efektifitas penggunaan media pembelajaran emaze untuk ... · kemampuan berpikir seperti itu...

19
Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran Emaze Untuk Melatih Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa ARTIKEL ILMIAH Diajukan Untuk memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Pendidikan Sarjana (S1) Fakultas Teknologi Informasi Progdi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Disusun Oleh : Brigita Apsari Patone 702014014 Universitas Kristen Satya Wacana Fakultas teknologi Informasi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer 2018

Upload: others

Post on 23-Jan-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran Emaze Untuk ... · kemampuan berpikir seperti itu diantaranya adalah pembelajaran TIK. Pembelajaran TIK bertujuan untuk mengembangkan kemampuan

Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran Emaze Untuk

Melatih Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Untuk memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Pendidikan

Sarjana (S1)

Fakultas Teknologi Informasi

Progdi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Disusun Oleh :

Brigita Apsari Patone

702014014

Universitas Kristen Satya Wacana

Fakultas teknologi Informasi

Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

2018

Page 2: Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran Emaze Untuk ... · kemampuan berpikir seperti itu diantaranya adalah pembelajaran TIK. Pembelajaran TIK bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
Page 3: Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran Emaze Untuk ... · kemampuan berpikir seperti itu diantaranya adalah pembelajaran TIK. Pembelajaran TIK bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
Page 4: Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran Emaze Untuk ... · kemampuan berpikir seperti itu diantaranya adalah pembelajaran TIK. Pembelajaran TIK bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
Page 5: Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran Emaze Untuk ... · kemampuan berpikir seperti itu diantaranya adalah pembelajaran TIK. Pembelajaran TIK bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
Page 6: Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran Emaze Untuk ... · kemampuan berpikir seperti itu diantaranya adalah pembelajaran TIK. Pembelajaran TIK bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
Page 7: Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran Emaze Untuk ... · kemampuan berpikir seperti itu diantaranya adalah pembelajaran TIK. Pembelajaran TIK bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
Page 8: Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran Emaze Untuk ... · kemampuan berpikir seperti itu diantaranya adalah pembelajaran TIK. Pembelajaran TIK bertujuan untuk mengembangkan kemampuan

Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran Emaze Untuk

Melatih Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

Brigita Apsari Patone, Yuliana T. B. Tacoh, S.PAK., M.Pd.

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

E-mail: 1)[email protected], 2) [email protected]

Abstract

The development of ICT has had an influence on the world of education, especially in the

learning process. The internet began to be used by teachers as learning media so students could

be more interested and motivated to take part in learning. Teachers are required to create a

pleasant classroom atmosphere and direct students to use the internet appropriately so that it

can stimulate students' creative thinking. Emaze is a presentation tool that offers a presentation

slide that is not only easy but interesting. The purpose of this study is to determine the

effectiveness of using emaze in training students' creative thinking skills. The research subjects

were 58 students of Salatiga Middle School 9 students. The research method is conducting a

survey with a quantitative approach. Data collection using questionnaires and observations. The

data obtained were analyzed with quantitative data that focused on creative thinking of students

in SMP Negeri 9 Salatiga towards ICT learning. The results of the analysis show that ICT

learning using Emaze as a learning media, is quite effective in improving students 'creative

thinking skills seen from the results of students' creative thinking questionnaire where 33

students are in the high category and 13 observations from 15 indicators are done by students.

Keywords: Effectiveness, Creative Thinking, Emaze

Abstrak

Perkembangan TIK telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam

proses pembelajaran. Internet mulai dimanfaatkan guru-guru sebagai media pembelajaran agar

siswa dapat lebih tertarik dan termotivasi mengikuti pembelajaran. Guru dituntut untuk

menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan mengarahkan siswa menggunakan internet

dengan tepat sehingga bisa merangsang kreatifitas berpikir siswa. Emaze merupakan alat

presentasi yang menawarkan sebuah slide presentasi yang tidak hanya mudah saja namun

menarik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektifitas dari penggunaan emaze dalam

melatih kemampuan berpikir kreatif siswa. Subjek penelitian yaitu siswa/siswi SMP Negeri 9

Salatiga yang berjumlah 58 siswa. Metode penelitian yaitu melakukan survey dengan pendekatan

kuantitatif. Pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner dan observasi. Data yang

diperoleh dianalisis dengan data kuantitatif yang berfokus pada berpikir kreatif siswa di SMP

Negeri 9 Salatiga terhadap pembelajaran TIK. Hasil analisis menunjukkan pembelajaran TIK

menggunakan Emaze sebagai media pembelajaran, cukup efektif dalam meningkatkan

kemampuan berpikir kreatif siswa dilihat dari hasil angket berpikir kreatif siswa dimana 33 siswa

berada pada kategori tinggi dan hasil observasi 13 dari 15 indikator dikerjakan oleh siswa.

