e-renggar.kemkes.go.id · web viewpada balita, memperbaiki pengelolaan jaminan kesehatan nasional...

42
KATA PENGANTAR Dengan Rasa Syukur atas Rahmat Allah Yang Maha Kuasa atas Berkat dan Karunia-Nya sehingga Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Sekretariat Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tahun 2020-2024 ini dapat diselesaikan. Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan ini bertujuan untuk Meningkatkan Pelayanan Kekarantinaan di pintu masuk negara dengan menjabarkan tujuan dan sasaran strategis, arah kebijakan dan strategi, target kinerja dan kegiatan. Sebagai buku Rencana Aksi Kegiatan pertama untuk tahun RPJMN 2020-2024, kami merasakan buku ini masih memiliki banyak kekurangan karena dukungan data yang belum memadai terutama data- data yang digunakan sebagai bahan analisis situasi, prioritas program/ kegiatan, dan upaya rencana aksi. Selanjutnya kedepan akan terus disempurnakan dan disesuaikan dengan perkembangan kegiatan dipintu masuk negara. Diharapkan program dan kegiatan dalam RAK tahun 2020-2024 dapat dijadikan dasar dan acuan dalam melaksanakan upaya mencegah masuk keluarnya penyakit . Bagi kepala Kantor dan seksi dibawah Satuan kerja, diharapkan RAK 2020-2024 dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun Rencana Kerja dan Sasaran Kerja Pegawai. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berproses bersama dan mendukung tersusunnya Rencana Aksi Kegiatan (RAK) 2020-2024 ini, semoga buku ini menjadi dokumen

Upload: others

Post on 05-Aug-2021

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewpada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam

KATA PENGANTAR

Dengan Rasa Syukur atas Rahmat Allah Yang Maha Kuasa atas Berkat dan

Karunia-Nya sehingga Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Sekretariat Direktorat

Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tahun 2020-2024 ini dapat

diselesaikan.

Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan ini bertujuan untuk Meningkatkan Pelayanan

Kekarantinaan di pintu masuk negara dengan menjabarkan tujuan dan sasaran strategis,

arah kebijakan dan strategi, target kinerja dan kegiatan.

Sebagai buku Rencana Aksi Kegiatan pertama untuk tahun RPJMN 2020-2024,

kami merasakan buku ini masih memiliki banyak kekurangan karena dukungan data yang

belum memadai terutama data-data yang digunakan sebagai bahan analisis situasi,

prioritas program/ kegiatan, dan upaya rencana aksi. Selanjutnya kedepan akan terus

disempurnakan dan disesuaikan dengan perkembangan kegiatan dipintu masuk negara.

Diharapkan program dan kegiatan dalam RAK tahun 2020-2024 dapat dijadikan dasar

dan acuan dalam melaksanakan upaya mencegah masuk keluarnya penyakit . Bagi

kepala Kantor dan seksi dibawah Satuan kerja, diharapkan RAK 2020-2024 dapat

digunakan sebagai acuan dalam menyusun Rencana Kerja dan Sasaran Kerja Pegawai.

Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berproses bersama dan mendukung tersusunnya Rencana Aksi Kegiatan (RAK) 2020-

2024 ini, semoga buku ini menjadi dokumen bersama dan dijadikan acuan dalam

pelaksanaan Dukungan Manajemen semoga bermanfaat bagi kita semua.

Pontianak, 31 Agustus 2020

Kepala

Rahmat Subakti,SKM,MHMNIP.196507131988031002

Page 2: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewpada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Periode tahun 2020-2024 merupakan tahapan terakhir dari Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, sehingga merupakan

periode pembangunan jangka menengah yang sangat penting dan strategis. RPJMN

2020-2024 akan memengaruhi pencapaian target pembangunan dalam RPJPN, di mana

pendapatan perkapita Indonesia akan mencapai tingkat kesejahteraan setara dengan

negara-negara berpenghasilan menengah atas (Upper-Middle Income Country) yang

memiliki kondisi infrastruktur, kualitas sumber daya manusia, pelayanan publik, serta

kesejahteraan rakyat yang lebih baik.

Sejalan dengan Visi Presiden Republik Indonesia Tahun 2020-2024 yaitu

Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan

Gotong - Royong, dimana peningkatan kualitas manusia Indonesia menjadi prioritas

utama dengan dukungan pembangunan kesehatan yang terarah, terukur, merata dan

berkeadilan. Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat

yang setinggi-tingginya.

Untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat tersebut, dibutuhkan program

kesehatan yang bersifat preventif dan promotif salah satunya adalah Program

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P). berbagai kegiatan dilakukan untuk

mendukung pencegahan dan pengendalian penyakit, di pintu masuk negara dilakukan

upaya kekarantinaan.

Page 3: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewpada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam

Undang undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa Kementerian/Lembaga menyusun

Rencana Strategi (Renstra). Selanjutnya merujuk kepada Keputusan Menteri Kesehatan

nomor 21 tahun 2020 tentang Rencana Strategik Kementerian Kesehatan Tahun 2020-

2024 bahwa tingkat Eselon I menjabarkan dalam Rencana Aksi Program (RAP) dan

Eselon II atau satuan kerja menjabarkan Rencana Aksi Kegiatan (RAK).

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan di rancang untuk memenuhi

kebutuhan pelayanan dasar berupa keehatan bagi masyrakat Indonesia. Pemenuhan

pelayanan dasar itu tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

(RPJMN) 2020-2024.

