edit gizi sop

8
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS MAJALENGKA GIZI DISAHKAN OLEH KEPALA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN MAJALENGKA KARTISEM,SKM,MKM NIP. 19640208 198502 2 01 PROSEDUR KADARZI Nomor Standar Operasional Prosedur : 449.1/ 06.1/Dinkes/2011 Tanggal Pembuatan : 2 Januari 2014 Tanggal Revisi : - Tanggal Efektif : 1 Februari 2014 Halaman : 1 1.Pengertian Suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap anggotanya. 2.Tujuan Terbentuknya keluarga sadar gizi melalui proses pendampingan 3.Kebijakan Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga 4.Petugas 1.Tim Puskesmas ( Kepala Puskesmas, Bidan Koordinasi, TPG (TENAGA PELAKSANA GIZI), Penyuluh Kesehatan ) 2. Bidan Poskesdes 3. Kepala Desa 5.Peralatan 1. Pedoman Pendampingan 2. Buku Saku 3. Formulir Pencatatan Pendampingan 4. Alat bantu penyuluhan dan nasehat gizi 6.Prosedur 1.Kader pendampingan menyampaikan formulir hasil perubahan perilaku, formulir kesimpulan hasil dan formulir hasil kegiatan pendampingan kepada bidan poskesdes. 2.Bidan Poskesdes melaksanakan Validsi kepada beberapa KK yang didampingi melalui pemantauan langsung 3.Bidan Poskesdes merekap hasil pemantauan keluarga sasaran di Desa yang bersangkutan dan melaporkan hasilnya ke Kepala Desa dan Tim Puskesmas Bila ditemukan masalah dalam pemantauan Bidan Poskesdes memberikan umpan balik pada kader pendamping, dan Tim Puskesmas memberikan umpan balik kepada Kepala Desa dan Bidan Poskesdes 4. Pemantauan dilaksanakan satu bulan satu kali Penyampaian Formulir hasil Perubahan Perilaku Bidan Poskesdes melakukan Validasi ke beberapa KK yang didampingi Laporan hasil rekap ke Kepala Desa ( Tim Pemantauan tiap satu bulan sekali Rekapitulasi hasil pemantauan keluarga sasaran oleh Bidan

Upload: dede-uus

Post on 07-Jul-2016

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

SOP GIZI

TRANSCRIPT

Page 1: Edit Gizi Sop

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

DINAS KESEHATANUPTD PUSKESMAS MAJALENGKA

GIZI DISAHKAN OLEHKEPALA UPTD PUSKESMAS KECAMATANMAJALENGKA

KARTISEM,SKM,MKMNIP. 19640208 198502

2 01

PROSEDUR KADARZI

Nomor Standar Operasional Prosedur : 449.1/ 06.1/Dinkes/2011Tanggal Pembuatan : 2 Januari 2014

Tanggal Revisi : -Tanggal Efektif : 1 Februari 2014Halaman : 1

1.Pengertian Suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap anggotanya.

2.Tujuan Terbentuknya keluarga sadar gizi melalui proses pendampingan

3.Kebijakan Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga

4.Petugas 1. Tim Puskesmas ( Kepala Puskesmas, Bidan Koordinasi, TPG (TENAGA PELAKSANA GIZI), Penyuluh Kesehatan )

2. Bidan Poskesdes3. Kepala Desa

5.Peralatan 1. Pedoman Pendampingan2. Buku Saku3. Formulir Pencatatan Pendampingan4. Alat bantu penyuluhan dan nasehat gizi

6.Prosedur 1. Kader pendampingan menyampaikan formulir hasil perubahan perilaku, formulir kesimpulan hasil dan formulir hasil kegiatan pendampingan kepada bidan poskesdes.

2. Bidan Poskesdes melaksanakan Validsi kepada beberapa KK yang didampingi melalui pemantauan langsung

3. Bidan Poskesdes merekap hasil pemantauan keluarga sasaran di Desa yang bersangkutan dan melaporkan hasilnya ke Kepala Desa dan Tim Puskesmas

Bila ditemukan masalah dalam pemantauan Bidan Poskesdes memberikan umpan balik pada kader pendamping, dan Tim Puskesmas memberikan umpan balik kepada Kepala Desa dan Bidan Poskesdes

