edulighmedia juni 2012

24
Pendidikan Bahasa Mandarin di Indonesia: Dimana & Kemana? Guru adalah Teladan SMA Marie Joseph Resensi Film Freedom Writers Tips Mengajar Fisika Guru oh, GURU Profil Sekolah http://edulightmedia.uki.ac.id facebook.com/edulightmedia @edulight_media Juni 2012 TRY OUT MATEMATIKA DAN PEMBAHASAN FUKUZAWA YUKICHI: Guru yang Mencerahkan Negeri Matahari Terbit

Upload: situjuh-nazara

Post on 15-Mar-2016

242 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Edulightmedia adalah majala pendidikan online di http://edulightmedia.uki.ac.id. Edisi Juni 2012 bertema GURU.

TRANSCRIPT

Page 1: Edulighmedia Juni 2012

Pendidikan Bahasa Mandarin di Indonesia:Dimana & Kemana?

Guru adalah Teladan

SMA Marie Joseph

Resensi Film

Freedom Writers

Tips Mengajar Fisika

Guru oh,

GURU

Profil Sekolah

http://edulightmedia.uki.ac.id facebook.com/edulightmedia @edulight_media

Juni 2012

TRY OUT MATEMATIKADAN PEMBAHASAN

FUKUZAWA YUKICHI:Guru yang Mencerahkan Negeri Matahari Terbit

Page 2: Edulighmedia Juni 2012

majalah edukasi online

Penanggungjawab Dekan FKIP UKI

Pembina Sekretaris FKIP

Pimpinan Redaksi Situjuh Nazara

Redaktur PelaksanaGita Ria Marissa

EditorParlin PardedeHendrikus Male

ReporterBerthon SilitongaHengky Franklin GultomHeilinda Esther Feddy ElyezerPringgo Willy P.

edu medialight

Diterbitkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Kristen Indonesia

Pendidikan Bahasa Mandarin di Indonesia: Dimana & Kemana?

Thank God,I’m Indonesian

Guru adalah Teladan

Bekerja Keras

Resensi Film

Freedom Writers

Tips Mengajar Fisika

DO WHAT YOU LOVE, LOVE WHAT YOU DO

Guru oh, GURU

crossword puzzle

SMA Marie JosephProfil Sekolah

1

2

3

4

5

6

7

9

11

Try Out

Matematika

12

& Pembahasan13

Daftar Isi

FUKUZAWA YUKICHI:Guru yang Mencerahkan Negeri Matahari Terbit

18

Page 3: Edulighmedia Juni 2012

Demikianlah tema Seminar Kerohanian siswa/i SMA/SMK, Guru, Mahasiswa, Pemuda/i dan Umum yang dilaksanakan pada Jumat 15 Juni 2012, oleh Senat Mahasiswa FKIP UKI.

Seminar ini membahas budaya Indonesia, dulu dan sekarang, dan bagaimana sikap orang percaya terhadap budaya tersebut.

Acara ini diwarnai dengan kecintaan terhadap budaya Indonesia, dimana panitia membukanya dengan 6 orang Paskibraka membawa Bendera Merah Putih. Masing-masing panitia juga mengenakan pakaian adat mereka.

Setelah Dr. E. Handayani Tyas, M.Pd., dekan FKIP UKI, membuka acara ini, Prof. W,B.P. Simanjuntak, M.Ed., Ph.D., Pembantu Rektor UKI bidang Akademik, menyampaikan sambutan yang mengatakan bahwa seminar kerohanian bertema budaya Indonesia adalah tema yang sangat menarik, karena dalam kehidupan sebagai orang Kristen, budaya Indonesia yang beranekaragam harus dipertahankan dan dikembangkan dalam kehidupan sebagai bangsa Indonesia.

Thank God,I’m Indonesian

Pdt. Orwel S. Gulo, M.Th., pembicara pada sesi pertama menyampaikan topik “Traditional dan Modern Culture”. beliau mengatakan bahwa ada 3 sikap orang percaya terhadap budaya tradisional yaitu diterima, ditolak, dan dimodifikasi. Diterima apabila tidak bertentangan dengan Injil, seperti budaya

gotong royong, sikap santun kepada orang tua, dan saling menghormati; ditolak apabila bertentangan dengan Injil, seperti berbicara atau berdoa kepada orang mati atau nenek moyang; dan dimodifikasi dengan cara kulitnya dipertahankan sementara isinya diubah, seperti acara memberkarti yang mana dulu menyebutkan nama-nama nenek moyang, diubah dengan cara memberkati atas nama Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus.

Bayu Risa, artis rohani, sebagai guest star, melantunkan lagu-lagu rohani, dan sekaligus menyampaikan kesaksian bagaimana dia mengalami kehadiran dan mujizat Tuhan. “Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan”, katanya.

Sesi kedua disampaikan oleh Stephen Gunawan dengan topik “Mencintai Indonesiaku”. Beliau menyampaikan bahwa di tengah kemelutan zaman, kita mempunyai peran di dalam menciptakan kebudayaan yang baik dan memuliakan Tuhan. Dimulai dari hal-hal yang kecil, dari diri sendiri, menjadi teladan yang menjadi hati nurani bagi masyarakat dengan jabatan apapun sekarang atau nanti maka Indonesia mempunyai masa depan yang cerah.

1

berita

Page 4: Edulighmedia Juni 2012

Di era global sekarang ini tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Republik Rakyat China (RRC) telah menjadi kekuatan ekonomi baru di dunia. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan bahasa Mandarin berkembang pesat, baik dalam komunikasi sehari-hari maupun dalam dunia bisnis, sehingga bahasa Mandarin diprediksi dapat menjadi bahasa Internasional ke II. Di Indonesia, Depdiknas telah memasukkan Bahasa Mandarin sebagai salah satu matapelajaran pilihan bahasa asing sejak tahun 2002.

Pendidikan Bahasa Mandarin di Indonesia:Dimana & Kemana?A. Soegihartono, SE., MM.

Sejak saat itu, banyak sekolah-sekolah negeri maupun swasta yang sudah mengimplementasikan bahasa Mandarin ke dalam kurikulum sekolah. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan lulusan yang memiliki kemampuan berbahasa asing dan siap bekerja di dunia kerja. Dengan melihat perkembangan dan pertumbuhan investasi bisnis China di Indonesia, diharapkan para lulusan dapat menyambut perkembangan bisnis itu.

Seiring dengan pesatnya perkembangan bahasa Mandarin di Indonesia, maka banyak dibutuhkan tenaga guru/pendidik/instruktur bahasa Mandarin yang memiliki kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan daerah masing-masing. Sebagai contoh, daerah Kalimantan Barat sangat berpotensi untuk pengembangan pend i d i k an bahas a M andar i n , nam un tenaga guru/pendidik/instruktur bahasa Mandarin di daerah tersebut masih sangat terbatas.

Masalah lain yang dihadapi adalah guru-guru bahasa Mandarin yang ada pada saat ini sudah berusia sepuh, rata-rata berumur di atas 55 tahun. Ditambah lagi, dalam pengajaran Bahasa Mandarin, mereka mungkin tidak menggunakan metodologi pengajaran dan pembelajaran yang tepat, karena memang mereka tidak memiliki pendidikan formal seperti pendidikan yang terdapat di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) melainkan mereka hanya menguasai bahasa Mandarin secara otodidak.

Disamping masalah-masalah yang telah disebutkan diatas, hal lain mengenai perkembangan bahasa Mandarin yang ada di Indonesia adalah kelompok etnis Tionghoa sendiri kurang berminat untuk belajar bahasa Mandarin karena bahasa tersebut dianggap masih sukar untuk dipelajar i dan mereka t idak sungguh-sungguh mempelajarinya namun hanya sebagai persyaratan akademik saja.

Oleh karena itu, untuk mengatasi persoalan tersebut, sejak tahun 2003, Universitas Kristen Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan membuka dan menawarkan Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin kepada lulusan SMA/SMK yang berminat menjadi pendidik atau pengajar Bahasa Mandarin dengan harapan bahwa para lulusan nantinya dapat bersaing di dunia kerja baik sebagai pendidik atau prakstisi dan akademisi yang lebih berkualitas.

Sejak tahun 2004, UKI melakukan kerja sama dengan Fujian Normal University (FNU), China, untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi mahasiswa dalam penguasaan bahasa Mandarin dan dalam metode pengajaran dan pembelajaran. Kerja sama yang dilakukan adalah FKIP UKI

2

gagasan

Page 5: Edulighmedia Juni 2012

menyelenggarakan program bahasa mandarin dengan program dual degree yang berlangsung 2 tahun (tahun pertama dan ke dua) belajar di UKI dan 1 tahun ( tahun ketiga) belajar di FNU China. Dan tahun ke empat kembali ke UKI untuk me-nyelesaikan kuliah kependidikannya serta menyelesaikan skripsi. Untuk setiap lulusannya akan memperoleh 2 gelar, yaitu : S.Pd. yang dikeluarkan oleh UKI dan gelar B.A. yang dikeluarkan oleh FNU China.

