efektivitas penggunaan media takalintar (tabel …
TRANSCRIPT
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA TAKALINTAR (TABEL
PERKALIAN PINTAR) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
SISWA KELAS III SD NEGERI 173 KERTORAHARJO
SKRIPSI
SRI LESTARI
4516103042
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BOSOWA
2021
ii
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA TAKALINTAR (TABEL
PERKALIAN PINTAR) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
SISWA KELAS III SD NEGERI 173 KERTORAHARO
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd)
SRI LESTARI
4516103042
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BOSOWA
2021
iii
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA TAKALINTAR (TABEL
PERKALIAN PINTAR) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
SISWA KELAS III SD NEGERI 173 KERTORAHARJO
Disusun dan Diajukan oleh :
SRI LESTARI
4516103042
Telah disetujui dan memenuhi syarat untuk di ujikan
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Fathimah Az-Zahra N, S.Pd, M.Pd Nursamsilis Lutfin, S.S., S.Pd., M.Pd
NIDN: 0920038703 NIK: D, 450397
Mengetahui
Dekan Fakultas Keguruan Ketua Program Studi
Dan Ilmu Pendidikan
Dr. Asdar, M.Pd Nursamsilis Lutfin, S.S., S.Pd., M.Pd
NIK: D,450 375 NIK: D,450397
iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Sri Lestari
Nim : 4516103042
Judul skripsi : Efektivitas Penggunaan Media Takalintar
(Tabel Perkalian Pintar) Terhadap Hasil Belajar
Matematika siswa Kelas III SD Negeri 173
Kertoraharjo
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Skripsi yang saya tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan plagiat, baik sebagian atau
seluruhnya.
Apabila di kemudian hari terbukti bahwa ini hasil plagiat, maka saya bersedia
menerima sansi atas perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Makasar …….
Yang membuat pernyataan,
Sri Lestari
v
ABSTRAK
Sri Lestari, 2020. Pengaruh Efektivitas Media Takalintar Terhadap Hasil
Belajar Matematika Siswa Kelas III SD Negeri 173 Kertoraharjo dibimbing oleh
Fathimah Az-Zahra Nasiruddin, S.Pd., M.Pd dan Nursamsilis Lutfin, S.S., S.Pd.,
M.Pd.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas media takalintar
terhadap hasil belajar matematika siswa kelas III SD Negeri 173 Kertoraharjo.
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini per-eksperimental designs (One Grup
Pretes-postes design). Pengumpulan data dilakukan dengan teknik perlakuan (tes),
observasi dan dokumentasi. Sampel penelitian digunakan sebanyak 16 orang.
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisi data deskriptif dan
inferensial, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian
yang dilakukan yaitu ketika dilakukan perlakuan menggunakan media takalintar,
menghasilkan siswa lebih fokus, media takalintar dapat menarik perhatian siswa
dalam pembelajaran perkalian, dan siswa lebih cepat memahami dan mudah
menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan perkalian sebab dengan media
takalintar siswa tidak pusing dengan bilangan simpan. Didapatkan nilai rata-rata
(pretes) sebelum dilakukan perlakuan yaitu 51,25 dan setelah diberikan perlakuan
(postest) yaitu 90,94. Efektif dilihat berdasarkan hasil nilai uji N-gain yaitu 0,80
berada dikategori tinggi, jadi dengan menggunakan media takalintar di SD Negeri
173 Kertoraharjo kelas III efektif diterapkan. Sehingga media takalintar efektif
untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas III SD Negeri 173
Kertoraharjo.
Kata kunci: Efektifitas, Media Takalintar , dan Hasil Belajar Matematika
vi
ABSTRACT
Sri Lestari, 2020. The effect of Takalintar Media Effectiveness on
Mathematics Learning Outcomes of Class III SD Negeri 173 Kertoraharjo
(Supervised by Fathimah Az-Zahra Nasiruddin, S,Pd., M.Pd., and Nursyamsilis
Lutfin, S.S., S.S.Pd., M.Pd )
This study aims to determine the effectiveness of Takalintar Media on the
Mathematics Learning Outcomes of Grade III students of SD Negeri 173
Kertoraharjo. The method used in this research is per-experimental designs (One
group pretest-posttest design). Data collection was carried out by means of
treatment techniques (tests), observation and documentation. The research sample
used as many as 16 students. Data analysis used in this research is descriptive and
inferential data analysis, data presentation, drawing conclusion or verification.
The results of the research showed that the treatment was carried out using
Takalintar Media, it resulted in students being more focused, Takalintar Media
attracted students' attention in learning multiplication, students understood more
quickly, and easily completed questions related to multiplication. Takalintar
Media students did not problems with store number. The result of the average
value (pretest) before treatment is 51.25 and after being given treatment (postest)
is 90.94. effective views based the results of the N-gain test value are 0.80 are in
the high category, using Takalintar Media in SD Negeri 173 Kertoraharjo class III
is effectively applied. Thus, the Takalintar Media is effective in improving the
mathematics learning outcomes of grade III students of SD Negeri 173
Kertoraharjo.
Keywords: Effectiveness, Takalintar Media, and Mathematics Learning Outcomes
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayahnya sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media
Takalintar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III SD Negeri 173
Kertoraharjo” dapat diselesaikan dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan
akademik guna memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Bosowa.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan dan tidak
terlepas dari bantuan, dukungan dari berbagai pihak. Akhirnya skripsi dapat
diselesaikan, muda-mudahan Allah SWT membalas jasa dan kebaikan budi
mereka yang telah membantu menyelesaikan skripsi. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terimaksih kepada:
1. Prof. Dr. Ir. H. Muhammad. Saleh Pallu, M.Eng, selaku Rektor Universitas
Bosowa.
2. Dr. Asdar, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Bosowa, yang telah menyetujui serta mendukung pelaksanaan
penyusunan skripsi ini hingga akhir.
3. Ketua Program Studi, Nursamsilis Lutfin, S.S., S.Pd., M.Pd, sekaligus dosen
pembimbing II, yang telah membantu dan membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
viii
4. Dosen Pembimbing I, Fathimah Az-Zahra Nasiruddin, S.Pd, M.Pd, yang telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam menyelesaikan Skripsi
ini.
5. Kepala sekolah SD Negeri 173 Kertoraharjo Wayan Astawa, S.Ag, yang telah
memberi dukungan dan bantuan serta kerja sama selama pelaksanaan
penelitian di sekolah tersebut.
6. Teristimewa untuk kedua orang tua tercinta, Ayahhanda I Ketut Pateng S.Pd,
sekaligus wali kelas III SD Negeri 173 Kertoraharjo dan Ibunda Almasih,
Kakak serta keluraga yang selama ini memberi motivasi, bantuan, dukungan
dan cinta kasih selama menuntu ilmu.
Penulis menyadari sepenuhnya dalam skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun
demi menyempurnakan skripsi ini. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini
dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pihak yang
membacanya.
Makassar, 20 Juni 2020
Sri Lestari
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................................... iv
ABSTRAK ........................................................................................................... v
ABSTACT ............................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... x
DAFTAR TABEL................................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 4
C. Pembatasan Masalah ................................................................................ 5
D. Perumusan Masalah ................................................................................. 5
E. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian..................................................................................... 5
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ............................................................................................. 7
B. Penelitian yang Relevan ............................................................................ 17
C. Kerangka Pikir .......................................................................................... 18
D. Hipotesis ................................................................................................... 19
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian ....................................................................... 20
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................... 21
C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................ 21
D. Variabel Penelitian dan Definisi Oprasi ................................................... 22
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 23
x
F. Teknik Analisis Data ................................................................................ 26
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 28
B. Pembahasan ........................................................................................... 40
V. PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 44
B. Saran ...................................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 46
LAMPIRAN ......................................................................................................... 48
RIWAT HIDUP ................................................................................................... 87
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Contoh Gambar Visualisasi Takalintar ............................................. 15
Gambar 2.2 Kerangka Pikir................................................................................... 19
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Operasi Takalintar ....................................................................... 15
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Pretest dan Postest ................................................. 29
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................ 29
Tabel 4.3 Tingkat Kesukaran Butir Soal Pretest dan Postest ............................... 29
Tabel 4.4 Uji Daya Pembeda ............................................................................... 30
Tabel 4.5 Deskritif Hasil Pretest ........................................................................... 31
Tabel 4.6 Contoh Soal Nomor 1 .......................................................................... 34
Tabel 4.7 Contoh Soal Nomor 2 ........................................................................... 35
Tabel 4.8 Deskriptif Hasil Postest ......................................................................... 36
Tabel 4.9 Deskriptif Pretest dan Postest .............................................................. 37
Tabel 4.10 Grafik Pretest dan Postest ................................................................... .37
Tabel 4.11 Analisis Hasil Pretest dan Postest ....................................................... 38
Tabel 4.12 Hasil Uji Hipotesis ............................................................................. 39
Tabel 4.13 Uji N-gain ........................................................................................... 40
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. RPP ................................................................................................... 48
Lampiran 2. Kisi-kisi Instrumen Tes .................................................................... 63
Lampiran 3. Instrumen Soal Pretest dan Postest ................................................. 64
Lampiran 4. Profil Sekolah .................................................................................. 69
Lampiran 5. Foto Dokumentasi............................................................................. 70
Lampiran 6. Surat Keterangan Selesai Meneliti ................................................... 71
Lampiran 7. Daftar Hadir Siswa ........................................................................... 72
Lampiran 8. Daftar Nilai Pretest dan Postest ....................................................... 73
Lampiran 9. Uji Validitas ...................................................................................... 75
Lampiran 10. Uji t ................................................................................................. 76
Lampiran 11. Uji Tingkat Kesukaran Soal ........................................................... 76
Lampiran 12. Daya Pembeda ................................................................................ 77
Lampiran 13. Nilai Pretest dan Postest................................................................. 78
Lampiran 14. Nilai R Tabel .................................................................................. 85
Lampiran 15. Nilai T hitung.................................................................................. 86
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan formal di sekolah dasar pada hakikatnya dimaksudkan untuk
mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, sebagaimana ditegaskan
dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang,
pendidikan adalah usaha sadar untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina
kepribadiannya, sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan kebudayaan.
