e paper koran madura 26 februari 2015

32
[email protected] 0328-6770024 26 FEBRUARI 2015 | No. 0554 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 KAMIS Indonesia Surga Barang-barang Palsu Ekonomi hal 5 BERITA TERKAIT Hal 2 Tolak Anggaran Siluman, Ahok Di Ujung Tanduk Hak Angket pada Ahok Menguat Pimpinan Fraksi dan Pimpinan DPRD DKI Jakarta menggelar pertemuan tertutup sepuluh hari lalu, Senin 16/02). Mereka membahas usulan untuk menggunakan hak angket terhadap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama. Rencananya, paripurna untuk membahas usulan pengajuan hak angket tersebut akan dilakukan hari ini pukul 14.00 WIB.

Upload: koran-madura

Post on 08-Apr-2016

361 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

e Paper Koran Madura

TRANSCRIPT

Page 1: e Paper Koran Madura 26 Februari 2015

KORAN MADURAKAMIS 26 FEBRUARI 2015 | No. 0554 | TAHUN IV 1

[email protected]

0328-677002426 FEBRUARI 2015 | No. 0554 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000KAMIS

Indonesia Surga

Barang-barang PalsuEkonomi

hal 5

BERITA TERKAIT

Hal 2

Tolak Anggaran Siluman, Ahok Di Ujung Tanduk

Hak Angket pada Ahok Menguat

Pimpinan Fraksi dan Pimpinan DPRD DKI Jakarta menggelar pertemuan tertutup sepuluh hari lalu,

Senin 16/02). Mereka membahas usulan untuk menggunakan hak angket terhadap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama. Rencananya, paripurna untuk membahas usulan pengajuan hak angket tersebut akan dilakukan hari ini pukul 14.00 WIB.

Page 2: e Paper Koran Madura 26 Februari 2015

KORAN MADURAKAMIS 26 FEBRUARI 2015 | No. 0554 | TAHUN IV2 Berita Utama

JAKARTA- Komisi Pemberan-tasan Korupsi (KPK) hingga kini belum juga melanjutkan penyidikan kasus dugaan pene-rimaan gratifikasi terkait tran-saksi rekening tak wajar yang melibatkan mantan Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol) Komisaris Jen-deral Polisi Budi Gunawan.

Namun demikian, para pimpinan lem-baga antirasuah itu terus mencari jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahan yang sudah bergeser seolah-olah menjadi persoalan kelembagaan.

Plt Ketua KPK Taufiequrachman Ruki telah memanggil satgas penyidik yang me-nangani perkara jenderal bintang tiga itu. “Kami sudah minta penjelasan anatomi kasus BG kepada penyidiknya,” kata Ruki dalam konfrensi pers di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said Jakarta, Rabu (25/2).

Komjen Pol Budi Gunawan secara resmi telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK sejak 13 Januari lalu. Padahal saat

itu, nama mantan ajudan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri tersebut telah direkomendasikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke DPR sebagai calon tunggal kapolri.

Ia ditetapkan tersangka atas dugaan korupsi transaksi mencurigakan dalam ka-pasitasnya sebagai Kepala Biro Pembinaan Karir Deputi SDM Mabes Polri periode 2003-2006 dan termasuk jabatan lainnya di Kepolisian RI. Atas penetapan status ter-sangka itu, Komjen Budi Gunawan kemudi-an mengajukan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Dan hakim tunggal Sarpin Rizaldi yang menyidangkan pra-peradilan itu kemudian mengabulkan gu-gatannya serta menyatakan KPK tidak sah mengusut perkara tersebut.

Menurut Pelaksana tugas (Plt) pimpi-nan KPK Johan Budi SP, KPK tengah menggelar rapat guna membahas kelanju-tan perkara tersebut. “Ini pimpinan mau rapat dulu. Dan akan dibahas bagaimana kelanjutannya,” ujarnya.

Jadi terang Johan, pimpinan KPK hing-ga saat ini belum mengambil sikap terkait proses hukum yang akan ditentukan KPK. Apalagi, lembaga anti-rasuah itu belum

menerima salinan resmi penolakan kasasi yang diajukan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terkait putusan praperadilan Budi Gunawan. “Sabar dulu, nanti kalau sudah ada keputusannya akan disampaikan,” ucapnya.

Yang jelas ujar Johan, KPK terus meng-godok persoalan itu antara lain men-cari tahu apakah perkara Budi Gunawan berkaitan dengan Abraham Samad dan Bambang Widjojanto. “Termasuk juga serangkaian panggilan yang dilakukan Pol-ri terhadap penyidik (KPK) maupun struk-tural,” terangnya.

“Itu yang sedang kami bahas baik di in-ternal, juga dengan pihak eksternal. Keja-gung dan Polri. Tentu tidak bisa diputuskan saat ini karena sedang dilakukan proses pembahasan,” ujar Johan lagi.

Terlepas dari itu, Johan menegaskan bahwa pihaknya tetap menghormati Ma-bes Polri dalam pengusutan perkara dua pimpinan KPK nonaktif. “Kami juga harus dihormati dalam konteks mengusut kasus korupsi. Membangun kembali komunikasi, apakah itu lembaga apa itu personal. Saya belum bisa sampaikan karena masih diba-has,” tutupnya. =GAM/ABD

Stop Sengketa AntarPenegak Hukum!KPK Telisik ‘Benang Merah’ Perkara BG dengan BW dan AS

ant/yudhi mahatmaMENANTI KEPUTUSAN MP GOLKAR. Politisi Golkar pendukung Munas Ancol Priyo Budi Santoso (kiri) bersalaman dengan politisi Golkar pendukung Munas Bali Nurdin Halid (kanan), Fadel Muhammad (kedua kanan) serta Idrus Marham (kedua kiri) usai sidang Mahkamah Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (25/2). Sidang MP Golkar terkait dualisme kepengurusan Partai Golkar tersebut digelar dengan agenda pemeriksaan saksi serta mendengarkan jawaban pihak termohon yaitu pengurus DPP Partai Golkar versi Munas Bali yang diketuai oleh Aburizal Bakrie, putusan akan dibacakan pada Rabu (4/3).

PEMERINTAHAN

Ahok Terancam AngketJAKARTA- Pimpinan Fraksi dan Pimpinan DPRD DKI Jakarta menggelar pertemuan tertutup sepuluh hari lalu, Senin 16/02). Mereka membahas usulan untuk menggunakan hak angket ter-hadap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama.

Para peserta rapat mengaku sepen-dapat bahwa Gubernur yang biasa disa-pa Ahok itu telah melanggar prosedur pengajuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2015.

Rencananya, paripurna untuk membahas usulan pengajuan hak angket tersebut akan dilakukan hari ini pukul 14.00 WIB. “DPRD DKI akan membentuk tim pimpinan untuk melaksanakan hak angket. Kesepaka-tan ini sudah disetujui seluruh fraksi,” kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan DKI Jhonny Simanjuntak.

Menurutnya, saat ini sembilan fraksi telah menyetujui penggunakan hak angket itu dan tinggal diumumkan melalui sidang paripurna tersebut. Namun Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD DKI Hasbiallah Ilyas membantah telah menandatan-gani draf menyatakan hak angket ke Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purna-ma. Sekalipun ada anggota fraksi yang menandatangani draf tersebut, itu dianggapnya bukan atas nama fraksi, namun atas nama pribadinya sebagai anggota dewan.

Hak angket ini mulai menyeruak karena pihak DPRD menilai Pemprov DKI mengirimkan draf RAPBD pada Kemendagri bukan hasil paripurna atau 1+. “Jadi yang dikirim itu yang draf 1 bukan 1+. Mereka beralasan karena ada pengerokan 10 persen oleh dewan padahal tidak,” ucapnya.

Dana silumanVersi Gubernur Ahok, kisruh soal

pengajuan hak angket oleh DPRD DKI ini pada dasarnya bukanlah semata soal prosedur. Menurutnya itu terjadi karena dia menemukan “anggaran siluman” yang tiba-tiba muncul dalam draf APBD 2015 setelah pembahasan di DPRD.

Besar anggaran yang ia sebut “siluman” itu tak tanggung-tanggung, besarnya mencapai 21.1 Triliun Ru-piah. Menurutnya anggaran tersebut tersebar di beberap SKPD. Diantaranya Dinas Pendidikan, Dinas Perhubungan serta Dinas Pariwisata dan Kebu-dayaan. “Saya jamin tidak akan ada masalah dengan DPRD kalau saya menerima Rp 12,1 triliun dimasukin ke dalam anggaran. Tidak ada masalah,” ujarnya. =ANT/RICKY/BETH

Page 3: e Paper Koran Madura 26 Februari 2015

KORAN MADURAKAMIS 26 FEBRUARI 2015 | No. 0554 | TAHUN IV 3NASIONALPROBOLINGGO KAMIS 26 FEBRUARI 2015

No. 0554 | TAHUN IV 3NasionalKORAN MADURA

“Tidak bisa gelar perkara itu dibuka, tidak pernah ekspose gelar perkara. Yang penting dua alat bukti yang sah. Komjen Budi Gunawan (yang pernah dijadikan ter-sangka KPK, Red), ya tidak pernah dibuka. Jadi, jangan terpancing opini negatif,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Ronny F Sompie di Mabes Polri Rabu (25/2).

Menurutnya, perkara pidana, di dalam keterbukaan informasi publik, adalah hal yang masih dikecualikan. Ini merupa-

kan bagian yang kelak akan disidangkan. “Saat disidang baru terbuka. Penyidikan ini transparan dan disampaikan garis besar-nya,” sambung Ronny.

Jenderal bintang dua ini menambahkan BW memang berhak memperoleh salinan berita acara pemeriksaan (BAP). Tapi bila itu digunakan untuk mengganggu penyi-dikan dan membangun opini dalam proses penyidikan, polisi akan bersikap, yakni tidak lagi memberikan salinan BAP.

“Kalau semua sudah final (P-21), sali-nan BAP akan diberikan ke tersangka,” im-buhnya.

Sebelumnya, BW mengajukan per-mintaan gelar perkara khusus setelah Komnas HAM dan Ombudsman menyata-kan adanya pelanggaran dan kejanggalan dalam proses penangkapan dan penyi-dikannya. Karena itu, BW yang pernah menjadi pengacara Jonny Abbas , terdakwa dalam perkara pennipuan dan pengge-lapan 30 kontainer BlackBerry memutus-kan untuk menolak diperiksa penyidik dan memilih melayangkan surat ke Bareskrim pada Selasa (24/2).

Surat itu ditujukan ke Direktur Tindak

Pidana Ekonomi Khusus Brigjen Pol Kamil Razak dan Wakapolri Komjen Badrorin Haiti. Isi surat itu salah satunya adalah permintaan untuk dilakukan gelar perkara khusus atas kasusnya dan menyoal keab-sahan surat panggilan yang tak memenuhi syarat.

Ketua Tim Kuasa Hukum BW, Asfinawa-ti, melihat ketidakjelasan dalam perkara yang menjerat kliennya. Untuk itu, dia te-lah meminta Kepolisian untuk melakukan gelar perkara khusus terkait perkara BW. “Kami minta gelar perkara khusus untuk melihat apakah penyidikan sesuai hukum atau rekayasa,” kata Asfinawati.

Namun sikap tidak koperatif Bambang itu bisa menjadi bahan pertimbangan Polri untuk melakukan penahanan. “Nanti dipertimbangkan menahan atau tidak,” ujarnya.

Akan tetapi kata Ronny, penyidik tak memprioritaskan penahanan dalam kasus ini. Pasalnya, ada hal lebih penting dari-pada menjebloskan BW ke tahanan.

“Yang penting berkas perkara, bukan penahanan. Kalau berkas selesai, maka penahanan tidak mutlak. Yang penting

yang bersangkutan datang ke pengadilan,” jelas Ronny.

Sebelumnya, Kasubdit VI Dir Tipidek-sus, Kombes Daniel Bolly Tifaona menga-takan, salinan BAP itu akan diserahkan jika berkas penyidikan BW sudah bisa disebut P21 atau dinyatakan lengkap.

Senada dengan Daniel, Ronny pun menghendaki penyerahan salinan BAP BW dilakukan saat berkas penyelidikan ram-pung. “Kalau semua sudah lengkap akan diberikan ke tersangka,” ujar Ronny.

Kabareskrim Polri, Komjen Budi Wase-so, memastikan surat yang diajukan Bam-bang Widjojanto yang berisi klarifikasi atas kasus yang menjeratnya akan segera diba-las.

“Sedang dijawab. Kan ke Wakapolri sama Dirtipid, bukan ke saya,” kata Waseso di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (25/2).

Menurutnya, sikap tersangka kasus dugaan kesaksian palsu itu yang menolak diperiksa penyidik pada Selasa (24/2) ke-marin bukan suatu perlawanan. “Ya kita jawab dululah secara tertulis, apa yang jadi pertanyaan beliau,” sambungnya.

=GAM/ABD

Polri Pertimbangkan Tahan BW

JAKARTA- Mabes Polri me-mastikan tidak akan me-menuhi permintaan Wakil Ketua Komisi Pemberan-tasan Korupsi (KPK) (non aktif) Bambang Widjojanto (BW) yang telah berstatus tersangka untuk melakukan gelar perkara khusus dalam kasus yang membelitnya.

ant/akbar nugroho gumay KPK-POLRI-KEJAGUNG. Plt Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiequrachman Ruki (kedua kiri) didampingi Wakil Ketua Zukarnaen (kedua kanan), Adnan Pandu (kiri) dan Plt Wakil Ketua Johan Budi memberikan keterangan di gedung KPK, Jakarta, Rabu (25/2). Ruki mengatakan pihaknya bersama dengan Polri dan Kejaksaan Agung akan fokus untuk menyelesaikan tiga masalah utama yaitu langkah hukum pasca praperadilan Komjen Budi Gunawan, penyelesaian kriminalisasi penyidik KPK terkait kepemilikan senjata api dan penyelesaian kasus hukum dua pimpinan KPK non aktif, Abraham Samad dan Bambang Widjojanto.

Budi Waseso Pastikan Polri Jawab Surat Bambang Windjojanto

Page 4: e Paper Koran Madura 26 Februari 2015

KORAN MADURAKAMIS 26 FEBRUARI 2015 | No. 0554 | TAHUN IV4 Nasional

JAKARTA-Politikus PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu meminta Pres-iden Joko Widodo ber-sikap tegas kepada para menteri-menterinya. Ter-lebih pada menteri-men-teri yang tak menjalan-kan program Nawacita dan itu perlu dievaluasi.

“Menteri yang tidak paham agenda Nawacita harus segera diamputasi. Jangan sampai men-jadi benalu yang menggerogoti pemerintahan ini,” kata Ma-sinton dalam diskusi Mengawal Nawacita: Evaluasi Kabinet Kerja Jokowi-JK di Newseum Cafe, Ja-karta, Pusat, Rabu (25/2).

Berrdasarkan catatan Masin-ton, tidak semua mentri Jokowi tak paham program Nawacita. Hanya beberapa menteri-menteri saja yang belum mengerti tu-juan program Nawacita. “Dalam 100 hari ini nggak ada kegiatan gelora Nawacita itu sendiri. Se-cara umum pemerintahan ini

belum menampakkan Nawacita itu sendiri. Hanya ada beberapa menteri, seperti Menteri Susi dan Mentri Puan, selebihnya belum ada,” katanya.

Masinton menuturkan, Nawacita jangan menjadi jargon belaka tanpa adanya aksi nyata. Menurutnya, Nawacita merupa-kan turunan dari Trisakti yang bertujuan menjadikan Indone-sia bangsa yang berdaulat secara politik, mandiri di dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. “Nawacita memiliki cara pandang yang sama memahami Trisakti. Para menteri harus mengaplikasikan Nawaci-ta,” tuturnya.

“Nawacita harus ditopang oleh orang-orang yang punya se-mangat yang sama. Bukan seka-dar orang yang ingin menjabat tapi nggak mengerti Nawacita,” ujarnya.

Menurut dia, evaluasi kinerja pemerintahan Jokowi-JK diukur dari pemahaman para menteri menjalankan progran Nawacita. “Omong kosong orang bisa me-nilai menteri kalau belum paham

konsep Nawacita itu sendiri,” kata Masinton.

Masih kata Masinton, tentu hak prerogatif presiden Joko Widodo untuk mengganti menterinya yang dinilainya tidak mengaplikasikan Nawacita. Menurutnya, presiden juga harus mendengarkan kritikan dan masukan para relawan atau masyarakat yang melihat langsung kinerja para menteri Kabinet Kerja. “Kita harus tetap hormati hak pre-rogatif presiden. Nawacita harus dibumikan dengan semangat yang sama,” ujarnya.

Sementara di kesempatan yang sama, Pengamat Politik Boni Hargens mengatakan bahwa 100 hari pemerintahan Jokowi-JK masih belum bekerja maksimal. Oleh sebab itu, pihaknya sedang mengevaluasi kinerja menteri-menteri Jokowi-Jk. “Di cawu pertama ini bagi jokowi adalah sebuah ujian. Cawu pertama me-mang harus ada jatuh bangun, kerikil, dan turbolensi. Sejauh ini pun masih berjalan dengan baik, karena ini adalah upaya mengenal sistem atau politik,” katanya.

=GAM/ABD

Amputasi Menteri Tak Paham NawacitaMasinton: Jangan Sampai menjadi Benalu

“4-5 bulan lalu kita semua sudah memberi perhatian terhadap perkara-perkara yang sudah lebih enam bulan agar dipercepat,” kata Wakil Ketua KPK Zulkarnain dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (25/2).

Kasus-kasus yang akan dipercepat salah satunya, kata dia, soal surat keberatan pajak PPH Bank Central Asia (BCA) tahun 1999 dengan tersangka Mantan Ketua BPK, Hadi Purno-mo. Selain itu, juga penyelidi-kan dugaan korupsi pemberian Surat Keterangan Lunas (SKL) Bantuan Likuiditas Bank Indo-nesia (BLBI). “Itu penyelidikan (SKL BLBI), lebih mempercepat penyidikan,” jelasnya.

Guna mempercepat itu, Plt pimpinan KPK Taufiequrach-man Ruki mengatakan, sudah meminta penyidik dan pe-nyelidik satgas yang kasusnya tertunda untuk segera menje-laskan duduk perkaranya. “Hari ini kami juga meminta lagi penyidik, penyelidik satgasnya untuk menjelaskan mengenai kasus-kasus yang tertunda, karena kami mengantisipasi kemungkinan adanya prapera-dilan dan kedua memperce-pat penanganan kasus ini,” terangnya.

Sementara itu, pakar hukum tata negara Margarito Kamis mempertanyakan komit-men KPK dalam mengusut kasus megaskandal SKL BLBI.

Menurut Margarito, untuk menguliti kasus ini tidak terlalu sulit. Tidak perlu seorang profe-sor di bidang ekonomi untuk mengungkapkannya.

Kasus SKL BLBI ini, kata Margarito, terlampau sederhana dan tinggal lihat faktanya saja. Di kasus ini sudah jelas ada pihak yang belum bayar, tapi tiba-tiba ada keterangan sudah lunas lewat SKL BLBI. “Nggak perlu jadi profesor ekonomi untuk ungkap ini. Apa KPK se-ngaja buat rumit biar ceritanya bisa jadi panjang?” ujar Mar-garito saat diskusi ‘Penuntasan Kejahatan Ekonomi Skandal BLBI; Stop Politisasi, Jalankan Penegakkan Hukum’ di Cikini, Jakarta, Rabu (25/2).

Jelas Margarito keterangan yang diberikan mantan menteri dan pakar ekonomi seperti Kwik Kian Gie dan Rizal Ramli saat dimintai keterangannya sudah jelas dan tak perlu diragukan lagi. “Coba ditanya bank A da-pat berapa? Udah bayar berapa? Hasilnya pasti janggal. Kalau sungguh-sungguh tidak sampai berbulan-bulan sudah dapat itu tersangkanya,” beber dia.=GAM

KORUPSI PERBANKAN

KPK Percepat Penyele-saian Kasus BLBIJAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan akan memberi perhatian pada kasus-kasus korupsi yang sudah lama tidak mengalami kemajuan. Dengan lengkapnya pimpinan KPK saat ini, kasus yang sudah lama tak berjalan akan segera dipercepat penyelesaiannya.

ant/oky lukmansyah NELAYAN PANTURA DEMO KE JAKARTA. Sejumlah nelayan berorasi usai memasang spanduk di salahsatu bus saat persiapan demo di Pelabuhan Jongor, Tegal, Jateng, Rabu (25/2). Sebanyak 2500 nelayan pantura menggunakan 50 bus menuju ke Jakarta untuk melakukan aksi demo di Istana Negara dan Kantor Kementerian Kelautan Perikanan untuk menuntut Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mencabut Permen Kelautan dan Perikanan No. 2 Th 2015 yang melarang penggunaan alat tangkap cantrang, pukat dan helat.

ant/fanny octavianus LAPOR KE PROPAM. Staf Advokasi Hak Sipil dan Politik KontraS, Arif Nur Fikri menunjukkan berkas yang akan diserahkan pada Sentra Pelayanan Propam Mabes Polri di Jakarta, Rabu (25/2). KontraS dan ICW meminta Kadiv Propam Mabes Polri untuk segera menindaklajuti dugaan pelang-garan maladministrasi dalam penangkapan Bambang Widjojanto dengan melampirkan rekomendasi Ombudsman RI.

Page 5: e Paper Koran Madura 26 Februari 2015

KORAN MADURAKAMIS 26 FEBRUARI 2015 | No. 0554 | TAHUN IV 5EkonomiPROBOLINGGO KAMIS 26 FEBRUARI 2015

No. 0554 | TAHUN IVEkonomiKORAN MADURA 5

“Menghadapi melonjaknya harga beras di sejumlah daerah, Perum Bulog menyam-paikan kesiapannya untuk menyalurkan beras untuk rumah tangga miskin (raskin), dan melakukan Operasi Pasar tahun 2015 ini,” ujar Dirut Perum Bulog Lenny Sugihat dalam laporannya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ) meninjau langsung penyaluran beras di gudang Perum Bulog,

di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelapa Ga-ding, Jakarta Utara, Rabu (26/2).

Selain di wilayah DKI Jakarta, penyalu-ran raskin dan operasi pasar juga akan di-lakukan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia. “Sejak Januari-Februari 2015 telah disalurkan raskin sebanyak 175 ribu ton, dan operasi pasar beras sebanyak 56 ribu ton. Saat ini, siap disalurkan 25 ribu ton raskin, dan 2 ribu ton beras untuk ope-rasi pasar yang merupakan bagian dari ren-cana penyaluran sebesar 300 ribu ton,” kata Lenny.

