e-service quality terhadap minat beli di situs...
TRANSCRIPT
PENGARUH CELEBRITY ENDORSER, KREATIVITAS IKLAN DAN
E-SERVICE QUALITY TERHADAP MINAT BELI DI SITUS BELANJA
ONLINE ELEVENIA.CO.ID
“Studi Kasus Pada Pengguna E-Commerce (C2C)”
SKRIPSI
Oleh:
Ahmad Jody Ismantoro
1112081000046
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017 / 1438 H
i
PENGARUH CELEBRITY ENDORSER, KREATIVITAS IKLAN DAN
E-SERVICE QUALITY TERHADAP MINAT BELI DI SITUS BELANJA
ONLINE ELEVENIA.CO.ID
“Studi Kasus Pada Pengguna E-Commerce (C2C)”
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Ahmad Jody Ismantoro
1112081000046
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017 / 1438 H
ii
iii
iv
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Identitas Pribadi
1. Nama : Ahmad Jody Ismantoro
2. Nama Panggilan : Jody
3. Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 27 Januari 1995
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Agama : Islam
6. Alamat : Jl. Al-Islamiyah No. 51 RT 08 / 01 Sukabumi
Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11560
7. Status : Belum Menikah
8. Kewarganegaraan : Indonesia
9. No. Handphone : 083807181924 / 089662703427
10. Email : [email protected]
II. Pendidikan
1. SD (2000-2006) : MI Al-Islamiyah 01 Pagi
2. SMP (2006-2009) : SMP Negeri 16 Jakarta
3. SMA (2009-2012) : SMA Negeri 32 Jakarta
4. S1 (2012-2017) : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
III. Latar Belakang Keluarga
1. Ayah : Sumaryono
Tempat & Tanggal Lahir : Magelang, 27 Juli 1955
Pekerjaan : Karyawan Swasta
2. Ibu : Muslihah
Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 20 November 1964
Pekerjaan : Guru (PNS)
3. Alamat : Jl. Al-Islamiyah No. 51 RT 08 / 01 Sukabumi
Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11560
vii
THE INFLUENCE OF CELEBRITY ENDORSER, ADVERTISING
CREATIVITY AND E-SERVICE QUALITY ON PURCHASE INTENTION AT
ONLINE SHOPPING SITES ELEVENIA.CO.ID
“A Case Study of E-Commerce (C2C) Users”
ABSTRACT
This study aimed to analyze the influence of celebrity endorser, advertising
creativity and e-service quality on purchase intention at online shopping sites
elevenia.co.id. The sampling method used was purposive sampling. Samples in this
study was 100 respondents at online form. The analytical method used in this
research is multiple linear regression analysis. The results showed that partially
celebrity endorser, advertising creativity and e-service quality significantly
influence purchase intention because it have a significance value < 0,05 (0,040 for
celebrity endorser, 0,025 for advertising creativity, and 0,000 for e-service quality).
Simultaneously celebrity endorser, advertising creativity and e-service quality
significantly influence purchase intention with significant value 0,000 < 0,05.
Keywords: celebrity endorser, advertising creativity, e-service quality, purchase
intention, e-commerce
viii
PENGARUH CELEBRITY ENDORSER, KREATIVITAS IKLAN DAN E-
SERVICE QUALITY TERHADAP MINAT BELI DI SITUS BELANJA
ONLINE ELEVENIA.CO.ID
“Studi Kasus Pada Pengguna E-Commerce (C2C)”
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh celebrity endorser,
kreativitas iklan dan e-service quality terhadap minat beli di situs belanja online
elevenia.co.id. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah purposive
sampling. Sampel pada penelitian ini adalah 100 orang responden melalui kuesioner
online. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
linear berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial celebrity
endorser, kreativitas iklan dan e-service quality berpengaruh signifikan terhadap
minat beli sebab mempunyai nilai signifikansi < 0,05 (0,040 untuk celebrity
endorser, 0,025 untuk kreativitas iklan, dan 0,000 untuk e-service quality). Secara
simultan celebrity endorser, kreativitas iklan dan e-service quality berpengaruh
signifikan terhadap minat beli dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05.
Kata kunci: celebrity endorser, kreativitas iklan, e-service quality, minat beli,
e-commerce
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, Wa shallallahu wa sallam ‘ala Nabiyyina
Muhammadin, Wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in, Amma ba’du.
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah megaruniakan
Rahmat dan Hidayah-Nya. Shalawat serta salam tidak lupa penulis hanturkan
kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam beserta para sahabatnya yang
telah membawa cahaya kehidupan bagi kita semua.
Tidak henti-hentinya penulis mengucap rasa syukur kepada Allah Subhanahu
wa ta’ala kerena berkat kehendak dan izin-Nya penulis berhasil menyelesaikan
skripsi dengan judul “Pengaruh Celebrity Endorser, Kreativitas Iklan dan E-
Service Quality terhadap Minat Beli di Situs Belanja Online elevenia.co.id”
guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis juga menyadari
bahwa skripsi tidak lepas dari bantuan dan dukungan orang-orang disekitar penulis
dalam penyusunannya. Untuk itu, dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua penulis, Bapak Sumaryono dan Ibu Muslihah atas doa, usaha
dan keikhlasan kalian yang sudah membesarkan dan mendidik penulis sampai
saat ini. Tanpa kedua orang tua penulis bukan apa-apa dan hanya dengan ridho
dari kedua orang tua serta Allah Subhanahu wa ta’ala penulis bisa
menyelesaikan skripsi ini.
x
2. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Rahmat Gunawan, SE., M.Si selaku dosen pembimbing skripsi. Terima
kasih banyak atas waktu, saran, ilmu dan motivasi yang telah diberikan sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Dr. Indo Yama Nasarudin, SE., MAB selaku dosen pembimbing
akademik.
7. Seluruh jajaran staf karyawan dan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Seluruh responden penelitian yang telah meluangkan waktunya untuk menjawab
kuesioner yang penulis berikan.
9. Nur Aprilia, Nur Fajariah dan Arif Raftiogo selaku saudara kandung penulis
yang turut membantu dalam mengerjakan skripsi ini.
10. Kawan-kawan konsentrasi pemasaran. Terima kasih untuk kebersamaan kita
saat menuntut ilmu di dalam kelas, bertukar pikiran, mengerjakan tugas kuliah,
dan bermain bersama selama ini. Semoga impian dan harapan kalian dapat
terwujud di masa depan.
11. Kawan-kawan Manajemen 2012. Terima kasih untuk kebersamaan kita saat
menuntut ilmu di dalam kelas, bertukar pikiran, mengerjakan tugas kuliah, dan
xii
DAFTAR ISI
COVER DALAM i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP vi
ABSTRACT vii
ABSTRAK viii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI xii
DAFTAR TABEL xvii
DAFTAR GAMBAR xxi
DAFTAR LAMPIRAN xxii
BAB I – PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Penelitian 1
B. Rumusan Masalah 14
C. Tujuan Penelitian 14
D. Manfaat Penelitian 15
BAB II – TINJAUAN PUSTAKA 17
A. Landasan Teori 17
1. Pemasaran Abad 21 17
2. E-Commerce 18
xiii
a. Definisi E-Commerce 18
b. Klasifikasi E-Commerce 19
3. Pemasaran Jasa ............................................................................. 20
a. Definisi Pemasaran Jasa 20
b. Karakteristik Jasa 21
c. Dimensi Kualitas Jasa 23
4. E-Service Quality 24
a. Definisi E-Service Quality 24
b. Dimensi E-Service Quality 25
5. Celebrity Endorser 27
a. Definisi Celebrity Endorser 27
b. Atribut Celebrity Endorser 28
6. Komunikasi Pemasaran 31
7. Iklan 31
a. Definisi Iklan 31
b. Tujuan Iklan 32
c. Merumuskan Pesan Iklan 33
d. Iklan Media Televisi 35
e. Iklan Media Internet 36
f. Kreativitas Iklan 39
8. Minat Beli 41
a. Definisi Minat Beli 41
b. Indikator Minat Beli 43
B. Hubungan Antar Variabel 44
xiv
C. Penelitian Terdahulu 45
D. Kerangka Berpikir 58
E. Hipotesis Penelitian 59
BAB III – METODOLOGI PENELITIAN 61
A. Ruang Lingkup Penelitian 61
B. Metode Penentuan Sampel 61
1. Populasi .....................................................................................61
2. Sampel .......................................................................................62
C. Metode Pengumpulan Data 63
1. Data Primer............................................................................... 63
2. Data Sekunder .......................................................................... 65
D. Metode Analisis Data ....................................................................... 65
1. Uji Kualitas Data 66
a. Uji Validitas ......................................................................... 66
b. Uji Reliabilitas ..................................................................... 67
2. Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 68
a. Uji Normalitas ....................................................................... 68
b. Uji Multikolinearitas ............................................................. 68
c. Uji Heterskedastisitas ............................................................ 69
3. Uji Hipotesis 69
a. Uji t (Parsial) ......................................................................... 70
b. Uji F (Simultan) ................................................................... 71
4. Analisis Regresi Linear Berganda ............................................. 71
5. Koefisien Determinasi ............................................................... 72
xv
E. Operasional Variabel Penelitian ....................................................... 73
BAB IV – ANALISIS DAN PEMBAHASAN 77
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 77
1. Sejarah Singkat Elevenia 77
2. Profil Celebrity Endorser Elevenia 79
B. Uji Kualitas Data 81
1. Hasil Uji Validitas 81
2. Hasil Uji Reliabilitas 84
C. Deskripsi Responden ....................................................................... 87
D. Statistik Deskriptif ............................................................................ 92
E. Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 108
1. Hasil Uji Normalitas 108
2. Hasil Uji Multikolinearitas 110
3. Hasil Uji Heteroskedastisitas 111
F. Uji Hipotesis ................................................................................... 115
4. Hasil Uji t 115
5. Hasil Uji F 117
G. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ........................................ 118
H. Hasil Koefisien Determinasi .......................................................... 119
BAB V – KESIMPULAN DAN SARAN 121
A. Kesimpulan 121
B. Saran 122
1. Bagi Perusahaan 122
2. Bagi Akademisi 123
xvi
DAFTAR PUSTAKA 125
LAMPIRAN 130
xvii
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
1.1 Daftar TVC Elevenia di Tahun 2016 10
1.2 Perbandingan Peringkat 3 E-Commerce (C2C) 12
di Indonesia
2.1 Kekuatan dan Kelemahan Iklan Media Televisi 36
2.2 Kekuatan dan Kelemahan Iklan Media Internet 39
3.1 Skala Likert 65
4.1 Hasil Uji Validitas Variabel Celebrity Endorser 82
4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Kreativitas Iklan 82
4.3 Hasil Uji Validitas Variabel E-Service Quality 83
4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Minat Beli 84
4.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Celebrity Endorser 85
4.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kreativitas Iklan 85
4.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel E-Service Quality 86
4.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Minat Beli 86
4.9 Usia Responden 87
4.10 Jenis Kelamin Responden 88
4.11 Pendidikan Terakhir Responden 89
4.12 Pekerjaan Responden 90
4.13 Media Iklan yang Dilihat Responden 91
4.14 Jumlah Kunjungan Responden dalam 3 Bulan Terakhir 92
4.15 Raisa dapat Dipercaya Reputasinya sebagai Artis 93
Pendukung dari Elevenia
xviii
4.16 Raisa Memiliki Keahlian Tertentu (seperti seni atau 93
pengetahuan) untuk Mendukung Program Pemasaran
dari Elevenia
4.17 Raisa Memiliki Daya Tarik Lewat Penampilan Fisiknya 94
sebagai Artis Pendukung dari Elevenia
4.18 Raisa Dikagumi Konsumen Elevenia Karena Kualitas 94
Pribadi dan Prestasinya
4.19 Raisa Mempunyai Kecocokan dengan Konsumen 95
Berdasarkan Karakteristik Tertentu (seperti gaya
hidup, usia, atau jenis kelamin)
4.20 Iklan yang Ditampilkan Mencerminkan Empati terhadap 96
Kebutuhan Konsumen
4.21 Iklan yang Ditampilkan Memberikan Informasi Sesuai 96
dengan Jasa dan Produk yang Ditawarkan
4.22 Iklan yang Ditampilkan Unik, Fresh, dan Tidak Terduga 97
Sebelumnya
4.23 Jasa dan Produk yang Tersedia Dipresentasikan secara 98
Akurat di Situs Web elevenia.co.id
4.24 Situs Web elevenia.co.id Memberikan Informasi yang 98
Detil Seputar Jasa dan Produk yang Tersedia
4.25 Desain di Situs Web elevenia.co.id Memudahkan dalam 99
Berbelanja, Sehingga Tidak Membuang Waktu Konsumen
4.26 Transaksi Dapat Dilakukan dengan Mudah dan Cepat 100
di Situs Web elevenia.co.id
xix
4.27 Situs Web elevenia.co.id Memiliki Tampilan yang 100
Personal Sesuai dengan Karakteristik Konsumen
4.28 Situs Web elevenia.co.id Mempunyai Seleksi yang Baik 101
terhadap Konten Informasi
4.29 Anda Merasa Bahwa Privasi Pengguna Terlindung di 102
Situs Web elevenia.co.id
4.30 Anda Merasa Aman untuk Bertransaksi di Situs Web 102
elevenia.co.id
4.31 Situs Web elevenia.co.id Menyediakan Layanan 103
Pelanggan Lengkap dan Siap Merespons Kebutuhan
Konsumen
4.32 Ketika Anda Mempunyai Masalah, Layanan Pelanggan 104
di Situs Web elevenia.co.id Memperlihatkan Niat yang
Tulus untuk Menyelesaikannya
4.33 Pertanyaan dijawab dengan Cepat oleh Layanan Pelanggan 105
di Situs Web elevenia.co.id
4.34 Anda Tertarik untuk Berbelanja Online di Situs Web 106
elevenia.co.id
4.35 Anda Ingin Mereferensikan Situs Web elevenia.co.id 106
untuk Berbelanja Online kepada Orang Lain
4.36 Anda Memilih Situs Web elevenia.co.id sebagai Preferensi 107
atau Plihan Utama untuk Berbelanja Online
4.37 Anda Berusaha Mencari Informasi Mengenai Situs Web 108
elevenia.co.id untuk Mendukung Sifat-sifat Positif dari
xx
Situs Tersebut
4.38 Hasil Uji Normalitas secara Statistik 110
4.39 Hasil Uji Multikolineritas 111
4.40 Hasil Uji Heteroskedastisitas secara Statistik 114
4.41 Hasil Uji t (Parsial) 115
4.42 Hasil Uji F (Simultan) 117
4.43 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda 118
4.44 Hasil Koefisien Determinasi (R2) 119
xxi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
1.1 Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia 1
1.2 Komposisi Pengguna Internet Indonesia Berdasarkan Usia 2
1.3 Komposisi Pengguna Internet Indonesia Berdasarkan Profesi 3
1.4 Konten Komersial yang Sering Dikunjungi 4
1.5 Prospek Bisnis E-Commerce di Indonesia 5
1.6 Brand Awareness E-Commerce di Indonesia 6
1.7 Media Iklan yang Paling Berpengaruh bagi E-Commerce 8
1.8 Informasi Traffic 3 Marketplace di Indonesia 12
2.1 Kerangka Berpikir 58
4.1 Hasil Uji Normalitas secara Grafik 109
4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas secara Grafik 113
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Lampiran Keterangan Halaman
Lampiran I Surat Penelitian 130
Lampiran II Lembar Kuesioner 131
Lampiran III Tabel Jawaban Responden 139
Lampiran IV Hasil Olah Data dengan SPSS 22 155
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Seiring dengan berkembang pesatnya teknologi saat ini, manusia dituntut
untuk hidup serba praktis dan canggih dalam melakukan berbagai aktivitasnya.
Beragam jenis perangkat teknologi atau gadget laris di pasaran seperti
smartphone, tab, laptop, serta personal computer (PC) dengan fitur yang
lengkap. Perkembangan teknologi lainnya yaitu koneksi internet yang kian cepat
dan mulai merata di berbagai wilayah. Hal tersebut membuat jumlah pengguna
internet khususnya di Indonesia terus meningkat tajam.
Gambar 1.1
Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia
Sumber: Survei APJII (2016)
Hasil survei dari Asosiasi Pengusaha Jasa Internet Indonesia (APJII)
mengemukakan bahwa jumlah dan penetrasi pengguna internet di Indonesia dari
tahun ke tahun terus meningkat. Berdasarkan gambar 1.1 di atas terlihat bahwa
2
jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2016 berjumlah 132,7 juta
pengguna dari total populasi penduduk sebesar 256,2 juta jiwa. Jumlah ini
meningkat signifikan dari survei APJII sebelumnya yang berjumlah 88,1 juta
pengguna internet di tahun 2014. Data menarik lainnya yaitu mengenai
persebaran geografis pengguna internet, dimana Pulau Jawa jauh mengungguli
pulau-pulau lainnya di Indonesia. Pengguna internet di Pulau Jawa mencapai
86,3 juta orang dengan persentase sebesar 65%. Diikuti dengan Pulau Sumatera
berjumlah 20,7 juta orang dengan persentase sebesar 15,7%. Pulau lainnya
seperti Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, serta Papua hanya
mempunyai persentase kurang dari 10%, hal ini dikarenakan jumlah penduduk
yang relatif sedikit dan infrastruktur yang belum memadai.
Gambar 1.2
Komposisi Pengguna Internet Indonesia Berdasarkan Usia
Sumber: Survei APJII (2016)
Berdasarkan gambar 1.2 di atas dapat diketahui bahwa pengguna internet di
Indonesia memiliki rentang usia yang cukup merata. Di urutan pertama adalah
rentang usia 35-44 tahun dengan persentase sebesar 29,2%. Diikuti rentang usia
3
25-34 tahun dengan persentase sebesar 24,4%. Lalu rentang usia 10-24 tahun
dengan persentase sebesar 18,4%. Rentang usia 45-54 mendekati dengan
persentase 18%. Dan di urutan terakhir yaitu rentang usia 55 tahun keatas dengan
persentase sebesar 10%.
Gambar 1.3
Komposisi Pengguna Internet Indonesia Berdasarkan Profesi
Sumber: Survei APJII (2016)
Berdasarkan gambar 1.3 diatas dapat diketahui bahwa pengguna internet di
Indonesia memiliki beragam profesi yang berbeda. Profesi pengguna internet
terbanyak yaitu pekerja/wiraswasta dengan persentase sebesar 62%. Ibu rumah
tangga dengan persentase sebesar 16,6%. Mahasiswa dan pelajar masing-masing
7,8% dan 6,3%. Serta profesi lainnya dengan persentase dibawah 1%.
Pertumbuhan jumlah pengguna internet dan gadget yang signifikan memicu
fenomena baru khususnya pada industri perdagangan online atau online shop.
Dari online shop skala kecil sampai online shop dengan skala besar ada di
Indonesia. Online shop merupakan toko yang menjual produk ataupun jasa
melalui internet. Online shopping adalah proses dimana seorang konsumen
4
membeli produk atau jasa melalui internet. Kegiatan belanja online ini
merupakan bentuk transaksi baru yang tidak memerlukan komunikasi dan tatap
muka secara langsung, melainkan dapat dilakukan secara terpisah dari dan ke
seluruh dunia melalui media notebook, komputer, ataupun smartphone yang
terhubung dengan layanan akses internet (Kotler, 2008:45).
Gambar 1.4
Konten Komersial yang Sering Dikunjungi
Sumber: Survei APJII (2016)
Berdasarkan gambar 1.4 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas pengguna
internet sering mengunjungi konten komersial atau perdagangan disaat mereka
beraktivitas di internet. Sebanyak 82,2 juta pengguna internet dengan persentase
sebesar 62% sering mengunjungi online shop sebagai konten komersial. Diikuti
dengan bisnis personal sejumlah 45,3 juta pengguna dengan persentase sebesar
34,2%. Dan konten komersial lainnya yang sering dikunjungi dengan 5 juta
pengguna serta persentase sebesar 3,8%.
Industri e-commerce di Indonesia kini sedang hangat-hangatnya, hal ini
ditandai dengan banyaknya pelaku di ranah e-commerce yang bermunculan
untuk memanfaatkan potensi jumlah penduduk Indonesia yang besar. Selain
5
itu, awareness konsumen terhadap e-commerce juga terus meningkat dengan
mulai mengadopsi kebiasaan berbelanja online. Perkembangan e-commerce juga
dipicu oleh beragamnya tawaran produk dan jasa yang diberikan perusahaan e-
commerce kepada konsumen mereka dengan cara yang inovatif, murah, mudah,
dan promosi penjualan yang menguntungkan. Selain itu pihak-pihak terkait
seperti perusahan teknologi serta pemerintah Indonesia turut memberikan andil
untuk meningkatkan transaksi e-commerce di dalam negeri.
Gambar 1.5
Prospek Bisnis E-Commerce di Indonesia
Sumber: Website kominfo.go.id (2015)
Pada kuartal keempat 2015, Kominfo merilis data prospek bisnis e-
commerce di Indonesia. Berdasarkan data pada gambar 1.5 di atas dikatakan
bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia naik sebesar 93,4 juta pada tahun
2015 yang sebelumnya pada tahun 2014 berjumlah 88,1 juta. Peningkatan
jumlah pengguna internet juga diikuti dengan pertumbuhan online shopper yang
pada tahun 2015 berjumlah 7,4 juta orang dan diprediksi akan naik 8,7 juta orang
6
pada tahun 2016. Selain itu, data menunjukan bahwa nilai transaksi e-commerce
pada tahun 2015 mencapai US$3,56 miliar, serta diprediksi jumlah tersebut akan
meningkat sebesar US$4,89 miliar pada tahun 2016.
Dengan kebiasaan berbelanja online yang terus meningkat di kalangan
masyarakat Indonesia mengakibatkan semakin banyaknya pebisnis yang
memanfaatkan peluang tersebut. Hal ini membuat berbagai macam jenis e-
commerce memulai kiprahnya. Jumlahnya pun cukup banyak, karena itulah
website digital marketing Inside.ID memaparkan data mengenai brand
awareness sejumlah e-commerce yang ada di Indonesia.
Gambar 1.6
Brand Awareness E-Commerce di Indonesia
Sumber: Website inside.id (2016)
7
Berdasarkan gambar 1.6 di atas terlihat bahwa Lazada merupakan e-
commerce terpopuler di kalangan masyarakat dengan brand awareness tertinggi
sebesar 35% dan top of mind sebesar 78%. Lazada cukup jauh mengungguli
Tokopedia dengan brand awareness sebesar 13% dan top of mind sebesar 58%,
Bukalapak dengan brand awareness sebesar 8% dan top of mind sebesar 55%,
dan Elevenia yang merupakan objek dari penelitian ini dengan dengan brand
awareness sebesar 4% dan top of mind sebesar 38%.
E-commerce dengan konsep marketplace belakangan ini kian diminati oleh
masyarakat, hal itu dikarenakan banyaknya keuntungan yang didapat
sebagai wadah bertemunya berbagai buyer maupun seller untuk meraup
rezeki. Online marketplace menyediakan semua fasilitas yang dibutuhkan oleh
buyer dan seller untuk melakukan aktivitas transaksi jual beli secara aman.
