efektivitas behavioral couples therapy (bct) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan...

Upload: surya-dewi-wijayanti

Post on 13-Apr-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan

    1/24

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Identitas perempuan selama ini telah dipersepsikan perempuan sebagai

    seorang ibu. Hal ini sangat berkebalikan apabila perempuan tersebut tidak dapat

    menjadi ibu. Pada umumnya, alasan perempuan menikah adalah karena didasari

    dorongan untuk menjadi ibu (sifat keibuan). Donelson menjelaskan bahwa

    menjadi ibu adalah pencapaian utama seorang perempuan. Hal ini ditunjukkan

    dengan data penelitian yang membuktikan bahwa kebanyakan perempuan ingin

    menikah disasari karena adanya perasaan cinta dan didorong oleh keinginan untuk

    memperoleh keturunan dari orang yang dicintai nya. tudi lain mengenai ibu!ibu

    rumah tangga di "merika menunjukkan menjadi ibu merupakan sumber kepuasan

    dan kehidupan dalam kehidupan mereka (#lfah, . $, % $ulyana, &. P. '*. ).

    Dalam kehidupan budaya di Indonesia nilai anak memang masih memiliki

    arti yang begitu penting. +etiadaan anak dalam perkawinan pada waktu lama akan

    menjadi masalah, karena adanya keyakinan keadaan ini akan mengancam

    keutuhan rumah tangga. $asalah seperti ini sering disebut infertilitas tidak hanya

    menyangkut kesehatan fisik semata!mata, tetapi juga berdampak psikologis dan

    sosial bagi pasangan yang mengalaminya.

    $elihat kondisi seperti ini harus segera diatasi, karena tekanan jiwa atau

    emosi yang berkelanjutan bisa menurunkan kesuburan pasangan, sehingga

    semakin tertekan jiwanya semakin sulit untuk mendapatkan keturunan. ertekan

    jiwa pada istri akan menyebabkan terganggunya o-ulasi, sel telur tidak bisa atau

    jarang bereproduksi.

    Hasil penelitian &lson dan Derain menunjukkan bahwa beberapa

    pasangan mampu menjaga hubungan pernikahan mereka, sementara lainnya yang

    tidak memiliki anak menjadi kurang saling mencintai dan lebih sering terjadi

    konflik. /aik konflik dengan suami maupun anggota keluarga lainnya. 0estoff,

    Potter, dan agi menjelaskan lebih lanjut bahwa usia pernikahan lebih dari tiga

    thun merupakan usia yang paling diinginkan untuk memiliki anak pada pasangan

    suami istri. Hal ini didukung oleh molak yang menyatakan bahwa pasangan

    1

  • 7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan

    2/24

    suami istri akan mengalami tekanan akan ketidakhadiran anak. +etika usia

    pernikahan mencapai usia tiga tahun, sedangkan 1allan menjelaskan bahwa

    perempuan yang tidak memiliki anak selama lima tahun pertama dalam kehidupan

    pernikahannya memiliki tingkat kesejahteraan yang rendah dan berpikir hidupnya

    kurang menarik, kosong, dan kurang bermakna dibandingkan dengan wanita yang

    memiliki anak (#lfah, . $, % $ulyana, &. P. '*. ').

    Infertilitas merupakan suatu masalah yang cukup sensitif bagi pasangan

    suami istri yang sulit mempunyai anak. /ahkan ada beberapa kasus berujung

    perceraian karena masalah ini (ari. '2. 2).

    araswati, ". ('3. 3) kegagalan pasangan suami istri (pasutri) dalammemperoleh keturunan, disebabkan oleh masalah pria atau wanita. * persen

    kesulitan mempunyai anak terdapat pada wanita, * persen pada pria, dan 2

    persen pada keduanya. "nggapan bahwa kaum wanitalah yang lebih bertanggung

    jawab terhadap kesulitan mendapatkan anak adalah kurang tepat. 0H& juga

    memperkirakan sekitar 3!4 juta pasutri (!5 pasangan) memiliki masalah

    infertilitas, dan setiap tahun muncul sekitar ' juta pasangan infertil.

    6atna, 7. $. 7. ('. 22) studi ini memeriksa 55 pasutri tak subur, yang

    memeriksakan diri ke klinik infertil 6#D Dr. oetomo, cara!cara pasutri tersebut

    mengatasi stress setelah didiagnosis infertil dan selama masa menanti mereka

    harus membuat putusan bagaimana menghadapi masalahnya. $ereka mengisi

    Ways of Coping Quastionnaire, State-Trait Anxiety Inventory (Form Y), dane!"

    #epression Inventory.

    Para subjek menggunakan strategi!strategi adaktif dan pro$lem-fo!use%

    setelah didiagnosis infertil. trategi !opingmereka ternyata berinteraksi dengan

    faktor!faktor penyebab dan gender, dan selanjutnya terkait tingkat kecemasan dandepresi. aktor!faktor lain yang berperan terhadap hasil adalah krisis!krisis

    kehidupan yang lain, lamanya menikah, dan usia, latar belakang pendidikan, nilai!

    nilai dan agama indi-idu, perawatan yang dianjurkan, dan cara!cara penyampaian

    diagnosis.

