efektivitas media tabel

66
EFEKTIVITAS MEDIA TABEL DALAM MEMBANTU PEMAHAMAN SOAL CERITA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 JOGOSIMO TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PENELITIAN TINDAKAN KELAS oleh: Nama : Banniyatun NIM : 821903781 Pokjar : Sewon 1 PROGRAM STUDI S1 PGSD

Upload: xan

Post on 30-Dec-2014

86 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Efektivitas Media Tabel

EFEKTIVITAS MEDIA TABEL

DALAM MEMBANTU PEMAHAMAN SOAL CERITA

SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 JOGOSIMO

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

oleh:

Nama : BanniyatunNIM : 821903781Pokjar : Sewon 1

PROGRAM STUDI S1 PGSDFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ YOGYAKARTA

2010

Page 2: Efektivitas Media Tabel

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................

DAFTAR ISI .....................................................................................................

ABSTRAK .........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................

A. Latar Belakang Masalah .....................................................

B. Identifikasi Masalah .............................................................

C. Pembatasan Masalah ............................................................

D. Rumusan Masalah ................................................................

E. Tujuan Penelitian .................................................................

F. Manfaat Penelitian ................................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA..................................................................

A. Kerangka Teori .....................................................................

B. Kerangka Berfikir .................................................................

C. Hipotesis ...............................................................................

D. Hakikat Pendekatan Kontekstual .........................................

E. Kajian Penelitian Yang Relevan ...........................................

F. Kerangka Berfikir..................................................................

G. Hipotesis Penelitian ..............................................................

i

ii

iv

1

1

2

3

3

4

4

5

5

13

14

15

20

21

21

Page 3: Efektivitas Media Tabel

BAB III METODE PENELITIAN ...........................................................

A. Subjek Penelitian .................................................................

B. Tempat Penelitian .................................................................

C. Waktu Penelitian ..................................................................

D. Prosedur Penelitian ...............................................................

E. Instrument Penelitian ............................................................

F. Analisis Data .........................................................................

G. Indikator Kerja ......................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................

A. Hasil Penelitian.....................................................................

B. Pembahasan ..........................................................................

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................

A. Kesimpulan ...........................................................................

B. Saran .....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

LAMPIRAN

22

22

22

22

22

24

25

26

27

27

31

33

33

33

35

Page 4: Efektivitas Media Tabel

EFEKTIVITAS MEDIA TABEL

DALAM MEMBANTU PEMAHAMAN SOAL CERITA

SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 JOGOSIMO

TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011

Oleh : Banniyatun

ABSTRAK

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetrahui efektifitas media tabel dalam membantu pemahaman soal cerita siswa kelas IV SD Negeri 1 Jogosimo, selain itu untuk membantu guru dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa dalam pelajaran Matematika terutama dalam menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan uang, sehingga lebih mudah dipahami.

Metode yang digunakan pada penelitian tindakan kelas ini yaitu penggunaan media tabel untuk membantu pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal cerita. Penggunaan media tabel ini dimaksudkan agar soal Matematika yang berbentuk cerita itu lebih mudah dipahami selain itu menjadikan pelajaran Matematika lebih menarik, dan tercipta pembelajaran yang Paikem (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, menyenangkan)

Dari penelitian tindakan kelas ini diperoleh hasil yaitu adanya peningkatan hasil pembelajaran Matematika dalam menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan uang. Selain itu penggunaan media tabel dapat mempermudah pemahaman siswa tentang materi yang dipelajari.

Page 5: Efektivitas Media Tabel

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang System

Pendidikan Nasional, Pasal 3 menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berwatak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggungjawab.

Pembelajaran matematika di sekolah dasar berfungsi untuk

mengembangkan kemampuan bernalar melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi

dan eksperimen, sebagai alat komunikasi melalui symbol, babel, grafik, diagram

dalam menjelaskan gagasan. Adapun tujuan pembelajaran matematika di sekolah

dasar adalah melatih cara berfikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif, dan

konsisten (Standar Kompetensi, 2004: 2)

Baik fungsi maupun tujuan dari pembelajaran matematika sangat relevan

dengan kehidupan nyata, dengan semakin cepatnya perkembangan iptek. Untuk

dapat mengikuti perkembangan IPTEK manusia harus mempunyai cara berfikir

yang sistematis, logis dan kritis. Hal ini harus dilatih dan dikembangkan sejak

dini mulai dari tingkatan paling dasar yaitu pembelajaran di sekolah dasar.

Page 6: Efektivitas Media Tabel

Di sini peran guru sekolah dasar dituntut untuk ikut serta mewujudkan

pembelajaran yang paikem (pembelajaran aktif inovatif kreatif efektif dan

menyenangkan). Karena masih banyak yang menganggap bahwa matematika

sebagai momok atau merupakan pelajaran yang menakutkan. Guru sekolah dasar

harus pandai membuat pelajaran matematika menjadi pelajaran yang

menyenangkan tanpa mengabaikan tujuan kognitif yang akan dicapai secara

efisien. Hal ini bisa dilakukan dengan penggunaan media pembelajaran, sehingga

pembelajaran lebih menarik.

Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa

dalam pembelajaran matematika belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal

ini terlihat dari hasil ulangan yang diperoleh siswa pada materi menyelesaikan

soal cerita dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan uang. Selain

itu juga dari hasil UN (Ujian Nasional) pada pelajaran Matematika masih rendah,

walupun standar yang ditetapkan sekolah untuk pelajaran Matematika sudah

cukup rendah.

Melihat kenyataan tersebut, kiranya perlu diadakan penelitian tindakan

kelas sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap soal cerita.

Maka peneliti mengambil judul “Efektivitas Media Table Dalam Membantu

Pemahaman Soal Cerita Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Jogosimo Kecamatan

Klirong Tahun Pelajaran 2010/2011”.

