efektivitas penggunaan media motion graphic sebagai

115
i EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI PENDUKUNG PEMBELAJARAN FISIKA KELAS X IPA DI SMA NEGERI 3 BARRU SKIRPSI Diajukan untuk meraih gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh ZAKIAH DAHLAN 10531 11058 16 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN 2021

Upload: others

Post on 03-Nov-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

i

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

PENDUKUNG PEMBELAJARAN FISIKA KELAS X IPA

DI SMA NEGERI 3 BARRU

SKIRPSI

Diajukan untuk meraih gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Teknologi

Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar

Oleh

ZAKIAH DAHLAN

10531 11058 16

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

2021

Page 2: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

i

Page 3: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

ii

Page 4: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

iii

Page 5: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

iv

Page 6: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

v

MOTO

Barang siapa yang bersungguh – sungguh , sesungguhnya kesungguhan

tersebut untuk kebaikan dirinya sendiri . (Qs. Al-Ankabut)

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir Skripsi ini dipersembahkan untuk kedua orang tua

yang selama ini memanjatkando’a , mberikan dukungan moral

maupunmaterial, Dan Saudara yang telah membantu sampai akhir,

serta keluarga dekat yang telah memberi dukungan, dan teman-

teman yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah

memberimotivasi selama kuliah ini.

Page 7: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

vi

ABSTRAK

ZAKIAH DAHLAN. 2021. Efektifitas Penggunaan Media Motion Graphic Pada

Pembelajaran Fisika Kelas X IPA Di SMA Negeri 3 Barru.Skripsi. Prodi

Teknologi PendidikanFakultas Keguruan Dan Ilmu PendidikanUniversitas

Muhammadiyah Makassar. Dibimbing Nurdin, dan Nurindah.

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan

deskrptif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Kuantitatif.

Responden yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 27 siswa. Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi,

dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran motion graphic

efektif dalam pembelajaran fisika materi dinamika gerak dan hukum newton.

Subyek mudah memahanmi pembelajaran setelah diberikan pembelajaran dengan

munggunakan media motion graphic dilihat dari responden siswa setelah

dilakukan Observasi. Sehingga hasil dari penelitian ini diterima, yaitu efektifitas

penggunaan media Motion graphic sebagai pendukung pembelejaran fisika kelas

X IPA1 di SMA Negeri 3 Barru diakatakan efektif.

Kata Kunci:Media Motion Graphic, Efektifitas, Fisika.

Page 8: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur patutlah dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Efektifitas Penggunaan Media Motion

Graphic Sebagai Pendukung Pembelajaran Fisika Kelas X IPA Di SMA Negeri 3

Barru”. Sholawat serta salam juga semoga senantiasa tercurahkan kepada

junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW kepada sahabat keluarga, serta

ummat yang istiqomah berada di jalan-Nya.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini hambatan dan kesulitan

selalu penulis temui, namun hanya atas izin-Nya serta bimbingan, dorongan, dan

bantuan dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Pada

kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Ayahanda

Dahlan, S.Sos dan Ibunda Sunarti atas kesabaran, keikhlasan, dan ketulusannya

dalam membimbing dan membesarkan saya dengan penuh cinta dan kasih

sayangnya, serta seluruh saudara saya atas bantuan dan motivasi yang mereka

berikan setiap saat.

Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepadaBapak

Drs. H. Nurdin, M.Pd., selakuDosen Pembimbing I, Ibu Nurindah, S.Pd., M.Pd.,

selaku Dosen Pembimbing II. Bapak Dr. Muhammad Nawir, M.Pd., Ketua

Program Studi Teknologi Pendidikan. Nasir, S.Pd., M.Pd sekretaris prodi

Teknologi Pendidikan, bapak/ibu dosen Jurusan Teknologi Pendidikan, bapak

Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar,bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse. M.Ag.,

Page 9: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

viii

Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar,Ibu irmayanti S.Pd., guru

pengampu mata pelajaran Fisika kelas X IPA dan bapak Drs. Azis bonto M.Pd,

Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Barru, serta siswa-siswi Kelas X IPA 1 SMA

Negeri 3 Barru, yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan,

dan memberikan petunjuk sehingga skripsi ini dapat selesai, yang telah

mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian,yang telah memberikan waktu

dan bantuannya dalam proses pengambilan data di lapangan, yang telah

memberikan ilmunya kepada penulis, yang bersedia membantu dalam proses

pengambilan data di lapangan, sertateruntuk seluruh teman-teman yang tidak bisa

saya sebutkan satu persatu yang telah saya anggap saudarayang selalu menemani

dan memberikan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini dan seluruh pihak yang

tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih atas dukungannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu saran

dan kritik yang dapat menyempurnakan skripsi ini sangat penulis harapkan. Akhir

kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan

Teknologi Pendidikan pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Makassar, Mei 2021

Penulis

Page 10: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iii

SURAT PERJANJIAN ........................................................................................ iv

SURAT PERNYATAAN ....................................................................................... v

MOTTO DAN PEMBAHASAN ......................................................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii

BAB IPENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. LatarBelakang .................................................................................................... 1

B. RumusanMasalah ............................................................................................... 6

C. TujuanPenelitian ................................................................................................ 7

D. ManfaatPenelitian .............................................................................................. 7

BAB IIKAJIAN PUSTAKA DAN KARANGKA PIKIR ................................... 9

A. KajianPustaka ..................................................................................................... 9

1. Penelitian yang Relevan ................................................................................ 9

2. PengertianEfektivitas .................................................................................. 12

a. PengertianEfektivitas ............................................................................ 12

Page 11: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

x

b. Ciri-Ciriefektivitas .............................................................................. 13

c. Efektifitas pembelajaran ........................................................................ 16

d. Indikator – indicator efektifitas ............................................................. 17

e. Unsur-unsur efektifitas .......................................................................... 18

3. Media PembelajaranMotion Graphic ......................................................... 18

a. Pengertian Media ................................................................................ 18

b. Media pembelajaran ............................................................................. 20

c. Fungsi dan manfaat dan media pembelajaran....................................... 21

d.Jenis-jenis Media Pembelajaran .......................................................................... 24

4. PengertianMotion Graphic ....................................................................... 26

5. Kelebihan dan kelemahan media motion graphic ...................................... 28

a. Kelebihan ............................................................................................... 28

b. Kekurangan ............................................................................................ 28

6. Pembelajaran fisika .................................................................................... 29

B. Kerangka pikir ................................................................................................ 30

C. Hipotesis ........................................................................................................... 32

BAB IIIMETODE PENELITIAN ...................................................................... 33

A. Jenis Penelitian ................................................................................................ 33

B. LokasidanWaktuPenelitian ........................................................................... 34

C. Desain Penelitian ............................................................................................ 34

D. Populasi dan Sampel ....................................................................................... 35

E. Definis Operasional Variabel ........................................................................ 36

F. Instrumen Penelitian ....................................................................................... 37

Page 12: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

xi

G. TeknikPengumpulan Data ............................................................................... 38

H. TeknikAnalisis Data ........................................................................................ 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 42

A. Hasil Penelitian ............................................................................................... 42

B. Pembahasan .................................................................................................... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 62

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 62

B. Saran ............................................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 63

LAMPIRAN .......................................................................................................... 65

RIWAYAT HIDUP

Page 13: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pikir.................................................................................... 32

Gambar 3.1 Desain Penelitian ................................................................................ 34

Page 14: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1 Seluruh Populasi ........................................................................ 35

Tabel 3.2 Sampel Penelitian ........................................................................ 36

Tabel 3.3 Aspek Penilaian........................................................................... 37

Tabel 3.4 Interprestasi Skor Efektivitas ...................................................... 40

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan

Siswa Dalam Aspek Tepat Waktu Pada Saat Penggunaan

media Motion graphic ................................................................... 42

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan

Siswa Dalam Aspek Kehadiran Dalam Pembelajaran Pada Saat

Penggunaan media Motion graphic ............................................... 43

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan

Siswa Dalam Aspek Mentaati Peraturan Pada Saat Penggunaan

media Motion graphic ................................................................... 44

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan

Siswa Dalam Aspek Tidak membuat geduh Pada Saat

Penggunaan media Motion graphic .............................................. 44

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan

Siswa Dalam Aspek kemampuan menafsirkan materi pelajaran

dinamika gerak & hukum newoton pada saat penggunaan

media Motion graphic. .................................................................. 45

Tabel 4.6Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan

Siswa Dalam Aspek Kemampuan memberikan contoh pada

saat penggunaan media Motion graphic. ....................................... 46

Tabel 4.7Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan

Siswa Dalam aspek kemampuan menjelaskan pada saat

penggunaan media Motion graphic. .............................................. 47

Tabel 4.8Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan

Siswa Dalam Aspek kemampuan mengklasifikasi pada saat

penggunaan media Motion Graphic .............................................. 48

Tabel 4.9Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan

Siswa Dalam Aspek Kesiapan Siswa Dalam Menerima

Pembelajaran Pada Saat Penggunaan media Motion graphic. ...... 49

xiii

Page 15: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

xiv

Tabel 4.10Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan

Siswa Dalam Aspek Kemampuan Siswa Dalam Menjawab

Pertanyaan Pada Saat Penggunaan media Motion Graphic. ....... 50

Tabel 4.11Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan

Siswa Dalam Aspek Ketekunan Siswa Dalam Pembelajaran

Pada Saat Penggunaan media Motion graphic. ........................... 50

Tabel 4.12Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan

Siswa Dalam Aspek Aktif Bertanya Pada Saat Penggunaan

media Motion Graphic. ............................................................... 51

Tabel 4.13Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan

Siswa Dalam Aspek Mehami materi yang diberikan Pada

Saat Penggunaan media Motion Graphic. ................................... 52

Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan

Siswa Dalam Aspek Mencatat Materi Pada Saat Penggunaan

media Motion graphic. ................................................................ 53

Tabel 4.15Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan

Siswa Dalam Aspek Keaktifan Dalam Diskusi Pada Saat

Penggunaan Media Motion Graphic. .......................................... 53

Tabel 4.16Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan

Siswa Dalam Aspek Adanya Keinginan Untuk Mendapat

Hasil Yang Terbaik Pada Saat Penggunaan Media Motion

Graphic........................................................................................ 54

Tabel 4.17Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan

Siswa Dalam Aspek Timbulnya Rasa Ingin Tau Dan

Keberanian Pada Saat Penggunaan Media Motion Graphic. ...... 55

Tabel 4.18Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan

Siswa Dalam Aspek Timbulnya Semangat Dalam Mengikuti

Pembelajaran Pada Saat Penggunaan Media Motion Graphic. ... 56

Page 16: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

xv

Tabel 4.19Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan

Siswa Dalam Aspek Kerja Sama Siswa Dan Guru Dalam

pembelajaran Pada Saat Penggunaan Media Motion Graphic. ... 57

Tabel 4.20 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan

Siswa Dalam Aspek Interaksi Sesama Siswa Dan Guru

Dalam pembelajaran Pada Saat Penggunaan Media Motion

Graphic........................................................................................ 57

Tabel 4.21 Rekapitulasi Aspek Penilaian ...................................................... 57

Page 17: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 pedoman observasi aktivitas ............................................................... 71

Lampiran 2 ............................................................................................................ 72

Lampiran 3 ............................................................................................................. 74

Lampiran 4 ............................................................................................................. 76

Page 18: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan sector yang sangat penting dalam menentukan

kualitas hidup suatu bangsa. Berhasil atau tidaknya suatu pendidikan akan

berimplikasi pada berhasil atau tidaknya kehidupan suatu bangsa itu

pula.pendidikan tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya arah atau tujuan

yang akan dicapai. Tujuan pendidikan di Indonesia sendiri telah diatur di dalam

undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 pasal 3, yaitu :

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangakan kemamouan dan

Membentuk watak serta peradaban bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan betaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Ruhimat, dkk (2011;147) menyatakan “bahwa proses belajar mengajar

dikelas bertujuan untuk menacapai perubahan tingkah laku intelektual, moral

maupun sosial pada siswa.” Siswa berintraksi dengan lingkungan belajar diatur

oleh guru melalui proses pembelajaran. Proses pembelajaran, anta lain: tujuan

pembelajaran, materi/bahan ajar, metode dan media, evaluasi, peserta didik

/siswa, pendidik/guru. Sejatinya pendidikan adalah aspek terpenting di dalam

setiap pembangunan di suatu Negara terutama di Indonesia. Namun di Indonesia

pendidikan masih menjadi sebuah masalah. Hal ini terkait pada persoalan mutu

pendidikan. Sampai saat ini mutu pendidikan di Indonesia masih ketinggalan jauh

dibandingkan Negara-negara lain di dunia. Secara umum rendahnya mutu

Page 19: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

2

pendidikan di Indonesia disebabkan oleh beberapa factor yaitu pembelajaranyang

terpaku pada buku paket, metode pembelajaran yang kurang sesuai, kurangnya

daya dukung sarana dan prasarana dari regulator.

Sahin, Kompasiana (2014) keadaan guru di Indonesia juga amat

memprihatinkan. Kebanyakan guru belum memiliki profesionalisme yang

memadai untuk menjalankan tugasnya sebagaimana disebut dalam pasal 39 UU

No 20/2003 yaitu merencanakan pembelajaran, melakukan pelatihan, melakukan

penelitian dan melakukan pengabdian masyarakat.

