efektivitas model pembelajaran tipe teams assisted ... · pada try out i kelas xii ipa tahun...

122
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED INDIVIDUAL (TAI) DAN THINK PAIR SHARE (TPS) DITINJAU DARI SIKAP PERCAYA DIRI PESERTA DIDIK PADA MATERI LIMIT FUNGSI KELAS XI IPA SMA KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2010/2011 TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika Diajukan oleh: ATIT INDRIYANI NIM : S851002002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: others

Post on 09-Oct-2019

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS

ASSISTED INDIVIDUAL (TAI) DAN THINK PAIR SHARE

(TPS) DITINJAU DARI SIKAP PERCAYA DIRI PESERTA

DIDIK PADA MATERI LIMIT FUNGSI KELAS XI IPA

SMA KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2010/2011

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika

Diajukan oleh: ATIT INDRIYANI NIM : S851002002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2011

Page 2: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Tesis ini kupersembahkan kepada:

1. Yudhi Iscahyono, suamiku tercinta yang senantiasa mendampingi langkahku

serta memberikan dukungan dan bimbingan baik moril maupun materiil.

2. Bapak Situr Amadi dan Ibu Siti Kundiyah, kedua orang tuaku yang terhormat

dan sangat memberikan segala kasih sayang dan serta dukungannya.

3. Putraku Hanif Irza Prambudi dan putriku Nely Layalial Putri yang sangat aku

sayangi dan harapanku.

4. Teman-temanku mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Program

Pascasarjana UNS.

5. Rekan-rekan guru matematika SMA Negeri 7 Kediri, SMA Negeri 8 Kediri,

SMAK St Augustinus Kediri.

6. Keluarga besar SMAK St Augustinus Kediri.

7. Pembaca yang budiman.

Page 5: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

“Mencari pengetahuan adalah salah satu langkah menuju kebahagiaan dan

kesuksesan”

- Jim Rhon

“Pengetahuan adalah eksperimen yang dilakukan secara cermat”

- Aristoteles

Page 6: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas Rahmad dan Karunia

Nya telah memberikan kemudahan yang telah penulis terima selama penyusunan

makalah kualifikasi ini, sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan tesis ini tidak

lepas dari bimbingan, saran, dukungan dan dorongan dari pihak yang sangat

membantu dalam menyelesaikan tesis ini. Oleh karena itu pada kesempatan kali

ini penulis menyampaikan rasa hormat, penghargaan yang setinggi-tingginya dan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Drs Suranto, M.Sc, Ph.D, Direktur Program Pascasarjana Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan yang seluas-

luasnya bagi penulis untuk menempuh studi di Program Magister

Pendidikan Matematika, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal

tesis ini.

2. Prof. Dr. Ir. Edi Purwanto, M.Sc, Asisten Direktur I Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang juga memberikan kesempatan

yang seluas-luasnya bagi penulis untuk menempuh studi di Program

Magister Pendidikan Matematika, sehingga tesis ini dapat penulis

selesaikan.

3. Dr. Mardiyana, M.Si, Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

Page 7: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

bantuan selama penulis menempuh studi di Program Magister Pendidikan

Matematika.

4. Dr. Imam Sujadi, M.Si, Pembimbing I dalam penyusunan tesis ini, yang

telah memberikan petunjuk, bimbingan dan dorongan sehingga proposal

tesis ini dapat penulis selesaikan.

5. Drs. Tri Atmojo K, M.Sc, Ph.D, Pembimbing II dalam penyusunan tesis ini,

yang telah memberikan petunjuk, bimbingan dan arahan yang sangat berarti,

penuh kesabaran sehingga tesis ini dapat penulis selesaikan.

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Program

Pascasarjana UNS Surakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan

sehingga mempermudah penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

7. Kepala SMAK St Augustinus Kediri yang telah memberikan ijin belajar dan

berbagai kemudahan, sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

8. Kepala SMA Negeri 7 Kediri dan SMA Negeri 8 Kediri yang telah

memberikan ijin untuk mengadakan penelitian di sekolahnya.

9. Rekan saya Yudi April Sudarwanto, S.Pd dan Dra. Suhartatik yang telah

memberikan data awal prestasi peserta didik, melaksanakan model

pembelajaran tipe TAI dan model pembelajaran tipe TPS serta mengambil

data akhir yang sangat diperlukan pada penyusunan tesis ini.

10. Drs Sunyoto, M.Si, Drs. Sony Tatag, M.Pd, dan Agung Prabowo, S.Si

validator yang telah menyumbangkan pikirannya untuk memvalidasi butir

soal tes prestasi.

Page 8: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11. Teman-teman mahasiswa angkatan 2010 Program Studi Matematika Progran

Pascasarjana UNS Surakarta yang telah memberikan motivasi dan dukungan

sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini,

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat imbalan

yang berlipat ganda dari Allah Yang Maha Kuasa. Akhirnya, penulis berharap

semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang

memerlukannya.

Surakarta, Juli 2011

Penulis

Page 9: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL…......................………………………………………….……….…….....i

PENGESAHAN JUDUL.........................................................................................ii

PERNYATAAN......................................................................................................iv

MOTTO...................................................................................................................v

PERSEMBAHAN...................................................................................................vi

KATA PENGANTAR...........................................................................................vii

DAFTAR ISI…………….........…………………………...….….……..….……..x

DAFTARTABEL…………….........….....………………...….….……..….……xiii

DAFTAR GAMBAR……………………………………....…....………………xiv

DAFTAR LAMPIRAN……………………….…………...…………………….xv

ABSTRAK..........................................................................................................xviii

ABSTRACT............................................................................................ ...............xx

BAB I : PENDAHULUAN

8. Latar Belakang Masalah…………........………………...............…1

9. Identifikasi Masalah………….....…..…………………............…..6

10. Pemilihan Masalah…..………….…........……………................…7

11. Pembatasan Masalah……………...….....…………..…............….8

12. Perumusan Masalah…………………………............…..…............9

13. Tujuan Penelitian..............……............…….……………..……….9

14. Manfaat Penilaian...........................................................................10

Page 10: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II : KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Pengertian Hasil Belajar Matematika.........................................12

2. Model Pembelajaran...................................................................18

3. Pembelajaran Kooperatif............................................................19

4. Pembelajaran Kooperatif TipeTAI………………………….....24

5. Pembelajaran Kooperatif Tipe

TPS............................................34

6. Sikap Percaya Diri......................................................................46

B. Penelitian . Relevan........................................................................47

C. Kerangka Berpikir..........................................................................48

D. Hipotesis........................................................................................54

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Eksperimen…......…………..…………….………..……….55

B. Tempat, Subyek dan Waktu Penelitian……….…….……………55

C. Variabel Penelitian.........................................................................56

D. Populasi dan Sampel………………………………………...…...61

E. Metode Pengumpulan Data………………………………………59

F. Desain Penelitian.......................…....……………….……………69

G. Teknik Analisis Data..........…………………….……......……….71

Page 11: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen........................................83

B. Deskripsi Data................................................................................85

C. Pengujian Prasyarat Analisis..........................................................87

D. Pengujian Hipotesis........................................................................90

E. Pembahasan Hasil Analisis Data....................................................93

BAB V: KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan.....................................................................................9

9

B. Implikasi.........................................................................................99

C. Saran.............................................................................................101

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................104

LAMPIRAN ........................................................................................................107

Page 12: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

Tabel 1.1

Tabel 3.1

Tabel 3.2

Rata-rata Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata Pelajaran Matematika

SMA se Kota Kediri Tahun Pelajaran

2010/2011.............................................................................................2

Kategori Sekolah Berdasarkan Hasil Try Out I Matematika Tahun

Pelajaran 2010/2011...........................................................................59

Interpretasi Angka Indeks

Kesukaran.................................................68

Tabel 3.3 Tata Letak Data Pada Analisis Dua

Jalan............................................70

Tabel 3.4 Data Amatan Rataan dan Jumlah Kuadrat

Deviasi.............................77

Tabel 3.5 Rataan dan Jumlah

Rataan..................................................................77

Tabel 3.6 Rangkuman Analisis

Variansi.............................................................80

Tabel 4.1 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal…….............................85

Tabel 4.2 Ringkasan Data Skor Angket Sikap Percaya Diri Belajar Matematika

Peserta Didik Kelas Eksperimen 1 dan Kelas Eksperimen 2

.........................................................................................................87

Page 13: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4.3 Ringkasan Uji Normalitas..................................................................88

Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Anava Dua Jalan Data Hasil Belajar

Matematika....90

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Lanjut…………………………………..……92

Tabel 4.6 Rataan Marginal Data Hasil Belajar Matematika……………..……93

Page 14: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 1 Kerangka Berpikir Penelitian................................................................52

Gambar 2 Grafik Distribusi Chi Kuadrat...............................................................71

Page 15: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada

orang yang belum dewasa, agar mencapai kedewasaan. Bantuan yang diberikan

pendidik itu berupa pendampingan, yang menjaga agar anak didik belajar hal-hal

yang positif. Pendidikan di sekolah mengarahkan belajar anak supaya memperoleh

pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan nilai yang semuanya menunjang

perkembangannya (Winkel, 2009 : 27). Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang

bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang

mempunyai tujuan, maka dalam pelaksanaannya berada dalam proses

berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

Pendidikan merupakan sarana penting dalam meningkatkan sumber daya

manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas akan menjadi pilar yang kuat dan

kokoh dalam suatu negara. Rendahnya kualitas sumber daya manusia salah satunya

disebabkan oleh rendahnya mutu pendidikan yang kemungkinan akibat kurang

berhasilnya proses pembelajaran di dalam kelas.

Pendidikan sedang mengalami masa krisis, hal ini dapat terlihat dari data

tentang Human Development Index (HDI) menunjukkan bahwa kualitas penduduk

Indonesia berada pada peringkat 110 dari 173 negara. Peringkat Indonesia ini

tergolong rendah. Selain itu Indonesia berada pada posisi yang sangat jauh jika

dibandingkan Negara ASEAN seperti Vietnam apalagi Singapura, Malaysia, dan

Philipina (http://hrdstat.undp.org/2008). Laporan Trends International Mathematics

Page 17: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

and Science Study (TIMSS) pada tahun 2007 menempatkan Indonesia pada posisi 36

dalam bidang matematika dari 48 negara (http://nces.ed.gov/timss/timss/table07)

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa matematika merupakan

pelajaran yang sulit untuk dipahami peserta didik di setiap jenjang pendidikan.

Menurut Mulyono A, (2003: 11) kesulitan belajar dibedakan antara lain 1) kesulitan

yang berhubungan dengan perkembangan (developmental learning disabilities),

artinya kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan mencakup

gangguan motorik dan persepsi, kesulitan belajar bahasa dan komunikasi, serta

kesulitan belajar dalam penyesuaian sosial, 2) kesulitan akademik (academic

learning disabilities) artinya kesulitan belajar akademik menunjuk pada adanya

kegagalan pencapaian hasil akademik yang sesuai dengan kapasitas yang diharapkan.

Menurut Lerner (dalam Mulyono A, 2003: 259) ada beberapa karakteristik anak

berkesulitan matematika, yaitu 1) Adanya gangguan keruangan, 2) Kesulitan untuk

melihat berbagai obyek dalam hubungan kelompok atau set, 3) Kecenderungan anak

hanya menghafal tanpa memahami maknanya, 4) Kesulitan anak dalam memahami

simbul, 5) Kesulitan dalam membaca dan memecahkan soal matematika yang

berbentuk cerita tertulis.

Berikut disajikan hasil belajar matematika yang diperoleh peserta didik

pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1

Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata Pelajaran Matematika Sekolah Menengah Atas

(SMA) Kota Kediri.

Page 18: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Tabel 1.1. Rata-rata Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata Pelajaran Matematika Sekolah Menengah Atas Kota Kediri Tahun Pelajaran 2010-2011.

NO Nama Sekolah Rata-rata nilai try out

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

SMA Negeri 1 Kediri

SMA Negeri 2 Kediri

SMA Negeri 3 Kediri

SMA Negeri 4 Kediri

SMA Negeri 5 Kediri

SMA Negeri 6 Kediri

SMA Negeri 7 Kediri

SMA Negeri 8 Kediri

SMAK St. Augustinus Kediri

SMA Pawyatan Daha Kediri

SMAK Petra Kediri

SMA Muhammadiyah Kediri

SMA Ar-Risalah Kediri

SMA Kertanegara Kediri

SMA Wahidiyah Kediri

SMA Diponegoro Kediri

4,96

5,85

4,15

4,25

4,32

3,38

4,94

3,28

3,54

3,65

3,00

3,00

3,96

2,21

3,44

2,46

Sumber : Data MKKS SMA Kota Kediri

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata try out matematika yang

masih rendah. Salah satu faktor penyebab rendahnya hasil belajar matematika,

diantaranya faktor kualitas guru dalam menyampaikan materi pelajaran kurang

menarik belum mampu menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan,

peserta didik merasa sikap kurang percaya diri dan selalu berusaha ingin mengetahui

hasil kerja teman lain saat menerima tugas dari guru, baik tugas-tugas itu berupa

pemahaman konsep, pendalaman materi, latihan, pengayaan maupun pekerjaan

rumah.

Page 19: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Dalam rangka melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) serta upaya meningkatkan mutu proses pembelajaran, selama ini guru

berperan sebagai tokoh sentral di kelas, untuk selanjutnya peserta didik menjadi

pelaku utama dalam pembelajaran. Peran guru diharapkan sebagai fasilitator, artinya

yang akan menyediakan fasilitas belajar di kelas. Pada proses pembelajaran

matematika suatu model pembelajaran belum tentu cocok untuk setiap materi pokok

yang ada. Beberapa alternatif model pembelajaran kooperatif yang dapat

dipergunakan oleh guru untuk menyampaikan pelajaran diantaranya Teams Assisted

Individual (TAI), Think Pair and Share (TPS), Student Teams Achievement Divisions

(STAD), Jigsaw, Numbered Heads Together (NHT), Teams Games Tournament

(TGT).

Matematika yang diajarkan di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

atau disebut sebagai matematika sekolah berbeda dengan matematika sebagai ilmu.

Matematika sekolah terdiri atas bagian-bagian matematika yang dipilih guna

menumbuhkembangkan kemampuan dan membentuk pribadi peserta didik serta

berpedoman pada perkembangan IPTEK. Atas dasar hal tersebut seharusnya guru

dapat mengajar tidak hanya sekedar menyampaikan materi dan ketrampilan

matematika tetapi juga menanamkan nilai matematika dalam diri peserta didik.

Akhir yang diharapkan dari belajar matematika adalah dapat membawa peserta didik

dalam mencapai kedewasaan baik dalam berpikir, bersikap dan bertindak bukannya

putus asa jika tidak bisa mengerjakan dengan benar dan tidak bisa memahami konsep

dengan cepat.

Page 20: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Berbagai permasalah tersebut diatas dapat diatasi dengan cara guru mampu

menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan, agar peserta didik dapat

belajar dengan baik dalam suasana yang menyenangkan pula. Oleh karena itu untuk

memciptakan pembelajaran yang menyenangkan diperlukan berbagai keterampilan

membelajarkan atau keterampilan mengajar. Menurut Turney dalam Mulyasa (2010

: 69) mengungkapkan 8 keterampilan mengajar yang sangat berperan dan

menentukan kualitas pembelajaran, yaitu ketrampilan bertanya, memberi penguatan,

mengadakan variasi, menjelaskan, membuka dan menutup pelajaran, membimbing

diskusi kelompok kecil dan besar, mengelola kelas, serta mengajar kelompok kecil

dan perorangan.

Salah satu materi yang dianggap sulit adalah Limit Fungsi. Hal ini dapat

dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian peserta didik yang masih rendah. Pada

materi ini peserta didik mengalami kesulitan dalam menghitung nilai limit fungsi.

Dalam menentukan limit fungsi di suatu titik dan di titik tak terhingga peserta didik

masih kesulitan untuk memilih cara mana yang sesuai untuk menyelesaikan soal-soal

karena belum bisa mencermati bentuk-bentuk soalnya. Selain itu peserta didik masih

kesulitan dalam memfaktorkan, mengalikan dengan faktor lawan, membagi dengan

pangkat tertinggi, dan mengaplikasi sifat-sifat limit fungsi untuk mencari nilai limit

suatu fungsi.

Dalam mengatasi masalah tersebut penulis tertarik untuk menerapkan

model pembelajaran menggunakan kelompok-kelompok kecil dan pembelajaran

individual yang bisa menyelesaikan masalah. Dengan membuat para siswa bekerja

dalam tim-tim pembelajaran kelompok-kelompok kecil dan mengemban tanggung

Page 21: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

jawab mengelola dan memeriksa secara rutin, saling membantu satu sama lain dalam

menghadapi masalah dan saling memberi dorongan untuk maju. Model pembelajaran

ini diharapkan peserta didik akan lebih memahami apa yang diperoleh karena peserta

didik mencari sendiri pengetahuannya tentang materi tersebut. Selain itu peserta

didik dapat bekerjasama dan berinteraksi dengan anggota kelompoknya sehingga

dapat meningkatkan partisipasi aktif peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.

Sikap percaya diri memiliki peranan sangat penting dalam mencapai

belajar yang baik. Sikap percaya diri merupakan pola tingkah perilaku kondisi untuk

menyesuaikan diri dalam situasi secara sederhana. Sikap percaya diri merupakan

faktor psikologis yang mempunyai pengaruh besar terhadap keberhasilan peserta

didik. Seiring dengan itu guru hendaknya berupaya untuk menumbuhkan dan

meningkatkan percaya diri dalam pembelajaran akan lebih mudah. Dengan sikap

percaya diri peserta didik dalam pembelajaran matematika peserta didik akan lebih

memahami dan menghayati penguasaan konsep matematika sehingga hasil belajar

dapat optimal.

Penerapan model kooperatif menurut penelitian yang selama ini dilakukan

terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Seperti yang telah

kita ketahui model kooperatif mempunyai banyak tipe yang masing-masing

mempunyai kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Model pembelajaran kooperatif

dirasakan perlu diterapkan pada pokok bahasan Limit Fungsi.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, maka dapat

diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

Page 22: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

1. Rendahnya hasil belajar matematika peserta didik mungkin berkaitan dengan

kemampuan awal peserta didik yang masih rendah. Dalam konteks ini, dapat

diteliti apakah semakin tinggi kemampuan awal peserta didik semakin tinggi

pula hasil belajar matematikanya.

2. Rendahnya hasil belajar matematika peserta didik mungkin disebabkan minat

belajar peserta didik yang masih rendah. Dalam konteks ini dapat diteliti apakah

semakin tinggi minat peserta didik dalam belajar matematika tinggi pula hasil

belajar matematikanya.

3. Salah satu faktor yang mungkin menjadi penyebab rendahnya hasil belajar

matematika peserta didik adalah model yang digunakan guru. Masalah yang

muncul terkait dengan ini adalah apakah jika guru menggunakan model

interaktif maka hasil belajar matematika peserta menjadi lebih baik.

4. Rendahnya hasil belajar matematika peserta didik mungkin berkaitan dengan

intelegensi. Dalam konteks ini, dapat diteliti apakah semakin tinggi integensi

peserta didik semakin tinggi pula hasil belajar matematikanya.

5. Rendahnya hasil belajar matematika peserta didik mungkin berkaitan dengan

sikap percaya diri peserta didik yang masih rendah dalam belajar matematika.

Dalam konteks ini, dapat diteliti apakah semakin tinggi sikap percaya diri

peserta didik dalam belajar matematika semakin tinggi pula hasil belajar

matematikanya.

