efektivitas pemberian jus tomat dan jus apel …repository.stikes-bhm.ac.id/134/1/22.pdf ·...
TRANSCRIPT
i
EFEKTIVITAS PEMBERIAN JUS TOMAT DAN JUS APEL
TERHADAP PERUBAHAN KADAR KOLESTEROL
DARAH PADA ORANG DEWASA DENGAN
HIPERKOLESTEROLEMIA DI
POSBINDU PUSKESMAS
BENDO
Oleh :
VIVI PRISTYA INDRAWATI
NIM : 201402108
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2018
ii
SKRIPSI
EFEKTIVITAS PEMBERIAN JUS TOMAT DAN JUS APEL
TERHADAP PERUBAHAN KADAR KOLESTEROL
DARAH PADA ORANG DEWASA DENGAN
HIPERKOLESTEROLEMIA DI
POSBINDU PUSKESMAS
BENDO
Diajukan untuk memperoleh
gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Program Studi S1 Keperawatan
STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun
Oleh :
VIVI PRISTYA INDRAWATI
NIM : 201402108
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2018
iii
iv
v
HALAMAN PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Vivi Pristya Indrawati
NIM : 201402108
Judul : Efektivitas Pemberian Jus Tomat Dan Jus Apel Terhadap Perubahan
Kadar Kolesterol Darah Pada Orang Dewasa Dengan
Hiperkolesterolemia Di Posbindu Puskesmas Bendo.
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi ini berdasarkan pemikiran
dan pemaparan asli dari saya sendiri. Jika terdapat karya orang lain, saya akan
mencantumkan sumber yang jelas.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di
kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini,
maka saya bersedia menerima sanksi akademik dan sanksi lain sesuai dengan
peraturan yang berlaku di STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari
pihak manapun.
Madiun, Juli 2018
Vivi Pristya Indrawati
NIM. 201402108
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Vivi Pristya Indrawati
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat dan Tanggal Lahir : Magetan, 09 April 1996
Agama : Islam
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan :
1. Lulus Dari Pendidikan TK Dharma Wanita Tanjung Tahun 2002
2. Lulus Dari Sekolah Dasar Negeri Tanjung 3 Tahun 2008
3. Lulus Dari Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Bendo Tahun 2011
4. Lulus Dari Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Maospati Tahun 2014
5. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Husada Mulia Madiun 2014-
sekarang
vii
EFEKTIVITAS PEMBERIAN JUS TOMAT DAN JUS APEL TERHADAP
PERUBAHAN KADAR KOLESTEROL DARAH PADA ORANG
DEWASA DENGAN HIPERKOLESTEROLEMIA DI
POSBINDU WILAYAH PUSKESMAS BENDO
Vivi Pristya Indrawati
ABSTRAK
Kolesterol tinggi dapat membahayakan tubuh apabila terdapat dalam
jumlah yang banyak dalam darah, sehingga terjadi endapan pada dinding
pembuluh darah dan terjadi penyempitan yang dinamakan Ateriosklerosis.
Likopen pada tomat dapat melindungi tubuh dari penyakit kardiovaskuler. Serta
pektin yang terkandung dalam apel merupakan serat larut dalam air,dan berperan
menurunkan LDL yang dapat menyumbat pembuluh darah. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian jus tomat dan jus apel
terhadap perubahan kadar kolesterol darah pada orang dewasa dengan
Hiperkolesterolemi di PosBindu wilayah Puskesmas Bendo.
Peneliti menggunakan metode penelitian clinical trial dengan desain
Randomized Control Trial dimana eksperimen ini membandingkan kelompok jus
tomat dengan kelompok jus apel. Sampel penelitian ini ada 36 orang dengan 18
sebagai kelompok intervensi dan 18 sebagai kelompok kontrol. Alat ukur yang
digunakan adalah test kolesterol Easy Touch GCU, data diuji dengan T- test.
Hasil penelitian dengan uji independent t-test diperoleh nilai ρ = 0.044,
Karena nilai value <0.05 maka H1 diterima, berarti ada perubahan yang
signifikan antara pemberian jus tomat dan jus apel terhadap perubahan kadar
kolesterol darah pada orang dewasa dengan hiperkolesterolemia.
Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa ada perubahan yang
signifikan antara terapi jus tomat dan jus apel, tetapi jika dilihat dari hasil
reratanya jus tomat lebih efektif digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol
darah sebanyak 22,16 mg/dl.
Kata kunci : Kadar Kolesterol, Terapi Jus Tomat, Terapi Jus Apel
viii
THE EFFECTIVENESS OF TOMATO JUICE AND APPLE JUICE ON
CHANGES IN BLOOD CHOLESTEROL LEVELS IN ADULTS
WITH HYPERCHOLESTEROLEMIA IN THE WORKING
POSBINDU PUSKESMAS BENDO
Vivi Pristya Indrawati
ABSTRACT
High cholesterol can be harmful to the body when there are large amounts
in the blood, resulting in deposits of blood vessel walls and a narrowing called
Ateriosklerosis. Lycopene in tomatoes can protect the body from cardiovascular
disease. And pectin contained in apples is a water-soluble fiber, and play a role in
lowering LDL that can clog blood vessels. The purpose of this study was to
determine the effect of tomato juice and apple juice on changes in blood
cholesterol levels in adults with hypercholesterolemia in PosBindu Bendo
Puskesmas area.
Researchers used clinical trial research method with Randomized Control
Trial design where this experiment compared the group of tomato juice with apple
juice group. The sample of this study was 36 people with 18 as the intervention
group and 18 as the control group. The measuring tool used is GCU Easy Touch
Cholesterol test, the data is tested with T-test.
The result of the research with the independent t-test obtained ρ = 0.044,
Since the value of ρ value <0.05 then H1 is accepted, there is a significant change
between tomato juice and apple juice to changes in blood cholesterol levels in
adults with hypercholesterolaemia
From the results of this study it is known that there is a significant change
between tomato juice and apple juice therapy, but if seen from the results of
tomato juice juice more effectively used to lower blood cholesterol levels as much
as 22.16 mg / dl.
Keywords: Cholesterol Levels, Tomato Juice, Apple Juice
ix
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Efektivitas Pemberian Jus Tomat Dengan Jus Apel Terhadap Kadar
Kolesterol Darah Pada Orang Dewasa Dengan Hiperkolesterolemia” dengan baik.
Tersusunnya skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan, saran dan dukungan
moral kepada penulis, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Zaenal Abidin, SKM.,M.Kes (Epid) selaku ketua STIKES Bhakti
Husada Mulia Madiun.
2. Ibu Mega Arianti Putri, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Ketua Prodi Sarjana
Keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.
3. BapakAris Hartono, S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku dosen pembimbing 1 beserta
Bapak Anastasia Eko W, S.Kep., Ns., M.Kes selaku dosen pembimbing 2
yang selalu membimbing dengan penuh kesabaran dan ketelatenan.
4. Seluruh Staf Puskesmas Bendo dan Kepala Desa yang telah memberikan ijin
dan kesempatan untuk melakukan penelitian.
5. Kedua Orang tua saya Bapak Guno dan Ibu Susi serta kakak saya Dea Ivonia
yang telah memberi dorongan, doa dan semangat tanpa henti.
6. Putri Setyarini, Tri Wulandari, Emma Tristiana, Alvionita Mei, dan Farida
Yuli anggraini yang banyak membantu.
7. Teman-teman yang telah memberi dorongan dan bantuan berupa apapun
dalam penyusunan tugas skripsi ini.
x
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan proposal ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin
Wassalamualaikum Wr.Wb
Madiun,juli 2018
Peneliti
Vivi Pristya Indrawati
NIM. 201402108
xi
DAFTAR ISI
Sampul Depan .................................................................................................... i
Sampul Dalam .................................................................................................... ii
Lembar Persetujuan ............................................................................................ iii
Lembar Pengesahan ........................................................................................... iv
Halaman Pernyataan ........................................................................................... v
Daftar Riwayat Hidup ......................................................................................... vi
Abstrak ............................................................................................................... vii
Abstract .............................................................................................................. viii
Daftar Isi ............................................................................................................. ix
Daftar Tabel ........................................................................................................ xi
Daftar Gambar .................................................................................................... xii
Daftar Lampiran ................................................................................................. xiii
Daftar Singkatan ................................................................................................. xiv
Daftar Istilah ....................................................................................................... xv
Kata Pengantar ................................................................................................... xvi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kolesterol
2.1.1 Definisi kolesterol ......................................................................... 7
2.1.2 Faktor penyebab kolesterol tingi .................................................... 7
2.1.3 Fungsi kolesterol ............................................................................ 9
2.1.4 Gejala kolesterol tinggi .................................................................. 9
2.1.5 Klasifikasi kolesterol ..................................................................... 10
2.1.6 Metabolisme kolesterol .................................................................. 12
2.1.7 Pengelompokkan kadar kolesterol ................................................. 14
2.1.8 Pengobatan kolesterol .................................................................... 15
2.2 Tomat
2.2.1 Deskripsi tomat .............................................................................. 16
2.2.2 Klasifikasi .................................................................................... 17
2.2.3 Bagian-bagian ............................................................................... 18
2.2.4 Jenis berdasarkan bentuk .............................................................. 19
2.2.5 Manfaat ........................................................................................ 20
2.2.6 Kandungan gizi ............................................................................. 21
2.3 Apel
2.3.1 Definisi apel ...................................................................................22
xii
2.3.2 Bagian-bagian ................................................................................22
2.3.3 Klasifikasi .....................................................................................24
2.3.4 Jenis ............................................................................................. 25
2.3.5 Manfaat ........................................................................................ 26
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA PENELITIAN
3.1 Kerangka Konseptual.................................................................................29
3.2 Hipotesa Penelitian ....................................................................................31
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian .......................................................................................32
4.2 Populasi dan Sampel
4.2.1 Populasi ..........................................................................................33
4.2.2 Sampel ...........................................................................................33
4.3 Teknik Sampling ........................................................................................35
4.4 Kerangka Kerja Penelitian ........................................................................36
4.5 Variabel dan Definisi Operasional ............................................................37
4.6 Instrumen Penelitian .................................................................................37
4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian .....................................................................38
4.8 Prosedur Pengumpulan Data ....................................................................38
4.9 Pengolahan dan Analisa Data ...................................................................40
4.10 Etika Penelitian ..........................................................................................44
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil penelitian ..........................................................................................46
5. 1.1 Gambaran dan lokasi penelitian ....................................................46
5. 1.2 Data umum responden ...................................................................47
5. 1.3 Data khusus responden ..................................................................49
5.2 Pembahasan ..............................................................................................51
5. 2.1 Rerata kadar kolesterol darah sebelum dan sesudah diberikan
Jus tomat ........................................................................................51
5. 2.2 Rerata kadar kolesterol darah sebelum dan sesudah diberikan
jus apel ...........................................................................................53
5. 2.3 Rerata kadar kolesterol darah antara kelompok jus tomat
dan kelompok jus apel ...................................................................55
5.3 Keterbatasan Penelitian ............................................................................57
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ...............................................................................................58
6.2 Saran .........................................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................60
Lampiran-lampiran ..............................................................................................62
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Pengelompokkan Kadar Kolesterol Dan Trigliserida ..................... 14
Tabel 2.2 Kandungan Gizi Tomat .................................................................... 21
Tabel 2.3 Komposisi Gizi Per 100 Gr Tomat Segar dan Produk
Olahannya......................................................................................... 21
Tabel 2.4 Kandungan Likopen Pada Tomat BerdasarkanTingkat
Kematangan ...................................................................................... 21
Tabel4.1 Definisi Operasional ......................................................................... 37
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Pemberian Terapi Jus Tomat
dan Jus Apel Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................ 47
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Usia................................................................................................... 48
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Pekerjaan .......................................................................................... 48
Tabel 5.4 Rerata Kadar Kolesterol Darah Sebelum Dan Sesudah
Diberikan Jus Tomat ........................................................................ 49
Tabel 5.5 Rerata Kadar Kolesterol Darah Sebelum dan Sesudah
Diberikan Jus Apel ........................................................................... 50
Tabel 5.6 Rerata Kadar Kolesterol Darah Antara Kelompok Jus Tomat
dan Jus Apel ..................................................................................... 50
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Jalur Metabolisme Kolesterol ........................................................ 13
Gambar 3.1 Efektivitas Pemberian Jus Tomat Dengan Jus Apel Terhadap
Perubahan Kadar Kolesterol Darah .............................................. 29
Gambar 4.1 Skema Penelitian Desain Pararel ................................................... 32
Gambar 4.2 Kerangka Kerja Penelitian ............................................................. 36
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Pengambilan Data Awal Bakesbangpol .............. 62
Lampiran 2 Lembar Permohonan Menjadi Responden .......................... 64
Lampiran 3 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ............................ 65
Lampiran 4 Lembar Kuesioner Responden ............................................ 66
Lampiran 5 Lembar Catatan Harian Responden` ................................... 67
Lampiran 6 SOP Terapi .......................................................................... 68
Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian Bankkesbangpol ................................. 73
Lampiran 8 Surat Selesai Penelitian ....................................................... 75
Lampiran 9 Lembar observasi responden ............................................... 76
Lampiran 10 Tabulasi Data Responden .................................................... 82
Lampiran 11 Hasil Uji SPSS ..................................................................... 84
Lampiran 12 Jadwal Kegiatan................................................................... 92
Lampiran 13 Lembar Konsultasi............................................................... 93
Lampiran 14 Foto Kegiatan Penelitian ..................................................... 95
xvi
DAFTAR ISTILAH
Antosianin : Pigmen warna pada tumbungan atau tanaman
Aterosklerosis : Penyempitan dan penebalan arteri karena
penumpukan plak pada dinding arteri
Coding : Pembagian kode
Clincal trial : Uji klinis
Droup out : Subyek cadangan pada penelitian
Data ntry : Entri data
Editing : Pengeditan
Fossolipid : Golongan senyawa lipid dan merupakan bagian
dari membran sel mahkluk hidup
Hiperkolesterolemi : Kadar kolesterol tinggi
Inform consent : Lembar persetujuan menjadi responden
Likopen : Kandungan pada buah dan sayur
Lipoprotein : Biokimia yang mengandung lemak dan protein
Lycoprsium escuslentum
mill
: Nama latin dari tomat
Malus domestica : Nama latin dari apel
Pre-test : Sebelum dilakukan tes
Post-test : Sesudah dilakukan tes
Probability sampling : Teknik pengambilan sampel
Sterol : Kelompok penting molekul oganik
Tabulating : Tabulasi
xvii
DAFTAR SINGKATAN
HDL : High Density Lipopotein
LDL : Low Density Lipoprotein
PJK : Penyakit Jantung Koroner
RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar
VLDL : Very Low Density Lipoprotein
WHO : World Health Organization
POSBINDU : Pusat Pelayanan Terpadu
DEPKES : Departemen Kesehatan
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara berkembang. Hal ini menyebabkan
perubahan gaya hidup di dalam masyarakatnya termasuk dalam perilaku konsumsi
makanan. Menurut Riskesdas tahun 2013 perilaku mengkonsumsi makanan yang
beresiko menimbulkan penyakit degeneratif yang digemari oleh masyarakat
adalah mengkonsumsi makanan atau minuman manis, asin, berlemak tinggi,
makanan yang di panggang atau di bakar, diawetkan, berkafein, dan penyedap
rasa. Selain itu, pesatnya upaya diversifikasi produk makanan,menjadikan
masyarakat cenderung mengkonsumsi makanan yang berminyak atau berlemak
tinggi seperti gorengan. Seperti yang telah diketahui,menggoreng makanan dapat
membentuk asam lemak trans, dimana saat di dalam darah dapat menaikan kadar
kolesterol yang jahat atau LDL. Semakin tinggi asupan lemak jenuh,maka
semakin tinggi pula kolesterol serum (Kurniadi, 2015).