Setelah mengantongi 2 gelar tersebut di atas apabila mahasiswa masih mau melanjutkan lagi ke jenjang yang lebih tinggi masih dimungkinkan. Dan bahkan bisa mendapatkan beasiswa gratis selama belajar apabila memenuhi ketentuan persyaratan yang ditentukan. Sampai saat ini Program Pendidikan Bahasa Mandarin di FKIP UKI telah mengirimkan 6 angkatan mahasiswa nya untuk belajar di FNU, Fujian. Bagi mereka yang diberangkatkan tentunya sudah melalui seleksi – seleksi yang diselenggarakan oleh UKI dan pihak FNU.

Di FNU mahasiswa akan belajar selama 1 tahun dan selama di FNU China, mahasiswa akan mendapatan fasilitas beasiswa dari Pemerintah Rakyat China berupa: uang kuliah, uang buku pelajaran, dan uang pemondokan/ asrama secara gratis.

Selama di FNU mahasiswa UKI akan diberikan praktek mengajar langsung pada sekolah dasar dan menengah di Lab. School FNU.

Mengapa FKIP UKI membuat program dual degree ini untuk program bahasa mandarinnya? Ini dikarenakan UKI ingin menciptakan lulusan yang handal dan memiliki lulusan mahasiswa yang berkualitas serta bermutu.

UKI juga mengharapkan kwalitas lulusannya dapat dipercaya oleh masyarakat, serta dapat memperoleh pekerjaan dengan mudah.

Saat ini mahasiswa bahasa mandarin dari FKIP UKI yang belum lulus kuliah saja sudah banyak menawari pekerjaan, bahkan masih kuliah belum lulus banyak yang menjalani perkuliahan sambil bekerja menjadi tenaga di perusahaan maupun di dunia pendidikan.

Dengan demikian sebenarnya FKIP UKI telah membuat program yang sangat bagus sekali dan program tersebut sebenarnya dapat membantu pemerintah dalam penyediaan tenaga guru/pendidik/instruktur bahasa Mandarin yang memiliki kualifikasi dengan kompetensi sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan.

Guru adalah TeladanFeddyance Elyezer Boymau LiunomeMahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa InggrisFKIP UKI

Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang artinya guru merupakan sosok pahlawan tanpa tanda-tanda penghormatan dan penghargaan. Guru sangat berkontribusi besar dalam perkembangan dan kemajuan suatu bangsa dimana orang-orang besar dihasilkan melalui guru tetapi guru bukanlah orang besar. Guru merupakan unsur terpenting dalam dunia pendidikan, dan guru yang berkualitas menopang lahirnya pendidikan yang bermutu. Oleh karena itu, guru yang berkualitas merupakan aset terbesar dan paling bernilai bagi suatu bangsa.

Menjadi guru bukannya menjadi politisi untuk pandai membangun janji atau pelawak yang dituntut untuk pandai menbuat para audiensnya tertawa. Menjadi guru berarti menjadi “pelita dan oasis” yang menerangi kegelapan berpikir dan memuaskan dahaga keinginan-tahuan peserta didik. Menjadi guru tidak dapat dilakukan dengan asal-asalan. Tugas seorang guru bukan sekedar melakukan pembelajaran dengan setumpuk teori dan doktrin tetapi juga memberikan pembelajaran yang dapat merangsang kreativitas dan potensi anak didik sesuai dengan kapasitas. Tetapi diatas semuanya itu, tugas yang paling utama dari seorang guru adalah mendidik, yang artinya guru tidak hanya membagikan ilmu kepada muridnya (knowledge) tetapi mendidik para siswanya dalam hal bersikap dan bertindak (attitude). Menjadi guru juga bukan berarti menjadi dewa dan orang yang selalu benar sehingga tidak mau menerima segala kritikan.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Munif Chatib bahwa guru yang berkualitas adalah guru yang tidak pernah berhenti belajar. Bagaimana mungkin seorang guru mengajar sedangkan dia tidak pernah mau belajar? Oleh karena itu, guru yang berkualitas adalah guru yang selalu memperlengkapi dirinya dengan tidak pernah berhenti belajar. Salah satu indikator dari guru pembelajar adalah guru yang selalu siap untuk dikritik, sekalipun oleh para peserta didiknya sendiri.

Dari semua penjelasan-penjelasan diatas, mengenai ciri-ciri seorang guru yang berkualitas masih terdapat satu hal yang tidak boleh ditinggalkan dan dilupakan. Hal tersebut ialah bahwa seorang guru yang berkualitas harus menjadi teladan dan contoh yang dapat diteladani oleh para peserta didiknya. Para peserta didik sebenarnya merupakan sebuah cermin bagi para guru disaat menyampaikan pelajaran dan bertingkah laku.

Guru dapat menilai diri mereka sendiri melalui p roses pembela ja ran dengan memperhat ikan perkembangan para peserta didiknya. Guru yang berkualitas pasti akan didasari oleh tingkah laku yang baik pula. Dalam hal ini, secara tidak langsung guru mentransfer hal-hal yang baik kepada para peserta didik dengan menjadi teladan bagi mereka sehingga mereka melihat dan melakukan teladan-teladan yang dilakukan oleh gurunya

3

gagasan

Page 6: Edulighmedia Juni 2012

Ueeenaaak buanget, siapa saja pasti mau, lalu ............ bagaimana dengan kamu???

Ayolah simak kiat-kiatnya berikut ini:

Kerja keras saja belum cukup, maka harus diikuti dengan kerja cerdas. Manusia memiliki 2 (dua) O, nomor 1 adalah Otak dan nomor 2 adalah Otot. Keduanya harus diasah atau dilatih secara terus-menerus sehingga menjadi kekuatan yang luar biasa dan mampu memenangkan kehidupan.

Di dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang sehat (mensana in corpore sano). Kalau manusia hanya mengandalkan otot, maka suatu ketika otot akan menurun dan orang menjadi loyo karena usia, kesehatan, dll., maka baik otot maupun otak keduanya harus berjalan selaras atau seimbang dan bersinergi. Jadilah pekerja tangguh, pantang menyerah (never ever give up) dalam situasi bagaimanapun.

Ingin cepat kaya? Boleh, tapi jangan menghalalkan segala cara. Oleh karena itu coba pelajarilah model kerja atau kiat-kiat kerja menurut Salomo: “Dengarkanlah nasehat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak dimasa depan.” (Amsal 19:20)

Banyak pilihan usaha dalam kehidupan, tetapi tidak banyak orang yang berhasil melakukannya. Sem ua i tu te rgantung pada kem am puan mengaktualisasikan kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual, serta skill. Keberhasilan dalam berusaha didasarkan pada penguatan kemampuan kewirausahaan, keterampi lan manajemen, dan pemanfaatan peluang usaha yang ada.

Keberhasilan berwirausaha juga sangat ditentukan oleh kemampuan kepemimpinan (leadership) karena seorang leader sangat terkait dengan keberanian, ketegasan, kepribadian, dan kemampuan mengambil keputusan. Dengan begitu, keberhasilan berwirausaha ditentukan oleh ketepatan mengambil keputusan atas setiap peluang yang ada.

Bekerja Keras

Entrepreneur adalah orang yang bisa melihat dan menangkap peluang bisnis, plus faktor genetik. Entrepreneurship bisa dipelajari melalui sistem manajemen stratejik, karena untuk menjadi entrepreneur juga perlu memiliki managerial skill. Untuk bisa menjadi leader yang handal, orang harus membangun learning culture dan self transformation. Sebagimana kita ketahui bahwa 4 kunci faktor sukses adalah (1) profesional; (2) partner; (3) keuangan; (4) manajemen, ditambah dengan perlunya kecerdasan intuitif.

Berdasarkan teori psikologi dari David C Mc Clelland, pada dasarnya manusia memiliki sifat kebutuhan dasar untuk berprestasi (need of achievement), kebutuhan untuk berkuasa (need of power), dan kebutuhan untuk bekerja sama atau bermitra dengan orang lain (need of affiliation). Bangun kepercayaan diri, kembangkan kreativitas, dan perkuat kerjasama dengan banyak pihak yang dapat mendukung keberhasilan usaha yang dilakukan. Selain itu, optimislah untuk berhasil, yakinlah bahwa setiap kesulitan pasti ada jalan keluarnya.