Tantangan bagi yang membuat platform ini adalah bagaimana buyer dan seller
memiliki rasa kepercayaan tinggi untuk bertransaksi pada platform tersebut
sehingga para pelaku bisnis di dalamnya tidak perlu khawatir akan barang tidak
sampai, uang belum dikirim ataupun uang belum diterima oleh seller. Sama
halnya dengan e-commerce lain, owner dari platform ini menggandeng vendor
jasa pengiriman, pihak bank, dan vendor jasa internet.
Dengan banyaknya jumlah e-commerce dengan konsep marketplace saat
ini. Membuat mereka harus bersaing untuk menjadi marketplace terbaik melalui
berbagai cara seperti peningkatan kualitas website, kemudahan akses, keamanan,
kuantitas dan kualitas produk, fasilitas dan pelayananan bagi penjual dan
pembeli, serta yang tidak kalah penting adalah menciptakan program
komunikasi pemasaran untuk menarik lebih banyak member.
8
Berdasarkan analisis penulis, e-commerce dengan konsep marketplace
seperti Tokopedia, Bukalapak, serta Elevenia paling intens menggunakan
periklanan dan promosi penjualan untuk program komunikasi pemasaran
mereka. Media periklanan ketiga marketplace tersebut banyak tersebar di media
televisi dan internet. Khusus untuk media internet, Tokopedia, Bukalapak, serta
Elevenia menyalurkan iklan baik gambar atau video mereka di layanan pemutar
video seperti youtube, media sosial seperti facebook, aplikasi android, dan
website-website lainnya.
Gambar 1.7
Media Iklan yang Paling Berpengaruh bagi E-Commerce
Sumber: Nusa Research (2015)
Seperti yang dituangkan dalam riset mengenai industri e-
commerce Indonesia yang dirilis oleh lembaga riset Nusa Research. Pada
gambar 1.7 di atas diketahui bahwa media iklan televisi masih menjadi faktor
penting dalam meningkatkan transaksi di tengah persaingan pasar e-commerce
9
Indonesia yang semakin ketat. Disebutkan, iklan tv komersial mampu
memberikan efek yang besar terhadap keputusan pasar dalam menggunakan
produk, hasilnya bahkan mampu melampaui pengaruh iklan dari internet. Seperti
yang dapat dilihat dari skala diatas, iklan tv komersial unggul dengan skor
sebesar 81.02 yang artinya terdapat pengaruh besar terhadap e-commerce.
Diikuti di bawahnya oleh iklan internet yang memiliki skor sebesar 79.53 yang
juga berpengaruh besar terhadap e-commerce. Dari seluruh total korespondensi
yang dimintai pendapat, laporan tersebut memberikan kesimpulan singkat
bahwa para pelaku bisnis e-commerce disarankan untuk dapat menempatkan
iklan pada kedua media tersebut. Peneliti memutuskan untuk memilih iklan
video Elevenia di media televisi dan internet sebagai acuan bagi responden
dalam menilai kreativitas iklan.
Hasil monitoring Adstensity menunjukkan empat pemain e-commerce yang
aktif beriklan di media televisi yaitu Tokopedia, Bukalapak, Elevenia, dan OLX.
Adstensity mencatat volume iklan dan harga iklan sesuai dengan data yang
dipublikasikan (publish rate), sehingga nilai yang tercatat adalah nilai bruto.
Pada kuartal I 2016 ini, brand-brand yang mewakili sektor marketplace antara
lain Tokopedia, Bukalapak, Elevenia dan OLX. Total belanja iklan Tokopedia
mencapai Rp 165 Miliar (7.202 ad spot), Bukalapak Rp 128 Miliar (3.228 ad
spot), Elevenia Rp 97 Miliar (3.306 ad spot) dan OLX Rp 87 Miliar (2.746 ad
spot). Total belanja iklan keempatnya adalah sekitar Rp 477 miliar sepanjang
kuartal I 2016. (www.indotelko.com pada 6 April 2016)
10
Berikut daftar tv commercial (TVC) Elevenia yang dibintangi oleh Raisa:
Tabel 1.1
Daftar TVC Elevenia di Tahun 2016
No. Judul Rilis
1. Raisa Ketemu Preman 9 Februari 2016
2. Raisa Ketemu Ibu Kosan Galak 10 Februari 2016
3. Raisa Ketemu Anak IT 10 Februari 2016
4. Juju Beli Baju Baru - Promo Anti Dompet Nangis 20 Mei 2016
5. Mudik Bareng Andik - Promo Anti Dompet Nangis 6 Juni 2016
6. #MurahGilak Bikin Raisa Kaget 16 Oktober 2016
Sumber: Website youtube.co.id (2016)
Berdasarkan data pada tabel 1.1 di atas, terlihat bahwa Elevenia merupakan
e-commerce yang aktif menayangkan iklannya di televisi sepanjang tahun 2016.
Tercatat ada 6 iklan televisi mereka dengan beragam tema beredar, itupun belum
termasuk dengan iklan singkat mengenai produk dan promosi yang mereka
tawarkan. Elevenia sendiri merupakan e-commerce dengan konsep marketplace
pertama yang menayangkan iklan di televisi dengan menggaet Cinta Laura
sebagai celebrity endorser untuk merepresentasikan perusahaan mereka. Iklan
pertama ditayangkan pada Maret 2014, dan Elevenia terus memproduksi
berbagai jenis iklan dengan model Cinta Laura sampai akhir tahun 2015.
Seiring dengan semangat baru serta rebranding mereka, maka pada awal
tahun 2016 Elevenia merekrut penyanyi yang tengah populer saat ini, Raisa
sebagai celebrity endorser mereka. Sekaligus membintangi berbagai program
komunikasi pemasaran dari Elevenia. Hal ini menegaskan bahwa Elevenia siap
11
bersaing dengan marketplace teratas seperti Tokopedia dengan Isyana Sarasvati
sebagai celebrity endorser mereka, serta Bukalapak yang menggunakan CEO
mereka sebagai bintang iklan dengan konten yang sangat kreatif.
GM Partnership & Promotion Elevenia, Anggita Vela Lydia menyampaikan
alasan Elevenia mendaulat Raisa sebagai celebrity endorser. “Raisa adalah
solois muda penuh talenta yang konsisten dan full heart menapaki karirnya. Hal
ini sejalan dengan Elevenia yang juga senantiasa konsisten dan sepenuh hati
memberikan pengalaman belanja online terbaik bagi masyarakat Indonesia.”
(blog.elevenia.co.id pada Februari 2016)
Selain iklan dan celebrity endorser yang coba dimaksimalkan oleh para
pelaku e-commerce untuk mendapatkan pelanggan, terdapat faktor lain yang
sangat penting demi kelangsungan hidup sebuah e-commerce yaitu e-service
quality.
E-service quality baru-baru ini menjadi topik penelitian yang populer,
dikarenakan pertumbuhan berbagai jenis e-commerce yang kian massif saat ini.
E-service quality dapat menjadi indikator untuk menguji sejauh mana layanan
yang disediakan oleh e-commerce dapat diterima dengan baik oleh konsumen.
Dalam berbagai kajian para ahli, e-service quality dapat dilihat dari traffic
website sebuah e-commerce, desain website, kemudahan dan keamanan dalam
berbelanja, serta lengkapnya fasilitas sebuah website. Hal tersebut dapat menarik
pengguna baik sebagai penjual ataupun pembeli dari e-commerce dengan konsep
marketplace.
12
Tabel 1.2
Perbandingan Peringkat 3 E-Commerce (C2C) di Indonesia
Bulan Peringkat di Indonesia
Tokopedia Bukalapak Elevenia
Juli 8 9 20
Agustus 9 13 22
September 8 12 21
Oktober 8 11 20
November 9 11 21
Desember 8 10 19
Sumber: Website alexa.com (2016)
Data di atas merupakan perbandingan peringkat 3 e-commerce (C2C) atau
marketplace teratas di Indonesia selama kurun waktu 6 bulan terakhir yang
diperoleh dari website alexa.com. Dari tabel 1.2 diatas, terlihat bahwa peringkat
Elevenia cukup jauh tertinggal dibawah Bukalapak dan Tokopedia dan tidak
terlihat perubahan signifikan untuk dapat menyusul pesaing mereka.
Gambar 1.8
Informasi Traffic 3 Marketplace di Indonesia
Sumber: Website similarweb.com (2016)
13
Berdasarkan data pada gambar 1.8 di atas, menunjukkan bahwa Elevenia
unggul dalam jumlah kunjungan website mereka dibandingkan Bukalapak dan
Tokopedia pada bulan oktober 2016. Tetapi, informasi lainnya menunjukkan hal
yang berbanding terbalik. Rata-rata waktu pengunjung selama membuka website
Elevenia hanya 1 menit 58 detik, berbeda dengan Bukalapak yang rata-rata
waktu kunjungannya berjumlah 7 menit 58 detik dan Tokopedia berjumlah 10
menit. Selain itu kunjungan per halaman di website Elevenia hanya 2,51
halaman, sementara Bukalapak berjumlah 7,28 halaman dan Tokopedia
berjumlah 10,94 halaman per kunjungan.
Jumlah kunjungan ke website Elevenia yang cukup besar terjadi karena
Elevenia mengalokasikan cukup banyak biaya pemasaran mereka di direct link,
selain iklan televisi. Direct link sendiri yaitu mengarahkan ke sebuah situs dari
website atau aplikasi tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa kebanyakan
pengunjung Elevenia didapat dari pengalihan situs dan bukan berasal dari
keinginan pengunjung itu sendiri. Sama halnya dengan alasan mengapa rata-rata
waktu kunjungan dan halaman per kunjungan yang rendah dibanding pesaing
mereka.
Dari sisi jumlah member, tercatat sejak Februari 2016 Elevenia memiliki 2
juta member, dengan 40.000 seller di dalamnya. Elevenia menargetkan 4 juta
member sampai akhir tahun 2016. Sementara jika dibandingkan dengan
Bukalapak pada periode yang sama, Bukalapak memiliki 5 juta member dengan
650.000 seller di dalamnya. Target mereka sampai akhir tahun yaitu sebesar 10
juta member. Melihat perbandingan tersebut, maka Elevenia cukup jauh
14
tertinggal di belakang Bukalapak. (techno.okezone.com & tekno.liputan6.com
pada Februari 2016)
Berdasarkan uraian fenomena masalah diatas, diduga ada pengaruh dari
Raisa sebagai celebrity endorser Elevenia, kreativitas iklan yang ditampilkan di
media di televisi dan internet, serta e-service quality dari website elevenia.co.id
terhadap minat beli masyarakat/online shopper. Berdasarkan dugaan diatas
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Celebrity Endorser, Kreativitas Iklan dan E-Service Quality terhadap Minat
Beli di Situs Belanja Online elevenia.co.id”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh celebrity endorser terhadap minat beli di situs belanja
online elevenia.co.id?
2. Bagaimana pengaruh kreativitas iklan terhadap minat beli di situs belanja
online elevenia.co.id?
3. Bagaimana pengaruh e-service quality terhadap minat beli di situs belanja
online elevenia.co.id?
4. Bagaimana pengaruh celebrity endorser, kreativitas iklan dan e-service
quality secara simultan terhadap minat beli di situs belanja online
elevenia.co.id?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini antara lain:
1. Untuk mengukur pengaruh celebrity endorser terhadap minat beli di situs
belanja online elevenia.co.id.
15
2. Untuk mengukur pengaruh kreativitas iklan terhadap minat beli di situs
belanja online elevenia.co.id.
3. Untuk mengukur pengaruh e-service quality terhadap minat beli di situs
belanja online elevenia.co.id.
4. Untuk mengukur pengaruh celebrity endorser, kreativitas iklan dan e-service
quality secara simultan terhadap minat beli di situs belanja online
elevenia.co.id.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa data
yang akurat dan menjadi pertimbangan bagi pihak manajemen mengenai
pengaruh kualitas jasa sebuah e-commerce, pemilihan endorser, serta
kreativitas di dalam sebuah iklan.
2. Bagi Masyarakat/Online Shopper
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi konsumen
yang ingin berbelanja online di Elevenia dengan mempertimbangkan
pelayanan yang diberikan sebuah e-commerce, kredibilitas endorser, serta
kreativitas di dalam sebuah iklan.
3. Bagi Akademik
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pengetahuan bagi civitas akademika mengenai “pengaruh celebrity
endorser, kreativitas iklan dan e-service quality terhadap minat beli di situs
belanja online elevenia.co.id”.
16
4. Bagi Peneliti
Penelitian ini sebagai sarana pembelajaran, menambah wawasan,
dan mencoba mengaplikasikan teori yang didapatkan selama bangku kuliah,
terutama di bidang manajemen pemasaran.
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pemasaran Abad 21
Pemasaran seperti halnya ilmu pengetahuan memang bersifat dinamis
dan selalu mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi dalam dunia
pemasaran merupakan suatu keharusan untuk menyesuaikan diri dengan
kemajuan zaman. Pemasaran abad 21 secara kontras didasarkan pada revolusi
digital dan pengelolaan informasi. Menurut Kotler, dkk (2009:5) bisnis saat
ini menghadapi tiga tantangan dan peluang utama: globalisasi, efek kemajuan
teknologi dan deregulasi. Revolusi digital telah memberikan banyak sekali
kapabilitas baru, seperti peningkatan daya beli yang signifikan, variasi barang
dan jasa, informasi mengenai hampir segala hal, kemudahan yang lebih besar
dalam berinteraksi dan membuat pesanan serta kemampuan untuk
membandingkan perincian mengenai produk dan jasa.
Hampir semua bidang dipengaruhi oleh dunia digital, demikian juga
bidang pemasaran dengan paradigma transaksi offline yang berubah ke
paradigma transaksi online. Pemasaran online merupakan usaha perusahaan
untuk memasarkan produk dan layanan serta membangun hubungan
pelanggan melalui internet dengan menggunakan situs web perusahaan,
promosi dan iklan online, e-mail, video online dan blog. (Kotler dan
Armstrong, 2016:540)
18
Menurut Kotler dan Keller (2012:460) pemasaran online
menggambarkan usaha perusahaan untuk memberitahu pembeli,
mengkomunikasikan, mempromosikan dan menjual produk dan jasanya
melalui internet.
Dari definisi tersebut, dapat diketahui bahwa era globalisasi saat ini
memberikan pengaruh yang cukup besar bagi pemasaran dan menumbuhkan
tantangan baru yang harus dihadapi dalam perkembangannya. Abad 21 yang
disebut dengan abad digital ini memang mempengaruhi gaya hidup, sistem
politik, sosial budaya dan ekonomi dengan ditulangpunggungi oleh
telekomunikasi dan komputer (internet).
2. E-Commerce
a. Definisi E-Commerce
E-commerce (electronic commerce) atau juga disebut online
business merupakan salah satu teknik memasarkan produk secara langsung
yang dilakukan melalui jaringan internet. Sedangkan internet adalah
infrastruktur teknis yang menghubungkan jutaan personal computer yang
dioperasikan orang perorangan dan organisasi diseluruh dunia melalui
jaringan telekomunikasi. (Sutojo, 2002:347)
Menurut Abdurrahman (2012:8) e-commerce adalah kegiatan-
kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen (consumers), manufaktur
(manufactures), penyedia jasa (service providers), dan pedagang perantara
(intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer
(computer networks) yaitu internet.
19
E-commerce adalah aktivitas penjualan dan pembelian barang atau
jasa melalui fasilitas internet. E-commerce dapat dilakukan oleh siapa saja,
tanpa dibatasi ruang dan waktu. Dalam aktifitas e-commerce
sesungguhnya mengandung makna adanya hubungan antara penjual dan
pembeli, transaksi antar pelaku bisnis, dan proses internal yang
mendukung transaksi dengan perusahaan. (Aribowo dan Nugroho,
2013:15)
b. Klasifikasi E-Commerce
Menurut Suyanto, M. (2003:45), Penggolongan e-commerce yang
lazim dilakukan orang ialah berdasarkan sifat transaksinya. Tipe-tipe
berikut segera bisa dibedakan:
1) Business to Business (B2B). Kebanyakan e-commerce yang
diterapkan saat ini merupakan tipe B2B. E-commerce tipe ini meliputi
transaksi antar organisasi yang di dilakukan di electronic market.
Contohnya Wal-Mart dengan Warner-Lambert.
2) Business to Consumer (B2C). Ini merupakan transaksi eceran dengan
pembeli perorangan. Pembeli khas di amazon.com adalah seorang
konsumen, atau seorang pelanggan. Contoh yang lain misalnya Barnes
& Nobles, Cisco, Dell, Compaq dan sebagainya.
3) Consumer to Consumer (C2C). Dalam kategori ini, seorang
konsumen menjual secara langsung ke konsumen lainnya. Contohnya
adalah ketika ada perorangan yang melakukan penjualan di classified
ads (misalnya, www.classified2000.com) dan menjual properti rumah
hunian, mobil, dan sebagainya. Mengiklankan jasa pribadi di internet
20
serta menjual pengetahuan dan keahlian merupakan contoh lain C2C.
Sejumlah situs pelelangan memungkinkan perorangan untuk
memasukkan item-item agar disertakan dalam pelelangan. Akhirnya,
banyak perseorangan yang menggunakan intranet dan jaringan
organisasi untuk mengiklankan item-item yang akan dijual atau juga
menawarkan aneka jasa. Contoh lain yang terkenal adalah eBay.com,
yaitu perusahaan lelang.
4) Consumer to Business (C2B). Termasuk ke dalam kategori ini adalah
perseorangan yang menjual produk atau layanan ke organisasi, dan
perseorangan yang mencari penjual, berinteraksi dengan mereka, dan
menyepakati suatu transaksi.
5) Non-Business E-Commerce. Dewasa ini makin banyak lembaga non
bisnis seperti lembaga akademis, organisasi nirlaba, organisasi
keagamaan, organisasi sosial, dan lembaga-lembaga pemerintahan
yang menggunakan berbagai tipe e-commerce untuk mengurangi biaya
(misalnya, memperbaiki purching) atau untuk meningkatkan operasi
dan layanan publik.
3. Pemasaran Jasa
a. Definisi Jasa
Jasa/layanan (service) adalah semua tindakan atau kinerja yang
dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain yang pada intinya tidak
berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat
atau tidak terkait dengan produk fisik. Meskipun demikian, semakin
banyak produsen, distributor, dan pengecer yang menyediakan jasa yang
21
bernilai tambah, atau layanan pelanggan yang sangat baik, untuk
mendiferensiasikan diri mereka. (Kotler dan Keller, 2013:36)
Jasa adalah suatu aktivitas ekonomi yang ditawarkan oleh satu pihak
kepada pihak yang lain. Seringkali kegitan yang dilkukan dalam jangka
waktu tertentu (time-based), dalam bentuk suatu kegiatan (performances)
yang akan membawa hasil yang diinginkan kepada penerima objek,
maupun asset-asset lainnya yang menjadi tanggung jawab dari pembeli.
(Lovelock 2010:18)
Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata
“jasa” (service) itu sendiri mempunyai banyak arti, mulai dari pelayanan
pribadi (personal service) sampai jasa sebagai suatu produk. Sejauh ini
sudah banyak pakar pemasaran jasa yang berusaha mendefinisikan
pengertian jasa. (Lupiyoadi 2006:5)
Jadi, pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang
hasilnya bukan berbentuk produk fisik atau konstruksi, yang umumnya
dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai
tambah (misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan, atau kesehatan)
kepada konsumen.
b. Karakteristik Jasa
Jasa mempunyai empat karakteristik berbeda yang sangat
mempengaruhi desain program pemasaran (Kotler, 2013:39):
22
1) Tak Berwujud (Intangibility)
Tidak seperti produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasakan,
diraba, didengar atau dibaui sebelum jasa itu dibeli. Perusahaan jasa
dapat mendemonstrasikan kualitas jasa mereka melalui buti fisik dan
presentasi. Pemasar jasa harus dapat mendemonstrasikan jasa tak
berwujud ke dalam manfaat konkret dan pengalaman dengan baik.
2) Tak Terpisahkan (Inseperability)
Sementara barang fisik dibuat, dimasukan dalam persediaan,
didistribusikan melalui berbagai perantara, dan dikonsumsi kemudian,
jasa umumnya diproduksi dan dikonsumsi sekaligus. Jika seseorang
memberikan jasa, maka penyedia menjadi bagian dari jasa itu.
3) Bervariasi (Variability)
Karena kualitas jasa tergantung ada siapa yang
menyediakannya, kapan dan dimana, dan kepada siapa, jasa sangat
bervariasi. Pembeli jasa menyadari variabilitas ini dan sering
membicarakannya dengan orang lain sebelum memilih penyedia jasa.
Untuk meyakinkan pelanggan, beberapa perusahaan menawarkan
garansi jasa yang dapat mengurangi persepsi konsumen tentang resiko.
4) Dapat Musnah (Perishability)
Jasa tidak dapat disimpan, jadi musnahnya jasa bisa menjadi
masalah ketika permintaan berfluktuasi. Misalnya perusahaan
transportasi publik harus memiliki peralatan yang jauh lebih banyak
karena permintaan pada jam sibuk dan bukan permintaan yang merata
sepanjang hari.
23
c. Dimensi Kualitas Jasa
Periset mengidentifikasi lima determinan kualitas jasa berikut ini,
berdasarkan urutan arti pentingnya. (Kotler dan Keller, 2013:52)
1) Keandalan – Kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan
dengan andal dan akurat.
a) Menyediakan jasa sesuai yang dijanjikan
b) Keandalan dalam penanganan masalah layanan pelanggan
c) Melaksanakan jasa dengan benar pada saat pertama
d) Menyediakan jasa pada waktu yang dijanjikan
e) Mempertahankan catatan bebas kesalahan
f) Karyawan yang mempunyai pengetahuan untuk menjawab
pertanyaan pelanggan
2) Responsivitas – Kesediaan membantu pelanggan dan memberikan
layanan tepat waktu.
a) Selalu memberitahu pelanggan tentang kapan layanan akan
dilaksanakan
b) Layanan tepat waktu bagi pelanggan
c) Kesediaan untuk membantu pelanggan
d) Kesiapan untuk merespons permintaan pelanggan
3) Jaminan – Pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan
mereka untuk menunjukan kepercayaan dan keyakinan.
a) Karyawan yang menanamkan keyakinan pada pelanggan
b) Membuat pelanggan merasa aman dalam transaksi mereka
c) Karyawan yang selalu sopan
24
4) Empati – Kondisi memperhatikan dan memberikan perhatian pribadi
kepada pelanggan.
a) Memberikan perhatian pribadi kepada pelanggan
b) Karyawan yang menghadapi pelanggan dengan cara yang penuh
perhatian
c) Mengutamakan kepentingan terbaik pelanggan
d) Karyawan yang memahami kebutuhan pelanggan mereka
e) Jam bisnis yang nyaman
5) Wujud – Penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel, dan bahan
komunikasi.
a) Peralatan modern
b) Fasilitas yang tampak menarik secara visual
c) Karyawan yang memiliki penampilan rapi dan profesional
d) Bahan yang berhubungan dengan jasa mempunyai daya tarik
visual
4. Kualitas Pelayanan Online (E-Service Quality)
a. Definisi E-Service Quality
E-service quality didefinisikan sebagai pertemuan antara ekspektasi
konsumen tanpa interaksi langsung dalam layanan yang diberikan.