Khusus DKI Jakarta dan sekitarnya, je-lasnya siap disalurkan 1.600 ton dengan total 98 truk, dengan rincian 20 truk raskin untuk DKI Jakarta, 15 truk untuk Karawang dan Bekasi, 10 truk untuk Tangerang, 10 truk untuk Kabupaten Bogor, 50 truk untuk Kota Bogor, 5 truk untuk Kota Depok, 3 truk untuk Serang, dan 10 truk untuk kabupaten Lebak.

Selain itu, Perum Bulog juga menyiap-kan 20 truk untuk operasi pasar di Jadeta-bek, yang akan melayani 58 titik pemuki-

man dan 12 pasar tradisional.Dirut Perum Bulog itu mengemukakan,

program penyaluran serentak raskin ini merupakan komitmen pemerintah untuk stabilisasi harga dan menjaga daya beli masyarakat. “Selain itu, juga ditujukan un-tuk mengurangi beban pengeluaran pene-rima raskin, melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan, khususnya beras,” terangnya.

Ia menyebutkan, raskin diberikan kepa-da 15.530.587 rumah tangga sasaran (RTS), dengan alokasi 15 kg/RTS/bulan, dengan nilai tebus sebesar Rp 1.600/kg.

Sedangkan program operasi pasar bertujuan untuk menyediakan beras bagi masyarakat berpendapatan rendah, dengan harga jual eceran tertinggi Rp 7.400/kg di Pulau Jawa, dan Rp 7.500/kg di luar Jawa.

Menurut Lenny, dalam pelaksanaan dua kegiatan ini, Perum Bulog bekerjasama dengan Pemda setempat dan Kodam Jaya khusus wilayah Jadetabek. “Kodam jaya telah mengirimkan 10 armada truknya,” pungkasnya. =GAM

Bulog Gelontorkan Dua Ribu Ton Beras Di Pasar Dijual Rp 7.400 per Kilo Gram

JAKARTA-Perusahaan Umum Badan Urusan Lo-gistik (Perum Bulog) meng-gelontorkan 2 ribu ton beras untuk operasi pasar yang merupakan bagian dari ren-cana penyaluran sebesar 300 ribu ton. Beras ini dilepas ke pasaran dengan harga Rp 7.400/kg.

ant/oky lukmansyah

PEMBAGIAN CADANGAN BERAS PEMERINTAH. Petugas mengangkat karung berisi beras untuk dibagikan kepada korban bencana di Desa Damp-yak, Tegal, Jateng, Rabu (25/2). Pemerintah Kabupaten Tegal membagikan sebanyak 6,3 ton cadangan beras pemerintah untuk 1126 jiwa korban bencana longsor dan banjir.

HARGA BERAS MELONJAK

Jokowi: Berapa pun Dibutuhkan Pasar, Kami Berikan JAKARTA-Pemerintah men-jamin ketersediaan pasokan beras di pasar agar tidak menimbulkan gejolak kenaikan harga. Saat ini, posisi cada-ngan beras berada di angka 1,4 juta ton. Jumlah tersebut cukup untuk menjaga pasokan beras di pasaran.

“Saya tegaskan kembali, berapa-pun yang dibutuhkan di pasar akan kami berikan,” kata Presiden Joko Widodo di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (25/2).

Dia menjelaskan meroketnya harga beras belakangan ini hingga di atas Rp 10 ribu per kilogram (kg) tersebut lebih disebabkan karena masalah distribusi. Selain itu, fak-tor cuaca menjadi kendala utama yang mengurangi kualitas beras dan terhambatnya distribusi dari bebera-pa daerah. Namun begitu, memasuki bulan Maret dan April, dipastikan akan ada panen raya. “Sebentar lagi akan ada panen raya, di situ akan menjadi pasokan baru bagi Bulog,” kata Jokowi.

Seperti diketahui, untuk me-ngendalikan harga beras, Jokowi hari ini telah melepaskan setidaknya 98 truk yang mengangkut beras dalam rangka operasi pasar.

Oprasi pasar yang dilakukan pemerintah ini sekaligus juga mendistribusikan raskin yang dibandrol seharga Rp 1.600 per kg. Sementara untuk harga beras yang difungsikan untuk operasi pasar dibandrol dengan harga Rp 7400 per kg.

Dalam operasi pasar saat ini, perum Bulog akan menyerahkan sekitar 2.000 ton per hari. Operasi pasar tersebut juga akan dilakukan di pasar Cipinang.

Sebelumnya Menteri Perdaga-ngan (Mendag) Rachmat Gobel me-ngaku siap melakukan segala hal demi menurunkan harga beras yang saat ini di atas Rp 10 ribu per kilogram (kg). Salah satunya dengan melakukan operasi pasar melalui Perum Bulog yang diharapkan harga beras segera turun. Tidak hanya melakukan operasi pasar, Mendag mengaku juga meminta Perum Bulog untuk mengaudit pola distribusi be-ras yang selama ini dilakukannya.

=GAM

Page 6: e Paper Koran Madura 26 Februari 2015

KORAN MADURAKAMIS 26 FEBRUARI 2015 | No. 0554| TAHUN IV 7Lintas JatimBangkalanBangkalanBangkalan KAMIS 26 FEBRUARI 2015

No. 0554 | TAHUN IV 7Lintas JatimKORAN MADURA

Basarnas Kerahkan KN-225 Pencarian Nelayan Situbondo Temukan Satu Korban

"Pagi tadi KN 225 sudah merapat di perairan sebelah utara PLTU (pembangkit listrik tenaga uap) Paiton, Probolinggo, untuk ikut melakukan pencarian korban," kata Kepala Badan Pen-anggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo Zainul Arifin di Situbondo, Rabu (25/2).

Kapal Motor Slerek Harmonis yang digunakan 17 nelayan asal Besuki dan Banyuglugur, Situ-bondo, tenggelam akibat hanta-man ombak dan angin kencang di perairan sebelah utara PLTU Paiton, Senin (23/2) malam. Se-banyak tujuh orang diselamat-kan nelayan lain pada malam itu dan dua orang diselematkan pada Rabu (24/2) pagi, sementara de-

lapan lainnya hilang.Zainul menjelaskan bahwa

pada pencarian hari kedua ini pi-haknya juga menambah armada berupa perahu karet sehingga se-muanya berjumlah dua unit, dua perahu SAR dan perahu sejumlah nelayan di sekitar perairan Selat Madura tersebut.

Ia menjelaskan bahwa per-ahu-perahu nelayan itu ren-cananya akan menarik KM Slerek Harmonis untuk dibawa kembali ke pantai, sementara jaring yang digunakan oleh para nelayan na-has itu sudah ditarik sehari sebe-lumnya.

"Kami berharap pencarian hari ini membuahkan hasil. Para nelayan itu kami temukan dalam kondisi selamat semua," katanya.

Satu Korban DitemukanSementara, pencarian delapan

nelayan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, yang hilang akibat perahunya tenggelam menemu-kan satu korban atas nama Su-gianto alias Pak Wasil (40).

"Korban ditemukan nelayan dalam kondisi selamat dengan berpegangan pada papan kayu di perairan Manjing, Kecamatan Besuki, tadi sekitar pukul 12.00 WIB," kata Kepala Badan Penang-gulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo Zainul Ari-fin di Situbondo.

Kapal Motor Slerek Harmo-nis yang digunakan 17 nelayan Besuki dan Banyuglugur, Situ-bondo, tenggelam akibat hanta-man ombak dan angin kencang di perairan sebelah utara PLTU Pai-ton, Senin (23/2) malam. Tujuh orang diselamatkan nelayan lain pada malam itu dan dua orang diselamatkan pada Rabu (24/2) pagi, sementara delapan lainnya

hilang.Zainul menjelaskan korban

Wasil kini menjalani perawatan di rumah sakit untuk memuli-hkan kesehatannya setelah 35 jam lebih terombang ambing di tengah laut.

Dari lokasi penemuan korban, katanya, kemungkinan posisi tu-juh nelayan lain yang belum dite-mukan sudah bergeser ke arah timur dari lokasi tenggelamnya kapal. Karena itu proses penca-rian berikutnya juga diarahkan ke arah timur.

Sementara itu, untuk pen-carian pada Rabu dihentikan ka-rena dikhawatirkan berhadapan dengan angin kencang yang bisa mengancam keselamatan tim SAR gabungan.

"Kemarin sore sampai tadi malam ada badai yang bisa meng-ancam keselatan tim. Karena itu pencarian dihentikan semen-tara dan akan dilanjutkan besok, Kamis (26/2)," kata Zainul.

= ANT/MASUKI M ASTRO/DIK

SITUBONDO - Badan SAR Nasional mengerahkan Kapal Nasional 225 dari Surabaya untuk mencari delapan nelayan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, yang hilang akibat perahu tenggelam di perairan Selat Madura.

ant/senoPENCARIAN KORBAN KAPAL TENGGELAM. Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban kapal nelayan Kapal Motor Harmonis yang tenggelam di Selat Madura, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (25/2). Pencarian korban kapal tenggelam tersebut dilakukan dari titik terakhir kapal tenggelam dengan menyisir sekitar 15-25 mil laut.

PEMERIKSAAN DNA

DVI Tunggu Hasil Polri

SURABAYA - Tim "Disaster Victim Identification" (DVI) Polda Jatim masih menunggu hasil pemeriksaan DNA kor-ban pesawat AirAsia QZ 8501 yang dilakukan Laboratorium Forensik Mabes Polri, se-hingga pada hari ke-60 proses identifikasi tidak ada korban teridentifikasi.

"Hari ini belum ada je-nazah yang teridentifikasi, atau proses identifikasi masih nihil," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono, di Surabaya, Rabu (25/2).

Meski demikian, pihaknya tetap berusaha melakukan identifikasi terhadap sisa je-nazah yang masih tersimpan di ruang pendingin jenazah RS Bhayangkara Polda Jatim, dan diharapkan Kamis (26/2) Tim DVI kembali berhasil mengi-dentifikasi jenazah.

Sementara berdasarkan data sebelumnya, sisa jena-zah yang masih berada di RS Bhayangkara sebanyak enam jenazah, yang teridri dari tiga jenazah utuh dan tiga lainnya tidak utuh atau hanya bagian tubuh.

Sedangkan total jenazah yang telah diterima Tim DVI Polda Jatim sebanyak 104 je-nazah, termasuk satu jenazah bukan manusia, yakni dari jenis primata.

Dari total jenazah yang diterima, Tim DVI berhasil mengungkap sebanyak 97 identitas jenazah korban pesawat AirAsia QZ 8501, dan juga telah diserahkan ke-pada masing-masing keluarga korban.

Sebelumnya, pada hari ke-59 proses identifikasi DVI mengungkap satu jenazah perempuan atas nama Kath-leen Fulvia Linaksita, usia 12 tahun, Warga Negara Indo-nesia yang beralamat di Kota Surabaya.

Jenazah itu, merupakan anak dari korban sebelumnya yang sudah teridentifikasi, yakni ayahnya atas nama Tony Linaksita.

Sementara itu, pesawat Air-Asia QZ 8501 jatuh di Selat Ka-rimata pada 28 Desember 2014, dan total membawa sebanyak 155 penumpang yang terdiri dari 138 dewasa, 16 anak-anak dan 1 bayi, serta ditambah 2 pilot dan 5 kru kabin.

= ANT/ABDUL MALIK IBRAHIM

Page 7: e Paper Koran Madura 26 Februari 2015

KORAN MADURAKAMIS 26 FEBRUARI 2015 | No. 0554| TAHUN IV 8 Lintas Jatim

BW Bukan Ranah Polri Tapi Peradi

"Pasal 16 UU Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat memberi jaminan kekebalan hukum atau hak imunitas bagi Advokat yang tidak bisa dituntut secara pidana dan perdata," kata Peneliti dan Juru Bicara LBH Surabaya Abdul Fatah SH MH di Surabaya, Rabu (25/2).

Oleh karena itu, Polri harus menghormati profesi advokat dan

bukan justru melakukan krimi-nalisasi dengan terus mengusut BW dengan tuduhan melanggar Pasal 242 Ayat 1 juncto Pasal 55 Ayat (2) KUHP dalam posisi BW saat menjalankan profesi sebagai advokat.

"Jadi, penangkapan BW itu sa-ngat mengada-ngada, karena se-harusnya masuk ke dalam wilayah Kode Etik Profesi Advokat, bukan

Mabes Polri, namun hak Peradi sebagai organisasi yang mewa-dahi profesi advokat dan lebih berwenang untuk memeriksa ad-vokat," ucapnya.

Apalagi, Bareskrim Mabes Polri juga harus tunduk pada Nota Kesepahaman (MoU) yang telah disepakati antara Kepolisian Re-publik Indonesia (Polri) dengan Peradi No: B/7/II/2012 dan No-mor: 002/PERADI-DPN/MoU/II/2012 Tentang Proses Penyidi-kan Yang Berkaitan dengan Pe-laksanaan Profesi Advokat.

Dalam Pasal 3 Ayat (1) MoU menyebutkan "proses pemanggil-an oleh pihak kepolisian kepada advokat dalam menjalankan pro-

fesinya, baik sebagai saksi mau-pun tersangka harus dilakukan Penyidik melalui Peradi".

"Karena itu, Peradi semes-tinya menagih komitmen Polri untuk menjalankan MoU Nomor B/7II/2012 dan Nomor 002/PERA-DI-DPN/MoU/II/2012," tuturnya.

Selain itu, Komjen Pol Budi Waseso perlu meminta maaf ke-pada seluruh advokat di Indo-nesia atas pernyataannya yang menyebut kasus BW tidak terkait dengan MoU antara Peradi-Polri, sehingga pernyataan itu meren-dahkan profesi advokat sebagai salah satu penegak hukum.

"Jadi, kriminalisasi terha-dap Profesi Advokat dalam kasus

BW itu menjadi preseden buruk penegakan hukum oleh Polri, ka-rena dua hal yakni kriminalisasi BW adalah penyalahgunaan we-wenang (abuse of power) dan me-nabrak MoU Peradi-Polri merupa-kan penghinaan terhadap profesi Advokat," tukasnya.

Oleh karena itu, pihaknya mendesak Pemerintah untuk men-jamin perlindungan advokat sesuai UU Advokat, khususnya Jokowi-JK.

"Kami juga mendesak Insti-tusi Polri untuk lebih menghor-mati profesi advokat dan segera mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan dalam kasus BW," tegasnya.

= ANT/EDY M YA'KUB/DIK

SURABAYA - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Sura-baya menilai Wakil Ketua KPK (nonaktif) Bambang Widjojanto (BW) yang ditangkap Polri terkait kasus saat menjadi advokat dalam Sengketa Pilkada Kota-waringin Barat pada 2010 itu bukan ranah Polri, me-lainkan Perhimpunan Advokat Indonesai (Peradi).

BANTUAN

Rp 55 M untuk Program Keagamaan

LAMONGAN - Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, menyiapkan anggaran sebesar Rp 55 miliar dari APBD 2015 untuk program pembangun-an bidang keagamaan, sebagai upaya perhatian pemerintah kepada bidang itu.

Kepala Bagian Humas dan Infokom Kabupaten Lamongan, Sugeng Widodo, mengatakan, anggaran sebesar itu disiapkan untuk beberapa alokasi, seperti untuk 767 lembaga pendidikan PAUD/T/SD/SMP/SMA sederajat yang diberikan anggaran sebesar Rp 16,6 miliar.

Kemudian, untuk 946 lembaga keagamaan dan tempat ibadah di-berikan dana sebesar Rp 14,6 miliar, ditambah anggaran untuk 525 lem-baga pondok pesantren, madrasah diniyah dan tempat pendidikan Al Quran yang dianggarkan bantuan sebesar Rp 10,8 miliar.

"Kami, juga tidak luput mem-berikan perhatian kepada modin, guru ngaji, takmir masjid, serta be-berapa imam mushalla di wilayah Lamongan yang diberikan dengan mencapai Rp 4,8 miliar," katanya.

Sebelumnya, Bupati Lamongan Fadeli dalam kunjungannya ke Desa Gedangan, Kecamatan Suko-dadi, mengaku pembangunan syiar agama di wilayah Lamongan tidak luput dari perhatian pemerintah.

= ANT/ABDUL MALIK IBRAHIM

SEMBAKO

Harga Beras Terus Merangkak Naik JEMBER - Harga beras di se-

jumlah pasar tradisional di Kabu-paten Jember, Jawa Timur, terus merangkak naik selama sepekan terakhir.

"Kenaikan harga beras juga terjadi di Jember, dengan kenai-kan berkisar Rp 1.000 hingga Rp 1.200 per kilogram," kata peda-gang bahan pokok di Pasar Tan-jung Jember, Fauzan, Rabu (25/2).

Harga beras kualitas baik naik dari Rp 9.800 menjadi Rp 11.000 per kilogram, sedangkan beras kualitas medium naik dari

Rp 8.900 menjadi Rp 10.000, dan beras kualitas rendah naik dari Rp 8.000 menjadi Rp 9.000 per kilogram.

"Naiknya harga beras yang ter-jadi selama sepekan terakhir kare-na pasokan beras yang terbatas di sejumlah daerah, bahkan distribu-tor mengurangi pengiriman beras ke sejumlah pedagang," tuturnya.

Menurut dia, banyak petani yang belum memasuki panen raya dan beberapa tanaman petani yang sudah panen dis-erang hama penyakit, sehingga

hasilnya tidak maksimal."Saya juga mengurangi pem-

belian beras ke distributor hingga 50 persen. Biasanya saya beli beras sebanyak 4 ton untuk kebutuhan dua hingga tiga hari, namun saat ini hanya 2 ton saja," paparnya.

Ia menjelaskan banyak kon-sumen yang mengurangi pembe-lian akibat kenaikan harga beras yang terus merangkak naik, se-hingga banyak pedagang yang mengeluhkan penurunan penda-patan.

Sementara salah seorang

warga Jember, Halimah, menge-luhkan kenaikan harga beras yang mencapai Rp 1.200 per kilo-gram untuk beras kualitas super.

"Harga beras terus naik, pa-dahal kebutuhan keluarga saya selama sehari sebanyak dua kilogram untuk lima orang," tu-turnya.

Ia berharap pemerintah me-lakukan operasi pasar untuk menekan harga beras yang terus melambung tinggi di pasaran, se-hingga harga beras bisa turun.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK

ant/rudi mulyaHASIL PANEN PADI TURUN. Buruh tani merontokkan biji padi menggunakan alat tradisional saat panen di persawahan Desa Menang, Kediri, Jawa Timur, Rabu (25/2). Menurut petani di daerah tersebut hasil panen musim ini menurun akibat tanaman padi terendam air serta tanaman padi ambruk menjelang panen dan serangan hama wereng yang mengakibatkan butiran padi tak berisi atau gopong (kosong).

Page 8: e Paper Koran Madura 26 Februari 2015

KORAN MADURAKAMIS 26 FEBRUARI 2015 | No. 0554| TAHUN IV 9Lintas Jatim

Pertamina Siapkan Sanksi Tegas Pengecer Elpiji Nakal

Assistant Manager Exter-nal Relation Pertamina MOR V Wilayah Jatim, Nusa Tenggara dan Bali, Happy Wulansari, me-negaskan jika ditemukan adanya pengecer maupun distributor yang melakukan pelanggaran, Pertami-na tidak segan-segan menjatuhkan sanksi atau skorsing.

"Skorsing atau sanksi ini bisa saja berupa penurunan alokasi hingga pemutusan hubungan usaha. Memang, untuk HET elpiji 3 kilogram di setiap daerah ber-beda disesuaikan dengan biaya transportasi distribusinya, namun selisihnya tidak akan jauh, sekitar ratusan rupiah saja," ujarnya.

Menyinggung pasokan elpiji 3 kilogram setelah adanya kenai-kan harga tersebut, Happy me-ngatakan tetap stabil dan sistem distrubsi juga masih terbuka atau

tidak ada batasan hanya untuk keluarga miskin. Namun, jika nantinya pemerintah menetap-kan kebijakan adanya kartu kend-ali khusus untuk elpiji 3 kilogram tersebut, Pertamina siap melaku-kan pengawasan dan mengenda-likan volume pasokan elpiji ber-subsidi tersebut.

Untuk saat ini, lanjutnya, Pertamina selaku operator tetap berkomitmen mematuhi regulasi HET yang ditetapkan Pemprov Ja-tim dengan harga sebesar Rp16 ribu per tabung ukuran 3 kilogram. Dengan ketentuan HET itu, Per-tamina menjamin seluruh pangka-lan di wilayah Jatim akan menjual elpiji tiga kilogram sesuai HET yang ditentukan, sehingga jika ditemu-kan pangkalan yang melanggar dan menjual elpiji di atas HET akan di-beri sanksi tegas.

Oleh karena itu, bagi masyarakat yang mengetahui adanya pangkalan nakal bisa langsung menghubungi ke nomor kontak Pertamina 500000.

Menyinggung ketersediaan stok elpiji 3 kilogram di wilayah kerjanya sampai saat ini masih aman, bahkan tidak ada kelang-kaan seperti di provinsi lain. Tingkat konsumsi elpiji tabung tiga kilogram, sampai sekarang juga stabil.

Pada bulan Januari 2015, kon-sumsi elpiji tiga kilogram di MOR V mencapai 103.030 metrik ton. Oleh karena itu, pasokan yang dialokasikan Pertamina tidak ada kenaikan. Penambahan hanya di-lakukan ketika momentum tert-entu seperti menjelang hari raya Idul Fitri, Natal, dan tahun baru.

Ketika perayaan Natal 2014 dan Tahun Baru 2015, Pertamina telah melakukan antisipasi lonja-kan kebutuhan elpiji tiga kilogram dengan menyiapkan penambahan stok sebesar 10 persen dari kon-sumsi normal. Penambahan stok tersebut cukup memenuhi per-

mintaan masyarakat pada mo-mentum itu, apalagi tahun lalu peningkatan konsumsi menca-pai enam persen dibandingkan kondisi normal.

"Selama bulan Desember 2014, rata-rata konsumsi elpiji tiga kilogram di wilayah MOR V mencapai 3.822 metrik ton per hari, bahkan untuk menyiasati agen atau pangkalan yang tutup pada momen itu, Pertamina juga menyediakan elpiji tiga kilogram di 579 SPBU tersebar di selu-ruh wilayah Jatim, Bali dan Nusa Tenggara Barat, kecuali NTT ka-rena di sana belum ada konversi elpiji tiga kilogram," ujarnya.

Sementara Ketua Himpunan Wisaswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Malang, Yusuf Hermana, belum lama ini menga-takan HET elpiji bersubsidi volume tiga kilogram dalam dua pekan terakhir ini ada kenaikan, seper-ti yang tertuang dalam Keputusan Gubernur Jawa Timur 28 Januari 2015, HET yang semula Rp 14 ribu naik menjadi Rp16 ribu.

= ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK

MALANG - Pertamina menyiapkan sanksi tegas bagi disa-tributor maupun pengecer elpiji yang nakal, baik dengan mengoplos gas kemasan tiga kilogram ke 12 kilogram maupun yang menjual di atas harga eceran tertinggi (HET).

ant/m risyal hidayatPECURIAN TRUK LPG. Sejumlah anggota Satresmob menunjukkan tersangka dan barang bukti berupa tabung LPG ketika ungkap kasus di Mapolrestabes Sura-baya, Jawa Timur, beberapa hari kemarin. Satresmob Polrestabes Surabaya berhasil membekuk dua orang tersangka pencurian truk yang berisikan 500 tabung LPG tiga kilogram, dengan ancaman 5 tahun penjara.

IBADAH UMRAH

Visa Jadi Ganjalan Kelancaran Umrah

SURABAYA - Seorang pengelola biro perjalanan wisata (BPW) di Tanah Air mengakui bahwa pengurusan visa menjadi ganjalan lancar tidaknya penyelenggaraan ibadah umrah ke Tanah Suci, Arab Saudi.

M Burhan dari BPW Burza Surabaya, mengemukakan, Kedubes Arab Saudi di Jakarta hanya melayani pemberian visa bagi jamaah umrah sehari menjelang keberangkatan, sehingga ini membuat repot para pengelola BPW umrah.

Ia mengemukakan persoa-lan itu saat bersama 120-an BPW dari berbagai kota di In-donesia menghadiri peresmian penerbangan umrah Surabaya-Jeddah yang diselenggarakan Citilink di salah satu hotel berbintang di Surabaya, Jatim.

Padahal, idealnya empat sampai lima hari menjelang keberangkatan pengurusan visa bisa dilayani, ujarnya.

"'Lha ini harus sehari men-jelang keberangkatan, mem-buat kita (BPW) maupun calon jamaah umrah was-was, apa bisa jadi visanya atau tidak. Ini yang belum ada jaminan," ucapnya.

Ia menuturkan bahwa masalah penerbangan dan layanan lainnya seperti akomodasi kini sudah cukup terjamin, memiliki kepastian keberangkatan dan pengina-pan. Namun, visa menjadi fak-tor yang mencemaskan, belum ada jaminan bahwa dalam sehari pasti selesai.

President & CEO Citilink Indonesia, Albert Burhan men-gakui bahwa masalah visa me-rupakan faktor eksternal yang pihaknya tidak bisa memberi jaminan. Karena itu merupakan urusan pemerintah dalam hal ini Kedubes Arab Saudi untuk Indonesia yang menentukan dan membuat aturannya.

Selain visa, BPW penye-lenggara umrah juga meng-harapkan agar Citilink bisa memangkas waktu "transit" di Bandara Mumbay, India yang dirasakan cukup lama, sekitar 1,5 jam, sehingga mengakibat-kan penerbangan Surabaya-Jeddah yang dipatok 12 jam, menjadi molor hingga 13 jam.

= ANT/CHANDRA HN

Page 9: e Paper Koran Madura 26 Februari 2015

KORAN MADURAKAMIS 26 FEBRUARI 2015 | No. 0554 | TAHUN IV6 Ekonomi

Dari studi dampak pemalsuan terhadap perekonomian Indonesia pada 2014, MIAP melaporkan hasil survei yang menunjuk-kan kerugian negara karena pemalsuan produk di Tanah Air naik hampir 1,5 kali li-pat dalam periode 5 tahun terakhir. “Poten-si angka kerugian ekonomi dari sisi Produk Domestik Bruto/PDB negara ini bertambah

menjadi sekira Rp 65,1 triliun di tahun lalu. Sedangkan realisasi pada 2010 senilai Rp 43,2 triliun,” ujar Sekretaris Jenderal MIAP, Justisiari P. Kusumah kepada wartawan saat Konferensi Pers di Jakarta, Rabu (25/2).

Menurutnya, 7 komoditas yang produknya banyak dipalsukan, antara lain, software atau perangkat lunak komputer, kosmetik, farmasi atau obat-obatan, pakai-an, barang dari kulit (tas, sepatu dan lain-nya), makanan dan minuman serta tinta printer.

Dari hasil studi jelasnya, prosentase produk palsu tinta printer berada di urutan teratas dari 7 komoditas tersebut. Produk palsu yang beredar luas di pasar untuk tin-ta printer mencapai 49,4 persen, pakaian palsu 38,90 persen dan disusul barang dari kulit dengan prosentase 37,20 persen.

Sedangkan produk palsu software sebe-sar 33,50 persen, sisanya produk kosmetika palsu 12,60 persen, makanan dan minuman abal-abal 8,50 persen dan produk farmasi palsu 3,80 persen.

“Rincian kerugian ekonomi negara Rp 65,1 triliun sepanjang 2014, mencakup produk makanan dan minuman Rp 13,39 triliun, pakaian dan barang dari kulit Rp 41,58 triliun, obat-obatan dan kosmetika Rp 6,49 triliun, software dan tinta Rp 3,62 triliun,” jelasnya.

Nominal kehilangan pajak dari pe-malsuan produk, sambungnya, mencapai Rp 424,86 miliar. Terdiri dari makanan dan minuman Rp 155,15 miliar, pakaian dan barang dari kulit Rp 191,99 miliar, obat-obatan dan kosmetika Rp 42,08 miliar serta software dan tinta Rp 35,64 miliar.

Sedangkan kerugian ekonomi akibat pemalsuan dari sisi upah dan gaji, antara lain makanan dan minuman Rp 620,22 miliar, pakaian dan barang dari kulit Rp 2,32 triliun sebesar Rp 268,45 miliar obat-obatan dan kosmetika, serta dari produk palsu software dan tinta Rp 186,37 miliar. Totalnya kerugian ekonomi dari sisi upah dan gaji mencapai Rp 3,39 triliun.

Sementara itu, Direktur Penyidikan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelek-tual Kementerian Hukum dan HAM, Tosin Junansyah mengatakan dengan basis pen-duduk sekira 250 juta jiwa, pasar Indone-sia sangat menggiurkan bagi produsen barang-barang palsu asal China dan Thai-land. Produk abal-abal dari mulai VCD/DVD bajakan sampai barang kulit menyu-sup masuk ke negara ini melalui pelabuhan tikus di Timur Indonesia. “Kita cenderung jadi pasar ya ketimbang produsen barang palsu, karena penduduk kita sangat banyak dan menjanjikan sekali,” ujarnya.

Indonesia, sambungnya, menjadi tu-

juan peredaran produk palsu buatan Chi-na dan Thailand. “China bisa bikin apa saja, lalu produk palsu mereka masuk dari wilayah Irian Jaya, Maluku, atau Timur In-donesia lewat pelabuhan kecil. Bea Cukai pun nggak bisa ngontrol akhirnya barang palsu itu masuk ke pasar Indonesia,” pa-parnya.

Sebagai contoh, barang tiruan yang me-nyerupai asli bahkan lebih bagus kemasan-nya dan diproduksi di China adalah obat-obatan. Produk obat-obatan mereka, diakui Tosin lebih baik dibanding produksi obat di Indonesia.

Negara lain yang menjadikan Indo-nesia sasaran empuk produk palsu ada-lah Thailand. Produsen di Negeri Gajah Putih ini menyelundupkan genset tanpa merek, lalu setelah sampai di pelabuhan ditempel merek Honda yang sudah dikenal masyarakat Indonesia.

“Jadi dulu itu sejarahnya perusa-haan Jepang membangun pabrik dan memproduksi genset guna memenuhi masyarakat di Thailand, tapi karena kele-bihan produksi, akhirnya dipasarkan ke-luar negara termasuk Indonesia tanpa izin principal. Akhirnya genset diselundupkan dengan merek kosong, lalu setelah itu ditempelkan merek prinsipalnya. Prinsipal sendiri yang mengadu,” ujarnya. =GAM

Indonesia Surga Barang PalsuKerugian Ekonomi Negara Mencapai Rp 65,1 Triliun

JAKARTA-Indonesia menjadi surge serta pasar poten-sial bagi peredaran barang palsu. Kondisi ini bukan saja berpeluang mematikan bisnis pelaku usaha, tapi juga merugikan negara. Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP) men-catat ada 7 komoditas yang produknya marak dipalsu-kan sepanjang periode 2014. Paling banyak pemalsuan menyasar produk tinta printer seiring peningkatan jumlah permintaan.

ant/aditya paradana putraRPP NELAYAN KECIL. Sejumlah nelayan menarik jaring usai melaut di Pantai Bonang, Demak, Jawa Tengah, Rabu (25/2). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) saat ini tengah menyusun Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya-Ikan Kecil untuk melindungi nelayan dan pembudidaya ikan kecil yang menjadi sasaran serta prioritas program pro rakyat.

Page 10: e Paper Koran Madura 26 Februari 2015

KORAN MADURAKAMIS 26 FEBRUARI 2015 | No. 0554| TAHUN IV 10 Lintas Jatim

AGUNG BAROKAH KOMPUTER

MENERIMA:Komputer, Laptop, Printer, LCD/LED, Monitor, Proyektor (Peripheral Komputer), Pemasangan Warnet, Setting LAN

Hub: Biro Surabaya085 707 344 863

DIJUAL RUMAH

PERUM. PONDOK MUTIARA INDAHBlok F.4/20 Dengkol Singosari - Malang

Ukuran: 8x 12 M3 / Tipe 36

Hub: Biro Surabaya085 707 344 863

Pemkab Tak Perpanjang Rekomendasi

"Pemkab sudah mengirim-kan surat kepada Dirjen Mi-gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) perihal tidak memperpanjang rekomendasi dua KUD yang mengelola sumur minyak tua beberapa hari lalu," kata Kepala Dinas ESDM Bojonegoro Agus Supriyanto, di Bojonegoro, Rabu (25/2).

Ia menyebutkan KUD SP dan UJB memperoleh rekomen-dasi mengelola sumur minyak di Desa Wonocolo, Hargomulyo, dan Mbeji, Kecamatan Kedewan sejak 2009 dan berakhir 27 Janu-ari 2015.

"Sesuai kontrak ada 222 sumur minyak tua yang dikelo-la," jelas dia.

Ia mengakui pemkab tidak memperpanjang rekomendasi

KUD SP dan UJB dalam men-gelola sumur minyak tua terkait dengan kerusakan lingkungan di kawasan lapangan sumur min-yak dan berkembangnya jumlah sumur minyak.

"Kerusakan lingkungan di kawasan lapangan sumur min-yak tua semakin parah, mulai banyaknya tumpahan minyak yang merusak kawasan hutan, juga adanya pengundulan bukit untuk mencari sumur minyak baru," paparnya.

Padahal, menurut dia, sesuai Peraturan Menteri (Permen) ESDM No. 1 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumur Tua, yang intinya tidak diperbolehkan me-lakukan pengeboran sumur min-yak baru.

"Pantuan kami di lapang-an ada tambahan ratusan titik

sumur minyak baru. Bahkan, ada suatu kawasan yang semula hutan, sudah berubah menjadi lapangan minyak," katanya, me-negaskan.

Lebih lanjut ia menjelaskan masih mengkaji kemungkinan pengelolaan sumur minyak tua yang masuk wilayah kuasa per-tambangan Pertamina EP "As-set IV Field" Cepu, Jawa tengah, dikelola badan usaha milik dae-rah (BUMD).

"Sesuai kententuan BUMD milik pemkab bisa mengelola sumur minyak tua," tandasnya.

Dari keterangan yang diper-oleh, jumlah sumur minyak tua yang masuk kontrak antara Per-tamina EP Asset IV Field Cepu, dengan KUD SP dan UJB dan KUD Karya Sejahtera, di Kecamatan Malo, sebanyak 250 sumur min-yak tua.

Pertamina IV Asset IV Field Cepu, memperkirakan di Desa Wonocolo, Hargomulyo, dan Mbeji, Kecamatan Kedewan dan Desa Kedungsumber, Kecamatan Malo, terdapat 500 sumur min-yak.

= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO

BOJONEGORO - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, tidak memperpanjang rekomendasi Koperasi Unit Desa Sumber Pangan dan Usaha Jaya Bersama di Kecamatan Kedewan dalam mengelola sumur minyak tua setempat karena masa kon-traknya sudah berakhir.

TRANSPORTASI

KAI Kembali Berlakukan Tarif PSO KA Ekonomi

MADIUN - PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) kembali memberlakukan tarif "public service obligation" (PSO) atau bersubsidi untuk kereta ekonomi jarak jauh dan menengah mulai Maret hingga Juni 2015.

Manajer Humas PT KAI Da-erah Operasi (Daop) 7 Madiun, Sugeng, mengatakan, pember-lakukan kembali tarif PSO setelah ditandatan-ganinya kontrak pelayanan publik tahun 2015 oleh Direk-torat Jenderal Perkeretaa-pian Ke-menterian Perhubungan dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).

"Dengan adanya penandatanganan terse-but, maka tarif KA ekonomi jarak jauh dan jarak menengah akan kembali mendapatkan subsidi dari pemerintah. Sehingga harg-anya murah," ujar Sugeng kepada wartawan, Rabu (25/2).

Menurut dia, penggunakan tarif bersubsidi mulai diberlaku-kan pada 1 Maret hingga Juni 2015. Hal itu sesuai nilai subsidi yang diberikan pemerintah untuk penyelenggaraan angkutan PSO. Sedangkan untuk tarif masa keberangkatan setelah tanggal tersebut, masih akan dibahas dan ditetapkan kemudian.

Adapun, sejumlah kereta ekonomi yang akan kembali menggunakan tarif subsidi (PSO) mulai 1 Maret-19 Juni 2015, antara lain KA Logawa jurusan Purwokerto-Jember, KA Brantas jurusan Kediri-Pasarsenen, KA Kahuripan jurusan Kediri-Kiar-acondong, KA Gaya Baru Malam Selatan jurusan Surabayagubeng-Pasarsenen, dan KA Pasundan jurusan Surabayagubeng-Kiara-

condong."Khusus Daop 7 Madiun, ada

dua kereta yang menggunakan tarif subsidi. Yakni KA Brantas dan Kahuripan," terang Sugeng lebih lanjut.

Sebelum menggunakan tarif subsidi, KA Brantas jurusan Kedi-ri-Pasarsenen dan KA Kahuripan jurusan Kediri-Kiaracondong

memiliki tarif batas bawah Rp110 ribu dan batas

atas Rp180 ribu."Namun, per

1 Maret nanti menggunakan tarif subsidi flat sebesar Rp55 ribu. Kedua kereta tersebut

memiliki kapasitas pe-

numpang hingga 772 tempat duduk,"

kata dia.Pihaknya menambahkan,

pemberlakukan tarif subsidi kere-ta api ekonomi yang lebih murah tersebut tidak akan mempen-garuhi pelayanan yang diberikan oleh PT KAI. Sebab, pelayanan yang diberikan tetap sama saat tarif kereta tidak disubsidi peme-rintah.

Pemerintah telah menan-datangani anggaran kewajiban pelayanan publik (PSO) un-tuk angkutan kereta api kelas ekonomi sebesar Rp1,52 triliun pada 2015. Anggaran PSO terse-but naik 24,45 persen dari tahun 2014. Dimana tahun 2014 sebesar Rp1,22 triliun menjadi Rp1,52 triliun pada 2015.

Penandatanganan kontrak PSO untuk angkutan kereta api kelas ekonomi tahun 2015 bertujuan agar masyarakat dapat menikmati pelayanan angkutan kereta api antarkota maupun perkotaan dengan tarif terjang-kau.

= ANT/SLAMET AS/LOUIS RIKA

ant/suryantoOPERASI SEMERU. Sejumlah tersangka digiring petugas usai gelar hasil Operasi Sikat Semeru (OPS) 2015 yang digelar di Mapolres Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (25/2). Dalam Operasi Sikat Semeru (OPS) 2015 yang digelar dalam kurun waktu 2 minggu, jajaran Polres Sidoarjo berhasil mengamankan 52 orang tersangka beserta barang bukti antara lain 35 buah kendaraan bermotor, 2 buah truk, puluhan senjata tajam serta berbagai alat kejahatan lain dari 55 kasus yang berbeda.

Koperasi Unit Desa Sumber Pangan dan Usaha Jaya Bersama

Page 11: e Paper Koran Madura 26 Februari 2015

KORAN MADURAKAMIS 26 FEBRUARI 2015 | No. 0554 | TAHUN IV N

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi, Fathol Alif BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni

BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), M. Ridwan BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ubbadi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: G. Mujtaba ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER

Peduli Honorer

Salam Songkem

Pemerintah hingga saat ini masih menganaktirikan pegawai honorer yang ada di sejumlah

SKPD, terutama di Kabupaten Sume-nep, Madura. Di kabupaten yang ada di ujung timur Serambi Madinah itu, tenaga honorer mendapat honorari-um beragam, rata-rata mendapat Rp 65.000 per bulan.

Padahal di daerah lain, seperti Pemerintah Kabupaten Probolinggo telah berani memberi honorarium pegawai honorer yang bertugas di se-jumlah SKPD di lingkungannya sebe-sar Rp 800 ribu per bulan. Bahkan di Pamekasan, Madura, juga telah be-rani mengupah honorer Rp 400 ribu dan dipersiapkan naik Rp 900 ribu tahun 2015. Ini juga masih di bawah UMK.

Gaji honorer di Sumenep serupa pelecehan, jauh di bawah upah buruh dan karyawan toko di pinggir jalan yang setiap bulan sudah mendapat honorarium hampir satu juta per bulan. Keadaan ini sungguh sangat memiriskan hati. Tapi lebih memiris-kan lagi, ternyata di wilayah itu tak ada wakil rakyat yang mempedulikan-nya.

DPRD setempat seolah menutup mata melihat kenyataan honorer di SKPD-SKPD diperlakukan tak ubah-nya masa jajahan Jepang. Demikian juga secara spesifik, dewan pendidi-kan setempat, hanya sibuk dengan pekerjaannya sendiri, tak sekalipun menyoal honorarium tenaga ho-norer di sekolah-sekolah negeri. Tak ada yang peduli dengan kesejahte-raan honorer di daerah itu. Sungguh sangat naïf.

Ini juga yang membuat para honorer merasa tak memiliki orang tua di pemerintahan. Eksekutif dan legislatif semestinya dapat mengu-payakan peningkatan kesejahteraan para tenaga honorer, setidak-tidak-nya sama dengan daerah lain di Jawa Timur, terutama pengangkatannya sebagai CPNS, karena tenaga hono-rer guru dan lainnya itu telah banyak mengabdikan diri pada negara dan bangsa Indonesia.

Siapa lagi yang bisa memper-juangkan nasib honorer kalau bukan pemerintah? Tapi ketika pemerintah tak juga mempedulikan nasib ho-norer, berarti selama itu para tenaga honorer harus mengurut dada. (*)

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (3500 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tu-lisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected]. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Imlek dan Momentum Pembelajaran

Di Indonesia, perayaan Im-lek bukan lagi menjadi ritual keagamaan tahu-

nan bagi masyarakat Tionghoa saja. Imlek telah menjadi tradisi sekaligus budaya bangsa yang sarat dengan nilai-nilai edukatif.

Berbicara tentang Imlek di Indonesia tidak dapat dipisah-kan dari peristiwa dan sejarah panjang dan kelam yang dialami oleh masyarakat Tionghoa di Nusantara. Meski sudah ber-mukim ratusan tahun di Indo-nesia, tradisi Imlek sempat mati suri pada masa pemerintahan Orde Baru (1965-1998). Melalui Instruksi Presiden (Inpres) No-mor 14 Tahun 1967, Pemerintah Orde Baru memberikan batasan dan larangan bagi masyarakat Tionghoa untuk merayakan adat dan tradisinya di hadapan publik.

Selama kurang lebih 30 tahun masyarakat Tionghoa dalam balutan keterbatasan un-tuk mengekspresikan budaya dan tradisi mereka. Abdurrah-man Wahid (Gus Dur) yang pada saat itu menjadi Presiden berani menghapus sekat tebal yang ter-jadi pada masyarakat Tionghoa. Melalui Keppres Nomor 6 Ta-hun 2000 tentang Pencabutan Inpres Nomor 14 Tahun 1967, masyarakat Tionghoa mendapat-kan kebebasan untuk mengeks-presikan budaya dan tradisinya di hadapan publik. Atas kiprahnya tersebut, Gus Dur kemudian diberikan gelar sebagai Bapak Tionghoa Indonesia.

Sejak tahun 2003, tepatnya

pada pemerintahan Presiden Megawati Soekarno Putri, Tahun Baru Imlek ditetapkan sebagai salah satu hari libur nasional melalui Keppres Nomor 19 Ta-hun 2002. Selanjutnya, pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), upaya memutus mata rantai diskriminasi yang terjadi pada masyarakat Tionghoa juga te-rus diupayakan melalui Keppres Nomor 12 Tahun 2014 tentang Pencabutan Surat Edaran Pre-sidium Kabinet Ampera Nomor SE-06/PRES.KAB/6/1967, Tang-gal 28 Juni 1967. Melalui Keppres tersebut secara resmi istilah un-tuk penyebutan orang dan atau komunitas Tjina/ China/ Cina diubah menjadi orang dan atau komunitas Tionghoa, dan un-tuk penyebutan negara Republik Rakyat China diubah menjadi Republik Rakyat Tiongkok.

Dari sini dapat kita lihat bahwa upaya menghapus mata rantai diskriminasi yang terjadi pada masyarakat Tionghoa di Indonesia terus diupayakan oleh para pemimpin bangsa ini, mulai dari Gus Dur, Megawati, hingga SBY. Kini, masyarakat Tionghoa dapat merasakan angin segar ke-bebasan untuk mengekspresikan tradisi dan budayanya. Itulah seja-rah panjang Imlek dan masyarakat Tionghoa di Indonesia.

Nilai Edukatif Dalam sebuah Hadis, Nabi

Muhammad Saw pernah ber-sabda, “Tuntulah Ilmu Sampai ke Negeri Cina”. Dari Hadis terse-but muncul pertanyaan men-dasar, kenapa yang dipilih adalah Negeri Cina. Djamaluddin Darwis (2013) menjelaskan bahwa mini-mal ada 3 (tiga) hal untuk me-mahami Hadis tersebut.

Pertama, makna jarak geo-grafis, yaitu keberadaan sumber ilmu itu sendiri. Kedua, kata Cina dimaknai sebagai kelom-pok bangsa di mana di dalamnya terdapat kelebihan tertentu jika dibandingkan dengan etnis atau bangsa lain. Ketiga, makna kul-tural, yaitu konteks perbedaan budaya dan bahasa. Pengertian ini mengandung makna bahwa

latar belakang perbedaan bu-daya bukan penghalang dalam usaha menuntut ilmu.

