edittan makalah pak ede.docx
TRANSCRIPT
PRINSIP-PRINSIP ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN
Disusun Oleh:
Haslinda Saleh
PROGRAM MEGISTER KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
TAHUN 2015
BAB I
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah kesehatan masyarakat sangat kompleks yang saling berkait dengan
masalah diluar kesehatan itu sendiri. Demikian pula pemecahan masalah kesehatan
masyarakat tidak dapat hanya dilihat dari segi sehatnya namun juga seluruh segi yang
ada pengaruhnya terhadap masalah kesehatan .Pelayanan kesehatan masyarakat adalah
bagian dari pelayanankesehatan yang lebih mengutamakan kegiatannya pada upaya
peningkatan kesehatan serta pencegahan penyakit serta lebih memusatkan perhatiannya
pada pelayanan berbagai masalah kesehatan yang ditemukan di masyarakat secara
keseluruhan.Jika dibandingkan dengan pelayanan medis (medical services) pelayanan
kesehatan masyarakat memang mempnyai beberapa ciri tersendiri. Ciri yang dimaksud
serta perbedaannya dengan pelayanan medis,secara sederhana diuraikan sebagai berikut:
Sarana kesehatan yang bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan
kesehatan masyarakatdisebut dengan nama sarana kesehatan msyarakat. Untuk
Indonesia saranakesehatan masyarakat ini adalah pusat kesehatan masyarakat
(puskesmas) yang berada pada lini depan serta dibantu oleh Dinas Kesehatan Tingkat II
yang berada di kabupaten serta Dinas Kesehatan tingkat I yang berada diPropinsi,
sebagai rujukan.1
Pola kebijakan pemerintah sebagai motor utama penggerak pelayanan
masyarakat.Pola berbagai perubahan mekanisme perpolitikan yang mempengaruhi
berubahnya pemerintahan turut pula merubah pola pelayanan kesehatan terhadap
masyarakat.Sumber pembuat kebijakan disektor kesehatan yang mengalami perubahan
1
http://festivialee.blogspot.com/2013/05/ikm-administrasi-kebijakan-kesehatan.html Diakses Pada Tanggal 02 Februari 2015
2
setiap Lima Tahun telah begitu mempengaruhi proses pelayanan kesehatan diseluruh
Indonesia.
Amandemen UUD 45 dan TAP No. VII / MPR / 2001 merupakan visiIndonesia
untuk bertanggung jawab dalam hal kesehatan warga negaranya,menjaga hak asasi
manusia dalam kesehatan, dan menjadikannya sebagai jaminan sosial.
Kesehatan merupakan aspek penting dalam kehidupan karena tidak ada kegiatan
yang dapat dilaksanakan secara maksimal yangdapat dilakukan oleh orang sakit. Oleh
karena itu cerminan negara sejahtera diukur dalam bentuk HDI (Human Development
Indeks) atau pembangunamanusia yang mencakup kesehatan, pendidikan, ekonomi. Jika
HDI tinggimaka ketiga cakupan tadi akan berada pada tingkat yang tinggi pula.
3
BAB II
ADMINISTRASI KESEHATAN
A. Administrasi Dan Manajemen
“Administrasi adalah upaya mencapai tujuan yang diinginkan dengan
menciptakan lingkungan kerja yang menguntungkan (Koontz O’Donnel).”2
Administrasi merupakan wadah dan proses yang menentukan kebijakan dimana
organisasi dan manjemen dipakai sebagai sarana untuk menentukan kebijakan umum,
dengan memanfaatkan organisasi dan proses manjemen dalam usahanya untuk
mencapai tujuan.
Administrasi Kebijakan Kesehatan adalah cabang dari ilmu Administrasi yang
khususnya mempelajari bidang kesehatan suatu masyarakat. Ilmu Kesehatan
Masyarakat adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari kondisi-kondisi dan
kejadian-kejadian sehat dan sakit pada masyarakat.3
Administrasi kesehatan adalah suatu proses yang menyangkut
perencanaan,pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pengkoordinasian, dan
penilaian terhadap sumber, tata cara dan kesanggupan yang tersedia untuk memenuhi
kebutuhan dan tuntutan terhadap kesehatan, perawatan kedokteran serta lingkungan
yang sehat dengan jalan menyediakan dan menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan
yang ditujukan kepada perseorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat
Pengertian administrasi dapat didekati dari dua pengertian, yaitu sebagai unsur
statis administrasi (organisasi) dan sebagai unsur dinamis administrasi
2
Ibid… Hal. 913
Muninjaya, A.A. Gde. 2004. Manajemen Kesehatan . Penerbit Buku Kesehatan : Jakarta.Penerbitan Universitas Airlangga, Surabaya, 1975.
4
(manajemen).Organisasi merupakan suatu wadah/institusi/kelompok/ikatan formal di
mana terdapat orang-orang yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan
tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
B. Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur para
petugas kesehatan dan nonpetugas kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat
melalui program kesehatan.” Dengan kata lain manajemen kesehatan masyarakat adalah
penerapan manajemen umum dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat sehingga
yang menjadi objek dan sasaran manajemen adalah sistem pelayanan kesehatan
masyarakat.