Dalam perkembanganya, istilah pendidikan atau pedagogik berarti bimbingan atau
pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang-orang dewasa agar ia
menjadi dewasa. Selanjutnya, pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan
seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat
hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental (Hasbulla, 2013: 1).
Zamroni (2002: 28), mengemukakan bahwa: melalui paradigma baru
tersebut diharapkan di kelas siswa aktif dalam belajar, aktif berdiskusi, berani
menyampaikan gagasan dan menerima gagasan dari orang lain, kreatif dalam
mencari solusi dari suatu permasalahan yang dihadapi dan memiliki kepercayaan
diri yang tinggi.
2
Matematika merupakan ilmu yang sangat penting dalam kehidupan sehari-
hari, terutama untuk menjalani kehidupan diera globalisasi, dalam menghadapi era
pasar bebas kehidupan manusia diharapakan pada persoalan dan persaingan ketat
(Fathimah 2017)
Susanto (2013: 189) mengemukakan bahwa “secara umum tujuan
pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah agar siswa mampu dan terampil
menggunakan matematika”.
Pembelajaran matematika memiliki beberapa tujuan. Permendiknas Nomor
22 Tahun 2006 yang menjelaskan tentang tujuan pembelajaran matematika
diajarkan di sekolah agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut : (1) Siswa
dapat memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep, secara akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan
masalah. (2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika. (3) Memecahkan masalah yang meliputi
kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan
model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. (4) Mengkomunikasikan gagasan
dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan atau
masalah. (5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Dengan mengetahui tujuan pembelajaran matematika tersebut diharapkan
sebagai guru dapat memahami adanya hubungan antara matematika dan ilmu lain
dalam kehidupan. Sebagai tindak lanjutnya diharapkan agar siswa dapat diberikan
3
penjelasan untuk melihat berbagai contoh penggunaan matematika sebagai alat
untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Namun tentunya harus
disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa, sehingga diharapkan dapat
membantu proses pembelajaran matematika di sekolah.
Sampai sekarang banyak orang beranggapan bahwa pelajaran matematika
itu sulit, karena membutuhkan nalar yang tinggi dari pembelajaranya, begitu pula
bagi sebagian guru yang mengajar matematika beranggapan bahwa matematika
sulit karena membutuhkan metode mengajar yang rumit dan susah dilaksanakan
oleh guru, juga harus menyediakan berbagai alat peraga sesuai dengan materi.
Akibatnya, siswa kurang menghayati atau memahami konsep-konsep
matematika, dan siswa mengalami kesulitan untuk mengaplikasikan pelajaran
matematika dalam kehidupan sehari-hari. Sementara itu, tidak sedikit siswa yang
memandang matematika sebagai suatu mata pelajaran yang sangat membosankan
sehingga banyak siswa yang berusaha menghindari mata pelajaran tersebut. Di
mana faktor tersebut dialami juga oleh siswa SD Negeri Kertoraharjo.
Sebagaimana dapat dilihat hasil belajar matematika siswa kelas III SD Negeri 173
Kertoraharjo dan masih banyak siswa kelas III yang belum menghafal perkalian.
Oleh karena itu, masih banyak siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan.
Sehingga kenyataanya hasil perkalian yang dicapai rata-rata masih di bawah
kriteria ketuntasan minimal (KKM). Temuan ini yang kemudian mendasari
penulis untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian
Kuantitatif (Eksperimen) untuk meningkatkan pemahaman konsep operasi hitung
4
perkalian (puluhan dan ratusan) pada siswa kelas III SD Negeri 173 Kertoraharjo
2020.
Oleh sebab itu dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk
melakukan penelitian eksperimen dengan menggunakan media Takalintar sebagai
upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Takalintar merupakan media
pembelajaran metematika yang digunakan untuk perkalian yaitu dua digit dikali
dua digit misalnya 12 x 12 dan masih banyak lagi. Takalintar memudahkan
pengoperasian perkalian dasar dengan cepat. Dengan media takalintar diharapkan
siswa dapat dengan mudah mengerjakan perkalian. Sebab dengan media takalintar
siswa tidak pusing dengan bilangan simpanan.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti melakukan penelitian terkait
“Evektifitas Media Takalintar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III
SD Negeri 173 Kertoraharjo”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, identifikasi masalahnya
adalah:
1. Rendahnya kualitas peserta didik, materi, sarana dan prasarana dan metode
dalam pelajaran.
2. Hasil belajar siswa banyak yang belum memenuhi KKM 75 ditetapkan oleh
pihak sekolah.
3. Banyak siswa belum hafal perkalian.
4. Pelajaran matematika masih dianggap sulit.
5
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, penulis membatasi masalah yang akan
diteliti pada materi Operasi Hitung Perkalian Kelas III dan Hasil Belajar
Matematika dengan Menggunakan Media Takalintar.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, rumusan masalah dalam
penelitian bagaimanakah efektivitas penggunaan media takalintar (tabel perkalian
pintar) terhadap hasil belajar matematika kelas III SD Negeri 173 Kertoraharjo?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan peneliti ini adalah untuk mengetahui efektivitas media takalintar
terhadap hasil belajar matematika siswa kelas III SD 173 Kertoraharjo.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
1. Manfaat praktis
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini memberikan tambahan wawasan kepada peneliti tentang
penerapan media takalintar untuk meningkatkan hasil belajar matematika.
b. Bagi siswa
Untuk meningkatkan kemampuan, mempermudah dan mempercepat
dalam operasi hitung perkalian.
c. Bagi guru
6
Untuk menambah wawasan serta strategi alternatif dalam kegiatan
mengajar matematika tentang operasi hitung perkalian.
d. Bagi sekolah
Sebagai umpan balik untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi
pembelajaran, meningkatkan kualitas atau mutu sekolah melalui kinerja guru.
2. Manfaat Teoritis
Diharapakan peneliti menemukan sumber pengetahuan tentang
pembelajaran matematika di SD.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pengertian Belajar
Belajar berarti suatu proses perubahan tingkah laku pada siswa akibat
adanya interaksi antar individu dengan guru serta lingkungannya melalui proses
pengalaman latihan. Melalui belajar seseorang dapat menyempurnakan pola dan
tingkah laku dan dapat membina kebiasaan-kebiasaan sehingga terampil dan
menjawab tantangan zaman atau keadaan hidup secara manusiawi.
Belajar merupakan suatu proses perubahan baik dalam aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor. Dengan belajar manusia mampu mengembangkan
potensi-potensi yang dibawanya sejak lahir sehingga nantinya mampu
menyesuaikan diri. Kegiatan belajar adalah peristiwa dimana seseorang
mempelajari sesuatu dan menyadari perubahan itu melalui belajar. Menurut
sudjana dalam Jihat (2012: 2).
Menurut Winkel W. S (2004: 20), belajar adalah suatu aktivitas mental
yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan dan
menghasilkan perubahan-perubahan dalam mengetahui, pemahaman,
keterampilan, dan sikap yang bersifat konstan dan berbekas.
Dari beberapa pengertian belajar tersebut, dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku akibat adanya interaksi dan
menghasilkan perubahan-perubahan dalam mengetahui, pemahaman,
keterampilan dan sikap yang bersifat konstan dan berbekas.
8
2. Hasil Belajar
Dalam proses belajar mengajar, kegiatan utama adalah belajar bagi siswa
dan mengajar bagi guru. Yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar
itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk
memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku.
Menurut Wahidmurni, dkk (2010: 18), menjelaskan bahwa seorang dapat
dikatakan telah berhasil dalam belajar jika ia mampu menunjukkan adanya
perubahan dalam dirinya. Perubahan-perubahan tersebut diantaranya dari segi
kemampuan berpikirnya, keterampilanya, atau sikapnya terhadap suatu objek.
Berdasarkan uraian tentang konsep belajar tersebut, dapat dipahami
tentang makna hasil belajar yaitu kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui
kegiatan belajar dan seorang dapat dikatakan telah berhasil dalam belajar jika ia
mampu menunjukan perubahan dalam dirinya.
Pengertian tentang hasil belajar sebagaimana diuraikan oleh Wahidmurni,
dkk dipertegas lagi oleh Nawawi dalam Brahim, K. T (2007: 39) yang
menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa
dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang
diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.
Untuk mengetahui apakah hasil belajar hasil belajar yang dicapai telah
sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi.