Pemaknaan terakhir inilah yang dapat dimaknai sebagai salah satu spirit multikultura-lisme. Artinya, sebagai bangsa yang besar kita harus mau belajar meskipun dengan latar belakang yang berbeda. Secara sederhana, dalam konteks perayaan Imlek yang notabene sebagai turunan budaya Cina harus kita sikapi se-cara arif. Imlek mengajarkan pada kita semua tentang nilai-nilai pendidikan yang sangat ber-harga bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pada dasarnya, perayaan Im-lek merupakan sebuah ungkapan rasa syukur atas segala nikmat dan karunia Tuhan yang telah diberikan kepada umat manu-sia selama satu tahun. Harus disadari bahwa Imlek kini bukan lagi sekadar tradisi tahunan bagi masyarakat Tionghoa, tetapi juga seluruh masarakat Indo-nesia. Imlek adalah salah satu cerminan budaya bangsa yang sudah lama turun temurun dan harus dilestarikan. Pasalnya, di balik meriahnya perayaan Imlek, ada pelajaran penting bagaima-na kita sebagai manusia dapat saling menghargai perbedaan dan tidak terjerumus pada kon-flik antargolongan.

Nilai multikulturalisme tersebut merupakan cerminan dari nilai luhur yang terkandung dalam semboyan bangsa Bhin-neka Tunggal Ika yang bermakna berbeda-beda tetapi tetap satu. Keberagaman bukanlah salah satu hambatan untuk dapat ber-satu dan berhimpun menjadi

masyarakat yang berbangsa dan bertanah air satu, Indonesia.

Diskriminasi yang terjadi pada masyarakat Tionghoa se-lama kurang lebih 30 tahun adalah salah satu cerminan dangkalnya nilai-nilai kebhin-nekaan dan tidak menjunjung hak asasi manusia. Jika dicer-mati, nilai-nilai kebhinnekaan tersebut sangat penting diterap-kan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pasalnya, hingga kini masih banyak konflik antar-golongan yang terjadi di negeri ini. Baik karena latar belakang etnis maupun agama. Misalnya kasus Ahmadiyah, Syiah, dan lain sebagainya.

Selain itu, dalam Imlek juga terkandung nilai-nilai kema-nusiaan yang tertuang dalam ajaran Konfusius. Di antaranya adalah nilai cinta kasih (Jen), kebenaran (I), sopan santun dan tata karma (Li), kebijaksana-an (Chih), dan dapat dipercaya (Hsin). Secara umum, nilai-nilai luhur dalam ajaran Konfusius menekankan tentang kualitas pribadi manusia seperti keso-panan, kejujuran, menhormati budi pekerti, dan bertanggung jawab. Nilai-nilai tersebut kira-nya sangat penting untuk ditu-mbuhkembangkan pada setiap diri masyarakat, terutama dalam menyikapi perbedaan yang ter-jadi dalam kehidupan.

Akhirnya, Imlek bukan sekadar perayaan tahunan bagi masyarakat Tionghoa, melain-kan momentum yang tepat untuk kembali belajar demi memupuk rasa saling mengasihi dan meng-hormati antar sesama. Selamat Imlek 2566, Gong Xi Fa Chai!=

Tahun Baru Imlek meru-pakan tradisi tahunan bagi masyarakat Tionghoa di seluruh dunia. Pada ta-hun ini, Imlek 2566 jatuh pada tanggal 19 Februari 2015. Perayaan Tahun Baru Imlek atau Guo Xin Nian ini sudah menjadi catatan historis sekitar 4.600an tahun yang lalu sejak kerajaan dinasti Cina Pertama.

Sumenep CPamekasan IPROBOLINGGO KAMIS 26 FEBRUARI 2015No. 0554 | TAHUN IV OpiniKORAN

MADURA 11

Page 12: e Paper Koran Madura 26 Februari 2015

KORAN MADURAKAMIS 26 FEBRUARI 2015 | No. 0554 | TAHUN IV12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO KAMIS 26 FEBRUARI 2015

No. 0554 | TAHUN IV 12ProbolinggoKORAN MADURA

Rabu (25/2), Komisi C DPRD Kota Probolinggo melakukan in-speksi mendadak (Sidak) kelokasi untuk mengetahui sejauh mana dampak bau yang ditimbulkan, sesuai yang dikeluhan beberapa masyarakat.

Ketua Komisi C DPRD Kota Probolinggo, Agus Riyanto, men-jelaskan bau Olahan Limbah Oli dari PT. Berdikari Jaya Bersama yang dikeluhkan masyarakat, pihaknya sudah mendatangkan BPMPP untuk mengetahui sejauh mana proses perijinannya beserta BLH Kota Probolinggo.

“Semuanya sudah lengkap proses pengajuan ijinnya. Bah-kan perijinannnya dari pro-pinsi, Kementerian Lingkungan

Hidup (KLH) dan termasuk men-datangkan tim ahli dari Insti-tute Tehnologi Surabaya (ITS) Surabaya,”ujarnya kepada warta-wan, Rabu (25/2).

Menurutnya, komisi C mel-akukan sidak mendadak kelokasi hari ini, untuk mengetahui sejauh mana kebenaran bau yang dike-luhkan oleh masyarakat.

“Bau itu ada, tapi masih belum mengganggu aktivitas masyarakat sekitar. Kami harapkan jangan sampai mengganggu aktivitas masyarakat sekitar,”tandas Agus Riyanto.

Hasil pantauan Komisi C di-lapangan, lanjut Agus Riyanto, keberadaan bau yang dikeluh-kan masyarakat masih dianggap

wajar. Pastinya didalam lokasi pabrik masih ada bau, tapi jangan sampai bau itu keluar dari lokasi pabrik.

“Kemarin pihak perusahan pengolahan oli bekas mengakui bahwa ada pipa yang bocor, kemungkinan besar dari pipa yang ada dan sudah diperbai-ki. Ternyata dilakukan uji coba sudah tidak ada bau lagi yang menyengat,”terangnya.

Menyikapi hal itu, Direktur PT. Berdikara Jaya Bersama, Yuwe Santoso, mengatakan pihakn-ya menyanyangkan banyak berkepentingan untuk mengam-bil keuntungan dan melakukan integrosi, seperti adanya laporan masyarakat yang akan melakukan demo karena ada bau menyengat.

“Intinya kami sebagai pemilik pabrik baik-baik. Saya menyuruh bertanya ke BLH Kota Proboling-go. Saya yakin dilokasi ini masih bau, tapi kalau bau sampai keru-mah warga yang jauh tidak yakin. Saya akui, sewaktu pertama blow-

er kecil yang bocor, tapi sekarang sudah selesai diperbaiki. Ini lagi pendinginan, dari pemanas hing-ga 350 derajat,”paparnya.

Sebelumnya BPMPP sendiri sudah menjelaskan bahwa periz-inan formal seperti izin prinsip, izin gangguan (HO), sampai izin mendirikan bangunan (IMB) su-dah lengkap. Termasuk peneta-pan kelayakan lingkungan doku-men analisis dampak lingkungan (AMDAL) juga sudah diterbitkan 1 September lalu oleh Komisi Pe-nilai Amdal (KPA) Jatim.

Disisi lain, sebelum mendiri-kan pabrik sudah dilakukan so-sialisasi sebanyak tiga kali. Kare-na itu, setelah warga sekitar tidak mempersoalkan, pemilik meram-pungkan izin HO yang dibutuh-kan.

Sedangkan BLH Kota Probolinggo, menjelaskan sejak Maret tahun lalu pabrik pabrik pengolah oli bekas sudah menyu-sun feasibility study (FS). Setelah itu seluruh izin sudah diurus oleh

mereka. November lalu, dilan-jutkan dengan melayangkan izin pengolahan limbah Bahan Berba-haya Beracun (B3).

Hanya saja, pihak Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehu-tanan masih menunggu keleng-kapan administrasi serta teknis dari pabrik tersebut. BLH sendiri sudah melakukan pengawasan pada 20 Januari silam. Saat itu, pihaknya merekomendasi bahwa pabrik harus mengatasi bau yang ditimbulkan.

Pabrik tersebut masih dalam proses percobaan. Belum sampai pada tahapan produksi. Baru keti-ka hasil percobaab sesuai dengan rencana, maka izin baik dari Ke-mentrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan maupun Kementrian ESDM akan turun.

Oli bekas itu akan diolah men-jadi bahan bakar kapal dan aspal. Sementara residu terakhir akan dikirimkan ke tempat pembuangan akhir yang ada di Cileungsi, Bogor.

=M.HisbullaH Huda

Pabrik Olahan Limbah Oli Disidak Crooscheck Bau Pencemaran yang Dikeluhkan MasyarakatPROBOLINGGO – Setelah melakukan dengar pendapat (RDP) bersama Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan dan Badan Lingkungan (BLH) Kota Proboling-go terkait PT. Berdikari Jaya Bersama yang mengolah limbah oli menjadi bahan bakar kapal dan aspal.

CHEK LOKASI. Pabrik pengolahan limbah oli di Kelurahan Kedungasem Kecamatan Mayangan yang disidak Komisi C DPRD Kota Probolinggo.

Page 13: e Paper Koran Madura 26 Februari 2015

KORAN MADURAKAMIS 26 FEBRUARI 2015 | No. 0554 | TAHUN IV 13Probolinggo

Dari 539 rumah yang ter-dampak banjir tersebut meliputi warga yang ada wilayah Kecama-tan Tongas 266 rumah dan Ke-camatan Sumberasih sebanyak 273 rumah.

Kepala Badan Penanggula-ngan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi, mengatakan pihaknya sudah menyediakan paket sem-bako untuk korban bencana alam termasuk korban banjir dia dua kecamatan tersebut.

“Mereka akan diberikan ban-tuan sembako jika tertimpa ben-cana alam salah satunya bencana banjir,” katanya.

Menurutnya, bencana yang menimpa rumah didua kecamatan diperoleh dari data olah kejadian bencana (OKB) sudah dipasti-kan tidak ada kerusakan material berupa rumah warga yang rusak.

”Karena banjir yang melanda, hanya rumah-rumah penduduk yang tergenang air. Jadi rumah mereka dipenuhi lumpur saja a-

kibat air hujan yang masuk keru-mah penduduk,”tandas Dwijoko Nurjayadi.

Untuk Korban banjir tersebut, lanjut Dwijoko Nurjayadi, diberi-kan bantuan sembako berupa, beras, minyak goreng dan kecap. Bantuan itu setidaknya bisa me-ringankan beban kepada korban banjir yang ada di dua kecamatan.

”Untuk sembako BPBD sudah menyiapkan 1400 paket. Sedang-kan sisa bantuan yang ada un-tuk saat ini sejumlah 861 paket. Setelah dikurangi paket sembako yang di distribusikan kepada dua kecamatan sebanyak 539 paket,” ucapnya.

Ia mengaku, dana untuk sem-bako tersebut yang disediakan un-tuk bencana alam pihaknya meng-gunakan dana Tidak Terduga (TT).

Pihaknya menilai sebenarnya jum-lah sembako yang disediakan ter-golong masih minim.

“Kalau bencana alam masih saja terjadi. Sedangkan perse-dian sembako tidak mencukupi, pemkab akan tetap menyediakan kembali,”kata Dwijoko Nurjayadi.

Salah satu Warga Pesisir Ke-camatan Sumberasih, Suliha, mengatakan pemkab jangan ha-nya memberikan bantuan sem-bako semata. Karena kalau dinilai bantuan itu tergolong kecil, dan jika diuangkan diperkirakan ha-nya Rp.30 ribu.

“Ya kalau bisa banjir yang kerap kali melanda desanya agar bisa ditangani dengas serius, Se-hingga tidak terjadi banjir lagi,” harapnya.

=Mahfud hidayatullah

Korban Banjir Hanya Dibantu SembakoDua Kecamatan Mencapai 539 Rumah PROBOLINGGO - Kabupaten Probolinggo memang meru-pakan daerah yang rawan akan bencana banjir. Dalam dua hari ini, 539 rumah di dua kecamatan kecipratan lua-pan air hujan yang tergolong deras. Rabu (25/2) kemarin, pemkab Probolinggo memberikan bantuan sembako.

BANTUAN. Sembako yang diberikan kepada korban tertimpa bencana banjir.

PROBOLINGGO - Rencana pemindahan dua kantor milik pemkab, yakni inspektorat dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Probolinggo ke kota Kraksaan, nampaknya tidak bisa terwujud. Dana pembangunan dua kantor itu ternyata tidak disetujui Gubernur Jawa Timur.

Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas PU Cipta Karya, Prijono. Menurutnya sesuai dengan APBD 2015 pem-bangunan dua kantor itu akan dibangun pada tahun 2015 dengan masing-masing dialokasikan sebesar Rp 2,5 miliar yang bersumber dari Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Timur.

Karena sumber bantuan dari Pemprov Jawa Timur, ke-bijakan pembangunan itu be-rada di tangan Pak Dekarwo. “Karena sudah dicoret. Untuk tahun ini dipastikan tidak bisa dibangun,” jelas Prijono, kepada wartawan, Rabu (25/2)

Meski pembangunan kan-tor tersebut, lanjut Prijon, menggunakan PAK 2015 tidak mungkin dilakukan. Sebab, dibutuhkan proses lelang hingga penentuan tander.”Termasuk pemba-ngunan gedung. Kalau di PAK kami rasa waktunya tidak cukup dengan sisa waktu hingga akhir tahun,” katanya.

Pihaknya menambahkan, pemkab akan mengalokasi-kan pembangunan untuk dua kantor itu melalui pos selain bantuan provinsi. “Tahun depan, insya Allah kami rancang lagi. Apalagi perenca-naan sudah dilakukan tahun 2014 lalu,” jelas Prijono.

Prijono menjelaskan, selain dua kantor itu, pem-kab Probolinggo dipastikan juga gagal membangun pusat informasi pariwisata di wilayah cemerolawang dan jalan lingkungan di Kota Kraksaan. Sedikitnya sebesar Rp 24 miliar dana yang seharusnya diberikan Gubernur Jawa Timur itu gagal diterima Pemkab.

“Kegagalan itu karena arah kebijakan pemkab de-ngan pemprov tidak sama. Tahun depan kami akan sa-makan. Sehingga pos bantuan provinsi tidak dikurangi,” tegasnya.

=Mahfud hidayatullah

DUA KANTOR

Gagal Pindah Tempat

Page 14: e Paper Koran Madura 26 Februari 2015

KORAN MADURAKAMIS 26 FEBRUARI 2015 | No. 0554 | TAHUN IV14 Probolinggo

Ketiga pohon tersebut, tum-bang saat hujan disertai angin kencang melanda kawasan Desa Jabung Kecamatan Paiton. Kuatnya terpaan angin puting beliung, membuat akar ketiga pohon yang menua tersebut tak mampu menopang batang pohon, hingga akhirnya ter-hempas ketengah jalan.

Beruntung pohon tumbang tersebut, tak sampai menim-bulkan korban jiwa. Karena saat pohon itu tumbang tidak ada pe-ngendara yang melintasi jalan itu. Akibat kejadian ini, jalur lalu lin-tas penghubung dua kecamatan menjadi terganggu.

Bagi pengendara terpaksa me-lewati di bawah pohon yang tum-bang dengan bantuan beberapa

warga sekitar. Sedangkan penggu-na mobil, terpaksa berbalik arah dengan menempuh jarak lebih jauh hingga sepuluh kilometer.

Tumbangnya tiga pohon yang berukuran besar ditepi ja-lan tersebut terjadi sekitar pukul 16.30 Wib, kemarin. Saat itu, hu-jan lebat bersama dengan angin kencang mengguyur Kecamatan Paiton.

”Tadi itu anginya memang sangat kencang mas dan hujan-nya juga deras sekali. Jadinya tadi para pengguna jalan semua panik dan takut mendekat. Tiba – tiba ada suara gemuruh karena robohnya pohon tersebut,” terang Siman (30) salah satu warga yang melintas di jalan itu.

Menurutnya, angin kencang

yang disertai hujan lebat tersebut terjadi kurang lebih sekitar lima belas menit. Karena kencangnya angin itu membuat sebanyak tiga pohon yang ada di tepi jalan tersebut tumbang.

Selain itu, kemungkinan tumbangnya pohon terse-but juga sudah tua dan tidak kuat menahan terjangan angin.”Pohon itu usianya su-dah puluhan tahun, dan di-terjang angin kecang sehingga roboh,” terang Siman.

Sementara itu, sejumlah warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung melakukan evakuasi dengan memotong se-jumlah pohon yang tumbang itu dengan menggunakan peralatan darurat.

Karena banyaknya pohon yang tumbang akibat puting be-liung tersebut membuat proses evakuasi untuk menyingkir-kan batang pohon dari jalan itu membutuhkan waktu sekitar satu jam.

=M.HisbullaH Huda

Puting Beliung MengamukArus Lalu Lintas Dua Kecamatan TergangguPROBOLINGGO – Hujan deras disertai angin puting be-liung menyebabkan tiga pohon besar tumbang ke tengah jalan penghubung Kecamatan Paiton dan Kraksaan Ka-bupaten Probolinggo. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, arus lalu lintas dua kecamatan terganggu.

TUMBANG. Tiga pohon yang menghubungkan dua kecamatan di Kabupaten Probolinggo disapu oleh angin puting be-liung.

PROBOLINGGO - Banjir yang melanda Sekolah Dasar (SD) Pesisir I Desa Pesisir Ke-camatan Sumberasih Kabupa-ten Probolinggo, yang menimpa tiga unit ruang kelas direncana-kan akan dibangun gedung baru tahun ini.

Rencana tersebut diketa-hui ketika Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari, melaku-kan kunjungan kelokasi sekolah tersebut.”Kami akan upayakan untuk melakukan pembangu-nan gedung baru,” katanya kepada wartawan, Rabu (25/2).

Menurutnya, upaya pem-bangunan terhadap tiga unit gedung sekolah yang dinilai kondisinya sudah tidak layak pakai. Pihaknya menilai ruang sekolah itu ketika turun hujan deras, di dalam ruangannya selalu digenangi air hujan.

“Maklum lokasi bangunan-nya sudah tergolong tua, bah-kan yang paling memprihatin-kan kondisi ruang kelas sekolah tersebut lebih rendah dari selokan yang ada di depannya,” jelas Bupati Tantriana Sari.

Jika kondisi hujan deras, lanjut Bupati Tantriana Sari, kondisi air pada selokan tidak bisa terbendung dan meluap ke halaman sekolah. “Kalau sudah hujan, sekolah tersebut pasti tergenang air,” ucapnya.

Dia menambahkan, rencana pembangunan diupayakan dalam tahun ini akan segera terwujud. Sebab ruangan se-kolah sudah sangat mendesak dan dibutuhkan oleh para siswa yang ada disana.

”Insyaallah saya usahakan

pembangunannya, dan bisa dianggarkan pada Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) dae-rah,” kata Bupati Tantriana Sari.

Untuk daerah rawan ben-cana banjir, pihaknya sudah menyiapkan alat penditeksi banjir yang terpasang di aliran sungai pancar glagas yang ada di wilayah Kecamatan Pa-kuniran. Selain itu daerah yang dinilai rawan akan terjadi banjir salah satunya yakni daerah, Kecamaran Dringu, Sumberasih, Besuk, Krejengan dan Kraksaan.

“Daerah tersebut memang berada di lokasi dataran rendah dan memiliki alairan sungai yang cukup besar,” tegasnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Sekolah SD Pesisir I Desa Pesisir Kecamatan Sumberasih Kabu-paten Probolinggo, Mujiman, mengatakan gedung yang ada disekolahnya memamg tidak semuanya tergenang banjir. Hanya tiga lokal yang menjadi langganan banjir.

“Sekolah ini sudah ter-golong tua, dan untuk yang lainnya sudah selesai dibangun tahun 2010 kemarin,” katanya.

Dia mengaku, untuk tiga unit ruangan yang sudah berumur tua digunakan untuk kegiatan Proses Belajar Me-ngajar (PBM) untuk kelas satu dan kelas dua. Sementara satu ruang sebelah utara digunakan untuk Musollah.

”Karena masih belum me-miliki gedung musolla khusus, jadi pihak sekolah memanfaat-kan ruangan yang ada,”papar Mujiman.

=MaHfud HidayatullaH

RUANG KELAS

Masih Langganan Banjir

SEGERA DIREHAB. Tiga Unit ruang kelas SD Pesisir 1 Kecamatan Sum-berasih Kabupaten Probolinggo selalu jadi langganan banjir.

Page 15: e Paper Koran Madura 26 Februari 2015

KORAN MADURAKAMIS 26 FEBRUARI 2015 | No. 0554 | TAHUN IV 15 lahragaKORAN

MADURAKAMIS 26 FEBRUARI 2015

No. 0554 | TAHUN IV 15

ZURICH - Piala Dunia 2022 di Qatar akan diselenggarakan pada musim dingin yaitu November-Desember serta jadwalnya diper-pendek dari jadwal biasanya. Demikian rekomendasi sebuah tim khusus bentukan Federasi Sepakbola Dunia atau FIFA yang dipimpin Sheikh Salman bin Ebrahim Al-Khalifa. Mereka juga memastikan Piala Dunia 2022 itu tidak bisa diselenggarakan pada Mei atau Januari karena bentrok dengan Olimpiade Musim Dingin.

Sebenarnya, negara-negara Eropa memilih agar Piala Dunia 2022 diselenggarakan pada Mei. Tetapi semua pihak harus kom-promi, bukan hanya negara-ne-gara Eropa. Panitia Penyelengg-gara Piala Dunia 2022 di Qatar mengaku siap menyelenggarakan pesta sepakbola empat tahunan itu kapan pun dilakukan.

FIFA sendiri menyetujui usu-lan ini dan dikabarkan mendapat dukungan penuh dari enam kon-federasi dari enam benua. Menu-rut mereka, November-Desember adalah waktu yang tepat untuk penyelenggaraan Piala Dunia 2022 tersebut. “Usulan ini akan didiskusikan pada pertemuan Komite Eksekutif FIFA yang rencananya digelar di Zurich, Swiss, 19-20 Maret 2015,” bunyi pernyataan resmi FIFA.

Lebih lanjut dikatakan, “Tim ini juga mengusulkan agar waktu kompetisi dikurangi. Berbagai usulan tanggal alter-natif penyelenggaraan Piala Dunia 2022 pada Juni-Juli juga dipaparkan pada pertemuan tim khusus yang diwakili oleh ko-munitas sepakbola dari berbagai konfederasi, anggota asosiasi, liga dan klub. Mereka berdiskusi dan menganalisis berbagai ke-mungkinan guna mencari waktu terbaik sebagai solusi untuk semua pemangku kepentingan, terutama menyangkut kemung-kinan dampak cuaca terhadap kondisi para pemain, staf, dan pendukung serta liga di masing-masing negara.”

“Tim ini mencoba untuk mencari waktu terbaik yang memiliki dampak paling kecil terhadap kalender sepakbola na-sional dan internasional,” tutup pernyataan FIFA tersebut.

=ESPN/CAROL AJI

Keuntungan Dortmund ter-letak pada gol tandang yang di-cetak Marco Reus. Dengan satu gol ini, maka pada leg kedua nanti di Signal Iduna Park, anak-anak asuhnya hanya butuh ke-menangan 1-0. Di mata Klopp, hasil ini bukan sesuatu yang mustahil dicapai karena mereka akan bermain di kandang sendiri dan menghentikan satu-satunya wakil dari Italia itu.