(Dolatabadi, 2012:130)
E-service quality telah semakin dikenal sebagai saluran penting
melalui dimana kebutuhan pelanggan dapat secara otomatis diberikan
melalui internet pada seluruh siklus hidup konsumsi. (Dolatabadi,
2012:136)
25
E-service quality baru-baru ini menjadi topik penelitian yang
populer, dengan pertumbuhan e-commerce, dan sejumlah penelitian yang
diterbitkan telah menawarkan berbagai definisi konseptual. e-service
quality didefinisikan sebagai sejauh mana situs web memfasilitasi
pembelanja, pembelian dan pengiriman secara efisien dan efektif.
(Parasuraman et al 2005:217) dalam (Dolatabadi, 2012:137)
b. Dimensi E-Service Quality
Berikut ini dimensi E-Service Quality menurut (Zeinthaml & Bitner,
2003:259) yaitu:
1) Efisiensi: Kemudahan dan kecepatan mengakses dan menggunakan
situs ini.
2) Pemenuhan: Sejauh mana janji-janji situs tentang pengiriman pesanan
dan ketersediaan barang terpenuhi.
3) Keandalan: Fungsi teknis yang benar dari situs.
4) Privasi: Sejauh mana situs tersebut aman dan melindungi informasi
pelanggan.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa ketika konsumen memiliki
masalah atau pertanyaan dengan situs, mereka menggunakan tiga dimensi
tambahan untuk menilai kualitas e-service:
1) Responsiveness: Penanganan masalah dan kembali melalui situs.
2) Kompensasi: Sejauh mana pelanggan kompensasi untuk masalah.
3) Kontak: Sejauh mana bantuan dapat diakses melalui telepon atau
perwakilan online.
26
Kelompok periset akademis lainnya, (Wolfinbarger dan Gilly, 2003)
dalam (Kotler, 2013:54), mengembangkan kualitas jasa online tereduksi
dengan empat dimensi kunci yaitu:
1) Keandalan/Pemenuhan
a) Produk yang datang dipresentasikan secara akurat melalui situs
Web.
b) Anda mendapatkan pesanan Anda dari situs web ini.
c) Produk dikirimkan pada waktu yang dijanjikan oleh perusahaan.
2) Desain Situs Web
a) Situs web ini memberikan informasi yang mendalam.
b) Situs web tidak membuang waktu.
c) Transaksi dapat dilakukan dengan mudah dan cepat pada situs web
ini.
d) Tingkat personalisasi situs ini tepat, tidak terlalu banyak atau
terlalu sedikit.
e) Situs web mempunyai seleksi yang baik.
3) Keamanan/Privasi
a) Saya merasa bahwa privasi saya terlindung di situs ini.
b) Saya merasa aman bertransaksi dengan situs web ini.
c) Situs web ini cukup aman untuk transaksi.
4) Layanan Pelanggan
a) Perusahaan bersedia dan siap merespons kebutuhan pelanggan.
b) Ketika anda mempunyai masalah, situs web memperlihatkan niat
yang tulus untuk menyelesaikannya.
27
c) Pertanyaan dijawab dengan cepat.
5. Celebrity Endorser
a. Definisi Celebrity Endorser
Keberhasilan sebuah komunikasi pemasaran tidak terlepas dari
seorang pendukung selebriti (celebrity endorser) dalam mempromosikan
sebuah merek produk, terutama bila komunikasi pemasarannya adalah
iklan televisi. Penggunaan pendukung merek dalam sebuah media televisi
merupakan alternatif strategi yang tepat untuk memperkenalkan produk
kepada konsumen.
Belch & Belch (2009:178) mendefinisikan celebrity endorser
sebagai pendukung sebuah iklan yang ditampilkan untuk menyampaikan
pesan iklan tersebut. Endorser sering juga disebut sebagai sumber
langsung (direct source), yaitu seorang pembicara yang mengantarkan
sebuah pesan dan memperagakan sebuah produk atau jasa. Selain itu,
endorser juga diartikan sebagai orang yang dipilih mewakili citra sebuah
produk (product image), karena biasanya kalangan tokoh masyarakat
memiliki karakter kuat yang menonjol dan daya tarik yang kuat.
Menurut Kotler dan Keller (2009:519), celebrity endorser
merupakan penggunaan narasumber (source) sebagai figur yang menarik
atau populer dalam iklan, hal ini merupakan salah satu cara kreatif untuk
menyampaikan pesan, agar pesan yang disampaikan dapat mencapai
perhatian yang lebih tinggi dan dapat diingat.
28
b. Atribut Celebrity Endorser
Definisi atribut menurut Mowen dan Minor (2002:213) adalah
karakteristik atau fitur yang dimiliki oleh objek. Jadi atribut endorser
merupakan karakteristik atau fitur yang mungkin dimiliki atau tidak oleh
endorser. Dimana menurut Mowen dan Minor (2002:398) terdapat dua
faktor kunci yang mempengaruhi efektivitas proses komunikasi yaitu
karakteristik sumber informasi (endorser) dan karakteristik pesan yang
diinformasikan.
Shimp menggolongkan dua atribut umum dan lima atribut khusus
celebrity endorser untuk memfasilitasi efektivitas komunikasi. Secara
spesifik, Shimp (2010:251) mengatakan bahwa lima atribut khusus
endorser dijelaskan dengan akronim TEARS. Dimana TEARS tersebut
terdiri dari trustworthiness (dapat dipercaya) dan expertise (keahlian) yang
merupakan dua komponen dari credibility. Phisycal attractiveness (daya
tarik fisik), respect (kualitas dihargai) dan similarity (kesamaan dengan
audience yang dituju) merupakan komponen dari attractiveness (daya
tarik).
1) Trustworthiness (Dapat Dipercaya)
Istilah trustworthiness (dapat dipercaya) menurut Shimp
(2010:252) mengacu pada kejujuran, integritas, dan kepercayaan diri
dari seorang sumber pesan. Keahlian dan layak dipercaya tidak berdiri
satu sama lain, sering seorang pendukung pesan iklan tertentu
dipersepsikan sebagai layak dipercaya, tetapi bukan seorang yang ahli.
Penilaian kelayakan dipercaya seorang pendukung pesan iklan
29
tergantung pada persepsi audiens atas motivasi selebritis sebagai
seorang pendukung pesan iklan. Jika audiens percaya bahwa seorang
pendukung pesan iklan dimotivasi murni dari kepentingan dirinya
sendiri, dia akan menjadi kurang meyakinkan daripada seorang yang
mempersepsikan pendukung pesan iklan sebagai orang yang benar-
benar objektif dan tidak mengambil keuntungan.
2) Expertise (Keahlian)
Istilah expertise (keahlian) menurut Shimp (2010:252) mengacu
pada pengetahuan, pengalaman atau keahlian yang dimiliki oleh
seseorang endorser yang dihubungkan dengan merek yang didukung.
Seorang endorser yang diterima sebagai seorang yang ahli pada merek
yang didukungnya akan lebih persuasif dalam menarik audiens
daripada seorang endorser yang tidak diterima sebagai seorang yang
ahli.
Shimp memberikan contoh yaitu seorang atlet dipertimbangkan
sebagai ahli ketika atlet tersebut mendukung produk yang berkaitan
dengan olahraga. Sama halnya dengan model yang dianggap lebih ahli
jika dihubungkan dengan produk-produk kecantikan dan fashion.
Pebisnis yang sukses dianggap sebagai ahli dalam hal perspektif
manajerial. Seorang endorser yang dianggap sebagai ahli dalam suatu
bidang tertentu akan lebih persuasive dalam mengubah opini target
pasar terkait dengan area keahlian endorser tersebut dibandingkan
dengan endorser yang tidak dianggap sebagai ahli.
30
3) Phisycal Attractiveness (Daya Tarik Fisik)
Istilah attractiveness (daya tarik) menurut Shimp, (2010:253)
mengacu pada diri yang dianggap sebagai hal yang menarik untuk
dilihat dalam kaitannya dengan konsep kelompok tertentu dengan daya
tarik fisik.
Seseorang yang menarik dirasakan lebih positif dan
merefleksikan merek yang diiklankan secara lebih baik dari pada orang
dengan daya tarik rata-rata. (Mowen dan Minor, 2002:405)
Ketika konsumen menemukan sesuatu pada diri endorser yang
dianggap menarik, persuasi terjadi melalui identifikasi, yaitu ketika
konsumen mempersepsikan brand endorser sebagai sesuatu yang
menarik, konsumen kemudian mengidentifikasi endorser tersebut dan
memiliki kecenderungan untuk mengadopsi sikap, perilaku,
kepentingan, atau preferensi tertentu dari si endorser.
4) Respect (Kualitas Dihargai)
Istilah respect (kualitas dihargai) menurut Shimp, (2010:253)
adalah kualitas yang dihargai atau digemari sebagai akibat dari kualitas
pencapaian personal. Selebriti dihargai karena kemampuan akting
mereka, keterampilan berolahraga atau kepribadian dan kualitas
argumentasi politiknya. Individu yang dihargai juga secara umum
disukai, dan hal ini dapat digunakan untuk meningkatkan ekuitas
merek. Namun dalam penemuan lain, Mowen dan Minor (2002:410)
menyimpulkan bahwa karakteristik dan kepribadian sumber
berinteraksi dengan sifat alami produk. Oleh karenanya, dalam keadaan
31
tertentu orang yang memiliki fisik menarik atau menyenangkan
(digemari) mungkin tidak efektif sebagai sumber informasi.
5) Similarity (Kesamaan dengan Audiens yang Dituju)
Istilah similarity (kesamaan dengan audiens yang dituju)
menurut Shimp (2010:253) mengacu pada tingkatan dimana seorang
endorser dan audiens memiliki kesamaan dalam hal umur, jenis
kelamin, etnis, status sosial, dan sebagainya.
6. Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi
pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Komunikasi pemasaran juga
dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur pokoknya, yaitu komunikasi
dan pemasaran. Komunikasi adalah proses pemikiran dan pemahaman yang
disampaikan antar individu atau antara organisasi dengan individu.
Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan organisasi
lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan
pelanggannya. Komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang
dilakukan oleh pembeli dan penjual. Selain itu juga merupakan kegiatan yang
membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta
mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan
semua pihak untuk berbuat lebih baik. (Shimp, 2010:4)
7. Iklan
a. Definisi Iklan
Iklan menurut Kotler dan Keller (2007:244) adalah segala bentuk
presentasi non-pribadi dan promosi gagasan, barang dan jasa oleh sponsor
32
tertentu yang harus dibayar. Iklan dengan media televisi menggabungkan
gambar, suara dan gerakan, merangsang indera dan memiliki perhatian
serta jangkauan yang tinggi.
Iklan merupakan komunikasi massa melalui surat kabar, majalah,
radio, televisi dan media lain (billboard, internet, dan sebagainya), atau
komunikasi langsung yang didesain khusus untuk pelanggan antar
bisnis (business-to-business) maupun pemakai akhir. (Shimp, 2010:5)
Iklan dapat didefinisikan sebagai bentuk komunikasi non-personal
mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar oleh satu
sponsor yang diketahui. (Morissan, 2010:17)
Adapun maksud ‘dibayar’ pada definisi tersebut menunjukkan
fakta bahwa ruang atau waktu bagi suatu pesan iklan pada umumnya harus
dibeli. Maksud kata ‘nonpersonal’ berarti suatu iklan melibatkan media
massa (TV, radio, majalah, koran) yang dapat mengirimkan pesan kepada
sejumlah besar kelompok individu pada saat bersamaan. Dengan
demikian, sifat non-personal iklan berarti pada umumnya tidak tersedia
kesempatan untuk mendapatkan umpan balik yang segera dari penerima
pesan (kecuali dalam hal direct response advertising). (Morissan,
2010:17)
b. Tujuan Iklan
Tujuan iklan menurut Kotler dan Armstrong (2008:151), dapat
digolongkan berdasarkan tujuan utama yaitu:
33
1) Iklan Informatif
Dimaksudkan untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan
tentang produk baru atau ciri baru produk yang sudah ada atau
memberitahukan kepada khalayak mengenai produk, kemasan, serta
harga terbaru.
2) Iklan Persuasif
Dimaksudkan untuk menciptakan kesukaan, preferensi,
keyakinan dan pembelian suatu produk atau jasa.
3) Iklan Pengingat
Dimaksudkan untuk merangsang pembelian produk atau jasa
kembali dan membantu memelihara hubungan pelanggan.
c. Merumuskan Pesan Iklan
Konsumen akan tertarik dengan produk yang ditawarkan setelah
konsumen itu telah mengetahui lebih dulu iklan produk tersebut. Menurut
Kotler dan Armstrong (2008:125), merumuskan pesan membutuhkan
pemecahan empat masalah: apa yang akan dikatakan (isi pesan),
bagaimana mengatakannya secara logis (struktur pesan), bagaimana
mengatakannya secara simbolis (format pesan), dan siapa yang harus
mengatakannya (sumber pesan).
1) Isi Pesan
Isi pesan menimbulkan pertanyaan apa yang akan disampaikan
oleh komunikator kepada audiens Komunikator harus memikirkan apa
34
yang akan dikatakan kepada audiens sasaran untuk menghasilkan
respon yang diinginkan.
2) Struktur Pesan
Struktur pesan menimbulkan pertanyaan bagaimana
komunikator menyampaikannya secara logis dan sesuai dengan fakta
yang disajikan. Argumen satu atau dua sisi menimbulkan pertanyaan
apakah komunikator seharusnya hanya memuji produk itu atau juga
menyebut beberapa kekurangannya. Dalam pesan satu sisi, menyajikan
argumen terkuat di awal memiliki keuntungan menentukan perhatian
dan minat. Penyajian anti klimaks cocok bagi audiens yang tidak
memperhatikan keseluruhan pesan, tetapi bagi audiens yang memiliki
banyak waktu penyajian klimaks lebih efektif. Dalam pesan dua sisi
menyajikan argumen positif dulu atau menguji keunggulan produk
sambil mengakui kekurangan produknya.
3) Format Pesan
Format pesan menimbulkan pertanyaan bagaimana
komunikator menyampaikannya secara simbolis. Jika pesan itu lewat
televisi atau sendiri, maka semua elemen ini ditambah bahasa tubuh
(petunjuk non-verbal) harus direncanakan. Penyajian harus
memperhatikan ekspresi wajah mereka, sikap, pakaian, postur, dan
gaya rambut. Jika pesan itu dibawa oleh produk atau kemasannya,
komunikator harus memperhatikan warna, tekstur, ukuran, dan bentuk.
35
4) Sumber Pesan
Sumber pesan menimbulkan pertanyaan siapa saja yang
menyampaikan pesan. Pesan harus disampaikan oleh sumber yang
dikenal oleh publik, sumber yang memiliki kemampuan untuk
merangsang rasa percaya diri orang lain dan sumber yang memiliki
kemampuan menarik minat audiens.
d. Iklan Media Televisi
Televisi biasa dikenal sebagai media iklan paling kuat dan
menjangkau spektrum konsumen yang luas. Jangkauannya yang luas
diterjemahkan dalam biaya yang rendah per paparan. Iklan TV mempunyai
dua kekuatan yang sangat penting. Pertama, iklan TV bisa menjadi sarana
efektif untuk mendemonstrasikan atribut produk dengan jelas dan secara
persuasif menjelaskan manfaat bagi konsumen. Kedua, iklan TV bisa
menggambarkan pengguna dan pencitraan penggunaan, kepribadian
merek, atau hal tak berwujud lainnya secara dramatis. (Kotler dan Keller,
2013:205)
Media televisi menimbulkan dampak yang kuat terhadap
konsumen dalam hal menciptakan kelenturan dengan mengkombinasikan
audio visual sehingga iklan dapat dikemas dalam bentuk yng menarik.
Iklan media televisi dapat mempengaruhi sikap dan persepsi konsumen
sasaran dimana banyak konsumen potensial meluangkan waktu di depan
televisi sebagai sumber berita dan informasi. (Suwito, 2007:24)
Televisi memiliki karakteristik yang paling menonjol sebagai
media iklan, yakni kombinasi gambar dan suara. Di televisi produk dapat
36
ditunjukan dan diterangkan pada waktu yang bersamaan. Televisi pun
dapat menjangkau wilayah geografis yang sangat luas dan fleksibel dalam
penyampaian pesan. (Machfoedz, 2010:150)
Morissan (2010:240) menerangkan apa saja yang menjadi kekuatan dan
kelemahan bagi iklan media televisi.
Tabel 2.1
Kekuatan dan Kelemahan Iklan Media Televisi
Kekuatan Iklan Televisi Kelemahan Iklan Televisi
1. Daya jangkau luas 1. Biaya mahal
2. Selektivitas dan fleksibilitas 2. Informasi terbatas
3. Fokus perhatian 3. Selektivitas terbatas
4. Kreativitas dan efek 4. Penghindaran
5. Prestise 5. Tempat terbatas
6. Waktu tertentu
Sumber: Morissan (2010:420)
e. Iklan Media Internet
Sebagaimana media penyiaran atau media cetak, internet adalah
juga media untuk beriklan. Perusahaan dan organisasi perlu
mempertimbangkan internet sebagai salah satu media untuk
mempromosikan produk mereka. Iklan di internet memiliki beberapa
bentuk atau format iklan yang mencakup spanduk (banner), sponsorship,
pop-up, iklan sela, webcasting, dan link. (Morissan, 2010:324) Berikut
penjelasannya:
37
1) Spanduk (banner)
Bentuk atau format iklan di internet yang paling sering
digunakan adalah model spanduk atau banner. Bentuk iklan seperti ini
sering digunakan pemasang iklan di internet dengan tujuan untuk
menciptakan kesadaran atau pengenalan terhadap suatu produk atau
untuk tujuan pemasaran langsung.
2) Sponsorship
Format iklan di internet yang paling sering digunakan setelah
format spanduk adalah sponsorship, yaitu dukungan pemasang iklan
pada suatu situs internet. Dalam hal ini, terdapat dua bentuk dukungan
pemasang iklan yaitu dukungan reguler (regular sponsorship) dan
dukungan isi (content sponsorship). Dukungan reguler terjadi jika
pemasang iklan membayar untuk mendukung atau mensponsori bagian
dari suatu situs web tempat pemasang iklan menempatkan iklannya.
3) Pop-Up
Ketika anda membuka halaman situs web tertentu anda
mungkin melihat jendela kecil yang tiba-tiba muncul. Jendela kecil
yang menampilkan informasi dari pemasang iklan tersebut dikenal
dengan sebutan pop-up. Iklan internet dengan bentuk pop-up memiliki
ukuran lebih besar dari bentuk spanduk namun lebih kecil dari ukuran
satu halaman penuh (full screen).
4) Iklan Sela
Iklan sela atau iklan antara (interstitial) adalah iklan yang tiba-
tiba muncul di layar monitor ketika pengguna internet sedang
38
menunggu munculnya (proses download) isi suatu situs web di internet.
Sebagian pengguna internet menganggap iklan semacam ini cukup
mengganggu karena mengalihkan perhatian pengguna dari melihat situs
yang diinginkannya. Namun suatu survei menunjukkan bahwa hanya
15 persen pengguna internet merasa terganggu dengan model iklan
semacam ini (versus sembilan persen untuk iklan spanduk), sedangkan
47 persen menyatakan menyukai bentuk iklan sela (versus 38 persen
untuk iklan spanduk).
5) Webcasting
Suatu bentuk iklan yang memungkinkan pemasang iklan secara
proaktif mengirimkan pesannya kepada konsumen. Melalui cara ini,
konsumen tidak dibiarkan mencari informasi sendiri informasi yang
mereka butuhkan tetapi sebaliknya mereka secara personal menerima
informasi yang dibutuhkan.
6) Link
Melalui model ini, seseorang yang mengunjungi suatu situs web
dapat memperoleh informasi tambahan, jika ia mengklik suatu feature
atau ikon pada suatu situs web yang akan menghubungkannya dengan
sumber informasi lain yang berada di situs web lain. Walaupun
sebagian kalangan menganggap model ini bukan suatu bentuk iklan,
namun model link sering kali berfungsi dan bertujuan sama dengan
model-model iklan internet yang telah dibahas sebelumnya diatas.
39
Berikut ini Morissan (2010:327) menerangkan apa saja yang menjadi
kekuatan dan kelemahan bagi iklan media internet.
Tabel 2.2
Kekuatan dan Kelemahan Iklan Media Internet
Kekuatan Iklan Internet Kelemahan Iklan Internet
1. Target konsumen khusus 1. Jumlah audiensi
2. Pesan khusus 2. Karakterisitik audiensi
3. Kemampuan interaktif 3. Proses lambat
4. Akses informasi 4. Penipuan
5. Kreativitas 5. Biaya
6. Ekspos luas 6. Jangkauan terbatas
Sumber: Morissan (2010:327)
f. Kreativitas Iklan
1) Definisi Kreativitas Iklan
‘Kreativitas’ adalah salah satu kata yang mungkin paling sering
dan umum digunakan dalam industri periklanan. Iklan bahkan kerap
disebut dengan kata ‘kreatif’ saja. Mereka yang terlibat dalam produksi
iklan sering disebut dengan ‘tim kreatif’, atau ‘orang kreatif’. Tanggung
jawab tim kreatif adalah mengubah seluruh informasi mengenai produk
seperti atribut atau manfaat produk hingga tujuan komunikasi yang
ditetapkan menjadi suatu bentuk konsep kreatif yang mampu
menyampaikan pesan pemasaran kepada khalayak. (Morissan,
2010:342)
40
Pandangan mengenai apa yang dimaksud dengan iklan yang
kreatif ternyata tidaklah sama. Salah satu pandangan mengatakan
bahwa iklan kreatif adalah iklan iklan yang mampu meningkatkan
penjualan produk. Pandangan lain mengatakan iklan yang kreatif
adalah iklan yang berasal dari ide orisinal, memiliki nilai artistik dan
estetik serta mampu memenangkan penghargaan. Pendapat lain
menyebutkan iklan kreatif adalah iklan yang mampu menarik perhatian
dan mampu memberikan efek kepada audiensi.
Merumuskan komunikasi untuk mencapai respons yang
diinginkan akan memerlukan penyelesaian yaitu dengan strategi kreatif.
Efektivitas komunikasi tergantung pada bagaimana sebuah pesan
diekspresikan dan juga kandungan pesan itu sendiri. (Kotler & Keller,
2009:180)
2) Dimensi Kreativitas Iklan
Iklan yang efektif biasanya kreatif. Tapi apa yang dimaksud
kreativitas? Sayangnya, tidak ada jawaban sederhana untuk aspek iklan
yang sulit dipahami ini. Ada beberapa kesepakatan, bagaimanapun,
bahwa iklan kreatif terbagi di tiga fitur umum: connectedness
(keterhubungan), appropriateness (kesesuaian), novelty (sesuatu yang
baru) (CAN). (Shimp, 2010:209)
a) Connectedness (keterhubungan)
Keterhubungan iklan mencerminkan empati dengan
kebutuhan dasar sasaran audiens dan keinginan yang berkaitan
dengan membuat keputusan merek-pilihan dalam kategori produk.