    8ka, ". (') kecemasan adalah gangguan dalam perasaan yang ditandai

    dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan.

    idak mengalami gangguan dalam menilai realitas, kepribadian masih tetap utuh,

    perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas!batas normal. Infertilitas adalah

    2

  • 7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan

    3/24

    pasangan yang menjalani hubungan seksual secara teratur tanpa perlindungan

    selama ' bulan dan tidak terjadi kehamilan.

    Hasil penelitian menunjukkan mayoritas umur suami '9!2 tahun dan

    umur istri '9!2 tahun yang mengalami kecemasan, pendidikan suami yaitu :

    (35;) istri sebanyak 9 (*4;), suami pekerja wiraswasta 9 (*4;) dan istri

    P:'2'

    araswati, ". ('3. 9) menyatakan infertilitas pada wanita dapat

    disebabkan oleh infeksi -agina, kelainan ser-iks, sumbatan di tuba fallopii, dan

    masalah o-arium. edangkan penyebab infertilitas sekuder, yaitu faktor usia,

    masalah reproduksi dan faktor gaya hidup.

    Palupi, . (''. 3) menambahkan secara psikologis, perubahan pada

    wanita karena usia terjadi karena produksi estrogen di indung telur tiba!tiba

    berhenti. Perasaan rasa cemas dan mudah berkeringat. Perubahan karena usia ini

    ditandai dengan menurunnya produksi hormon, menstruasi tidak teratur, dan

    keadaan fertilitas diganti dengan infertilitas.

    hole-ar, ?. P. dan chwoeri, @. D. ('2. *'5) e&avioral CouplesT&erapy (CT) mengarah pada berbagai teori dan teknik yang berdasarkan pada

    prinsip pembelajaran diri (operant) dan pembelajaran sosial dalam menge-aluasi

    dan mengatasi transaksi perkawinan dan gangguan perkawinan. Penekanan utama

    dari analisis perilaku ini ada empat jenis dasar perilaku. Dua jenis penguatan

    (reinfor!ements) yaitu meningkatkan dan mempertahankan kemungkinan

    tanggapan (perilaku) yang mereka ikuti. Dua jenis lainnya adalah hukuman

    (punis&ment) yang mengurangi kemungkinan perilaku mereka. Pendekatan ini

    3

  • 7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan

    4/24

    berfokus pada perubahan perilaku yang konkrit untuk memaksimalkan interaksi

    pada kedua pasangan suami istri untuk menemukan kepuasan yang subjektif.

    /erdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti efekti-itas

    e&avioral Couples T&erapy (CT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan

    pada perempuan yang mengalami infertilitas.

    B. PERUMUSAN MASALAH

    Dari latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan permasalahnnya

    oleh peneliti yaitu A"pakah ada efekti-itas e&avioral Couples T&erapy (CT)

    sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yang mengalami

    infertilitasBC

    C. TUJUAN PENELITIAN

    Penelitian ini bertujuan untuk=

    . $engetahui apakah e&avioral Couples T&erapy (CT) efektif untuk

    mengurangi kecemasan pada perempuan yang mengalami infertilitas.

    '. $enerapkan e&avioral Couples T&erapy (CT) pada perempuan yang

    mengalami infertilitas guna mengurangi kecemasan nya.

    2. $enemukan alternatif untuk mengurangi kecemasan pada perempuan

    yang mengalami infertilitas.

    D. MANFAAT PENELITIAN

    . $anfaat /agi Peneliti

    $enambah pengetahuan peneliti terkait efekti-itas e&avioral Couples

    T&erapy (CT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada

    perempuan yang mengalami infertilitas sehingga bisa digunakan sebagai

    acuan dalam pengembangan keilmuan khususnya ilmu psikologi keluarga.

    '. $anfaat bagi Institusi Pendidikan

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur Program tudiPascasarjana $agister Profesi Psikologi #ni-ersitas +atolik

    oegijapranata emarang sehingga dapat digunakan untuk penelitian

    selanjutnya dan untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang

    efekti-itas e&avioral Couples T&erapy (CT) sebagai upaya untuk

    mengurangi kecemasan pada perempuan yang mengalami infertilitas'

    2. $anfaat bagi Institusi Pelayanan Psikologi

    4

  • 7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan

    5/24

    /agi konselor dan psikoterapis, penelitian ini dijadikan acuan dalam

    merancang inter-ensi untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yang

    mengalami infertilitas.

    *. $anfaat bagi $asyarakat

    Hasil penelitian diharapkan dapat berguna untuk menambah pengetahuan

    kepada masyarakat khususnya pasangan suami istri terkait dalam

    menghadapi infertilitas dalam rumah tangga sehingga tidak menyebabkan

    perceraian karena belum mendapatkan keturunan.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Pada bab ini akan dikemukakan teori yang dipakai pada penelitian ini.

    eori!teori ini berkaitan dengan kecemasan, $e&avioral !ouples t&erapy dan

    perempuan yang mengalami infertilita.

