edisi 03 / mei 2009fisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_3_mei_2009.pdf · untuk tutorial dan...

12
S elasa siang (21/4/2009), Rektor Prof H Fasich mengunjungi fakultas kita. Rektor didampingi Sekretaris Universitas, Direktur Kemahasiswaan, Direktur Akademik, Direktu Sumberdaya, Direktur Keuangan, Direktur SI, dan Kahumas. Namanya boleh saja kunjungan kerja (kunker), atau rapat kerja (raker). Ikut mendampingi dekanat dalam kunker atau raker di Ruang A Adi Sukadana itu adalah semua Ketua Departemen, Ketua Program Studi, Kabag dan Kasubbag. Angin apa yang membawa jajaran pimpinan universitas itu datang ke kampus oranye kita? Apakah ada hubungannya dengan demonstrasi mahasiswa fakultas kita ikhwal penetapan SPP untuk mahasiswa angkatan 2009/2010? Pertanyaan itu segera terjawab begitu kunker dan raker itu dimulai. Rektor dan timnya mengunjungi semua fakultas secara marathon. Hari itu saja, sebelum ke kampus oranye kita, Rektor ke Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi. Intinya, pimpinan universitas menghendaki masukan dari fakultas dan departemen. Karena, katanya, dinamika dan kualitas pendidikan di universitas ini berada di program-program studi, dan para ketua departemenlah yang menggerakkan roda dan denyut nadi proses belajar & mengajar. Rektor ingin bisa menghirup suasana atau iklim belajar & mengajar di fakultas dan departemen. Rektor ingin merasakan degub- degub dinamika dan persoalan-persoalan mendasar di bawah. Rektor ingin bisa mendengarkan secara langsung keluh-kesah, harapan, tuntutan, kritik dan saran. Gayung pun bersambut. Dekanat dan para kadep menyampaikan problem-problem riil di fakultas kita. Ada soal fasilitas ruang kuliah yang bocor. Ada soal parkir. Ada soal laboratorium. Ada soal pengembangan fakultas. Ada soal kurangnya tempat-tempat untuk tutorial dan belajar bersama. Ada soal fasilitas internet yang lemot. Dari sekian banyak masalah yang harus kita atasi, satu masalah teratasi saat itu juga. Yaitu, bandwidth untuk WIFI di kampus oranye, yang dianggap sangat kecil, dinaikkan saat itu juga dari 1,5 GBps menjadi 2 GBps. Masalah-masalah lain dicatat dan akan dise- lesaikan dalam tempo sesingkat-singkatnya. Kunker atau raker itu jadinya asyik. Lalulintas informasi amat padat tetapi tidak macet. Mengalir dan produktif, karena ada hasil yang riil. Kunker atau raker semacam itu juga secara psikologis memberi rasa nyaman bagi ujung-ujung tombak proses pendidikan serta belajar-mengajar di Universitas Airlangga yang kita cintai ini. Terasakan ada sentuhan,sapaan, perhatian, penghargaan dari pimpinan kepada yang dipimpin. Kunker atau raker semacam itu perlu kita jadikan tradisi di kampus kita ini. (I Basis Susilo) Kunker Rektor, Perlu Ditradisikan Kunker Rektor, Perlu Ditradisikan edisi 03 / Mei 2009

Upload: others

Post on 26-Oct-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: edisi 03 / Mei 2009fisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_3_mei_2009.pdf · untuk tutorial dan belajar bersama. Ada soal fasilitas internet yang lemot. Dari sekian banyak masalah

Selasa siang (21/4/2009), Rektor Prof HFasich mengunjungi fakultas kita.Rektor didampingi Sekretaris

Universitas, Direktur Kemahasiswaan,Direktur Akademik, Direktu Sumberdaya,Direktur Keuangan, Direktur SI, danKahumas. Namanya boleh saja kunjungankerja (kunker), atau rapat kerja (raker). Ikutmendampingi dekanat dalam kunker atauraker di Ruang A Adi Sukadana itu adalahsemua Ketua Departemen, Ketua ProgramStudi, Kabag dan Kasubbag.

Angin apa yang membawa jajaranpimpinan universitas itu datang ke kampusoranye kita? Apakah ada hubungannyadengan demonstrasi mahasiswa fakultas kitaikhwal penetapan SPP untuk mahasiswaangkatan 2009/2010? Pertanyaan itu segeraterjawab begitu kunker dan raker itu dimulai.Rektor dan timnya mengunjungi semuafakultas secara marathon. Hari itu saja,sebelum ke kampus oranye kita, Rektor ke

Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi.Intinya, pimpinan universitas menghendakimasukan dari fakultas dan departemen.

Karena, katanya, dinamika dan kualitaspendidikan di universitas ini berada diprogram-program studi, dan para ketuadepartemenlah yang menggerakkan roda dandenyut nadi proses belajar & mengajar.Rektor ingin bisa menghirup suasana atauiklim belajar & mengajar di fakultas dandepartemen. Rektor ingin merasakan degub-degub dinamika dan persoalan-persoalanmendasar di bawah. Rektor ingin bisamendengarkan secara langsung keluh-kesah,harapan, tuntutan, kritik dan saran.

Gayung pun bersambut. Dekanat danpara kadep menyampaikan problem-problemriil di fakultas kita. Ada soal fasilitas ruangkuliah yang bocor. Ada soal parkir. Ada soallaboratorium. Ada soal pengembanganfakultas. Ada soal kurangnya tempat-tempatuntuk tutorial dan belajar bersama. Ada soal

fasilitas internet yang lemot. Dari sekian banyak masalah yang harus

kita atasi, satu masalah teratasi saat itu juga.Yaitu, bandwidth untuk WIFI di kampusoranye, yang dianggap sangat kecil, dinaikkansaat itu juga dari 1,5 GBps menjadi 2 GBps.Masalah-masalah lain dicatat dan akan dise -lesaikan dalam tempo sesingkat-singkatnya.

Kunker atau raker itu jadinya asyik.Lalulintas informasi amat padat tetapi tidakmacet. Mengalir dan produktif, karena adahasil yang riil. Kunker atau raker semacam itujuga secara psikologis memberi rasa nyamanbagi ujung-ujung tombak proses pendidikanserta belajar-mengajar di UniversitasAirlangga yang kita cintai ini. Terasakan adasentuhan, sapaan, perhatian, penghargaan daripimpinan kepada yang dipimpin.

Kunker atau raker semacam itu perlu kitajadikan tradisi di kampus kita ini.

(I Basis Susilo)

Kunker Rektor, Perlu DitradisikanKunker Rektor, Perlu Ditradisikan

edisi 03 / Mei 2009

Page 2: edisi 03 / Mei 2009fisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_3_mei_2009.pdf · untuk tutorial dan belajar bersama. Ada soal fasilitas internet yang lemot. Dari sekian banyak masalah

02 Jendela edisi 03/Mei 2009

editorial

l PENANGGUNG JAWAB: I. Basis Susilo (Dekan FISIP)l PIMPINAN UMUM: V. Dugis (Wakil Dekan III)l PIMPINAN REDAKSI: Yayan Sakti Suryandaru

l JURNALIS: Debrina Tedjawidjaja ; Intan Fitranisa ; Putri Rizky Pramadhani ; Muhammad Zaki Ath.Tl LAY-OUT/PRODUKSi: Irfan Wahyudi, S.Sos

l Alamat Redaksi: Gedung FISIP Kampus B Universitas Airlangga Jl. Dharmawangsa Dalam SurabayaTelp. (031) 5011744, 5012442, 5017429, 5034015. Fax. (031) 5047754 l e-mail: [email protected]

l “Sebaiknya ada Rubrik Karya Tulis, bisa berupa hasil panel, kuliahlapangan, atau hasil tulisan dari mahasiswa.”

(Punari, Kepala Sub-bagian Kemahasiswaan)

l ”Kenapa kebijakan sekarang kuliah Cuma 13 kali pertemuan? Apapertimbangannya? Bukannya menyusahkan mahasiswa? Apalagi UTS cumaseminggu, korupsi waktu kan?”

(Dhanti, Sekretaris Himpunan Mahasiswa HI)

l “Semoga Jendela bisa lebih masif lagi dalam menyajikan info-infoteraktual dan bisa menjadi penjembatan antar HIMA.”

(Sucahyo Oktafian M, Ketua Divisi HumasHimpunan Mahasiswaan)

l ” FISIP itu kampus paling bebas, bebas berdemokrasi dan berkreasi, aktifdan kreatif. Buktinya demo kemarin kebanyakan dari FISIP. Pokoknya FISIPadalah penyambung lidah rakyat. Jendela FISIP kurang booming di kalanganmahasiswa. Pendistribusiannya yang kurang merata.”