4. Pemantauan dilaksanakan satu bulan satu kali

7.Dokumen terkait Formulir laporan hasil perubahan perilaku dari seluruh KK

Penyampaian Formulir hasil

Perubahan Perilaku

Bidan Poskesdes melakukan Validasi ke

beberapa KK yang didampingi

Laporan hasil rekap ke Kepala Desa ( Tim

Puskesmas)

Pemantauan tiap satu bulan sekali

Rekapitulasi hasil pemantauan keluarga sasaran oleh Bidan

Poskesdes

Page 2: Edit Gizi Sop

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MAJALENGKADINAS KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS MAJALENGKA

GIZI DISAHKAN OLEHKEPALA UPTD PUSKESMAS KECAMATANMAJALENGKA

KARTISEM,SKM,MKMNIP. 19640208 198502

2 01

PROSEDURPEMANTAUAN WILAYAH

SETEMAPAT(PWS) Nomor Standar Operasional Prosedur : 449.1/ 06.1/Dinkes/2011Tanggal Pembuatan : 2 Januari 2014

Tanggal Revisi : -Tanggal Efektif : 1 Februari 2014Halaman : 1

1.Pengertian Grafik pemantauan wilayah setempat yang memuat kecenderungan atau trend hasil pelaksanaan kegiatan Posyandu

2.Tujuan Tersediannya informasi secara terus menerus, cepat, tepat dan akurat sebagai dasar penanggulangan masalah gizi

3.Kebijakan Grafik PWS Gizi setiap bulan oleh petugas gizi

4.Petugas TPG (TENAGA PELAKSANA GIZI)

5.Peralatan 1. Komputer2. Printer3. ATK

6.Prosedur 1. Petugas Gizi menerima laporan hasil kegiatan posyandu dari Bidan Desa

2. Petugas merekapitulasi hasil kegiatan posyandu3. Laporan dianalisa untuk menetapkan : Jumlah semua balita di Posyandu (S) Jumlah semua balita yang memiliki KMS (K) Jumlah semua balita yang ditimbang (D) Jumlah semua balita yang naik timbanggannya (N)4. Petugas melakukan penghitungan masing-masing hasil pelaksanaan

kegiatan posyandu dengan cara : Pembagian hasil K dengan S dinyatakan dengan K/S Pembagian hasil D dengan S dinyatakan dengan D/S Pembagian hasil N dengan S dinyatakan dengan N/S Pembagian hasil N dengan D dinyatakan dengan N/D5. Data hasil penghitungan disajikan dalam bentuk grafik PWS dan

disimpan sebagai arsip Puskesmas

7. Dokumen terkait 1. Grafik PWS2. Laporan Hasil Pelaksanaan kegiatan Posyandu

Petugas menerima laporan

Rekapitulasi dan analisa data

Pembuatan grafik SKDN

Page 3: Edit Gizi Sop

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MAJALENGKADINAS KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS MAJALENGKA

GIZI DISAHKAN OLEHKEPALA UPTD PUSKESMAS KECAMATANMAJALENGKA

KARTISEM,SKM,MKMNIP. 19640208 198502

2 01

PROSEDURBULAN PENIMBANGAN BALITA (BPB)

Nomor Standar Operasional Prosedur : 449.1/ 06.1/Dinkes/2011Tanggal Pembuatan : 2 Januari 2014

Tanggal Revisi : -Tanggal Efektif : 1 Februari 2014Halaman : 1

1.Pengertian Proses penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan pada seluruh balita yang ada di wilayah kerja Posyandu

2.Tujuan Tersedianya informasi secara berkala untuk perencanaan, penerapan kebijakan dan evaluasi program perbaikan gizi

3.Kebijakan 1. Dilakukan 1 tahun sekali pada bulan Agustus bersamaan dengan jadwal pemberian vitamin pada balita

2. Dilakukan pada semua balita di wilayah kerja di semua Posyandu4.Petugas 1. TPG ( Tenaga Pelaksana Gizi )

2. Kader Posyandu5.Peralatan 1. Formulir bulan penimbangan balita

2. Dacin3. Alat Ukur4. Undangan BPB

6.Prosedur 1. Petugas gizi mengadakan koordinasi dengan Bidan Desa Untuk melakukan pendataan jumlah sasaran balita di wilayah masing-masing

2. Data sasaran di catat dalam blangko laporan penimbangan balita oleh Bidan / Kader

3. Petugas gizi melaksanakan Pelaksanaan penimbangan Balita (BPB) sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan

4. Petugas mengumpulkan berkas laporan penimbangan balita5. Petugas gizi melakukan analisa dan validasi data hasil

penimbangan balita serta menetapkan status gizi balita6. Bila ditemukan kasus balita dengan status gizi buruk maka balita

dirujuk ke Puskesmas untuk dilakukan tindak lanjut7. Petugas gizi membuat rekapitulasi laporan bulan penimbangan

balita8. Laporan diserahkan ke Dinas Kesehatan

7. Dokumen terkait 1. Laporan Bulan Penimbangan Balita

GIZI

Petugas koordinasidrngan

bidan didesa

Melaksanakan Penimbangan Balita

Membuat rekapitulasi

Laporan

Laporan diserahkan ke Dinas Kesehatan

Melakukan analisa dan validasi data

Page 4: Edit Gizi Sop

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MAJALENGKADINAS KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS MAJALENGKA

DISAHKAN OLEHKEPALA UPTD PUSKESMAS KECAMATANMAJALENGKA

KARTISEM,SKM,MKMNIP. 19640208 198502

2 01

PROSEDUR MONITORING GARAM TINGKAT

MASYARAKATNomor Standar Operasional Prosedur : 449.1/ 06.1/Dinkes/2011

Tanggal Pembuatan : 2 Januari 2014

Tanggal Revisi : -Tanggal Efektif : 1 Februari 2014Halaman : 1

1.Pengertian Proses pengumpulan dan pemeriksaan sampel garam untuk mengetahui ada tidaknya kandungan yodium pada garam melalui pemeriksaan dengan

2.Tujuan Tersedianya informasi secara berkala Konsumsi garam beryodium yang beredar dan layak untuk dikonsumsi untuk di masyarakat. perencanaan, penerapan kebijakan dan evaluasi program perbaikan gizi

3.Kebijakan 1. Dilakukan 1 tahun sekali pada bulan Juli bersamaan jadwal pembelajaran siswa SD2. Dilakukan pada siswa kelas 4 dan 5 SD/MI 1 SD/MI setiap Desa di wilayah kerja Puskesmas.

4.Petugas 1. TPG ( Tenaga Pelaksana Gizi )2. Guru UKS SD/MI setempat

5.Peralatan 1. Formulir pemantauan garam beryodium2. Yodina test3. Garam yg dikonsumsi oleh keluarga4.Pemberitahuan pelaksanaan kegiatan ke SD/MI

6.Prosedur 1. Petugas gizi mengadakan koordinasi dengan Kepala Sekolah/Guru UKS setempat Untuk melakukan pemantauan /pemeriksaan garam beryodium di SD/MI dengan sasaran Kelas IV dan V SD/MI.

2.Data sasaran dan hasil dicatat di formulir pemantauan garam oleh guru UKS .

3. Petugas gizi melaksanakan Pemantauan hasil pemeriksaan oleh guru UKS sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan

4. Petugas Gizi dan Guru UKS mengumpulkan berkas laporan hasil pemantauan garamberyodium.

5. Petugas gizi melakukan analisa dan validasi data hasil pemantauan garam beryodium serta menyimpulkan staatus desa baik atau tidak baik dalam hal konsumsi garam beryodium.

6. Bila ditemukan (dari simpulan) kasus desa jelek dalam hal mengkonsumsi garam beryodium maka ditindak lanjuti dengan penyuluhan di Posyandu kepada Ibu Balita.

7. Petugas gizi membuat rekapitulasi laporan pemantauan garam beryodiun.

8. Setelah disimpulkan puskesmas memberikan umpan balik kepada SD/MI setempat rekomendasi garam yang baik dan garam yang jelek untuk dikonsumsi. Dan diberikan penyuluhan kepada siswa SD

9. Laporan pemantauan garam beryodium diserahkan ke Dinas Kesehatan.

7. Dokumen terkait 1. Laporan Hasil Pemantauan Garam Beryodium Tk Masyarakat.

Page 5: Edit Gizi Sop

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MAJALENGKADINAS KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS MAJALENGKA

GIZI DISAHKAN OLEHKEPALA UPTD PUSKESMAS KECAMATANMAJALENGKA

KARTISEM,SKM,MKMNIP. 19640208 198502

2 01

PROSEDUR PEMBERIAN VITAMIN A UNTUK BAYI BALITA DAN BUFAS

Nomor Standar Operasional Prosedur : 449.1/ 06.1/Dinkes/2011Tanggal Pembuatan : 2 Januari 2014

Tanggal Revisi : -Tanggal Efektif : 1 Februari 2014Halaman : 1

Page 6: Edit Gizi Sop

1.Pengertian Proses pemberian Vit. A pada bayi, balita dan bufas untuk mencegah dan menanggulangi masalah KVA

2.Tujuan Menurunkan prevalensi dan mencegah kekurangan Vit. A pada bayi, balita dan ibu nifas.