41
Iklan dikatakan terhubung jika itu mencerminkan pemahaman
tentang motivasi sasaran audiens.
b) Appropriateness (kesesuaian)
Sedangkan keterhubungan mensyaratkan bahwa iklan
memberikan informasi atau membuat perasaan yang beresonansi
dengan motivasi khalayak sasaran, unsur kesesuaian mengevaluasi
kreativitas dari sudut pandang pesan iklan. Dalam hal ini, kesesuaian
berarti bahwa iklan harus memberikan informasi yang berhubungan
dengan merek yang diiklankan dibandingkan dengan merek lain
dalam kategori produk.
c) Novelty (sesuatu yang baru)
Iklan baru merupakan iklan yang unik, segar, dan tak
terduga. Mereka berbeda dari ekspektasi konsumen terhadap iklan
khas untuk merek dalam kategori produk tertentu. Sesuatu yang baru
menarik perhatian konsumen terhadap iklan sehingga mereka
terlibat dalam berusaha mengolah informasi lebih lanjut, seperti
mencoba untuk memahami arti dari merek yang diiklankan. Iklan
yang tidak orisinal tidak dapat menerobos persaingan yang
kompetitif dan menarik perhatian konsumen.
8. Minat Beli
a. Definisi Minat Beli
Menurut Schiffman dan Kanuk (2010:251), minat merupakan salah
satu aspek psikologis yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap sikap
perilaku. Minat juga merupakan sumber motivasi dan mengarahkan
42
seseorang untuk melakukan suatu aktivitas atau tindakan. Minat beli
merupakan ativitas psikis yang timbul karena adanya perasaan (afektif)
dan pikiran (kognitif) terhadap suatu barang atau jasa yang diinginkan.
Minat membeli dapat diartikan sebagai suatu sikap senang terhadap suatu
objek yang membuat individu berusaha untuk mendapatkan objek tersebut
dengan cara membayarnya dengan uang.
Definsi minat menurut Simamora (2002:131) adalah sesuatu yang
pribadi dan berhubungan dengan sikap, individu, yang berminat terhadap
suatu objek akan memiliki kekuatan atau dorongan untuk melakukan
serangkaian tingkah laku untuk mendekati atau mendapatkan objek
tersebut.
Minat beli konsumen adalah sebuah perilaku dimana konsumen
mempunyai keinginan dalam membeli atau memilih suatu produk,
berdasarkan pengalaman dalam memilih, menggunakan dan
mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk. (Kotler dan
Keller, 2003:314)
Menurut Mowen J.C (2006) minat beli adalah sesuatu diperoleh
dari proses belajar dan proses pemikiran yang terbentuk suatu
persepsi.Minat beli ini menciptakan suatu motivasi yang terus terekam
dalam benaknya dan menjadi sesuatu keinginan yang sangat kuat yang
pada akhirnya ketika seseorang konsumen harus memenuhi kebutuhannya
akan mengaktualisasikan apa yang ada didalam benaknya itu.
43
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa minat
beli adalah suatu kegiatan pemusatan perhatian individu terhadap suatu
barang atau jasa yang disertai dengan perasaan senang terhadap barang
atau jasa tersebut, sehingga minat tersebut menimbulkan keinginan dan
kemudian timbul perasaan yang meyakinkan individu bahwa barang atau
jasa tersebut memiliki manfaat, dan individu ingin memiliki atau
mendapatkannya dengan membeli dengan uang.
b. Indikator Minat Beli
Menurut Ferdinand (2002:129) minat beli dapat diidentifikasi
melalui indikator-indikator sebagai berikut:
1) Minat Transaksional
Yaitu kecenderungan seorang untuk membeli produk.
2) Minat Referensial
Yaitu kecenderungan sesorang untuk mereferensikan produk kepada
orang lain.
3) Minat Preferensial
Yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki
preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat
diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.
4) Minat Eksploratif
Minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari
informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi
untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.
44
B. Hubungan Antar Variabel
1. Hubungan antara Celebrity Endorser terhadap Minat Beli
Variabel Celebrity Endorser (CE) memiliki pengaruh signifikan dan
positif terhadap minat beli (MB). Hasil ini menunjukkan semakin tinggi
tingkat celebrity endorser yang digunakan oleh 3Second Clothing Store
Sidoarjo maka akan semakin meningkatkan minat beli. Hasil penelitian ini
mendukung penelitian Muthohar dan Triatmaja (2013) yang menemukan
bahwa celebrity endorser berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat
beli. Hal ini menunjukkan bahwa celebrity endorser merupakan suatu media
yang digunakan oleh 3Second untuk mengenalkan serta mengkomunikasikan
produknya guna menarik konsumen untuk mebeli produknya. (Febriyanti,
2016:16)
2. Hubungan antara Kreativitas Iklan terhadap Minat Beli
Menurut Handoyo (2004) dalam (Febrian, 2012:5) periklanan
cenderung dapat menarik konsumen untuk melakukan pembelian terhadap
suatu obyek. Oleh karena itu, untuk menghasilkan iklan yang baik, suatu
perusahaan dituntut untuk menjalankan elemen-elemen dari kreativitas iklan
yang meliputi AIDCA, antara lain: perhatian (attention), minat (interest),
keinginan (desire), rasa percaya (conviction), dan tindakan (action). Iklan
harus kreatif dan menarik perhatian khalayak sasarannya agar menimbulkan
minat dan rasa ingin tahu lebih lanjut tentang produk yang ditawarkan,
sehingga akan menggerakkan keinginan untuk memiliki atau menikmati
produk tersebut. Iklan juga harus dapat meyakinkan bahwa produk yang
diiklankan merupakan produk yang bermutu dan bermanfaat agar konsumen
45
tidak goyah lagi dan tetap percaya sehingga akan sesegera mungkin
melakukan tindakan pembelian.
3. Hubungan antara E-Service Quality terhadap Minat Beli
Hipotesis penelitian ini, yaitu kualitas e-service berpengaruh terhadap
minat beli konsumen Koren Denim dinyatakan diterima. Secara keseluruhan
pelaksanaan kualitas e-service yang telah dilakukan oleh Koren Denim sudah
dinilai baik oleh pelanggan. Faktor keandalan, desain situs web, privasi, dan
layanan pelanggan dipercaya mampu memberikan dampak yang positif dan
berpengaruh bagi minat beli konsumen terhadap produk Koren Denim.
(Maulana, 2014)
C. Penelitian Terdahulu
1. Nama Peneliti : Rizky Suci Febriyanti
Judul Penelitian : Pengaruh Celebrity Endorser dan Brand
Image terhadap Keputusan Pembelian melalui
Minat Beli, Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen,
Volume 5, Nomor 5, Mei 2016, ISSN: 2461-
0593.
Variabel X1 Celebrity Endorser
X2 Brand Image
Y Minat Beli
Z Keputusan Pembelian
Metode
Penelitian
Jenis penelitian dalam penulisan jurnal ini adalah penelitian kausal
komparatif, penelitian kausal komparatif merupakan penelitian
dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara
46
dua variabel atau lebih. Populasi dalam penelitian ini adalah
konsumen yang membeli produk di 3Second Clothing Store yang
bertempat di Jl. Pahlawan Sidoarjo. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan pada penelitian ini adalah metode non probability
sampling, dengan penentuan sampel menggunakan purposive
sampling yaitu penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu,dan
pertimbangan tertentu, diantaranya: (1) Responden berusia lebih
dari 18 tahun. (2) Responden merupakan pembuat keputusan. (3)
Responden pernah melakukan pembelian pada 3Second Clothing
Store minimal satu kali. Teknik analisis yang digunakan adalah
analisis jalur (path analysis).
Hasil 1) Hasil pengujian menunjukkan bahwa celebrity endorser
berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian.
2) Hasil pengujian menunjukkan bahwa brand image tidak
berpengaruh langsung terhadap keputusan pembelian. 3) Hasil
pengujian menunjukkan bahwa minat beli berpengaruh signifikan
dan positif terhadap keputusan pembelian. 4) Hasil penelitian
menunjukkan bahwa celebrity endorser berpengaruh signifikan dan
positif terhadap minat beli. 5) Hasil pengujian menunjukkan bahwa
brand image berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat beli.
6) Hasil pengujian menunjukkan bahwa secara tidak langsung
celebrity endorser berpengaruh signifikan dan positif terhadap
minat beli sedangkan minat beli berpengaruh signifikan dan positif
terhadap keputusan pembelian. 7) Hasil pengujian menunjukkan
47
bahwa secara tidak langsung brand image berpengaruh signifikan
dan positif terhadap minat beli sedangkan minat beli berpengaruh
signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian.
Persamaan Menggunakan variabel celebrity endorser (X1) dan minat beli (Y).
Perbedaan 1) Memilih toko fisik sebagai objek penelitian sementara penulis
memilih e-commerce.
2) Menggunakan teknik analisis path, sementara penulis
menggunakan analisis regresi linear berganda.
2. Nama Peneliti : Shaista Kamal Khan, Aroobah Rukhsar and Maria
Shoaib
Judul Penelitian : Influence of Celebrity Endorsement on Consumer
Purchase Intention, IOSR Journal of Business and
Management (IOSR-JBM), E-ISSN: 2278-487X,
ISSN: 2319-7668, Volume 18, Issue 1, Ver. I (Jan.
2016), PP 06-09.
Variabel X1 Penampilan Fisik
X2 Keahlian
X3 Layak Dipercaya
X4 Kesesuaian
Y Minat Beli
Metode
Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dan narasi untuk
mengeksplorasi perilaku konsumen dan sikap terhadap pendukung
selebriti dalam iklan. Hal ini didasarkan pada penyelidikan
48
sistematis karakteristik kuantitatif dan hubungan mereka. Data
primer yang telah dikumpulkan melalui kuesioner sebanyak 150
responden yang memiliki latar pendidikan, pekerjaan serta daerah
yang berbeda. Data sekunder yang telah dikumpulkan dari berbagai
sumber literatur seperti jurnal, majalah, buku teks dan internet.
Penelitian ini menerapkan dua teknik statistik, satu adalah uji
reliabilitas yang menunjukkan keandalan data dan yang kedua
adalah menguji hipotesis dasar melalui regresi sederhana.
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan selebriti lokal dan
selebriti India tidak banyak berpengaruh pada minat beli di
Pakistan. Dalam studi hubungan selebriti dengan konsumen menilai
bahwa pendapat selebriti (lokal atau India) tidak terlalu penting
untuk memutuskan membeli produk yang sudah ada tapi kualitas
produk, citra merek dan kepercayaan merek adalah aspek yang
menentukan minat beli.
Persamaan Menggunakan variabel celebrity endorser (X) dan minat beli (Y).
Perbedaan Fokus pada variabel celebrity endorser dengan sub variabel yang
terdiri dari penampilan fisik, keahlian, layak dipercaya, dan
kesesuaian.
49
3. Nama Peneliti : Fadli Rezasyah Alam
Judul Penelitian : Pengaruh Kreativitas Iklan, Need for Uniqueness &
Need for Cognition terhadap Sikap dan Minat
Membeli Konsumen. 2011. Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia. Program Studi Magister
Manajemen Kekhususan Manajemen Pemasaran.
Jakarta.
Variabel X1 Kreativitas Iklan
X2 Need for Uniqueness
X3 Need for Cognition
Y1 Sikap
Y2 Minat Membeli Konsumen
Metode
Penelitian
Penelitian ini bersifat kuantitatif dan merupakan riset konklusif
yang bersifat kausal dimana bertujuan untuk menguji hipotesis dan
khususnya untuk memeriksa hubungan antara variabel – variabel
dependen dan independen yang diuji. Pengumpulan data pada
penelitian ini menggunakan metode survei yang merupakan
kuesioner terstruktur yang diberikan kepada sampel 100 responden
dari populasi untuk mendapatkan informasi seperti sikap, pendapat,
maupun informasi spesifik lainnya dari responden. pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik non-probability
sampling dengan cara convenience sampling. Teknik analisis data
menggunakan ANOVA.
50
Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dan
hubungan yang positif antara kreativitas iklan dan need for
uniqueness terhadap sikap dan minat membeli konsumen. Disisi
lain penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh
dan hubungan yang signifikan antara kreativitas iklan dan need for
cognition terhadap sikap dan minat membeli konsumen. Sehingga
dalam kaitannya dengan tingkat kreativitas iklan dapat dikatakan
bahwa faktor need for uniqueness lebih mempengaruhi sikap dan
minat membeli konsumen dibandingkan dengan faktor need for
cognition.
Persamaan Menggunakan variabel kreativitas iklan (X1) dan minat membeli
konsumen (Y2).
Perbedaan Menggunakan teknik analisis ANOVA, sementara penulis
menggunakan analisis regresi linear berganda.
4. Nama Peneliti : Claudia Andini, Maya Ariyanti dan Sumrahadi
Judul Penelitian : Pengaruh E-Service Quality terhadap Minat Beli
Pengunjung Online Store Lazada Indonesia,
Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan
Informatika, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas
Telkom.
51
Variabel X1 Website design
X2 Reliability
X3 Responsiveness
X4 Trust
X5 Personalization
Y Minat Beli
Metode
Penelitian
Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 400 responden yaitu
pengunjung website Lazada Indonesia. Teknik sampling yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non-probability
sampling dengan menggunakan convenience sampling. Teknik
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah path analysis.
Hasil 1) Tanggapan responden terhadap e-service quality yang diberikan
oleh online store Lazada Indonesia yaitu dinilai “baik”. Hal ini
dilihat dari rata-rata persentase skor tanggapan responden yaitu
terhadap website design sebesar 74,08%, reliability sebesar 70,06%,
responsiveness sebesar 70,85%, trust 75,18%, dan personalization
74,15%. Berdasarkan data ini dapat disimpulkan e-service quality
online store Lazada Indonesia sudah memuaskan bagi pengunjung
website Lazada.
2) Berdasarkan rata-rata persentase skor tanggapan responden,
minat beli konsumen pada online store Lazada Indonesia berada
pada kategori baik yaitu sebesar 72,34%. Hal ini berarti pengunjung
website Lazada memiliki minat untuk melakukan pembelian atau
transaksi yang tinggi ketika mengunjungi website Lazada dan
52
merekomendasikan online store Lazada kepada orang-orang
terdekatnya.
3) Website design, responsiveness, trust, dan personalization
memiliki pengaruh secara simultan terhadap minat beli pada online
store Lazada sebesar 58,91%.
4) Setelah dilakukan uji trimming, didapatkan hasil bahwa website
design, responsiveness, trust, dan personalization berpengaruh
signifikan secara individual terhadap minat beli pada online store
Lazada Indonesia.
Persamaan Menggunakan variabel e-service quality (X) dan minat beli (Y).
Perbedaan 1) Fokus pada variabel e-service quality dengan sub variabel yaitu
website design, reliability, responsiveness, trust, dan
personalization.
2) Teknik analisis yang digunakan adalah analisis path, sementara
penulis menggunakan analisis regresi linear berganda.
5. Nama Peneliti : Rendi Maulana dan Kezia Kurniawati
Judul Penelitian : Pengaruh Kualitas E-Service terhadap Minat Beli
Konsumen (Studi Kasus pada website Koren
Denim), Jurnal Manajemen, Vol.13, No. 2, Mei
2014.
53
Variabel X1 Keandalan/Pemenuhan
X2 Desain situs web
X3 Keamanan/Privasi
X4 Layanan pelanggan
Y Minat Beli
Metode
Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
predictive research. Predictive research yaitu penelitian yang
mencoba menjelaskan apa yang akan terjadi dari suatu fenomena
yang ada (Hartono 2004). Dalam penelitian ini, peneliti mencoba
untuk menjelaskan apa yang akan terjadi pada kualitas e-service
terhadap minat beli konsumen. Sampel sebanyak 150 responden.
Serta menggunakan teknik analisis regresi linear berganda.
Hasil Hipotesis penelitian ini, yaitu kualitas e-service berpengaruh
terhadap minat beli konsumen Koren Denim dinyatakan diterima.
Secara keseluruhan pelaksanaan kualitas e-service yang telah
dilakukan oleh Koren Denim sudah dinilai baik oleh pelanggan.
Faktor keandalan, desain situs web, privasi, dan layanan pelanggan
dipercaya mampu memberikan dampak yang positif dan
berpengaruh bagi minat beli konsumen terhadap produk Koren
Denim.
Persamaan 1) Menggunakan variabel e-service quality (X) dan minat beli (Y).
2) Menggunakan teknik analisis regresi linear berganda.
54
Perbedaan Fokus pada variabel e-service quality dengan sub variabel yaitu
keandalan/pemenuhan, desain situs web, keamanan/privasi, layanan
pelanggan.
6. Nama Peneliti : Aklis Faizan
Judul Penelitian : Pengaruh Kreativitas Iklan dan Endorser terhadap
Proses Keputusan Pembelian Konsumen Mie
Sedaap, Management Analysis Journal, Jurusan
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri
Semarang, Indonesia, Volume 3, No. 2, ISSN:
2252-6552, 2014.
Variabel X1 Kreativitas Iklan
X2 Endorser
Y Proses Keputusan Pembelian
Metode
Penelitian
Penelitian menggunakan data kuantitatif. Populasi dalam penelitian
ini adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang yang pernah mengkonsumsi dan menyaksikan iklan Mie
Sedaap. Sampel yang digunakan ditentukan dengan cluster
sampling sejumlah sampel sebanyak 98 responden. Metode analisis
data menggunakan analisis deskriptif dan regresi linear berganda
yang di oleh dengan program SPSS 22.
Hasil Hasil uji hipotesis simultan menunjukan bahwa kreativitas iklan dan
endorser berpengaruh positif dan signifikan terhadap proses
keputusan pembelian. Sedangkan hasil uji parsial menunjukan
55
bahwa kreativitas iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
proses keputusan pembelian sementara itu endorser juga
berpengaruh positif dan signifikan terhadap proses keputusan
pembelian. Simpulan dalam penelitian ini adalah semakin baik
kreativitas iklan maka akan meningkatkan proses keputusan
pembelian dan semakin baik endorser yang digunakan maka akan
meningkatkan proses keputusan pembelian serta proses keputusan
pembelian akan meningkat apabila kreativitas iklan dan endorser
juga ditingkatkan.
Persamaan 1) Menggunakan variabel kreativitas iklan (X1) dan endorser (X2).
2) Menggunakan teknik analisis regresi linear berganda.
Perbedaan Menggunakan proses keputusan pembelian sebagai variabel (Y)
sementara penulis menggunakan minat beli.
7. Nama Peneliti : Bambang Setia Wibowo
Judul Penelitian : Pengaruh Kreativitas dalam Iklan, Reputasi Bintang
Iklan dan Waktu Penayangan Iklan terhadap
Efektivitas Iklan serta Dampaknya terhadap Minat
Pembelian Konsumen, STIE YKPN Yogyakarta,
Volume 7, No. 1, 2016.
56
Variabel X1 Kreativitas dalam Iklan
X2 Reputasi Bintang Iklan
X3 Waktu Penayangan Iklan
Y1 Efektivitas Iklan
Y2 Minat Pembelian Konsumen
Metode
Penelitian
Metode pengambilan sampel adalah dengan metode non-probability
sampling yaitu setiap unsur dalam populasi tidak memiliki
kesempatan dan peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel.
Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling yaitu
pengambilan sampel dengan kriteria tertentu agar sampel yang
diambil sesuai dengan tujuan penelitian. Pengujian hipotesis 1-4
diuji dengan path analysis, yaitu untuk mengetahui tingkat
signifikansi antar variabel, sedangkan hipotesis 5a, 5b dan 5c
menggunakan pengujian mediasi. Pada uji mediasi, jika pada model
1 terdapat beta yang signifikan sedangkan pada model 2 tidak ada
nilai beta yang signifikan maka mediasi sempurna (full mediation).
Akan tetapi jika pada model alternatif terdapat nilai beta yang
signifikan sedangkan pada model penelitian terdapat nilai beta
signifikan tetapi nilainya lebih kecil daripada model alternatif, maka
mediasi parsial (partial mediation).
Hasil Penelitian ini membuktikan adanya pengaruh kreativitas dalam
iklan, reputasi bintang iklan dan waktu penayangan iklan terhadap
efektivitas iklan dan dampaknya terhadap minat pembelian dengan
efektivitas iklan sebagai variabel pemediasi. Dari hasil penelitian
57
ditemukan bahwa faktor langsung yang mempengaruhi minat
pembelian konsumen adalah efektivitas iklan, sedangkan kreativitas
bintang iklan, reputasi bintang iklan dan waktu penayangan iklan
berpengaruh tidak langsung terhadap minat pembelian konsumen
karena harus melewati efektivitas iklan. Dengan kata lain,
efektivitas iklan memediasi secara sempurna pengaruh kreativitas
bintang iklan, reputasi bintang iklan dan waktu penayangan iklan
terhadap minat pembelian konsumen.
Persamaan Menggunakan variabel kreativitas iklan (X1), reputasi bintang iklan
(X2), dan minat pembelian konsumen (Y).
Perbedaan Teknik analisis yang digunakan adalah analisis path, sementara
penulis menggunakan analisis regresi linear berganda.
58
D. Kerangka Berpikir
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
X1
Celebrity Endorser
X2
Kreativitas Iklan
X3
E-Service Quality
Y
Minat Beli
Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
2. Uji Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik
1. Normalitas
2. Multikolinearitas
3. Heteroskedastisitas
Uji Hipotesis
1. Uji t (Parsial)
2. Uji F (Simultan)
Analisis Regresi Linear Berganda
Koefisien Determinasi
Kesimpulan & Saran
59
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2012:64). Berdasarkan alur hubungan antar
variabel yang telah diuraikan terdahulu serta kerangka berpikir untuk menjawab
permasalahan penelitian ini, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai
berikut:
1. H01 : β1 = 0
Ha1 : β1 ≠ 0
2. H02 : β2 = 0
Ha2 : β2 ≠ 0
Tidak terdapat pengaruh antara
celebrity endorser terhadap minat beli
di situs belanja online elevenia.co.id
Terdapat pengaruh antara celebrity
endorser terhadap minat beli di situs
belanja online elevenia.co.id
Tidak terdapat pengaruh antara
kreativitas iklan terhadap minat beli
di situs belanja online elevenia.co.id
Terdapat pengaruh antara kreativitas
iklan terhadap minat beli di situs
belanja online elevenia.co.id
60
3. H03 : β3 = 0
Ha3 : β3 ≠ 0
4. H0 : β1 : β2 : β3 = 0
Ha : β1 : β2 : β3 = 0
Tidak terdapat pengaruh antara e-
service quality terhadap minat beli di
situs belanja online elevenia.co.id
Terdapat pengaruh antara e-service
quality terhadap minat beli di situs
belanja online elevenia.co.id
Tidak terdapat pengaruh antara
celebrity endorser, kreativitas iklan
dan e-service quality secara simultan
terhadap minat beli di situs belanja
online elevenia.co.id
Terdapat pengaruh antara celebrity
endorser, kreativitas iklan dan e-
service quality secara simultan
terhadap minat beli di situs belanja
online elevenia.co.id
61
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengambil objek perusahaan e-commerce
consumer to consumer (C2C) atau marketplace yaitu Elevenia. Metode
penelitian menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam
bentuk angka yang sebenarnya/numerik (angka yang dapat dihitung). Responden
dalam penelitian adalah masyarakat pengguna e-commerce (C2C). Waktu
penelitian dilaksanakan pada bulan November 2016, dengan memberikan link
kuesioner online (google form) kepada para responden tersebut. Adapun yang
akan dibahas yaitu mengenai pengaruh Raisa sebagai celebrity endorser dari
Elevenia, kreativitas iklan yang tayang di media televisi dan internet, serta
pengaruh e-service quality website elevenia.co.id terhadap minat beli.