Salah satu yang menjadi sorotan dalam perkembangan dunia adalah

teknologi Modern yang dimana digambarkan sebagai sistematis pengetahuan yang

praktis dalam peningkatan produktifitas. Pemanfaatan teknologi dalam

pembelajaran membawa perubahan pada budaya pemebelajaran. Perkembangan

ilmu pengetahuan mengenai teknologi menuntut guru untuk

bisamemanfaatkannya dengan baik, meskipun hanya dapat menggunakan alat

sederhana namun dapat meningkatkan produktivitas belajar sehingga mampu

mencapai tujuan pemebelajaran yang diharpakan, selain dapat menggunakan alat-

alat serta media pembelajaran lainnya, guru juga dituntut dapatmengembangkan

media atau membuat media yang baru dalam pembelajaran yang belum memiliki

atau menggunakan media.

Sementara untuk dapat mengimbangi perkembanganteknologi tersebut

agar kualitas pendidikan baik, dunia pendidikan juga harus dapat melengkapi

segala sesuatu yang berkaitan denganaspek tersebut. Kenyataannya adalah media

Page 20: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

3

yang digunakan oleh guru kurang menarik sehingga kualitas belajarpun tidak

maksimal.akibatnya murid lebih cepat bosan.

Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa

dapat melakukan kegiatan pembelajaran secara lebih leluasa, kapanpun dan

dimanapun. Program pembelajaran audiovisual, termasuk program

pembelajranmenggunakan computer, memungkinkan siswa dapat melakukan

kegiatan belajar secara mandiri, tanpa terikat oleh waktu dan tempat. Penggunaan

media akan menyadarkan siswa betapa banyak sumber belajar yang dapat mereka

manfaatkan dalam proses belajar. Perlu kita sadari bahwa alokasi waktu balajar di

sekolah sangat terbatas, waktu terbanyak justru dihabiskan siswa di luar

lingkungan sekolah.

Keterbatasan alat-alat teknologi pembelajaran yang digunakan di

SMANegeri 3 Barru, Kabupaten Barru diduga merupakan salah satu sebab

lemahnya kualitas belajar siswa di sekolah tersebut. Hal ini terlebih sangat

dirasakan pada dikatakan belum optimal karena sangat banyak materi darimata

pelajaran FISIKA. Pemanfaatan media dalam proses pembelajaran dapat

dikatakan belum dikatakan belum optimal karena sangat banyak materi dari mata

pelajaran fisika yang membutuhkan system belajar tipe media visual, dan audio

agar mudah dipahami oleh siswa.

Wena (2013:203) terdapat tiga model penyampaian materi pembelajaran

berbasis computer, yaitu sebagai berikut.

a) Latihan dan praktek : dalam model pembelajaran berbasis

komputerini siswa diberikan pertanyaan-pertanyaan atau

masalah untuk dipecahkan, kemudian computer akan memberi

respons (umpan balik) atas jawaban yang diberikan sisw.

Page 21: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

4

Model ini hamper sama dengan pekerjaan rumah yang

diberikan pada siswa, kemudian guru memberikan umpan balik.

Namun dalam pembelajaran berbasis computer, akan diberikan

segara pada masing-masing siswa sehingga tahu dimana letak

kesalahannya.

b) Tutorial : model pembelajaran berbasis computer ini

menyediakan rancangan pembelajaran, latihan yang disertai

umpan balik.

c) Simulasi : model pembelajaran berbasis computer ini

menyajikan pembelajaran dengan system simulasi yang

berhubungan dengan materi yang dibahas.

Rusman dkk. (2011:182) “Media visual adalah media yang hanya dapat

dilihat dengan menggunakan indra pengelihatan, contohnya adalah foto, diagram,

skema grafik, dan lain-lain.” Media audio adalah media yang hanya dapat

didengar dengan menggunakan indra pendengaran contohnya adalah, radio,

gramophone, tape rekorder, dll. Media audio visual adalah penggabungan dari

media visualdan audio, contohnya film , animasi, rekaman video, dan lain-lain.

Penggunaan media pembelajaran yang mampu menarik perhatian peserta

didik adalah media audio visual, sebab media pembelajaran audio visual

merupakan bentuk media pembelajaran yang menggabungkan unsur gerka dan

suara yang memproyeksikan benda nyata dilapangan atau sesuai dengan materi

yang diinginkan.media audio visual menjadi media yang efektif bagi peseta didik

untuk bisa memahami materi dengan cepat dan mudah. Seiring dengan

berkembangnya teknologi di era modern ini pendidik yang menggunakan jenis

pengajaran berceramah dan menerangkan akan menjadi tidak efektif dan efisen.

Penggunaan media Moton Graphic di SMA Negeri 3 Barru menjadi solusi

untukpemnfaatan teknologi sekaligus meningkatkan motivasi dan mutu belajar

siswa. Karena media bukan membuat proses pembelajaran lebih efisie, tetapi juga

Page 22: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

5

membantu siswa menyerap materi pelajaran lebih mendalam dan utuh. Bila hanya

dengan menggunkan informasi verbaldari guru saja, siswa mungkin kurang

memahami pelajaran secara baik, pemikiran Edgar Dale tentang kerucut

pengalaman (cone of Experience) ini merupakan uapaya awal untuk meberikan

alas an atau dasar tentang keterkaitanan atara teori belajar dengan komunikasi

audio visual. Dengan media ini kebutuhan berbagai programpendidikan dapat

dipenuhi dengan baik, berbagai sumber informasi yang tidak mungkin diberikan

melalui media lainnya dapat disajikan melalui film , video. Alat ini dapat

diputarkembali yang memungkinkan terjadinya proses umpan balik untuk

perbaikan dan peningkatan uapaya pengajaran.

Media menyajikan materi pelajaran yang memang sulit untuk disajikan

oleh guru secara verbal. Dengan media, tujuan belajar akan lebih mudah tercapai

secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Dengan media,

guru tidak harus menjelaskan materi pelajaran secara berulang ulang, sebab hanya

dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami

pelajaran dan meningkatkan kualitas hasil belajar. Media memungkinkan proses

pembelajaran dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.

Lokasi SMA Negeri 3 Barru, terletak di desaTellu Panua di Kecamatan

Tanete Rilau di Kabupeten Barru, SMA Negeri 3 Barru ini memiliki fasilistas

pembelajaran yang kurang modern karena meski memiliki LCD (Liqued Crystal

Display) tapi tidak terpasang disetiap ruang kelas. Guru-guru juga hanya

menggunakan LCD apabila ingin menujukkann gambar, bukan untuk

menayangkan atau membuka media. Lebih jelasnya guru-guru di SMA Negeri 3

Page 23: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

6

Barru kurang cakap dan modern mengenai teknologi khususnya dalam hal

mencari media yang mampu memudahkan siswa dalam memhami pembelajaran.

Penggunaan LCD (Licuid Crystal Display) digunakan oleh guru apabila ingin

menampilkan gambar-gambar tertentu dengan bantuan internet ataupun power

point saja. Hal inilah yang juga menjadi dasar untuk melihat jelas perubahan

(efektifitas) penggunaan media audio visual dalam pembelajaran yang

diaplikasikan kepada siswa yang sebelumnya belum pernah menggunakan metode

pembelajaran ini sebelumnya.

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis melihat akan ada banyak peningkatan

pemahaman dan minat belajar siswa dalam mengikuti mata pelajaran khususnya

FISIKA dengan diterapkannya media motion graphic. Sehingga berdasarkan

uraian diatas penulis menawarkan sebuah alternatif yang dapat membantu dalam

proses belajar mengajar dikelas dengan menerapkan media motion graphic,

dimana penulis akan melakukan penelitian pembelajaran dengan memanfaatkan

media animasi dengan judul “Efektivitas Penggunan Media Motion Graphic

sebagai Pendukung Pembelajaran Fisika Kelas X IPA SMA Negeri 3 Barru.”

B. Rumusan. Masalah

Maka.berdasrkan.latar.belakang.di.atas.adapun.Rumusan.masalah.dalam…..

peneliti.ini.adalah:

“Apakah..Penggunaan..Media..Motion..Graphic..efektif..sebagai

pendukung.pembelajaran.fisika.kelas.X.IPA.SMA.Negeri.3.Barru.?”

Page 24: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

7

C. Tujuan Penelitian

Tujuan.dari.penelitian.ini.adalah.untuk.mengetahui.Efektivitas.penggunaan

media.motion.graphic.pada.pembelajaran.fisika.siswa.kelas.X.IPA.SMA.Negeri 3

Barru.

D. Manfaat Penelitian

Hasil.penelitian.ini.diharapkan.dapat.memberikan.manfaat.sebagai.berikut:

1. Manfaat.Teoritis

a. Penelitian.ini.dapat.memberikan.informasi.mengenai.media.animasi

bagi.yang.membutuhkan.

b. Memberikan.manfaat.yang..positif…bagi…pengembangan…..ilmu..

pengetahuan…untuk….mencapai…tujuan…dan…..memanfaatkan

teknologi.dalam.proses.pembelajaran

2. Manfaat.Praktis

a. Bagi.Sekolah

Menambah..pengetahuan..kepada..pendidik..untuk..menggunakan...media

pembelajaran...dan..mengembangkan..media.pembelajaran..yang.inovatif

disekolah.untuk.meningkatkan.kualitas.dalam.pembelajaran.

b. Bagi.Guru

Guru..dapat..menerapkan..media..pembelajaran..yang..tepat.dalam

proses..pembelajaran..sehingga…dapat…mempermudah…siswa…dalam

menguasai.materi.

Page 25: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

8

c. Bagi.siswa

Penggunaan.…media….pembelajaran….dapat…...menambahkan

pemahaman,.pada.materi.Fisika..Pengetahuan.dan.motivasi.belajar..siswa

akan.bertambah.sehingga.akan.mencapai.hasil.belajar.yang.maksimal.

d. Bagi..Peneliti

Menambah…wawasan..dan…pengetahuan….tentang…..media…

pembelajaran.pada.peningkatan.hasil.belajar.siswa.

Page 26: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Pustaka

1. Penelitian Yang Relevan

Berdasarkan hasil penelitian yang ada kaitannya dengan pokok masalah

dan sudah pernah dilaksanakan yaitu, sebagai berikut:

a. Efektivitas penggunaan media motion graphic pada pembelajaran

saintifik untuk meningkatkan hasil belajar domain kognitif. Oleh Fahmi

NugrohadI, Rudi Susilana di SMPN 1 Kandanghaur.

Pembelajaran didesain untuk membelajarkan siswa, artinya

pembelajaran lebih berorientasi pada aktivitas siswa untuk memperoleh

hasil belajar berupa aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Demi

terciptanya peningkatan kualitas proses pembelajaran, pendidikan

dituntut terus berkembang. Salah satu alat bantu proses pembelajaran

yaitu dengan menggunakan media. Media motion graphic dapat

digunakan guru dalam pembelajaran saintifik. Media ini akan

memberikan penguatan terhadap daya ingat siswa karena media ini

menampilkan visualisasi yang indah untuk dilihat. Penelitian ini secara

umum bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai efektivitas

penggunaan media motion graphic dalam pembelajaran saintifik terhadap

hasil belajar siswa aspek kognitif.

Page 27: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

10

Sedangkan secara khusus bertujuan umtuk menganalisis

peningkatan hasil belajar siswa domain kognitif pada aspek pemahaman,

aspek penerapan, dan aspek analisis sebelum dan sesudah menggunakan

media motion graphic dalam pembelajaran saintifik.Penelitian ini

menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain penelitian One

Group Time Series Design.Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh siwa

kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kandanghaur yang

berjumlah 330 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian

berjumlah 30 orang dan dipilih menggunakan teknik probability

sampling dengan kategori cluster sampling. Teknik pengumpulan data

menggunakan instrument jenis tes. Secara umum dapat disimpulkan

bahwa media pembelajaran motion graphic efektif digunakan untuk

meningkatkan hasil belajar domain kognitif peserta didik pada Mata

Pelajaran IPS Terpadu di Kelas VII, khususnya pada pokok bahasan

kondisi iklim di Indonesia di SMP Negeri 1 Kandanghaur

b. Pengaruh media motion graphic terhadap hasil belajar dan motivasi

belajar siswa materi system kelistrikan otomotif. Oleh Sukiyasa, di

SMKN 1 seyegan, 2013.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan

media Motion graphic terhadap hasil belajar dan motivasi belajar materi

sistem kelistrikan otomotif. Penelitian kuasi eksperimen ini

menggunakan desain nonequivalent control group design.Jumlah

responden sebanyak 63 orang.Instrumen pengumpulan data hasil belajar

Page 28: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

11

adalah tes, dan instrumen pengumpulan data motivasi belajar adalah

angket.Data dianalisis dengan statistik parametris, yaitu uji-t dengan

teknik independent sampel t-test dan uji lanjut dengan uji Scheffe.

Hasilnya adalah terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan

media animasi terhadap hasil belajar dan motivasi belajar materi sistem

kelistrikan otomotif pada siswa kelas X TKR di SMKN 1 Seyegan,

ditunjukkan dengan hasil belajar dan motivasi belajar siswa yang

diajarkan dengan media Motion graphic lebih tinggi dari hasil belajar dan

motivasi belajar siswa yang diajarkan dengan media power point.

Kesimpulan yang di peroleh dari 2 penelitian diatas, bahwa

dengan menggunakan Media motion graphic terjadi peningkatan yang

siknifikan terbukti pada penelitian terdahulu yang pertama dengan

menggunakan motion graphic siswa mampu menciptakan peningkatan

kualitas belajar khususnya pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

Pada penelitian kedua dengan menggunakan design nonequivalent

control group design, terdapat pengaruh yang siknifikan terhadap hasil

belajar siswa khususnya pada materi system kelistrikan otomotif. Pada

penelitian kedua diatas meskipun dalam hal ini objek, media dan mata

pelajaran berbeda dengan penelitian penulis saat ini, namun peneliti

berharap agar hasil peneliti yang nantinya juga menghasilkan pengaruh

yang siknifikan terhadap hasil belajar siswa di SMAN 3 Barru, sehingga

peneliti melihat bahwa perlu melihat kebutuhan mata pelajaran dengan

aplikasi yang akan digunakan nantinya. Dalam hal ini apabila

Page 29: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

12

pembelajaran membutuhkan audio, atau visual maka media yang

digunakan harus mencakup keduanya atau sesuai dengan hal yang

menunjang mata pelajaran.