(Tresye Justin, Staf Pengembangan SDMHimpunan Mahasiswa Sosiologi)

l SURAT PEMBACA

YANG BERPULANGl Telah meninggal dunia Soeprapto, mertua dari Djoko Adi Prasetyo, Wakil

Dekan II FISIP, 14 Maret 2009 di Malangl Telah meninggal dunia Ibu kandung dari Siswinarti, SH staf Tenaga

Kependidikan UP pada hari Minggu 12 April 2009 & dimakamkan di TPU Malang Selatan

YANG BERBAHAGIAl Bambang Hariyadi, Staf Rujukan FISIP Unair

Menikahkan putrinya Susi dengan Anang (6 Maret 2009)l Telah menikah: Hari Fitrianto, Dosen Politik (15 Maret 2009)l Telah lahir: Putera ke-3 Saiful, Staf Perlengkapan,

Yang diberi nama, Adira Putri Anaya (25 Februari 2009)

YANG DINAS KELUAR l Joko Susanto, SIP, MSC, staf pengajar HI mewakili Unair dalam Konfe rensi

Internasional “Kerjasama Antar Negara dalam Menyikapi Krisis Global”di Universitas Tanjungpura Pontianak, 18-19 Mei 2009-04-27

l Suko Widodo, MA, dosen Dep. Komunikasi narasumber dalam Pembe ka -lan Bakti Pemuda Antar Prop Jatim, Dinas Kepemudaan dan Keolah -ragaan Pemprop Jatim, 26 April 2009 di Wisma Remaja Surabaya

l Yan Yan Cahyana, dosen Departemen Komunikasi, juri Pemilihan DutaWisata Cak dan Ning Surabaya 2009, oleh Dinas Budpar Kota Surabaya,11-16 Mei 2009-04-27

l Dra.Rahma Sugiarti, M.Si, dosen IIP juri Lomba Story Telling siswa TK danSD dalam rangka 54 tahun Anniversary of Airlangga University Library(1955 – 2009) : Library care to academic community, 1 April 2009 diPerpustakaan Unair Kampus B

YANG DIKUKUHKAN : l Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Mustain, M.Si akan dikukuhkan sebagai

guru besar dalam bidang sosiologi pembangunan (16 Mei 2009)

l SURAT PEMBACAl AGENDA FISIP

Waktu Acara Penyelenggara Tempat

1 Mei 2009 HIKUSTIK Himpunan Mahasiswa HI Lap. parkir FISIP

4-8 Mei2009

Comm-Games Himpunan MahasiswaKomunikasi

Lap. parkir FISIP

4 Mei 2009 Donor darah Himpunan MahasiswaAntropologi

Gedung C lt.3

5 Mei 2009 Bedah Buku Himpunan MahasiswaAntropologi

R. Adi Sukadana

4-8 Mei2009

Bazar Buku Himpunan MahasiswaAntropologi

Gedung A

12 Mei 2009 Seminar Konflik Himpunan MahasiswaSosiologi

R. Adi Sukadana

18 - 21 Mei 2009

Asia Pacific Member Com-mittee Transition CampConference

dihadiri Mahasiswa HIWidhi Tinarti

Vung Tau -Vietnam

19 Mei 2009 Comm-Nite Himpunan MahasiswaKomunikasi

Lap. Parkir FISIP

20 Mei 2009 Seminar KebangkitanNasional

Himpunan Mahasiswa HI -

20 Mei 2009 Kuliah Cokroaminoto(pembicara Kwik Kian Gie)

Dekanat Fisip Unair Gedung C lt.3

26 Mei 2009 Final Lomba Karya TulisIlmiah SMA

Himpunan MahasiswaSosiologi

R. Adi Sukadana

29 Mei 2009 IREF Himpunan Mahasiswa HI -

Rabu MingguI & III

Diskusi Reboan Dekanat Fisip Unair R. Adi Sukadana

l REKAMAN ACARA FISIP

l Kunjungan SMA Madaniah Bogor dipimpin guru Abdul Wahab(11 April 2009)

l Kunjungan SMAN 3 Madiun ke HI yang diikuti sekitar 100 siswa(27 April 2009)

l Kunjungan Tim Monev A3 PHK di Ruang Cokroaminoto(28 April 2009)

l Kunjungan Dekan FIB bersama rombongan ke FISIP membahas penga-turan lahan parkir bersama (29 April 2009)

l Kunjungan Mahasiswa Sosiologi UNHAS Makassar ke FISIP(29 April 2009)

Page 3: edisi 03 / Mei 2009fisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_3_mei_2009.pdf · untuk tutorial dan belajar bersama. Ada soal fasilitas internet yang lemot. Dari sekian banyak masalah

03edisi 03/Mei 2009 Jendela

seputar fisip

Senin, 21 April lalu FISIP kedatangantamu istimewa. Sejumlah pejabat Rek-torat Universitas Airlangga (Unair)

datang dalam agenda kunjungan kerja Rek-torat. Kunjungan tersebut bertujuan meman-tau dan mengevaluasi seluruh kinerja fakultas,kelayakan fasilitas, serta kegiatan belajar men-gajar di fakultas oranye ini.

Beberapa orang yang turut serta dalamrombongan tersebut yakni Rektor, Prof. Dr.Fasich; Direktur Akademik, Dr. Ni NyomanTri P., M.Si; Direktur Sumber Daya, Prof. Dr.Fendy Suhariadi; Direktur Keuangan, Dr. Mo-hammad Nasih, SE, Ak. MT; dan pejabat tinggirektorat lainnya.

Setelah berkeliling kampus, rombongantersebut akhirnya berlabuh di ruang AdiSukadana. Di ruangan ini mereka memberkesempatan perwakilan Dekanat besertaseluruh Kepala Departemen di FISIP untuksharing mengenai masalah-masalah yang di-hadapi. Masalah yang dishare-kan pun be-ragam. Mulai dari penempatan museumDepartemen Antropologi, masalah gelarstudi sarjana Departemen Ilmu Informasi danPerpustakaan (IIP), keterbatasan pemenuhanfasilitas Laboratorium Audio Visual dan ren-cana pendirian Fakultas Ilmu Komunikasi(Fikom) oleh Departemen Komunikasi,hingga masalah perluasan bandwith hot-spotarea di FISIP yang dipersoalkan hampir selu-ruh departemen.

Untuk penempatan museum, Fasich men-gakui jika museum ditempatkan pada Fisipgedung B, menyatu dengan LaboratoriumAudio Visual, maka akan terlihat lebihsumpek. Alternatifnya museum akan dipindahke lantai 2 gedung Perpustakaan kampus BUnair. Hal ini karena ruang tersebut masih

kosong dan akan bernilai plus jika dalam per-pustakaan terdapat sebuah museum yangdapat menjadi sarana pembelajaran altenatifbagi mahasiswa.

Terkait masalah pendirian Fikom, secarapribadi Rektor telah menyetujui untuk mele -pas Ilmu Komunikasi berpisah dengan FISIP.“Daripada kebutuhannya yang terlalu banyaknamun tak semuanya terpenuhi jika terusbergabung dengan FISIP, alangkah baiknya jikaberdiri sendiri saja,” ujar Fasich. Namun di-harapkan seluruh pihak baik FISIP maupunDepartemen Komunikasi, mempersiapkansegala sesuatunya dengan cermat danmatang. Utamanya terkait masalah anggarandan kualitas serta kuantitas sumber daya.

“Departemen Komunikasi hendaknyatidak keburu nafsu untuk segera melepas diridari FISIP. Pertimbangkan masalah pemban-gunan gedung dan anggaran pembangunantersebut. Sebab, tidak semua hal terkaitpendirian fakultas bergantung pada Univer-sitas,” ungkap Prof. Dr Fendy Suhariadi selakuDirektur Sumber Daya.

Selain Komunikasi, Departemen IIP jugamengeluarkan uneg-unegnya terkait masalahgelar sarjana dan nama program studi. Di In-donesia sarjana lulusan Ilmu Perpustakaankurang laku di pasaran jika nama programstudi tersebut tidak dibarengi dengan Ilmu

Informasi. Namun karena hingga kini kitamengacu pada Universitas Indonesia (UI)dalam menyandang nama Ilmu Perpustakaan,maka prodi IIP untuk sementara ini harusrela dengan Ilmu Perpustakaan-nya walausebenarnya pembelajarannya lebih ke arahilmu informasi.

Sedangkan masalah fasilitas wi-fi, Fendymenjelaskan, akses internet untuk FISIP inimemang kalah luas dengan yang ada di Fakul-tas Sains dan Teknologi (FST) misalnya. Sebab,hal tersebut disesuaikan dengan luas wilayahtiap-tiap fakultas. Terkait anggaran untukmenambah bandwith nantinya akan adapergeseran keperluan anggaran. Pergeserantersebut akan direvisi mulai akhir bulan ini.

Terakhir program studi Pariwisata sharingmasalah pengurangan jumlah program D3.Apakah nantinya akan hilang atau berevolusimenjadi S1 seperti halnya IIP. Sehubungandengan hal ini rektor berharap program D3tersebut bukanlah ditutup, melainkan diku-rangi daya tampungnya. Program D3 tersebuttentunya tetap dibutuhkan tetapi dalam jum-lah lulusan yang rasional. Dimana jumlahtersebut harus sesuai dengan kebutuhanmasyarakat dan kebutuhan bidang keilmuanyang bersangkutan.

(zaq/rfa)

Rektor Unair, Prof. Dr. Fasich

Suasana kunker Rektor di ruang Adi Sukadana

Kunjungan Kerja Rektor ke FISIP

Museum Antro Pindah hingga Penambahan Bandwith

Page 4: edisi 03 / Mei 2009fisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_3_mei_2009.pdf · untuk tutorial dan belajar bersama. Ada soal fasilitas internet yang lemot. Dari sekian banyak masalah

04 Jendela edisi 03/Mei 2009

kuliah

Sepuluh tahun lebih era Reformasi ber-jalan dan selama itu pula otonomidaerah (Otoda) terus berkembang di

daerah-daerah seluruh Nusantara. Hasil dariotoda tersebut diharapkan �dak hanya se-bagai penggambaran hubungan kerja antarapusat dan daerah saja. Tetapi juga dapatmengubah watak birokrasi lama ke watakbaru sesuai substansi sistem yang berlaku dimasyarakat kini. Demikian tutur Drs. H.Suyanto M.Ma, Bupa� Kabupaten Jombang,dalam sambutan Kuliah Perdana ProgramMagister Kebijakan Publik, 17 April lalu.