Sebagai variabel independen pada penelitian ini yaitu celebrity endorser
(X1), kreativitas iklan (X2), dan e-service quality (X3). Sedangkan variabel
dependen pada penelitian ini adalah minat beli (Y).
B. Metode Penentuan Sampel
Menurut Sugiyono (2004:72) mengemukakan definisi populasi sebagai berikut:
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
62
Sedangkan definisi sampel itu sendiri menurut Sugiyono (2004:73) adalah:
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Sampel pada penelitian ini merupakan orang yang pernah
mengunjungi website elevenia.co.id serta melihat iklan berbentuk video dengan
Raisa sebagai bintang iklan, baik di media televisi atau internet. Sampel
memiliki rentang usia 10-54 tahun, karena berdasarkan riset dari APJII Usia 10-
54 tahun paling sering mengakses internet dengan persentase sebesar 90%.
Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Cara pengambilan
sampel ini disebut pula judgement sampling, yaitu cara pengambilan sampel
yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu. (Sanusi, 2013:95)
Pertimbangan-pertimbangan tersebut antara lain:
1. Rentang usia 10 sampai 54 tahun.
2. Pernah mengunjungi website elevenia.co.id dalam 3 bulan terakhir.
3. Pernah melihat iklan Elevenia berbentuk video dengan Raisa sebagai
bintang iklan, baik di media televisi atau internet.
Rumus pengambilan sampel menurut Wibisono (2003) apabila populasi
tidak diketahui secara pasti adalah sebagai berikut:
n = ( Z a/2 σ
e )2
Dimana:
n = Besarnya sampel
Zα = Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel 1,96
dengan tingkat kepercayaan 95%
σ = Standar deviasi populasi
63
e = Tingkat kesalahan atau kesalahan maksimum yang dapat
ditoleransi
Contoh perhitungan:
n = ( Z a/2 σ
e )2 = (
(1,96).(0,25)
0.05 )2 = 96,04
Dengan demikian peneliti yakin dengan tingkat kepercayaan 95% bahwa
random berukuran 96,04 = 96 akan memberikan selisih estimasi rata-rata dengan
µ kurang dari 0,05. Jadi sampel yang diambil sebesar 100 orang dari kriteria
purposive sampling yang disebutkan diatas.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua macam data, yaitu data
primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek
penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data
secara langsung pada subyek sebagai sumber informasi untuk data yang
dicari. (Wiyono, 2011:131)
Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang
diperoleh berdasarkan jawaban kuesioner yang dibagikan. Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab. (Sugiyono, 2012:142)
Kuesioner yang peneliti gunakan bersifat tertutup yaitu pertanyaan
atau pernyataan yang tidak memberikan kebebasan dalam menjawab karena
64
alternatif jawaban sudah disediakan oleh peneliti. Pedoman kuesioner yang
disusun sesuai dengan jumlah variabel dalam penelitian, yaitu:
a. Celebrity Endorser
b. Kreativitas Iklan
c. E-Service Quality
d. Minat Beli
Kuesioner ini menggunakan beberapa pertanyaan saringan yang akan
menanyakan apakah responden pernah melihat iklan Elevenia dan
mengunjungi websitenya.
Skala pengukuran pada penelitian ini menggunakan skala likert. Skala
likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. (Riduwan, 2007:20)
Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai
titik tolak untuk menyusun item-tem instrumen yang dapat berupa pernyataan
atau pertanyaan. (Sugiyono, 2004:86)
Skala likert merupakan skala interval maka bisa dianalisis dengan
menggunakan alat analisis parametrik seperti analisis regresi (Suliyanto
2011: 51). Menurut Ghozali (2010) juga skala likert dapat dianggap interval.
65
Tabel 3.1
Skala Likert
No. Jenis Jawaban Bobot
1. SS = Sangat Setuju 5
2. S = Setuju 4
3. R = Ragu-ragu 3
4. TS = Tidak Setuju 2
5. STS = Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Freddy Rangkuti (2015:66)
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh lewat pihak lain dan
tidak langsung didapatkan oleh peneliti dari subyek penelitiannya. Data
sekunder biasanya berwujud dokumentasi atau data laporan yang sudah
tersedia. (Wiyono, 2011:131)
Data sekunder dalam penelitian ini didapatkan melalui studi
kepustakaan, seperti mengumpulkan teori dari buku dan jurnal. Selain itu data
sekunder juga didapatkan melalui riset dan laporan terkait yang
dipublikasikan di internet.
D. Metode Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan tersebut dapat bermanfaat maka harus
diolah dan dianalisis terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan sebagai dasar
dalam pengambilan keputusan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah:
66
1. Uji Kualitas Data
Penelitian yang mengukur variabel dengan menggunakan instrumen
kuesioner harus dilakukan pengujian kualitas terhadap data yang diperoleh.
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan
valid dan reliabel sebab kebenaran data yang diolah sangat menentukan
kualitas hasil penelitian.
a. Uji Validitas
Validitas/kesahihan adalah suatu indeks yang menunjukkan alat
ukur tersebut benar-benar mengukur apa yang diukur. Validitas ini
menyangkut akurasi instrumen. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang
disusun tersebut itu valid/sahih, maka perlu diuji dengan uji korelasi anara
skor (nilai) tiap-tiap butir pertanyaan dengan skor total kuesioner tersebut.
(Noor, 2011:132)
Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur sah
atau valid tidaknya suatu kuesioner. Validitas menunjukkan sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi alat
ukurnya. Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. (Ghozali, 2011:52)
Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung
dengan nilai rtabel untuk degree of freedom (df) = n-2 dengan alpha 0,05.
Jika rhitung lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir atau
pertanyaan tersebut dikatakan valid. Untuk hasil analisis dapat dilihat pada
67
output uji reliabilitas pada bagian corrected item total correlation. Dalam
pengambilan keputusan untuk menguji validitas indikatornya adalah:
1) Jika rhitung > rtabel maka butir atau variabel tersebut valid.
2) Jika rhitung < rtabel maka butir atau variabel tersebut tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2011:47). Suatu
kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Reliabilitas/keterandalan ialah indeks yang menunjukkan sejauh
mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Hal ini berarti
menunjukan sejauh mana alat pengukur dikatakan konsisten , jika
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama.
(Noor, 2011:130)
Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner
dalam penelitian ini adalah mengukur reliabilitas dengan uji statistik
Cronbach Alpha. Untuk mengetahui kuesioner tersebut sudah reliable
akan dilakukan pengujian reliabilitas kuesioner dengan bantuan program
computer SPSS. Kriteria penilaian uji reliabilitas adalah (Ghozali,
2011:48):
1) Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikansi 70%
atau 0,7 maka kuesioner tersebut reliable.
2) Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikansi 70%
atau 0,7 maka kuesioner tersebut tidak reliable.
68
2. Uji Asumsi Klasik
Penggunaan model analisis regresi berganda terikat dengan sejumlah
asumsi dan harus memenuhi asumsi-asumsi klasik yang mendasari model
tersebut. Pengujian asumsi yang harus dipenuhi agar persamaan regresi dapat
digunakan dengan baik (uji persyaratan analisis) sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya apakah mempunyai
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik harus mempunyai
distribusi normal atau mendekati normal (Ghozali, 2009). Pengujian
dilakukan dengan analisis grafik (scatterplot) yakni dengan melihat
normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dengan
distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus
diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis
diagonal. Jika distribusi data residual normal maka garis yang
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
Uji normalitas lain pada penelitian ini menggunakan uji statistik
non parametrik Kolmogorov Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan
membuat hipotesis:
1) Jika nilai Asymp. Sig. (2 – tailed) ≥ 0,05 data berdistribusi normal.
2) Jika nilai Asymp. Sig. (2 – tailed) ≤ 0,05 data tidak berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Menurut Imam Ghozali, Uji Multikolonieritas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
69
bebas (Independen). Model korelasi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling
berkorelasi maka variabel ini tidak ontogonal. Variebel ontogonal adalah
variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen
sama dengan nol.
Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dengan membuat hipotesis:
1) Tolerance value < 0,10 atau VIF > 10 : terjadi multikolenearitas.
2) Tolerance value > 0,10 atau VIF < 10 : tidak terjadi multikolenearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Imam Ghozali, Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Penelitian ini
menggunakakan Uji Gletser untuk meregresi nilai absolut residual
terhadap variabel independen (Gujarati, 2003) dengan menggunakan dasar
pengambilan keputusan sebagai berikut:
1) Jika nilai Sig variabel independen < 0,05 terjadi heteroskedastisitas.
2) Jika nilai Sig variabel independen > 0,05 tidak
terjadi heteroskedastisitas.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis sama artinya dengan menguji signifikansi koefisien
regresi linear berganda secara parsial dan simultan yang terkait dengan
pernyataan hipotesis penelitian.
70
a. Uji t (Parsial)
Uji t bertujuan untk mengetahui pengaruh antara variabel
indendepen dengan variabel dependen secara parsial. Untuk mengetahui
apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel masing-masing
independen yaitu: celebrity endorser (X1), kreativitas iklan (X2), dan e-
service quality (X3) terhadap satu variabel dependen, yaitu minat beli (Y),
maka nilai signifikan t dibandingkan dengan derajat kepercayannya.
Apabila sig t lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima. Demikian pula
sebaliknya jika sig t lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak. Bila Ho ditolak
ini berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel independen
terhadap variabel dependen. (Ghozali, 2011:101)
Kriteria dalam uji parsial (uji t) dapat dilihat sebagai berikut:
1) Uji hipotesis dengan membandingkan thitung dengan ttabel
a) Apabila - thitung < - ttabel atau thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha
diterima, artinya variabel independen secara parsial mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
b) Apabila thitung ≤ ttabel atau - thitung ≥ - ttabel, maka Ho diterima dan Ha
ditolak, artinya variabel independen secara parsial tidak mempunyai
pengaruh yang signfikan terhadap variabel dependen.
2) Uji Hipotesis berdasarkan Signifikansi
a) Jika angka Sig. > 0,05, maka Ho diterima.
b) Jika angka Sig. < 0,05, maka Ho ditolak.
71
b. Uji F (Simultan)
Uji F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas
yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2009:88). Uji F
digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang
dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel
dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05. (Ghozali, 2009:88)
Adapun prosedurnya sebgai berikut:
1) Jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima atau Ha
ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau
bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen atau terikat.
2) Jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak atau Ha
diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen
atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen atau terikat.
4. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi berganda adalah suatu metode analisa yang
digunakan untuk menentukan ketepatan prediksi dari pengaruh yang terjadi
antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). (Sunyoto,
2009:9)
Analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti
bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel
dependent, bila dua atau lebih variabel independent sebagai faktor predictor
72
dimanipulasi (di naik-turunkan nilainya). Jadi analisis regresi berganda akan
dilakukan bila jumlah variabel independent minimal 2. (Sugiyono, 2009:227)
Formula untuk regresi berganda sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 = e
Dimana:
Y : Minat beli
X1 : Celebrity Endorser
X2 : Kreativitas Iklan
X3 : E-Service Quality
a : Konstanta
b1 : Koefisien regresi Celebrity Endorser
b2 : Koefisien regresi Kreativitas Iklan
b3 : Koefisien regresi E-Service Quality
e : Error
5. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dapat menjelaskan variabel-variabel dependen. Pada
pengujian hipotesis, hipotesis pertama koefisien determinasi dilihat dari
besarnya nilai (adjusted R2) untuk mengetahui seberapa jauh variabel bebas
yaitu celebrity endorser (X1), kreativitas iklan (X2), dan e-service quality
(X3), serta pengaruhnya terhadap terhadap satu variabel dependen, yaitu
minat beli (Y). Nilai (adjusted R2) mempunyai interval antara 0 dan 1. Jika
nilai adjusted R2 bernilai besar (mendeteksi 1) berarti variabel bebas dapat
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
73
variabel dependen. Sedangkan jika (adjusted R2) bernilai kecil berarti
kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel dependen sangat
terbatas. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection)
relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing
pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya
mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi. (Ghozali, 2011:97)
E. Operasional Variabel Penelitian
Operasional variabel merupakan penjabaran mengenai dimensi variabel
dan indikator. Selanjutnya operasional variabel menggambarkan mengenai
pengukuran atas dimensi variabel dan indikator yang dikembangkan pada
penelitian ini.
Variabel Dimensi Indikator Skala
(X1) Celebrity
Endorser
(Shimp,
2010:251)
Credibility 1. Trustworthiness (dapat
dipercaya)
2. Expertise (keahlian)
Interval
Likert
Attractiveness 3. Physical Attractiveness (daya
tarik fisik)
4. Respect (kualitas dihargai)
5. Similarity (kesamaan dengan
audiens yang dituju)
74
Variabel Dimensi Indikator Skala
(X2)
Kreativitas
Iklan
(Shimp,
2010:209)
Connectedness 6. Mencerminkan empati
terhadap kebutuhan target
audiens.
Interval
Likert
Appropriateness 7. Memberikan informasi yang
berhubungan dengan merek
yang diiklankan.
Novelty 8. Iklan yang unik, segar dan
tidak terduga (diluar ekspektasi
konsumen).
(X3) E-Service
Quality
(Wolfinbarger
dan Gilly,
2003) dalam
(Kotler,
2013:54)
Keandalan/
Pemenuhan
9. Produk dipresentasikan
secara akurat melalui situs web.
Interval
Likert
Desain Situs
Web
10. Situs web ini memberikan
informasi yang mendalam.
11. Situs web tidak membuang
waktu.
12. Transaksi dapat dilakukan
dengan mudah dan cepat pada
situs web ini.
13. Tingkat personalisasi situs
ini tepat, tidak terlalu banyak
atau terlalu sedikit.
75
14. Situs web mempunyai
seleksi yang baik.
Keamanan/
Privasi
15. Saya merasa bahwa privasi
saya terlindung di situs ini.
16. Saya merasa aman
bertransaksi dengan situs web
ini.
Layanan
Pelanggan
17. Perusahaan bersedia dan
siap merespons kebutuhan
pelanggan.
18. Ketika anda mempunyai
masalah, situs web
memperlihatkan niat yang tulus
untuk menyelesaikannya.
19. Pertanyaan dijawab dengan
cepat.
76
Variabel Dimensi Indikator Skala
(Y) Minat Beli
(Ferdinand,
2002:129)
20. Kecenderungan seseorang
untuk membeli produk (Minat
Transaksional).
Interval
Likert
21. Kecenderungan sesorang
untuk mereferensikan produk
kepada orang lain (Minat
Referensial).
22. Menggambarkan perilaku
seseorang yang memiliki
preferensi utama pada produk
tersebut (Minat Preferensial).
23. Menggambarkan perilaku
seseorang yang selalu mencari
informasi mengenai produk
yang diminatinya dan mencari
informasi untuk mendukung
sifat-sifat positif dari produk
tersebut (Minat Eksploratif).
77
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Elevenia
Elevenia adalah e-commerce dengan konsep consumer to consumer
(C2C) atau marketplace. Bila situs-situs lain hanya memfasilitasi space
pengiklanan dan selanjutnya menyerahkan kesepakatan transaksi pada pihak
penjual dan pembeli, berbeda dengan konsep yang ditawarkan Elevenia.
Elevenia akan memfasilitasi proses transaksi antara penjual dan pembeli.
Penjual dan pembeli tak perlu berhubungan langsung atau melakukan COD
(cash on delivery), tapi seluruh keamanan dan jaminan pembelian produk
akan difasilitasi oleh Elevenia.
Situs elevenia.co.id resmi diluncurkan pada tanggal 1 Maret 2014.
Beroperasi dibawah naungan PT XL Planet yang merupakan sebuah
perusahaan joint venture antara PT XL Axiata, Tbk., dan SK Planet dari
Korea Selatan. PT XL Axiata merupakan perusahaan operator terbesar kedua
di Indonesia dan SK Planet adalah anak perusahaan dari SK Telecom Korea
Selatan yang merupakan perusahaan operator dan layanan digital terbesar di
Korea Selatan, serta pemilik dari brand e-commerce terbesar di Korea
Selatan, 11st.co.kr. Terhitung sudah 2 tahun berkecimpung di dunia e-
commerce Indonesia sejak peluncurannya, Elevenia telah memiliki lebih dari
4 juta live listing products, 30.000 seller dan lebih dari 2 juta member.
Elevenia menawarkan berbagai macam produk untuk pecinta belanja
78
online yang terbagi dalam 8 kategori antara lain: fashion, beauty/health,
babies/kids, home/garden, gadget/komputer, elektronik, sports/hobby,
service/food. (wikipedia.com pada Desember 2016)
Layanan yang disediakan oleh Elevenia tidak hanya melalui
perangkat desktop, Elevenia juga bisa diakses melalui mobile
application yang sudah tersedia di Google Play untuk pengguna Android dan
juga di Apple Store untuk pengguna iOS. Hal lain yang menarik dari Elevenia
adalah fasilitas dan pelayanan yang mereka berikan kepada para seller.
Fasilitas itu diantaranya adalah sesi edukasi melalui program training dan
seminar secara rutin serta fasilitas foto studio. Selain itu, seller Elevenia juga
dapat berkonsultasi langsung dengan tim Customer Relationship Officer
(CRO) melalui sellerzone.elevenia.co.id. Seller pun dapat mendownload
tutorial dan reservasi training serta foto studio. Elevenia menyediakan Seller
Zone bagi para seller mereka. Seller Zone pun tidak hanya di satu tempat,
Elevenia memiliki tiga lokasi Seller Zone yaitu di Mangga Dua, Tanah Abang
dan Plasa 89. (blog.elevenia.co.id pada Desember 2016)
Selain memberikan kemudahan untuk para seller, Elevenia juga tidak
lupa memberikan penawaran menarik untuk para membernya. Di situs
mereka terdapat berbagai macam promosi penjualan yang menguntungkan
seperti voucher, diskon, hadiah, dan sebagainya. Ada satu penawaran khusus
setiap tanggal 11 bernama "Elevenia Day". Promo ini memberikan diskon
sebesar 11% untuk semua produk. Inilah salah satu cara Elevenia
membahagiakan para membernya. Sebagai salah satu e-commerce terdepan
di Indonesia, sesuai dengan slogan mereka yakni Klik. Cari. Hepi. Elevenia
79
mempunyai visi dan misi untuk menjadi e-commerce paling Hepi untuk
online shopper di seluruh Indonesia. (blog.elevenia.co.id pada Desember
2016)
2. Profil Celebrity Endorser Elevenia
Berdasarkan wikipedia.com yang diakses pada Desember 2016,
Raisa Andriana atau yang lebih dikenal dengan nama Raisa adalah
seorang penyanyi yang lahir di Jakarta, 6 Juni 1990 (26 tahun). Sebelum
bernyanyi solo, Raisa merupakan salah satu vokalis band bentukan Kevin
Aprilio, Andante, yang kemudian menjadi Vierra (sekarang Vierratale).
Raisa mulai dikenal publik setelah merilis debut single solonya yang
berjudul “Serba Salah”. Kepopulerannya membuat Raisa diundang sebagai
salah satu bintang pengisi acara dalam event Java Jazz Festival tahun 2011.
Performa Raisa di panggung Java Jazz Festival tersebut makin melejitkan
kariernya hingga Raisa mendapatkan penghargaan di Anugerah Musik
Indonesia tahun 2012 sebagai Pendatang Baru Terbaik.
Pada 2011, album eponim debutnya berjudul Raisa diproduksi dan
dirilis oleh Solid Records dan Universal Music Indonesia. Produser album
tersebut adalah 3 musisi muda Indonesia, yaitu Asta Andoko (RAN), serta
Ramadhan Handy dan Adrianto Ario Seto (Soulvibe). Nanda Oka dan Asta
Andoko berlaku sebagai executive producer dalam album tersebut. Pada
2012, Raisa meraih penghargaan Anugerah Planet Muzik sebagai Best New
Female Artist.
Pada 27 November 2013, Raisa merilis album keduanya Heart to
Heart, di Soehana Hall, Gedung Energy, Jakarta Selatan. Album tersebut
80
berisikan 9 lagu; Bersinar, Hari Bahagia, Pemeran Utama, Teka-teki, Let Me
be (I Do), Katakan!, LDR, Bye-bye dan Mantan Terindah. Lagu Bye-
bye dan Mantan Terindah telah dirilis sebagai single pertama dan kedua
secara berurutan dari Album Heart to Heart ini. Kepada media, Raisa
memberikan pesan jelas bahwa ia "bukan penyanyi aji mumpung" karena
karya musik dan kemampuan vokalnya "lebih matang dari album
sebelumnya". Selain peluncuran album tersebut, Raisa pun mengadakan
Konser showcase album Heart to Heart secara khusus untuk
media/wartawan dan 300 orang YourRaisa (sebutan bagi para penggemar
Raisa) yang telah terpilih sebelumnya melalui pre-order Box Set Raisa
di http://raisa.flagig.com. Konser tersebut digelar dengan tata ruang yang
"menyenangkan" dengan tema "gembira versi Raisa".
Pada 2014, Raisa ditunjuk sebagai juri tamu ajang pencarian bakat
televisi Indonesian Idol Season 8 atau Indonesian Idol 2014. Pada awalnya
Raisa hanya menjadi juri tamu babak audisi umum di kota Yogyakarta, tetapi
karena formasi juri tidak lengkap pada beberapa babak siaran langsung, Raisa
ditunjuk menggantikan posisi juri yang kosong pada babak-babak tersebut.
Pada Februari 2015, produsen film animasi terbesar di dunia Walt
Disney Pictures menggandeng Raisa untuk menyanyikan lagu soundtrack di
film terbaru Disney, Cinderella, yang berjudul A Dream is a Wish Your Heart
Makes versi Bahasa Indonesia dengan judul "Mimpi adalah Harapan Hati".
Film tersebut turut dibintangi Cate Blanchett.
10 Februari 2016 Raisa seorang penyanyi muda berbakat Indonesia
resmi menjadi brand ambassador Elevenia yang baru. Dara cantik bersuara
81
lembut yang sedang menjadi idola ini akan membawa keceriaan dan warna
baru bagi Elevenia. Dalam kata sambutannya, CEO Elevenia, James Lee
mengatakan bahwa jelang tahun kedua ini dirinya yakin elevenia sangat siap
untuk melangkah lebih agresif demi kemajuan dunia e-commerce Indonesia
bersama brand ambassador terbarunya. “Kami percaya bahwa Raisa dapat
menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk mencoba berbelanja online,
terutama di Elevenia, secara aman dan nyaman,” imbuh James.
(blog.elevenia.co.id pada Desember 2016)
B. Uji Kualitas Data
1. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya
kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan correlacted Item
Total Correlation, kriteria yang digunakan dalam menentukan valid tidaknya
pertanyaan/pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Tingkat Kepercayaan 95% (α = 5%)
b. Jumlah Responden sebanyak 30 responden untuk pra uji.
c. r hitung (tabel corrected item total correlation) > r tabel (tabel product
moment) atau bernilai positif maka data dikatakan valid.