Manajemen merupakan suatu proses/kegiatan kerja sama yang dilakukan oleh
anggota-anggota organisasi untuk menggerakkan unsur-unsur manajemen dalam
mencapai tujuan tadi. Macam-macam kegiatan/aktivitas kerja sama tersebut dapat
disebut sebagai fungsi manajemen. Manajemen dipimpin oleh seorang manajer yang
dalam kepemimpinannya ia mengenakan atribut kepemimpinan tertentu (leadership).
Manajemen sendiri memiliki lima fungsi yakni planning (perencanaan),
organizing (pengorganisasian), actuating (penggerakan), controlling (pengawasan), dan
evaluation (penilaian). Masing-masing fungsi tersebut mempunyai peran serta manfaat
sendiri dalam suatu manajemen yang akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah ini.
1. Tujuan Manajemen
- Efisien dalam menggunakan sumber daya.
- Efektif dalam pencapaian tujuan.
2. Tujuan yang ingin dicapai, adanya sumber daya, upaya penggerakan sumber
daya, adanya orang yang menggerakan sumber daya (manajer), adanya proses;
5
perencanaan – pengorganisasian – penggerakan pelaksanaan – pengarahan dan
pengendalian
3. Perencanaan termasuk perencanaan pembiayaan
4. Pengorganisasian, yang didalamnya termasuk penyusunan staff
5. Pelaksanaan, yang didalamnya termasuk pengerahan, pengkoordinasian
6. Penilaian, yakni dalam rangka melihat apakah rencana yang telah disusun dapat
dicapai atau tidak.4
Tujuan Administrasi
1. Efektifitas produksi
2. Efisiensi
3. Kemampuan menyesuaikan diri (Adaptability)
4. Kepuasan kerja
Ruang Lingkup Administrasi dan Manajemen kesehatan :
1. Administrasi
2. Manajemen
3. Kepemimpinan
4. Pengambilan Keputusan
5. Hubungan antar Manusia
4 5Muninjaya, A.A. Gde. 2004. Manajemen Kesehatan . Penerbit Buku Kesehatan : Jakarta.Penerbitan
Universitas Airlangga, Surabaya, 1975.
Azwar Azrul. Pengantar Administrasi ………Hal. 86.
6
.
B. ORGANISASI DAN PENGORGANISASIAN: PENGERTIAN, TUJUAN, DAN
METODE
Organisasi adalah kumpulan manusia.Manusia yang bersatu untuk mencapai
tujuan.Oleh karena itu kita tidak bisa memandang organisasi sebagai benda mati yang
bisa diperlakukan seenaknya.Diperlukan suatu perawatan khusus agar organisasi tetap
hidup dan berkembang.Organisasi merupakan alat dan wadah atau tempat manejer
melakukan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan
Pengorganisasian adalah biasa dan lumrah dibicarakan.Yang tidak biasa adalah
kenyataan sukarnya kualitas sempurna pengorganisasian dicapai. Hal tersebut, karena
salah satu unsur yang termasuk sumber daya tidak lain manusia bahkan manusia dalam
7
keberadaannya sangat vital. Unsur manusia jugalah penyebab kalang kabutnya kondisi
negara kita dimana sebagian orang berteriak keras " ubah sistem ..ubah sistem ". Apa
yakin dengan merubah sistem itu efisien? Dan kalau pun sistemnya dirubah, manusia
jualah yang menjalankan.Sayangnya yang berjuluk manusia itu rakus sebagaimana ilmu
ekonomi menyebut homo economicus.
Tujuan dari sebuah organisasi sangat mempengaruhi kinerja dari organisasi itu
sendiri maupun untuk mencari massa atau anggota baru dalam pengembangan sebuah
organisasi dan untuk menjaga kaderisasi anggota. Kaderisasi bertujuan untuk menjaga
sebuah organisasi tetap bisa bertahan dan eksis dalam jangka waktu yang panjang.
Tujuan pengorganisasian adalah agar dalam pembagian tugas dapat dilaksanakan
dengan penuh tanggungjawab.Dengan pembagian tugas diharapkan setiap anggota
organisasi dapat meningkatkan keterampilannya secara khusus (spesialisasi) dalam
menangani tugas-tugas yang dibebankan.Apabila pengorganisasian itu dilakukan secara
serampangan, tidak sesuai dengan bidang keahlian seseorang, maka tidak
mustahil dapat menimbulkan kegagalan dalam penyelenggaraan pekerjaan itu.
Saran : Manusi sebagai wadah organisasi. Hubungan antar kelompok –
kelompok dalam organisasi menentukan efektivitas masing masing kelompok tersebut.
Misalnya bila komunikasi antar-kelompok hanya terjadi pada tingkat manajernya ,
koordinasi dan kerjasama akan kurang efektif daripada bila segenap anggota kelompok
terlibat dalam interaksi.