2. Pengertian Efektivitas

a. Pengertian Efektivitas

Efektivitas berasal dari kata “efek” yang berarti akibat atau

pengaruh.Efektif berarti membawa hasil, atau berhasil guna.Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia efektivitas adalah sesuatu yang memiliki

pengaruh atau akibat yang ditimbulkan, manjur, membawa hasil dan

merupakan keberhasilan dari suatu usaha atau tindakan.Menurut Miarso

(2004:516)

“efektivitas pembelajaran adalah yang menghasilkan

belajar yang bermanfaat dan bertujuan bagi para

mahasiswa, melalui prosedur pembelajaran yang tepat.

Miarso melanjut bahasan tentang definisi efektivitas

dengan menyatakan bahwa, efektivitas pembelajaran

seringkali diukur dengan tercapainya tujuan pembelajaran,

atau ketepatan dalam mengelola suatu situasi”

Penilaian hasil belajar afektif kurang mendapat perhatian dari

guru.Lebih banyak menilai ranah kognitif semata-mata.Tipe hasil belajar

afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti

perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai

guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial.

Bungkaes (2013: 45)

“Efektivitas adalah hubungan antara output dan tujuan.

Dalam artian efektivitas merupakan ukuran seberapa jauh

Page 30: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

13

tingkat output, kebijakan, dan prosedur dari organisasi

mencapai tujuan yang ditetapkan.”

Dalam pengertian teoritis dan praktis, tidak ada persetujuan yang

universal mengenai apa yang dimaksud dengan “Efektivitas”. Bgaimana

defenisi efektivitas berkaitan dengan pendekatan umum. Bila ditelusuri

efektivitas berasal dari kata dasar efektif yanag artinya: (1). Adanya efek

(pengaruh, akibat, kesannya) seperti: manjur, mujarat, mampan; (2).

Penggunaan metode/cara, sarana, alat dalam melakukan aktif itas

sehingga berhasil guna (mencapai hasil yang optimal).Menurut Bungkaes

(2013: 46) “Efektivitas adalah penilain yang dibuat sehubungan dengan

prestasi individu, kelompok, dan organisasi.” Maka dekat prestasi meraka

terhadap prestasi yang diharapkan (standar), maka makin eveltif dalam

menilai mereka. Menurut Siagian (2001: 24)

“Efektifitas menekankan pada hasil yang dicapai.Dari

beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa efektivitas

adalah pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan

yang telah ditetapkan.”

b. Ciri-Ciri efektivitas

Menurut Nasution (2010) mengatakan proses pembelajaran yang

efektif dapat terwujud melalui kegiatan yang memiliki ciri-ciri sebagai

berikut:

a. Berpusat pada siswa. Dalam keseluruhan kegiatan proses

pembelajaran, siswa merupakan subyek utama. Oleh karena itu

dalam proses ini, hendaknya siswa menjadi perhatian utama dari

Page 31: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

14

para guru. Semua bentuk aktivitas khendaknya diarahkan untuk

membantu perkembangan siswa.

b. Interaksi edukatif antara guru dan siswa. Dalam proses

pembelajaran hendaknya terjadi hubungan yang bersifat edukatif,

guru tidak hanya penyampai bahan yang harus dipelajari, tetapi

sebagai figure yang dapat merangsang perkembangan pribadi

siswa.

c. Suasana demokratis. Suasana demokratis dalam kelas akan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih mewujudkan

dan mengembangkan hak dan kewajibannya. Suasana demokratis

dapat dikembangkan dalam proses pembelajaran melalui hubungan

guru dan siswa.

d. Variasi metode mengajar. Tidak satupun metode mengajar itu

efektif untuk seluruh materi atau bahan pelajaran. Satu metode

mungkin cocok untuk bahan tertentu, tetapi tidak cocok untuk

bahan lainnya. Oleh karena itu, guru harus bisa memilih metode

yang dapat dan sesuai dengan bahan yang akan diajarkan. Dengan

kata lain menggunakan metode mengahar yang bervariasi. Dengan

metode mengajar yang bervariasi, akan menimbulkan rasa senang

pada siswa, tidak cepat bosan atau jenuh. Siswapun akan

bersemangat dalam belajar.

Page 32: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

15

e. Guru professional. Proses pembelajaran yang efektif, hanya

mungkin bisa terwujud apabila dilaksanakan oleh guru professional

dan dijiwai semngat profesionalisme yang tinggi.

f. Bahan yang sesuai dan bermanfaat. Bahan yang diajarkan guru

bersumber dari kurikulum yang telah ditetapkan secara relative

baku. Tugas guru adalah mengelola dan mengembangkan bahan

pengajaran menjadi sajian yang dapat dicerna oleh siswa.

g. Lingkungan yang kondusif. Keberhasilan proses pembelajaran,

sangat ditentukan oleh faktor lingkungan. Upaya menciptakan

lingkungan yang kondusif bagi tercapainya tujuan pembelajaran

dan pengajaran sangat penting. Lingkungan yang kondusif adalah

lingkungan yang dapat menunjang bagi roses pembelajaran secara

efektif.

h. Sarana belajar yang menunjang. Proses pembelajaran akan

berlangsung secara efktif apabila ditunjang oleh sarana yang baik.

Sarana belajar langsung terkait dengan proses pembelajaran adala

alat bantu megajar.

Berdasarkan uraian yang telah disebutkan di atas, dapat

disimpulkan bahwa efektivitas sebenarnya ditentukan dengan

menetapkan sampai sejauh mana kegiatan belajar mengajar

mewujudkan tujuan yang harus dicapai. Pada dasarnya

pembelajaran yang efektif tidak terlepas dari kemampuan dan

keterampilan seorang guru, bagaimana dia dapat

Page 33: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

16

mengimplementasikan ilmunya dalam proses interaksi edukatif,

kemantapan metode mengajar, pengelolaan kelas, pengoptimalan

situasi dan kondisi berlangsungnya proses belajar mengajar, hingga

penggunaan media belajar.

Aspek proses meliputi pengamatan terhadap keterampilan

siswa, motivasi, respon, kerjasama, partisopasi aktif, tingkat

kesulitan pada penggunaan media, waktu serta teknik pemecahan

masalah yang ditempuh siswa dalam menghadapi kesulitan pada saat

kegiatan belajar mengajar berlangsung. Aspek sarana penunjang

meliputi tinjaun-tinjaun terhadap fasilitas fisik dan bahan serta

sumber yang diperlukan siswa dalam proses belajar mengajar serta

ruang kelas, LCD, proyektor, media pembelajaran dan buku-buku

teks.

c. Efektivitas Pembelajaran

Menurut Popham (2003), efektivitas proses pembelajaran

seharusnya ditinjau dari hubungan guru tertentu yang mengajar kelompok

siswa tertentu, di dalam situasi tertentu dalam usahanya mencapai tujuan-

tujuan instruksional tertentu. Efektivitas proses pembelajaran berarti

tingkat keberhasilan guru dalam mengajar kelompok siswa tertentu dengan

menggunakan metode tertentu untuk mencapai tujuan instruksional

tertentu.

Richard (1996) berpendapat bahwa efektivitas pembelajaran

memiliki dua karakteristik.Karakteristik pertama ialah “memudahkan

Page 34: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

17

murid belajar” sesuatu yang bermanfaat, seperti fakta, keterampilan, nilai,

konsep atau sesuatu hasil belajar yang diinginkan. Kedua, bahwa

keterampilan diakui oleh mereka yang berkompeten menilai, seperti guru,

pengawas, tutor atau murid sendiri.

d. Indikator-indikator efektivitas

Pendapat yang menyatakan tentang indikator sesuatu bisa dikatakan

efektif:

1) Menurut Sinambela (2006), pembelajaran dikatakan efektif apabila

mencapai sasaran yang diinginkan, baik dari segi tujuan

pembelajaran maupun prestasi siswa yang maksimal. Beberapa

indikator keefektifan pembelajaran:

a) ketercapaian ketuntasanbelajar,

b) ketercapaian keefektifan aktivitas siswa (yaitu pencapaian

waktu ideal yang digunakan siswa untuk melakukan setiap

kegiatan yang termuat dalam rencanapembelajaran),

c) ketercapaian efektivitas kemampuan guru mengelola

pembelajaran, dan respon siswa terhadap pembelajaran

yangpositif.

2) Menurut Miarso (2004), indikator yang dapat digunakan untuk

menentukan efektivitas dalam proses pembelajaran adalah:

a) pengorganisasian materi yangbaik

b) komunikasi yangefektif

c) penguasaan dan antusiasme terhadap materipelajaran

Page 35: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

18

d) sikap positif terhadapsiswa

e) pemberian nilai yangadil

f) keluwesan dalam pendekatan pembelajaran

Berdasarkan uraian yang telah disebutkan di atas, dapat

disimpulkan bahwa efektivitas pembelajaran adalah tingkat

keberhasilan yang dapat dicapai dari suatu metode pembelajaran

tertentu sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.

e. Unsur-Unsur Efektivitas

Cahyono (1983:54) mengemukakan, unsur-unsur epektifitas

terbagi atas 3 bagian, yaitu unsur sumber daya manusia, unsur sumber

daya bukan manusia dan unsur hasil yang akan dicapai.

1. Unsur Sumber Daya Manusia.

2. Unsur Sumber Daya bukan Manusia.

3. Unsur hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan.

Jadi, efektivitas pembelajaran merupakan suatu ukuran yang

berhubungan dengan tingkat keberhasilan dari suatu proses pembelajaran.

Pembelajaran dikatakan efektif meningkatkan hasil belajar siswa apabila

secara statistik hasil belajar siswa menunjukan perbedaan yang signifikan

antara pemahaman awal dengan pemahaman setelah pembelajaran.

3. Media Pembelajaran Motion graphic

a. Pengertian Media

Susilana dan Cepi Riyana (2007: 6) menyatakan bahwa “kata

media berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata

Page 36: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

19

medium”.Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau

pengantar.Akan tetapi sekarang kata tersebut digunakan, baik untuk

bentuk jamak maupun mufrad.Menurut Association of Education and

Comunication Technology AECT (Sadiman, dkk 2009: 3) menyatakan

bahwa media adalah “segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk

menyampaikan pesan atau informasi”. Sedangkan menurut National

Education Association NEA (Usman, dkk 2002: 11)

“Media merupakan benda yang dimanipulasikan, dilihat,

didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang

dipergunakan dalam kegiatan belajar mengajar, dapat

mempengaruhi efektifitas program instruksional.”

Kemudian telah banyak pakar dan juga organisasi yang

memberikan batasan mengenai pengertian media diantaranya Susilana,

dan Cepi Riyana (2007: 6) mengemukakan bahwa “media adalah

teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan

pembelajaran, jadi media adalah perluasan dari guru”. Briggs (Susilana

dan Cepi Riyana 2007: 6) berpendapat bahwa “media merupakan alat

untuk memberikan perangsang bagi murid supaya terjadi proses belajar”.

Asociaton of Education Communication Technology (AECT) (Susilana dan

Cepi Riyana 2007: 6) memberikan batasan bahwa “media merupakan

segala bentuk saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan”.

Menurut Heinich (Susilana dan Cepi Riyana 2007: 6) bahwa “medium

sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima”.

Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

Page 37: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

20

“medium” yang secara harfiah berarti “perantara” yaitu perantara sumber

pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver).

Media merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang

digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan

murid atau peserta didik. Media pendidikan banyak dan bervariasi serta

dapat dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar. Aneka macam bentuk

dan jenis media pendidikan yang digunakan oleh guru menjadi sumber

ilmu pengetahuan bagi murid. Berdasarkan pengertian media di atas maka

dapat disimpulkan bahwa media merupakan segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga

dapat merangsang fikiran, perhatian, minat, dan perasaan murid

sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar dapat terjadi dengan

efektif.

b. Media Pembelajaran

Media pembelajaran secara umum adalah segala sesuatu yang

dapat digunakan sebagai perantara atau alat bantu dalam proses belajar

mengajar. Media bisa dipahami sebagai perantara dari suatu informasi

yang berasal dari sumber informasi untuk diterima oleh penerima. Segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan

perhatian dan kemampuan atau keterampilan pebelajar sehingga dapat

mendorong terjadinya proses belajar. Ditambahkan juga oleh Sadiman,

dkk (2006: 7):

“Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke

Page 38: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

21

penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa

sehingga proses belajar terjadi.”

Pendapat lain ditambahkan oleh Gagne’ dan Briggs dalam Arsyad

(2006: 4) yang secara implisit mengatakan bahwa:

“Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik

digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran,

yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset,

video camera, video recorder, film, slide (gambar

bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer.

Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar

atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional

dilingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk

belajar.”

c. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Pemakaian media pembelajaran dapat mengurangi jumlah kata

yang diperlukan dalam proses instruksional untuk

mengkomunikasikan gagasan bersifat konkret, media tidak hanya

memberikan pengalaman-pengalaman konkret tetapi juga

membantu murid mengintegrasikan pengalaman- pengalaman

sebelumnya, di samping itu media dapat menarik perhatian dan

membangkitkan minat belajar murid. Oleh karena itu pemakaian

media akan sangat mempengaruhi keefektifan sistem intruksional

yang diberikan. Secara umum media pembelajaran menurut

Susilana dan Cepi Riyana (2009: 9) mempunyai kegunaan sebagai

berikut:

Page 39: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

22

a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, daya,

indera.

c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung

antara murid dan sumber belajar.

d. Memungkinkan murid belajar mandiri sesuai dengan

bakat dan kemampuan visual, auditori, dan kinestiknya.

e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan

pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.