Kata Kunci : Efektifitas, Berpikir Kreatif, Emaze

Page 9: Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran Emaze Untuk ... · kemampuan berpikir seperti itu diantaranya adalah pembelajaran TIK. Pembelajaran TIK bertujuan untuk mengembangkan kemampuan

1. Pendahuluan

Berpikir kreatif adalah kemampuan yang harus dimiliki dalam menyikapi Perkembangan

teknologi informasi dan komunikasi yang semakin berkembang dengan pesat dari tahun ke

tahun. Perkembangan ini menuntut seseorang untuk dapat menguasai informasi, yaitu

kemampuan untuk memperoleh, memilih dan mengolah informasi. Seseorang yang menguasai

pengolahan informasi tersebut tentu harus memiliki kemampuan untuk berpikir kritis, kreatif,

sistematis dan logis. [1] Ada beberapa program pendidikan yang dapat mengembangkan

kemampuan berpikir seperti itu diantaranya adalah pembelajaran TIK.

Pembelajaran TIK bertujuan untuk mengembangkan kemampuan menguasai teknologi

informasi dan mengembangkan kemampuan berpikir dan bersikap kritis, kreatif, apresiat if dan

mandiri [2,3]. Namun pada kenyataannya pembelajaran TIK di sekolah menghadapi beberapa

permasalahan untuk dapat mencapai tujuan. Hal ini terlihat dari hasil observasi pada

pembelajaran TIK di SMP N 9 Salatiga. Kemudahan mengakses internet, sebagai akibat dari

kemajuan teknologi informasi, membuat para siswa menganggap pembelajaran TIK tidak perlu

dipelajari di sekolah karena merasa sudah cukup dengan pengetahuan mengakses internet apa

adanya. Selain itu, jika diberikan tugas, mereka menerapkan sistem : “Buat seadanya saja, mau

benar apa salah yang penting kumpul tugas”. Para siswa menjadi malas berpikir karena

menganggap dapat mencari jawaban dengan mudah dan cepat lewat mengakses internet.

Mengakses internet begitu mudah dilakukan dimana saja termasuk oleh para siswa.

Namun kebanyakan dari siswa mengakses internet untuk hal-hal yang kurang produktif seperti

game online, chatting, facebook serta sosial media lainnya. Data berikut ini ternyata juga

memberi gambaran akan hal itu bahwa pada tahun 2017 ada sekitar 132 juta pengguna internet

di Indonesia. Sementara hampir setengahnya adalah penggila media sosial, atau berkisar di angka

40%. [4]. Hal itu membuat kemampuan berpikir kreatif agak lemah karena mereka sudah

terbiasa dengan gaya berpikir praktis saat menggunakan media sosial. Kebiasaan menggunakan

media sosial dan game membuat mereka menjadi malas berpikir. Beberapa penelitian telah

mengemukakan bahwa penggunaan Internet telah mengakibatkan otak manusia menjadi malas,

dan membuat orang malas berpikir. [5]. Kurangnya kreatifitas dan juga aktifitas siswa dapat

dilihat dari siswa yang malas bertanya serta siswa yang hanya duduk diam saja.

Bagaimanakah internet dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran TIK, sekaligus untuk

merangsang dan melatih kemampuan berpikir kreatif siswa. Dalam hal ini guru dapat berperan

dengan mengarahkan anak didik untuk dapat memakai internet dengan tepat, diantaranya adalah

memanfaatkan internet sebagai media pembelajaran. Keinginan siswa untuk mengakses internet

lebih diarahkan kepada sesuatu yang bermanfaat dan tentunya menambah wawasan serta melatih

kemampuan berpikir mereka. Sebab, Peningkatan kemampuan berfikir siswa merupakan hal

yang sangat penting dalam dunia pendidikan sesuai tujuan pendidikan Nasional.[6] Peningkatan

itu tentu harus melewati berbagai pembiasaan atau latihan. Terlatihnya pola berfikir siswa yang

kreatif maka akan berdampak pada hasil belajar siswa baik kognitif maupun afektif.

Salah satu media pembelajaran yang dapat diterapkan dengan menggunakan internet

adalah emaze. Dengan fitur-fitur yang lebih kaya dari powerpoint,diharapkan emaze dapat

menjadi alternatif sebagai media pmbelajaran untuk merangsang kemampuan siswa dalam

berpikir kreatif. Penggunaan emaze diharapkan siswa bisa mengembangkan serta merangsang

kreatifitas, bisa berpikir kritis terhadap tugas-tugas yang diberikan dan bisa mengembangkan

minat serta bakatnya.[7]

Penelitian tentang penggunaan media emaze telah dilakukan oleh Novera Alita (2017)

dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Emaze Terhadap Hasil Belajar Mata

1

Page 10: Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran Emaze Untuk ... · kemampuan berpikir seperti itu diantaranya adalah pembelajaran TIK. Pembelajaran TIK bertujuan untuk mengembangkan kemampuan

Pelajaran Instalasi Motor Listrik (Studi eksperimen siswa kelas XI pada SMKN 5 Jakarta).

Penggunaa media pembelajaran emaze pada pelajaran Intalasi motor listrik juga sangat

membantu siswa dalam menyelesaikan persoalan yang muncul dalam pembelajaran Intalasi

motor listrik, dan memudahkan siswa menjawab pertanyaan dari guru dan siswa lebih rajin

belajar. [7] Pada penelitian tersebut, media pembelajaran Emaze digunakan dalam pelajaran

Instalasi Motor Listrik untuk melihat hasil belajar siswa. Sedangkan pada penelitian kali ini

menggunakan emaze sebagai media dengan tujuan untuk melatih kemampuan berpikir kreatif

siswa.