    A. Kecemasan

    1. Pengertan Kecemasan

    +ecemasan atau dalam /ahasa Inggrisnya Aanxiety berasal dari

    /ahasa @atin angustus yang berarti kaku, dan ango, an!i yang berarti

    mencekik. @aarus menyatakan konsep kecemasan memegang peranan

    5

  • 7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan

    6/24

    yang sangat mendasar dalam teori!teori tentang stres dan penyesuaian diri.

    $enurut Post kecemasan adalah kondisi emosional yang tidak

    menyenangkan, yang ditandai oleh perasaan!perasaan subjektif seperti

    ketegangan, ketakutan, kekhawatiran dan juga ditandai dengan aktifnya

    sistem syaraf pusat. reud menggambarkan dan mendefinisikan

    kecemasan sebagai suatu perasaan yang tidak menyenangkan, yang diikuti

    oleh reaksi fisiologis tertentu seperti perubahan detak jantung dan

    pernafasan. $enurut reud, kecemasan melibatkan persepsi tentang

    perasaan yang tidak menyenangkan dan reaksi fisiologis, dengan kata lain

    kecemasan adalah reaksi atas situasi yang dianggap berbahaya. (rismiati,

    '*, *)

    $enurut "tkinson (dalam $uslimin, +. '2. **) kecemasan

    adalah emosi yang tidak menyenangkan yang ditandai dengan istilah!

    istilah seperti A+ekhawatiranC, A+eprihatinanC, dan A6asa akutC, yang

    kadang!kadang dialami dalam tingkat yang berbeda!beda.

    $enurut "ndri % Dewi, E ('5, '2*) eori reud tentang

    kecemasan pertama kali didasari oleh suatu pemikiran berani yang

    mengungkapkan analogi dari kesamaan respon tubuh selama serangan

    kecemasan dengan yang terlihat saat berhubungan seksual (palpitasi, nafas

    berat). ahun 4:, reud melalui obser-asi klinisnya mengatakan bahwa

    kecemasan adalah hasil dari Alibido yang mengendapC.

    ecara klinis, gejala cemas yang biasa disertai dengan kecemasan

    yang menyeluruh dan menetap (paling sedikit berlangsung selama bulan)

    dapat dikategorikan sebagai respon psikologis, dan respon psikos. 6espon

    psikologis terdiri dari ketegangan motorik> alat gerak (gemetar, tegang,

    nyeri otot, letih, tidak dapat santai, kelopak mata bergetar, kening berkerut,

    muka tegang, gelisah, tidak dapat diam, dan muka kaget), hiperakti-itas

    saraf otonom (simpatis>parasimatetis, yang terdiri dari berkeringat

    berlebihan, jantung berdebar!debar, telapak tangan>kaki basah, muka

    kering, pusing, kepala terasa ringan, kesemutan, rasa mual, rasa aliran

    panas>dingin, sering buang air seni, diare, tidak enak di hulu hati,

    6

  • 7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan

    7/24

    kerongkongan tersumbat, muka merah atau pucat, dan denyut nadi dan

    nafas cepat).

    6espon psikis merupakan rasa khawatir berlebihan tentang hal!hal

    yang akan datang, dan kewaspadaan berlebihan. 6asa khawatir berlebihan

    bisa dalam bentuk cemas, khawatir, takut, bimbang, membayangkan akan

    datangnya kemalangan terhadap dirinya atau orang lain, berfirasat buruk)

    kewaspadaan berlebihan bisa dalam bentuk mengalami lingkungan secara

    berlebihan sehingga menyebabkan perhatian mudah teralih, sukar

    berkonsentrasi, gerakan serba salah, sukar tidur, merasa grogi, mudah

    tersinggung, dan tidak sabar (6ostiana, . % +urniati,

  • 7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan

    8/24

    sebagainya). Perbedaan intensitas kecemasan tergantung pada keseriusan

    ancaman dan efeki-itas dari operasi!operasi keamanan yang dimiliki

    seseorang. $ulai munculnya perasaan!perasaan tertekan, tidak berdaya

    akan muncul apabila orang tidak siap menghadapi ancaman.

    !. Ge"a#a$ge"a#a %an Tng&at Kecemasan

    tern menyatakan simtom!simtom somatis yang dapat

    menunjukkan ciri!ciri kecemasan yaitu muntah!muntah, diare, denyut

    jantung yang bertambah keras, seringkali buang air, nafas sesak disertai

    tremor pada otot. +artono menyebutkan bahwa kecemasan ditandai

    dengan emosi yang tidak stabil, sangat mudah tersinggung dan marah,

    sering dalam keadaan ex!ite% atau gempar gelisah (rismiati '*, 3).