C. Pemilihan Masalah

Mengingat keterbatasan kemampuan peneliti, maka tidak semua

permasalahan diatas dibahas dalam penelitian ini. Peneliti hanya akan melakukan

Page 23: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

penelitian yang terkait dengan masalah yang ketiga dan kelima, yaitu permasalahan

faktor yang mungkin penyebab rendahnya hasil belajar matematika peserta didik

adalah model pembelajaran yang digunakan guru dan rendahnya hasil belajar

matematika peserta didik mungkin berkaitan dengan sikap percaya diri peserta didik

yang masih rendah dalam belajar matematika. Model pembelajaran yang akan

digunakan adalah Teams Assisted Individual dan Think Pair Share (TPS) dengan

tinjauan sikap percaya diri.

D. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini mempunyai arah dan ruang lingkup yang jelas, maka

perlu adanya pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe

TAI pada kelas eksperimen 1 dan model pembelajaran kooperatif TPS pada kelas

eksperimen 2.

2. Sikap percaya diri peserta didik yang dimaksud adalah kemampuan mengingat

kembali fakta dan informasi, kesungguhan menjelaskan materi dalam pola baru,

dorongan untuk mengutarakan kemungkinan alternatif penyelesaian masalah dan

keberanian berspekulasi dalam belajar matematika.

3. Hasil belajar matematika pada penelitian ini yang dipilih adalah hasil belajar

peserta didik setelah menggunakan model pembelajaran tipe TAI dan TPS pada

materi Limit Fungsi kelas XI IPA semester 2 tahun pelajaran 2010/2011.

4. Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA semester 2 SMA Kota

Kediri Tahun Pelajaran 2010/2011.

Page 24: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

E. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah di atas, maka penelitian ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah hasil belajar peserta didik yang diberikan pembelajaran dengan model

pembelajaran TAI lebih baik daripada peserta didik yang diberi pembelajaran

dengan model pembelajaran TPS pada materi limit fungsi?

2. Apakah hasil belajar peserta didik yang mempunyai sikap percaya diri tinggi

lebih baik daripada peserta didik yang mempunyai sikap percaya diri sedang

dan rendah, dan hasil belajar peserta didik yang mempunyai sikap percaya diri

sedang lebih baik daripada peserta didik yang mempunyai sikap percaya diri

rendah pada materi limit fungsi?

3. Manakah diantara model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan TPS yang

memperoleh hasil belajar lebih baik jika ditinjau dari sikap percaya diri tinggi,

sedang dan rendah?

F. Tujuan Penelitian

Mengingat tujuan merupakan arah dan suatu kegiatan untuk mencapai

yang diharapkan dan terlaksana dengan baik dan teratur, maka tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah hasil belajar peserta didik yang diberi

pembelajaran dengan model pembelajaran TAI lebih baik daripada peserta

didik yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran TPS pada materi

limit fungsi.

Page 25: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

2. Untuk mengetahui apakah hasil belajar peserta didik yang mempunyai sikap

percaya diri tinggi lebih baik daripada peserta didik yang mempunyai sikap

percaya diri sedang dan rendah dan hasil belajar peserta didik yang

mempunyai sikap percaya diri sedang lebih baik daripada peserta didik yang

mempunyai sikap percaya diri rendah pada materi Limit Fungsi.

3. Untuk mengetahui manakah diantara model pembelajaran kooperatif tipe TAI

dan TPS yang memperoleh hasil belajar lebih baik jika ditinjau dari sikap

percaya diri tinggi, sedang dan rendah

G. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini, ruang lingkup masalah dibatasi oleh:

1. Manfaat Teoritis

Secara umum penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat

memberikan sumbangan kepada pembelajaran matematika utamanya pada

peningkatan hasil belajar matematika peserta didik melalui pembelajaran TAI.

Secara khusus penelitian ini bermanfaat sebagai berikut:

a. Dengan pembelajaran kooperatif akan menumbuhkan sikap percaya diri

dalam belajar matematika sehingga akan mempunyai kesempatan dalam

meningkatkan hasil belajar matematika masing-masing peserta didik.

b. Pembelajaran menggunakan model tipe TAI dimana menekankan

kerjasama antar peserta didik sehingga dapat mempermudah peserta didik

dalam mempelajari matematika khususnya pada materi limit fungsi.

Page 26: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis penelitian ini, diharapkan dapat memberikan solusi

nyata berupa langkah-langkah untuk meningkatkan kepercayaan diri peserta

didik dalam menyelesaikan soal matematika melalui pembelajaran model TAI.

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan mafaat bagi:

a) Bagi guru

1. Menumbuhkan kreatifitas guru dalam usaha perbaikan pembelajaran

matematika dengan menggunakan model pembelajaran yang

menyenangkan.

2. Memberikan informasi kepada guru matematika untuk lebih

menekankan keterlibatan peserta didik dan memberikan kesempatan

peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses belajar mengajar.

3. Membantu guru matematika dalam usaha mencari strategi

pembelajaran yang tepat.

b) Bagi peserta didik

1. Meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam belajar matematika

materi Limit Fungsi.

2. Meningkatkan kegiatan belajar, mengoptimalkan kemampuan

berpikir, tanggung jawab, sikap percaya diri peserta didik dalam

kegiatan pembelajaran.

Page 27: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Pengertian Hasil Belajar Matematika

a. Hakekat Belajar

Menurut Gagne dalam Ratna Wilis Dahar (1989: 11) menyatakan

bahwa belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah

perilakunya akibat pengalaman. Dapat disimpulkan bahwa pengalaman

yang didapatkan selama mengikuti pembelajaran berupa diskusi, presestasi

dan lain-lain.

Belajar merupakan suatu proses terpadu yang berlangsung di dalam

diri seseorang dalam upaya memperoleh pemahaman dan struktur kognitif

baru atau untuk mengubah pemahaman dan struktur kognitif lama menurut

Briggs (dalam Sumiati, 2007: 40).

Menurut Winkel (2009: 56) mengemukakan bahwa belajar adalah

suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan

lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-

pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.

Menurut Lin Emaly (2006) mendefinisikan berikut:

Learning is an active process emphasizing purposeful interaction and the use of knowledge in meaningful environ,ent. Scientific experiments are, by nature, inquiry-based activities: developing scientists must learn to propose hypoteses, design experiments, and select appropriate materials. Many cognitive psychologists have portrayed learning as a process of creating individual meaning and understand from personal experiences, a perspective referred to as

Page 28: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

constructivism (artinya belajar adalah suatu proses aktif yang menekankan interaksi penuh tujuan dan penggunaan pengetahuan dalam situasi yang bermakna. Dalam eksperimen ilmu pengetahuan, aktifitas penemuan dasar: mengembangkan ilmu harus belajar dalam mengajukan hipotesis, rancangan percobaan dan pemilihan materi yang sesuai. Banyak teori dari ahli psikologi mengatakan bahwa belajar sebagai suatu proses individu dalam menciptakan tujuan dan memahami pengalaman pribadi, yang dikenal sebagai paham konstruktivisme).

b. Teori Belajar Konstruktivisme

Kostruksivisme dapa dasanya merupakan sebuah teori tentang orang

belajar. Teori ini memandang seseorang sebagai makluk yang aktif dalam

mengkonstruksi ilmu pengetahuan dalam lingkungannya.

Menurut Brooks & Brooks (dalam Waliman, dkk. 2001) terdapat beberapa

ciri yang menggambarkan seorang guru yang konstruktivis dalam melaksanakan

proses belajar peserta didik yaitu 1) guru mendorong, menerima inisiatif dan

kemandirian peserta didik 2) Guru memberikan tugas-tugas pada peserta didik

yang terarah untuk melatih kemampuan mengklasifikasi, menganalisis,

memprediksi dan menciptakan 3) guru mendorong siswa untuk berpikir, melalui

pertanyaan terbuka dan mendorong peserta didik bertanya pada sesama.

Dalam penelitian ini belajar memandang peserta didik sebagai pribadi

yang sudah memiliki kemampuan awal sebelum mempelajari sesuatu.

Kemampuan awal tersebut akan menjadi dasar dalam mengkonstruksi

pengetahuan yang baru. Untuk membantu pengkonstruksian pengetahuan

tersebut diperlukan 1) menumbuhkan sikap percaya diri dengan menyediakan

kesempatan untuk mengambil keputusan dan bertindak. 2) menumbuhkan

kemampuan mengambil keputusan dan bertindak dengan meningkatkan

Page 29: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

pengetahuan dan keterampilan sehingga dapat memberikan kemudahan dalam

belajar.

c. Hasil Belajar

Menurut Nana Sudjana (2009: 22) hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman

belajarnya. Keberhasilan seseorang dalam mengikuti suatu proses pembelajaran

pada satu jenjang pendidikan tertentu dapat dilihat dari hasil pembelajarannya,

sedangkan alat yang digunakan untuk mengukur hasil belajar dapat berupa tes.

Menurut Hordward Kingsley (dalam Nana Sudjana, 2009: 22) hasil belajar

meliputi keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian sikap dan

cita-cita. Adapun hasil belajar belajar diisi dengan bahan yang telah ditetapkan

dalam kurikulum.

Menurut Mulyono, (2003: 37) hasil belajar adalah kemampuan yang

diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Dalam kegiatan belajar

yang terprogram dan terkontrol disebut kegiatan pembelajaran atau

kegiatan instruksional, tujuan belajar telah ditetapkan oleh guru. Anak

yang berhasil dalam belajar adalah anak yang berhasil mencapai tujuan-

tujuan pembelajaran atau tujuan-tujuan instruksional.

Menurut A.J Romiszoski (dalam Mulyono, 2003: 38) hasil belajar

merupakan keluaran (out put) dari suatu sistem pemrosesan masukan

(inputs). Masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam informasi

sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau kinerja (performance).

Page 30: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil yang dicapai peserta

didik melalui proses belajar yang dilakukan peserta didik yang akan

menghasilkan perubahan. Perubahan-perubahan ini meliputi bidang atau

aspek-aspek pengetahuan, perubahan keterampilan, nilai dan sikap,

sedangkan hasil belajar dilihat dari nilai tes atau hasil tes.

d. Pengertian Matematika

Matematika dapat dibagi atas beberapa cabang antara lain: aljabar,

geometri, kalkulus, statistika. Selain itu kita mengenal matematika

merupakan mata pelajaran yang bersifat abstrak dan membutuhkan

penalaran.

Menurut Freudentahl (dalam Depdiknas, 2005 : 29) matematika harus

dihubungkan dengan kenyataan, berada dekat dengan peserta didik dan

relevan dengan kehidupan masyarakat agar memiliki nilai manusiawi.

Pandangannya menekankan bahwa materi-materi matematika harus dapat

ditransmisikan sebagai aktivitas manusia (human activity). Pendidikan

seharusnya memberikan kesempatan peserta didik untuk “re-invent”

(menemukan/menciptakan kembali) matematika melalui praktek (doing it).

Dengan demikian dalam pendidikan matematika, matematika seharusnya

bukan sebagai sistem yang tertutup tetapi sebagai suatu aktivitas dalam

proses pematematikaan.

Menurut Nydam (dalam Elaine, 2007: 278) Matematika adalah

merancang dan melakukan percobaan untuk membuktikan atau

menyanggah prediksi. Memahami dan membuat kesimpulan berdasarkan

Page 31: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

analisis percobaan, mengatur, menjelaskan dan menyaring informasi

matematis dengan berbagai cara: merenungkan, mengungkapkan secara

lisan, mendiskusikan atau menulis.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 723) matematika

diartikan sebagai ilmu tentang bilangan, hubungan antar bilangan dan

prosedur operasional yag digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai

bilangan.

Guru matematika mempunyai tugas menciptakan lingkungan belajar,

memotivasi peserta didik, mengendalikan disiplin dan menciptakan

suasana belajar yang menyenangkan, dalam kegiatan ini termasuk

menyediakan sumber belajar, merancang kegiatan pembelajaran, mengatur

alokasi waktu, menyediakan peralatan pembelajaran dan mengatur

pengelolaan kelas.

Austin (2007) mengatakan bahwa:

This review aimed to investigate the role of different types of interaction (such as classroom interaction, small group interaction, and interaction with technology) on learning mathematics. The studies examined give examples of how to use interaction, accompanied with other factors, to enhance mathematical achievement and more imporantly, higher order mathematical skills (such as mathematical reasoning, self-regulation, and metacognition). Improvement of such skill require the students to communicate mathematically, hence interaction with peers, teachers, or any other media play an essential role. (artinya pembelajaran matematika memerlukan interaksi baik interaksi antar siswa dengan guru, peserta didik dengan teman sebaya maupun interaksi dengan media lain yang dapat meningkatkan prestasi matematika)

Page 32: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

e. Hasil Belajar Matematika

Gagne dalam Nana Sudjana (2009: 22) mengkategorikan hasil belajar

menjadi lima yaitu 1) keterampilan intelektual, 2) strategi kognitif, 3)

informasi verbal,4) sikap, 5) keterampilan motorik. Hasil belajar peserta

didik sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun faktor yang

mempengaruhi hasil belajar menurut Slameto (2003:54 – 60) adalah

1. Faktor Intern

a. Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun dari

pengalaman peserta didik. Faktor ini diantaranya adalah panca indra

yang tidak berfungsi sebagai mana mestinya, seperti cacat tubuh,

mengalami sakit dan sebagainya.

b. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh

dari pengalaman, terdiri atas:

1) Faktor intelektif yang mempunyai potensial, yaitu kecerdasan dan

bakat serta faktor kecakapan nyata dan potensi yang dimiliki oleh

peserta didik.

2) Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti

sikap, motivasi, emosi dan penyesuaian materi.

2. Faktor ekstern

Faktor Ekstern meliputi:

1) Faktor sosial, terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,

lingkungan masyatakat dan lingkungan kelompok.

Page 33: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

2) Faktor budaya, seperti adapt istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi

dan kesenian.

3) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar dan

iklim.

4) Faktor spiritual dan keagamaan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 895) prestasi

adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan atau

dikerjakan. Sedanglan belajar diartikan sebagai usaha untuk

memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubahnya tingkah laku

atau tanggapan yang disebabkan pengalaman. Jadi prestasi belajar dapat

diartikan sebagai hasil yang telah dicapai melalui penguasaan

pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata

pelajaran. Hasil belajar biasanya ditunjukkan dengan nilai tes.

Hasil belajar matematika dalam penelitian ini adalah hasil yang

diperoleh peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran

matematika yang diberikan pada Sekolah Menengah Atas semester 2

kelas XI pada materi Limit Fungsi yang diukur dari hasil belajar

matematika peserta didik maupun keterampilan kooperatif peserta didik.

2. Model Pembelajaran

Menurut Degeng (dalam Made Wena, 2008: 2) pembelajaran berarti

upaya membelajarkan peserta didik. Kegiatan belajar yang terjadi yang

terjadi di sekolah merupakan upaya yang sudah dirancang berdasarkan teori-

teori belajar sebagai yang diharapkan dapat maksimal.

Page 34: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Beberapa definisi model pembelajaran menurut beberapa ahli antara

lain, menurut Arent (dalam Trianto, 2007 : 3) model pembelajaran adalah

kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematik dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar

tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan

para guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran.

Menurut Joyce dan Weil (dalam Trianto, 2003: 3) model

pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang dipergunakan

sebagai upaya dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran

tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran seperti

buku-buku, film, komputer dan lain-lain.

Dalam memilih model pembelajaran guru dituntut untuk menguasai

semua model, namun pada saat tertentu kemampuan guru terbatas. Oleh

karena itu guru harus cerdik mensiasati dengan model yang sesuai dengan

kemampuannya dan juga pemilihan model pembelajaran dapat dipengaruhi

oleh beberapa faktor antara lain guru sendiri, fasilitas, peserta didik, tujuan.

Dari uraian di atas model pembelajaran diartikan sebagai pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran mulai dari

awal sampai akhir untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

3. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif bukanlah gagasan baru dalam dunia

pendidikan metode ini hanya digunakan oleh beberapa guru untuk tujuan-

tujuan tertentu seperti tugas-tugas atau laporan kelompok tertentu. Namun

Page 35: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

demikian penelitian terakhir ini mengidentifikasikan metode pembelajaran

kooperatif dapat digunakan secara efektif pada tingkatan kelas dan untuk

mengajarkan berbagai macam mata pelajaran termasuk matematika mulai

dari kemampuan dasar sampai pemecahan masalah yang lebih kompleks.

Ada banyak alasan yang membuat pembelajaran kooperatif memasuki

jalur utama dalam praktek pendidikan. Salah satunya adalah penggunaan

pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan pencapaian hasil belajar peserta

didik dan juga akibat positif lainnya dapat mengembangkan hubungan antar

kelompok, penerimaan terhadap teman sekelas yang lemah dalam bidang

akademik dan meningkatkan percaya diri serta tumbuhnya kesadaran peserta

didik untuk belajar berpikir, menyelesaikan masalah dan mengaplikasikan

kemampuan dan pengetahuan. Pembelajaran kooperatif dapat membantu

membuat perbedaan menjadi bahan pembelajaran dan bukan menjadi masalah

karena sistem pengelompokan berdasarkan kemampuan menuju

pengelompokan yang lebih heterogen.

Duren Philip E mengatakan bahwa found that small-group cooperative learning emphasized the development of thinking and problem solving skill. One advantage of this approach to teaching is that it seeks to minimize student anxiety and competition by creating an environment where student feel safe to make and learn from mistake. Gilbert Macmillan (1983) suggests that another advantage of cooperative learning group is that they give student an opportunity to talk aloud, challenge and defend a point of view and focus on the problem solving process rather than the answer.

Maksudnya pembelajaran kooperatif dalam kelompok kecil menekankan

perkembangan berpikir dan keahlian memecahkan masalah. Salah satu

Page 36: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

keuntungan dari pendekatan ini adalah mengajarkan bahwa pembelajaran ini

mencoba untuk memperkecil kegelisahan peserta didik menciptakan lingkungan

dimana peserta didik merasa aman untuk berbuat dan belajar dari kesalahan-

kesalahan. Menurut Gilbert Macmillan bahwa keuntungan lain dari

pembelajaran kooperatif adalah para guru memberi kesempatan kepada peserta

didik untuk berbicara, memberi tantangan dan mempertahankan pendapatnya

pada proses pemecahan masalah.

Menurut Slavin (2009: 8) belajar kooperatif (cooperative learning)

adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam

kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4 sampai 5

orang, dengan struktur kelompok yang heterogen. Dalam proses pembelajaran,

kadang dapat terjadi bahwa penjelasan dari teman lebih mudah dimengerti

daripada penjelasan dari guru. Sering terjadi bahwa ternyata peserta didik

mampu melaksanakan tugas untuk menjelaskan dengan baik ide-ide matematika

yang sulit kepada peserta didik lainnya dengan mengubah penyampaiannya dari

bahasa guru kepada bahasa yang digunakan teman sebayanya sehari-hari.

Noorchaya Yahya and Kathleen Huie, (2002)

In planning cooperative learning, teachers take several roles, First, teachers make pre-instructional decisions about grouping students and assigning appropriate tasks. Teachers have to be able to explain both the academic task and the cooperative structure to students and then must and intervene when necessary. Finally, the techer is also the one who is responsible for evaluating student learning and effectiveness of each group”s work.

(Dalam merencanakan pembelajaran kooperatif, guru memegang beberapa

peran. Pertama membuat rencana pra-pembelajaran tentang pengelompokan

Page 37: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

peserta didik dan pemberian tugas yang sesuai. Guru harus dapat menjelaskan

tugas akademis dan struktur kooperatif kepada peserta didik dan kemudian

memonitor dan turun tangan bila perlu. Akhirnya, guru juga harus bertanggung

jawab mengevaluasi pembelajaran peserta didik dan keefektifan kerja masing-

masing kelompok)

Belajar kooperatif lebih dari sekedar belajar kelompok, dalam belajar

kooperatif ada dorongan yang bersifat kooperatif, sehingga memungkinkan

terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan efektif diantara anggota

kelompok. Apabila peserta didik ingin anggota timnya berhasil, mereka akan

mendorong untuk menjadi lebih baik dan akan membantu mereka yang

berkesulitan. Sering kali, peserta didik mampu melakukan gagasan-gagasan

yang sulit satu sama lain dengan menterjemahkan bahasa yang digunakan guru

kedalam bahasa anak-anak.