Pada penelitian tentang berpikir kreatif beberapa diantaranya meneliti pada mata

pelajaran IPA dan Matematika seperti yang dilakukan oleh Tatag Yuli Eko Siswono (2004)

dengan judul “Mendorong Berpikir Kreatif Siswa Melalui Pengajuan Masalah (Problem

Posing)” dan Dian Sudiantini [8,1]. Sedangkan pada penelitian kali ini, menggunakan emaze

sebagai media pembelajaran dan berfokus kepada melatih pemikiran siswa untuk bisa

menuangkan kemampuan berpikir kreatif dengan menggunakan media pembelajaran emaze pada

mata pelajaran TIK. Memang pada penelitian Dian Sudiantini telah memperlihatkan pengaruh

media terhadap berpikir kreatif.

Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini apakah

pembelajaran TIK dengan menggunakan media pembelajaran emaze efektif melatih kemampuan

berpikir kreatif siswa? Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektifitas penggunaan

media emaze dalam pembelajaran TIK untuk melatih kemampuan berpikir kreatif siswa.

2.Tinjauan pustaka

Menurut Hamalik (Azhar Arsyad, 2009) pemakaian media pembelajaran dalam proses

belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi

dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap

siswa. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu

siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan

penafsiran data dan memadatkan informasi. [9]

Menurut National Education Association (dalam Sadiman, dkk, 1990)Media adalah

bentuk-bentuk komunikasi baik yang tercetak maupun audio visual beserta peralatannya. [10]

Menurut Latuheru (1988:14) Media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan

dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara

guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna. Berdasarkan definisi

tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat yang besar dalam memudahkan siswa mempelajari

materi pelajaran. [10]

Usman (2002: 13-14) mengungkapkan bahwa media memungkinkan adanya interaksi

langsung antara siswa dengan lingkungan. Gejala fisik dan sosial dapat diajak berkomunikasi

dengannya. Media menghasilkan keragaman pengamatan. Pengamatan yang dilakukan siswa dapat

secara bersama sama diarahkan kepada hal-hal yang dianggap penting sesuai dengan tujuan yang

ingin dicapai. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrik, dan realistis.

Penggunaan media, seperti; gambar, film, model, grafik, dan lainnya dapat memberikan konsep

dasar yang benar. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru. Dengan

menggunakan media, horizon pengalaman anak semakin luas, persepsi semakin tajam, dan konsep-

konsep dengan sendirinya semakin lengkap, sehingga keinginan dan minat baru untuk belajar

selalu timbul. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk giat belajar. [10]

2

Page 11: Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran Emaze Untuk ... · kemampuan berpikir seperti itu diantaranya adalah pembelajaran TIK. Pembelajaran TIK bertujuan untuk mengembangkan kemampuan

Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu

yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik

sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Adapun tujuan dari

media pembelajaran yaitu: 1) Mempermudah proses belajar dan mengajar, 2) Meningkatkan

efisiensi belajar dan mengajar, 3) Menjaga relevansi dengan tujuan belajar, 4) Membantu

konsentrasi Mahasiswa, 5) Komponen sumber belajar yang dapat merangsang siswa untuk belajar,

6) Wahana fisik yang mengandung materi instruksional, 7) Teknologi pembawa informasi atau

pesan instruksional, 8) Segala sesuatu yang dapat merangsang proses belajar siswa. [11]

Emaze merupakan Software as Service (SaS) dikembangkan oleh Motti Nisani dan Shai

Schwartz pada tahun 2009. Emaze mengharuskan komputer dalam keadaan online atau berkoneksi

internet terlebih dahulu lalu dapat digunakan. Emaze berfungsi sama seperti microsoft office

powerpoint, tetapi memiliki ciri-ciri yang lebih canggih dan menarik. Perbedaannya dari microsoft

office powerpoint adalah fitur pada Emaze lebih banyak seperti adanya fitur 3D, penggabungan

dengan video youtube dan lain-lain.Emaze adalah Aplikasi yang ditujukan untuk orang-orang

yang ingin membuat presentasi yang singkat dan mudah. Emaze dilengkapi dengan fitur-fitur yang

lebih kaya dari powerpoint dan menawarkan sebuah slide presentasi yang tidak hanya mudah saja

namun menjadi lebih menarik. [7]

Dengan adanya fitur tersebut akan membuat kesan menarik bagi peserta didik. Dengan

begitu proses pembelajaran dikelas akan berjalan dengan lancar dan akan terjadinya suatu interaksi

yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah guru buat. Selain itu dengan adanya media

presentasi ini akan membuat peserta didik lebih aktif untuk bertanya, sebab posisi guru disini

sebagai fasilitator. Selain itu akan menumbuhkan semangat/motivasi untuk mempelajari mata

pelajarannya. Langkah-langkah membuat emaze antara lain sebagai berikut : a) membuka google

dan masuk ke https://www.emaze.com/b) masuk bisa melalui gmail masing-masing, c) Tampilan

akan menjadi seperti dibawah ini.