Kolesterol adalah sterol yang berasal dari binatang dan manusia,sebagian
besar kolesterol dalam tubuh kita dihasilkan sendiri oleh tubuh sekitar 75-80%
dan 20-25% dari luar tubuh. Orang dewasa rata-rata menghasilkan 2000-3000 mg
kolesterol per hari. Kolesterol sendiri di angkut oleh Lipoprotein dimana ada dua
macam lipoprotein yaitu lipoprotein berdensintas tinggi (HDL) dan lipoprotein
berdensitas rendah (LDL). Sederhananya HDL adalah lemak baik dan LDL adalah
jahat (lenny lingga, 2012). Menurut Depkes pada Riskesdas tahun 2013
hipekolesterlemia pada laki-laki sebesar 30,0% dan pada perempuan sebesar
2
39,6%. Dari data Dinkes Kabupaten Magetan pada tahun 2017 terdapat 2,963
atau 6,95%. Sedangkan dari data Puskesmas Kecamatan Bendo pada 3 bulan
terakhir, rata-rata 136 orang tiap bulan kolesterol tinggi. Dari hasil study
pendahuluan yang dilakukan pada 10 orang dengan kolesterol tinggi didapat rerata
kadar kolesterol yaitu 220 mg/dl, dimana mayoritas memiliki gejala kesemutan
pada tangan/kaki dan merasa pegal-pegal pada bahu, tangan dan kaki.
Kolesterol tinggi dapat membahayakan tubuh apabila terdapat dalam
jumlah yang terlalu banyak di dalam darah, sehingga terjadi endapan pada dinding
pembuluh darah dan terjadi penyempitan yang dinamakan Ateriosklorosis.
Peningkatan kolestrol terlalu banyak dalam tubuh akan menimbulkan penebalan
pada arteri (saluran darah). Penebalan arteri ini berarti arteri menjadi lebih kecil
dan aliran darah ke jantung lebih sedikit. Sehingga aliran oksigen ke jantung
berkurang dan terjadi nyeri pada dada. Bila aliran darah ke jantung tertutup akan
terjadi serangan jantung (Sriana aziz, 2009). Apabila penyempitan terjadi pada
pembuluh darah jantung dapat menyebabkan penyakit jantung koroner dan
apabila pada pembuluh darah otak dapat menyebabkan stroke (Mumpuni dan
Wulandari, 2011). Penyakit jantung koroner ini menduduki posisi keempat
penyakit tidak menular dengan angka kejadian sebesar 63% dari total kematian,
sedangkan prevalensi PJK berdasarkan wawancara yang didiagnosis dokter atau
gejala yang meningkat seiring dengan bertambuhnya umur, tertinggi pada
kelompok umur 65-74 tahun yaitu 2,0% dan 3,6%, gejala lebih tinggi pada
perempuan yaitu 0,5% dan 1,5% (WHO,2013).
3
Kadar kolesterol darah yang tinggi (>200mg/dl) dapat diatasi
menggunakan dua metode yaitu metode farmakologi dan non-farmakologi. Pada
terapi farmakologis dapat menggunakan obat statin atau obat-obatan penurun
kolesterol yang paling umum digunakan. Meski demikian, tidak berarti bahwa
semua orang lantas disarankan untuk meminum statin ini karena beberapa alasan :
pertama, penggunaan statin pada wanita hamil dapat menyebabkan kerusakan
janin. Kedua, statin memiliki beberapa efek samping yang serius. Ketiga, harga
statin yang mahal (Kurniadi, 2015). Sedangkan untuk penanganan non
farmakologis, menurut journal of nutrition collage kandungan gizi pada tomat di
percaya dapat menurunkan kadar kolesterol LDL. Hasil penelitian Dewi Masithoh
dan Aryu Chandra pada tahun 2016 dengan judul pengaruh pemberian jus tomat
berkulit dan tanpa kulit terhadap penurunan kadar kolesterol LDL pada lanjut usia
Hiperkolesterolemi, dimana jus tomat terbukti dapat menurunkan 18-19% kadar
kolesterol dalam darah. Sedangkan,dari hasil penelitian yang di lakukan Nur dan
candra (2013) dikemukakan bahwa pemberian jus tomat (Lycopersicum
commune) dengan kulit dan tanpa kulit berpengaruh terhadap penurunan kadar
kolesterol LDL pada lansia Hiperkolesterolemia. Tomat yang mengandung
vitamin A,C,E yang berfungsi sebagai antioksidan yang dapat menggangkat
radikal bebas penyebab kanker. Buah tomat juga mengandung fitokimia yang
disebut karotenoid. Kelompok karetonoid yang paling banyak pada buah tomat
adalah likopen. Likopen ini juga dapat melindungi tubuh dari penyakit
kardiovaskuler. Likopen pada tomat dapat menghambat sintesis kolesterol dengan
cara menghambat sintesis kerja enzim HMG-CoA reduktase . Kadar likopen pada
4
buah tomat sebesar 2.573 mcg dan jika di buat jus sebesar 9.037 mcg, sedangkan
kandungan likopen per 100gr buah tomat segar yang di jus adalah 9,5 mg (Lanny
lingga, 2012). Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Iswari dan Susanti
(2016) diketahui bawa aktivitas antioksidan pada jus tomat sangat tinggi yaitu
38,35%. Besarnya aktivitas antioksidan pada perasan buah tomat dapat
mengurangi radikal bebas akibat makanan tinggi lemak.
Selain itu juga dari hasil penelitian Darsini pada tahun 2015 dengan judul
jurnal pengaruh konsumsi jus apel terhadap penurunan kolesterol darah pada
penderita hipertensi, terbukti bahwa selain tomat,apel juga dapat menurunkan 15-
20% kadar kolesterol dalam darah. Apel (malus domestica) merupakan buah yang
tinggi kandungan serat dan fitokimia terutama fenolik dan flavanoid. Senyawa
flavanoid terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol darah dan kejadian obesitas
yang merupakan faktor resiko terjadinya kardiovaskuler dengan menurunkan
penyerapan kolesterol. Kandungan senyawa pektin juga mengandung zat gizi,
antara lain (per 100kg) = kalori 58 kal, hidran arang 14,9 gram, lemak 0,4 gram,
protein 0,3 gram, kalsium 6 mg, fosfor 10 mg, besi 0,3 mg, vitamin A 90 SI,
vitamin B1 0,04 mg, vitamin C 5 mg, dan air 84%. Manfaat pektin yang
terkandung dalam buah apel merupakan serat yang larut dalam air, berperan
menurunkan kadar kolesterol jahat atau LDL yang dapat menyumbat pembuluh
darah. Pada saat yang sama, pektin juga menaikkan kadar kolesterol baik atau
HDL. Kerja pektin yang terdapat dalam jus apel sangat cepat. Karena itu, begitu
selesai meminum jus apel proses pembuangan lemak langsung dimulai (Wijoyo,
2009).
5
Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
yang lebih lanjut mengenai keefektivan antara pemberian jus tomat dengan jus
apel terhadap perubahan kadar kolesterol pada orang dewasa dengan
Hiperkolesterolemia.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh atau perubahan dari pemberian jus buah tomat
dengan jus apel terhadap kadar kolesterol pada orang dewasa dengan
Hiperkolesterolemia di PosBindu wilayah kerja Puskesmas Bendo ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh
pemberian jus tomat dengan jus apel terhadap perubahan kadar kolesterol pada
orang dewasa dengan Hiperkolesterolemi di Pos Bindu wilayah kerja Puskesmas
Bendo.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi kadar kolesterol sebelum dan sesudah pemberian jus tomat.
2. Mengidentifikasi kadar kolesterol sebelum dan sesudah pemberian jus apel.
3. Menganalisis efektivitas jus tomat dengan jus apel terhadap kadar kolesterol.
6
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
1. Untuk bahan bacaan dan referensi sebagai bahan kepustakaan bagi mahasiswa
lainnya. Selain itu juga dapat di jadikan sebagai data awal bagi peneliti yang
akan datang melakukan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan kolesterol
darah.
2. Untuk menambah informasi dan pengetahuan gizi bagi masyarakat terkait
keefektivitasan pemberian jus tomat dengan jus apel terhadap kadar kolesterol
darah.
3. Diharapkan setelah penelitian ini masyarakat lebih mengetahui cara
mengendalikan kadar kolesterol agar tetap normal dengan pola makan yang
sehat serta menganjurkan untuk melakukan cek kesehatan secara rutin.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan informasi
dan bahan masukan bagi tenaga kesehatan dalam pencegahan dan
penanggulangan kejadian kolesterol tinggi di masyarakat.
2. Untuk menambah wawasan peneliti dalam melakukan penelitian di lapangan
dan menerapkan ilmu yang telah di pelajari serta mengembangkan pengetahuan
peneliti tentang pengaruh jus tomat dengan jus apel terhadap kadar kolesterol
3. Sebagai alternatif bagi masyarakat maupun tenaga medis lain dalam
pengobatan non farmakologis yang mudah dijumpai disekiar kita.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kolesterol
2.1.1 Definisi Kolesterol
Kolesterol merupakan senyawa sterol (Gabungan antara senyawa steroid
dan alkohol) dan lemak yang ditemukan dalam membrane sel di semua jaringan
tubuh (Mumpuni dan wulandari,2011).Kolesterol juga berasal dari sterol binatang
dan manusia.Kolesterol yang ada di tubuh kita merupakan lipid yang disintesis
oleh hati dan usus halus.Tubuh kita memiliki kemampuan untuk menghasilkan
kolesterol.Sebagian besar kolesterol dalam tubuh kita dihasilkan sendiri oleh
tubuh.Sekitar 75-80% kolesterol disintesis oleh tubuh sedangkan 20-25% sisanya
berasal dari luar tubuh.Didalam tubuh kolesterol diangkut oleh
lipoprotein.Terdapat 2 jenis lipoprotein,yaitu Lipoprotein berdesnsitas tinggi
(HDL) dan Lipoprotein berdensitas rendah (LDL).Dimana sering disebut dengan
lemak baik (HDL) dan lemak jahat (LDL). Secara alami, tubuh memiliki kadar
LDL lebih banyak daripada HDL (Lanny lingga,2012).
Hiperkolesterol adalah jumlah kolesterol yang terlalu banyak yang dapat
menimbulkan masalah pada tubuh (Kurniadi,2015).
2.1.2 Faktor Penyebab
Menurut Ariani (2016), kelebihan kolesterol dapat meningkatkan resiko
penyakit akibat gangguan pembuluh darah melalui proses penyempitan dan
penyumbatan pembuluh darah yang disebut dengan aterosklerosis.Ada beberapa
8
faktor yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit kolesterol,diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Faktor Genetik
Hal ini biasanya sering terjadi karena faktor keturunan.Seseorang dapat
memproduksi kolesterol tinggi karena faktor genetik atau keturunan keluarga
yang mampu menghasilkan trigliserida maupun kolesterol melebihi batas
normal.
2. Faktor makanan
Jika seseorang mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak,maka
lemak tersebut akan masuk ke dalam usus dan saat dicerna akan
menghasilkan asam lemak trigliserida,fosfolipid dan kolesterol, dan
kandungan kolesterol ini lah yang akan meningkatkan kadar kolesterol dalam
darah.
3. Usia dan jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin laki-laki usia dibawah 50 tahun memiliki resiko 2-
3 kali lebih besar mengalami aterosklerosis oleh kolesterol dibandingkann
dengan wanita.Sementara wanita usia di atas 50 tahun atau sudah
menopouse,memiliki resiko yang sama seperti laki-laki.
4. Tingkat aktivitas
Kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan kolesterol jahat dan
menurunkan kolesterol jahat.
9
5. Stres
Stres dapat memicu seseorang untuk mengkonsumsi makanan tanpa kontrol
dan juga bisa mengubah gaya hidup sehat yang sudah dilakukannya.
2.1.3 Fungsi Kolesterol
Menurut Lingga (2012), selama ini kita sering menganggap jika kolesterol
merupakan penyebab dari penyakit berbahaya. Namun kolesterol juga memiliki
jasa yang besar bagi tubuh. Diantaranya sebagai komponen utama otak dan syaraf,
kolesterol juga dibutuhkan bayi untuk mengabsobsi nutrisi karena kolesterol
mengandung enzim yang membantu proses pencernaan di usus bayi. Selain itu,
kolesterol juga sebagai prekusor hormon steroid yang bertugas sebagai pengendali
stres dan melindungi tubuh dari penyakit jantung dan kanker, sebagai prekusor
hormon androgen, esterogen, progesteron dan testoteron, sebagai bahan baku
produksi asam empedu.
2.1.4 Gejala Kolesterol Tinggi
Menurut Ariani (2016) ada beberapa gejala atau tanda-tanda seseorang
mengalami hipekolesterol atau kolesterol berlebih.Gejala dan tanda- tanda yang di
maksud antara lain sebagai berikut :
1. Tangan dan kaki terasa pegal
Karena adanya sumbatan akibat penumpukan kolesterol pada pembuluh darah
yang bersifat terus menerus.
10
2. Sering kesemutan
Kesemutan pada bagian tangan dan kaki adalah implikasi dari
ketidaklancaran aliran darah di bagian tubuh tertentu.Hal ini membuat aliran
darah menjadi kental akibat tingginya kadar kolesterol dalam darah.
3. Dada kiri terasa nyeri
Penyumbatan pembuluh darah disekitaran jantung dapat menyebabkan rasa
nyeri seperti tertusuk.
4. Pegal di bagian tengkuk dan pundak
Hal ini terjadi karena ketidaklancaran aliran darah pada pembuluh darah.
5. Kepala pusing
Pusing di bagian belakang kepala disebabkan oleh penyumbatan pembuluh
darah di area sekitar kepala.Apabila dibiarkan,maka pembuluh darah bisa
pecah dan mengakibatkan stroke.
2.1.5 Klasifikasi Kolesterol
Menurut Ariani (2016) terdapat beberapa klasifikasi dari kolesterol,
kolesterol yang ada ditubuh kita perlu diketahui yang masing masing memiliki
peran, karakteristik, dan jumlahnya mengidentifikasikan kondisi tubuh secara
spesifik. Diantaranya :
1. Chylomicrons
Lemak ini berasal dari makanan yang kita makan.
2. Kolesterol HDL
Kolesterol ini tidak berbahaya.Kolesterol ini mengangkut lebih sedikit
kolesterol LDL atau kolesterol baik,karena dapat membuang kelebihan
11
kolesterol di pembuluh darah arteri kembali ke hati. HDL mencegah
terjadinya pengendapan di arteri dan melindungi pembuluh darah dari proses
arterosklerosis.Intinya semakin tinggi kadar HDL maka semakin baik.
3. Kolesterol VLDL
Kolesterol VLDL atau very low density lipoprotein ini merupakan sebagian
besar tersusun dari trigliserida.Partikel-partikel trigliserida ini diangkut
keseluruh tubuh dan disimpan pada paha,pinggang,pantat dan tempat
penyimpanan lainnya.Meskipun VLDL ini dikaitkan sebagai pemicu jantung
koroner namun sebenarnya dampak yang ditimbulkan tidak separah kolesterol
LDL.
4. Kolesterol LDL
Kolesterol ini dikenal sebagai kolesterol jahat.Kolesterol ini sangat
berbahaya,karena lemak yang terkandung dalam kolesterol ini dapat
menempel pada permukaan pembuluh darah dan dapat menyebabkan
penyumbatan pembuluh darah.Kolesterol ini merupakan salah satu faktor
resiko utama penyakit kardiovaskuler,karena menghambat pembuluh arteri.