Dalam menyelesaikan tugas kelompok setiap anggota saling

membantu untuk memahami suatu materi, memeriksa dan memperbaiki

pekerjaan teman serta kegiatan lainnya, dengan tujuan mencapai hasil belajar

yang tinggi. Ditanamkan pemahaman kepada peserta didik bahwa tugas belum

selesai jika anggota kelompok belum menguasai dan memahami pembelajaran.

Menurut Arent (1997: 111) dalam pembelajaran kooperatif terdapat

tiga tujuan pembelajaran yaitu: 1) hasil akademik, 2) penerimaan pendapat yang

beragam, 3) pengembangan. Menurut Ibrahim (dalam Trianto, 2007: 45)

pembelajaran kooperatif menjadi sangat efektif jika materi pembelajaran

tersedia lengkap di kelas, ruang guru, perpustakaan ataupun pusat media.

Page 38: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Model pembelajaran kooperatif mempunyai kelebihan sebagai

berikut:

1) Meningkatkan kemampuan peserta didik.

2) Meningkatkan sikap percaya diri

3) Menumbuhkan keinginan untuk menggunakan pengetahuan dan

keahlian yang ada.

4) Dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan kooperatif

(kerjasama).

Salah satu bentuk pendekatan interaktif konstruksi dalam bentuk kelas-

kelas sosial menurut Owens Kay dkk (1998) adalah

A key feature of the approach was the interactive construction of a set of social norms within the class : Activities will consist of problem for student, when working in small groups, student are expected to develop solution to the activities cooperatively and to reach conssensus on these solutions, students are expected, as a small group, to explain and defend their solutions or attempts at solutions to the whole class while other student indicate their agreement or disagreement or alternative solutions, the whole class in expected to see itself as community of validators and is expected to work towards a solition or solutions which can be taken-as-share. It is not the teacher's role to validate solutions.

(artinya salah satu bentuk pendekatan interaktif konstruktif dalam kelas antara

lain: Aktivitas yang dilakukan siswa dalam pemecahan masalah, bekerjasama

dalam kelompok kecil, peserta didik mengharapkan pemecahan masalah dalam

aktifitas kooperatif dan dapat menyajikan pemecahan masalah, Peserta didik

mengharapkan dalam kelompok kecil dapat menyelesaikan masalah dan dapat

bertukar pendapat dengan peserta didik lain, Dalam lingkup kelas mengharap

dapat melihat sendiri dan menyelesaikan masalahnya sendiri serta dapat

Page 39: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

berbagai dengan teman-temannya. Dan bukan pada aturan guru dalam

menyelesaikan masalah)

Dari uraian di atas pengertian pembelajaran kooperatif dalam penelitian

ini adalah suatu pembelajaran yang menekankan adanya kerjasama antar peserta

didik dalam kelompoknya yang heterogen, mereka secara aktif meningkatkan

kemampuan berpikir dengan adanya masalah yang diberikan guru dan harus

mempertanggungjawabkan hasil kerja kelompok mereka baik secara individu

maupun kelompok.

Menurut Slavin (1995: 5) terdapat lima tipe pembelajaran kooperatif

yaitu : STAD, TAI, Jigsaw, TGT, CIRC. Pada hakekatnya semua tipe

pembelajaran kooperatif melibatkan suatu tugas yang memungkinkan peserta

didik untuk saling membantu dan mendukung dalam menyelesaikan tugas

kolektif tersebut.

4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individual (TAI)

a. Pembelajaran kooperatif Tipe TAI

Model Pembelajaran menurut Sukamto (dalam Kuntjoko, 2009: 1)

adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu,

dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para

pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.

Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang didalamnya terdapat

elemen yang saling berhubungan. Pembelajaran kooperatif merupakan

pembelajaran yang diupayakan untuk dapat meningkatkan peran serta peserta

Page 40: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

didik, memfasilitasi peserta didik dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan

membuat keputusan kelompok, serta memberikan kesempatan peserta didik

untuk berinteraksi dan belajar secara bersama meskipun mempunyai latar

belakang berbeda.

Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah

mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru, dan saling membantu

teman kelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar. Dalam belajar secara

kooperatif peserta didik tetap tinggal dalam kelompoknya selama beberapa kali

pertemuan diajarkan keterampilan agar dapat bekerjasama dengan baik dalam

kelompoknya seperti pendengar aktif, memberikan penjelasan kepada teman

sekelompok dengan baik dalam berdiskusi.

Model pembelajaran TAI merupakan model pembelajaran dimana

terdapat seorang peserta didik yang mampu berperan sebagai asisten yang

bertugas membantu secara individual peserta didik lain yang kurang mampu

dalam suatu kelompok. Dalam hal ini peran pendidik cukup menciptakan

kondisi lingkungan belajar yang konduksif bagi peserta didiknya. Model

pembelajaran TAI akan memotivasi peserta didik agar saling membantu

anggota kelompoknya sehingga tercipta semangat dalam sistem kompetensi

dengan lebih mengutamakan peran individu tanpa mengorbankan aspek

kooperatif. Kesulitan pemahaman materi yang tidak dapat dipecahkan secara

individu dapat dipecahkan bersama dengan asisten serta bimbingan guru.

kesulitan pemahaman konsep dapat dipecahkan bersama karena keberhasilan

dari setiap individu ditentukan oleh keberhasilan kelompok. Model

Page 41: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

pembelajaran TAI dapat menghemat waktu presentasi guru sehingga waktu

pembelajaran lebih efektif dan dititikberatkan pada keaktifan peserta didik.

TAI merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif dengan

mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan program

pengajaran secara individual , model ini memberikan tekanan efek sosial dari

belajar kooperatif. Pembelajaran kooperatif tipe TAI melalui tahapan yang

meliputi :

1) Tes Penempatan atau tes awal

Peserta didik diberi tes permulaan program. Soal yang diberikan

berkenaan dengan materi yang sudah diajarkan seperti memfaktorkan,

menyederhanakan bentuk akar, merasionalkan penyebut. Hal ini dianggap

perlu untuk keberhasilan suatu pengajaran yang direncanakan. Adapun

tujuannya untuk mengetahui kelemahan peserta didik pada materi yang

akan dipelajari dan akan memudahkan guru dalam memberikan batuan

yang diperlukan.

2) Pembentukan kelompok (Team)

Kelompok yang dibentuk beranggotakan 4 atau 5 peserta didik.

Anggota kelompok berdasarkan kemampuan yang berbeda-beda baik

tingkat kemampuan (tinggi, sedang dan rendah) berdasarkan hasil tes

ulangan sebelumnya. Kelompok yang dibentuk heterogen, yang mewakili

akademis dalam tes sebelumnya, jenis kelamin, ras atau etnis. Fungsi

kelompok adalah untuk memastikan bahwa semua anggota kelompok ikut

Page 42: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

belajar dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggotanya dalam

mengerjakan tes dengan baik.

3) Pemberian Bahan Ajar

Peserta didik mempelajari bahan ajar yang meliputi penjumlahan,

pengurangan, pengurangan, perkalian, pembagian, memfaktorkan,

menyederhanakan bentuk akar, merasionalkan bentuk akar. Pada tahap ini

guru mempersiapkan unit-unit perangkat pembelajaran. Masing-masing

unit terbagi dalam:

a) Satu lembar petunjuk, berisi tinjauan konsep yang diperkenalkan oleh

guru dalam pembelajaran kelompok dan pemberian model secara

bertahap dalam penyelesaian masalah.

b) Beberapa lembar keterampilan praktis.

c) Tes formatif.

d) Tes unit.

e) Lembar jawaban untuk praktek keterampilan, tes formatif dan tes unit.

4) Belajar dalam kelompok

Setelah melaksanakan tes awal, para peserta didik diberikan

suatu unit pembelajaran matematika secara individual. Unit-unit tersebut

dicetak dalam bahan ajar dan peserta didik mengerjakan unit-unit

tersebut dalam kelompok masing-masing dengan mengikuti langkah-

langkah sebagai berikut:

a. Peserta didik membentuk pasangan atau bertiga dalam suatu

kelompok untuk pengecekan.

Page 43: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

b. Peserta didik membaca lembar petunjuk dan meminta teman

sekelompok atau guru untuk membantu jika diperlukan, kemudian

mereka mulai dengan keterampilan yang praktis dalam unit tersebut.

c. Peserta didik mengerjakan misalnya 4 soal pertama, dengan

menggunakan keterampilannya sendiri dan kemudian meminta

seorang teman dalam satu kelompok untuk memeriksa jawabannya.

Jika ke 4 soal tersebut benar boleh meneruskan pada praktek

keterampilan berikutnya, bila ada yang salah, peserta didik harus

mencoba soal berikutnya, dan seterusnya. Jika ada peserta didik yang

masih kesulitan disarankan untuk meminta bantuan teman

sekelompok, sebelum meminta bantuan guru.

d. Jika peserta didik mendapat soal blok dengan 4 soal dijawab benar

peserta didik tersebut akan ikut tes formatif yang menyerupai praktek

keterampilan terakhir. Pada tes formatif ini, peserta didik bekerja

sendiri sampai selesai. Kemudian seorang teman sekelompok

memberi skor tersebut, jika peserta didik mendapat 2 atau lebih

jawaban benar, teman sekelompok menandai tes tersebut untuk

menunjukkan bahwa peserta didik tersebut lulus dan berhak mendapat

tes unit. Tetapi bila tidak mendapat jawaban 2 atau lebih benar, guru

dipanggil untuk menanggapi soal-soal tersebut. Guru mungkin

menyuruh peserta didik tersebut untuk mengerjakan item-item

praktek tertentu. Kemudian peserta didik diperbolehkan ikut tes unit.

Page 44: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Tidak ada peserta didik yang diperbolehkan mengambil tes unit

sampai dia diluluskan oleh teman sekelompoknya pada tes formatif.

e. Peserta didik menyelesaikan tes unit yang merupakan tes akhir untuk

menentukan kriteria kelompok.

5) Nilai kelompok dan penghargaan kelompok

Setiap akhir minggu, guru menghitung skor kelompok. Skor ini

berdasarkan jumlah rata-rata yang diperoleh anggota kelompok dari tes-

tes unit. Adapun kriteria untuk prestasi kelompok 1) kriteria tinggi untuk

kelompok super (super team), 2) kriteria menengah untuk kelompok

hebat (great team) dan 3) kriteria minimum untuk kelompok baik ( good

team). Kelompok-kelompok super dan hebat memperoleh penghargaan

yang menarik.

6) Kelompok pengajaran

Setiap tatap muka guru mengajar selama 10 menit atau 15 menit,

memberikan pengajaran prasyarat sebelum pembelajaran berlangsung.

Pengajaraan ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep utama pada

peserta didik dan dirancang membantu peserta didik memahami

hubungan antara matematika yang dipelajari dengan masalah yang

berkaitan dalam kehidupan sehari-hari yang dihadapi. Guru memberikan

pengajaran kepada peserta didik dari kelompok berbeda sebelum

mengajarkan dalam kelompoknya pada unit-unit individual. Pada saat

guru mengajar dalam pengajaran kelompok, peserta lain melanjutkan

bekerja secara kelompok tentang unit individual. Pengajaran langsung

Page 45: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

(tatap muka) pada kelompok-kelompok pengajaran yang dilakukan

dalam pengajaran individual peserta didik harus bertanggung jawab

untuk memeriksa memahami materi serta bekerja secara bertahap dan

konsisten. Dengan demikian peserta didik dapat belajar sesuai dengan

kecepatan masing-masing dengan memperhatikan kemajuan dari setiap

anggota kelompok yang merupakan tanggung jawab bersama dalam

menyelesaikan suatu tugas.

7) Informasi materi essensial.

Guru mengulas sedikit materi yang telah dipelajari, memfasilitasi

peserta didik membuat rangkuman, memberikan penegasan pada materi

yang telah dipelajari dan memberikan kesempatan peserta didik untuk

bertanya.

8) Tes formatif

Tes formatif merupakan tes yang dilakukan setelah beberapa

sub pokok bahasan diajarkan. Setelah tiga minggu guru menghentikan

program individual dalam menyelesaikan tes dan menggunakan waktu

satu minggu untuk mengajar tentang strategi pemecahan masalah-

masalah yang belum dikuasai oleh peserta didik.

b. Persiapan Pembelajaran

Persiapan pembelajaran kooperatif tipe TAI meliputi: persiapan materi,

pengelompokan peserta didik dalam tim.

1. Persiapan materi

Materi dirancang sehingga sesuai dengan pembelajaran

Page 46: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

kooperatif tipe TAI. Rancangan tersebut tertuang dalam sebuah

perangkat pembelajaran yang terdiri dari: bahan ajar, rencana

pembelajaran, lembar kegiatan siswa dan lembar tes unit.

2. Pengelompokan siswa dalam tim

Setiap anggota kelompok beranggotakan 4 sampai 5 peserta

didik yang terdiri dari kelompok tinggi, sedang dan rendah. Dalam hal

ini guru yang menentukan anggota setiap kelompok serta

mempertimbangkan pula jenis kelamin, ras dan etnis.

c. Langkah-langkah dan Aktivitas Pembelajaran

Adapun langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe TAI pada

penelitian ini adalah sebagai berikut: pemberian bahan ajar dan LKS,

pembentukan kelompok, peserta didik belajar dalam kelompok, peserta

mengerjakan tes unit dan pemberian penghargaan kelompok. Uraian

aktivitas dari masing-masing langkah adalah :

1) Pemberian bahan ajar dan LKS

Pada langkah ini diperlukan a) bahan ajar yang memuat tujuan

pembelajaran dan materi pelajaran, b) LKS, c) Tes unit.

2) Pembentukan kelompok yang terdiri dari 4 - 6 peserta didik yang

heterogen, kemudian membentuk pasangan-pasangan untuk

pengecekan. Pembentukan kelompok dapat dilakukan sebelum

pembelajaran berlangsung.

3) Peserta didik belajar dalam kelompok

Setelah peserta didik menerima bahan ajar, kemudian mempelajari

Page 47: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

materi secara individu. Jika peserta didik kurang memahami bahan

ajar, maka peserta didik bertanya kepada teman sekelompok sebelum

bertanya kepada guru. Guru siap membimbing peserta didik dalam

kelompok-kelompok kecil yang mengalami kesulitan.

4) Peserta didik mengerjakan LKS

Setelah peserta didik memahami bahan ajar, dilanjutkan dengan

mengerjakan LKS yang berisi soal keterampilan praktis yang berisi

dua bagian. Ketika peserta didik mengerjakan soal bagian satu,

peserta didik diperkenankan bertanya kepada teman satu kelompok

agar memperoleh jawaban yang benar, peserta didik melakukan

pengecekan terhadap hasil jawaban teman pasangannya. Apabila

masih mengalami kesulitan guru memberikan bimbingan dan setelah

memperoleh beberapa jawaban benar yang telah ditetapkan, peserta

didik melanjutkan mengerjakan soal bagian dua dan harus

mengerjakan secara individual. Pada tahap ini peserta didik tidak

diperkenankan bertanya kepada teman, tetapi apabila peserta didik

belum memperoleh beberapa jawaban benar seperti yang telah

ditentukan maka guru akan menindaklanjuti peserta didik yang masih

bermasalah.

5) Peserta didik mengerjakan tes unit

Tahap ini dilakukan setelah peserta didik memperoleh jawaban benar

pada LKS bagian dua yang telah ditetapkan. Pada tes unit peserta

Page 48: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

didik mengerjakan soal secara individual sampai selesai. Tes unit ini

digunakan sebagai dasar pemberian skor kelompok.

6) Pemberian penghargaan kelompok

Skor tes unit yang diperoleh secara individu dalam satu kelompok

dijumlahkan untuk menentukan penghargaan kelompok. Kelompok

terbaik yang memiliki skor tertinggi dinamakan kelompok Super

(Super team), skor berikutnya dinamakan kelompok hebat (Great

team) dan skor minimum dengan kelompok baik (Good team).

d. Kelebihan dan kelemahan penbelajaran kooperatif tipe TAI

Slavin (1995: 190) mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe

TAI mempunyai kelebihan-kelebihan antara lain:

a) Dapat meminimalisir keterlibatan guru dalam pemeriksaan dan

pengolahan rutin.

b) Guru setidaknya akan menghabiskan waktunya untuk mengajar

kelompok- kelompok kecil.

c) Pelaksanaan program baik untuk guru maupun peserta didik cukup

sederhana.

d) Peserta didik akan termotivasi untuk mempelajari materi secara tepat

dan akurat.

e) Para peserta didik dapat melakukan pengecekan satu sama lain.

f) Program ini sangat membantu peserta didik yang berkemampuan lemah.

Adapun kelemahan pembelajaran TAI antara lain, dibutuhkan

waktu yang lama dan biaya yang besar untuk pembuatan perangkat

Page 49: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

pembelajaran. Apabila peserta didik dalam kelas cukup banyak maka guru

akan mengalami kesulitan membimbing peserta didik yang membutuhkan

bimbingan, sehingga diperlukan beberapa guru dalam pelaksanaan

pembelajaran tersebut.

5. Pembelajaran kooperatif tipe TPS

Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu bentuk pengajaran

yang diyakini bahwa keberhasilan peserta didik tercapai jika setiap anggota

kelompoknya berhasil.

Bonnie K. Nastasi dan Douglas H. Clements (1991) mengatakan bahwa

Participation in cooperative learning experiences can enhance academic achievement and cognitive growth, motivation and positive attitudes toward learning, social competence, and interpersonal relations. Furthermore, cooperative learning has been used effectively across a wide range of contain areas, including mathematics, reading, language arts, social studies and science.

Artinya keikutsertaan dalam pengalaman belajar kelompok dapat

menambahkan penyelesaian akademis dan perkembangan teori, sikap,

motivasi yang positif dalam belajar, kemampuan social dan hubungan-

hubungan antar pribadi. Selainitu belajar kelompok telah dipergunakan

secara efektif antara lain dalam matematika, bacaan, seni, bahasa, ilmu

kemasyarakatan dan pengetahuan.

Menurut Nurhadi dan Senduk (dalam Kuntjoko, 2009: 15)

mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang

didalamnya terdapat elemen-elemen yang saling berhubungan. Elemen-

eleman yang sekaligus merupakan karakteristik pembelajaran kooperatif

adalah sebagai berikut;

Page 50: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

1) Saling ketergantungan positif

Saling ketergantungan positif adalah hubungan yang saling

membutuhkan. Saling ketergantungan positif menuntut adanya

interaksi promotif yang memungkinkan sesama peserta didik saling

memberikan motivasi untuk meraih yang optimal yang dicapai.

2) Interaksi tatap muka

Interaksi tatap muka terwujud dengan adanya dialog yang

dilakukan bukan hanya antara peserta didik dengan guru tetapi juga

antara peserta didik dengan peserta didik.

3) Akuntabilitas Individual

Pembelajaran kooperatif terwujud dalam bentuk belajar

kelompok, namun penilaian tertuju pada penguasaan materi belajar

secara individu.

4) Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi

Dalam pembelajaran kooperatif keterampilan menjalin hubungan

antar pribadi dikembangkan, pengembangan kemampuan tersebut

dilakukan dengan melatih peserta didik untuk bersikap tenggang rasa,

sopan, mengkritik ide bukan pribadi, tidak mendominasi

pembicaraan, menghargai pendapat orang lain.