Masih ada masalah Keseahtan yang menjadi prioritas dalam RPJMN itu dan harus

di selesaikan melalui Renstra Kemenkes. Kondisi saat ini derajat Kesehatan sudah

membaik namun belum merata di seluruh wilayah Indonesia. Berbagai masalah

Kesehatan masih terjadi di setiap daerah seperti kematian ibu dan bayi, kapasitas tenaga

keseahtan, dan tingginya prevalensi penyakit menular utama (HIV/AIDS dan Malaria)

disertai dengan ancaman emerging disease akibat tingginya mobilitas penduduk.

Belum lagi terjadinya perubahan beban penyakit. Menurut Global Burden Of

Disease, 2017 perubahan beban penyakit itu terjadi dari yang sebelumya penyakit

menular/masalah Kesehatan ibu, anak dan gizi menjadi penyakit tidak menular.

Renstra dibentuk untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut agar terpenuhi

pelayanan dasar masyarakat Indonesia. Strateginya dapat dilakukan melalui peningkatan

kesehatan ibu dan anak, KB, Kesehatan reproduksi, percepatan perbaikan gizi

masyarakat, pengendalian penyakit, penguatan germas, an penguatan system

Kesehatan dan pengawasan obat dan makanan.

B. Kondisi Umum

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak merupakan salah satu dari empat puluh

sembilan Kantor Kesehatan Pelabuhan yang ada di Indonesia dan berkedudukan di kota

Pontianak, ibu kota Provinsi Kalimantan Barat. Disamping KKP Induk, KKP Pontianak

mempunyai 9 wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Pontianak yang terdiri dari ;

Page 4: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewpada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam

1. Wilayah Kerja Bandara Supadio yang berlokasi di Kabupaten Kubu Raya dengan jarak

kurang lebih 1,8 km dari KKP induk Pontianak;

2. Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Sintete yang berlokasi di Kabupaten Sambas yang

berjarak kurang lebih 206 km dari KKP induk Pontianak;

3. Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Ketapang yang berlokasi di Kabupaten Ketapang yang

berjarak kurang lebih 629 km dari KKP induk Pontianak;

4. Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Kendawangan yang berlokasi di Kabupaten Ketapang

yang berjarak kurang lebih 724 km dari KKP induk Pontianak;

5. Wilayah Kerja Pos Lintas Batas Darat Entikong yang berlokasi di Kabupaten Sanggau

yang berjarak kurang lebih 251 km dari KKP induk Pontianak;

6. Wilayah Kerja Pos Lintas Batas Badau yang berlokasi di Kabupaten Kapuas Hulu yang

berjarak kurang lebih 980 km dari KKP induk Pontianak;

7. Wilayah Kerja Pos Lintas Batas Jagoi Babang yang berlokasi di Kabupaten Bengkayang

yang berjarak kurang lebih 276 km dari KKP induk Pontianak;

8. Wilayah Kerja Pos Lintas Batas Aruk yang berlokasi di Kabupaten Sambas yang berjarak

kurang lebih 325 km dari KKP induk Pontianak;

9. Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Telok Air yang berlokasi di Kabupaten Kubu Raya yang

berjarak kurang lebih 101 km dari KKP induk Pontianak.

Bandara Rahadi Oesman adalah Bandara persiapan dan dalam menjalankan Tupoksi

untuk saat ini masih dirangkap oleh Petugas Pelabuhan Laut Ketapang.

Adapun daerah kerja/ binaan Kantor Kesehatan Pelabuhan Pontianak (Induk) sebagai

berikut :

a. Perimeter Area

Perimeter Area Kantor Kesehatan Pelabuhan Pontianak meliputi seluruh wilayah

Pelabuhan Pontianak (induk), yang terdiri dari tanah daratan dengan luas 128.644M2 dan

daerah perairan dengan luas 380 Ha.

b. BufferArea

Wilayah buffer Kantor Kesehatan Pelabuhan Pontianak merupakan wilayah di luar

daerah perimeter dengan radius 400 meter yang diukur dari batas tepi daerah perimeter.

Page 5: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewpada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam

Gambar 1.1.

Peta Wilayah Kerja KKP Kelas II Pontianak, Kalimantan Barat

Sumber : Mini Profile, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak, 2015

KKP Pontianak mempunyai 4 Pos Lintas Batas Darat Negara dan pintu-pintu masuk

yang lain telah memiliki sarana pelayanan kesehatan yang terdiri dari 16 puskesmas

perbatasan. PLBD ini dilalui oleh Bus yang menghubungkan 3 negara yaitu Indonesia,

Malaysia dan Brunei Darusalam. Provinsi Kalimantan Barat mempunyai ikatan

kerjasama spesifik dengan negara tetangganya yakni dalam bentuk Kerjasama

Sosekmalindo (Sosial Ekonomi Malaysia dan Indonesia) dan BIMP Eaga (Brunei

Darusalam, Indonesia, Malaysia dan Philipina). Kedua ikatan kerjasama ini selalu

diperbaharui setiap tahunnya oleh negara yang terikat di dalamnya.

Gambaran kondisi umum dan permasalahan pelaksanaan kegiatan berdasarkan

sasaran strategis dari hasil pencapaian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Pontianak, juga menyajikan data dan informasi yang relevan dengan kebutuhan bagi

pembuat keputusan dalam menyusun strategi dan perencanaan kegiatan pada 5 tahun

mendatang:

Secara umum Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Telah berhasil

mencapai target dan indikator yang ditetapkan,

Page 6: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewpada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam

100% Satker Program P2P yang memperoleh penilaian SAKIP dengan hasil

minimal AA, 98 % Satker Pusat dan Daerah yang ditingkatkan sarana/prasarananya, 95,1

% anggaran tanpa blokir pada DIPA induk tercapai 95,1%, 100 % laporan program

Ditjen P2P terverifikasi disampaikan tepat waktu, 92,2 % Satker Program P2P yang

menerapkan manajemen pengelolaan data dan informasi, 22 Unit Pelaksana Teknis

yang diusulkan dan difasilitasi memperoleh predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK), 88

media informasi Program P2P, 91,5% Satuan Kerja UPT yang memiliki aset tanah milik

Kemenkes, 100 % Satuan Kerja UPT yang memiliki gedung milik Kemenkes, 100 %

Satuan Kerja UPT yang memiliki alat kesehatan penunjang dan 100 % Satuan Kerja UPT

yang memiliki fasilitas pendukung perkantoran.

