efektivitas biaya operasional per siswa untuk …/efekti...program studi magister akuntansi fakultas...

84
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH STUDI DI SMP DAN SMA NEGERI SE-KABUPATEN SRAGEN DAN WONOGIRI TESIS Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Magister Sains Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: Ratnaningrum NIM: S 4307092 PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Upload: hoangdang

Post on 19-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA

UNTUK PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

STUDI DI SMP DAN SMA NEGERI SE-KABUPATEN SRAGEN DAN

WONOGIRI

TESIS

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Guna Mencapai Gelar Magister Sains Program Studi Magister Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh:

Ratnaningrum

NIM: S 4307092

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 2: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA

UNTUK PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

STUDI DI SMP DAN SMA NEGERI SE-KABUPATEN SRAGEN DAN

WONOGIRI

Disusun oleh:

Ratnaningrum

NIM: S4307092

Telah disetujui Pembimbing

Pada tanggal, 16 September 2009

Pembimbing I Pembimbing II

Prof Dr. Bambang Sutopo, M.Com.,Ak. Dra. Yasmin Umar Assegaf, M Si., Ak NIP.195206101988031002 NIP. 195511261985032001

Mengetahui:

Ketua Program Studi Magister Akuntansi

Doddy Setiawan, S.E., M Si., IMRI., Ak NIP. 197502182000121001

Page 3: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA

UNTUK PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

STUDI DI SMP DAN SMA NEGERI SE-KABUPATEN SRAGEN DAN

WONOGIRI

Disusun oleh:

Ratnaningrum

NIM: S4307092

Telah disetujui Pembimbing dan disahkan Tim Penguji

Pada tanggal, 2009

Ketua Tim Penguji : Dr. Payamta, M.Si., Ak. CPA ..........................

Sekretaris : Dr. Bandi, M.Si., Ak ..........................

Anggota : Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com., Ak. ..........................

Anggota : Dra. Yasmin Umar Assegaf, MM., Ak ..........................

Mengetahui:

Direktur PPs UNS Ketua Program Studi Magister Akuntansi

Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D Doddy Setiawan., S.E., M.Si., IMRI., Ak. NIP. 195708201985031004 NIP. 197502182000121001

Page 4: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Nama : Ratnaningrum

NIM : S4307092

Program Studi : Magister Akuntansi

Konsentrasi : Akuntansi Sektor Publik

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul ”Efektivitas Biaya

Operasional per Siswa Untuk Penilaian Kinerja Kepala Sekolah: Studi Di SMP

dan SMA Negeri Se-Kabupaten Sragen dan Wonogiri” adalah betul-betul karya

saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tesis ini diberi tanda citasi dan

ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh atas

tesis tersebut.

Surakarta, 26 Agustus 2009

Yang menyatakan,

Ratnaningrum

Page 5: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

HALAMAN MOTTO

(Hamba –hamba Allah yang bertaqwa ialah) orang-orang yang berdo’a,

”Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah

segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka.

(QS: Ali Imran: 16 – 17)

Sedang kehidupan akhirat itu lebih bagus dan lebih kekal

(QS: Al-A’laa: 17)

Bagi orang-orang yang memenuhi seruan Tuhannya, (disediakan) pembalasan

yang baik. Dan orang – orang yang tidak memenuhi seruan-Nya, sekiranya

mereka mempunyai semua (kekayaan) yang ada di bumi dan (ditambah)

sebanyak isi bumi itu lagi besertanya, niscaya mereka akan menebus dirinya

dengan kekayaan itu. Bagi orang-orang itu disediakan hisab yang buruk dan

tempat tinggal mereka adalah jahanam dan itulah seburuk-buruk tempat

tinggal.

(QS: Ar Ro’du: 18)

Page 6: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

Untuk Suamiku

Abu Alfi, dan

Putraku yang cakep dan lucu,

Alfi

Page 7: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirobbil’aalamiin, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan tesis ini dengan lancar.

Pada kesempatan ini, dengan tulus penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia yang telah memberikan bantuan

kepada peneliti berupa beasiswa unggulan Diknas dalam menyelesaikan studi di

Program Studi Magister Akuntansi UNS.

2. Bapak Prof Dr. Bambang Sutopo, M.Com.,Ak selaku dosen pembimbing I yang

telah memberikan bimbingan, dan pengarahan yang penting untuk penyusunan

tesis ini.

3. Ibu Dra. Yasmin Umar Assegaf, MM., Ak, selaku pembimbing II atas segala

bimbingan, nasehat dan keseriusan dalam mengarahkan penulis supaya tesis ini

segera terselesaikan.

4. Bapak Doddy Setiawan, S.E., M Si., IMRI., Ak selaku Ketua Program Studi

Magister Akuntansi beserta staf, serta semua dosen Program Studi Magister

Akuntansi

5. Bapak Drs. Darmawan, Kabag PEP Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri dan

Bapak Agung Widodo, SE., Kabag Keuangan yang telah sangat membantu

Page 8: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

penulis dalam pemerolehan data, hanya Allah SWT yang dapat membalas

kebaikan bapak berdua.

6. Semua teman Maksi angkatan IV dan jajaran pimpinan, staf serta teman dosen

STIE Trianandra Kartasura.

7. Bapak dan Ibu terutama Ibu yang telah memberikan do’a, semangat dan bantuan

moril demi selesainya studiku ini.

8. Suamiku yang sangat menjagai aku, Jazakumullaahu khoiron atas cinta, sayang

dan segala yang telah diberikan untukku dan menjadi abi yang baik buat Alfi.

Akhir kata, penulis mengharap saran dan koreksi untuk perbaikan tesis ini,

dan semoga tesis ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada

umumnya.

Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, 26 Agustus 2009

Peneliti,

Ratnaningrum

Page 9: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN TESIS .............................................................

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI TESIS ............................................

HALAMAN PERNYATAAN .........................................................................

HALAMAN MOTTO ......................................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................

KATA PENGANTAR .....................................................................................

DAFTAR ISI .................. ..................................................................................

DAFTAR TABEL ............................................................................................

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................

INTISARI ..........................................................................................................

ABSTRACT ....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...........................................................

B. Perumusan Masalah ..................................................................

C. Tujuan ......................................................................................

D. Manfaat Penelitian ....................................................................

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

A. Pendidikan di Indonesia ...........................................................

B. Desentralisasi Pendidikan di Era Otonomi Daerah .................

C. Renstra Depdiknas 2005-2009 .................................................

D. Paradigma Baru Manajemen Pendidikan Indonesia .................

E. Profesionalisme Kepemimpinan Kepala Sekolah ......................

F. Evaluasi Kinerja Institusi Pendidikan ..................................

G. Pengukuran Masukan dan Keluaran ..........................................

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

ix

xi

xii

xiii

xiv

xv

1

5

6

6

8

9

13

14

15

17

20

Page 10: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

H. Pengendalian Biaya dan Pengendalian Kualitas Pendidikan ...

I. Biaya Pendidikan ......................................................................

J. Pengembangan Hipotesis ........................................................

K. Kerangka Pemikiran .................................................................

BAB III METODE PENELITIAN

A. Populasi, sampel dan data ........................................................

B. Definisi Operasional .................................................................

C. Pengukuran variabel .................................................................

D. Teknik Analisis Data .................................................................

1. Asumsi Klasik ....................................................................

2. Uji Hipotesis .......................................................................

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Identifikasi Biaya ......................................................................

B. Statistik Deskriptif ....................................................................

C. Tampilan Stem dan Leaf ..........................................................

D. Analisis Korelasi Pearson ...........................................................

E. Uji Asumsi Klasik ....................................................................

1. Uji Normalitas ....................................................................

2. Uji Autokorelasi .................................................................

3. Uji Heterokedastisitas .........................................................

F. Analisis Regresi Linier Sederhana ...........................................

G. Rekapitulasi Hasil Pengujian Hipotesis .................................

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...............................................................................

B. Keterbatasan .............................................................................

C. Saran dan implikasi ..................................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

LAMPIRAN .....................................................................................................

22

24

26

33

34

35

36

37

37

40

43

45

48

50

51

52

52

54

54

61

63

66

67

69

72

Page 11: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Statistik Deskriptif ............................................................................ 47

2 Tampilan Steam dan Leaf ............................................................... 49

3 Matriks Korelasi Pearson ................................................................ 50

4 Hasil Analisis Uji Kologorov Smirnov .......................................... 52

5 Hasil Analisis Uji Autokorelasi ...................................................... 53

6 Hasil Analisis Uji Heterokedastisitas ............................................. 54

7 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Hipotesis 1 ....................... 55

8 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Hipotesis 2 ....................... 57

9 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Hipotesis 3 ...................... 58

10 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Hipotesis 4 ...................... 59

11 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Hipotesis 5 ...................... 60

Page 12: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1 Skema Input-Proses-Output Manajemen Pendidikan ................. 21

Gambar 2 Kerangka Pemikiran .................................................................. 33

Page 13: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Perbandingan Hasil Penelitian Dengan Penelitian Terdahulu ................. 72

2. Data Perhitungan Biaya Operasional Per Siswa .................................... 78

3. Data Perhitungan Rasio Biaya Langsung .............................................. 80

4. Contoh Perhitungan C Test ................................................................... 81

5. Data Perhitungan C Test Hasil Ujian Nasional SMP ............................ 82

6. Data Perhitungan C Test Hasil Ujian Nasional SMA ............................ 83

7. Biaya Langsung Per Sekolah .................................................................. 84

8. Hasil Uji Statistik ................................................................................... 124

8.1 Statistik Deskriptif .............................................................................. 124

8.2 Steam and Leaf Plot ............................................................................ 125

8.3 Hasil Uji Normalitas Data ................................................................. 127

8.4 Hasil Uji Korelasi, Regresi, Autokorelasi, Heterokedastisitas 1 ....... 128

8.5 Hasil Uji Korelasi, Regresi, Autokorelasi, Heterokedastisitas 2 ....... 131

8.6 Hasil Uji Korelasi, Regresi, Autokorelasi, Heterokedastisitas 3 ....... 134

8.7 Hasil Uji Korelasi, Regresi, Autokorelasi, Heterokedastisitas 4 ....... 137

8.8 Hasil Uji Korelasi, Regresi, Autokorelasi, Heterokedastisitas 5 ....... 140

Page 14: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Page 15: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

INTISARI

EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

STUDI DI SMP DAN SMA NEGERI SE-KABUPATEN SRAGEN DAN WONOGIRI

Paradigma baru pendidikan di Indonesia memberikan kewenangan luas kepada kepala sekolah dalam melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan pendidikan di sekolah. Sebagai manajer, untuk dapat mempertanggungjawabkan kewenangannya dengan baik, kepala sekolah harus meningkatkan kemampuan manajerialnya. Sebuah metode sistematis yang menghubungkan input kepada output dapat membantu kepala sekolah dalam mengevaluasi kinerja manajerialnya.

Salah satu unsur input dalam analisis fungsi produksi pendidikan yaitu sumberdaya keuangan, diantaranya biaya operasional sekolah. Penelitian ini mencoba memberikan bukti empiris mengenai hubungan antara biaya operasional dengan prestasi siswa dan sejauhmana beberapa input yang mempengaruhi biaya operasional siswa juga mempengaruhi prestasi siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SMP dan SMA di Kabupaten Sragen dan Wonogiri Jawa Tengah., dengan jumlah sample 30 sekolah. Peneliti menggunakan Ordinary Least square untuk menguji hubungan antara variabel-variabel penelitian ini.

Studi ini telah menunjukkan bahwa rasio biaya langsung mempengaruhi biaya operasional per siswa dengan koefisien negatif seperti yang diperkirakan sebelumnya. Jumlah siswa terdaftar tidak berpengaruh terhadap prestasi siswa dan biaya operasional per siswa. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya bahwa tidak ada hubungan sistematis yang kuat antara prestasi siswa dengan pengeluaran sekolah.

Kata kunci: Analisis fungsi produksi, biaya operasional per siswa, jumlah siswa

terdaftar, rasio biaya langsung, prestasi siswa

Page 16: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

THE EFFECTIVITY OF THE OPERATIONAL EXPENDITURES PER PUPIL FOR EVALUATING THE PERFORMANCE OF THE HEADMASTER

STUDY IN YUNIOR HIGH SCHOOL AND SENIOR HIGH SCHOOL IN SRAGEN DISTRICT AND WONOGIRI DISTRICT

New paradigm of education in Indonesia has given wide authority to the

headmaster for planning, organizing, actuating, and controlling the education process. As a manager, to assume responsibility his/ her authority well, the headmaster has to improve his/ her managerial capability. A systematic method of linking resources inputs to final output on which management performance can be evaluated is needed.

One of the input resources in educational production function analyze is the financial resource, such as the operational expenditures. This study try to give empirical evidence about the relationship between the operational expenditures and student’s achievement and how far some inputs which influence the operational expenditures will influence the student performance too. The population of this study are Yunior High School and Senior High School in Sragen district and Wonogiri district, and the sample of it are taken from 30 schools. The researcher use Ordinary Least Square to examine the relationship between the research variables.

The study shows that the direct cost ratio influences the operational expenditures per pupil with negative coefficient as expected. The student enrollment is not related to student performance and the operational expenditures. The result of the study is consistent with previous study that there was no strong systematic relationship between student performance and the school expenditures.

Keyword : Production function analyze, operational expenditures per pupil, student

enrollment, direct cost ratio, student performance

Page 17: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada saat ini, pengukuran kinerja dan pelaporan kondisi keuangan organisasi

sektor publik menjadi lebih penting daripada sebelumnya. Ada usaha untuk beralih

dari anggaran tradisional kepada anggaran berbasis kinerja dengan tujuan supaya

organisasi sektor publik lebih efisien, efektif dan manajer organisasi sektor publik

dapat mempertanggungjawabkan kebijakan yang berpengaruh kepada outcome.