Model pembelajaran tipe TPS atau berpikir berpasangan berbagi

adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk

mempengaruhi pola interaksi peserta didik. Pembelajaran kooperatif adalah

suatu strategi balajar mengajar yang dirancang untuk memotifasi minat

Page 51: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

peserta didik dan membantu gagasan-gagasan atau ide yang dilakukan

diantara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok,

yang terdiri dari dua orang atau lebih. Keberhasilan mengajar dalam model

ini bukan hanya ditentukan oleh kemampuan individu, melainkan

perolehan pembelajaran akan lebih baik dilakukan secara bersama-sama

dalam kelompok kecil yang terstuktur dengan baik.

Menurut Trianto (2007: 49-63) ada lima variasi dalam model pembelajaran

kooperatif antara lain:

1. STAD (Student Teams-Achievement Divisions)

Dalam pembelajaran STAD peserta didik ditempatkan dalam

team belajar dalam kelompok yang campuran menurut tingkat

prestasi, jenis kelamin, dan suku. Guru menyajikan pelajaran dan

kemudian peserta didik bekerja dalam team dan memastikan bahwa

seluruh anggota team telah menguasai pelajaran tersebut. Kemudian

seluruh peserta didik diberikan tes tentang materi yang diberikan,

pada saat tes peserta didik tidak diperbolehkan saling membantu dan

nilai tes tersebut yang dipakai untuk menentukan skor individu

maupun kelompok.

2. Jigsaw

Dalam pembelajaran jigsaw, peserta didik dibagi dalam

kelompok kecil yang heterogen dengan menggunakan kelompok

“asal” dan kelompok “ahli”. Setiap kelompok “asal” diberi tugas

untuk mempelajari bagian tertentu yang berbeda dari materi yang

Page 52: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

diberikan. Kemudian setiap peserta didik yang mempelajari topik

yang sama saling bertemu dan membentuk kelompok “ahli” untuk

bertukar penapat dan informasi. Setelah itu peserta didik tersebut

kembali ke kelompok “asal” untuk menyampaikan informasi yang

diperoleh. Akhirnya setiap peserta didik diberi tes secara individu.

Penilaian atau penghargaan yang digunakan pada jigsaw sama dengan

STAD.

3. Investigasi Kelompok (Group Investigation)

Investigasi kelompok merupakan model pembelajaran kooperatif

dimana setiap peserta didik bekerja dalam kelompok kecil untuk

menyelidiki topik tertentu yang dipilih. Model pembelajaran

kooperatif ini memerlukan norma dan struktur kelas yang lebih rumit

untuk diterapkan. Setiap kelompok membuat rencana kegiatan

pembelajaran kemudian melaksanakannya dengan

mempertimbangkan keakraban persahabatan atau minat yang sama

dalam topik tertentu, dan melakukan penyelidikan, menyiapkan dan

mempresentasikan laporan kepada seluruh kelas.

4. Pendekatan Struktural (Structural Approach).

Setelah guru menyajikan materi pelajaran, setiap kelompok

mengerjakan lembar kerja siwa, saling mengajukan pertanyaan dan

belajar bersama dalam kelompok. Pendekatan tersebut memberikan

penekanan pada penggunaan struktur tertentu yang dirancang untuk

mempengaruhi pola kreatif peserta didik dan saling membantu dalam

Page 53: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

kelompok kecil. Ada dua tipe pendekatan struktur yang

dikembangkan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik yaitu:

a) Think-Pair-Share, yaitu model pembelajaran yang menggunakan

suatu model yang bertujuan memberi peserta didik banyak waktu

untuk berpikir, menjawab dan saling membantu satu sama lain.

Model ini mempunyai tiga tahapan penting yaitu berpikir

(Thinking), berpasangan (Pairing), dan berbagi (Sharing).

Penjelasan lebih lanjut akan dibahas pada paragraf selanjutnya.

b) Number-Head- Together (NHT) yaitu model pembelajaran yang

menggunakan suatu model yang melibatkan banyak peserta didik

dalam menelaah materi pelajaran. Model ini bertujuan untuk

mengecek pemahaman peserta didik terhadap isi materi pelajaran

tersebut. Model pembelajaran NHT terdiri dari empat langkah

utama, antara lain penomoran, mengajukan pertanyaan, berpikir

bersama dan menjawab.

Salah satu model pembelajaran yang dikembangkan untuk

meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi yang diajarkan adalah

model pembelajaran kooperatif tipe “Think-Pair-Share”. Model

pembelajaran ini pertama kali dikembangkan oleh Frank Lyman dan

kawan-kawan di Universitas Maryland. Pada model pembelajaran ini

memberika pada peserta didik untuk berpikir dan merespon serta saling

membantu satu sama yang lain.

Page 54: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Model pembelajaran tipe “Think-Pair-Share”, mula-mula peserta

didik berpikir dan mencatat secara individu, kemudian mereka bekerja

berdua-dua untuk membuat beberapa pertimbangan untuk mendukung

pemikiran mereka pada suatu permasalahan tertentu. Selanjutnya dua

pasangan bekerjasama untuk mendapatkan suatu kesepakatan yang saling

mendukung dan mensarikan beberapa pertimbangan mereka untuk

permasalahan tersebut. Dan akhirnya masing-masing kelompok berbagi

kesimpulan dan argumentasi pendukungnya dengan keseluruhan kelas.

Model pembelajaran ini memerlukan semua peserta didik di dalam kelas

untuk praktek penulisan, pemikiran, mendengarkan dan keterampilan

menyampaikan materi. Langkah-langkah yang perlu diterapkan dalam

pendekatan struktural TPS adalah sebagai berikut:

1) Tahap pertama : Think (berpikir)

Pada tahap ini guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan

dengan materi pelajaran. Kemudian peserta didik diminta untuk

memikirkan pertanyaan tersebut secara mandiri dalam beberapa saat.

2) Tahap kedua : Pair (berpasangan)

Guru meminta peserta didik berpasangan dengan peserta didik

lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkan pada tahap

pertama. Interaksi yang diharapkan dapat berbagi jawaban dari

pertanyaan atau ide jika persoalan telah diidentifikasi.

3) Tahap ketiga : Share (berbagi)

Pada tahap akhir guru meminta pada pasangan untuk berbagi

Page 55: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

pada seluruh kelas yang telah mereka bicarakan. Hal ini akan efektif

dilakukan dengan cara bergiliran pasangan demi pasangan sampai

kurang lebih seperempat pasangan mendapat kesempatan

melaporkannya. Pada tahap ini akan menjadi lebih efektif jika guru

berkeliling kelas dari pasangan yang satu ke pasangan yang lain.

Pelaksanaan pembelajaran kooperatif dengan pendekatan struktural

tipe TPS adalah bersifat hipotesis (hanya perkiraan sementara).

Kenyataa.nnya dalam pelaksanaanya tergantung dengan kemampuan

pengajaran dalam mengelola kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan tahap-tahap diatas peneliti menyimpulkan langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Guru mengorganisasikan kelas untuk belajar dan mengarahkan peserta

didik untuk mempersiapkan materi yang telah dipelajari dirumah.

2. Guru mengingatkan peserta didik, materi prasyarat dan memberikan

penjelasan seperlunya yang berkaitan dengan materi yang akan

dipelajari peserta didik.

3. Guru membagi LKS yang berisi pertanyaan atau masalah dan

mengarahkan peserta didik untuk mengerjakan LKS, menjawab

pertanyaan, menyelesaikan masalah, melakukan aktivitas atau

mengerjakan tugas secara mandiri.

4. Guru membagi peserta didik dalam kelompok-kelompok dengan

anggota 2 – 4 orang dalam tiap kelompok.

Page 56: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

5. Peserta didik berpikir bersama-sama dalam kelompok untuk

menentukan jawaban dari pertanyaan guru berdasarkan jawaban yang

telah mereka peroleh secara mandiri.

6. Guru memanggil kelompok tertentu dan pasangan peserta didik

tersebut memberikan jawabannya pada seluruh anggota kelas dari

hasil diskusi yang telah mereka lakukan. Kegiatan tersebut dilanjutkan

sampai beberapa peserta didik mendapat kesempatan untuk

melaporkan, minimal seperempat dari jumlah seluruh pasangan dalam

kelas tersebut, tetapi disesuaikan dengan waktu yang tersedia.

7. Guru menutup kegiatan belajar mengajar dengan membimbing peserta

didik untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan

memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah.

Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe “Think-

Pair Share” adalah sebagai berikut:

Kelebihan:

1. Adanya interaksi antara peserta didik melalui diskusi untuk

menyelesaikan masalah akan meningkatkan keterampilan sosial peserta

didik.

2. Peserta didik yang pandai dan peserta didik yang kurang pandai sama-

sama memperoleh manfaat melalui aktifitas belajar kooperatif.

3. Kemungkinan peserta didik mudah memahami konsep dan memperoleh

kesimpulan.

Page 57: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

4. Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengembangkan

keterampilan bertanya, berdiskusi dan mengembangkan bakat

kepemimpinan.

Kelemahan:

1. Peserta didik yang pandai cenderung mendominasi sehingga dapat

menimbulkan sikap minder dan pasif dari peserta didik yang kurang

pandai.

2. Diskusi tidak berjalan lancar jika peserta didik hanya menyalin

pekerjaan siswa yang pandai.

3. Tidak semua topik dapat dijadikan bahan diskusi, tetapi hanya hal-hal

yang bersifat problematis saja yang dapat didiskusikan.

4. Jalannya diskusi dapat dikuasai (didominasi) oleh beberapa siswa yang

pandai.

5. Sikap percaya diri

1) Pengertian sikap

Sikap adalah keadaan internal seseorang yang dapat mempengaruhi

tingkah lakunya terhadap suatu obyek atau kejadian di sekitarnya. Sikap

ini merupakan suatu bentuk belajar tersendiri yang selalu diharapkan

didalam suatu proses belajar. Komponen sikap antara lain adalah 1)

kognitif, karena seseorang memerlukan adanya konsistensi didalam

tingkah laku /sikapnya. 2) efektif, yang dapat berupa positif atau negatif

dan 3) tingkah laku, yang ditentukan oleh situasi pada saat tertentu dan

dapat saja tidak konsisten dengan sikap yang sesungguhnya.

Page 58: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Menurut Galbraith dan Hainer (1998)

Attitude may be seen as the result of emotional reactions that have been internalised and automatized (McLeod, 1989a) to generate feelings of moderate intensity and reasonable stability. Marshall (1989) has hypothesized a cognitive mechanism for attitude development situated in the network concept of human memory (Anderson, 1983, 1995). Here attitude represents the evocation of stored affective memories, involving a dispassionate response.

artinya sikap mungkin dilihat sebagai hasil dengan reaksi emosional

merupakan faktor dari dalam dan otomatis (Mc Leod, 1989a) untuk

menghasilkan rasa dari intensitas moderator dan kemantapan yang layak.

Marshaal (1989) telah mengadakan hipotesis satu mekanisme teori untuk

membangun sikap terletak pada konsep jaringan dari ingatan manusia

(Anderson, 1983, 1995). Di sini sikap awal dimunculkan dengan ingatan secara

cenderung menyimpan, melibatkan satu tanggapan yang menyenangkan.

Beberapa pengertian tentang sikap yang dikemukakan oleh para ahli

dalam bukunya Saifuddin Azwar (2003 : 4) antara lain:

a) Louis Thurston mengatakan bahwa sikap adalah derajat efek positif

atau efek negatif yang dikaitkan dengan suatu obyek dengan cara-cara

tertentu.

b) Secord dan Backman mendefinisikan bahwa sikap adalah keteraturan

tertentu dalam perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi) dan predisposisi

tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan

sekitarnya.

c) Rosenberg dan Hovland mendefinisikan mengenai sikap dengan

menempatkan ketiga komponen afektif, koknisi sebagai faktor jenjang

pertama dalam suatu model hirarkis. Kemudian dalam abstraksi yang

Page 59: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

lebih tinggi membentuk konsep sikap sebagai faktor tunggal jenjang

kedua.

2) Pengertian percaya diri

Percaya diri adalah sikap positif seorang individu yang

memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif, yang

baik untuk diri sendiri maupun terhadap lingkungan/ situasi yang

dihadapinya. Percaya diri yang tinggi sebenarnya merujuk pada adanya

beberapa aspek dari kehidupan individu bahwa ia merasa memiliki

kompetensi, yakin mampu dan percaya bahwa dia bias karena didukung

oleh pengalaman, potensi actual, hasil serta harapan yang realistic

terhadap diri sendiri.

Beberapa ciri atau karakteristik individu yang mempunyai percaya

diri yang proporsional, diantaranya adalah berikut ini,

a) Percaya akan kompetensi/kemampuan diri hingga tidak membutuhkan

pujian, pengakuan, penerimaan, ataupun hormat orang lain.

b) Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterima

oleh orang lain atau kelompok.

c) Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain berani

menjadi diri sendiri.

d) Punya pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosinya stabil)

e) Memiliki internal locus control (memandang keberhasilan atau

kegagalan, bergantung pada usaha diri sendiri dan tidak mudah

Page 60: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak bergantung/mengharap

bantuan orang lain.

f) Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lain

dan situasi di luas dirinya.

g) Memiliki harapan yang realistik terhadap diri sendiri, sehingga ketika

harapan itu terwujud, ia tetap maqmpu melihat sisi positif dirinya dan

situasi yang terjadi.

Adapun karakteristik individu yang kurang percaya diri,

diantaranya sebagai berikut;

a) Berusaha menunjukkan sikap konformis, semata-mata demi mendapat

pengakuan dan penerimaan kelompok.

b) Menyimpan rasa takut/kekhawatiran terhadap penolakan.

c) Sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan

memandang rendah kemampuan diri sendiri namun dilain pihak,

memasang harapan yang tidak realistik terhadap diri sendiri.

d) Pesimis, mudah menilai segala sesuatu dari sisi negatif.

e) Takut gagal, sehingga menghindari segala resiko dan tidak berani

memasang target untuk berhasil.

f) Cenderung menolak pujian yang ditujukan secara tulus (karena

undervalue) diri sendiri.

g) Selalu menempatkan/memosisikan diri sebagai yang terakhir, karena

menilai dirinya tidak mampu.

Page 61: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

h) Mempunyai external locus of control (mudah menyerah pada nasib,

sangat bergantung pada keadaan dan pengakuan/penerimaan serta

bantuan orang lain.

3) Sikap percaya diri

Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa sikap percaya

diri adalah kondisi bagian diri seseorang dalam bentuk konsistensi yang

dapat berupa positif atau negatif pada saat atau situasi tertentu untuk

dikembangkan secara baik dan maksimal. Sikap percaya diri merupakan

segala sesuatu yang diinginkan individu atas keberadaannya dengan

perasaan senang dan kecenderungan yang dinamik. Maka perasaan

senang dan percaya peserta didik untuk menentukan tindakan

memahami obyek (mata pelajaran matematika). Menurut MOYRA

RUFFELL, JOHN MASON and BARBARA ALLEN (1998)

We began with the implicit assumption that there is a ‘something’ which is labelled attitude, and that is a multidimensional construct with three interwoven components: cognitive, affective and conative: (Ajzen, 1988 and Triandis, 1971) _ cognitive: expressions of beliefs about an attitude object, affective: expression of feelings towards an attitude object, and_ conative: expressions of behavioural intention

Artinya kita memulai dengan pengertian tersamar dimana terdapat sebuah

sesuatu hal yang dinamakan sikap, dan yang merupakan satu susunan

multidimensional dengan tiga komponen yang saling terkait:yaitu

kognitif, afektif dan konatif: (Ajzen, 1988 dan Triandis, 1971) kognitif:

ekspresi dari suatu pemikiran tentang suatu objek sikap, afektif: ekspresi

dari suatu perasaan terhadap sesuatu ekspresi yang berupa perilaku.

Page 62: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Sikap percaya diri dalam penelitian ini meliputi 1) Kemampuan mengingat

kembali fakta dan informasi. 2) Kesungguhan menjelaskan kembali materi kedalam

pola baru/berbeda. 3) Kemampuan untuk mengemukakan pengetahuan baru.: yaitu

dorongan untuk mengutarakan kemungkinan alternatif penyelesaian masalah dan

merupakan pengungkapan sesuatu hal yang baru, b) Berani berspekulasi dan

menyatakan hipotesis.

B. Penelitian Yang Relevan

Beberapa penelitian yang telah dilakukan dalam rangka peningkatkan

kualitas pembelajaran matematika antara lain:

a) B. Subandriyo (2009) melakukan penelitian mengenai pembelajaran matematika

melalui pendekatan inkuiri terhadap hasil belajar ditinjau dari sikap percaya diri.

Dari penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa metode inkuiri

mengakibatkan hasil belajar lebih tinggi baik pada peserta didik dengan sikap

percaya diri tinggi, sedang dan rendah. Kesamaan dari penelitian ini adalah

menggunakan tinjauan yang sama yaitu sikap percaya diri peserta didik.

b) Dhian Endahwuri (2009) melakukan penelitian mengenai model pembelajaran

tipe TAI ditinjau dari keaktifan siswa. Dari penelitian ini memberikan

kesimpulan bahwa model TAI lebih baik dari model TPS jika ditinjau dari

keaktifan siswa adapun kesamaan dari penelitian ini adalah model pembelajaran

yang dipakai sebagai eksperimen adalah model pembelajaran TAI dan model

pembelajaran TPS.

c) Sri Adi Widodo melakukan penelitian mengenai model pembelajaran tipe TAI

ditinjau dari kemampuan awal siswa. Dari penelitian ini memberikan

Page 63: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

kesimpulan bahwa model TAI lebih baik dari MPL (Model Pembelajaran

Langsung) jika ditinjau dari kemampuan awal siswa. Dari penelitian ini

memberikan kesimpulan bahwa model pembelajaran TAI lebih baik dari MPL.

Kesamaan dari penelitian ini yang dipakai model pembelajaran TAI.

C. Kerangka Berpikir

a. Kaitan antara model pembelajaran tipe TAI, model pembelajaran TPS dengan

hasil belajar.

Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat memperoleh hasil belajar

yang lebih baik, sedangkan pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat akan

menghambat tujuan pembelajaran. Para pengajar hendaklah mempelajari dan

menambah wawasan tentang berbagai macam model pembelajaran dengan

menguasai beberapa model pembelajaran akan merasakan adanya kemudahan dalam

pelaksanaan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Model pembelajaran tipe Teams Assisted Individual (TAI) merupakan salah

satu model pembelajaran kooperatif, pembelajaran secara individul dan klasikal yang

menekankan kolaborasi antar peserta didik. Dalam pembelajaran model ini peserta

didik belajar dalam kelompok-kelompok kecil dengan penunjukkan salah satu

peserta didik sebagai asisten, sehingga peserta didik yang kurang mampu dalam

kelompok mendapat bantuan dari asisten selain itu guru akan mengajar dalam

kelompok-kelompok kecil tersebut. Pembelajaran klasikal masih tampak tetapi

sudah tidak dominan lagi karena penekananya kolaborasi pada peserta didik, dalam

hal ini guru akan memberikan bantuan langsung pada kelompok yang mendapat

permasalahan sehingga peserta didik yang mempunyai kemampuan kurang akan

Page 64: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

terbantu dalam proses oleh asisten dan guru. Guru akan memberikan penjelasan jika

kerja kelompok yang dibantu asisten menemui jalan buntu dan inilah pembelajaran

klasikal tampak tetapi tetap menekankan kolaborasi antar peserta didik.

