edp audit siklus pendapatan

3
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah perkembangan dunia bisnis menunjukkan bahwa banyak perusahaan dan industri besar yang berawal dari sebuah usaha berskala kecil, didasari oleh jiwa dan semangat kewirausahaan pemilik sekaligus pendirinya. Ketika suatu unit usaha masih berskala kecil, pengelolaan berbagai fungsi operasionalnya masih sangat sederhana. Ketika unit usaha tersebut sudah mulai melakukan penjualan dan pembelian secara kredit, maka mulai diadakan pos piutang dan hutang. Pada tahap ini, penerimaan mulai digolong-golongkan ke dalam kelompok aliran kas operasional, aliran kas finansial (pendanaan), dan aliran kas investasi. Begitu seterusnya, semakin besar skala suatu unit usaha, akan semakin rumit pula pola pengelolaan keuangan-nya yang memerlukan pengawasan terhadap penerimaan dan pengeluaran uang melalui pencatatan secara tertib dan teratur menurut suatu sistem tertentu yang disebut dengan sistem akuntansi. Sistem akuntansi pada dasarnya dibuat untuk mengendalikan penerimaan serta menyajikan laporan keuangan yang lengkap, akurat, dan terkini. Audit siklus pendapatan mempelajari prosedur audit dengan siklus pendapatan, untuk memperoleh bukti kompeten yang cukup tentang tiap asersi manajemen yang signifikan dalam laporan keuangan. Pada siklus pendapatan risiko pengendalian yang muncul umumnya karena tekanan pada manajemen untuk menampilkan performa

Upload: grisna-arlinta-putri

Post on 30-Nov-2015

64 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

EDP Audit Siklus Pendapatan

TRANSCRIPT

Page 1: EDP Audit Siklus Pendapatan

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejarah perkembangan dunia bisnis menunjukkan bahwa banyak perusahaan dan industri

besar yang berawal dari sebuah usaha berskala kecil, didasari oleh jiwa dan semangat

kewirausahaan pemilik sekaligus pendirinya. Ketika suatu unit usaha masih berskala kecil,

pengelolaan berbagai fungsi operasionalnya masih sangat sederhana.

Ketika unit usaha tersebut sudah mulai melakukan penjualan dan pembelian secara kredit,

maka mulai diadakan pos piutang dan hutang. Pada tahap ini, penerimaan mulai digolong-

golongkan ke dalam kelompok aliran kas operasional, aliran kas finansial (pendanaan), dan

aliran kas investasi. Begitu seterusnya, semakin besar skala suatu unit usaha, akan semakin rumit

pula pola pengelolaan keuangan-nya yang memerlukan pengawasan terhadap penerimaan dan

pengeluaran uang melalui pencatatan secara tertib dan teratur menurut suatu sistem tertentu

yang disebut dengan sistem akuntansi. Sistem akuntansi pada dasarnya dibuat untuk

mengendalikan penerimaan serta menyajikan laporan keuangan yang lengkap, akurat, dan

terkini.

Audit siklus pendapatan mempelajari prosedur audit dengan siklus pendapatan, untuk

memperoleh bukti kompeten yang cukup tentang tiap asersi manajemen yang signifikan dalam

laporan keuangan. Pada siklus pendapatan risiko pengendalian yang muncul umumnya karena

tekanan pada manajemen untuk menampilkan performa pendapatan yang lebih baik dari entitas

lain, keinginan melebihsajikan atau merendahsajikan kas, piutang, atau piutang tak tertagih untuk

kepentingan likuiditas. Selain itu kesalahan karena tingginya transaksi dalam siklus pendapatan,

standar akuntansi dan klasifikasi akun-akun dalam siklus pendapatan yang tidak tepat

memungkinkan munculnya risiko pengendalian. Dokumen-dokumen yang sering digunakan

dalam memproses transaksi penjualan, khususnya yang kredit antara lain order pelanggan, arder

penjualan, dokumen pengiriman, faktur penjualan, daftar harga yang diotorisasi, buku besar

pembantu piutang, berkas transaksi penjualan, jurnal penjualan dan laporan penjualan bulanan.

Audit terhadap siklus pendapatan mencakup dua pendekatan yaitu pengujian kepatuhan

dan pengujian substansi. Pengujian kepatuhan bertujuan untuk memahamai struktur

pengendalian intern terhadap siklus penjualan, yang selanjutnya digunakan sebagai dasar

pengujian substansi. Pengujian substansi dimaksudkan untuk melakukan verifikasi terhadap

Page 2: EDP Audit Siklus Pendapatan

kelayakan jumlah rupiah serta kesesuaian penyajiannya dengan prinsip akuntansi yang

diterapkan di Indonesia. Kedua pendekatan ini sangat berbeda dalam imlpementasinya, sehingga

program audit untuk yang kedua pendekatan tersebut juga sangat berbeda.

1.2 Perumusan Masalah

Adapun masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1.2.1 Apa tujuan audit yang berkaitan dengan siklus pendapatan?

1.2.2 Bagaimana hubungan antara antara tujuan audit siklus pendapatan, dan pengendaliannya,

serta uji pengendalian audit siklus pendapatan?

1.2.3 Apa yang dimaksud dengan pengendalian siklus pendapatan yang berkaitan dengan

teknologi alternative?

1.2.4 Bagaimana sifat dasar uji subtantif dalam meraih siklus pendapatan dari tujuan audit?

1.2.5 Apa fungsi umum ACL yang digunakan untuk melakukan uji?

1.3 Tujuan Makalah

1.3.1 Untuk mengetahui tujuan audit yang berkaitan dengan siklus pendapatan

1.3.2 Untuk mengetahui hubungan antara antara tujuan audit siklus pendapatan, dan

pengendaliannya, serta uji pengendalian audit siklus pendapatan

1.3.3 Untuk memahami pengendalian siklus pendapatan yang berkaitan dengan teknologi

alternative

1.3.4 Untuk mengetahui sifat dasar uji subtantif dalam meraih siklus pendapatan dari tujuan

audit

1.3.5 Untuk mengetahui fungsi umum ACL yang digunakan untuk melakukan uji