B. Identifikasi Masalah

Pembelajaran matematika merupakan pembelajaran yang tidak dapat

dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari, dalam berbagai kegiatan pasti

Page 7: Efektivitas Media Tabel

melibatkan pelajaran matematika, begitu juga dengan cepatnya perkembangan

IPTEK.

Penggunaan metode yang belum tepat dalam pembelajaran akan membuat

pelajaran matematika sulit dipahami, terutama bagi anak usia sekolah dasar.

Maka guru hendaknya menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.

Kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran matematika juga

membuat pelajaran matematika sulit dipahami apalagi taraf berfikir siswa sekolah

dasar yang masih berfikir konkret sehingga dengan media anak akan lebih mudah

memahami.

Hasil yang diperoleh siswa masih belum sesuai dengan apa yang

diharapkan, hal ini dapat terlihat dari hasil evaluasi siswa tentang soal cerita

tentang uang.

C. Pembatasan Masalah

Dari masalah di atas penulis membatasi pada:

1. Belum digunakannya media dalam pembelajaran matematika terutama soal

cerita.

2. Hasil pembelajaran matematika yang masih rendah pada materi soal cerita.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Page 8: Efektivitas Media Tabel

Apakah penggunaan media table cukup efektif dalam membantu siswa

memahami soal cerita pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Jogosimo Kecamatan

Klirong Tahun Pelajaran 2010/2011?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

keefektifan penggunaan tabel cukup efektif dalam membantu siswa memahami

soal cerita pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Jogosimo.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam

menyelesaikan soal cerita. Selain itu diharapkan agar pelajaran matematika

tidak lagi menjadi momok (pelajaran yang dianggap menakutkan)

2. Bagi Guru

Penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memilih media

tabel dalam membantu siswa menyelesaikan soal cerita. Selain itu juga

dengan media pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang

pelajaran matematika.

3. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat dijadikan pembaharuan dalam proses pembelajaran,

agar pelajaran lebih menarik dan lebih mudah dipahami oleh para siswa.

Page 9: Efektivitas Media Tabel

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

1. Pengertian Matematika

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, matematika diartikan sebagai

ilmu pengetahuan tentang bilangan, hubungan antara bilangan dengan

prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian mengenai bilangan

(1988: 566)

Sedangkan menurut definisi lain, matematika merupakan suatu bahan

kajian yang memiliki obyek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran

deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari

kebenaran sebelumnya yang sudah diterima, sehingga keterkaitan

antarkonsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas (Kurikulum

2004)

Menurut kamus matematika, matematika adalah pengkajian logis mengenai

bentuk,susunan ,besaran, dan konsep-konsep yang berkaitan.

Sebagai pengetahuan matematika mempunyai ciri-ciri khusus antara

lain; abstrak, deduktif, konsisten,hierarkis, dan logis. Menurut Soedjadi

(1999) keabstrakan matematika karena objek dasarnya abstrak,yaitu fakta

konsep,operasi dan prinsip. Ciri keabstrakan matematika beserta ciri lainnya

tidak sederhana,menyebabkan matematika tidak mudah untuk dipelajari, dan

pada akhirnya siswa yang kurang tertarik terhadap matematika.

Page 10: Efektivitas Media Tabel

2. Tujuan Pembelajaran Matematika di SD

Tujuan mata pelajaran matematika di SD menurut kurikulum KTSP

SD/MI 2007 adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut;

a. Memahami konsep matematika ,menjelaskan keterkaitan

antara konsep,dan mengaplikasikan konsep atau logaritma,secara

luwes,akurat efisien dan tepat dalam pemecahan masalah.

b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat melakukan

manipulasi matematika dalam membuat generaksasi, menyusun bukti

atau menjelaskan gagasan dan pernyatan matematika.

c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan

masalah ,merancang model matematik,menyelesaikan model dan

menafsirkan solusi yang diperoleh.

d. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol ,tabel,diagram

atau media lain untuk mempelajari keadaan atau masalah.

e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam

kehidupan yaitu memiliki rasa ingin tahu,perhatian dan minat dalam

mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam

pemecahan masalah.

3. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Guru perlu memahami bahwa masa Kanak-Kanak akhir atau sering

disebut sebagai masa usia sekolah atau masa sekolah dasar yaitu pada usia 6

tahun sampai 11-13 tahun. Pada masa ini tahapan perkembangannya menurut

Piaget masa kanak-kanak akhir berada dalam tahap operasi konkret dalam

Page 11: Efektivitas Media Tabel

berfikir (usia 7-12 tahun), dimana konsep yang pada awal masa kanak-kanak

merupakan konsep yang samar-samar dan tidak jelas sekarang lebih konkrt.

Anak menggunakan operasi mental untuk memecahkan masalah-masalah

yang aktual mampu berfikir logis. Berkurang rasa egonya, menerima

pandangan orang lain, materi pembicaraan lebih ditujukan kepada orang lain.

Anak berfikir secara induktif yaitu dari hal-hal yang khusus ke umum.

Mereka memiliki pengertian yang lebih baik tentang konsep ruang, sebab

akibat, kategorisasi, konservasi, dan tentang jumlah. Anak mulai memahami

jarak, hubungan antara sebab dan akibat yang ditimbulkan, kemampuan

mengelompokkan benda berdasar kriteria tertentu dan menghitung. Anak

mampu mengklasifikasikan dan mengurutkan suatu benda berdasar ciri-ciri

suatu obyek. Dari karakteristik anak tersebut maka guru hendaknya

menyesuaikan proses pembelajaran yang dilakukan dengan tahapan-tahapan

kognitif yang dimiliki anak didik. Karena tanpa penyesuaian guru maupun

siswa akan mendapatkan kesulitan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang

ditetapkan.

4. Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan, sebagai

hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan

(Slametto, 1992: 2)

Menurut Robert Gagne (Slametto, 1991: 15) belajar adalah suatu

proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan

Page 12: Efektivitas Media Tabel

yang diperoleh dari instruksi. Belajar dimulai dari masa bayi, yaitu belajar

berbicara dan menggunakan bahasa. Penggunaan bahasa penting untuk

belajar.