Selain itu, Kurniadi (2015) menambahkan jika timbunan lemak dalam
pembuluh darah (plak kolesterol) membuat saluran pembuluh darah menjadi
sempit sehingga aliran darah kurang lancar. Plak kolesterol pda dinding
pembuluh darah bersifat rapuh dan mudah pecah, meninggalkan “luka” pada
dinding pembluh darah yang dapat mengaktifkan pembentukan bekuan darah.
Karena pembuluh darah sudah mengalami penyempitan dan pengerasan oleh
12
plak kolesterol, maka bekuan darah ini mudah menumbat pembuluh darah
secara total.
Tidak hanya itu, Kurniadi (2015) menambahkan Trigliserida juga sebagai
klasifikasi kolesterol. Trigliserida yaitu satu jenis lemak yang terdapat dalam
darah dan sebagian organ dalam tubuh. Meningkatnya kadar trigliserida dalam
darah juga dapat meningkatkan kadar kolesterol. Sejumlah faktor yang dapat
mempengaruhi kadar trigliserida dalam darah seperti kegemukan, konsumsi
alkohol, gula, dan makanan berlemak.
2.1.6 Metabolisme Kolesterol
Menurut Kurniadi (2015) Lemak yang masuk kedalam tubuh bersama
makanan akan diubah menjadi kolesterol, trigliserida, fossolipid, dan asam lemak
bebas. Keempat lemak tersebut akan diserap oleh usus dan masuk kedalam darah.
Supaya fosolipid dan trigliserida, dapat diangkut dalam darah,maka kedua lemak
ini harus saling mengikat diri dengan tujun untuk membenbentuk senyawa yang
larut.Lemak-lemak ini akan diangkut kehati oleh lipoprotein yang disebut dengan
kilomikron. Sampai di dalam hati, lemak yang saling mengikat akan diubah
kembali sehingga tidak saling mengikat lagi. Dan dalam proses ini akan
menghasilkan asam lemak yang akan disimpan sebagai sumber energi.
Bila jumlahnya banyak maka akan disimpan dalam jaringan lemak. Jika
kandungan kolesterol tidak memadai maka akan diproduksi oleh sel hati yang
akan dibawa oleh lipoprotein ke jaringan yang memerlukannya, seperti sel otot
jantung dan otak. Apabila kandungan kolesterol yang dibawa lipoprotein terlalu
banyak, maka akan diangkut kembali ke hati. Sesampainya di hati, kandungan
13
kolesterol ini akan diubah atau diuraikan dan dibuang di kantong empedu
menjadi cairan empedu. Jika hati tidak bisa mengontrol LDL yang tersebar di
dalam tubuh, partikel-partikel ini akan berhenti pada tempat yang salah, terutama
pada lapisan dalam pembuluh darah. Selain itu, partikel LDL tersebut akan
menetap di kulit serta tendon dan akhirnya terjadi penumpukan berwarna kuning.
Gambar 2.1 Proses Pembawaan Kolesterol Dalam Tubuh
http://aa-kolesterol.blogsport.com/
Menurut Saparinto (2013) Pengkuran LDL dalam darah dapat dilakukan
untuk mengetahui resiko terkena penyakit jantung. Uji LDL ini biasanya
dilakukan sebagai bagian dari pengukuran kolesterol total, HDL dan Trigliserida.
Hasil pengukuran LDL yang baik pada umumnya berkisar antara angka optimal
dan berkisar mendekati optimal . Sebelummelakukan pemeriksaan LDL
,pemakaian obat apapun harus di hentikan sementara dan tidak diperblehkan
makan dan minum selama 9-12 jam . LDL yang terlalu banyak dalam darah dapat
membentuk dinding pada bagian dalam pembuluh darah nadi secara berangsur-
angsur.
14
Menurut Sriana Aziz (2009) peningkatan kolesterol terlalu banyak dalam
tubuh akan menimbulkan penebalan pada arteri (saluran darah). Penebalan arteri
berarti arteri menjadi lebih kecil dan aliran darah ke jantung lebih sedikit.
Sehingga aliran oksigen ke jantung berkurang dan terjadi nyeri pada dada. Bila
aliran darah ke jantung tertutup akan terjadi serangan jantung.
2.1.7 Pengelompokan Kadar Kolesterol Dan Trigliserida
Menurut Kurniadi (2015) terdapat beberapa pengelompokkan dari kadar
kolesterol dan trigliserida yaitu :
Tabel 2.1 Pengelompokkan Kadar Kolesterol Dan Trigliserida
Kadar kolesterol total Kategori kolesterol total
< 200 mg/dl
200-239 mg/dl
240 mg/dl
Bagus
Ambang batas tinggi
Tinggi
Kadar kolesterol LDL Kategori kolesterol total
< 100 mg/dl
100-129 mg/dl
130-159 mg/dl
160-189 mg/dl
190 mg/dl dan lebih
Optimal
Hampir optimal/diatas optimal
Ambang batas tinggi
Tinggi
Sangat tinggi
Kadar kolesterol HDL Kategori kolesterol HDL
<40MG/dl
60 mg/dl dan lebih
Rendah (beresiko)
Tinggi (melindungi jantung)
Kadar Trigliserida Kategori Trigliserida
<150 mg/dl
150-199 mg/dl
200-499 mg/dl
500 mg/dl dan lebih
Normal
Ambang batas atas
Tinggi
Sangat tinggi
15
2.1.8 Pengobatan Kolesterol
Menurut Sriana Aziz (2009) tujuan utama pengobatan kolesterol adalah
mencegah terjadinya morbiditas dan mortilitas akibat kolesterol. Jadi kelebihan
kolesterol harus diturunkan serendah mungkin sesuai dengan keadaan pasien agar
tidak menimbulkan komplikasi gangguan fungsi hati, otak, jantung, dan kualitas
hidup. Menurut Kurniadi (2016), Salah satu terapi farmakologi yang sering
digunakan ialah golongan Statin, contohnya cerivastatin. Statin mengurangi
jumlah kelesterol yang dibentuk oleh hati dengan menghambat HMG CoA
reduktase, dimana enzim ini berperan penting dalam memutuskan berapa banyak
kolesterol yang harus dibuat oleh hati. Namun penggunaan obat statin ini juga
menimbulkan beberapa efek samping seperti merusak hati dan otot. Efek yang
lain dari statin ini ialah menyebabkan orang merasa mengantuk, sembelit, atau
mual. Obat statin ini biasanya di konsumsi bersama makan malam. Mesti
demikian, tidak berarti semua orang lantas di sarankan untuk meminu obat statin
ini karena beberapa alasan :
1. Penggunaan statin pada wanita hamil dapat menyebabkan kerusakan janin
2. Statin memiliki banyak efek samping serius
3. Harga statin yang mahal meskipun banyak orang yang dapat menurunkan
resiko jantung koroner tanpa pengobatan sama sekali .
Menurut Nilawatidan Krisnatuti (2008) beberapa jenis obat yang
digunakan untuk memperbaiki masalah kolesterol, diantaranya adalah sebagai
berikut.
16
1. Menurunkan kadar LDL : statin, resins, dan niasin
2. Menaikkan kadar HDL : niasin dan fibrates
3. Menurunkan kadar trigliserida : fibrates, niasin, dan atrovastatin.
Sedangkan untuk pengobatan non medis, kadar kolesterol dapat di periksa
melalui uji darah sederhana. Seseorang dapat melakukan uji darah sederhana ini
tanpa harus ke rumah sakit. Jika kadar kolesterol seseorang berkisar 200-239
mg/dl, orang tersebut dalam posisi aman selama tidak merokok, tidak gemuk,
tekanan darah normal, dan tidak memiliki faktor keturunan penyakit jantung.
Dengan memperbarui makanan serta olah raga secara teratur maka usaha ini telah
mampu mengurangi kadar kolesterol darah tanpa pengobatan apapun. Adapun
upaya menurunkan kadar kolesterol secara alamiah dapat dilakukan dengan cara
berikut :
1. Membatasi kolesterol dengan ketat seperti produk-produk stsu makanan yang
berlemak
2. Capailah berat badan yang ideal
3. Makan banyak sayur-sayuran dan buah-buahan alamiah
4. Berjalan kaki setiap hari
5. Berkonsultasi dengan dokter.
2.2 Tomat
2.2.1 Deskripsi Tomat
Tomat merupakan satu dari sekian banyak jenis sayuran yang telah dikenal
masyarakat. Menurut andrew F.Smith dalam The Tomato in America, tomat
kemungkinan berasal dari daratan tinggi pantai barat Amerika selatan. Tanaman
17
tomat ini dapat dengan mudah tumbuh di wilayah yang beriklim
mediterania(Supriati & siregar ,2015). Tomat dapat tumbuh dengan baik di udara
sejuk, dengan suhu 18-20 derajat celsius di siang hari, dan 10-20 derajat celsius di
malam hari. Untuk menanamnya, diperlukan intensitas sinar matahari yang tinggi.
Intensitas ini sangat penting untuk pembentukan vitamin C dan karoten
(provitamin A) dalam tomat ( Astawan,2016)
2.2.2 Kasifikasi Tanaman Tomat
Menurut Anwar (2016) Tanaman tomat (lycopersium escuslentum mill)
merupakan jenih tumbuhan setahun, berbentuk perdu dan termasuk golongan
tumbuhan yang berbunga. Tanaman ini termasuk tanaman semusim (annual) yang
berarti memiliki siklus hidup yang singkat dan umurnya hanya untuk satu kali
periode panen, yaitu sekitar 4 bulan. Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman tomat
termasuk kelas dicotyledoneae (berkeping dua). Berikut klasifikasi tanaman tomat
secara lengkap.
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Tubiflorae
Famili : Solanaceae
Genus : Lycopersicium
Spesies : Lycopersicum esculentum mill.
18
2.2.3 Bagian-Bagian Dari Tanaman Tomat
Menurut(Syukur dan Saputra,2015),tanaman tomat dibagi menjadi
beberapa bagian diantaranya:
1. Batang
Batang pada tanaman tomat bersifat lunak dan berair sehingga butuh air agar
batangnya tidak tumbuh menjalar. Terdapat bulu-bulu halus pada permukaan
batang dan dapat mengeluarkan bau khas apabila rambut/ bulu tersebut
mengelupas. Pada masa persemaian warna hipokotil ada dua, yaitu merah
keungu-unguan karena mengandung antosianin dan hijau yang menunjukkan
tidak adanya antosianin.
2. Daun
Tomat memiliki daun majemuk yang terdiri atas beberapa anak daun. Daun
tumbuh secara berselang-selang pada batang tanaman. Berdasarkan posisi
daun, daun yang tumbuh secara semi tegak, horizontal, dan menggantung.
3. Bunga
Bunga tomat termasuk bunga hemaprodit denga posisi stigma lebih rendah
daripada tabung polen. Mahkota bunga memiliki tiga warna, yaitu kuning,
orange, dan putih.
4. Buah
Ukuran tomat sangat beragam. Buah tomat meiteria preferensi komiliki
rongga buah minimal dua. Rongga buah merupakan salah satu preferensi
konsumen. Buah muda pada tomat berwarna hijau dan pada buah yang sudah
masak terdapat dua jenis warna yaitu, merah dan kuning. Perbedaan warna ini
19
juga membedakan perbedan kandungan nutrisi pada tomat. Warna merah
menunjukakn kandungan likopen yang tinggi sedangkan warna kuning
menunjukkan kandungan vitamin C yang tinggi
2.2.4 Jenis Tomat Berdasarkan Dari Bentuknya
Menurut Astawan (2016) tomat memiliki beberapa jenis dilihat dari
bentuknya:
1. Tomat biasa.
Berbentuk bulat pipih tidak teratur, terutama didekat tangkainya. Tomat ini
banyak ditemui di pasar-pasar lokal.
2. Tomat Apel.
Bentuknya bulat seperti buah apel atau pir hanya saja bentuknya lebih kecil
dari buah pir
3. Tomat kentang atau tomat berdaun lebar.
Bentuknya bulat, besar, padat, dan kompak. Ukurannya lebih besar
dibandingkan tomat apel.
4. Tomat tegak
Buahnya agak lonjong dan teksturnya keras.
5. Tomat Cherry.
Buahnyakecil, bebentuk bulat atau bulat memanjang berwarna merah atau
kuning. Tomat mungil ini berasal dari peru dan equador, yang diduga sebagai
nenek moyang tanaman tomat.
20
2.2.5 Manfaat Tomat
Menurut Saparinto (2013), Tomat yang disukai banyak orang dapat
dimakan sebagai buah, sayur, jus, saos, maupun masakan lainnya. Tomat yang
telah tua akan berwarna merah yang merupakan sumber vitamin A, B, dan C.
Kandungan vitamin A yang tinggi pada buah tomat sangat bermanfaat untuk
kesehatan mata. Selain itu, tomat yang memiliki kandungan air dan sedikit
berlendir,tomat dapat memperhalus dan memperlicin kulit sehingga baik untuk
kesehatan kulit .
Buah tomat memiliki peranan penting dalam pembuatan aneka jenis
makanan,baik modern maupun tradisional. Tomat mengandung komponen
vitamin dan mineral. Dalam satu buah tomat segar ukuran sedang (100 gr)
mengandung sekitar 30 kalori, 40 mg vitamin, 1500 SI vitamin A, zat besi,
kalsium, dan lain-lain. Buah tomat mengandung banyak senyawa likopen dalam
jumlah yang cukup tinggi yaitu sebesar 3,1-7,7 mg/100gr tomat segar. Selain
memberikan warna merah pada buah tomat, likopen juga terbukti efektif sebagai
antioksidan. Senyawa likopen dapat menurunkan resiko terkena kanker, terutama
kanker prostat, lambung, tenggorokan dan kanker usus besar. Selain itu juga
ditemukan bahwa gel warna kuning yang menyelubungi biji tomat juga dapat
mencegah pengumpalan dan pembekuan darah atau penyebab stroke dan penyakit
jantung (Anwar,2016).
21
2.2.6 Kandungan Gizi Tomat
Tabel 2.2 . Kandungan Gizi Tomat
No Jenis Zat Sari Air Tomat Tomat Muda Tomat Masak
1 Kalori (Kal) 15 23 20
2 Protein (G) 1 2 1
3 Lemak (G) 0,2 0,7 0,3
4 Karbohidrat (G) 3,5 2,3 4,2
5 Vitamin A (SI) 600 320 1500
6 Vitamin B (Mg) 0,5 0,07 0,6
7 Vitamin C (Mg) 10 30 40
8 Kalsium (Mg) 7 5 5
9 Fosfor (Mg) 15 27 26
10 Besi (Mg) 0,4 0,5 0,5
11 Air 94 93 94
(Supriati & Siregar,2015)
Tabel 2.3 Komposisi Gizi Per 100 Gr Tomat Segar Dan Produk Olahannya
Komposisi Gizi
Produk Olahan (100 Gr)
Buah Tomat Catsup Jus Tomat SSaus Ttomat Sup Tomat
Kalium (Mg) 237 382 299 331 181
Affa-Tokoferol (Mg) 0,54 1,46 0,39 2,08 0,5
Vitamin A (SI) 833 933 450 348 193
Vitamin C (Mg) 12,7 15,1 18,3 7 27,3
Asam Folat 15 15 20 9 7
(Astawan,2016)
Tabel 2.4 Kandungan Likopen Pada Tomat Berdasarkan Tingkat Kematangan
Tingkat Kematangan Tomat Kandungan Likopen
Tomat Muda Berwarna Hijau 25 µg
Tomat Matang Berwarna Hijau 10 µg
Tomat Kekuningan 370 µg
Tomat Merah 4600 µg
Tomat Lewat Matang 7050 µg
(Syukur dan Saputra,2015)
22
2.3 Apel
2.3.1 DeskripsiApel
Apel (malus domestica) merupakan buah yang tinggi kandungan serat dan
fitokimia terutama fenolik dan flavanoid. Apel atau yang disebut dengan pyrus
malus merupakan salah satu tanaman buah yang banyak ditanam di daerah
berhawa sejuk atau dataran tinggi (Eriko,2016).
