efektivitas media pembelajaran e-learning terhadap
TRANSCRIPT
i
EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING
TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN
FIQIH DI MTs AL FATAH JABON SIDOARJO
SKRIPSI
Oleh:
IKA NUR ROKHMAWATI
NPM: 21601011219
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
FAKULTAS AGAMA ISLAM
PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2020
ii
EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING
TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN
FIQIH DI MTs AL FATAH JABON SIDOARJO
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Islam Malang Untuk Memenuhi Salah Satu
Persyaratan Dalam Menyelesaikan Progam Sarjana (S1)
Pada Progam Studi Pendidikan Agama Islam
Oleh:
IKA NUR ROKHMAWATI
NPM. 21601011219
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
FAKULTAS AGAMA ISLAM
PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2020
vi
ABSTRAK
Rokhmawati, Ika Nur. 2020. Efektivitas Media Pembelajaran E-learning
Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Fiqih di MTs Al Fatah Jabon
Sidoarjo. Skripsi, Progam Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas
Agama Islam, Universitas Islam Malang. Pembimbing 1:.Dr. Rosichin
Mansur, S.Fil., M.Pd. Pembimbing 2: Dr. Zuhkriyan Zakaria, M.Pd.
Kata kunci : Efektivitas, E-learning, Prestasi Belajar.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong
upaya pembaruan pemanfaatan hasil teknologi dalam proses pembelajaran.
Kehadiran teknologi memberikan pilihan lain kepada dunia Pendidikan dalam
pemanfaatannya. Penggunaan teknologi memiliki pengaruh dalam proses
pembelajaran, untuk itu guru harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang
media pembelajaran online maupun offline. Internet sebagai salah satu sumber
belajar telah melahirkan konsep e-learning.
Namun yang menjadi persoalan di sini adalah sarana dan prasarana yang
dimiliki sekolah seperti jaringan internet kurang dioptimalkan, hal ini dapat dilihat
dari kurang dimanfaatkannya internet sebagai sumber belajar. Terlihat di MTs Al
Fatah Jabon Sidoarjo ini adalah bahwa sarana dan prasarana yang dimiliki kurang
dioptimalkan. Berdasarkan konteks penelitian peneliti merumuskan masalah
dengan fokus penelitian bagaimana sebenarnya penerapan media pembelajaran e-
learning dalam pembelajaran fiqih di MTs Al Fatah Jabon Sidoarjo, kemudian
bagaimana efektivitas media pembelajaran e-learning dalam pembelajaran fiqih
terhadap prestasi belajar siswa dan apa saja faktor pendukung dan penghambat
dalam penggunaan media pembelajaran e-learning dalam pembelajaran fiqih.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan media
pembelajaran e-learning dalam pembelajaran fiqih di MTs Al Fatah Jabon
Sidoarjo, mendeskripsikan efektivitas media pembelajaran e-learning terhadap
prestasi belajar siswa dan mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat
dalam media pembelajaran e-learning dalam pembelajaran fiqih.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus, teknik
pengumpulan data menggunakan metode observasi participant, menggunakan
teknik wawancara tidak terstruktur, dan dokumentasi. Adapun metode analisis
data pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif melalui proses redukasi data,
penyajian data (display) dan penarikan kesimpulan. Sedangkan, uji keabsahan
datanya dengan triangulasi dan diskusi dengan teman sejawat.
Dari hasil temuan penelitian yaitu; Penerapan media e-learning dalam
pembelajaran fiqih di MTs Al Fatah Jabon Sidoarjo diberlakukan blended
learning; Penerapan media pembelajaran e-learning dalam pembelajaran fiqih
dinyatakan belum efektif terhadap prestasi belajar siswa; Pemanfaatan media
pembelajaran e-learning memiliki faktor pendukung yaitu pihak sekolah
vii
menyediakan fasilitas wifi/jaringan internet dan laboratorium komputer untuk
pembelajaran blended learning, dan faktor penghambat yaitu tempat tinggal siswa
yang pelosok serta kondisi ekonomi yang berbeda-beda dari setiap siswa sehingga
tidak semua siswa memiliki paket kuota internet jika siswa mendapat tugas dan
sedang berada di rumah masing-masing. Hal yang perlu diperhatikan sebagai
saran adalah sekolah memberikan pelatihan yang lebih intensif lagi khususnya
kepada setiap guru mata pelajaran tentang pemanfaatan e-learning, guru fiqih
harus lebih aktif untuk mengelola serta mengupdate setiap konten yang ada di e-
learning agar lebih menarik, Siswa harus secara aktif belajar dengan mandiri
megakses e-learning untuk mencari bahan materi pelajaran fiqih. tidak hanya
mengandalkan materi yang dari LKS (lembar kerja siswa).