Selain hal-hal yang sudah penulis sebutkan di atas, selalulah berpikiran positif (Positive Mental Attitude); peka terhadap peluang yang ada di lingkungan, karena setiap kesempatan pasti ada peluang dan berpikir bagaimana peluang tersebut menghasilkan uang; memiliki perencanaan usaha yang baik, sebagai landasan untuk mengendalikan dan mengembangkan usaha.; menjaga hati untuk tetap ulet (Adversity Quotient) dan tabah dalam menghadapi berbagai kondisi; terus membangun jaringan kerja (networking), untuk mendapatkan informasi bisnis, tukar pengalaman, dan mengatasi masalah melalui kemitraan; menjadi manusia pembelajar seumur hidup (lifelong learning), untuk selalu mencari informasi dan melakukan komunikasi usaha; dan pandailah bersyukur atas semua karunia Tuhan.

Ya semakin kita mensyukuri , semakin bertambah-tambah berkat yang Tuhan berikan, percayalah!!!

Dr. E. Handayani Tyas, M.Pd.Dekan FKIP UKI

Pada umumnya kita ingin keadaan seperti ini:

?Kecil ..................... manja-manja!?Remaja ................. hura-hura!?Dewasa ................. kaya raya!?Tua ....................... sejahtera!

4

gagasan

Page 7: Edulighmedia Juni 2012

Berdiri sejak 10 Januari 2004, Sekolah Marie Joseph yang berawal dari kelompok bermain dan Taman kanak-kanak, dengan empat tenaga pengajar yang merupakan suster-suster dari Kongregasi Fransiskanes Sambas (KFS) kini telah berkembang hingga tingkat Sekolah Menengah Atas. SMA Marie Joseph dimulai sejak tahun ajaran 2006, dengan VISI “Menjadi sekolah yang terbaik dan unggul yang diakui dan dikenal dari para lulusannya”, SMA Marie Joseph mengedepankan nilai-nilai 5S (salam, sapa, senyum, sopan, dan santun) untuk setiap tenaga pendidik dan untuk para peserta didik, dengan harapan kelak setiap siswa yang telah lulus dan melanjutkan jenjang pendidikan berikutnya dapat tetap menjaga dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan mereka, baik di dalam keluarga maupun masyarakat. Para siswa juga tidak hanya Cerdas, Kreatif, Mandiri, Beriman tetapi juga Berbudi Luhur, berkenaan dengan Tujuan dan Motto dari sekolah Marie Joseph.

“SMA Marie Joseph terdiri dari 11 kelas. Jumlah keseluruhan siswanya berjumlah 228 orang dengan maksimal tiap kelasnya terdiri dari 25 orang”. Demikian disampaikan oleh Sr. Jeanne Marie, KFS, M.Pd yang adalah kepala sekolah SMA Marie Joseph.

Informasi lain yang di dapat oleh Edulight adalah SMA Marie Joseph mencapai tingkat kelulusan 100% tahun ini dimana dari satu kelas IPA dan tiga kelas IPS yang terdiri dari 76 siswa, semuanya dinyatakan lulus. Hal ini membuat para guru dan khususnya kepala sekolah SMA Marie Joseph merasa bangga dan bersyukur. Pencapaian ini tentunya meningkatkan rasa kepercayaan masyarakat, khususnya dari para orang tua siswa SMA Marie Joseph.

Sarana prasarana yang ada di SMA Marie Joseph yang mendukung kreativitas, keterampilan dan kenyamanan siswa-siswanya dalam belajar serta dalam mengembangkan diri. Fasilitas yang ada berupa ruang seni, ruang studio musik, ruang tata boga, ruang OSIS, ruang BK (bimbingan konseling), laboratorium komputer, laboratorium bahasa, laboratorium biologi, laboratorium kimia, lapangan olahraga, perpustakaan yang dilengkapi dengan koneksi internet, kantin, ruang kelas yang dilengkapi LCD, camera CCTV dan AC, serta bus sekolah untuk memperlancar kegiatan siswa di luar sekolah.

Marie JosephKegiatan-kegiatan ekstrakurikulum untuk

meningkatkan kreativitas para siswa yang ada di SMA Marie Joseph juga sangat bervariasi: Marching Band, Kimia Club, Fisika Club, Paduan Suara, Debat Bahasa Indonesia, Futsal, Basket, Karate, Math Club, English Club, Computer Club, Modern Dance, Teater dan Band. Kegiatan- kegiatan rutin yang dilakukan oleh Study SMA Marie Joseph adalah Wisata (Siswa dan siswi kelas X), Retreat (Siswa dan Siswi kelas XII), Rekoleksi dan Live In (Siswa dan Siswi Kelas XI).

Jika pembaca edulight ingin mendaftar atau mau tahu informasi lebih lanjut, silahkan datang ke langsung ke SMA Marie Joseph yang berada di Jl. Puspa Gading I Blok H2 No.2-10, Pondok Gading Utama/The Gading Residence, Kelapa Gading – Jakarta 14250. Tlpn. 4587-6292, Fax. 4587-6295, atau kunjungi www.mariejoseph.sch.id. (FL)

Profil SMA

5

profil sekolah

Page 8: Edulighmedia Juni 2012

Kali ini Edulight akan membahas sebuah film keren yang recommended banget buat kita orang-orang muda, khususnya guru-guru muda. Freedom writers (2007) merupakan film yang diangkat dari kisah nyata kehidupan seorang guru di Long Beach, California, Erin Gruwell (diperankan oleh Hillary Swank). Erin berprofesi sebagai guru bahasa Inggris ketika isu rasisme di Amerika begitu hegemoni. Ia memasuki dunia pendidikan yang rasis setelah dua tahun keributan L.A menjadi pembicaraan hangat di masyarakat. Dengan penuh harapan, Erin mengajar bahasa Inggris di kelas 203, di mana terdapat beragam gank ras yang selalu mengelompok, seperti ras kamboja, kulit hitam, Hispanic, dan seorang kulit putih.

Pada awal kedatangan Erin, para murid sama sekali tidak tertarik dengan kehadirannya. Mereka sangat sentimen terhadap orang berkulit putih. Mereka menganggap bahwa Erin tidak mengerti apapun tentang kehidupan mereka yang keras, kehidupan yang selalu berada di bawah bayang-bayang perang dan kekerasan. Bagi mereka, kehidupan adalah bagaimana caranya mereka ”selamat” dari kekerasan, hingga penembakan yang mengatasnamakan “ras”.

Banyak tantangan yang harus dihadapi oleh Erin, baik dari pihak sekolah yang rasis, hingga pihak suami dan ayahnya. Diskriminasi yang dilakukan oleh pihak sekolah, seperti pemisahan kelas, serta perbedaan fasilitas yang kentara antara ras kulit putih dan ras di luar itu membuat Erin miris. Anak-anak didik Erin adalah anak-anak yang selalu berada di bawah bayang-bayang perang dan berasal dari keluarga yang kacau balau. Agar diterima oleh anak-anak didiknya, Erin mencari cara untuk melakukan pendekatan dan metode pengajaran yang tepat, yaitu dengan memberikan buku jurnal kepada setiap anak. Dengan diberikannya buku jurnal, mereka merasa bisa menumpahkan emosi mereka dan bercerita tentang latar belakang keluarganya yang penuh lika-liku.

Namun, sejak Erin disibukkan dengan pendekatan terhadap anak-anak didiknya dan bekerja paruh waktu, timbul masalah baru, ia diceraikan oleh suaminya. Ternyata, pola pikir suami Erin masih seperti orang kebanyakan, cenderung rasis. Di bagian ini, kita bisa melihat kondisi yang paradoks.

Resensi Film

Freedom WritersDi satu sisi, Erin ingin mengubah pandangan orang-orang di luar kulit putih tentang rasisme, namun di sisi lain, suaminya sendiri belum bisa berpikiran seperti itu. Bahkan, begitu mudahnya perceraian diajukan oleh sang suami.Hingga pada akhirnya, ayahnya yang semula tidak mendukung, bahkan memandang rendah profesi 'guru', berbalik mendukung pekerjaan Erin.

Erin paham dengan kondisi anak-anak didiknya yang selalu berkelompok dengan ras mereka masing-masing. Akhirnya, ia menemukan cara untuk “menjangkau” kehidupan mereka dengan memberikan mereka buku, dan meminta mereka mengisinya dengan jurnal harian. Bahkan, ketika sekolah mendiskriminasikan fasilitas buku, Erin memberikan buku baru tentang kehidupan gank yang lekat dengan keseharian mereka. Sejak membaca jurnal harian yang bercerita tentang kehidupan mereka yang keras, Erin semakin bersemangat untuk mengubah kehidupan anak-anak didiknya, serta menghapus batas tak terlihat yang secara kultur memisahkan mereka dengan cara-cara yang mengagumkan.