2.3.2 Bagian-bagian Tanaman Apel
Apel merupakan salah satu tanaman buah konsumsi yang komersial.
Untuk mengenal beberapa hal yang merupakan bagian bagian dari tanaman apel
tersebut. Bagian bagian dari tanaman apel yang dimaksud ialah (Eriko,2016):
1. Akar
Tanaman apel merupakam salah satu tanaman buah yang memiliki akar
tunggang, yaitu akar yang tumbuhnya lurus atau vertikal kedalam tanah.
Akar ini berfungsi sebagai penega atau penyokong tanaman, untuk
menembus lapisan tanah yang keras, sebagai penghisap air dan unsur hara
dalam tanah. Sementara batang bawah yang berasal dari stek ,yang
berkembang sangat baik disebut akar serabut. Sehingga batangnya kurang
kuat dan rentan terhadap kekurangan air.
2. Batang
Apel merupakan salah satu tanaman buah yang memiliki batang atau
berkayukeras dan kuat. Tanaman ini memiliki kulit yang tebal berwarna
muda kecoklatan sampai coklat kuning keabu-abuan dan setelah tua
berwarna hijau kekuning-kuningan smpai kuning keabu-abuan. Apabila
23
cabang dari batang pohon tanaman ini tidak di pangkas atau dibiarkan, maka
pertumbuhannya akan lurus atau tidak beranting. Namun bila dilakukan
pemangkasan cabang batang sebagai pemeliharaan, maka tajuk pohon
berbentuk pardu seperti payungatau meja.
3. Daun
Tanaman apel ini memiliki daun yang berbentuk lonjong atau oval. Ujung
daunnya runncing, sementara pangkalnya tumpul dan tepi daunnya bergerigi
teratur. Daun apel ini memiliki beberapa bentuk yang dapat dikelompokkan
menjadi enam kategori, yaitu oval, broadly oval, narrow oval, acute, broadly
acute, dan narrow acute. Permukaan daunnya bisa datar atau bergelombang.
Sisi daunnya ada yang melipat ke bawah, ada juga yang melipat keatas.
Bagian bawah daun umumnya diselimuti bulu-bulu halus.
4. Bunga
Apel meupakan salah satu tanaman buah yang memiliki bunga bertangkai
pendek, menghadap ke atas, bertandan, dan pada setiap tandan bunga
terdapat enam sampai sembilan bunga. Bunga tanaman ini tumbuh pada
ketiak daun, mahkota bunganya berwarna putih sampai kemerahan, jumlah
mahkotanya lima helai, menyelubungi benang sari pada daun buah,
ditengah-tengah bunga terdapat putik atau bakal buah.
5. Buah
Apel merupakan salah satu tanaman yang memiliki buah bervariasi yaitu
hijau, merah dan juga kemerahan. Bentuk buah dari tanaman apel ini adalah
24
oval atau bulat, memiliki kulit tipis, kasar, dan memiliki pori-pori yang
besar. Akan tetapi setelah tua atau matang sempurna, buah ini akan menjadi
mengkilat dan juga halus permukaan buahnya.
6. Biji
Apel merupakan salah satu tanaman yang memiliki bentuk biji yang
berlarian. Biji pada buah apel ini ada yang berbentuk panjangndengan ujung
meruncing, ada yang berbentuk bulat berujung tumpul, ada juga yang
berbentuk antara bentuk pertama dan kedua.
2.3.3 Klasifikasi Tanaman Apel
Menurut Eriko (2016), Apel merupakan salah satu buah yang banyak
diminati masyarakat. Buah apel dapat hidup dengan subur di daerah dengan
temperature dingin. Di eropa tanaman ini banyak dibudidayakan, terutama
didaerah subtropis bagian utara. Sementara di indonesia apel dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik apabila dibudidayakan pada daerah yang memiliki
ketinggian sekitr 1200 meter di atas permukaan laut.
Tanaman buah apel ini memiliki banyak warna, yaitu mulai dari hijau
sampai kemerahan. Selain itu, buah apel memiliki ukuran yang beragam. Ada
beberapa hal yang termasuk klasifikasi dari buah apel yang perlu diketahui.
Klasifikasi dari buah apel tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
Devisi : Spermatophyta
Subdevisi : Angiosperma
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
25
Famili : Rosaceae
Genus : Malus
Speies : Malus sylvestris mill
2.3.4 Jenis Tanaman Apel
Menurut Eriko (2016), Apel merupakan salah satu tanaman buah yang
memiliki keberagaman jenis. Beberapa jenis diantaranya adalah apel asli dari
indonesia.
1. Manalagi
Manalagi merupakan jenis apel yang mempunyai warna hijau kekuningan,
warna tidak berubah meskipun buhnya belum masak. Apel jenis ini berasal
dari Desa Gandon, kecamatan Batu, Malang. Apel manalagi berbentuk
jorong, pangkal dan pucuknya berlekuk dalam. Jenis apel ini memiliki pori-
pori kulit yang nyata, halus dan renggang serta memliki aroma yang kuat
dan segar .
2. Manalagi Ceri
Buah apel manalagiceri ini masih termasuk satu jenis dari apel manalagi.
Namun,buahnya cenderung berukuran lebih kecil dari pada apel manalagi.
Apel ini memiliki juga banyak diminati di masyarakat.
3. Fuji
Fuji merupakan jenis apel yang memiliki warna merah muda hampir di
seluruh permukaan kulitnya. Apel jenis ini pertama kali dikembangkan di
jepang pada era 1930-an. Tanaman buah ini merupakan hasil seleksi dari
26
silangan antara Red Delicious dan Ralls Janet. Jenis apel ini mudah populer
karena memiliki kandungan antioksidan yang tinggi dan rasa yang lezat.
4. Rome Beauty
Rome Beauty merupakan salah satu jenis apel yang banyak dibudidayakan
di Malang. Tanaman ini dikenal sebagai apel malang. Rome Beauty
memiliki karakteristik kulit yang berwarna hijau semburat merah, rasanya
manis dan warna dagingnya putih kehijauan .
5. Royal Gala
Royal Gala merupakan salah satu apel yang memiliki warna kulit kuning
bergaris merah jambu, berair, daging buahnya keras, manis, dan beraroma
tajam. Jenis tanaman ini berasal dari selandia baru .
2.3.5 Manfaat Tanaman Apel
Menurut Eriko (2016) Apel merupakan tanaman buah yang tumbuh
denganbaik pada kawasan beriklim dingin. Apel tak sekedar menjadi buah
konsumsi saja, ternyata apel juga mengandung banyak vitamin dan mineral.
Kedua unsur tersebut dapat memberi kontribusi yang baik bagi sistem tubuh
manusia. Apel mengandung flavanoid, polifenol, dan vitamin C. Unsur-unsur
tersebut bekerja sebagai anti oksidan untuk melindungi tubuh dari bakteri dan
virus yang mengancam keselamatan. Kandungan beta-karoten atau vitamin A
dalam buah apel mampu melawan kanker dan menurunkan kolesterol. Buah apel
juga memiliki turunan vitamin B komplek, seperti tiamin, riboflavin, dan
piridoksan. Ada beberapa manfaat dari buah apel diantaranya :
27
1. Mengobati Asma
Kandungan fitokimia dan polifenol pada buah apel dapat membantu tubuh
dalam memulihkan asma. Para peneliti mengatakan bahwa anak-anak yang
terbiasa meminum jus apel secara teratur dalam setiap harinya dapat
mengalami perubahan resiko terhadap serangan asma dan masalah
pernafasan lain. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa apel
merupakan buah anti asma.
2. Mengendalikan Gula Darah
Buah apel akan membantu menepis radikal bebas oksigen yang berpotensi
besar menyebabkan diabetes. Buah apel mengandung serat larut dan peltin
yang berperan sebagai pengendali kadar gula dalah dalam tubuh dengan
cara mengangkut gula ke dalam aliran darah pada siklus yang lebih lambat.
3. Mencegah Batu Empedu
Batu empedu merupakan salah satu penyakit yang disebabkan kolesterol
yang berlebihan, sehingga mengalami pengerasan. Dalam hal ini sangat
identik dengan orang yang kelebihan berat badan. Untuk menghambat
pembentukan batu empedu, dokter menyarankan untuk diet tinngi serat, agar
kadar kolesterol jahat yang menumpuk dapat terkontrol. Kandungan serat
pektin pada buah apel dapat membantu mengendalikan kolesterol dalam
tubuh. Selain itu, serat pektin juga berkontribusi dalam mengurangi
penyerapan LDL.
28
4. Mencegah Kanker
Kandungan flavanoid pada buah apel tentunya sangat efektif untuk
melindungi tubuh dari sel-sel kankermencapai 23%. Kulit apel juga terdapat
senyawa flavanoid yang berperan untuk mencegah pertumbuhan setiap sel
kanker. Untuk itu, saat mengkonsumsi buah apel hendaknya jangan dibuang
kulitnya, karena bagian tersebut juga memberikan khasiat penting dalam
kesehatan.
5. Menurunkan Koleterol
Buah apel yang mengandung serat larut berfungsi sebagai persaingan lemak
dalam usus. Nutrisi yang saling berkaitan tersebut akan mengakibatkan
penurunan penyerapan LDL atau Low Density Lipoprotein dan melebihkan
produksi atau penyerapan kadar HDL. Sedangkan menurut Wijoyo (2009)
semakin tinggi tingkat HDL seseorang, semakin rendah orang tersebut
beresiko terkena penyakit jantung. Kerja pektin yang terdapat dalam jus apel
sangat cepat. Karena itu, begitu selesai meminum jus apel, proses
pembuangan lemak langsung dimulai.
29
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konseptual
Keterangan :
: Diteliti : Berhubungan
: Tidak diteliti : Berpengaruh
Gambar 3.1 : Efektivitas Pemberian Jus Tomat Dengan Jus Apel Terhadap
Perubahan Kadar Kolesterol
Faktor genetik Tingkat
aktivitas
Faktor
makanan Usia dan jenis
kelamin stress
Plasma kolesterol
Kadar Lipoprotein
Terapi
farmakologis :
1. Statin
2. Niasin
3. Resins
Kadar Kolesterol
Terapi non
farmakologis :
1. Jus tomat
2. Jus apel
Penebalan Arteri
Serangan Jantung
O2 Jantung berkurang
30
Kerangka konsep diatas menggambarkan tentang efektivitas antara jus
tomat dengan jus apel terhadap perubahan kadar kolesterol. Faktor yang
mempengaruhi peningkatan kolesterol diantaranya karna faktor genetik, faktor
makanan, usia dan jenis kelamin, tingkat aktivitas dan stres. Dari faktor pencetus
tersebut mempengaruhi plasma kolesterol dalam darah sehingga meningkatkan
kadar Lipoprotein. Peningkatan kadar lipoprotein tersebut mempengaruhi kadar
kolesterol dalam darah. Kadar kolesterol tersebut dapat berpengaruh pada
penebalan arteri sehingga asupan oksigen ke jantung berkurang dan menyebabkan
serangan jantung. Kadar kolesterol di pengaruhi oleh dua metode terapi yaitu :
pada terapi farmakologis dapat menggunakan obat-obatan seperti statin, niasin,
renins. Dan untuk terapi non farmakologisnya dapat mengkonsumsi jus tomat dan
jus apel.
31
3.2 Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah :
1. Ada perbedaan efektivitas antara jus tomat dan jus apel terhadap perubahan
kadar kolesterol.
32
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas Jus tomat dengan jus
apel, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis metode
penelitian clinical trial atau Uji Klinis . Metode desain yang digunakan adalah
Randomized Control Trial (RCT) dimana pada eksperimen ini membandingkan
antara kelompok intervensi pemberian jus tomat dengan kelompok kontrol
pemberian jus apel.
Bentuk rancangan ini sebagai berikut :
Gambar 4.1 Skema dasar Desain Paralel
Keterangan :
Subyek Penelitian : Sample
R : Sample yang memenuhi kriteria Randomisasi
Kelompok perlakuan : Sample yang diberi jus tomat
Kelompok Kontrol : Sample yang diberi jus apel
Efek : Efek hasil
Subyek
Penelitia
n
R
Kelompo
k
Kelompo
k Kontrol
Efe
Efe
33
Dalam penelitian ini dipilih penderita kolesterol tinggi yang diawali
dengan observasi melakukan pengecekkan kadar kolesterol darahnya awal
kemudian dibagi menjadi dua kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Kelompok intervensi diberikan jus tomat dan kelompok kontrol diberikan
perlakuan jus apel selama 7 hari. Sebelum dilakukan perlakuan responden
diberikan inform consent. Setelah diberikan perlakuan dilakukan observasi lagi
terhadap kadar kolesterol darahnya
4.1 Populasi dan Sampel
4.1.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita hiperkolesterolemia
di Posbindu Wilayah kerja Puskesmas Bendo Kabupaten Magetan. Jumlah pasien
yang mengalami kolesterol tinggi dalam kurun waktu 3 bulan, rata-rata berjumlah
136 orang. Peneliti memiliki kriteria inklusi usia 18-59 tahun, tidak dalam
pengobatan kolesterol, dan kriteria eksklusi penderita dengan komplikasi dan
penyakit jantung.
4.1.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian penderita hiperkolesterolemia
di Posbindu Wilayah kerja Puskesmas Bendo Kabupaten Magetan.
Besar sampel dalam penelitian ini dapat menggunakan rumus Federer
(1963) yaitu dapat ditentukan berdasarkan total kelompok (t) yang digunakan
dalam penelitian sehingga t = 2 kelompok maka besar sampel yang digunakan :
(t – 1) (n – 1) ≥ 15
(2 – 1) (n – 1) ≥ 15
34
1 (n – 1) ≥ 15
(n - 1) ≥ 15/1
n – 1 ≥ 15
n ≥ 16 responden per kelompok
Sehingga dengan menggunakan rumus diatas maka besar sampel yang
diperlukan untuk masing-masing kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
adalah n = 16 responden.
Untuk menghindari Drop Out dalam penelitian, maka perlu penambahan
jumlah sampel agar besar sampel tetap terpenuhi dengan rumus berikut :
n’ =
=
=
= 17,7
= 18
Keterangan :
n’ = ukuran sampel mengantisipasi drop out
n = ukuran sampel asli
1 – f = perkiraan proporsi Drop Out, yang diperkirakan 10% (f = 0,1)
Berdasarkan rumus tersebut, maka jumlah sampel akhir yang dibutuhkan
dalam penelitian ini adalah 18 responden.
35
4.2 Tehnik Sampling
Pada penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel dengan
Simple random sampling. Teknik sampling ini dilakukan dengan cara: pertama-
tama menetapkan jumlah sampel yang diperlukan yaitu 36 responden. Kemudian
menulisakan nama-nama dari populasi pada secarik kertas, diletakkan di kotak,
dan mengambil sampel 36 orang dari 136 populasi yang tersedia.
36
4.3 Kerangka Kerja Penelitian
Gambar 4.2 Kerangka Kerja Penelitian
Sampel
Sebagian penderita kadar kolesterol darah yang sesuai kriteria inklusi yang mengalami
kadar kolesterol darah tinggi di Posbindu Wilayah kerja Puskesmas Bendo
Teknik Sampling
Simple random sampling
Desain Penelitian
Eksperimental (Clinical Trial desain pararel
tanpa matching)
Pengumpulan Data
Mengukur skala kadar kolesterol darah sebelum dan sesudah
dilakukan terapi.