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong
upaya pembaruan pemanfaatan hasil teknologi dalam proses pembelajaran.
Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan
oleh sekolah, dan tidak menutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai
dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Di samping itu, guru juga dituntut
untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang
akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia (Sudjana, 2003: 24).
Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan
efisien yang meskipun sederhana, tetapi merupakan keharusan dalam upaya
mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan (Arsyad, 2014: 2). Penggunaan
teknologi memiliki pengaruh dalam proses pembelajaran. Untuk itu guru harus
memiliki pengetahuan yang cukup tentang media pembelajaran online maupun
offline. Contohnya guru dapat menggunakan powerpoint dalam menyampaikan
materi pembelajaran. Dengan demikian siswa tidak mudah bosan dalam proses
belajar.
Perkembangan zaman menuntut berbagai kemajuan di semua bidang.
Oleh karena itu, bidang pendidikan juga harus ikut berbenah. Pada abad ke 21
terjadi banyak perkembangan pendidikan yang cukup pesat. Salah satu
perkembangan yang nyata adalah dalam proses pembelajaran. Di mana pada
abad ini manusia sudah semakin akrab akan adanya teknologi yang
menghadirkan sebuah paradigma baru dalam proses pembelajaran. Kini sebuah
2
proses pembelajaran dapat dilakukan dengan jarak jauh tanpa harus tatap muka
dalam suatu ruangan dan waktu yangsama sebagaimana terjadi kegiatan belajar
mengajar di kelas pada umumnya. Adanya paradigma baru dalam proses
pembelajaran ini belum banyak diketahui oleh para pendidik maupun institusi
pendidikan. Sebagaian dari mereka masih beranggapan bahwa pembelajaran
harus dilakukan secara cara tatap muka.
Pemanfaatan teknologi komunikasi untuk kegiatan pendidikan, teknologi
pendidikan dan media pendidikan diperlukan dalam rangka kegiatan belajar
mengajar. Karena dengan pendekatan ilmiah, sistematis dan rasional,
sebagaimana dituntut oleh teknologi pendidikan ini pula, tujuan pendidikan
yang efektif dan efisien akan tercapai.
Komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang pendidikan
dan latihan. Komputer berperan sebagai manajer dalam proses pembelajaran
yang dikenal dengan nama Computer-Managed Instruction (CMI). Adapula
peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar; pemanfaatannya
meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan atau kedua-duanya.
Modus ini dikenal sebagai Computer-Assisted Instruction (CAI). CAI
mendukung pembelajaran dan pelatihan akan tetapi ia bukanlah penyampaian
utama materi pelajaran. Komputer dapat menyajikan informasi dan tahapan
pembelajaran lainnya disampaikan bukan dengan media komputer (Arsyad,
2014: 93).
Kehadiran teknologi memberikan pilihan lain kepada dunia pendidikan
selain turut serta dalam memanfaatkannya. Dengan adanya pendidikan pada
masa sekarang adalah untuk mengantisispasi dampak global yang membawa
3
masyarakat berbasis pengetahuan dan teknologi sangat berperan sebagai
penggerak utama perubahan. Pendidikan harus relevan dengan perkembangan
jaman agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan maksimal (Sudjana &
Rivai, 2016: 24).
Bagi kehidupan manusia, pendidikan merupakan kebutuhan mutlak yang
harus dipenuhi. Keberhasilan pendidikan juga dapat dilihat dari adanya
perubahan positif pada diri manusia. Dengan demikian manusia dapat
dikatakan terdidik jika mengalami pertumuhan pengetahuan, sikap, dan
perilaku yang berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dalam
mewujudkan pendidikan yang berkualitas, hal penting yang harus diperhatikan
adalah pada proses pembelajaran. Dalam hal ini, proses pembelajaran menjadi
faktor penting penentu kualitas pendidikan. Dapat dikatakan proses
pembelajaran karena adanya guru sebagai tenaga pendidik dan siswa sebagai
peserta didik.