Uji validitas akan menguji masing-masing variabel yang akan
digunakan dalam penelitian ini. Berikut adalah hasil uji validitas dari variabel
celebrity endorser, kreativitas iklan, dan e-service quality terhadap minat beli
situs belanja online elevenia.co.id dengan sampel 30 responden.
82
a. Variabel Celebrity Endorser
Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas Variabel Celebrity Endorser
Pertanyaan rtabel rhitung Keterangan
C1 0,361 0,730 Valid
C2 0,361 0,681 Valid
C3 0,361 0,816 Valid
C4 0,361 0,728 Valid
C5 0,361 0,595 Valid
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
Menunjukan bahwa variabel celebrity endorser memiliki kriteria
valid untuk semua item pernyataan berdasarkan kriteria rhitung lebih besar
dari rtabel.
b. Variabel Kreativitas Iklan
Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas Variabel Kreativitas Iklan
Pertanyaan rtabel rhitung Keterangan
K1 0,361 0,771 Valid
K2 0,361 0,855 Valid
K3 0,361 0,862 Valid
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
83
Menunjukan bahwa variabel kreativitas iklan memiliki kriteria
valid untuk semua item pernyataan berdasarkan kriteria rhitung lebih besar
dari rtabel.
c. Variabel E-Service Quality
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas Variabel E-Service Quality
Pertanyaan rtabel rhitung Keterangan
E1 0,361 0,461 Valid
E2 0,361 0,417 Valid
E3 0,361 0,663 Valid
E4 0,361 0,633 Valid
E5 0,361 0,583 Valid
E6 0,361 0,378 Valid
E7 0,361 0,708 Valid
E8 0,361 0,746 Valid
E9 0,361 0,418 Valid
E10 0,361 0,467 Valid
E11 0,361 0,411 Valid
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
Menunjukan bahwa variabel e-service quality memiliki kriteria
valid untuk semua item pernyataan berdasarkan kriteria rhitung lebih besar
dari rtabel.
84
d. Variabel Minat Beli
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Variabel Minat Beli
Pertanyaan rtabel rhitung Keterangan
M1 0,361 0,736 Valid
M2 0,361 0,759 Valid
M3 0,361 0,899 Valid
M4 0,361 0,538 Valid
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
Menunjukan bahwa variabel minat beli memiliki kriteria valid
untuk semua item pernyataan berdasarkan kriteria rhitung lebih besar dari
rtabel.
2. Hasil Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:47). SPSS
memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik
Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali, 2011:48). Perhitungan
koefisien Cronbach’s Alpha dilakukan dengan menggunakan software SPSS.
85
Berikut adalah hasil uji reliabilitas dari variabel Celebrity Endorser,
Kreativitas Iklan, dan E-Service Quality terhadap Minat Beli situs belanja
online elevenia.co.id dengan sampel 30 responden.
a. Variabel Celebrity Endorser
Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Celebrity Endorser
Variabel Cronbach’s
Alpha
N of Items Keterangan
Celebrity Endorser 0,727 5 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
Menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha atas variabel celebrity
endorser sebesar 0,727. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai
cronbach’s alpha lebih besar dari 0,70.
b. Variabel Kreativitas Iklan
Tabel 4.6
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kreativitas Iklan
Variabel Cronbach’s
Alpha
N of Items Keterangan
Kreativitas Iklan 0,773 3 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
Menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha atas variabel
kreativitas iklan sebesar 0,773. Dengan demikian, dapat disimpulkan
86
bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai
cronbach’s alpha lebih besar dari 0,70.
c. Variabel E-Service Quality
Tabel 4.7
Hasil Uji Reliabilitas Variabel E-Service Quality
Variabel Cronbach’s
Alpha
N of Items Keterangan
E-Service Quality 0,740 11 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
Menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha atas variabel e-service
quality sebesar 0,740. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai
cronbach’s alpha lebih besar dari 0,70.
d. Variabel Minat Beli
Tabel 4.8
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Minat Beli
Variabel Cronbach’s
Alpha
N of Items Keterangan
Minat Beli 0,719 4 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
Menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha atas variabel minat
beli sebesar 0,719. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
87
pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai
cronbach’s alpha lebih besar dari 0,70.
C. Deksripsi Responden
Sebelum melakukan analisa dalam penelitian ini, terlebih dahulu
dikemukakan gambaran karakteristik responden yang digunakan untuk
melengkapi penelitian meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir,
pekerjaan, penghasilan per bulan, media yang digunakan saat melihat iklan
Elevenia, dan jumlah kunjungan ke situs web elevenia.co.id dalam 3 bulan
terakhir. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat atau pengguna e-
commerce (C2C) atau marketplace yang pernah melihat iklan Elevenia dan
mengunjungi situs web elevenia.co.id. Adapun uraian gambaran umum
responden pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.9
Usia Responden
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
10-24 tahun 70 70
25-34 tahun 20 20
35-44 tahun 7 7
45-54 tahun 3 3
Total 100 100
Sumber: Data primer yang diolah (2016)
Berdasarkan data pada tabel 4.9 di atas, terlihat bahwa responden
yang paling mendominasi berada di rentang usia 10-24 tahun berjumlah 70
88
orang dengan persentase sebesar 70%. Diikuti dengan rentang usia 25-34
tahun berjumlah 20 orang dengan persentase sebesar 20%. Rentang usia 35-
44 tahun berjumah 7 orang dengan persentase sebesar 7%. Dan rentang usia
45-54 tahun hanya berjumlah 3 orang dengan persentase sebesar 3%.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.10
Jenis Kelamin Responden
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Laki-laki 44 44
Perempuan 56 56
Total 100 100
Sumber: Data primer yang diolah (2016)
Berdasarkan data pada tabel 4.10 di atas, terlihat bahwa responden
dengan jenis kelamin perempuan sedikit lebih banyak dibanding laki-laki
dengan jumlah sebesar 56 orang dengan persentase 56%. Sementara
responden dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 44 orang dengan
persentase sebesar 44%.
89
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 4.11
Pendidikan Terakhir Responden
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
SMP Sederajat 4 4
SMA Sederajat 25 25
S1 68 68
S2 / S3 3 3
Total 100 100
Sumber: Data primer yang diolah (2016)
Berdasarkan data pada tabel 4.11 di atas, terlihat bahwa pendidikan
terakhir responden banyak didominasi oleh lulusan S1 yang berjumlah 68
orang dengan persentase sebesar 68%. Diikuti oleh responden dengan lulusan
SMA sederajat yang berjumlah 25 orang dengan persentase sebesar 25%.
Lalu Lulusan SMP sederajat dengan jumlah 4 orang dengan persentase 4%.
Serta menyusul lulusan S2/S3 yang berjumlah 3 orang dengan persentase
sebesar 3%.
90
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 4.12
Pekerjaan Responden
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Pelajar / Mahasiswa 54 54
Pegawai Swasta 31 31
Pegawai Negeri Sipil 7 7
Wirausaha 2 2
Ibu Rumah Tangga 6 6
Total 100 100
Sumber: Data primer yang diolah (2016)
Berdasarkan data pada tabel 4.12 di atas, terlihat bahwa responden
yang berstatus pelajar atau mahasiswa berjumlah 54 orang dengan persentase
sebesar 54%. Responden yang bekerja sebagai pegawai swasta berjumlah 31
orang dengan persentase sebesar 31%. Diikuti dengan responden yang
bekerja sebagai pegawai negeri sipil berjumlah 7 orang dengan persentase
sebesar 7%. Disusul oleh responden yang berstatus ibu rumah tangga
berjumlah 6 orang dengan persentase sebesar 6%. Dan Entrepreneur atau
wirausahawan berjumlah 2 orang dengan persentase sebesar 2%.
91
5. Karakteristik Responden Berdasarkan Media Iklan Yang Dilihat
Tabel 4.13
Media Iklan yang Dilihat Responden
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Televisi 64 64
Layanan Pemutar Video 18 18
Media Sosial 10 10
Aplikasi Android 5 5
Situs Web Lainnya 3 3
Total 100 100
Sumber: Data primer yang diolah (2016)
Berdasarkan data pada tabel 4.13 di atas, terlihat bahwa banyak dari
responden melihat iklan Elevenia berbentuk video di media televisi dengan
jumlah 64 orang dan persentase sebesar 64%. Diikuti dari layanan pemutar
video dengan jumlah 18 orang dan persentase sebesar 18%. Dari media sosial
dengan jumlah 10 orang dan persentase sebesar 10%. Dari aplikasi android
dan situs web lainnya masing-masing 5 dan 3 orang, serta persentase sebesar
5% dan 3%.
92
6. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Kunjungan Dalam 3
Bulan Terakhir
Tabel 4.14
Jumlah Kunjungan Responden dalam 3 Bulan Terakhir
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
1 48 48
2 29 29
>2 23 23
Total 100 100
Sumber: Data primer yang diolah (2016)
Berdasarkan data pada tabel 4.14 di atas, dalam 3 bulan terakhir
responden yang mengunjungi situs web elevenia.co.id hanya 1 kali berjumlah
48 orang dengan persentase sebesar 48%. 2 kali kunjungan dalam 3 bulan
terakhir berjumlah 29 orang dengan persentase sebesar 29%. Dan lebih dari
2 kali kunjungan berjumlah 23 orang dengan persentase sebesar 23%.
D. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dimaksudkan untuk menganalisis data
berdasarkan hasil yang diperoleh dari jawaban responden terhadap masing-
masing indikator pengukur variabel. Statistik deskriptif pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Celebrity Endorser (X1)
Variabel celebrity endorser (X1) menggunakan 5 butir pertanyaan dalam
penelitian ini, diantaranya:
93
Tabel 4.15
Raisa dapat Dipercaya Reputasinya sebagai Artis Pendukung dari
Elevenia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu-ragu 9 9.0 9.0 9.0
Setuju 66 66.0 66.0 75.0
Sangat Setuju 25 25.0 25.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
Berdasarkan data pada tabel 4.15 di atas, responden yang menyatakan
ragu-ragu sebanyak 9%, menyatakan setuju sebanyak 66%, dan sangat setuju
sebanyak 25%. Artinya sebanyak 91% responden yakin Raisa dapat dipercaya
reputasinya sebagai celebrity endorser dari Elevenia.
Tabel 4.16
Raisa Memiliki Keahlian Tertentu (seperti seni atau pengetahuan)
untuk Mendukung Program Pemasaran dari Elevenia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu-ragu 5 5.0 5.0 7.0
Setuju 55 55.0 55.0 62.0
Sangat Setuju 38 38.0 38.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
Berdasarkan data pada tabel 4.16 di atas, responden yang menyatakan
tidak setuju sebanyak 2%, ragu-ragu sebanyak 5%, menyatakan setuju
sebanyak 55%, dan sangat setuju sebanyak 38%. Artinya sebanyak 93%
94
responden mengakui bahwa Raisa memiliki keterampilan tertentu, karena
faktanya Raisa adalah seorang penyanyi yang cukup terkenal di Indonesia.
Tabel 4.17
Raisa Memiliki Daya Tarik Lewat Penampilan Fisiknya sebagai Artis
Pendukung dari Elevenia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Setuju 40 40.0 40.0 40.0
Sangat Setuju 60 60.0 60.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
Berdasarkan data pada tabel 4.17 di atas, responden yang menyatakan
setuju sebanyak 40%, dan menyatakan sangat setuju sebanyak 60%. Artinya
seluruh responden mengaku bahwa Raisa memiliki daya tarik lewat
penampilan fisiknya sebagai celebrity endorser dari Elevenia.
Tabel 4.18
Raisa Dikagumi Konsumen Elevenia Karena Kualitas Pribadi dan
Prestasinya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu-ragu 13 13.0 13.0 13.0
Setuju 69 69.0 69.0 82.0
Sangat Setuju 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
95
Berdasarkan data pada tabel 4.18 di atas, responden yang menyatakan
ragu-ragu sebanyak 13%, setuju 69%, dan menyatakan sangat setuju
sebanyak 18%. Artinya sebanyak 87% responden mengagumi Raisa karena
kualitas pribadi dan prestasinya sebagai seorang penyanyi.
Tabel 4.19
Raisa Mempunyai Kecocokan dengan Konsumen Berdasarkan
Karakteristik Tertentu (seperti gaya hidup, usia, atau jenis kelamin)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 5 5.0 5.0 5.0
Ragu-ragu 25 25.0 25.0 30.0
Setuju 54 54.0 54.0 84.0
Sangat Setuju 16 16.0 16.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
Berdasarkan data pada tabel 4.19 di atas, responden yang menyatakan
tidak setuju sebanyak 5%, ragu-ragu sebanyak 25%, setuju sebanyak 54%,
dan menyatakan sangat setuju sebanyak 16%. Artinya sebanyak 70%
responden mengaku mempunyai kecocokan dengan Raisa berdasarkan
karakteristik tertentu seperti gaya hidup, usia, atau jenis kelamin.
2. Kreativitas Iklan
Variabel kreativitas iklan (X2) menggunakan 3 butir pertanyaan dalam
penelitian ini, diantaranya:
96
Tabel 4.20
Iklan yang Ditampilkan Mencerminkan Empati terhadap Kebutuhan
Konsumen
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 8 8.0 8.0 8.0
Ragu-ragu 26 26.0 26.0 34.0
Setuju 61 61.0 61.0 95.0
Sangat Setuju 5 5.0 5.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
Berdasarkan data pada tabel 4.20 di atas, responden yang menyatakan
tidak setuju sebanyak 8%, ragu-ragu sebanyak 26%, setuju sebanyak 61%,
dan menyatakan sangat setuju sebanyak 5%. Artinya sebanyak 66%
responden mengaku iklan yang ditampilkan Elevenia mencerminkan empati
terhadap kebutuhan mereka.
Tabel 4.21
Iklan yang Ditampilkan Memberikan Informasi Sesuai dengan Jasa
dan Produk yang Ditawarkan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 22 22.0 22.0 23.0
Setuju 69 69.0 69.0 92.0
Sangat Setuju 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
97
Berdasarkan data pada tabel 4.21 di atas, responden yang menyatakan
tidak setuju sebanyak 1%, ragu-ragu sebanyak 22%, setuju sebanyak 69%,
dan menyatakan sangat setuju sebanyak 8%. Artinya sebanyak 77%
responden mengaku iklan yang ditampilkan Elevenia memberikan informasi
sesuai dengan jasa dan produk yang ditawarkan.
Tabel 4.22
Iklan yang Ditampilkan Unik, Fresh, dan Tidak Terduga Sebelumnya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Ragu-ragu 8 8.0 8.0 11.0
Setuju 48 48.0 48.0 59.0
Sangat Setuju 41 41.0 41.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
Berdasarkan data pada tabel 4.22 di atas, responden yang menyatakan
tidak setuju sebanyak 3%, ragu-ragu sebanyak 8%, setuju sebanyak 48%, dan
menyatakan sangat setuju sebanyak 41%. Artinya sebanyak 89% responden
mengaku iklan yang ditampilkan Elevenia unik, fresh, dan tidak terduga
sebelumnya.
3. E-Service Quality
variabel e-service quality (X3) menggunakan 11 butir pertanyaan dalam
penelitian ini, diantaranya:
98
Tabel 4.23
Jasa dan Produk yang Tersedia Dipresentasikan secara Akurat di
Situs Web elevenia.co.id
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 27 27.0 27.0 28.0
Setuju 65 65.0 65.0 93.0
Sangat Setuju 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
Berdasarkan data pada tabel 4.23 di atas, responden yang menyatakan
tidak setuju sebanyak 1%, ragu-ragu sebanyak 27%, setuju sebanyak 65%,
dan menyatakan sangat setuju sebanyak 7%. Artinya sebanyak 72%
responden mengatakan bahwa jasa dan produk yang tersedia di situs web
elevenia.co.id dipresentasikan secara akurat.
Tabel 4.24
Situs Web elevenia.co.id Memberikan Informasi yang Detil Seputar
Jasa dan Produk yang Tersedia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 17 17.0 17.0 18.0
Setuju 63 63.0 63.0 81.0
Sangat Setuju 19 19.0 19.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
99
Berdasarkan data pada tabel 4.24 di atas, responden yang menyatakan
tidak setuju sebanyak 1%, ragu-ragu sebanyak 17%, setuju sebanyak 63%,
dan menyatakan sangat setuju sebanyak 19%. Artinya sebanyak 82%
responden mengaku bahwa situs web elevenia.co.id memberikan informasi
yang detil seputar jasa dan produk yang tersedia.
Tabel 4.25
Desain di Situs Web elevenia.co.id Memudahkan dalam Berbelanja,
Sehingga Tidak Membuang Waktu Konsumen
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 8 8.0 8.0 9.0
Setuju 63 63.0 63.0 72.0
Sangat Setuju 28 28.0 28.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
Berdasarkan data pada tabel 4.25 di atas, responden yang menyatakan
tidak setuju sebanyak 1%, ragu-ragu 8%, setuju sebanyak 63%, dan
menyatakan sangat setuju sebanyak 28%. Artinya sebanyak 91% responden
mengaku bahwa desain situs web elevenia.co.id memudahkan mereka dalam
berbelanja, sehingga tidak membuang waktu.
100
Tabel 4.26
Transaksi Dapat Dilakukan dengan Mudah dan Cepat di Situs Web
elevenia.co.id
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu-ragu 23 23.0 23.0 23.0
Setuju 64 64.0 64.0 87.0
Sangat Setuju 13 13.0 13.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
Berdasarkan data pada tabel 4.26 di atas, responden yang menyatakan
ragu-ragu sebanyak 23%, setuju sebanyak 64%, dan menyatakan sangat
setuju sebanyak 13%. Artinya sebanyak 77% responden mengaku bahwa
transaksi dapat dilakukan dengan mudah dan cepat di situs web
elevenia.co.id.
Tabel 4.27
Situs Web elevenia.co.id Memiliki Tampilan yang Personal Sesuai
dengan Karakteristik Konsumen
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu-ragu 9 9.0 9.0 9.0
Setuju 72 72.0 72.0 81.0
Sangat Setuju 19 19.0 19.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
101
Berdasarkan data pada tabel 4.27 di atas, responden yang menyatakan
ragu-ragu sebanyak 9%, setuju sebanyak 72%, dan menyatakan sangat setuju
sebanyak 19%. Artinya sebanyak 91% responden mengaku bahwa situs web
elevenia.co.id memiliki tingkat personalisasi yang tepat sesuai dengan
karakteristik konsumen.
Tabel 4.28
Situs Web elevenia.co.id Mempunyai Seleksi yang Baik terhadap
Konten Informasi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 5 5.0 5.0 5.0
Ragu-ragu 16 16.0 16.0 21.0
Setuju 71 71.0 71.0 92.0
Sangat Setuju 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
Berdasarkan data pada tabel 4.28 di atas, responden yang menyatakan
tidak setuju sebanyak 5%, ragu-ragu sebanyak 16%, setuju sebanyak 71%,
dan menyatakan sangat setuju sebanyak 8%. Artinya sebanyak 79%
responden mengaku bahwa situs web elevenia.co.id mempunyai seleksi yang
baik terhadap konten informasi.
102
Tabel 4.29
Anda Merasa Bahwa Privasi Pengguna Terlindung di Situs Web
elevenia.co.id
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu-ragu 33 33.0 33.0 35.0
Setuju 59 59.0 59.0 94.0
Sangat Setuju 6 6.0 6.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
Berdasarkan data pada tabel 4.29 di atas, responden yang menyatakan
tidak setuju sebanyak 2%, ragu-ragu sebanyak 33%, setuju sebanyak 59%,
dan menyatakan sangat setuju sebanyak 6%. Artinya sebanyak 65%
responden merasa bahwa privasi pengguna terlindung di situs web
elevenia.co.id.
Tabel 4.30
Anda Merasa Aman untuk Bertransaksi di Situs Web elevenia.co.id
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 17 17.0 17.0 18.0
Setuju 68 68.0 68.0 86.0
Sangat Setuju 14 14.0 14.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
103
Berdasarkan data pada tabel 4.30 di atas, responden yang menyatakan
tidak setuju sebanyak 1%, ragu-ragu sebanyak 17%, setuju sebanyak 68%,
dan menyatakan sangat setuju sebanyak 14%. Artinya sebanyak 82%
responden merasa aman untuk bertransaksi di situs web elevenia.co.id.
Tabel 4.31
Situs Web elevenia.co.id Menyediakan Layanan Pelanggan Lengkap
dan Siap Merespons Kebutuhan Konsumen
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 8 8.0 8.0 9.0
Setuju 58 58.0 58.0 67.0
Sangat Setuju 33 33.0 33.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
Berdasarkan data pada tabel 4.31 di atas, responden yang menyatakan
tidak setuju sebanyak 1%, ragu-ragu sebanyak 8%, setuju sebanyak 58%, dan
menyatakan sangat setuju sebanyak 33%. Artinya sebanyak 91% responden
mengaku situs web elevenia.co.id menyediakan layanan pelanggan lengkap
dan siap merespon kebutuhan konsumen.
104
Tabel 4.32
Ketika Anda Mempunyai Masalah, Layanan Pelanggan di Situs Web
elevenia.co.id Memperlihatkan Niat yang Tulus untuk
Menyelesaikannya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Ragu-ragu 14 14.0 14.0 17.0
Setuju 70 70.0 70.0 87.0
Sangat Setuju 13 13.0 13.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
Berdasarkan data pada tabel 4.32 di atas, responden yang menyatakan
tidak setuju sebanyak 3%, ragu-ragu sebanyak 14%, setuju sebanyak 70%,
dan menyatakan sangat setuju sebanyak 13%. Artinya sebanyak 83%
responden mengaku bahwa layanan pelanggan di situs web elevenia.co.id
memperlihatkan niat yang tulus untuk menyelesaikan persoalan ketika ada
masalah.
105
Tabel 4.33
Pertanyaan di Jawab dengan Cepat oleh Layanan Pelanggan di Situs
Web elevenia.co.id
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu-ragu 4 4.0 4.0 6.0
Setuju 60 60.0 60.0 66.0
Sangat Setuju 34 34.0 34.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
Berdasarkan data pada tabel 4.33 di atas, responden yang menyatakan
tidak setuju sebanyak 2%, ragu-ragu sebanyak 4%, setuju sebanyak 60%, dan
menyatakan sangat setuju sebanyak 34%. Artinya sebanyak 94% responden
mengaku bahwa pertanyaan di jawab dengan cepat oleh layanan pelanggan di
situs web elevenia.co.id.
4. Minat Beli
variabel minat beli (Y) menggunakan 4 butir pertanyaan dalam penelitian
ini, diantaranya:
106
Tabel 4.34
Anda Tertarik untuk Berbelanja Online di Situs Web elevenia.co.id
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 2 2.0 2.0 3.0
Ragu-ragu 9 9.0 9.0 12.0
Setuju 62 62.0 62.0 74.0
Sangat Setuju 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
Berdasarkan data pada tabel 4.34 di atas, responden yang menyatakan
sangat tidak setuju sebanyak 1%, tidak setuju sebanyak 2%, ragu-ragu
sebanyak 9%, setuju sebanyak 62%, dan menyatakan sangat setuju sebanyak
26%. Artinya sebanyak 88% responden tertarik untuk berbelanja online di
situs web elevenia.co.id.