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3

3

Page 12: Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran Emaze Untuk ... · kemampuan berpikir seperti itu diantaranya adalah pembelajaran TIK. Pembelajaran TIK bertujuan untuk mengembangkan kemampuan

Gambar 1 merupakan tampilan utama emaze, gambar 2 merupakan tahap pembuatan

presentasi dengan menggunakan emaze dan gambar 3 merupakan fitur-fitur yang terdapat di

emaze, antara lain : presentation, website, blog, e-card dan photo album.

Kelebihan emaze: 1) Terdapat alat penerjemah otomatis, 2) Multi device ( dapat

melihat dan mengedit diberbagai device ), 3) Tersedia berbagai template baik 2D dan 3D, 4)

Mudah digunakan. Kekurangan emaze : 1) Untuk menggunakan emaze harus melalui tahap

registrasi, 2) Ada penambahan biaya untuk paket premium, 3) Tidak akan bekerja dengan

lancar pada komputer lama. [7]

Sarief (2008) menjelaskan bahwa pengertian melatih adalah suatu proses kegiatan

untuk membantu orang lain mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dalam usahanya

mencapai tujuan tertentu. [12] Dalam penelitian ini diharapkan bisa mengarahkan siswa untuk

memakai internet dengan tepat dan bermanfaat serta melatih kemampuan berpikir kreatif

siswa melalui media pembelajaran emaze.

Hamalik (2001) menyatakan bahwa pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang

menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas seluas-luasnya kepada siswa

untuk belajar. [13]

Miarso (2004) mengatakan bahwa efektivitas pembelajaran merupakan salah satu

standart mutu pendidikan dan sering kali diukur dengan tercapainya tujuan, atau dapat juga

diartikan sebagai ketepatan dalam mengelola suatu situasi, ”doing the right things”. [13]

Dari pengertian-pengertian diatas, makaefektifitas yang dimaksud jika menggunakan

emaze untuk melatih kemampuan berpikir kreatif siswa, yaitu sesuai dengan tujuan media

pembelajaran dan sesuai dengan hasil indikator berpikir kreatif. Efektifitas media pembelajaran

emaze untuk melatih kemampuan berpikir kreatif dilihat dari indikator dan hasil observasi

berpikir kreatif dan tujuan pemanfaatan media pembelajaran itu dapat tercapai. .

Dalam KBBI, kreatif didefenisikan sebagai kemampuan untuk mencipta atau proses

timbulnya ide baru. Pada intinya pengertian kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk

menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, dalam bentuk ciri-ciri

aptitude maupun non aptitude, dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah

ada, dan semuanya relatif berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.

Berpikir kreatif adalah sebuah kebiasaan dari fikiran yang dilatih dengan memperhatikan

intuisi, menghidupkan imajinasi, mengungkapkan kemungkinan-kemungkinan baru. Berfikir

kreatif merupakan hal intrinsik yang perlu digali karena aspek kreatif merupakan salah satu

dari tujuan pendidikan nasional yang dicantumkan didepan, sehingga penting untuk

melakukan berbagai hal terencana dalam peningkatan berpikir kreatif. Definisi lain mengenai

kreatif adalah orang kreatif akan mencari hal-hal yang baru, menemukan dan mengembangkan

hal yang baru. [8]

Malaka (2011) mengemukakan bahwa jangan berpikir bahwa kreatif itu hanya membuat

hal-hal yang baru, hal tersebut salah karena manusia tidak pernah membuat hal baru. Manusia

hanya bias menemukan apa yang belum ditemukan oleh orang lain, manusia hanya bias

mengubah atau menggabungkan hal-hal yang sudah ada, sekali lagi bukan menciptakan hal yang

baru. Maka kreatif hanya melanjutkan hal yang sudah ada bukan menciptakan atau membuat hal

yang benar-benar baru, tetapi sifatnya yang lebih baru dan lebih unggul.[8]

Indikator berpikir kreatif antara lain: 1) Berpikir lancar : a. Mengajukan banyak

pertanyaan, b. Bekerja lebih cepat dari teman. 2) Berpikir Luwes : a. Memberikan pertimbangan

atas diskusi terhadap sesuatu yang bertentangan dengan mayoritas, b. Menerapkan suatu konsep

atau asas yang berbeda beda. 3) Berpikir Orisinal : a. Memikirkan masalah-masalah atau hal

4

Page 13: Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran Emaze Untuk ... · kemampuan berpikir seperti itu diantaranya adalah pembelajaran TIK. Pembelajaran TIK bertujuan untuk mengembangkan kemampuan

yang tak pernah terpikirkan orang lain, b. Memberikan gagasan yang baru dalam menyelesaikan

masalah. 4) Berpikir Elaboratif : a. Mengembangkan/memperkaya gagasan orang lain, b)

Cenderung memberi jawaban yang luas dan memuaskan. 5) Berpikir evaluatif : a. Memberi

pertimbangan atas dasar sudut pandang sendiri, b) Mempunyai alasan (rasional) yang dapat

dipertanggungjawabkan untuk mencapai suatu keputusan. [14]

Kemampuan berpikir kreatif itu meliputi kemampuan: a. Memahami informasi masalah,

yaitu menunjukan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan, b. Menyelesaikan masalah

dengan bermacam-macam jawaban (kefasihan), c. Menyelesaikan masalah dengan satu cara

kemudian dengan cara lain dan siswa memberikan penjelasan tentang berbagai metode

penyelesaian itu (fleksibilitas), d. memeriksa jawaban dengan berbagai metode penyelesaian dan

kemudian membuat metode baru yang berbeda (kebaruan). [14]