Seratus persen layanan administrasi kepegawaian, 100 % layanan ketatausahaan

dan gaji, 100 % layanan kerumahtanggaan, pengelolaan BMN dan ULP, 100 % Satker

yang menyusun Laporan Keuangan yang tepat waktu dan 100 % Satker yang menyusun

Laporan Realisasi Penggunaan PNBP yang sesuai dengan aturan yang berlaku.

Pada tanggal 31 Januari 2018 jumlah PNS di KKP Kelas II Pontianak berjumlah

77 orang. Sedangkan per tanggal 31 Desember 2019, jumlah pegawai di KKP Kelas II

Pontianak berjumlah 74 orang PNS dan 42 orang honorer. Pada tahun 2019 KKP

Pontianak mendapatkan pegawai baru dari penerimaan CPNS 1 orang, pegawai

pindahan masuk sebanyak 1 orang. Selain itu terdapat pengurangan PNS KKP Kelas II

Pontianak dari 3 orang pensiun, 1 orang pindah keluar ke instansi lain, dan 1 orang cuti di

luar tanggungan negara.

Situasi kepegawaian KKP Kelas II Pontianak pada Tahun 2019 dapat dijelaskan

sebagai berikut :

Page 7: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewpada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam

1) Situasi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Situasi kepegawaian KKP Kelas II Pontianak berdasarkan tingkat pendidikan

dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Grafik 1.1Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Tahun 2019

Sumber : Data Kepegawaian Subbag TU KKP Kelas II Pontianak Tahun 2019

Grafik 1.1 Menggambarkan bahwa tingkat pendidikan yang dimiliki oleh pegawai

KKP Kelas II Pontianak sudah memadai. Hal ini dapat dilihat dari persentase pegawai

yang memiliki pendidikan D3 sebanyak 27 orang atau 36,5% dari 74 orang jumlah

keseluruhan pegawai KKP Kelas II Pontianak. Pendidikan S1 sebanyak 27 orang atau

36,5%, SMU 10 orang atau 13,5%, S2 jumlah 6 orang atau 8,1%, D4 jumlah 2 orang

atau 2,7%, D1 jumlah 2 orang atau 2,7%.

Grafik di atas menunjukkan bahwa pegawai KKP kelas II Pontianak terdiri dari

berbagai jenis latar belakang pendidikan yang berbeda, dimana pendidikan terendah

yaitu SMA dan tertinggi yaitu Magister (S2). Sedangkan untuk jumlah pegawai terbanyak

yaitu pada tingkat pendidikan S1 dan D3.

Page 8: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewpada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam

2) Situasi Pegawai Berdasarkan Struktur Organisasi

Situasi pegawai KKP berdasarkan struktur organisasi dapat dilihat pada grafik di

bawah ini :

Grafik 1.2

Distribusi Pegawai berdasarkan Struktur Organisasi di KKP Kelas II Pontianak Tahun 2019

Sumber: Data Kepegawaian Subbag TU KKP Kelas II Pontianak Tahun 2019

Grafik 1.2 di atas menunjukkan bahwa jumlah pegawai pada Seksi Upaya

Kesehatan dan Lintas Wilayah yaitu 18 orang atau 25,4% dari jumlah pegawai; Seksi

Pengendalian Risiko Lingkungan berjumlah 18 orang atau 25,4% dari jumlah pegawai;

Sub Bagian Tata Usaha berjumlah 19 orang atau 26,8% dan Seksi Pengendalian

Karantina dan Surveilans Epidemiologi berjumlah 16 orang atau 22,5% dari jumlah

pegawai di KKP Kelas II Pontianak.

Page 9: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewpada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam

3) Situasi Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Golongan Ruang

Situasi pegawai berdasarkan Pangkat dan Golongan Ruang, dapat dilihat pada

gambar di bawah ini :

Grafik 1.3

Distribusi Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Golongan Ruangdi KKP Kelas II Pontianak Tahun 2019

Sumber :Data Kepegawaian Subbag TU KKP Kelas II Pontianak Tahun 2019

Pada grafik 1.3 menunjukkan bahwa 13 pegawai atau 17,6% dengan golongan

II, 59 pegawai atau 79,7% dengan golongan III dan 2 pegawai atau 2,7% dengan

golongan IV.

Page 10: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewpada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

1. Tugas Pokok Kantor Kesehatan Pelabuhan adalah :

Melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial

wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan

lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan

terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur

biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan

lintas batas darat negara.

2. Fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan adalah :

a. Pelaksanaan kekarantinaan;

b. Pelaksanaan pelayanan kesehatan;

c. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan, dan lintas

batas darat negara;

d. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru

dan penyakit yang muncul kembali;

e. Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi, dan kimia;

f. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit

yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional dan internasional;

g. Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan

Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan

matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji;

h. Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan pelabuhan,

bandara dan lintas batas darat negara;

i. Pelaksanaan pemberian sertifikasi kesehatan Obat, Makanan, Kosmetika dan

Alat Kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasi

persyaratan dokumen kesehatan OMKABA impor;

j. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya;

k. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerja

pelabuhan, bandara dan lintas batas darat negara.

l. Pelaksanaan jaringan informasi dan teknologi bidang kesehatan di pelabuhan di

bandara dan lintas batas darat negara;

Page 11: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewpada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam

m.Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan bandara,

pelabuhan dan lintas batas darat negara;

n. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan dan

surveilans kesehatan pelabuhan;

o. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan pelabuhan / bandara dan lintas

batas darat negara;

p. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP.