    $enurut 6ahmaiah, gejala kecemasan paling laim adalah

    kejengkelan umum (seperti rasa gugup, jengkel, tegang dan rasa panic)

    sakit kepala (seperti ketegangan otot khususnya kepala. Di daerah lengkuk

    dan di tulang punggung, menyebabkan sakit kepala atau rasa tidak enak

    (denyut kesakitan)), gemetaran pada sekujur tubuh, khususnya lengan dan

    tangan, akti-itas sistem motorik.$enurut /lackburn dan Da-idson, ada gejala kecemasan,

    diantaranya adalah suasana hati, pikiran, moti-asi, perilaku gelisah,

    reaksi biologis, ketakutan, ketegangan, dan kekhawatiran. "da empat

    cara untuk mengetahui ada tidaknya kecemasan, yaitu secara kognitif,

    motorik, somatik, dan afeksi. ecara kognitif, kecemasaan

    dimanifestasikan ke dalam pikiran indi-idu. ?ejala yang tampak dalam

    diri indi-idu menjadi cemas, sulit untuk berkonsentrasi, sulit untuk

    tidur, sulit untuk membuat keputusan, dan terlalu terpaku pada bahaya

    yang tidak jelas asalnya.

    ecara motorik, kecemasan dimanefestasikan kedalam perilaku

    motorik seperti gerakan tidak beraturan, gerakan yang tidak terarah,

    yang bermula pada gemetaran secara halus kemudian meningkat

    intensitasnya. ecara somatik, kecemasan dimanifestasikan ke dalam

    reaksi fisik dan biologis. Perubahan somatic dapat dilihat dari

    pernafasan tidak beraturan, dahi berkerut,muka pucat, berdebar!debar,

    8

  • 7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan

    9/24

    tangan dan kaki dingin, mulut kering, sesak nafas, gangguan

    pencernaan dan sebagainya, secara afeksi kecemasan

    dimanifestasikann pada perasaan emosi indi-idu seperti adanya bahaya

    yang mengancam dan menimpa dirinya sehingga indi-idu merasa tidak

    nyaman dan sangat khawatir dan gelisah yang berlebihan (6ostiana, .

    % +urniati,

  • 7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan

    10/24

    stri!"enC. +ecemasan moral menjelaskan bagaimana berkembangnya

    superego.

    Deffenbacher dan Haeleus (dalam ?hufron, $.

  • 7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan

    11/24

    Amarital counseling and couples therapy are truly children of the

    twentieth century. "ttempts to strengthen marital relationships

    and to resol-e marital conflicts, howe-er, are as ancient as theinstitution of marriage.C (hole-ar, ?. P. % chwoeri, @. D. '2.

    *4)

    ungsi nya untuk membantu pasangan muda yang menikah untuk

    menyelesaikan konflik perkawinan mereka secara tradisional dan sangat

    tua, bersangkutan dengan anggota keluarga, yang perspektif tentang stress

    perkawinan didasarkan pada pengalaman mereka sendiri. Hubungan

    !ouples t&erapymengacu pada berbagai usaha mengatasi untuk mengubah

    hubungan suami istri dengan tujuan meningkatkan kepuasan pernikahan

    atau mengoreksi disfungsi perkawinan.

    okus terapi ini menyiratkan bahwa dua pasangan yang tidak

    cukup sehat dapat membentuk gejala dan disfungsional perkawinan. Eang

    terkunci didalam kebohongan AneuroticismC dan gangguan emosional

    masing!masing pasangan, bagaimanapun hal itu adalah konstribusi umum

    yang membentuk disfungsional perkawinan.

    2. Prns(Behavioral Couples TherapyHubungan disfungsi dari perspektif beha-ioral. Pendekatan

    beha-ioral untuk melihat hubungan perselisihan dapat dibedakan dari

    pendekatan lain, yaitu=

    ) $odel teoritis yang menjelaskan tentang disfungsi perkawinan

    ') ujuan dan prosedur terapi yang ditentukan dalam model ini

    3. Te&n&Behavioral Couples Therapy

    hole-ar, ?. P. dan chwoeri, @. D. ('2. *9') menyatakan

    beberapa teknik $e&avioral !ouples t&erapyyang dapat digunakan olehterapis meliputi=

    ) perant Con%itioning= operant !on%itioning berasal dari kinner.

    (meskipun pengkondisian klasik bisa dikatakan sebagai model perilaku

    dalam tekanan perkawinan, itu jarang) kebanyakan pendekatan dasar

    instrumentalnya mengandalkan bahwa kemungkinan perilaku terjadi

    naik dan turun tergantung pada konsekuensinya. Perilaku eksternal,

    adalah peristiwa utama yang menarik.

    11

  • 7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan

    12/24

    ') 2ositif +einfor!ement (penguatan positif)= konsekuensi dari perilaku

    memimpin indi-idu ketika melakukan peningkatan perilaku dan

    pemeliharaan perilaku dari waktu ke waktu. "rtinya, konsekuensi yang

    memperkuat hanya jika hal itu meningkatkan kemungkinan perilaku

    yang terjadi di masa depan.

    2) 2unis&ment (&u"uman)3 perilaku penting lainnya, punis&ment,

    konsekuensi perilaku bermusuhan yang mengurangi kemungkinan

    bahwa perilaku tersebut akan terjadi dimasa depan. "nalisis

    retrospektif dan prospektif tentang keluhan satu pasangan atau hari

    kerjanya, mempengaruhi perilaku pasangannya selama beberapa hari,

    bulan, dan tahun

    *) /egative +einfor!ement (penguatan negatif)3 tanggapan sering

    disalahpahami atau keliru dengan hukuman. /egative reinfor!ement

    terjadi ketika penghentian stimulus tidak menyenangkan>meningkatkan

    kemungkinan perilaku respon. /ayangkan bahwa istri berulang kali

    mengingatkan suaminya untuk menyelesaikan tugas di sekitar rumah.