Dalam film ini juga kita bisa melihat bagaimana usaha Erin mendatangkan seorang wanita penolong Anne Frank, anak Yahudi yang hidup pada zaman Hitler dan holocaust-nya. Ia mendatangkan wanita ini untuk berbagi cerita kepada anak-anak didiknya tentang sebuah “bencana” yang terjadi karena rasisme, serta usaha-usaha Erin lainnya yang mendapat tantangan dari pihak-pihak sekolah.

Akhirnya, keteguhan Erin dalam mendidik mereka berbuah hasil. Anak-anak tersebut, yang semula benci satu sama lain karena perbedaan ras, akhirnya menjadi berteman dan mendobrak sekat-sekat ras di antara mereka. Ia juga mengajarkan arti kejujuran lewat kasus penembakan yang menimpa seorang kawan anak didiknya.

Kini, berdasarkan kisah nyata, Erin diangkat menjadi dosen di California University berkat dedikasinya yang tinggi sebagai pendidik. Dari film ini, kita diajarkan untuk tidak mengutamakan ras melainkan kesatuan. Selamat menonton, Edulighters.

6

movie

Page 9: Edulighmedia Juni 2012

Sebagai guru, saya pun merasakan “menjadi musuh siswa”. Setiap kali keluar dari kelas, yang ada hanya keluhan, stress, putus asa, dan tidak ingin mengajar lagi alias pensiun dini. Sudah 10 tahun saya mengajar dan berkali-kali harus mencoba berbagai trik, hingga akhirnya saya menemukan trik-trik sederhana mengajar pelajaran Fisika dan membuat situasi mengajar menjadi berbalik 180°.

Sebelum membahas trik-trik tersebut, terlebih dahulu Anda harus mengerti bahwa sebenarnya mereka tidak membenci Anda. Hanya saja mind set “Fisika itu susah dan membosankan” telah terbentuk di lingkungan sekolah dan keluarga, atau mungkin pengalaman mereka di kelas sebelumnya. Karena itu, yang harus dilakukan pertama kali adalah ubah cara pandang mereka tentang pelajaran Fisika.

Langkah selanjutnya adalah:

1. Katakanlah kata-kata positif (say to them positive words) dan jangan pernah mengatakan kata-kata negatif (negative words)pada siswa-siswi.

Ini menjadi warning bagi kita sebagai guru, baik calon, pemula ataupun yang sudah lama mengajar. Mengapa ini menjadi langkah penting? Sebab sekali Anda mengatakan hal yang negatif, siswa-siswi akan menanamkan itu pada diri mereka sebagai siswa-siswi yang tidak mampu. Hal ini akan semakin “melegalkan” anggapan, “pelajaran Fisika itu memang rumit”. Akibatnya, sisiwa-siswi pesimis dan Anda sebagai guru pun stress dan bisa saja menggiring Anda pada anggapan “yang penting menyampaikan materi. Mengerti atau tidak itu urusan nomor dua”. Ini juga akan semakin melegalkan filosofi “transfer knowledge”.

Sebaliknya, jika Anda mengucapkan kata-kata positif pada mereka meskipun terdengar sederhana sekali tindakan Anda namun akan menjadi seperti “mesin turbo” bagi mereka yang akan membuat mereka berlari kencang. Jika kondisi ini dapat tercapai, seisi kelas akan merasa bahagia, sehingga “kelasmu adalah surgamu”. Dan keberhasilan Anda adalah keberhasilan bersama dan keberhasilan berlipat tiga. Ya, Anda diterima sebagai guru yang disukai, pelajaran Fisika disukai dan terpenting dari semua keberhasilan adalah keberhasilan secara personality. Maksudnya adalah kebiasaan mengatakan kata-kata positif menjadi habit bagi siswa-siswi, tidak hanya dalam pelajaran Fisika melainkan dalam kehidupan sehari-hari.

Tips Mengajar Fisika

2. Menjadi Pribadi yang Komunikatif

Semua orang mengetahui dan mengakui bahwa komunikasi memegang peran penting dalam keberhasilan. Hanya bagaimana mengimplementasikan dalam konteks teknis keseharian, ternyata membutuhkan perhatian dan komitmen. Hal ini biasa disebut keahlian berkomunikasi. Dalam konteks ini, benar bahwa siswa-siswi Anda (SMP/SMA) masih berada dalam masa transisi (peralihan dari anak-anak ke remaja) namun tidak berarti bahwa Anda harus memandang mereka sebagai pribadi-pribadi yang “tidak bisa diajak berkomunikasi” seputar proses belajar mereka atau tentang keputusan dan kebijakan Anda tentang mereka. Misalnya (ini yang dilakukan penulis) ada tiga kali test dan ternyata siswa X memperoleh nilai yang tidak sesuai standart untuk ketiga test tersebut. Dengan alasan tertentu, hanya dimungkinkan untuk mengadakan perbaikan pada test ketiga saja. Keputusan yang diambil ini harus dikomunikasikan terlebih dahulu, sehingga mereka mengerti. Hal ini untuk mencegah kekecewaan siswa-siswi.

3. Menjelaskan materi dengan singkat

Tujuan menjelaskan materi dengan singkat adalah untuk menghindari kejenuhan pada siswa-siswi, sekalipun Anda menggunakan alat peraga. Sedangkan untuk penjelasan lebih detail Anda dapat menggunakan soal-soal latihan. Pilihlah soal-soal sedemikian rupa sehingga mereka akan mengerti materi yang telah Anda sampaikan sebelumnya secara bertahap, dan soal-soal dapat dikembangkan dari waktu ke waktu sehingga mereka dapat mengerti lebih dalam lagi. Namun, hentikan pemberian variasi soal lebih lanjut ketika siswa-siswi sudah tidak mampu. Dengan demikian, secara tidak langsung mereka akan mengerti suatu materi dengan sendirinya tanpa Anda perlu menjelaskan panjang lebar. Namun perlu diketahui, jika Anda ingin menjelaskan materi dengan singkat maka Anda harus menguasai materi dengan baik.

4. Nilai adalah penyemangat ampuh

Jika seorang siswa atau siswi mendapat nilai yang baik, hampir dapat dipastikan dia akan “jatuh cinta” dengan pelajaran tersebut. Berdasarkan pada fakta ini, disarankan untuk membiarkan siswa-siswi senang dan bangga dengan nilai-nilai mereka.

Vivi Julian, M.Si Kaprodi FISIKA FKIP UKI

Bagi banyak siswa, pelajaran Fisika merupakan pelajaran yang rumit, yang pada akhirnya membuat begitu banyak siswa takut. Jika bagi para murid, pelajaran Fisika rumit dan penuh tantangan maka bagi para guru tidak mudah juga untuk menemukan cara yang tepat dan jitu untuk mengubah image “rumit” yang melekat pada ilmu fisika menjadi ilmu yang disukai siswa dan menyenangkan. Bagi para calon guru, guru pemula atau bahkan mungkin saja bagi para guru Fisika yang sudah bertahun-tahun mengampu pelajaran ini, permasalahan metode tidak hanya menjadi satu-satunya masalah yang dihadapi guru.

Masalah lain yang muncul adalah siswa akan antipati atau tidak suka dengan guru Fisika. Padahal sebetulnya tidak ada hubungan antara pelajaran Fisika dan Anda sebagai guru Fisika. Faktanya, kebanyakan siswa-siswi akan “membenci” Anda tanpa sebab hanya karena Anda seorang guru Fisika dan situasi itu bagai di 'neraka' setiap kali harus mengajar

7

tips

Page 10: Edulighmedia Juni 2012

Namun di sisi yang lain, Anda harus bijaksana dalam memberikan ni lai , jangan membiarkan mereka mendapatkan nilai yang baik namun sebenarnya mereka tidak mengerti materi dengan baik.

Izinkan saya menceritakan salah satu pengalaman saya mengenai hal ini, pada suatu keadaan tertentu, terkadang saya merasa perlu memberikan poin-poin yang berfungsi untuk menambah nilai ulangan mereka. Salah satu cara untuk memperoleh point tersebut adalah sebagai berikut: satu soal diberikan dan membiarkan mereka mengerjakannya dengan diizinkan membuka catatan mereka, namun tidak boleh bekerja sama dengan teman-temannya. Hal ini bertujuan agar mereka mengecek diri mereka sendiri apakah mereka sudah mempunyai catatan yang lengkap dan mengerti dengan catatan mereka. Kemudian, setelah waktu tertentu, hasil kerja siswa-siswi dikumpulkan dan langsung diberikan poin. Begitu seterusnya dengan memvariasikan soal mulai dari yang dasar dan terkadang dapat pula disisipkan soal-soal “sulit atau menantang” (soal-soal “menantang” tidak perlu menjadi fokus, karena tujuan belajar di kelas bukan untuk mencetak siswa-siswi yang ahli, namun siswa-siswi yang paham dan tertarik pada materi).