Perkembangan teknologi dan komunikasi yang revolusioner tersebut menunjukkan

bahwa teknologi komunikasi dan informasi akan berkembang terus dan tidak mungkin dapat

dibendung. Teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran dilakukan untuk

meningkatkan efektifitas dalam pelaksanaannya, proses pembelajaran yang hasilnya dapat

meningkatkan hasil belajar serta kualitas para peserta didik dalam penggunaan teknologi secara

tepat dan bermanfaat. [2] Pentingnya materi tentang TIK di sadari sepenuhya oleh pihak-pihak

yang memiliki fungsi dan tugas dalam mengembangkan kurikulum di Indonesia, seperti

departemen pendidikan nasional dan pusat kurikulum (puskur). Sehingga implikasi dari

kesadaran pentingnya TIK, pada kurikulum Berbasis Kompetensi telah memunculkan satu mata

pelajaran baru yaitu Mata Pelajaran TIK. [2]

Visi Mata Pelajaran TIK yaitu agar siswa dapat menggunakan perangkat TIK secara tepat

dan optimal untuk mendapatkan dan memproses informasi dalam kegiatan belajar, bekerja, dan

aktifitas lainnya sehingga siswa mampu berkreasi, mengembangkan sikap inisiatif,

mengembangkan kemampuan eksplorasi mandiri, dan mudah beradaptasi dengan perkembangan

yang baru. [15] Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bertujuan agar

peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : 1) Memahami teknologi informasi dan

komunikasi, 2) Mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi, 3) Mengembangkan sikap kritis, kreatif, apresiatif dan mandiri dalam penggunaan

teknologi informasi dan komunikasi, 4) Menghargai karya cipta di bidang teknologi informasi

dan komunikasi. [15]

Di sisi peserta didik atau siswa, peserta didik diminta memiliki kecakapan-kecakapan

(skills) sebagaimana dikemukakan oleh Herman D. Surjono (2010). Berdasarkan pendapat

Wagner (2010) dan ChangeLeadership Group dari Universitas Harvard, kecakapan-kecakapan

yang dimaksud yaitu: 1) Mampu berfikir kritis dan memecahkan masalah, 2) Mampu bekerja

sama, 3) Mampu berubah dengan cepat dan beradaptasi, 4) Mempunyai inisiatif dan berjiwa

enterprenership, 5) Mampu berkomunikasi secara efektif baik lisan maupun tertulis, 6) Mampu

mengakses dan menganalisis informasi, serta 7) Mempunyai keingintahuan yang tinggi. [15]

3. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, memakai metode survey dengan pendekatan kuantitatif.

Pengambilan subjek penelitian yaitu siswa kelas IX tahun ajaran 2017/2018 SMP Negeri 9

Salatiga dengan jumlah 58 orang. Waktu penelitian 20 Sebtember 2018 – 4 Oktober 2018.

Penelitian ini dilaksanakan pada kelas IX B berjumlah 30 siswa dan IX G berjumlah 28 siswa.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu menggunakan

kuisioner dan observasi. Pembagian kuisoner dibagikan untuk menganalisa sikap-sikap siswa

5

Page 14: Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran Emaze Untuk ... · kemampuan berpikir seperti itu diantaranya adalah pembelajaran TIK. Pembelajaran TIK bertujuan untuk mengembangkan kemampuan

dalam berpikir kreatif setelah menggunakan pembelajaran yang bermediakan emaze. Observasi

penelitian bertujuan mengamati dan mencatat sistematika kegiatan siswa menurut indikator.

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif. Kuisioner terdiri dari

33 pernyataan yang mana skor pada tiap point masing-masing pernyataan dalam kuisioner

berpikir kreatif siswa yaitu untuk pernyataan positif (+) adalah 5 untuk pernyataan sangat

tinggi, 4 untuk pernyataan tinggi, 3 untuk pernyataan sedang, 2 untuk pernyataan rendah dan 1

untuk pernyataan sangat rendah. Sedangkan untuk pernyataan negative (-) adalah 1 untuk

pernyataan sangat tinggi, 2 untuk pernyataan tinggi, 3 untuk pernyataan sedang, 4 untuk

pernyataan rendah dan 5 untuk pernyataan sangat rendah.

Berikut ini tabel kisi-kisi kuisioner berpikir kreatif dari penelitian yang telah dilakukan.

[14]

Tabel I

Kisi – Kisi Kuisioner

Studi Kasus di SMP Negeri 9 Salatiga

No. Aspek Indikator Ju

ml

ah

Nomor

1 Berpikir Lancar

a). mencetuskan banyak jawaban,

gagasan, penyelesaian masalah dan

pertanyaan

b). Memberikan banyak cara atau saran

untuk melakukan berbagai hal

c). Selalu memikirkan lebih dari satu

jawaban

6

2

2

1,2,3,4,31,

32

5,6

9,33

2 Luwes

a). menghasilkan gagasan, jawaban dan

pertanyaan yang bervariasi

b). dapat melihat suatu masalah dengan

arah

c). Mampu mengubah cara pendekatan

atau pemikiran

4

1

3

7,8,10,14

11

12,13,29

3 Orisinil

a). mampu melahirkan ungkapan yang

unik dan baru

b). mampu membuat kombinasi-

kombinasi yang tidak lazim dari

bagianbagian atau unsur-unsur

8

2

15,16,20,21,22,

23,24,25

18,19

4 Elaboratif

mengembangkan, menambah,

memperkaya suatu gagasan

1 28

5 Evaluatif Mampu memperinci detail-detail suatu

objek sehingga menjadi menarik 4 26,27,29,33

Tabel II

Kriteria penilaian berpikir kreatif siswa. [14]