Dalam TAI belajar dalam kelompok dapat menumbuhkan rasa solidaritas

antar anggota karena apabila ada anggota kelompok yang belum memahami materi

maka asisten akan berusaha untuk memberikan penjelasan kepada temannya dengan

bahasa yang mungkin lebih dipahami. Selain itu penghargaan dalam kelompok akan

memacu dalam bersaing baik antar kelompok maupun antar individu dalam

kelompok, sehingga pembelajaran diharapkan akan lebih bermakna. Dalam

pembelajaran TAI peserta dimungkinkan mempersiapkan diri terlebih dahulu materi

di rumah kemudian diulang lagi dalam pembelajaran di sekolah karena persaingan

individu dalam kelompok serta persaingan antar kelompok dapat terjadi. Keunggulan

dari model pembelajaran TAI peserta didik terlibat aktif pembelajaran secara

individu dengan tidak mengabaikan bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil.

Model pembelajaran tipe Think Pair Share (TPS) atau berpikir berpasangan

dan berbagi merupakan pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk

mempengaruhi pola interaksi peserta didik. Dalam pembelajaran ini peserta didik

diberi lebih banyak waktu untuk berpikir untuk saling merespon dan saling

membantu dalam kerja kelompok. Dalam pembelajaran ini guru memberikan

permasalahan, melengkapi penyajian singkat dari peserta didik yang memperoleh

tugas. Kemudian guru meminta peserta didik untuk berbagi dengan keseluruhan

kelas membahas apa yang telah dibicarakan. Dalam diskusi kelompok ini adakalanya

peserta didik memberikan pemikiran yang salah ketika bekerja dalam kelompok

Page 65: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

tersebut sehingga diperlukan waktu yang lebih panjang dalam menekankan konsep

benar pada peserta didik.

Hasil belajar matematika peserta didik dapat dipengaruhi oleh pemilihan

model pembelajaran yang tepat, karena dapat menumbuhkan dan merangsang peserta

didik untuk mau berpikir lebih keras dengan segenap kemampuannya dalam

menemukan sendiri konsep yang diberikan lewat kerja dalam kelompok dan juga

bekerjasama dalam kelompok baik secara individu maupun hasil berpikir bepasangan

yang telah dilakukan. Peserta didik akan berpartisipasi secara aktif dalam kelompok-

kelompok tersebut sehingga dapat tercipta pembelajaran yang menyenangkan tanpa

dibayangi rasa takut apabila konsep yang mereka temukan kurang benar.

Dengan model pembelajaran tipe TAI diharapkan pembelajaran akan lebih

bermakna bagi peserta didik yang pada akhirnya dapat akan dapat meningkatkan

hasil belajar matematika peserta didik. Model pembelajaran TAI memperoleh hasil

belajar yang lebih baik daripada TPS

b. Kaitan dari sikap percaya diri dengan hasil belajar.

Disamping model pembelajaran, hasil belajar peserta didik juga bisa

dipengaruhi oleh faktor lain, dalam hal ini peneliti akan mencoba untuk melihat dari

sikap percaya diri peserta didik ketika guru mengajar di kelas. Ketika proses belajar

mengajar peserta didik memahami, memeriksa, mencoba, menemukan dan

menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru termasuk beberapa tes maka sikap

percaya diri peserta didik diharapkan sangat menentukan keberhasilan dalam belajar.

Dengan demikian hasil belajar merupakan perwujudan pelaksanaan suatu proses

belajar dengan model pembelajaran dan faktor intern peserta didik dalam hal ini

Page 66: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

sikap percaya diri peserta didik itu sendiri.

Sikap percaya diri peserta didik dalam belajar matematika setiap peserta

didik berbeda. Ada yang memiliki sikap percaya diri tinggi, sedang dan rendah.

Dengan adanya sikap percaya diri tinggi dalam belajar matematika tentunya akan

lebih mudah dalam menerima materi ajar, tetapi sikap percaya diri sedang dan rendah

maka materi ajar akan lebih sulit untuk diterima peserta didik.

Bagi peserta didik dengan sikap percaya diri rendah, biasanya tidak berusaha

untuk mencoba menyelesaikan masalah yang dihadapi dan kecenderungan peserta

didik sekedar menyalin pekerjaan. Hal ini lebih diperburuk lagi jika model

pembelajaran yang diterapkan berdampak negatif dalam menumbuhkan sikap

percaya diri tersebut. Sikap percaya diri peserta didik harus ditumbuhkan dan

dikembangkan oleh pihak lain dalam hal ini guru yang berperan dengan cara memilih

model pembelajaran yang tepat untuk peserta didik. Pembelajaran tersebut

menjadikan proses pembelajaran lebih menyenangkan, peserta didik lebih terpacu

untuk bekerjasama dalam kelompok belajar, sehingga dapat meningkatkan hasil

belajar matematika terutama peserta didik yang mempunyai sikap percaya diri

sedang dan rendah hasil belajarnya akan lebih baik.

c. Kaitan antara sikap percaya diri dan model pembelajaran terhadap hasil belajar

Dari penjelasan di atas bahwa peserta didik yang mempunyai sikap percaya

diri tinggi mampu membuat mencoba, memahami, memeriksa, mencoba,

menemukan dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru sehingga apabila

memperoleh pembelajaran dengan model TAI maupun TPS akan memperoleh hasil

belajar matematika yang sama baik. Sedangkan peserta didik dengan sikap percaya

Page 67: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

diri sedang dan rendah akan yang mendapat model pembelajaran tipe TAI akan

memperoleh hasil belajar yang lebih baik daripada peserta didik yang mendapat

model pembelajaran tipe TPS. Hal ini disebabkan pada model pembelajaran tipe TAI

peserta didik dengan sikap percaya diri sedang dan rendah akan mendapat bantuan

dari teman yang ditunjuk sebagai asisten selain itu guru memberikan pembelajaran

dalam kelompok-kelompok kecil.

Dengan diterapkannya model pembelajaran tipe TAI akan memberikan

kesempatan pada peserta didik peserta didik dengan sikap percaya diri sedang dan

rendah untuk belajar dalam kelompok secara individu sehingga dapat memperoleh

hasil belajar yang lebih baik daripada TPS karena dalam pembelajaran TAI peserta

didik yang kurang pandai mendapat bantuan dari teman yang dipilih sebagai asisten

dan jika masih belum memahami konsep tertentu guru akan memberikan

pembelajaran secara individu kepada peserta didik, sedangkan model pembelajaran

tipe TPS peserta didik berpikir tentang materi hanya bersama pasangan-pasangannya.

Dengan demikian proses pembelajaran dapat lebih bermakna dan berlangsung

menyenangkan karena peserta didik yang kurang pandai merasa terbantu dan peserta

didik yang pandai tidak akan mendominasi kelompok sehingga akan mengakibatkan

peserta didik kurang pandai menjadi minder.

Kondisi pembelajaran tersebut dapat menjadikan proses pembelajaran lebih

menyenangkan, peserta didik lebih terpacu untuk bersama-sama bekerja dalam

kelompok dan dapat memberi kontribusi pada kelompoknya. Perhatian peserta didik

dalam menerima materi meningkat, sikap percaya diri juga dapat dilatih sehingga

tidak ada keragu-raguan dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan materi

Page 68: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

limit fungsi sehingga peserta didik nantinya mampu menyelesaikan soal-soal limit

sehingga akan meningkatkan hasil belajar matematika.

Dalam model pembelajaran tipe TPS peneliti menduga bahwa model

pembelajaran tipe TAI akan memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan model

pembelajaran tipe TPS jika ditinjau dari sikap percaya diri baik tinggi, sedang dan

rendah.

Berdasarkan pemikiran di atas digambarkan kerangka pemikiran dalam

penelitian sebagai berikut:

Gambar 2. 1: Kerangka berpikir penelitian

Keterangan:

Model Pembelajaran

1. Model Pembelajaran Kooperatif tipe TAI

2. Model Pembelajaran Kooperatif tipe TPS

Sikap Percaya Diri peserta didik

1. Sikap percaya diri tinggi

2. Sikap percaya diri sedang

3. Sikap percaya diri rendah

SIKAP PERCAYA DIRI

MODEL PEMBELAJARAN

HASIL BELAJAR

Page 69: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

D. HIPOTESIS

Berdasarkan tinjuan pustaka dan kerangka pemikiran di atas, hipotesis

yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar peserta didik yang diberi pembelajaran dengan model

pembelajaran TAI lebih baik daripada peserta didik yang diberi pembelajaran

dengan model pembelajaran TPS pada materi Limit Fungsi.

2. Hasil belajar peserta didik yang mempunyai sikap percaya diri tinggi lebih baik

daripada peserta didik yang mempunyai sikap percaya diri sedang dan rendah,

dan hasil belajar peserta didik yang mempunyai sikap percaya diri sedang lebih

baik daripada peserta didik yang mempunyai sikap percaya diri rendah pada

materi Limit Fungsi.

3. Hasil belajar peserta didik yang mempunyai sikap percaya diri tinggi sama

baiknya dengan menggunakan model pembelajaran tipe TAI maupun TPS,

sedangkan peserta didik yang mempunyai sikap percaya diri sedang dan rendah

dengan menggunakan model pembelajaran TAI memperoleh hasil belajar

matematika lebih baik daripada peserta didik yang memperoleh model

pembelajaran tipe TPS.

Page 70: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Eksperimen

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen semu. Tujuan

eksperimental semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan

informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan

yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasi semua variabel

yang relevan.

Model pembelajaran kooperatif tipe TAI diberikan pada kelas eksperimen

1, sedang model pembelajaran kooperatif TPS diberikan pada kelas eksperimen 2, ini

dimaksudkan untuk mengetahui apakah penggunaan model tersebut dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi Limit Fungsi.

B. Tempat, Subyek dan Waktu Penelitian

1. Tempat dan Subyek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA Kota Kediri dengan subyek penelitian

adalah peserta didik kelas XI IPA semester 2 tahun pelajaran 2010/2011 yaitu

SMA Negeri 7 Kediri, SMA Negeri 8 Kediri dan SMAK Santo Augustinus

Kediri. Sekolah yang dipilih ada tiga sekolah yang termasuk dalam kategori

tinggi (SMA Negeri 7 Kediri), sedang (SMAK St Augustinus), dan rendah

(SMA Negeri 8 Kediri) berdasarkan hasil rataan nilai try out I matematika SMA

tahun pelajaran 2009/2010. Sedangkan uji coba instrumen dilaksanakan di SMA

Negeri 7 selain kelas eksperimen.

Page 71: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester dua bulan Pebruari sampai

dengan Mei tahun pelajaran 2010/ 2011. Adapun tahapan pelaksanaan

penelitian sebagai berikut

a) Tahap perencanaan

Tahap perencanaan meliputi: pengajuan judul, penyusunan instrumen

penelitian, penyusunan skenario pembelajaran serta pengajuan ijin

penelitian. Tahap ini direncanakan dilaksanakan pada bulan Pebruari 2011

sampai dengan bulan Maret 2011.

b) Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan meliputi: uji coba instrumen, eksperimen,

pengumpulan data dan konsultasi dengan pembimbing. Tahap ini

direncanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2011.

c) Analisis Data

Analisis data dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai dengan

bulan Juni 2011.

d) Tahap Penyusunan Laporan

Tahap ini mulai dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan

eksperimen yaitu pada bulan Mei 2011 selesai Juni 2011.

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas dan satu

variabel terikat. Sebagai variabel bebas adalah model pembelajaran dan sikap

percaya diri peserta didik, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar

Page 72: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

matematika peserta didik. Adapun penjelasan dari masing-masing variabel adalah

sebagai berikut:

1. Variabel Terikat

Variabel terikat pada penelitian ini adalah tes hasil belajar matematika

peserta didik.

a. Definisi operasional

Hasil belajar matematika adalah skor yang diperoleh peserta didik dari

hasil tes setelah mengikuti proses pembelajaran model TAI dan model

TPS.

b. Indikator: Nilai tes matematika pada pokok bahasan Limit Fungsi.

c. Skala pengukuran: Skala interval.

2. Variabel Bebas

a. Model Pembelajaran (a)

Definisi Operasional:

Model Pembelajaran yaitu suatu cara atau strategi yang digunakan oleh guru

dalam menyampaikan materi pelajaran dalam kegiatan belajar mengajar

sehingga tujuan pembelajaran yang ditetapkan guru dapat tercapai. Tujuan

pembelajaran yang diharapkan adalah proses pembelajaran dapat berlangsung

dengan efektif dan efisien.

b. Indikator

Penggunaan model pembelajaran yang berbeda yaitu model pembelajarn TAI

pada kelompok eksperimen 1 dan model pembelajaran TPS pada kelompok

Page 73: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

eksperimen 2.

c. Skala pengukuran

Skala pengukurannya adalah nominal yaitu model pembelajaran tipe TAI dan

model pembelajaran tipe TPS.

d. Kategori ai , i = 1, 2 dimana 1 = model pembelajaran tipe TAI

2 = model pembelajaran tipe TPS

3. Sikap Percaya Diri

a. Definisi Operasional

Sikap adalah kejadian internal seseorang yang dapat mempengaruhi

tingkah lakunya terhadap suatu obyek atau kejadian sekitarnya.

b. Indikator: Skor angket sikap percaya diri peserta didik.

c. Skala pengukuran: Skala ordinal

Kategori tinggi : skor sX21

+>

Kategori sedang : ≤− sX21 skor sX

21

+≤

Kategori rendah : skor sX21

−<

dengan:

s = standar deviasi

X = rerata dari seluruh skor total siswa

Kategori: bj, j = 1, 2, 3, dengan 1 = sikap percaya diri kategori tinggi

2 = sikap percaya diri kategori sedang

Page 74: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

3 = sikap percaya diri kategori rendah

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2003: 130) populasi adalah keseluruhan

subyek penelitian. Dengan demikian yang dimaksud dengan populasi adalah individu

yang diteliti atau keseluruhan subyek peneliti dan dibatasi sebagai jumlah individu

yang paling sedikit mempunyai sifat yang sama.

Penelitian ini menggunakan populasi peserta didik SMA kelas XI IPA

Kota Kediri tahun pelajaran 2010/2011 yang berasal dari 16 SMA terdiri dari SMA

baik negeri maupun swasta kategori tinggi sedang dan rendah seperti tertera pada

tabel berikut:

Tabel 3.1 Kategori Sekolah berdasarkan Hasil Try Out I Matematika Tahun Pelajaran 2010/2011

NO Nama Sekolah Rata-rata nilai try out Kategori

1 SMA Negeri 2 Kediri 5,85 Atas 2 SMA Negeri 1 Kediri 4,96 Atas 3 SMA Negeri 7 Kediri 4,94 Atas 4 SMA Negeri 5 Kediri 4,32 Atas 5 SMA Negeri 4 Kediri 4,25 Atas 6 SMA Negeri 3 Kediri 4,15 Sedang 7 SMA Ar-Risalah Kediri 3,96 Sedang 8 SMA Pawyatan Daha Kediri 3,65 Sedang 9 SMAK St. Augustinus Kediri 3,54 Sedang

10 SMA Wahidiyah Kediri 3,44 Sedang 11 SMA Negeri 6 Kediri 3,38 Rendah 12 SMA Negeri 8 Kediri 3,28 Rendah 13 SMAK Petra Kediri 3,00 Rendah 14 SMA Muhammadiyah Kediri 3,00 Rendah

Page 75: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

15 SMA Diponegoro Kediri 2,46 Rendah 16 SMA Kertanegara Kediri 2,21 Rendah

2. Sampel dan Sampling

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara kombinasi

sampling random stratifikasi (stratified random sampling) dan sampling kluster

random (cluster random sampling), dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Populasi dibagi menurut kategori masing-masing sekolah, dengan melihat

rataan Try Out 1 mata pelajaran matematika SMA kelas XII IPA tahun

pelajaran 2010/2011.

Berdasarkan nilai try out 1 tahun pelajaran 2010/2011 terbagi atas

tiga kategori sekolah yaitu sekolah kategori atas (SMA Negeri 1 Kediri,

SMA Negeri 2 Kediri, SMA Negeri 4 Kediri, SMA Negeri 5 Kediri, SMA

Negeri 7 Kediri), kategori sedang (SMA Negeri 3 Kediri, SMA Ar-Risalah

Kediri, SMA Pawyatan Dhaha Kediri, SMAK St Augustinus Kediri, SMA

Wahidiyah Kediri), kategori rendah (SMA Negeri 6 Kediri, SMA Negeri 8

Kediri, SMA Petra Kediri, SMA Muhamadiyah Kediri, SMA Diponegoro

Kediri, SMA Kertanegara Kediri). Dari masing masing kategori diambil

secara acak satu sekolah yaitu kelompok atas, kelompok sedang dan

kelompok bawah yang terpilih yang merupakan unit-unit populasi (kluster-

kluster).

Page 76: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

b. Melakukan sampling random kluster lagi dari kluster-kluster yang ada

yaitu dengan mengambil secara acak masing-masing dua kelas untuk kelas

eksperimen (satu kelas eksperimen 1 dan satu kelas eksperimen 2).

Secara acak dipilih 3 sekolah dari seluruh sekolah yaitu SMA

Negeri 7 (kategori tinggi), SMA Katolik St Augustinus (kategori sedang)

dan SMA Negeri 8 (kategori rendah). Dari ketiga sekolah yang terpilih

masing-masing dipilih secara acak/random 2 kelas sebagai kelas

eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Kelas yang terpilih sebagai kelas

eksperimen 1 adalah XI IPA 4 SMA Negeri 7 Kediri, XI IPA 1 SMAK St

Augustinus Kediri, dan XI IPA 3 SMA Negeri 8 Kediri.. Sedangkan yang

terpilih sebagai kelas eksperimen 2 adalah XI IPA 5 SMA Negeri 8, XI

IPA 4 SMAK St Augustinus Kediri, dan XI IPA 4 SMA Negeri 8. Dari

masing-masing kelas dilakukan tes sikap percaya diri.

E. Metode Pengumpulan Data

Sesuai dengan tahapan penelitian dalam penelitian, pengambilan data perlu

mempertimbangkan banyak segi, antara lain kualitas data yang ditentukan oleh alat

ukurnya. Data merupakan faktor penting yang harus dikumpulkan dan siap diolah.

Keberhasilan mengungkapkan hasil dan proses belajar peserta didik

sebagaimana adanya (obyektivitas hasil penilaian) sangat bergantung pada kualitas

alat penilaiannya di samping pada cara pelaksanaannya. Suatu alat penilaian

dikatakan mempunyai kualitas yang baik jika alat tersebut memenuhi ketepatan

validitasnya dan ketepatan reliabilitasnya. Metode pengumpulan data dalam

penelitian adalah sebagai berikut:

Page 77: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

1. Metode Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 158) dikemukakan bahwa

dokumentasi yang berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang

tertulis. Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen,

rapor, agenda dan sebagainya.

Dalam penelitian ini metode dokumen digunakan untuk memperoleh

data kemampuan awal berupa nilai ulangan matematika semester 1 kelas XI

IPA tahun pelajaran 2010/2011 dan identitas peserta didik antara lain nama

peserta didik dan nomer induk peserta didik serta . Data ini sebagai bahan uji

keseimbangan antara kelas-kelas eksperimen.

2. Metode Angket

Menurut Suharsimi Arikunto (2008: 28) angket atau kuesioner adalah

sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur

(responden). Dengan kuesioner ini orang dapat diketahui tentang keadaan/data

diri, pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapatnya.

Sebelum kuesioner disusun harus melalui prosedur berikut:

a. Menentukan indikator dengan cara menyesuaikan ruang lingkup masalah

yang akan diteliti dan menentukan pula batasan sikap percaya diri.

b. Membuat kisi-kisi intrumen yang memuat indikator.

c. Dari kisi-kisi yang sudah dibuat peneliti menyusun butir angket.