Selain itu, dapat juga divariasikan dengan mengerjakan soal dengan catatan tertutup, ini untuk melatih mereka dalam kondisi test. Dengan demikian siswa-siswi akan mendapatkan dua manfaat sekaligus, yaitu nilai tes baik dan penguasaan materi pun baik.

5. Pastikan kelas selalu berada di bawah kendalimu

Penting sekali menjaga kondusifitas kelas. Mungkin saja sebagian kelas mempunyai siswa-siswi yang super aktif, tetapi sebagian kelas lainnya super pasif. Hindari keduanya!. Hal ini untuk menjaga komunikasi tetap terjaga dengan baik. Agar kelas tetap dalam keadaan kondusif, maka Anda harus bersikap tegas, misalkan: ada seorang siswa yang terus-menerus berbicara dengan temannya selama pelajaran berlangsung, maka Anda harus menegurnya dan jika tidak diindahkan, maka dengan tegas Anda harus mengeluarkannya. Namun di sisi lain Anda harus bersikap bersahabat dan menjadi pribadi yang menyenangkan buat mereka.

Jadi dapat disimpulkan bahwa selama kegiatan belajar-mengajar berlangsung, suasana kelas harus tetap nyaman bagi siswa-siswi dan Anda, namun sekaligus harus tetap dalam keadaan yang kondusif.

Dari penjelasan di atas keberhasilan dalam mengajar terletak pada guru, baik sikap maupun kemampuan penguasaan materi. Apabila dapat dikombinasikan dengan baik, dapat dipastikan Anda dan siswa-siswi Anda akan berhasil.

8

Page 11: Edulighmedia Juni 2012

Bulan ini Edulight mewawancarai seorang siswi berprestasi, Rosalina Sinaga, yang bersekolah di SMA PLUS PGRI Cibinong , kelas XI . Ocha, begitu akrab dipanggil oleh teman-temannya, akan berbagi tips dalam belajar, juga pengalaman-pengalamannya yang membawa nilai-nilainya naik. Check it out…

Sebenarnya semester satu saya ada di peringkat dua puluh empat, tapi dari semester 2 saya terus ada di peringkat satu. Hehe…

Yah, sebenarnya di semester satu saya masih berusaha untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan saya yang baru, dan dengan pelajaran-pelajaran baru. Kehidupan saya juga masih sama dengan ketika saya masih SMP. Saya selalu masuk peringkat lima, tapi masih terlalu banyak bermain dan masih menyontek dan memberikan contekan. Ketika saya tahu kalau saya ada di peringkat dua puluh empat, saya sedih sekali. Saya melihat teman-teman saya di peringkat atas dan berkata pada diri saya 'kalau mereka bisa, kenapa gue ga bisa?' Maka, saya mulai menetapkan komitmen yang baru. Saya mengubah pola pikir dan cara saya dalam belajar. Saya juga tidak mau lagi 'menyontek dan dicontek'. Ternyata, komitmen saya itu membawa saya 'naik'.

Ya, karena Tuhan si. Tuhan kan bilang apa pun yang kamu lakukan, perbuatlah itu seperti untuk Tuhan. Kalau saya menyenangkan hati Tuhan, sudah pasti akan menyenangkan hati orangtua saya juga. Karena Tuhan dan orang tua saya sudah memberi yang terbaik buat saya, jadi saya juga harus melakukan yang terbaik untuk mereka.

Do what you love, love what you do. Artinya cintailah apapun yang kamu lakukan, maka kamu akan memberi dan mendapat yang paling baik juga. Karena kalau kita melakukan sesuatu yang kita tidak sukai, pasti hasilnya akan ga baik. That's why nilai-nilai saya naik, karena saya mulai menyukai pelajaran-pelajaran yang dulunya saya pikir sangat sulit.

Ok Cha, sekarang kamu kan di semester empat ya. Ceritain dong progres studi kamu dari semester satu.

Bagaimana bisa peringkat kamu melonjak seperti itu, Cha?

Waw, semester berikutnya pun nilai kamu naik lagi. Apa si yang memicu kamu untuk lebih giat lagi selain karena adanya dorongan dari luar?

Mantap! Memangnya apa si motto hidup kamu, Cha?

Rosalina Oktavia Sinaga

DO WHAT YOU LOVE, LOVE WHAT YOU DO

9

chitchat

Page 12: Edulighmedia Juni 2012

Jadi guru seperti apa yang kamu harapkan dalam dunia pendidikan?

Adakah pesan-pesan yang kamu mau berikan kepada para pelajar di mana pun?

Guru yang bukan hanya mengajarkan pelajaran, tapi juga mentransferkan nilai-nilai kehidupan. Seharusnya guru juga bisa memotivasi, bukannya menjatuhkan murid, seperti memberikan kata-kata negatif. Saya masih ingat guru matematika saya dulu yang selalu memotivasi kami. Beliau pernah berkata, “Kalian mampu menyelesaikan soal-soal rumit ini kan? Nah begitu juga dengan masalah-masalah dalam kehidupan. Serumit apapun masalah itu, pasti ada jalan keluarnya”. Guru yang penuh antusias seperti inilah yang kami butuhkan.

Jangan mau mencontek dan di contek! Menyontek itu akar dari korupsi, mencuri kecil-kecilan. Kalau dari bangku sekolah saja terbiasa untuk menghalalkan segala cara untuk mendapatkan nilai baik, pasti di dunia kerja dia akan melakukan segala cara untuk mendapat posisi yang baik. Yang kedua, kejar terus mimpi-mimpi kamu, dan jangan takut untuk memiliki mimpi yang tinggi. Kalau mimpi kamu ga tinggi, mendingan ga usah bermimpi. Hehe… yang terakhir, ora et labora! Jangan lupa untuk selalu berdoa sebelum dan sesudah kamu bekerja atau belajar. (GR)

Memangnya pelajaran apa yang dulunya menurutmu sulit?

Nice! Kalau begitu kasih tahu dong, cara belajar kamu seperti apa?

Bagaimana cara kamu mengatur waktu kamu yang cukup ketat dari mulai belajar, ekskul, student day dan kegiatan lainnya?

Kalau begitu apakah kamu masih bisa melakukan hobi kamu dalam waktu yang sempit seperti itu?

Memangnya hobi kamu apa?

Nah, bagaimana dengan guru? Menurut kamu apakah sosok guru sangat mempengaruhi berhasil atau tidaknya para murid dalam pelajaran?

Kimia dan Fisika. Nilai saya selalu pas-pasan di pelajaran itu. Tapi, semenjak saya mulai mencoba untuk menyukai pelajaran itu, saya menjadi lebih mampu mengerjakan soal-soal. Karena ketika saya mencintai pelajaran itu, saya akan lebih senang untuk 'berhadapan dengannya'.

Jadi, setiap hari sepulang sekolah, saya pasti tidur siang -karena istirahat juga perlu banget- sampai jam 3 dan mandi setelahnya. Setelah itu saya pasti membuat rangkuman sendiri dari apa yang sudah saya pelajari di sekolah. Jadi ketika akan ujian, walaupun guru saya tidak memberikan kisi-kisi, saya sudah punya rangkuman pelajaran sendiri. Sebelum belajar di malam hari, saya selalu berdoa terlebih dahulu. Terjamin ampuh lowh, jadi lebih fokus. Saya suka mengerjakan latihan soal-soal yang sulit. Kalau saya sudah 'mentok', esok harinya saya akan tanyakan ke guru atau ke teman saya yang mampu mengerjakan. Daripada mencontek, saya memilih untuk minta diajari caranya. Oiya, ketika ujian, saya menambah jam belajar saya di pagi hari. Saya bangun jam 4 untuk mengulang-ulang pelajarannya. Jadi lebih fresh deh.

Yaa, harus lebih bijak dalam mengatur waktu si. Itu berarti saya harus lebih tegas terhadap diri saya sendiri dalam mengatur kegiatan-kegiatan mana yang lebih prioritas.

So pasti, karena hobi saya itu justru malah jadi mendukung prestasi saya.

Mmh, saya suka sekali membaca, dari mulai buku pelajaran, Koran, majalah, novel, dan lain-lain. Menurut saya itu sangat mendukung pola belajar dan cara berpikir saya juga. Pengetahuan saya bertambah karena membaca.

So pasti. Karena guru itu kan mau mentransfer apa yang dia ketahui kepada kita. Kalau gurunya saja sudah ogah-ogahan dalam mengajar, pasti muridnya juga tidak akan pernah menangkap pelajaran itu. Saya paling kesal dengan guru-guru yang datang ke kelas hanya untuk memberikan soal di papan tulis, setelah itu pergi meninggalkan kami.

10

Page 13: Edulighmedia Juni 2012

Guru oh,

Semua orang pasti punya 'unforgetable moment' dengan gurunya di sekolah. Apa aja ya pengalaman teman-teman kita ini dengan gurunya yang ga akan bisa dilupakan? let’s see...