C. PERENCANAAN: PENGERTIAN, TUJUAN, DAN METODE
Perencanaan kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-
masalah kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber
daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok dan menyusun
langkah-langkah praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan
akan menjadi efektif jika perumusan masalah sudah dilakukan berdasarkan fakta-fakta
dan bukan berdasarkan emosi atau angan-angan saja. Fakta-fakta diungkap dengan
menggunakan data untuk menunjang perumusan masalah.
8
Tujuan perencanaan :
Tujuan perencanaan :
1. Standar pengawasan, yaitu mencocokkan pelaksanaan dengan perencanaannya
2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan
3. Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik kualifikasinya maupun kuantitasnya
4. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan
5. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat, biaya, tenaga, dan waktu
6. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan
7. Menyerasikan dan memadukan beberapa kegiatan8. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui
9. Mengarahkan pada pencapaian tujuanLapangan Pekerjaan
Metode perencanaan berarti mengkombinasikan materi perencanaan, prosedur
perencanaan dan proses perencanaan. Materi perencanaan adalah "apa yang akan
direncanakan". Prosedur perencanaan adalah langkah-langkah yang perlu diambil untuk
menentukan materi, penentuan target yang dapat dianggap sebagai substansi rencana
induk dan metode pengembangan cara-cara untuk mencapainya. Proses perencanaan
adalah pengkajian materi untuk mencapai target operasional dan saling keterkaitan dari
materi yang prosesnya menurut prosedur di atas yaitu : 1, Keadaan perekonomian dan
industry 2, Keadaan sosial dan kebudayaan 3.Prasarana 4,Organisasi dan kelembagaan
D. PENGGERAKKAN: PENGERTIAN, TUJUAN, DAN METODE
Penggerakan adalah hubungan antara aspek-aspek individual yg di timbulkan oleh
adanya pengaturan terhadap bawahan-bawahan untuk dapat di mengerti dan pembagian
pekerjaan yg efektif dan efisien untuk tujuan perusahaan yng nyata.
9
Menurut George R. Terry,Menempatkan semua anggota kelompok agar bekerja secara
sadar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan perencanaan dan pola
organisasi. Sedangkan Menurut Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo
Pengaktifan orang-orang sesuai dengan rencana dan pola organisasi yang telah
ditetapkan.
MenurutProf. Dr. Sondang S. Siagian, MPA ;Penggerakan (motivating) adala,
keseluruhan proses pemberian motif bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa,
sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan
efisien dan ekonomis.
IstilahPenggerakan,Terdapat beberapa terminology penggerakan dalam bahasa asing,
antara lain:
1. actuating, yaitu penggerakan orang lain secara umum (dari belakang),
2. directing, yaitu penggerakan orang lain dengan memberikan petunjuk-petunjuk dan
pengarahan, (pimpinan terkesan jauh dari pelaksana dan berada di samping),
3. commanding, yaitu menggerakkan orang lain dengan memberikan perintah atau
komando, dan kadang-kadang paksaan (pemimpin terkesan berada di atas),
4. motivating, yaitu menggerakkan orang lain dengan memberikan instruksi, alasan,
bimbingan, nasehat, dan koreksi (pemimpin terkesan berada di tengah-tengah),
10
5. staffing, yaitu menggerakkan orang lain dengan menempatkannya pada fungsi yang
sesuai ataupun dengan memberikan jabatan tertentu,
6. leading, yaitu menggerakkan orang lain dengan memberikan contoh dan teladan yang
baik.
FungsiPenggerakan :
-perilaku manusia/human behavior pimpinan dalam membina kerjasama` mengarahkan
& mendorong kegairahan kerja para bawahan perlu memahami faktor2 manusia dan
prilaku mnusia peranan psikologis sosiologi anthropologi dan psikologi social cukup
besar karena ilmu penggetahuan ini membahas masalah manusia
-motivasi motivasi atau dorongan dalam manajemen hanya di tunjukan pda sumer daya
manusia umumnya dan bawahan knususnya.
-Leadership/ kepemimpinanMenunjukkan dan membuat bawahan merasa bahwa mereka
dilindungi dan dibimbing, bahwa mereka mempunyai seorang sumber pimpinan dan
penerangan dalam menghadapi kesulitan dan masalah pekerjaan maupun pribadi
keluarga (inti penggerakan).
- Komunikasi,Berbicara dengan bawahan, memberi penjelasan dan penerangan,
memberikan isyarat, meminta keterangan, memberikan nota, mengadakan pertemuan,
rapat briefing, pelajaran, wejangan dan sebagainya.
-Human RelationMemperhatikan nasib bawahan sebagai manusia dan selalu ada
keseimbangan antara kepentingan pribadi pegawai, mengembangkan kegembiraan dan
semangat kerja yang sebaik-baiknya dan kepentingan umum organisasi
E. KEPEMIMPINAN: PENGERTIAN, TUJUAN, DAN METODE
11
Definisi kepemimpinan secara luas adalah meliputi proses mempengaruhi dalam
menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan,
mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Selain itu juga
mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa-peristiwa para pengikutnya,
pengorganisasian dan aktivitas-aktivitas untuk mencapai sasaran, memelihara hubungan
kerja sama dan kerja kelompok, perolehan dukungan dan kerja sama dari orang-orang di
luar kelompok atau organisasi.