Seperti halnya apa yang dikemukakan oleh Gianakis (2002) bahwa anggaran

pengendalian berbasis input sebaiknya diganti supaya manajer organisasi sektor

publik menjadi lebih efektif dalam menggunakan kebijakan manajerial dalam

menyesuaikan dengan outcome yang diinginkan.

Pendekatan penganggaran di organisasi pemerintah di Indonesia diantaranya

menggunakan pendekatan kinerja atau prestasi kerja. Pendekatan penganggaran

berdasarkan prestasi kerja sebagaimana yang disebutkan dalam pasal 91 Permendagri

13 tahun 2006 dilakukan dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan

keluaran yang diharapkan dari kegiatan dan hasil yang diharapkan dari kegiatan

termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dari keluaran tersebut.

Pengukuran kinerja organisasi sektor publik merupakan suatu hal yang tidak

mudah dilakukan untuk saat ini disebabkan beberapa kendala yaitu: tujuan organisasi

bukan memaksimalkan laba, sifat output sulit diukur, antara input dan output tidak

Page 18: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mempunyai hubungan langsung, organisasi tidak beroperasi dalam mekanisme pasar

dan berhubungan dengan kepuasan masyarakat (Bastian 2006).

Walaupun ada keuntungan komparatif dari peneliti yang berasal dari

akuntansi dalam pengetahuan dari proses pengukuran (Kinney 2001), tetapi kontribusi

penelitian akuntansi untuk meningkatkan efektivitas hasil organisasi sektor publik

masih jarang dilakukan, padahal organisasi sektor publik merupakan sektor yang

sangat penting dalam perekonomian nasional.

Dalam dunia pendidikan, manajer institusi pendidikan dapat menggunakan

pengetahuan mengenai fungsi produksi, biaya masing-masing input memungkinkan

solusi terbaik dari seperangkat input untuk menghasilkan output pada biaya minimum.

Konsep fungsi produksi pendidikan digunakan untuk memeriksa hubungan antara

input berbeda terhadap outcome (Hanushek 1986).

Pihak pemerintah dan lembaga legislatif pada umumnya mempunyai

kepentingan dalam bidang pendidikan dengan melihat pencapaian tingkat prestasi

dari hasil pendidikan dengan batasan keuangan/ sumberdaya yang ada. Berlainan

dengan eksternal stakeholder, internal stakeholder seperti orangtua lebih

memperhatikan kualitas hasil pendidikan dan lebih sedikit memfokuskan pada aspek

anggaran. Para guru di satu sisi mempunyai harapan sama dalam memperhatikan

kualitas siswa, sumberdaya instruksional yang disediakan, dan hasil pendidikan

akhir. Administrator sekolah dalam hal ini kepala sekolah harus menjaga

keseimbangan untuk pencapaian kinerja yang bisa diukur yang memenuhi

kepentingan eksternal dan internal stakeholder (Mensah et al. 2007).

Page 19: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Perubahan paradigma baru dalam dunia pendidikan di Indonesia ditandai

dengan penyempurnaan sistem pendidikan antara lain dengan dikeluarkannya

Undang-Undang No. 22 dan 25 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah serta diikuti

penyempurnaan Undang- Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional. Pemerintah memberikan otonomi luas kepada sekolah disertai pemberian

tanggungjawab pengelolaan sumberdaya dan pengembangan strategi sesuai dengan

kondisi setempat. Hal tersebut diyakini dapat meningkatkan kualitas siswa. Untuk itu,

kepala sekolah memiliki tanggung jawab penuh terhadap perencanaan, pelaksanaan,

evaluasi dan pertanggungjawaban keuangan sekolah. Supaya dapat memikul tanggung

jawab tersebut, kepala sekolah dituntut untuk meningkatkan aspek manajerialnya,

termasuk dalam hal pengelolaan keuangan.

Untuk mengefektifkan pembuatan perencanaan keuangan sekolah, maka

yang sangat bertanggungjawab sebagai pelaksana adalah kepala sekolah. Kepala

sekolah harus mampu menterjemahkan program pendidikan ke dalam ekuivalensi

keuangan yang merupakan hal sangat penting dalam penyusunan anggaran belanja.

Kepala sekolah bertanggungjawab penuh atas pengendalian anggaran, sedangkan

pengawasan dari pihak berwenang melalui pemeriksaaan dari instansi vertikal seperti

Dinas Pendidikan dan Bawasda.

Untuk mengevaluasi kinerja manajerial kepala sekolah, sangat dibutuhkan

metode sistematis yang menghubungkan input dengan outcome, antara lain melalui

rata-rata statistik dengan asumsi kestabilan temporer dari hubungan input dengan

outcome sehingga manajer dapat mengembangkan dasar pengetahuan alat manajerial

Page 20: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mengenai efektivitas biaya supaya dapat mencapai outcome yang diinginkan

(Mensah et al. 2007).

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Mensah et al. (2007),

dengan beberapa penyesuaian, antara lain jumlah variabel yang digunakan dan jenis

sekolah. Dalam penelitian terdahulu variabel independen sebanyak 18 yaitu variabel

yang dapat dikelompokkan dalam variabel yang berhubungan dengan siswa, variabel

yang berhubungan dengan sekolah, dan variabel yang berhubungan dengan bagian

administrasi, sedangkan jenis sekolah yang diteliti adalah sekolah setara SD, SMP dan

SMA. Hasil penelitian Mensah et al. (2007) menunjukkan bahwa faktor-faktor yang

diidentifikasi dalam penelitian dapat mempengaruhi biaya maupun outcome, hal ini

dapat diartikan bahwa sekolah dapat membuat perubahan untuk memperbaiki

kegiatan operasi mereka dan mencapai efisiensi biaya yang lebih tinggi.

Peneliti mengambil setting institusi pendidikan di kabupaten Sragen dan

kabupaten Wonogiri. Kepala sekolah sebagai manajer institusi pendidikan tersebut

memiliki wewenang atas beberapa pilihan kebijakan manajerial yang mengandung

konsekuensi dalam biaya maupun prestasi siswa dalam analisa input- output di

institusi pendidikan.

Dengan gambaran diatas, issue yang akan diselesaikan adalah bagaimana

manajer sector publik, dalam hal ini kepala sekolah dapat mengetahui sejauh mana

biaya operasional siswa dapat memberi kontribusi dalam pencapaian prestasi anak

didik. Hal ini sangat penting untuk tindak lanjut dalam pengalokasian belanja sekolah

Page 21: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dengan adanya keterbatasan sumberdaya di satu sisi dan tuntutan pencapaian prestasi

siswa di sisi lain

B. Perumusan Masalah

Paradigma pendidikan yang memberikan kewenangan luas kepada sekolah

dalam mengembangkan berbagai potensinya memerlukan peningkatan kemampuan

kepala sekolah dalam berbagai aspek manajerialnya agar dapat mencapai tujuan

sesuai dengan visi dan misi yang diemban sekolah. Salah satu aspek manajerial

sekolah yaitu aspek keuangan, oleh karena itu kepala sekolah dituntut untuk memiliki

kemampuan pengelolaan keuangan dengan baik. Pengelolaan dana yang baik

diharapkan dapat menunjang ke arah efektivitas pendidikan yang dapat dilihat dari

prestasi siswa. Untuk itu diperlukan metode sistematis untuk mengevaluasi kebijakan

input yang memiliki konsekuensi dalam biaya operasional maupun prestasi siswa.

Dari uraian di atas, maka pertanyaan penelitian dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh antara jumlah siswa yang terdaftar dengan biaya

operasional persiswa?

2. Apakah terdapat pengaruh antara rasio biaya langsung dengan biaya operasional

persiswa?

3. Apakah terdapat pengaruh antara jumlah siswa terdaftar dengan prestasi siswa?

4. Apakah terdapat pengaruh antara rasio biaya langsung dengan prestasi siswa?

5. Apakah terdapat pengaruh antara biaya operasional per siswa dengan prestasi

siswa?

Page 22: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan penelitian akan dijelaskan

sebagai berikut:

1. Memberikan bukti empiris bahwa terdapat pengaruh antara jumlah siswa yang

terdaftar dengan biaya operasional persiswa.

2. Memberikan bukti empiris bahwa terdapat pengaruh antara rasio biaya langsung

dengan biaya operasional persiswa.

3. Memberikan bukti empiris bahwa terdapat pengaruh antara jumlah siswa terdaftar

dengan prestasi siswa.

4. Memberikan bukti empiris bahwa terdapat pengaruh antara rasio biaya langsung

dengan prestasi siswa.

5. Memberikan bukti empiris bahwa terdapat pengaruh antara biaya operasional

persiswa dengan prestasi siswa.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik untuk para praktisi

maupun akademisi. Kepala sekolah terutama, dapat memperoleh pemahaman lebih

jauh mengenai efektivitas biaya operasional per siswa sehingga bisa menjadi bahan

pertimbangan dalam kebijakan manajerial di sekolah. Setelah memperoleh

pemahaman mengenai pengaruh biaya operasional terhadap prestasi siswa, kepala

sekolah dapat mempertimbangkan pentingnya biaya operasional sekolah untuk

meningkatkan prestasi siswa dan sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja manajerial

di sekolah.

Page 23: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

E. Sistematika Penulisan Tesis

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan diuraikan latar belakang masalah, perumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan tesis.

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Dalam bab ini akan dijelaskan tentang teori dan riset-riset terdahulu yang

menjadi acuan utama penelitian ini yaitu teori dan riset mengenai biaya

operasional per siswa dan faktor- faktor yang mempengaruhi biaya operasional

per siswa maupun prestasi siswa, dan teori serta riset mengenai evaluasi

kinerja intitusi pendidikan.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan dijelaskan penulisan penelitian, penentuan populasi dan

sampel, teknik pengukuran variabel, teknik analisis data, dan teknik pengujian

hipotesis.

BAB IV ANALISIS DATA

Dalam bab ini akan dijelaskan analisis data yang diperoleh meliputi

identifikasi biaya, statistik deskriptif, tampilan steam dan leaf, analisis korelasi

Pearson, uji asumsi klasik, analisis pengujian hipotesis dan rekapitulasi hasil

pengujian hipotesis.

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Dalam bab ini akan dijelaskan tentang hasil akhir penelitian yang berupa

kesimpulan, saran, dan implikasi bagi penelitian selanjutnya.

Page 24: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

A. Pendidikan di Indonesia

Institusi pendidikan, dalam hal ini sekolah negeri sebagaimana organisasi

sektor publik lainnya sedang menghadapi kendala dalam peningkatan kinerja.

Perubahan yang terjadi dalam lingkungan strategis pendidikan mempunyai implikasi

terhadap dunia pendidikan, baik pendidikan dasar, menengah, maupun pendidikan

tinggi. Implikasinya adalah adanya tuntutan sekaligus tantangan untuk meingkatkan

mutu pendidikan. Walaupun banyak usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu

pendidikan akan tetapi belum menunjukkan hasil yang nyata.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan antara lain

kurikulum, kemampuan profesionalisme guru, kemampuan sistem pendukung seperti

sarana dan prasarana pendidikan yang terkait dengan kemampuan keuangan lembaga

pendidikan maupun pemerintah. Berdasarkan hasil berbagai studi dan pengalaman

lapangan, hasil analisis menunjukkan bahwa paling tidak ada tiga faktor yang

menyebabkan mutu pendidikan tidak mengalami peningkatan secara merata

(Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar 2009):

1. Kebijakan penyelenggaraan pendidikan nasional yang berorientasi pada keluaran

(output), terlalu memusatkan pada masukan dan kurang memperhatikan proses

pendidikan.

Page 25: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara sentralistik. Hal ini menyebabkan

tingginya ketergantungan kepada keputusan birokrasi. Seringkali kebijakan pusat

terlalu umum dan kurang menyentuh atau sesuai dengan situasi dan kondisi

sekolah setempat. Di samping itu sesuatu yag terlalu diatur menyebabkan

penyelenggara sekolah kehilangan kemandirian, inisiatif, kreatifitas dan

kemandirian.

3. Peran serta masyarakat terutama orangtua siswa dalam penyelenggaraan

pendidikan selama ini hanya terbatas dukungan. Padahal peran serta mereka

sangat penting dalam proses–proses antara lain pengambilan keputusan,

pemantauan, evaluasi dan akuntabilitas

Atas dasar pertimbangan tersebut, perlu dilakukan reorientasi

penyelenggaraan pendidikan melalui Manajemen Berbasis Sekolah (School based

Management). MBS menawarkan kepada sekolah untuk menyediakan pendidikan

yang lebih baik dan lebih memadai bagi anak didik. Adanya otonomi dalam

pengelolaan pendidikan merupakan potensi bagi sekolah untuk meningkatkan kinerja,

menawarkan partisipasi langsung pihak-pihak terkait dan meningkatkan pemahaman

masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah.

B. Desentralisasi Pendidikan di Era Otonomi Daerah

Gerakan reformasi di Indonesia secara umum menuntut diterapkannya

prinsip demokrasi, desentralisasi, keadilan dan menjunjung tinggi hak asasi manusia

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungan dengan pendidikan,

prinsip-prinsip tersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada kandungan,

Page 26: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

proses dan manajemen sistem pendidikan. Selain itu adanya era globalisasi

menimbulkan tuntutan pembaharuan dalam sistem pendidikan, diantaranya

pembaharuan kurikulum, penyusunan standar pendanaan pendidikan untuk setiap

satuan pendidikan sesuai dengan prinsip-prinsip pemerataan pemerataan dan keadilan

seperti yang diamanatkan dalam Undang-undang No 20 Tahun 2003.

Sejak tahun 2003, Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya secara

penuh memasuki era AFTA (Asean Free Trade Area) dengan segala implikasi yang

harus dihadapi menyebutkan bahwa telah terjadi pertarungan diantara tiga kekuatan

yaitu Asia, Uni Eropa dan NAFTA. Artinya, ketiga kekuatan itu akan sangat

berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi global, persaingan sumberdaya

manusia dan pengembangan pendidikan yang harus relevan dengan tuntutan

perkembangan itu [Rugman dalam (Bastian 2007)]

Pembaharuan sistem pendidikan nasional dilakukan untuk memperbaharui

visi, misi dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Sesuai dengan UU No 20

tahun 2003, pendidikan mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai

pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara

Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan

proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Dengan visi pendidikan

tersebut pendidikan nasional mempunyai misi sebagai berikut:

1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan

yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia.