Kategori Rentang Skor

Sangat Tinggi 85-100

6

Page 15: Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran Emaze Untuk ... · kemampuan berpikir seperti itu diantaranya adalah pembelajaran TIK. Pembelajaran TIK bertujuan untuk mengembangkan kemampuan

Tinggi 65 - 84

Sedang 45 - 64

Rendah 25-44

Sangat Rendah 0-24

4. Hasil

Penelitian terhadap sampel dilakukan masing-masing tiga kali pertemuan dengan materi

yang dibahas adalah Emaze.

Pada pertemuan pertama, guru menjelaskan tentang pengertian emaze, fitur-fitur dalam

emaze, kelebihan dan kekurangan emaze serta langkah-langkah membuat emaze.

Pembelajaran bertujuan untuk memberikan pengenalan kepada siswa dan membuat siswa

mengerti apa yang disampaikan dan guru bertindak sebagai pelaksana kegiatan belajar.

Setelah itu, guru memberikan tugas untuk dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.

Pada pertemuan kedua dan ketiga, siswa diberikan kesempatan untuk mempresentasikan

tugas mereka di depan kelas dengan menggunakan emaze. Tugas mereka yaitu membuat

sebuah presentasi mengenai apa saja yang berkaitan dengan mata pelajaran TIK antara lain

tentang : Sejarah Perkembangan Internet, Perangkat Keras Komputer, Blog, Jaringan

Internet, Manfaat Blog, Pengenalan Intranet, WIFI, Sistem Jaringan, LAN, ARPANET dan

Peranan TIK, serta memanfaatkan fitur-fitur yang ada di emaze untuk menghasilkan sesuatu

yang kreatif dan maksimal. Pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan berpikir kreatif

siswa dengan menggunakan emaze yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya.

Tabel Berikut ini merupakan data tentang hasil observasi dalam pembelajaran di kelas

[14]

Tabel III

Lembar Observasi Kelas XI SMP Negeri 1 Salatiga

No

.

Aspek Indikator Jumlah

IX B

30 orang

IX G

28 orang

1. Berpikir Lancar Langsung membayangkan

apa yang disampaikan guru

18 16

Mengerjakan tugas tepat waktu 29 25

Mengerti apa yang disampaikan guru 20 13

Mengerjakan tugas lebih cepat dari

teman lainnya

18 16

2. Luwes

Bertanya apa yang kurang dipahami 20 10

Menjawab pertanyaan yang diberikan

guru

15 9

Mengutarakan cara berpikir terhadap

sesuatu

11 7

3. Orisinil

Mendesain presentasi dengan emaze 29 25

Mengerjakan tugas baik secara mandiri

maupun berkelompok

29 25

Memberikan sebuah gagasan baru 0 0

4. Elaboratif Aktif di kelas dan tanggap 17 10

7

Page 16: Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran Emaze Untuk ... · kemampuan berpikir seperti itu diantaranya adalah pembelajaran TIK. Pembelajaran TIK bertujuan untuk mengembangkan kemampuan

menyelesaikan tugas yang diberikan

Kritis terhadap tugas yang diberikan 15 10

Mencari tahu sesuatu yang dianggap

lebih baik

0 0

5. Evaluatif

Pertimbangan terhadap tugas-tugas

yang diberikan

21 11

Memberikan masukan secara pribadi 15 12

Dari hasil observasi diatas, terlihat bahwa dari semua 15 indikator, hanya 13 indikator

yang dikerjakan siswa. Dari keseluruhan siswa yang diobservasi, pada aspek Berpikir Lancar,

sebagian besar siswa langsung membayangkan apa yang dipikirkan guru dengan menyimak

dengan teliti dan bisa mengerjakan presentasi. Pada kelas XI B, aktivitas menurut indikator

mengerjakan tugas tepat waktu ada 29 siswa yang melakukan, pada kelas XI G aktivitas di

indikator yang sama ada 25 siswa yang mengerjakan.

Pada aspek luwes, siswa melakukan aktivitas bertanya apa saja yang dianggap masih

kurang dimengerti. Pada saat guru bertanya, siswa juga mampu menjawab dengan mengutarakan

cara berpikir mereka. Pada kelas XI B, sebagian besar siswa melakukan aktivitas di indikator

bertanya apa yang kurang dipahami, dengan jumlah 20 orang, dan pada kelas XI G tidak

sampai setengah dari jumlah dikelas yaitu 10 siswa yang melakukan pada indikator yang sama.

Pada aspek orisinil, siswa mampu mendesain sebuah presentasi dengan menggunakan

berbagai macam tools yang ada pada Emaze baik dikerjakan secara kelompok maupun individu.