Belajar dalam arti luas adalah perubahan tingkah laku yang

dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, penelitian, terhadap

atau mengenai sikap, nilai-nilai, pengetahuan, dan kecakapan dasar yang

terdapat dalam berbagai bidang sendi atau pengalaman yang terorganisir.

Proses berarti serangkaian kejadian yang terjadi tahap demi tahap yang

memungkinkan adanya interaksi antarindividu dengan suatu sikap nilai

atau kebiasaan, pengetahuan dan keterampilan dalam hubungannya

dengan dunianya sehingga individu itu berubah. Belajar selalu

menunjukkan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang

berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu.

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Ada berbagai faktor yang mempengaruhi proses belajar dan

hasilnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa

adalah:

1) Faktor dalam/internal

Yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar yang

berasal dari dalam diri siswa itu sendiri baik kondisi fisiologis

maupun kondisi psikologis.

a) Kondisi fisiologis

Kondisi fisik siswa baik itu kesehatannya maupun kesempurnaan

anggota tubuh sangat mempengaruhi persuasi belajar/hasil belajar.

Page 13: Efektivitas Media Tabel

Dengan demikian proses belajar siswa akan terganggu jika

keadaan fisiknya terganggu atau dalam keadaan tidak sehat

b) Kondisi psikologis

Kondisi psikologis siswa yang dapat mempengaruhi proses dan

hasil belajar siswa adalah bakat, kecerdasan, minat, motivasi, dan

kemampuan kognitifnya.

2) Faktor luar/eksternal

Yaitu faktor yang mempengaruhi belajar siswa yang berasal dari

luar diri siswa itu sendiri antara lain yaitu faktor keluarga, faktor

sekolah, dan faktor masyarakat.

5. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Brings (1970) dalam Sumantri (2001) media adalah segala

alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta perangsang peserta didik

untuk belajar.

Media pengajaran adalah alat-alat fisik dimana pesan-pesan

instruksional dikomunikasikan (Gagne dan Resiser, 1983: 3).

Media pengajaran juga berarti setiap alat, baik hardware maupun

software yang dipergunakan sebagai media komunikasi dan yang

tujuannya untuk meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar (Dinje

Borman Rumumpuk, 1988: 6)

Dari pengertian media pengajaran di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa media pengajaran adalah segala alat pengajaran yang dipergunakan

Page 14: Efektivitas Media Tabel

guru sebagai perantara untuk menyampaikan bahan-bahan instruksional

dalam proses belajar mengajar sehingga memudahkan pencapaian tujuan

pengajaran tersebut.

b. Fungsi dan Tujuan

Secara umum, penggunaan media pengajaran bertujuan agar peserta

didik yang terlibat dalam PBM terhindar dari gejala verbalisme yaitu

mengetahui kata-kata yang disampaikan guru tetapi tidak memahami arti

atau maknanya. Selain itu juga dapat menciptakan situasi belajar yang

tidak dapat dilupakan anak dan benar-benar bermakna (meaningfull).

Adapun fungsi media pengajaran menurut Derek Rowntrie (1982:

168) dalam Sumantri (2001) adalah:

1) Membangkitkan motivasi belajar (engange the

student’s motivation)

2) Mengulang apa yang telah dipelajari (recall earlier

learning)

3) Menyediakan stimulus belajar (provide new learning

stimuli)

4) Mengaktifkan respon peserta didik (active the student’s

response)

5) Memberikan balikan dengan cepat/segera (give speedy

feedback)

6) Menggalakkan latihan yang serasi (encourage

appropriate practice)

Page 15: Efektivitas Media Tabel

c. Prinsip-Prinsip Pemilihan dan Pembuatan Media

Adapun pemilihan media yaitu:

1) Harus sesuai dengan tujuan dan bahan pengajaran

2) Sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik

3) Harus sesuai dengan kemampuan guru baik

penggunaan maupun pengadaannya

4) Harus menyesuaikan situasi dan kondisi

5) Harus memahami karakteristik media itu sendiri

Yerold E. Kemp (1980) misalnya, sebagaimana dikemukakan Sri

Anitah Wiryawan dan Noorhadi (1994), secara umum prinsip-prinsip

pembuatan media adalah:

1) Kesederhanaan (simplicity), media hendaknya ringkas,

sederhana, dibatasi pada hal yang penting saja

2) Kesatuan (unity), adanya hubungan antara unsure-

unsur media

3) Penekanan (emphasis), adanya gagasan yang menjadi

focus perhatian

4) Keseimbangan (balance), komposisi penampilan media

memperhatikan keadaan yang serasi, bahkan menampilkan segi-segi

keindahan/estetika

d. Jenis Media

Sri Anitah Wiryawan dan Noorhadi (1994) mengklasifikasikan

media menjadi:

1) Media visual, media yang hanya bisa dilihat

Page 16: Efektivitas Media Tabel

2) Media audio, media yang hanya bisa didengar

3) Media audio-visual, media yang bisa didengar dan

dilihat

4) Media asli dan orang

Media table yang digunakan dalam pembelajaran ini termasuk media

visual

6. Pengertian Tabel

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tabel adalah daftar berisi

ikhtisar sejumlah (besar) data informasi, biasanya berupa kata-kata dan

bilangan yang tersusun secara bersistem, urut ke bawah dilajur dan deret

tertentu dengan garis pembatas sehingga dapat dengan mudah disimak.

Menurut kamus Matematika tabel adalah daftar sistematis hasil yang

sudah dikerjakan, yang memudahkan pekerjaan penghitungan dan penelitian

atau merupakan dasar untuk ramalan masa depan.(chart) adalah media grafis

yang didesain untuk menyajikan ringkasan visual secara jelas dari suatu

proses yang penting.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tabel adalah media grafis

yang tersusun secara bersistem untuk memudahkan pekerjaan penghitungan

atau penelitian.