Beberapa tipe kepemimpinan sebagai berikut :
a. Otoriter (Dominator)
b. Persuatif (Crowd Crouser)
c. Demokratis (Group Developer)
d. Intelektual (Eminent Man)
e. Eksekutif (Administrator)
f. Representatif (Spokesman)
Tujuan Kepemimpinan adalah keunggulan seseorang atau beberapaindividudalam kelompok,
dalam proses mengontrol gejala-gejala sosial. berpendapat bahwa pemimpin tidak dapat dipisahkan
dari kelompok, akan tetapi bolehdipandang sebagai suatu posisi dengan potensi tinggi di lapangan.
Dalam hal sama, Krechdan Crutchfield memandang bahwa dengan kebaikan dari posisinya
yangkhusus dalam kelompok ia berperan sebagai agen primer untuk penentuan struktur
kelompok,suasana kelompok, tujuan kelompok, ideologi kelompok, dan aktivitas
kelompok.Kepemimpinan sebagai suatu kemampuan meng-handel orang lain untuk memperoleh
hasilyang maksimal dengan friksi sesedikit mungkin dan kerja sama yangbesar, kepemimpinan
merupakan kekuatan semangat/moral yang kreatif dan terarah.
Metode Kepemimpinan timbul karena adanya hubungan antara pemimpin
dengan pengikutnya yang secara periodic akan berkembang. Metode tersebut adalah
prosedur atau cara bekerja dan bertingkah laku pemimpin dalam membimbing para
pengikutnya untuk berbuat sesuatu.
Saran
Kata pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak
dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu
sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki
beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan,
12
apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau kewenangannya
yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya
kepemimpinan yang akan diterapkan.
Munandar, Ashar Sunyoto.Psikologi Industri dan Organisasi.Jakarta: Universisitas Indonesia (UI-Press).2008. Rivai, Veithzal.Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi.Jakarta: Rajawali Pers.2003.
F. MOTIVASI: PENGERTIAN, TUJUAN, DAN METODE
Menurut Hasibuan (2003 : 92) motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti
“dorongan atau daya penggerak”. Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia,
khususnya kepada para bawahan atau pengikut.Motivasi penting karena dengan
motivasi ini diharapkan setiap individu karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk
mencapai produktivitas kerja yang tinggi.
Motivasi adalah keinginan yang terdapat pada seorang individu yang merangsang
untuk melakukan tindakan (Winardi, 2000 ). Sedangkan pendapat lain mengatakan
bahwa motivasi adalah suatu keahlian, dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar
mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan tujuan organisasi
sekaligus tercapai (Flippo, 2002). Dari berbagai pendapat diatas, dapat disimpulkan
yaitu motivasi merupakan dorongan/ daya yang timbul dari diri, tanpa ada paksaan dari
siapapun untuk melakukan suatu pekerjaan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan
atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan
sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu.
Tujuan Motivasi
Adapun tujuan Motivasi menurut Hasibuan ( 2000 ) adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan moral dan kepuassan kerja karyawan
2. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
3. Meningkatkan kedisiplinan karyawan
4. Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan
13
5. Mengefektifkan pengadaan karyawan
6. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
7. Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan
8. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan
9. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas – tugasnya
Metode Motivasi
Menurut Hasibuan (2000:148), metode motivasi dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) Metode langsung
Merupakan motivasi materiil atau non materiil yang diberikan secara langsung
kepada seseorang untuk pemenuhan kebutuhan dan kepuasannya.Motivasi ini dapat
diwujudkan misalnya dengan memberikan pujian, penghargaan, bonus dan piagam.
b) Metode tidak langsung
Merupakan motivasi yang berupa fasilitas dengan maksud untuk mendukung
serta menunjang gairah kerja dan kelancaran tugas.Contohnya adalah dengan pemberian
ruangan kerja yang nyaman, penciptaan suasana dan kondisi kerja yang baik.
G. PEMANTAUAN: PENGERTIAN, TUJUAN, DAN METODE
Monitoring (pemantauan) merupakan prosedur analisis kebijakan yang
digunakan untuk memberikan informasi tentang sebab dan akibat dari kebijakan
publik.Monitoring juga merupakan sumber informasi utama tentang implementasi
kebijakan. Jadi, Monitoring merupakan cara untuk membuat pernyataan yang sifatnya
penjelasan (designative claims) tentang kebijakan di waktu lampau maupun sekarang.
Monitoring menghasilkan kesimpulan yang jelas selama dan setelah kebijakan diadopsi
serta diimplementasikan (ex post facto).
Monitoring adalah suatu proses pengumpulan dan menganalisis informasi dari
penerapan suatu program termasuk mengecek secara reguler untuk melihat apakah
kegiatan/program itu berjalan sesuai rencana sehingga masalah yang dilihat /ditemui
dapat diatasi.