    7ika istri berhenti mengomel ketika istri kehabisan kata!kata, maka

    tanda setuju telah diperkuat negatif (dengan adanya asumsi itu

    membuatnya lebih mungkin untuk menyerah dimasa depan). Hal ini

    banyak menyebabkan ketidak bahagiaan dan kebencian.

    3) /egative +e!ipro!ity (timbal balik negatif)= dapat dipahami sebagai

    perpanjangan dan mungkin sebab dari seringnya menggunakan

    perilaku permusuhan dalam interaksi perkawinan yang dipaksa.

    Perilaku untuk membalas, (yaitu merespon dalam bentuk oleh)

    pasangannya.9) S&aping (membentuk)= melibatkan penguatan aproksimasi dari

    perilaku sasaran. Pasangan diminta untuk menghargai bahkan

    perubahan kecil dalam pasangan mereka untuk mendorong

    pembangunan yang lebih besar menuju akhir yang diinginkan.

    5) 4xtin!tion (kepunahan)= perilaku yang disebut kepunahan terjadi

    ketika stimulus diperkuat sebelumnya tidak diperkuat lagi. 7ika

    seorang suami berhenti menunjukkan bahwa dia menghargai

    12

  • 7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan

    13/24

    mendengarkan istrinya berbicara tentang hari!nya, maka kepunahan

    perilaku mendengarkan mungkin terjadi.

    4) Fun!tional Analysis (analisis fungsional)= jenis penilaian yang

    dilakukan dari perspektif perilaku. Perilaku sasaran yang dipilih, dan

    faktor!faktor yang mengontrol hal ini.

    :) #is!riminative Stimuli (diskriminatif rangsangan)= berfungsi sebagai

    isyarat bahwa hubungan fungsional tertentu antara perilaku adalah

    operative' $isalnya, upaya suami untuk memberikan kasih sayang

    mungkin biasanya akan diterima dengan baik. 7ika istri baru saja

    pulang dari kerja dan membuat makan malam ketika mencoba untukmenjaga anak!anak dibawah kendali, tawaran untuk kasih sayang yang

    bertemu dengan kemarahan. eiring berjalan waktu, ia belajar bahwa

    kacau untuk menyiapkan makan malam. (stimulus diskriminatif).

    ) So!ial learning (so!ial !ognitive)(belajar sosial)= teori belajar sosial

    /andura, bahwa perilaku manusia sama dan saling dipengaruhi oleh

    faktor kognitif, perilaku, dan lingkungan. /eberapa konsep sentral

    teori /andura penting untuk metode pemahaman /1.

    ) So!ial ex!&ange (pertukaran sosial)= menggunakan metafora ekonomi

    bagi hubungan dimana pasangan ingin memaksimalkan manfaat dan

    meminimalkan biaya. $isal jika istri membawa anjing berjalan!jalan

    dan suami memberikan istri dengan menggosok kaki nya, di apresiasi.

    ')/egative re!ipro!ity (timbal balik negatif)= konsep timbale balik ini

    dilihat dari perspektif pertukaran sosial. imbal balik negatif mengacu

    hanya pada respon negatif dari satu pasangan mengikuti perilaku

    negatif lainnya.

    4. Per&em/anganBehavioral Couples Therapy

    hole-ar, ?. P. % chwoeri, @. D. '2. *54) dua terapi ino-atif

    yang ditambahkan ke $e&avioral !ouples t&erapy, yaitu=

    5) Integrative !ouples t&erapy (ICT)

    +omunikasi langsung dipengaruhi dan dibimbing oleh terapis akan

    menghasilkan hasil yang terbaik dan lebih efektif tampaknya terapi

    yang mendorong klien untuk lebih menyadari dan menerima pola antar

    satu sama lain.

    6) Selffregulatory !ouple t&erapy (S+CT)

    13

  • 7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan

    14/24

    +omunikasi langsung dipengaruhi dan dibimbing oleh terapis akan

    menghasilkan hasil yang terbaik dan terapi yang dipromosikan untuk

    perubahan perilaku yang mandiri.

    5. K*nse(Behavioral Couples Therapy

    tudi pengobatan awal dalam tradisi perilaku ("rin et al :52G

    tuart :9:G 0eiss et al :52) sangat menekankan kontrak perilaku.

    +ontrak perilaku ini membantu pasangan menegosiasikan kesepakatan

    bersama di mana kedua pasangan setuju untuk mengubah perilaku mereka

    dengan cara yang diinginkan oleh pasangan lain. +ontrak perilaku ini

    lebih eksplisit bentuk perilakunya kemudian $e&avioral !oupels t&erapy.