C. Potensi dan Permasalahan

Berdasarkan Laporan Kinerja KKP kelas II Pontianak Tahun 2019, terdapat salah satu

indikator yang tidak mencapai target yaitu indikator Jumlah sertifikat/surat ijin layanan

Kesehatan lintas Wilayah yang di terbitkan, dari target yang di tetapkan yaitu

sebanyak 12.752 Sertifikat realisasi sebesar 9.370 sertifikat atau mencapai 73%

Tabel Indikator Jumlah sertifikat/surat ijin Kesehatan Lintas Wilayah yang di terbitkan KKP kelas II Pontianak Tahun 2018 dan 2019

NoIndikator Satker Target 2018 Realisasi

2018% Target 2019 Realisasi

2019%

1 Jumlah sertifikat ijin angkut jenazah yang diterbitkan

140 Crtfct 521 Crtfct 372% 426 Crtfct 503 Crtfct 118%

2 Jumlah ICV yang diterbitkan

7,400 Crtfct 11,174 Crtfct 151% 8,426 Crtfct 5,743 Crtfct 68%

3 Sertifikat ijin angkut orang sakit

1,200 Crtfct 1,441 Crtfct 120% 1,200 Crtfct 964 Crtfct 80%

4 Sertifikat ijin laik terbang

2,700 Crtfct 2,563 Crtfct 95% 2,700 Crtfct 2,160 Crtfct 80%

Total 11,440 Dok 15,699 Dok 137% 12,752 Dok 9,370 Dok 73%

Untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas, pada tahun 2020 KKP kelas II

Pontianak telah menturunkan target dari layanan tersebut diatas.

Page 12: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewpada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam

BAB IIVISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

A. Visi dan Misi

Dalam rangka mencapai terwujudnya Visi Presiden yakni: “Terwujudnya Indonesia

Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong”, maka

telah ditetapkan 9 (sembilan) Misi Presiden 2020-2024, yakni: Peningkatan Kualitas

Manusia Indonesia, Penguatan Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri dan Berdaya

Saing, Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan, Mencapai Lingkungan Hidup yang

Berkelanjutan, Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa, Penegakan

Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya, Perlindungan bagi

Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada Seluruh Warga, Pengelolaan

Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya dan Sinergi Pemerintah Daerah

dalam Kerangka Negara Kesatuan.

Guna mendukung peningkatan kualitas manusia Indonesia, termasuk penguatan

struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing, Kementerian Kesehatan

telah menjabarkan Misi Presiden Tahun 2020-2024, melalui Menurunkan angka kematian

ibu dan bayi, Menurunkan angka stunting pada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan

Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan

alat kesehatan dalam negeri.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak sebagai unit pelaksana teknis

dibawah Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian penyakit mendukung

pelaksanaan penjabaran visi misi presiden yang telah ditetapkan oleh Kementerian

Kesehatan.

Sejalan dengan Misi kementerian Kesehatan, maka untuk mewujudkan visi KKP kelas II

Pontianak, misi yang dilakukan adalah:

1. Meningkatkan Surveilans epidemiologi, penanggulangan KLB/Wabah di pelabuhan,

alat angkut dan muatannya

2. Meningkatkan upaya pengendalian faktor risiko penyakit karantina dan penyakit

menular potensial wabah

Page 13: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewpada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam

3. Meningkatkan upaya pencarian, pencegahan dan pengobatan kasus penderita

penyakti karantina dan penyakit menular potensial wabah

4. Meningkatkan pengawasan keluar masuk obat, makanan dan minuman, alat

kesehatan dan barang berbahaya/OMKABA

5. Meningkatkan advokasi dan jejaring kerja/Kemitraan

B. Tujuan

Guna mencapai tujuan Kementerian Kesehatan khususnya Ditjen pencegahan dan

Pengendalian penyakit dalam Peningkatan pencegahan dan pengendalian penyakit dan

pengelolaan kedaruratan kesehatan masyarakat.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Memiliki tujuan startegis

Meningkatnya Pelayanan Kekarantinaan di Pintu Masuk Negara dan Wilayah

C. SASARAN STRATEGIS

Dalam mencapai tujuan Strategis ditetapkan sasaran strategis, yaitu

meningkatnya faktor resiko penyakit di pintu masuk yang dikendalikan sebesar 100%

Page 14: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewpada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam

BAB IIIARAH KEBIJAKAN, STRATEGI DAN KERANGAKA REGULASI

Arah kebijakan dan strategi kegiatan KKP Kelas II Pontianak adalah mendukung

kebijakan dan strategi Ditjen P2P dan Kementerian Kesehatan yang didukung oleh

inovasi dan pemanfaatn teknologi ditetapkan arah kebijakan KKP kelas II Pontianak

sebagai berikut :

1. Penguatan deteksi dini dan respon terhadap penyakit dan faktor risiko

2. Penguatan akuntabilatas dalam upaya mewujudkan reformasi birokrasi.

3. Penguatan kapasitas dan pengembangan Sumber Daya manusia

4. Penguatan sinergisme, kolaborasi dan integrasi program

Kementerian Kesehatan menetapkan dua belas sasaran strategis yang dikelompokkan menjadi

tiga, yaitu kelompok sasaran strategis pada aspek input (organisasi sumber daya manusia, dan

manajemen), kelompok sasaran strategis pada aspek penguatan kelembagaan, dan kelompok

saran strategis pada aspek upaya strategis.