GURU

11

chitchative

Page 14: Edulighmedia Juni 2012

MENDATAR

1. GOD2. Produce Tears from eyes3. Animal4. Come (past)5 A Vegetable6. To be damaged7. To examine something8. Money from organization for the students to

pay their payment9 Part of body containing brain10. Four straight sides (shape)11. Colored liquid for writing12. Periods of school studying

MENURUN1. Happiness (synonym)2. A loose outer piece of clothing that has no

sleeves4. Speaking in telephone13 To change position or make something change

position14 Go (past)15. Course of linguistics16 To be in the right place17 Use violence to hurt someone18 Discover new facts19 Evil20 Rules in language

crossword puzzle

1 15

16

2

3 14 10 20

4 13

9 17

5

11

6 18

19

12

7

8

Isilah Crossword Puzzle di atas dengan cara mendownload dan kirimkan jawaban kamu ke email [email protected] Pemenang akan mendapatkan hadiah menarik dari edulightmedia.

di www.edulightmedia.uki.ac.id

12

Page 15: Edulighmedia Juni 2012

TRY OUT MATEMATIKA & PEMBAHASAN

1. Suku ke-5 suatu deret aritmatika sama

dengan 3 kali suku ke-2 deret tersebut. Jika jumlah 4 suku pertama adalah 16, maka jumlah 10 suku pertama sama dengan . . . a. 32 b. 48 c. 64 d. 96 e. 100

2. Jumlah dua bilangan p dan q adalah 6. Nilai minimum dari 2p

2 + q

2 adalah . . .

a.

b.

c.

d.

e.

3. Jika system persamaan linier 2x – 3y = p 3x + 2y = q

dan x = a

maka a = a. 2p + 3q b. 2p – 3q c. 3p + 2q d. 3p – 2q e. -3p + 2q

4. Jika tg x = 2 dan sin (x-y) = 5 cos (y-x) maka tg y sama dengan . . a. -1/2 b. -3/11 c. 0 d. 5/12 e. ½

5. Dalam suatu ujian, perbandingan banyaknya peserta pria dan wanita adalah 6 : 5. Diketahui 3 peserta pria dan 1 peserta wanita tidak lulus. Jika perbandingan jumlah peserta pria dan wanita yang lulus ujian adalah 9 : 8 maka jumlah peserta yang lulus adalah . . . a. 26 b. 30 c. 51 d. 54 e. 55

6. Akar – akar dari

adalah α dan β. Jika nilai minimum α3 + β

3

adalah p dan dicapai untuk a = t, maka pt = . . .

a. -1/8 b. -1/4 c. -1/2 d. 1/8 e. ¼

7. = ….

a. 5

b. 5

c. 2

d. 10

e. 10

PEMBAHASAN 1. Dasar teori

Un = a + (n-1) b

Sn = (2a + (n-1) b )

Penyelesaian

a + 4b = 3 (a+b) a + 4b = 3a + 3b b = 2a

S4 = ( 2a + 3b )

16 = ( 2a + 3b )

8 = 2a + 3b 8 = 2a + 3 (2a) 8 = 2a + 6a 8 = 8a a = 1 b = 2.1 = 2

S10 = ( 2 + 18 ) = 100

Kunci : E 2. Dasar teori

f’(x) = 0 Penyelesaian

p + q = 6 q = 6 - p f(x) = 2p

2 + q

2

f(x) = 2p2 + (6 – p)

2

= 2p2 + p

2 – 12p + 36

f(x) = 3p2 – 12p + 36

f’(x) =0 6p – 12 = 0 p = 2 Maka f’(x) = 2(2)

2 + 4

2

= 8 + 16 = 24 Kunci : D

Page 16: Edulighmedia Juni 2012

3. Dasar teori

A =

Det A = I A I = ad – bc Penyelesaian

2x – 3y = p x2 3x + 2y = q x 3 4x – 6y = 2p 9x + 6y = 3q + 13x = 2p + 3q x = a

x = a 13 a = 13x 2p + 3q = a Kunci : A

4. Dasar teori

Sin (A+B) = sin A cos B + cos A sin B (-) (-) Cos (A+B) = cos A cos B – sin A sin B (-) (+) Penyelesaian

tan x = 2 sin x = 2 cos x Sin (x-y) = 5 cos (y-x) Sin x cos y – cos x sin y = 5 (cos y cos x + sin y sin x) 2 cos x cos y – cos x sin y = 5 cos x cos y + 10 cos x sin y -3 cos x cos y = 11 cos x sin y -3 cos y = 11 sin y

tg y =

Kunci : A

5. Dasar teori

=

Penyelesaian

= 3

= 1

+

+ 3

= + 1

= 24

= 27

= 24 + 27 = 51

C

6. Dasar teori

x13 + x2

3 = ( x1 + x2 )

3 – 3 x1 x2 ( x1 + x2)

x12 + x2

2 = ( x1 + x2 )

2 – 2 x1 x2

Penyelesaian

α+β = 2a αβ = a M = α

3 + β

3

= (α+β )3 – 3 (α+β) αβ

= ( 2a )3 – 3 ( 2a ) a

= 8a3 – 6a

2

M’ = 24a2 – 12a =0

a = 0 atau a = ½ a = t = ½ M = 8 ( 1/8 ) – 6 ( ¼ ) p = 1 – 3/2 p = - ½ maka pt = - ½ . ½ = - ¼ Kunci : B

7. Dasar teori

Penyelesaian

= 32/3

= 10

Kunci : E

Page 17: Edulighmedia Juni 2012

Pembahasan Soal Try Out Matematika Edisi I No. 2, Juni 2012

1. Premis I : Jika ada kerusakan mesin maka mobil tidak dapat bergerak

Premis II : mobil dapat bergerak

Jika dilambangkan menjadi :

Premis I p : ada kerusakan mesin

q : mobil tidak dapat bergerak

Premis II ~q : mobil dapat bergerak

p → q

q

~ p ...... modus tollens

Sehingga diperoleh konklusi : tidak ada kerusakan mesin mobil ( C )

2.

n = -4 atau n = 5, penyelesaiannya adalah 5 (B)

3.

sehingga jawabannya adalah (B)

4.

=

=

= ½ (2x + y) ....... (C)

5.

=

=

Jawabannya adalah (C)

6. Misalkan

jawabannya adalah (B)

Page 18: Edulighmedia Juni 2012

7. jika maka

(E)

8. maka

Syarat definit negatif :

i.

ii.

Maka jawabannya adalah (B)

9. Misalkan u = cos x, maka du/dx = -sin x

du = -sinx dx sehingga:

=

=

=

Jawabannya adalah (A)

10. Vektor posisi A dan B masing- masing adalah sedangkan AT:TB = 2:1, maka

vektor posisi titik T :

=

Jawabannya adalah C (2,1, 3)

Page 19: Edulighmedia Juni 2012

1. Kunci: DPembahasan:Pattern => Bentuk to be tergantung pada “Tenses” dan

“Subjek”.Bentuk to be: Present : is,

am, arePast : was,

wereCont. : beingPerfect : beenFuture/modal : be

2. Kunci: EPembahasan:Pattern => Type III:

Klausa-if: past perfectklausa akibat: past perfect futureFact: Simple Past

3. Kunci: APembahasan: However, yet and nevertheless are

conjunctions using to express

contradiction.

4. Kunci: EPembahasan: The passage describe a polar bear's

characteristic.

5. Kunci: DPembahasan: A polar bear goes into the sea when it is

afraid, not angry. It is stated in paragraph 3,

last line.

6. Kunci: DPembahasan: It is stated in line two that the writer wants

Tom to heat the soup.

Subj + to be + V3

Had + Subj + past parti. + Obj, Subj + would

+ have + past part.

PEMBAHASAN SOAL TRY OUT BAHASA INGGRIS EDULIGHTMEDIA Edisi I No. 2 Mei 2012

7. Kunci: CPembahasan:There refers to the second subject in the

previous sentence which is stove.

8. Kunci: CPembahasan:The first event is the badminton match and the

second is the arriving of the person. So, using

past perfect tense, the pattern is =>

9. Kunci: CPembahasan: Pattern =>

10. Kunci: BPembahasan: Enjoy is the verb which could be followed by

gerund

S + had +

past participle + before + S + V2 + Obj.

complementary.

to Have + Obj + Past Participle

17

Page 20: Edulighmedia Juni 2012

guru. Bukankah Jepang memiliki banyak jenderal, pengusaha, politisi, artis, penemu, bahkan kaisar? Mengapa figur paling dihormati justru seorang guru?