Page 27: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh

sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat

bermoral.

3. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk

mengoptinalkan pembentukan kepribadian yang bermoral.

4. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai

pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, ketrampilan, pengalaman, sikap dan nilai

berdasarkan standar nasional global.

5. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam peneyelenggaraan pendidikan

berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Berdasarkan misi dan visi pendidikan nasional tersebut, pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

mengembangkan potensi peserta anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Perubahan paradigma pembangunan dari sentralisasi ke desentralisasi

melalui pelaksanaan otonomi daerah juga memasuki dunia pendidikan. Selain

menghadapi tantangan adanya globalisasi ekonomi, dunia pendidikan juga

menghadapi tantangan adanya ketidakpastian mutu dan bahkan meninmbulkan

kesenjangan mutu pendidikan antar daerah.

Page 28: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pendidikan merupakan kunci kemajuan semua bidang. Pendidikan menjadi

sangat penting bukan semata-mata untuk mencerdaskan diri dan masyarakat tetapi

juga untuk meningkatkan martabat, kesejahteraan, kemajuan ekonomi sehingga dapat

dikatakan bahwa pendidikan adalah alat pembangunan sosial dan ekonomi. Untuk

mencapai tujuannya, urusan pendidikan menjadi tanggungjawab bersama, ada bagian

yang dikerjakan oleh pusat dan ada yang harus didelegasikan. Lingkungan yang cepat

berubah seperti saat ini, adanya unsur ketidakpastian, dan sifat pekerjaan yang

semakin kompleks menuntut adanya desentralisasi di bidang pendidikan.

Mengacu pada prinsip-prinsip dasar dan dan kriteria pembagian urusan

dalam UU No. 32 tahun 2004, ”apa dan kepada siapa” desentralisasi urusan bidang

pendidikan dapat dijabarkan sebagai berikut (Bastian 2007):

1. Pusat: berwenang membuat norma-norma, standar, prosedur, monitoring dan

evaluasi, supervisi, fasilitasi dan urusan-urusan pemerintahan dengan eksternalitas

nasional atau antar provinsi dan antar negara.

2. Provinsi: berwenang mengatur dan mengurus urusan-urusan pemerintahan dengan

eksternalitas regional (lintas kabupaten/kota).

3. Kabupaten/kota: berwenang mengatur dan mengurus urusan-urusan pemerintahan

dengan eksternalitas lokal.

C. Renstra DEPDIKNAS Tahun 2005-2009

Renstra Depdiknas tahun 2005-2009 merupakan suatu dokumen kebijakan

strategis Depdiknas yang mengacu pada RPJM Nasional, dan berfungsi sebagai acuan

bagi penyusunan Renstra Unit Utama, UPT Pusat yang ada di provinsi, Dinas

Page 29: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dan satuan unit pendidikan

teknis, termasuk Perguruan Tinggi (Bastian, 2007).

1. Renstra Depdiknas memuat beberapa landasan konseptual diantaranya adalah

a. Kebijakan jangka menengah yang menggariskan sebuah paradigma

pendidikan nasional yang berasaskan pada pembangunan manusia

seutuhnya dan bukan SDM. Perubahan mindset menuju proses

pembelajaran dan bukan pengajaran, desentralisasi dan otonomi

manajemen pada pengelolaan di daerah dan satuan pendidikan dan

menumbuhkan peran serta masyarakat.

b. Pembangunan pendidikan nasional berlandaskan pada tiga tema utama

kebijakan: perluasan dan pemerataan akses pendidikan, peningkatan mutu

dan relevansi pendidikan, serta perwujudan governance dan akuntabilitas

yang sehat.

c. Strategi pendanaan yang adil dan berpihak kepada masyarakat miskin

melalui hibah kebutuhan (matching grants), hibah pengembangan fasilitas

(facility development grants) yang sesuai dengan skema-skema pembiayan

dalam rangka desentralisasi

2. Beberapa permasalahan yang mendesak seperti:

a. Pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan yang belum tersistematisasi

seperti guru bantu sementara (GBS) dan guru honorer, dikhawatirkan akan

menimbulkan berbagai implikasi sosial yang kurang menguntungkan.

Page 30: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Rehabilitasi sejumlah besar sarana-prasarana pendidikan, khususnya

geudng SD yang rusak berat dan perlu penanganan segera.

c. Penegakan good governance pendidikan agar semakin efisien, produktif

dan akuntabel melaui penyelesaian sejumlah indikasi penyalahgunaan

wewenang di lingkungan Depdiknas.

d. Perbaikan kualitas pelayanan publik melalui perubahan mindset dan

perilaku birokrat untuk mewujudkan eksekutif yang profesional.

e. Pembangunan sistem manajemen pendidikan di setiap pemerintahan dan

proses pembelajaran pada satuan pendidikan yang didukung oleh teknologi

informasi dan komunikasi yang tepat dan optimal.

D. Paradigma Baru Manajemen Pendidikan Indonesia

Upaya meningkatkan kualitas sekolah dengan manajemen sekolah yang

efektif dengan melibatkan partisipasi berbagai pihak menjadi wacana yang mengarah

pada desentralisasi pendidikan. Manajemen berbasis sekolah memberikan kesempatan

pengendalian lebih besar kepada kepala sekolah, guru, murid dan orangtua atas proses

pengambilan keputusan tertentu mengenai anggaran, kepegawaian dan kurikulum

ditempatkan di tingkat sekolah dan menciptakan keberimbangan yang pas antara

anggaran yang tersedia dan prioritas program pembelajaran.

Dalam pelaksanaan desentralisasi pendidikan perlu disertai seperangkat

kewajiban, monitoring dan tuntutan pertanggungjawaban (akuntabel) yang relatif

tinggi untuk menjamin bahwa sekolah selain memiliki otonomi juga mempunyai

kewajiban melaksanakan kewajiban pemerintah (Mulyasa 2007). Dengan demikian

Page 31: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sekolah dituntut mampu menampilkan pengelolaan sumberdaya secara transparan,

demokratis dan bertanggungjawab.

Dalam paradigma baru manajemen pendidikan, sekolah memiliki

kewenangan untuk melakukan perencanaan sesuai dengan kebutuhannya. Selain itu

sekolah juga memiliki kewenangan untuk melakukan evaluasi secara internal untuk

memantau proses pelaksanaan dan hasil proram-program yang telah dilaksanakan.

Evaluasi semacam ini sering disebut evaluasi diri yang harus dilakukan secara jujur,

adil dan transparan agar dapat mengungkapkan informasi yang sebenarnya.

E. Profesionalisme Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling

berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Kepala sekolah bertanggungjawab

atas penyelenggaraan atas manajemen pendidikan secara mikro yang secara langsung

berkaitan dengan proses pembelajaran di sekolah. Sebagaimana dikemukakan dalam

Pasal 12 ayat 1 PP 28 tahun 1990 bahwa Kepala Sekolah bertanggungjawab atas

penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga

kependidikan lainnya dan pendaya gunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana.

Sejalan dengan semakin kompleknya tuntutan tugas kepala sekolah yang

menghendaki dukungan kinerja yang semakin efektif dan efisien, setiap kepala

sekolah dihadapkan pada tantangan untuk melaksanakan pengembangan pendidikan

secara terarah, berencana, berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas

pendidikan. Oleh karena itu perlu peningkatan manajemen kepala sekolah secara

Page 32: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

profesional yang kesemuanya menuntut peran aktif dan kinerja profesonal kepala

sekolah.

Dinas pendidikan telah menetapkan bahwa kepala sekolah harus mampu

melaksanakan pekerjaannya sebagai edukator, manajer, administrator dan supervisor.

Dalam perkembangannya, kepala sekolah juga harus mampu berperan sebagai leader,

inovator, motivator, figur dan mediator.

Sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dalam penilaian kinerja kepala

sekolah, kepala sekolah harus memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas

kepemimpinannya dengan baik yang diwujudkan dalam kemampuan menyusun

program sekolah, organisasi personalia, memberdayakan tenaga kependidikan, dan

mendayagunakan sumberdaya sekolah secara optimal.

Salah satu wujud kemampuan kepala sekolah dalam menyusun program

sekolah antara lain pengembangan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah

(RAPBS) dan Anggaran Pendapatan dan belanja Sekolah (APBS). Untuk itu kepala

sekolah harus memiliki mekanisme yang jelas untuk memonitor dan mengevaluasi

pelaksanaan program secara periodik, sistemik dan sistimatik.

Seluruh komponen pendidikan di sekolah erat kaitannya dengan komponen

keuangan sekolah. Banyak sekolah yang yang tidak dapat melakukan kegiatan

belajar mengajar secara optimal hanya karena masalah keuangan. Meskipun tidak

sepenuhnya masalah keuangan akan berkaitan langsung dengan kualitas sekolah, akan

tetapi dana merupakan kesempurnaan syarat yang harus dipenuhi untuk meningkatkan

kualitas pendidikan.

Page 33: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Seiring dengan kebijakan otonomi daerah yang menyerahkan masalah

pendidikan ke daerah dan setiap sekolah, maka masalah keuangan juga menjadi

wewenang yag diberikan secara langsung pengelolaannya kepada sekolah. Dalam hal

ini kepala sekolah memiliki tanggungjawab penuh terhadap perencanaan,

pelaksanaan, evaluasi dan pertanggungjawaban keuangan sekolah.

F. Evaluasi Kinerja Sekolah Sebagai Organisasi Sektor Publik

Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi

organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi (Mahsun et al.

2007) .

Pengukuran kinerja (performance measurement) adalah suatu proses

penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan

sebelumnya, termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan sumberdaya dalam

menghasilkan barang dan jasa, hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang

diinginkan dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan [Robertson dalam

(Mahsun 2007)].

Kinerja organisasi sektor publik tidak hanya bersifat keuangan (input), tetapi

juga diukur dari outcome. Outcome adalah segala sesuatu yang mencerminkan

berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program (Permendagri 13/

2006). Kriteria keberhasilan berupa tujuan-tujuan atau target-target tertentu yang

hendak dicapai. Berfungsinya keluaran keberhasilan sebuah sekolah bukan dilihat

dari sarana dan prasarana (output), tetapi lebih pada manfaat langsung keberadaan

Page 34: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sarana dan prasarana tersebut (outcome). Keberhasilan pembangunan gedung sekolah

lebih pada besarnya nilai strategis gedung tersebut bagi pemenuhan kebutuhan

masyarakat, daripada nilai gedung itu sendiri.

Indikator dan ukuran kinerja finansial dan non finansial untuk target

operasional tertentu memberikan garis pedoman bagi manajemen menengah dan

bawah. Hasil aktual yang dicapai untuk setiap indikator kinerja, menunjukkan tingkat

ketercapaian manajemen atas strategi yang telah dipilih. Review hasil aktual dengan

ukuran kinerja yang ditetapkan memberikan masukan untuk diambilnya tindakan

korektif untuk perbaikan dan peningkatan kinerja selanjutnya (feedback). Pengukuran

kinerja yang didasarkan atas karakteristik operasional antara lain bermanfaat untuk

mengkuantifikasi tingkat efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan. Karena tujuan

organisasi sektor publik adalah pemenuhan kebutuhan dan keinginan masyarakat/

publik sebagai pengguna jasa layanan atau produk yang dihasilkan, maka fokus

pengukuran kinerja sektor publik justru terletak pada outcome (hasil) dan bukan pada

input dan proses (Bastian, 2007).

Alat utama untuk mengalokasikan sumberdaya dan memonitor organisasi

non profit oriented adalah anggaran dan laporan umpan balik yang berhubungan

dengannya. Anggaran seharusnya memberikan gambaran akan perhatian dan

komitmen manajer di tahun yang akan datang. Tipe informasi yang dibutuhkan untuk

memberi gambaran yang jelas tersebut diatur dalam persamaan dasar input/

proses/output (Gosling 1988).

Page 35: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Baber et al. (2002) memberikan dukungan pengukuran kinerja berdasarkan

akuntansi sebagai dasar pengukuran kompensasi kepada CEO dari organisasi nirlaba.

Karena output dari organisasi nirlaba tidak bisa dihargai secara konvensional, serta

tidak ada ukuran kinerja berdasar pasar, maka indikator akuntansi mungkin membantu

memonitor kinerja manajer. Di lain pihak, tujuan dari norganisasi nirlaba tidak

berorientasi pada laba sehingga sulit dikuantifikasi, maka penekanan pada pengukuran

kinerja akuntansi mungkin akan memperbaiki disfungsional tersebut.

Perilaku manajer organisasi sektor publik dalam mengoptimalkan biaya telah

dibuktikan dalam penelitian Mensah dan Hsing (1993). Penelitian tersebut dilakukan

pada para manajer dari 33 rumah tahanan di Tunisia. Hasil penelitian membawa

implikasi bahwa pada institusi rumah tahanan yang baik, pengukuran output

cenderung memfokuskan pada jumlah total dari penghuni tahanan dan jumlah hari

penahanan.

Kinerja relatif dari proses pendidikan secara potensial dapat dipengaruhi

oleh perbedaan dalam lingkungan operasi. Secara khusus, dapat diasumsikan bahwa

kualitas dan kuantitas dari lulusan sekolah dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi dan

sosial siswa. Contoh dari faktor sosial-ekonomi antara lain tingkat partisipasi dan

ketertarikan orang tua dalam pendidikan anak mereka, tingkat kenakalan remaja

dalam daerah sekitar sekolah, tingkat pendapatan atau kesejahteraan orangtua, standar

biaya hidup di lingkungan sekolah, dan stabilitas dari pekerjaan di lingkungan

sekolah.

