal yang kompleks
sehingga dapat memperjelas penyajian pesan.
d. Bagan/Chart. Sepeti halnya media grafis yang lain, bagan atau carta
termasuk media visual. Fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide-ide
atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau
lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir
penting dari suatu persentasi. Pesan yang akan disampaikan biasanya burupa
ringkasan visual suatu proses, perkembangan atau hubungan-hubungan
penting.
e. Grafik (Graphs). Sebagai suatu media visual, grafik adalah gambar
sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar. Untuk
melengkapinya sering kali simbol-simbol verbal digunakan pada grafik.
Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti,
menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa
yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. Berbeda dengan bagan,
grafik disusun berdasarkan prisip-prinsip matematik dan menggunakan data-
data komparatif.
2. Teks
Media ini membantu pembelajar fokus pada materi yang disiswai karena
pembelajar cukup mendengarkan tanpa melakukan aktivitas lain yang
menuntut konsentrasi, serta sangat cocok bila digunakan sebagai media untuk
memberikan motivasi.
3. Audio
Media audio memudahkan dalam mengidentifikasi obyek-obyek,
mengklasifikasikan obyek, mampu menunjukkan hubungan spatial dari suatu
obyek, membantu menjelaskan konsep abstrak menjadi konkret. Contoh dari
media audio ialah radio dan tape recorder.
4. Animasi
Media Animasi mampu menunjukkan suatu proses abstrak di mana pengguna
ingin melihat pengaruh perubahan suatu variabel terhadap proses tersebut.
Namun media Animasi menyediakan suatu tiruan yang bila dilakukan pada
peralatan yang sesungguhnya terlalu mahal untuk mendapatkannya atau
berbahaya dan berbagai macam kendala lainnya.
5. Video
Video mungkin saja kehilangan detail dalam pemaparan materi karena siswa
harus mampu mengingat detail dari scene to scene (per adegan). Umumnya
pengguna menganggap belajar melalui video lebih mudah dibandingkan
melalui teks sehingga pengguna kurang terdorong untuk lebih aktif di dalam
berinteraksi dengan materi. Video memaparkan keadaan riil dari suatu proses,
fenomena atau kejadian sehingga dapat memperkaya pemaparan. Video
sangat cocok untuk mengajarkan materi dalam ranah perilaku atau
psikomotor. Media Pembelajaran dikelompokkan menjadi 10 kelompok yaitu:
1. Cetak 2. Audio 3. Audio-Cetak 4. Proyeksi Visual Diam (OverHead
Transparan/OHT) 5. Proyeksi Visual Diam Dengan Audio 6. Visual Gerak 7.
Visual Gerak Dengan Audio 8. Benda 9. Manusia Dan Sumber Lingkungan
10. Komputer
6. Pemilihan Media Pembelajaran
Berdasarkan ketersediaannya media dapat dikelompokkan menjadi Media
Jadi (Media By Utilization) dan Media Rancangan (Media By Design) alasan
utama seseorang menggunakan media adalah media dapat berbuat lebih dari biasa
yang dilakukan. Pemilihan media dilakukan agar penggunaan media dapat
mencapai tujuan pembelajaran, maka haruslah dipilih media pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Haruslah diketahui bahwa media merupakan
komponen dari keseluruhan sistem pembelajaran. Minimal ada empat hal yang
perlu diperhatikan dalam memilih media pengajaran, yaitu:
1. Alasan meililih media, hal ini perlu karena adanya berbagai macam media,
ada media yang hanya cocok digunakan untuk menyampaikan informasi
tertentu, ada perbedaan karakteristik setiap media, ada perbedaan pemakai,
dan perbedaan situasi dan kondisi.
2. Waktu yang tepat memilih media, dilakukan setelah mengetahui tujuan
instruksional, sebelum melaksanakan program pengajaran, atau dengan
kata lain pada waktu merencanakan program pengajaran.
3. Pemilihan media, dilakukan oleh guru, penyusun desain instruksional
seorang profesional dalam kemediaan.
4. Cara memilih media, media yang dipilih harus paling baik. Baik dan
buruknya media diukur sampai sejauh mana media itu dapat menyalurkan
informasi, dan sejauh mana media tersebut dapat menunjang tercapainya
tujuan instruksional.
Adapun dalam memilih media, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. memahami karakteristik setiap media,
2. sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai,
3. sesuai dengan metode pengajaran yang kita gunakan,
4. sesuai dengan materi yang kita komunikasikan,
5. sesuai dengan keadaan siswa,
6. sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan, kemudahan memperoleh
media,
7. sesuai keterampilan guru dalam menggunakannya,
8. ketersediaan waktu dalam menggunakannya,
9. sesuai dengan taraf berpikir siswa.