Setelah menentukan langkah-langkah pembuatan instrumen kemudian

disusun instrumen kuesioner yang sesuai. Jumlah instrumen terdiri dari 40

Page 78: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

butir soal pilihan ganda dengan alternatif 5 jawaban. Sistem pemberian

skor untuk instrumen kuesioner, jika menjawab A mendapat skor 5,

menjawab B mendapat nilai 4, menjawab C mendapat skor 3, menjawab D

mendapat skor 2 serta menjawab E mendapat skor 1.

d. Melaksanakan uji coba angket penelitian.

e. Melakukan uji coba.

f. Melakukan analisis item soal.

g. Mengambil keputusan apakah butir soal tersebut dipakai, direvisi atau

dibuang.

Metode angket merupakan metode pengumpulan data yang

dilaksanakan dengan cara mengajukan sejumlah daftar pernyataan yang harus

dijawab oleh responden. Metode angket digunakan untuk memperoleh data

ilmiah. Data yang diperoleh berupa skor hasil pengisian angket dari responden.

Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen tersebut diuji

terlebih dahulu dengan uji validitas dan reliabilitas untuk mengetahui kualitas

item angket, sedangkan untuk menguji butir instrumen digunakan uji

konsistensi internal.

a. Analisis Instrumen

1) Uji Validitas Isi

Menurut Suharsimi Arikunto (2008: 67) sebuah tes dikatakan

memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar

dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan.

Page 79: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Adapun untuk memenuhi uji validitas isi, peneliti menggunakan

langkah-langkah sebagai berikut:

a) menentukan kompetensi dasar dan indikator yang akan diukur sesuai

dengan materi yang diajarkan berdasarkan pedoman kurikulum yang

berlaku.

b) menyusun kisi-kisi tes.

c) menyusun butir soal tes.

d) melakukan telaah butir soal tes

Untuk menilai apakah instrumen tes mempunyai validitas isi biasanya

penilaian ini dilakukan oleh validator. Dalam penelitian ini disebut valid

jika tanda (V) lebih dari 3.

2) Reliabilitas

Reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran

tersebut dapat memberikan hasil relatif tidak berbeda bila dilakukan

kembali pada subyek yang sama. Digunakan rumus Alpha untuk

mengetahui tingkat reliabilitas (untuk mencari reliabilitas yang skor bukan

1 atau 0) yaitu sebagai berikut:

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛

−= ∑

2

2

11 11 t

i

SS

nnr

keterangan:

r11 = Koefisien reliabilitas tes

n = banyak butir tes

2iS = Varian butir ke-i, i = 1, 2, ..., 40

Page 80: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

2tS = variansi skor total yang diperoleh subyek uji coba

Dalam penelitian ini disebut reliabel jika indeks reliabilitas yang diperoleh

telah melebihi 0,70 (r11 > 0,70).

(Anas Sudijono, 2009:

208)

3) Konsistensi Internal

Untuk mengetahui konsistensi internal butir angket digunakan

rumus korelasi moment produk Karl Pearson.

( )( )

( )( ) ( )( )∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑

−−

−=

2222 YYnXXn

YXXYnrxy

Keterangan:

rxy = Indeks konsistensi internal untuk butir ke-i

n = Cacah subyek yang dikenai tes (instrumen)

X = Skor untuk butir ke-i

Y = Skor total (dari subyek uji coba)

Jika indeks konsistensi internal untuk butir ke-i kurang dari 0,30 maka butir

tersebut harus dibuang.

(Anas Sudijono, 2009: 219)

3. Metode Tes

Menurut Budiyono, (2003: 54) metode tes adalah cara pengumpulan

data yang menghadapkan sejumlah pertanyaan terhadap subyek penelitian.

Metode tes digunakan untuk mendapatkan data nilai prestasi belajar matematika

Page 81: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

setelah memberikan perlakuan. Sebelum digunakan untuk mengambil data

penelitian, instrumen diuji terlebih dahulu dengan uji validitas dan reliabilitas

untuk mengetahui kualitas item angket. Instrumen yang akan digunakan untuk

mengumpulkan data tentang prestasi belajar matematika peserta didik

diujicobakan dahulu untuk mengetahui daya pembeda dan reliabilitas.

Dalam penelitian ini bentuk tes yang digunakan adalah tes pilihan

ganda yang berisi materi Limit Fungsi, yang disusun peneliti berdasarkan

rancangan pembelajaran dan kisi-kisi tes. Tes yang berisi perolehan hasil belajar

tersebut digunakan untuk mengambil data prestasi belajar matematika materi

Limit Fungsi. Pemberian skor untuk item tes, jawaban benar memperoleh skor 1

sedangkan jawaban salah memperoleh skor 0.

Adapun langkah-langkah dalam penyusunan tes tersebut adalah

sebagai berikut: a) Menentukan kompetensi dasar dan indikator yang akan

diukur sesuai dengan materi yang diajarkan berdasarkan pedoman kurikulum

yang berlaku, b) menyusun kisi-kisi tes, c) menyusun butir soal sesuai dengan

kisi-kisi yang dibuat, d) melakukan telaah butir soal.

a. Analisis Instrumen

1) Uji Validitas Isi

Menurut Suharsimi, (2008: 67) sebuah tes dikatakan memiliki

validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan

materi atau isi pelajaran yang diberikan.

Adapun untuk memenuhi uji validitas isi, peneliti menggunakan

langkah-langkah sebagai berikut:

Page 82: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

a) Menentukan kompetensi dasar dan indikator yang akan diukur sesuai

dengan materi yang diajarkan berdasarkan pedoman kurikulum yang

berlaku.

b) Menyusun kisi-kisi tes.

c) Menyusun butir soal tes.

d) Melakukan telaah butir soal tesmenyusun kisi-kisi tes

Untuk menilai apakah instrumen tes mempunyai validitas isi biasanya

penilaian ini dilakukan oleh validator. Dalam penelitian ini disebut valid

jika tanda (V) lebih dari 3.

2) Reliabilitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2008: 86) mengatakan bahwa

reliabilitas pada sebuah tes berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu

tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tetap (keajegan). Reliabilitas instrumen menunjuk pada

keajegan dalam mengukur yang hendak diukur. Untuk keperluan mencari

reliabilitas soal keseluruhan perlu dilakukan analisi butir soal seperti halnya

soal tes bentuk obyektif. Koefisien reliabilitas pada tes tersebut dengan

menggunakan KR-20 sebagai berikut;

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛

−= ∑

211 11 t

ii

Sqp

nnr

Keterangan:

11r = reliabilitas yang dicari

n = banyaknya butir instrumen

Page 83: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

pi = proporsi banyaknya subyek yang menjawab benar pada butir ke i

qi = 1 – pi

2tS = variansi untuk skor total

Dalam penelitian ini disebut reliabel apabila indeks reliabilitas diperoleh telah

melebihi 0,70 ( r11 > 0,70).

(Budiyono, 2003: 70)

3) Tingkat Kesukaran

Butir soal yang baik adalah butir soal yang mempunyai tingkat

kesukaran memadai artinya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.

Tingkat kesukaran butir soal pada penelitian ini dilakukan dengan melihat

indeks kesukaran item/butir soal dengan menggunakan rumus:

JSBP =

Keterangan:

P = Angka indeks kesukaran

B = Banyak peserta tes yang dapat menjawab benar

JS = Banyak peserta tes yang mengikuti tes hasil belajar

Hasil perhitungan taraf kesukaran diinterpretasikan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Interpretasi Angka Indeks Kesukaran

Indeks Kesukaran (P) Interpretasi

Kurang dari 0,30 sukar

70,030,0 ≤≤ P Cukup

Page 84: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Lebih dari 0,70 Mudah

(Anas Sudijono, 2009: 372)

Tingkat kesukaran butir soal antara 70,030,0 ≤≤ P dipandang sebagai butir

soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang memadai.

4) Daya Beda

Daya beda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara peserta didik yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan peserta didik

yang kurang mampu (berkemampuan rendah)

Suatu butir soal dikatakan mempunyai daya pembeda yang baik jika

kelompok peserta didik pandai menjawab lebih banyak dari kelompok kurang

pandai.

Untuk mengetahui daya pembeda suatu butir soal digunakan rumus

koefisien korelasi momen produk Karl Pearson sebagai berikut:

( )( )

( )( ) ( )( )∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑

−−

−=

2222 YYnXXn

YXXYnrxy

Keterangan:

rxy = Indeks daya pembeda

n = Cacah subyek yang dikenai tes (instrumen)

X = Skor untuk butir ke-i

Page 85: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Y = Skor total (dari subyek uji coba)

(Anas Sudijono, 2009: 223)

Jika indeks daya beda untuk butir ke-i kurang dari 0,30 maka butir tersebut

harus dibuang.

F. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan faktorial 2 x 3 dengan teknik analisis

varian (ANAVA), yaitu suatu rancangan penelitian yang digunakan meneliti

pengaruh dari perilaku pembelajaran yang berbeda dari dua kelompok dihubungkan

dengan sikap percaya diri terhadap pembelajaran matematika. Tabel berikut

merupakan kerangka rancangan penelitian:

Tabel 3.3 Tata Letak Data Pada Analisis Dua Jalan

Model Pembelajaran (a) Sikap Percaya Diri (b)

Tinggi (b1) Sedang (b2) Rendah (b3)

Model TAI (a1) a1b1 a1b2 a1b3

Model TPS (a2) a2b1 a2b2 a2b3

Keterangan:

a = Model Pembelajaran

b = Sikap Percaya Diri

a1 = Pembelajaran matematika dengan model TAI

a2 = Pembelajaran matematika dengan model TPS

b1 = Sikap percaya diri tinggi

b2 = Sikap percaya diri sedang

Page 86: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

b3 = Sikap percaya diri rendah

a1b1 = Hasil belajar matematika dengan menggunakan model TAI dengan

sikap pecaya diri tinggi

a1b2 = Hasil belajar matematika dengan menggunakan model TAI dengan

sikap percaya diri sedang

a1b3

a2b1

=

=

Hasil belajar matematika dengan menggunakan model TAI dengan

sikap pecaya diri rendah

Hasil tes prestasi belajar peserta didik yang menggunakan model TPS

dengan sikap percaya diri tinggi

a2b2 = Hasil tes prestasi belajar peserta didik yang menggunakan model TPS

dengan sikap percaya diri sedang

a2b3 = Hasil tes prestasi belajar peserta didik yang menggunakan model TPS

dengan sikap percaya diri rendah.

G. Teknik Analisis Data

Sebelum melakukan uji t dan anava maka dilakukan uji prasyarat analisis

yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

1. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Uji kenormalan data dalam penelitian untuk mengetahui apakah sampel

yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi

normal. Dalam hal teknik yang digunakan adalah uji Lilliefors. Sebelum diuji

dilakukan uji prasyarat data yang diperoleh dicari dengan rumus :

Page 87: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

1) Hipotesis

Ho : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistridusi normal

2) Statistik Uji :

L = Maks )()( ii zSzF −

dengan :

( ) ( ) ZzZPzF ii ;≤= ~N(0 , 1)

zi = skor terstandar untuk s

XXz i

i)(

__−

=

s = deviasi standar

S(zi) = proporsi cacah Z ≤ zi terhadap seluruh z

3) Taraf signifikansi : 05,0=α

4) Daerah kritik:

{ }nLLLDK ;| α>= . Harga nL ,α dapat diperoleh dari tabel Lilliefors pada

tingkat signifikansi α dengan derajat kebebasan n

5) Keputusan uji

H0 diterima jika harga statistik uji L berada di luar daerah kritik.

(Budiyono, 2009 : 171)

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah k sampel mempunyai

variansi yang sama. Untuk menguji homogenitas ini diuji Bartlett dengan

statistik uji Chi Kuadrat sebagai berikut:

Page 88: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Metode yang digunakan adalah dengan uji Bartlett. Prosedur

pemakaiannya adalah sebagai berikut:

1) Hipotesis

H0 : 222

21 ... kσσσ === (variansi populasi homogen)

H1 : Tidak semua variansi sama (variansi populasi tidak homogen)

2) Derajat signifikansi: α = 0,05

3) Statistik Uji

)loglog(303,2 22jj sfRKGf

c ∑−=χ dengan )1(22 ~ −kχχ

Keterangan:

k = banyaknya populasi = banyak sampel

f = derajat kebebasan untuk RKG = N – k

fj = derajat kebebasan untuk 12 −= jj ns

j = 1, 2, 3

N = banyaknya seluruh nilai (ukuran)

nj = banyaknya nilai (ukuran) sampel ke-j = ukuran sampel ke-j

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−

−+= ∑ ffk

cj

11)1(3

11

∑∑=

j

j

fSS

RKG ; ( )

j

jjj n

xxSS

22 ∑∑ −=

4) Daerah kritik : { }21;

22 | −>= kDK αχχχ untuk beberapa α dan k – 1 nilai

21; −kαχ dapat dilihat pada tabel nilai Chi Kuadrat dengan derajat kebebasan

(k – 1)

Page 89: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Gambar 3.1 Grafik Distribusi Chi Kuadrat

5) Keputusan uji :

H0 diterima jika harga statistik uji jatuh di luar daerah kritik.

(Budiyono, 2009: 174)

2. Uji Keseimbangan

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok dalam keadaan

seimbang atau tidak sebelum kedua kelompok tersebut mendapat perlakuan. Statistik

uji yang digunakan adalah uji-t yaitu:

a. Hipotesis

Ho : µ1 = µ2 (kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama)

H1 : µ1 ≠ µ2 (kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang berbeda)

b. Taraf Signifikansi : α = 0,05

c. Statistik Uji:

2

22

1

21

2121 )()(

ns

ns

XXt+

−−−=

µµ ,

; 1

2kα

χ−

Page 90: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

021 =− µµ (sebab tidak dibicarakan selisih rerata), dengan

1X = rata-rata nilai tes sikap percaya diri siswa kelompok eksperimen ke-1

2X = rata- rata nilai tes sikap percaya diri siswa kelompok eksperimen ke-2

s1 = simpangan baku kelompok eksperimen ke-1

s2 = simpangan baku kelompok eksperimen ke-2

1n = banyaknya siswa kelompok eksperimen ke-1

2n = banyaknya siswa kelompok eksperimen ke-2

d. Derah kritik

DK1 2 1 2; 2 ; 2

2 2

atau n n n n

t t t t tα α+ − + −

⎧ ⎫⎪ ⎪= < − >⎨ ⎬⎪ ⎪⎩ ⎭

Gambar 3 2 Grafik Distribusi Student’s t

e. Keputusan uji

H0 diterima jika harga statistik uji t jatuh di luar daerah kritik.

( Budiyono 2004: 151 )

3. Uji Hipotesis

2,2 21 −+

−nn

tα 2,2 21 −+nn

Page 91: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Dalam penelitian ini digunakan uji hipotesis dengan Analisis Variansi Dua

Jalan dengan frekuensi sel tak sama, dengan asumsi bahwa populasi

berdistribusi normal dan populasi bervariansi. Dengan model sebagai berikut:

ijkijjiijkx εαββαµ ++++= )(

Keterangan:

xijk = data amatan ke-k baris ke-i dan kolom ke-j

µ = rerata dari seluruh data amatan (rerata besar, grand mean)

iα = efek baris ke-i terhadap pada variabel terikat

jβ = efek kolom ke-j terhadap pada variabel terikat

( )ijαβ

= kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat

ijkε = deviasi data amatan terhadap rerata populasi µ yang berdistribusi

normal dengan rataan 0 dan variansi 2εσ

i = 1, 2 dengan 1 = model TAI ; 2 = model TPS

j = 1, 2, 3 dengan 1 = sikap percaya diri tinggi ; 2 = sikap percaya diri

sedang ; 3 = sikap percaya diri rendah

(Budiyono; 2003: 228)

1) Hipotesis

a) H0A : 0=iα untuk semua i = 1,2 (tidak ada perbedaan

efek antara baris terhadap variabel terikat)

H1A : 0≠iα paling sedikit satu harga iα yang tidak nol

(ada perbedaan efek antara baris terhadap variabel

Page 92: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

terikat)

b) H0B : 0=jβ untuk setiap j = 1, 2, 3 (tidak ada perbedaan

efek antar kolom terhadap variabel terikat)

H1B : 0≠jβ paling sedikit satu harga jβ yang tidak nol

(ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel

terikat)

c) H0AB : ( 0) =ijαβ untuk semua i = 1, 2 dan j = 1, 2, 3

(tidak ada interaksi baris dan kolom terhadap

variabel terikat)

H1AB : ( 0) ≠ijαβ paling sedikit satu ( 0) ≠ijαβ (ada

interaksi baris dam kolom terhadap variabel terikat)

2) Komputasi:

a. Notasi dan Tata Letak Data

Tabel 3. 4 Data amatan, rataan dan jumlah kuadrat deviasi

Sikap Percaya Diri Peserta Didik

b1 b2 b3

Model

Pembelajaran

a1 n11

11X∑

11X

211X∑

c11

SS11

n12

12X∑

12X

212X∑

c12

SS12

n13

13X∑

13X

213X∑

c13

SS13

Page 93: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

a2 n21

21X∑

21X

221X∑

C21

SS21

n22

22X∑

22X

222X∑

C22

SS22

n23

23X∑

23X

223X∑

C23

SS23

Tabel 3. 5 Rataan dan jumlah rataan

Faktor b

Faktor a b1 b2 b3 Total

a1 11X 12X 13X A1

a2 21X 22X 33X A2

Total B1 B2 B3 G

Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama

didefinisikan notasi- notasi sebagai berikut:

nij =

=

=

ukuran sel ij (sel pada baris ke-i kolom ke-j

Cacah data amatan pada sel

Frekuensi sel ij

hn = rataan harmonik frekuensi seluruh sel =

∑ij ijn

pq1

∑=ij

ijnN = banyaknya seluruh data amatan

Page 94: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

SSij

=

2

2∑∑

⎟⎟⎟

⎜⎜⎜

⎛−

k ijk

kijk

ijk n

XX

ijij ABX_____

= = rataan pada sel ij

∑=i

iji ABA___

= jumlah rataan pada baris ke-i

∑=i

ijj ABB___

= jumlah rataan pada kolom ke-j

∑=ij

ijABG___

= jumlah rataan semua sel

b. Komponen jumlah kuadrat

Untuk memudahkan perhitungan, didefinisikan besaran-besaran (1),

(2), (3), (4), (5) sebagai berikut:

pqG)1(

2

= ∑= pB j

2

)4(

∑=ij

ijSS)2( ∑=ij

ijAB2

)5(

∑=i

i

qA2

)3(

c. Jumlah Kuadrat (JK)

Pada analisis variansi dua jalan denga sel tak sama terdapat lima

jumlah kuadrat.