Pada kelas XI B, ada 29 siswa yang melakukan aktivitas dua indikator yaitu mendesain

presentasi dengan emaze dan mengerjakan tugas baik secara mandiri maupun berkelompok, ini

merupakan jumlah tertinggi. Pada XI G berjumlah 25 siswa melakukan aktivitas di dua indicator

yang sama.

Pada aspek elaboratif, siswa aktif selama proses pembelajaran dan bisa menyelesaikan

tugas yang diberikan serta berani mengutarakan apa saja yang dipikirkan. Pada kelas XI B di

indikator aktif di kelas ada17 siswa yang melakukan dan indicator kritis terhadap tugas ada 15

siswa yang melakukan. Sedangkan pada kelas XI G, untuk dua indicator yang sama, masing-

masing ada 10 siswa yang melakukan.

Pada aspek Evaluatif, siswa mengutarakan pertimbangan antara lain : memilih materi

yang akan dibuat pada presentasi, penggunaan laptop dan jadwal mempresentasikan hasil sesuai

dengan kesiapan siswa tersebut. Pada kelas XI B, pada indikator pertimbangan terhadap tugas

dan memberikan masukan secara pribadi masing masing ada 21 siswa dan 11 siswa yang

melakukan. Pada kelas XI G untuk dua indicator yang sama masing masing 15 siswa dan 12

siswa yang melakukan.

Dari hasil observasi tersebut, aspek yang paling banyak dilakukan siswa yaitu pada aspek

berpikir lancar yang mana siswa mengerjakan tepat waktu, pada aspek orisinil yang mana siswa

bisa mengerjakan tugas baik secara mandiri maupun berkelompok serta bisa mendesain

presentasi dengan emaze.

Ada juga aspek yang sama sekali tidak dilaksanakan pada pembelajaran ini, yaitu pada

aspek orisinil yang mana indikatornya memberikan sebuah gagasan baru, kemudian pada aspek

elaboratif yang mana indikatornya mencari tahu sesuatu yang dianggap lebih baik. Pada kelas

XI B dan XI G jumlah siswa yang melakukan masing masing nihil.

Berikut ini adalah tabel hasil angket berpikir kreatif menggunakan penskoran Skala Likert. [16]

Tabel IV

Page 17: Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran Emaze Untuk ... · kemampuan berpikir seperti itu diantaranya adalah pembelajaran TIK. Pembelajaran TIK bertujuan untuk mengembangkan kemampuan

Tabel Hasil Angket Berpikir Kreatif Siswa

Kategori Rentang Skor Jumlah Siswa

Sangat Tinggi 85-100 17

Tinggi 65 - 84 33

Sedang 45 - 64 4

Rendah 25-44 2

Sangat Rendah 0-24 2

TOTAL 58

Pada tabel diatas memperlihatkan hasil angket berpikir kreatif siswa. Jumlah keseluruhan

siswa ada 58. Ada 2 siswa pada kategori sangat rendah, dan 2 siswa yang ada pada kategori

rendah. Pada kategori sedang ada 4 siswa. Selanjutnya ada 33 siswa pada kategori tinggi dan

17 siswa pada kategori sangat tinggi dengan rentang skor 85-100. Berdasarkan tabel diatas, ada

sebagian besar siswa berjumlah 33 orang memiliki kemampuan berpikir kretaif pada kategori

tinggi. Hanya 17 siswa saja yang berada kategori sangat tinggi.

5. Pembahasan

Melihat hasil observasi dan hasil angket, pada hasil angket memang sebagian besar siswa

berada pada kategori tinggi dan hanya sebagian kecil siswa yang berada di kategori sangat

tinggi, tetapi hasil observasi memperlihatkan ada kegiatan di aspek orisinal dan elaborative yang

tidak dilakukan sama sekali. Dari hasil tersebut, maka dapat dikatakan, pemanfaatan media

pembelajaran emaze cukup efektif untuk melatih kemampuan berpikir kreatif. Efektivnya media

ini terlihat dari hasil angket yang menunjukkan sebagian besar siswa pada kategori tinggi.

Namun media ini tidak cukup efektif dalam hal membantu siswa untuk melatih memberikan

gagasan baru dalam aspek orisinal dan aspek elaborative pada indicator mencari tahu sesuatu

yang dianggap lebih baik. Sebab pada hasil observasi terlihat bahwa siswa sama sekali tidak

mengerjakan bagian ini.

Pemanfaatan emaze pada sebagian besar kelas IX B terhitung efektif dalam melatih

kemampuan berpikir kreatif siswa. Hal ini dapat dilihat dari siswa yang aktif di kelas, siswa

yang kritis dan bertanya apa saja yang tidak dimengerti, antusias mengerjakan tugas tepat waktu,

mempertimbangkan tugas tugas yang diberikan sesuai dengan kondisi masing-masing siswa,

aktif dan tanggap dalam memberikan masukan, melatih kemampuan berpikir dengan mendesain

presentasi dan mempresentasikan hasil di depan kelas dengan percaya diri serta memicu berpikir

kreatif dengan menyelesaikan masalah-masalah yang diberikan guru. Hal yang paling disukai

siswa dengan menggunakan emaze yaitu fitur-fitur yang diberikan emaze sangat bervariatif serta

terdapat berbagai animasi baik 2D maupun 3D.