Page 36: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Relative Performance Evaluation (RPE) merupakan salah satu contoh

pengukuran kinerja relatif dari suatu organisasi dibandingkan dengan organisasi lain

yang dapat diterapkan dalam institusi pendidikan atau dengan kata lain merupakan

penggunaan informasi tentang kinerja dari pihak lain ketika mengevaluasi kinerja

dari individu atau tim khusus atau unit organisasi. Benchmarking seringkali

digunakan dalam praktek untuk menggambarkan penelitian yang dimotivasi untuk

menggambarkan RPE secara langsung. Penelitian Dopuch dan Gupta (1997)

menggunakan teknik Stochastic Frontier Estimation (SFE) untuk memperoleh

estimasi kinerja sekolah relatif berdasarkan standard benchmark. Dengan teknik

tersebut, ia mengestimasikan tingkat benchmark (minimum) dari belanja sekolah

yang dikeluarkan sekolah untuk memperoleh tingkat target tertentu dari output

sekolah publik.

G. Pengukuran Masukan Dan Keluaran

Untuk mencapai tujuannya, sekolah melakukan aktivitas yang

membutuhkan sumberdaya sebagai masukannnya dan menghasilkan output sebagai

keluarannya, seperti tergambar dalam skema berikut ini.

Page 37: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 1

Skema Input-Proses-Output Manajemen Pendidikan

INPUT PROSES OUTPUT

Untuk kepentingan anggaran kinerja, agen publik terbagi dalam empat

kategori. Kategori pertama, baik output dan outcome dapat diukur, mereka disebut

dengan organisasi produksi. Kategori kedua, output dapat diukur sedangkan outcome

tidak. Kategori ketiga, output tidak mudah diukur sedangkan outcome dapat diukur.

Kategori keempat, baik output dan outcome tidak mudah diukur. Sektor pendidikan

termasuk kedalam kategori keempat (Mascharenhas 1996).

Salah satu cakupan pengukuran kinerja organisasi publik adalah kualitas

dimana hal ini berguna untuk memajukan standarisasi jasa yang diberikan maupun

keefektifan organisasi. Pada institusi pendidikan, kualitas yang dimaksud adalah

adalah siswa serta proses pendidikan yang berupa suasana pendidikan. Prestasi dapat

dilihat dari masukan yang merata, jumlah lulusan banyak dan bermutu tinggi

(Mulyasa 2007).

• Perencanaan & evaluasi • Kurikulum • Pembelajaran • Ketenangan • Fasilitas • Keuangan • Kepesertadidikan • hubungan sekolah- masy • Iklim sekolah

Proses Belajar Mengajar

PRESTASI SISWA

Page 38: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Salah satu teknik pengukuran kinerja dengan penilaian 3 E (Ekonomi,

efisiensi, efektivitas). Efisiensi adalah hubungan antara input dan output dimana

barang dan jasa yang dibeli organisasi digunakan untuk mencapai output tertentu..

Efektivitas adalah hubungan antara output dengan tujuan, dimana efektivitas diukur

berdasarkan seberapa jauh tingkat output, kebijakan dan prosedur organisasi mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Ekonomis adalah hubungan antara pasar dan input

dimana barang dan jasa dibeli pada kualitas yang diiinginkan dan pada harga terbaik

yang dimungkinkan (Bastian 2006).

H. Pengendalian Biaya dan Pengendalian Kualitas Pendidikan

Saat ini desentralisasi di bidang pendidikan menjadi salah satu agenda

utama pemerintah. Selama ini pemerintah telah berusaha menempatkan isu

peningkatan mutu pendidikan sebagai agenda srategis pembangunan, baik

pembangunan nasional maupun pembangunan daerah, dimana hal tersebut menjadi

keputusan politik pemerintah yang tercermin dalam rencana anggaran pendapatan dan

belanja negara/daerah.

Secara konstitusional, pemerintah diwajibkan mengalokasikan dana 20%

dari total APBN atau APBD yang membawa implikasi peningkatan dana sektor

pendidikan. Dana tersebut ditujukan untuk pengembangan sarana dan prasarana,

bahan dan peralatan, peningkatan kesejahteraan guru dan sistem promosi.

Implikasi penting sebagai konsekuensi dari otonomi daerah dan

desentralisasi di bidang pendidikan salah satunya adalah kapasitas pendanaan sekolah.

Sekolah ditantang untuk pandai mengelola, mengembangkan, dan meningkatkan

Page 39: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kapasitas pendanaannya sendiri. Di lain pihak, sekolah dihadapkan pada masalah

pendanaan itu sendiri. Dalam sudut pandang yang berbeda, sekolah merupakan

organisasi nirlaba yang tetap harus menjaga fungsi sosialnya berbeda dengan

organisasi lain yang berorientasi laba.

Aspek pembiayaan saling terkait dengan kualitas pendidikan. Dalam

prakteknya, pembiayaan harus didasarkan pada tingkat kualitas tertentu. Di Indonesia,

tingginya biaya pendidikan merupakan konsekuensi logis dari keinginan masyarakat

yang menginginkan kualitas pendidikan yang lebih baik. Hal ini juga merupakan

persoalan tersendiri, dimana biaya pendidikan terutama di perguruan tinggi yang terus

melambung tinggi.

Berkembangnya konsep manajemen berbasis sekolah memberikan tanda

adanya pergeseran sumber pendanaan yang terjadi dari pemerintah kepada manajemen

yang membawa implikasi penting bahwa pengelolaan sumber-sumber pendanaan

harus didasarkan pada prinsip selektivitas, efisiensi, efektivitas dan produktivitas yang

tinggi. Perubahan yang terjadi di lingkungan strategis pendidikan belum diiringi

dengan peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah. Jadi diperlukan langkah-

lagkah konkrit dalam memperkuat mutu pendidikan dasar dan menengah, yaitu

(Bastian 2007):

1. Memperkuat kurikulum dalam arti revisi yang menjamin relevansi, efisiensi,

efektivitas dan produktivitas pembentukan kompetensi.

2. Memperkuat kapasitas manajemen sekolah melalui implementasi manajemen

berbasis sekolah.

Page 40: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Memperkuat sumberdaya tenaga kependidikan melalui penguatan sistem

pendidikan tenaga kependidikan, peningkatan inovasi guru-guru dalam

mengembangkan proses pembelajaran, dan mengoptimalkan fungsi-fungsi tenaga

kependidikan.

4. Memperkuat kapasitas keuangan sekolah berbasis persaingan melalui

pengembangan kegiatan-kegiatan inovatif untuk peningkatan mutu sekolah dan

mutu pendidikan.

5. Perlu ada kemauan politik pemerintah dalam memberi prioritas dukungan

keuangan sekitar 20% dari anggaran untuk sektor pendidikan.

Sebenarnya, banyak faktor yang berpengaruh dalam peningkatan kualitas

pendidikan. Ada tiga hal penting selain biaya yang bisa dijadikan sebagai salah

satu cara dalam meningkatkan kualitas pendidikan yaitu cara penyampaian guru

dalam mengajar, kurikulum dan fasilitas..

Sekolah negeri sebagai institusi non profit mengemban amanat sebagai

institusi yang juga memiliki fungsi sosial, memiliki nilai-nilai idealisme, tidak

sepantasnya untuk menonjolkan biaya sebagai faktor penentu dalam

meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk itu sekolah harus bisa menunjukkan

langkah efisiensi dan akuntabilitas pengelolaan dana terlebih dahulu.

I. Biaya Pendidikan

Biaya Satuan Pendidikan (BSP) adalah besarnya biaya yang diperlukan rata-

rata tiap siswa tiap tahun, sehingga mampu menunjang proses belajar mengajar sesuai

dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan (Depdiknas, Buku Panduan BOS,

Page 41: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2007). Dari cara penggunaannya, BSP dibedakan menjadi BSP Investasi dan BSP

Operasional .

BSP Investasi adalah biaya yang dikeluarkan setiap siswa dalam satu tahun

untuk pembiayaan sumberdaya yang tidak habis pakai dalam waktu lebih dari satu

tahun, seperti pengadaan tanah, bangunan, buku, alat peraga, media, perabot dan alat

kantor. Sedangkan BSP Operasional adalah biaya yang dikeluarkan setiap siswa

dalam satu tahun untuk pembiayaan sumberdaya pendidikan yang habis pakai dalam

satu tahun atau kurang. BSP Operasional mencakup biaya personil dan biaya

nonpersonil.

Biaya Personil meliputi biaya untuk kesejahteraan (Honor Kelebihan Jam

Mengajar, Guru Tidak tetap, Pegawai Tidak Tetap, Uang lembur, dan Pengembangan

Profesi guru, Kelompok Kerja Kepala Sekolah dan lain-lain. Biaya non Personil

adalah biaya untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), evaluasi,

perawatan, pembinaan kesiswaan, rumahtangga sekolah dan supervisi.

Biaya langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai proses

pencapaian tujuan dan hasil suatu organisasi. Di sekolah dasar dan menengah negeri,

biaya langsung adalah biaya proses peningkatan kualitas siswa dan pencapaian tujuan

utama sekolah yang tidak terpisahkan dari diri siswa dan berdampak terhadap siswa

secara keseluruhan. Dapat dikatakan bahwa biaya langsung merupakan komponen

utama dari biaya pendidikan (SPP), atau dapat dikatakan merupakan biaya

sesungguhnya dari pendidikan itu sendiri (Bastian, 2007).

Page 42: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

J. Pengembangan Hipotesis

Hasil penelitian Mensah et al. (2007) membuktikan bahwa total siswa

terdaftar mempunyai pengaruh yang paling besar pada biaya operasional per siswa

dengan koefisien negatif yang merefleksikan eksistensi skala ekonomis. Jika skala

disekonomis terjadi, maka kuadrat dari natural log dari ENROLL akan memiliki

tanda positif (Dopuch dan Gupta 1997).

Skala ekonomis dan skala diekonomis terjadi di perusahaan pada jangka

panjang. Skala ekonomis ditandai dengan penurunan biaya produksi per unit jika

skala operasinya meningkat. Skala disekonomis ditandai dengan kenaikan biaya

produksi per unit apabila skala operasinya naik. Penyebab skala disekonomis antara

lain kesukaran pengendalian sehingga manajer mulai meraih sasarannya sendiri

daripada berusaha untuk mencapai tujuan perusahaan, hal inilah yang dimaksud

dengan masalah prinsipal – agen atau masalah atasan-bawahan (Lipsey et al. 1995).

Dalam konteks penelitian ini, yang menjadi prinsipal adalah pemerintah,

sedangkan kepala sekolah sebagai agen. Agency theory mengasumsikan bahwa setiap

individu bertindak untuk kepentingan pribadi masing-masing (Anthony dan

Govindarajan 2006). Prinsipal mungkin tidak selalu mendapatkan hasil seperti yang

diinginkan disebabkan karena adanya konflik kepentingan antara agen dan prinsipal

atau kemungkinan lain tindakan agen yang tidak dapat dimonitor. Tanpa monitoring,

hanya agen yang tahu apakah dia bekerja sesuai kepentingan prinsipal atau tidak,

sehingga prinsipal mempunyai informasi kurang mengenai kinerja agen. Situasi ini

dinamakan dengan information asymetry (Hendriksen 2000). Untuk memecahkan

Page 43: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

masalah tersebut, agency theory menunjuk dua jalan keluar yaitu melalui monitoring

dan kontrak insentif. Monitoring agen dilakukan melalui audit laporan keuangan oleh

pihak independen (Hendriksen 2000), sedangkan kontrak insentif memungkinkan

perusahaan berbagi kemakmuran dengan agen jika nilai perusahaan meningkat

(Kaplan 1989)

Kondisi pengelolaan pendidikan dasar dan menengah di Indonesia saat ini

menurut peneliti berpotensi menimbulkan masalah prinsipal – agen. Pihak pemerintah

sebagai prinsipal telah mendelegasikan wewenang kepada sekolah sebagai agen

dengan pemberian otonomi luas untuk melakukan pengelolaan sumberdaya, akan

tetapi belum ada monitoring yang efektif dan tidak adanya kontrak insentif.

Pendelegasian wewenang tanpa disertai monitoring dan kontrak insentif akan

menimbulkan masalah keagenen yang serius (Anthony dan Govindarajan 2006). Audit

sekolah sebagai alat monitoring saat ini adalah audit kinerja bukan audit atas laporan

keuangan dan baru beberapa tahun ini audit dilaksanakan.

Dari uraian di atas dapat diambil hipotesis sebagai berikut:

H1: Jumlah siswa terdaftar berpengaruh positif terhadap biaya operasional per

siswa.

Dalam berbagai literatur, biaya langsung dalam biaya pendidikan lebih

dikenal dengan istilah biaya instruksional. Biaya instruksional mencakup biaya dari

semua kesempatan yang disediakan oleh institusi untuk kegiatan pengajaran itu

sendiri mencakup biaya pengajaran, perpustakaan, laboratorium, bangunan fisik, dan

jasa lainnya.

Page 44: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Biaya langsung adalah biaya proses pencapaian tujuan utama sekolah yang

tidak terpisahkan dari diri siswa serta berdampak terhadap diri siswa secara

keseluruhan. Rasio biaya langsung merupakan rasio antara total biaya langsung

dibandingkan dengan total biaya operasional sekolah.

Hasil penelitian Mensah et al. (2007) menunjukkan bahwa rasio biaya

langsung berpengaruh negatif terhadap biaya operasional per siswa. Mensah et

al.(2007) menemukan bahwa efisiensi biaya berhubungan dengan tingkat belanja yang

lebih tinggi pada biaya instruksional dan biaya administrasi dibandingkan dengan

area yang lain (misalnya biaya pemeliharaan dan operasi dan biaya pendukung lain).