Sebagaimana dikemukakan oleh Sunal C.S. & Haas M (1993: 94), bahwa evaluasi
9
merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa
efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa.
Berdasarkan pengertian hasil belajar tersebut, disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan
evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang menunjukan
tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hasil belajar
yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif matematika yang
mencakup tiga tingkatan yaitu pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan
penerapan (C3). Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa
pada aspek kognitif adalah tes.
3. Hakikat Matematika
Kata matematika berasal dari bahasa latin Mathematika yang mulanya
diambil dari bahasa Yunani mathematika yang berarti mempelajari. Perkataan itu
mempunyai asal katanya mathema yang berarti pengetahuan dan ilmu atau
knowledge. Kata mathematika berhubungan pula dengan kata lainya yang hampir
sama dengan mathein atau mathenein yang artinya belajar (berpikir).
Menenurut Ruseffendi (1998: 160), disimpulkan bahwa matematika harus
dipelajari dan diajarkan sebagai ilmu seni.
Menurut Shadiq (2014: 12), menjelaskan bahwa pendidikan matematika
adalah ilmu yang membahas pola atau keteraturan.
10
Berdasarkan pengertian hakikat matematika tersebut, disimpulkan bahwa,
hakikat matematika menjelaskan bahwa pendidikan matematika adalah ilmu yang
membahas pola atau keteraturan dan mempelajari ilmu seni.
4. Media Pembelajaran
Menurut Heinich dalam Winataputra (2005: 3), kata media berasal dari
bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah
berarti “perantara” yaitu perantara dengan penerima pesan.
Media adalah semua bentuk perantara (perangkat) untuk menunjang
tercapainya kompetensi dasar yang dibelajarkan yang dapat memberikan
rangsangan kepada alat indera, digunakan untuk menyebarkan ide atau informasi
untuk untuk disampaikan oleh penerima sehingga pesan-pesan yang disampaikan
dapat diterima dengan jelas.
a. Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Gegne dalam Sadiman Arief. S dkk (2010: 6), menyatakan
bahawa media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan
siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.
Asosiasi Pendidikan Nasional (Nation Education Association/NEA)
memiliki pengertian yang berbeda. Media adalah bentuk-bentuk komunukasi baik
tercetak maupun audio visual serta peralatannya. Media hendaknya dapat
dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca.
Dari beberapa pendapat para ahli tentang media pembelajaran dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan alat bantu yang dipergunakan
pendidik untuk menyampaikan pesan-pesan baik secara verbal maupun visual
yang dapat mempermudah proses penerimaan materi bagi peserta didik.
11
b. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah
metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan.
Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media
pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus
diperhatiakn dalam memilih media, antara lain tujuan pembelajaraan, jenis tugas
dan respon yang dihadapi siswa kuasai setelah pembelajaran berlangsung, dan
konteks pembelajaraan termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian dapat
dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaraan adalah sebagai alat
bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar
yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Menurut Levie dan lentez dalam Arsyad, Azhar (2014: 16),
mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual yaitu
(1) fungsi atensi, (2) fungsi afektif, (3) fungsi kognitif dan (4) fungsi
kompensatoris.
1) Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengerakan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan
dengan visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
2) Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika
belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual
dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut
masalah sosial atau ras.
12
3) Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian
tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung
dalam gambar.
4) Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa
media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu
siswa yang lemah dalam membaca dan menghitung. Dengan kata lain media
pembelajaran berfungsi untutk mengakomodasikan siswa yang lemah dan
lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau
disajika secara verbal.
Berdasarkan Fungsi dan Manfaat Media Pendidikan tersebut, disimpulkan
bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga
dapat merangsang perhatian dan minat siswa dalam belajar.
Dari pengertian, fungsi dan manfaat media pendidikan, penulis tertarik
mengambil media mengajar dengan menggunakan media Takalintar sebagai
upaya meningkatkan hasil belajar matematika.
5. Media Takalintar (Tabel Perkalian Pintar)
a. Pengertian Takalintar
Menurut Utami Riska Dwi (2019: 17), Papan tabel kali pintar (Takalintar)
merupakan media pembelajaran yang dapat membantu memudahkan siswa dalam
melakukan operasi hitung perkalian.
Menurut Handayani Aisyah Fitri (2019: 18), Tabel Perkalian Pintar
(Takalintar) adalah media pembelajaran yang berbentuk tabel yang terbuat dari
13
papan atau gabus. Takalintar merupakan alternatif lain dalam menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan konsep perkalian.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian
media takalintar adalah sebuah alat peraga atau media pelajaran matematika yang
berkaitan dengan konsep perkalian. Takalintar bertujuan untuk memudahkan
siswa dalam melakukan pengoperasian perkalian.
b. Cara Pembuatan Takalintar
Menurut Handayani Aisyah Fitri (2019: 20), Takalintar merupakan alat
peraga yang terbuat dari gabus atau papan. Langkah-langkah pembuatan takalintar
sebagai berikut:
1) Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat takalintar yaitu:
(a) Papan tebal berukuran 60 x 40 cm kurang lebih, kertas karton, paku triplek
secukupnya, kayu lis secukupnya, (b) cat (sesuai kebutuhan), (c) pensil, (d)
penggaris, (e) spidol permanen, (f) palu, (g) gergaji, (h) besi gantungan.
2) Cara pembuatan sebagai berikut:
Potong papan tebal ukuran 60 x 40 cm, Potong kayu lis 60 cm x 42 cm
untuk bagian sisi papan tebal kemudian potong kayu lis 57 cm x 40 cm untuk
membuat sisi kotak di papan dan potong kayu lis 34 cm (2 buah), 15 cm (2 buah)
untuk diagonal sisi, potong karton ukuran 2 x 3 cm untuk membuat angka angka
(0-9) masing-masing 5 buah kemudian buat lubang di sisi tengah atas, tambahkan
paku di tiap kotak/diagonal kotak, gunakan sisa papan untuk membuat kotak
meletakkan angka di sisi alat peraga, cat semenarik mungkin sesuai kreasi dan
Tambahkan besi gantungan agar alat peraga dapat digantungkan dan
14
c. Kelebihan dan Kekurangan Media Takalintar
Menurut Handayani, Aisyah Fitri (2019: 23), Mengemukakan bahwa:
1) Kelebihan madia takalintar
a) Memudahkan pengoperasian perkalian dasar dengan cepat.
b) Dengan alat peraga takalintar siswa dengan mudah mengerjakan perkalian
sebab dengan takalintar siswa tidak pusing dengan bilangan simpanan.
c) Penyajian angka lebih cepat, jelas, menarik dan ringkas.
d) Membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar dengan baik.
e) Memberikan pengalaman yang konkrit sehingga siswa akan lebih
f) mudah memahami, tidak membosankan dan menyenangkan.
2) Kekurangan Media Takalintar.
a) Pembuatan membutuhkan waktu yang cukup lama, sebab menggunakan papan
atau gabus.
b) Siswa tidak akan mengikuti dengan baik jika guru menjelaskan terlalu cepat.
d. Langkah- langkah Menggunakan Takalintar:
Contoh 947 x 52 = 49. 244
a) Angka 9, 4 dan 7 kita tempatkan pada kolom tiga pada baris pertama, dan
angaka 5 dan 2 pada dua baris pada kolom paling kanan.
b) Lakukan operasi perkalian 9 x 5 yang menghasilkan 45. Bilangan 45 dituliskan
pada sel atau kotak di bawah 9 dan satu baris dengan 5. Dan cara penulisanya
dipisahkan antara puluhan dan satuan. Demikian seterusnya untuk: 9 x 2,
4 x 5, 4 x 2, 7 x 5 dan 7 x 2.
15
c) Setelah semua operasi perkalian dilakukan, langkah berikutnya adalah
menjumlahkan sesuai dengan arah diagonal mulai dari diagonal paling kanan
dan hasil penjumlahan dituliskan pada sel atau kotak pada bagian tepi kiri dan
kolom paling bawah. Diagonal paling kanan 4, berikutnya 5 + 1 + 8 = 14
ditulis 4 puluhan 1 disimpan dan ditambahkan pada diagonal berikutnya 1 + 3
+ 8 = 12 ditulis 2 dan 1 disimpan dan ditambahkan pada diagonal berikutnya 1
+ 2 + 5 + 9 = 9 dan diagonal berikutnya 4.
d) Hasil perkalian diperoleh dengan urutkan mulai kanan bawah sebagai “satuan”
sebelah kiri sebagai “puluhan” dan seterusnya jadi, kita mendapatkan hasil
bahwa 947 x 52 = 49.244
Tabel 2.1
Tabel Operasi Takalintar
49.244 9 4 7 X
4
4
5
2
0
3
5
5
9
1
8
0
8
1
4
2
+ 2 4 4 =
e. Contoh Visualisasi dari Takalintar
(Gambar 2.1 Contoh Gambar Visualisasi Takalintar )
16
6. Materi Matematika di SD Kelas III
a. Pengertian Perkalian
Perkalian adalah salah satu dari empat operasi dasar dalam aritmatika
dasar (yang lainnya adalah penjumlahan, pengurangan, dan pembagian). Operasi
perkalian ini biasa juga disebut sebagai penjumlahan berulang karena memerlukan
tahap berpikir yang lebih kompleks pada diri anak. Oleh karena itu jika anak
tampak belum siap memulai materi perkalian sebaiknya diingatkan kembali
tentang penjumlahan.
b. Sifat-sifat Operasi Hitung Perkalian
1) Sifat komutatif (pertukaran)
Dua bilangan yang dijumlahkan jika dilakukan pertukaran tempat akan
menghasilkan bilangan yang sama. Secara umum dapat di tulis:
a x b = b x a
60 x 75 = 4.500 60x 75= 75x 60 = 4.500
2) Sifat asosiatif (pengelompokan)
Penjumlahan yang dilakukan dengan pengelompokan yang berbeda urutan
akan menghasilkan hasil yang sama.