Tujuan Monitoring
14
Secara umum Monitoring bertujuan mendapatkan umpan balik bagi kebutuhan
program proses pembelajaran yang sedang berjalan, dengan mengetahui kebutuhan ini
pelaksanaan program akan segera mempersiapkan kebutuhan dalam pembelajaran
tersebut. Kebutuhan bisa berupa biaya, waktu, personel, dan alat. Pelaksanaan program
akan mengetahui berapa biaya yang dibutuhkan, berapa lama waktu yang tersedia untuk
kegiatan tersebut.
Tujuan Monitoring
Adalah pengukuran dan penilaian kinerja pembinaan, sehingga dapat mencapai
hasil yang diharapkan baik secara kualitas dan kuantitas dengan efektif. Pada dasarnya
fokus dari monitoring adalah masukan dan proses pelaksanaan sekaligus kontribusi
faktor-faktor terkait terhadap hasil pembinaan secara kualitas dan kuantitas, kerjasama,
proses pengambilan keputusan dan kebijakan, advokasi dan koordinasi.
Ada 2 Metode Pemantuan
Metode Kuantitatif. Metode-metode ini menghasilkan data yang mudah ditampilkan
dengan angka, seperti jawaban atas survei formal dan catatan finansial organisasi. Data
kuantitatif umumnya menjelaskan ukuran-ukuran formal dari variabel-variabel seperti
penghasilan, produksi, atau yang lain.
Metode Kualitatif. Metode-metode ini menghasilkan data yang tidak mudah disimpulkan dalam bentuk numerik, seperti notulen dari suatu pertemuan dan catatan umum dari observasi. Data kualitatif biasanya menjelaskan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat.
H. SUPERVISI/PENGAWASAN: PENGERTIAN, TUJUAN, DAN METODE
Supervisi adalah siapapun yang mengawasi kinerja lainnya adalah supervisor
(pengawas).Mulai sekarang, setiap administrator faktanya adalah pengawas. Jika kita
membatasi konsep supervisi pada manajemen SDM, kita ada pada dasar yg kuat dalam
label adminimistrator pengawasan.
Supervisi adalah pengawasan profesional dalam bidang akademik dijalankan
berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan tentang bidang kerjanya, memahami tentang
pembelajaran lebih mendalam dari sekadar pengawas biasa.
15
Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan
tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan
kinerja yang telah ditetapkan tersebut. Controlling is the process of measuring
performance and taking action to ensure desired results. Pengawasan adalah proses
untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah
direncanakan . The process of ensuring that actual activities conform the planned
activities.
Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayananan pada klien
dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan, ketrampilan dan kemampuan perawat
dalam melaksanakan tugas
Tujuan khusus supervisi kesehatan adalah
- Meningkatkan mutu kinerja tenaga kesehatan
- Meningkatkan keefektifan mutu tenaga kesehatan sehingga berdaya guna dan
terlaksana dengan baik.
- Meningkatkan efektivitas dan effisiensi sarana dan prasana yang ada untuk
dikelola dan dimanfaatkan dengan baik untuk mengoptimalkan keberhasilan
tenaga kesehatan.
Metode Supervisi/Pengawasan
Metode dalam konteks pengawasan merupakan suatu cara yang ditempuh oleh
pengawas kesehatan guna merumuskan tujuan yang hendak dicapai baik oleh sistem
perorangan maupun kelembagaan kesehatan itu sendiri, sedangkan teknik adalah
langkah-langkah kongkrit yang dilaksankan oleh seorang supervisor, dan teknik yang
dilaksanakan dalam supervisi dapat ditempuh melalui berbagai cara, yakni pada
prinsifnya berusaha merumuskan harapan-harapan menjadi sebuah kenyataan.
Daftar Pustaka
16
Nursalam (2002) Manajemen Keperawatan; Aplikasi pada praktek perawatan
profesional, Salemba Medika, Jakarta
Kuntoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika
I. EVALUASI/PENILAIAN: PENGERTIAN, TUJUAN, DAN METODE
Pada umumnya evaluasi adalah suatu pemeriksaan terhadap pelaksanaan suatu
program yang telah dilakukan dan yang akan digunakan untuk meramalkan,
memperhitungkan, dan mengendalikan pelaksanaan program ke depannya agar jauh
lebih baik. Evaluasi lebih bersifat melihat ke depan dari pada melihat kesalahan-
kesalahan dimasa lalu, dan ditujukan pada upaya peningkatan kesempatan demi
keberhasilan program. Dengan demikian misi dari evaluasi itu adalah perbaikan atau
penyempurnaan di masa mendatang atas suatu program.
Evaluasi adalah suatu usaha untuk mengukur dan sumber nilai secara objektif
dari pencapaian hasil-hasil yang direncanakan sebelumnya, dimana hasil evaluasi
tersebut dimaksudkan menjadi umpan balik untuk perencanaan yang akan dilakukan di
depan (Yusuf, 2000: 3). Dalam hal ini Yunus menitikberatkan kajian evaluasi dari segi
manajemen, dimana evaluasi itu merupakan salah satu fungsi atau unsur manajemen,
yang misinya adalah untuk perbaikan fungsi atau sosial manajemen lainnya, yaitu
perencanaan.
Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu upaya pengukuran atas kontribusi
atau peran kerja atas tenaga kesehatan di puskesmas. Pelaksanaan penilaian kinerja
dilakukan oleh puskesmas sebagai instrumen koreksi diri dengan penilaian secara
mandiri, kemudian hasilnya diserakan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk
diverifikasi
evaluasi bertujuan untuk:
17
1. Mengidentifikasikan tingkat pencapaian tujuan
2. Mengukur dampak langsung yang terjadi pada kelompok sasaran
3. Mengetahui dan menganalisa konsekuensi-konsekuensi lain yang mungkin terjadi
diluar
sosial.
Tujuan penilaian.• Mengumpulkan data awal.• Melakukan survei lapangan.•
Menganalisis data.• Menentukan pendekatan penilaian.• Menyimpulkan Nilai.•
Menyusun laporan penilaian.
Metode Evaluasi/Penilaian
Metode distribusi dipaksakan (forced distribution method):
Mengharuskan penilai untuk membagi orang-orang dalam sebuah
kelompok kerja ke dalam sejumlah kategori terbatas, mirip suatu
distribusi frekuensi normal.
Metode skala penilaian berjangkar keperilakuan (behaviorally anchored rating
scale/BARS):
Menggabungkan unsur-unsur skala penilaian tradisional dengan metode
insiden kritis. Berbagai tingkat kinerja ditunjukkan sepanjang sebuah
skala yang masing-masing dideskripsikan menurut perilaku kerja spesifik
seorang karyawan.
Daftar Pustaka
Mondy, R.W., 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh (terjemahan), Jakarta: Penerbit Erlangga.
18
Schuler, R.S. & Jackson, S.E., 2006, Human Resource Management, International Perspective, Mason: Thomson South-Western.
(Suharto, 2006)
BAB II
KEBIJAKAN KESEHATAN
A. Kebijakan Publik
kebijakan publik adalah Kebijakan publik adalah keputusan-keputusan yang
mengikat bagi orang banyak pada tataran strategis atau bersifat garis besar yang
dibuat oleh pemegang otoritas publik. Sebagai keputusan yang mengikat publik
maka kebijakan publik haruslah dibuat oleh otoritas politik, yakni mereka yang
menerima mandat dari publik atau orang banyak, umumnya melalui suatu proses
pemilihan untuk bertindak atas nama rakyat banyak. Selanjutnya, kebijakan publik
akan dilaksanakan oleh administrasi negara yang di jalankan oleh birokrasi
pemerintah.
B. Kebijakan kesehatan
1. Pengertian
Kebijakan kesehatan adalah segala sesuatu untuk mempengaruhi factor-faktor
penentu agar dapat meningkat kualitas kesehatan masyarakat
2. Tujuan
19
Tujuan nya adalah meneningkatkan dan mengembalikan dan memelihara
kesehatan
C. Formulasi atau pengembangan kebijakan :
1.Pengertian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, formulasi berasal dari kata
dasar rencana yang artinya konsep, rancangan, atau program, dan perencanaan
berarti proses, perbuatan, cara merencanakan. Selain itu, rencana dapat
diartikan sebagai pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, proses perencanaan harus dimulai dari
penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analis kebutuhan serta dokumen
yang lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuantersebut.
2. Tujuan dan metode
Tujuan nya Tujuan dan Manfaat Perencanaan
Menurut Bintoro Tjokroaminoto, perencanaan ialah proses mempersiapkan
kegiatan-kegiatan secara sistimatis yang akan dilakukan untuk mencapai
tujuan tertentu.
Tujuan Perencanaan :
1. Standar pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan
perencanaan
2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan
3. Mengetahaui struktur organisasinya
4. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas
pekerjaan
20
5. Memimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif
6. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan
7. Menyerasikan dan memadukan beberapa subkegiatan
8. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui
9. Mengarahkan pada pencapaian tujuan
10. Menghemat biaya, tenaga dan waktu
D. Penetapan kebijakan
Pengertian Kebijakan penetapan adalah kebijakan dalam menentukan kebijakan
pada tingkat tertentu terhadap komoditas yang menguasai hajat hidup orang banyak
E. Implementasi kebijakan pengertian dan tujuan
Secara umum istilah implementasi dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti
pelaksanaan atau penerapan
F. Evaluasi kebijakan pengertin dan tujuan
Evaluasi merupakan salah satu tingkatan di dalam proses kebijakan publik,
evaluasi adalah suatu cara untuk menilai apakah suatu kebijakan atau program itu
berjalan dengan baik atau tidak. Islamy (2000) dalam safi’I mengatakan bahwa
penelitian (evaluasi) kebijakan adalah merupakan langkah terakhir dari suatu proses
kebijakan. Salah satu aktivitas fungsional, evaluasi kebijakan tidak hanya dilakukan
dengan mengikuti aktivitas-aktivitas sebelumnya, yaitu pengesahan (formulasi) dan
pelaksananan (implementasi) kebijakan, tetapi dapat terjadi pada seluruh aktivitas-
aktivitas fungsional yang lain dalam proses kebijakan.