“Hasil ini cukup adil. Pada babak pertama, kami bermain sangat bagus, tetapi kami ke-colongan dua gol. Pada babak kedua, saya harus melakukan perubahan. Juventus masih memiliki dua peluang emas di babaik ini, sedangkan kami, saya tidak ingat berapa peluang yang kami miliki. Kami harus segera lupakan kekalahan ini,” ujar Klopp.

Dia menambahkan, “Kami tidak terkejut dengan per-mainan Juventus seperti ini. Kami hanya kehilangan bola di tempat yang salah dan Juventus memukul kami lewat serangan balik. Tidak ada satu hal pun yang mengejutkan saya malam ini. Yang bikin saya terkejut adalah bahwa tidak ada kartu kuning untuk pelanggaran terhadap pemain saya, Lukaz Pizczek, tetapi memang mereka lawan yang sangat kuat. Tidak ada yang lebih untuk kami pada pertandingan ini dan karena itu kami menerima hasil ini.”

Yang mengecewakan Klopp adalah para pemain belakangn-ya yang membiarkan para pe-nyerang Juventus memiliki ruang di wilayah pertahanan sendiri. “Di satu sisi, kami harus menghormati kualitas Juventus

dan kami harus bertahan lebih ke dalam lagi. Tetapi gol kedua mereka terjadi karena kami ter-lalu dalam. Membiarkan Mor-ata memiliki ruang beberapa meter adalah tidak bagus. Kami kecolongan gol yang tidak ter-lalu penting,” imbuhnya.

Dia meneruskan, “Saya kira, Juventus jarang membuat kami tertekan. Justru kami yang lebih sering membuat mereka ketar ketir. Kami masih memiliki pe-luang dengan hasil ini dan itu-lah yang terpenting searang.”

Sedangkan pelatih Juventus Massimiliano Allegri menilai, ke-menangan ini cukup bagus, tapi seharusnya timnya bisa menc-etak gol lebih banyak karena banyak menciptakan peluang di babak kedua. “Kami memiliki sedikit kesulitan di babak per-tama, tapi di babak kedua kami bermain lebih baik. Saya kecewa kami harus kebobolan tapi hal ini bisa terjadi di sepakbola. Tapi saya masih senang dengan tim bermain dengan baik,” jelas dia.

Pada laga dini hari kema-rin, Juventus unggul terlebih dahulu ketika pertandingan baru berjalan 13 menit mela-lui striker internasional Ar-gentina, Carlos Tevez meman-

faatkan umpan tandemnya di lini depan Alvaro Morata. Bola menyusur tanah dari sayap kanan pertahanan sempat di-blok kiper Dortmund sebelum diteruskan dengan mudah oleh Tevez yang sudah men-unggu di mulut gawang.

Namun Dortmund mam-pu menyamakan kedudukan lima menit kemudian lewat penyerang Marco Reus me-manfaatkan kesalahan yang dibuat bek Juventus, Giorgio Chiellini. Pemain yang baru menandatangani kontrak baru di Dortmund itu menggiring bola ke kotak penalti dan me-lepas tembakan kaki kenanan ke pojok kiri bawah gawang Gianluigi Buffon.

Tetapi tiga menit menjelang turun minum, giliran Alvaro Morata sendiri yang merobek jala Ramon Wiedenfeller. Be-rawal dari penguasaan bola Paul Pogba di sisi kiri lapangan, gelandang internasional Pran-cis ini mengirim umpan me-nyusur tanah ke kotak penalti yang disambut dengan tendan-gan kaki kanan menyusur tanah ke pojok kiri bawah gawang Ra-mon Wiedenfeller.

=ESPN/CAROL AJI

TURNAMEN DUNIA

PD 2022 Digelar November-Desember

Dortmund Siap Jegal Langkah Juventus

TURIN - Pelatih Borussia Dortmund Juergen Klopp menilai, kekalahan 1-2 yang dialami timn-ya dari Juventus pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Juventus Stadium, Rabu (25/2) dini hari WIB cukup adil. Hasil ini sama sekali tidak menutup peluang mereka lolos ke perem-pat final. Justru sebaliknya, membuka lebar-lebar jalan mereka ke babak delapan besar itu.

Striker Juventus Alvaro Morata (kiri) berduel dengan bek Borussia

Dortmund Mats Hummels pada laga di Juventus Stadium, Rabu (25/2)

dini hari WIB.

Page 16: e Paper Koran Madura 26 Februari 2015

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552 | TAHUN IV16 KORAN MADURA

16KAMIS 26 FEBRUARI 2015

No. 0554 | TAHUN IV

DORTMUNDSIAP JEGALLANGKAHJUVENTUSOLAHRAGA | 15

ami akan ber-main di Barcelo-na dan mencoba lolos pada laga tandang seperti

biasanya kami lakukan di Eropa.

Kami masih punya peluang,” kata Pellegrini seusai pertandingan.

Pelatih asal Cile itu menilai, peluang timnya muncul setelah kiper Joe Hart menggagalkan tendangan penalti Lionel Messi menjelang pertandingan ber-akhir. “Penyelamatan itu sangat penting. Hal itu memberi peluang kepada kami untuk mencoba dan menang di Barcelona. Kalau saja kami kalah 1-3, maka peluang kami sudah tertutup. Meskipun penalti itu tidak patut diberikan kepada Barcelona,” imbuhnya.

Optimisme itu juga diungkap-kan kiper Joe Hart. Menurutnya, peluang mereka masih cukup besar, meskipun jauh lebih besar dimiliki Barcelona karena mereka akan ber-main di kandang sendiri pada leg kedua 18 Maret mendatang.

“Kami masih sangat yakin. Di babak pertama, sebelum gol per-tama mereka datang, kami bermain bagus, tetapi Barcelona bisa unggul terlebih dahulu. Kami masih punya satu pertandingan lagi dan masih memiliki peluang,” ujar Joe Hart.

Penyerang Barcelona Luis Su-arez juga menilai, City masih me-

miliki peluang lolos ke perempat final dengan hasil 2-1 ini. “Saya kira ini hal positif untuk mereka. Tetapi kalau saja, penalti Messi bisa menghsilkan gol, tentu saja skenarionya akan berbeda. Tetapi dengan hasil 2-1, masih ada pe-luang untuk mereka,” kata Suarez seusai pertandingan.

Sementara pelatih Barcelona Luis Enrique tidak kehilangan ke-percayaan pada Lionel Messi. Dia berjanji tetap akan memberikan tu-gas utama kepadanya bila menda-pat hadiah tendangan penalti pada pertandingan berikutnya. “Kami tahu, penalti bisa saja gagal pada pertandingan seperti ini, tetapi dia tetap akan menjalankan tugas itu pada pertandingan berikutnya. Ke-

menangan malam ini patut diraya-kan. Permainan babak pertama dari semua pemain di lapangan sangat fantastis,” kata Enrique.

Pada laga dini hari kemarin dua gol kemenangan Barcelona diborong oleh Luis Suarez. Sedang-kan satu-satunya gol City dicetak oleh Sergio Aguero. Barcelona seharusnya bisa menang dengan skor lebih besar, 3-1 kalau saja Messi sukses mengeksekusi tenda-ngan 12 pas menjelang pertan-dingan berakhir. Sayang tenda-

ngan pemain terbaik dunia empat kali berturut-turut ini bisa diga-galkan oleh kiper Joe Hart.

Kedua gol Suarez dicetak pada babak pertama. Gol pertamanya dibuat ketika pertandingan berjalan 16 menit. Sementara gol keduanya dibuat di menit ke-30, memanfaat-kan umpan silang Jordi Alba.

Manchester City tampil domi-nan di babak kedua seiring dengan menurunnya intensitas permai-nan tim tamu. Anak-anak asuh Mauel Pellegrini ini pun meman-faatkan kesempatan ini. Hasilnya, pada menit ke-69, City berhasil memperkecil ketinggalan mela-lui Sergio Aguero memanfaatkan umpan David Silva. Tendangan-nya dari jarak 12 meter bersarang di dalam gawang yang dikawal Marc-Andre ter Stegen. Sayang, hingga laga usai, mereka gagal mencetak gol tambahan untuk sekadar menyamakan kedudukan.

Kegagalan ini tidak terlepas dari kekurangan pemain. Sebab sejak menit ke-74, City bermain dengan 10 orang menyusul kartu merah yang diterima bek kiri Gale Clinchy City setelah mendapat kartu ku-ning kedua setelah mengangkat

kaki terlalu tinggi terhadap Daniel Alves. Kartu kuning pertama dite-rimnya pada menit ke-59 karena mengasari gelandang Barcelona, Ivan Rakitic. Mantan bek Arsenal itu sempat memprotes, tetapi wa-sit Felix Brych tetap menyuruhnya meninggalkan lapangan.

Menjelang pertandingan ber-akhir, bek City asal Argentina Pab-lo Zabaleta melakukan kesalahan besar dengan menjatuhkan Lionel Messi di dalam kotak penalti. Fe-lix Brych langsung menunjuk titik putih. Lionel Messi sebagai penen-dang utama maju melaksanakan tugasnya. Tetapi, sayang, Joe Hart mampu menghentikan bola kiri-man Messi ini. Tak lama berselang, laga pun berakhir dengan skor tipis 2-1 untuk Barcelona.

Pada leg kedua di Camp Nou 18 Maret mendatang, Lionel Messi dan kawan-kawan hanya butuh hasil imbang. Bahkan, mereka tetap lolos ke babak delapan besar kalau kalah 0-1 dari City. Seba-liknya, City wajib menang minimal dua gol tanpa balas untuk mem-balikkan keadaan dan mencapai perempat final untuk pertama ka-linya. =ESPN/SKY SPORTS/CAROL AJI

MAN. CITYMASIHPUNYA

PELUANGMANCHESTER - Pelatih Manchester City Manuel

Pellegrini menilai, timnya masih memiliki peluang melaju ke perempat final Liga Champions, meski kalah 1-2 dari Barcelona pada leg pertama di Eti-had Stadium, Rabu (25/2) dini hari WIB. Pasalnya,

mereka selalu tampil bagus saat menjalani laga tandang di Eropa.

Page 17: e Paper Koran Madura 26 Februari 2015

KORAN MADURAKAMIS 26 FEBRUARI 2015 | No. 0554 | TAHUN IV A4

Mengapa BpJS TerTuTup Soal Dana KapiTaSi?

MuSTahep TaK Siap Jalani proSeS KaSaSi

BANGKALAN | F

KAMIS26 Februari 2015 No. 0554 | TAHUN IV

peMKaB TaK MaMpu KenDaliKan harga lpg

Taneyan LanjangKORAN MADURA

SUMENEP | C PAMEKASAN | L

50 Persen Kades Terlibat NarKoba SAMPANG - Ketua Badan

Narkotika Kabupaten (BNK) Sampang, Fadilah Budiono

mengungkapkan, sekitar 50 per-sen kepala desa di Sampang, ter-libat penyalahgunaan narkoba.

"Kondisi ini jelas sangat mengkhawatirkan dan harus mendapatkan perhatian serius semua pihak," katanya di Sam-pang.

Wakil Bupati Sampang terse-but mengamukakan hal ini menang-

gapi kian maraknya peredaran obat terlarang di wilayah itu, yang menjerat berbagai kelompok usia, baik remaja, pe-muda maupun orang tua.

Terkait banyaknya kepala desa yang terjerat narkoba itu, Ketua BNK Fadilah Budiono meminta agar pemkab hendak-nya melakukan tes urine kepada warga yang hendak mencalonkan diri sebagai kepada desa.

Sehingga para kepala desa itu, benar-benar bebas dari narkoba. Sebab, kades yang mengonsumsi narkoba, tidak mung-kin bisa menjalankan roda pemerintahan dengan akal sehat.

"Kalau misalnya ada bakal calon kepa-la desa yang positif mengonsumsi narko-ba, sebaiknya dicoret dari pencalonan," kata Fadilah Budiono.

Menurut Fadilah, jalur utama peredaran narkoba

di Sampang melalui jalur utara, seperti Kecama-tan Sokobenah, Banyu-ates dan Kecamatan

Ketapang.Wilayah ini, kata dia, men-

jadi jalur lalu lintas masuknya barang haram tersebut ke Kota Sampang.

Ia juga meminta agar aparat

keamanan lebih jeli dalam mengawasi keluar masuknya kendaraan di wilayah itu, serta meningkatkan patroli.

Kepada para ulama dan tokoh masyarakat di Kabupaten Sampang, Fadilah juga me-minta dukungan mereka untuk turut serta, memberantas peredaran barang haram itu.

"Peran aktif para tokoh masyarakat dan tokoh ulama sangat kami harap-kan, karena peredaran narkoba sudah me-rasuk ke semua golo-ngan masyarakat. Ja-ngankan masyarakat umum, aparat saja sudah ada yang menjadi korban narkoba ini," pungkasnya.

=ABD AZIZ/ANT

Page 18: e Paper Koran Madura 26 Februari 2015

KORAN MADURAKAMIS 26 FEBRUARI 2015 | No. 0554 | TAHUN IV BPROBOLINGGO KAMIS 26 FEBRUARI 2015

No. 0554 | TAHUN IVKORAN MADURAB Sumenep

Secara ekonomis, kata Bam-bang, kalau harga beras naik, maka harga gabah juga akan naik. “Karena selama ini harga gabah selalu di bawah standar perhitu-ngan analisa usaha tani. Yang se-harusnya harga gabah bisa sampai Rp. 2000 sampai Rp. 3000, ternya-ta hanya 1800,” jelasnya.

Namun demikian, ia me-ngakui, sebagian masyarakat mengeluhkan harga kenaikan be-ras sekalipun kelas ekonominya menengah ke atas. “Seharusnya tidak mengeluh, tapi bersyukur. Karena dengan begitu petani kita akan sejahtera,” tuturnya saat ditemui di kantornya.

Pada musim tanam tahun 2014-2015, luas sawah padi yang ada di Sumenep seluas 25.686,46

hektare (Ha). Dari luas sawah yang tersediah tersebut, ren-cana tanam musim ini mencapai 35.769, 25 Ha.

Sampai Februari 2014, sawah padi yang sudah tertanami men-capai 25.769,25 Ha. Jika diban-dingkan tahun sebelumnya, men-urut Bambang, musim tanam kali ini sudah ada peningkatan. “Ini hasil dari peningkatkan indeks pertanaman kita. Yang dulunya hanya 1,75 sampai 2,75, musim ini bisa ditingkatkan menjadi 3,25,” tukasnya, Rabu (25/2).

Bambang menargetkan hasil produksi tanaman padi musim tanam 2014-2015 bisa naik hingga 10 persen, sesuai dengan imbauan Presiden RI, Joko Widodo. “Dan alhamdulillah, tadi saya bersama

petani di Ambunten telah sepa-kat bahwa kita akan menaik-kan hasil produksi pangan kita sampai 20 persen. Insya Allah, untuk tahun 2015 hasil produksi tanaman kita mencukupi,” tan-dasnya.

Ia memperkirakan produk-tivitasnya akan naik dibanding tahun-tahun sebelumnya. “Jika pada musim panin tahun 2013 hasil produksi kita hanya 6,02 ton per hektare dan pada tahun selan-jutnya 7,06 ton per hektare, seka-rang tahun 2015 menjadi 8,8 ton per hektare,” ucapnya.

Padi RusakSementara hektaran tanaman

padi yang sudah berumur satu bulan lebih di Desa Marengan Daya, Kecamatan Kalianget, ru-sak parah, kemarin. Gagal panen tersebut akibat dua kali direndam banjir beberapa waktu lalu.

Namun, meski kondisinya su-dah rusak parah, petani padi tetap

merawat sisa-sisa tanaman padi yang masih memungkinkan ber-buah dan menanam ulang di tem-pat yang sudah mati. Tanaman padi merupakan satu-satunya harapan mereka untuk memenuhi kebutuhan pangan.

Moh Haris, petani yang lahan-nya beberapa waktu lalu teren-dam banjir, mengatakan, lahan pertanian terendam banjir akibat saluran air yang semakin menye-mpit. “Meskipun demikian, tidak ada upaya konkret dari pemerin-tah daerah,” paparnya.

Akibat kerusakan tanaman padi, petani merugi hingga mencapai puluhan juta rupiah. Sebab, setiap kali melakukan penanaman padi, petani harus mengeluarkan biaya mulai dari mengolah sawah, bibit padi, pu-puk dan ongkos pekerja. “Setiap satu hektare lahan padi meng-habiskan biaya sekitar Rp 4 juta,” paparnya.

=FATHOL ALIF/SAI/MK

SUMENEP – Sebanyak 20 madrasah diniyah (madin) di Kecamatan Lenteng mengaku belum menerima Bantuan Operasional Sekolah Dae-rah (Bosda). Padahal, Pemkab Sumenep telah mencairkan bosda pada November 2014.

Rasul Mauludi, pengelola madin di Kecamatan Lenteng, menuturkan, sebanyak 80 madin di Kecamatan Lenteng biasanya menerima bantuan itu secara serentak. "Biasanya pencairannya itu dilakukan serentak. Namun, tahun ini tidak," katanya, Rabu (25/2).

Rasul mencurigai belum cairnya dana tersebut karena ditangguhkan oleh Dinas Pen-didikan (Disdik) Sumenep. Meskipun madin berada di bawaah naungan Kementerian Agama (Kemenag), namun un-tuk pen-c a i r a n d a n a bosda di-l a k u k a n di Disdik.

" B u -k a n n y a kami mau b u r u k s a n g k a , tapi bi-a s a n y a keterlam-batan pencairan dana bosda tidak sampai satu bulan. Tapi sekarang sampai tiga bulan masih belum ada kabar kapan dana itu mau dicairkan," tu-turnya.

Sementara Kepala Disdik Sumenep A. Shadik memban-tah menangguhkan dana bos-da. Ia mengaku sudah tuntas mencairkan bosda pada tahun lalu. "Itu sudah selesai dan tidak ada masalah," tuturnya, kemarin.

Menurutnya, jika sampai saat ini ada salah satu ma-din yang belum menerima, pihaknya memastikan ada permainan. "Ya kalau tidak sampai, itu bisa dipastikan ada indikasi permainan di bawah," tukasnya.

=JUNAEDI/MK

PENDIDIKAN

20 Madin Belum Terima Bosda 2014

A. ShadikKepala Disdik

Disperta Sambut Baik Kenaikan Harga BerasTanaman Padi di Desa Marengan Daya Rusak Parah

SUMENEP - Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Sumenep, Bambang Heriyanto, Rabu (25/2), menyambut baik kenaikan harga beras, karena akan berdampak positif terhadap para petani padi.

Petani kembali menanam padi di Desa Marengan Daya Kalianget, Rabu (25/2). Hujan deras yang mengakibatkan lahan tersebut tergenang banjir beberapa waktu lalu membuat tanaman padi mati.

Page 19: e Paper Koran Madura 26 Februari 2015

KORAN MADURAKAMIS 26 FEBRUARI 2015 | No. 0554 | TAHUN IV CSumenep

SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyampaikan bahwa tiket penumpang pesawat terbang dari Bandar Udara (Bandara) Internasional Juanda ke Bandara Trunojoyo Sumenep, sebesar Rp200 ribu.

"Sesuai kesepakatan, tarif tiket Sura-baya ke Sumenep dan sebaliknya sebesar itu," ujar Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi di Surabaya, Rabu (25/2).

Pihaknya menyatakan, dalam waktu dekat ini penerbangan rute tersebut akan dioperasikan, namun menunggu keluar-nya Surat Keputusan (SK) Direktur Jen-deral Perhubungan Udara.

"Paling tidak, Maret atau April sudah turun SK-nya dan aktivitas penerbangan sudah bisa dimulai," katanya.

Wahid menjelaskan, penerbangan rute Surabaya-Sumenep akan menggunakan pesawat jenis grand caravan milik Maska-pai Susi Air berkapasitas 12 penumpang.

Selama sepekan, pesawat akan ter-bang dua kali dari Surabaya ke Sumenep dan dua kali dari Sumenep ke Surabaya.

Kemudian, pesawat milik Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti tersebut juga akan melintasi Sumenep ke Jember dan sebaliknya sebanyak sekali dalam sepekan.

Tidak itu saja, pesawat jenis yang sama juga akan terbang dari Surabaya ke Karimun Jawa, selanjutnya ke Semarang juga beraktifitas dua kali dalam sepekan.

"Begitu juga rute sebaliknya, dari Se-marang ke Karimun Jawa dan Surabaya, akan terbang dua kali sepekan," ujarnya.

Hanya, lanjut dia, besaran tarif tiket per penumpang dari Sumenep-Jember dan Surabaya-Karimun Jawa-Semarang, belum ditentukan karena belum men-emukan titik kesepakatan.

Sementara itu, pihaknya menegaskan fasilitas di Bandara Trunojoyo Sumenep sudah siap dipergunakan setelah dilaku-kan verifikasi oleh tim khusus dari Ke-menterian Perhubungan.

Menurut dia, landasan pacu di bandara tersebut sepanjang 1,16 kilo-meter mampu dan dinilai layak sebagai "landing" maupun "take off" pesawat jenis grand caravan.

Ke depan, pihaknya akan melakukan evaluasi sebagai langkah menentukan apakah penerbangan tersebut diminati masyarakat atau tidak.

"Kalau minatnya banyak maka tidak menutup kemungkinan armada akan ditambah. Evaluasinya sebulan dari pe-nerbangan perdana dilakukan," ucapnya.

=FIqIH ARFANI/ANT

TRANSPORTASI UDARA

Tiket Penerbangan Surabaya-Sumenep Rp 200.000

Hanafi mengakui saat ini harga LPG kemasan 3 Kg yang beredar di pasaran harganya tidak stabil. Hal itu disebabkan karena di Madura sejauh ini masih menggunakan distri-busi sistem rayon. “Sehingga, agen-agen yang ada di Madura bisa melayani di Madura,” paparnya.

Akibat sistem distribusi rayon tersebut, Pemerintah Kabupaten Sumenep sulit melakukan pengawasan dan mengontrol harga LPG ke-masan 3 Kg tersebut. “Mis-

alnya menyesuaikan dengan HET (harga eceran tertinggi, red.) dan juga pengirimannya,” jelasnya, Rabu (25/2).

Seandainya tak menggu-nakan sistem distribusi rayon, lanjutnya, pemerintah mudah dalam melakukan pengawasan dan menyetabilkan harga LPG itu. Pasalnya, pemerintah punya tim monitoring BBM maupun LPG. Dalam tim itu, katanya, juga ada dari pihak kepolisian. “Jadi kami tinggal merapat-kan, kalau ada pelanggaran, kita tinggal serahkan kepada

kepolisian nanti,” ujarnya.Pihaknya telah mengirim-

kan surat kepada Kemen-terian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang tembusannya juga kepada pihak Pertamina agar pen-distribusian dilakukan secara tertutup. “Artinya agen yang di Sumenep hanya melayani di Sumenep,” lanjutnya.