Kuliah yang berlangsung di ruang AdiSukadana tersebut merupakan hasil ker-jasama antara FISIP Unair dengan PemkabJombang. Ke-39 Mahasiswa yang mengiku�kuliah tersebut, sebagian besar merupakanpegawai Pemkab Jombang yang studinyadibiayai negara. Suyanto mengakui bahwatugas-tugas pemerintah daerah kini lebihberat. Tugas berat tersebut tentu nya patutdiimbangi dengan sumber daya manusia

(SDM) yang berkualitas pula. Hal ini yangmenjadi latar belakangi Pemkab Jombangmelakukan kerjasama ini.

“Harus sungguh-sungguh jika �dak inginke�nggalan lokomo�f otonomi daerah yangmelaju kencang dewasa ini. Jadi, kami harapkesungguhan ini mampu melahir kanaparatur negara yang lebih berkualitas gunamengendalikan lokomo�f tersebut,” jelasSuyanto, yang sempat masuk dalam 10besar Kepala Daerah terbaik versi majalah

Tempo.Diawali dengan penandatanganan MoU

kerjasama antara FISIP dan Pemkab Jom-bang, kuliah tersebut dihadiri dan dibukaoleh sejumlah tokoh pen�ng. DiantaranyaDrs. H. Suyanto M.Ma selaku Bupa� Kabu-paten Jombang; Wakil Rektor II, Prof. Dr.Muslich Anshori, mewakili pihak Rektorat,dan tak ke�nggalan Dekan Fisip, drs. I. BasisSusilo, MA.

Di dalam sambutannya Prof. Dr. MuslichAnshori percaya bahwa peluang para pe-serta didik untuk berbuat manfaat lebihpas� terbuka luas. Mengingat bidang yangakan dipelajari para peserta didik selamamasa studi adalah kebijakan publik. Dari ke-bijakan publik tersebut diharap para lulusannan�nya akan sampai pada ��k tertentu, di-mana kebijakan-kebijakan tersebut dapatbermanfaat bagi seluruh masyarakat yangdipimpinnya jika kelak menjadi pejabat .

Kuliah ini nan�nya akan dilanjutkan diJombang se�ap hari Sabtu dan Minggu. Haltersebut dimaksudkan agar para pesertadidik dapat tetap menjalankan tugasnya dipemerintahan pada hari kerja. Dosen-dosenyang mengajar pun merupakan dosen seniordan beberapa ada yang sudah guru besar.Sebut saja Prof. Soetandyo Wignyo soebroto,Prof. L Dyson, Prof. Musta’in, Prof. KacungMarijan, dan Prof. Jusuf Irianto. (zaq/rfa)

Otoda Tuntut SDM Matang

Serah terima cindera mata usai penandatanganan MoU Kuliah S2 Kebijakan Publik

No. Nama Dep. Judul1. Drs. Bagong Suyanto, M.Si

Drs. Septi Ariadi, MADrs. Sudarso, M.SiSiti Mas'udah, S.Sos., M.Si

Sosiologi Mekanisme Survival, Identifi kasi Kebutuhan dan Pem-ber da yaan Nelayan Miskin dalam Menga tasi MasaKrisis Akibat Kenaikan Harga BBM

2. Prof. Dr. I B Wirawan, SUDrs. Doddy Sumbodo Singgih, MSiDrs. Gitadi Tegas S., MSiDra. Tuti Budi Rahayu, M.Si.

Sosiologi Evaluasi Dampak Program Pengembangan Desa/Kelu-rahan Model Binaan Gerakan Terpadu PengentasanKemiskinan di Prop. Jawa Timur Tahun Anggaran 2007

3. Drs. Roestoto Hartojo Putro, SUDr. Falih Suedi, M.SiDrs. Bintoro Wardiyanto, M.Si

Administrasi Negara Strategi Pengembangan "Capaci-ty Building Model"Untuk Pena-ta naan Institusi dalam Menun jang Per-formance Improvement & Building Trust InstitusiUNAIR BHMN

4. Drs. Eko Supeno, M.Si.Bambang Suheryadi, S.H., M.Hum

Administrasi Negara Identifikasi Regulasi di Tingkat Pusat dan Daerah danFaktor-faktor Penghambat dalam Pengembangan danPemberdaya-an Usaha Mikro, Kecil dan Menengah diJawa Timur

5. Erna Setijaningrum, S.IP, M.SiDra. Retno Andriati, M.ADrs. Didid Soepojo, M.Si.

Administrasi Negara Pengembangan Model Pemberda ya an Masyarakat Se-bagai Upaya Pe-ngentasan Kemiskinan di Perkotaan

6. Drs. Bintoro Wardiyanto, M.SiDra. Dwi Windyastuti BH.,MADra. Wahyuni Triana, MS

Administrasi Negara Strategi Policy Networks Dalam Pengembangan Inte-grasi Advoca-cy Framework Coalition Dalam LocalPolicy Model Untuk Mengatasi Global Warming Impactdi Jawa Timur

Nama Jabatan Tgl Pensiun

Dra. SoehartatiHidayat, MA

Dosen HubInternasional

1-04-2009

Bambang Hariadi Staf RujukanPendidikan

1-07-2009

Makno StafKemahasiswaan

1-08- 2009

Nurali Staf Sarana &Prasarana

1-09- 2009

PENERIMA HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL FISIP UNAIR TAHUN ANGGARAN 2009

DAFTAR NAMA DOSEN DANTENAGA KEPENDIDIKAN YANG

AKAN PENSIUN TAHUN 2009

Page 5: edisi 03 / Mei 2009fisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_3_mei_2009.pdf · untuk tutorial dan belajar bersama. Ada soal fasilitas internet yang lemot. Dari sekian banyak masalah

05edisi 03/Mei 2009 Jendela

diskusi & seminar

Komunikasi dan poli�kmerupakan dua hal yang�dak bisa dipisahkan.

Tanpa komunikasi, para elit poli-�k �dak dapat menginfor-masikan kebijakan poli�kmereka. Media pun kemudianmenjadi sarana mediasi yangpen�ng agar kebijakan tersebutdapat diketahui khalayak. Ter-lebih pada masa pemilihanumum (pemilu). Calon legisla�f(caleg) dan partai poli�k (parpol)beramai-ramai meme nu hi mediamassa demi mengenalkan dirisekaligus menyam paikan visi misikepada calon pemilih.

Fenomena tersebut mengu-gah Departemen Komunikasiuntuk mengulasnya lebih lanjut.Maka, pada 1 April 2009, bertem-pat di Auditorium Gedung CFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poli-�k (FISIP), diadakan seminarMedia dan Komunikasi: Media,Komunikasi, dan Poli�k. Seminartersebut menghadirkan �gapembicara. Rachma Ida (Ketua

Departemen Komunikasi),Rohman Budijanto (PemimpinRedaksi Jawa Pos), dan AmanSugandi (Direktur Arek TV). Hadirpula Suko Widodo (Dosen De-partemen Komunikasi) selakumoderator. Menariknya, seminarini �dak hanya dihadiri oleh ma-hasiswa, para pakar komunikasidan prak�si media, tetapi jugapara caleg dari beberapa parpol,seper� caleg dari partai Golkar,PDI-P dan PAN.

Sebelum ke�ga pembicaramemaparkan pandangan mere -ka, seminar ini terlebih duludibuka oleh Dekan FISIP, Drs.I.Basis Susilo, MA. Baru kemudiansatu persatu pembicara mulaiunjuk gigi, dimulai denganRachma Ida yang berbicara ten-tang poli�k “penampakan”. “Saatini yang marak di media bukancaleg dengan poli�k pencitraanmelainkan poli�k “penampakan”.Sebab, para caleg itu barumenampakkan diri saat ingin dip-ilih,” jelas Ida. Menurut Ida, poli-

�k “penampakan” muncul padaPerforma Society yakni masyara -kat yang cenderung berorientasipada tampilan luar caleg bukanpada kebijakan poli�knya.

Berikutnya, Rohman Budijan -to berbicara dari sudut pandangmedia massa. Menurut Roh man,media massa, apalagi pada masapemilu seper� seka rang, semakindituntut bekerja secara netral.Hal ini bertujuan agar mediamassa mampu meng-counter wa-cana yang dimunculkan para elitpoli�k

Berbeda dari kedua pem-bicara sebelumnya, AmanSugandi memberikan kunci suk-ses bagi para caleg yang inginmendulang banyak suara diPemilu 2009. ”Kuncinya Survey+Eksekusi Krea�f+Reputasi. Jikaseorang caleg bisa melakukanke�ganya, besar kesempatanbagi caleg tersebut untuk diingatdan dipilih oleh calon pemilih,”ucap Aman.

Setelah para pembicara me -

ma parkan materi, Suko Wido domeminta para caleg yang hadiruntuk berbagi pengalaman se-lama kampanye menjelangPemilu legisla�f. Satu per satupara caleg mengungkapkanuneg-uneg-nya di depan para pe-serta seminar. Misalnya, IndahKurnia, caleg PDI-P untuk DPR RIdi Daerah Pemilihan (Dapil) I(Surabaya-Sidoarjo). MenurutIndah, semua pihak, termasukmedia, mencoba mengambil ke-untungan saat Pemilu.