7. Pemecahan Masalah Soal Cerita

Pemecahan masalah berarti proses memecahkan masalah, yaitu sesuatu

yang harus diselesaikan, untuk menemukan jawaban. Dalam bukunya,

purwoto menyebutkan syarat suatu masalah bagi seorang siswa adalah:

Page 17: Efektivitas Media Tabel

a. Pertanyaan yang dihadapkan kepada siswa haruslah dapat

dimengerti oleh siswa, namun pertanyaan itu harus merupakan tantangan

baginya untuk menjawabnya.

b. Pertanyaan tersebut tidak dapat dijawab dengan prosedur

rutin yang telah diketahui siswa.

Langkah memecahkan masalah:

Pekerjaan para peneliti dan matematikawan yang utama adalah

menyelesaikan masalah. Bahkan langkah-langkah yang dijalankan oleh para

peneliti mirip dengan langkah-langkah yang ditempuh oleh matematikawan.

Berikut perbandingan langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti

dan matematikawan

Penelitian ilmiah Masalah matematika

1. Mendefinisikan masalah 1. Apa yang hendak dicari?

2. Menetapkan hipotesa 2. Mengestimasi jawab

3. Rencana pelaksanaan 3. Mencari semua hal yang diketahui sebagai bahan untuk rencana penyelesaian

4. Mengumpulkan data berdasarkan rencana

4. Memilih metode, rumus-rumus, dan hitungan-hitungan berdasarkan rencana

5. Mengorganisasikan dan menganalisa data

5. Memanipulasi symbol-simbol dengan teknik matematika

6. Mengambil kesimpulan generalisasi 6. Menemukan jawab, generalisasi

7. Mengaplikasikan generalisasi yang diperoleh kesituasi baru

7. Mengaplikasikan generalisasi yang diperoleh

Page 18: Efektivitas Media Tabel

kesituasi baru

B. Kerangka Berfikir

Dalam kegiatan belajar terutama matematika siswa banyak mengalami

kesulitan atau hambatan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

yaitu faktor dari siswa dan dari guru. Faktor dari siswa tentu tidak lepas dari

aspek keberagaman individu terutama dalam fase perkembangannya. Sedangkan

faktor yang datang dari guru berupa kurangnya pemahaman guru akan keadaan

siswa dan penggunaan media pengajaran yang efektif dan efisien belum atau

kurang diperhatikan.

Salah satu hal penting dalam KBM adalah keahlian guru menyampaikan

materi pelajaran. Pelajaran yang dianggap sulit oleh anak bisa dibuat

menyenangkan dan menarik perhatian anak dan tentu saja tidak membosankan.

Bila anak sudah tertarik dan senang, tidak merasa terbebani, maka peluang

terserapnya materi pelajaran lebih besar.

Untuk dapat mewujudkan semua itu, guru hendaknya menggunakan

media yang efektif dan efisien tapi juga menarik. Maka media yang tepat

digunakan dalam pembelajaran matematika, dalam hal ini tentang cara

menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan uang, baik sebagai media

pengajaran ketika guru menjelaskan maupun dalam soal sebagai petunjuk adalah

tabel.

C. Hipotesis

1. Hipotesa Kerja

Page 19: Efektivitas Media Tabel

Media table daftar harga barang dapat membantu memudahkan

pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan

uang yang dialami oleh siswa kelas IV SD Negeri 1 Jogosimo Tahun

Pelajaran 2010/2011.

2. Hipotesa Nol

Media tabel daftar harga barang tidak dapat membantu memudahkan

pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan

uang yang dialami oleh siswa kelas IV SD Negeri 1 Jogosimo Tahun

Pelajaran 2010/2011.

D. Hakikat Pendekatan Kontekstual

1. Pengertian Pendekatan Kontekstual

Pendekatan Kontekstual adalah pendekatan konsep belajar yang

membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi nyata

siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota

keluarga dan masyarakat (Depdiknas, 2003) Contextual Teaching and

Learning (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada

proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang

dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga

mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.

Hal-hal yang harus dipahami dalam pembelajaran kontekstual adalah

1 CTL menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan

materi

Page 20: Efektivitas Media Tabel

2 CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi

yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata

3 CTL mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan.

2. Karateristik Proses Pembelajaran yang Menggunakan Pendekatan

CTL

a. Activiting Knowledge Pembelajaran merupakan proses

pengaktifan pengetahuan yang sudah ada artinya apa yang akan dipelajari

tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari, dengan demikian

pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh

yang memiliki keterkaitan satu sama lain.

b. Acquiring Knowledge belajar dalam rangka memperoleh dan

menambah pengetahuan baru.

c. Understanding Knowledge pemahaman pengetahuan artinya

pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk dipahami

dan diyakini.

d. Applying Knowledge mempraktikkan pengetahuan dan

pengalaman tersebut, artinya pengetahuan dan pengalaman yang

diperolehnya harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa, sehingga

tampak perubahan perilaku siswa

e. Reflecting Knowledge melakukan refleksi terhadap strategi

pengembangan pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik

untuk proses perbaikan dan penyempurnaan strategi.

Page 21: Efektivitas Media Tabel

3. Asas – Asas CTL

1) Konstruktivisme

Merupakan landasan CTL karena konstruktivisme adalah proses

membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif

siswa berdasarkan pengalaman Pembelajaran melalui CTL pada dasarnya

mendorong agar siswa bisa mengkonstruksi pengetahuanya melalui

proses pengamatan dan pengalaman karena pengetahuan akan bermakna

jika dibangun oleh individu maka siswa didorong untuk mampu

mengkonstruksi pengetahuan sendiri melalui pengalaman nyata.