Dengan sistem pendistri-busian tertutup, tambahnya, pemerintah akan lebih mudah dalam mengawasi dan me-nyesuaikan harga LPG sesuai HET. “Karena kesulitan kita selama ini, mereka kadang-ka-dang beralasan mendapatkan LPG itu dari luar Sumenep. Sehingga ada biaya distribusi dan lainnya,” dalihnya.

Untuk diketahui, harga LPG kemesan 3 Kg saat ini

mengalami kenaikan berkisar Rp. 1.000 hingga Rp. 1.500 di Sumenep. Sehingga harga LPG yang dijual ke konsumen bervariasi. Dari pengecer ke konsumen, saat ini harga LPG kemasan 3 Kg berkisar Rp. 18.000 sampai Rp. 19.000.

Padahal, HET LPG ke-masan 3 Kg sesuai ketetapan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang ditentukan Guber-nur Soekarwo per tanggal 16 Februari lalu adalah Rp. 16.000 per tabung.

"Yang paling mahal dari pengecer ke konsumen. Sebab pendistribusian LPG tersebut membutuhkan biaya transprot dan pekerja,” kata salah seorang pemilik pangkalan LPG di Sumenep, Andrianto beberapa waktu lalu.

=FATHOL ALIF/MK

HARGA LPG

Pemkab Tak Mampu Kendalikan HargaSUMENEP - Kabag Perekonomian Pemkab Sume-nep, Mohammad Hanafi mengatakan, pemerintah daerah tidak mampu mengontrol harga LPG. Ia berdalih, pendistribusian LPG di Madura secara rayon, tidak tertutup.

Pengecer LPG sedang duduk di meja kasir, Rabu (25/2). Di Kabupaten Sumenep, harga LPG masih di atas harga eceran tertinggi. Pemkab men-gaku tak mampu mengendalikan harga.

Page 20: e Paper Koran Madura 26 Februari 2015

KORAN MADURAKAMIS 26 FEBRUARI 2015 | No. 0554 | TAHUN IV D Sumenep

Saat ini, Sri terbaring lemas di Rumah Sakit Umum Dae-rah dr. Moh Anwar Sumenep, karena mengalami patah tulang di bagian betis kirinya, setelah terjatuh dari motornya saat berusaha menghindar dari keja-ran suaminya.

Sumber Koran Madura menyebutkan, Sri dikabar-kan sudah sudah enam bulan menghilang dari rumahnya, meninggalkan suami dan dua anak yang saat ini masih duduk di bangku sekolah.

Pada saat itu, Sri berbonce-ngan dengan laki-laki yang diduga selingkuhannya, Zulkar-

nain (40), warga Desa Plakpak, Kecamatan Pagantenan, Pame-kasan, mengendara motor Honda Vario Nopol M 6411 WF dari arah Pamekasan menuju Sumenep.

Saat melihat dibuntuti mo-bil Toyota Avanza warna putih nopol M 364 VE yang diken-darai suaminya, Moh Samsuri (40), laju motor yang dikendarai Sri dipercepat untuk meng-hindar dari kejaran suaminya.

Di Desa Pakandangan Barat, motor yang dikendari Sri tiba-tiba oleng dan hilang kendali. Motor yang dikendarai menabrak pohon asam dan Sri terjatuh. Akibatanya, Sri

menderita patah tulang di paha kiri dan tangannya mengalami luka robek.

Sementara Zulkarnain yang diduga sebagai pasangan selingkuhnya berhasil kabur. Samsuri sempat mengejar Zulkarnain, namun kabur de-ngan mengendarai mobil MPU ke arah Pamekasan.

“Kejadian yang sebenarnya saya tidak tahu. Saya hanya distop oleh warga saat melintas di jalan raya lokasi kejadian. Pada saat itu warga meminta saya untuk membawa korban ke rumah sakit,” kata sopir odong-odong asal warga Desa Pakan-dangan Barat, Muhtadi (40).

Kasatlantas Polres Sumenep AKP Musa Bakhtiar mengata-kan, berdasarkan hasil pemerik-saan, sebelum kecelakaan terjadi, suami Sri sempat me-minta istrinya menghentikan laju kendarannya. “Hanya saja,

Sri tak menggubris dan terus menggeber motornya, hingga korban terjatuh di Desa Pakan-dangan Barat, Bluto,” katanya.

Saat ini pihak kepolisan masih mendalami motif ke-celakaan tersebut, termasuk meminta keterangan saksi yang melihat langsung kecelakaan tersebut. ”Kalau jatuhnya korban karena sengaja ditab-rak, pasti ada sanksinya. Tapi kami masih belum tahu kejadin yang sebenarnya, sebab korban masih belum bisa dimintai keterangan, sebab kondisnya masih shock,” terangnya.

Ditanya soal selingkuhan, pihaknya masih belum bisa memberikan keterangan. ”Kalau itu kami masih belum tahu. Na-mun yang jelas, korban meru-pakan istrinya si pengendara. Saat ini kami masih mendalami soal lakanya saja,” tukasnya.

=JUNAEDI/MK

SUMENEP - Kepala Dinas Keseha-tan (Dinkes) Kabupaten Sumenep, A Fatoni mengaku sudah meminta dr. Domikus Husada minta maaf kepada keluarga korban, dan mau bertang-gung jawab atas perbuatannya.

Hal itu terkait perlakuan tidak baik dr. Domi terhadap orangtua pasien Raisun Syukron Jazil, warga Dusun Bere’ Lorong, Desa Bluto, Ke-camatan Bluto. Ia memarahinya be-berapa waktu lalu dan mencoret hasil laboratorium yang diberikan.

"Saya sudah menyarankan ke-padanya agar datang ke rumah pasien dan minta maaf kepada ke-luarganya. Dan saya kira, dalam melihat persoalan ini praduga tak bersalah harus diutamakan," kata Fa-toni, Rabu (25/2).

Fatoni menjelaskan, dr Domikus Husada merupakan salah seorang PNS Pemerintah Pusat yang ditugas-kan di Surabaya. Namun, imbuhnya, karena dr Domi juga merupakan spe-sialis anak, dia juga buka praktik di Sumenep.

Disinggung soal sanksi yang mungkin diberikan kepada dr Domi akibat dugaan kelalaian yang telah dilakukannya, Fatoni memasarhkan hal itu kepada Ikatan Dokter Indone-sia (IDI) Cabang Sumenep. "Yang je-las, Sumenep butuh dokter spesialis anak," sergahnya.

Di saat berbeda, Ketua Komisi D DPRD Sumenep, Subaidi mendesak agar dokter yang diduga telah me-lakukan perbuatan tak selayaknya dilakukan seorang dokter itu bertang-gung jawab. "Dokternya harus mau bertanggung jawab dong,” katanya.

Bahkan, Subaidi menilai bahwa persoalan itu masuk ke dalam ranah hukum. "Jika keluarga pasien itu me-mang berinisiatif membawa persoa-lan tersebut ke ranah hukum," ser-gahnya kemudian.

Atas kejadian tersebut, Su-baidi mengaku kecewa. Pasalnya, menurut politisi PPP itu, selama ini masyarakat telah mengenal bahwa klinik dr Domi tersebut sangat profe-sional dalam penanganan medisnya. "Menurut saya, perlakuan dokter itu tak pantas dilakukan seorang dok-ter,” lanjutnya.

Selain itu, Subaidi juga mengung-kapkan bahwa kesembuhan pasien tidak hanya ditentukan oleh kualitas obat yang diberikan dan peralatan yang digunakan. Namun pelayanan yang baik juga menjadi faktor dalam penyembuhan pasien. “Karena ada sugesti di dalamnya,” pungkasnya.

=FATHOL ALIF

PELAYANAN TAK MEMUASKAN

Dinkes: Domi Sarankan Minta Maaf

LAKA LANTAS

Wanita Kecelakaan Bersama Pria LainSUMENEP – Sri Candra Sagita (39), warga Desa Kalianget Barat, Kecamatan Kalianget, mengalami kecelakaan di Desa Pakandangan Barat, Kecamatan Bluto, Rabu (25/2). Sri mengendarai motor bersama laki-laki yang diduga selingkuhannya.

Polisi memotret Sri Candra Sagita di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, Rabu (25/2). Warga Desa Kalianget Barat Kecamatan Kalianget itu kecelakaan bersama pria lain yang bukan suaminya.

Page 21: e Paper Koran Madura 26 Februari 2015

KORAN MADURAKAMIS 26 FEBRUARI 2015 | No. 0554 | TAHUN IV ESumenep

Pada tahun 2013, angka kema-tian bayi di Kabupaten Sumenep 57 bayi. Sementara pada tahun 2014 bertambah menjadi 61 bayi. "Jumlah kematian bayi memang meningkat dikarenakan Bayi Be-rat Lahir Rendah (BBLR),” katan-

ya, Rabu (25/2).Untuk menekan tingginya

angka kematian bayi, pihaknya mengaku telah melatih 10 bidan yang disiapkan untuk menangani BBLR. “Upaya itu dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi

bidan dalam menangani gawat darurat yang disebabkan oleh BBLR,”tuturnya.

Sebanyak 10 bidan yang di-latih itu semuanya berasal dari puskesmas di darerah daratan. Se-mentara untuk daerah kepulauan, lanjutnya, sudah dilatih pada tahun sebelumnya. Kata Fatoni, angka kematian bayi pada tahun 2014 didominasi daerah daratan.

Fatoni berharap, semua bidan yang dilatih itu bisa menularkan

ilmunya kepada bidan-bidan yang lain. Sehingga, kemampuan bidan dalam menangani BBLR itu bisa merata. "Dengan kompetensi itu, diharapkan tahun 2015 ini angka kematian bayi akibat BBLR bisa menurun," harapnya.

Selebihnya, mantan Sekre-taris Dinkes Kabupaten Sumenep itu juga menjelaskan, BBLR ber-beda dengan gizi buruk. Kalau gizi buruk merupakan akibat dari kurangnya asupan gizi pada bayi,

sementara BBLR diakibatkan kurangnya asupan gizi pada ibu hamil.

Karenanya, ia juga berharap agar setiap ibu yang hamil senan-tiasa menjaga asupan gizi untuk calon bayinya. Sehingga bisa lahir dalam keadaan sehat. "Agar kema-tian bayi akibat BBLR berkurang, kami berharap agar pola makan kaum ibu yang sedang hamil di-jaga," pungkasnya.

=FATHOL ALIF/MK

Kematian Bayi MeningkatKepala Dinas Kesehatan: Didominasi Daerah DaratanSUMENEP- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumenep, A. Fatoni mengatakan, dari tahun 2013 ke 2014, angka kematian bayi mengalami peningkatan. Ia berharap di tahun 2015 kematian bayi bisa menurun.

SUMENEP – Ketua Komisi C DPRD Sumenep Dul Siam me-minta pemerintah daerah proaktif menangani proyek yang ada di dae-rah sekalipun berasal dari APBN. Ia mencontohkan pembangunan pelabuhan rakyat (pelra) di Desa Kalianget Timur, Kecamatan Ka-lianget.

“Kami harap pemerintah dae-rah juga proaktif dalam menanga-ni semua proyek yang masuk ke darah. Sebab, meskipun anggaran-nya tidak diambilkan dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah), kita tetap mempunyai tanggung jawab,” terangnya, Rabu (25/2).

Proyek Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara senilai seki-tar Rp 15 miliar itu, hingga saat ini tidak kunjung selesai. Pemba-ngunan pelra sudah dilakukan be-berapa tahap, yakni mulai tahun 2005, 2007, dan 2013. Mega proyek tersebut ditarget selesai pada ta-hun 2014, naman hingga saat ini belum tuntas.

Pihaknya dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan se-jumlah pihak, termasuk pemerin-tah daerah dan juga Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. ”Itu pasti kamu lakukan. Ka-rena, kami juga mempunyai hak untuk melakukan pengawasan,” terangnya.

Agenda pertemuan itu untuk mengklarifikasi penyebab belum tuntasnya pekerjaan proyek terse-but. ”Nantinya kami juga meminta ketegasan, apakah proyek itu akan dilanjutkan, atau proyek itu akan dihentikan,” ungkapnya.

Jika nantinya pemprov menya-takan tidak sanggup untuk me-lanjutkan pembanguan pelabuhan setengah jadi itu, pihaknya akan

berusaha agar pembangunan se-lanjutnya diambil alih oleh peme-rintah daerah.

“Kalau memang hal itu diang-gap cukup oleh Pemprov, maka untuk memanfaatkan pelabuhan itu harus dialokasikan di APBD kabupaten,” tegasnya. Sebab, ke-beradaan pelabuhan tersebut san-

gat ditunggu oleh masyarakat se-tempat.

Sementara Kepala Dinas Per-hubungan (Dishub) Sumenep Moh. Fadillah mengaku tidak tahu terkait perkembangn pembangu-nan pelra. “Kami masih belum tahu perkembangan selanjutnya, karena kami masih belum mendapat lapo-

ran,” katanya.Hanya saja, mantan Kepala

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) itu, berharap agar bisa segera dituntaskan. “Kami juga berharap bisa segera diselesaikan untuk memperlancar penyebera-ngan,” terangnya.

Pantauan Koran Madura, pem-

bangunan pelra terakhir kali di-lanjutkan pada 2013 lalu. Namun, hingga saat ini pekerjaannya di-tinggalkan meskipun belum selesai 100 persen. Material proyek masih bertumpukan, seperti besi panjang 20 meter. Bahkan kondisinya sudah banyak yang mulai karatan.

=JUNAEDI/MK

PROYEK PELABUHAN RAKYAT

Pemerintah Daerah Jangan Diam

Bahan material pembangunan pelabuhan rakyat di Desa Kalianget Timur Kecamatan Kalianget, berupa besi panjang mulai mengarat. Pembangunan tersebut sudah dimulai pada tahun 2005, namun hingga saat ini belum selesai.

Page 22: e Paper Koran Madura 26 Februari 2015

KORAN MADURAKAMIS 26 FEBRUARI 2015 | No. 0554| TAHUN IV F BangkalanBangkalan KAMIS 26 FEBRUARI 2015

No. 0554 | TAHUN IV FBangkalanKORAN MADURA

Jadi Tempat Limbah Rumah SakitWarga Desa Kemuning Mulai Terusik

"Saya tidak tahu pasti lim-bah ini dari mana, tapi sangat mengganggu aktivitas warga ke-

tika bekerja menggali batu," ujar penambang galian C, Moh. Abdul-lah.

Pantaun Koran Madura di la-pangan, tumpukan limbah den-gan berbagai macam jenis itu cukup banyak dan berserakan. Sebut saja, bekas jarum suntik, sarung tangan, ribuan botol kecil obat-obatan dan tempat ari-ari, yang sudah hangus terbakar. In-formasinya, sebelum dibakar di-lakukan penyortiran untuk dijual sebagai barang rongsokan.

"Sampah atau limbah itu data-ng, ada orang yang ngambil untuk dijual lagi, seperti plastik-plastik yang masih layak dijual," imbuhn-ya di sela-sela waktu istirahat me-nambang batu.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bangka-lan, Affandy mengatakan secara aturan perundang-undangan limbah rumah sakit tidak di-perkenankan dibuang di tempat terbuka. Sebab sangat berbahaya dan dapat mencemari lingkung-an, karena limbah itu meru-pakan bekas obat-obatan yang semestinya dibuang di tempat khusus.

"Informasi yang kita dapat,

limbah ini berasal dari rumah sakit di Surabaya. Namun, kami belum menemukan data valid terkait rumah sakit yang dimak-sud. Secara aturan, jelas melang-gar Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup," jelasnya.

Menurut mantan sekretaris DPRD setempat itu, pihaknya langsung melakukan beberapa tahapan setelah mendapatkan informasi keberadaan limbah tersebut. Beberapa tahapan itu di antaranya melakukan peninjauan di lapangan. Sebab pembuangan limbah rumah sakit sudah diatur dalam Keputusan Menteri Kes-ehatan nomor 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.

"Jadi upaya tegas yang di-ambil dengan melakukan pe-nutupan lokasi pembuangan tersebut. Sebab, sangat berpo-tensi mencemari lingkungan dan gangguan kesehatan. Jika rumah sakit yang membuang limbah ditemukan itu sudah masuk ranah pihak berwajib," ucap Affandy.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Kawasan tambang batu pospat di

bukit Desa Kemuning, Kecamatan Tragah, men-jadi tempat pembuangan limbah medis kategori B3

(Bahan Berbahaya dan Beracun). Limbah terse-

but berasal dari salah satu rumah sakit di Sura-

baya. Namun, hingga saat ini belum diketahui

nama rumah sakit itu. Keberadaan limbah itu

membuat warga setem-pat, terutama sekitar

Bukit Kemuning resah, karena kesehatan mereka

dirasa sangat terancam dengan bahaya limbah

beracun itu.

doni heriyanto/koran maduraTINJAU. Petugas gabungan dari BLH, Satpol PP, Dinas Kesehatan (Dinkes), Polres Bangkalan saat mendatangi lokasi pembuangan limbah medis.

PROGRAM KESEHATAN

Mengapa BPJS Tertutup Soal Dana Kapitasi?

BANGKALAN - Besaran dana kapitasi yang diberikan kepada puskesmas setiap bulan sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) masih belum jelas. BPJS Kesehatan Bangkalan juga tertutup terkait besaran dana yang disalurkan-nya itu. Sehingga menimbulkan kecurigaan, mengapa soal dana kapitasi itu dirahasiakan?

Menurut informasi yang diperoleh Koran Madura, BPJS tak mau memaparkan besaran dana kapitasi itu karena pema-paran dalam bentuk datanya merupakan wewenang kantor cabang yang berada di Pame-kasan.

Dana kapitasi merupa-kan besaran pembayaran per bulan yang dibayarkan di muka kepada Puskesmas berdasarkan jumlah peserta JKN terdaftar, tanpa memperhitungkan jenis dan jumlah pelayanan keseha-tan yang diberikan. Artinya, puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama yang dimiliki pemerintah daerah akan mendapatkan transfer dana segar pada setiap awal bulan dengan hanya memperhi-tungkan pada jumlah kepeser-taan JKN di wilayahnya.

"BPJS Kesehatan di Bang-kalan hanya bersifat kantor pelayanan operasional. Men-genai prosedural data dan rincian dana adalah wewenang

kantor cabang di Pamekasan," kata Irma, Kepala Kantor BPJS Kesehatan Bangkalan.

Dirinya mengaku, puskes-mas dan Dinas Kesehatan merupakan mitra sejajar dalam menjalankan program amanat pemerintah. Untuk memantau program kesehatan masyarakat tersebut dilakukan upaya evaluasi, karena pihak-nya bukan sebagai lembaga pengawas penggunaan ang-garan.

"Kami dengan puskesmas dan Dinas Kesehatan meru-pakan mitra kerja yang se-jajar. Meskipun begitu, fungsi evaluasi bisa dilakukan kepada puskesmas selaku mitra, jika ada keluhan masyarakat," te-rangnya.

Dirinya tidak menampik, jika dukungan seluruh elemen bisa membantu mensukseskan program pemerintah. Sebab sosialiasi kepada masyarakat sudah dilakukan, meski itu bukan dilakukan orang per orang. Menurutnya, jika ada keluhan, masyarakat bisa lang-sung menghubungi kantor BPJS melalui line keluhan yang telah disediakan.

"Selama ini masih belum banyak keluhan. Kami bisa mengetahui kendala di bawah, jika ada keluhan langsung dari masyarakat," ungkapnya.

= MOH RIDWAN/RAH

moh ridwan/koran maduraANTRE. Pelayanan masyarakat di kantor BPJS Kesehatan Bangkalan. BPJS Kesehatan Bangkalan tertutup terkait besaran dana yang disalurkannya se-hingga menimbulkan kecurigaan.

Page 23: e Paper Koran Madura 26 Februari 2015

KORAN MADURAKAMIS 26 FEBRUARI 2015 | No. 0554| TAHUN IV GBangkalan

Polisi Tak Temukan Barang Bukti Sulaimah Wajib Lapor Senin dan Kamis

"Setelah dilakukan chek up di rumah sakit, sabu-sabu yang dite-lan itu tidak ditemukan, kemung-kinan sudah keluar pada saat buang air besar di kamar mandi Polres. Yang bersangkutan kami lepas, Selasa (24/2) sekitar pukul 17.00 Wib," kata Kasatnarkoba Polres Bangkalan, AKP Hery Kus-nanto kepada wartawan.

Kendati demikian, lanjut Hery, yang bersangkutan dikenakan wajib lapor dua kali dalam satu minggu. Sementara saat ini masih berstatus terperiksa bukan ter-sangka. Sebab tidak bisa dibukti-

kan mengingat barang yang mas-uk ke dalam tubuhnya sudah tidak ada lagi. Namun demikian, akan tetap dilakukan pengembangan terhadap kasus tersebut.

"Jadi sekalipun dikembalikan dan tidak kami tahan, yang ber-sangkutan wajib lapor setiap hari Senin dan Kamis. Apalagi waktu dites urine positif. Tapi kami kes-ulitan di barang bukti," imbuhnya.

Berdasarkan pengakuan Su-laimah saat diinterogasi menga-ku nekat menelan sabu-sabu itu lantaran ketakutan karena diger-ebek oleh jajaran Satreskoba saat melakukan transaksi dengan para pengecer. Pada saat itu, perempuan bertubuh bongsor ini mengelabuhi petugas pergi ke kamar mandi den-gan alasan mau buang air. Dalam kamar mandi itulah sabu-sabu yang terbungkus plastik kecil terse-but langsung ditelan.

"Saya curiga karena waktu tiba dipolres minta air mineral kemasan besar dan meminumnya sampai habis. Nah saat didesak ternyata menelan sabu-sabu," tandasnya.

Seperti yang pernah diberita-kan sebelumnya, Ismail bin Abd. Hamid (56) dan Sulaimah (36), warga Desa Mrandung, Kecama-tan Klampis kini harus mendekam dibalik jeruji besi Polres Bangka-lan. Pasalnya, pasangan suami istri ini diringkus Satuan Re-serse Narkoba (Satreskoba) ka-rena kompak menjalankan bisnis narkotika jenis sabu-sabu. Kedu-anya tertangkap tangan saat me-lakukan transaksi dengan salah satu pengecer bernama Maden bin Suri (50), warga Desa Buluka-gung Kecamatan setempat.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Sulaimah (36) warga Desa Mrandung, Kecamatan Klampis akhir-nya bisa menghirup udara segar setelah beberapa hari menjadi penghuni jeruji besi Polres Bangkalan. Ibu rumah tangga yang me-nelan sabu-sabu seberat 5 gram saat penggerebekan di rumahnya pada Senin (23/2) sekitar pukul 12.00 waktu lalu, dilepas oleh Satuan Reserse Narkoba (Satreskoba) karena barang bukti (BB) yang ditelan tidak ditemukan.

doni heriyanto/koran maduraDIPULANGKAN. Sulaimah dilepas karena barang bukti yang ditelan tidak dite-mukan. Dia dikenakan wajib lapor dua kali dalam satu minggu.