Upaya Strategis Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dalam Renstra kementerian kesehatan

adalah meningkatkan Pengendalian Penyakit.

D. STRATEGI Seperti yang telah ditetapkan di Bab sebelumnya, bahwa KKP Kelas II Pontianak

telah menatapkan tujuan strategis yang mendukung strategi program Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit Tahun 2020 - 2024 serta mengacu pada strategi Kementerian

Kesehatan yang kemudian dijabarkan melalui strategi aksi kegiatan sebagai berikut:

KKP :

1. Perluasan cakupan deteksi dini penyakit dan factor risiko

2. Peningkatan respon kejadian penyakit dan factor risiko

3. Peningkatan inovasi dalam deteksi dini dan respon penyakit dan factor risiko

Page 15: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewpada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam

4. Peningkatan komunikasi dan advokasi

5. Penguatan akuntabilitas

6. Peningkatan kapasitas sumber daya manusis

7. Kerjasama lintas sector dan program

Melakukan deteksi dini secara pro-aktif mengunjungi masyarakat karena ¾ penderita tidak

tahu kalua dirinya m,enderita penyakit tidak menular terutama pada para pekerja. Di samping itu

perlu mendorong kabupaten/Kota yang memiliki kebijakan PHBS untuk menerapkan Kawasan

bebas asap rokok agar mampu membatasi ruang gerak para perokok.

Dalam kurun waktu lima tahun mendatang upaya pengendalian di fokuskan melalui

meningkatkan peran KKP dalam mendukung upaya pengendalian penyakit tidak menular di

wilayah pelabuhan/bandara/PLBD

Meningkatkan kesehatan lingkungan, strateginya adalah :1. Peningkatan cakupan TPM sehat, TTU sehat dan RS yang melaksanakan pengelolaan

limbah medis sesuai standar.

2. Peningkatan pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan dalam keadaan tertentu

3. Meningkatkan peran KKP dalam mendukung upaya penyehatan lingkungan dengan

mewujudkan pelabuhan/bandara/PLBD sehat.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut diatas, maka ditetapkan kebijakan Kantor

kesehatan Pelabuhan kelas II Pontianak sebagai berikut :

1. Pengendalian Lingkungan sehat, strateginya adalah :

Meningkatkan profesionalisme sumberdaya inti dalam pengelolaan dan

penyelenggaraaan program lingkungan sehat.

2. Pencegahan dan pemberantasan penyakit strategi yang dilakukan adalah :

Memantapkan jejaring lintas program, lintas sektor, serta kemitraan dengan

masyarakat termasuk swasta untuk percepatan program Pencegahan dan

Pemberantasan penyakit menular melalui pertukaran informasi, pelatihan,

pemanfaatan teknolgi tepat guna, dan pemanfaatan sumberdaya lainnya.

3. Penyusunan rencana strategis Kantor kesehatan pelabuhan kelas II Pontianak Periode

lima tahunan, strategi yang dilakukan adalah : Perencanaan dibuat berdasar pola

(bottom up) Disesuaikan dengan sumber daya yang ada, situasi dan kondisi.

Page 16: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewpada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam

Sedangkan bahan perencanaan didasarkan pada eviden Based epidemiologi dan

masukkan dari petugas lapangan.

4. Penyusunan perencanaan pengembangan program kegiatan Kantor Kesehatan

Pelabuhan Pontianak, strategi yang dilakukan adalah : Sistematis, terukur, dan relistis

serta dapat dilaksanakan sesuai skala waktu yang ditetapkan (Sistematic Measureble

Attainable Reliable Time-SMART). Upaya ini dilakukan dengan membuat perencanaan

bulanan dan perencanaan tahunan untuk setiap bidang dan setiap seksi.

5. Penyempurnaan dan penyusunan draft standar operasional prosedur ( SOP) setiap

program kegiatan, agar dalam me;laksanakan tugas di lapangan terjadi keseragaman

6. Penggunaan anggaran mengacu pada prinsip efisiensi dan efektifitas serta anggaran

berbasis kinerja

7. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) Kantor kesehatan Pelabuhan kelas II

Pontianak, strategi yang dilakukan adalah :

Tersedianya sumber daya manusia sesuai kebutuhan baik kuantitas dan kualitasnya.

Upaya pemberdayaan ini dilakukan dengan cara penem[atan pegawai sesuai latar

belakang Pendidikan dan tingkat kompetensi/keahliannya, pemberian pegawai yang

berprestasi dan sanksi bagi yang melanggar aturan.

Sanksi mulai dari sanksi ringan sampai dengan terberat. Menyeleksi pemberian izin

belajar,penegakkan disiplin pegawai, pembinaan rutin, kaderisasi, pengembangan

potensi pegawai, pemberdayaan ini dimaksudkan agar setiap pegawai mempunyai

tingkat kompetensi memadai, dedikasi, loyalitas dan integritas yang tinggai bagi

organisai

8. Pembuatan aturan tata tertib pegawai mengenai absensi kehadiran, pakaian seragam,

pelayanan kepada masyarakat, serta pemakaian dan pemanfaatan sarana dan

prasarana kantor, untuk menjamin kelancaran tugas operasional di lapangan serta

untuk menjaga sarana dan prasarana agar tidak cepat rusak, maka dilakukan

perawatan secara periodic sesuai tingkat kebutuhan.