Dalam penelitian ini rasio biaya langsung diduga berpengaruh terhadap

biaya operasional persiswa dengan koefisien negatif karena untuk sekolah dengan

rasio biaya langsung kecil, jumlah siswa/peminat tinggi sehingga menyebabkan biaya

operasional per siswa tinggi. Tindakan sekolah untuk menetapkan biaya pendidikan

yang tinggi tidak akan menjadi masalah karena jumlah siswa yang benyak/ peminat

yang tinggi. Sedangkan bagi sekolah dengan rasio biaya langsung yang kecil

cenderung menetapkan biaya operasional per siswa rendah karena dikhawatirkan

peminat atau jumlah siswa akan turun.

Dari uraian di atas dapat diambil hipotesis sebagai berikut:

H2: Rasio biaya langsung berpengaruh positif terhadap biaya operasional per

siswa

Rasio siswa dibandingkan guru mencerminkan jumlah siswa yang diajar

setiap guru di sekolah. Semakin tinggi rasio ini mengindikasikan ukuran kelas yang

Page 45: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

semakin besar. Dalam penelitian terdahulu, koefisien rasio ini diprekdisikan negatif

karena kelas dengan ukuran yang lebih kecil akan mendorong proses pembelajaran

menjadi lebih baik.

Hasil penelitian Mensah et al. (2007) menunjukkan hal yang mengejutkan

bahwa distrik sekolah dengan rasio siswa per kelas yang tinggi mendapatkan prestasi

yang lebih tinggi daripada rasio siswa per kelas yang rendah. Penelitian Hanushek

(1986); Jaggia dan Kelly (1999) menggunakan rasio guru-siswa untuk menguji

pengaruhnya terhadap prestasi siswa. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa

rasio guru-siswa tidak berpengaruh terhadap prestasi siswa Sedangkan Bingley (2005)

menggunakan ukuran kelas (jumlah siswa dibagi dengan jumlah kelas) untuk menguji

pengaruhnya terhadap prestasi siswa, di mana hasilnya menunjukkan ada pengaruh

positif antara ukuran kelas dengan prestasi siswa.

Peneliti ingin menguji pengaruh jumlah siswa terdaftar terhadap prestasi

siswa karena dugaan adanya pengaruh langsung jumlah siswa terdaftar terhadap

prestasi siswa, di samping adanya pengaruh tidak langsung. Peneliti menduga jumlah

siswa terdaftar berpengaruh negatif terhadap prestasi siswa karena semakin besar

jumlah siswa terdaftar maka situasi pembelajaran menjadi kurang kondusif sehingga

bisa menurunkan prestasi siswa.

Dari uraian di atas dapat diambil hipotesis sebagai berikut:

H3: Jumlah siswa terdaftar berpengaruh negatif terhadap prestasi siswa.

Dalam penelitian Mensah et al. (2007), variabel biaya instruksional

digolongkan ke dalam tiga kelompok yaitu kelompok pertama prosentase biaya

Page 46: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

instruksional dari proporsi paling rendah (47,04% sampai dengan 59,2%), kelompok

kedua (59,2% sampai dengan 62,2%) dan kelompok ketiga (62,2% sampai tingkat

maksimum / 73,2%). Hasilnya menunjukkan bahwa dari semua kelompok tersebut

semua berpengaruh signifikan baik terhadap biaya maupun prestasi siswa. Rasio biaya

instruksional dalam penelitian tersebut memiliki rating DB (Double Beneficial)

artinya rasio ini berpengaruh menguntungkan terhadap biaya (menurunkan biaya

operasional per siswa) dan berpengaruh menguntungkan terhadap prestasi siswa

(meningkatkan prestasi siswa). Dapat disimpulkan bahwa peningkatan kuantitas

dalam variabel ini akan membantu dalam pengidentifikasian tingkat yang optimal

dalam pengalokasian biaya instruksional

Walaupun hasil penelitian Mensah et al. (2007) menunjukkan bahwa

sedapat mungkin sumberdaya dialokasikan ke dalam kegiatan instruksional, tetapi ada

kemungkinan bahwa terlalu banyak sumberdaya yang dialokasikan dalam kegiatan

instruksional akan menyebabkan sumberdaya yang tidak memadai untuk area

fungsional yang lain.

Rasio biaya langsung yang digunakan dalam penelitian ini diduga

berpengaruh terhadap prestasi siswa dengan koefisien positif, karena diduga semakin

besar sumberdaya atau biaya operasional dialokasikan ke biaya langsung maka akan

menunjang kearah peningkatan kualitas siswa, begitu pula sebaliknya

Dari uraian di atas dapat diambil hipotesis sebagai berikut:

H4: Rasio biaya langsung berpengaruh negatif terhadap prestasi siswa.

Page 47: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penelitian untuk mengetahui pengaruh peningkatan biaya operasional

persiswa terhadap prestasi siswa menjadi sangat penting, karena adanya pemberian

bantuan biaya opersional sekolah yang bervariasi merupakan kebijakan yang kurang

tepat jika memang peningkatan belanja sekolah tidak memiliki pengaruh terhadap

prestasi siswa. Hal ini sejalan dengan penelitian Coate dan Vanderhoff (1999) yang

mengevaluasi efek dari peningkatan belanja pendidikan untuk pencapaian prestasi

siswa. Coate dan Vanderhoff (1999) menyatakan jika peningkatan pendanaan

sekolah tidak memberikan efek pada peningkatan prestasi siswa, maka peningkatan

pendanaan secara besar-besaran pada daerah yang miskin merupakan kebijakan yang

kurang tepat.

Hasil penelitian Coate dan Vanderhoff (1999) menunjukkan bahwa biaya

operasional per siswa tidak berpengaruh terhadap prestasi siswa, hal ini konsisten

dengan penelitian dari Hanushek (1986). Hanushek (1986) melakukan survei terhadap

38 artikel berbeda yang menggunakan pendekatan fungsi produksi pendidikan.

Variabel peneltian terdiri rasio guru-siswa, pendidikan guru, pengalaman guru, gaji

guru dan biaya operasional siswa. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tidak

ada hubungan signifikan antara biaya operasional per siswa disebabkan karena

memang tidak ada hubungan antara keduanya atau karena bermacam masalah

berkaitan dengan data, antara lain kualitas data, dan kemungkinan korelasi yang

tinggi antara variabel independen.

Penelitian Jaggia dan Kelly (1999) memberikan hasil yang konsisten dengan

Hanushek (1986) bahwa tidak ada hubungan sistematis antara biaya operasional per

Page 48: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

siswa dengan prestasi siswa dan menemukan bahwa faktor ekonomi sosial yang

memainkan peranan penting pada prestasi siswa. Sedangkan Mensah et al. (2007)

menemukan pengaruh yang lemah (0,6%) biaya operasional per siswa terhadap

prestasi siswa.

Penulis menduga ada pengaruh biaya operasional per siswa terhadap

prestasi siswa karena untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar dibutuhkan

biaya rutin yang akan digunakan untuk meningkatkan prestasi siswa. Diduga semakin

tinggi biaya operasional per siswa maka semakin bermutu kualitas sarana, prasarana

dan kegiatan pembelajaran sehingga akan menunjang ke arah peningkatan prestasi

siswa. Adanya kenyataan selama ini bahwa usaha keras dari sekolah dalam

mendongkrak prestasi siswa untuk menghadapi Ujian Nasional (UN) menghabiskan

biaya cukup besar. Timbulnya rasa kekhawatiran yang tinggi dari para kepala sekolah

akan hasil UN dan juga para orang tua dan siswa menjadikan mereka melakukan apa

saja yang membawa konsekuensi biaya tinggi.

Dari uraian di atas dapat diambil hipotesis sebagai berikut:

H5 : Biaya operasional per siswa berpengaruh positif terhadap prestasi siswa.

K. Kerangka Pemikiran

Gambar 2

Page 49: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

H3

H1

H5

H2

H4

Biaya Operasional Per siswa

Prestasi Siswa

JUMLAH SISWA TERDAFTAR

RASIO BIAYA LANGSUNG

Page 50: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan applied research untuk memecahkan masalah

yang dihadapi para kepala sekolah dalam hal pengelolaan biaya operasional siswa

dalam pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi siswa.

A. Populasi dan Sampel

Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal

minat yang ingin peneliti invetigasi. Sampel adalah sebagian dari populasi. Sampel

terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi (Sekaran 2006).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SMP dan SMA Negeri di

Kabupaten Sragen dan Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah. Jumlah populasi sebanyak

152 SMP Negeri dan SMA negeri. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 34, terdiri

dari 22 sekolah dari kabupaten Wonogiri dan 12 sekolah dari kabupaten Sragen. Dari

jumlah tersebut 1 sampel tidak bisa digunakan karena data kurang lengkap, sedangkan

3 sekolah dikeluarkan dari sampel karena outlier, sehingga jumlah sampel terakhir 30

sampel. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

diperoleh dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen dan Kabupaten Wonogiri untuk

tahun pelajaran 2008/2009 yang berasal dari Rencana Anggaran Pendapatan dan

Belanja Sekolah (RAPBS) yang sudah disahkan pihak yang berwenang atau

Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS). Data yang diperlukan dari

RAPBS atau APBS adalah data mengenai biaya operasional dan biaya langsung.

Page 51: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sedangkan data lain yang diperlukan adalah jumlah siswa per sekolah dan nilai hasil

ujian nasional.

B. Definisi Operasional

1. Biaya operasional

Biaya operasional merupakan biaya rutin untuk membiayai proses pencapaian

tujuan atau hasil pembelajaran. Biaya operasional merupakan biaya sekolah yang

ditanggung pemerintah baik secara total atau keseluruhan maupun dalam bentuk

subsidi. Subsidi dari pemerintah ini mengurangi biaya tidak langsung yang

ditanggung BP3.

2. Biaya langsung

Biaya langsung adalah biaya proses peningkatan kualitas siswa dan pencapaian

tujuan utama sekolah yang tidak terpisahkan dari diri siswa serta berdampak

terhadap siswa secara keseluruhan. Contoh biaya lansung adalah biaya praktikum,

biaya ujian, biaya pemakaian laboratorium dan sebagainya.

3. Biaya tidak langsung

Biaya tidak langsung adalah komponen biaya penunjang atau pelengkap dari

komponen biaya langsung. Contoh biaya tidak langsung adalah bantuan dana

kegiatan siswa, biaya keamanan, biaya kebersihan dan biaya kegiatan sosial.

4. Prestasi siswa

Prestasi siswa merupakan kualitas dari output sekolah. Output sekolah

didefinisikan sebagai produk dari kuantitas output (jumlah siswa) dan kualitas

output. Kualitas output sekolah dapat diukur dari hasil nilai ujian nasional

Page 52: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Pengukuran Variabel

1. Prestasi siswa

Untuk mengukur prestasi siswa, diperlukan pengukuran tunggal dari dua tipe

sekolah berbeda yaitu SMP dan SMA. Peneliti mengadopsi pengukuran prestasi

siswa berdasarkan penelitian Mensah et al. (2007) yaitu dengan menggunakan

Composite Test Score (CTest). C Test merupakan pengukuran tunggal prestasi

siswa dari tipe sekolah yang berbeda dengan menggunakan rumus skor prosentase

rata-rata tertimbang dengan rumus sebagai berikut:

CTEST = [ ]iMAXijijkc

iij

TESTTESTSS

/*1 ∑∑

ijS : jumlah siswa yang mengikuti test.

iTEST : hasil nilai Ujian Nasional.

iMAXTEST : maksimum nilai Ujian Nasional yang dicapai sekolah.

cK : 1 untuk jurusan IPA.

: 2 untukjurusan IPS, dan

: 3 untuk jurusan Bahasa.

2. Biaya operasional

Pos biaya diklasifikasikan menjadi tiga komponen, yaitu: 1) biaya operasional, 2)

biaya modal, dan 3) biaya tak terduga. Untuk memperoleh besarnya biaya

operasional yang ada dalam pengendalian kepala sekolah, maka biaya gaji PNS

Page 53: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dikeluarkan dari model penelitian. Untuk itu perhitungan biaya operasional

ditentukan sebagai berikut:

Biaya Operasional = Total Biaya - Biaya Modal - Biaya Tak terduga - Gaji PNS

3. Teknik analisis data

Dalam uji statistik umumnya meliputi empat elemen: hipotesis nol, hipotesis

alternatif, tes statistik dan kesimpulan penolakan. Untuk menguji hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini, teknik-teknik statistik yang digunakan adalah uji

asumsi klasik dan Analisis Regresi Linear Sederhana.

4. Uji asumsi klasik

Menurut Gujarati (2003) dalam Ghozali (2006) asumsi utama yang mendasari

model regresi linear klasik dengan menggunakan model OLS adalah sebagai

berikut: (a) Model regresi linear artinya, linear dalam parameter, (b) Nilai X

diasumsikan non-stokastik, artinya nilai X dianggap tetap dalam sampel yang

berulang, (c) Nilai rata-rata kesalahan adalah nol, (d) Homokedastisitas , artinya

variane kesalahan sama untuk setiap periode, (e) Tidak ada autokorelasi antar

kesalahan, (f)Jumlah observasi harus lebih besar daripada jumlah parameter yang

diestimasi, (g) Adanya variabilitas dalam nilai X, (h) model regresi telah

dispesifikasi secara benar, (h)Tidak ada multikolonieraitas yang sempurna antar

variabel bebas.

a) Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal

Page 54: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ataukah tidak. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa niali

residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji

statistik menjadi tidak valid (Ghozali 2006). Penelitian ini menggunakan uji

statistik non-parametrik Kolmogorov- Smirnov (K-S) dengan menggunakan taraf

signifikansi 0,05. Data dinyakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih

besar daripada 5%.

b) Uji heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah model dalam regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Jika variance dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain

tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut

heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau

tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali 2006). Suatu model tidak terjadi

heterokedastisitas apabila t hitung < t-tabel atau Sig. t > α. Apabila terjadi

heterokedastisitas dapat diperbaiki dengan cara (Sarwoko 2005):

1. Mentransformasikan data dengan suatu faktor yang tepat, kemudian baru

menggunakan prosedur OLS terhadap data yang telah ditransformasikan

itu.