”Selama Pemilu, media terke-san hanya meliput caleg yangberduit saja. Lah,, saya yang �dakberduit, sangat sulit masukmedia,” terang Indah. Karena itu,Indah berusaha memposisikandiri sendiri saat berkampanye.“Saya �dak mungkin memberiuang atau kaos saat berkampa-nye karena saya �dak punya danauntuk itu. In�nya, saya nggakmau jadi caleg yang diplokoto!”seru Indah diiringi tepuk tanganpara peserta seminar. (int/rfa)

Caleg Lakukan Politik Penampakan

Suasana Seminar di auditorium gedung C FISIP Unair

Page 6: edisi 03 / Mei 2009fisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_3_mei_2009.pdf · untuk tutorial dan belajar bersama. Ada soal fasilitas internet yang lemot. Dari sekian banyak masalah

06 Jendela edisi 03/Mei 2009

diskusi & seminar

Indonesia membutuhkan sosok pemim pinyang mampu menggiring masya rakatnyamenjadi bangsa yang lebih maju. Beber-

apa tahun dari sekarang, Indonesia harusbisa menjadi negara yang mengakomodasikeberagaman, truly reform Indonesia.

Hal tersebut disampaikan oleh ReniSuwarso, Ketua Departemen Ilmu PolitikFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)Universitas Indonesia, dalam Seminar danBedah Buku The Voice of Indonesian FutureLeaders yang digelar pada 17 April 2009.Selain Reni, hadir pula sebagai pembicaraNovri Susan (dosen Sosiologi FISIP Unair),Didik Prasetyono (Anggota Komisi PemilihanUmum Jawa Timur 2003-2008), serta Hari(dosen Ilmu Politik FISIP Unair). Acara di-moderatori oleh Aswin Bahar Muhammad,Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)FISIP Unair.

Bertempat di ruang 313 Gedung A FISIPUnair, Reni menjelaskan bahwa pemimpinIndonesia yang benar-benar reformir dapatmenjunjung tinggi keadilan, kesetaraan,keterbukaan, kebebasan, toleransi, sertakejujuran. Masyarakat menjadi lebih tol-eran, moderat, dan rasional dalam sikap,nilai, dan perilakunya. Apa indikator bahwaIndonesia telah berhasil mencapai kondisiideal ini? Reni mengungkapkan, truly re-form Indonesia ditandai oleh adanya par-

tisipasi aktif dalam proses pengambilankeputusan dari suara-suara yang aksesnyaterbatas terhadap kekuasaan (kaum marji-nal).

Menurut Novri Susan, saat inipemimpin-pemimpin Indonesia telah men-galami degradasi moral dan kehancurannalar. Nalar nasionalisme yang bersumberpada Pancasila dan Undang-Undang Dasar1945, serta berbasis pada nalar penyela-matan subjektif kebangsaan dan per-lawanan menentang penjajah, kinidilupakan. “Nasionalisme yang dibangundengan darah oleh para founding fatherdan diperjuangan dalam proses yang sangatlama tidak dilanjutkan oleh penerusbangsa,” ungkapnya. Oleh sebab itu,pemimpin Indonesia selanjutnya harus be-rani berdialog, berdiskusi, bernegosiasiberdasarkan prinsip demokrasi, membuatkeputusan yang sifatnya terbuka, sertamemberikan kekuasaan kepada rakyat.

Didik Prasetyono, selanjutnya, menje-laskan macam-macam teori tentangkepemimpinan. Ada yang menganggapbahwa kepemimpinan berasal dari ketu-runan atau genetik, karakter, situasi, danada juga yang menganggap bahwakepemimpinan itu dapat dipelajari. Menge-nai teori-teori ini, Didik mengatakan bahwatidak ada yang mecapai kebenaran sem-

purna. Sebab, hakikatnya, efektivitaspemimpin tergantung pada kebutuhan dansituasi. Oleh karena itu, Didik merekomen-dasikan beberapa poin bagi para pemimpinIndonesia mendatang. Yang pertama, per-tajam kemampuan analisis situasi. Yangkedua, terapkan pola kepemimpinan yangcocok untuk setiap situasi tersebut.

Hari, sementara itu, membahas tentangbagaimana kepemimpinan ‘ideal’ di In-donesia selama ini dikonstruksikan melaluipenampilan. Masyarakat Indonesia cen-derung meletakkan tampuk kepercayaansebagai pemimpin kepada orang yangbertubuh tegap dan berpostur tentara.“Padahal, penampilan tidak selalu lineardengan kepemimpinan yang baik,” ujarHari. (put/rfa)Reni Suwarso, Ketua Departemen Ilmu Politik FISIP Universitas Indonesia

Pemimpin IndonesiaHarus Wujudkan Truly Reform

Mulai bulan ini diskusi reboan hanyadiadakan �ap minggu pertama dan ke�ga.Pada minggu pertama (1/4) giliran Depar-

temen Hubungan Internasional (HI) yang menjadipengisi materi dalam acara yang dihelat di ruang AdiSukadana ini. Joko Susanto, dosen HI, membawakanmateri berjudul Kembalinya Nasionalisme Kewar-gaan. Sebuah tema yang diangkat sebagai refleksipasca sepuluh tahun Reformasi Indonesia. Dalamdiskusi tersebut Joko menceritakan tentang ma� su-rinya kewarganegaran Indonesia akibat Orde baruhingga kemunculannya kembali usai reformasi.

Joko mengawalinya bahasannua dengan menya-takan bahwa reformasi membawa kontribusi ber-harga �dak saja bagi revitalisasi demokrasi tetapijuga ke-Indonesiaan itu sendiri. Ia kemudian meny-inggung tentang isu kewargaan sejak dari orde lamahingga sesudah reformasi. Berbagai persoalan yangterkait dengan isu-isu tersebut diungkap secaragamblang. Jika pada orde lama, konsepsi kebangsa-annya yang demokra�s, inklusif, dan secara umumsivic.

”Pada orde baru, hal-hal yang berkaitan de-ngankonsep inklusif tersebut makin memudar. Dikeluar-kannya Undang-Undang (UU) Kewarga ne garaan No.62 tahun 1958 menyebabkan ke-Indonesiaan �daklagi ditetapkan menurut prinsip dasar kesamaan ke-pendudukan atas suatu wilayah tetapi juga mem-

Diskusi Ilmiah Reboan April

Page 7: edisi 03 / Mei 2009fisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_3_mei_2009.pdf · untuk tutorial dan belajar bersama. Ada soal fasilitas internet yang lemot. Dari sekian banyak masalah

07edisi 03/Mei 2009 Jendela

kuliah

Dalam rangka mencari bibit-bibit maha-siswa unggul dan berprestasi, FakultasIlmu Sosial dan Ilmu Poli�k (FISIP)

kembali menggelar Pemilihan MahasiswaBerprestasi (Mawapres) 2009. Pemilihan tahu-nan ini didasarkan pada UU No 20 tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional. Proses se-leksi Pemilihan Mawapres mengikutsertakanpara dosen sebagai pani�a. Dosen-dosentersebut merupakan perwakilan dari �ap De-partemen di FISIP.

Pada 15 April 2009, bertempat di Commonroom Gedung A, Pani�a Pemilihan Mawapresmengadakan seleksi tahap kedua bagi delapanmahasiswa yang lolos seleksi tahap awal. Pani-�a Pemilihan Mawapres semakin dituntutuntuk lebih cermat melihat kemampuan parapeserta. Sebab, mahasiswa yang terpilih akandikirim ke �ngkat universitas untuk mewakiliFISIP.

Seleksi Pemilihan Mawapres FISIP sendiriterdiri dari beberapa tahap. Pada tahap awal,masing-masing Departemen di FISIP menga-

jukan dua orang mahasiswa untuk seleksitahap awal. “Karena ada sembilan Departemendi FISIP, total ada delapan belas mahasiswayang ikut seleksi pertama Mawapres,” tuturPunari selaku sekretaris II Seleksi Mawapres

tahun 2009.Syarat lolos seleksi tahap ini didasarkan

pada beberapa aspek. Aspek-aspek tersebutmelipu� nilai Indeks Prestasi Kumula�f (bobotnilai 20%), karya tulis (bobot nilai 30%), keikut-sertaan dalam kegia tan intrakulikuler maupunekstrakulikuler (bobot nilai 25%), kemampuanberbahasa Inggris (bobot nilai 25%), sertakepribadian dari mahasiswa itu sendiri. “Aspek-aspek penilaian itu juga berlaku bila mahasiswatersebut masuk sampai �ngkat seleksi pergu-ruan �nggi,” tambah Punari.

Dengan aspek-aspek penilaian itulah, dela-pan belas mahasiswa itu nan�nya disaringmenjadi delapan besar untuk seleksi tahapkedua. Di tahap ini, kedelapan mahasiswamemaparkan karya tulis yang disesuaikan den-gan tema besar Pemilihan Mawapres tahun ini,Peningkatan Daya Saing Bangsa dalam Pem-bangunan Berkelanjutan. “Tapi, dalampengem bangan penulisan, karya tulis yangdibuat �dak harus sama dengan bidang yangdipelajari si mahasiswa,” terang Punari.

Selanjutnya, delapan mahasiswa yangmasuk seleksi tahap kedua akan disaring kem-bali menjadi �ga besar. Selajutnya ditentukansiapa yang berhak jadi juara satu, dua, dan�ga.” kata Punari.

Mahasiswa yang masuk �ga besar Pemili-han Mawapres akan mendapat penghargaanyang disiapkan oleh Pani�a. Bagi juara keduadan ke�ga, Pani�a Pemilihan Mawapres telahmenyiapkan plakat sebagai buk� keikutsertaandalam Pemilihan Mawapres. Sedangkan juarapertama akan mendapat hadiah sebesar 1,5juta rupiah sekaligus menjadi perwakilan FISIPuntuk disaring di �ngkat universitas. (int/rfa)

Seleksi peserta Mawapres 2009

per�mbangkan garis keturunan yang dimiliki.”ungkap Joko. Hal ini menjadi salah satu bentukketunggalan yang berkebalikan dari konsep inklu-sif. ”Dalam ketunggalan memuat konsepsi ten-tang homogensi, monotonisme dan non-varian.”kata lulusan Master Studi Poli�k Global, LondonSchool of Economics ini.