(a x b) x c = a x (b x c)
Contoh:
(55 x 40) x 88 = 193.600 (55 x 40) x 88 = 55 x (40x 88) = 193.600
55 (40 x 88) = 193.600
17
3) Sifat distributif (penyebaran)
Sifat distributif (penyebaran) berlaku apabila dalam suatu operasi hitung
terdapat operasi perkalian dengan penjumlahan atau pengurangan. Sifat distributif
(penyebaran) berlaku dalam operasi hitung berikut.
a x (b +c) = (a x b) + (a x c) = n
a x (b – c) = (a x b) – (a x c) = n
contoh:
14 X (20 + 12) = (14 x 20) + (14 x 12) = 280 + 168 = 448
14 X (20 - 12) = (14 x 20) - (14 x 12) = 280 - 168 = 112
B. Penelitian yang Relevan
1. Jurnal Handayani Aisyah Fitri, mahasiswa dari Universitas Agama Islam
Negeri (IAIN) Metro yang berjudul Penggunaan Alat Peraga Takalintar untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Operasi Hitung Perkalian SD Negeri
5 Ramang Aji KEC. Ramang Utara. Jenis penelitian ini Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan
media takalintar dapat meningkatkan hasil belajar matematika.
2. Jurnal Utami Riska Dwi, mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah
Magelang yang berjudul Pengaruh Pembelajaran Matematika Realistik dengan
Media Papan Takalintar (Tabel Perkalian pintar) Terhadap Hasil Belajar
Matematika (Penelitian pada Siswa Kelas 3 SD Negeri Polengan Kecamatan
Srumbung Kabupaten Magelang). Dari penelitian ini menunjukkan adanya
pengaruh hasil belajar matematika siswa kelas III SD Negeri Polengan
18
menggunakan pembelajaran matematika realistik berbantuan media papan
takalintar.
Kedua penelitian tersebut masing-masing menggunakan media Takalintar.
Tetapi, penelitian pertama didasari dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian kedua didasari metode penelitian Eksperimen tetapi menggunakan
pendekatan Realistik. Sementara penelitian ini, penulis menggunakan media
takalintar dengan metode Eksperimen dengan sasaranya adalah untuk melihat
pengaruh terhadap hasil belajar Matematika.
C. Kerangka Pikir
Salah satu metode yang bisa digunakan dalam rangka meningkatkan
prestasi belajar mata pelajaran Matematika adalah dengan menggunakan media
Takalintar. Penggunaan media takalintar dalam proses pembelajaran diharapkan
mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Jika siswa sudah memiliki minat belajar
yang tinggi pada mata pelajaran matematika, maka prestasi belajarnya juga
menjadi meningkat.
Efektivitas antara media Takalintar pada pelajaran matematika terhadap
hasil belajar Matematika secara jelasnya dapat dilihat pada bagan berikut ini.
19
(Gambar 2.2 Kerangka Pikir)
D. Hipotesis
Berdasarkan uraian tersebut hipotesis penelitian ini yaitu media takalintar
efektif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas III SD Negei 173
Kertoraharjo.
Operasi hitung perkalian
Pembelajaran
konvensional
Penggunaan media
takalintar
Hasil
efektif Tidak efektif
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini penelitian eksperimen, eksperimen dilakukan adalah
pre-eksperimental designs. Penelitian eksperimen Pre-Experimental yaitu
penelitian eksperimen yang dilaksanakan pada satu kelas saja yang dinamakan
kelas eksperimen tanpa ada kelas pembanding atau kelas kontrol.
2. Desain Penelitian
Jenis penelitian kali ini penelitian eksperimen, eksperimen dilakukan
adalah pre-eksperimental designs (one group pretest-posttest design). Eksperimen
dilakukan di kelas III pada awal di berikan pretets terlebih dahulu sebelum diberi
perlakuan dengan merangsang siswa menghafalkan perkalian untuk mengetahui
sejauh mana pengetahuan di awal, setelah dilakukan pretets dilakukan eksperimen
penggunaan pendekatan matematika dengan media Takalintar.
Setelah dilakukan eksperimen dengan menggunakan pendekatan dan
media, maka diakhir eksperimen posttest. Posttest diberikan untuk mengetahui
sejauh mana hasil belajar matematika siswa setelah menggunakan media takalintar
pada materi operasi bilangan perkalian kelas III SD Negeri 173 Kertoraharjo.
21
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 173 Kertoraharjo , Kecamatan
Luwu-Timur, Kab Luwu-Timur, Sekolah ini berada pada posisi yang strategis
yaitu di sisi jalan raya.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil di kelas III tahun ajaran
2020/2021.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Sugiyono (2016 : 117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SD Negeri 173
Kertoraharjo.
2. Sampel
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel total atau sampling
jenuh, Sugiyono (2015: 57), mengemukakan bahwa sampling jenuh adalah teknik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini
sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang.
22
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional (Fokus Penelitian)
1. Variabel Penelitian
Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau
objek yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu
objek dengan objek yang lain (Hatch dan Farhardy dalam Sugiyono 2013: 60).
Pada penelitian ini variabel yang digunakan yaitu hasil belajar.
a. Variabel bebas (Independen)
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel terikat (dependen). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
media pemebelajaran takalintar, yang dilambangkan (x).
b. Variabel terikat
adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas (independen). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil
belajar matematika, yang dilambangakan (Y).
2. Definisi Operasional
Variabel Penelitian merupakan suatu bagian yang mendefinisikan sebuah
konsep ataupun variabel agar dapat diukur dengan cara melihat indikator
penelitian yang digunakan peneliti terdapat dua variabel. Melihat dari pernyataan
diatas, dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yang akan dijabarkan sebagai
berikut:
a. Media Takalintar
Takalintar merupakan suatu media pembelajaran yang dapat membantu
memudahkan siswa dalam melakukan operasi hitung perkalian. Media takalintar
23
ini dikembangkan untuk membantu siswa dalam membangun sebuah konsep yang
nyata dalam mempelajari suatu materi. Khususnya materi oprasi perkalian.
b. Hasil Belajar Matematika
Hasil belajar matematika merupakan suatu nilai maupun kemampuan
dalam memecahkan masalah matematika yang diperoleh siswa, sebagai bentuk
hasil belajar siswa selama proses pembelajaran yang dilalui baik dalam bentuk
kognitif, afektif dan psikomotorik, hasil belajar ini juga digunakan sebagai acuan
bagi guru untuk mengambil tindakan selanjutnya.
E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kualitatif dan kuantitatif. Sedangkan variabel kemampuan merupakan data
kuantitatif yang diukur dengan rumus untuk mencari nilai rata-rata dan presentase
ketuntasan siswa. Untuk mengumpulkan data yang diinginkan dan diperlukan
maka dalam penelitian ini menggunakan teknik:
a. Tes
Tes adalah berupa pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes merupakan instrumen alat ukur
untuk mengumpulkan data dimana dalam memberikan respon atas pertanyaan
dalam instrumen, peserta didorong untuk menunjukkan penampilan maksimal.
Tes diberikan dalam dua tahap yaitu tes awal atau pre test sebelum pelaksanaan
tindakan, dipergunakan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik. Tes
24
akhir dilakukan pada akhir pelaksanaan dalam setiap siklus digunakan untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik. Tes tersebut diberikan kepada
peserta didik guna mendapatkan data hasil belajar matematika siswa tentang
operasi perkalian melalui alat peraga takalintar.
b. Observasi
Observasi merupakan teknik mengumpulakan data dengan cara mengamati
kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang
hal-hal yang akan diamati. Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa
metode observasi ini digunakan untuk mendapatkan informasi tentang aktivitas
siswa dan guru dengan penggunaan alat peraga takalintar yang peneliti butuhkan
dalam penelitian selama mengikuti proses pembelajaran di kelas.
Lembar observasi merupakan catatan yang menggambarkan tingkat
aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran. Kegiatan observasi
dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan mengenai siswa selama mengikuti
pembelajaran matematika menggunakan alat peraga takalintar.
c. Dokumentasi
Dokumentasi disini dipakai untuk menyediakan data-data atau bantuan
rujukan-rujukan. Adapun dokumentasi yang diperlukan adalah data-data tertulis
tentang hasil belajar siswa yaitu catatan harian guru (field note) dibuat oleh guru
segera setelah pembelajaran selesai, visi dan misi sekolah, jumlah siswa, profil
sekolah, jumlah guru dan staf di sekolah serta kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan sebagai bukti konkret.