Hamalik (Musfiqon. 2012: 32) mengemukakan manfaat media

pembelajaran sebagai berikut:

Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar

mengajar dapat meningkatkan keinginan dan minat baru,

meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar,

dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis

terhadap siswa.

Sadiman, dkk (2006: 17) mengemukakan manfaat media

pembelajaran secara umum antara lain:

a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat

verbalistis.

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan saya indera.

c. Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan

bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik.

Page 40: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

23

d. Media pembelajaran dapat mengatasi permasalahan

perbedaan karakteristik pada tiap siswa.

Ditambahkan oleh Livie dan Lentz (1982) dalam buku Sanaky

dan Hujair (2009: 7) mengemukakan bahwa manfaat media

pembelajaran yang khususnya pada media visual, yaitu fungsi atensi,

fungsi efektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Masing-

masing fungsi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Fungsi atensi berarti media visual merupakan inti,

menarik dan mengarahkan perhatian pembelajar untuk

berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan

dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai

teks materi pelajaran.

b. Fungsi afektif maksudnya media visual dapat terlihat

dari tingkat kenikmatan pembelajar ketika belajar

membaca teks bergambar. Gambar atau lambing visual

akan dapat menggugah emosi dan sikap pembelajar.

c. Fungsi kognitif bermakna media visual

mengungkapkan bahwa lambing visual memperlancar

pencapaian tujuan untuk memahami dan mendengar

informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

d. Fungsi kompensatoris artinya media visual memberikan

konteks untuk memahami teks, membantu yang lemah

dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi

dalam teks dan mengingatkannya kembali.

Pengunaan media pembelajaran pada tahap orientasi

pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran

dan penyampaian pesan dan isi pembelajaran pada saat itu, selain

membangkitkan motivasi dan minat belajar, media pembelajaran

juga dapat membantu murid untuk meningkatkan pemahaman,

menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan

Page 41: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

24

penafsiran, dan memadatkan informasi. Berdasarkan fungsi dan

mafaat media pembelajaran di atas, maka dapat disimpulkan bahawa

media pembelajaran sangat berperan penting dalam pembelajaran

karena sangat membantu berjalannya proses pembelajaran,

disamping menumbuhkan minat dan motivasi murid untuk belajar,

media pembelajaran juga dapat merangsang murid untuk aktif dalam

kegiatan proses pembelajaran. Selain itu manfaat media

pembelajaran juga untuk membantu pembelajaran lebih menarik

sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, memperjelas makna

bahan pengajaran agar lebih mudah dipahami sehingga guru

menguasai tujuan pembelajaran yang baik, menjadikan pembelajaran

lebih bervariasi, dengan mengombinasikan komunikasi verbal dari

guru dengan media lain sehingga siswa tidak bosan, serta membuat

siswa lebih banyak terlibat dalam kegiatan belajar.

d. Jenis – Jenis Media Pembelajaran

Terdapat enam jenis dasar dari media pembelajaran menurut

Heinich dan Molenda (Supriatna dan Dadang 2009: 5) sebagai

berikut:

a. Teks: Merupakan elemen dasar bagi penyampaian suatu

informasi yang mempunyai berbagai jenis dan bentuk

tulisan yang berupaya memberi daya tarik dalam

penyampaian informasi.

Page 42: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

25

b. Media Audio: Membantu menyampaikan maklumat

dengan lebih berkesan, membantu meningkatkan daya

tarikan terhadap sesuatu persembahan, jenis audio

termasuk suara latar, music, atau rekaman suara dan

lainnya.

c. Media Visual: Media yang dapat memberikan

rangsangan-rangsangan visual seperti gambar/foto,

sketsa, diagram, bagan (Chart), grafik, kartun, poster,

papan bulletin dan lainnya.

d. Media Proyeksi Gerak: Termasuk didalamnya film

gerak, film gelang, program TV, video kaset (CD,

VCD, atau DVD).

e. Benda – benda Tiruan/miniature: Seperti benda-benda

tiga dimensi yang dapat disentuh dan diraba murid.

Media ini dibuat unutk mengatasi keterbatasan baik

obyek maupun situasi sehingga proses pembelajaran

tetap berjalan.

f. Manusia: Termasuk didalamnya guru, siswa atau

pakar/ahli dibidang /materi tertentu.

Berdasarkan pendapat di atas penulis tertarik dengan media

visual, karena media ini sangat familiar dan sering digunakan oleh

guru dalam proses pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran

IPA, media jenis ini sangat berperan penting dalam proses

Page 43: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

26

pembelajaran, selain itu media ini juga berkaitan dengan

penglihatan, dimana mata pelajaran Fisika memerlukan bukti nyata

atau fakta yang logis untuk diperlihatkan kepada murid agar murid

tidak banyak berkhayal saat proses pembelajaran berlangsung.

Bentuk media audio visual beragam, salah satunya motion

graphic berfungsi dalam pembelajaran sangat berpengaruh sesuai

dengan pernyataan Kustandi dan sutjipto (2013 : 20)

“fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan

penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual

atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk

memahami dan mengingat informasi atau pesan yang

terkandung dalam gambar”.

Pembelajaran berbasis video sudah tidak asing didalam

pembelajar sekolah. Pemanfaatan media video ini bertujuan untuk

memudahkan guru terhadap materi yang sulit untuk dijelaskan

secara konkrit dan memerlukan ilustrasi visual. Ilustrasi visual yang

dimaksud seperti guru bisa menjelaskan hewan-hewan di benua

afrika tanpa membawa siswa langsung ke benua afrika ataupun guru

bisa menjelaskan fenomena atmosfer tanpa membawa siswa keluar

angkasa secara langsung. Kemudahan yang diberikan oleh media

video menurut Smaldino, dkk (2014 : 405) mengatakan bahwa :

“video bisa membantu buku cetak dengan memperlihatkan

proses, hubungan dan teknik. Dengan begitu siswa pun

dapat belajar secara mandiri dengan melihat tayangan

video”

Page 44: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

27

4. Pengertian Motion Graphic

Pada umunnya Motion Graphic adalah gabungan dari media visual

yang menggabungkan bahasa film dengan desain grafis dengan memasukan

elemen-elemen yang berbeda seperti desain 2D atau 3D, ilustrasi, animasi,

tipografi, fotografi, video dan musik.Motion graphic dalam dunia broadcast

memliki kehadiran yang sangat kuat di televisi, contohnya dalam pembuatan

iklan komersial, berita, hiburan, promo atau sebuah opening suatu program

televise.

Apakah Motion Graphic sama dengan animasi kartun? Motion

Graphics dapat disebut juga video yang di animasikan. Selain berbentuk

animasi 2D dan 3D Motion Graphic dapat juga berbentuk format GIF.

Namun, kini Motion Graphic paling banyak mengambil gaya animasi 2D

minimalis dengan memadukan warna-warna yang menarik.

Motion Graphic dapat disajikan dengan beragam gaya. Motion

Graphic sangat sering menggunakan desain yang sederhana sehingga pesan

yang ingin disampaikan pun jadi lebih mudah dipahami.Dengan grafis yang

sederhana, kita dapat menyampaikan data yang rumit agar jauh lebih mudah

dimengerti.Hingga terkadang Motion Graphic juga bisa digunakan untuk

media untuk presentasi.

Dalam menerapkan pembelajaran saintifik ini, pendidik dapat

menggunakan berbagai media pembelajaran sebagai pendukung dalam

melakukan proses pembelajaran. Salah satunya adalah motion graphic.

Menurut Satriaputra (2014: 2)

Page 45: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

28

“motion graphic adalah potongan-potongan media visual

berbasis waktu yang menggabungkan film dan desain

grafis. Hal tersebut dapat dicapai dengan menggabungkan

berbagai elemen-elemen seperti animasi 2D dan 3D,

video, film, tipografi, ilustrasi, fotografi dan musik”.

Penggunaan media motion graphic diharapkan dapat memberikan

daya tarik agar bisa mengundang perhatian peserta didik kepada materi yang

disampaikan. Dengan begitu, peserta didik diharapkan bisa lebih cepat

mengerti tentang materi dan dalam proses pembelajaran, para peserta didik

tidak merasa bosan.

5. Kelebihan dan kelemahan Motion Graphic

a. Kelebihan

Sejak beberapa tahun belakangan ini, prediksi penggunaan video

akan terus mengalami peningkatan. Video pun merupakan media

pembelajaran mujarab dalam mendukung pembelajaran.Video dapat

dikatakan mujarab karena video menggunakan berbagai macam elemen,

seperti gambar bergerak, suara, dan tulisan yang dihadirkan ke

penonton.Ada banyak jenis video yang ditawarkan kepada siswa.Salah

satunya yaitu Video animasi yang biasanya menggunakan motion

graphic.Lebih rincinya kelebihan dari motion graphic sebagai berikut:

1). Gambar objek lebih fleksibel dan terlihat seperti nyata.

2). Dengan bantuan komputer dan grafika komputer, pembuatan film

animasi menjadi sangat mudah dan cepat.

Page 46: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

29

3). Penggunaan animasi dan efek spesial digital ternyata mampu

menekan biaya produksi hingga menjadi lebih murah dibandingkan

penggunaan efek spesial yang manual.

b. Kekurangan

Namun disamping dari pada motion graphic yang memiliki

banyak kelebihan, tentu juga memiliki kekurangan, antara lain :

1). Harus menggunakan peralatan dan spesifikasi komputer yang

canggih untuk dapat menghasilkan animasi yang bagus.

2). Output rendering yang agak lama jika ukuran memori data terlalu

besar.

3). Banyak menggunakan software untuk beberapa efek animasi

tertentu.

6. Pembelajaran Fisika

Menurut Young & Freedman (2003: 14), fisika adalah suatu cara

untuk melihat semesta ini, memahami bagaimana semesta ini bekerja, dan

bagaimana berbagai bagian didalamnya berkaitan satu sama lain. Pada

pembelajaran fisika, peserta didik tidak terlepas dari mengkaji gejala atau

fenomena yang terjadi di alam semesta, terutama yang dekat dengan

kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa pembelajaran

fisika merupakan proses membangun pengetahuan dalam mengkaji berbagai

fenomena fisika yang terjadi di alam semesta.

Dalam proposal penelitian ini penulis akan mengambil materiDinamika

gerak & Hukum newton tentang gerak adalah dinamika adalah cabang ilmu

Page 47: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

30

fisika yang mempelajari gaya dan torsi dan efeknya pada gerak. Pembahasan

utama dalam dinamika ialah mekanika klasik yang berkaitan dengan hukum

gerak newton terutama pada sistem partikel.Konsep-konsep dasar dalam

dinamika disusun oleh Issaac Newton. Konsep dinamika berperan dalam

menyelesaika persoalan fisika yang berkaitan dengan gaya. Dinamika

merupakan kebalikan kinematika, yang mempelajari gerak suatu objek tanpa

memperhatikan apa penyebabny. Secara umum para peneliti yang menekuni

dinamika akan mendalami bagaimana sistem fisika mengalami perubahan dan

penyebab mereka berubah. Issac Newton menciptakan hukum-hukum fisika

yang menjadi panduan fisika dinamika.Secara umum, dinamika sangat

berkaitan erat dengan hukum kedua newton tentang gerak. Namun ketiga

hukumnya tetap saling berkaitan satu sama lain.

B. Kerangka Pikir

Bahwa media pembelajaran adalah media yang dipergunakan dalam

pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam poses belajar/mengajar serta

sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa).

Media pembelajaran dapat dipergunakan untuk merangsang pemikiran, perasaan,

perhatian, dan kemampuan atau keterampilan belajar sehingga dapat mendorong

terjadinya proses belajar yang lebih efektif. Guru dan calon guru hendaknya

memahami hubungan media dan pembelajaran. Pelajaran prakarya merupakan

mata pelajaran yang mengembangkan pengetahuan dan melatih keterampilan

kacakapan hidup berbasis seni dan teknologi. Pembelajaran ini berawal dengan

melatih kemampuan ekpresi-kreatif untuk menuangkan ide dan gagasan agar

Page 48: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

31

menyenangkan orang lain, dan dirasionalisasikan secara teknologis sehingga

keterampilan tersebut bermuara apresiasi teknologi terbarukan maupun kearifan

lokal, hasil yang ergonomis dan ekosistem dalam pemanfatan lingkungan sekitar.

Dalam usaha memecahkan masalah dalam pembuatan suatu karya maka

diperlukan suatu konsep teknologi dalam pembelajaran yaitu penggunaan media

pembelajaran dan media yang cocok dengan mata pelajaran fisika SMA, kondisi,

dan karakteristik siswa yaitu penggunaan media Motion graphic.Motion

graphicadalah media yang menyajikan informasi dalam bentuk audio dan visual

contonya: DVD, rekaman video, animasi komputer, dan lain-lain. Motion Graphic

memberikan suara dan gambar yang murni dan nyata, sehingga dapat memberikan

pengalaman yang lebih nyata.Motion graphicakan membuat suasana dan warna

yang berbeda pada proses belajar mengajar.