7. Penggunaan Media Pembelajaran
Penggunaan media pengajaran dapat membantu pencapaian keberhasilan
belajar. Ditegaskan oleh Danim (1995:1) bahwa hasil penelitian telah banyak
membuktikan efektivitas pengunaan alat bantu atau media dalam proses belajar
mengajar di kelas, terutama dalam hal pengingkatan prestasi siswa. Terbatasnya
media yang dipergunakan dalam kelas diduga merupakan salah satu penyebab
lemahnya mutu belajar siswa. Dengan demikian penggunaan media dalam
pengajaran di kelas merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Hal
ini dapat dipahami mengingat proses belajar yang dialami siswa tertumpu pada
berbagai kegiatan menambah ilmu dan wawasan untuk bekal hidup di masa
sekarang dan masa akan datang. Salah satu upaya yang harus ditempuh adalah
bagaimana menciptakan situasi belajar yang memungkinkan terjadinya proses
pengalaman belajar pada diri siswa dengan menggerakkan segala sumber belajar
dan cara belajar yang efektif dan efisien. Sasaran dari penggunaan media adalah
agar anak didik mampu menciptakan sesuatu yang baru dan mampu
memanfaatkan sesuatu yang telah ada untuk dipergunakan dengan bentuk dan
variasi yang lain yang berguna dalam kehidupannya. Dengan demikian mereka
dengan mudah mengerti dan memahami materi pelajaran yang disampaikan
kepada mereka. Tiga kemungkinan yang terjadi dalam pengevaluasian dari
penggunaan media pembelajaran, yaitu :
a. Apabila media yang digunakan terdapat sesuatu kekurangan maka
kemungkinan media tersebut akan dimodifikasi.
b. Apabila media yang digunakan sama sekali tidak menghasilkan tujuan dari
apa yang diinginkan, maka akan dilakukan perombakan total terhadap
penggunaan media tersebut.
c. Apabila media yang dipergunakan telah mencapai tujuan yang diinginkan
maka media tersebut dianggap baik dan dapat dipertahankan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses belajar mengajar seringkali dihadapkan pada materi yang abstrak
dan di luar pengalaman siswa sehari-hari, sehingga materi ini menjadi sulit
diajarkan guru dan sulit dipahami siswa. Pemilihan media dalam pembelajaran
merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengkonkritkan sesuatu
yang abstrak. Gambar dua dimensi atau model tiga dimensi adalah visualisasi
yang sering dilakukan dalam proses belajar mengajar. Pada era informatika
visualisasi berkembang dalam bentuk gambar bergerak (animasi) yang dapat
ditambahkan suara (audio).
Konsep permainan dalam pembelajaran digabung dengan media yang
digunakan untuk menghasilkan pengalaman pembelajaran yang menyenangkan.
Sesi pembelajaran bisa disesuaikan dengan tahap penerimaan dan pemahaman
siswa. Upaya membuat anak betah belajar di sekolah dengan pemilihan media
yang tepat merupakan kebutuhan, sehingga sekolah tidak lagi menjadi ruangan
yang menakutkan dengan berbagai tugas dan ancaman yang justru mengkooptasi
kemampuan atau potensi dalam diri siswa. Pemanfaatan teknologi merupakan
kebutuhan mutlak dalam dunia pendidikan sehingga sekolah benar-benar menjadi
ruang belajar dan tempat siswa mengembangkan kemampuannya secara optimal,
dan nantinya mampu berinteraksi ke tengah-tengah masyarakatnya. Lulusan
sekolah yang mampu menjadi bagian intergral peradaban masyarakatnya
B. Saran
Dalam proses pembelajaran diperlukan kreativitas dan inovasi yang terus
menerus. Proses kreatif dan inovatif dapat dilakukan oleh guru melalui kegiatan-
kegiatan pembelajaran yang menarik, membangkitkan keingintahuan pada siswa,
memotivasi siswa dalam berpikir kreatif dan merangsang untuk menemukan hal-
hal baru pada guru maupun siswa. Sebagai tugas pokok guru adalah merangsang
terciptanya proses pembelajaran aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan serta
efektif dan efisien di kelas. Sehingga sasaran dan target dari kebijakan pendidikan
dapat tercapai dan dapat diwujudkan seperti yang diamanatkan dalam Tujuan
Pendidikan Nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Criticos, C. 1996. Media selection. Plomp, T., & Ely, D. P. (Eds.): International Encyclopedia of Educational Technology, 2nd edition. New York: Elsevier Science, Inc.
Heinich, R., Molenda, M., Russell, J. D., & Smaldino, S.E. 2002. Instructional media and technology for learning, 7th edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Ibrahim, H. 1997. Media pembelajaran: Arti, fungsi, landasan pengunaan, klasifikasi, pemilihan, karakteristik oht, opaque, filmstrip, slide, film, video, Tv, dan penulisan naskah slide. Bahan sajian program pendidikan akta mengajar III-IV. FIP-IKIP Malang.
Ibrahim, H., Sihkabuden, Suprijanta, & Kustiawan, U. 2001. Media pembelajaran: Bahan sajian program pendidikan akta mengajar. FIP. UM.
Multiply.2007. PEMANFAATAN MEDIA BERBASIS ICT TERHADAP PEMBELAJARAN DI SEKOLAH. Online di akses di http://ictcommunity.multiply.com/journal/item/17/PEMANFAATAN_MEDIA_BERBASIS_ICT_TERHADAP_PEMBELAJARAN_DI_SEKOLAH.html pada tanggal 23 Agustus 2010.
Kompasiana.2008. Media Pembelajaran. Online diakes di http://m.kompasiana.com/?act=r&id=39621 pada tanggal 23 Agustus 2010.