25
2.Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Validitas instrumen dapat menunjukkan bahwa hasil dari suatu
pengukuran menggambarkan segi atau aspek yang diukur. Untuk mengetahui
validitas instrumen digunakan rumus product moment. Product moment
correlation adalah salah satu teknik untuk mencari korelasi variabel. Disebut
product moment correlation karena hasil belajar perkalian dari mencari moment
variabel yang dikorelasikan (product of the moment). Untuk mencari korelasi
product moment correlation digunakan uji validitas instrumen dengan tujuan
untuk mengetahui konsentrasi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil
suatu pengukuran dapat dipercaya.
Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali
pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok-kelompok subjek yang sama
(homogen) diperoleh hasil yang relatif sama. Dalam hal ini, relatif sama berarti
tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa
kali pengukuran. Untuk menguji validitas dalam penelitian ini menggunakan
sofrware spss 25 for windows.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan ketetapan hasil pengukuran. .
Maksudnya suatu instrumen yang reliabel akan menunjukkan hasil pengukuran
yang sama walaupun digunakan dalam waktu yang berbeda. Pada penelitian ini
akan dilakukan uji reliabilitas pada hasil belajar Matematika menggunakan
sofrware spss 25 for windows
26
c. Tingkat Kesukaran Soal
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu
sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi
siswa untuk memecahkannya. Untuk mencari tingkat indeks kesukaran (P) dengan
menggunakan sofrware spss 25 for windows.
d. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang
pandai (berkemampuan rendah). Untuk mencari daya pembeda dengan
menggunakan sofrware spss 25 for windows.
F. Tekni Analisis Data
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis
data dengan mendeskriptifkan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
apa adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku secara umum, berdasarkan
hal tersebut analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk
mendeskritifkan hasil belajar dalam pelajaran Matematika ketika diberi perlakuan
media pembelajaran.
2. Analisis Statistik Inferensial
Merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul selama proses
penelitian dan bersifat kuantitatif. Untuk mengetahui Analisis Statistik Inferensial
Peneliti menggunakan Program spss.
27
G. Uji N-Gain
Uji N-gain adalah selisih nilai postest dan pretest, gain menunjukan
peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep peserta didik setelah
pembelajaran dilakukan oleh guru. Gain yang dinormalisasi (N-gain) dapat
dihitung dengan rumus dan nilai N-gain dicari juga menggunakan spss.
28
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 31 Agustus 2020,
dengan membahas secara rinci hasil penelitian dari efektivitas penggunaan media
takalintar (tabel perkalian pintar) terhadap hasil belajar matematika siswa kelas III
SDN 173 Kertoraharjo, sekolahan ini merupakan sekolah yang terletak di
Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan. Secara umum SDN 173
Kertoraharjo masih dalam taraf pengembangan dan peningkatan kualitas
pendidikan untuk mempersiapkan output yang memiliki kompetensi di bidangnya.
SD Negeri 173 Kertoraharjo yang terdiri dari kelas 1- 6 dengan jumlah
keseluruhan siswa adalah 129 orang yang terdiri laki-laki sebanyak 74 orang dan
perempuan 55 orang. Jumlah tenaga pekerja sebanyak 11 orang, SD Negeri 173
Kertoraharjo memiliki satu ruang perpustakaan . Penelitian dilakukan di kelas III
dengan jumlah 16 orang yang terdiri dari 5 laki-laki dan 11 orang perempuan.
Pada penelitian ini, sebelum diberikan perlakuan peneliti melaksanakan
pembelajaran secara konvensional lalu memberikan pretest kepada siswa, setelah
didapatkan hasil pretest, peneliti memberikan perlakuan yaitu mengajar
menggunakan media takalintar lalu memberikan postest kepada siswa. Pretest dan
postest yang diberikan kepada siswa berupa soal essay sebanyak 5 nomor.
29
2. Uji Istrumen
a. Uji Validitas
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas
No item soal r-tabel Keterangan
1,2,3,4 0,532 Valid
5 0,532 Tidak valid
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan hasil uji validitas dengan
menggunakan aplikasi SPSS statistik 20. Dimana terdapat empat item soal yang
valid dan satu item soal tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas
Soal 1- 5
Cronbach Alpha Keterangan
0,780 Reliabel
Berdasarkan hasil uji reliabilitas didapatkan semua nilai dari uji reliabilitas
yaitu 0,780 dimana 0,780 > = 0,532 Sehingga dapat disimpulkan bahwa
semua soal dinyatakan reliabel.
c. Uji Tingkat Kesukaran Soal
Tabel 4.3 Tingkat Kesukaran Butir Soal
No Item Soal Keterangan
1,2,3,4,5 Mudah
30
Kriteria tingkat kesukaran:
1. TK < 0,30 ( Sukar)
2. 0,30 TK 0,70 (Sedang)
3. TK > 0,70 (Mudah)
d. Uji Daya Pembeda
Tabel 4.4 Uji Daya Pembeda
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if Item
Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
Soal1 41.56 139.062 .192 .198 .607
Soal2 40.63 112.917 .451 .353 .455
Soal3 40.94 104.062 .592 .531 .363
Soal4 39.38 129.583 .323 .537 .534
Soal5 42.50 156.667 .156 .377 .605
Berdasarkan uji daya pembeda menunjukan hasil uji daya pembeda
menggunakan program SPSS Statistik 20. Dimana ke-5 item soal tersebut
memiliki uji daya pembeda yang baik memiliki daya pembeda di atas 0,30.
3. Deskripsi Observasi Penggunaan Media Takalintar
Peneliti memberikan perlakuan dengan melakukan proses pembelajaran
menggunakan media Takalintar sebanyak lima kali pertemuan.
a. Pertemuan Pertama
Pada hari Senin tanggal 31 Agustus 2020, Peneliti melakukan perkenalan
awal, memberikan stimulus siswa mengenai perkalian, Peneliti memberikan
apersepsi dengan bertanyak pada siswa “Siapa yang bisa menjawab perkalian 7 x
31
5 ?. dan kenyataanya respon siswa yang didapat yaitu masih banyak siswa yang
tidak bisa menjawab. Sehingga peneliti menyarankan agak siswa belajar atau
menghafalkan perkailan, dimana peneliti melakukan perkenalan awal dengan
siswa selama lima menit. Dan dilanjutkan oleh guru kelas, dan guru kelas
mengaitkan apersepsi dengan materi yang akan dipelajari siswa yaitu tentang
perkalian.
b. Pertemuan kedua
Pada hari Selasa tanggal 1 September 2020, peneliti melakukan penelitian
dengan memberikan soal postest yang bertujuan mengetahui kemampuan siswa
terhadap perkalian. Adapun deskripsi nilai siswa dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 4.5 Deskriptif Hasil Pretest
No Nama Siswa Nilai Pretest
1. K1 40
2. K2 40
3. K3 60
4. K4 40
5. K5 30
6. K6 55
7. K7 35
8. K8 35
9. K9 65
10. K10 50
11. K11 55
12. K12 75
13. K13 60
14. K14 60
15. K15 50
16. K16
70
Jumlah:
820
Rata-rata: 51.25
32
Berdasarkan tabel nilai pretes, nilai terendah siswa yaitu 30 dan nilai
tertinggi siswa yaitu 70 dengan nilai rata-rata 51.25
c. Pertemuan Ketiga
Pada hari Kamis tanggal 3 September 2020, peneliti melakukan
pembelajaran dengan materi yang berjudul operasi hitung perkalian. Tapi
kenyataan siswa belum menghafalkan perkalian jadi peneliti meminta siswa
menghafalkan perkalian (PR), adapun langkah-langkah pembelajaran yang
dilakukan peneliti mengucapkan salam, setelah itu peneliti dan siswa berdoa
bersama dan peneliti memeriksa kehadiran siswa, menyampaikan tujuan
pembelajaran. Setelah itu Peneliti meminta siswa maju kedepan kelas
menghafalkan perkalian (satu persatu). Dan didapatkan hasil seluruh siswa
mampu menghafalkan perkalian, setelah dirasa siswa mampu menghafalkan
perkalian peneliti dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran, dimana
kesimpulan dalam pertemuan ini yaitu jika siswa mampu menghafalkan perkalian
maka siswa lebih mudah belajar metematika.
d. Pertemuan ke empat
Pada hari Jumat tanggal 4 September 2020, setelah di rasa siswa telah
mampu menghafal perkalian peneliti melakukan pembelajaran dengan judul
Operasi Hitung Perkalian dengan menggunakan media Takalintar adapun
langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan peneliti mengucapkan salam,
setelah itu peneliti dan siswa berdoa bersama dan peneliti memeriksa kehadiran
siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran. Setelah itu Peneliti memberikan
33
contoh soal sebanyak tiga nomor dan siswa mengerjakan dengan media takalintar.
Contoh soalnya :
1. 12 x 5 =
2. 321 x 22 =
Barikut langkah-langkah penggunaan media takalintar yang diajarkan di kelas
sebagai berikut:
Soal no 1
11 x 5 =
1. Angka 11 kita tempatkan pada kolom tiga pada baris pertama, dan angka 5
pada dua baris pada kolom paling kanan.