2. Transformasi data dalam bentuk translog.

Page 55: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c) Uji autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada

korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya).

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu

berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan

pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi yang lain (Ghozali

2006). Penelitian ini menggunakan uji Durbin Watson (DW test) untuk

mendeteksi autokorelasi. Pengambilan keputusan pada asumsi ini berdasarkan

nilai dari tabel Durbin Watson yaitu nilai dl dan du untuk k = jumlah variabel

bebas dan n = jumlah sampel. Jika nilai dw berada diantara nilai du dan 4 – du

berarti asumsi tidak terjadi autokorelasi terpenuhi.

Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi:

DW Hipotesis nol Keputusan

0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif Tolak

dl ≤ d ≤ du Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada keputusan

4 – dl < d < 4 Tidak ada korelasi negatif Tolak

4 – du ≤ d ≤ 4 - dl Tidak ada korelasi negatif Tidak ada keputusan

du < d < 4 - du Tidak ada autokorelasi positif

atau negatif

Tidak ditolak

Jika terjadi autokorelasi, maka perlu ditinjau terlebih dahulu spesifikasi

persamaan regresi baru kemudian dilakukan langkah–langkah untuk

Page 56: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

memperbaiki autokorelasi (Sarwoko 2005). Untuk mengatasinya dapat

dilakukan dengan cara berikut ini:

1. Melakukan transformasi data.

2. Menambah jumlah data observasi.

2. Uji hipotesis

Hipotesis pertama sampai dengan kelima dianalisis dengan menggunakan regresi

linier sederhana. Karena keterbatasan data, peneliti hanya bisa menguji hubungan

antar dua variabel dengan model sebagai berikut:

1. BOP = a1 + a2 JS + e

2. BOP = b1 + b2 RBL + e

3. PS = c1 + c2 JS + e

4. PS = d1 + d2 RBL + e

5. PS = e1 + e2 BOP + e

Keterangan:

BOP : Biaya operasional persiswa

JS : Jumlah siswa

RBL : Rasio biaya langsung (total biaya langsung dibagi dengan total

biaya operasional setahun)

PS : Prestasi siswa

a1 , b1 , c2, d1, e1 = konstanta

a2 , b2 , c2, d2, e2 = koefisien

e = error

Page 57: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a) Koefisien determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi ádalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel

dependen amat terbatas.

b) Uji koefisien regresi sederhana (Uji t)

Penelitian ini tidak bisa menguji variabel secara bersamaan akan tetapi hanya

secara individu karena keterbatasan jumlah sampel yang diperoleh. Uji ini

digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X) berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). Rumus t hitung pada

analisis regresi adalah sebagai berikut:

t hitung = bS

b

Keterangan :

b = Koefisien regresi

S b = Standar error

atau dengan rumus sbb:

t hitung = 212

rnr−

Keterangan:

r = Koefisien korelasi sederhana

Page 58: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

n = jumlah data

Kriteria Pengujian

H0 ditolak jika probabilitas < 0,05

H0 diterima jika probabilitas > 0,05

Atau

H0 diterima jika –T Tabel ≤ T Hitung ≤ T Tabel

H0 ditolak jika –T Hitung < -T Tabel atau T Hitung > T Tabel

Kesimpulan:

Atas dasar hipotesis alternatif dengan α sebagai tingkat keyakinan, maka

hipotesis alternatif akan diterima (Ho ditolak) apabila –T Hitung < -T Tabel

atau T Hitung > T Tabel dan sebaliknya.

Page 59: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Identifikasi Biaya

Komponen penyusun anggaran terdiri dari berbagai aktivitas yang terjadi

dalam proses belajar mengajar. Dari berbagai aktivitas tersebut, biaya pelaksanaannya

terdiri dari biaya langsung dan biaya tidak langsung. Peneliti manggunakan Activity

Costing System (ACS) Menurut pendekatan ACS, rincian biaya merupakan rincian

aktivitas dan prasarana pendukung aktivitas yang dibutuhkan. Identifikasi biaya yang

terjadi kemudian disesuaikan dengan APBS (Bastian 2007). Berikut ini penjabaran

jenis biaya langsung dan tidak langsung dari APBS:

1. Biaya langsung adalah biaya proses peningkatan kualitas siswa dan pencapaian

tujuan utama sekolah yang tidak terpisahkan dari diri siswa dan berdampak

terhadap diri siswa secara keseluruhan, terdiri dari:

a. Belanja pegawai

1) Honorarium PNS

Gaji PNS dikeluarkan dari biaya langsung karena merupakan biaya yang

tidak dapat dikendalikan oleh Kepala sekolah.

2) Honorarium non PNS

3) Uang lembur PNS dan non PNS

b. Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun

1) Pengadaan buku, seragam, alat praktik, peraga siswa.

Page 60: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Pelatihan penyusunan kurikulum.

3) Pengembangan materi pembelajaran.

4) Penyediaan buku pegangan guru.

5) Monitoring, evaluasi, pelaporan.

c. Program peningkatan mutu tenaga pendidik

1) Pelatihan pendidik, MGMP, LPMP, PPPG, dan sebagainya.

2) Monitoring, evaluasi, pelaporan.

3) Supervisi, workshop dan sebagainya.

d. Program peningkatan mutu anak didik

Ulangan, Ujian, Try Out, Pengembangan potensi, PKL, studi banding, dan

sebagainya.

e. Program peningkatan sumberdaya aparatur

Pendidikan, sosialisai peraturan, bimbingan teknis per –UU dan sebagainya.

f. Program kegiatan kesiswaan (yang bersifat langsung)

Pelaksanaan remedial, pengembangan potensi siswa dan sebagainya.

2. Biaya tidak langsung adalah komponen biaya penunjang atau pelengkap dari

komponen biaya langsung, jadi merupakan katalisator dalam proses belajar

mengajar yang terdiri dari:

a. Belanja barang/ pemeliharaan dan jasa

1) Penyediaan jasa surat menyurat, telepon, air dan sebagainya.

2) Penyediaan peralatan RT, kantor, belanja perjalanan dinas, bingkisan

lebaran dan sebagainya.

Page 61: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Program peningkatan disiplin aparatur

Pengadaan pakaian dinas, pakaian KORPRI dan sebagainya.

c. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan pencapaian kerja dan

keuangan

Kegiatan pelaporan realisasi kinerja, pelaporan keuangan dan sebagainya.

d. Program manajemen pelayanan pendidikan

Kegiatan komite sekolah, lomba sekolah, diskusi isu pendidikan dan

sebagainya.

e. Program kegiatan kesiswaan

OSIS, UKS, Pramuka, peringatan hari besar keagamaan dan sebagainya.

B. Statistik Deskriptif

Dinas Pendidikan Wonogiri dan Sragen membawahi sejumlah sekolah dari

SD sampai dengan SMA baik negeri maupun swasta. Dalam lingkup Dinas

Pendidikan Sragen pada periode 2008/2009, jumlah SMP dan SMA Negeri dan yang

sederajat adalah: 52 SMP, 10 SMK dan 11 SMA/ MA. Dalam lingkup Dinas

Pendidikan Wonogiri, jumlah sekolah SMP dan SMA negeri dan yang sederajat

adalah: 73 SMP, 13 SMA/ MA dan 3 SMK. Penelitian ini mengeluarkan jenis

sekolah Madrasah Aliyah (MA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari model

penelitian karena pengukuran prestasi siswa dari Ujian Nasional mempunyai kriteria

yang sangat berbeda dengan SMA.

Kepala sekolah di Sragen dan Wonogiri dituntut untuk mampu menyusun

program sekolah diantaranya pengembangan Rencana Anggaran Pendapatan dan

Page 62: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Belanja Sekolah (RAPBS). Pengesahan RAPBS melalui rapat pleno dewan pendidik,

komite sekolah, dan orangtua yang kemudian disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan.

Penyusunan realisasi APBS dilakukan setiap bulan dan Laporan APBS dilakukan

pada akhir tahun ajaran sekitar bulan Juli.

Dari RAPBS dapat diketahui bahwa untuk menunjang proses belajar

mengajar dikeluarkan biaya pendidikan yang meliputi biaya modal/ biaya investasi

dan biaya operasional. Biaya operasional diperoleh dari total biaya dikurangi dengan

biaya modal atau biaya investasi dan biaya tak terduga. Biaya gaji PNS dikeluarkan

dari model penelitian karena biaya tersebut di luar kendali kepala sekolah. Biaya

operasional tersebut ada yang sifatnya langsung (biaya langsung) dan bersifat tidak

langsung (biaya tidak langsung). Untuk memperoleh rasio biaya langsung, total biaya

langsung dibagi dengan total biaya operasional.

Untuk mengukur prestasi siswa dari dua tipe sekolah berbeda yaitu SMP dan

SMA maka diperlukan suatu pengukuran tunggal. Hasil Ujian Nasional dari siswa

kelas 3 SMP dan kelas 3 SMA negeri di Sragen dan Wonogiri terlebih dahulu diubah

melalui perhitungan C Test yang merupakan rumus skor prosentase rata-rata

tertimbang berdasarkan penelitian Mensah et al. (2007). Semua anggota sampel SMA

tidak ada yang memiliki jurusan bahasa jadi hanya jurusan IPA dan IPS.

Page 63: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hasil pengolahan data statistik deskriptif untuk masing-masing variabel

disajikan dalam tabel 1.

Tabel 1

Statistik Deskriptif

Variabel SMP Rata-rata Deviasi

Standar Minimum Maksimum

Jumlah Siswa

Terdaftar

Biaya Operasional

Per siswa

Rasio Biaya

Langsung

Prestasi Siswa

563

Rp. 801.879

0,61

0,90

193

Rp. 326.824

0,09

0,027

219

Rp. 509.228

0,43

0,86

830

1.706.112

0,79

0,97

Variabel SMA Rata-rata Deviasi

Standar Minimum Maksimum

Jumlah Siswa

Terdaftar

Biaya Operasional

Persiswa

Rasio Biaya

Langsung

Prestasi Siswa

699

Rp. 1.122.445

0,62

0,90

172

Rp. 348.758

0,08

0,02

538

Rp. 781.569

0,53

0,88

991

Rp. 1.122.445

0,71

0,93

Page 64: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari hasil pengujian statistik deskriptif, untuk variabel jumlah siswa terdaftar

menunjukkan jumlah tertinggi sebesar 830 (SMP) dan 991 (SMA) dan jumlah

terendah sebesar 219 (SMP) dan 538 (SMA), dengan rata-rata 563 (SMP) dan 699

(SMA). Variabel biaya operasional per siswa menunjukkan jumlah tertinggi Rp.

1.706.712 (SMP) dan Rp. 1.122.445 (SMA) dan jumlah terendah sebesar Rp. 509.228

(SMP) dan Rp. 781.569 (SMA), dengan rata-rata Rp. 801.879 (SMP) dan Rp.

1.122.445 (SMA). Variabel rasio biaya langsung menunjukkan jumlah tertinggi 0,79

(SMP) dan 0,71 (SMA) dan jumlah terendah sebesar 0,43 (SMP) dan 0,53 (SMA),

dengan rata-rata sebesar Rp. 0,61 (SMP) dan 0,62 (SMA). Variabel prestasi siswa

menunjukkan jumlah tertinggi sebesar 0,97 (SMP) dan 0,93 (SMA), jumlah terendah

sebesar 0,86 (SMP) dan 0,88 (SMA), dengan rata-rata sebesar 0,90 (SMP dan SMA).

Dari tabel 1 dapat disimpulkan bahwa rata-rata biaya rutin untuk pencapaian

tujuan atau hasil pembelajaran selama satu tahun untuk setiap siswa SMP Rp.

801.879,00, dan untuk setiap siswa SMA sebesar Rp. 1.122.445,00.

C. Tampilan Steam dan Leaf

Steam and Leaf plot berfungsi sama dengan histogram (Santoso 2009) yang

digunakan untuk membuktikan bahwa suatu data terdistribusi secara normal. Dengan

melihat leaf-nya maka bisa diketahui secara kasar bahwa data tersebut berpola

normal dengan kemencengan tertentu. Tampilan Steam & Leaf disajikan dalam tabel 2

berikut ini:

Tabel 2

Page 65: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tampilan Steam dan Leaf

JML SISWA B OPRS RASIO BL PRESTASI

Steam Leaf Steam Leaf Steam Leaf Steam Leaf

2

3

4

5

6

7

8

9

159

08

3446669

379

346

01123669

023

9

5

6

7

8

9

10

11

12

4

0222678

345777

168

234567

2

6

5

2

Extreme

≥1.463.488

4

4

5

5

6

6

7

7

23

9

1223

557789

023344

66677889

12

8

8

8

8

9

9

9

9

5

6777

8888999

9

0000001

1

222233

44

6

Dari tampilan Steam & Leaf di atas terlihat bahwa konsentrasi jumlah

siswa terdaftar berkisar 430 sampai dengan 490 siswa dan 700 sampai dengan 790

siswa siswa. Konsentrasi biaya operasional per siswa berkisar Rp 500.000,000

sampai dengan Rp. 670.000,00 dan Rp. 820.000,00 sampai dengan Rp. 870.000,00.

Konsentrasi rasio biaya langsung berkisar antara 0,55 sampai dengan 0,69.

Konsentrasi prestasi siswa berkisar antara 0,88 sampai dengan 0,94. Konsentrasi nilai

tersebut menunjukkan bahwa data cenderung berkelompok ke dalam nilai-nilai

tersebut.

Dari tampilan Steam & Leaf di atas juga dapat disimpulkan bahwa data

terdistribusi secara normal karena dengan melihat leaf-nya, pola masing-masing

Page 66: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

variabel membentuk lonceng. Untuk melihat normalitas data secara lebih halus, maka

digunakan uji Kolmogorov- Smirnov.

D. Analisa Korelasi Pearson

Analisis korelasi Pearson digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan

antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi. Koefisien

korelasi sederhana menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi. Nilai

koefisien (r) berkisar antara1 sampai dengan -1. Nilai mendekati 1 atau -1

menunjukkan hubungan antara dua variabel semakin kuat sedangkan nilai mendekati

0 menunjukkan hubungan antar dua variabel semakin lemah. Berikut hasil analisis

korelasi Pearson.

Tabel 3

Matriks Korelasi Pearson

Jumlah Siswa B Operasional

Persiswa

Rasio Biaya

Langsung

Prestasi

Siswa

Jumlah Siswa

Nilai R Pearson

Signifikansi

Biaya Operasional

Per siswa

Nilai R Pearson

Signifikansi

Rasio Biaya

Langsung

Nilai R Pearson

Signifikansi

1

-0,034

0,429

0,04

0,491

-.034

0,429

1

-0,403*

0,014

0,04

0,491

-0,403*

0,014

1

-0,151

0,212

0,299

0,054

-0,202

0,142

Lanjutan Tabel 3

Page 67: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Prestasi Siswa

Nilai R Pearson

Signifikansi

-0,151

0,212

0,299

0,054

-0,202

0,142

1

Dari hasil analisis korelasi sederhana (r) didapat korelasi antara rasio biaya

langsung dengan biaya operasional per siswa (r) adalah -0,403. Hal ini menunjukkan

bahwa terjadi hubungan yang kuat antara biaya operasional persiswa dengan rasio

biaya langsung. Sedangkan arah hubungan negatif karena nilai r negatif, berarti

semakin tinggi rasio biaya langsung maka semakin rendah biaya operasional per

siswa.

E. Uji Asumsi Klasik

Mengingat penelitian ini menggunakan beberapa variabel maka terlebih

dahulu perlu diuji beberapa asumsi supaya uji hipotesis dapat menghasilkan model

regresi untuk memprediksi prestasi siswa berdasarkan variabel independennya

(jumlah siswa terdaftar, biaya operasional per siswa dan rasio biaya langsung) dan

memprediksi biaya operasional per siswa berdasarkan variabel jumlah siswa terdaftar

dan rasio biaya langsung).

1. Uji normalitas data

Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual

mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi

Page 68: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tidak valid. Penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov untuk menguji

normalitas residual. Data terdistribusi normal jika tingkat signifikansi > 0,05.

Berikut ini hasil uji normalitas data dengan uji statistik Kolmogorov Smirnov.

Tabel 4

Hasil Analisis Uji Kolmogorov Smirnov

Model Regresi Nilai Kolmogorov Smirnov Signifikansi

Model 1

Model 2

Model 3

Model 4

Model 5

1,226

1,160

0,712

0,547

0,667

0,099

0,135

0,691

0,925

0,766

Berdasarkan nilai tabel diatas, probabilitas dari nilai Komogorov Smirnov masing-

masing model di atas 0,05, hal ini berarti hipotesis nol tidak dapat ditolak atau

semua model mempunyai data berdistribusi normal.

2. Uji autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi linear ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah

regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali 2006). Untuk mendeteksi ada

tidaknya autokorelasi dapat menggunakan uji Durbin-Watson (DW test). Uji

Durbin –Watson hanya digunakan untuk mendeteksi autokorelasi tingkat satu dan

Page 69: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mensyaratkan adanya konstanta dalam model regresi. Pengambilan keputusan ada

tidaknya autokorelasi positif atau negatif jika du< d < 4 – du.

Berikut ini hasil uji autokorelasi masing-masing model regresi:

Tabel 5

Hasil Analisis Uji Autokorelasi

Model Regresi Nilai Durbin-Watson

1

2

3

4

5

2,048

2,376

1,655

1,755

2,010

Nilai D-W menurut tabel dengan n=30 dan k= 1 diperoleh angka dl = 1,352 dan

du= 1,489. D-W hitung dari kelima model tersebut berada di antara du dan 4-du

maka disimpulkan bahwa kelima model tersebut terbebas dari masalah

autokorelasi.

3. Uji heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual penmgamatan yang satu ke pengamatan yang

lain. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi

heterokedastisitas (Ghozali 2006). Penelitian ini menggunakan Uji Park untuk

mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas. Heterokedastisistas dapat dilihat dari

koefisien parameter beta dari persamaan regresi. Apabila koefisien parameter beta

Page 70: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dari persamaan regresi tersebut signifikan secara statistik maka dalam model

empiris yang diestimasi terdapat heterokedastisitas, begitu pula sebaliknya. Hasil

pengujian heterokedastisitas disajikan dalam tabel 6.

Tabel 6

Hasil Analisis Uji Heterokedastisitas

Model Regresi Signifikansi

1

2

3

4

5

0,755

0,062

0,344

0,928

0,137

Berdasarkan tabel 6 diatas terlihat bahwa koefisien parameter untuk variabel

independen dari kelima model regresi tidak ada yang signifikan, maka dapat

disimpulkan bahwa pada kelima model regresi tidak terdapat heterokedastisitas.

F. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antar dua

variabel atau lebih dan menunjukkan arah hubungan antar variabel dependen dangan

variabel independen.

Hasil analisis regresi linier sederhana dari masing-masing hipotesis dengan

bantuan program SPSS 13,00 dapat dilihat pada pembahasan berikut ini:

Hipotesis 1: Jumlah siswa terdaftar berpengaruh terhadap biaya operasional per

siswa.

Page 71: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 7

Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana

Koefisien Beta

Perkiraan Tanda

Koefisien t- hitung Signifikansi

a2 + -61,210 -0,179 0,859

Dari hasil analisis di tabel 7 terlihat bahwa koefisien regresi -61,210 tidak

signifikan pada tingkat keyakinan 95%. Dengan demikian H1 ditolak, yang berarti

bahwa jumlah siswa terdaftar tidak berpengaruh terhadap biaya operasional per siswa.

Hasil ini tidak konsisten dengan hasil penelitian dari Mensah et al. (2007) dan

penelitian Dopuch and Gupta (1997).

Dopuch dan Gupta (1997) menyatakan bahwa asumsi yang mendasari

penggunaan OLS untuk mengestimasi persamaan biaya (salah satu variabel

independennya adalah jumlah siswa terdaftar) adalah sekolah beroperasi pada tingkat

biaya minimum atau tidak ada kelebihan pengeluaran. Kondisi tersebut ditunjukkan

dengan non-negative error component sama dengan nol. Non-negative error

component disebabkan dua hal, yang pertama kelebihan pengeluaran sekolah dan

yang kedua disebabkan karena symetric random error atau pengaruh sebab-sebab lain

di luar model. Dopuch dan Gupta (1997) menyatakan bahwa asumsi ini kurang

realistis karena sekolah tidak beroperasi dalam pasar yang kompetitif dan tidak ada

mekanisme kontrol untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas operasi. Untuk

mengatasi kelemaham teknik OLS tersebut, Dopuch dan Gupta (1997) menggunakan

teknik Stochastik Frontier untuk mengontrol non-negative error component.

Page 72: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hasil penelitian Mensah (2007) menunjukkan bahwa jumlah siswa

berpengaruh negatif terhadap biaya operasional per siswa yang menunjukkan

eksistensi skala ekonomis dan jumlah siswa berpengaruh positif pada biaya

operasional terjadi pada distrik sekolah berskala besar menunjukkan eksistensi skala

disekonomis. Hasil penelitian Mensah (2007) konsisten dengan hasil penelitian

Dopuch dan Gupta (1997).

Hasil penelitian ini tidak bisa membuktikan pengaruh jumlah siswa terhadap

biaya operasional per siswa disebabkan non-negative error component yang sangat

besar. Ada dua kemungkinan penyebab non-negative error component yang sangat

besar yaitu error karena kelebihan pengeluaran sekolah dan error karena sebab lain

di luar model. Peneliti menduga jenis pelayanan yang diberikan antara sekolah satu

dengan yang lain sangat beragam. menyebabkan error karena sebab lain di luar

model. Diduga semakin berkualitas layanan yang ditawarkan maka semakin tinggi

biaya operasional per siswa.

Hipotesis 2: Rasio biaya langsung berpengaruh terhadap biaya operasional per

siswa.

Tabel 8

Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana

Page 73: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Variabel Koefisien Beta

Perkiraan Tanda

Koefisien Regresi

t-hitung Signifikansi

Konstanta Rasio Biaya Langsung

b1 b2

-

1.883.356,9 -1.666.855

4,271 -2,328

0,000 0,027

Dari hasil analisis di tabel 8 terlihat bahwa koefisien regresi -1.666.855

signifikan pada tingkat keyakinan 95%. Dengan demikian H2 diterima, yang berarti

bahwa rasio biaya langsung berpengaruh terhadap biaya operasional per siswa. Hasil

ini konsisten dengan hasil penelitian dari Mensah et al. (2007). Dengan demikian

persamaan matematis dapat disusun sebagai berikut:

Y = 1.883.356,9 – 1.666.855 X + e atau

Biaya Operasional Persiswa = 1.883.356,9 – 1.666.855 Rasio Biaya Langsung + e

Angka-angka ini dapat diartikan sebagai berikut:

1. Konstanta sebesar 1.883.356,9 menunjukkan bahwa jika rasio biaya langsung (X)

nilainya adalah 0 maka biaya operasional per siswa sebesar Rp. 1.883.356,9.

2. Koefisien regresi Rasio biaya langsung sebesar 1.666.855 menunjukkan bahwa

jika rasio biaya langsung mengalami kenaikan sebesar 1, maka biaya operasional

(Y) akan mengalami penurunan sebesar Rp. 1.666.855 Koefisien bernilai negatif

artinya terjadi hubungan negatif antara biaya operasional persiswa dengan rasio

biaya langsung. Semakin tinggi rasio biaya langsung maka biaya operasional per

siswa semakin kecil.

Hipotesis kedua ini terbukti karena sebagian besar sekolah yang mempunyai

rasio biaya langsung kecil, biaya operasional per siswa mereka tinggi karena jumlah

Page 74: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

siswa tinggi (peminat tinggi). Sedangkan bagi sekolah dengan rasio biaya langsung

yang rendah karena jumlah peminat rendah, cenderung tidak berani menaikkan biaya

operasional per siswa atau mematok biaya operasional rendah, karena dikhawatirkan

peminatnya atau jumlah siswa akan turun.

Hipotesis 3: Jumlah siswa terdaftar berpengaruh terhadap prestasi siswa.

Tabel 9

Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana

Koefisien Beta Perkiraan Tanda

Koefisien Regresi

t-hitung Signifikansi

c2 - -0,0000201 -0,811 0,424

Dari hasil analisis di tabel 9 terlihat bahwa koefisien regresi -0,0000201

tidak signifikan pada tingkat keyakinan 95%. Dengan demikian H3 ditolak, yang

berarti jumlah siswa terdaftar tidak berpengaruh terhadap prestasi siswa. Hipotesis

ketiga ini tidak terbukti karena ada variabel pengganggu lain yakni jumlah siswa per

kelas. Jumlah siswa per kelas di sekolah negeri pada umumnya lebih dari jumlah batas

psikhologis bagi guru dan siswa dalam melakukan proses kegiatan belajar mengajar

dengan baik (antara 20-30 siswa per kelas). Hipotesis ini tidak terbukti disebabkan

rata-rata jumlah siswa per kelas tidak dikontrol pada jumlah siswa kurang dari atau

sama dengan jumlah siswa per kelas yang merupakan ambang batas psikhologis

tersebut. Jumlah siswa perkelas inilah yang mungkin mengaburkan hubungan variabel

jumlah siswa dengan prestasi siswa.

Hipotesis 4: Rasio biaya langsung berpengaruh terhadap prestasi siswa.

Page 75: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 10

Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana

Koefisien Beta

Perkiraan Tanda

Koefisien Regresi

t-hitung Signifikansi

d2 + -0,061 -1,091 0,284

Dari hasil analisis di tabel 10 terlihat bahwa koefisien regresi sebesar

-0,061 tidak signifikan pada tingkat keyakinan 95%. Dengan demikian H4 ditolak

yang berarti rasio biaya langsung tidak berpengaruh terhadap prestasi siswa. Hasil

penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Mensah et al. (2007). Peneliti

menduga bahwa hipotesa keempat ini tidak terbukti karena kenyataan bahwa

peningkatan input sekolah secara individual dalam hal ini peningkatan rasio biaya

langsung secara individual, tidak akan meningkatkan prestasi siswa, jadi harus

bersama-sama dengan input yang lain supaya memberikan pengaruh nyata pada

prestasi siswa. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Jaggia dan Kelly (1999) yang

menyatakan bahwa peningkatan input secara individual tidak akan memperbaiki

prestasi siswa.

Hipotesis 5: Biaya operasional per siswa berpengaruh terhadap prestasi siswa.

Tabel 11

Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana

Koefisien Perkiraan Koefisien t-hitung Signifikansi

Page 76: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Beta Tanda Regresi e5 + 0,000000022 1,659 0,108

Dari hasil analisis di tabel 11 terlihat bahwa koefisien regresi sebesar

0,000000022 tidak signifikan pada tingkat keyakinan 95%. Dengan demikian H5

ditolak berarti biaya operasional per siswa tidak berpengaruh terhadap prestasi siswa.

Hal ini tidak konsisten dengan penelitian Mensah et al. (2007), akan tetapi konsisten

dengan penelitian Hanushek (1986). Hanushek (1986) membuktikan bahwa tingkat

pengeluaran sekolah sekolah tidak mempunyai hubungan konsisten atau sistematis

dengan prestasi siswa karena data yang tidak sempurna, adanya aplikasi kebijakan

politik di dunia pendidikan, ada beberapa input yang tidak bisa diubah oleh kepala

sekolah dan kemungkinan lain adalah memang faktor di luar biayalah yang

memainkan peranan penting dalam pencapaian prestasi siswa.