Pengolahan data
Editing, coding, tabulating
Analisis
Uji t-test
Hasil dan Kesimpulan
Penyajian
Jus apel
Post test
Kelompok perlakuan Pretest Kelompok kontrol
Jus tomat
Post test
Populasi
Seluruh penderita kadar kolesterol tinggi yang berjumlah 136 orang di Posbindu Wilayah kerja
Puskesmas Bendo
37
4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
4.4.1 Identifikasi Variabel
1. Variabel independen (Variabel bebas)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah terapi Jus tomat dan jus Apel.
2. Variabel dependen (Variabel terikat)
Variabel terikat pada penelitian ini adalah kadar kolesterol darah.
4.4.2 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional secara rinci dapat dilihat dalam definisi operasional
penelitian yang digambarkan
Tabel 4.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi
operasional
Indikator Alat ukur Skala Skor
Variabel
Independent : - Jus tomat
- Jus apel
Pemberian
terapi jus pada
pasien
Hiperkolesterole
mia dengan cara
diblender untuk
menurunkan
kadar kolesterol
darah.
- Jumlah :
masing-
masing 200
ml / hari
- Lama :
7 hari - Waktu :
setiap pagi
setelah
sarapan pagi.
Gelas ukur
timbangan
1. Jus
tomat
2. Jus
apel
Variabel
Dependent :
Kadar
kolesterol
Nilai kadar
kolesterol darah
pada penderita
hiperkolesterole
mia dengan
melakukan
pengukuran
kadar kolesterol
darah dalam
tubuh..
Kadar
kolesterol di
dalam darah.
Lembar
observasi
dan GCU
Rasi
o
Hasil
ukur
kadar
kolesterol
......mg/dl
38
4.5 Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain gelas ukur,
timbangan, lembar observasi, air putih 3-4 gelas dan alat Tes kolesterol dengan
menggunakan Easy Touch/GCU digital dengan tingkat ketelitian 2,4-13,2 mg/dl.
Pada penelitian ini gelas ukur, timbangan dan alat GCU (Glucose, Cholesterol,
Uric Acid) dari Easy Touch yang digunakan dalam keadaan baru maka untuk
mendapatkan hasil yang akurat peneliti melakukan pengecekkan kadar kolesterol
dalam darah pada dua orang yang sama sebanyak tiga kali setiap satu jam. Hasil
pengukuran kadar kolesterol dalam darah tersebut mendapatkan hasil yang
konsistensi maka dapat disimpulkan bahwa alat GCU tersebut memiliki
keakuratan yang baik dan dapat digunakan.
4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Posbindu Wilayah kerja Puskesmas Bendo
Kabupaten Magetan.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian akan dilakukan pada bulan Desember – Mei 2018
4.7 Prosedur Pengumpulan Data
Beberapa langkah yang dilakukan peneliti dalam pengumpulan data
berawal dari mengurus surat izin penelitian dengan membawa surat dari STIKes
Bhakti Husada Mulia Madiun untuk ditujukan kepada Kepala Bakesbangpol
Magetan. Setelah mendapat persetujuan dan surat izin dari Bakesbangpol
39
Magetan, peneliti memberikan surat izin tersebut yang ditujukan kepada Kepala
Dinas Kesehatan dan Kepala Puskesmas Bendo. Setelah mendapat persetujuan
dan izin dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas peneliti memberikan penjelasan
kepada responden tentang maksud dan tujuan serta informed consent responden.
Setiap responden diberikan kebebasan untuk memberikan persetujuan atau
menolak menjadi subjek penelitian. Setelah calon responden menyatakan bersedia
untuk mengikuti prosedur penelitian, maka responden diminta untuk
menandatangani lembar informed consent yang telah disiapkan peneliti
(lampiran). Setelah mengisi lembar informed consent, kemudian responden
diminta untuk mengisi data demografi meliputi nama, usia, dan jenis kelamin.
Selanjutnya responden dipisah menjadi 2 kelompok, kelompok pertama
(perlakuan ) diberi jus tomat dan kelompok kedua (kontrol) diberi jus apel.
Penelitian yang dilakukan di Pos Bindu Puskesmas Bendo ini,
dilaksanakan pada bulan april selama 7 hari. Seluruh populasi atau calon
responden di kumpulkan di Pos Bindu untuk dilakukan pengambilan sampel
dengan teknik Simple Random Sampling sebanyak 36 orang untuk menjadi
responden dalam penelitian ini. Pelaksanaan penelitian ini dibantu oleh beberapa
teman dari peneliti dan pihak Puskesmas Bendo kurang lebih 5-7 orang.
Setelah mendapatkan 36 responden, di hari pertama peneliti melakukan
pemeriksaan kadar kolesterol awal pada responden sebagai pre-test menggunakan
GCU/Easy Touch, kemudian hasil pemeriksaan kadar kolesterol darah tersebut
dicatat pada lembar observasi kadar kolesterol yang sudah disediakan. Di hari
pertama sampai hari terakhir penelitian, setiap hari responden di berikan lembar
40
kuesioner untuk mendata atau mencatat aktivitas dan makanan apa saja yang di
konsumsi responden.
Di hari ke-2 sampai hari selanjutnya selama 7 hari, kelompok responden
pertama diberi terapi jus tomat dan kelompok responden kedua diberi jus apel.
Peneliti membuat jusnya sendiri dengan cara buah tomat atau apel segar diblander
dengan air sebanyak 100cc selama kurang lebih 1 menit dan memberikan
beberapa penjelasan tentang prosedur pemberian terapi tersebut diminum 1
gelas/hari (200cc) setelah makan. Peneliti memberikan jusnya secara door to door
dengan tujuan memastikan jus tersebut benar-benar diminum oleh responden
Setelah satu minggu atau 7 hari pemberian terapi jus tomat dan jus apel,
peneliti melakukan pemeriksaan kadar kolesterol responden kembali sebagai post
test dan mencatat hasilnya pada lembar observasi kadar kolesterol. Saat data
sudah terkumpul semua, selanjutnya data tersebut diolah dan dianalisis. Pada
penelitian, peneliti mmberikan reinforcement positif pada semua responden atau
keterlibatannya dalam penelitian.
41
4.8 Pengolahan Data dan Analisis Data
4.8.1 Pengolahan Data
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data perlu diproses dan
dianalisis secara sistematis supaya bisa terdeteksi. Data tersebut di tabulasi dan
dikelompokkan sesuai dengan variabel yang diteliti. Langkah-langkah pengolahan
data :
1. Editing : Editing adalah data yang terkumpul, baik data kualitatif maupun
data kuantitatif harus dibaca sekali lagi untuk memastikan apakah data
tersebut dijadikan bahan analisis atau tidak.
2. Coding : Coding adalah peng”kodean” atau “coding”, yaitu mengubah data
berbentuk kalimat atau huruf menjadi angka atau bilangan.
Data demografi, Jenis kelamin meliputilaki laki dan perempuan. Pendidikan
meliputi SD, SMP, SMA, perguruan tinggi, buta huruf. Pekerjan meliputi,
pensiunan, wiraswasta, dan buruh tani.
a. Jenis Kelamin :
- Laki –laki : diberi kode 1
- Perempuan : diberi kode 2
b. Pendidikan :
- SD : diberi kode 1
- SMP : diberi kode 2
- SMA : diberi kode 3
c. Pekerjaan :
- Tidak bekerja : diberi kode 1
42
- Petani : diberi kode 2
- Pedagang : diberi kode 3
- Wiraswasta : Diberi kode 4
3. Tabulating
Data yang ditabulasi sesusuaidengan kriteria penelitian meliputi data jenis
kelamin, pendidikan, dan data pengecekkan kadar kolesterol sebelum dan
sesudah.
4.8.2 Analisa Data
4.8.2.1 Analisa Univariat
a. Distribusi frekuensi dalam penelitian ini untuk data kategorik sebagai berikut:
pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan.
P = /N X 100%
P : Populasi
F :frekuensi
b. Perhitungan Tendensi Sentral
Data yang dianalisis Jenis tendensi sentral adalah mean (rata-rata), median
(nilai tengah), modus. Data yang dianalisis merupakan data numerik yang
berskala rasio dan interval. Di dalam penelitian data yang dianalisis tendensi
sentral adalah kadar kolesterol dan usia.
c. Uji kenormalan data
Untuk mengetahui normalitas data perlu dilakukan uji normalitas dengan
menggunakan uji Shapiro-Wilk, distribusi data dikatakan normal jika nilai p >
0,05 dan tidak normal jika hasil p < 0,05. Uji normalitas Shapiro-Wilk digunakan
jika jumlah sampel 50, pada penelitian ini jumlah sample sebanyak 36 orang
43
sehingga cocok menggunakan uji Shapiro-Wilk. Data-data tersebut akan disajikan
dalam bentuk tabel.
4.8.2.2 Analisa Bivariate
1. Homogen/sejenis
Uji homogenitas menggunakan metode levene’s. Kelompok dikatakan
homogen apabila hasil p value > 0,05. Dimana uji signifikansi 0,05 atau taraf
kepercayaan 95%. Hasil analisa disimpulkan sebagai berikut:
1. Menolak Ho (menerima Ha) bila diperoleh nilai p < 0,05
2. Menerima Ho (menolak Ha) bila diperoleh nilai p > 0,05
Perhitungan uji statistik menggunakan perhitungan dengan system
komputerisasi SPSS 16.0.
2. Metode analisis statistik
Metode analisis statistik ini untuk mengetahui perubahan dua populasi/
kelompok data yang independent yaitu kelompok kontrol dan kelompok intervensi
yang mendapatkan Terapi jus Tomat dan jus apel terhadap kadar kolesterol darah.
Teknik analisis yang digunakan untuk mengetaui kadar kolesterol sebelum
dan sesudah diberikan jus tomat dan jus apel menggunakan uji statistik paired t-
test jika data berdistribusi normal, dan jika data tidak berdistribusi normal
menggunakan uji Wilcoxon yang merupakan nonparametric test . Sedangkan
untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara kelompok yang diberi jus tomat
dan jus apel menggunkakan uji statistik independent t-test jika data berdistribusi
normal, dan jika data tidak berdistribusi normal menggunakan uji mann-Whitney
U test yang merupakan nonparametric test .
44
Ada tidaknya perbedaan yang bermakna sebelum dan sesudah dilakukan
intervensi daat diketahui melalui dua cara, pertama harga t hitung dibandingkan
dengan harga t tabel sehingga diperoleh interpretasi. Ketentuan pengujian adalah
bia harga t hitung lebih besar dari harga t tabel maka H0 ditolak. Cara yang kedua,
digunakan niai probabilitas berdasarkan tingkat kemaknan 95% (α 0,05). Apabila
distribusi tidak normal menggunakan uji Mann Whitney. Perhitungan uji statistik
menggunakan perhitungan dengan sistem SPSS 16.0.
4.9 Etika Penelitian
Masalah etika pada penelitian yang menggunakan subjek manusia menjadi
isu sentral yang berkembang saat ini. Penelitian hampir 90% subjek yang
dipergunakan adalah manusia, maka peneliti harus memahami prinsip-prinsip
etika penelitian. Apabila hal ini tidak dilaksanakan, maka peneliti akan melanggar
hak-hak (otonomi) manusia yang kebetulan sebagai klien. Peneliti sering
memperlakukan subjek penelitian seperti memperlakukan kliennya, sehingga
subjek harus menurut semua anjuran yang diberikan. Padahal pada kenyataannya
hal ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip etika penelitian.
Dalam melakukan penelitian ini , masalah etika meliputi :
1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)
Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subyek untuk mendapatkan
informasi yang terbuka berkaitan dengan jalannya penelitian serta memiliki
kebebasan menentukan pilihan dan bebas dari paksaan untuk berpartisipasi
dalam kegiatan penelitian (autonomy)
45
2. Kerahasiaan (Confidentiality)
Setiap orang mempunyai hak-hak dasar individu termasuk privasi dan
kebebasan individu dalam memberikan informasi. Setiap orang berhak untuk
tidak memberikan apa yang diketahuinya kepada orang lain.Oleh sebab itu,
peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas dan
kerahasiaan identitas subjek. Peneliti seyogyanya cukup menggunakan coding
sebagai pengganti identitas responden.
3. Keadilan dan Keterbukaan (Respect for Justice an Inclusiveness)
Menurut peneliti di dalam hal ini menjamin bahwa semua subjek penelitian
memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama, tanpa membedakan
jender, agama, etnis, dan sebagainya,serta perlunya prinsip keterbukaan dan
adil pada kelompok.Keadilan dalam penelitian ini pada setiap calon
responden, sama-sama diberi intervensi
46
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Gambaran Dan LokasiPenelitian
Penelitian ini dilakukan di pos bindu wilayah kerja puskesmas bendo.
Dimana posbindu tersebar di 5 desa yaitu desa pinkuk, desa setren, desa
bulugledeg, desa lemahbang dan desa tegalarum yang mengambil 36 orang
sebagai sample. Puskesmas bendo ini berlokasi di Jl. Raya Bendo No.116
Dengan Kode Pos 63384. Pelayanan di puskesmas bendo dibuka setiap hari senin-
jumat dari pukut 07.30 sampai pasien habis. Setiap bulannya puskesmas bendo
melakukan kunjungan rutin di posbindu pada minggu pertama atau kedua, dimana
anggota dari posbindu ini terdiri atas lansia dan masyarakat dengan usia produktif.
Dalam pelaksanaan kegiatan rutin tersebut setiap posbindu di kunjungi
kurang lebih 3 tenaga kesehatan yaitu 2 perawat dan 1 bidan. Di Posbindu tersebut
mencakup pemeriksaan tekanan darah, gula darah, asam urat dan kolesterol. Pada
pasien yang pada saat pemeriksaan ditemukan suatu penyakit misalnya kolesterol
tinggi atau hiperkolesterolemia akan diberikan edukasi mengenai pola hidup sehat
yang sesuai oleh tenaga kesehatan. Selain kegiatan posbindu, puskesmas juga
mengadakan program senam lansia, namun belum rutin dilaksanakan.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 april – 12 mei 2018 dengan
jumlah responden sebanyak 36 orang dengan kolesterol tinggi.Minggu pertama
pada tanggal 23 april populasi dikumpulkan disatu posbindu untuk dilakukan
penentuan sample sebanyak 36 orang dan pemberian inform konsen. Dari 36
47
responden di bagi menjadi 2 kelompok yaitu 18 orang sebagai kelompok
perlakuan dan 18 orang sebagai kelompok kontrol. Kemudian pada tanggal 24-26
april dilakukan pretest pada 36 responden dengan cara mengunjungi setiap
rumah. Pada tanggal 27 april – 03 mei 2018 kelompok perlakuan di berikan terapi
jus tomat setiap hari setelah sarapan dan dilakukan observasi terkait aktivitas dan
makanan yang di konsumsi setiap harinya selama 7 hari penelitian. Kemudian
pada tanggal 04 mei 2018 dilakukan postest pada kelompok perlakuan.
Selanjutnya pada tanggal 05 – 11 mei 2018 kelompok kontrol diberikan jus apel
setiap hari setelah sarapan dan dilakukan observasi terkait aktivitas dan makanan
yang di konsumsi setiap harinya selama 7 hari penelitian. Pada tanggal 12 mei
dilakukan postest pada kelompok kontrol.
5.1.2 Data UmumResponden
1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden pemberian terapi jus tomat dan jus
apel berdasarkan jenis kelamin di posbindu wilayah kerja
puskesmas bendo pada bulan april-mei 2018 (n=36).