2) Inkuiri

Merupakan. karena proses pembelajaran yang didasarkan pada pencarian

dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Karena

pengetahuan bukanlah sejumlah fakta hasil dari mengingat, akan tetapi

hasil dari proses menemukan sendiri.

3) Bertanya (Questroning)

Bertanya sebagai refleksi dari keiingintahuan setiap individu, sedangkan

menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan seseorang dalam

berpikir. Maka guru tidak menyampaikan informasi begitu saja tidak

menyampaikan informasi begitu saja, akan tetapi memancing agar siswa

dapat menemukan sendiri.

Bertanya berguna untuk

Page 22: Efektivitas Media Tabel

1. Menggali informasi tentang kemampuan siswa dalam penguasaan

materi pelajaran

2. Membangkitkan motivasi siswa untuk belajar

3. Merangsang keingintahuan siswa terhadap sesuatu

4. Memfokuskan siswa pada sesuatu yang diinginkan

5. Membimbing siswa untuk menemukan atau menyimpulkan sesuatu

4) Masyarakat Belajar (Learning Community)

Dalam CTL, pembelajaran hendaknya diperoleh melalui kerjasama

dengan orang lain. Hasil belajar dapat diperoleh dari hasil sharing dengan

orang lain, antar teman, antar kelompok, yang sudah tahu memberi tahu

pada yang belum tahu.

5) Pemodelan (Modeling)

Yang dimaksud modeling adalah proses pembelajaran dengan

memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap

siswa. Proses permodalan tidak terbatas dari guru saja akan tetapi bisa

juga dari siswa modeling penting dalam CTL karena melalui modeling

siswa dapat terhindar dari pembelajaran yang teroritas abstrak yang dapat

memungkinkan terjadinya verbalisasi

6) Refleksi (Reflection)

Refleksi adalah p[roses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari

yang dilakukan dengan cara mengurutkan kembali kejadian-kejadian atau

peristiwa pembelajaran yang telah dilaluinya. Dalam CTL perlu adanya

Page 23: Efektivitas Media Tabel

refleksi karena siswa akan memperbarui pengetahuan yang telah

dibentuknya, atau menambah Khazanah Pengetahuannya.

7) Penilaian Nyata (Authentic Assessment)

Penilaian nyata adalah proses yang dilakukan guru unuk mengumpulkan

informasi tentang perkembangan be;ajar yang dilakukan siswa. Penilaian

ini dilakukan secara terintegrasi dengan proses pembelajaran dan terus

menerus selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

4. Ciri-Ciri Pembelajaran Kontekstual

Menurut Wina Sanjaya (2007) yang memberikan perbedaan pembelajaran

kontekstual dengan pembelajaran yang lain, adanya ciri-ciri sebagai berikut :

1) Menempatkan siswa sebagai subyek belajar artinya

siswa berperan aktif dalam setiap proses pembelajaran dengan cara

menemukan dan menggali sendiri materi pelajaran

2) Siswa belajar melalui kegiatan kelompok seperti kerja

kelompok, berdiskusi saling menerima dan memberi

3) Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata secara

riil

4) Kemampuan didasarkan atas pengalaman

5) Tujuan akhir dari proses pembelajaran kontekstual

adalah kepuasan diri

6) Tindakan atau perilaku dibangun atas kesadaran diri

sendiri

Page 24: Efektivitas Media Tabel

7) Pengetahuan yang dimiliki setiap individu selalu

berkembang sesuai dengan pengalaman yang dialaminya oleh sebab itu

siswa bisa terjadi perbedaan dalam memaknai hakikat pengetahuan yang

dimilikinya.

8) Siswa bertanggung jawab dalam memonitor dan

mengembangkan pembelajaran mereka masing-masing

9) Pembelajaran bisa terjadi dimana saja dalam konteks

dan setting yang berbeda sesuai dengan kebutuhan

10) Tujuan yang ingin dicapai adalah seluruh aspek

perkembangan siswa, maka dalam CTL keberhasilan pembelajaran

diukur dengan berbagai cara misalnya dengan evaluasi proses, hasil karya

siswa, penampilan, rekaman, observasi, wawancara, dan lain sebagainya.

5. Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Matematika

Matematika adalah mata pelajaran yang mempelajari sesuatu yang

bersifat abstrak, menyebabkan Matematika tidak mudah untuk dipelajari oleh

siswa Sekolah Dasar karena tahap perkembangan mereka masih tahap berfikir

konkret maka membutuhkan pendekatan yang tepat dalam menjelaskannya.

Dengan pendekatan kontektual dimana siswa dilibatkan secara penuh dalam

pembelajaran untuk menemukan materi yang dipelajari dan

menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga bisa

mendorong siswa menerapkanya dalam kehidupan mereka. Maka

pembelajaran Matematika akan lebih mudah dipahami

Page 25: Efektivitas Media Tabel

E. Kajian Penelitian Yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan merupakan uraian sistematis tentang hasil-

hasil penelitian yang dilakkan oleh peneliti terdahulu yang relevan sesuai dengan

hal yang diteliti.

Erlin Hartanti (2010) yang mengadakan penelitian tentang peningkatan

prestasi belajar Matematika materi bangun ruang dengan pendekatan kontekstual

pada siswa Kelas V SD Negeri Nogotirto. Dari penelitian ini terbukti bahwa

dengan metode pembelajaran kontekstual maka prestasi belajar siswa meningkat.

Erna Nurmaningsih (2009) yang mengadakan penelitian tentang

peningkatan kemampuan menghitung perkalian dan pembagian melalui

pendekatan kontekstual pada siswa kelas III SD Negeri 1 Bendo. Dari penelitian

ini terbukti bahwa dengan metode pembelajaran kontekstual maka kemampuan

siswa menghitung perkalian dan pembagian meningkat.

F. Kerangka Berfikir

Bidang studi Matematika adalah bidang studi yang mempelajari sesuatu

yang abstrak sehingga materi pelajaran Matematika sulit dipahami, selain itu

karena tahap berpikir siswa SD yaitu termasuk ke dalam tahap berpikir konkret

maka mereka masih kesulitan untuk memahami hal-hal yang bersifat abstrak.