9. Penignkatan mutu pelayanan, strategi yang dilakukan adalah : Pembuatan standar

pelayanan, menyiapkan petugas yang mempunyai kompetensi sesuai tingkat

kebutuhan, menyediakan sarana dan prasarana dengan didukung teknologi yang

memadai serta pelayanan dilaksanakan sesuai prosedur pelayanan standar dan tidak

bertentangan dengan kode etik.

Page 17: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewpada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam

10. Menumbuh kembangkan upaya kemitraan dengan instansi terkait melalui hubungan

yang saling menguntungkan. Kemitraan ini diharafkan dapat memberikan dukungan

dan kesepahaman terhadap Kantor kesehatan Pelabuhan kelas II Pontianak akan

perlunya kerjasama dalam melaksanakan pembangunan kesehatan, sosialisasi

perundang-undangan, serta berpasipasi aktif dalam mensukseskan program

pembangunan secara keseluruhan di wilayah Pelabuhan Pontianak.

11. Peningikatan jejaring kerja lintas program dan lintas sectoral guna menangani masalah

ikeseahtan yang tidak dapat diselesaikan sendiri oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan

kelas II Pontianak.

E. Kerangka regulasi

Dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi sebagai pelaksana pelayanan.

Sebagai pelaksana pemerintah berkewajiban menyediakan pelayanan yang bermutu.

Dalam menjalankan peran pemerintah ini tentunya membutuhkan dukungan regulasi

yang menjadi landasan dan dasar hukum sehingga tidak salah arah dan mempunyai

aspek perlindungan yang kuat.

Disamping peraturan perundang-undangan yang disusun oleh pusat juga

diperlukan peraturan dalam bentuk Standar Operating Procedur (SOP) yang dibuat oleh

satuan Kerja. Dukungan regulasi yang baik akan menjamin standar dan mutu dalam

pelayanan.

Saat ini sudah tersedia regulasi, antara lain :

No. Nama SOP Nomor. SOP

SOP PNBP

1Berita Acara Pemeriksaan Kas Interen PNBP No. SOP :

OT.02.02/1/2887/2020

2 Pembayaran PNBP oleh pengguna jasaNo. SOP : OT.02.02/1/2888/2020

3 Dokumen Validasi NTPNNo. SOP : OT.02.02/1/2889/2020

4 Usulan Target dan pagu PNBP SatkerNo. SOP : OT.02.02/1/2925/2020

5 Pembuatan Kwitansi Loket PNBPNo. SOP : OT.02.02/1/2926/2020

6 Laporan Rekonsiliasi Internal No. SOP :

Page 18: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewpada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam

OT.02.02/1/2936/2020

7 Laporan Realisasi Pengguna PNBP BulananNo. SOP : OT.02.02/1/2937/2020

8Laporan Realisasi Penerimaan PNBP Bulanan, Triwulan

No. SOP : OT.02.02/1/2938/2020

9 Laporan Bulanan (kirim ke aplikasi SAS)No. SOP : OT.02.02/1/2939/2020

10 Dokumen Setoran Harian PNBPNo. SOP : OT.02.02/1/2940/2020

11 Dokumen setoran Harian LoketNo. SOP : OT.02.02/1/2941/2020

12 BKU PNBP tiap bulan dan LPJNo. SOP : OT.02.02/1/2942/2020

13 BKU Bendahara Penerimaan PNBPNo. SOP : OT.02.02/1/2943/2020

SOP AKUN SIGNIFIKAN PIPK

1 Penerimaan KasNo. SOP : OT.02.02/1/PIPK.1/2020

2 Pengeluaran KasNo. SOP : OT.02.02/1/PIPK.2/2020

3 Pelaporan/pertanggungjawaban KasNo. SOP : OT.02.02/1/PIPK.3/2020

4 Penerimaan PersediaanNo. SOP : OT.02.02/1/PIPK.4/2020

5 Pencatatan dan pelaporan persediaanNo. SOP : OT.02.02/1/PIPK.5/2020

6 Perencanaan Belanja ModalNo. SOP : OT.02.02/1/PIPK.6/2020

7 Pelaksanaan Belanja ModalNo. SOP : OT.02.02/1/PIPK.7/2020

8 Pencatatan dan Pelaporan Belanja ModalNo. SOP : OT.02.02/1/PIPK.8/2020

9 Pencatatan UtangNo. SOP : OT.02.02/1/PIPK.9/2020

10 Pembayarn UtangNo. SOP : OT.02.02/1/PIPK.10/2020

11 Pelaporan dan pertanggungjawaban UtangNo. SOP : OT.02.02/1/PIPK.11/2020

12 Pengakuan PiutangNo. SOP : OT.02.02/1/PIPK.12/2020

13 Penatausahaan/Penagihan PiutangNo. SOP : OT.02.02/1/PIPK.13/2020

14 Pencatatan pembayaran piutangNo. SOP : OT.02.02/1/PIPK.14/2020

15 Pembayaran dan Pelunasan Piutang No. SOP :

Page 19: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewpada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam

OT.02.02/1/PIPK.15/2020

16 Pelaporan PiutangNo. SOP : OT.02.02/1/PIPK.16/2020

17 Piutang TPTGRNo. SOP : OT.02.02/1/PIPK.17/2020

SOP LAINNYA

1 Sistem Pengendalian Intern PemerintahNo. SOP : OT.02.02/1/SPIP.1/2020

2 Wistle Blowing System (WBS)No. SOP : OT.02.02/1/2640.a/2020

3 Pengaduan MasyarakatNo. SOP : OT.02.02/1/2641.a/2020

4 Penanganan Benturan KepentinganNo. SOP : OT.02.02/1/2639.a/2020

18 .SOP Pengumpulan Data Kinerja NO. SOP.U./KKP/002/2020

Page 20: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewpada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam

BAB IVTARGET KINERJA DAN KEGIATAN

Memperhatikan Rencana Aksi Program Direktorat Pencegahan dan Pengendalan

Penyakit tahun 2020-2024, Tujuan, Arah Kebijakan, Strategi dan Sasaran Strategis

sebagaimana diuraikan dalam bab-bab sebelumnya, maka target kinerja dan kerangka

pendanaan program dan kegiatan KKP Kelas II Pontianak 2020-2024.