Adapun fungsi dari video yaitu, Fungsi atensi yaitu media Motion Graphic

dapat menarik perhatian dan mengarahkan konsentrasi audiens pada materi

Motion Graphic, fungsi afektif yaitu media Motion Graphic mampu menggugah

emosi dan sikap audiens, fungsi kognitif dapat mempercepat pencapaian tujuan

pembelajaran untuk memahami dan mengigat pesan atau informasi yang

terkandung dalam video, fungsi kompensatoris adalah memberikan konteks

kepada audiens yang kemampuannya lemah dalam mengorganisasikan dan

mengigat kembali informasi yang telah diperoleh dengan demikian media Motion

Graphic dapat membantu audiens yaitu peserta didik yang lemah dan lambat

menangkap suatu pesan menjadi mudah dalam menerima dan memahami inovasi

yang disampaikan, sehingga dengan menggunakan media Motion Graphic dapat

Page 49: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

32

mempermudah seorang pendidik untuk membantu menyampaikan materi

pelajaran yang ingin disampaikan didepan siswa. Serta dengan perencanaan yang

baik dalam menggunakan media Motion Graphicakan membuat proses

pembelajaran lebih efektif dan optimal sehingga dengan media Motion Graphic

hasil belajar siswa akan meningkat dari sebelumnya.

Kerangka fikir yang akan diterapkan dalam penelitian di Sekolah

SMA Negeri 3 Barru

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

C. Hipotesis

Berdasarkan deskripsi teori, maka hipotesis hasil penelitian dirumuskan

sebagai berikut: penggunaan mediaMotion graphic pada pembelajaran fisika

kelas X IPA 1 di SMA Negeri 3 Barru efektif digunakan.

Pembelajaran FISIKA

Efektif

Pembelajaran menggunakan media

Motion graphic

Tidak Efektif

Page 50: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan pendekatan

deskriptif Sugiono (2019 : 16) menyatakan bahwa

“Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi dan

sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisi data bersifat kuantitatif/statistik dengan

tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.

Menurut Arikunto (2006: 12) “penelitian kuantitatif memiliki sifat

empirik dan menggunakan analisis data berupa numerik dengan prosedur statistik

yang memahami hubungan antara gejala-gejala yang diteliti”. Dengan

menggunakan pendekatan deskriptif menurut Sudjana (2001: 64) mendefenisikan

“penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendiskripsikan suatu

gejala, peristiwa, kejadian, yang terjadi pada saat sekarang”. Menurut Sugiono

(2018: 226) menyatakan bahwa:

“analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendekripsikan atau

mengambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana

adanya tanpa bermksud membuat kesimpulan yang berlaku

untuk umum atau generalisasi”.

Dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif kuantitatif adalah

penelitian yang dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu,

Page 51: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

34

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisi data bersifat

kuantitatif/statistik dengan menggunakan numerik dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan serta mendiskripsikan suatu gejala, peristiwa,

kejadian, yang terjadi pada saat itu juga.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian akan dilakukan, untuk

memperoleh data atau informasi yang berkaitan dengan permasalahan atau fokus

penelitian. Tempat ataupun wilayah yang akan dijadikan lokasi dalam penelitian

ini adalah instansi yaitu: SMA Negeri 3 Barru, tepatnya di Desa Tellu Panua,

Kecematan Tanete Rilau, Jl. Poros Makassar Soppeng. Waktu penelitian

dilaksanakan pada tangga 04 Januari s/d 13 Februari 2021

C. Desain Penelitian

Desain dalam penelitian ini menggunakan pre – eksperimen design

Sugiono (2014: 109), menyatakan bahwa “ pre -eksperimen design ialah

rancangan yang meliputi hanya satu kelompok atau kelas eksperimen tanpa

adanya kelompok kontrol”.

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Keterangan:

X = penggunaan media Motion graphic (variabel independen)

Y = efektivitas ( variabel dependen)

X Y

Page 52: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

35

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tentang yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi

dari penelitian ini berjumlah 126 siswa pada kelas X SMA Negeri 3 Barru,

Kabupaten Barru. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 3.1 Seluruh Populasi Kelas X

Sumber Data: Kantor Tata Usaha SMA Negeri 3 barru

2. Sampel

Arikunto (2006: 131) menyatakan bahwa “sampel sebagian atau wakil

yang akan diteliti”. Sampel penelitian ini diambil berdasarkan Cluster

Random Sampling. Cluster Random Sampling adalah teknik sampling secara

berkelompok pengambilan sampel jenis ini dilakukan berdasarkan kelompok

tertentu. Penerapan media motion graphic dipilih berdasarkan informasi dari

No. Kelas

Jenis kelamin Jumlah

Siswa LK

PR

1. X IPA 1 12 15 27 orang

2. X IPA 2 12 18 30 orang

3. X IPA 3 10 25 35 orang

4. X IPA 4 11 23 34 orang

Jumlah Populasi 49 61 126 orang

Page 53: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

36

guru IPA bahwa siswa kelas X IPA 1 SMAN 3 Barru bersifat homogen

sehingga sampel yang terpilih dianggap bisa mewakili populasi.

Tabel 3.2Sampel Penelitian X IPA 1

Sumber Data: Kantor Tata Usaha SMA Negeri 3 barru

E. Definisi Operasional Variabel

Adapun definisi operasional variabel dari judul yang akan diteliti adalah:

1. Media Motion Graphic adalah gabungan dari media visual yang

menggabungkan bahasa film dengan desain grafis dengan memasukan

elemen-elemen yang berbeda seperti desain 2D atau 3D, ilustrasi, animasi,

tipografi, fotografi, video dan musik.

2. Efektivitas berasal dari kata dasar efektif. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia, kata efektif mempunyai arti efek, pengaruh, akibat atau dapat

membawa hasil, pembelajaran afektif tampak pada siswa dalam berbagai

tingkah laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi

belajar, minat belajar, perhatian siswa, menghargai guru dan teman

sekelas, dan hubungan sosial.

Kelas

Jenis kelamin Jumlah

Siswa LK

PR

X IPA 1 13 15 28 orang

Page 54: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

37

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati. Untuk mempermudah dalam

pengumpulan data dan analisis data, maka dalam penelitian ini penulis

menggunakan instrumen penelitian berupa lembar observasi.

Lembar Observasi dalam penelitian ini adalah pengamatan ataupun untuk

mengetahui aktivitas siswa dan keterlaksanaan pembelajaran di lokasi penelitian

yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.3 Aspek Penilaian observasi

Aspek Penilaian Skor

Displin 1 2 3 4 5

1. Tepat waktu

2. Kehadiran dalam pembelajaran

3. Mentaati peraturan

4. Tidak membuat gaduh di kelas

Kemampuan memahami materi : 12 3 4 5

5. Kemampuan menafsirkan

6. Kemampuan memberikan contoh

7. Kemampuan menjelaskan

8. Kemampuan mengklasifikasi

Minat belajar siswa : 12 3 4 5

9. Kesiapan siswa dalam menerima pembelajaran

10. Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan

11. Ketekunan siswa dalam pembelajaran

12. aktif bertanya

Page 55: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

38

Perhatian pada proses pembelajaran : 12 3 4 5

13. Memahmi materi

14. mencatat materi

15. Keaktifan dalam diskusi

Motivasi belajar : 12 3 4 5

16. Adanya keinginan untuk mendapat

Hasil yang terbaik

17. Timbulnya rasa ingin tau dan keberanian

18. Timbulnya semangat dalam mengikuti

Pembelajran

Hubungan social12 3 4 5

19. kerja sama

20. Interaksi sesama siswa dan guru

Catatan :

Kolom aspek perilaku diisi dengan angka sesuai kriteria yaitu; 1

(sangat kurang), 2 (kurang), 3 (cukup), 4 (baik), 5 (amat baik).

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan untuk

memperoleh data-data yang mendukung pencapaian tujuan penelitian. Adapun

teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data, yaitu :

1. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses

yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara

yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik

Page 56: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

39

observasi ini untuk mengetahui aktivitas siswa dan keterlaksanaan di

lokasi penelitian.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui bahan tertulis

yang ada sebelumnya atau yang dilakukan untuk penyediaan dokumen-

dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari percatatan sumber

informasi. Peneliti menggunakan dokumentasi untuk mengumpulkan data

yang dibutuhkan menjadi sumber data tertulis untuk memperoleh data

mengenai hal-hal atau variabel yang beupa catatan, buku.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data yang

diperoleh dengan menggunakan analisis statistik deskriptik. Menurut Sugiono

(2019: 226)

“Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya

tanpa bermaksud membuat kesimpulan yng berlaku untuk umum

atau generalisasi”.

Analisis deskriptif dimaksud untuk menggambarkan efektivitas

penggunaan Media pembelajaran Motion Graphic pada mata pelajaran Fisika, di

SMAN 3 Barru, Kabupaten Barru dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi

dan persentase dengan rumus presentase, yaitu:

Page 57: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

40

P =𝒇

𝑵 x 100%

Sumber Data: Sugiono (2012:95)

Keterangan:

P = Persentase

F = frekuensi yang dicari persentasenya

N = Jumlah responden

Aspek penilaian terdiri dari 20 item dalam lembar observasi sehingga

diperoleh skor ideal tertinggi yaitu 20 x 5 = 100 dan skor terendah 20 x 1 = 20

dengan N = 27 orang, kemudian di tetapkan interval nilai dengan menggungkan

formula sturgess dengan rumus sebgai berikut:

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log (28)

= 1 + 3,3 (1,447)

= 1 + 4,755

= 5,755 (dibulatkan menjadi 5)

R = 100 – 20 = 80

P = 80

5= 16

Dari rumus stargess di atas, Panjang kelas 80 dibagi 5 kelas sehingga

diperoleh interval 16, dengan menggunakan interpretasi skor efektivitas dalam

bentuk tabel sebagai berikut:

Page 58: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

41

Tabel 3.4 Interprestasi Skor Efektiktivitas

No Presentase Kriteria

1. ( 20% – 35% ) sangat lemah/sangat tidak efektif

2. ( 36%– 51% ) lemah/tidak efektif

3. ( 52% – 67%) cukup/cukup efektif

4. ( 68% – 83% ) kuat/ efektif

5. ( 84% – 100% ) sangat kuat/sangat efektif

Sumber Data: Akdon dan Riduwan, 2013:22

Pada tabel 3.4 di atas disebutkan pencapaian presentase interprestasi skor

efektivitas. Kriteria interprestasi skor efektivitas tersebut digunakan sebagai acuan

penilaian terhadap efektivitas media pembelajaran Motion graphic pada

pembelajaran fisika di SMAN 3 Barru, Kec Tanete Rilau, Kab. Barru.

Page 59: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan di sekolah SMA Negeri 3 Barru sealama kurang lebih

2 bulan memperoleh hasil penelitian berupa data kuantitatif. Data kuantitatif

diperoleh dari observasi, dokumentasi. Data penelitian tersebut dapat diuraikan

seacara rinci sebagai berikut.

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian tentang efektivitas penggunaan media Motion graphic

pada pembelajaran fisika di SMA Negeri 3 Barru.yang diperoleh melalui

observasi terhadap 27 siswa kelas X IPA 1 di SMA Negeri 3 Barru. Berdasarkan

hasil observasi yang diperoleh kemudian di deskripsikan melalui analisis

deskriptif kuantitatif data observasi siswa SMA Negeri 3 Barru, dianalisis dengan

menggunakan Rumus Starges persentase (%) .

Hasil observasi aktivitas siswa dari 27siswa di kelas X IPA 1 SMA

Negeri 3 Barru, selama proses pembelajaran berlangsung pada mata pelajaran

fisika dengan menggunakan media Motion graphic pembelajaran. Hasil observasi

siswa pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan Siswa

Dalam Aspek Tepat Waktu Pada Saat Penggunaan media Pembelajaran

motion graphic.

Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)

20 – 35 Sangat tidak efektif 0 0%

36 – 51 Tidak efektif 0 0%

Page 60: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

43

52 – 67 Cukup efektif 8 30%

68 – 83 Efektif 12 44%

84 – 100 Sangat efektif 7 26%

Jumlah 27 100%

Sumber Data: Hasil Observasi Siswa

Berdasarkan tabel 4.1 diatas dari hasil observasi siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung menunjukkan bahwa 0 siswa yang termasuk dalam

kategori sangat tidak efektif pada interval 20 – 35 dengan persentase 0 %, 0 siswa

yang masuk dalam kategori tidak efektif pada interval 36 – 51 dengan persentase

0%, 8 siswa yang masuk dalam kategori cukup efektif pada interval 52 – 67

dengan persentase 29,6%, 12 siswa yang masuk dalam kategori efektif pada

interval 68 – 83 dengan persentase 44,4 %, dan 7 siswa yang masuk dalam

kategori sangat efektif pada interval 84 – 100 dengan persentase 25.9%.

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan Siswa

Dalam Aspek Kehadiran Dalam Pembelajaran Pada Saat Penggunaan

medi motion graphic

Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)

20 – 35 Sangat tidak efektif 0 0%

36 – 51 Tidak efektif 0 0%

52 – 67 Cukup efektif 5 19%

68 – 83 Efektif 13 48%

Page 61: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

44

84 – 100 Sangat efektif 9 33%

Jumlah 27 100%

Sumber Data: Hasil Observasi Siswa

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dari hasil observasi siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung menunjukkan bahwa 0 siswa yang termasuk dalam

kategori sangat tidak efektif pada interval 20 – 35 dengan persentase 0 %, 0 siswa

yang masuk dalam kategori tidak efektif pada interval 36 – 51 dengan persentase

0 %, 5 siswa yang masuk dalam kategori cukup efektif pada interval 52 – 67

dengan persentase 19%, 13 siswa yang masuk dalam kategori efektif pada interval

68 – 83 dengan persentase 48 %, dan 9 siswa yang masuk dalam kategori sangat

efektif pada interval 84 – 100 dengan persentase 33%.

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiata Siswa

Dalam Aspek Menaati Peraturan Pada Saat Penggunaan media Motion

graphic.

Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)

20 – 35 Sangat tidak efektif 0 0%

36 – 51 Tidak efektif 0 0%

52 – 67 Cukup efektif 4 15%

68 – 83 Efektif 18 67%

84 – 100 Sangat efektif 5 18%

Jumlah 27 100%

Sumber Data: Hasil Observasi Siswa

Page 62: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

45

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dari hasil observasi siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung menunjukkan bahwa 0 siswa yang termasuk dalam

kategori sangat tidak efektif pada interval 20 – 35 dengan persentase 0 %, 0 siswa

yang masuk dalam kategori tidak efektif pada interval 36 – 51 dengan persentase

0 %, 4 siswa yang masuk dalam kategori cukup efektif pada interval 52 – 67

dengan persentase 15 %, 18 siswa yang masuk dalam kategori efektif pada

interval 68 – 83 dengan persentase 67%, dan 5 siswa yang masuk dalam kategori

sangat efektif pada interval 84 – 100 dengan persentase 18%.

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan Siswa

Dalam Aspek Tidak membuat geduh di kelas pada saat penggunaan

media Motion grphic .

Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)

20 – 35 Sangat tidak efektif 0 0%

36 – 51 Tidak efektif 0 0%

52 – 67 Cukup efektif 5 19%

68 – 83 Efektif 13 48%

84 – 100 Sangat efektif 9 33%

Jumlah 20 100%

Sumber Data: Hasil Observasi Siswa

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dari hasil observasi siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung menunjukkan bahwa 0 siswa yang termasuk dalam

kategori sangat tidak efektif pada interval 20 – 35 dengan persentase 0 %, 0 siswa

yang masuk dalam kategori tidak efektif pada interval 36 – 51 dengan persentase

Page 63: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

46

0 %, 5 siswa yang masuk dalam kategori cukup efektif pada interval 52 – 67

dengan persentase 19 %, 13 siswa yang masuk dalam kategori efektif pada

interval 68 – 83 dengan persentase 48%, dan 9 siswa yang masuk dalam kategori

sangat efektif pada interval 84 – 100 dengan persentase 33%.

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan Siswa

Dalam Aspek kemampuan menafsirkan materi pelajaran dinamika

gerak & hukum newoton pada saat penggunaan media motion graphic.

Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)

20 – 35 Sangat tidak efektif 0 0%

36 – 51 Tidak efektif 0 0%

52 – 67 Cukup efektif 6 22%

68 – 83 Efektif 13 48%

84 – 100 Sangat efektif 8 30%

Jumlah 27 100%

Sumber Data: Hasil Observasi Siswa

Berdasarkan tabel 4.5 diatas dari hasil observasi siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung menunjukkan bahwa 0 siswa yang termasuk dalam

kategori sangat tidak efektif pada interval 20 – 35 dengan persentase 0 %, 0 siswa

yang masuk dalam kategori tidak efektif pada interval 36 – 51 dengan persentase

0 %, 6 siswa yang masuk dalam kategori cukup efektif pada interval 52 – 67

dengan persentase 22%, 13 siswa yang masuk dalam kategori efektif pada interval

68 – 83 dengan persentase 48%, dan 8 siswa yang masuk dalam kategori sangat

efektif pada interval 84 – 100 dengan persentase 30%.

Page 64: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

47

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan Siswa

Dalam Aspek Kemampuan memberikan contoh pada saat penggunaan

media Motion graphic.

Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)

20 – 35 Sangat tidak efektif 0 0%

36 – 51 Tidak efektif 0 0%

52 – 67 Cukup efektif 7 26%

68 – 83 Efektif 12 44%

84 – 100 Sangat efektif 8 30%

Jumlah 27 100%

Sumber Data: Hasil Observasi Siswa

Berdasarkan tabel 4.6 diatas dari hasil observasi siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung menunjukkan bahwa 0 siswa yang termasuk dalam

kategori sangat tidak efektif pada interval 20 – 35 dengan persentase 0 %, 0 siswa

yang masuk dalam kategori tidak efektif pada interval 36 – 51 dengan persentase

0 %, 7 siswa yang masuk dalam kategori cukup efektif pada interval 52 – 67

dengan persentase 26%, 12 siswa yang masuk dalam kategori efektif pada interval

68 – 83 dengan persentase 44 %, dan 8 siswa yang masuk dalam kategori sangat

efektif pada interval 84 – 100 dengan persentase 30%.

Page 65: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

48

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan Siswa

Dalam aspek kemampuan menjelaskan pada saat penggunaan media

Motion graphic.

Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)

20 – 35 Sangat tidak efektif 0 0%

36 – 51 Tidak efektif 0 0%

52 – 67 Cukup efektif 5 19%

68 – 83 Efektif 17 63%

84 – 100 Sangat efektif 5 18%

Jumlah 20 100%

Sumber Data: Hasil Observasi Siswa

Berdasarkan tabel 4.7 diatas dari hasil observasi siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung menunjukkan bahwa 0 siswa yang termasuk dalam

kategori sangat tidak efektif pada interval 20 – 35 dengan persentase 0 %, 0 siswa

yang masuk dalam kategori tidak efektif pada interval 36 – 51 dengan persentase

0 %, 5 siswa yang masuk dalam kategori cukup efektif pada interval 52 – 67

dengan persentase 19 %, 17 siswa yang masuk dalam kategori efektif pada

interval 68 – 83 dengan persentase 68 %, dan 5 siswa yang masuk dalam kategori

sangat efektif pada interval 84 – 100 dengan persentase 18%.

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan Siswa

Dalam Aspek kemampuan mengklasifikasi pada saat penggunaan media

Motion Graphic.

Page 66: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

49

Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)

20 – 35 Sangat tidak efektif 0 0%

36 – 51 Tidak efektif 0 0%

52 – 67 Cukup efektif 10 37%

68 – 83 Efektif 13 48%

84 – 100 Sangat efektif 4 15%

Jumlah 27 100%

Sumber Data: Hasil Observasi Siswa

Berdasarkan tabel 4.8 diatas dari hasil observasi siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung menunjukkan bahwa 0 siswa yang termasuk dalam

kategori sangat tidak efektif pada interval 20 – 35 dengan persentase 0 %, 0 siswa

yang masuk dalam kategori tidak efektif pada interval 36 – 51 dengan persentase

0 %, 10 siswa yang masuk dalam kategori cukup efektif pada interval 52 – 67

dengan persentase 37%, 13 siswa yang masuk dalam kategori efektif pada interval

68 – 83 dengan persentase 48 %, dan 4 siswa yang masuk dalam kategori sangat

efektif pada interval 84 – 100 dengan persentase 15%.

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan Siswa

Dalam Aspek Kesiapan Siswa Dalam Menerima Pembelajaran Pada

Saat Penggunaan media Motion graphic.

Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)

20 – 35 Sangat tidak efektif 0 0%

36 – 51 Tidak efektif 0 0%

Page 67: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

50

52 – 67 Cukup efektif 9 33%

68 – 83 Efektif 13 48%

84 – 100 Sangat efektif 5 19%

Jumlah 27 100%

Sumber Data: Hasil Observasi Siswa

Berdasarkan tabel 4.9 diatas dari hasil observasi siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung menunjukkan bahwa 0 siswa yang termasuk dalam

kategori sangat tidak efektif pada interval 20 – 35 dengan persentase 0 %, 0 siswa

yang masuk dalam kategori tidak efektif pada interval 36 – 51 dengan persentase

0 %, 9 siswa yang masuk dalam kategori cukup efektif pada interval 52 – 67

dengan persentase 33 %, 13 siswa yang masuk dalam kategori efektif pada

interval 68 – 83 dengan persentase 48 %, dan 5 siswa yang masuk dalam kategori

sangat efektif pada interval 84 – 100 dengan persentase 19%.

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan Siswa

Dalam Aspek Kemampuan Siswa Dalam Menjawab Pertanyaan Pada

Saat Penggunaan media Motion Graphic.

Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)

20 – 35 Sangat tidak efektif 0 0%

36 – 51 Tidak efektif 0 0%

52 – 67 Cukup efektif 10 37%

68 – 83 Efektif 12 44%

84 – 100 Sangat efektif 5 19%

Jumlah 27 100%

Sumber Data: Hasil Observasi Siswa

Page 68: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

51

Berdasarkan tabel 4.10 diatas dari hasil observasi siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung menunjukkan bahwa 0 siswa yang termasuk dalam

kategori sangat tidak efektif pada interval 20 – 35 dengan persentase 0 %, 0 siswa

yang masuk dalam kategori tidak efektif pada interval 36 – 51 dengan persentase

0 %, 10 siswa yang masuk dalam kategori cukup efektif pada interval 52 – 67

dengan persentase 37 %, 12 siswa yang masuk dalam kategori efektif pada

interval 68 – 83 dengan persentase 44 %, dan 5 siswa yang masuk dalam kategori

sangat efektif pada interval 84 – 100 dengan persentase 19%.

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan Siswa

Dalam Aspek Ketekunan Siswa Dalam Pembelajaran Pada Saat

Penggunaan media Motion graphic.

Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)

20 – 35 Sangat tidak efektif 0 0%

36 – 51 Tidak efektif 0 0%

52 – 67 Cukup efektif 4 15%

68 – 83 Efektif 19 70%

84 – 100 Sangat efektif 4 15%

Jumlah 27 100%

Sumber Data: Hasil Observasi Siswa

Berdasarkan tabel 4.11 diatas dari hasil observasi siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung menunjukkan bahwa 0 siswa yang termasuk dalam

kategori sangat tidak efektif pada interval 20 – 35 dengan persentase 0 %, 0 siswa

yang masuk dalam kategori tidak efektif pada interval 36 – 51 dengan persentase

Page 69: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

52

0 %, 4 siswa yang masuk dalam kategori cukup efektif pada interval 52 – 67

dengan persentase 15 %, 19 siswa yang masuk dalam kategori efektif pada

interval 68 – 83 dengan persentase 70 %, dan 5 siswa yang masuk dalam kategori

sangat efektif pada interval 84 – 100 dengan persentase 15%.

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan Siswa

Dalam Aspek Aktif Bertanya Pada Saat Penggunaan media Motion

Graphic.

Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)

20 – 35 Sangat tidak efektif 0 0%

36 – 51 Tidak efektif 0 0%

52 – 67 Cukup efektif 8 30%

68 – 83 Efektif 14 51%

84 – 100 Sangat efektif 5 19%

Jumlah 27 100%

Sumber Data: Hasil Observasi Siswa

Berdasarkan tabel 4.12 diatas dari hasil observasi siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung menunjukkan bahwa 0 siswa yang termasuk dalam

kategori sangat tidak efektif pada interval 20 – 35 dengan persentase 0 %, 0 siswa

yang masuk dalam kategori tidak efektif pada interval 36 – 51 dengan persentase

0 %, 8 siswa yang masuk dalam kategori cukup efektif pada interval 52 – 67

dengan persentase 30 %, 14 siswa yang masuk dalam kategori efektif pada

interval 68 – 83 dengan persentase 51 %, dan 5 siswa yang masuk dalam kategori

sangat efektif pada interval 84 – 100 dengan persentase 19%.

Page 70: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

53

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan Siswa

Dalam Aspek Mehami materi yang diberikan Pada Saat Penggunaan

media Motion Graphic.

Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)

20 – 35 Sangat tidak efektif 0 0%

36 – 51 Tidak efektif 0 0%

52 – 67 Cukup efektif 12 44%

68 – 83 Efektif 14 52%

84 – 100 Sangat efektif 1 4%

Jumlah 27 100%

Sumber Data: Hasil Observasi Siswa

Berdasarkan tabel 4.13 diatas dari hasil observasi siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung menunjukkan bahwa 0 siswa yang termasuk dalam

kategori sangat tidak efektif pada interval 20 – 35 dengan persentase 0 %, 0 siswa

yang masuk dalam kategori tidak efektif pada interval 36 – 51 dengan persentase

0 %, 12 siswa yang masuk dalam kategori cukup efektif pada interval 52 – 67

dengan persentase 44%, 14 siswa yang masuk dalam kategori efektif pada interval

68 – 83 dengan persentase 52%, dan 1 siswa yang masuk dalam kategori sangat

efektif pada interval 84 – 100 dengan persentase 4%.

Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan Siswa

Dalam Aspek Mencatat Materi Pada Saat Penggunaan media Motion

graphic.

Page 71: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

54

Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)

20 – 35 Sangat tidak efektif 0 0%

36 – 51 Tidak efektif 0 0%

52 – 67 Cukup efektif 11 41%

68 – 83 Efektif 12 44%

84 – 100 Sangat efektif 4 15%

Jumlah 27 100%

Sumber Data: Hasil Observasi Siswa

Berdasarkan tabel 4.14 diatas dari hasil observasi siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung menunjukkan bahwa 0 siswa yang termasuk dalam

kategori sangat tidak efektif pada interval 20 – 35 dengan persentase 0 %, 0 siswa

yang masuk dalam kategori tidak efektif pada interval 36 – 51 dengan persentase

0 %, 11 siswa yang masuk dalam kategori cukup efektif pada interval 52 – 67

dengan persentase 41 %, 12 siswa yang masuk dalam kategori efektif pada

interval 68 – 83 dengan persentase 44 %, dan 4 siswa yang masuk dalam kategori

sangat efektif pada interval 84 – 100 dengan persentase 15%.

Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan Siswa

Dalam Aspek Keaktifan Dalam Diskusi Pada Saat Penggunaan Media

Motion Graphic.

Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)

20 – 35 Sangat tidak efektif 0 0%

36 – 51 Tidak efektif 0 0%

Page 72: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

55

52 – 67 Cukup efektif 10 37%

68 – 83 Efektif 13 48%

84 – 100 Sangat efektif 4 15%

Jumlah 27 100%

Sumber Data: Hasil Observasi Siswa

Berdasarkan tabel 4.15 diatas dari hasil observasi siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung menunjukkan bahwa 0 siswa yang termasuk dalam

kategori sangat tidak efektif pada interval 20 – 35 dengan persentase 0 %, 0

Grsiswa yang masuk dalam kategori tidak efektif pada interval 36 – 51 dengan

persentase 0 %, 10 siswa yang masuk dalam kategori cukup efektif pada interval

52 – 67 dengan persentase 37 %, 13 siswa yang masuk dalam kategori efektif

pada interval 68 – 83 dengan persentase 48 %, dan 4 siswa yang masuk dalam

kategori sangat efektif pada interval 84 – 100 dengan persentase 15%.

Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan Siswa

Dalam Aspek Adanya Keinginan Untuk Mendapat Hasil Yang

TerbaikPada Saat Penggunaan Media Motion Graphic.

Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)

20 – 35 Sangat tidak efektif 0 0%

36 – 51 Tidak efektif 0 0%

52 – 67 Cukup efektif 8 30%

68 – 83 Efektif 13 48%

84 – 100 Sangat efektif 6 22%

Jumlah 27 100%

Sumber Data: Hasil Observasi Siswa

Page 73: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

56

Berdasarkan tabel 4.16 diatas dari hasil observasi siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung menunjukkan bahwa 0 siswa yang termasuk dalam

kategori sangat tidak efektif pada interval 20 – 35 dengan persentase 0 %, 0 siswa

yang masuk dalam kategori tidak efektif pada interval 36 – 51 dengan persentase

0 %, 8 siswa yang masuk dalam kategori cukup efektif pada interval 52 – 67

dengan persentase 30 %, 13 siswa yang masuk dalam kategori efektif pada

interval 68 – 83 dengan persentase 48%, dan 6 siswa yang masuk dalam kategori

sangat efektif pada interval 84 – 100 dengan persentase 22%.

Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan Siswa

Dalam Aspek Timbulnya Rasa Ingin Tau Dan Keberanian Pada Saat

Penggunaan Media Motion Graphic.

Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)

20 – 35 Sangat tidak efektif 0 0%

36 – 51 Tidak efektif 0 0%

52 – 67 Cukup efektif 10 37%

68 – 83 Efektif 13 48%

84 – 100 Sangat efektif 4 15%

Jumlah 27 100%

Sumber Data: Hasil Observasi Siswa

Berdasarkan tabel 4.17 diatas dari hasil observasi siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung menunjukkan bahwa 0 siswa yang termasuk dalam

kategori sangat tidak efektif pada interval 20 – 35 dengan persentase 0 %, 0 siswa

yang masuk dalam kategori tidak efektif pada interval 36 – 51 dengan persentase

0 %, 10 siswa yang masuk dalam kategori cukup efektif pada interval 52 – 67

dengan persentase 37 %, 13 siswa yang masuk dalam kategori efektif pada

Page 74: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

57

interval 68 – 83 dengan persentase 48%, dan 4 siswa yang masuk dalam kategori

sangat efektif pada interval 84 – 100 dengan persentase 15%.

Tabel 4.18 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan Siswa

Dalam Aspek Timbulnya Semangat Dalam Mengikuti Pembelajaran

Pada Saat Penggunaan Media Motion Graphic.

Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)

20 – 35 Sangat tidak efektif 0 0%

36 – 51 Tidak efektif 0 0%

52 – 67 Cukup efektif 6 22%

68 – 83 Efektif 18 67%

84 – 100 Sangat efektif 3 11%

Jumlah 27 100%

Sumber Data: Hasil Observasi Siswa

Berdasarkan tabel 4.18 diatas dari hasil observasi siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung menunjukkan bahwa 0 siswa yang termasuk dalam

kategori sangat tidak efektif pada interval 20 – 35 dengan persentase 0 %, 0 siswa

yang masuk dalam kategori tidak efektif pada interval 36 – 51 dengan persentase

0 %, 6 siswa yang masuk dalam kategori cukup efektif pada interval 52 – 67

dengan persentase 22 %, 18 siswa yang masuk dalam kategori efektif pada

interval 68 – 83 dengan persentase 67 %, dan 3 siswa yang masuk dalam kategori

sangat efektif pada interval 84 – 100 dengan persentase 11%.

Tabel 4.19 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan Siswa

Dalam Aspek Kerja Sama Siswa Dan Guru Dalam pembelajaran Pada

Saat Penggunaan Media Motion Graphic.

Page 75: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

58

Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)

20 – 35 Sangat tidak efektif 0 0%

36 – 51 Tidak efektif 0 0%

52 – 67 Cukup efektif 7 26%

68 – 83 Efektif 12 44%

84 – 100 Sangat efektif 8 30%

Jumlah 27 100%

Sumber Data: Hasil Observasi Siswa

Berdasarkan tabel 4.19 diatas dari hasil observasi siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung menunjukkan bahwa 0 siswa yang termasuk dalam

kategori sangat tidak efektif pada interval 20 – 35 dengan persentase 0 %, 0 siswa

yang masuk dalam kategori tidak efektif pada interval 36 – 51 dengan persentase

0 %, 7 siswa yang masuk dalam kategori cukup efektif pada interval 52 – 67

dengan persentase 26 %, 12 siswa yang masuk dalam kategori efektif pada

interval 68 – 83 dengan persentase 44 %, dan 8 siswa yang masuk dalam kategori

sangat efektif pada interval 84 – 100 dengan persentase 30%.

Tabel 4.20 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Observasi Kegiatan Siswa

Dalam Aspek Interaksi Sesama Siswa Dan Guru Dalam pembelajaran

Pada Saat Penggunaan Media Motion Graphic

Interval Kategori Frekuensi Persentase

20 – 35 Sangat tidak efektif 0 0%

36 – 51 Tidak efektif 0 0%

52 – 67 Cukup efektif 9 33%

68 – 83 Efektif 14 52%

84 - 100 Sangat efektif 4 15%

Jumlah 27 100%

Sumber Data: Hasil Observasi Siswa

Page 76: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

59

Berdasarkan tabel 4.20 diatas dari hasil observasi siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung menunjukkan bahwa 0 siswa yang termasuk dalam

kategori sangat tidak efektif pada interval 20 – 35 dengan persentase 0 %, 0 siswa

yang masuk dalam kategori tidak efektif pada interval 36 – 51 dengan persentase

0 %, 9 siswa yang masuk dalam kategori cukup efektif pada interval 52 – 67

dengan persentase 33 %, 14 siswa yang masuk dalam kategori efektif pada

interval 68 – 83 dengan persentase 52 %, dan 4 siswa yang masuk dalam kategori

sangat efektif pada interval 84 – 100 dengan persentase 15%.

Tabel 4.21 Rekapitulasi Aspek Penilian Aktivitas Siswa

Interval Kategori Frekuensi Persentase

20 – 35 Sangat tidak efektif 0 0%

36 – 51 Tidak efektif 0 0%

52 – 67 Cukup efektif 0 0%

68 – 83 Efektif 24 89%

84 - 100 Sangat efektif 3 11%

Jumlah 27 100%

Sumber Data : Hasil Obesrvasi Siswa

Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil penelitian dari semua aspek

penilaian pada lembar observasi selama aktivitas siswa dalam peroses

pembelajaran berlangsung dengan menggunakan media Motion graphic pada mata

pelajaran fisika menunjukkan bahwa 0 siswa yang termasuk dalam kategori sangat

Page 77: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

60

tidak efektif pada interval 20-35 dengan presentase 0 %, 0 siswa yang masuk

dalam kategori tidak efektif pada interval 36-51 dengan presentase 0%, 0 siswa

yang masuk dalam kategori cukup efektif pada interval 52-67 dengan presentase

0%, 24 siswa yang masuk dalam kategori efektif pada interval 68-83 dengan

prsentase 89%, dan 3 siswa yang masuk dalam kategori sangat efektif pada

interval 84-100 dengan presentase 11%. dari aspek penilaian masuk dalam

kategori efektif.

Berdasarkan hasil analisis di atas penggunaan media Motion Graphic

pada mata pelajaran fisika kelas X di SMA Negeri 3 Barru dapat dikatakan

efektif, karena dari 27 siswa yang dijadikakan sampel dalam penelitian ini tidak

satupun siswa yang memperoleh nilai tidak efektif. Meski dalam penilaian

beberapa aspek terlihat siswa memperoleh penilaian cukup efektif pada aspek-

aspek tertentu namun setelah diakumulasi nilai siswa dalam lembar observasi

dengan jumlah siswa 27 siswa, Jika ditotal nilai perorangan siswa secara

keseluruhan maka mendapatkan hasil sebesar 2100 kemudian peneliti bagi dengan

jumlah seluruh sampel yaitu 27 siswa menghasilkan angka 77. Angka 77 adalah

nilai rata-rata yang dihasilkan siswa dalam penelitan ini dan angka tersebut berada

pada interval penilaian ke 4 yaitu 68-83 merupakan kategori efektif. Maka nilai

rata-rata siswa yang diperoleh menghasilkan 89% efektif dan 11% sangat efektif.

Peneliti melihat penerapan penggunaan media Motion Graphic dapat

dijadikan acuan bagi pendidik sebagai salah satu media yang mampu

meningkatkan semangat dan nilai hasil belajar siswa.

Page 78: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

61

B. Pembahasan

Selama penelitian berlangsung lapangan yang menjadi tempat observasi

peneliti adalah informasi yang peneliti peroleh dari siswa mulai dari keadaan

dalam kelas, kemampuan siswa dan perubahan pemahaman siswa dari

pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran via daring hingga pembelajaran

via daring dengan bantuan media motion graphic.

Dari data yang peneliti peroleh, sejak pandemi covid 19 pembelajaran diubah

menjadi pembelajaran via online. Sejak saat itu guru mengalami kesulitan

khususnya dalam penjelasan. Terlebih lagi kemampuan siswa yang berbeda

membuat guru harus memantaui siswa satu persatu namun karena waktu yang

terbatas dan sulitnya menilai kemampuan siswa yang masih beradaptasi dengan

sistem pembelajaran yang baru. Namun sejak peneliti memperkenalkan media

motion graphic, guru merasa dimudahkan dengan adanya media tersebut.

Sebelum memulai kelas guru terlebih dahulu membagikan media yang

didalamnya sudah tersajikan materi yang akan diajarkan pada pertemuan tersebut.

peneliti memperhatikan keaktifan siswa sejak mengajar dengan menggunakan

media motion graphicmengalamipeningkatan. Hal tersebut terlihat dari seringnya

siswa bertanya, sehingga dengan adanya media motion graphic guru merasa kelas

kembali hidup meski pembelajaran via daring.

Sedangkan dari pengamatan peneliti dan informasi yang peneliti peroleh,

siswa juga merasa dimudahkan dengan adanya bantuan media dalam

pembelajaran. Siswa merasa selama ini masuk dalam kelas hanya seperti

formalitas saja karena materi yang diajarkan via online dengan kadar kesulitan

Page 79: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

62

mata pelajaran Fisika rasanya sangat sulit dipahami jika hanya mengandalkan chat

saja. Sulitnya pemahaman siswa sejak pembelajaran via online membuat nilai

siswapun ikut menurun dan hal tersebut mempengaruhi jiwa semangat siswa

dalam belajar.

Dalam penggunaan media motion graphicpeneliti mengamati 20 jenis

perilaku siswa sejak belajar menggunakan media motion graphic, yaitu mulai dari

aspek ketepatan waktu siswa dimana hasil yang diperoleh 30% siswa cukup

efektif, 44% efektif dan 26% sangat efetif. Dari aspek kehadiran siswa peneliti

memperoleh 19% siswa cukup efektif, 48% efektif dan 33% siswa sangat efektif

dalam hal kehadiran. Sedangkan dari aspek menaati peraturan peneliti

memperoleh 15% cukup efektif, 67% efektif dan 18% sangat efektif. Kemudian

aspek tidak membuat gaduh dalam kelas dihasilkan 19% cukup efektif, 48%

efektif dan 33% sangat efektif. Untuk aspek kemampuan siswa menafsirkan

materi diperoleh 22% cukup efektif, 48% efektif dan 30% sangat efektif.

Persentase pengamatan kemampuan siswa memberi contoh diperoleh 26%

cukup efektif, 44% efektif dan 30% sangat efektif. Dari aspek kemampuan

menjelaskan siswa diperoleh 19% cukup efektif, 63% efektif dan 18% sangat

efektif. Sedangkan dari aspek kemampuan siswa dalam mengklasifikasi materi

37% cukup efektif, 48% efektif dan 15% sangat efektif. Kemudian dari aspek

kesiapan siswa menerima pembelajaran diperoleh 33% cukup efektif, 48% efektif

dan 19% sangat efektif. Dan untuk aspek kemampuan siswa menjawab

pertanyaan diperoleh 37% cukup efektif, 44% efektif dan 19% sangat efektif.

Page 80: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

63

Perolehan nilai untuk aspek ketekunan siswa dalam pembelajaran 15%

cukup efektif, 70% efektif dan 15% sangat efektif. Untuk aspek keaktifan siswa

bertanya diperoleh 30% cukup efektif, 51% efektif dan 19% sangat efektif.

Sedangkan untuk aspek pemahaman materi yang diberikan diperoleh 44% cukup

efektif, 52% efektif dan 4% sangat efektif. Kemudian aspek siswa mencata materi

diperoleh 41% cukup efektif, 44% efektif dan 15% sangat efektif. Dan untuk

aspek keaktifan siswa dalam diskusi dihasilkan 37% cukup efektif, 48% efektif

dan 15% sangat efektif.