Page 95: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

( ) ( ){ }13nJKA −= h

( ) ( ){ }14nJKB −= h

( ) ( ) ( ) ( ){ }4351nJKAB −−+= h

)2(JKG =

JKT JKA JKB JKAB JKG= + + +

d. Derajat kebebasan (dk) untuk masing-masing jumlah kuadrat tersebut

adalah

dkA = p – 1 dkB = q – 1

dkAB = (p – 1)(q – 1 ) dkG = N – pq

dkT = N – 1

e. Rataan Kuadrat ( RK )

JKARKAdkA

= dkBJKBRKB =

dkABJKABRKAB =

dkGJKGRKG =

3) Statistik uji

Statistik uji analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama adalah:

1. Untuk H0A adalah RKGRKAF =a yang merupakan nilai dari variabel

random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p – 1 dan N – pq

2. Untuk H0B adalah RKGRKBF =b yang merupakan nilai dari variabel

random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan q – 1 dan N – pq

Page 96: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

3. Untuk H0AB adalah RKG

RKABF =ab yang merupakan nilai dari variabel

random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan (p – 1)( q – 1)

dan N – pq

4) Daerah kritik

Untuk masing – masing nilai F di atas daerah kritiknya adalah :

a. Daerah kritik untuk Fa adalah { }pq-N1,-p;aa FFFDK α>=

b. Daerah kritik untuk Fb adalah { }pq-N1,-q;bb FFFDK α>=

c. Daerah kritik untuk Fab adalah { }pq-N1),-1)(q-(p;abab FFFDK α>=

5) Rangkuman analisis variansi

Tabel 3. 6 Rangkuman Analisis Variansi

F* : F diperoleh dari tabel

( Budiyono, 2004: 213 )

6) Keputusan uji

H0 ditolak bila Fobs ∈ DK

Sumber JK dk RK Fobs Fα

Baris (A) JKA p – 1 RKA Fa F*

Kolom (B) JKB q – 1 RKB Fb F*

Interaksi (AB) JKAB (p –1)(q -1) RKAB Fab F*

Galat ( G ) JKG N - pq RKG -

Total JKT N – 1 - - -

Page 97: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

4. Uji lanjut pascaanava digunakan metode Scheffe untuk anava dua jalan.

Dalam penelitian ini H0A, H0B ditolak dan H0AB diterima maka perlu

dilakukan uji lanjut anava. Metode yang digunakan untuk uji lanjut pasca anava

dua jalan dalam penelitian ini adalah metode Scheffe. Tujuannya untuk melakukan

pelacakan terhadap perbedaan rerata antar baris, antar kolom, sedangkan beda

rerata antar sel tidak dilakukan karena H0AB diterima.

a. Komparasi rerata antar baris

Dari hasil analisis diperoleh H0A ditolak maka diperlukan uji lanjut

pasca anava dengan menggunakan model Sceffe, karena model pembelajaran

yang dianalisa hanya dua (model pembelajaran tipe TAI dan model

pembelajaran tipe TPS), maka untuk uji komparasi ganda antar baris tidak

perlu dilakukan karena cukup melihat rerata marginalnya saja.

b. Komparasi Rerata Antar Kolom adalah

Uji Scheffe untuk komparasi rataan antar kolom adalah:

( )

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+

−=

j

ji

n

XX

..i

2.

-.j .i1

n1RKG

.F

dengan:

F.i – .j = rataan Fobs pada perbandingan kolom ke i dan kolom ke

iX . = rataan pada kolom ke i

jX . = rataan pada kolom ke j

RKG = rataan kuadrat galat yang diperoleh dari perhitungan

Page 98: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

analisis variansi

n.i = ukuran sampel kolom ke i

n.j = ukuran sampel kolom ke j

Daerah kritik untuk uji tersebut adalah { }.i-.j .i-.j ;q-1,N-pqDK F F ( 1)Fq α= > −

c. Komparasi Rataan Antar Sel Pada Kolom yang Sama

Pada penelitian ini H0AB diterima maka beda rerata antar sel tidak

dilakukan, sehingga uji lanjut anava rataan antar sel pada kolom yang sama dan

rataan antar sel pada baris yang sama tidak dilakukan.

Page 99: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada Bab IV ini dilaporkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada

bulan April di SMA Negeri 7 Kediri, SMA Negeri 8 Kediri dan SMAK St Augustinus

Kediri. Namun sebelumnya dilaporkan terlebih dahulu tentang hasil uji coba

instrumen penelitian yang akan digunakan. Hasil penelitian yang disajikan adalah

diskripsi data, pengujian syarat analisis, pengujian hipotesis dan pembahasan hasil

penelitian.

A. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Instrumen penelitian yang diujicobakan adalah tes hasil belajar matematika

dan angket sikap percaya diri peserta didik. Instrumen tes dan angket diberikan pada

peserta didik kelas XI IPA 2 di SMAN 7 Kediri . Sebelum instrumen tes hasil belajar

dan angket sikap percaya diri diujicobakan terlebih dahulu diuji validitas isinya,

dengan tujuan untuk mengetahui apakah isi instrumen tersebut telah merupakan

sampel yang mewakili dari keseluruhan isi hal yang diukur atau belum.

1. Instrumen Angket Sikap Percaya Diri

Uji coba instrumen angket sikap percaya diri peserta didik diuji juga

validitas isi, validitas dan reliabilitas. Validitas isi pada angket sikap percaya diri

peserta didik diuji oleh Drs. G. Sugiono dan Drs. A. Kartiningsih hasil validasi yang

diperoleh uji coba soal angket sikap percaya diri peserta didik selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran 3B.

Tingkat reliabilitas angket sikap percaya diri peserta didik digunakan rumus

Page 100: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Alpha (untuk mencari reliabilitas yang skor bukan 1 dan 0). Dalam penelitian ini

instrumen dikatakan reliabel jika indeks reliabilitasnya melebihi 0,70 (r11 > 0,70).

Reliabilitas angket sikap percaya diri peserta didik diperoleh r11 = 0,8928 sehingga

instrumen sikap percaya diri peserta didik yang digunakan dalam penelitian ini

mempunyai reliabilitas tinggi.

Analisis butir soal tes angket sikap percaya diri digunakan rumus product

moment atau Karl Pearson (rxy). Dalam penelitian ini indeks konsistensi internal butir

ke-i lebih dari 0,30 dipakai, adapun dari 40 butir soal tes angket sikap percaya diri

peserta didik ada 4 soal yang dibuang yaitu nomer soal 5, 17, 20,21 sehingga soal

yang dipakai untuk penelitian ada 36 soal. Penelitian ini menggunakan soal sebanyak

35 soal dengan pertimbangan waktu pelaksanaan tes.

2. Instrumen Tes Hasil Belajar Peserta didik

Dalam penelitian ini validitas isi instrumen tes hasil belajar matematika

dilakukan oleh Drs. Sunyoto, M.Si, selaku ketua MGMP matematika SMA Kota

Kediri, Dra. Agus Meilinawati, selaku guru pemandu mata pelajaran matematika

sebagai validator. Hasil validitas isi menunjukkan bahwa instrumen penelitian berupa

tes hasil belajar matematika yang berbentuk pilihan ganda terdiri dari 30 butir soal

telah dipenuhi karena adanya kesesuaian antara kisi-kisi yang dibuat ( Lampiran 3A )

Reliabilitas instrumen tes dari perhitungan dengan menggunakan KR-20

diperoleh r11 = 0,8577 berarti instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

mempunyai reliabilitas tinggi, perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 5. Tingkat

kesukaran butir soal perlu dianalisis untuk dikelompokkan tiga klasifikasi soal. Hasil

analisis yang dilakukan peneliti dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 101: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Tabel 4.1 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal

Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh 25 butir tes dengan kategori cukup dan 5 butir

dengan kategori mudah. Perhitungan lebih lanjut terdapat pada Lampiran 5B.

Perhitungan daya pembeda butir soal digunakan rumus moment product Karl Pearson

diperoleh 30 soal dipakai artinya tidak ada soal yang dibuang. Perhitungan tingkat

kesukaran dan daya pembeda selengkapnya pada Lampiran 5B.

3. Keputusan Hasil Analisis Tes dan Analisis Butir Tes Hasil Belajar Matematika

Berdasarkan perhitungan hasil uji coba di atas, penelitian ini menggunakan

30 butir soal materi limit fungsi untuk mengungkapkan hasil belajar matematika

peserta didik yang terdiri atas soal mudah, sedang, sukar, dengan nilai jumlah

menjawab benar dibagi tiga. Pada penelitian ini juga dibagikan angket untuk

mengungkap sikap percaya diri peserta didik pada mata pelajaran matematika yang

terdiri dari 35 butir dilaksanakan hari berikutnya, jika peserta didik menjawab A

mendapat skor 5, B mendapat skor 4, C mendapat skor 3, D mendapat skor 2, E

mendapat skor 1.

B. Deskripsi Data

Data penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis meliputi data hasil

belajar matematika peserta didik dan data angket sikap percaya diri peserta didik.

Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data skor sikap percaya diri dari

instrumen penelitian berupa angket dan skor hasil belajar matematika yang berasal

Kategori Nomor soal Jumlah

Sukar Cukup Mudah

-- tidak ada 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,15,17,18,19,20,22,23, 24,25,26,27,28,29,30 12,13.14,20,21

0 25 5

Page 102: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

dari instrumen penelitian berupa seperangkat tes matematika yang ditulis dan

dikembangkan penulis. Dari hasil pembelajaran matematika dikategorikan atas

kelompok model pembelajara tipe TAI sebagai eksperimen 1 dan kelompok model

pembelajaran tipe TPS sebagai kelompok eksperimen 2. Data sikap percaya diri

belajar matematika materi Limit Fungsi dikategorikan menjadi 3 yaitu tinggi, sedang

dan rendah.

1. Data Hasil Belajar Peserta Didik

Data hasil belajar matematika peserta didik yang dijadikan subyek penelitian

secara lengkap disajikan dalam Lampiran 7A dan Lampiran 7B. Berdasarkan data

penelitian yang dikumpulkan untuk kelompok eksperimen 1 jumlah responden 119,

skor tertinggi 29, skor terendah 11, rata-rata skor 19,8 standar deviasi 4,8 sedangkan

untuk kelompok eksperimen 2 jumlah responden 120 skor tertinggi 28 dan skor

terendah 9, rata-rata skor 17,78 deviasi standar 5,394.

2. Data Sikap Percaya Diri Belajar Matematika Peserta Didik

Data sikap percaya diri belajar matematika diperoleh dari angket yang diberikan

kepada subyek penelitian yang selanjutnya dikelompokkan dalam tiga kategori

berdasarkan rata-rata yang diperoleh dari skor minat belajar siswa )(X dan standar

deviasinya (s) dari masing-masing kelas. Dari hasil perhitungan pada Lampiran 8,

diperoleh hasil untuk masing-masing skor dengan ketentuan kategori sebagai berikut:

Untuk skor < )21( sX − dikategorikan rendah, )

21( sX − ≤ Skor ≤ )

21( sX +

kategori sedang dan lebih dari )21( sX + kategori tinggi. Berdasarkan data yang

terkumpul maka diperoleh ringkasan sebagai berikut :

Page 103: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Tabel 4.2 Ringkasan Data Skor Angket Sikap Percaya Diri Belajar Matematika Siswa Pada Kelas Eksperimen 1 dan eksperimen 2

Eksperimen 1 Eksperimen 2

Rata-rata 126,03 123,7 Standar Deviasi 17,29 13,519 Batas terendah 89 92 Batas tertinggi 164 163 Batas siswa kategori tinggi 164 136 Batas siswa kategori sedang 160 95 Batas siswa kategori rendah 141 89

C. Pengujian Persyaratan Analisis

Setelah semua data penelitian dikumpulkan, maka akan dilakukan uji

hipotesis dengan menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama.

Untuk itu diperlukan uji prasyarat yang harus dipenuhi yaitu uji normalitas dan

uji homogenitas. Uji keseimbangan akan dilakukan terlebih dahulu untuk

mengetahui kesetimbangan kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Adapun

data untuk uji kesetimbangan menggunakan nilai ulangan umum semester 1 kelas

XI IPA tahun pelajaran 2010-2011. Dalam penelitian ini dilakukan dua kali uji

untuk masing-masing variabel terikat hasil belajar dan uji prasyarat analisis

variansi untuk variabel terikat sikap percaya diri siswa.

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Dalam uji normalitas uji yang digunakan penelitian adalah uji Lilliefors,

uji ini dikenakan pada variabel terikat. Data tersebut adalah data hasil belajar

matematika eksperimen 1, ekperimen 2 dengan menggunakan model

Page 104: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

pembelajaran tipe TAI dan model pembelajarna tipe TPS dan sikap percaya diri

peserta didik. Adapun hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran 7A dan Lampiran 7B.

Tabel 4.3 Rangkuman Uji Normalitas

N0 Prestasi Belajar Lhitung Banyak data Ltabel Keputusan Uji Keterangan

1. a1 0,075 119 0,081 Lhitung< Ltabel Normal 2. a2 0,075 120 0,081 Lhitung< Ltabel Normal 3. b1 0,083 70 0,106 Lhitung< Ltabel Normal 4. b2 0,054 93 0,093 Lhitung< Ltabel Normal 5. b3 0,098 76 0,1016 Lhitung< Ltabel Normal Keterangan :

a1 = nilai prestasi belajar matematika pada model pembelajaran tipe TAI

a2 = nilai prestasi belajar metematika pada model pembelajaran tipe TPS

b1 = nilai prestasi belajar metematika pada sikap percaya diri tinggi

b2 = nilai prestasi belajar metematika pada sikap percaya diri sedang

b3 = nilai prestasi belajar metematika pada sikap percaya diri rendah

Dari tabel diatas tampak bahwa nilai L hitung < L tabel sehingga H0 ditolak.

Pada model pembelajaran tipe TAI menunjukkan Lhitung < Ltabel sehingga H0

ditolak. Hal ini berarti hasil belajar matematika untuk model pembelajaran TAI

berasal dari populasi normal, model pembelajaran TPS, untuk hasil belajar

dengan sikap percaya diri tinggi, sedang dan rendah juga berasal dari populasi

normal.

b. Uji Homogenitas

Teknik yang digunakan dalam uji homogenitas adalah uji Bartlet.

Page 105: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Variabel terikatnya adalah hasil belajar matematika dengan faktor-faktornya

adalah model pembelajaran, sikap percaya diri peserta didik dan interaksi

antara model pembelajaran dengan sikap percaya diri peserta didik.

Rangkuman hasil perhitungan uji homogenitas selengkapnya disajikan pada

Lampiran 6C.

Perhitungan uji homogenitas diperoleh nilai hitung 1,841 dan nilai tabel

3,841 dan padat disimpulkan ( 22tabelhitung χχ < atau 1,841 < 3,841) sehingga H0

diterima. Hal ini berarti prestasi belajar untuk faktor model pembelajaran,

faktor sikap percaya diri siswa dan interaksi antara model pembelajaran dan

sikap percaya diri siswa berasal dari variansi yang homogen.

2. Uji Keseimbangan

Uji keseimbangan dilakukan untuk mengetahui apakah antara kelas

eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 telah sepadan keadaannya sebelum adanya

perlakuan. Uji keseimbangan ini diambil dari nilai ulangan umum semester 1

kelas XI IPA. Pada kelas eksperimen 1 dengan jumlah peserta didik 119 diperoleh

rata-rata 6,75 dan variansi 1,22 sedangkan untuk kelas eksperimen 2 jumlah

peserta didik 120 diperoleh rata-rata 6,72 dan variansi 1,68. Uji kesetimbangan

dengan menggunakan uji t diperoleh tobs = 0,194 dengan t0,025,237 = 1,96 atau tobs <

ttabel sehingga dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen 1 dan kelompok

ekperimen 2 dalam keadaan setimbang. Adapun perhitungan selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran 6.

D. Pengujian Hipotesis

Page 106: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Setelah beberapa prasyarat dalam analisis variansi terpenuhi, maka akan

dilakukan dua kali uji analisis variansi dua jalan, yaitu analisis variansi untuk melihat

pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar matematika ditinjau dari sikap

percaya diri dan analisis variansi untuk melihat pengaruh model pembelajaran tipe

TAI terhadap pembelajaran tipe TPS ditinjau dari sikap percaya diri peserta didik.

Adapun hasil perhitungan analisis variansi dua jalan sel tak sama dapat disajikan

sebagai berikut.

1. Analisis Variansi Dua Jalan dengan Jumlah Sel Tak Sama

Dari data yang berhasil dikumpulkan dilakukan pengujian hipotesis dengan

menggunakan teknik analisis varians dua jalur dengan desain 2 x 3. Pengujian

hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

variabel-variabel bebas yaitu model pembelajaran dan sikap percaya diri peserta

didik serta pengaruh interaksi antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya

yaitu prestasi belajar. Rangkuman hasil perhitungan analisis dua jalan dengan sel

tak sama pada data hasil belajar siswa adalah sebagai berikut: ( pada Lampiran

13)

Tabel 4.4 Rangkuman Hasil Analisis Variansi Dua Jalan Data Hasil Belajar Matematika Peserta Didik

Sumber Variansi JK DK RK hitungF tabelF Keputusan A(Baris) 274,34 1 274,348 14,42 3,84 AH 0 ditolak B(Kolom) 1866,7 2 933,387 49,06 3,00 BH 0 ditolak AB 11,126 2 5,563 0,292 3,00 ABH 0 diterimaGalat 4432,9 233 19,025 - - - Total 6585,1 238 - - - -

Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan dari masing-masing hipotesis

bahwa

Page 107: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

a. Hipotesis pertama (Hasil belajar peserta didik yang diberi pembelajaran dengan

model pembelajaran TAI lebih baik daripada peserta didik yang diberi

pembelajaran dengan model pembelajaran TPS pada materi Limit Fungsi)

Dari analisis dua jalan diperoleh 42,14=hitungF > 3,84 = tabelF

sehingga hipotesis nol ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

peserta didik yang diberi pembelajaran dengan model TAI memberikan hasil

yang berbeda dengan peserta didik yang diberi pembelajaran dengan model

pembelajaran TPS pada materi limit fungsi. Dari analisis diperoleh H0A ditolak

maka ada perbedaan hasil belajar yang diberi model pembelajaran tipe TAI dan

model pembelajaran tipe TPS.

Berdasarkan hasil rerata marginal pada Tabel 4.6 diperoleh rerata skor

hasil belajar matematika yang diberi model pembelajaran tipe TAI sebesar

19,948 sedangkan rerata skor hasil belajar peserta didik yang diberi

pembelajaran tipe TPS sebesar 17,789. Ini menunjukkan bahwa rerata skor hasil

belajar matematika pada peserta didik dengan model pemebelajaran TAI lebih

tinggi daripada rerata skor hasil belajar peserta didik dengan pembelajaran

model TPS. Hal ini dimungkinkan karena pembelajaran dengan model TAI

peserta didik lebih banyak mempunyai kesempatan untuk menemukan sendiri

konsep-konsep melalui kerjasam antar kelompok-kelompok sehingga

pembelajaran akan lebih bermakna, sehingga peserta didik dapat memahami

materi dengan lebih baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peserta didik

dengan pembelajaran model TAI mempunyai hasil lebih baik dari peserta didik

dengan pembelajaran model TPS pada materi limit fungsi.

Page 108: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

b. Hipotesis kedua (Hasil belajar peserta didik yang mempunyai sikap percaya diri

tinggi lebih baik daripada peserta didik yang mempunyai sikap percaya diri

sedang dan rendah, dan hasil belajar peserta didik yang mempunyai sikap

percaya diri sedang lebih baik daripada peserta didik yang mempunyai sikap

percaya diri rendah pada materi limit fungsi)

Berdasarkan perhitungan analisis varians dua jalan pada hipotesis kedua

diperoleh tabelb FF =>= 00,306,49 dengan taraf signifikansi 0,05. Hal ini

berarti H0 ditolak artinya terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara

peserta didik yang memiliki sikap percaya diri tinggi dengan siswa yang

memiliki sikap percaya diri sedang maupun rendah.

Berdasarkan hasil rerata marginal pada Tabel 4.6 diperoleh rerata skor

hasil belajar matematika peserta didik dengan sikap percaya diri tinggi sebesar

22,185 sedangkan rerata skor hasil belajar peserta didik dengan sikap percaya

diri sedang sebesar 19,117. Ini menunjukkan bahwa rerata skor hasil belajar

matematika pada peserta didik dengan sikap percaya diri tinggi lebih tinggi

daripada rerata skor hasil belajar peserta didik dengan sikap percaya diri sedang.

Ini menunjukkan bahwa sikap percaya diri tinggi sangat diperlukan dalam

belajar matematika karena dapat mengakibatkan hasil belajar matematika juga

lebih baik.