2. Lakukan operasi perkalian 1 x 5 yang menghasilkan 5. Bilangan 5 dituliskan
pada kotak di bawah 1 dan satu baris dengan 5 dengan kesepakatan jika
perkalian menghasilkan angka satuan maka dapat di tulis angka 0 atau 0 tidak
dituliskan, jika 0 ditulisakan 0 dapat diletakan di atas 5 dan demikian
seterusnya untuk 1 x 5
3. Setelah semua operasi perkalian dilakukan, langkah berikutnya adalah
menjumlahkan sesuai dengan arah diagonal mulai dari diagonal paling kanan
dan hasil penjumlahan dituliskan pada kotak pada bagian tepi kanan kolom
paling bawah. Diagonal paling kanan 0 + 5 = 5, berikutnya 0 + 5 = 5
4. Hasil perkalian diperoleh dengan urutkan mulai kanan bahwa sebagai “satuan”
dan sebelah kiri sebagai “puluhan” dan seterusnya jadi, kita mendapatkan hasil
bahwa 11 x 5 = 55. Dapat dilihat pada tabel berikut
34
Tabel 4.6
Contoh Soal Nomor 1
55 1 1 X
0
5
0
5
5
+ 5 5 =
Soal no 2
321 x 22 =
1. Angka 3, 2, dan 1 kita tempatkan pada kolom tiga pada baris pertama, dan
angka 2 dan 2 pada dua baris pada kolom paling kanan.
2. Lakukan operasi perkalian 3 x 2 yang menghasilkan 6. Bilangan 6 dituliskan
pada kolam di bawah kotak 3 dan satu baris dengan 2. Demikian untuk 2 x 2
dan 1 x 2
3. Setelah semua operasi perkalian dilakukan, langkah berikutnya adalah
menjumlahkan sesuai dengan arah diagonal mulai dari diagonal paling kanan
dan hasil penjumlahan dituliskan pada kotak dapa bagian tapi kanan dan kolom
paling bawah. Diagonal paling kanan 2, berikutnya 2 + 0 + 4 = 6 dan 0 + 4 + 0
+ 6 = 10 ditulis 0 dan puluhan 1 disimpan dan ditambahkan pada diagonal
berikutnya 1 + 0 + 6 + 0 = 7
35
4. Hasil perkalian diperoleh dengan urutkan mulai dari bawah sebagai “satuan”
sebelah kiri sebagai “puluhan dan seterusnya jadi, kita mendapatkan hasil
bahwa 321 x 22 = 706. Dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.7
Contoh Soal Nomor 2
7062 3 2 1 X
0
6
0
4
0
2
2
7
0
6
0
4
0
2
2
+ 0 6 2 =
e. Pertemuan kelima
Pada hari Senin tanggal 7 September 2020, peneliti meberikan soal postest
atau tes akhir yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap
materi Operasi Hitung Perkalian setelah diberikan perlakuan dengan media
Takalintar. Adapun deskriptif data hasil postest sebagai berikut:
36
Tabel 4.8 Deskriptif Hasil Postest
No Nama Siswa Nilai Postest
1. K1 85
2. K2 80
3. K3 95
4. K4 95
5. K5 90
6. K6 80
7. K7 95
8. K8 85
9. K9 95
10. K10 100
11. K11 90
12. K12 85
13. K13 100
14. K15 85
15. K15 100
16. K16 95
Jumlah:
1455
Rata-rata: 90.94
Dari tabel hasil pretest menunjukan hasil nilai postest dimana siswa
memperoleh nilai tertinggi yaitu 100 dan nilai terendah yaitu 80.
a. Analisis Kemampuan Belajar Matematika Menggunakan Media Takalintar
Peneliti melakukan analisis terhadap kemampuan siswa dalam memahami
konsep pembelajaran dengan media takalintar yang bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman siswa terhadap pembelajaran yang diberikan oleh
peneliti.
Dalam penelitian ini cara mengukur kemampuan siswa peneliti
menggunakan soal essay dimana peneliti memberikan soal tes awal (pretest)
sebelum diberikan perlakuan dan tes akhir (postest) setelah diberikan perlakuan
37
dengan media takalintar. Adapun deskripsi nilai pretest dan postest dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.9 Deskripsi Hasil Pretest dan Postest
No Nama Siswa Nilai Pretest Nilai Postest
1. K1 40 85
2. K2 40 80
3. K3 60 95
4. K4 40 95
5. K5 30 90
6. K6 55 80
7. K7 35 95
8. K8 35 85
9. K9 65 95
10. K10 50 100
11. K11 55 90
12. K12 75 85
13. K13 60 100
14. K14 60 85
15. K15 50 100
16. K16 70 95
Jumblah
820
1455
Rata-rata 51.5 90.94
Dari tabel hasil deskriptif pretest dan postest menunjukan hasil nilai
pretest siswa memperoleh nilai terendah yaitu 30 dan nilai tertinggi yaitu 75,
sedangkan nilai pada postest nilai terendah yaitu 80 dan nilai teringgi yaitu 100.
Adapun haisil grafik pretest dan postest sebagai berikut:
Tabel 4.10 Grafik Pretest dan Postest
0
50
100
150
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Hasil Nilai Pretest dan Posttest Siswa
Pretest
Posttest
38
2. Hasil Analisis Inferensial
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan dalam pengujian hipotesis
adalah teknik statistik dengan menggunakan uji-t, uji-t bertujuan untuk
membuktikan ada atau tidak adanya perbedaan yang signifikan.
Tabel 4.11 Analisis Hasil Pretest dan postest
Nama Siswa Hasil Belajar d = -
Pretest Postest
K1 40 85 45 2025
K2 40 80 40 1600
K3 60 95 35 1225
K4 40 95 55 3025
K5 30 90 60 3600
K6 55 80 25 625
K7 35 95 60 3600
K8 35 85 50 2500
K9 65 95 30 900
K10 50 100 50 2500
K11 55 90 40 1600
K12 75 85 10 100
K13 60 100 50 2500
K14 60 85 25 625
K15 50 100 50 2500
K16 70 95 25 625
Jumblah 51.25 90.94 650 29500
39
5. Uji Hipotesis
Tabel 4.12 Hasil Uji Hipotesis
Paired Differences T df Sig.
(2-
tailed) Mean Std.
Deviati
on
Std.
Error
Mean
95%
Confidence
Interval of
the
Difference
Lowe
r
Uppe
r
Pair 1
PRE
TEST -
POST
TEST
-
39,688 14,314 3,579
-
47,31
5
-
32,06
0
-
11,09
0
15 ,000
Untuk mencari thitung peneliti menggunakan distribusi t dengan taraf
signifikan α = 0,05 dan b = n – 2 = 16 – 2 = 14 maka, diperoleh t0,05 = 2,145.
Setelah diperoleh thitung = 11,090 dan ttabel = 2,145 maka, diperoleh thitung > ttabel
atau 11,090 > 2,145, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1
diterima. Hal ini berarti hasil belajar peserta didik yang setelah diajar dengan
media takalintar lebih tinggi dibandingkan sebelum diajar dengan media takalintar
pada siswa kelas III SDN 173 Kertoraharjo.
40
6. Uji N-gain
Tabel 4.13 uji N-gain
Descriptives
Kelas Statistic
Std.
Error
NGAIN_SKOR eksperimen Mean .8004 .04253
95% Confidence Interval for
Mean
Lower
Bound
.7098
Upper
Bound
.8911
5% Trimmed Mean .8116
Median .8452
Variance .029
Std. Deviation .17012
Minimum .40
Maximum 1.00
Range .60
Interquartile Range .23
Skewness -.909 .564
Kurtosis .549 1.091
Berdasarkan dari uji N-gain didapatkan hasil nilai yaitu 0.80 menunjukan
hasil skor gain berada pada katagori tinggi jadi dengan menggunakan media
takalintar di SD Negeri 173 Kertoraharjo kelas III efektif diterapkan.
Kriteria nilai N-gain:
1. G > 0.7 (tinggi)
2. 0.30 g 0,7 (sedang)
3. G < 0.3 (rendah)
B. Pembahasan
Takalintar adalah sebuah media atau alat peraga yang dapat digunakan
untuk mempermudah siswa dalam pelajaran operasi hitung perkalian, dengan
41
menggunakan media takalintar siswa dapat lebih cepat menyelesaikan soal.
Menurut Utami Riska Dewi (2019: 17), papan tabel perkalian pintar (takalintar)
merupakan media pembelajaran yang dapat membantu memudahkan siswa dalam
melakukan operasi hitung perkalian. Menurut Harina, Deltiya dkk (2019: 2),
media takalintar merupakan media dalam bentuk tabel yang digunakan untuk
mengoperasikan perkalian dengan cara penjumlahan. Sehingga dapat membantu
dan memudahkan siswa dalam melakukan operasi penghitungan perkalian.
Hasil observasi menunjukan dengan menggunakan media takalintar Pada
penelitian yang telah peneliti lakukan di SD Negeri 173 Kertoraharjo diperoleh
peningkatan hasil belajar siswa. Dimana peneliti menggunakan media takalintar
atau tabel perkalian dalam proses belajar matematika siswa. Dari proses
pembelajaran dengan media tersebut diperoleh hasil yang efektif, dapat dilihat
dari hasil observasi menunjukan dengan menggunakan media takalintar dapat
menarik perhatian siswa dalam pembelajaran perkalian sehingga siswa lebih fokus
belajar karena media takalintar berbantuk seperti tabel yang membentuk kotak-
kotak dan setiap kotak memiliki warna dimana warna hitam yang akan
ditempelkan kartu angka yang berisi sesuai soal yang diberikan sedangkan warna
pink memudahkan siswa dalam mendiagonalkan hasil akhir sejalan dengan
pendapat menurut (Aisyah Fitri 2019: 23). Dengan menggunakan media takalintar
siswa menjadi lebih cepat memahami dan mudah menyelesaikan soal-soal yang
berhubungan dengan perkalian sebab dengan media takalintar siswa tidak pusing
dengan bilangan simpan dibandingkan hanya memanfaatkan buku paket saja.