Berdasarkan tabel 5.1 diatas, dapat diketahui bahwa jenis kelamin laki-laki
sebanyak 17 orang (47,2%) dan jenis kelamin perempuan sebanyak 19 orang
(52,8%).
No Jenis kelamin Frekuensi Presentase (%)
1 Laki-laki 17 47,2
2 Perempuan 19 52,8
Total 36 100
48
2. Distribusi Responden Berdasarkan Usia
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan usia pada
bulan april-mei 2018 di posbindu puskesmas bendo (n=36)
Jenis Kelamin Usia
Mean SD Maksimal Minimal
Laki-laki 47,00 2,66 51 43
Perempuan 51,89 4,79 58 43
Hasil penelitian menunjukkan pada usia jenis kelamin laki-laki memiliki
rerata 47 tahun (SD 2,66) dengan nilai maksimal 51 tahun dan minimal 43 tahun.
Sedangkan usia pada jenis kelamin perempuan memiliki rerata 51,89 tahun (SD
4,79) dengan usia maksimal 58 tahun dan nilai minimal 43 tahun.
3. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Pekerjaan Pada Bulan April-Mei 2018 di Posbindu Puskesmas
Bendo (n=36).
Pekerjaan Frekuensi Presentase (%)
Tidak bekerja/IRT 12 33,3
Petani 11 30,6
Pedagang 9 25,0
Wiraswasta 4 11,1
Total 36 100
Hasil menunjukkan bahwa responden mayoritas tidak bekerja sebanyak 12
orang (33,3%), kemudian sebagai petani sebanyak 11 orang (30,6%), pedagang
sebanyak 9 orang (25,9%) dan wiraswasta sebanyak 4 orang (11,1%).
49
4. Distribusi responden berdasarkan pendidikan
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Pendidikan Pada Bulan April-Mei 2018 Di Posbindu Puskesmas
Bendo (n=36)
Pendidikan Frekuensi Presentase
SD 14 38,8
SMP 20 55,6
SMA 2 5,6
TOTAL 36 100,0
Hasil menunjukkan bahwa responden yang memiliki pendidikan SD
sebanyak 14 orang (38,8%), kemudian yang memiliki pendidikan SMP sebanyak
20 orang (55,6%) dan yang berpendidikan SMA sebanyak 2 orang (5,6%).
5.1.3 Data Khusus Responden
1. Rerata kadar kolesterol darah sebelum dan sesudah di berikan terapi jus tomat.
Tabel 5.4 Rerata Kadar Kolesterol Darah Sebelum Dan Sesudah Diberi Jus
Tomat Pada Bulan April-Mei 2018 Di Posbindu Puskesmas
Bendo(n=18)
Kadar Kolesterol Darah Sebelum
Diberikan Jus Tomat
Sesudah
Diberikan Jus Tomat
Mean (rata-rata) 224,50 200,7
Minimal 203 176
Maksimal 255 220
SD 16,3 12,9
p value normalitas 0,202 0,421
p value dependent T-test 0,000
Dari hasil analisis terdapat perubahan kadar kolesterol darah sebelum dan
sesudah diberikan jus tomat. Hal ini dapat dilihat dari nilai rerata (mean) sebelum
diberikan jus tomat adalah 224,50 mg/dl, kemudian sesudah diberikan jus tomat
selama 1 minggu berubah menjadi 200,7 mg/dl. Selain itu juga dapat dilihat dari
nilai p value dependent T-Test yang didapatkan hasil p = 0,000.
50
Karena nilai p kurang dari α (α = 0,05), maka hal ini berarti H0 ditolak dan
H1 diterima yang artinya ada perbedaan yang signifikan antara kadar kolesterol
darah sebelum dan sesudah diberikan jus tomat.
2. Rerata kadar kolesterol darah sebelum dan sesudah diberikan jus apel.
Tabel 5.5 Rerata Kadar Kolesterol Darah Sebelum Dan Sesudah Diberikan Jus
Apel Pada Bulan April-Mei 2018 Di Posbindu Bendo (n=36).
Kadar Kolesterol Darah Sebelum
Diberikan Jus Apel
Sesudah
Diberikan Jus Apel
Mean (rata-rata) 214,5 mg/dl 197,9 mg/dl
Minimal 205 mg/dl 172 mg/dl
Maksimal 228 mg/dl 214 mg/dl
SD 7,27 11,4
p value normalitas 0,277 0,312
p value dependent T-test 0,001
Dari hasil analisis terdapat perubahan kadar kolesterol darah sebelum dan
sesudah diberikan jus apel. Hal ini dapat dilihat dari nilai rerata (mean) sebelum
diberikan jus apel adalah 214,5 mg/dl, kemudian sesudah diberikan jus apel
selama 1 minggu berubah menjadi 197,9 mg/dl. Selain itu juga dapat dilihat dari
nilai p value dependent T-Test yang didapatkan hasil p = 0,001. Karena nilai p
kurang dari α (α = 0,05), maka hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima yang
artinya ada perbedaan yang signifikan antara kadar kolesterol darah sebelum dan
sesudah diberikan jus apel.
51
3. Rerata kadar kolesterol darah antara kelompok jus tomat dan jus apel.
Tabel 5.6 Rerata Kadar Kolesterol Darah Antara Kelompok Jus Tomat Dan Jus
Apel Pada Bulan April-Mei 2018 Di Posbindu Puskesmas Bendo
(n=36).
Tendensi Sentral Kelompok
Jus Tomat Jus Apel
Mean 22,16 15,55
SD 9,87 9,07
N 18 18
Min-Max 8,00-39,00 2,00-33,00
p value homogenitas 0,456
T 2,092
p value independent T-Test 0,044
Dari uji homogenitas dengan uji levine statistik selisih, didapat hasil sebesar
0,456 dimana p-value > 0,05 sehingga data tersebut bersifat homogen. Dari hasil
analisis menggunakan uji independent T-test nilai p value= 0,044 berarti ada
perbedaan yang bermakna antara pemberian jus tomat maupun jus apel atau
dengan kata lain sama-sama efektifnya antara jus tomat dan jus apel. Jika dilihat
dari nilai rerata, kelompok jus tomat didapatkan hasil sebesar 22,16 mg/dl dan
untuk kelompok jus apel didapatkan rerata sebesar 15,55 mg/dl sehingga dapat
diartikan jika jus tomat lebih efektif dibandingkan dengan jus apel.
5.2 Pembahasan
5.2.1 Rerata Kadar KolesterolDarah Sebelum Dan Sesudah Diberi Jus
Tomat
Dari hasil penelitian menunjukkan rerata kadar kolesterol darah sebelum
dan sesudah diberikan terapi jus tomat. Berdasarkan analisa penelitian sesudah
diberikan terapi jus tomat terdapat penurunan kadar kolesterol darah antara
sebelum dan sesudah diberikan terapi. Pengaruh terapi jus tomat terhadap
52
perubahan kadar kolesterol darah telah dilakukan uji statistik dengan
menggunakan paired t-test dengan bantuan spss 16. Karena nilai p-value lebih
kecil dari nilai (α), maka Ho ditolak dan H1 diterima, ada perbedaan yang
signifikan pada terapi jus tomat terhadap perubahan kadar kolesterol darah.
Hal ini didukung oleh teori Anwar (2016), Kandungan vitamin A, B, dan B3
pada tomat dipercaya dapat mencegah penyakit jantung, menurunkan kolesterol
atau LDL pada darah. Selain itu juga, Senyawa likopen pada tomat dapat
menurunkan resiko terkena kanker, terutama kanker prostat, lambung,
tenggorokan dan kanker usus besar, likopen juga terbukti efektif sebagai
antioksidan. Selain itu juga ditemukan bahwa gel warna kuning yang
menyelubungi biji tomat juga dapat mencegah pengumpalan dan pembekuan
darah atau penyebab stroke dan penyakit jantung.
Pada penelitian ini saat wawancara mayoritas masyarakat lebih memilih
jus tomat, karena jus tomat tidak membutuhkan dana yang cukup banyak dan
hanya membutuhkan tomat saja yang mudah sekali dijumpai di dapur maupun
dikebun. Hasil dari penelitian yang dilakukan pada tanggal 23 april sampai 13 mei
2018 didapatkan hasil bahwa terdapat perubahan kadar kolesterol darah sebelum
dan sesudah diberikan terapi jus tomat. Peneliti menerapkan dengan cara
menyiapkan 200gr buah tomat yang sudah dicuci dan memblendernya dengan
100cc air matang yang diberikan setiap pagi setelah sarapan selama 7 hari. Hasil
perbedaan tersebut diperoleh dari hasil lembar observasi yang dilakukan pada
responden kemudian dianalisis dengan uji statistik, sehingga terdapat hasil
perbedaan pada kadar kolesterol darah sebelum dan sesudah diberikan terapi yaitu
53
nilai rerata pre-test 224,50 mg/dl dan nilai rerata post-test 200,7 mg/dl. Pada
penelitian ini didapatkan penurunan kadar kolesterol darah sebanyak 22,16 mg/dl
dalam kurun waktu 1 minggu. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Dewi Masithoh dan Aryu Chandra (2016) dengan judul pengaruh
pemberian jus tomat berkulit dan tanpa kulit terhadap penurunan kadar kolesterol
LDL pada lanjut usia Hiperkolesterolemi, dimana jus tomat terbukti dapat
menurunkan 18-19% kadar kolesterol dalam darah.
Berdasarkan hasil teori diatas diketahui bahwa terapi jus tomat terhadap
perubahan kadar kolesterol darah terdapat pengaruh yang signifikan pada orang
dewasa dengan hiperkolesterolemia.
5.2.2 Rerata Kadar Kolesterol Darah Sebelum Dan Sesudah Diberikan Jus
Apel
Dari hasil penelitian menunjukkan rerata kadar kolesterol darah sebelum
dan sesudah diberikan terapi jus apel. Berdasarkan analisa penelitian sesudah
diberikan terapi jus apel terdapat penurunan kadar kolesterol darah antar sebelum
dan sesudah diberikan terapi. Pengaruh terapi jus tomat terhadap perubahan kadar
kolesterol darah telah dilakukan uji statistik dengan menggunakan paired t-test
dengan bantuan spss 16. Karena nilai p-value lebih kecil dari nilai (α), maka Ho
ditolak dan H1 diterima, ada perbedaan yang signifikan pada terapi jus tomat
terhadap perubahan kadar kolesterol darah.
Hal ini didukung oleh teori Wijoyo (2009) yang menyatakan kandungan
pektin pada buah apel merupakan serat larut dalam air yang berperan menurunkan
kadar kolesterol jahat atau LDL yang dapat menyumbat pembuluh darah. Pada
saat yang sama, pektin juga menaikkan kadar kolesterol baik atau HDL. Semakin
54
tinggi tingkat HDL seseorang, semakin rendah oang tersebut berisiko terkena
penyakit jantung. Kerja pektin yang terdapat pada jus apel sangat cepat. Karena
itu, begitu selesai meminum jus apel, proses pembuangan lemak langsung
berlangsung.
Selain itu juga menurut Eriko (2016), Apel mengandung flavanoid,
polifenol, dan vitamin C. Unsur-unsur tersebut bekerja sebagai anti oksidan untuk
melindungi tubuh dari bakteri dan virus yang mengancam keselamatan.
Kandungan beta-karoten atau vitamin A dalam buah apel mampu melawan kanker
dan menurunkan kolesterol. Buah apel juga memiliki turunan vitamin B komplek,
seperti tiamin, riboflavin, dan piridoksan. Selain itu juga, apel yang mengandung
serat larut berfungsi sebagai persaingan lemak dalam usus. Nutrisi yang saling
berkaitan tersebut akan mengakibatkan penurunan penyerapan LDL atau Low
Density Lipoprotein dan melebihkan produksi atau penyerapan kadar HDL.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa buah apel dapal menurunkan kadar
kolesterol jahat dan memperbanyak jumlah kolesterol baik.
Hal ini merupakan sebuah terapi kesehatan yang menggunakan jus apel
dimana pembuatannya yang mudah dan tidak ada kriteria khusus untuk jenis
apelnya, selain itu juga tidak membutuhkan dana yang cukup banyak karena
hanya membutuhkan apel saja yaang mudah sekali dijumpai di pasar-pasar. Hasil
dari penelitian yang dilakukan pada tanggal 23 april sampai 13 mei 2018
ddapatkan hasil bahwa terdapat perubahan kadar kolesterol darah sebelum dan
sesudah diberikan terapi jus apel. Peneliti menerapkan dengan cara menyiapkan
200gr buah apel yang sudah dicuci dan memblendernya dengan 100cc air matang
55
yang diberikan setiap pagi setelah sarapan selama 7 hari. Hasil perbedaan tersebut
diperoleh dari hasil lembar observasi yang dilakukan pada responden kemudian
dianalisis dengan uji statistik, sehingga terdapat hasil perbedaan pada kadar
kolesterol darah sebelum dan sesudah diberikan terapi yaitu nilai rerata pre-test
214,5 mg/dl dan nilai rerata post-test 197,9 mg/dl. Dari penelitian menggunakan
jus apel ini didapatkan penurunan kadar kolesterol sebanyak 15,55 mg/dl dalam
kurun waktu pemberian 1 minggu. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Darsini (2015) dengan judul pengaruh konsumsi jus apel terhadap
penurunan kolesterol darah pada penderita hipertensi, dimana apel juga dapat
menurunkan 15-20% kadar kolesterol dalam darah.
Berdasarkan hasil dari teori diatas dapat diketahui bahwa terapi jus apel
terhadap perubahan kadar kolesterol darah memberikan pengaruh yang signifikan
terdahap orang dewasa dengan hiperkolesterolemia.
5.2.3 Efektivitas Antara Terapi Jus Tomat Dan Jus Apel Terhadap
Perubahan Kadar Kolesterol Darah Pada Orang Dewasa Dengan
Hiperkolesterolemia
Sebelum dilakukan uji Independent T-Test peneliti melakukan uji
homogenitas untuk mengetahui apakah data homogen atau tidak. Hasil dari uji
homogenitas didapatkan hasil data yang homogen. Berdasarkan hasil penelitian
diatas menunjukkan bahwa ada perbedaan efektivitas antara kadar kolesterol
darah yang diberikan terapi jus tomat dan jus apel menggunakan uji independent
t-test dengan bantuan spss 16. Didapatkan p-value lebih dari (α) sehingga dapat
disimpulkan Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti ada perbedaan efektivitas
antara terapi jus tomat dan jus apel terhadap kadar kolesterol darah pada orang
56
dewasa dengan hiperkolesterolemia. Berdasarkan analisa diketahui bahwa rerata
penurunan kadar kolesterol darah dengan terapi jus tomat lebih besar
dibandingkan dengan jus apel.
Adanya efektivitas terapi jus tomat dan jus apel terhadap perubahan kadar
kolesterol darah ini disebabkan karena kedua terapi tersebut sama-sama efektif
untuk menurunkan kadar kolesterol darah. Kedua terapi tersebut mempunyai
kandungan serat/vitamin yang dapat menekan LDL dalam darah.
Secara umum, hasil penelitian ini sejalan dengan kebenaran dari teori
mengenai tomat yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah (Anwar,2016).
Apel yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah pada pasien
hiperkolesterolemia menurut Wijoyo (2009) dan Eriko (2016).
Berdasarkan teori dan hasil ini, diketahui bahwa kedua terapi tersebut
terbukti sama-sama efektif dalam menurunkan kadar kolesterol darah karena
kandungan serat atau vitamin pada jus tomat maupun jus apel. Tetapi jika dilihat
dari nilai rerata penurunan kadar kolesterol darah, lebih efektif menggunakan
terapi jus tomat dalam menurunkan kadar kolesterol pada penderita
hiperkolesterolemia.