Hingga pada reformasi, UU kewarganegaraanberubah menjadi seper� semula, menganut iussoli. ”kewarganegaraan kembali ditentukan atasdasar persamaan hak sebagai penduduk yangmendiami suatu wilayah dan menerima tujuandan nilai-nilai umum,” ujar Joko. Peraturan inidengan kata lain menghilangkan status pribumidan non-pribumi. Sebab semua warga negara In-donesia, memiliki hak dan kewajiban yang sama.Joko menutup diskusi dengan pemaparan terkahirtentang pen�ngnya membawa konsep keetnikandan kaitannya dengan demokrasi.

Pada minggu ke�ga, Andria Saptyasari mem-bawakan materi diskusi tentang Power dari Ba-hasa Verbal dan Non Verbal dalam Iklan Presiden2004. Andria membandingkan antara iklan tele-visi calon presiden 2004 Megawa� Soekarnoputridan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). ” Hal inimenarik karena untuk pertama kalinya Indonesiamembolehkan kandidat presiden beriklan di

media above the line termasuk di televisi,” ung-kap dosen Departemen Komunikasi ini. Dalam halini Andria menjelaskan tentang penggunaanpesan verbal dan non verbal pada iklan-iklankedua kandidat pada putaran pertama pemilihanpresiden dengan menggunakan analisis semio�k.

Andria membandingkan iklan-iklan keduakandidat dalam pesan verbal dan nonverbal.Pesan verbal yang dilihat yaitu direct dan indirectlanguage. ”Megawa� cenderung menggunakandirect language dalam iklannya. Sedangkan SBYmenggunakan indirect language,” ungkap Andria.Indonesia sebagai negara yang menganut highcontext culture lebih suka pada kandidat yangmenggunakan bahsa yang polite dan implisit.

Dari sudut pandang pesan nonverbal yang di-angkat yaitu tentang facial and body movementserta personal distance. Menurut Brader makinbanyak menggunakan body and facial movement,semakin memperlihatkannya sebagai an appro -achable and friendly person. “SBY mengguna kanlebih banyak non-verbal language diban dingkandengan Megawa�,” terang Andria. Hal ini ber -beda dengan yang dilakukan Megawa�. Ia hanyasedikit menggunakan bahasa nonverbal sehinggatampak sebagai sosok unapproachable, un-friendly, cold dan unintelligent person. (deb/rfa)

Bahasa dalam Iklan Politik Capres 2004

FISIP Cari Mawapres 2009

Page 8: edisi 03 / Mei 2009fisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_3_mei_2009.pdf · untuk tutorial dan belajar bersama. Ada soal fasilitas internet yang lemot. Dari sekian banyak masalah

08 Jendela edisi 03/Mei 2009

seputar fisip

Bagi seluruh umat kris�ani,memperinga� Paskahmerupakan hal yang

pen�ng. Sebab, hari tersebut dik-hususkan untuk mengenangkisah sengasara dan kebangkitansang Isa Almasih. OrganisasiKerohanian Kristen dan KatolikUniversitas Airlangga (Unair) punturut merayakannya. Namun,keduanya mengadakan perayaanPaskah di hari yang berbeda. UnitKegiatan Mahasiswa KerohanianKristen (UK3) pada 17 April 2009.Sedangkan Keluarga MahasiswaKatolik(KMK) pada tanggal 18April 2009. Tema yang diangkatoleh kedua nya pun �dak sama.KMK mengangkat tema ”Har -moni Kasih,” sedangkan UK3,”Bangkit Melawan Maut.” Walaudemikian, semangat paskahnampak dalam kedua organisasiini.

Perayaan yang diadakan KMK18 April lalu, dibuka denganperayaan ekaris� yang dibawa -kan oleh Romo A. Eko Wiyono, Pr.Misa yang berlangsung selama1,5 jam ini dilanjutkan denganberbagai acara dan ramahtamah. Acara yang diperun tuk -kan bagi �ap mahasiswa katolik

Unair ini berhasil menyedot 150mahasiswa baik dari Unairmaupun perguruan �nggi lain -nya. “Kita juga mengundang KMKdari luar, ada yang dari WM(Widya Mandala, red) dan jugaITS (Ins�tut Sepuluh November,red.),”kata Vincent, Ketua Pani�a.

Gong dari acara ini adalahdrama semi musikal yangberjudul Harmoni Kasih. Dramaini berawal dari kisah limaanggota tubuh yaitu mata,telinga, mulut, tangan, dan otakyang merasa dirinya paling hebat.Kemudian muncullah ibu periyang membantu mereka menjadimanusia utuh dan mengirim kebumi. Ibu peri berharap denganini mereka dapat saling mem -bantu. Ternyata harapan ibu peri�dak keliru. Di bumi merekasaling bahu-membahu untukmenyelesaikan misi dari ibu periyaitu mencari kasih dalam 3 hari.Walalupun akhirnya �dakberhasil menemukan kasih yangmereka sangka adalah orang.Mereka sebenarnya sudahmemilki kasih dalam ha� masing-masing.

Usai drama semi musikal,acara dilanjutkan dengan

penampilan band perwakilandari �ap Fakultas di Unair. “ham-pir semua Sie Kerohanian Katolik(SKK) dari �ap fakultas menam-pilkan band masing-masing,” ujarVincent. Acara yang juga dihadirioleh dosen dan Pembina KMK iniberakhir pada pukul 21.00.

Hampir serupa dengan pe-rayaan KMK, UK3 juga membukaacaranya dengan kebak�an yangdipimpin oleh Evangelist SamuelTikoalu. Kemudian dilanjutkandengan drama dan nyanyian pu-

jian. Basuki selaku ketua pani�amengatakan bahwa dia menrget-kan 300 mahasiswa hadir dalamacara tersebut. “Kalau tahun lalutarget 250-an orang yang datang280. Jadi sekarang targetnya 300orang,” sebut Basuki. Acara yangdiadakan di Gedung C Fisip lt 3 inidipersiapkan selama enamminggu. Pani�anya merupakangabungan mahasiswa Kristen danKatolik dari berbagai Fakultas diUnair.

A (deb/rfa)

Paskah 2009 : Kasih Sang Mesias yang Menyelamatkan

Menulis merupakan kegiatan yangmenyenangkan. Selain itu, denganmenulis kita akan banyak menda-

pat manfaat. Apalagi jika tulisan kita diter-bitkan di suatu media. Manfaat yang didapatpas� akan berlipat. Tulisan kita dapat dibacaoleh banyak orang. Kita, sebagai penulis, jugaakan lebih dikenal. Dan yang pas�, kita dapatmenghasilkan rupiah jika tulisan tersebutdimuat di media besar.

Hal-hal itulah yang ditekankan pada Diklatdan Pela�han Komunitas Jurnalis�k (Sie Kero-hanian Islam) SKI Fakultas Ilmu Sosial danIlmu Poli�k (FISIP), Sabtu, 18 April lalu. Berba-gai kiat dan trik dalam menulis sebuah ar�keldibahas tuntas oleh Umar Sholahudin, seo-rang penulis ar�kel beberapa media terke-muka, yang siang itu menjadi pembicara.Diadakan di ruang Publik Perpustakaan Kam-pus B Universitas Airlangga (Unair), diklatsiang itu meni�kberatkan pada penulisan ar-

�kel, baik untuk keperluan ilmiah maupunopini media.

“Langsung atau �dak langsung, menulisadalah salah satu bentuk kegiatan soliter. Itusebabnya disiplin dan tekad yang kuat didalam diri merupakan modal awal dalammenulis. Sebab, sebenarnya tak ada orangyang dapat memaksa diri anda untuk dudukdi depan meja dan mulai menyusun kalimatkecuali diri anda sendiri,” terang Umar. “Mo-�vasi diri, Kemauan, serta Pantang menyerahmerupakan modal awal yang harus dimilikiseorang penulis,” imbuh penulis yang sudahmemiliki 450 tulisan opini di berbagai MediaMasa terkemuka ini.

Diklat dan Pela�han ini merupakanagenda kerja SKI FISIP Unair yang dikemasdalam bentuk pela�han untuk komunitas ju-rnalis yang juga dibentuk SKI FISIP.

“Dengan jurnalis�k, kami harap bisa men-jadi media bagi teman-teman mahasiswa

untuk sharing dan mengembangkan kemam-puan menulis mereka. Selain itu, kami harapdengan pela�han-pela�han semacam inidapat memberkan mo�vasi kepada teman-teman untuk lebih giat menulis,” ungkap Har-sono Budi Prasetyo, Ketua Pelaksana Diklatdan Pela�han Jurnalis�k ini. Ia menambahkanbahwa kegiatan komunitas jurnalis ini �dakhanya berkutat pada diklat dan pela�han.Ada pula kegiatan Outdoor Jurnalist danBule�n Lentera yang bisa dijadikan menjadisarana untuk menulis bagi anggota komunitasini.

Dari kegiatan Outdoor Journalist nan�nyaada beberapa tulisan yang diseleksi untukdimuat di Bule�n Lentera yang terbit se�apsatu bulan sekali. Dengan begitu nan�nyaLentera �dak hanya disebarkan sebatas dikampus Oranye saja. Tetapi juga ke seluruhUnair. Distribusi Lentera di Unair nan�nyaakan dikoordinir Unit Kegiatan MahasiswaKerohanian Islam (UKM-KI) Pusat di masjidNuruzzaman.