    $odel program tudi Perkawinan &regon yang dikembangkan

    oleh 6obert 0eiss, 7erry Patterson, dan rekan!rekan mereka, adalah salah

    satu yang pertama dan yang paling banyak ditiru pertama yaitu gelombang

    pertama program /1. ?elombang pertama /1 adalah berdasarkan

    sosial learning. $odel ini memerlukan fase penilaian formal yang

    mencakup pembahasan masalah menyajikan dan sejarah hubungan. $odul

    pengobatan pertama dari model &regon berfokus pada pasangan mengajar

    untuk melacak perilaku dan perilaku kontijensi, mengidentifikasi situasi

    pengendalian , dan praktek keterampilan komunikasi dasar. $odul kedua

    melibatkan mengajar mereka akan dukungan dan pemahaman

    keterampilan yang diperlukan untuk mendengarkan empatik. Dalam modul

    ketiga pasangan diajarkan keterampilan pemecahan masalah yang

    diperlukan untuk menyelesaikan konflik. $oul keempat dan terakhir

    melibatkan yaitu membangun kontrak perilaku untuk memberikankontijensi untuk masalah perilaku (hole-ar, ?. P. % chwoeri, @. D.

    '2. *52).

    .

    C. In+ert#tas

    1. Pengertan In+ert#tas

    araswati, ". ('3. 3) menyatakan infertilitas adalah

    ketidakmampuan untuk mengandung sampai melahirkan bayi hidup

    setelah satu tahun melakukan hubungan seksual yang teratur dan tidak

    14

  • 7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan

    15/24

    menggunakan alat kontrasepsi apapun atau setelah memutuskan untuk

    mempunyai anak.

    Disebut infertilitas primer jika seorang wanita yang telah

    berkeluarga belum pernah mengalami kehamilan meskipun hubungan

    seksual dilakukan secara teratur tanpa perlindungan kontrasepsi untuk

    selang waktu paling kurang ' bulan, sedangkan tidak terdapat kehamilan

    dalam waktu tahun atau lebih pada seorang wanita yang telah

    berkeluarga dengan berusaha berhubungan seksual secara teratur tanpa

    perlindungan kontrasepsi, tetapi sebelumnya pernah hamil, dikenal dengan

    infertilitas sekunder.

    !. E(%em*#*g

    araswati, ". ('3. 3) kegagalan pasangan suami istri (pasutri)

    dalam memperoleh keturunan, disebabkan oleh masalah pria atau wanita.

    * persen kesulitan mempunyai anak terdapat pada wanita, * persen pada

    pria, dan 2 persen pada keduanya. "nggapan bahwa kaum wanitalah yang

    lebih bertanggung jawab terhadap kesulitan mendapatkan anak adalah

    kurang tepat. 0H& juga memperkirakan sekitar 3!4 juta pasutri (!5

    pasangan) memiliki masalah infertilitas, dan setiap tahun muncul sekitar '

    juta pasangan infertil.

    '. Et*#*g

    araswati, ". ('3. 9) menyatakan infertilitas pada wanita dapat

    disebabkan oleh infeksi -agina seperti -aginitis dan trikomonas -aginalis

    akan menyebabkan infeksi lanjut pada portio, ser-iks, endometrium

    bahkan sampai ke tuba yang dapat menyebabkan gangguan pergerakandan penyumbatan pada tuba sebagai organ reproduksi -ital untuk

    terjadinya konsepsi. erjadinya disfungsi seksual yang mencegah penetrasi

    penis, atau lingkungan -agina yang terlalu asam juga dapat menyebabkan

    seorang wanita kesulitan mengalami kehamilan.

    +elainan er-iks yang dapat menyebabkan infertilitas adalah=

    . Perkembangan ser-iks yang abnormal sehingga mengakibatkan

    migrasi sperma terhambat.

    15

  • 7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan

    16/24

    '. umor ser-iks seperti polip atau mioma yang dapat menutupi saluran

    sperma atau menimbulkan discharge yang mengganggu spermatooa.

    2. Infeksi ser-iks yang menghasilkan asam atau sekresi purulen yang

    bersifat toksin terhadap spermatooa.

    umbatan di tuba fallopii merupakan salah satu penyebab infertilitas.

    umbatan tersebut dapat terjadi akibat infeksi, pembedahan tuba atau

    adhesi yang disebabkan oleh endometriosis atau inflamasi. $asalah

    o-arium yang dapat mempengaruhi infertilitas yaitu kista atau tumor

    o-arium, penyakit o-arium polikistik, endometriosis, atau riwayat

    pembedahan yang mengganggu siklus o-arium.Penyebab infertilitas sekunder antara lain=

    . aktor usia, sangat berpengaruh pada kesuburan seorang wanita.

    elama wanita tersebut masih dalam masa reproduksi yang berarti

    mengalami haid teratur, kemungkinan mengalami kehamilan sangat

    besar. "kan tetapi seiring dengan bertambahnya usia maka

    kemampuan indung telur untuk menghasilkan sel telur akan

    mengalami penurunan.

    '. $asalah reproduksi, masalah pada sistem reproduksi menyebabkan

    masalah yang mengarah pada infertilitas sekunder, seperti pada

    perempuan yang melahirkan dengan operasi !aesar yang dapat

    menyebabkan jaringan perut mengarah pada penyumbatan tuba.