Dalam menyampaikan pembelajaran guru memiliki keterampilan penting
untuk menentukan tingkat keberhasilan suatu proses pembelajaan. Diharapkan
guru dapat mengemas materi dengan cermat dan memperhatikan metode
penyampaiannya. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran sangat tergantung dengan kelancaran komunikasi dengan peserta
didiknya. Oleh karena itu, perlu adanya sebuah media pembelajaran untuk
memperlancar komunikasi antara guru dan peserta didiknya.
Proses pembelajaran menjadi lebih praktis dan menarik dengan
penggunaan media yang tepat. Selain itu, kesulitan seorang guru dalam
menyampaikan materi sedikit berkurang dengan adanya media. Karena dalam
4
kegiatan belajar dan mengajar kesulitan materi dapat dibantu dengan
menghadirkan media sebagai perantara. Dengan begitu peserta didik akan lebih
mudah mencerna dan memahami materi yang disampaikan.
Pada umumnya pembelajaran menggunakan berbagai media seperti LKS
(lembar kerja siswa), buku teks dan modul. Selain itu, sekarang juga sedang
berkembang media audio visual seperti video pembelajaran, powerpoint,
hingga yang memanfaatkan jaringan internet yaitu e-learning. Internet sebagai
salah satu sumber belajar telah melahirkan konsep e-learning adalah proses
pendidikan yang memanfaatkan fasilitas internet sebagai salah satu sarana dan
media dalam proses pembelajaran. Karena pada dasarnya suatu pembelajaran
bisa terjadi dengan adanya guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta
didik.
Fakta yang ada di lapangan, MTs Al Fatah Jabon Sidoarjo adalah salah
satu sekolah yang telah mengapresiasi dengan baik perkembangan teknologi,
terbukti dengan diadakannya pembelajaran online sebagai pendukung dalam
aktivitas pendidikan. Selain proyektor yang terpasang di tiap-tiap kelas
sehingga dapat dimanfaatkan kapan saja oleh guru yang mengajar. MTs Al
Fatah Jabon Sidoarjo juga sudah menerapkan penggunaan media e-learning
dalam menujang pembelajaran tatap muka di kelas, dengan kata lain MTs Al
Fatah Jabon Sidoarjo telah mengubah sistem pembelajaran konvensional
menjadi pembelajaran yang modern.
Dalam hal ini, pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi
akan memberikan nilai positif baik bagi siswa maupun guru. Dengan adanya
media e-learning ini, diharapkan akan membuat proses belajar mengajar di
5
kelas menjadi lebih kondusif, meningkatkan minat siswa, serta dapat
mempertinggi proses belajar dan hasi belajar yang dicapainya. Hal ini
dikarenakan e-learning menuntut siswa untuk bisa berinteraksi dengan internet,
seperti mengakses informasi yang lebih luas, memunculkan keaktifan siswa
yang disebabkan tantangan, serta ketersediaan materi untuk pembelajaran.
Namun yang menjadi persoalan di sini adalah sarana dan prasarana yang
dimiliki sekolah seperti jaringan internet kurang dioptimalkan, hal ini dapat
dilihat dari kurang dimanfaatkannya internet sebagai sumber belajar.
Di sisi lain, sebagian siswa yang terdapat di MTs Al Fatah Jabon
Sidoarjo bertempat tinggal di dekat tambak (kolam peternakan ikan) yang
mana di daerah tersebut sinyal internet kurang bagus, untuk itu peneliti ingin
mengetahui bagaimanakah sebenarnya penerapan media e-learning di MTs Al
Fatah Jabon Sidoarjo. Kemudian apa saja kekurangan dan kelebihan dalam
penggunaan media e-learning di MTs Al Fatah Jabon Sidoarjo. Dan apakah
penggunaan media e-learning yang dilakukan di MTs Al Fatah Jabon Sidoarjo
sekarang telah sesuai dengan harapan.