3.Kebijakan Untuk Bayi dan balita : Dilaksanakan 2 kali dalam setahun pada bulan Februari dan Agustus.

Untuk Bufas : Dilaksanakan setiap saat terhadap ibu besalin, dengan pemberian 2x (ketika saat melahirkan dan sehari kemudian, atau paling lambat 1 minggu kemudian.

4.Petugas TPG Bidan Kader Posyandu

5.Peralatan Vitamin, A Dosis tinggi ( warna biru untuk bayi 6-11 bln, dan warna merah untuk balita 1-5 th)

KMS Balita dan Bumil/bufas

6. Prosedur 1. Petugas mengadakan koordinasi dengan kader Posyandu untuk melaksanakan pendataan sasaran jumlah balita di wilayan masing-masing

2. Petugas melaksanakan distribusi vitamin A pada bidan dan bidan meneruskan pada kader Posyandu

3. Kader memberikan vitamin A pada sasaran (balita) sesuai dengan jadwal Posyandu

4. Petugas gizi membuat rekapitulasi distribusi vitamin A5. Laporan diserahkan ke Dinas Kesehatan

7. Dokumen terkait 1. Data sasaran bayi 6-11 bulan, Balita 1- 5 th, dan Bufas2. Laporan Distribusi Vit. A

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MAJALENGKADINAS KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS MAJALENGKA

GIZI DISAHKAN OLEHKEPALA UPTD PUSKESMAS KECAMATANMAJALENGKA

KARTISEM,SKM,MKMNIP. 19640208 198502

2 01

PROSEDUR PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN GIZI BURUK

BAGI BALITA GAKIN (PMT-P)Nomor Standar Operasional Prosedur : 449.1/ 06.1/Dinkes/2011Tanggal Pembuatan : 2 Januari 2014

Tanggal Revisi : -Tanggal Efektif : 1 Februari 2014Halaman : 1

Petugas berkoordinasi dengan kader Posyandu

Pendataan dan pencatatan sasaran oleh kader

Distribusi vitamin A oleh petugas ke bidan diterukan ke kader

Posyandu

Lapora ke Dinas Kesehatan

Page 7: Edit Gizi Sop

1.Pengertian Proses Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan pada Balita Gizi buruk Gakin untuk upaya perbaikan status gizi balita pasca rawat inap (tatalaksana gizi buruk di RSU/PKM DTP)

2.Tujuan Meningkatkan status gizi balita untuk mencapai status pertumbuhan normal Berat badan menurut Umur.

3.Kebijakan Pelaksanaan BPB, hasil BPB, balita gizi buruk di intervensi

4.Petugas Petugas Gizi Puskesmas Bidan Kader

5.Peralatan Makanan tambahan untuk balita sesuai kelompok umur.

6.Prosedur 1. Petugas menerima laporan kasus gangguan gizi buruk dari kader dan bidan di desa.

2. Petugas melakukan konfirmasi kepada kader posyandu dan menyarankan psien di rujuk ke PKM

3. Petugas menerima pasien di rujuk ke PKM4. Petugas menerima pasien rujukan melalui wawancara5. Petugas melakukan validasi data dengan melihat tabel NCHS,

BB/U, dan TB/U6. Petugas mencari dan menetapkan faktor-faktor penyebab gangguan

gizi.7. Bila ditemukan kelainan atau penyakit penyerta di rujuk kembali ke

RSU8. Petugas memberikan penyuluhan terkait faktor gizi yang menjadi

kemungkinan penyebab gangguan gizi.9. Petugas memberikan makanan tambahan dengan berkoordinasi

dengan kader dan PKK 10.Data dicatat dengan registrasi PMT11.Petugas Gizi membuat laporan PMT12.Laporan diserahkan ke Dinkes

7. Dokumen terkait 1. Buku Registrasi PMT2. Laporan PMT3. KMS Blita