KRIMINAL

49 Orang Dibekuk PolisiBANGKALAN - Dalam dua

bulan Polres Bangkalan mer-ingkus 49 orang pelaku kejaha-tan di berbagai tempat kejadian perkara (TKP) wilayah setem-pat. Puluhan pelaku yang di-tangkap tersebut terlibat dalam 47 kasus kriminal. Yang paling dominan dalam kasus itu ada-lah penyalahgunaan narkoba. Dari tangan pelaku, sejumlah barang bukti (BB) diamankan. Sebut saja, narkoba jenis sabu-sabu dan beberapa senjata tajam (sajam). Hal itu membuktikan masih maraknya kejahatan yang terjadi di bumi Bangkalan.

"Jadi, yang kami rilis ini me-rupakan hasil ungkap kasus dari Satnarkoba, Satreskrim, dan ga-

bungan dari operasi sikat dalam dua bulan, mulai Januari sampai Februari. Ini hasil upaya bersa-ma dalam mengungkap kejaha-tan," ujar Wakapolres Bangkalan, Kompol Yanuar Herlambang.

Berdasarkan data Polres Bangkalan, penyalahgunaan narkoba sebanyak 13 kasus den-gan 20 tersangka dan barang bukti kurang lebih 80 gram sa-bu-sabu. Sedangkan Satreskrim mengungkap 18 kasus yang meli-puti, tipu gelap, pemalsuan, pen-geroyokan, pencurian dengan pemberatan (curat), dan pencu-rian dengan kekerasan (curas). Namun, sampai saat ini kasus penembakan terhadap aktivis masih menjadi pekerjaan rumah

(PR), karena belum terungkap."Total keseluruhan dari 47

kasus kriminal tedapat 49 ter-sangka yang ditangkap. Kami akui yang paling menonjol ada-lah kasus narkoba," paparnya.

Dengan mengungkap ber-bagai macam kasus ini, kata Yanuar, masyarakat setempat bisa merasa aman dan kondusif. Ke depan, pihaknya akan terus melakukan operasi dalam skala besar untuk menekan terjadinya kasus-kasus kriminal. Teruta-ma, kepada masyakarat supaya memberikan informasi apabila mengetahui adanya aksi tindak kriminal. Berikutnya, laporan tersebut akan ditindaklanjuti.

= DONI HERIYANTO/RAH

doni heriyanto/koran maduraUNGKAP. Wakapolres Bangkalan, Kompol Yanuar Herlambang saat menunjukkan barang bukti (BB) kejahatan dan para tersangka.

TERMINAL TIPE A

Operasional Terminal Induk Harus Dipercepat

BANGKALAN - Rencana pe-merintah provinsi Jawa Timur untuk mengoperasionalkan terminal induk di desa Masa-ran, kecamatan Tragah, pada tahun 2015 molor dari target yang telah ditetapkan. Terminal dengan Tipe A tersebut masih belum selesai pembangunannya.

Untuk itu, DPRD Bangkalan mendesak Dinas Perhubungan provinsi agar mempercepat pembangunan dan izin opera-sionalnya. Sebab keberadaan terminal induk tersebut akan sangat berpengaruh terhadap

arus transportasi umum antar Kabupaten dan Kota di Madura, maupun antar Kabupaten dan Provinsi.

"Kami berharap agar Dishub Provinsi sebagai pelaksana proyek, untuk mempercepat proses pembangunan terminal induk tipe A di Desa Masaran itu, agar segera bisa tuntas dan ram-pung," harap Mahmudi, Sekretaris Kiedomisi A DPRD Bangkalan.

Selain itu, plavon anggaran untuk pembangunan terminal induk di atas lahan seluas 1,9 ha itu sudah tersedia. Tahun 2014

lalu, APBN telah menganggar-kan plavon dana Rp 12 miliar untuk proyek itu. Sementara pada tahun 2015 kali ini, asupan dananya malah lebih besar. APBN menganggarkan sebasar Rp 27 miliar.

Oleh karena itu, pihaknya mengaku dalam waktu dekat ini akan menyampaikan permintaan itu langsung kepada Dinas Per-hubungan Komunikasi dan Infor-matika (Dishub Kominfo) Bang-kalan maupun kepada Dishub Provinsi Jawa Timur. Pasalnya, masyarakat Madura, khususnya Bangkalan sudah lama menung-gu keberadaan terminal induk itu, menyusul kian padatnya arus trasportasi lintas Kabupaten dan Kota di Madura, maupun lintas Kabupaten dan Provinsi melalui Jembatan Suramadu.

= MOH RIDWAN/RAH

Page 24: e Paper Koran Madura 26 Februari 2015

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552 | TAHUN IVH KAMIS 26 FEBRUARI 2015

No. 0554 | TAHUN IV HSampangKORAN MADURA

SAMPANG - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Sampang opti-mis bisa mempertahankan Piala Adipu-ra tahun 2015. BLH bekerja keras untuk mengelola lingkungan dan kebersihan. Saat ini, petugas kebersihan dan pega-wai BLH digerakkan untuk membersih-kan lingkungan kota dengan memotong rumput yang sudah mulai besar.

BLH juga sudah berhasil menyele-saikan perbaikan Monomen Tronojoyo dalam waktu yang cukup singkat. Hal itu dilakukan untuk memberikan kenyaman terhadap masyarakat. Sebab, fungsi BLH menjaga kebersihan agar terhidar dari ko-toran kotoran yang merusak estetika kota.

“Dalam waktu secepat mungkin kami akan bergerak cepat untuk menata keindahan alam Sampang dengan men-gelola lingkungan dan kebersihan kota,” kata Kabid Pertamanan dan Dekorasi BLH Achmad Huzaini, Rabu (25/2).

Kata Huzaini, BLH saat ini sudah mulai membersihkan lingkungan alam khususnya di wilayah kota. Termasuk memperbaiki Monomen Trononoyo dan taman-taman yang ada diwilayah Kota Bahari. Selein itu, lanjut dia, BLH tidak hanya mampu memperbaiki. Akan

tetapi juga mempu menjaga kebersihan dan merawatnya dengan baik. “Kemarin banyak petugas kebersihan dan pega-wai yang digerakkan untuk memotong rumput yang ada dibundaran kota,” pa-parnya.

Huzaini lebih detail memaparkan, BLH saat ini tengah berjuang memper-tahan Prestasi Pialai Adipura yang se-bentar lagi Sampang akan kedatangan tamu dari tim penilaian Piala Adipura. Yakni Menteri Lingkungan Hidup dan BLH Provinsi Jawa Timur.

Sehingga, BLH Sampang harus bek-erja keras untuk mengelola keindahan kota lebih dari tahun sebelumnya. Agar Piala Adipura mampu diraih kembali. “Kami yakin Piala Adipura bisa diraih kembali. Mengingat kebersihan kota saat ini rapi sekaligus tertata dengan rapi,” paparnya. =ADV/RIDWAN/LUM

Parmadi yang gencar me-lakukan demonstrasi beberapa pekan ini terus menyorot Bupati Sampang A Fannan Hasib agar bertanggung jawab terhadap ketidakjelasan hasil migas sejak tahun 2012-2014 senilai Rp 36 miliar. Namun, aksi Parmadi tidak pernah ditemui langsung oleh to-koh nomor satu di Kota Bahari itu. Sehingga, mereka merasa kecewa dan membakar foto bupati seba-gai simbol kekecewaanya.

Selain itu, Parmadi menyesal-kan tingkah legislator yang juga ikut bungkam saat ditanya pen-gelolaan hasil migas tersebut. Bah-kan, DPRD merasa tidak tahu saat dimintai pertanggungjawaban. Pa-dahal DPRD juga mengawasi terha-dap pengelolaan hasil migas.

“Bungkamya Pemda dan legis-

lator menandakan bahwa mereka adalah yang mencuri uang rakyat. Kembalikan uang rakyat wahai Bupati. Kembalikan Uang Rakyat wahai DPRD,” kata Jihaduddin dalam orasinya.

Menurutnya, Bupati dan DPRD sengaja tidak menemui massa karena dinilai takut ke-doknya memainkan hasil migas selama ini terbongkor. Terbukti, Parmadi sudah dua kali melaku-kan aksi domontrasi ke DPRD dan Bupati tidak pernah ditemui.

Kendati itu, dugaan kuat Par-madi kepada Bupati dan DPRD, mereka adalah mafia-mafia migas yang bersorban. “Sangat ironis jika legislatif tidak tahu terkait keuan-gan PT SMP. Karena, DPRD juga terlibat di dalamnya,” paparnya.

Untuk diketahui, kata Ji-

haduddin, Permadi hanya mem-pertanyakan mengenai hilangnya hasil migas senilai Rp 16 miliar yang masih belum ada kejelasan dari Bupati. Bahkan, sampai saat ini uang tersebut tidak diketahui larinya ke mana.

“Kami tidak mempertanyakan kasus hasil migas Rp 16 miliar yang disita Pangadilan Tipikor

Surabaya. Akan tetapi, kami me-nanyakan uang Rp 16 miliar yang tidak diketahui larinya ke mana,” tanyanya.

Massa Parmadi yang sempat gejolak dengan aparat kepolisian di depan kantor DPRD itu hanya me-nerima jawaban permintaan maaf dari salah satu anggata Komisi IV DPRD Sampang, Mannan. “Kami

minta maaf tidak bisa memberikan penjelasan. Tetapi, tuntutan adik-adik sekalian akan disampaikan ke-pada pimpinan dan akan ditindak lanjuti,” kilahnya.

Kendati itu, massa cukup ke-cewa atas jawaban dari anggota komisi IV itu, karena, jawabanya tidak memuaskan. Kemudian langsung menuju Pemda untuk meminta pertanggungjawaban ke Bupati. Namun, lagi-lagi massa dibuat kecewa. Karena, Bupati tidak ada di kantornya. Sehingga, mareka membakar Foto Bupati Fannan Hasib yang ditulis “Papa mana. Papa mana” dalam poster.

Setelah berorasi secara ber-gantian di depan Pemda akhirnya ditemui oleh Wakil Bupati H. Fa-dhilah Budiono. Namun, massa Parmadi enggan yang bersang-kutan memberikan penjelasan. Sebab, Fadhilah tidak terlibat dalam penandatanganan kesepa-katan dalam RUPS.

Kendati itu, Fadhilah yang di dampingi aparat kepolisian itu hanya duduk santai sambil makan kacang sekaligus mendengarkan orasi. “Bupati tidak ada di kantor. Beliau ada di Surabaya sekarang,” kata Fadhilah.

=RIDWAN/LUM

Parmadi Bakar Foto Bupati A Fannan Hasib

SAMPANG - Puluhan massa yang mengatasna-makan Parlemen Masyarakat Dizalimi (Parmadi) membakar foto Bupati Sampang A Fannan Hasib di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pem kab) Sampang dalam aksinya, Rabu (25/2). Mas-sa merasa kecewa terhadap bupati yang tidak pernah menemuinya.

SEREMONIAL

BLH Optimis Pertahankan Piala AdipuraAchmad Huzaini Kabid Pertamanan dan Dekorasi BLH Sampang

Turut berduka cita atas wafatnya

H. SARBINI(Ayahanda Kajari Sampang,

Abdullah, SH, M.Hum)

“Semoga yang bersangkutan mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi

kesabaran serta ketabahan. Amin.”

Keluarga Besar Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang

Drs. Heri Purnomo, M.PdKepala

Page 25: e Paper Koran Madura 26 Februari 2015

KORAN MADURAKAMIS 26 FEBRUARI 2015 | No. 0554 | TAHUN IV I

Empat siswa yang hanya mem-punyai bekal surat lamaran magang yang diberikan kepala sekolahnya itu mengaku kesulitan menemukan tempat magang berupa bengkel. Tempat-tempat yang mereka da-tangi banyak yang menolak, tidak menerima siswa magang.

“Kami mencari bengkel un-tuk dijadikan magang, Kak. Teta-pi di perkotaan sudah menolok semua tanpa ada alasan yang je-las,” kata siswa berinisial IM ke-pada Koran Madura di lapangan Wijaya Kusuma.

“Mereka yang masih belum tahu betul kondisi Kota Sampang sempat putus asa dan tak ingin mencari tempat magang kalau tidak didampingi perwakilan pihak sekolah. Sebab, mencari tempat magang sulitnya minta ampun.

Mereka memang dibiarkan mencari sendiri tempat magang

tanpa didampingi oleh pihak sekolah, padahal itu merupa-kan program wajib. Akibatnya, mereka terpaksa duduk di depan lapa-ngan Wijaya Kusma sambil berembuk untuk mencari solusi.

“Alasannya kepala sekolah, karena siswa tahun sebelumnya juga tidak didampingi. Sekarang juga tidak didampangi sehingga hasilnya ditolak semua,” ucapnya saat ditanya kenapa tidak did-ampingi pihak sekolah.

IM dan tiga teman sekelasnya bertujuan untuk mencari tempat magang yang dianjurkan oleh pihak sekolah. Namun, kadata-ngannya tidak membuahkan ha-sil. Sebab, semua tempat otomo-tif yang ada di wilayah kota tidak menerimanya.

“Kami hanya mencari tem-pat magang, Kak, di wilayah kota. Kami diharuskan dapat tempat magang tersebut dengan mencari

sendiri tanpa didampingi guru,” ujarnya.

Sementara Wali Kelas XII SMK Malaka Kecamatan Kedungdung

Yusuf enggan memberikan ket-erangan terkait siswanya yang terkesan dibiarkan mencari tem-pat magang sendiri dengan dalih

masih ada di Surabaya. “Saya tidak bisa memberikan keteran-gan, Pak. Saya masih di Surabaya,” kilahnya. =RIDWAN/LUM

Sampang

Keluarga Besar Badan Pemberdayaan Masyarakat(Bappemas) Kabupaten Sampang

Keluarga Besar Dinas PU Bina Marga Kabupaten Sampang

KeLUARgA BesAR DINAs KesehAtAN (DINKes) KABUpAteN sAMpANg

Keluarga Besar Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Sampang

Drs. Moh. AmiruddinKepala

Ir. RPH. Moh. Zis, MTKepala

dr. H. Firman Pria AbadiKepala

h. A. Malik Amrullah, sh, M.siKepala

Turut berduka cita atas wafatnya

H. SARBINI(Ayahanda Kajari Sampang,

Abdullah, SH, M.Hum)

“Semoga yang bersangkutan mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi

kesabaran serta ketabahan. Amin.”

Turut berduka cita atas wafatnya

H. SARBINI(Ayahanda Kajari Sampang,

Abdullah, SH, M.Hum)

“Semoga yang bersangkutan mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi

kesabaran serta ketabahan. Amin.”

Turut berduka cita atas wafatnya

H. SARBINI(Ayahanda Kajari Sampang,

Abdullah, SH, M.Hum)

“Semoga yang bersangkutan mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi

kesabaran serta ketabahan. Amin.”

Turut berduka cita atas wafatnya

H. SARBINI(Ayahanda Kajari Sampang,

Abdullah, SH, M.Hum)

“Semoga yang bersangkutan mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi

kesabaran serta ketabahan. Amin.”

SMK Sulit Cari Tempat MagangSAMPANG - Sedikitnya ada empat siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Malaka, Desa Malaka, Kecamatan Kedungdung, telantar di depan lapangan Wijaya Kusuma, Rabu (25/2). Mereka kesulitan men-cari tempat magang di wilayah Kota Sampang.

Page 26: e Paper Koran Madura 26 Februari 2015

KORAN MADURAKAMIS 26 FEBRUARI 2015 | No. 0554 | TAHUN IVJ PamekasanBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA JKAMIS 26 FEBRUARI 2015No. 0554 | TAHUN IV

Ketua Komisi III DPRD Pame-kasan, Iskandar mengatakan pihaknya sudah memberi peri-ngatan bahwa pada awal Maret mendatang jadwal lelang harus sudah dimulai. Termasuk proyek fisik yang menggunakan dana APBD tahun 2015.

Menurutnya, selain meng-

hindari keterlambatan seperti tahun sebelumnya, hal ini ber-tujuan agar pembangunan yang telah dijanjikan Pemkab Pame-kasan bisa digunakan dalam waktu dekat dan tidak menjadi bumerang yang akan menyerang pemerintah sendiri.

“Kami sudah koordinasi de-

ngan Pemkab Pamekasan (Bagian Pembangunan), awal Maret ini, lelangnya harus sudah mulai di-gelar. Termasuk proyek kelanju-tan sport senter telah dijanjikan kepada masyarakat akan selesai pada bulan Juli mendatang. Ka-rena jika target itu meleset, tidak baik untuk pemkab sendiri,” kata politisi PPP ini.

Dia katakan pihaknya sudah dua kali koordinasi dengan Bagi-an Pembangunan Pemkab Pame-kasan terkait jadwal ulang proyek tersebut, sehingga bila pada Ma-ret ini belum ada langkah maju, komisinya akan melakukan evalu-asi terhadap kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.

“Jika sampai bulan Maret ini masih tetap belum digelar lelang, maka kami Komisi III akan me-lakukan evaluasi terhadap kinerja SKPD terkait, karena kami juga reprsentasi masyarakat Pame-kasan,” ungkapnya.

Tahun 2014 lalu sejumlah ke-giatan lelang tidak bisa dilaksana-kan dengan alasan terkendala Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang habis masa aktifnya. Berdasarkan evaluasi serapan anggaran ta-hun 2014, di Badan Pengelolaan Keuangan dan aset (BPKA) setem-pat, anggaran pembangunan yang tidak terserap mencapai Rp 172 miliar.

“Yang gagal lelang keba-

nyakan itu adalah proyek fisik, karena terkendala dengan SBU, sehingga baru bisa dikerjakan tahun ini,” kata Taufikurahman, Kepala BPKA Pamekasan, be-berapa waktu lalu.

Beberapa proyek yang dijad-wal ulang di antaranya pemba-ngunan sport center tahap dua sebesar Rp 27 miliar, pemasangan pagar Arek Lancor senilai Rp 700 juta, proyek tambatan perahu Rp 750 juta, pembangunan tiga kan-tor pemerintahan senilai Rp 7,6 miliar antara lain kantor Bap-peda Rp 2,5 miliar, Dinkes Rp 2,6 miliar, dan Kantor Kecamatan Palengaan Rp 2,5 miliar.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Percepat Lelang ProyekDPRD Bisa Mengevaluasi SKPD TerkaitPAMEKASAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan minta proyek-proyek yang tidak kunjung digelar atau dijadwal ulang secepatnya direalisasikan. Sebab proyek yang gagal dilaksanakan tahun 2014 lalu itu, dijanjikan akan dilelang kembali pada awal tahun 2015, namun hingga akhir Februari ini masih belum ada tanda-tanda akan dimulai.

DIHAPUS. Pemkab Probolinggo tahun ini dipastikan tidak akan memberikan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) untuk Pegawai honorer yang ada di lingkungannya. Namun upah gaji mereka akan dinaikkan lagi.

Page 27: e Paper Koran Madura 26 Februari 2015

KORAN MADURAKAMIS 26 FEBRUARI 2015 | No. 0554 | TAHUN IV KPamekasan

Ia mengakui kantor Dispendukcapil yang berada di Jl Jokotole masuk wilayah rawan banjir. Sehingga jika ada tanda-tanda hujan tu-run, para petugas langsung mengamankan perangkat perekaman E-KTP, agar tidak mengalami kerusakan. Untuk itu dirinya meminta dukungan masyarakat Pamekasan, agar rencana pembangunan kantor pemerintah yang rencananya akan dilantai lima, bisa ter-wujud dalam waktu yang tidak terlalu lama. Dengan harapan dapat mempermudah pela-yanan masyarakat.

Disinggung masih ba-nyaknya masyarakat yang belum mengantongi E-KTP,

ia mengajak masyarakat agar secepatnya melakukan perekaman. Sebab KTP, se-lain untuk identitas pribadi, juga masuk administrasi kependudukan yang harus dikantongi masing-masing penduduk. Pemkab Pame-kasan terus gencar melaku-kan sosialisasi dan penya-daran kepada masyarakat yang belum memiliki E-KTP untuk segera melakukan perekaman.

Kepala Dispendukcapil Pemkab Pamekasan, Herman Kusnadi mengakui kerusakan alat perekam itu mengaki-batkan pelayanan terganggu. Namun dalam seminggu ke depan, pihaknya akan segera memperbaiki alat itu agar pe-layanan E-KTP tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Untuk perekaman di tingkat kabupaten, pihaknya tetap melayani manakala ada masyarakat hendak melakukan perekaman dari tiga kecama-tan itu.

Data pada Dispindukcapil setempat terhitung per 19 Februari 2015, wajib KTP di Pamekasan se-banyak 673160 orang. Dari jumlah itu, sudah 87 persen melakukan perekaman, sehingga masih tersisa 13 persen yang belum merekam. Ini terjadi di beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Pasean, Waru, Batu Marmar, dan Kecamatan Pegantenan.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

PAMEKASAN - Guru Madra-sah Diniyah (Madin) yang berada di Kecamatan Pademawu dan Ke-camatan Galis menyambut baik rencana Dewan Perwakilan Rak-yat Daerah (DPRD) Pamekasan yang akan mengusulkan ranca-ngan peraturan daerah (Raperda) wajib Madrasah Diniyah (Madin). Sebab perhatian pemerintah ter-hadap madrasah diniyah di Pame-kasan masih sangat minim.

Salah satu guru Madin di Ke-camatan Pademawu, Abdul Hadi mengatakan sekalipun Pemkab Pamekasan menganggarkan lebih 20 persen di bidang pendidikan, tetapi anggaran ini lebih banyak untuk sekolah formal, yang ak-tivitas belajar mengajarnya ber-langsung di pagi hari. Sementara pemerintah masih setengah hati memberikan perhatian kepada madrasah diniyah yang aktivitas KBMnya di sore hari.

Sekalipun ada perhatian berupa bantuan operasional dae-rah (bosda) yang digulirkan oleh

Pemprov Jawa Timur dan dana pendamping dari APBD Pame-kasan, namun jumlahnya tidak seberapa dan sangat terbatas.

Untuk itu ia meminta agar rencana DPRD Pamekasan ini segera dilaksanakan. Sehingga pemerintah daerah bisa memberi perhatian lebih pada Madin.

Hal serupa juga disampaikan Musayyin, salah satu guru di Ke-camatan Galis, Pamekasan. Menu-

rutnya, madrasah diniyah memiliki peran sangat penting dalam upaya mengajarkan akhlakul karimah dan pengetahuan agama. Sehingga selayaknya pemerintah memberi-kan perhatian lebih. Apalagi kata Musayyin, banyak gedung Madin yang sudah berdiri bertahun-tahun dan kondisinya sangat mempri-hatinkan serta mengancam kese-lamatan peserta KBM.