Tabel 4.35
Anda Ingin Mereferensikan Situs Web elevenia.co.id untuk Berbelanja
Online kepada Orang Lain
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 8 8.0 8.0 8.0
Ragu-ragu 28 28.0 28.0 36.0
Setuju 56 56.0 56.0 92.0
Sangat Setuju 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
107
Berdasarkan data pada tabel 4.35 di atas, responden yang menyatakan
tidak setuju sebanyak 8%, ragu-ragu sebanyak 28%, setuju sebanyak 56%,
dan menyatakan sangat setuju sebanyak 8%. Artinya sebanyak 64%
responden ingin mereferensikan situs web elevenia.co.id untuk berbelanja
online kepada orang lain.
Tabel 4.36
Anda Memilih Situs Web elevenia.co.id sebagai Preferensi atau Plihan
Utama untuk Berbelanja Online
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 13 13.0 13.0 13.0
Ragu-ragu 32 32.0 32.0 45.0
Setuju 46 46.0 46.0 91.0
Sangat Setuju 9 9.0 9.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
Berdasarkan data pada tabel 4.36 di atas, responden yang menyatakan
tidak setuju sebanyak 13%, ragu-ragu sebanyak 32%, setuju sebanyak 46%,
dan menyatakan sangat setuju sebanyak 9%. Artinya sebanyak 55%
responden memilih situs web elevenia.co.id sebagai pilihan utama untuk
berbelanja online.
108
Tabel 4.37
Anda Berusaha Mencari Informasi Mengenai Situs Web elevenia.co.id
untuk Mendukung Sifat-sifat Positif dari Situs Tersebut
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 7 7.0 7.0 8.0
Setuju 62 62.0 62.0 70.0
Sangat Setuju 30 30.0 30.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
Berdasarkan data pada tabel 4.37 di atas, responden yang menyatakan
tidak setuju sebanyak 1%, ragu-ragu sebanyak 7%, setuju sebanyak 62%, dan
menyatakan sangat setuju sebanyak 30%. Artinya sebanyak 92% responden
berusaha mencari informasi mengenai situs web elevenia.co.id untuk
mendukung sifat-sifat positif dari situs tersebut.
E. Uji Asumsi Klasik
1. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji
normalitas terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Uji normalitas
data dengan menggunakan pengolahan SPSS 22 menghasilkan grafik sebagai
berikut:
109
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas secara Grafik
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
Berdasarkan gambar 4.1 di atas, dapat dilihat bahwa titik-titik yang
menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah
dengan garis diagonal menandakan bahwa model asumsi regresi memenuhi
asumsi normalitas dan model regresi layak untuk menganalisis pengaruh
variabel-variabel bebas (celebrity endorser, kreativitas iklan dan e-service
quality) terhadap variabel terikat (minat beli).
110
Tabel 4.38
Hasil Uji Normalitas secara Statistik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.65157401
Most Extreme Differences Absolute .074
Positive .074
Negative -.041
Test Statistic .074
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
Berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov dapat diketahui bahwa nilai
unstandardized residual memiliki nilai asymp.sig.(2-tailed) 0,200 yang
berarti lebih besar dari 0,05. Ini membuktikan bahwa data terdistribusi dengan
normal.
2. Hasil Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas diperlukan untuk memperoleh korelasi yang
sebenarnya, yang murni tidak dipengaruhi variabel-variabel lain yang
mungkin saja berpengaruh.
111
Tabel 4.39
Hasil Uji Multikolinearitas
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
Berdasarkan data pada tabel 4.39 di atas, dari hasil uji Variance
Inflation Factor (VIF) pada hasil output SPSS 22 tabel coefficients, masing-
masing variabel independen memiliki VIF dari ≤ 10 yaitu variabel celebrity
endorser sebesar 1,417, variabel kreativitas iklan sebesar 1,251 dan variabel
e-service quality sebesar 1,531 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi multikolinearitas.
Sedangkan nilai Tolerance ≥ 0,10 yaitu variabel celebrity
endorser sebesar 0,706, variabel kreativitas iklan sebesar 0,800 dan
variabel e-service quality sebesar 0,653. Maka dapat dinyatakan model
regresi linear berganda tidak terjadi multikolinearitas antara variabel
dependen dengan variabel independen.
3. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan yang lain.
Heteroskedastisitas menunjukan bahwa variasi variabel tidak sama untuk
112
semua pengamatan. Pada heteroskedastisitas kesalahan yang terjadi tidak
secara acak tetapi menunjukan hubungan yang sistematis sesuai dengan
besarnya satu atau lebih variabel. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan 2 langkah yaitu secara grafik dan secara statistik, adapun uji
heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:
a. Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik (Scatterplot)
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SREID
dan ZPREID dimana sumbu Y adalah Y yang diprediksi, dan sumbu X
adalah residual (Y prediksi - Y sesungguhnya) yang telah di studentized
(Ghozali,2011:125-126).
113
Berdasarkan hasil pegolahan data, maka hasil scatterplot dapat
dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas secara Grafik
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
Dari grafik scatterplot yang ada pada gambar 4.2 di atas dapat dilihat
bahwa titik-titik menyebar secara acak, serta tersebar di atas maupun
dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Statistik
Uji heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan
uji Glesjer yaitu dengan tujuan menguji apakah dalam model regresi
114
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Apabila koefisien korelasi dari masing-masing
variabel bebas signifikannya pada tingkat kekeliruan dibawah 5%,
mengindikasikan adanya gejala heteroskedastisitas dan jika nilai
signifikan pada tingkat kekeliruan di atas 5%, mengindentikasikan tidak
adanya gejala heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil pengolahan data,
maka hasil uji Glesjer dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.40
Hasil Uji Heteroskedastisitas secara Statistik
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
Berdasarkan data pada tabel 4.40 di atas, dapat diketahui bahwa
nilai signifikansi untuk variabel celebrity endorser sebesar 0,731, variabel
kreativitas iklan sebesar 0,533, dan variabel e-service quality sebesar
0,724. Karena tingkat signifikansi > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
pada model regresi tidak terjadi masalah heteroskedastisitas atau dengan
kata lain bebas heteroskedastisitas.
115
F. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh antar variabel independen terhadap variabel dependen, adapun hasil
pengujiannya adalah sebagai berikut:
1. Hasil Uji t (Parsial)
Pengujian hipotesis secara parsial dimaksudkan untuk mengetahui ada
atau tidaknya pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.
Hasil hipotesis dalam pengujian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.41
Hasil Uji t (Parsial)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -2.276 2.092 -1.088 .279
Celebrity_Endorser .205 .098 .190 2.087 .040
Kreativitas_Iklan .275 .121 .195 2.279 .025
Eservice_Quality .233 .052 .425 4.477 .000
a. Dependent Variable: Minat_Beli
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
Berdasarkan data pada tabel 4.41 di atas, untuk mengetahui besarnya
pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial (individual)
terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut:
a. Pengaruh variabel Celebrity Endorser (X1) terhadap variabel
Minat Beli (Y)
Nilai t hitung variabel celebrity endorser sebesar 2,087
sedangkan nilai t tabel sebesar 1,988. Maka dapat diketahui t hitung
116
2,087 > t tabel 1,988, dan nilai signifikan 0,040 < 0,05. Sehingga
hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh antara celebrity endorser
terhadap minat beli di situs belanja online elevenia.co.id diterima (Ha
diterima dan H0 ditolak), artinya secara parsial terdapat pengaruh yang
signifikan antara celebrity endorser terhadap minat beli.
b. Pengaruh variabel Kreativitas Iklan (X2) terhadap variabel Minat
Beli (Y)
Nilai t hitung variabel kreativitas iklan sebesar 2,279
sedangkan nilai t tabel sebesar 1,988. Maka dapat dapat diketahui t
hitung 2,279 > t tabel 1,988, dan nilai signifikan 0,025 < 0,05.
Sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh antara kreativitas
iklan terhadap minat beli di situs belanja online elevenia.co.id diterima
(Ha diterima dan H0 ditolak), artinya secara parsial terdapat pengaruh
yang signifikan antara kreativitas iklan terhadap minat beli.
c. Pengaruh variabel E-Service Quality (X3) terhadap variabel Minat
Beli (Y)
Nilai t hitung variabel e-service quality sebesar 4,477
sedangkan nilai t tabel sebesar 1,988. Maka dapat dapat diketahui t
hitung 4,477 > t tabel 1,988, dan nilai signifikan 0,000 < 0,05.
Sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh antara e-service
quality terhadap minat beli di situs belanja online elevenia.co.id
diterima (Ha diterima dan H0 ditolak), artinya secara parsial terdapat
pengaruh yang signifikan antara e-service quality terhadap minat beli.
117
2. Hasil Uji F (Simultan)
Uji F menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang
dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen atau terikat. Uji F digunakan untuk memenuhi semua
pengaruh variabel independen yang diuji pada tingkat signifikan 5%. Hasil
uji F (simultan) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.42
Hasil Uji F (Simultan)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 208.798 3 69.599 24.743 .000b
Residual 270.042 96 2.813
Total 478.840 99
a. Dependent Variable: Minat_Beli
b. Predictors: (Constant), Eservice_Quality, Kreativitas_Iklan, Celebrity_Endorser
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
Berdasarkan data pada tabel 4.42 diatas, Nilai F hitung yang
diperoleh sebesar 24,743 sedangkan nilai F tabel sebesar 2,70 maka dapat
diketahui nilai F hitung 24,743 > F tabel 2,70, dengan tingkat signifikan 0,000
< 0,05. Sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh antara celebrity
endorser, kreativitas iklan dan e-service quality secara simultan terhadap
minat beli di situs belanja online elevenia.co.id diterima (Ha diterima dan H0
ditolak), Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa variabel celebrity endorser,
kreativitas iklan dan e-service quality secara bersama-sama (simultan)
berpengaruh signifikan terhadap variabel minat beli.
118
G. Analisis Regresi Linear Berganda
Pengujian persyaratan analisis klasik dasar regresi yang telah dilakukan
sebelumnya memberikan hasil bahwa variabel-variabel yang terlibat di
dalamnya memenuhi kualifikasi persyaratan dan asumsi klasik tersebut.
Penelitian ini dilanjutkan dengan melakukan pengujian signifikansi model dan
interprestasi model regresi.
Tabel 4.43
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -2.276 2.092 -1.088 .279
Celebrity_Endorser .205 .098 .190 2.087 .040
Kreativitas_Iklan .275 .121 .195 2.279 .025
Eservice_Quality .233 .052 .425 4.477 .000
a. Dependent Variable: Minat_Beli
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
Berdasarkan data pada tabel 4.43 diatas, hasil yang telah diperoleh dari
koefisien regresi dapat dibuat suatu persamaan regresi sebagai berikut:
Y = -2,276 + 0,205X1 + 0,275X2 + 0,233X3 = e
Dimana:
Y : Minat beli
X1 : Celebrity Endorser
X2 : Kreativitas Iklan
X3 : E-Service Quality
a : Konstanta
119
b1 : Koefisien Regresi Celebrity Endorser
b2 : Koefisien Regresi Kreativitas Iklan
b3 : Koefisien Regresi E-Service Quality
e : Error
H. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan mengukur seberapa jauh
kemampuan variabel independen (celebrity endorser, kreativitas iklan dan e-
service quality) dalam menjelaskan variasi variabel dependen (minat beli). Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu
berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. (Ghozali,2011:97)
Tabel 4.44
Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .660a .436 .418 1.677
a. Predictors: (Constant), Eservice_Quality, Kreativitas_Iklan,
Celebrity_Endorser
b. Dependent Variable: Minat_Beli
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 22 (2016)
Dari data pada tabel 4.44 di atas, dapat diketahui koefisien determinasi
yang disesuaikan atau adjusted R square (R2) sebesar 0,418. Hasil ini berarti
variabel independen meliputi celebrity endorser, kreativitas iklan dan e-service
quality menjelaskan sebesar 41,8% variabel dependen yaitu minat beli,
120
sedangkan 58,2% sisanya dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak
disertakan dalam model ini.
121
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh
celebrity endorser, kreativitas iklan dan e-service quality terhadap minat beli
di situs belanja online elevenia.co.id. Maka dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil uji hipotesis secara parsial (uji t), variabel celebrity
endorser berpengaruh signifikan terhadap variabel minat beli. Hal ini
berarti Raisa sebagai celebrity endorser dari Elevenia mampu menarik
minat beli konsumen untuk berbelanja di situs web elevenia.co.id.
2. Berdasarkan hasil uji hipotesis secara parsial (uji t), variabel kreativitas
iklan berpengaruh signifikan terhadap variabel minat beli. Hal ini berarti
kreativitas iklan berbentuk video yang ditampilkan Elevenia baik di
media televisi atau internet mampu menarik minat beli konsumen untuk
berbelanja di situs web elevenia.co.id.
3. Berdasarkan hasil uji hipotesis secara parsial (uji t), variabel e-service
quality berpengaruh signifikan terhadap variabel minat beli. Hal ini
berarti kualitas pelayanan di situs web elevenia.co.id sesuai dengan
standar sebuah e-commerce, sehingga mampu menarik minat beli
konsumen untuk berbelanja di situs web elevenia.co.id.
4. Berdasarkan hasil uji hipotesis secara simultan (uji F), variabel celebrity
endorser, kreativitas iklan dan e-service quality berpengaruh signifikan
122
terhadap variabel minat beli. Hal ini berarti Raisa sebagai celebrity
endorser, kreativitas iklan yang ditampilkan di televisi atau internet, serta
e-service quality dari situs web elevenia.co.id secara bersama-sama
mampu menarik minat beli konsumen untuk berbelanja di Elevenia.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan diatas, maka ada beberapa
saran dari penulis bagi perusahaan dan akademisi. Diantaranya:
1. Bagi Perusahaan
a. Variabel Celebrity Endorser
Berdasarkan hasil penelitian yang menyatakan bahwa
variabel celebrity endorser mempunyai pengaruh signifikan
terhadap minat beli, maka keputusan Elevenia dengan merekrut
Raisa sebagai celebrity endorser terbilang tepat. Hal ini terkait
dengan mayoritas responden yang mengaku bahwa Raisa memiliki
kelebihan seperti daya tarik fisik, keahlian dalam dunia seni
khususnya dunia tarik suara, serta reputasinya sebagai endorser yang
sebelumnya juga sangat baik. Karena itu Elevenia perlu untuk
mempertahankan Raisa sebagai celebrity endorser mereka
mengingat banyaknya benefit yang didapatkan perusahaan.
b. Variabel Kreativitas Iklan
Berdasarkan hasil penelitian yang menyatakan bahwa
variabel kreativitas iklan mempunyai pengaruh signifikan terhadap
minat beli, namun dalam statistik deskriptif beberapa responden
kurang merasakan iklan yang mencerminkan empati terhadap
123
kebutuhan mereka. Maka dari itu, perlu bagi perusahaan untuk
mengembangkan konten iklan yang lebih menarik serta pesan yang
mendalam dibanding iklan sebelumnya.
c. Variabel E-Service Quality
Berdasarkan hasil penelitian yang menyatakan bahwa
variabel e-service quality mempunyai pengaruh signifikan terhadap
minat beli, situs web Elevenia yaitu elevenia.co.id mampu
memberikan kualitas pelayanan yang sesuai dengan apa yang
diharapkan responden. Hal ini terkait dengan variabel e-service
quality yang memiliki pengaruh paling positif dan signifikan
terhadap minat beli dibandingkan dengan variabel lain dalam
penelitian ini. Namun dalam statistik deskriptif, mayoritas
responden merasa bahwa privasi dan keamanan dalam bertransaksi
diragukan. Maka dari itu, perlu bagi perusahaan untuk memberikan
edukasi melalui berbagai media bahwa e-commerce dengan konsep
marketplace merupakan tempat paling aman untuk berbelanja secara
online.
2. Bagi Akademisi
a. Diharapkan penelitian berikutnya tidak terbatas pada variabel
celebrity endorser, kreativitas iklan, e-service quality, dan minat beli.
tetapi juga menambahkan variabel lain ataupun menggunakan
indikator lain sebagai bahan perbandingan untuk menambah referensi
ilmu pengetahuan, karena tidak selamanya teori yang ada sesuai
dengan apa yang diterapkan di lapangan.
124
b. Perlunya ditambah faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli. Hal
ini bertujuan untuk semakin menyempurnakan identifikasi dan
pemahaman terhadap faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
minat beli.
125
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Akdon dan Riduwan. 2007. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Alfabeta,
Bandung.
Anwar, Sanusi. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis. Cetakan Ketiga. Salemba
Empat, Jakarta.
Belch, George E., Belch, Michael A. 2009. Advertising and Promotion : An
Integrated Marketing Communication Perpective. 8th Edition. McGraw-
Hill, New York.
Bitner, M. J. dan Zeithaml, V. A. 2003. Service Marketing (3rd ed.). Tata McGraw
Hill, New Delhi.
Ferdinand, Augusty. 2002. Metode Penelitian Manajemen. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, Semarang.
Gendro,Wiyono. 2011. Merancang Penelitian Bisnis dengan Alat Analisis SPSS
17.0 & Smart PLS 2.0. Percetakan STIM YKPM, Yogyakarta.
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi
Keempat. Universitas Diponegoro, Semarang.
____________ 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19. Edisi Kelima. Universitas Diponegoro, Semarang.
Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometri Dasar. Terjemahan: Sumarno Zain.
Erlangga, Jakarta.
126
Kotler, Philip dan Armstrong, Garry. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1.
Erlangga, Jakarta.
_____________________________ 2016. Principles Of Marketing 16e. Pearson.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi
ke 13. Diterjemahkan oleh: Bob Sabran. Erlangga, Jakarta.
______________________________ 2012. Marketing Management 14e Global
Edition. Pearson Education Limited.
______________________________ 2013. Marketing Management: Fourteenth
Edition. Prentice-Hall Inc, New Jersey.
Lovelock, Christopher, Wirtz, Jochen, Mussry, Jacky. 2010. Pemasaran Jasa-
Perspektif Indonesia. Jilid 1. Edisi ketujuh. Erlangga, Jakarta.
Lupiyoadi, Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi Kedua. Salemba
Empat, Jakarta.
Machfoedz, Mahmud. 2010. Komunikasi Pemasaran Modern. Cetakan Pertama.
Cakra Ilmu, Yogyakarta.
Morissan, M. A. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Kencana
Prenada Media Group, Jakarta.
Mowen, C. John, dan Minor, Michael. 2002. Perilaku Konsumen. Jilid 1. Edisi
Kelima. Erlangga, Jakarta.
Mowen, J. C. dan Minor, M. 2006. Consumer Behavior. Fifth Edition. Prentice-
Hall, New Jersey.
127
Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
Ilmiah. Kencana, Jakarta.
Rangkuti, Freddy. 2015. Riset Pemasaran. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Schiffman dan Kanuk. 2010. Perilaku Konsumen. PT. INDEK, Jakarta.
Shimp, Terence A. 2010. Advertising, Promotion & Other Aspects of Integrated
Marketing Communication. 8th Edition. Cengage Learning, South-Western.
Simamora, Bilson. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Pustaka Utama,
Surabaya.
Sugiyono. 2004. Statistika untuk Penelitian. Cetakan Keenam. Alfabeta, Bandung.
________ 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D). Alfabeta, Bandung.
________ 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta,
Bandung.
Sunyoto, Danang. 2009. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Edisi Pertama. Media
Pressindo, Yogyakarta. Alfabeta, Bandung.
Sutojo, Siswanto dan Kleinsteuber Fritz. 2002. Strategi Manajemen Pemasaran.
Cetakan Pertama. Damar Mulia Pustaka, Jakarta.
Suyanto, M. 2003. Strategi Periklanan Pada E-Commerce Perusahaan Top Dunia.
Andi, Yogyakarta.
Wibisono, Dermawan. 2003. Riset Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
128
Sumber Jurnal & Tesis:
Aribowo, D. P. J. dan Nugroho, M. A. 2013. Pengaruh Trust dan Perceived of Risk
terhadap Niat untuk Bertransaksi Menggunakan E-Commerce. Jurnal
Nominal Volume II. Nomor I.
Dolatabadi, Hossein Rezaei dan Gharibpoor, Mashid. 2012. How Can E-Service
Influence on Customers’ Intentions toward Online Book Repurchasing
(SEM Method and TPB Model). Vol.2. No.6. ISSN:2222-6990.
International Journal of Academic Research in Business and Social
Sciences.
Febriyanti, Rizky Suci. 2016. Pengaruh Celebrity Endorser dan Brand Image
terhadap Keputusan Pembelian melalui Minat Beli. Jurnal Ilmu dan Riset
Manajemen. Volume 5. Nomor 5. ISSN: 2461-0593.
Febrian, D. 2012. “Pengaruh Kreativitas Iklan Terhadap Loyalitas Konsumen Obat
Batuk Woods’ Di Kecamatan Limbangan”. Dinamika Sains. Jurnal Unpand.
Maulana, Rendi dan Kurniawati, Kezia. 2014. Pengaruh Kualitas E-Service
terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Kasus pada website Koren Denim).
Jurnal Manajemen. Vol.13. No. 2.
Sukma, Abdurrahman Adi. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Keputusan Pembelian Social Networking Websites. Jurnal Ekonomi
Manajemen. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
Suwito, Arfian. 2007. Pengaruh Sikap terhadap Merek dan Sikap Terhadap Minat
Beli Konsumen PT. Unilever Surakarta. Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
129
Suliyanto. 2011. “Perbedaan Pandangan Skala Likert sebagai Skala Ordinal atau
Skala Interval”. Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman.
Purwokerto.
Sumber Internet:
https://www.nusaresearch.net/ Diakses pada 3 November 2015 pukul 14.47 WIB
https://www.kominfo.go.id/content/all/infografis/ Diakses pada 6 November 2015
pukul 09.11 WIB
http://techno.okezone.com/ Diakses pada 24 Februari 2016 pukul 15.27 WIB
http://tekno.liputan6.com/ Diakses pada 24 Februari 2016 pukul 15.31 WIB
http://www.inside.id/ Diakses pada 25 April 2016 pukul 16.08 WIB
https://www.youtube.com/user/eleveniaid/ Diakses pada 21 September 2016 pukul
21.24 WIB
http://blog.elevenia.co.id/ Diakses pada 6 Oktober 2016 pukul 13.00 WIB
https://www.apjii.or.id/survei2016/ Diakses pada 9 November 2016 pukul 12.32
WIB
https://www.alexa.com/siteinfo/ Diakses pada 23 November 2016 pukul 21.26
WIB
https://www.similarweb.com/ Diakses pada 23 November 2016 pukul 22.00 WIB
131
LAMPIRAN II
LEMBAR KUESIONER
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Ahmad Jody Ismantoro
NIM : 1112081000046
Jurusan : Manajemen Pemasaran
Adalah mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang melakukan penelitian berjudul “Pengaruh
Celebrity Endorser, Kreativitas Iklan dan E-Service Quality terhadap Minat
Beli di Situs Belanja Online elevenia.co.id”.
Atas hal tersebut, saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu, Saudara/i untuk
menjadi responden dengan mengisi kuesioner ini. Dimohon untuk menjawab
pertanyaan dengan lengkap (tidak ada yang dikosongkan), serta sesuai dengan
pendapat Anda. Kuesioner ini nantinya akan dipergunakan untuk keperluan ilmiah
dan saya berjanji untuk menjaga kerahasiaan data ini. Atas waktu yang Bapak/Ibu,
Saudara/i pergunakan untuk mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terimakasih.