Selain itu belum diterapkannya metode yang sesuai dengan materi pembelajaran

Matematika maka Matematika juga sulit dipahami dan hal ini mengakibatkan

hasil yang diperoleh siswa masih rendah.

Page 26: Efektivitas Media Tabel

Penggunaan metode kontekstual akan membantu siswa memahami materi

Matematika yang bersifat abstrak, karena pendekatan kontekstual melibatkan

siswa secara langsung dalam proses pembelajaran sehingga siswa mengalami

langsung. Dengan pengalaman langsung tersebut akan lebih memudahkan siswa

memahami suatu materi dan hasil yang diperoleh dari pengalaman langsung

akan tertanam pada diri siswa.

G. Hipotesis Penelitian

1. Hipotesis Kerja

Dengan menggunakan pendekatan kontekstual maka kemampuan

menghitung luas segitiga pada siswa kelas IV SD Negeri Pandanpuro 1

meningkat.

2. Hipotesis Nol

Tidak ada peningkatan kemampuan menghitung luas segitiga dengan

menggunakan pendekatan kontekstual pada siswa kelas IV SD Negeri

Pandanpuro 1

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah benda hal atau orang tempat data untuk variable

penelitian melekat dan yang dipermasalahkan (Arikunto, 2000). Bertolak dari

pengertian tersebut maka subyek penelitian ini adalah semua siswa kelas IV SD

Negeri 1 Jogosimo dengan jumlah siswa 35 anak yang terdiri dari 21 siswa laki-

Page 27: Efektivitas Media Tabel

laki dan 14 siswa perempuan. Pemilihan siswa kelas IV ini didasarkan pada

pengamatan bahwa sebagian besar siswa masih kesulitan menyelesaikan soal

cerita yang berhubungan uang.

B. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Jogosimo

Kecamatan Klirong Kabupaten Kebumen. SD Negeri 1 Jogosimo berada di Desa

Jogosimo Kecamatan Klirong Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah.

C. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas tentang penggunaan media table untuk

membantu pemahaman tentang soal cerita ini dilaksanakan pada bulan November

2010.

D. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas, prosedur penelitian yang dilakukan

meliputi 4 tahap yaitu:

1. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti menyusun rencana tindakan yang didasarkan

pada studi pendahuluan yang telah dilaksanakan. Adapun tahap perencanaan

ini meliputi:

a. Koordinasi dan Perijinan

Page 28: Efektivitas Media Tabel

b. Menentukan tindakan apa yang akan dilakukan, apa saja

materi dan media yang digunakan, kapan pelaksanaan dan bagaimana

pelaksanaannya.

c. Menyiapkan soal tes

d. Menyiapkan lembar observasi

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tahap Pelaksanaan Tindakan ini dilaksanakan pada bulan November

2010. Adapun rincian kegiatan adalah sebagai berikut:

(1) Tes awal atau pretest guna mengetahui kemampuan dasar siswa sebelum

dilakukan tindakan

(2) Pelaksanaan siklus I berdasarkan pada hasil tes awal siswa, yaitu masalah

apa yang muncul pada hasil tes awal. Pada siklus ini dilakukan tindakan

yaitu berupa penggunaan table daftar harga barang. Siklus ini diakhiri

dengan pemberian evaluasi.

(3) Pelaksanaan siklus II yaitu perbaikan tindakan yang dilaksanakan

berdasarkan masalah yang muncul pada siklus I. siklus ini diakhiri

dengan pemberian soal evaluasi.

3. Tahap Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan. Observasi dilakukan terhadap isi tindakan, pelaksanaan tindakan

maupun akibat yang timbul dari tindakan tersebut. Kegiatan observasi

Page 29: Efektivitas Media Tabel

dilaksanakan sebagai bahan untuk mengadakan refleksi untuk menyusun

rencana tindakan berikutnya.

4. Tahap Evaluasi Refleksi

Pada tahap ini peneliti mengadakan analisis pemaknaan dan

penyimpulan terhadap tindakan yang telah dilaksanakan. Tahap refleksi juga

merupakan evaluasi tentang tindakan yang telah dilakukan untuk mengetahui

keberhasilan atau pengaruh tindakan yang dilakukan. Pada tahap ini peneliti

dapat membandingkan kondisi awal sebelum diadakan tindakan dan kondisi

sesudah diberi tindakan. Jadi guru bisa memberi solusi kepada siswa yang

belum berhasil.

E. Instrument Penelitian

Pengumpulan data dilakukan dengan tes, wawancara dan observasi yang

dilaksanakan selama pembelajaran atau diluar waktu tatap muka pembelajaran

dan setelah pembelajaran.

1. Tes

Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Macam

tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes prestasi atau achiecement

test, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah

mempelajari sesuatu (Suharsimi Arikunto, 1998: 139-140).

Alat pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah soal-soal tes.

Soal ini peneliti berikan kepada siswa sebelum dan sesudah KBM sehingga

Page 30: Efektivitas Media Tabel

peneliti dapat mengetahui tingkat pencapaian hasil belajar. Criteria

keberhasilan adalah jika telah mencapai nilai 7,5 atau 75%, dinyatakan

berhasil (Depdikbud, 202: 2)

2. Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung (Suharsimi Arikunto, 1998:

147). Peneliti menggunakan jenis observasi sistematis yang dilakukan oleh

pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatan.

Instrument tersebut berisi deretan subvariabel. Misalnya guru menerangkan,

guru bertanya, murid menjawab, murid bertanya, guru menjawab dan

sebagainya. Dengan demikian diperoleh gambaran tentang kejadian apa yang

muncul dalam situasi pengajaran.

F. Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis kualitatif yaitu analisis

yang meliputi 3 alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan dan terus-menerus

selama dan setelah pengumpulan data, yaitu:

1. Reduksi Data

2. Penyajian Data

3. Penarikan Kesimpulan

G. Indicator Kerja

Dalam penelitian tindakan kelas yang penulis laksanakan, penulis

mempunyai beberapa harapan, antara lain:

Page 31: Efektivitas Media Tabel

1. Adanya peningkatan pencapaian hasil belajar matematika siswa kelas

IV SD Negeri 1 Jogosimo Tahun Pelajaran 2010/2011.

2. Adanya peningkatan motivasi belajar siswa dalam belajar matematika

3. Guru dapat menyadari bahwa penggunaan media yang tepat dan

menarik perlu ditekankan agar siswa tertarik dan terhindar dari kejenuhan

4. Dapat tercipta situasi kegiatan belajar mengajar yang aktif dan

menyenangkan

5. 75% siswa dapat tuntas belajar atau mendapat nilai lebih dari 75.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 32: Efektivitas Media Tabel

A. Hasil Penelitian

Dari hasil tes awal atau pretes diketahui bahwa siswa kelas IV

SD Negeri l Jogosimo Tahun Pelajaran 2010 / 2011 sebagian besar masih

kesulitan dalam menyelesikan soal cerita yang berhubungan dengan pem

belian barang. Hal ini terlihat dari hasil tes awal yang diperolih. Dari 35 siswa

hanya 20 % yang tuntas belajar atau mendapat nilai lebih dari 7,5. Untuk tes

awal, peneliti memberikan tes berupa soal soal pembayaran dan uang pem

belian dari suatu pembayaran.

Dari pretes dapat diketahui bahwa dalam menghitung dan menyelesa

ikan soal cerita, antara lain ;

1. Siswa masih bingung dengan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan

2. Anak masih sering melakukan kesalahan dalam menghitung.

3. Anak belum bisa mengerjakan soal yang bervariasi.

4. Anak masih sering salah menulis lambing uang yang benar.

5. Anak mengeluh karena bingung dengan soal cerita.

Berdasarkan uraian diatas peneliti menyimpulkan bahwa kesulitan

Siswa disebabkan kurang tepatnya media pembelajaran sehingga siswa kesu

Litan untuk memahami konsep. Oleh karena itu, dalam melaksanakan siklus I

Peneliti menggunakan tabel daftar harga barang sebagai media pembelaja

Jaran.

1. Diskripsi Siklus l

Setelah melakukuan tes awal, peneliti memutuskan untuk menetap

Kan penggunaan media tabel daftar harga barang dalam siklus l. Adapun ta

Page 33: Efektivitas Media Tabel

Hap dalam pelaksanaan, siklus l ini adalah

a. Perencanaan.

Pada tahap ini peneliti melakukan beberapa tindakan

1. Minta izin kepada wali kelas untuk melakukan penelitian.

2. Menentukan langkah langkah pembelajaran.

3. mempersiapkan alat bantu / media pembelajaran

4. Mempersiapkan lembar evaluasi.

5Mempersiapkan lembar observasi.

b. Pelaksanaan.

Tindakan siklus l dilaksanakan sebagai tindak lanjut hasil tes awal.

Adapun kegiatan kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut.

1. Kegiatan awal, guru mengadakan presensi.

2. Guru memberikan suatu permasalahan yang berhubungan dengan

pembelian suatu barang.

3. Siswa menjawab dan membahas permasalahan dari guru dengan

Pengtahuan yang sudah dimiliki.

4. Siswa bersama guru membahas permasalahan, sehingga mengha

Silkan cara penyelesaian soal cerita denganmenuliskan apa yang

Diketahui dan ditanyakan.

5. Siswa mengerjakan evaluasi dari guru.

6. Siswa dan guru membahas hasil evaluasi.

c. Monitoring.

Page 34: Efektivitas Media Tabel

Dari hasil pengamatan dan hasil tes atau evaluasi, diperoleh data

sebagai berikut .

1. Perhatin , minat, dan motivasi terhadap penjelasan guru mening

Kat.

2. Siswa aktip dalam pembelajaran

3. Siswa dengan sungguh mengerjakan tugas.

4. Keberanian siswa maju ke depan untuk menyelesaikan soal masih

Kurang, menunggu ditunjuk o;eh guru.

5. Siswa mau merangkum materi pelajaran.

6. Siswa kurang berani bertanya mengenai materi yang belum jelas.

d. Refleksi.

Pada pelaksanaan siklus l , terjadi peningkatan prestasi belajar yang

cukup baik. Hal ini terjadi karena anak dapat lebih mudah memahami soal

cerita dengan bantuan tabel. Namun ternyata, pengaruh dari penggunaan

tabel belum maksimal. Meskipun sudah mengalami peningkatan tetapi

belum maksimal.Maka pada siklus k ell , anak tidak hanyabisa membaca

tabel daftar harga, tetapi juga mengerjakan soal dengan menggunakan

tabel.

2. Diskripsi Siklus ll

Berdasarkan hasil penelitian dari siklus l, peneliti merencanakan pem

Belajaran untuk mengerjakan soal dengan menggunakan tabel pada siklus ll

Adapun tahap dalam pelaksanaan siklus ini adalah.

a. Perencanaan.

Page 35: Efektivitas Media Tabel

Pada tahap ini, peneliti melakukan beberapa tindakan.

1. Menindetifikasi kesulitan- kesulitan yang dihadapi siswa dalam pe

Laksanaan siklus l

2. Menentukan Metode apa yang digunakan.

3. Mempersiapkan langkah langkah pembelajaran.

4. Mempersiapkan alat bantu / media pembelajaran.

5. Mempersiapkan lembar evaluasi

6. Mempersiapkan lembar observasi.

b. Pelaksanaan.

Siklus ll dilaksanakan sebagai tindak lanjut hasil kegiatan siklus

l. Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut.