42
Sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Harina Deltiya dkk
2019: 2).
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan
menggunakan desain penelitian one-grup pretest-postest design, penelitian ini
terlebih dahulu melakukan pembelajaran tanpa menggunakan media takalintar
atau hanya menggunakan buku paket. Setelah itu peneliti memberikan soal
(pretest) essay sebanyak 5 nomor, kenyataanya hasil yang ditemukan masih
banyak siswa yang belum menghafalkan perkalian dilihat dari hasil nilai terendah
yaitu 30 dan nilai tertinggi yaitu 75 dengan nilai rata-rata yaitu 5125, sehingga
peneliti mengambil tindakan memberikan tugas rumah kepada siswa untuk
menghafalkan perkalian (1-10), setelah dirasa siswa telah mampu menghafalkan
perkalian peneliti mulai mengajarkan pelajaran operasi hitung perkalian dengan
menggunakan media takalintar, kemudian peneliti memberikan perlakuan tes
akhir (postest) dalam pelajaran operasi hitung perkalian. Kenyataanya dengan
menggunakan media takalintar hasil belajar siswa yang diperoleh meningkat
dengan nilai terendah yaitu 80 dan nilai tertinggi yaitu 100 dengan rata-rata yaitu
9094.
Hal ini juga ditunjukan oleh uji-t dapat dilihat bahwa jika nilai signifikan
0,00 < 0,05 maka diterima. sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan
H1 diterima. Hal ini berarti hasil belajar peserta didik yang setelah diajar dengan
media takalintar lebih tinggi dibandingkan sebelum diajar dengan media takalintar
pada siswa kelas III SDN 173 Kertoraharjo. Dapat juga dilihat pada uji N-gain
didapatkan hasil nilai yaitu 0.80 menunjukan hasil skor gain berada pada kategori
43
tinggi jadi dengan menggunakan media takalintar di SD Negeri 173 Kertoraharjo
kelas III efektif diterapkan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan media takalintar efektif
terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas III SD Negeri 173 Kertoraharjo.
44
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti menyimpulkan
bahwa penggunaan media takalintar (tabel perkalian pintar) efektif dalam
meningkatkan hasil belajar matematika kelas III SD Negeri 173 Kertoraharjo, Hal
tersebut terbukti tidak ada lagi siswa yang memperoleh nilai dibawah nilai 80
setelah menggunakan media pembelajaran yaitu media Takalintar siswa menjadi
lebih cepat memahami dan mudah menyelesaikan soal-soal yang berhubungan
dengan perkalian. Nilai rata-rata hasil belajar siswa sebelum dilakukan perlakuan
adalah 51,25. Ketika telah dilakukan perlakuan menggunakan Media Takalintar,
nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa mencapai 90,94. Dan pada uji N-gain
didapatkan hasil nilai yaitu 0.80 menunjukan hasil skor gain berada pada kategori
tinggi jadi dengan menggunakan media takalintar di SD Negeri 173 Kertoraharjo
kelas III efektif diterapkan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media takalintar (tabel perkalian pintar) efektif terhadap peningkatan
hasil belajar Matematika kelas III SD Negeri 173 Kertoraharjo.
B. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dalam penelitian yang telah dilakukan dan
kesimpulan, maka peneliti memberikan saran:
1. Bagi guru :
Peneliti berharap para pendidik dapat mengaplikasikan media Takalintar
(tabel perkalian) di dalam proses pembelajaran Matematika.
45
2. Bagi Siswa
Para siswa hendaknya membiasakan diri dan terus berlatih mengerjakan
soal-soal dari tingkat soal yang mudah, sedang dan sulit.
3. Peneliti
Untuk peneliti selanjutnya, yang akan melakukan penelitian hendaknya
dapat menemukan cara atau teknik yang baru dan bahkan menciptakan teknik
pembelajaran yang menarik sehingga siswa termotivasi belajar dan hasil belajar
siswa dapat meningkat.
46
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suhermin. 2015. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Arsyad, Azhar. 2014. Median pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindoPersada.
Asdar. 2018. Metode Penelitian Pendidikan Suatu pendekatan Praktik. Bogor:
Azkiya Publishing.
Brahim, K. T. 2007. Peningkatan Hasil Belajar Sains Siswa Kelas IV SD Melalui
Pendekatan Penempatan Sumber Daya Alam Hayati Di Lingkungan
Sekitar. (Online) 8 April 2014.
Depdiknas. 2006. Permendiknas No 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta:
Depdiknas.
Handayani, Aisyah.Fitri. 2019. Online Journals, Penggunaan Alat Peraga
Takalintar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Operasi Hitung
Perkalian SD Nengeri 5 Ramang Aji KEC. Ramang Utara. (Online).
(http://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/586/1/skripsi%20aisyah%20fitri%20handayani%201501050065%20-%20Perpustakaan%20IAIN%20Metro.Diakses 10 Maret 2020).
Harina, Deltia dkk. 2019. Pengaruh Penggunaan Media Tabel Perkalian Pintar
(Takalintar) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian
Bersusun di Kelas IV SDN 4 Tapaktuan Aceh Selatan. Aceh Selata: FKIP
Unsyiah
Hasbulla. 2013. Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan. Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada.
Hendryadi, Suryani. 2015. Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi Pada
Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomo Islam. Jakarta: PT Fajar
Interprtama Mandiri.
Jihat, Abdul. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multipresindo
Fathimah Az zahra, S. B. (2017). Penerapan Metode Bermain Dende-Dende
Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Geometri Siswa SD Di Kecamatan
Tanralili Kabupaten Maros. 17(April), 653–659.
Ruseffendi, E. T.1998. Penelitian Pendidikan dan Hasil Belajar Siswa Khususnya
Dalam Pengajaran Matematika. Bandung: Tarsito.
Sadirman,Arif S.(dkk) 2010. Media Pendidika pengertian, pengembangan dan
pemanfaatan. jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
47
Sahidiq.2014. Pembelajaran Matematika Cara Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Siswa. Yogyakarta: Graha Ilmu
Sudjana,Nana.2019. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2015. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
_____ 2016. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, dan R & B.
Bandung: Alfabeta, CV.
Sunal, C.S. & Haas, M. (1993) Social Studies and the Elementary/Middle School
Student. Fort Worth: Harcourt Brace Jovanovich College Publisher.
Susanto. A. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada
Media Grup.
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 3 (Fungsi dan Tujuan Pendidikan). Jakarta:
Sinar Grafik.
Utamai, Riska. Dewi. 2019. Online Journals, Pengaruh Pembelajaran
Matematika Realistik dengan Media Papan Takalintar (Tabel Perkalian
Pintar) Terhadap Hasil Belajar Matematika (Penelitian pada Siswa Kelas
3 SD Negeri Polengan Kecamatan Srumbung Kabupaten
Magelang).(Online)
(http://eprintslib.ummgl.ac.id/1345/1/15.0305.008_BAB%20I_BAB%20II_BAB%20III_BAB%20V_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf, Diakses 12 Maret 2020).
Wahidmurni, dkk. (2010). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Nuha Litera.
Winataputra, Udin S. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Winkel, W. S. 2004. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Zamroni. 2002. Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Bigraf
Pubilshing.h
48
Lampiran 1. RPP
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
Lampiran 2. Kisi-kisi Instrumen Tes
Kisi-kisi instrumen tes hasil belajar operasi perkalian
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Nomor Butir
Soal
1. Melakukan
perkalian dan
pembagian
bilangan
sampai tiga
angka
1.1 melakukan
perkalian dua
sampai tiga
angka
1.1 Mengerjakan soal
perkalian biasa
dua sampai tiga
angka yang
hasilnya ratusan
1,2,3,4
1.1.2 Mengerjakan
soal perkalian
biasa dua sampai
tiga angka yang
hasilnya ratusan
ribuan
5
64
Lampiran. 3 Instrumen Soal Pretest dan Postest
Instrumen Penelitian
Kerjakan soal berikut dengan jawaban yang benar!
1. 26 x 7 =
2. 55 x 6 =
3. 110 x 4 =
4. 67 x 6 =
5. 330 x 33 =
Kunci jawaban
4. 26
7
x 182
Jadi hasil 26 x 7 = 182
182 2 6 X
1
4
4
2
7
1
+ 8 2 =
5. 55
6
x 330
65
Jadi 55 x 6 = 330
330 5 5 X
3
0
3
0
6
3
+ 3 0 =
3. 110
4
x
Jadi 110 x 4 = 440
440 1 1 0 X
0
4
0
4
0
0
4
4
+ 4 0 =
66
4. 67
6
x
Jadi 67 x 6 = 402
402 6 7 X
3
6
4
2
6
4
+ 0 2 =
2. 330
33
x
Jadi hasil 330 x 3 = 10.890
10.890 3 3 0 x
0
9
0
9
0
0
3
10
0
9
0
9
0
0
3
+ 8 9 0 =
67
Petunjuk Penilaian Soal pretes
No Soal Bobot
soal
Nilai
akhir 0 5 10 15 20
1. 26 x 7 = 20
2. 55 x 6 = 20
3. 110 x 4= 20
4. 67 x 6 = 20
5. 330 x 33 = 20
Rubrik Penilaian Soal Pretest
Skor 0 Jika peserta didik tidak memberikan jawaban sama sekali
Skor 5 jika peserta didik mampu melakukan perkalian bersusun dan
jawaban tidak benar dan kurang tepat.