21
Tujuan nya adalah “Evaluasi mempunyai arti yang berhubungan, masing-
masing menunjuk pada aplikasi beberapa skala nilai terhadap hasil kebijakan dan
program. Secara umum istilah evaluasi dapat disamakan dengan penafsiran
(appraisal), pemberian angka (Ratting) dan penilaian (Assesment), kata-kata yang
menyatakan usaha untuk menganalisis hasil kebijakan dalam arti satuan lainnya.
Dalam arti yang lebih spesifik, evaluasi berkenaan dengan produksi informasi
mengenai nilai atau manfaat hasil kebijakan
g. Review subtansi pokok kebijakan kesehatan di Indonesia berikut ini :
1. Undang-undang 1945 isinya pasal 34 fakir miskin dan anak terlantar di pelihara oleh
Negara - Negara menegembang kan jaminan social bagi seluruh rakyat dan
menberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusian.
2. Undang-undang NO.36/2004 tentang kesehatan : subtansi pokok dan pengelolaan
kesehatan tentang hak dan kewajiban pasien
3. Undang-undang no 6/ 2014 tentang desa ; substansi pokok yang dapat dimanfaatkan
untuk pembangunan kesehatan masyarakat isinya ;
Bahwa desa memiliki hak asal usul dan hak tradisional dalam mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat dan berperan mewujudkan cita-cita
kemeredekaan berdasarkan undang-undang dasar tahun 1945
22
4. Pepres no.72/2012 tentang system kesehatan : pengertian dan tujuan komponen
system
Pengertian sytem kesehatan : kesehatan adalah keadaan sehat baik secara
fisik maupun social yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara produktif dan ekonomis
Tujuan sytem kesehatan : Mejamin tercapai nya derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya
5. Pemenkes no.75/2014 tentang puskesmas : pengertian dan fungsi, wewenang dan
ruang lingkup yang di kelola puskesmas
Pengertian adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upayakesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkatpertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif,untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginyadi wilayah kerjanya.
Fungsi puskesmas adalah Memberikan pelayanan kepada
seluruh masyarakat tanpa memandang status social, ekonomi dan
budaya pelayanan yang efektif
23
BAB IV
Review Aplikasi AKK Dalam Program Kesehatan
Krisis ekonomi mendalam serta bencana yang beruntun membebani sumber daya
dan pelayanan kesehatan sehingga berdampak pada rendahnya status gizi, menurunnya
pelayanan kesehatan dan rendahnya higienitas masyarakat yang mengakibatkan
rendahnya kualitas kesehatan dan tingginya angka kesakitan dan kematian masyarakat.
Hal ini diperparah dengan banyaknya masyarakat yang berpendidikan dan
berpendapatan rendah (miskin), serta kondisi ekonomi makro yang tidak stabil. Pada
kenyataan akhir-akhir ini muncul berbagai penyakit yang diperkirakan sudah tidak ada
lagi sepeti; malaria, TBC, polio dan banyaknya angka kekurangan gizi yang
menjangkiti bayi, balita dan anak-anak. Berbagai upaya telah dilakukan oleh
pemerintah dengan program-program kesehatan bagi masyarakat miskin seperti
askeskin (asuransi kesehatan masyarakat miskin), JPKM miskin dan pengobatan dasar
gratis bagi masyarakat, serta menghidupkan kembali peran Posyandu di daerah-derah
terpencil.
24
Program ini telah dilakukan di berbagai daerah bekerjasama dengan Dinas
Kesehatan maupun LSM lokal, seperti DKI, Banjarnegara, Surakarta, Boyolali,
Karanganyar, Sragen, Jember, Semarang, Polman, Jayapura, Makassar dan Kupang.
Berbagai jenis program kesehatan telah dilaksanakan di berbagai daerah dan di berbagai
level (desa/kalurahan sampai provinsi). Ada beberapa program yang telah diterapkan di
tingkat nasional Yaitu:
a. Program Dana Sehat
Program Dana Sehat dilaksanakan dalam rangka peningkatan derajat kesehatan
secara swadaya. Kebiasaan masyarakat bergotong-royong sebagai strategi dasar
Program Dana Sehat, yang kuat membantu yang lemah. Tujuan khusus dari Program
Dana Sehat adalah menurunkan angka sakit pada masyarakat setempat dengan upaya-
upaya kuratif dan preventif.