Lahir di Osaka, 10 Januari 1835 sebagai anak bungsu dari lima bersaudara, sejak kecil Yukichi hidup secara prihatin. Ketika dia berusia 1 tahun 6 bulan, ayahnya, Fukuzawa Hyakusuke, seorang samurai berpangkat rendah, meninggal dunia. Karena uang pensiun ayahnya sangat kecil, keluarganya hidup serba kekurangan, untuk membantu menambah kebutuhan keluarga, dia dan kakak laki-lakinya harus bekerja serabutan. Mereka membetulkan sandal, atap bocor, dan berbagai jenis pekerjaan pertukangan. Kemelaratan membuatnya tidak mungkin mengikuti anak-anak samurai sebayanya bersekolah. Akibatnya, Yukichi tidak bisa membaca dan menulis hingga berumur 15 tahun. Karena merasa malu akan ketidakmampuan membaca dan menulis itu, walau sudah 10 tahun terlambat, dia masuk sekolah.

Sekelas dengan anak-anak sepuluh tahun lebih muda darinya, tentu saja merupakan tantangan. Kondisi itu diperburuk lagi oleh derajatnya sebagai anak samurai kelas rendah. Di luar kelas, dia sering dicemooh dan dilecehkan oleh anak-anak samurai dari kelas sosial yang lebih tinggi. Meskipun begitu, Yukichi tidak berkecil hati. Ketekunan dan kemauannya yang keras membuatnya menjadi murid yang pandai di kelas.

Ketika Yukichi berusia 21 tahun, dia disuruh kakak laki-lakinya untuk belajar bahasa Belanda di pos perdagangan Belanda di Dejima, Nagasaki. Tujuan mempelajari bahasa itu hanyalah agar dia dapat memahami buku petunjuk penggunaan (manual book) meriam buatan Eropa yang ditulis dalam bahasa Belanda. Dengan demikian, Yukichi diharapkan dapat menggunakan meriam jika perang pecah. Yukichi tiba di Nagasaki pada bulan Februari 1854 dan pada tahun 1885 diterima magang di rumah Yamamoto Monojiro, pejabat pemerintah yang bekerja sebagai instruktur meriam. Selama magang, Yukichi memanfaatkan waktu luangnya mengajari anak-anak keluarga Yamamoto membaca dan sekaligus berperan sebagai pembantu rumah tangga. Hal ini membuatnya sangat disenangi oleh keluarga Yamamoto.

FUKUZAWA YUKICHI:Guru yang Mencerahkan Negeri Matahari TerbitParlindungan PardedeDosen FKIP UKI

Jika orang Jepang ditanya, “Siapa figur paling dihormati di negeri Sakura?”, kemungkinan besar, jawabannya adalah “Fukuzawa Yukichi”. Meskipun dia terkenal sebagai tokoh bertalenta banyak (sebagai penulis, samurai, pengusaha, ahli rangaku—istilah Jepang untuk ilmu pengetahuan, budaya, dan teknologi dari Eropa yang dikembangkan untuk mengubah Jepang dari negara feodal menjadi negara modern—dan penerjemah, bagi mayoritas warga Jepang dia paling terkenal sebagai

Suatu pencapaian luar biasa bukan? Yukichi tidak puas hanya untuk mencapai target semula, yakni memahami buku petunjuk meriam yang ditulis dalam bahasa Belanda. Hanya dalam waktu setahun dia juga bahkan menguasai bahasa itu, membuat anak-anak keluarga Yamamoto dapat membaca, dan setiap hari menyelesaikan banyak pekerjaan rumah tangga. Kemampuan menghasilkan beberapa kali lipat dari target semula memang sudah menjadi karakter bangsa Jepang sebagai pekerja keras. Menurut statistik, rata-rata pekerja Jepang bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh lima pekerja di negara lain. Dilihat dari waktu kerja, orang Jepang menduduki peringkat tertinggi di dunia, yakni sekitar 2450 jam/tahun. Bandingkan dengan orang Amerika yang bekerja selama 1957 jam/tahun, orang Jerman, 1870 jam, atau dan Perancis,1680 jam. Budaya Jepang lain yang menurut penulis perlu ditiru sehubungan dengan produktivitas ini adalah rasa malu pulang cepat dari tempat kerja. Bagi mereka, pekerja yang pulang lebih cepat daripada pekerja lain merupakan indikasi yang bersangkutan “tidak dibutuhkan” perusahaan!

Dengan bermodalkan bahasa Belanda, pada tahun 1856 Yukichi kembali ke Osaka dan belajar ragaku di Tekijuku. Bidang yang ditekuninya termasuk fisika, biologi, kedokteran, kimia, fisiologi, dan menyalin buku. Dia mencatat prestasi sebagai murid terpandai di Tekijuku pada tahun 1857. Setahun kemudian, ketika berusia 23 tahun, dia diminta oleh Pemerintah Domain Nakatsu menjadi pengajar bahasa Belanda di Edo. Dia segera mendirikan sekolah rangaku di dalam kompleks kediaman klan Okudaira, dengan siswa yang terdiri dari para samurai Domain Nakatsu. Sekolah inilah yang pada tahun 1968 dikembangkan menjadi Keio Gijuku (sekarang Universitas Keio).

Suatu hari pada tahun 1959, Yukichi berjalan-jalan ke permukiman orang asing di Kanagawa (sekarang Yokohama). Yukici sangat kaget dan kecewa karena tidak memahami tulisan pada papan-papan nama yang ditulis dalam bahasa Inggris di daerah itu. Bahasa Belanda yang dikuasainya juga tidak dapat dipakainya untuk berkomunikasi karena bahasa pengantar di sana adalah bahasa Inggris. Pengalaman ini mendorongnya untuk mempelajari bahasa Inggris secara otodidak. Walaupun kemajuannya belajar bahasa Inggris sangat lambat karena tidak adanya guru dan kamus yang baik, dengan tekun dia meneruskan upayanya.

FUKUZAWA YUKICHI

18

tokoh inspiratif

Page 21: Edulighmedia Juni 2012

Pada tahun 1860 pemerintah Jepang memutuskan untuk mengirimkan delegasi Jepang ke Amerika Serikat dengan menggunakan kapal Kanrin Maru yang baru dibeli dari Belanda. Yukichi melihat hal ini sebagai kesempatan untuk belajar bahasa Inggris di Amerika. Ia menawarkan dirinya sebagai sukarelawan di kapal dan diterima. Setelah mengarungi Samudera pasifik selama 37 hari yang sering diterpa badai, Kanrin Maru tiba di San Francisco. Yukichi memanfaatkan waktu sebulan di San Francisco meningkatkan bahasa Inggrisnya dan sebelum pulang membeli sebuah kamus Webster's English Dictionary. Setelah kembali ke Edo, Yukichi menambahkan bahasa Inggris ke dalam kurikulum Keio Gijuku, dan siswa sekolah itu makin bertambah. Selain menjadi guru, dia juga dipekerjakan oleh kantor hubungan luar negeri sebagai penerjemah dokumen diplomatik.

Pada akhir tahun 1861, Yukichi ditugaskan sebagai penerjemah delegasi yang diberangkatkan ke Eropa. Dia tinggal kira-kira sebulan di masing-masing Negara yang dikunjungi, seperti Inggris, Prancis, Jerman, Belanda, Portugal, dan Rusia. Selama kunjungan itu, banyak hal-hal baru yang diamatinya dengan sungguh-sungguh, seperti sekolah, rumah sakit, persenjataan, pertambangan. Hasil-hasil pengamatan itu menyadarkannya bahwa kemakmuran warga Eropa terwujud karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Setelah kembali ke Jepang, kesadaran ini dituangkannya dalam buku laris berjudul Seiyo Jijo (Keadaan di Barat). Pada tahun 1867, Yukichi kembali ditugaskan sebagai anggota delegasi ke Washington, D.C. dan New York. Selain membawa berbagai pengetahuan baru, dia membeli banyak sekali buku teks sebagai oleh-oleh dari perjalanan ini. Buku-buku itu kemudian diterjemahkan olehnya dan murid-muridnya di Jepang. Hasil-hasil terjemahan yang diadaptasi sesuai dengan kebutuhan bangsa Jepang itu ternyata ampuh merevolusi kebudayaan Jepang dari negara feodal terisolasi menjadi negara modern.

Ketika Keshogunan Tokugawa tumbang dan digantikan Pemerintahan Meiji, Yukichi diajak menjadi pegawai pemerintah. Tapi dia menolak tawaran tersebut, dan memusatkan perhatiannya mengajar dan mengembangkan sekolah Keio secara khusus dan berbagai sekolah lain secara umum, menjadi sekolah modern. Dia juga menerjemahkan dan menulis pamflet mengenai dunia Barat, serta buku teks dasar dan esei tentang berbagai topik, seperti fisika, militer, parlemen Inggris, geografi, dan hubungan luar negeri. Sekumpulan esei Yukichi yang ditulis dan diterbitkan pada tahun 1872 dan 1876 kemudian dirangkum dalam Gakumon no Susume (Dorongan untuk Pembelajaran). Esai pertama dalam buku ini dibuka dengan kalimat, "Langit tidak menciptakan seseorang dengan harkat di atas atau di bawah orang lainnya. Perbedaan antara orang bijak dan orang bodoh, antara kaya dan miskin, hanya disebabkan soal pendidikan”.