    2. aktor gaya hidup, wanita dengan berat badan yang berlebihan sering

    mengalami gangguan o-ulasi, karena berlebihan berat badan dapat

    mempengaruhi estrogen dalam tubuh dan mengurangi kemampuan

    untuk hamil.

    D. H-/-ngan antar 0ara/e#

    Palupi, . (''. 3) secara psikologis, perubahan pada wanita karena

    usia terjadi karena produksi estrogen di indung telur tiba!tiba berhenti.

    Perasaan rasa cemas dan mudah berkeringat. Perubahan karena usia ditandai

    dengan menurunnya produksi hormon, menstruasi tidak teratur, dan keadaan

    fertilitas diganti dengan infertilitas.

    16

  • 7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan

    17/24

    Infertilitas merupakan suatu masalah yang cukup sensitif bagi

    pasangan suami istri yang sulit mempunyai anak. /ahkan ada beberapa kasus

    berujung perceraian karena masalah ini (ari. '2. 2).

    hole-ar, ?. P. dan chwoeri, @. D. ('2. *'4)e&avioral Couples

    T&erapy (CT)pendekatan ini berfokus pada perubahan perilaku yang konkrit

    untuk memaksimalkan interaksi pada kedua pasangan suami istri untuk

    menemukan kepuasan yang subjektif

    Gam/ar 1.1 Kerang&a K*nse(

    E. H(*tess Pene#tan

    /erdasarkan kerangka penelitian dan kajian teoritis, maka hipotesis

    penelitian yang dirumuskan adalah=

    H= Behavioral Couples Therapy (BCT)tidak efektif untuk mengurangi

    kecemasan pada perempuan yang mengalami infertilitas.

    Ha= Behavioral Couples Therapy (BCT) efektif untuk mengurangi

    kecemasan pada perempuan yang mengalami infertilitas.

    17

    Behavioral Couples Therapy

    (BCT)

    $encoba untuk mengubah

    hubungan suami istri dengan

    tujuan meningkatkan

    kepuasan pernikahan atau

    mengoreksi disfungsi

    perkawinan.

    "lat ukur kecemasan

    *amilton +ating S!ale for

    Anxiety (H6")

    +ecemasan pada

    perempuan yang

    mengalami infertilitas

    aktor yang mempengaruhi

    kecemasan=

    . aktor internal

    '. aktor eksternal

  • 7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan

    18/24

    BAB III

    METDE PENELITIAN

    A. Jens Pene#tan

    Penggunaan subjek tunggal sebagai subjek penelitian sekaligus

    sebgai objek penelitian, berdasarkan unit analisisnya, maka desain

    penelitian ini dengan menggunakan single-!ase experimental (@eary,

    '4).

    B. I%ent+&as 2ara/e#

    . ariabel bebas =e&avioral Couples T&erapy (CT)

    '. ariabel tergantung = +ecemasan

    C. De+ns (eras*na#

    Definisi &perasional ariabel Independen dan ariabel Dependen

    5' ariabel Independene&avioral Couples T&erapy (CT) mengacu pada proses

    mengatasi untuk mengubah hubungan suami istri dengan tujuan

    meningkatkan kepuasan pernikahan atau mengoreksi disfungsi

    perkawinan.

    6' ariabel Dependen

    18

  • 7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan

    19/24

    +ecemasan suatu pengalaman subjektif mengenai ketegangan

    mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dan

    ketidakmampuan menghadapi masalah atau adanya rasa aman. .

    D. Desgn E3(erment

    Penelitian ini menggunakan desain one-1ay %esign dengan jenis

    one group pretest-posttest %esign. 7enis one group pretest-posttest %esign

    dipilih karena pada penelitian ini -ariabel tergantung (D) akan diukur

    sebelum dan sesudah pemberian perlakuan dan pengukuran hanya akan

    dilakukan oleh satu pasang subjek. Design penelitian yang digunakan

    dalam penelitian ini, dapat digambarkan sebagai berikut.

    Ta/e# 1 N*tas %esan (ene#tansingle case experimental design (one

    group pretestposttest design)

    +eterangan=

    & = Pre!test

    = reatmen$e&avioral !ouples t&erapy

    &' =2osttest

    &2 =Follo1-up

    6ancangan penelitian ini dibagi ke dalam empat tahap, antara lain=

    5' ahap pra!assesmen

    a. ?etting!in di dalam populasi subjek yaitu perempuan yang

    mengalami infertilitas.

    b. $enjalin rapport dengan subjek

    c. $enanyakan kesediaan subjek yang memenuhi kriteria untuk

    menjadi subjek penelitian.

    d. $emberikan informe% !onsent kepada subjek serta menjelaskan

    isinya.

    19

    +elompok & &' &2

    eksperimen

  • 7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan

    20/24

    6' ahap assesmen

    a. $elakukan in-%ept& inter-iew untuk mendapatkan informasi

    yang lebih mendalam

    b. $emilih angket kecemasan yang disesuaikan dengan kondisi

    subjek.

    c. $elakukan pemberian angket kecemasan kepada subjek

    penelitian.

    d. $elakukan pengkategorian hasil angket kecemasan yang telah

    diisi subjek.

    e. $elakukan assesmen psikologi yang dilakukan dengan

    menggunakan tes ".