1. Kegiatan awal, guru mengdakan presensi

2. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang cara mengerjakan

Mengerjakan soal cerita dengan menggunakan tabel isian.

3. Siswa yang ditunjuk oleh guru mengerjakan soal dipapan tulis de

Ngan melengkapi tabel isian.

4. Siswa dan guru membahas soal di papan tulis.

5. Siswa mengerjakan soal svaluasi dari guru

6. Siswa dan guru membahas soak evaluasi.

c. Monitoring.

Berdasarkan penelitian pada siklus ll maka dapat diperoleh data se

Bagai berikut.

1. Siswa memperhatikan pelajaran dengan sungguh sungguh.

Page 36: Efektivitas Media Tabel

2. Perhatian, minat dan motivasi siswa lebih meningkat.

3. Siswa aktif dalam pembelajaran.

4. Sudah banyak siswa yang mengajukan pertanyaan.

5. Seluruh siswa mengrjakantugas dengan sungguh sungguh.

6. Siswa mulai berani untuk maju mengerjakan soal di papan tulis.

7. Siswa mencatat materi pelajaran dengan baik dansistimatis.

d. Refleksi.

Pada siklus ll penelitibmendapat peningkatan prestasi yang cukup

baik jika dibandingkan pada siklus l. Dalam mengerjakan soal evaluasi, siswa

Menjadi lebih terampil. Hal ini karena tabel isian memudahkan atau menun

Tun siswa dalam mengerjakan soal cerita yang bervariasi. Keterampilan ber

Hitung siswa juga meningkat. Sehingga siswa dapat menyelesaikan soal eva

Luasi dalam jangka waktu yang lebih cepat. Dan dapat dinyatakan bahwa tin

Dakan ini lebih berhasil.

B Pembahasan

Dari penelitian yang dilaksanakan yaitu menggunakan media tabel da

lam menyelesaikan soal cerita tentang uang, peneliti melihat adanya pening

katan prestasi belajar siswa dari tiap tindakan / perlakuan.Pada kegiatan

Awal atau pretes siswa yang tuntas belajar hanya berjumlah 20% dengan ni

lai rata- rata 50,57. Pada pelaksanaan siklus l, jumlah siswa yang tuntas bela

jar adalah 54,28% dengan nilai rata-rata 76,57. Dri siklus l kita dapat melihat

adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas belajar yaitu sebesar 34,28%

Page 37: Efektivitas Media Tabel

Dan kenaikan nilai rata-rata 26. Sedangkan pada pelaksanaan siklus II

di dapatkan jumlah siswa tuntas belajar sebesar 88,57% dan rata-rata kelas

sebesar 90,43. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada pelaksanaan siklus II siswa

mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa media tabel daftar harga barang dan tabel isian efektif

digunakan dalam pembelajaran matematika pada penyelesaian soal cerita

yang berhubungan dengan uang.

BAB V

Page 38: Efektivitas Media Tabel

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan yaitu tentang efektifitas media

tabel dan membantu pemahaman soal cerita siswa Kelas IV SD Negeri

Jogosimo 1 Kecamatan Klirong Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran

2010/2011 maka dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan media tabel

dapat membantu siswa memahami soal cerita yang berkaitan dengan uang.

Hal ini terlihat dari adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas belajar dan

peningkatan rata-rata kelas. Pada tes awal siswa yang tuntas belajar hanya

20%, pada siklus I meningkat menjadi 54,28% dan pada siklus II meningkat

lagi menjadi 88,57%. Selain itu juga terjadi peningkatan pada rata-rata kelas.

Pada tes awal rata-rata hanya 50,57. Pada siklus I meningkat menjadi 76,57

dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 90,43.

Penggunaan media pembelajaran pada pembelajaran siswa di SD

menjadikan materi yang disampaikan guru lebih mudah diterima dan anak

dapat lebih memahami. Hal ini sesuai dengan tahap perkembangan siswa Sd

yang masih berpikir konkret, maka penggunaan media sangat membantu

siswa memahami materi pelajaran.

B. SARAN

Berdasarkan pembahasan hasil dan simpulan penelitian, maka peneliti

ingin memberikan saran sebagai berikut :

Page 39: Efektivitas Media Tabel

1. Melihat efektifitas media pembelajaran media dengan tabel di SD, kiranya

guru SD dapat menggunakan media tabel daftar harga barang dan tabel

isian dalam menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan uang.

2.Dalam pembelajaran khususnya matematika, guru hendaknya menggunakan

media pembelajaran, karena hal ini dapat meningkatkan motivasi belajar

siswa.

3. Dalam menggunakan media pembelajaran guru lebih variatif

4. Diharapkan ada penelitian lanjutan yang lebih mendalam guna mendapat

media yang paling tepat dan efektif dalam pembelajaran matematika

terutama dalam penyelesaian soal cerita.

Page 40: Efektivitas Media Tabel

DAFTAR PUSTAKA

Badudu dan Zain. 1992. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Izzaty, Rita Eka dkk. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta : UNY Press.

Kerami, Jati. 2003. Kamus Matimatika. Jakarta : Balai Pustaka.

------. 2003. Kurikulum 2004 (Standar Kompetensi Matematika Kelas IV). Jakarta: Depdiknas

------. 2003. Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003. Yogyakarta: Absolute

Muhsetyo, Gatot dkk 2008. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta : Universitas Terbuka.

Mustakin, Burhan dan Astuty Ary. 2008. Ayo Belajar Matematika untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : CV. Buana Raya.

Natawidjaja, Rohman dan Moin Moesa. 1991. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud

Parwoto. 1995. Buku Pegangan Kuliah Matematika. Surakarta: FKIP UNS

Page 41: Efektivitas Media Tabel

Sanjaya, Wina. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Kencana

Tim Bina Karya Guru. 2007. Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas IV. Jakarta : Erlangga.

Winataputra, Udin S dkk. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka.

Page 42: Efektivitas Media Tabel