Kalimat itu mencerminkan keyakinan Yukichi bahwa kemajuan dan kemakmuran suatu bangsa hanya dapat diwujudkan di atas kemerdekaan personal dan kemerdekaan negara. Sedangkan kemerdekaan itu dapat diraih hanya melalui pendidikan. Semakin terdidik warga sebuah bangsa, semakin tinggi moralitas dan nilai-nilai kebajikan mereka, dan esensi kemerdekaan bangsa itu semakin tinggi. Menurut Yukichi, untuk mencapai kemerdekaan dan kesejahteraan seperti yang dimiliki Negara-negara Barat, bangsa Jepang harus mengadopsi ilmu dan teknologi Barat.

Keyakinannya yang kuat atas pentingnya pendidikan modern untuk kemajuan bangsa Jepang terlihat jelas dari kejadian pada tanggal 4 Juli 1868, ketika perang antara tentara Restorasi dan rejim Tokugawa pecah. Pada hari itu, dari 100 siswa, yang hadir di kelasnya hanya 18. Yukichi berkata kepada siswa yang hadir, “Apapun yang terjadi di negara kita, perang apapun yang meluluhlantakkan tanah air kita, kita tidak akan pernah berhenti mempelajari pendidikan modern. Dengan demikian, selama sekolah ini berdiri, Jepang tetap menjadi bangsa beradab di dunia ini.

Hingga saat ini, dorongan untuk terus menambah ilmu pengetahuan modern tetap berurat berakar dalam diri bangsa Jepang. Hal ini terlihat dari kebiasaan mereka memanfaatkan waktu untuk membaca. Menurut penuturan beberapa teman yang pernah berkunjung ke Jepang dan biasa menggunakan kereta listrik, hampir semua penumpang (mulai anak-anak, dewasa, hingga orang tua) akan membaca buku atau koran selama berada di kereta tersebut. Tidak peduli duduk atau berdiri, mereka memanfaatkan waktu di untuk membaca. Berapa persen masyarakat Indonesia yang membaca sewaktu berada di dalam bis atau kereta api?

Ketika berusia 61 tahun, lima tahun sebelum kematiannya, Yukichi berpidato dalam pertemuan alumni dan sivitas akademika Universitas Keio. Sebagai orang yang termasuk berusia lanjut bagi bangsa Jepang pada masa itu (kebanyakan rekannya sudah meninggal), isi pidato itu dianggap sebagai pesan terakhir dari seorang figur yang telah menginspirasi bangsa Jepang. Pesan terakhir yang sampai kini dikenal sebagai “wasiat terakhir” Yukichi berbunyi:

"Saya tidak akan pernah puas untuk meninggalkan Universitas Keio hanya sebagai institusi pendidikan biasa. Saya bercita-cita untuk membuatnya menjadi pembentuk karakter mulia dan model kecerdasan dan kebajikan bagi seluruh bangsa. Dalam praktik, semangat ini akan menjadi landasan setiap anggota keluarga, masyarakat dan bangsa. saya tidak ingin ini berakhir hanya sebagai topik pembicaraan. Semangat ini harus menginspirasi setiap orang dalam perilaku sehari-harinya dan membuat sekolah kita model dan panutan masyarakat. Saya menggunakan pertemuan ini sebagai kesempatan mengungkapkan pikiran saya. Pikiran-pikiran itu dapat dianggap sebagai wasiat, dan saya mempercayakan wasiat itu kepada Anda."

Berlandaskan wasiat dan semangat Yukichi, Universitas Keio terus tumbuh dan berkontribusi luar biasa bagi bangsa Jepang. Universitas ini melahirkan banyak sekali tokoh pembangunan dan pembaharuan Jepang. Tiga mantan perdana menteri Jepang, yakni Junichiro Koizumi (2001-2006), Ryutaro Hashimoto (1996–1998), dan Inukai Tsuyoshi (1931-1932) adalah alumni sekolah ini. Selain itu, Toyoda, Akio, presiden dan CEO Toyota Motor sejak 2009 dan ratusan CEO perusahaan-perusahan besar di Jepang adalah jebolan kampus ini. Bahkan, pada tahun 2011, Universitas Keio menempati rangking 3 universitas top di dunia setelah Harvard University dan Tokyo University (Mines Paris Tech).

Yukichi meninggal dunia dalam usia 66 tahun di rumah kediamannya di kampus Universitas Keio, 3 Februari 1901. Hingga saat ini, hari meninggal Yukichi disebut Yukichi-ki, yang diperingati oleh para staf Universitas Keio dengan cara beramai-ramai berziarah ke makamnya. Karena dia tidak hanya menginspirasi sivitas akademika Universitas Keio, tetapi memberi pencerahan kepada seluruh bangsa Jepang, Yukichi tidak hanya dikagumi warga Universitas Keio tetapi oleh seluruh bangsa Jepang. Jangan heran jika sejak tahun 1984, lukisan potretnya menghiasi uang kertas pecahan terbesar di Jepang, 10.000 yen. (Dikompilasi dari berbagai sumber)

19

tokoh inspiratif

Page 22: Edulighmedia Juni 2012

BACKGROUND

English Language Teaching (ELT) has undoubtedly been one of the sections which have growing opportunities in Indonesia and other parts of the world. To seize the opportunities, English teachers should meet the new challenges growing together with the opportunities. The only way to realize this is to keep on updating their professional knowledge and skills. To provide an opportunity for English teachers around Jakarta Depok, Tangerang, and Bekasi (Jadetabek) to recharge and update their professional knowledge and skills, the English Teaching Study Program of UKI will hold a one day ELT conference.

GOAL

To provide the participants an opportunity: 1. to develop a greater understanding of professionalism in ELT 2. to develop skills in teaching language skills to their students3. to enhance creativity in preparing interesting teaching media

and materials4. to enrich tknowledge and skills in using ICT for ELT.

SESSION

Plenary (invited speaker) and parallel (selected paper)

Page 23: Edulighmedia Juni 2012

TOPIC AREA

In line with the theme, the topics to be shared in this conference cover the following areas:1. Developing the Teaching of Language Skills2. ICT and English Teaching3. Becoming a Professional English Teacher4. Classroom Action Research5. Cultural Teaching in English Teaching6. English Teaching Materials and Media7. Teaching English for Young Learners8. BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing, i.e. Teaching

Indonesian to Foreigners)

PAPER FORMAT

The paper including CV should each be 5-15 pages, A4 paper, 1.5 space, Times New Roman, font 12, in MS. Word soft-copy to be submitted [email protected] not later than Monday, August 14, 2012. Paper acceptance will be informed by Friday, August 21, 2012 by email.

PAPER STRUCTURE

²?Title (bold typed and centered)²?An abstract of approximately 100-150 words²?Key words²?Introduction (without subtitle, containing background of the

study, a short review of literature, and statement of problem/purpose of the study)

²?Methodology (for research report)²?Finding and Discussion²?Conclusions and Suggestions²?References (APA Style)²?CV (on separated sheet and includes: the presenter's

name(s), affiliation, full mail address, phone number, fax number, e-mail address, and title of the paper).

REGISTRATION

Each participant should pay the registration fee of IDR 75.000 (covering conference kit, refreshment and lunch in the venue). Participants whose papers have been accepted are exempt from this payment. The deadline of the registration is Tuesday, August 21, 2012 or if the number of participants has reached 160 participants.

Payment can be directly made to Lestari Rahayu at the Secretariat of FKIP UKI, Kampus Cawang, on every working hours, or via bank transfer to Situjuh Nazara [Mandiri, Acc No. 070-00-0594778-8] If the payment is made via bank transfer, please email the complete registration form and a copy of the transfer slip to [email protected] or fax to 021-800 9190

JELTA Establishment

Learning from the experiences of ELT professionals around the world, one or two conference will never be sufficient to assist an English teacher’s to be professional. Therefore, at the end of the conference, the committee will facilitate the participants to establish an independent association called JELTA (Jadetabek English Language Teacher Association). By having JELTA, English teachers in the region will be able to organize activities for: (1) engaging in self-reflection and evaluation; (2) developing specialized knowledge and skills about many aspects of teaching; (3) expanding knowledge base about research, theory, and issues in teaching; (4) carrying out collaborative projects or researches; (5) sharing experiences with colleagues; (6) developing collaborative relationships with other teachers; and (7) publishing ELT magazines and journals.

There’s no better means to develop English teachers professionalism than a good family called association

Page 24: Edulighmedia Juni 2012