A. Target Kinerja

Target kinerja merupakan penilaian dari pencapaian program yang diukur secara

berkala dan dievaluasi pada akhir tahun 2024. Sasaran kinerja dihitung secara kumulatif

selama lima tahun dan berakhir pada tahun 2024.

Tabel..

Tujuan Strategis, Sasaran Strategis, dan Indikator Sasaran Strategis RAK KKP

Kelas II Pontianak 2020-2024

No Tujuan Strategis Sasaran Strategis Indikator

Meningkatnya

Pelayanan

Kekarantinaan di

Pintu Masuk

Negara dan

Wilayah

Meningkatnya faktor

resiko penyakit di pintu

masuk yang dikendalikan

1. Jumlah pemeriksaan

orang, alat angkut,

barang dan lingkungan

sesuai standar

kekarantinaan

kesehatan sebesar

1.282.452

2. Persentase faktor risiko

penyakit dipintu masuk

yang dikendalikan pada

orang, alat angkut,

barang dan lingkungan

Page 21: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewpada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam

sebesar 90%

3. Indeks Pengendalian

Faktor Risiko di pintu

masuk negara sebesar

85%

4. Nilai kinerja anggaran

sebesar 80

5. Persentase tingkat

kepatuhan

penyampaian laporan

keuangan sebesar 80%

6. Kinerja implementasi

WBK satker sebesar 70

7. Persentase

Peningkatan kapasitas

ASN sebanyak 20 JPL

sebesar 45%

B. Kegiatan

Dalam rangka menjamin tercapainya Tujuan Strategis, Sasaran Strategis, dan

Indikator Sasaran Strategis, maka ditetapkan Sasaran Program, Indikator Kinerja

Program, Sasaran Kegiatan, dan Indikator Kinerja Kegiatan Rencana Aksi kegiatan 2020-

2024.

Sasaran Kantor Kesesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak Adalah Meningkatnya

faktor resiko penyakit di pintu masuk yang dikendalikan, Untuk mencapai sasaran hasil,

maka kegiatan yang akan dilakukan adalah:

1. Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan sesuai standar

kekarantinaan kesehatan

Kegiatan yang dilakukan :

Page 22: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewpada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam

a. Pemeriksaan/penapisan orang

b. Pengawasan Crew Kapal

c. Pengawasan Penumpang & crew Pesawat

d. Pengawasan Penumpang & Crew Bus/Mobil Pelintas PLBD

e. Pelintas PLB

f. Pengawasan lalu lintas orang sakit

g. Pengawasan lalu lintas layak terbang

h. Deteksi Dini TB

i. Deteksi Dini HIV

j. Pemeriksaan TTU

k. Pemeriksaan TPM

2. Pemeriksaan alat angkut sesuai standar Karantina

a. COP

b. HPAGD

c. GCDH

d. SSCC

e. SSCEC

f. P3K

g. Pemeriksaan Barang

h. Pemeriksaan Lingkungan ( TTU)

3. Faktor Risiko yang dikendalikan berdasarkan temuan

a. Faktor risiko yang dikendalikan pada orang

b. Faktor risiko yang di kendalikan pada barang

c. Faktor risiko yang di kendalikan pada alat angkut

d. Faktor risiko yang dikendalikan pada lingkungan (TTU.TPM)

4. Indeks Pengendalian Faktor Risiko di pintu masuk negara

a. Kelengkapan data surveilans

b. Jumlah sinyal SKD KLB dan bencana yang di respon kurang dari 24 jam

Page 23: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewpada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam

c. Penyusunan rencana kontigensi

d. Indeks pinjal

e. HI Perimeter

f. Tidak ditemukan larva anopheles

g. Kepadatan kecoa rendah

h. TTU memenuhi syarat

i. TPM laik hygiene

j. Kualitas air bersih memenuhi syarat kesehatan

C. Kerangka PendanaanGuna memenuhi kebutuhan pendanaan secara keseluruhan untuk mencapai

target Sasaran Kegiatan sebagaimana tersebut diatas dapat bersumber dari APBN baik

yang bersumber dari Rupiah Murni, Pendapatan Nasional Bukan Pajak (PNBP),

Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri (PHLN), serta sumber/skema lainnya seperti

Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan Corporate Social Responsibility

(CSR).

Pendanaan Bersumber APBN

Tahun 2020-2024

No

Sasaran Program (Outcome)/Sasar

an Kegiatan (Output)/Indikator

Target ALokasi

2020 2021 2022 2023 2024 2020 202

1 2022 2023 2024

KKP Kelas II Pontianak

16.096

15.005

15.020

15.170

15.321

1 Jumlah pemeriksaan

1.282.452

1.283.093

1.283.734

1.284.375

1.285.017

Page 24: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewpada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam

orang, alat angkut, barang dan lingkungan sesuai standar kekarantinaan kesehatan

2 Persentase faktor risiko penyakit dipintu masuk yang dikendalikan pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan

90% 90% 90% 95% 95%

3 Indeks Pengendalian Faktor Risiko di pintu masuk negara

85% 85% 85% 90% 90%

4 Nilai Kinerja anggaran

80 80 80 85 85

5 Persentase tingkat

80% 80% 80% 85% 85%

Page 25: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewpada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam

kepatuhan penyampaian Laporan keuangan

6 Kinerja Implementasi WBK SAtker

70 70 70 70 75

7 Persentase Peningkatan kapasitas ASN sebanyak 20 JPL

45% 50% 60% 65% 65%

Page 26: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewpada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam

BAB IVP E N U T U P

Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas II Pontianak

Tahun 2020-2024 ini disusun untuk menjadi acuan dalam perencanaan, pelaksanaan,

dan penilaian upaya Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas II Pontianak .dalam kurun waktu

lima tahun ke depan. Dengan demikian, Bidang/ seksi di Kantor Kesehatan Pelabuhan

kelas II Pontianak mempunyai target kinerja yang telah disusun dan akan dievaluasi

pada pertengahan periode (2022) dan akhir periode 5 tahun (2024) sesuai ketentuan

yang berlaku.

Penyusunan dokumen ini melibatkan semua seski di KKP Kelas II Pontaiank Oleh

karena itu kepada semua pihak yang telah berkontribusi disampaikan penghargaan dan

ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya.

diharapkan melalui penyusunan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) KKP Kelas II

Pontianak upaya dukungan manajemen memberikan kontribusi yang bermakna dalam

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit khususnya dan umumnya pembangunan

kesehatan untuk menurunkan angka kematian, kesakitan dan kecacatan akibat penyakit

serta pencapaian sasaran program berdasarkan komitmen nasional dan internasional.

Apabila di kemudian hari diperlukan adanya perubahan pada dokumen ini, maka

akan dilakukan penyempurnaan sebagaimana mestinya.

Page 27: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewpada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam
Page 28: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewpada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam

PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN

NO SASARAN KEGIATAN NO INDIKATOR

KINERJA PENANGGUNG JAWAB

1 2 3 4 5 61 Terselenggarany

a Pengendalian Faktor Risiko di Pintu masuk negara

1 Jumlah Pemeriksaan orang, Alat angkut Barang dan Lingkungan

Kepala Seksi Pengendalian karantia dan Surveilans Epidemiologi

Totok Sutianto

2 Persentase faktor Risiko yang di kendalikan pada orang, alat angkut, barang dan Lingkungan

Kepala Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah

Dr.Silvia N

Terwujudnya Pengendalian Faktor Risiko di Pintuy Masuk Negara

3 Indeks Pengendalian Faktor Risiko di Pintu masuk

Kepala Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan

Tje Atik Surana

2 Meningkatnya tata Kelola manajemen KKP

4 Nilai kinerja anggaran

Kasubbag Tata usaha

Yeni

5 Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran

Kasubbag Tata usaha

Yeni

6 Kinerja Implemantasi WBK Satker

Kasubbag Tata usaha

Nenny Iftika Dewi

7 Persentase Peningkatan Kapasitas ASN sebanyak 20 JPL

Kasubbag Tata usaha

Dewi Purnama Sari

Page 29: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewpada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam

MATRIKS RENCANA AKSI KEGIATANTAHUN 2020 – 2024

NO INDIKATOR

DEFINISI OPERASI

ONAL (DO)

CARA PERHITUNGA

N

TARGET

2020 2021 2022 2023 2024

1 Jumlah pemeriksaan orang,alat angkut, barang dan lingkungan

Jumlah pemeriksaan penafisan orang, alat angkut, barang dan lingkungan yang dilakukan

Peemeriksaan orang, pengawasan Crew kapal, pengawasan penumpang crew pesawat,pengawasan lalu lintas orang sakit, pengawasan lalu lintas layak terbang, deteksi dini TB, Deteksi dini HIV, pemeriksaan TTU, pemeriksaan TPM, pemeriksaan alat angkut sesuai standar karantina ( COP, HPAGD, GCDH, SSCC, SSCEC, P3K, Pemeriksaan Barang, Pemeriksaan Lingkungan ( TTU, TPM)

1.282.452 1.283.093 1.283.734 1.284.375 1.285.017

2 Persentase faktor Risiko yang dikend

Faktor Risiko yang di kendalikan berdasarkan temuan

Faktor Risiko yang dikendalikan pada orangFaktor Risiko yang

90% 90% 90% 95% 95%

Page 30: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewpada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam

alikan pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan

pada Indikator No 1

dikendalikan pada barangFaktor Risiko yang dikendalikan pada alat angkutFaktor Risiko yang dikendalikan pada lingkungan (TTU, TPM)

3 Indeks pengendalian Faktor Risiko di pintu masuk negara

> 80 %

50 -80 : Risikosedang> 80 : Risikorendah

Kelengkapan data survey, Jumlah sinyak SKD KLB dan bendana yang direspon kurang dari 24 jam, penyusunan rencana kontinyensi, indeks pinjal ≤ 1 HI perimeter=0, tidak ditemukan larva anopheles, kepadatan kecoa rendah, kepadatan lalat> 2, TTU memenuhi syarat, TPM laik Hygiene, kualitas air bersih memenuhi syarat kesehatan

85% 85% 85% 90% 90%

4 Nilai kinerja Anggaran

E Monev Dja

80 80 80 80 85 85

Page 31: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewpada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam

5 Nilai Indikator Kinerja pelaksanaan Anggaran

On Span 90 80% 80% 80% 85% 85%

6 Kinerja Implemantasi WBK

Dinilai dari Self Asesment

70 70 70 70 70 75

7 Persentase peningkatan kapasitas ASN sebanyak 20 JPL

ASN yang mendapatkan peningkatan kapsitas sebanyuak 20 JPL dalam kurun waktu 1 ( satu) tahun

80% 45% 50% 60% 65% 65%