Berdasarkan permasalahan, peneliti tertarik untuk meneliti tentang efektivitas
media pembelajaran e-learning yang digunakan guru mata pelajaran fiqih dalam
proses pembelajaran. Untuk itu peneliti merumuskan judul penelitian “Efektivitas
Media Pembelajaran E-Learning Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran
Fiqih di Mts Al Fatah Jabon Sidoarjo”.
B. Fokus Penelitian
1. Bagaimana penerapan media pembelajaran e-learning dalam pembelajaran
Fiqih di MTs Al Fatah Jabon Sidoarjo?
6
2. Bagaimana efektivitas media pembelajaran e-learning terhadap prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Al Fatah Jabon Sidoarjo?
3. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam media pembelajarn e-
learning di MTs Al Fatah Jabon Sidoarjo?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan penerapan media pembelajaran e-learning dalam
pembelajaran Fiqih di MTs Al Fatah Jabon Sidoarjo.
2. Untuk mendeskripsikan efektivitas media pembelajaran e-learning terhadap
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Al Fatah Jabon
Sidoarjo.
3. Untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam
penggunaan media pembelajaran e-learning di MTs Al Fatah Jabon
Sidoarjo.
D. Kegunaan Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis
dan pihak-pihak terkait. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Secara Teoritis
a. Diharapkan dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan tentang
penggunaan e-learning sebagai media pembelajaran yang inovatif, efektif
dan dapat digunakan khususnya pada mata pelajaran fiqih
b. Diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi peneliti selanjutnya, yang
pada khususnya membahas tentang e-learning sebagai media
pembelajaran yang relevan di masa yang akan datang
7
c. Memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
2. Secara Praktis
a. Bagi Peneliti
Dapat memberikan pengalaman langsung bagi peneliti sebagai
calon pendidik dalam mengembangkan media pembelajaran yang
inovatif serta dapat menerapkan di sekolah/lapangan.
b. Bagi Guru
Sebagai bahan perbandingan dan sekaligus referensi dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan melalui penerapan e-learning
c. Bagi siswa
Menambah wawasan bagi peserta didik untuk dapat memanfaatkan
media e-learning dalam pembelajaran fiqih di MTs Al Fatah Jabon
Sidoarjo
d. Bagi sekolah
Memberikan masukan yang efektif dan efisien tentang penggunaan
media e-learning dalam pembelajaran fiqih di MTs Al Fatah Jabon
Sidoarjo
E. Definisi Operasional
Untuk mengetahui makna yang terkandung dalam pembahasan, maka
diperlukan pemaparan dan penegasa istilah yang terdapat dalam penelitian,
yaitu sebagai berikut:
1. Efektivitas Pembelajaran
8
Efektivitas pembelajaran merupakan suatu ukuran yang berhubungan
dengan tingkat keberhasilan dari suatu proses pembelajaran/ pembelajaran
dikatakan efektif meningkatkan hasil belajar siswa apabila karena statistik
hasil belajar siswa menunjukkan perbedaan yang signifikan antara
pemahaman awal dan pemahaman setalah pembelajaran.
2. Definisi E-learning
E-learning merupakan sistem pembelajaran yang menggunakan
aplikasi elektronik untuk mendukung pengembangan kegiatan pembelajaran
dengan media internet, intranet atau media komputer yang lain. Dengan
adanya e-learning akan memudahkan pengembangan ilmu pengetahuan
dengan terjadinya proses pembelajaran tanpa harus tatap muka secara
langsung .
3. Definisi Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai oleh setiap
siswa setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam waktu tertentu.
Menurut Nana Sudjana, Prestasi belajar dapat dicapai siswa dipengaruhi
oleh faktor utama atau faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang
dari luar diri siswa atau faktor lingkungan.
4. Definisi pembelajaran Fiqih
Fiqih menurut bahasa berarti paham terhadap tujuan seseorang
pembicara. Menurut istilah: Fiqih ialah mengetahui hukum-hukum syara’
yang amaliah (mengenai perbuatan, perilaku) dengan melalui dalil-dalilnya
9
yang terperinci. Fiqih adalah ilrnu yang dihasilkan oleh pikiran serta ijtihad
(penelitian) dan memerlukan wawasan serta perenungan. OIeh sebab itu
Allah tidak bisa disebut sebagai "Faqih " (ahli dalam Fiqih), karena bagi-
Nya tidak ada sesuatu yang tidak jelas". Dari pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa fiqih adalaha ilmu yang membahas mengenai hukum-
hukum syara’ yang didapat dari dalil-dalil yang jelas.