(zaq/rfa)

Pementasan drama semi musikal “Harmoni Kasih”

SKI FISIP Budayakan Menulis

Page 9: edisi 03 / Mei 2009fisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_3_mei_2009.pdf · untuk tutorial dan belajar bersama. Ada soal fasilitas internet yang lemot. Dari sekian banyak masalah

09edisi 03/Mei 2009 Jendela

seputar fisip

Dalam setiap perjumpaanpasti ada perpisahan. Pepa -tah tersebut ter gam bar

dalam acara Pisah-Kenal yang dia -da kan 8 April 2009. Acara yangberlangsung di ruang Adisukadanatersebut, Dekan FISIP, I Basis Susilo,melepas dua staf-nya ke Fakultaslain.

Mereka adalah Suyono dan En-dang Sri Wahyuni. Suyono yang se-belumnya menjabat sebagai KepalaSub-Bagian (Kasubag) Sarana danPrasarana FISIP, dipindahtugaskan keFakultas Ekonomi (FE) sebagai Ka-subag keuangan dan Sumber Daya

Manusia (SDM). Sementara itu En-dang, mantan Kasubag Keuangandan SDM FISIP dialihtugaskan keFakultas Kesehatan Masyarakat(FKM).

Tidak hanya melepas Suyonodan Endang, Basis juga menyambutkedatangan dua anggota keluargabaru FISIP, mereka adalah UntungMargono yang menggantikan Suy-ono sebagai Kasubag sarana danprasarana, dan Sumarto yang kinimenempati posisi lama Endang se-bagai Kasubag Keuangan dan SDM.

Basis mengu capkan terimakasihkepada Endang dan Suyono atas

pengabdian nya kepada FISIP selamaini.Tidak hanya itu, Basis sekaligusmengajukan permohonan maafkepada keduanya apabila selamabekerja di FISIP ada hal yang kurangberkenan. “Satu pesan saya, bawalahyang baik-baik di FISIP ke tempatmengabdi Anda yang baru. Tapi, jan-gan tularkan hal buruk dari FISIP,”kata Basis.

Pada kesempatan yang sama,Basis sekaligus mengucapkan sela-mat datang pada Untung danSumanto. “Semoga kita semua bisabekerjasama dengan Pak Untungdan Pak Sumanto,” ujarnya. Usaimemberikan sambutan, Basis kemu-dian memberikan tali asih dari FISIPdan Ikatan Orang Tua Mahasiswa(Ikoma) FISIP yang ditujukan padaSuyono dan Endang. Setelah itu, baikSuyono, Endang, maupun Untungdan Sumanto dipersilakan menyam-paikan beberapa patah kata.

Suyono mengatakan, jika diberipilihan, sejatinya ia akan tetapmemilih berada di FISIP. “Kese-jahteraan di FE memang lebih tinggi.Tapi, saya sudah menganggap FISIPrumah sendiri,” ungkap Suyono. Apaboleh dikata, perpindahan tugas iniadalah perintah pimpinan yangharus dilaksanakan. ”Satu hal yangingin saya tekankan. Perpisahan inihanya sementara. Toh, saya tetap

menjadi warga Unair. Saya jugamasih bersedia membantu jikateman-teman membutuhkan,” jelas-nya. Tak lupa, Suyono juga berpesan,“tingkatkan kebersamaan dan ker-jasama yang sudah terbentuk.”

Hal senada disampaikan Endang.Ia merasa sedih harus meninggalkanFISIP. “Saya anggap saat ini sayahanya pindah kamar. Rumah sayatetap di Unair,” tuturnya. Endanglantas menambahkan bahwa iamengucapkan terimakasih atasbimbingan dari para pimpinan se-lama ini. Juga atas support teman-teman yang diberikan kepadanyaselama menjabat sebagai KasubagKeuangan dan SDM. “Saran dekanakan saya lakukan,” kata Endang.

Sementara itu, Untung Mar-gono dan Sumanto mengharapkandukungan dari warga FISIP dalammenjalankan tugas barunya. “Saya iniibarat orang desa pindah ke kota.Dari FKM ke FISIP. Tentu budaya ke-duanya jauh berbeda. Oleh karenaitu saya mohon bantuan rekan-rekan sekalian agar dapat cepat be-radaptasi,” ungkap Sumanto.Sementara itu Untung mengatakan,“jika saya melakukan kesalahan jan-gan dibiarkan. Tolong saya dijewer.Sebab, saya sadar, sebagai orangbaru saya masih perlu banyak bela-jar.” (rfa)

Pisah Kenal Keluarga FISIP

Dua staf baru berpose dengan dua staf yang meninggalkan FISIP

Sejauh ini, sub-bagian sarana dan prasa -ra na di bawah komando Untung, barumenyusun rencana. Rencana tersebut,

selanjutnya akan diajukan ke pimpinan univer-sitas untuk dikaji bersama dan ditindaklanjutiberdasarkan skala prioritas. Oleh sebab itu,program matang ke depan belum dapat dis-ampaikan karena semua keputusan baru dike-tahui setelah rapat bersama dengan pihakuniversitas.

Yang jelas, Untung sudah menyiapkan be-berapa catatan, baik dari hasil pengecekanrutin maupun berdasarkan masukan dari staf,dosen, kepala sub-bagian yang lain, serta maha-siswa. Keluhan kebanyakan berkaitan dengansarana penunjang proses belajar-mengajar didalam kelas seperti pendingin ruangan, laptop,LCD, microphone, dan sebagainya.

Untuk sarana-sarana yang sering meng-hambat kenyamanan proses belajar-mengajarseperti air conditioner (AC) yang kurang dinginataupun laptop, LCD, dan microphone yang ser-ing tidak berfungsi baik, Untung meren-canakan mengadakan perbaikan dan servicerutin. Apabila dibutuhkan fasilitas tambahan,

Untung pun tidak segan mengajukan hal ini kepihak universitas, termasuk pengecatangedung. “Sebagai pelayan, kami akan berupayaagar mahasiswa enjoy berada di kampus,” ujarUntung.

Selain sarana di dalam ruang kelas, kantinFISIP yang kotor dan kurang sehat juga sering-kali dikeluhkan oleh mahasiswa. “Kalau me-mang pihak universitas setuju, tentu akan adaperbaikan,” ungkapnya. Sub-bagian sarana danprasarana pun berencana mengkaji masalahgenset. “Supaya ketika mati lampu, perkuliahanbisa tetap berjalan. Mahasiswa dan dosen punmerasa nyaman. Oleh sebab itu, listrik dansemua yang berkaitan sedang kami perhitung-kan,” lanjutnya.

Di bagian lain, Sumanto KaSubag SDM danKeuangan berharap, sub-bagian SDM dan keu-angan mampu melayani dosen dan karyawanFISIP dengan baik dan memberikan kemuda-han. Agar pelayanan dapat dilakukan secara

maksimal, Sumanto ingin agar setiap dosendan karyawan FISIP memiliki sebuah kartu.Kartu ini akan menjadi panduan dalam haldata, sehingga proses administrasi menjadilebih mudah. Termasuk, masalah kenaikanpangkat. Menurut Sumanto, hal ini akan men-jadi perhatiannya. “Asalkan sesuai prosedur,kami tidak ingin mempersulit pegawai yangingin mengurus kenaikan pangkat ataupunurusan yang lainnya. Apalagi sampai mengham-bat hak pegawai. Peluang ada di mana-mana,tergantung yang bersangkutan saja. Kami inihanya melayani sebaik mungkin,” ungkapnya.

Hal senada berlaku pula untuk masalah ke-naikan gaji berkala. Bahkan, Sumanto tidakragu untuk mengingatkan pegawai bila hakyang seharusnya didapatkan pegawai belumjuga diterima. “Semuanya harus adil, fair, danprofessional,” jelas Sumanto.

(put/rfa)

PR Pejabat Baru

Page 10: edisi 03 / Mei 2009fisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_3_mei_2009.pdf · untuk tutorial dan belajar bersama. Ada soal fasilitas internet yang lemot. Dari sekian banyak masalah

10 Jendela edisi 03/Mei 2009

mahasiswa

Siapa bilang mahasiswa FISIPsehari-hari kegiatannya hanyabelajar, diskusi, dan seminar?

Siapa bilang waktu luang mahasiswaFISIP hanya digunakan untukberdemo dan mengkritisi fenom-ena-fenomena sosial Bangsa? Itusemua jelas tidak benar. Liga Pavingadalah salah satu bukti bahwakegiatan mahasiswa FISIP juga diisidengan kegiatan-kegitan yang sifat-nya fun, energic, dan sportif.

Berlangsung dari 30 Marethingga 8 April 2009, Liga futsal antarDepartemen di FISIP ini merupakanagenda tahunan Badan EksekutifMahasiswa (BEM) FISIP. “Liga Pavingmemang salah satu bagian programkerja tahunan teman-teman di De-partemen Minat-Bakat (Minbak)BEM FISIP. Liga ini sudah ada sejaktahun 2001, namun sempat vakumtahun 2007 karena kendala fasili-tas.” jelas Gabriel Wisnu Siregar,Menteri Departemen Minbak BEMFISIP Unair.