    7' ahap inter-ensi

    Proses inter-ensi dilaksanakn terdiri dari beberapa sesi. esi pertama

    dimulai dengan sesi psikoedukasi tentang infertilitas. elanjutnya

    dilakukan tahap inter-ensi sesuai tahapan /1.

    8' ahapfollo1 up

    a' Peneliti melakukan prosesfollo1-upsetelah hari ke !* setelah

    proses inter-ensi telah berakhir.

    $' Pengisian angket kecemasan.

    !' Peneliti akan memberikan tes " subjek sebagai dataposttest'

    %' Peneliti akan melakukan wawancara untuk mengetahui ada

    tidaknya perubahan pola interaksi subjek.

    E. P*(-#as %an Te&n& Sam(#ng

    1. P*(-#as

    Populasi adalah suatu wilayah generalisasi yang terdiri dari

    objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

    yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

    kesimpulan. edangkan sampel adalah bagian dari juumlah dan

    karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (ugiyono, '',

    :)

    20

  • 7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan

    21/24

    Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasangan

    suami!istri yang mengalami masalah infertilitas.

    !. Te&n& Sam(#ng

    ampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang

    dimiliki oleh populasi dijelaskan dalam buku $etode Penelitian oleh

    ugiyono ('', '). $eskipun sampel hanya merupakan bagian dari

    populasi, kenyataan!kenyataan yang diperoleh dari sampel itu harus

    dapat menggambarkan populasi.

    "dapun cara dalam penentuan sampel, penulis menggunakan

    cara purposive sampling' Hal ini dilakukan dengan cara mengambil

    subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi

    didasarkan atas adanya tujuan tertentu. ampel diperoleh dengan

    kriteria inklusi. +riteria inklusi adalah karakteristik umum subjek

    penelitian pada populasi target dan populasi terjangkau yang akan

    diteliti. "dapun kriteria pasangan suami!isteri yang dilibatkan dalam

    penelitian ini adalah sebagai berikut=

    a. ubjek wanita yang sudah menikah, didiagnosis mengalami

    infertilitas.

    b. #sia pernikahan minimal satu tahun

    c. inggal serumah dengan suami

    d. $engalami gejala!gejala kecemasan, seperti panik, tidak dapat

    mengambil keputusan, gelisah, sulit tidur, sukar konsentrasi, mual,

    dan muntah.

    e.

    F. Met*%e Peng-m(-#an Data

    Proses pengumpulan data penelitian ini dilaksanakan dengan

    terlebih dahulu mengajukan ijin ke 6#D +ariadi. elanjutnya

    mendapatkan ijin untuk uji instrumen dan ijin pelaksanaan penelitian di

    6#D +ariadi.

    Proses pengumpulan data selanjutnya adalah membina hubungan

    kepercayaan dan penjelasan maksud penelitian kepada yang berwenang di

    21

  • 7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan

    22/24

    6#D +ariadi. etelah diterima dengan baik segera menyusun strategi

    alur penerimaan responden dengan alur sebagai berikut= () $enyeleksi

    terlebih dahulu dengan melakukan pengkajian untuk menemukan klien

    pasangan suami!isteri yang kemudian dipilih menjadi respondenG (')

    responden dipanggil satu persatu untuk diberikan penjelasan mengenai

    tujuan penelitian dan menandatangani lembar persetujuan setelah

    responden menyatakan memahami maksud penelitian dan bersedia

    menjadi respondenG (2) responden diberikan kuesioner dan dipersilahkan

    untuk mengisinya diruangan yang telah disediakan 6#D +ariadi dan

    diberikan kesempatan bertanya jika ada yang kurang jelasG (*) responden

    setelah selesai mengisi kuesioner dipersilahkan mengumpulkannya dan

    selanjutnya diberikan psikoedukasi terkait $e&avioral !ouples t&erapy'

    G. Ana#ss Data

    "nalisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah uji kai

    kuadrat.

    (fo J fe) '

    K' L M

    fe

    K' L +ai kuadrat

    fe L frekuensi ekspentasi

    fo L frekuensi obser-asi

    22

  • 7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan

    23/24

    DAFTAR PUSTAKA

    "ndri % Dewi, E. ('5, 7uli). eori kecemasan berdasarkan psikoanalisis klasik

    dan berbagai mekanisme pertahanan terhadap kecemasan' 0a.ala&

    9e%o"teran In%onesia, :;( 5)

    8ka, ". ('). am$aran "e!emasan pasangan infertil yang $er"un.ung "e +S

    A%enin A%enan 0e%an ta&un 6repository.usu.ac.id>handle>'2*3954:>:'2'

    ?hufron, $.

  • 7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan

    24/24

    6atna, 7. $. 7. (''). he influence of causati-e factors on coping strategy and

    le-el of depression among Indonesian couples recei-ing a diagnosis of

    infertility.Anima, In%onesian 2sy!&ologi!al =ournal, 5:(*). 22!22

    6ostiana, . dan +urniati,