66
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penerapan media pembelajaran e-learning dalam pembelajaran fiqih di
MTs Al Fatah Jabon Sidoarjo diberlakukan blended learning, yakni
program pembelajaran yang menggabungkan antara teknologi informasi
dan komunikasi atau web based dengan pertemuan langsung. Dalam
pembelajaran fiqih tidak sepenuhnya menggunakan sistem e-learning atau
sistem konvensional saja, akan tetapi penggabungkan keduanya. Dengan
kata lain media pembelajaran e-learning berperan sebagai media alternatif
pendukung pembelajaran fiqih. Hal ini dilakukan demi tercapainya tujuan
pembelajaran secara maksimal.
2. Efektivitas media pembelajaran e-learning dalam pembelajaran fiqih
dinyatakan belum efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
Tetapi E-learning memberikan manfaat sebagai media pendukung dalam
pembelajaran fiqih. Sehingga siswa cukup memahami dalam pembelajaran
fiqih melalui media pembelajaran e-learning.
3. Faktor pendukung dalam pemanfaatan media pembelajaran e-learning
adalah pihak sekolah yang memfasilitasi jaringan inernet/wifi dan
laboratorium komputer untuk digunakan dalam proses pembelajaran
blended learning. Sedangkan faktor penghambat yang ada di lapangan
adalah siswa yang bertempat tinggal dekat dengan tambak, sinyal internet
yang masuk ke daerah tersebut bisa dikatakan belum maksimal karena
pemukiman yang lumayan jauh dari pusat perkotaan, faktor ekonomi
67
keluarga juga mempengaruhi proses pembelajaran e-learning ini
dikarenakan jika sewaktu-waktu ada tugas dari sekolah dan siswa berada
di rumah masing-masing, tidak semua siswa memiliki paket kuota internet.
B. Saran
1. Untuk Sekolah
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti merekomendasikan
beberapa hal untuk dijadikan bahan pertimbangan dan pemikiran antara
lain:
a. E-learning merupakan salah satu alternatif media pembelajaran
interaktif yang mengembangkan sikap aktif, mandiri dan kreatif, maka
sebaiknya media pembelajaran ini dapat lebih dimaksimalkan lagi
penggunaannya untuk mata pelajaaran Fiqih maupun lainnya.
b. Sebelum pelaksanaan pembelajaran menggunakan media ini, guru harus
dapat mempersiapkan komponen pendukung, seperti rencana
pembelajaran yang lebih sistematis agar proses pembelajaran berjalan
dengan lancar serta jelas apa yang akan dilakukan, kemudian materi
serta tugas di dalam e-learning harus sudah disediakan sebelum
pembelajaran dimulai.
c. Sekolah harus lebih memberikan pelatihan yang lebih intensif lagi
khususnya kepada setiap guru mata pelajaran tentang pemanfaatan e-
learning. Agar penggunaannya dapat lebih masksimal lagi demi
tercapainya tujuan pembelajaran.
68
2. Guru Fiqih
a. Guru Fiqih sebaiknya lebih memanfaatkan e-learning dengan
mengunggah lebih banyak file audio visual tentang tutorial untuk lebih
memudahkan siswa dalam memahami pelajaran dan agar e-learning
lebih menarik untuk diakses para siswa.
b. Sebaiknya guru fiqih lebih sering menuangkan topik yang dapat
menjadi bahan diskusi di elearning, karena Fiqih merupakan pelajaran
yang memiliki area pemahaman yang beragam dan kompleks. Sehingga
siswa dapat lebih memaknai setiap persoalan terkait dengan fiqih.
c. Guru fiqih harus lebih aktif untuk mengelola serta mengupdate setiap
konten yang ada di e-learning supaya dapat menambah daya tarik
siswa untuk mengakses e-learning.