Munculnya gagasan raperda ini dilatarbelakangi minimnya perhatian pemerintah terhadap keberadaan Madin. Khususnya dalam kesejahteraan dan opera-sional sekolah. Selanjutnya, pada infrastruktur Madin yang juga masih kurang mendapat soko-ngan dari pemerintah. Sebab Madrasah Diniyah di Pamekasan tidak pernah mendapatkan ban-tuan pembangunan ruang kelas baru (RKB). Sekalipun ada hanya bantuan rehabilitasi yang jum-lahnya terbatas. Termasuk pene-rimanya juga terbatas.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

RAPERDA MADIN

Guru Sambut Baik Usulan DPRD

Bupati Desak DispendukcapilSegera Perbaiki Alat Perekaman E-KTP

PAMEKASAN - Bupati Pamekasan, Achmad Syafii menyentil kinerja Dinas Kependudukan dan Cata-tan Sipil (Dispendukcapil) Pemkab Pamekasan, ka-rena tak segera memper-baiki alat perekam E-KTP yang rusak di tiga ke-camatan, yaitu Kecamatan Palengaan, Proppo, dan Pakong. Perbaikan itu sa-ngat mendesak agar tidak menghambat terhadap proses pembuatan admi-nistrasi kependudukan.

KBM MADIN. Sejumlah siswa Madin Miftahul Ulum, Desa Pademawu Timur, sedang mengikuti KBM.

Sekalipun ada perhatian berupa bantuan operasional

daerah (bosda) yang digu-lirkan oleh Pemprov Jawa Timur dan dana pendamp-ing dari APBD Pamekasan, namun jumlahnya tidak se-

berapa dan sangat terbatas.

Page 28: e Paper Koran Madura 26 Februari 2015

KORAN MADURAKAMIS 26 FEBRUARI 2015 | No. 0554 | TAHUN IVL Pamekasan

PAMEKASAN - Pemerintah RI mencanangkan swasem-bada pangan. Pemerintah Kabupaten Pamekasan pun melakukan sejumlah langkah untuk mencapai tujuan ini, termasuk bekerja sama de-ngan Tentara Nasional Indo-nesia (TNI). Pemkab meyakini bisa mewujudkan swasemba-da pangan. Sebab TNI dapat mandat dari Presiden RI, Joko Widodo, untuk membantu mencapai tujuan itu.

Bupati Pamekasan, Ach Syafii mengatakan dengan keterlibatan TNI dalam bi-dang pertanian sangat mem-bantu Pemkab untuk terus meningkatkan hasil produksi

petanian. Sehingga segala hal yang berkaitan dengan kema-juan pertanian perlu difasili-tasi oleh pemkab setempat.

Pihaknya tengah membuat perencanaan pertanian un-tuk wilayah Pamekasan yang ditargetkan selesai tahun 2015 ini. “Sekarang Bappeda dengan dinas terkait sedang membuat master plan perta-nian. Pada 2016 hasilnya itu sudah bisa dijalankan dan su-dah bisa mengajukan bantuan dana ke pusat di bidang perta-nian,” katanya.

Sebelumnya, Pemkab men-jalin kerja sama dengan Kodim 0826 Pamekasan, dalam perbai-kan irigasi pertanian. Kemarin

(25/2) Pemkab setempat kembali membantu kinerja TNI yang di-berikan tugas pendampingan pertanian, dengan memfasilitasi kerja sama TNI dengan Bolug Subdivre XI Madura, di Pendopo Rongosukowati Pamekasan. Hasil pertanian masyarakat Pamekasan nantinya harus dise-rap oleh Bulog.

Danrem 084 Bhaskara Jaya, Kolonel Inf. Muham-mad Nur Rahmad mengata-kan dalam perintah Presiden Joko Widodo itu, TNI diberi-kan tugas pendampingan pertanian, mulai dari peren-canaan hingga sampai pasca panen.

=ALI SYAHRONI/UZI

Pamkab Genjot Target Swasemba Pangan

KERJA SAMA. Pemkab Pamekasan fasilitasi TNI dalam upaya percepatan swasem-bada pangan di Pendopo Ronggosukowati Pamekasan

Jaksa Fungsional Kejaksaan Negeri Pamekasan, Yulistiono mengatakan setelah yang ber-sangkutan tetap mangkir dari pe-manggilan kedua awal pekan lalu, tim dari Kejari berupaya men-jemput terdakwa di rumahnya. Namun, yang bersangkutan tidak ditemukan atau menghilang.

Panggilan penahanan untuk kali kedua itu berdasarkan surat perintah MA yang dilayangkan ke Kejari pada awal bulan Februari lalu. Penahanan terdakwa yang juga mantan terpidana itu adalah untuk proses kasasi yang diaju-kan Kejari Pamekasan atas kasus raskin tersebut.

“Kemarin sudah dipanggil, tapi yang bersangkutan tidak memenuhi panggilan kami dan dicari ke rumahnya ternyata tidak ada,” kata Yulistiono.

Menurutnya, MA memerin-tahkan agar Mustahep ditahan karena sudah ada penetapan

akan dilakukan proses kasasi berdasarkan pengajuan Kejari Pamekasan. Setelah itu, dilaku-kan pemanggilan pertama untuk Mustahep, namun yang ber-sangkutan mangkir, begitu pun dengan panggilan kedua.

Menurut Yulistiono, pihak-nya belum menetapkan yang bersangkutan sebagai bagian Daftar Pencarian Orang (DPO). Sebab untuk saat ini masih menjalankan prosedur yang ada, yaitu harus dimulai dengan pemanggilan. Kecuali prosedur terse-but tidak membuahkan hasil, pihaknya baru mengambil tindakan lain.

Ia menambahkan ada kemungkinan Kejari akan melibat-kan aparat kepolisian untuk mengetahui keberadaan Mustahep

yang masih dalam pencarian ini, jika tidak ada etikat baik dari yang bersangkutan.

“Belum DPO, secara patut masih dilakukan pemanggilan dulu. Kalau mempersulit proses kasasi, kami akan melakukan penjemputan paksa. Target kapan akan dilakukan tindakan berikutnya belum bisa kami jawab, mengenai pencarian-nya dimungkinkan nanti akan melibatkan aparat kepolisian,” ungkapnya.

Sekadar mengingat-kan, kasus penyim-pangan raskin tersebut ber-mula atas laporan

masyarakat setempat lantaran tidak pernah menerima jatah raskin selama 3 tahun. Mustahep yang juga Kepala Desa nonaktif Larangan Slampar itu kemudian menjadi terdakwa dan kemudian dipidana selama 1,3 tahun

dalam putu-

san Majelis Hakim Pengadilan Tipikor, Surabaya. Lantaran tidak puas dengan putusan itu, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Pamekasan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Surabaya.

Ternyata, putusan banding tersebut justru menguatkan pu-

tusan sebelumnya, sehingga JPU Kejari Pamekasan kemudian

mengajukan kasasi. Saat ditetapkan MA untuk memu-lai kasasi, ternyata Mustahep sudah bebas demi hukum dari Lembaga Pemasyarakatan

(Lapas) Pamekasan dan perlu dilakukan

penahanan kembali untuk proses kasasi.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Mustahep Tak Siap Jalani Proses KasasiKejari Berencana Melibatkan Aparat Kepolisian untuk MelacaknyaPAMEKASAN - Terdakwa kasus penyimpangan raskin Desa Larangan Slampar, Kecamatan Tlanakan, Mustahep kini tidak diketahui rimbanya. Padahal yang bersangkutan harus ditahan, untuk proses Kasasi di Mahkamah Agung (MA). Bahkan, Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan mulai tidak sabar menghadapi sikap terdakwa setelah panggilan kedua yang dilayangkan Kejari diabaikan olehnya. Semes-tinya, Mustahep sudah menjalani penahanan sejak awal Februari lalu.

Page 29: e Paper Koran Madura 26 Februari 2015

KORAN MADURAKAMIS 26 FEBRUARI 2015 | No. 0554| TAHUN IV M

Bau itu Menebar dari Kandang Ayam KhairulWarga Mangunan Siap Membakarnya secara Beramai-ramai

Beruntung, niat warga itu segera diketahui petugas, sehing-ga amarah mereka dengan cepat dikendalikan. Namun, kendati ancaman mereka itu tidak terlak-sana, warga di sekitar kandang tersebut, melampiaskannya den-gan melempar batu ke kandang

yang membuat warga tak nyaman itu.

Warga juga memblokade ja-lan masuk dan menyandera mobil Satuan Polisi Pamong Praja (Sat-pol PP) Pamekasan saat petugas hendak pulang dari rumah Khairul Anam, usai menyampaikan surat undangan untuk menghadiri ra-pat di Kantor Bupati Pamekasan, untuk membahas keluhan warga terkait kandang ayamnya itu.

Ada tiga unit mobil yang dis-andera. Warga menilai Satpol PP tidak tegas untuk membong-kar kandang ayam milik Khoirul Anam itu. Padahal warga yang

tinggal di sekitar kandang itu su-dah diresahkan dengan bau me-nyengat kotoran ayam tersebut.

“Kami akan tetap sandera mobil Satpol PP sampai akhirnya kandang itu dibongkar. Kesabaran kami di sini sudah habis. Kami sudah lapor ke Camat, Polsek, Ko-ramil, dan Bupati. Tapi tetap tak ada tindakan apa pun. Sementara warga sudah sangat terganggu dengan keberadaan kandang ayam itu," ungkap Ismail, yang diiyakan Imam, warga setempat.

Sementara itu, Kepala Bidang Operasional Pol PP Pamekasan, Abdul Wahed mengaku pasrah

mobil Satpol PP disandera warga. Sebab jika melakukan perlawa-nan, khawatir terjadi hal yang tak diinginkan karena emosi warga sedang memuncak.

“Saat kami dicegat, wajah-wajah warga sudah penuh den-gan amarah. Jadi, saya pasrah saja. Karena ada bahasa yang mau membakar mobil petugas, kami menunggu sampai warga tidak menyandera mobil Satpol PP, ” kata Wahed.

Sementara itu, terlihat Camat Pademawu Farid Wajdi, Ketua Persatuan Kepala Desa Pame-kasan Agus, perwakilan Satpol PP,

dan Polsek Pademawu terus mela-kukan negosiasi dengan perwaki-lan warga agar tidak melakukan pembakaran.

Setelah terjadi negosiasi yang cukup lama, akhirnya seki-tar pukul 16.30 WIB menemukan jalan keluar yang disepakti oleh warga, yiatu warga memberikan batas waktu selama tiga hari ke depan kepada pemilik kandang ayam tersebut untuk membong-karnya. Namun, jika toleransi warga itu tidak ditepati, maka warga yang akan membongkar paksa kandang ayam tersebut.

= ALI SYAHRONI/RAH

PAMEKASAN – Kan-dang ayam milik

Khairul Anam, mulai menimbulkan masalah.

Warga Dusun Mangu-nan, Desa Pademawu

Timur, Kecamatan Pademawu, Kabupaten

Pamekasan, yang tak tahan dengan bau itu,

siap beramai-ramai membakar kandang ayam Khairul Anam

tersebut, Rabu (25/2) siang.

ali syahroni/koran maduraBLOKADE. Warga Dusun Mangunan, Desa Pademawu Timur, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, menutup jalan, menyandera mobil Satpol PP, dan mengancam akan membakar kandang ayam yang menimbulkan bau tak sedap.

Pamekasan

Page 30: e Paper Koran Madura 26 Februari 2015

KORAN MADURAKAMIS 26 FEBRUARI 2015 | No. 0554| TAHUN IV NBangkalan KAMIS 26 FEBRUARI 2015

No. 0554 | TAHUN IV NIndustri LokalKORAN MADURA

Usaha Kerajinan Gantungan Kunci Boneka

Banyak usaha yang bisa di-lakukan, tetapi harus sesui den-

gan kemampuan atau bakat serta ketersediaan modal awal. Salah satu usaha yang dapat memberi-kan keuntungan besar adalah usaha kerajinan pembuatan gan-tungan kunci boneka.

Seperti yang dilakoni Ulfa, ditengah-tengah kesibukannya menjadi seorang guru. Ia masih bisa menerima pesanan gantun-gan kunci boneka dari sejumlah toko aksesoris di Pamekasan, ter-masuk dari teman dan kerabat-kerabatnya.

Menurut wanita yang berala-mat di Jl Masegit, Pamekasan ini bahan-bahan untuk membuat kerajinan ini hanya kain flan-nel, kain perca dan dakron yang digunakan untuk isinya. Dengan bahan tersebut banyak yang bisa dibuat, mulai dari gantungan

kunci boneka ukuran kecil dengan berbagai macam bentuk, seperti buah dan hewan dan kaos olah-raga (jersey).

Dijelaskannya, cara membuat gantungan kunci boneka itu yang harus dilakukan pertama kali ada membuat pola (bentuk) boneka yang diinginkan mengunakan kertas. Setelah itu kertas tersebut di gunting, hasilnya ditempelkan pada kain flannel yang akan di-jadikan bahan boneka.

Lalu, lanjutnya, gunting kain tersebut mengikuti pola yang telah dibentuk sebelumnya. Sete-lah semua bentuk kain selesai digunting. Langkah berikutnya adalah dengan menyatukan ba-gian-bagian kain tersbeut dengan cara dijahit.

Kemudian, terangnya, setelah

itu tinggal memasukkan dakron kedalam boneka yang yang telah selesai di jahit itu. Langkat terka-hir, berikan aksisoris lainnya, un-tuk membntuk mata, hidung dan juga mulut boneka tersebut. Lalu, pasangkan pengait kuncinya.

“Peralatannya pun tidak ter-lalu banyak dan mudah didapat, seperti gunting, jarum, benang, lem tembak. Dalam kerajinan ini yang dibutuhkan hanya ketelitian dan keuletan, karena bentuknya miniatur dari bentuk aslinya,” kata Ulfa.

Untuk mengenalkan usahanya kepada masyarakat, ia menawar-kan memlalui jejaring sosial yang miliki. Sehingga usahanya masih terus berjalan hingga saat ini. Dengan usaha pemasaran itu kini kerajinan tangan mereka sudah

banyak di pesan oleh orang diluar pulau Madura.

Barang-barang yang mereka hasilkan itu harganya berma-cam-macam, mulai dari harga Rp 2.000 hingga Rp 50.000. Har-ga itu tergantung pada banyakn-ya bahan yang diisikan dalam pembuatan kemudian juga peda tingkat kerumitan boneka yang dibuatnya.

“Semakin banyak bahan yang digunakan harganya semakin ma-hal. Dan semakin rumit pembua-tannya juga akan semakin mahal. Untuk mempermudah pemesan saya membuat katalog boneka-boneka yang bisa buat, sehingga tinggal tunjuk nomer kodenya kami paham akan buat boneka se-perti apa,” ungkapnya.

= ALI SYAHRONI/RAH

PAMEKASAN - Setiap tahunnya anak Indone-

sia yang lulusan se-kolah terus bertambah,

sementara pertum-buhan ladang untuk

bisa usaha masih jalan di tempat. Sehingga memaksa seseorang

untuk membuka usaha sendiri, yang dimulai

dari industri kecil atau home industry.

ali syahroni/koran maduraTELATEN. Ulfa, warga Jl Masegit, Pamekasan sedang membuat boneka untuk gantungan kunci dengan menggunakan bahan-bahan seperti, kain flannel, kain perca, dan dakron yang digunakan untuk isinya.

Page 31: e Paper Koran Madura 26 Februari 2015

KORAN MADURAKAMIS 26 FEBRUARI 2015 | No. 0554 | TAHUN IV O Madura SportKORAN

MADURAKAMIS 26 FEBRUARI 2015

No. 0554 | TAHUN IV O

“Kami akan berusaha men-cari arena balap yang tepat dan layak, khususnya roda dua,” ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf kepada wartawan di Surabaya, Rabu.

Menurut dia, lokasi arena balap untuk jenis sepeda motor masih dimungkinkan tersedia di Jatim, namun untuk sirkuit roda empat sudah sulit ditemukan ka-rena lahannya yang terbatas.

“Kalau di Jatim, lahan seperti

di Sirkuit Sentul sudah sangat susah karena butuh lokasi yang luas,” kata pria yang akrab disapa Gus Ipul tersebut.

Ia mengakui rencana tersebut disampaikan di hadapan pengu-rus Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jatim dan pemerintah akan meng-upayakan merealisasikannya.

Mantan Menteri Pembangu-nan Daerah Tertinggal itu me-nilai, pengembangan terhadap sarana dan prasarana seperti in-

frastruktur menjadi kebutuhan bagi pembalap.

Keberadaan sarana dan in-frastruktur tersebut, lanjut dia, mutlak diperlukan agar atlet tidak balapan liar di jalanan umum.

“Pembalap harus disediakan ruang untuk berekspresi dan ber-prestasi. Jangan sampai mereka balapan di jalan raya yang bukan pada tempatnya sehingga dapat menyusahkan pengguna jalan lain,” tukasnya.

Terpisah, Ketua IMI Jatim Bambang Hari Wibowo secara khusus meminta agar janji itu diwujudkan dan berdiri arena balap yang ideal bagi pembalap di Jatim.

“Saya mewakili pembalap meminta agar didirikan sirkuit di Jatim agar anak-anak tidak balapan liar di jalanan,” tu-turnya.

Ia juga mengatakan, fasilitas yang ada dinilai akan mengangkat prestasi atlet-atlet sehingga bisa membanggakan Provinsi Jatim dalam kejuaraan nasional maupun interna-sional.

“Jika memiliki sirkuit la-yak maka otomatis menambah semangat atlet berlatih. Efek-nya, atlet Jatim akan mampu berbicara saat kejuaraan ber-langsung,” ucapnya.

=ANT/FIQIH ARFANI

Pemprov Janji Bangun Sirkuit Balap di JatimSURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur ber-janji menyinergikan dan menggabungkan sirkuit balap di tempat wisata sebagai bagian dari upaya mengembangkan potensi di daerah setempat.

Sejumlah atlet membalap sepedanya dalam kejuaran balap sepeda BMX beberapa waktu lalu. Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berencana membangun sirkuit balap di tempat wisata, khususnya untuk roda dua.

PAMEKASAN-Hingga saat ini dua pemain belakang bidikan manajemen Persepam Madura Utama (Persepam-MU) belum bergabung dengan skuad Laskar Sape Ngamok.

Asisten Manager Persepam MU, Nadi Mulyadi mengatakan dari dua pemain bidikan yang akan didatangkan, satu diantara-nya dipastikan dicoret dari daftar pemain incaran. Yakni Artur pemain asal Maluku yang pernah memperkuat Pesegres Gresik dan Barito Putra.

Pemain ini sudah mengece-wakan manajemen dan tim pelatih. Managemen sudah mengundang pemain ini untuk mengikuti seleksi di Persepam MU, tapi justru bergabung ke klub lain. Sehingga, manaje-men memutuskan untuk tidak melakukan komunikasi dengan pemain ini.

Sementara untuk pemain asal Manokwari Papua Yohanes beralasan tidak memiliki uang untuk membeli tiket pesawat, mengikuti seleksi dengan Per-sepam MU karena belum dibayar oleh klub sebelumnya.

Namun kata Nadi, manajemen Persepam MU akan tetap berusaha mendatangkan pemain asal Papua ini. “Kami akan berusaha untuk tetap mengundang pemain asal Papua ini,” ungkapnya.

Hasil evaluasi sementara yang dilakukan oleh tim pelatih lini belakang Laskar Sape Ngamok, masih membutuhkan tambahan amunisi untuk mem-perkokoh lini belakang, meng-ingat masa kompetisi cukup

panjang. Kini Persepam MU sudah memi-

liki pemain kaya pe-ngalaman,

yaitu FX Yanuar, Waluyo, Dedy Indra, Deny Rumba, Budi Argo, Rivai dan Rivaldi. =FAKIH

AMYAL/UZI

PERSEPAM MU

Pemain Bidikan Belum Merapat

Asisten Manajer Persepam MU

Page 32: e Paper Koran Madura 26 Februari 2015

KORAN MADURASELASA 24 FEBRUARI 2015 | No. 0552 | TAHUN IVP

KORA

N M

ADU

RAPKAMIS 26 FEBRUARI 2015

No. 0554 | TAHUN IV

PAMEKASAN-Rencana uji coba Persepam Madura Utama (Perse-pam MU) dengan klub asal Kali-mantan Selatan Martapura FC, batal digelar. Laga yang diren-

canakan pada 1 Maret ini dibatal-kan karena kendala teknis.

asalnya, Stadion A Yani Sumenep, yang rencananya menjadi tempat laga digelar, sedang direnovasi dan diperkirakan selesai pada 3 Maret. Hal ini berdasar konfirma-

si yang disampaikan pengelola sta-dion kepada Manajemen Persepam MU. Reno-vasi yang dimulai sejak 26 Februari itu meliputi tribun dan rumput, sehingga tidak memung-kinkan untuk dijadikan tempat bertanding.

Dengan pembatalan uji coba ini, manaje-men Persepam MU belum mengagendakan uji coba lanjutan dan memfokuskan pada pe-mantapan fisik dan teknik individu pemain.

Ia juga mengaku masih akan menunggu kepastian kick off kompetisi Divisi Utama. Jika sudah diketahui, maka manajemen dan tim pelatih bisa mereka-reka, seberapa pent-ing uji coba pra musim tersebut digelar. ‘’Apabila tim pelatih meminta untuk uji coba dengan klub sepakbola lainya, maka kami aga segera melakukan komunikasi dengan be-berapa klub yang bersedia melakukan uji coba dengan kami,’’ ungkapnya.

Martapura FC dipilih sebagai lawan Laskar Sape Ngamok karena track recordnya sebagai semifinalis Divisi Utama 2014. Selain itu, tim ini juga dihuni pemain berkelas, sehingga menjadi kekuatan yang patut diwaspadai.=FAKIH AMYAL/UZI

Uji Coba Batal

Digelar

call forJOURNALIST

KORAN MADURA MEMANGGIL ANDAUNTUK MENJADI JURNALIS

• Tulisan tentang obsesi pribadi menjadi jurnalis (5000 karakter)

• Tulisan berupa berita berbentuk Straigt News (3000 karakter)

• Tulisan berupa berita berbentuk Features (5000 karakter)

KIRIM SURAT LAMARAN ANDA DENGAN MELAMpIRKAN: • Curriculum Vitae• Fotokopi ijazah S1• Fotokopi KTp• Fotokopi SIM• Foto 3x4 1 lembar

Bersedia ditempatkan di mana saja di Madura

Memilikikendaraan roda duasendiri

Mampu mengoperasikan komputer dan

internet

Surat ditujukan kepada: KORAN MADURA | Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep | 0328 - 6770024