Skor 10 jika peserta didik mampu mengerjakan walaupun hasilya tidak
benar
Skor 15 Jika peserta didik mampu menuliskan hasil angka yang
dikalikan dan mendekati jawaban yang benar
Skor 20 Jika peserta didik mempu menyelesaikan dengan jelas dan tepat
dan menuliskan hasil perkalian (akhir)
68
Petunjuk Penilaian Soal Postest
No Soal Bobot
Soal
Kriteria Pensekoran Nilai
Akhir 0 5 10 15 20
1. 26 x 7 = 20
2. 55 x 6 = 20
3. 110 x 4= 20
4. 67 x 6 = 20
5. 330 x 33 = 20
Rubrik penilaian soal Postest
Skor 0 Jika peserta didik tidak memberikan jawaban sama sekali
Skor 5 jika peserta didik mampu menggambarkan takalintar
Skor 10 Jika peserta didik mempu menulis angka yang akan dikalikan
dan mendekati jawaban yang benar
Skor 15 Jika peserta didik mampu menuliskan hasil angka yang
dikalikan diagonal dan mendekati jawaban yang benar
Skor 20 Jika peserta didik mempu menyelesaikan dengan jelas dan tepat
dan menuliskan hasil perkalian (akhir)
69
Lampiran 4. Profil Sekolah
profil sekolah sebagai berikut:
No Profil Sekolah
1. Nama Sekolah SDN 173 Kertoraharja
2. Status Sekolah Negeri
3. Desa/Kelurahan Kertoraharja
4. Kecamatan Tomoni-timur
5. Kota/Kabupaten Luwu timur
6. Provinsi Sulawesi Selatan
7. Daerah Sekolah Perdesaan
8. Akreditasi B
9. Jumlah Guru 11
10. Jumlah siswa laki-laki 74
11. Jumlah siswa prempuan 55
12. Ruang Kelas 6
13. Perpustakaan 1
14. Kepala Sekolah Wayan Astawa, S.Ag
15. Guru Kelas III I Ketut Pateng S.Pd
16. Tahun berdiri 1974
Sumber: Tata usaha SDN 173 Kertoraharj
70
Lampiran 5. Foto Dokumentasi
Foto dokumentasi Pretes Foto pemebelajaran dengan
media takalintar
Foto pembagian post tes
71
Lampiran 6. Surat Keterangan Selesai Penelitian
72
Lampiran 7. Daftar Hadir Siswa
No Nama Siswa Kelamin
1. Ketut Nabila Dewi P
2. Dewa Ketut Alit L
3. Ida Bagus Kayana Arissatya L
4. Komang Darma Yasa L
5. Ketut Juni Astuti P
6. Gede Putra L
7. Darma Haris Candra L
8. Naisila Rahma Wati P
9. Putu Sinta Anggreani P
10. Putu Widya Desna P
11. Nita Sari P
12. Putri Cantika P
13. Niwayan Ayu Diah P
14. Putri Cantika P
15. Putu Widya Desna P
16. AA. Devi Anggreani P
73
Lampiran 8. Daftar Nilai Pretest dan Postest
Analisis Statistik Deskritif Data Hasil Pretest
No Sampel Soal
Total Skor
1 2 3 4 5
1 K1 5 5 10 15 5 40
2 K2 0 15 5 10 10 40
3 K3 10 10 15 15 10 60
4 K4 5 10 5 5 15 40
5 K5 5 5 5 10 5 30
6 K6 10 10 15 15 5 55
7 K7 10 5 5 5 10 35
8 K8 10 10 5 5 5 35
9 K9 10 15 15 15 10 65
10 K10 10 5 10 15 10 50
11 K11 10 10 15 15 5 55
12 K12 15 20 15 10 15 75
13 K13 10 10 15 15 10 60
14 K14 15 10 15 10 10 60
15 K15 20 10 5 10 5 50
16 K16 10 20 10 20 10 70
Jumlah 155 170 165 190 140 820
Rata-rata 9.69 10.63 10.31 11.88 8.75 51.25
74
Analisis Statistik Deskriftif Data Hasil Postest Nilai Hasil Belajar
Matematika
No Sampel Soal
Total Skor
1 2 3 4 5
1 K1 15 15 20 15 20 85
2 K2 10 20 10 20 20 80
3 K3 15 20 20 20 20 95
4 K4 15 20 20 20 20 95
5 K5 20 15 20 15 20 90
6 K6 15 15 15 20 15 80
7 K7 15 20 20 20 20 95
8 K8 15 20 20 15 15 85
9 K9 15 20 20 20 20 95
10 K10 20 20 20 20 20 100
11 K11 20 20 20 15 15 90
12 K12 15 15 20 20 15 85
13 K13 20 20 20 20 20 100
14 K14 15 10 20 20 20 85
15 K15 20 20 20 20 20 100
16 K16 15 20 20 20 20 95
Jumlah 260 290 305 300 300 1455
Rata-rata 16.25 18.13 19.06 1.75 18.75 90.94
75
Lampiran 9. Uji Validitas
Hasil Uji Validitas Soal
Correlations
Soal1 Soal2 Soal3 Soal4 Soal5 Skortotal
Soal1 Pearson
Correlation
1 .159 .314 .030 -.026 .513*
Sig. (2-tailed) .556 .236 .911 .923 .042
N 16 16 16 16 16 16
Soal2 Pearson
Correlation
.159 1 .291 .256 .459 .710**
Sig. (2-tailed) .556 .275 .339 .074 .002
N 16 16 16 16 16 16
Soal3 Pearson
Correlation
.314 .291 1 .618* .131 .792
**
Sig. (2-tailed) .236 .275 .011 .628 .000
N 16 16 16 16 16 16
Soal4 Pearson
Correlation
.030 .256 .618* 1 -.165 .601
*
Sig. (2-tailed) .911 .339 .011 .540 .014
N 16 16 16 16 16 16
Soal5 Pearson
Correlation
-.026 .459 .131 -.165 1 .398
Sig. (2-tailed) .923 .074 .628 .540 .127
N 16 16 16 16 16 16
skortotal Pearson
Correlation
.513* .710
** .792
** .601
* .398 1
Sig. (2-tailed) .042 .002 .000 .014 .127
N 16 16 16 16 16 16
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
76
Lampiran 10. Uji t
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig
.
(2-
tail
ed)
Mean Std.
Deviati
on
Std.
Error
Mean
95%
Confidence
Interval of
the
Difference
Low
er
Upp
er
Pair
1
PRE
TEST -
POST
TEST
-39,688 14,314 3,579
-
47,3
15
-
32,0
60
-
11,0
90
15 ,00
0
Lampiran 11. Uji Tingkat Kesukaran soal
Statistics
Soal1 Soal2 Soal3 Soal4 Soal5 Skortotal
N Valid 16 16 16 16 16 16
Missing 0 0 0 0 0 0
Mean 9.69 10.63 10.31 11.88 8.75 51.25
77
Lampiran 12. Daya Pembeda
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if Item
Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
Soal1 41.56 139.062 .192 .198 .607
Soal2 40.63 112.917 .451 .353 .455
Soal3 40.94 104.062 .592 .531 .363
Soal4 39.38 129.583 .323 .537 .534
Soal5 42.50 156.667 .156 .377 .605
78
Lampiran 13. Nilai Pretes dan Postest
Pretest
79
Postest
80
81
82
83
84
85
Lampiran 14. NILAI R TABEL
86
Lampiran 15. Nilai T hitung
RIWAYAT HIDUP
87
Sri Lestari adalah nama penulis skripsi ini. lahir pada tanggal 20
Februari 1998, di Manunggal Provinsi Sulawesi Selatan. Penulis
merupakan Anak ke 4 dari 4 bersaudara,dari pasangan I Ketut
Pateng dan Almasih. Penulis pertama kali masuk pendidikan SD
Negeri 188 Manunggal pada tahun 2005 dan tamat 2010 pada tahun yang sama
penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Tomoni Timur dan tamat pada
tahun 2013. Setelah tamat di SMP Negeri 1 Tomoni Timur, penulis melanjutkan
ke SMA Negeri 1 Tomoni Timur dan tamat tahun 2016. Dan pada tahun yang
sama penulis terdaftar sebagai Mahasiswa di Universitas Bosowa Kota Makassar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
pada tahun 2016.
Dengan ketekunan, motivasi tinggi untuk terus belajar dan berusaha.
Penulis telah berhasil menyelesaikan tugas akhir skripsi ini. Semoga dengan
penulisan tugas akhir skripsi ini mampu memberikan kontribusi positif bagi dunia
pendidikan.
Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya atas
terselasainya skripsi yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Media Takalintar
(Tabel Perkalian Pintar) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III SD Negeri
173 Kertoraharjo”.