Liga Paving akhirnya dijuaraioleh Program Studi Teknisi Perpus-takaan (PSTP). PSTP menang sete-lah menak lukkan DepartemenSosiologi 6-5, melalui drama adupenalti akibat skor masih 0-0 hinggadua kali lima belas menit di partaifinal 8 April lalu. PSTP berhak atashadiah uang tunai Rp 400.000 be-serta tropi. Sedangkan secondplaceyang ditempati Sosiologi berhak

mendapatkan uang tunai Rp200.000 beserta tropi.

“Kami bersyukur Liga Paving

tahun ini dapat berjalan dengan lan-car. Pihak Fakultas mendukung, be-gitu juga dengan kesembilanDepartemen FISIP yang sudahbermain sportif. Tidak ada kendalayang terlalu berarti.” ujar FransMulya Tambunan, Ketua Liga Pavingtahun ini. Frans menambahkan,“kendala kami sebenarnya masihberkutat pada masalah klasikberupa respon dari masing-masingdepartemen dan program studiuntuk meramaikan event ini. Sangatdisayangkan ketika publikasi sudahtersebar di penjuru kampus namunketika technical meeting (TM) masihbanyak kendala teknis tiap-tiapprodi yang belum terselesaikan. Ak-ibatnya kami harus mendatangitiap-tiap prodi untuk mengkonfir-masikannya.”

Untuk Liga Paving tahun depandirinya berharap agar sinergi

teman-teman mahasiswa dalammengikuti kompetisi-kompetisiseperti ini lebih terlihat. Tidakseperti tahun-tahun sebelumnya.Karena pada hakikatnya melaluikegiatan ini teman-teman BEM inginmengajak masyarakat FISIP agarlebih berjiwa kolektif dan sportif.

Liga Paving ini sendiri meru-pakan awal dari agenda Departe-men Minbak BEM FISIP. Masihbanyak acara-acara seru lainnyamenanti di tahun ini. Sebut saja LigaSuper yang akan diadakan lima haripasca Ujian Tengah Semester (UTS),Festival Sadar Seni Budaya padabulan Juli, Infitasi BAsket se-Fisip In-donesia (IBAFI) yang menjadikanFISIP Unair sebagai tuan rumah, danbeberapa agenda lainnya yang tidakkalah seru dengan Liga Paving.(zaq/rfa)

Salah satu momen perebutan bola dalam liga paving BEM FISIP 2009

Liga Paving BEM FISIP 2009

Ajang Sportivitas Mahasiswa FISIP

Setelah vakum beberapa bulan, KuliahTjokroaminoto (KT) kembali akanmelakukan aktivitasnya. Sebagai momen-

tum, 20 Mei 2009 mendatang akan digelar Ku-liah Tjokroaminoto menampilkan Kwik KianGie sebagai pembicara. “Momen ini sekaligus se-bagai penanda setahun kiprah kami menggelarKuliah Tjokroaminoto,” ujar Joko Susanto, S.I.P,M.Sc., Ketua Dewan Pemangku KuliahTjokroaminoto untuk Kebangsaan danDemokrasi. Direncanakan pula, tema yang akandiusung seputar Kebangkitan Perekonomian In-donesia

Apakah ada format baru KT untuk tahunini? Untuk waktu penyelenggaraan, tidak beru-bah tetap sebulan sekali. Pembicara tetap akanmengundang tokoh yang memiliki reputasi keil-muan, Format acara tidak bergeser jauh, daripenyelenggaraan sebelumnya. Sebagai pengantarselalu dimulai dengan menyanyikan Lagu Ke-bangsaan Indonesia Raya. Disusul pengantar ku-liah untuk menjelaskan bunga rampai tema yangakan dibahas pada setiap edisi KT. ”Yang terbarumungkin akan ada performance art, di sela-selaacara, untuk menampilkan potensi kesenian danbudaya dari beberapa komunitas,” ungkap Joko.

Selain itu, KT juga akan digelar di luar FISIPUnair. Hampir bisa dipastikan, untuk Juni 2009dengan tema Hari Lahirnya Pancasila, akan di-langsungkan di kampus ITS. Hal ini setelah dia-dakan pertemuan antara Dekan FISIP besertapegiat Kuliah Tjokro dengan Daniel Rosyiddosen ITS menggagas rencana ini (23 April)yang lalu. ”Nantinya kita akan keliling bergantiandi IAIN, Unesa, kampus lain di Surabaya atau diluar Surabaya seperti di Malang misalnya,” tam-bah Suko Widodo selaku panitia KT. Bahkan,menurut Suko Widodo, beberapa daerah kota/kabupaten di Jatim sangat berkeingingan men-jadi tuan rumah KT. ”Jika daerah bersangkutanmenginginkan Kuliah Tjokro, kita bisa adakan dikota tersebut meskipun dalam bulan tersebutkita sudah menggelar KT di kampus tertentu,”ujar Suko.

Kuliah Tjokroaminoto juga tengah bersiap-siap menjaring audience dari kalangan lebih luaslagi. Misalnya pelajar SMA di Surabaya, yang di-wakili para ketua OSIS. Juga para guru, kepalasekolah, pejabat dan staf Pemda. ”Kita sedangpikirkan untuk mengundang para aktivis di Pra-muka, aktivis ormas bahkan dari kalangan par-pol,” ungkap Joko. (*)

Kuliah Tjokroaminoto Bergeliat Kembali

Page 11: edisi 03 / Mei 2009fisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_3_mei_2009.pdf · untuk tutorial dan belajar bersama. Ada soal fasilitas internet yang lemot. Dari sekian banyak masalah

11edisi 03/Mei 2009 Jendela

mahasiswa

Berbagai hal bisa dilakukan untuk menjalinkekompakan antar angkatan. Salah satunyadengan mengadakan bermacam perlom -

baan. Hal inilah yang dilakukan oleh angkatan 2007dari Dep. Hubungan Internasional (HI). Pada 23Maret-8 April 2009, mereka ditunjuk sebagai panitiauntuk mengadakan HI CUP 2K9. Perlombaan yangbertempat di lapangan parkir FISIP ini ber langsungpada sore hari setelah kegiatan perkuliahan usai.

Menurut Feby, Ketua Panitia, HI CUPmerupakan kegiatan tahunan yang sudah menjaditradisi di Departemen HI. Dalam kegiatan ini,mahasiswa tiap angkatan lah yang ditunjuk sebagaipanitia. “Tahun ini, HI angkatan 2007 yang giliranbertanggungjawab menyelenggarakan HI CUP.Tahun depan giliran angkatan 2008. Begituseterusnya,” jelas Feby.

“Karena memang ajang adu kekompakanantarangkatan, jadi pesertanya ya mahasiswa tiapangkatan. Alumni yang hadir juga bisa jadi peserta.Mereka biasanya ikut jadi satu tim dengan angkatanpaling tua yang masih aktif di kampus,” jelas Feby.Jika mahasiswa berperan sebagai peserta, maka

dosen-dosen HI bertindak sebagai dewan juridalam tiap perlombaan. Oleh karena itu, bisadipastikan bahwa semua elemen di departemen HIambil bagian dalam HI CUP.

Beragam perlombaan telah disiapkan olehpanitia. Mulai perlombaan olahraga hingga lombayang menantang kreativitas angkatan, foto angkatandan lomba dance. “Kalau olahraga, seperti lomba-lomba pada umumnya. Ada futsal, voli, dan basket,”tutur Feby. Selain itu, panitia juga mengadakanlomba pindah belut, pindah tepung, dan tariktambang. Untuk lomba foto angkatan dan lombadance, menurut Feby, tidak ada tema khusus yangditentukan oleh panitia. ”Misalnya, pas waktu lombadance, ada angkatan yang nari tari tradisional kayaktari saman gitu. Ada juga yang modern dance,” kataFeby.

Tiap-tiap lomba yang diadakan memiliki pera -turan yang berbeda. Lomba futsal menggu nakan

sistem semiliga yang dibatasi untuk mahasiswaputra saja. Untuk bola voli dan basket, mahasiswabaik putra maupun putri dapat mengikutiperlombaan tersebut. ” Lomba basket cowok pakaisistem five on five, basket cewek pakai sistem three onthree, lomba voli cowok-cewek pake sistem gugur,”terang Feby. Untuk lomba-lomba seperti tariktambang, pindah belut, dan pindah tepung, tidak adapembagian tim. Artinya, dalam satu tim adamahasiswa baik putra maupun putri yang menjadipeserta lomba.

Seperti perlombaan pada umumnya, panitia punmenyiapkan hadiah bagi juara umum HI CUP. “Yangberhak jadi juara umum itu angkatan yang palingbanyak menangin lomba. Juara umum nanti dapettropi dan hadiah khusus dari panitia,” ucap Feby.Tropi dan hadiah akan diserahkan pada acara HIKUSTIK yang biasanya diadakan di tamandemokrasi. (int/rfa)

HI Cup 2K9, Ajang Adu Kompak Antar Angkatan

Ada banyak cara untuk men-gapresiasi film. Salah sat-unya seperti yang dilakukan

oleh sekelompok mahasiswa De-partemen Komunikasi UniversitasAirlangga (Unair) ini. Tergelitikuntuk memperdalam wawasanmengenai berbagai hal di luar jamkuliah, mereka membentuk sebuahklub kajian film. The Peeping Comm,demikian mereka menamakan klubini, berkumpul setiap Rabu jamsepuluh pagi. Menurut Vinka Maha-rani, ketua klub, nama The PeepingComm merupakan plesetan dari ThePeeping Tom yang berarti teori pem-bacaan produk audio visual. Idepembentukan klub sendiri digagasoleh I.G.A.K. Satrya Wibawa, S. Sos.,MCA., dosen Teori Film Departe-men Komunikasi Unair.