Peneliti memperoleh nilai terhadap aspek keinginan siswa dalam hasil

terbaik sebesar 30% cukup efektif, 48% efektif dan 22% efektif. Untuk aspek

timbulnya rasa ingin tahu dan keberanian diperoleh 37% cukup efektif, 48%

efektif dan 15% sangat efektif. Sedangkan aspek timbulnya semangat siswa dalam

mengikuti pembelajaran diperoleh 22% cukup efektif, 67% efektif dan 11%

sangat efektif. Kemudian aspek kerjasama antara siswa dan guru diperoleh 26%

cukup efektif, 44% efektif dan 30% sangat efektif. Terakhir aspek interaksi antar

siswa dan guru diperoleh 33% cukup efektif, 52% efektif dan 15% sangat efektif.

Sejak pembelajaran via daring namun dengan bantuan media motion

graphic siswa kembali semangat terbukti dengan hasil pengamatan siswa terhadap

20 aspek penilaian tersebut menghasilkan persentase yang memuaskan. Waktu

belajar siswapun tidak terbatas dan materi bisa diulang meski waktu jam pelajaran

habis karena materi telah tersimpan dalam media yang telah guru bagikan kepada

siswa, tidak hanya semangat namun tingkat pemahaman siswa meningkat kembali

dengan keaktifan siswa bertanya di dalam grup Whatsapp. Dengan adanya media

Page 81: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

64

motion graphicguru mendapatkan kemudahan mengajar dan siswa juga

mengalami peningkatan dalam berbagai aspek sehingga mampu menghasilkan

peningkatan nilai hasil belajar fisika.

Page 82: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

65

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan

bahwa Sejak pembelajaran Fisika menggunakan media motion graphic,

proses belajar mengajar menjadi sangat mudah serta keaktifan siswa

berangsur kembali seperti saat pembelajaran tatap muka dalam kelas.

Dengan bantuan media motion graphic siswa kembali semangat, waktu

belajar siswapun tidak terbatas dan materi bisa diulang meski waktu jam

pelajaran habis karena materi telah tersimpan dalam media. Jadi

penggunaan media Motion Graphic sebagai pendukung pembelajaran

fisika di SMA Negeri 3 Barru, dikatakan efektif.

B. SARAN

Dengan berbagai keterbatasan penulis dalam pembuatan skripsi, maka

penulis memberikan beberapa saran diantaranya:

1. Sebagai guru sebaiknya selalu memperhatikan kemampuan peserta

didik dalam membuat perencanaan pembelajaran mengenai media

apa yang akan dipergunakan dalam mengajar.

2. Pembelajaran menggunakan media belajar motion graphic dapat

dijadikan sebagai salah satu alternatif bagi guru di sekolah sebagai

salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Page 83: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

66

3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan yang positif untuk

perkembangan sekolah, sebagai pedoman dalam pelaksanaan

pembelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum dan materi yang

diajarkan.

Page 84: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

67

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Arsyad, 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Bungkaes. 2013. Pengertian efektifitas (Online)

https://kotakpintar.com/pengertian-efektivitas-menurut-para-ahli/ (Diakses

28 juli 2020)

Cahyono, 1983. Unsur-Unsur efektifitas (online)

https://id.scribd.com/document/365264978/Efektivitas-Pembinaan-Siswa-

pdf(Diakses 20 Desember 2020)

Freedman dan Young. 2003. Ipembelajaran Fisika (Online)

http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/63901/Retno%20

Palupi.pdf?sequence=1(Diakses 26 Maret 2021)

Kutsandi dan sutjipto. 2013. Bentuk media audio visual. (Online)

http://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/biologi/article/view/1377 (Diakses

10 agustus 2020

Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta:

Rineka Cipta.

Miarso, Yusufhadi 2004 pengertian Efektivitas (Online)

https://teoriefektivitas.blogspot.com/2016/02/pengertian-efektivitas-

pembelajaran.html (Diakses 28 juli 2020)

Nugrohadi, fahmi, Rudi susilana. 2018. Efektivitas penggunaan media motion

graphic pada pembelejaran saintifik untuk meningkatkan hasil belajar

domain kognitif, (Online)

https://ejournal.upi.edu/index.php/edutechnologia/article/view/19659,

(diakses 10 juli 2020)

Nasution, 2010. Berbagai pendekatan dalam Proses Belajar danMengajar.

Jakarta : Bumi aksra

Popham, 2003. Teknik Mengajar Secara Sistematis . Jakarta : Renika cipta.

Ruhimat, dkk. 2011 kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers

Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi :

mengembangkan Profesionalisme guru. Jakarta: Rajawali Pers. PT. Raja

Grafindo Persada.

Page 85: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

68

Siagian, 2001. Pengertian Efektivitas (Online)

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/37095/Chapter?seq

uence=4 (Diakses 28 juli 2020)

Sinambela, 2006 . Keefektifan pembelajaran Berdasarkan Masalah dalam

pembelajaran Matematika. Artikel penelitian . Surabaya : Universitas

Negeri Surabaya

Sadiman, dkk. 2006.Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada

2009.Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan.

Jakarta: Rajawali Pers.

Sahin. 2014. Masalah pendidikan di indonesia, (Online)

https://www.kompasiana.com/muhammadsahin/54f98bf4a3331142038b5

da/masalah-pendidikan-di-indonesia, (diakses 25 juli 2020).

Sanaky dan HujairAH. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania

Press

Surya. 2015. Ciri-ciri efektivitas (online) https://www.rijal09.com/2016/12/cara-

mengukur-dan-mengetahui-efektivitas-pembelajaran.html (Diakses 28 juli

2020

Sudjana, 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru

Algesindo.

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru

Algesindo

Sukiyasa. 2013. Pengaruh media animasi terhadap hasil belajar dan motivasi

belajar siswa materi sistem kelistrikan otomotif, (Online)

https://journal.uny.ac.id/index.php/jpv/article/view/1588,(diakses 25 juli

2020).

Supriatna dan Dadang. 2009. Konsep Dasar Desain Media Pembelajaran Jakarta:

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga

Kependidikan.

Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. 2007. Media Pembelajaran. Bandung: Wacana

Prima.

Sugiono, 2019. Metode Penelitian pendidikan (penelitianKuantitatif, Kualitatif

Dan R&D) Bandung: Alfabeta

Sugiono, 2014. MetodePenelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sugiono, 2018. Metode Penelitian pendidikan (penelitianKuantitatif, Kualitatif

Dan R&D) Bandung: Alfabeta.

Page 86: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

69

Satriaputra. 2014pengertian motion graphic (online)

https://www.neliti.com/id/publications/180396/perancangan-motion-

graphic-ilustratif-mengenai-majapahit-untuk-pemuda-pemudi (Diakses 20

Oktober 2020)

Smaldino, dkk. 2014. Pembelejaran berbasis video (online)

https://senandungbiru.wordpress.com/2019/02/15/media-untuk-

pembelajaran/ (Diakses 20 oktober 2020

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

Usman, dkk. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press.

Wena, 2013.Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta Timur : Bumi

Aksara.

Page 87: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

70

LAMPIRAN

Page 88: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

71

Lampiran 1

PEDOMAN OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DENGAN PENGGUNAAN

MEDIA MOTIOG GRAPHIC

Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Barru

Tahun Pelajaran : 2020

Subjek : Siswa

Kelas : X

Mata Pelajaran : Fisika

Keterangan:

Lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui efektivitas

penggunaan media Motion Graphic pada mata pelajaran Fisika di SMA Negeri 3

Barru, Kabupaten Barru.

Kategori interprestasi skor efektiktivitas

No Presentase Kriteria

6. (20% – 35%)sangat lemah/sangat tidak efektif

7. (36% – 51%)lemah/tidak efektif

8. (52% – 67%)cukup/cukup efektif

9. (68% – 83%)kuat/ efektif

10. (84% – 100%)sangat kuat/sangat efektif

Sumber Data: Akdon dan Riduwan, 2013:2

Page 89: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

72

Lampiran 2

Aspek Penilaian Observasi

Aspek Penilaian Skor

Displin 1 2 3 4 5

21. Tepat waktu

22. Kehadiran dalam pembelajaran

23. Mentaati peraturan

24. Tidak membuat gaduh di kelas

Kemampuan memahami materi : 1 2 3 4 5

25. Kemampuan menafsirkan

26. Kemampuan memberikan contoh

27. Kemampuan menjelaskan

28. Kemampuan mengklasifikasi

Minat belajar siswa : 1 2 3 4 5

29. Kesiapan siswa dalam menerima pembelajaran

30. Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan

31. Ketekunan siswa dalam pembelajaran

32. aktif bertanya

Perhatian pada proses pembelajaran : 12 3 4 5

33. Memahmi materi

34. mencatat materi

35. Keaktifan dalam diskusi

Motivasi belajar : 1 2 3 4 5

36. Adanya keinginan untuk mendapat

Hasil yang terbaik

37. Timbulnya rasa ingin tau dan keberanian

Page 90: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

73

38. Timbulnya semangat dalam mengikuti

Pembelajran

Hubungan social 12 3 4 5

39. kerja sama

40. Interaksi sesama siswa dan guru

Page 91: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

74

NO Nama siswa Aspek Yang Dinilai

T

o

t

a

l

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1. Akbar 3 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 79

2. Andi Munawwara 4 4 4 4 4 5 3 4 3 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 5 79

3. Andi Suci Pratiwi 4 4 4 5 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 77

4. Annisa 3 4 4 3 3 3 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 77

5. Aulia 3 3 5 5 4 3 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 81

6. Akmal Dwi Finto 3 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 3 3 5 3 3 3 4 5 3 76

7. Bayu 5 5 4 5 4 5 4 3 3 3 5 3 3 4 4 3 3 4 4 3 77

8. Dewi manda sari 5 4 3 4 3 4 5 3 4 3 4 3 4 4 5 5 3 4 4 3 77

9. Dika putra 4 4 5 4 3 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 70

10. Dian hardianti 3 4 4 5 4 5 4 3 4 3 5 5 3 4 3 4 5 4 3 4 80

11. Lilis suryani 5 4 4 5 3 5 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 5 4 3 4 79

12. Linda 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 87

13. Muhammad fauhy

takbir

4 3 4 3 3 5 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 3 4 74

14. Muhammad indra

setiawan

4 3 4 4 3 3 4 4 5 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 70

15. Muhlis 3 4 3 4 5 5 4 4 4 3 3 4 5 5 5 3 4 3 4 5 83

16. Muhammad ikbal 3 5 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 5 5 3 5 5 4 5 75

17. Maulana 5 4 4 5 5 4 4 5 5 3 4 4 5 3 5 5 5 5 4 4 87

18. Nita khanita 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 3 4 3 4 77

19. Novi 4 5 4 4 5 4 3 5 3 5 4 4 4 4 4 5 3 4 3 4 81

20. Nurul Hikma 3 4 4 4 5 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 5 4 73

21. Randi saputra 3 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 3 77

22. Ratri ayudia 3 4 3 4 5 4 4 4 3 5 4 4 3 3 3 5 3 4 4 3 75

23. Taufik hidayat 4 3 3 5 4 4 4 3 3 5 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 73

Page 92: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

75

Lampiran 3 Lembar Pengamatan

24. Tika 4 4 4 3 5 4 4 3 5 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 73

25. Usman 5 5 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 5 4 4 3 3 3 3 85

26. Ulil amri 3 5 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 5 4 77

27. Syafriadi 3 5 5 5 4 3 5 3 4 5 4 5 3 3 4 4 4 3 5 4 81

Page 93: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

76

Lampiran 4

DOKUMENTASI

Pemeriksaan surat izin penelitian

Page 94: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

77

Screenshoot Chat dengan guru mata pelajaran Fisika

Page 95: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

78

Media Motion Graphic

Page 96: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

79

Page 97: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

80

Page 98: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

81

Page 99: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

82

Page 100: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

83

Page 101: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

84

Validasi Media

Page 102: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

85

Page 103: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

86

Page 104: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

87

Page 105: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

88

Page 106: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

89

Page 107: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

90

Surat Permohonan penelitian dari kampus Universitas Muhammadiyah

Makassar

Page 108: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

91

Surat Keterangan telah malakukan penelitian disekolah

Page 109: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

92

Kartu kontrol penelitian

Page 110: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

93

Kartu kontrol bimbingan Skripsi

Page 111: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

94

Page 112: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

95

Page 113: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

96

Turniting

Page 114: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

97

Page 115: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MOTION GRAPHIC SEBAGAI

98

RIWAYAT HIDUP

ZAKIAH DAHLAN Lahir di Cenrapole, Kec. Tanete Rilau, Kab.Barru,

provinsi Sulawesi Selatan. Pada tanggal 30 Mei 1996. Penulis

merupakan anak kedua dari pasangan suami istri Dahlan dan Sunarti

beralamat Cenrapole, Kec. Tanete Rilau, Kab. Barru. Penulis pertama

kali masuk pendidikan formal disekolah dasar SD INPRES

CENRAPOLE pada tahun 2001 dan tamat pada tahun 2006. Pada tahun yang sama

penulis melanjutkan pendidikan di SMP 2 TANETE RILAU. Dan tamat pada tahun 2011,

penulis lalu melanjutkan pendidikan di SMK KEPERAWATAN BABUSSALAM

BODDIE. Dan tamat pada tahun 2014. Penulis melanjutkan pendidikan dan terdaftar

sebagai Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Makassar Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan S1 pada tahun 2016 dan selesai

pada tahun 2021 menyelesaikan study dengan judul “Efektivitas penggunaan media

Motion graphic sebagai pendukung pembelajaran fisika X IPA Di SMA Negeri 3 Barru”