Jakarta, 10 November 2016
Penulis
132
A. Screening
1. Apakah anda pernah melihat iklan Elevenia yang berbentuk video dengan
Raisa sebagai bintang iklannya, baik di televisi atau internet?
( ) YA, jika YA, silahkan melanjutkan ke pertanyaan berikutnya.
( ) TIDAK, jika TIDAK, cukup berhenti sampai disini. Terima kasih.
2. Apakah anda pernah mengunjungi website elevenia.co.id?
( ) YA, jika YA, silahkan melanjutkan ke pertanyaan berikutnya.
( ) TIDAK, jika TIDAK, cukup berhenti sampai disini. Terima kasih.
3. Dimana anda melihat iklan Elevenia yang berbentuk video dengan Raisa
sebagai bintang iklannya?
( ) Televisi
( ) Layanan Pemutar Video
( ) Media Sosial
( ) Aplikasi Android
( ) Situs Web Lainnya
4. Berapa kali anda mengunjungi website elevenia.co.id dalam 3 bulan
terakhir?
( ) 1
( ) 2
( ) > 2
133
B. Profil Responden
1. Usia : ( ) 10 - 24 tahun
( ) 25 - 34 tahun
( ) 35 - 44 tahun
( ) 45 - 54 tahun
2. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki
( ) Perempuan
3. Pendidikan : ( ) SMP Sederajat
( ) SMA Sederajat
( ) S1
( ) S2 / S3
4. Pekerjaan : ( ) Pelajar / Mahasiswa
( ) Pegawai Swasta
( ) PNS
( ) Wirausaha
( ) Ibu Rumah Tangga
134
C. Petunjuk Pengisian
Mohon memberi jawaban dengan tanda check list ( ) pada jawaban yang
menurut anda paling sesuai.
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
R = Ragu-ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Celebrity Endorser (X1)
No. Pertanyaan SS S R TS STS
Trustworthiness (dapat dipercaya)
1. Raisa dapat dipercaya reputasinya
sebagai artis pendukung dari
Elevenia.
Expertise (keahlian)
2. Raisa memiliki keahlian tertentu
(seperti seni atau pengetahuan) untuk
mendukung program pemasaran dari
Elevenia.
Physical Attractiveness (daya tarik fisik)
3. Raisa memiliki daya tarik lewat
penampilan fisiknya sebagai artis
pendukung dari Elevenia.
135
No. Pertanyaan SS S R TS STS
Respect (kualitas dihargai)
4. Raisa dikagumi konsumen Elevenia
karena kualitas pribadi dan prestasinya.
Similarity (kesamaan dengan audiens yang dituju)
5. Raisa mempunyai kecocokan dengan
konsumen berdasarkan karakteristik
tertentu (seperti gaya hidup, usia, atau
jenis kelamin).
Kreativitas Iklan (X2)
No. Pertanyaan SS S R TS STS
Connectedness (keterhubungan)
6. Iklan yang ditampilkan
mencerminkan empati terhadap
kebutuhan konsumen.
Appropriateness (kesesuaian)
7. Iklan yang ditampilkan memberikan
informasi sesuai dengan jasa dan
produk yang ditawarkan.
Novelty (sesuatu yang baru)
8. Iklan yang ditampilkan unik, fresh,
dan tidak terduga sebelumnya.
136
E-Service Quality (X3)
No. Pertanyaan SS S R TS STS
Keandalan / Pemenuhan
9. Jasa dan produk yang tersedia
dipresentasikan secara akurat di situs
web elevenia.co.id.
Desain Situs Web
10. Situs web elevenia.co.id memberikan
informasi yang detil seputar jasa dan
produk yang tersedia.
11. Desain di situs web elevenia.co.id
memudahkan dalam berbelanja,
sehingga tidak membuang waktu
konsumen.
12. Transaksi dapat dilakukan dengan
mudah dan cepat di situs web
elevenia.co.id.
13. Situs web elevenia.co.id memiliki
tampilan yang personal sesuai dengan
karakteristik konsumen.
14. Situs web elevenia.co.id mempunyai
seleksi yang baik terhadap konten
informasi.
137
No. Pertanyaan SS S R TS STS
Keamanan / Privasi
15. Anda merasa bahwa privasi pengguna
terlindung di situs web elevenia.co.id.
16. Anda merasa aman untuk bertransaksi di
situs web elevenia.co.id.
Layanan Pelanggan
17. Situs web elevenia.co.id menyediakan
layanan pelanggan yang lengkap dan siap
merespons kebutuhan konsumen.
18. Ketika Anda mempunyai masalah,
layanan pelanggan di situs web
elevenia.co.id memperlihatkan niat yang
tulus untuk menyelesaikannya.
19. Pertanyaan dijawab dengan cepat oleh
layanan pelanggan di situs web
elevenia.co.id.
138
Minat Beli (Y)
No. Pertanyaan SS S R TS STS
Minat Transaksional
20. Anda tertarik untuk berbelanja online
di situs web elevenia.co.id.
Minat Referensial
21. Anda ingin mereferensikan situs web
elevenia.co.id untuk berbelanja online
kepada orang lain.
Minat Preferensial
22. Anda memilih situs web elevenia.co.id
sebagai preferensi atau plihan utama
untuk berbelanja online.
Minat Eksploratif
23. Anda berusaha mencari informasi
mengenai situs web elevenia.co.id untuk
mendukung sifat-sifat positif dari situs
tersebut.
139
LAMPIRAN III
TABEL JAWABAN RESPONDEN
Celebrity Endorser (X1)
No. C1 C2 C3 C4 C5
1. 5 4 4 5 4
2. 4 5 5 4 3
3. 4 2 4 3 5
4. 4 3 4 4 4
5. 5 4 5 4 5
6. 4 3 5 3 3
7. 4 4 4 4 4
8. 4 2 4 4 4
9. 4 5 5 5 4
10. 5 5 5 4 4
11. 4 5 4 4 3
12. 4 4 5 5 4
13. 4 4 4 4 4
14. 5 5 5 5 5
15. 5 5 5 4 3
16. 5 5 5 5 4
17. 4 4 5 4 5
18. 4 4 4 4 2
19. 4 4 5 4 5
20. 5 5 5 5 5
21. 4 4 5 5 4
22. 4 4 5 3 4
140
23. 3 4 4 3 3
24. 4 4 4 4 4
25. 4 3 5 4 4
26. 5 4 5 4 5
27. 4 4 5 4 5
28. 3 4 4 3 2
29. 4 4 5 4 4
30. 5 5 5 4 5
31. 5 5 5 4 4
32. 4 5 5 4 4
33. 4 5 5 5 4
34. 5 5 5 4 4
35. 4 5 5 4 4
36. 4 4 5 4 4
37. 4 4 5 4 4
38. 4 5 5 4 4
39. 5 5 5 4 4
40. 4 4 5 4 3
41. 5 5 5 4 3
42. 4 4 4 4 4
43. 4 4 5 4 4
44. 4 4 5 5 5
45. 5 4 4 4 4
46. 5 4 4 4 4
47. 4 4 4 4 3
48. 5 4 5 5 5
49. 4 4 4 4 4
50. 4 4 4 4 4
141
51. 4 4 5 4 4
52. 4 4 4 4 4
53. 4 4 4 4 4
54. 5 4 4 3 4
55. 4 4 4 3 3
56. 4 3 4 4 4
57. 4 5 5 4 3
58. 4 5 4 4 4
59. 4 5 5 3 4
60. 4 4 5 4 3
61. 4 4 4 4 4
62. 4 4 4 4 3
63. 4 4 4 4 3
64. 5 5 5 5 4
65. 3 4 4 3 2
66. 4 5 5 4 3
67. 4 5 5 4 4
68. 4 4 5 4 2
69. 4 4 4 4 4
70. 4 5 5 4 5
71. 4 5 5 4 5
72. 4 4 5 4 4
73. 4 4 4 4 3
74. 4 5 4 4 3
75. 3 4 4 3 2
76. 5 5 5 5 5
77. 4 4 5 4 4
78. 5 5 5 3 3
142
79. 4 4 5 5 4
80. 4 5 5 4 3
81. 4 5 5 4 3
82. 4 5 5 4 4
83. 4 5 5 4 4
84. 5 5 5 4 3
85. 5 5 5 5 3
86. 4 4 4 4 4
87. 3 3 4 4 4
88. 5 5 5 4 3
89. 4 4 4 4 3
90. 5 4 5 5 4
91. 4 4 4 4 3
92. 3 4 4 3 3
93. 4 4 5 4 4
94. 3 4 4 4 4
95. 4 5 5 5 5
96. 5 5 5 5 5
97. 4 5 5 5 4
98. 4 4 4 4 4
99. 3 4 4 3 4
100. 3 4 4 4 4
143
Kreativitas Iklan (X2)
No. K1 K2 K3
1. 4 4 4
2. 3 4 5
3. 4 4 4
4. 4 4 4
5. 3 4 4
6. 3 4 2
7. 4 4 4
8. 3 4 2
9. 3 3 4
10. 4 4 5
11. 4 4 4
12. 3 3 4
13. 3 4 5
14. 4 4 5
15. 4 3 4
16. 4 4 5
17. 4 4 5
18. 3 3 4
19. 4 4 5
20. 4 4 5
21. 4 4 4
22. 4 4 4
23. 2 5 3
24. 4 4 4
25. 4 3 4
26. 4 4 3
144
27. 4 5 5
28. 4 4 5
29. 3 3 4
30. 3 3 4
31. 4 4 4
32. 2 3 4
33. 5 5 5
34. 4 4 5
35. 4 4 4
36. 2 3 4
37. 3 4 3
38. 4 4 3
39. 4 4 5
40. 2 3 4
41. 4 4 4
42. 3 4 4
43. 4 4 4
44. 4 4 5
45. 5 4 5
46. 4 4 5
47. 4 5 4
48. 5 5 4
49. 4 4 5
50. 4 4 4
51. 4 5 4
52. 4 4 3
53. 4 4 5
54. 4 4 5
145
55. 4 4 4
56. 4 4 4
57. 4 4 5
58. 3 4 4
59. 3 4 5
60. 4 4 4
61. 4 4 5
62. 4 4 5
63. 3 3 4
64. 4 4 4
65. 2 3 4
66. 3 4 4
67. 2 3 4
68. 3 4 5
69. 4 4 5
70. 4 4 5
71. 4 4 5
72. 4 3 4
73. 4 4 5
74. 4 4 5
75. 3 4 4
76. 4 5 5
77. 4 4 4
78. 5 4 5
79. 3 4 4
80. 3 4 5
81. 3 3 3
82. 4 4 5
146
83. 2 3 4
84. 4 4 5
85. 3 4 4
86. 4 3 4
87. 4 4 4
88. 3 3 4
89. 3 2 3
90. 4 4 5
91. 3 3 4
92. 3 4 5
93. 4 4 5
94. 4 3 5
95. 4 4 5
96. 5 5 5
97. 4 4 4
98. 4 4 5
99. 2 3 2
100. 4 3 3
147
E-Service Quality (X3)
No. E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 E11
1. 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4
2. 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4
3. 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4
4. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5. 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4
6. 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4
7. 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
8. 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3
9. 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5
10. 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5
11. 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4
12. 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4
13. 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 5
14. 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5
15. 3 4 4 4 4 5 4 4 5 3 5
16. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
17. 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4
18. 3 3 4 3 4 3 3 4 5 3 4
19. 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 5
20. 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5
21. 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4
22. 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5
23. 3 2 2 3 4 2 3 2 2 2 4
24. 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
25. 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 4
26. 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4
148
27. 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4
28. 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4
29. 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 5
30. 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
31. 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
32. 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5
33. 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5
34. 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5
35. 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 2
36. 4 4 5 4 5 3 4 4 5 4 4
37. 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3
38. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
39. 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4
40. 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5
41. 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4
42. 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4
43. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
44. 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5
45. 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5
46. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
47. 4 4 5 4 5 3 4 4 5 4 4
48. 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5
49. 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4
50. 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
51. 4 4 5 4 5 3 4 4 5 4 4
52. 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4
53. 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5
54. 4 4 5 5 5 3 5 5 4 3 4
149
55. 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4
56. 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
57. 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4
58. 4 5 3 4 4 4 4 5 4 3 4
59. 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5
60. 3 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4
61. 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5
62. 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 5
63. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
64. 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5
65. 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4
66. 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4
67. 4 5 4 4 4 4 3 4 3 5 4
68. 3 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4
69. 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4
70. 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4
71. 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4
72. 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4
73. 4 4 5 3 4 4 3 3 4 4 4
74. 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5
75. 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4
76. 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4
77. 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4
78. 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4
79. 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4
80. 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5
81. 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
82. 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5
150
83. 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4
84. 4 4 3 3 4 4 3 4 5 4 5
85. 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4
86. 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5
87. 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3
88. 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4
89. 5 5 5 4 5 3 4 4 5 4 4
90. 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5
91. 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4
92. 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 5
93. 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 5
94. 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 5
95. 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5
96. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
97. 3 3 4 3 3 4 3 3 4 5 4
98. 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5
99. 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 2
100. 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3
151
Minat Beli (Y)
No. M1 M2 M3 M4
1. 4 4 4 3
2. 4 4 4 3
3. 4 4 3 5
4. 4 4 4 4
5. 4 4 4 4
6. 3 2 2 4
7. 3 3 3 4
8. 2 3 2 4
9. 5 4 4 4
10. 5 4 4 4
11. 4 4 3 5
12. 4 3 3 3
13. 5 4 4 4
14. 5 4 5 4
15. 5 5 4 5
16. 4 3 4 4
17. 4 4 4 4
18. 3 2 2 4
19. 4 3 3 4
20. 5 4 4 4
21. 4 4 3 4
22. 4 4 3 5
23. 1 2 2 5
24. 4 4 4 4
25. 2 2 2 2
26. 4 4 4 5
152
27. 4 5 5 4
28. 4 3 3 5
29. 4 3 2 4
30. 4 3 4 4
31. 4 4 4 4
32. 4 3 3 4
33. 4 4 4 4
34. 4 4 4 5
35. 5 5 5 5
36. 4 3 3 4
37. 3 3 3 4
38. 4 4 4 4
39. 4 4 4 5
40. 4 3 3 4
41. 4 4 3 4
42. 4 4 4 4
43. 4 4 4 4
44. 4 4 3 5
45. 4 4 4 4
46. 5 4 4 4
47. 4 3 2 4
48. 5 4 4 5
49. 4 4 3 4
50. 4 4 4 4
51. 4 3 2 4
52. 3 3 2 5
53. 4 4 3 4
54. 4 3 2 4
153
55. 4 4 3 3
56. 3 4 3 4
57. 4 4 4 4
58. 5 4 5 5
59. 4 3 4 5
60. 4 3 3 4
61. 5 4 4 4
62. 5 4 3 4
63. 4 4 3 4
64. 4 4 4 4
65. 4 3 3 4
66. 4 3 3 4
67. 4 4 3 3
68. 4 2 3 4
69. 4 4 3 5
70. 5 4 4 4
71. 5 4 4 4
72. 5 4 4 4
73. 5 4 4 3
74. 5 5 5 4
75. 4 3 4 4
76. 5 4 4 4
77. 3 3 3 4
78. 4 4 3 5
79. 5 5 4 3
80. 4 4 4 5
81. 5 4 5 4
82. 5 5 5 5
154
83. 4 3 3 4
84. 4 3 4 5
85. 5 5 5 5
86. 4 4 4 5
87. 4 4 3 4
88. 5 4 4 5
89. 4 3 3 4
90. 5 4 4 5
91. 3 2 3 4
92. 4 2 4 5
93. 4 3 2 5
94. 5 4 4 5
95. 4 2 4 5
96. 5 5 5 5
97. 4 4 4 4
98. 4 4 4 5
99. 3 3 2 4
100. 4 3 2 4
155
LAMPIRAN IV
HASIL OLAH DATA DENGAN SPSS 22
A. Hasil Uji Validitas
1. Celebrity Endorser (X1)
Correlations
C1 C2 C3 C4 C5 Total
C1 Pearson Correlation 1 .572** .631** .447* .033 .730**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .013 .865 .000
N 30 30 30 30 30 30
C2 Pearson Correlation .572** 1 .632** .225 .099 .681**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .231 .604 .000
N 30 30 30 30 30 30
C3 Pearson Correlation .631** .632** 1 .427* .312 .816**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .019 .093 .000
N 30 30 30 30 30 30
C4 Pearson Correlation .447* .225 .427* 1 .463* .728**
Sig. (2-tailed) .013 .231 .019 .010 .000
N 30 30 30 30 30 30
C5 Pearson Correlation .033 .099 .312 .463* 1 .595**
Sig. (2-tailed) .865 .604 .093 .010 .001
N 30 30 30 30 30 30
Total Pearson Correlation .730** .681** .816** .728** .595** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
156
2. Kreativitas Iklan (X2)
Correlations
K1 K2 K3 Total
K1 Pearson Correlation 1 .464** .460* .771**
Sig. (2-tailed) .010 .011 .000
N 30 30 30 30
K2 Pearson Correlation .464** 1 .672** .855**
Sig. (2-tailed) .010 .000 .000
N 30 30 30 30
K3 Pearson Correlation .460* .672** 1 .862**
Sig. (2-tailed) .011 .000 .000
N 30 30 30 30
Total Pearson Correlation .771** .855** .862** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
159
4. Minat Beli (Y)
Correlations
M1 M2 M3 M4 Total
M1 Pearson Correlation 1 .434* .561** .247 .736**
Sig. (2-tailed) .017 .001 .189 .000
N 30 30 30 30 30
M2 Pearson Correlation .434* 1 .645** .141 .759**
Sig. (2-tailed) .017 .000 .458 .000
N 30 30 30 30 30
M3 Pearson Correlation .561** .645** 1 .312 .899**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .094 .000
N 30 30 30 30 30
M4 Pearson Correlation .247 .141 .312 1 .538**
Sig. (2-tailed) .189 .458 .094 .002
N 30 30 30 30 30
Total Pearson Correlation .736** .759** .899** .538** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .002
N 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
B. Hasil Uji Reliabilitas
1. Celebrity Endorser (X1)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.727 5
160
2. Kreativitas Iklan (X2)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.773 3
3. E-Service Quality (X3)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.740 11
4. Minat Beli (Y)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
161
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.719 4
C. Hasil Analisis Deskriptif
1. Celebrity Endorser (X1)
C1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu-ragu 9 9.0 9.0 9.0
Setuju 66 66.0 66.0 75.0
Sangat Setuju 25 25.0 25.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
C2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu-ragu 5 5.0 5.0 7.0
Setuju 55 55.0 55.0 62.0
Sangat Setuju 38 38.0 38.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
C3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Setuju 40 40.0 40.0 40.0
Sangat Setuju 60 60.0 60.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
162
C4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu-ragu 13 13.0 13.0 13.0
Setuju 69 69.0 69.0 82.0
Sangat Setuju 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
C5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 5 5.0 5.0 5.0
Ragu-ragu 25 25.0 25.0 30.0
Setuju 54 54.0 54.0 84.0
Sangat Setuju 16 16.0 16.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
2. Kreativitas Iklan (X2)
K1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 8 8.0 8.0 8.0
Ragu-ragu 26 26.0 26.0 34.0
Setuju 61 61.0 61.0 95.0
Sangat Setuju 5 5.0 5.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
K2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 22 22.0 22.0 23.0
Setuju 69 69.0 69.0 92.0
Sangat Setuju 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
163
K3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Ragu-ragu 8 8.0 8.0 11.0
Setuju 48 48.0 48.0 59.0
Sangat Setuju 41 41.0 41.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
3. E-Service Quality (X3)
E1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 27 27.0 27.0 28.0
Setuju 65 65.0 65.0 93.0
Sangat Setuju 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
E2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 17 17.0 17.0 18.0
Setuju 63 63.0 63.0 81.0
Sangat Setuju 19 19.0 19.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
164
E3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 8 8.0 8.0 9.0
Setuju 63 63.0 63.0 72.0
Sangat Setuju 28 28.0 28.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
E4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu-ragu 23 23.0 23.0 23.0
Setuju 64 64.0 64.0 87.0
Sangat Setuju 13 13.0 13.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
E5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu-ragu 9 9.0 9.0 9.0
Setuju 72 72.0 72.0 81.0
Sangat Setuju 19 19.0 19.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
E6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 5 5.0 5.0 5.0
Ragu-ragu 16 16.0 16.0 21.0
Setuju 71 71.0 71.0 92.0
Sangat Setuju 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
165
E7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu-ragu 33 33.0 33.0 35.0
Setuju 59 59.0 59.0 94.0
Sangat Setuju 6 6.0 6.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
E8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 17 17.0 17.0 18.0
Setuju 68 68.0 68.0 86.0
Sangat Setuju 14 14.0 14.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
E9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 8 8.0 8.0 9.0
Setuju 58 58.0 58.0 67.0
Sangat Setuju 33 33.0 33.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
E10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Ragu-ragu 14 14.0 14.0 17.0
Setuju 70 70.0 70.0 87.0
Sangat Setuju 13 13.0 13.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
166
E11
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu-ragu 4 4.0 4.0 6.0
Setuju 60 60.0 60.0 66.0
Sangat Setuju 34 34.0 34.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
4. Minat Beli (Y)
M1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 2 2.0 2.0 3.0
Ragu-ragu 9 9.0 9.0 12.0
Setuju 62 62.0 62.0 74.0
Sangat Setuju 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
M2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 8 8.0 8.0 8.0
Ragu-ragu 28 28.0 28.0 36.0
Setuju 56 56.0 56.0 92.0
Sangat Setuju 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
167
M3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 13 13.0 13.0 13.0
Ragu-ragu 32 32.0 32.0 45.0
Setuju 46 46.0 46.0 91.0
Sangat Setuju 9 9.0 9.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
M4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 7 7.0 7.0 8.0
Setuju 62 62.0 62.0 70.0
Sangat Setuju 30 30.0 30.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
168
D. Hasil Uji Normalitas
1. Secara Grafik
2. Secara Statistik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.65157401
Most Extreme Differences Absolute .074
Positive .074
Negative -.041
Test Statistic .074
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
169
E. Hasil Uji Multikolinearitas
F. Hasil Uji Heteroskedastisitas
1. Secara Grafik
170
2. Secara Statistik
G. Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -2.276 2.092 -1.088 .279
Celebrity_Endorser .205 .098 .190 2.087 .040
Kreativitas_Iklan .275 .121 .195 2.279 .025
Eservice_Quality .233 .052 .425 4.477 .000
a. Dependent Variable: Minat_Beli
H. Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 208.798 3 69.599 24.743 .000b
Residual 270.042 96 2.813
Total 478.840 99
a. Dependent Variable: Minat_Beli
b. Predictors: (Constant), Eservice_Quality, Kreativitas_Iklan, Celebrity_Endorser
171
I. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -2.276 2.092 -1.088 .279
Celebrity_Endorser .205 .098 .190 2.087 .040
Kreativitas_Iklan .275 .121 .195 2.279 .025
Eservice_Quality .233 .052 .425 4.477 .000
a. Dependent Variable: Minat_Beli
J. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .660a .436 .418 1.677
a. Predictors: (Constant), Eservice_Quality, Kreativitas_Iklan,
Celebrity_Endorser
b. Dependent Variable: Minat_Beli