Mulai digelar sejak 18 Maretlalu, The Peeping Comm mencobamenawarkan pengalaman barudalam menikmati sajian sinema;membaca film. Menonton sebuahfilm yang telah ditentukan bersamadengan tema tertentu setiap bulan,lantas mengupasnya dari berbagaisudut pandang. Banyak yang men-ganalisis dari sisi akademis, menguliti

film dengan pisau teoretis nan kritis.Namun, sisi hiburan pun tetap

mengalir karena banyak yang meng-gulirkan diskusi dengan kacamatanonakademis. Sangat menarik,sebab semua buah pikir diterimadengan tangan terbuka. “Kadangkita tertarik pada sebuah filmkarena romantis. Padahal, banyak hallain yang sebetulnya bisa digali lebihdalam dari film tersebut. Masalahgender, misalnya, ”ujar Vinka, maha-siswa Dep. Komunikasi yang kinimenempuh semester enam.

Bulan lalu, The Peeping Commmemutar Priceless, Cintaku di Kam-pus Biru, Wall-E, dan Chocolat. Price-less, film buatan Prancis, berkisahtentang Irene (Audrey Tautou),perempuan cantik yang hanya maumenjalin hubungan dengan priaberkantong tebal. Suatu hari, diabertemu dengan Jean (Gad El-maleh), seorang bellboy hotel ber -bintang tempatnya menginap. Jeanyang lugu dan sederhana mampumengubah hidup Jean untuk sela-manya.

Nisa Kurnia Illahiati, salah satuanggota tetap The Peeping Comm,menganggap Priceless agak melen-

ceng dari jalur film Prancis. Ke-banyakan, film buatan Prancis jalanceritanya panjang, susah dimengerti,dan menguras air mata. Priceless, se-mentara itu, justru terlihat sangatpop dan berbau Hollywood.“Mungkin karena tekanan pasar.”ungkapnya. Yang menarik dalam filmini, lanjut Nisa, adalah gambaranmengenai laki-laki yang belajar‘bercinta’ kepada perempuan. Se-lama ini, yang banyak ditonjolkanadalah perempuan sebagai target.

Rendy Pahrun Wadipalapa,anggota lainnya, menyoroti film inidari sisi dekonstruksi stratifikasisosial. Sebab, lakon (Irene) menjadikaya bukan karena bekerja, melain -kan dengan menggaet laki-laki kaya.

Ke depan, The Peeping Commberupaya agar wawasan mengenai

film ini tidak hanya dinikmati olehpenonton saja. Mereka berharap,ilmu tersebut dapat pula dimilikioleh orang-orang yang masih ‘asing’dengan film sehingga timbul penge-tahuan sedikit demi sedikit. Untukitu, hasil diskusi akan ditampilkanpada blog dan didistribusikanmelalui buletin. “Sekalian untukmemperkenalkan klub kami juga,”kata Vinka.

Bulan ini, The Peeping Commmenyajikan film-film horor dariberbagai budaya. Bagi yang tertarikuntuk memperdalam pemahamanmengenai film serta berbagai isuyang terselip di dalamnya, ataupunsekedar refreshing di tengah himpi-tan tugas dan kuliah, silakan datangke mini theater FISIP Unair setiapRabu pukul sepuluh pagi. (put/rfa)

Salah satu cara mengapresiasi sebuah film

Klub Kajian Film The Peeping Comm

Saatnya Membaca Film

Page 12: edisi 03 / Mei 2009fisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_3_mei_2009.pdf · untuk tutorial dan belajar bersama. Ada soal fasilitas internet yang lemot. Dari sekian banyak masalah

12 Jendela edisi 03/Mei 2009

profil

21April lalu, perempuan Indonesiamerayakan hari Kartini. Hingga kini,muncul ”Kartini-Kartini” yang

prestasinya luar biasa. Salah satunya MyrtaDyah Artaria dosen Antropologi FISIP Unair.

Tanggal 16 April 2009, Myrta baru sajamenerima Kartini award dari Surabaya PlazaHotel dan Pusat Studi Wanita. Penghargaan inidiberikan kepada perempuan dengan kriteriamelek Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek)di bidang tertentu dan memiliki keahlian yangunik. Myrta akhirnya terpilih menjadi penerimapenghargaan tersebut setelah me nyisihkan 140perempuan hebat se-Indo ne sia. Ditanya tentangbagaimana perasaannya Myrta mengaku, ”sayakaget sekaligus senang bisa menerimapengharggaan itu. Tapi menurut saya yanglainnya juga merupakan perempuan hebat.”

Lalu keahlian apa yang akhirnyamengantarnya menjadi penerima KartiniAward? Lulusan S3 The Universiy of Adelaide inimenya takan mungkin keahliannya dalammerekonstruksi wajah lah yang memenang -kannya. Keahlian ini tidak dikuasai semua orang.Bahkan Myrta sendiri berguru hingga ke negeri

paman Sam agar bisa mempelajari hal tersebut.”Waktu itu, saya hampir selesai S2 di Ame-

rika, lalu ada ajakan untuk belajar rekonstruksidi sekolah seniman yang terkenal. Akhirnya sayaambil kursus tersebut,” ungkap lullusan S2 Ari-zona State ini. Keputusan untuk belajar rekon-struksi wajah ini dilakukan melalui pemikiranyang panjang. Myrta berdiskusi dulu dengan ke-luarganya tentang hal tersebut. Sebab biayayang dibutuhkan memang tidak sedikit. Setelahkeluarga menyetujui, Myrta pun menyisihkanuang tabungannya untuk mengambil kursus ter-sebut. ”Dan sekarang ternyata memang sangatberguna,” kata Perempuan kelahiran 30 Januari1967 ini.

Keahlian tersebut tidak hanya disimpansemdiri. Usai berhasil menerima ijasah S2,Myrtha kembali dan menularkan keahlian terse-but pada mahasiswanya. Bahkan Myrtha jugamembantu kepolisian, karena keahliannya ters-but cukup langka di Indonesia. Kemampuan inimemang bukan hal yang mudah. Myrtha pernahdiminta untuk merekonstruksi wajah, tapi pro-ses pembusukannya masih belum selesai. Se-hingga masih menempel (maaf) daging di

tengkorak tersebut. ”Kalau mau mudah dipen-dam saja dalam tanah, tapi waktunya lama.Kalau mau cepat dimasukan dalam slow cooker,”ungkapnya.

(deb/rfa)

Ternyata, tidak hanya para guru SMA danMadrasah Aliyah yang sibuk pada hari-H Ujian Nasional (Unas) tahun ini.

Sebab, Unas kali ini akan melibatkan paradosen baik dari universitas negeri maupunswasta untuk menjadi pengawas. Tidakterkecuali para dosen di Fakultas Ilmu Sosialdan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga(Unair). Mereka pun digerakkan untuk menjadipengawas ujian yang berlangsung tanggal 20-24 April 2009 tersebut. Tujuannya agar adapengawasan yang lebih independen untukpelaksanaan Unas.

Tahun lalu, pengawasan Unas masihdiserah kan Menteri Pendidikan Nasional(Mendiknas) kepada para guru SMA danMadrasah Aliyah. Selama Unas, mereka menjadipengawas di luar sekolah yang mereka ajar.Namun, tahun ini sedikit berbeda. Tanggungjawab pengawasan Unas siswa SMA danMadrasah Aliyah diserah kan kepada paradosen universitas, khususnya universitasnegeri.

Unair pun ambil bagian dalam kegiatan ini.Tiap fakultas di Unair mengerahkan dosen-

dosennya untuk menjadi pengawas Unas,termasuk FISIP. “Karena banyaknya sekolahSMA dan Madrasah Aliyah di Jawa Timur,dibutuhkan banyak dosen untuk jadipengawas. Terkait hal itu, FISIP awalnya akanmengerahkan seluruh dosen supaya menjadipengawas ujian,” jelas Drs.I.Basis Susilo, MAselaku Dekan FISIP.

Namun, beberapa waktu lalu, terjadiperubahan atas peraturan itu. PengawasanUnas tidak hanya diberikan kepada universitasnegeri. Universitas swasta pun diijinkan ikutserta sebagai pengawas. Hal ini pun berdampakpada jumlah dosen yang diikutsertakan sebagaipengawas Unas. “Adanya perubahan tersebutmemang mengurangi jumlah dosen FISIP yangjadi pengawas ujian. FISIP hanya mengirimkan18 dosen,” terang Basis.

Perubahan aturan tersebut jugaberdampak pada jadwal Ujian Tengah Semester(UTS). “Sebenarnya kami sudah merencanakanuntuk mengundur tanggal pelaksanaan UTS.

Berhu bung tidak semua dosen jadi pengawasUnas, UTS tetap dilaksanakan tanggal 20-24April 2009,” tambah Basis.

Masih menurut Basis, FISIP tidak mem -berlakukan ketentuan khusus dalam menen -tukan siapa dosen yang menjadi penga wasUnas. Keba nyakan, diambil dari departemendengan jumlah dosen yang cukup banyak,seperti Sosio logi atau Antropologi. ”Ke-18dosen terse but disebar di daerah luarSurabaya yang menjadi jatah Unair, misalnyaBojonegoro, Gresik, dan Lamongan,” kataBasis.

Dengan adanya pengawasan Unas daripihak independen, dalam hal ini dosenuniversitas, diharapkan kecurangan yang seringterjadi dalam pelaksanaan Unas dapatdihindari. “Jadi, Unas tahun ini dapat berjalanlancar dan bebas dari tindak kecurangan,”tutur Basis.

(int/rfa)

Dosen FISIP Jaga Unas

Rekonstruksi WajahBerbuah Kartini Award