Program Dana Sehat yang pada awalnya hanya dilaksanakan di Solo, kemudian
menyebar ke daerah lain, seperti Bandung, Semarang, Banjarnegara, Sulawesi Tengah
(Tentena dan sekitarnya), Sulawesi Utara (Tomohon dan sekitarnya), dan Sambas
(Kalimantan Barat).5
b. Program Kesehatan Mayarakat Terpadu
Program ini dirintis YIS bekerjasama dengan Pemda Tingkat II Banjarnegara,
dirintis awal 1980 dan diselenggarakan dengan pendekatan dari bawah melalui upaya
pengembangan kesadaran dan pengembangan kelembagaan dan jaringan kelembagaan
masyarakat. Pendekatan kelembagaan ini memungkinkan upaya pengenalan dan
pendidikan berbagai aspek kesehatan masyarakat dapat dilakukan secara masal dan
5
http://www.yis.or.id/?section=menu&id=2&submenu=117 Diakses Pada 02 Februari 2015
25
berkelanjutan yang mempunyai fungsi komplementer kepada program lain, baik yang
dilakukan oleh Pemerintah maupun Swasta.6
Dengan pendekatan kelembagaan ini dapat pula dikembangkan berbagai
prakarsa dan peranserta masyarakat secara luas dalam bidang sosial ekonomi lainnya
yang memberi dampak kepada hasil pembangunan pedesaan. Kegiatan-kegiatan yang
ditangani, di antaranya : Pembangunan Rumah Secara Arisan, Perbaikan Sanitasi
Lingkungan termasuk Pengerasan Jalan Kampung, UKS, Perbaikan Gizi, dan
Peningkatan Ekonomi Masyarakat.
c. Program Integrasi KB–Kesehatan
Program ini dilaksanakan di 4 kecamatan atas kerjasama YIS dan Pemda
Kabupaten Blitar, khususnya BKKBN dengan dukungan dana dari ASEAN. Ada dua
tujuan yang ingin dicapai yaitu, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program
KB, melembagakan program KB, serta menjadikan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
sebagai norma di masyarakat.
Di samping dua tujuan di atas, program ini juga dimaksudkan untuk
mengembangkan model keterpaduan program KB dengan program-program
pembangunan sosial ekonomi. Program integrasi KB/KK terpadu ini pun telah berhasil
meningkatkan mutu partisipasi masyarakat untuk memantabkan program KB dan
meningkatkan kesejahteraan keluarga peserta KB. Model ini, akhirnya dikembangkan
juga ke kabupaten lain, salah satunya adalah Kabupaten Jember.7
6
Ibid. Diakses Pada 02 Februari 20157
Ibid. Diakses Pada 02 Februari 2015
26
DAFTAR PUSTAKA
Azwar Azrul. Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi ketiga (Bandung: Bina Rupa Aksara Publisher, 1996) Hal. 86.
http://www.yis.or.id/?section=menu&id=2&submenu=117 Diakses Pada 02 Februari 2015
http://festivialee.blogspot.com/2013/05/ikm-administrasi-kebijakan-kesehatan.html Diakses Pada Tanggal 02 Februari 2015
http://septiapritayani.blogspot.com/2013/07/administrasi-kesehatan.html Diakses Pada Tanggal 02 Februari 2015
http://jayaniph.blogspot.com/2013/12/evaluasi.html Diakses Pada 02 Februari 2015
Menurut Hasibuan (2003) http://jeffy-louis.blogspot.com/2012/04/makalah-motivasi-
kerja.html[11]
http://www.fkm.undip.ac.id/?p=halaman_mod&id=akk Diakses pada 03 Februaru 2015
http://gabbyimoetz.blogspot.com/2008/06/monitoring-dalam-analisis-kebijakan.html
Subarsono. 2011. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.Mondy,
R.W., 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh (terjemahan),
Jakarta: Penerbit Erlangga.
27
Schuler, R.S. & Jackson, S.E., 2006, Human Resource Management, International
Perspective, Mason: Thomson South-Western.
EVALUASI PEMBELAJARAN
Petunjuk Pengisian : Pernyataan yaitu 1.Sangat Tidak Setuju (STS), 2. Tidak
Setuju (TS), 3 Netral (Tidak Pasti) (N), 4 Setuju (S), 5 Sangat Setuju (SS).
NO PERYATAAN SS S N TS STS1. Tujuan pembelajaran telah tercapai dalam proses
perkuliahan yang telah terselenggrakan.√
2. Ruang lingkup yang dibahas sesuai dengan
kebutuhan masasiswa sebagai pimpinan / pengelola
pelayanan / program kesehatan.
√
3. Metoda kolaboratif learning ( CL) yang dipakai
memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran.√
4. Ametode Collaborating Learning sesuai untuk mata
kuliah AKK ini.√
5. Tersedia bahan bacaan Buku Teks dan informasi √
28
web untuk mendukung mata kuliah ini.
6. Dosen telah melaksanakan tugas sebagain
fasilitator pembelajaran MK AKK ini dengan baik.√
USULAN PERBAIKAN PERKULIAHAN KEDEPAN
1. Metode Pembelajaran : Metode yang sudah dipakai sudah mendukung
untuk pencapai pembelajaran, Dilanjutkan untuk mata kuliah lain
2. Ruang Lingkup pembelajaran : Sudah sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan zaman serta sesuai dengan kurikulum untuk
program pasca sarjana kesehatan Masyarakat
3. Bahan Bacaan : Susah didapat buku sumber, sarannya buku bacaan
difasilitasi oleh dosen pengampu atau akademik.
29