Beberapa materi yang dijelaskan antara lain pengertian emaze, kelebihan dan kekurangan

emaze, fitur-fitur dalam emaze serta cara membuat emaze yang membuat siswa kemudian

menjadi terampil dalam mendesain sebuah presentasi dilihat dari hasil belajar yang

dipresentasikan di depan kelas. Sedangkan di kelas IX G hanya sebagian kecil saja yang

melakukan hal tersebut.

Penelitian ini dikatakan cukup efektif karena hanya sebagian saja tujuan media

pembelajaran dapat diterapkan dalam proses pembelajaran, antara lain : 1) mempermudah proses

belajar dan mengajar, karena siswa lebih mudah mengerti dan membuat siswa semangat mencari

tahu apa saja fungsi dari tools yang ada di emaze. 2) Meningkatkan efisiensi belajar dan

mengajar, karena siswa lebih tanggap dengan internet, jadi pembelajaran lebih menyenangkan. 3)

8

Page 18: Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran Emaze Untuk ... · kemampuan berpikir seperti itu diantaranya adalah pembelajaran TIK. Pembelajaran TIK bertujuan untuk mengembangkan kemampuan

Komponen sumber belajar yang dapat merangsang siswa untuk belajar, karena siswa bisa keluar

dari pembelajaran yang monoton, yang hanya berkutat pada buku-buku pelajaran saja. Siswa

lebih terlihat bersemangat dalam mengakses emaze karena itu sesuatu yang baru buat mereka. 4)

Teknologi pembawa informasi atau pesan instruksional, karena siswa lebih suka segala sesuatu

yang berbau internet, sehingga informasi-informasi cepat diserap oleh mereka.

Berdasarkan uraian dan hasilpengamatan yang sudahdilakukan, dapatdisimpulkan bahwa

penerapanemaze cukup efektif dalam melatih cara berpikir kreatif siswa karena indikator

berpikir kreatif dan tujuan media pembelajaran tercapai tercapai sebagian.

Berdasarkanpenelitianyang sudah dilakukan,pemanfaatan media emazesebagai media

pembelajaran cukup efektif melatih cara berpikir kreatifsiswa.

6. Saran

Adapun saran untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk melihat kemampuan lain

seperti berpikir kritis atau media lain agar pembelajaran lebih kreatif,variatif dan inovatif.

7. Daftar Pustaka

[1] Sudiantini, Dian; Shinta, Nurjanah Dewi. Pengaruh Media Pemebelajaran terhadap kemampuan berpikir kreatif dan penalaran Matematis siswa. JPPM Vol 11 No 1.

[2] Evy Nurvitasari, Henie Poerwandar Asmaningrum. Pemanfaatan Teknologi Informasi

Dan Komunikasi Oleh Guru Dalam Pembelajaran Kimia SMA di Distrik

Merauke. Received: 11nd September 2017; Revised: 12th January 2018;

Accepted: 19th January 2018

[3] FX. Eko Budi Kristanto. Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi

(TIK) KTSP Untuk SMA/MA

[4] Angriani, Gabrielle. (2017). Communications Manager Tetra Pak Indonesia,

Tetra Pak Index 2017 : “The Connected Customer”

[5] Betsy Sparrow, (2011). Internet Membuat Orang Malas Berpikir.

[6] Hadma Yuliani, Mariati, Resa Yulianti, Cici Herianto. (2017). Keterampilan Berpikir Kreatif Pada Siswa Sekolah Menengah Di Palangka Raya Menggunakan

Pendekatan Saintifik

[7]Novera, Alita (2017). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Emaze Terhadap

Hasil Belajar Mata Pelajaran Instalasi Motor Listrik (Studi Eksperimen Siswa

Kelas XI pada SMKN 5 Jakarta. Sarjana Thesis, Universitas Negeri Jakarta.

[8] Tatag Yuli Eko Siswono. (2004). Mendorong Berpikir Kreatif Siswa Melalui Pengajuan Masalah (Problem Posing) FMIPA Unesa Surabaya.

[9] Azhar Arsyad, (2009). Media Pembelajaran. ( Jakarta : PT Grafindo Persada) [10] Zakky. (2018). Pengertian Media Pembelajaran Menurut Para Ahli dan Secara Umum

[11] Rohmawati, Afifatu. (2015). Efektifitas Pembelajaran. PAUD PPs

Universitas Negeri Jakarta Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur

[12] Fitria, Ria. (2014). Perbedaan Mendidik, Mengajar dan Melatih

[13] Santih Anggereni, Khairurradzikin. (2016). Efektifitas Pembelajaran Menggunakan Media

Pembelajaran Macromedia Flash Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep

Fisika Materi Hukum Newton

[14] Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif, Repositori FKIP Universitas Negeri Jambi. [15] Cepi Riyadi. Implementasi Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi

(TIK) Di Sekolah

Page 19: Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran Emaze Untuk ... · kemampuan berpikir seperti itu diantaranya adalah pembelajaran TIK. Pembelajaran TIK bertujuan untuk mengembangkan kemampuan

[16] Budiaji, Weksi. (2013). Skala Pengukuran dan Jumlah Respon Skala Likers. Jurnal Ilmu Pertanian dan Perikanan vol 2 no. 2 hal 127-133

10