57
5. 3 Keterbatasan Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mengakui adanya banyak
kelemahan dan kekurangan sehingga memungkinkan hasil yang ada belum
optimal atau belum bisa dikatakan sempurna. Banyak sekali kekurangan tersebut
antara lain :
1. Pada penelitian ini tidak menggunakan metode time series atau tidak
mengecek kadar kolesterol setiap harinya.
2. Tidak memvalidasi data terkait pertanyaan aktivitas harian responden.
58
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada perubahan kadar kolesterol darah sebelum dan sesudah diberikan terapi
Jus Tomat Pada Orang Dewasa Dengan Hipekolesterolemia Di Posbindu
Wilayah Puskesmas Bendo.
2. Ada perubahan kadar kolesterol darah sebelum dan sesudah diberikan terapi
Jus Apel Pada Orang Dewasa Dengan Hipekolesterolemia Di Posbindu
Wilayah Puskesmas Bendo.
3. Ada perbedaan efektivitas antara pemberian terapi Jus Tomat Dan Jus Apel
Pada Orang Dewasa Dengan Hiperkolesterolemia Di Posbindu Wilayah
Puskesmas Bendo dengan hasil lebih efektif menggunakan terapi jus tomat
dengan rerata penurunan sebanyak 22,16 mg/dl.
59
6.2 Saran
1. Dapat diterapkan sebagai terapi non-farmakologi untuk mengatasi
hiperkolesterolemia.
2. Dapat dijadikan rujukan atau diterapkan dalam ilmu medikal bedah (KMB)
sebagai salah satu terapi non-farmakologis.
3. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai Hiperkolesterolemia
menggunakan metode time series untuk mengetahui berapa waktu yang
dibutuhkan terapi non-farmakologis ini dapat menurunkan kadar kolesterol
darah.
60
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, I. R. (2015). Pengaruh Pemberian Jus Tomat Terhadap Kadar
Kolesterol Dalam Darah Pada Pasien Hiperkolesterolemia Di Puskesmas
Bergas Kabupaten Semarang.
Antoni, R. Z. (2013). Pengaruh Konsusmsi Jus Apel Terhadap Penurunan
Kolesterol Darah Pada Penderita Hipertensi Di Dusun Pojok Desa
Curahmalang Kecamatan Sumobito Jombang. 190-193.
Anwar, K. (2016). Meraup Untung Melimpah Dengan Berkebun Tomat. Jawa
Barat: Villam Media.
Arini, S. 2016. Stop Gagal Ginjal Dan Gangguan Gangguan Ginjal Lainnya.
Yogyakarta : Istana Media.
Aribah, D. A. (2016). Pengujian Potensi Jus Tomat sebagai Terapi Herbal Pada
Tikus Putih Hiperkolesterolemik. Biogenesis Journal Ilmiah Biologi , 84-89.
Astawan, M. (2016). Sehat Dengan Rempah Dan Bumbu Dapur. Jakarta: Buku
Kompas.
Aziz, S. (2009). Penyembuh Penyakit Kolesterol, Hipertensi dan Jantung. Jakarta:
Sarana Pustaka Prima.
Darsini. (2015). Pengaruh Komsumsi Jus Apel Terhadap Penurunn Kolesterol
Darah pada Penderita Hipertensi. 16-20.
Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan.2017
Eriko. (2016). Cara Smart Bertanam APEL Di Lahan Sempit. Jawa Barat: Akar
Publishing.
https://kupdf.com/queue/sopkolesterol_58ecb7d4dc0d604b2fda9800_pdf?queue_i
d=-1&x=1521007655&z=MjAzLjc4LjExNy45OA==
( Diakses pada tanggal 8 maret 2018, jam 13.55)
https://www.scribd.com/document/342556544/SOP-Pembuatan-Jus-Tomat-jus-
apel (Diakses pada tanggal 8 maret 2018, jam 13.55)
Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar: RISKESDAS. Jakarta: Balitbang
Kemenkes RI.
Kurniadi, d., & Nurramhmani, U. (2015). Stop Diabetes Hipertensi Kolesterol
Tinggi Jantung Koroner. Yogyakarta: Istana Media.
61
Lingga, L. (2012). Sehat dan Sembuh Dengan Lemak. Jakarta: PT Elex Media.
Mumpuni, Y., & Wulandari, A. (2011). Cara Jitu Mengatasi Kolesterol.
Yogyakarta: Andi Offset.
Nilawati, S., & Krisnatuti, I. (2008). Care Yourself, Kolesterol. Jakarta: Penebar
Plus.
Nur, D. Masithoh, & Chandra, A. (2014). Pengaruh Pemberian Jus Tomat
Berkulit Dan Tanpa Kulit (Lycopersicum Commune) terhadadap Penurunan
Kadar Kolesterol LDL pada Lanjut Usia Hiperkolesterolemia . Journal Of
Nutrition collage , 266-270.
Puskesmas Kecamatan Bendo.2017
Saparinto, C. (2013). Grow Your Own Vegetable. Yogyakarta: Lili Publisher.
Supriati, Y., & Siregar, F. (2015). Bertanam Tomat Di Pot. Jakarta Timur:
Penebar Swadaya.
Syukur, M., & Saputra, H. E. (2015). Bertanam Tomat Di Musim Hujan. Jakarta:
Penebar Swadaya.
WHO.2013
Wibisono, R. H. (2014). Pengaruh Jus Tomat Segar (Lycopersicon Eskulentum
Mill) Terhadap Kadar Trigliserida Dalam Darah Tikus Wistar Jantan Yang
Diberi Lipid Peroral. 547-551.
Wijoyo, P. M. (2009). Ramuan Penurun Kolesterol Dan Penolak Penyakit
Jantung Dan Stroke. Jakarta: Bee Media Indonesia.
62
Lampiran 1
63
64
Lampiran 2
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada
Yth. Calon Responden
Di Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Progam Studi
Ilmu Keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun,
Nama : Vivi Pristya Indrawati
NIM : 201402108
Bermaksud melakukan penelitian tentang berjudul “Efektivitas
Pemberian Jus Tomat dan Jus Apel Terhadap Perubahan Kadar Kolesterol Pada
Orang Dewasa Dengan Hiperkolesterolemia Di Pos Bindu Puskesmas Bendo”.
Sehubungan dengan ini, saya mohon kesediaan saudara untuk bersedia menjadi
responden dalam penelitian yang akan saya lakukan. Kerahasiaan data pribadi
saudara akan sangat kami jaga dan informasi yang akan saya gunakan untuk
kepentingan penelitian.
Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kesediaan saudara saya
ucapkan terima kasih.
Madiun, Maret 2018
Peneliti
Vivi Pristya Indrawati
201402108
65
Lampiran 3
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(Informed Consent)
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Umur :
Alamat :
Setelah saya mendapatkan penjelasan mengenai tujuan, manfaat, jaminan
kerahasiaan dan tidak adanya resiko dalam penelitian yang akan dilakukan oleh
mahasiswa Program Studi Keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun
yang bernama Vivi Pristya Indrawatimengenai judul “Efektivitas Pemberian Jus
Tomat Dan Jus Apel Terhadap Perubahan Kadar Kolesterol Pada Orang Dewasa
Dengan Hiperkolesterolemia Di Pos Bindu Puskesmas Bendo”. Saya mengetahui
bahwa informasi yang akan saya berikan ini sangat bermanfaat bagi pengetahuan
keperawatan di Indonesia. Untuk itu saya akan memberikan data yang diperlukan
dengan sebenar-benarnya. Demikian penyataan ini saya buat untuk dipergunakan
sesuai keperluan.
Madiun, Maret 2018
Responden
66
Lampiran 4
KUESIONER RESPONDEN
Nama : ......................................................................
Tempat, Tanggal Lahir/Usia : ............................................./........................
BB : ...................................................................
Alamat : ......................................................................
Pekerjaan : ......................................................................
Pendidikan Terakhir : ......................................................................
Jenis Kelamin : L/P (Lingkari salah satu)
Berapa lama menderita kolesterol :......................................................................
Dalam pengobatan kolesterol : Ya/ Tidak (coret yang tidak perlu )
Mempunyai riwayat penyakit jantung : Ya / Tidak
Makanan yang sering di konsumsi : (beri tanda cek )
o Gorengan
o Ayam goreng
o Sate/Gule
o Mengandung santan
o Lain-lainnya sebutkan :.................................................................................
No Kadar Kolesterol
Pre-test Post-test
Kode responden :
67
Lampiran 5
CATATAN PERKEMBANGAN RESPONDEN
Hari Ke- Aktivitas Makanan Yang Di Konsumsi
68
Lampiran 6
SOP PEMERIKSAAN KOLESTEROL
KOLESTEROL
No. Dokemen : 800 / / SOP /UKP/ II
/ 2016
SOP UKP
Tanggal terbit : Februari 2016
No. Revisi :
Halaman : 1/1
A. Pengertian Serangkaian tindakan untuk pemeriksaan kolesterol.
B. Tujuan Untuk mengetahui kadar kolesterol darah
C. Kebijakan Tata laksana laboratorium
D. Referensi
E. Alat dan
Bahan
1. Easy Touch / Mesco Monitor
2. Alkohol Pad
3. Strip Kolesterol Easy Touch / mesco
4 Tisu
5. Lanset
F. Prosedur Diagram Alir
1. Ambil darah dengan cara
mengusap
ujung jari dengan Alkohol
Pad.
2. Tusuk Ujung jari dengan
Lanset, usap
darah pertama yang keluar
dengan
tissue.
3. Ambil darah berikutnya,
masukkan
kedalam Strip Kolesterol,
tunggu /
baca hasil ± 15 detik ada
dalam
monitor.
G. Hal yang
perlu diperhati-
kan
Sebaiknya untuk pemeriksaan kolesterol pasien
dianjurkan berpuasa.
H. Unit Terkait
I. Dokumen
Terkait
Tunggu dan baca hasil
Ambil darah berikutnya, masukkan pada
strip kolesterol
Usap darah pertama dengan tisu
Ambil darah pada ujung jari
69
STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR
STANDARD
OPERASIONAL
PROSEDUR
PEMBUATAN JUS TOMAT
PENGERTIAN Tindakan pembuatan Jus Tomat pada pasien
Hiperkolesterolemia untuk menurunkan kadar kolesterol
darah.
TUJUAN Menurunkan kadar kolesterol darah.
KEBIJAKAN Klien yang menderita hiperkolesterolemia
PETUGAS Tim penelitian
ALAT DAN
BAHAN
1. Tomat 200 gram
2. Air 100cc
3. Gelas ukur
4. Blender
5. Pisau
PROSEDUR
PELAKSANAAN
A. Tahap Prainteraksi
1. Mencuci tangan
2. Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur
pembuatan jus tomat
3. Menanyakan persetujuan klien (Informed
Consen)
C. Tahap Kerja
1. Persiapan Alat dan Bahan
Pisau
Blender
Gelas ukur
Sendok
Tomat 200gram
2. Langkah kerja
Melakukan pemeriksaan kadar
kolsterol darah.
Menyiapkan 200 gram tomat
Menyiapkan blender
Potong kecil tomat lalu masukkan
dalam blender
Tambahkan air 100cc
Blender sampai halus
Tuangka kedalam gelas 200cc lalu
minum 1x sehari sehabis makan
pagi selama 7 hari
70
Lakukan pemeriksaan kadar
kolesterol darah
D. Tahap Terminasi
1. Berpamitan dengan klien
2. Membersihkan alat
3. Merapikan alat
4. Mencuci Peralatan
5. Mencuci tangan
6. Salam
71
STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR
STANDARD
OPERASIONAL
PROSEDUR
PEMBUATAN JUS APEL
PENGERTIAN Tindakan pembuatan Jus apel pada pasien
Hiperkolesterolemia untuk menurunkan kadar
kolesterol darah.
TUJUAN Menurunkan kadar kolesterol darah.
KEBIJAKAN Klien yang menderita hiperkolesterolemia
PETUGAS Tim penelitian
ALAT DAN BAHAN 1. apel 200 gram
2. Air 100cc
3. Gelas ukur
4. Blender
5. Pisau
PROSEDUR
PELAKSANAAN
A. Tahap Prainteraksi
1. Mencuci tangan
2. Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pembuatan
jus apel
3. Menanyakan persetujuan klien (Informed
Consen)
C. Tahap Kerja
1. Persiapan Alat dan Bahan
Pisau
Blender
Gelas ukur
Sendok
Apel 200gram
2. Langkah kerja
Melakukan pemeriksaan kadar kolsterol
darah.