Peneliti menduga biaya operasional per siswa tidak berpengaruh terhadap

prestasi siswa sebab tidak ada standar dalam penentuan biaya operasional per siswa,

atau tidak ada aturan khusus dalam menentukan biaya operasional per siswa. Hal ini

menyebabkan data biaya operasional per sekolah menjadi terlalu menyebar atau tidak

berpola sehingga variabel biaya operasional per siswa tidak bisa untuk mengestimasi

prestasi siswa.

G. Rekapitulasi Hasil Pengujian Hipotesis

Tabel 12

Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana

Page 77: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Koefisien Beta

Perkiraan tanda

Koefisien Regresi

t-hitung Sig. Kesimpulan

a2 + -61,210 -0,179 0,859 H1 ditolak b2 - -1.666.855 -2,328 0,027 H2 diterima c2 - 0,0000201 -0,811 0,424 H3 ditolak d2 + -0,061 -1,091 0,284 H4 ditolak e5 + 0,00000022 1,659 0,108 H5 ditolak

Hipotesis 1 menyebutkan bahwa jumlah siswa terdaftar berpengaruh

terhadap biaya operasional per siswa. Hasil analisis menolak hipotesis ini, artinya

jumlah siswa terdaftar tidak berpengaruh terhadap biaya operasional per siswa. Hal

ini menunjukkan bahwa non negative error cukup besar. Kemungkinan hal ini

disebabkan oleh kelebihan belanja dan/ atau sebab lain di luar model. Salah satu

kemungkinan faktor lain di luar model adalah tingkat kualitas yang ditawarkan

sekolah yang beragam.

Hipotesis 2 menyebutkan bahwa rasio biaya langsung berpengaruh negatif

terhadap biaya operasional per siswa, sepenuhnya didukung. Penetapan biaya

operasional per siswa tinggi pada sekolah dengan rasio biaya langsung yang kecil

diduga tidak akan menurunkan minat untuk masuk ke sekolah tersebut. Sebaliknya

untuk sekolah dengan rasio biaya langsung yang besar cenderung menetapkan biaya

operasional per siswa rendah karena penetapan biaya operasional per siswa yang

tinggi dikahawatirkan akan menurunkan minat siswa.

Hipotesis 3 menyebutkan bahwa jumlah siswa terdaftar berpengaruh negatif

terhadap prestasi siswa. Hasil analisis menolak hipotesis ini, berarti bahwa jumlah

siswa terdaftar tidak berpengaruh terhadap prestasi siswa. Jumlah siswa per kelas di

Page 78: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sekolah negeri pada umumnya lebih dari jumlah batas psikhologis bagi guru dan siswa

dalam melakukan proses kegiatan belajar mengajar dengan baik (antara 20-30 siswa

per kelas). Hipotesis ini tidak terbukti disebabkan rata-rata jumlah siswa per kelas

tidak dikontrol pada jumlah siswa kurang dari atau sama dengan jumlah siswa per

kelas yang merupakan ambang batas psikhologis tersebut.

Hipotesis 4 menyebutkan bahwa rasio biaya langsung berpengaruh posistif

terhadap prestasi siswa. Hasil analisis menolak hipotesis ini yang berarti bahwa rasio

biaya langsung tidak berpengaruh terhadap prestasi siswa. Hipotesis ini tidak terbukti

karena kemungkinan bahwa dampak peningkatan rasio biaya langsung akan bekerja

dengan baik atau bisa meningkatkan prestasi siswa jika bersama-sama dengan input

biaya lain.

Hipotesis 5 menyebutkan bahwa biaya operasional per siswa berpengaruh

positif terhadap prestasi siswa. Hasil analisis menolak hipotesis ini yang berarti bahwa

biaya operasional per siswa tidak berpengaruh terhadap prestasi siswa.. Hipotesis ini

tidak terbukti diduga karena belum ada standar atau aturan khusus yang mengatur

mengenai penentuan atau pengelolaan biaya operasional per siswa sehingga data biaya

operasional per siswa terlalu menyebar atau tidak berpola. Hal ini menyebabkan

variabel biaya operasional per siswa tidak bisa untuk mengestimasi prestasi siswa.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Page 79: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Adanya perubahan paradigma baru dalam dunia pendidikan di Indonesia

ditandai dengan penyempurnaan sistem pendidikan antara lain dengan

dikeluarkannya Undang-Undang No. 22 dan 25 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah

serta diikuti penyempurnaan Undang- Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional diyakini dapat meningkatkan kualitas siswa. Untuk itu kepala

sekolah dituntut untuk mampu meningkatkan kemampuan manajerialnya termasuk

dalam pengelolaan keuangan antara lain pengelolaan biaya operasional sekolah.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa biaya operasional per siswa tidak

berpengaruh terhadap prestasi siswa. Hal ini menunjukkan bahwa biaya operasional

per siswa kurang efektif untuk meningkatkan prestasi siswa. Oleh karena itu dalam

upaya untuk meningkatkan prestasi siswa, kepala sekolah dapat mengabaikan biaya

operasional per siswa, bahkan untuk sekolah dengan sumber daya keuangan yang

cukup, biaya operasional per siswa dapat dipertimbangkan untuk dikurangi.

Kesimpulan dari setiap hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Hasil pengujian terhadap hipotesis 1 menunjukkan bahwa jumlah siswa terdaftar

tidak berpengaruh terhadap biaya operasional per siswa. Jumlah siswa terdaftar

diduga berpengaruh positif terhadap biaya operasional per siswa karena adanya

skala disekonomis. Skala disekonomis terjadi jika skala operasi naik (jumlah

siswa yang bertambah) maka biaya operasional per siswa meningkat. Adanya skala

disekonomis diduga karena adanya masalah prinsipal - agen yang timbul karena

tidak ada alat monitoring (audit laporan keuangan) dan kontrak insentif kepada

kepala sekolah. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa jumlah siswa terdaftar

Page 80: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tidak berpengaruh terhadap prestasi siswa menunjukkan bahwa non negative error

besar. Kemungkinan hal ini disebabkan oleh kelebihan belanja dan sebab lain di

luar model. Salah satu kemungkinan faktor lain di luar model adalah tingkat

kualitas yang ditawarkan sekolah yang beragam.

2. Hasil pengujian terhadap hipotesis 2 menunjukkan bahwa rasio biaya langsung

terbukti secara empiris berpengaruh negatif terhadap biaya operasional per siswa.

Diduga sekolah dengan rasio biaya langsung yang kecil menetapkan kebijakan

biaya operasional per siswa yang tinggi karena peminat yang tinggi. Penetapan

biaya operasional per siswa tinggi diduga tidak akan menurunkan minat untuk

masuk ke sekolah tersebut. Sebaliknya untuk sekolah dengan rasio biaya langsung

yang besar cenderung menetapkan biaya operasional per siswa rendah karena

penetapan biaya operasional per siswa yang tinggi dikahawatirkan akan

menurunkan minat siswa.

3. Hasil pengujian hipotesis 3 menunjukkan bahwa jumlah siswa terdaftar tidak

berpengaruh terhadap prestasi siswa. Diduga jumlah siswa berpengaruh negatif

terhadap prestasi siswa karena semakin tinggi jumlah siswa akan menyebabkan

jalannya kegiatan belajar mengajar menjadi kurang kondusif sehingga akan

menurunkan prestasi siswa. Jumlah siswa per kelas di sekolah negeri pada

umumnya lebih dari jumlah batas psikhologis bagi guru dan siswa dalam

melakukan proses kegiatan belajar mengajar dengan baik (antara 20-30 siswa per

kelas). Hipotesis ini tidak terbukti disebabkan rata-rata jumlah siswa per kelas tidak

Page 81: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dikontrol pada jumlah siswa kurang dari atau sama dengan jumlah siswa per kelas

yang merupakan ambang batas psikhologis tersebut.

4. Hasil pengujian hipotesis 4 menunjukkan bahwa rasio biaya langsung tidak

berpengaruh terhadap prestasi siswa. Diduga rasio biaya langsung berpengaruh

positif terhadap prestasi siswa karena biaya langsung merupakan biaya yang

digunakan untuk pencapaian tujuan utama sekolah dan peningkatan kualitas

sekolah sehingga semakin banyak sumberdaya dialokasikan ke dalam biaya

operasional sekolah diduga akan menunjang ke arah peningkatan prestasi siswa.

Hipotesis ini tidak terbukti karena kemungkinan bahwa dampak peningkatan rasio

biaya langsung akan bekerja dengan baik atau bisa meningkatkan prestasi siswa

jika bersama-sama dengan input biaya lain.

5. Hasil pengujian hipotesis 5 menunjukkan bahwa biaya operasional per siswa tidak

berpengaruh terhadap prestasi siswa. Diduga biaya operasional per siswa

berpengaruh terhadap prestasi siswa karena semakin tinggi biaya operasional per

siswa maka semakin bermutu kualitas sarana, prasarana dan kegiatan pembelajaran

sehingga akan menunjang ke arah peningkatan prestasi siswa. Hipotesis ini tidak

terbukti diduga karena belum ada standar atau aturan khusus yang mengatur

mengenai penentuan atau pengelolaan biaya operasional per siswa sehingga data

biaya operasional per siswa terlalu menyebar atu tidak berpola. Hal ini

menyebabkan variabel biaya operasional per siswa tidak bisa untuk mengestimasi

prestasi siswa.

B. Keterbatasan Penelitian

Page 82: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Keterbatasan penelitian ini antara lain:

1. Hasil penelitian ini hanya dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajerial

kepala sekolah untuk periode berikut setelah masa anggaran tahun 2008/ 2009.

2. Data biaya dalam penelitian ini diperoleh dari Anggaran Pendapatan Belanja

Sekolah (APBS) atau Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS)

yang sudah disahkan pada awal tahun akademik, tetapi bukan Laporan Realisasi

APBS, sehingga data biaya yang dianalisis adalah data perkiraan biaya dan bukan

realisasi biaya.

3. Karena satu dan lain hal, penulis tidak dapat melakukan wawancara dengan kepala

sekolah, sehingga kesimpulan yang diambil hanya berdasarkan data yang

diperoleh.

4. Keterbatasan jumlah sampel yang diperoleh menyebabkan penulis tidak dapat

melakukan uji secara agregat tetapi hanya melakukan uji secara terpisah.

5. Kemungkinan kesalahan dalam pemisahan biaya ke dalam biaya langsung dan

tidak langsung karena human error.

6. Penelitian selanjutnya dapat menggolongkan rasio biaya langsung menjadi

kelompok rendah, sedang dan tinggi dan mengujinya untuk mengetahui perbedaan

pengaruh terhadap biaya operasional per siswa. Sedangkan untuk menguji

pengaruh jumlah siswa terhadap prestasi siswa jumlah siswa dikontrol pada

jumlah kurang dari atau sama dengan 30 siswa per kelas, biasanya kondisi tersebut

dapat ditemui di Sekolah Berbasis Internasional (SBI) atau Rintisan Sekolah

Berbasis Internasional (RSBI), atau Sekolah Akselerasi.

Page 83: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Saran dan Implikasi

Saran yang dapat penulis berikan kepada kepala sekolah dan pemerintah

berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian yang menunjukkan tidak adanya pengaruh antara jumlah siswa

terdaftar terhadap biaya operasional per siswa membawa implikasi bahwa jika

pemerintah dan masyarakat menginginkan sekolah supaya lebih efisien maka

mekanisme kontrol untuk sekolah diupayakan untuk lebih efektif dalam

pelaksanaannya. Salah satu cara yang ideal sebenarnya adalah audit atas laporan

keuangan akan tetapi mengingat sulitnya pelaksanaan audit laporan keuangan

sekolah, maka paling tidak audit kinerja yang sudah dilaksanakan beberapa tahun

belakangan ini sebaiknya ditingkatkan kualitasnya.

2. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa rasio biaya langsung berpengaruh

negatif terhadap biaya operasional per siswa membuktikan bahwa sebagian besar

sekolah negeri yang tergolong favorit cenderung menaikkan biaya operasional per

siswa karena jumlah peminat yang tinggi. Kebijakan tersebut sebaiknya dikaji

ulang, kecuali kalau memang diperlukan. Dikhawatirkan dengan adanya kebijakan

untuk menaikkan biaya operasional per siswa setiap tahun maka sekolah bermutu

hanya bisa dinikmati oleh siswa dari kalangan orang kaya saja.

3. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa biaya operasional per siswa tidak

berpengaruh pada prestasi siswa menunjukkan bahwa biaya bukanlah alasan yang

tepat sebagai jawaban yang ditentukan di awal untuk meningkatkan kualitas siswa.

Banyak faktor yang perlu diperhatikan, antara lain kualitas guru, kurikulum dan

Page 84: EFEKTIVITAS BIAYA OPERASIONAL PER SISWA UNTUK …/Efekti...program studi magister akuntansi fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta 2009 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

manajemen sekolah. Banyak hal yang bisa dilakukan antara lain meningkatkan

kualitas guru, perbaikan sistem belajar mengajar, monitoring proses belajar

mengajar, dan sebagainya. Menyimak persoalan ini, masalahnya memang tetap

berakhir pada pembiayaan yang pada akhirnya dibebankan kepada masyarakat,

akan tetapi pengelola sekolah harus bisa menunjukkan terlebih dahulu langkah

efisiensi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana. Tanpa langkah tersebut bisa

dimungkinkan dana digunakan tidak semestinya sehingga tidak menunjang kearah

peningkatan prestasi siswa. Jadi sekiranya kurang pantas jika pengelola sekolah

mematok biaya mahal sebagai jalan satu-satunya untuk meningkatkan prestasi

siswa.

4. Pemerintah perlu menetapkan range biaya operasional per siswa sebagai alat

untuk mengendalikan penetapan biaya operasional sekolah yang akan dibebankan

kepada siswa. Penetapan range bisa berdasarkan zonase (desa/kota) atau

berdasarkan tingkat akreditasi sekolah atau berdasarkan hal lain yang sekiranya

tepat sebagai dasar penetapan range tersebut.