Pada uji komparasi ganda antar kolom pertama dan kolom ketiga

diperoleh bahwa F1-3 = 88,88 dan 2.Ftabel = 6,00 ternyata F1-3 > 2Ftabel sehingga

F1-3 ∈ DK dengan demikian H0 ditolak. Hal ini pada tingkat signifikansi

Page 109: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

05,0=α peserta didik yang diberi model pembelajaran TAI hasil belajar

matematikanya berbeda dengan peserta didik yang diberi model pembelajaran

TPS pada materi limit fungsi.

Berdasarkan hasil rerata marginal pada Tabel 4.6 diperoleh rerata skor

hasil belajar matematika peserta didik dengan sikap percaya diri tinggi sebesar

22,185 sedangkan rerata skor hasil belajar peserta didik dengan sikap percaya

diri rendah sebesar 15,302. Ini menunjukkan bahwa rerata skor hasil belajar

matematika pada peserta didik dengan sikap percaya diri tinggi lebih tinggi

daripada rerata skor hasil belajar peserta didik dengan sikap percaya diri rendah.

Ini menunjukkan bahwa sikap percaya diri tinggi sangat diperlukan dalam

belajar matematika karena dapat mengakibatkan hasil belajar matematika juga

lebih baik.

c. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI memperoleh hasil belajar

matematika lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe

TPS pada peserta didik yang mempunyai sikap percaya diri tinggi, sedang, dan

rendah.

Berdasarkan hasil perhitungan untuk baris interaksi antara model

pembelajaran dengan sikap percaya diri peserta didik diperoleh 292,0=abF

yang berarti bahwa 00,3=< tabelab FF denga taraf signifikansi 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa H0AB diterima atau dengan kata lain tidak ada interaksi

dengan hasil belajar matematika antara model pembelajaran dan sikap percaya

diri peserta didik.

Page 110: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

2. Uji Komparansi Ganda (Uji Lanjut Anava)

Uji lanjut anava (komparasi ganda) adalah tindak lanjut dari analisis varians.

Tujuannya untuk melakukan pelacakan terhadap perbedaan rataan setiap kolom,

baris dan setiap pasang sel. Metode komparansi ganda yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode Scheffe. H0B pada pengujian ini menyatakan bahwa

rerata pada setiap pasang, kolom, baris tidak berbeda secara signifikan sedangkan

setiap pasang sel berbeda secara signifikan sehingga komparasi antar sel tidak

perlu dilakukan.

Tabel 4.5 Menunjukkan hasil perhitungan yang peneliti lakukan dapat dilihat sebagai berikut:

Komparasi Statistik Uji F kritik Keputusan Uji 1.µ vs 2.µ 20,403 6,00 Ditolak 1.µ vs 3.µ 88,88 6,00 Ditolak 2.µ vs 3.µ 126,78 6,00 Ditolak

a. 1.µ vs 2.µ , H0 ditolak berarti ada perbedaan rataan hasil belajar matematika

antara peserta didik yang memiliki sikap percaya diri tinggi dan siswa yang

memiliki sikap percaya diri sedang.

b. 1.µ vs 3.µ , H0 ditolak berarti ada perbedaan rataan hasil belajar matematika

antara peserta didik yang memiliki sikap percaya diri tinggi dan siswa yang

memiliki sikap percaya diri rendah.

c. 2.µ vs 3.µ , H0 ditolak berarti ada perbedaan rataan hasil belajar matematika

antara peserta didik yang memiliki sikap percaya diri sedang dan siswa yang

memiliki sikap percaya diri rendah.

Page 111: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

E. Pembahasan Hasil Analisis Data

Komparasi ganda merupakan uji lanjut pasca analisis varians. Dari

kesimpulan perlu dilakukan uji komparasi ganda. Berdasarlan uji statistic yang

telah diuraikan dapat dijelaskan tiga hipotesis penelitian, berikut tabel rataan

data hasil penelitian:

Tabel 4.6 Rataan Marginal Data Hasil Belajar Matematika

Sikap Percaya Diri Tinggi

Sikap Percaya Diri Sedang

Sikap Percaya Diri Rendah

Total Rataan Marginal

TAI 23,571 20,067 16,205 59,843 19,948

TPS 20,8 18,167 14,4 53,367 17,789

Total 44,371 38,234 30,605 111,405

Rataan

Marginal

22,185 19,117 15,302

1. Pengujian hipotesis pertama dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

penggunaan model pembelajaran tipe TAI dengan model TPS terhadap hasil

belajar matematika materi limit fungsi.

Dari hasil perhitungan penelitian diperoleh hasil bahwa besar Fa =

14,4 > F0,05; 1; 238 = 3,84 yang berarti terdapat perbedaan hasil belajar

matematika peserta didik yang diajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran tipe TAI dengan model pembelajaran tipe TPS.

Dari analisis variansi diperoleh H0A ditolak peserta didik yang mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan model TAI memperoleh hasil belajar yang

berbeda dengan peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan TPS pada pokok bahasan limit fungsi. Dalam penelitian ini

Page 112: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

karena model pembelajaran hanya mempunyai dua kategori (model

pembelajaran tipe TAI dan model pembelajaran TPS), maka untuk uji komparasi

ganda antara rataan model pembelajaran tipe TAI dan rataan model

pembelajaran tipe TPS diperoleh hipotesis nolnya juga ditolak, karena Anava

telah menunjukkan bahwa H0A ditolak. Dari rataan marginal (Tabel 4.6)

menunjukkan bahwa rataan model pembelajaran tipe TAI lebih tinggi daripada

rataan model pembelajaran tipe TPS, sehingga dapat disimpulkan bahwa

penggunaan model pembelajaran tipe TAI lebih baik daripada penggunaan

model pembelajaran tipe TPS. Pada pembelajaran model TAI peserta didik baik

yang pandai maupun kurang pandai memberikan kontribusi semaksimal

mungkin untuk hasil kerja kelompok ataupun individu sehingga dapat lebih

meningkatkan hasil belajar secara menyeluruh.

2. Hasil pengujian yang kedua menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara

kelompok peserta didik yang memiliki sikap percaya diri tinggi, kelompok

peserta didik yang memiliki sikap percaya diri sedang dan kelompok peserta

didik yang memiliki sikap percaya diri rendah terhadap hasil belajar

matematika materi limit fungsi.

Dari hasil perhitungan penelitian diperoleh hasil bahwa Fb = 49,06 >

F0,05; 2; 238 = 3,00 yang berarti terdapat perbedaan sikap percaya diri perserta

didik terhadap hasil belajar matematika materi limit fungsi. Hal ini berarti

bahwa hipotesis nolnya ditolak, ditolaknya H0B dapat disimpulkan bahwa

perbedaan tingkat sikap percaya diri peserta didik terhadap matematika

memberikan pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar matematika peserta

Page 113: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

didik pada materi limit fungsi. Dari hasil perhitungan dapat dianalisis bahwa

terdapat beda rerata secara signifikan antara sikap percaya diri tinggi dan

sedang. Dari rataan marginal dapat juga dilihat bahwa rataan untuk sikap

percaya diri tinggi lebih besar dibanding dengan rataan untuk sikap percaya diri

sedang. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa terdapat beda rerata secara

signifikan antara sikap percaya diri tinggi dan rendah dan rataan marginal

untuk sikap percaya diri tinggi lebih besar daripada sikap percaya diri rendah,

maka dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang memiliki sikap percaya diri

tinggi mempunyai hasil belajar matematika lebih baik daripada peserta didik

yang memiliki sikap percaya diri rendah. Sedangkan untuk sikap percaya diri

sedang lebih besar daripada sikap percaya diri rendah, maka dapat disimpulkan

bahwa peserta didik yang memiliki sikap percaya diri sedang lebih tinggi hasil

belajarnya daripada peserta didik yang mempunyai sikap percaya diri rendah.

Sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa:

a. Peserta didik yang memiliki sikap percaya diri tinggi mempunyai hasil

belajar matematika yang lebih baik daripada peserta didik yang memiliki

sikap percaya diri sedang.

b. Peserta didik yang memiliki sikap percaya diri tinggi mempunyai hasil

belajar matematika yang lebih baik daripada peserta didik yang memiliki

sikap percaya diri rendah.

c. Peserta didik yang memiliki sikap percaya diri sedang mempunyai hasil

belajar lebih baik daripada peserta didik yang memiliki sikap percaya diri

rendah.

Page 114: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

3. Hasil pengujian ketiga menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara model

pembelajaran dan sikap percaya diri terhadap hasil belajar matematika.

Dari analisis varians dua jalan diperoleh Fhitung = 0,292 < 3,00 = Ftabel

atau H0AB diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada

interaksi antara model pembelajaran dan sikap percaya diri peserta didik

terhadap hasil belajar matematika peserta didik. Penggunaan model

pembelajaran tipe TAI lebih baik daripada model pembelajaran tipe TPS baik

berlaku pada kelompok peserta didik yang memiliki sikap percaya tinggi,

sedang dan rendah dengan hasil belajar matematika peserta didik.

Page 115: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian teori dan hasil analisis yang telah diuraikan pada

Bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada siswa SMA Kota Kediri :

1. Peserta didik yang mengikuti pembelajaran yang penyajiannya dengan

menggunakan model pembelajaran tipe TAI akan memperoleh hasil belajar

yang lebih baik dari peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan model TPS.

2. Peserta didik yang memiliki sikap percaya diri tinggi mempunyai hasil belajar

matematika yang lebih baik daripada siswa yang memiliki sikap percaya diri

sedang dan rendah, peserta didik yang memiliki sikap percaya diri sedang

mempunyai hasil belajar matematika yang lebih baik dari peserta didik yang

memiliki sikap percaya diri rendah.

3. Tidak ada interaksi antara model pembelajaran dan sikap percaya diri peserta

didik terhadap hasil belajar matematika. Perbedaan hasil belajar matematika

peserta didik antara peserta didik yang diberikan model pembelajaran tipe

Teams Assisted Individual (TAI) dan model pembelajaran Think Pair Share

(TPS) selalu sama (konsisten) untuk tiap-tiap sikap percaya diri, demikian

juga antara peserta didik dengan sikap percaya diri tinggi, sedang dan rendah

terhadap model pembelajaran.

Page 116: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

B. Implikasi

1. Implikasi Teori

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

pembelajaran matematika pada materi Limit Fungsi dengan menggunakan model

pembelajaran tipe TAI mempunyai hasil yang lebih baik dibanding dengan

menggunakan model pembelajaran tipe TPS. Penggunaan model pembelajaran

tipe TAI dalam pembelajaran matematika materi Limit Fungsi dapat

memaksimalkan kemampuan mandiri bekerja kelompok dalam meningkatkan

hasil belajar matematika. Penggunaan model pembelajaran pembelajaran model

TAI dapat meningkatkan kemampuan dalam bekerjasama dalam proses belajarnya.

Hal ini disebabkan pada model pembelajaran tipe TAI memungkinkan peserta

didik beinteraksi secara positif dalam kelompok-kelompok belajar.

Sikap percaya diri peserta didik dalam pembelajaran matematika

mempunyai beberapa tingkatan yaitu tinggi, sedang dan rendah. Sikap percata diri

tinggi akan memperoleh hasil belajar matematika yang lebih baik dibandingkan

dengan peserta didik yang mempunyai sikap percaya diri yang sedang dan rendah.

Dengan sikap percaya diri tinggi dalam pembelajaran model TAI memungkinkan

dapat meningkatkan hasil belajar matematika karena dalam pembelajaran tipe TAI

dapat memupuk dan menumbuhkan sikap percaya diri yang lebih sedemikian

hingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi limit fungsi.

Mempelajari konsep matematika tidaklah mudah bagi seorang peserta

didik karena belajar matematika memerlukan pola berpikir yang teratur sehingga

diperlukan sikap percaya diri dalam memilih langkah-langkah yang dipilih dalam

Page 117: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

menyelesaikan suatu persoalan dalam matematika. Adapun sikap percaya diri

tinggi merupakan salah satu nilai tambah dalam proses berpikir dalam belajar

matematika sehingga menjadikan motivasi untuk lebih dapat mendalami dalam

pembelajaran matematika. Hal yang menjadi perhatian guru adalah sikap percaya

diri peserta didik berbeda untuk itu pembelajaran TAI diharapkan dapat

menumbuhkan sikap percaya diri dengan cara peserta didik belajar dalam

kelompok-kelompok belajar. Pemilihan model pembelajaran yang tepat dan sikap

percaya diri tinggi dengan belajar dalam kelompok peserta didik dapat

berinteraksi langsung dengan guru, teman tanpa rasa takut melakukan kesalahan

diharapkan dapat membuat peserta didik menjadi menyukai matematika.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran tipe TAI lebih

efektif dibanding dengan menggunakan model pembelajaran tipe TPS. Hal

tersebut dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh peserta didik pada tes

prestasi belajar matematika materi limit fungsi. Penelitian ini dapat dipakai

sebagai masukan bagi guru dan calon guru bahwa pemilihan model yang tepat

dapat meningkatkan kualitas proses belajar.

Disamping itu dipandang dari peserta didik yang mempunyai sikap

percaya diri tinggi dapat membantu dalam pemecahan masalah bagi peserta didik

yang mempunyai sikap percaya diri rendah diharapkan akan mengakibatkan

peningkatan hasil belajar matematika peserta didik yang mempunyai sikap

percaya diri rendah.

C. Saran

Page 118: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi tesebut, ada beberapa hal yang perlu

disarankan yaitu:

1. Bagi Guru

a. Dalam memberikan materi pada pelajaran matematika, sebaiknya guru dapat

memilih model pembelajaran yang tepat sehingga pembelajaran dapat

berlangsung lebih efektif. Salah satu alternatif yang dipakai dalam

pembelajaran matematika adalah model pembelajaran tipe TAI. Dalam

pembelajaran TAI menuntut peserta didik tidak hanya menghafalkan rumus

tetapi mampu membangun konsep lain dalam menyelesaikan masalah

matematika tetapi dapat melatih keterampilan bekerjasama dalam

menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan matematika.

b. Diharapkan agar senantiasa memperhatikan aspek sikap percaya diri peserta

didik pada pembelajaran matematika. Jika guru menjumpai peserta didik yang

mempunyai sikap percaya diri rendah hendaknya lebih dalam membimbing

peserta didik sehingga peserta didik merasa nyaman dalam menerima

pelajaran matematika dan diharapkan sikap percaya diri peserta didik rendah

dapat meningkat.

c. Dalam penggunaan model pembelajaran yang tetap dalam kurun waktu

tertentu mengakibatkan peserta didik bosan dengan model tersebut, untuk itu

hendaknya guru berusaha memilih model berbeda dalam tatap muka tertentu.

d. Dalam pembelajaran materi limit fungsi model pembelajaran hendaknya guru

menggunakan model pembelajaran tipe TAI.

2. Bagi Peserta didik

Page 119: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

a. Dalam belajar peserta didik harus lebih aktif dalam melaksanakan

pembelajaran matematika, lebih meningkatkan semangat, berusaha dengan

sekuat tenaga dalam memecahan permasalahan yang dihadapi dalam belajar

matematika, dan berusaha menyukai pelajaran matematika. Dengan demikian

sikap percaya diri tinggi dalam penyelesaian masalah tersebut akan mampu

meningkatkan hasil belajar matematika.

b. Bagi peserta didik yang mempunyai sikap percaya diri tinggi dan sedang

hendaknya lebih meningkatkan usaha dalam memahami materi palajaran

matematika dengan model pembelajaran apapun sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik. Peserta didik yang

masih mempunyai sikap percaya diri rendah hendaknya berani merubah diri

dan berusaha menjadikan matematika sebagai pelajaran yang menyenangkan

dan akhirnya menjadi suka dengan matematika.

3. Bagi para peneliti dan calon peneliti

Diharapkan peneliti dapat mengembangkan penelitian dalam ruang

lingkup yang lebih luas. Diharapkan calon peneliti dapat mengembangkan

penelitian serupa dengan variabel sejenis dengan jumlah yang lebih banyak

misalnya dengan menggunakan modul, hal ini akan lebih bermanfaat untuk

sekolah yang mempunyai program percepatan (Acceleration School).

Page 120: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

DAFTAR PUSTAKA

Austin. 2007. Interactive Learning in Mathematics Education. The Journal of Computer Mathematic and science Teaching. 26.(2). 137-153

Bonnie K. Nastasi dan Douglas H. Clements. 1991. Research on Cooperative

Learning: Implications for practice. School Psycology Review. Vol 20. Issue 1.

Budiyono. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta: Sebelas Maret

University Press. _________. 2004. Statistika Untuk Penelitian Surakarta: Sebelas Maret University

Press. Casmini. 2007. Emotional Parenting. Yogyakarta : Nuansa Aksara.

Depdiknas. 2005. Matematika . Jakarta

Duren, Philip E. 1992. The Effects of Cooperative Group Work Versus Independenent Practice on the Learning of Some problem Solving Strategies, ProQuest Education Journal 92(2). 80.

Enung Fatimah. 2010. Psikologi Perkembangan, Bandung, Pustaka Setia. Galbraith Peter and Chris Hainer. 2006. Attitudes to Mathematics and technology in

Computer learning Enviroment, Educational in Mathematics 36: 277 Gellert Uwe. 2008. Prospective elementary teacher comprehension of Mathematics

interupction, Vol 18 issue 8. Herman J Waluyo. 2007. Filsafat Ilmu. Surakarta : Widya Sari Press.

Johnson, Elaine. 2007. Contextual Teaching and Learning, California : Corwin Press.

Kasihani. 2008. Model-model Pembelajaran.. Malang : Universitas Malang.

Kuntjoko. 2009. Model-model Pembelajaran. Kediri : Universitas Nusantara PGRI Kediri.

Lin Emily. 2006. Cooperative learning in the Science Classroom, ProQuest Education

Journals.

Page 121: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Made Wena. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan

Konseptual Operasional. Jakarta : Bumi Aksara.

Margono. 1989. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta : Sebelas Maret University Press.

Martha Kaufeldt. 2008. Wahai Guru Ubahlah Cara Mengajarmu. Jakarta : Indeks.

Mulyasa E. 2005. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : PT Remaja

Roksakarya. Mulyono Abdurrahman. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:

Renika Cipata. Nana Sudjana. 1989. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja

Rosdakarya. Noorchaya Yahya and Kathleen Huie. 2002. Florodaaton, Florida, USA), Reaching

English Language Learners Through Cooperative Learning TESL. Journal of Education for Teaching, Spring 2010, vol. 130, page 265-276.

Paul Suparno. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta :

Kanisius Owens Kay. 1998. Responsiveness and affective processes in the interactive

construction of understanding in mathematics, Educational Studies in Mathematics 35: page 105 – 127.

Ratna Wilis D. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga. Rokhana Setyaningrum. 2006. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe TAI terhadap Hasil Belajar Matematika. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Ruffell Moyra, John Mason dan Barbara Allen .1998. Studying Attitude to Mathematics, Educational in Mathematics 35, page 1 - 18

Page 122: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS ASSISTED ... · pada try out I kelas XII IPA tahun pelajaran 2010/2011 seperti tertera pada tabel 1.1 Nilai Try Out I Kelas XII IPA Mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

Saiful Azwar. 2010. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sardiman A.M. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Yogyakarta : Raja Grafindo.

Satya Sri Handayani. 2010. Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan

menggunakan Struktural "Think Pair Share" Pada Materi Pokok Bentuk Akar dan Pangkat Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa, Tesis Universitas Sebelas Maret.

Syaiful Sagala. 2007. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung : Alfabela.

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Pustaka

Sinar Harapan. Suharsimi Arikunto. 1987. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta : Bumi

Aksara. Sumadi Suryabrata. 2004. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : Raja Grafindo.

Sumiati. 2008. Metode Pembelajaran. Bandung : Wacana Prima.

Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, Surabaya: Prestasi Pustaka

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,

Surabaya : Prestasi Pustaka Winkel, WS. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Grasindo.