Menyiapkan 200 gram tomat
Menyiapkan blender
Potong kecil apel lalu masukkan dalam
blender
Tambahkan air 100cc
Blender sampai halus
Tuangka kedalam gelas 200cc lalu
minum 1x sehari sehabis makan pagi
72
selama 7 hari
Lakukan pemeriksaan kadar kolesterol
darah
D. Tahap Terminasi
1. Berpamitan dengan klien
2. Membersihkan alat
3. Merapikan alat
4. Mencuci Peralatan
5. Mencuci tangan
6. Salam
73
Lampiran 7
74
75
Lampiran 8
76
Lampiran 9
Respo-
Nden
Makanan Yang Di Konsumsi Selama Penelitian Aktivitas Penurunan
1 2 3 4 5 6 7
1 Tempe
Sayur Nangka
Krupuk
Ayam
Goreng
Sayur Sop
Tempe
Tahu
Sayur Asam
Telur
Goreng
Botok
Tempe
Sayur Bening
Tahu, Tempe
Rendang
Berkebun 27
2 Tahu
Tempe
Soto
Krupuk
Nasi
Goreng
Telur
Goreng
Ikan Asin
Sayur
Terong
Tempe
Sayur Sop
Telur
Goreng
Oseng
Kangkung,
Tempe
Tumis
Kacang
Panjang,
Tahu
Bekerja
menjaga
toko
23
3 Telur, Tempe Sayur Sop,
Mie Instan
Ikan Asin,
Sayur
Asem
Ayam
Goreng
Mie Instan,
Nasi Goreng
Ikan Laut Tahu
Tempe
Berkebun 35
4 Botok
Lamtoro, Tahu
Tahu, Tempe Telur,
Sayur Sop
Sayur
Nangka,
Tempe
Tumis
Kangkung,
Tempe
Ikan Asin,
Sayur Terong
Sayur
Bening
Bakwan
Jagung
Berkebun 33
5 Gorengan, Nasi
Pecel
Tumis
Kangkung,
Tempe
Rawon,
Ayam
Rawon Telur Garang Asem
Pisang
Sate
Mie Instan
Dirumah
saja 39
6 Soto, Cap Cai Ayam, Tahu,
Tempe
Tumis
Jagung,
Tumis
Wortel,
Ayam,
Telur
Telur, Tahu,
Tempe
Sayur
terong
Berdagang 19
77
Telur Tahu,
Tempe
Telur
goreng
7 Nasi pecel
Tahu,tempe
Tahu Telur Gule Nasi Jotos Sayur
bobor, ikan
asin, tempe
Sop, Tempe Tahu
kecap
Ayam
goreng
Dirumah
saja 27
8 Sayur lodeh,
Ayam
Tahu, Tempe Ikan Asin,
Sayur
Asem
Nasi
Goreng,
Telur
Ayam
Goreng,
sayur terong
Tempe Goreng,
Sayur Asem
Botok
tempe,
Tahu
Berjualan 12
9 Sayur Asem,
Tempe
Nasi Goreng,
Sayur Sop
Sayur
Lodeh,
Tiwul
Sambal
Terong,
Tempe
Sayur Sop,
Tahu
Sop, Nasi
Goreng
Ayam
goreng
Tahu
Berjualan 31
10 Sayur Sop,
Tempe
Nasi Jotos,
Telur
Nasi Jotos,
Tempe,
Tahu
Nasi Pecel,
Sayur Sop
Sayur
Asem, Tahu
Tahu, Nasi
Goreng
Sayur
nangka,
ikan asin,
telur
Jualan
kelilng 19
11 Nasi goreng,
tempe, sayur
sop
Sayur asem,
tempe
goreng, tahu
Sayur sop,
tempe,
ayam
Ayam,
tumis
kangkung
Tumis
kangkung,
tempe
Rawon, Tempe Telur
balado,
tahu
Berkebun 25
12 Nasi
goreng,nasi
jotos
Sayur asem,
tempe
Telur,
sayur sop
Ayam,
sayur sop
Sayur asem,
tahu
Nasi jotos,
Tempe
Sayur
lodeh
Telur
Bersih
bersih
rumah 17
13 Sayur asem,
tempe
Tempe, sayur
lodeh
Ikan asin,
sayur asem
Sayur asem,
tempe
Tumis
kangkung,
Tempe, telur Belut
goreng,
Bersih
bersih 18
78
tempe sayur
lodeh
rumah
14 Telur, Sop Sayur lodeh
tahu, tempe
Tempe,
nasi
goreng
Nasi jotos,
tahu telur
Sarden, nasi
goreng
Tumis tempe,
tahu telur
Tepo
lodeh
Telur
goreng
Menjaga
anak 8
15 Ayam, pisang Singkong,
tempe
Tumis
kangkung,
tempe
Soto Soto Telur goreng Lele
goreng
tempe
berkebun 35
16 Tumis
kangkung, nasi
goreng
Nasi jotos,
tumis
kangkung,
tempe
Sayur sop,
tempe
Tempe,
Tahu,
terong
Mie instan,
sayur
bening
Tumis
kangkung,
tempe
Ayam
Goreng
Sayur Sop
Berdagang 10
17 Nasi goreng,
Tumis wortel,
ayam, tempe
Tumis
kangkung,
tempe
Tempe,
tahu, sop
Ayam, Sop,
tumis
kangkung
Tumis
kangkung,
tempe, tahu
Tahu, tempe,
terong
Botok
udang
tahu
Berdagang 12
18 Telur, sawi,
Tahu, tempe
Tahu, tempe,
telur
, Sop,
tempe
Tempe,
tahu, Sop
Sayur asem,
tempe, tahu
Tempe, tahu,
terong, telur
Ikan Asin
Sayur
Terong
Tempe
Jualan 9
19 Nasi jotos, nasi
pecel, telur
Nasi pecel,
mie instan,
nasi goreng
Nasi
goreng,
nasi jotos,
nasi
goreng
Mie instan,
nasi jotos
Nasi
goreng, nasi
jotos, mie
instant
Mie instan,
sayur sop,
tempe
Capcay
telur
puyuh
Berkebun 16
79
20 Ayam goreng,
tumis
kangkung,
tempe
Tempe, tahu,
tumis wortel
Soto, telur Tempe,
tahu, nasi
jotos
Nasi
goreng, mie
instan
Telur, tempe Lele
goreng
Jualan
dirumah
2
21 Nasi jotos, ikan
asin, terong
Nasi goreng,
sayur sop
Telur,
ayam
goreng
Terong,
tahu, tempe,
nasi jotos
Nasi jotos,
ikan asin,
sayur asem
Sayur lodeh,
tempe, nasi
goreng
Botok
udang
Berkebun 8
22 Nasi goreng,
sayur asam,
tempe
Nasi goreng,
sop, ayam
goreng
Sayur sop,
ayam
goreng
Nasi jotos,
mie instan
Nasi
goreng, nasi
jotos
Tumis buncis,
tahu
Sayur
terong
Perkedel
kentang
Dirumah
saja 9
23 Tempe, sop,
nasi jotos
Tempe, tahu,
nasi goreng
Tempe,
sayur
lodeh
Tempe,
tumis
kangkung
Tumis
kangkung,
tumis
wortel,
tempe
Tempe, sop Ayam
Goreng
Sayur Sop
Berdagang 23
24 Nasi jotos,
tempe, tahu
Sayur lodeh
Tahu,tempe
Nasi
goreng,
tempe,
sayur sop
Sayur
nangka,
tempe, tahu
Tumis
kagkung,
ikan asin,
nasi jotos
Gorengan
Gule
Penyet
ayam
urap
Berkebun 3
25 Tumis sawi,
tempe, tahu
Sayur lodeh,
ikan asin,
nasi jotos
Sayur
bening,
tempe,
nasi jotos
Nasi
goreng, sop,
tempe
Sop, tempe,
nasi goreng
Nasi goreng,
tempe, mie
instan
Ikan Asin
Sayur
Terong
Tempe
Berkebun 10
80
26 Sayur asam,
tempe, nasi
goreng
Nasi goreng,
sayur asam,
tempe
Tempe,
tahu,
terong
Sayur asam,
ikan asin,
nasi jotos
Nasi jotos,
mie instan,
nasi goreng
Nasi goreng,
nasi jotos mie
instan
Ikan Asin
Sayur
Terong
Tempe
Dirumah
saja
28
27 Mie instan,
ikan asin, sayur
asem
Nasi jotos,
nasi goreng
Nasi jotos,
tempe
Ayam
goreng,
sayur sop
Sayur sop,
tahu, tempe
Tempe, telur,
tahu
Nasi jotos
tahu
Jualan
dirumah 7
28 Sayur asam
tempe, telur
Sayur lodeh,
ikan asin,
nasi jotos
Nasi jotos,
sayur
asem, ikan
asin,
tempe
Nasi pecel,
ikan asin,
sop
Sop, tempe,
tahu
Tahu, tempe,
nasi jotos
Sayur
bobor
Ayam
goreng
Jaga toko
14
29 Nasi pecel,
nasi jotos,
terong, tempe
Tempe, urap Sop,
tempe,
tahu
Tahu, telur Tempe, nasi
goreng
Nasi goreng,
ikan asin, sayur
asam
Ayam
Goreng
Sayur Sop
Berkebun 32
30 Nasi jotos,
gado-gado
Gado-gado,
ikan asin,
tahu , sop
Tempe,
rujak, nasi
goreng
Nasi
goreng,
tahu, tempe,
sop
Sayur
kangkung
Ayam
goreng
Tumis
kangkung,
tempe
Tumis
kangkung,
sop, ikan
asin
Berkebun
33
31 Nasi goreng,
sayur asam,
tempe
Nasi goreng,
sop, ayam
goreng
Sayur sop,
ayam
goreng
Nasi jotos,
mie instan
Nasi
goreng, nasi
jotos
Tumis buncis,
tahu
Sayur
nangka
Ikan asin
Telur
Jaga toko 19
81
goreng
32 Sop, tempe,
nasi goreng
Nasi goreng,
sop, tempe
Tumis
kangkung,
tempe
Telur,
tempe,
terong
Sayur lodeh,
tempe
Tempe, ikan
asin, sayur
asam
Sayur
asam
tahu
Jualan
keliling 16
33 Soto, nasi
jotos, nasi
goreng
Soto, ikan
asin, sop
Ayam
goreng,
ikan asin
sayur asam
Nasi
goreng, nasi
pecel, nasi
jotos
Soto, ayam Telur, ayam Ayam
Goreng
Sayur Sop
Berkebun 17
34 Nasi goreng,
nasi pecel,
ayam
Sayur asam,
ikan asin
Tumis
sawi,
tempe,
tahu
Tahu,
tempe,
tumis
jagung
Sayur
bening,
tempe, nasi
jotos
Nasi goreng,
soop, tempe
Nasi pecel
Gorengan
Jaga anak
di rumah 20
35 Nasi pecel,
nasi jotos
Rawon,
tempe, sayur
asem
Sayur
asam,
tempe,
nasi jotos
Nasi jotos,
sayur lodeh
Sayur asam,
tempe
Tempe, ikan
asin, sayur
asam
Ikan Asin
Sayur
Terong
Tempe
Berkebun 11
36 Nasi jotos, nasi
pecel, rujak
Sayur sop,
tempe
Tempe,
sayur
lodeh,
tumis
kangkung
Tumis
wortel telur
goreng
Ayam,
sayur sop
Sayur asam,
tempe, tahu
Ayam
Goreng
Sayur Sop
Berkebun 12
82
Lampiran 10
Lembar Tabulasi Data Kadar Kolesterol Darah
82
Kode
Responden Usia
Jenis
Kelamin Pekerjaan
Pendidikan Kelompok Pre Test Post Test Selisih
1 43 L Tidak Bekerja SMP Jus Tomat 240 213 27
2 46 L Wiraswasta SMP Jus Tomat 231 208 23
3 48 L Petani SD Jus Tomat 255 220 35
4 47 L Petani SD Jus Tomat 243 210 33
5 46 P Tidak Bekerja/Irt SMA Jus Tomat 215 176 39
6 54 P Pedagang SMP Jus Tomat 208 189 19
7 53 P Tidak Bekerja/ Irt SMP Jus Tomat 211 184 27
8 43 P Pedagang SMP Jus Tomat 210 198 12
9 44 L Wiraswasta SMP Jus Tomat 232 201 31
10 49 L Wiraswasta SMA Jus Tomat 219 200 19
11 44 L Petani SD Jus Tomat 236 211 25
12 48 P Tidak Bekerja/Irt SD Jus Tomat 227 210 17
13 57 P Tidak Bekerja/ Irt SD Jus Tomat 205 187 18
14 58 P Tidak Bekerja/ Irt SMP Jus Tomat 203 195 8
15 53 P Petani SMP Jus Tomat 217 182 35
16 53 P Pedagang SMP Jus Tomat 211 201 10
17 52 P Pedagang SMP Jus Tomat 223 211 12
18 47 L Pedagang SMP Jus Tomat 225 216 9
19 45 L Petani SD Jus Apel 216 200 16
20 49 L Pedagang SMP Jus Apel 210 198 2
21 50 L Petani SMP Jus Apel 218 210 8
22 58 P Tidak Bekerja/Irt SD Jus Apel 217 198 9
83
23 51 L Pedagang SMP Jus Apel 223 200 23
24 55 P Petani SD Jus Apel 209 206 3
25 54 P Tidak Bekerja/Irt SD Jus Apel 221 211 10
26 43 P Tidak Bekerja/Irt SMP Jus Apel 207 181 28
27 44 P Pedagang SMP Jus Apel 205 198 7
28 53 P Tidak Bekerja/Irt SMP Jus Apel 228 214 14
29 53 P Tidak Bekerja/Irt SMP Jus Apel 215 183 32
30 48 L Petani SD Jus Apel 205 172 33
31 49 L Wiraswasta SD Jus Apel 207 188 19
32 51 L Pedagang SD Jus Apel 211 195 16
33 53 P Petani SMP Jus Apel 218 201 17
34 56 P Tidak Bekerja/Irt SD Jus Apel 220 200 20
35 43 L Petani SMP Jus Apel 225 214 11
36 45 L Petani SD Jus Apel 206 194 12
76
Lampiran 11
Hasil Uji SPSS
a. Uji homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Selisih
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.568 1 34 .456
b. Uji normalitas
ANOVA
Selisih
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 393.361 1 393.361 4.375 .044
Within Groups 3056.944 34 89.910
Total 3450.306 35
Tests of Normality
Kelompok
_1
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
pre_test 1.00 .132 18 .200* .931 18 .202
post_test 1.00 .155 18 .200* .950 18 .421
Tests of Normality
kelompok_
2
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
pre_test 2.00 .129 18 .200* .939 18 .277
post_test 2.00 .169 18 .190 .942 18 .312
77
c. Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin
jenis_kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid laki-laki 17 47.2 47.2 47.2
perempuan 19 52.8 52.8 100.0
Total 36 100.0 100.0
d. Distribusi frekuensi berdasarkan usia
Statistics
perempuan
N Valid 19
Missing 0
Mean 51.8947
Median 53.0000
Mode 53.00
Std. Deviation 4.79461
Minimum 43.00
Maximum 58.00
e. Distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan
Statistics
pekerjaan
N Valid 36
Missing 0
Mean 2.1389
Median 2.0000
Std. Deviation 1.01848
Minimum 1.00
Maximum 4.00
Pekerjaan
Statistics
laki_laki
N Valid 17
Missing 0
Mean 47.0000
Median 47.0000
Mode 49.00
Std. Deviation 2.66927
Minimum 43.00
Maximum 51.00
78
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak bekerja 12 33.3 33.3 33.3
petani 11 30.6 30.6 63.9
pedagang 9 25.0 25.0 88.9
wiraswasta 4 11.1 11.1 100.0
Total 36 100.0 100.0
f. Distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sd 14 38.9 38.9 38.9
smp 20 55.6 55.6 94.4
sma 2 5.6 5.6 100.0
Total 36 100.0 100.0
g. Paired T-test pada kelompok jus tomat
79
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pre_test 224.5000 18 16.35723 3.85544
post_test 200.7778 18 12.98214 3.05992
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pre_test & post_test 18 .797 .000
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviatio
n
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 pre_test -
post_test
23.7222
2
9.88050 2.32886 18.8087
7
28.63568 10.186 17 .000
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
pre_test 18 203.00 255.00 224.5000 16.35723
post_test 18 176.00 220.00 200.7778 12.98214
Valid N (listwise) 18
80
h. Paired T-test pada kelompok jus apel
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pre_test 214.5000 18 7.27000 1.71356
post_test 197.9444 18 11.44024 2.69649
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pre_test & post_test 18 .703 .001
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 pre_test
-
post_test
16.5555
6
8.16897 1.92544 12.49322 20.61789 8.598 17 .000
i. Independent T-test
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
pre_test 18 205.00 228.00 214.5000 7.27000
post_test 18 172.00 214.00 197.9444 11.44024
Valid N (listwise) 18
81
Group Statistics
kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
selisih jus tomat 18 22.1667 9.87123 2.32667
jus apel 18 15.5556 9.07629 2.13930
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std.
Error
Differen
ce Lower Upper
selisih Equal
variances
assumed
.568 .456 2.092 34 .044 6.61111 3.16070 .18780 13.0344
2
Equal
variances
not assumed
2.092 33.763 .044 6.61111 3.16070 .18614 13.0360
8
Kelompok 1
Case Processing Summary
82
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
selisih 18 50.0% 18 50.0% 36 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
selisih Mean 22.1667 2.32667
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 17.2578
Upper Bound 27.0755
5% Trimmed Mean 22.0185
Median 21.0000
Variance 97.441
Std. Deviation 9.87123
Minimum 8.00
Maximum 39.00
Range 31.00
Interquartile Range 19.50
Skewness .131 .536
Kurtosis -1.225 1.038
Kelompok 2
Case Processing Summary
83
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
selisih 18 100.0% 0 .0% 18 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
selisih Mean 15.5556 2.13930
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 11.0420
Upper Bound 20.0691
5% Trimmed Mean 15.3395
Median 15.0000
Variance 82.379
Std. Deviation 9.07629
Minimum 2.00
Maximum 33.00
Range 31.00
Interquartile Range 12.00
Skewness .540 .536
Kurtosis -.352 1.038
76
Lampiran 12
Jadwal Kegiatan
Kegiatan Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
Pencarian Data
Awal
Pembuatan
Proposal
Sidang Proposal
Penelitian
Pembuatan Skripsi
Sidang Skripsi
93
Lampiran 13
Lembar Konsultasi
94
95
Lampiran 14
Foto Kegiatan Penelitian