3. Untuk Siswa
a. Siswa harus secara aktif belajar dengan mandiri megakses e-learning
untuk mencari bahan materi pelajaran fiqih. tidak hanya mengandalkan
materi yang dari LKS.
b. Siswa sebaiknya sesekali meminta kepada guru fiqih agar menggunakan
e-learning untuk menjelaskan materi materi tertentu sesuai yang
diinginkan siswanya.
69
DAFTAR RUJUKAN
Anggito, Albi, & Setiawan, Johan. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif.
Sukabumi: CV Jejak .
Azhar, Arsyad. (2014). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
Azhar, Arsyad. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Darmawan, Deni. (2012). Teknologi Pembelajaran, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Departemen Agama, RI (2014). Al-Qur’an dan Terjemahan, Jakarta: Gema Insani
Press.
Dewi, Salma & Prawiradilaga. (2013). Mozaik Teknologi Pendidikan e-learning,
Prenadamedia Group.
Daryanto. (2010). Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting dalam
Mencapai Tujuan Pembelajaran, Yogyakarta: Gava Media.
Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Ghazali, Al Hamid, Muhammad, Abu bin Muhammad. (1971), Al mustashfa
minal.
H. A, Djazuli. (2015). Ilmu Fiqh penggalian perkembangan dan penerapan
hukum Islam. Jakarta: Kencana.
Hamzah. (2010). Teknologi komunikasi dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara.
Hidayah, Fitri. (2012). “Penerapan E-learning Sebagai Media Pembelajaran
Mata Diklat Pemrograman WEB Kelas XI Teknik Komputer Jaringan SMK
N 2 Pengasih”. Universitas Negeri Yogyakarta.
Hudi, Suryadi. (2015). Jurnal prospek sistem e-learning dalam pemanfaatan
teknologi transformasi telekomunikasi untuk kegiatan pembelajaran di
perguruan tinggi di Indonesia.
Mujtahidah. (2019). “Efektivitas Pengelolaan Kelas Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas VIII MTs Roudlotusysyubban
Tawangrejo Kecamatan Winongan Kabupaten Pati Tahun Pelajaran
2018/2019”. Universitas Islam Negeri Walisongo.
Moleong, L. J. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Mulyani. (2013). “Pengaruh Pembelajaran Berbasis E-learning Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Konsep Impuls Dan Momentum”. Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah”.
70
Mulyasa, E. (2003). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Munir. (2011). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi, Bandung: Alfabeta.
Praswoto, A. (2011). Metode Penelitian Kualitatif dalam Prespektif Rancangan
Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Ramadhani. (2012). “Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran E-learning
Berbasis Web Pada Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan”. Universitas
Negeri Yogyakarta.
Ratmilah. (2012). “Implementasi Model E-learning Sebagai Pendukung Kuliah
Pada Jurusan Kependididkan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga. Universitas Sunan Kalijaga.
Sri, Anitah. (2008). Media Pembelajaran, Surakarta: LPP Universitas Sebelas
Maret Surakarta dan UNS Press.
Sudarman. (2018). “Pengaruh Strategi Pembelajaran Blended Learning Terhadap
Perolehan Belajar Konsep Dan Prosedur Pada Mahasiswa Yang Memiliki
Self-Regulated Learning Berbeda”. Universitas Mulawarman.
Sudjana, Nana (2014). Penialian Hasil Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Sinar
Baru Algensindo.
Sudjana, Nana. (2011). Dasar-dasar proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algesindo.
Sudjana, Nana & Rivai Ahmad. (2008). Teknologi Pengajaran, Jakarta: Sinar
Baru Algensindo.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kualitatif & R&D. Bandung: CV Alfabeta
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kualitatif & R&D. Bandung: CV Alfabeta.
Trianto. (2010). Pengantar Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan
dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana.
Uluwiyah. (2018). “Efektifitas Metode Pembelajaran Disuksi Kelompok Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Di MTs Al
Hikmah Bandar Lampung”. Universitas Negeri Raden Intan Lampung.
Warsita, Bambang. (2010). Pendidikan Jarak Jauh Perancangan, Pengembangan,
Implementasi, dan Evaluasi Diklat. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Wena, Made. (2013).“Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
Wena, Made. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
71
Wijaya. (2015). “Implementasi E-learning Di SMP Negeri 10 Yogyakarta”.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Zain, Lukman. (2009). Pembelajaran Fiqih. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia.