e paper koran madura 23 februari 2015

32
[email protected] 0328-6770024 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 SENIN Melawan Abbott DENGAN KOIN “Jangan mau harga diri kita ditawar oleh Tony Abbott (Perdana Menteri Austra- lia),” ujar koordinator aksi Andi Sinulingga di Bunda- ran HI, Jakarta, Minggu. Dalam aksi turun ke jalan di Car Free Day tersebut, ia menjelaskan bahwa koin-koin tersebut digunakan untuk mem- bayar atas komentar Tony Abbott yang menying- gung bangsa Indone- sia, khususnya terkait tragedi Tsunami Aceh. “Sejumlah bantuan uang dari Australi ketika tsunami tidak akan bisa membeli harga diri bangsa Indonesia,” kata Andi. Ia juga menginginkan hukuman mati kepada warga Australia yang terbukti bersalah terkait kasus narkoba tetap dilaksanakan. Sebelumnya, secara tidak diduga PM Abbott kembali me- minta pembatalan eksekusi sambil mengungkit tentang pemberian bantuan oleh Australia kepada In- donesia saat terjadi tsunami Aceh pada 2004. “Jangan lupa beberapa waktu lalu ketika Indonesia di- landa tsunami, Aus- tralia mengirimkan bantuan satu miliar dolar. Kami juga mengirim- kan pasukan untuk bantuan kema- nusiaan,” kata Abbott. Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi menanggapi dengan mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia mengerti posisi Peme- rintah Australia yang berupaya membela hak warga negaranya yang akan menjalani hukuman mati. Namun, Menlu menegas- kan bahwa hukuman mati itu murni merupakan masalah penegakan hukum di Indonesia dan tidak ditujukan kepada negara, bangsa, maupun warga negara tertentu. Standar Ganda Di lain sisi, beberapa penga- mat menilai penolakan Australia terhadap hukuman mati yang akan dilaksana pada warganya di Indonesia sebagai “sikap standar ganda”. Sebab sikap tersebut baru mereka ungkapkan saat warganya sendiri terancam hukuman mati. “Dahulu saat Amrozi cs hendak dihukum mati, mereka justrus mendukung dan bergembira. Apa artinya ini bukan plin-plan?” ujar Chairil Anwar, salah satu penga- mat politik di Madura. =ANT/AFUT JAKARTA-Gerakan “Coin for Australia” (Koin untuk Australia) yang mengatasnamakan Koalisi Pro Indonesia menyerukan kepada masyarakat untuk lebih peduli pada harga diri bangsa Indonesia. Sikap Australia menentang hukuman mati yang menimpa warganya di Indonesia dipandang sinis oleh beberapa pihak, sebab dalam kasus Bom Bali beberapa tahun lalu Australia mendukung hukuman mati bagi Amrozi cs. Tony Abbott Perdana Menteri Australia

Upload: koran-madura

Post on 08-Apr-2016

276 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

e Paper Koran Madura

TRANSCRIPT

Page 1: e Paper Koran Madura 23 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551 | TAHUN IV 1

[email protected]

0328-677002423 FEBRUARI 2015 | No. 0551 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000SENIN

Melawan Abbott DENGAN KOIN

“Jangan mau harga diri kita ditawar oleh Tony Abbott

(Perdana Menteri Austra-lia),” ujar koordinator aksi Andi Sinulingga di Bunda-ran HI, Jakarta, Minggu.

Dalam aksi turun ke jalan di Car Free Day tersebut, ia menjelaskan bahwa koin-koin tersebut digunakan untuk mem-bayar atas komentar Tony

Abbott yang menying-gung bangsa Indone-

sia, khususnya terkait tragedi Tsunami Aceh.

“Sejumlah bantuan uang dari Australi ketika tsunami tidak akan bisa membeli harga diri bangsa Indonesia,” kata Andi.

Ia juga menginginkan hukuman mati kepada warga Australia yang terbukti bersalah terkait kasus narkoba tetap dilaksanakan.

Sebelumnya, secara tidak diduga PM Abbott kembali me-minta pembatalan eksekusi sambil mengungkit tentang pemberian bantuan oleh Australia kepada In-donesia saat terjadi tsunami Aceh pada 2004.

“Jangan lupa beberapa waktu lalu ketika Indonesia di-

landa tsunami, Aus-

tralia mengirimkan bantuan satu miliar dolar. Kami juga mengirim-kan pasukan untuk bantuan kema-nusiaan,” kata Abbott.

Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi menanggapi dengan mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia mengerti posisi Peme-rintah Australia yang berupaya membela hak warga negaranya yang akan menjalani hukuman mati.

Namun, Menlu menegas-kan bahwa hukuman mati

itu murni merupakan masalah penegakan hukum di Indonesia dan tidak ditujukan kepada

negara, bangsa, maupun warga negara tertentu.

Standar GandaDi lain sisi, beberapa penga-

mat menilai penolakan Australia terhadap hukuman mati yang akan dilaksana pada warganya di Indonesia sebagai “sikap standar ganda”. Sebab sikap tersebut baru mereka ungkapkan saat warganya sendiri terancam hukuman mati.

“Dahulu saat Amrozi cs hendak dihukum mati, mereka justrus mendukung dan bergembira. Apa artinya ini bukan plin-plan?” ujar Chairil Anwar, salah satu penga-mat politik di Madura.

=ANT/AFUT

JAKARTA-Gerakan “Coin for Australia” (Koin untuk Australia) yang mengatasnamakan Koalisi Pro Indonesia menyerukan kepada masyarakat untuk lebih peduli pada harga diri bangsa Indonesia. Sikap Australia menentang hukuman mati yang menimpa warganya di Indonesia dipandang sinis oleh beberapa pihak, sebab dalam kasus Bom Bali beberapa tahun

lalu Australia mendukung hukuman mati bagi Amrozi cs.

Tony AbbottPerdana Menteri Australia

Page 2: e Paper Koran Madura 23 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551 | TAHUN IV2

Di manapun di dunia ini penggemar dan penikmat puisi selalu menjadi bagian terkecil dari masyarakat. Sangat sedikit sekali dibanding penggemar film, sinetron dan novel serta karya ringan lainnya. Puisi seringkali dianggap sebagai karya seni elitis terkait sedikitnya penggemar atau peminatnya.

Lalu, jika fakta riil penggemar dan pembaca puisi saja sedikit, apalagi penyairnya . Ini makin menegas-kan bahwa puisi memang seperti karya seni sastra lainnya, hanya berada dalam lingkaran komunitas kecil dalam satu masyarakat. Tak aneh bila praktis hampir tak ada majalah sastra bertiras besar. Selalu media terkait seni menempati pojok-pojok sempit baik peminat maupun dari segi jumlah perkemba-ngannya.

Apakah ini penegasan seni sebagai karya mar-ginal? Karya yang terkepinggirkan? Jika melihat dari segi kuantitatif seni sastra dan seni serius lainnya memang tergolong sangat sedikit peminatnya. Terkesan terkepinggirkan. Namun dari segi kualitatif, peran besarnya sulit diingkari dalam membangkitkan nilai kemanusiaan. Ada kekuatan dasyat dari seni sastra dalam mempengaruhi perjalanan sejarah um-mat manusia.

Banyak rentetan seja-rah yang menggambarkan peradaban bangsa justru mencapai tingkat tertinggi ketika ada apresiasi pada seni sastra. Ketika sastra berkembang relatif baik biasanya diikuti oleh pen-capaian peradaban tinggi. Sebaliknya ketika sastra tercampakkan peradaban dan nilai kemanusian run-tuh mencapai titik rendah.

Selalu kegairahan seni sastra menjadi tanda atau ciri ketinggian dari peradaban dalam satu komunitas manusia.

Seni sastra dalam bentuk apapun sesungguhnya merupakan ekspresi nurani sedikit manusia, yang diharapkan memberi pencerahan kemanusiaan. Seni sastra menjadi kekuataan penggerak yang memberi-kan semangat, kegairahan dan terutama bagaiamana sebuah kehidupan dibimbing agar selalu dalam bingkai nilai kemanusiaan. Ketika manusia tercerah-kan, bangkit nilai kemanusiaannya, sebuah peradaban tiggi hanya menunggu sebuah proses.

Dengan kenyataan obyektif nilai strategisnya ser-ta fakta secara ekonomi ibaratnya jauh dari market-able alias sedikit peminat, selalu diperlukan kekuatan yang memiliki kepedulian agar seni sastra tetap eksis. Perlu ada kesediaan terutama dari pemerintah dan para donatur untuk memberikan semacam support pada perkembangan dunia seni sastra.

Said Abdullah Institute, yang kemarin kembali meluncurkan buku kumpulan puisi karya M. Yunus berjudul Migrasi Hujan dan karya Benazir Nafilah berjudul Madura: Aku dan Rindu, menyadari tentang sulitnya pengembangan sastra serta nilai pentingnya bagi perkembangan peradaban manusia. Karena itu, dengan sekuat kemampuan sebagai tanggungjawab moral bagi perkembangan seni sastra khususnya dari para penyair Madura, Said Abdullah Institut mencoba memberikan kontribusi yang mungkin masih belum sepenuhnya memenuhi harapan.

Melalui momen itu diharapkan paling tidak, menggerakkan institusi atau para donator lain ikut berpartisipasi mendorong kegairahan pengembangan seni sastra khususnya di Sumenep. Bagaimanapun seni sastra ibarat mata air yang mencerahkan per-adaban dan kemanusiaan. Siapa pun harus menjaga agar mata air itu terus memancar menjernihkan dan memberi arah peradaban dan nilai kemanusiaan. =

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

SENIN 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551 | TAHUN IV 2

Seni sastra dalam bentuk apapun

sesungguhnya me-rupakan ekspresi nurani sedikit ma-

nusia

JAKARTA-Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri akan memanggil penyanyi papan atas Indo-nesia, Syahrini untuk di-periksa sebagai saksi dalam kasus dugaan pemalsuan dokumen administrasi, dengan tersangka Ketua Komisi Pemberantasan Ko-rupsi (KPK) nonaktif Abra-ham Samad. Pemanggilan ini karena kedekatan Syah-rini dengan pelapor kasus ini, Feriyani Lim.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri Komisa-ris Besar Polisi Rikwanto menga-takan, pemanggilan ini merupakan penjadwalan ulang terhadap Syah-rini. Sedianya, penyidik Bareskrim akan memeriksa penyanyi bernama asli Rini Fatimah Jaelani ini pada Selasa 24 Februari pekan depan. “(Pemanggilan Syahrini) sudah di-lakukan minggu lalu, sekali. Namun belum bisa hadir, karena berben-turan dengan waktu kegiatannya,”

ujar Rikwanto di Mabes Polri, Jakar-ta, Minggu (22/2).

Atas dasar benturan waktu itu, lanjut Rikwanto, penyidik mem-buat jadwal ulang untuk penyanyi kelahiran Bogor 1 Agustus 1982 itu, yang hasilnya menyepakati di mana disepakati pada pekan depan. “Se-hingga kita janjianlah secepatnya, kapan bisa punya waktu sesegera mungkin yang tidak berbenturan,” ujar dia.

Rikwanto yakin artis yang sempat dekat dengan politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Anang Hermansyah itu akan memenuhi panggilan penyidik. Hal itu dia ketahui dari keterangan orang dekat Syahrini melalui media massa. “Jadi minggu depan (berharap) dia (Syahrini) bisa datang,” ucapnya.

Dia menjelaskan, penyidik akan mengorek penyanyi yang tenar de-ngan tembang ‘jangan memilih aku’ ini, seputar kedekatannya dengan Feriyani Lim. “Sejauh apa kedeka-tan dengan Feriyani Lim. Tidak lebih dari itu,” ujar dia.

Polda Sulselbar menetapkan Ketua KPK nonaktif Abraham Samad sebagai tersangka kasus dugaan pe-malsuan dokumen administrasi. Sa-mad diduga membantu memalsukan

Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), dan paspor atas nama Feriyani Lim.

Samad sebelumnya mangkir dari pemeriksaan pertama sebagai ter-sangka oleh Polda Sulselbar. Pihak Samad beralasan, ada yang janggal dalam surat pemanggilan sehingga dirinya urung hadir.

Samad disangkakan dengan Pasal 263 ayat 1 dan 2 KUHP sub-sider Pasal 264 ayat 1 dan 2 KUHP lebih subsider Pasal 266 ayat 1 dan 2 dan atau Pasal 93 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 sebagaima-na diubah dengan UU Nomor 24 tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan.

Sementara itu, Syahrini merasa heran namanya bisa ikut terseret kasus pemalsuan dokumen Abraham Samad. “Kejadian ini sangat saya sesalkan. Saya tahu seratus persen hidup Syahrini, siapa temannya, bagaimana aktivitasnya sehari-hari. Saya tegaskan, Syahrini tidak ber-teman maupun bersahabat dengan Feriyani. Sebenarnya. di Instagram Feriyani juga foto sama artis-artis lain, kenapa hanya Syahrini yang disorot?,” kata adik sekaligus mana-jer Syahrini, Aisyahrani saat ditemui di Pluit, Jakarta Utara.=GAM/ABD

Pekan ini Polisi Periksa Syahrini

ant/akbar nugroho gumayAKSI PROTES AHOK. Sejumlah pegiat dari Masyarakat Jakarta Cabut Mandat, menggelar aksi protes kepada Gubernur Ahok di sekitaran Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (22/2). Dalam aksinya mereka memprotes sejumlah kebijakan Ahok yang dinilai sangat merugikan masyarakat seperti pelarangan sepeda motor di jalan protokol, mega proyek reklamasi pantai Pluit, serta penggusuran-penggusuran.

Polri Berkompromi dengan Jadwal Syahrini

PuisiOleh : MH. Said Abdullah

Anggota DPR RI, asal Madura

Page 3: e Paper Koran Madura 23 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551 | TAHUN IV 3NASIONALPROBOLINGGO SENIN 23 FEBRUARI 2015

No. 0551 | TAHUN IV 3NasionalKORAN MADURA

“Memang ada kesengajaan dari KPK ini, kalau istilahnya meriam itu sudah diarahkan ke Mabes Polri. Itu perasaan-perasaan kita,” ujar Badrodin dalam pi-datonya saat dialog Polri bersama Civitas Akademika dari berbagai universitas di Ruang Rapat Utama, Mabes Polri, Jakarta, Minggu (22/2).

Gesekan antara KPK dan Polri terjadi usai Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian (Kalemdikpol) Komjen Pol Budi Gunawan sebagai tersangka kasus dugaan transaksi mencurigakan. Padahal, saat penetapan itu Budi merupakan calon tunggal Kapolri.

Sementara, Polri menjadikan 2 pimpi-nan KPK sebagai tersangka. Polda Sulselbar menetapkan Abraham Samad sebagai ter-sangka kasus dugaan pemalsuan dokumen administrasi berupa passport atas nama Feriyani Lim, sedangkan Bareskrim Polri menetapkan Bambang Widjojanto sebagai tersangka kasus dugaan pengaturan saksi-saksi untuk memberi keterangan palsu di bawah sumpah terkait sidang sengketa perkara Pilkada Kotawaringin Barat 2010 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Mengenai penetapan tersangka oleh masing-masing institusi itu, Badrodin mengatakan, bahwa setiap orang pasti pu-nya kesalahan. Karena itu dia mengingin-kan Polri diperbaiki ke depannya. “Saya juga mau Polri ini kita perbaiki. Saya juga ingin Polisi bersih, Polisi baik. Saya pernah ajak Pak Pandu (Adnan Pandu Praja/pimpi-nan KPK), ayo perbaiki. Tidak harus dari penegakan hukum. Saya kira pencegahan lebih baik,” ucapnya.

KPK pernah menjerat beberapa pe-tinggi Polri dalam kurun 3 tahun terakhir. Sebelum menetapkan Budi Gunawan seba-gai tersangka, KPK pernah mengusut kasus dugaan korupsi proyek pengadaan simu-lator SIM di Korps Lalu Lintas (Korlantas)

Polri tahun 2012.Dalam kasus itu, KPK menjerat Kepala

Korlantas saat itu, Inspektur Jenderal Pol Djoko Susilo. Oleh Pengadilan Tipikor Djoko divonis dengan pidana 10 tahun penjara dan denda Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan. Belakangan, banding Djoko ditolak Pengadilan Tinggi DKI Jakar-ta. Bahkan PT DKI memutus memperberat hukuman Djoko menjadi pidana 18 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsider 1 tahun kurungan serta membayar uang pengganti Rp 32 miliar.

Sementara itu, Kepolisian kembali menjadwalkan pemeriksaan terhadap dua pimpinan nonaktif KPK yakni Abraham Samad dan Bambang Widjojanto atau BW. Keduanya akan diperiksa dalam kapasi-tasnya sebagai tersangka.

Samad dijadwalkan ulang diperiksa setelah mangkir dari pemeriksaan pertama, sedangkan bagi Bambang ini merupakan panggilan ketiga.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Ka-bag Penum) Polri Komisaris Besar Pol Rik-wanto membenarkan akan melakukan pe-manggilan pemeriksaan terhadap Samad dan Bambang. Keduanya akan diperiksa pada Selasa 24 Februari 2015. “Iya diperik-

sa Selasa pekan depan,” kata Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (22/2).

Samad dijadwalkan diperiksa di Mar-kas Polda Sulselbar. Sementara Bambang dijadwalkan dikorek keterangannya oleh penyidik di Kantor Bareskrim Polri.

Samad sebelumnya mangkir dari pemeriksaan pertama sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemalsuan dokumen administrasi atas nama Feriyani Lim. Pihak Ketua nonaktif KPK itu beralasan, ada yang janggal dalam surat pemanggilan sehingga dirinya urung hadir.

Dia juga menyatakan keengganannya diperiksa di Mapolda Sulselbar. Dia baru mau diperiksa jika kepolisian melakukan pemeriksaan di Jakarta.

Samad disangkakan dengan Pasal 263 ayat 1 dan 2 KUHP subsider Pasal 264 ayat 1 dan 2 KUHP lebih subsider Pasal 266 ayat 1 dan 2 dan atau Pasal 93 Undang-undang Nomor 23 tahun 2006 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 24 tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan.

Sementara Bambang mengakui, men-dapat surat panggilan dari Bareskrim un-tuk diperiksa sebagai tersangka dalam kasus dugaan pengaturan saksi-saksi untuk memberi kesaksian palsu di bawah sumpah terkait sidang sengketa perkara Pilkada Ka-bupaten Kotawaringin Barat 2010 di MK.

Namun, Bambang menjelaskan, ada yang aneh dalam surat pemanggilan pemeriksaan ketiga ini. Kata Bambang, ada pasal baru yang dikenakan oleh penyidik Bareskrim. Yakni Pasal 56 KUHP.

=GAM/ABD

Polri Merasa TerancamBadrodin Haiti: KPK Sengaja Mengarahkan ‘Meriam’ ke Polri

JAKARTA-Pelaksana tugas Kapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti menuding Komisi Pemberantasan Ko-rupsi (KPK) sengaja menga-rahkan “meriam” ke Polri sehingga berbuntut konflik antara kedua instansi pe-negak hukum.

ant/akbar nugroho gumay

KOIN UNTUK AUSTRALIA. Sejumlah pegiat menggelar aksi “Koin Untuk Australia” di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (22/2). Aksi tersebut dilakukan sebagai protes keras pernyataan Perdana Menteri Tony Abbot atas pernyataannya yang mengungkit-ungkit bantuan Australia dalam bencana tsunami Aceh tahun 2004, saat memprotes hukuman mati dua pengedar narkoba kelas kakap Bali Nine Andrew Chan and Myuran Sukumaran.

Page 4: e Paper Koran Madura 23 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551 | TAHUN IV4 Nasional

Namun Ketua Umum Asosiasi Pengusa-ha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani memandang upaya pemerintah untuk mem-perluas objek pajak menyasar batu akik sa-ngat tidak efektif. “Membuang-buang energi saja mengurusi yang begitu, paling sifatnya musiman seperti dulu tanaman gelombang cinta, lukisan di mana penggemarnya tidak signifikan dan cuma bertahan sesaat,” ujar Hariyadi saat berbincang di Jakarta, seperti ditulis Minggu (22/2).

Seperti diketahui, demam batu akik telah melanda masyarakat Indonesia. Kalangan tua, muda kini memburu batu akik dari pulu-han ribu sampai seharga ratusan juta rupiah. Fenomena tersebut dipotret Direktorat Jen-deral Pajak Kementerian Keuangan sebagai potensi penerimaan pajak.

Batu akik dipertimbangkan untuk dikenakan pajak dimuka sebesar 5-15 per-sen. Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengatakan batu akik yang kena pajak ada-lah batu akik yang dijual dengan harga di atas Rp 1 Juta.

Rencana Pemerintah tersebut diatur dalam revisi peraturan menteri yang tertu-ang dalam peraturan menteri keuangan no-mor 253 Tahun 2008 tentang PPnBM (Pajak Penjualan nilai Barang Mewah).

Pernyataan yang kontroversial ini tentu menjadi topik hangat, tak hanya bagi para pecinta batu akik tersebut, tetapi juga ber-bagai pengamat ekonomi. Beberapa setuju, sementara beberapa menyayangkan kebija-kan yang dianggap tidak proporsional.

Pengklasifikasian batu akik menjadi barang mewah juga menjadi sebuah tanda tanya. Sebab, para kolektor menilai bahwa mereka membeli batu akik karena keunikan dan upaya melestarikan sumber daya alam

Indonesia.Hariyadi Sukamdani menilai fenomena

batu akik ini bersifat sementara. Ini cara masyarakat ‘menggoreng’ suatu komoditas, menciptakan spekulasi sehingga harga barang itu meroket dan akhirnya memberikan untung besar. Upaya instan yang akan berakhir instan pula. “Kalau emas, berlian diperdagangkan di dunia, tapi batu akik di Indonesia saja. Jadi komoditas batu akik bukan dianggap sebagai komoditas yang sifatnya permanen,” papar Hariyadi.

Saat ditemui di pameran batu akik di pasar modern Sinpasa Bekasi, para peda-gang memberikan tanggapan yang positif akan hal tersebut. Bahkan ada pedagang yang sudah mulai mengurus pajak batu dagangannya. “Kalau dikenakan pajak wa-jar- wajar saja, saya juga sudah mengurus pajaknya. Untuk kesadaran saya saja, karena saya punya tambang di Kalimantan. Udah diurus semuanya untuk batu yang harganya di atas satu juta,” ujar Marsianus salah satu pedagang batu akik.

“Kalau batu ini dikenakan pajak saya dukung aja, yang penting disesuaikan jangan sampai pedagang dirugikan dengan adanya peraturan pemerintah ini,” ujarnya”.

= GAM

JAKARTA-Maraknya bisnis penjualan batu akik di tanah air membuat pemerintah mengambil kebijakan terkait batu indah tersebut. Batu akik disebut telah menjadi barang mewah dan harus dikenakan pajak. Tidak lama lagi pemerintah akan menge-luarkan aturan pajak untuk jenis batu akik yang harga-nya di atas satu juta rupiah.

Batu Akik Dikenai Pajak Apindo: Membuang-buang Energi Saja

PIMPINAN BARU KPK

ICW Tanyakan Misi RukiJAKARTA- Indonesia Corruption Watch (ICW) mengkritik Presiden Joko Widodo menunjuk Taufiequrachman Ruki sebagai Pelaksana Tugas (Plt) lembaga antirasuah itu.

LSM yang aktif menyoroti sejumlah kasus korupsi di Indonesia itu merasa misi yang dibawa Ruki masuk ke KPK masih belum jelas, apakah menyelamatkan KPK dan mengembalikan khit-tah KPK yang disegani atau menyelamatkan kasus-kasus tertentu.

Namun Pengamat hukum pidana Universitas Muham-madiyah Jakarta (UMJ) Chaerul Huda menilai kritik ICW itu terlalu bombastis bahkan terkesan asal bunyi (asbun).

“LSM itu jangan asal bicara, lihat esensi dari dua lembaga yang bersinergi guna memberantas korupsi. Pre-siden memberi dua mandat untuk pimpinan KPK saat ini yaitu sinergi kepada Polri, Mahkamah Agung, PPATK juga Kejagung. Mandat kedua meng-evalusi kinerja pimpinan KPK sebelumnya. Tentu kita masih ingat janji Abraham Samad yang akan mundur jika kasus Century tidak selesai pada 2014. Nah, kasus itu tahun lalu tidak finish dan Samad diam saja kan,” bebernya kepada wartawan di Jakarta, Minggu (22/2).

Dia juga menyinggung si-kap dan pernyataan-pernyat-aan anggota Tim Konsultatif Independen (Tim 9) Imam Prasodjo dan peneliti ICW Emerson Yuntho yang justru menunjukkan ketidakberpi-hakan untuk membela KPK. Namun, membela oknum di KPK yang telah menjadi tersangka.

“Kalau mereka bersikap mendukung KPK mengapa masih membela AS (Abraham Samad) dan BW (Bambang Widjojanto). Apakah benar rumor selama ini tentang adanya kontrak antara AS dan BW kepada LSM yang beredar di masyarakat dengan meng-gunakan sumber dana APBN,” jelasnya.

= GAM/ABD

ant/akbar nugroho gumaiy SELAMATKAN KPK BERSIHKAN POLRI. Wakil Ketua KPK nonaktif Bambang Widjojanto memperbaiki pos polisi sebagai bentuk perbaikan dan pembersihan polri dari koruptor saat melakukan aksi “selamatkan KPK dan bersihkan Polri” bersama dengan alumni sejumlah perguruan tinggi di sekitar Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (22/2). Dalam aksinya mereka menyerukan penyelamatan KPK dari kriminalisasi serta pembersihan Polri dari para koruptor.

Page 5: e Paper Koran Madura 23 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551 | TAHUN IV 5EkonomiPROBOLINGGO SENIN 23 FEBRUARI 2015

No. 0551 | TAHUN IVEkonomiKORAN MADURA 5

Menteri Perdagangan (Mendag), Rah-mat Gobel mengaku keberadaan mafia

beras sangat meresahkan pemerintah dan masyarakat. Kondisi ini mengindikasikan pasar beras tidak sehat. Mafia-mafia ini mengeruk keuntungan besar dengan me-ngorbankan konsumen sehingga pantaslah bila mafia beras dikenakan hukuman berat. Karena itu, dia memberi peringatan keras atas tindakan mafia beras yang memper-mainkan komoditas ini, seperti mengoplos beras Bulog dengan merek dagang lain dan menjual dengan harga tinggi.

“Karena sistemnya yang menciptakan ini (mafia beras). Kenapa setiap tahun harus terjadi seperti ini, lebih mahal. Harga BBM naik, barang-barang ikut naik, tapi pas turun, justru malah lebih tinggi. Ini artinya ada yang salah dengan sistemnya,” ujar Rachmat Gobel saat Operasi Pasar Be-

ras Bulog di Rumah Susun Penjaringan, Ja-karta Utara, Minggu (22/2).

Rachmat pun mengaku, praktik mafia beras dalam pusaran perdagangan komodi-tas bahan pokok ini ditemukan saat inspek-si mendadak di Cakung. Mantan komisaris di PT Indosat Tbk ini mendapati gudang beras yang menimbun beras Bulog.

“Beras Bulog dan merek dagang lain dioplos, lalu dijual dengan merek dagang tersebut dan didistribusikan ke daerah lain. Itu berarti ada mafia beras,” jelasnya.

Untuk menyikat para mafia beras ini, kata Mendag Rachmat, pihaknya bersama dengan Perum Bulog akan mengaudit atau mengevaluasi dari mulai keluarnya beras dari gudang, penentuan pedagang mana yang menjadi distributor beras hingga sis-

tem maupun distribusi yang mereka laku-kan.

“Kami juga minta peran koperasi agar bisa menyalurkan beras langsung ke masyarakat, selain lewat upaya operasi pasar oleh Perum Bulog. Saat ini sudah ada 10 koperasi yang siap bekerjasama,” papar dia.

Dia mengaku, praktik mafia beras dalam pusara perdagangan komoditas ba-han pokok ini ditemukan saat inspeksi mendadak di Cakung. Rachmat mendapati gudang beras yang menimbun beras Bulog. “Beras Bulog dan merek dagang lain diop-los, lalu dijual dengan merek dagang terse-but dan didistribusikan ke daerah lain. Itu berarti ada mafia beras,” jelasnya.

Rachmat menegaskan, pemerintah serius untuk memberantas mafia beras sampai ke akar-akarnya. Sanksi berupa kurungan atau pidana akan menanti para mafia beras.

“Kami sudah berikan sinyal, tapi tidak ditanggapi dan kami pun tidak menangkap mereka. Mulai sekarang, kalau kedapatan (oplos) dan menjual dengan merek dagang lain dan harga tinggi, maka kami akan pi-danakan karena sudah mempermainkan beras pemerintah,” pungkasnya.

=GAM

Mendag Janji Sikat Mafia BerasRahmat Gobel: Beras Bulog dan Merek Dagang Lain Dioplos

JAKARTA-Harga beras me-lambung di saat stok mema-dai terjadi akibat ulah para mafia beras. Mata rantai penyaluran beras dari Bulog sampai ke pedagang perlu diaudit untuk memberan-tas mafia beras yang sangat merugikan konsumen.

ant/vitalis yogi krisnaPELARANGAN JENIS PERAHU. Pekerja menyelesaikan proses pembuatan perahu di Jakarta, Minggu (22/2). Kementerian Kelautan dan Perikanan mengeluarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Peri-kanan Nomor 2 Tahun 2015 tentang larangan penggunaan alat tangkap ikan yaitu perahu payang dan perahu dogol.

Page 6: e Paper Koran Madura 23 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551 | TAHUN IV6 Ekonomi

JAKARTA-Efektivitas sunti-kan modal pemerintah kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp 75 triliun diragukan. Dikhawatirkan dana tersebut sarat diselewengkan. Karena itu, Gabungan Pelak-sana Konstruksi Indonesia (Gapensi) mendorong agar BUMN penerima Penyertaan Modal Negara (PMN) ini mema-parkan rencana bisnisnya ke-pada publik.

“Selain pengawasan, publik ingin tahu rencana bisnis BUMN Karya seperti apa dan harus sesuai dengan harapan peme-rintah yang akan menggenjot infrastru-kutur,” kata Sekretaris Jenderal Gapensi Andi Rukman Karumpa di Jakarta, Minggu (22/2).

Sebagaimana diketahui, Komisi VI DPR dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akhirnya menyetujui usulan PMN tambahan senilai Rp 6 triliun.

Secara keseluruhan PMN disalurkan sebesar Rp 75 triliun. Sebanyak sekitar tiga BUMN karya memperoleh PMN sebe-sar Rp 8,5 triliun. Mereka masing-masing PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp 3,6 triliun, PT Waskita Karya (Persero) sebesar Rp 3,5 triliun dan PT Adhi Karya (Persero) sebesar Rp 1,4 triliun.

Menurutnya, BUMN-BUMN yang me-nerima PMN perlu memaparkan renca-na bisnisnya. Rencana bisnis itu terkait proyek-proyek infrastruktur apa saja yang akan dibangun, nilai proyek, sumber pen-danaan, dan proyeksi komersil bagi peru-

sahaan. “Melalui rencana bisnis tersebut masyarakat akan punya barometer untuk mengawasi dan menilai sukses tidaknya PMN terhadap BUMN Karya,” urainya.

Andi mengaku, suntikan PMN meru-pakan strategi pemerintahan Jokowi-JK untuk menyiasati keterbatasan dana pem-bangunan infrastruktur.

Pada 2014, dana APBN untuk pemba-ngunan infrastruktur hanya sebesar Rp 206 triliun. Pada tahun 2015, menurun lagi menjadi Rp 149 triliun. Agar optimal, dana terbatas tersebut disuntikan ke BUMN Karya untuk dijadikan modal. Dengan menguatkan modal maka debt to equity ra-tio (DER) perusahaan menurun.

Sehingga perusahaan memiliki kekua-tan lebih besar untuk membiayai proyek-proyek terbaru melalui skema pinjaman. Sebagai contoh, Waskita Karya akan men-galami penurunan DER menjadi 1,02 kali dari sebelumnya 3,25 kali.

Sebagaimana diketahui, pemerintah membutuhkan dana pembangunan proyek infrastruktur tahun 2015-2019 hingga Rp 5,519 triliun. Sebesar 19,32 persen atau sekitar Rp 1.066 triliun akan berasal dari BUMN.”Makanya, sudah tepat pemer-intah memodali BUMN. Sebab berharap dari APBN sudah sangat cekak. Kita butuh

modal yang sangat besar untuk bangun mega proyek-proyek infrastruktur,” ka-tanya.

Sementara itu, Ekonom dan Direktur Eksekutif IPMI International Business School, Jimmy M. Rifai Gani mengatakan suntikan modal pemerintah ini tidak akan efektif menggerakkan ekonomi rakyat. “Apalagi, saat ini belum ada kajian tentang dampak langsung PMN kepada rakyat. Jangan-jangan dampak PMN hanya untuk BUMN saja, tidak untuk publik,” katanya.

Menurutnya, BUMN sejatinya seperti perusahaan swasta yang harus dikelola profesional sehingga tidak mengandal-kan anggaran negara untuk mendongkrak ki-nerja bisnis. Namun kebutuhan penda-naan BUMN bisa dipenuhi dengan banyak cara, antara lain penerbitan obligasi, lang-kah “go public”, atau mengadakan “joint venture”. “Itu lebih cocok buat BUMN ketimbang mengharapkan tambahan dana PMN,” katanya.

Dia memberi contoh BUMN di Tiongkok dan Singapura yang berhasil mengkapital-isasi modal domestik dengan cara mengak-tifkan partisipasi public.”Hal tersebut lebih efektif dalam menggerakkan perekonomian rakyat,” ucapnya.

=GAM

PMN ke BUMN Rawan BocorTak Efektif Gerakkan Ekonomi Rakyat

ant/noveradika HARGA BERAS NAIK. Pedagang menunjukkan beras dagangannya di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Minggu (22/2). Terlambatnya distribusi beras beberapa minggu terakhir karena terlambatnya panen dan juga pengaruh musim hujan dari beberapa wilayah mengakibatkan naiknya harga beras berbagai jenis di pasaran antara Rp 500,00 hingga Rp 700,00 per kilogramnya.

KOMODITAS

Harga Beras di Kotabaru Rp 11.000 Per kgKOTABARU-Harga beras di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, beberapa pekan terakhir naik dari Rp7.000-Rp8.000 per kilogram menjadi Rp10.000-Rp11.000 per kilogram.

“Kenaikan berkisar Rp3.000-Rp4.000 per kilogram,” kata seorang ibu rumah tangga di Bumi Asih, Ko-tabaru Ummi Bisri, Minggu.

Kenaikan harga kisaran Rp3.000-Rp4.000 itu terjadi untuk harga beras kualitas sedang, seperti beras lokal, dan beras merk Semar.

Sedangkan untuk beras kualitas tinggi harganya lebih dari Rp12.000 per kilogram, seperti beras Rojo Lele, unus mutiara, beras super dan yang lainnya.

“Masyarakat seperti kami tidak mampu membeli beras kualitas tinggi, kami hanya mampu membeli beras lokal saja,” ujarnya.

Seorang pedagang beras Abah Atik, menuturkan, sudah lebih dua bulan gabah petani lokal sudah habis dijual, sehingga beras lokal yang dijual di warung dan toko sudah tidak banyak lagi.

“Petani sudah kehabisan gabah, padi yang disimpan di gudang kini sudah habis dijual untuk biaya me-ngolah sawah, sehingga wajar jika dulu beras harganya Rp7.000 per kilogram, saat ini bisa tembus harga Rp10.000 per kilogram,” terang dia.

Menurut dia, harga beras diprediksi masih akan terus melambung, karena musim panen masih cukup lama.

“Petani baru akan panen sekitar satu sampai dua bulan lagi, dan tidak menutup kemungkinan harga beras masih akan naik,” terangnya.

Hal yang sama juga dikatakan seorang pengusaha, Rukoiyah, bahwa harga beras tidak menutup kemungki-nan bisa melonjak.

“Dengan harga beras yang ada saat ini, sebagian petani masih makan beras sendiri. Kalau mereka sudah semuanya membeli beras dari Kotabaru, maka harga beras bisa lebih mahal,” pa-parnya.

Sementara itu, Bulog Kotabaru, 2014 menargetkan bisa mnyerap beras hasil panen petani lokal sebanyak 3.000 ton, untuk memenuhi kebutuhan beras rumah tangga miskin di Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu.

“Anggaran 2014 kita mendapat tugas untuk membeli beras lokal 3.000 ton, sama dengan target pembelian pe-riode sebelumnya,” kata Kepala Bulog Kotabaru, Rony Harianto.

=ANT/IMAM HANAFI

Page 7: e Paper Koran Madura 23 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551| TAHUN IV 7Lintas JatimBangkalanBangkalanBangkalan SENIN 23 FEBRUARI 2015

No. 0551 | TAHUN IV 7Lintas JatimKORAN MADURA

4 Orang Berebut PKB untuk Pilkada Jember

"Empat nama yang terjaring dalam Musyawarah Cabang PKB yang digelar akhir Januari 2015 sudah di tangan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jatim," kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Jember Miftahul Ulum di Jember, Minggu (22/2).

Empat orang itu adalah Ketua

DPC PKB Jember Miftahul Ulum, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jember Rasyid Zaka-ria, Rektor IKIP PGRI Jember M. Arifin, dan Direktur Rumah Sakit Bina Sehat dr Faida.

"Secara resmi memang be-lum disampaikan kepada DPW PKB Jatim karena masih me-nunggu pelantikan pengurus DPC PKB Jember, namun secara informal nama keempat orang itu sudah masuk ke DPW Jatim," tuturnya.

PKB Jember, lanjut dia, tidak membuka pendaftaran calon bupati seperti yang dilakukan sejumlah partai politik lainnya menjelang pilkada.

"Kami melakukan penjaring-an dengan menampung aspirasi para pengurus anak cabang (PAC) dan kader PKB, sehingga muncul empat nama itu untuk diusulkan ke DPP melalui DPW PKB Jatim," ucap Sekretaris Komisi A DPRD

Jatim itu.Menurut dia, empat nama

tersebut akan berebut rekomen-dasi DPP PKB untuk menjadi calon kepala daerah yang akan diusung dalam Pilkada Jember.

"Namun, ada kemungkinan rekomendasi DPP PKB bukan dari empat nama yang diusulkan dalam muscab PKB Jember kare-na partai kami tidak bisa mengu-sung calon kepala daerah sendiri, sehingga harus berkoalisi," pa-parnya.

Ia berharap kandidat yang diusung PKB dalam Pilkada Jem-ber berasal dari aspirasi kader dan memiliki elektabilitas cukup tinggi di masyarakat.

Sementara Ketua Forum Ko-munikasi Pengrus Anak Cabang (PAC) PKB Jember, Wakik, ber-harap rekomendasi DPP jatuh pada Ketua DPC PKB Jember Miftahul Ulum.

"Kami ingin memiliki Bupati

Jember dari kader sendiri karena bisa optimal menindaklanjuti as-pirasi partai dan konstituen, na-mun sepenuhnya kami serahkan kepada DPP PKB terkait dengan nama yang direkomendasikan nanti," katanya.

Sebelumnya, Sekretaris De-wan Syuro DPP PKB Saiful Bahri Ansori mengatakan pihaknya masih melakukan survei calon bupati/wali kota di sejumlah dae-rah yang akan menggelar pemili-han kepala daerah secara seren-tak di Jatim.

"Survei itu dilakukan untuk mengetahui bakal calon bupati/wali kota yang diminati oleh masyarakat, sehingga bisa men-jadi masukan partai untuk me-ngusung bakal calon kepala da-erah jelang pilkada nanti," ucap anggota DPR RI daerah pemili-han (Dapil) Jember-Lumajang itu.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK

JEMBER - Sebanyak empat orang akan

berebut rekomendasi Dewan Pimpinan Pu-

sat Partai Kebangkitan Bangsa untuk maju

sebagai calon dalam Pemilihan Kepala Dae-

rah Jember.

ant/rudi mulya SOSIALISASI CALON BUPATI TRENGGALEK. Artis Arumi Bachin (kanan) bersama suami, Emil Dardak (kiri) saat menyapa warga di acara Prigi Fest 2015 di Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Minggu (22/2). Kegiatan Arumi Bachin dan Emil Dadak tersebut merupakan sosialisasi pencalonan Emil Dardak sebagai Calon Bupati Trenggalek 2015 yang mengaku didukung Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat.

INVESTASI

Rp 105 Muntuk Delapan Crane

SURABAYA - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III (Persero) mengeluarkan investasi senilai Rp105 miliar untuk mendatang-kan delapan unit alat bongkar muat jenis Fixed Crane sejak awal Februari 2015.

"Seluruh alat itu dialokasi-kan di tiga lokasi pelabuhan di lingkungan kerja kami. Sebanyak empat unit akan ditempatkan di Pelabuhan Gresik, dua unit di Pelabuhan Batulicin, dan dua unit di Pelabuhan Lembar," kata Kepala Humas Pelindo III, Edi Priyanto, di Surabaya, Minggu (22/2).

Kini, ungkap dia, telah dilakukan pemasangan dan pengujian sebelum alat itu dioperasikan. Keberadaan new fixed crane tersebut memang multifungsi. Misalnya, bisa digunakan untuk bongkar muat peti kemas, bongkar muat kayu log, dan bongkar muat curah kering.

"Apalagi telah dilengkapi dengan alat pelengkap berupa spreader 20 feet dan 40 feet, grab untuk kayu log, grab untuk curah kering, serta pengadaan boom park," ujarnya.

Ia menjelaskan, pengadaan alat bongkar muat jenis fixed crane dilakukan untuk mening-katkan kinerja dan produktivitas bongkar muat pada tiga pelabu-han tersebut. Selain itu, arus barang menunjukan peningkatan yang signifikan.

"Contoh di Pelabuhan Lembar penyediaan dua unit fixed crane bertujuan meningkatkan kinerja bongkar muat dan mengantisipa-si penambahan arus peti kemas," katanya.

Mengenai realisasi arus peti kemas, tambah dia, untuk yang melalui Pelabuhan Lem-bar pada tahun 2012 tercatat 15.188 TEUs. Lalu pada tahun 2013 menjadi 20.389 TEUs dan kembali meningkat hingga 32 persen pada tahun 2014 yang tercatat 27.080 TEUs.

"Lalu dua unit fixed crane di Pelabuhan Batulicin juga menunjang arus peti kemas di pelabuhan tersebut. Pelabuhan yang merupakan kawasan dari Pelabuhan Kotabaru itu juga mencatat pertumbuhan arus peti kemas," katanya.

= ANT/DIK

Page 8: e Paper Koran Madura 23 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551| TAHUN IV 8 Lintas Jatim

Aktivis Kampanye Diet Tas PlastikKresek sebagai Solusi Mengatasi Sampah

Koordinator Nol Sampah Wawan Some mengatakan kegia-

tan dalam rangka memperinga-tan Hari Peduli Sampah 2015 itu diikuti karyawan The Body Shop, beberapa komunitas seperti Hilo Green Community, Paguyuban Cak dan Ning Surabaya, Gowes tetap Semangat, Bike to Work, Gaman dan sekolah adiwiyata di Surabaya (SMPN 4 Surabaya dan SMP SAIMS) dan SMAN 1 Driyor-ejo Gresik.

"Mereka melakukan aksi kampanye diet tas kresek den-gan cara 'rampok' tas kresek di Jalan Darmo Surabaya," kata-nya.

Menurut dia, "rampok" tas kresek adalah kampanye meng-ajak warga Surabaya untuk mengurangi pemakaian tas kre-

sek. Setiap pengunjung pasar yang memakai tas kresek akan didekati oleh relawan, kemudian tas kreseknya diganti dengan tas kain yang bisa dipakai berulang-kali.

Selama proses penukaran tas, kata dia, relawan melakukan eduksi mengapa harus diet tas kresek. Relawan akan menjelas-kan dampak tas kresek terhadap lingkungan hidup.

"Plastik butuh ratusan tahun untuk bisa terurai di alam, dan jutaan biota mati karena terlilit atau menelan tas kresek," kata-nya.

Selain itu, kata dia, juga dije-laskan tentang bahaya tas kresek bagi kesehatan manusia, karena

jika dibakar akan menghasil-kan gas dioksin yang dapat me-nyebabkan kanker.

"Ada peringatan dari Badan POM tanggal 14 Juli 2009 agar hati-hati menggunakan tas kre-sek berwarna (hitam) sebagai kemasan makanan/minuman langsung karena jenis plastik dan pewarna tekstil yang digunakan dapat menyebabkan kanker dan impotensi," katanya.

Ia menjelaskan alasan men-gapa isu yang dipilih tentang diet tas kresek, karena faktanya sampah plastik di Surabaya dari tahun ke tahun terus meningkat.

Dosen Teknik Lingkungan ITS, Yulinah Trihadiningrum menye-butkan berdasarkan beberapa pe-

nelitian disebutkan sampah plas-tik di Surabaya tahun 1988 hanya 5,6 persen dari total sampah di Surabaya.

Pada 2006 meningkat men-jadi 10,1 persen dan 2010 me-ningkat menjadi 12,4 persen. Meskipun hanya 12,4 persen dari sampah di Surabaya, na-mun karena berat jenisnya yang rendah volume sampah plastik membutuhkan ruang 25-35 persen.

Sampah plastik butuh waktu ratusan tahun untuk bisa terurai, sehingga tumpukan sampah yang dominan di Tempat Pembuang-an Akhir (TPA) Benowo adalah sampah plastik.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

SURABAYA - Sejumlah aktivis lingkungan

dari berbagai elemen masyarakat di jalan

depan Taman Bung-kul, Kota Surabaya, mengampanyekan

diet tas plastik atau kresek sebagai salah

satu solusi menga-tasi sampah, Minggu

(22/2).

ant/m risyal hidayat DIET TAS KRESEK. Sejumlah aktivis pecinta lingkungan menukar tas plastik milik warga dengan tas kain saat Car Free Day (CFD) di Taman Bungkul Surabaya, Jatim, Minggu (22/2). Aksi tersebut untuk mengajak masyarakat agar berhenti memakai tas plastik karena proses terurainya di alam membutuhkan waktu hingga 100 tahun.

Page 9: e Paper Koran Madura 23 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551| TAHUN IV 9Lintas Jatim

Pemerintah Diminta Periksa Sertifikasi Tenaga Konstruksi

"Coba sekali-kali Dinas Bina Karya turun ke lapangan. Tolong cek proyek-proyek swasta itu," kata Manajer Eksekutif Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Jatim Mohammad Alyas di Surabaya, Minggu (22/2).

Ia menyarankan apabila mereka mempekerjakan orang

dan jasa konstruksi yang tidak bersertifikat maka ada baik-nya Izin Mendirikan Bangunan (IMB)-nya tidak dikeluarkan. Dari kondisi itu, sudah seharus-nya seluruh pihak meningkatkan kesadarannya.

"Mulai pemakai jasa dan pem-beri jasa harus sama-sama sadar

akan pentingnya sertifikasi ini. Selain itu, pemerintah juga harus mendukung agar swasta mema-hami hal tersebut," ujarnya.

Ia menjelaskan, saat ini ada regulasi untuk usaha jasa konstruksi di mana mereka yang ingin menggarap proyek-proyek pemerintah harus memiliki serti-fikat yang dikeluarkan oleh LPJK. Bahkan, para pekerja yang meng-garap proyek di lapangan harus memiliki sertifikat kompetensi.

"Kalau tidak dijamin tidak akan bisa dapat proyek-proyek pemerintah dan itu sudah jelas

regulasinya," katanya.Di sisi lain, tambah dia,

selama ini justru proyek-proyek pemerintah itu hanya 30 persen dari seluruh total proyek yang bisa dikerjakan. Bahkan yang pa-ling besar adalah proyek-proyek swasta di mana bisa mempekerja-kan siapa saja.

"Pengusaha konstruksi dari kalangan swasta juga tidak me-mentingkan bahwa pekerjanya punya sertifikasi atau tidak," katanya.

Untuk mengantisipasi hal itu, sebut dia, diperlukan regu-

lasi yang tegas dari pemerintah. Dengan begitu swastapun dapat menerapkan standar kompetensi itu.

"Pada masa mendatang proyek mereka sudah seharus-nya dikerjakan oleh pekerja yang sudah bersertifikasi," katanya.

Apalagi, lanjut dia, sektor konstruksi memiliki lingkup kerja berbeda dengan bidang lainnya karena ada proses rekayasa dari tidak ada menjadi ada. Selain itu, ada fungsi publik misalnya mal atau hotel sehingga bila terjadi sesuatu dengan proyek tersebut maka sangat jelas dampaknya.

"Oleh karena itu kami terus mendorong agar semua yang terlibat dalam jasa konstruksi ini bisa disertifikasi. Pada tahun 2014, kami mengeluarkan 5.200 sertifikat tenaga terampil dan 4.000 sertifikat untuk tenaga ahli," katanya.

= ANT/RIDWAN CH

SURABAYA - Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi meminta pemerintah memeriksa kepemilikan sertifikasi tenaga jasa konstruksi yang dipekerjakan kalangan swasta karena mayoritas pekerja di sektor itu tidak mempunyai kompetensi sesuai standar.

REVITALISASI APBS

Pipa Gas Eks-Kodeco Berhasil Dipindahkan

SURABAYA - Pipa gas eks-Kodeco Energy Co Ltd di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) berhasil dipindahkan sehingga memperlancar proses revitalisasi alur pelayaran pelabuhan di Sura-baya.

Pemimpin Proyek Pekerjaan APBS, Hendiek Eko Setiantoro, mengungkapkan, saat ini penger-jaan revitalisasi APBS terlaksana sesuai target dan tanpa ada ham-batan berarti. Dampak positifnya, pemindahan pipa eks-Kodeco Energy ini membuat revitalisasi APBS memasuki penyelesaian mencapai 96,17 persen.

"Hal itu berupa pendalaman APBS menjadi minus 13 Low Wa-ter Spring (LWS) dan pelebaran alur dari 100 meter menjadi 150 meter per 15 Februari 2015," ujar-nya, di Surabaya, Minggu (22/2).

Meski demikian, jelas dia, pipa gas itu belum sepenuhnya sele-sai. Apalagi, hingga kini pipa yang dibangun untuk mengalirkan gas dari lapangan West Madura Off-shore (WMO) masih dipindahkan sebagian saja. "Tapi, pipa gas terse-but sekarang tidak lagi digunakan PHE WMO karena perusahaan itu sudah berhasil membangun al-iran pipa baru yang terletak di sisi Timur APBS dan berada di pinggir alur pelayaran kapal," katanya.

Selain itu, tambah dia, pihak-nya memastikan pada masa da-tang pipa gas itu tak akan men-ganggu APBS. Apalagi Pelindo III akan melakukan pelebaran APBS berikutnya menjadi 200 meter.

"Sementara, sekarang pipa gas itu sudah dipotong-potong dan hanya menunggu pengangkatan dari dasar laut," katanya.

Untuk mengangkat pipa itu, se-but dia, dibutuhkan izin dari Dirjen Hubungan Laut (Hubla) Kemen-terian Perhubungan. Setelah izin tersebut dikeluarkan maka pihak-nya bisa leluasa melakukan pen-dalaman APBS hingga -13 LWS.

"Kami yakin Maret 2015 pen-dalaman itu bisa diselesaikan," katanya.

Di sisi lain, kata dia, pipa eks-Kodeco memang tidak lagi menjadi rintangan utama seper-ti 14 tahun lalu di mana Pelindo III sempat merasa kesulitan guna merevitalisasi APBS mengingat adanya pipa gas yang melintang di sejumlah titik.

"Kalau sekarang masalah pen-dalaman APBS hanya terkendala adanya batu besar yang mem-bentang antara pelabuhan Mas-pion dengan Tanjung Perak. Hal itu akan kami antisipasi dengan teknologi Clam Cell," katanya.

Di tempat berbeda, Direktur Utama Pelindo III, Djarwo Sur-janto, membenarkan, Pelindo telah merencanakan pendalaman APBS sejak tahun 2000 lalu. Tapi karena terhambat pipa gas Kodeco waktu itu pengerukan tak bisa dilakukan. Pada-hal, pendalaman APBS menjadi -13 LWS dan pelebarannya sangat pent-ing untuk meningkatkan arus barang dalam negeri maupun ekspor-impor yang masuk melalui jalur laut.

= ANT/BIQWANTO

MENJELANG MUKTAMAR

NU Sapa Masyarakat Jatim SURABAYA - Ormas Islam

Nahdlatul Ulama (NU) akan menyapa masyarakat se-Jawa Timur sebagai bentuk rangkaian kegiatan sebelum Muktamar ke-33 yang akan diselenggarakan di Jombang, 1-5 Agustus 2015.

"Muktamar ini milik masyarakat Jawa Timur, khususn-ya warga Nahdliyyin. Peran aktif mereka menjadi bagian dari kes-uksesan kegiatan ini," ujar Ketua Panitia Lokal Muktamar NU ke-33 Saifullah Yusuf kepada wartawan di Surabaya, Minggu (22/2).

Berbagai kegiatan pramuk-tamar, antara lain "road show" ke berbagai kabupaten/kota di Jatim

dalam bentuk shalawatan, hari be-bas kendaraan bermotor, hataman Al Quran dan sepeda santai.

Sejumlah daerah yang akan dikunjungi di antaranya Madiun, Malang Raya, Kediri, Banyuwan-gi, Pasuruan, Tuban hingga be-berapa daerah di Pulau Madura.

Sebagai bentuk persiapan dan tindak lanjut muktamar, panitia telah menggelar ra-pat perdana membahas konsep strategis dan teknis, terutama terkait akomodasi, transportasi, konsumsi, promosi dan rangka-ian acara pramuktamar.

Menurut dia, meski acara masih beberapa bulan, namun panitia se-

cara maraton terus mematangkan konsep petunjuk teknis setiap divisi dalam kepanitiaan.

"Targetnya, Muktamar ke-33 NU di Jatim harus menjadi muk-tamar paling meriah sepanjang sejarah," kata pria yang akrab disapa Gus Ipul tersebut.

Pihaknya memastikan, tim pen-injau lapangan telah melakukan beberapa kali survei di empat lokasi pesantren yang dijadikan arena muktamar, yakni Pondok Pesant-ren Darul Ulum, Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar dan Pondok Pesantren Tebuireng.

= ANT/FIQIH ARFANI/DIK

ant/suryantoPAWAI SEPEDA TUA. Sejumlah penggemar sepeda tua peserta pawai "Ngonthel Bareng" memacu sepedanya saat melintas di Jalan Raya Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (22/2). Pawai dalam rangka peringatan hari jadi Ko-munitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI) yang ke-7 ini diikuti oleh 4000 orang penggemar sepeda tua dari sejumlah kota di Indonesia.

Page 10: e Paper Koran Madura 23 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551| TAHUN IV 10 Lintas Jatim

AGUNG BAROKAH KOMPUTER

MENERIMA:Komputer, Laptop, Printer, LCD/LED, Monitor, Proyektor (Peripheral Komputer), Pemasangan Warnet, Setting LAN

Hub: Biro Surabaya085 707 344 863

DIJUAL RUMAH

PERUM. PONDOK MUTIARA INDAHBlok F.4/20 Dengkol Singosari - Malang

Ukuran: 8x 12 M3 / Tipe 36

Hub: Biro Surabaya085 707 344 863

BPBD Hitung Kerugian Akibat Banjir

"Kami masih hitung angka pastinya kerugian itu. Penghitun-gan dilakukan sejumlah tim, salah satunya dengan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Tata Ruang, Kebersihan dan Pertamanan Ka-bupaten Jombang," kata Kepala BPBD Kabupaten Jombang Nur Huda di Jombang, Minggu (22/2).

Ia mengatakan, saat ini tim juga masih melakukan rekapitu-lasi kerugian yang disebabkan musibah banjir tersebut. Sejum-lah bangunan, baik milik warga ataupun fasilitas umum mengala-mi kerusakan.

Pihaknya mencontohkan, ban-gunan yang rusak itu adalah tang-gul sungai yang ada di Dusun Joho Clumprit, Desa/Kecamatan Sumo-bito. Tanggul itu jebol sekitar 15 meter karena tergerus banjir. Selain merusak areal pertanian warga, air yang meluber dari tanggul yang jebol itu juga menggenangi rumah warga. Hal itu membuat aktivitas warga terganggu.

Ia juga mengatakan, untuk saat ini belum bisa dilakukan per-baikan di tanggul tersebut. Na-mun, pihaknya sudah membuat perencanaan untuk perbaikan tanggul yang akan dilakukan den-gan memanfaatkan bronjong.

Ia sengaja menggunakan bronjong, sebab dinilai lebih kuat daripada menggunakan karung. Arus sungai di tempat itu juga tidak memungkinkan jika tanggul yang jebol ditutup dengan karung berisi pasir.

"Arusnya deras, dan jika menggunakan karung nanti akan hanyut. Penanganannya nanti pa-kai bronjong, tapi menunggu air surut," jelasnya.

Ia mengatakan, untuk perbai-kan memang tidak bisa langsung dilakukan sebab menunggu pros-es. Selain masih dihitung keru-gian pasti, juga menunggu pen-gajuan anggaran untuk perbaikan titik-titik yang rusak tersebut.

"Yang jelas, kami secepatnya nanti akan melakukan perbaikan. Kami juga terus lembur dan rapat membahas ini," katanya.

Disinggung tentang banjir, ia mengatakan saat ini air benar-benar sudah surut di permukiman warga. Hal itu terpantau sejak Sabtu (21/2) malam. Jika sebel-umnya, ketinggian air meningkat terus sejak banjir mulai datang, pada Kamis (19/2) malam, antara 1-2 meter, saat ini air sudah be-nar-benar surut. Warga pun juga sudah berbenah di rumah mereka masing-masing, membersihkan dari kotoran sisa banjir.

Musibah banjir menimpa se-jumlah daerah di Kabupaten Jom-bang. Sejumlah daerah mengalami banjir, di antaranya di Kecamatan Mojoagung. Daerah yang terkena banjir itu di antaranya adalah Desa Kademangan, Janti, Gambiran, dan Mojotresno. Selain itu, banjir juga terjadi di Kecamatan Sumobito, na-mun yang terparah adalah Kecama-tan Mojoagung.= ANT/DESTYAN HENDRI SUJARWOKO/DIK

JOMBANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang, Jawa Timur, masih meng-hitung kerugian yang disebabkan musibah banjir yang melanda sejumlah kecamatan di daerah itu.

POTRET PENDIDIKAN

Pelajar Merokok MemprihatinkanSURABAYA - Anggota DPRD

Surabaya mengaku prihatin den-gan banyaknya pelajar berserag-am setingkat SMP dan SMA yang dengan bebas membeli rokok di sejumlah toko swalayan dan merokok secara sembarangan di tempat publik.

"Mestinya tidak hanya penjualan minuman keras di toko-toko swalayan saja yang dilarang, tapi juga para pelajar yang dengan bebas membeli rokok di toko swalayan," kata Wakil Ketua Komisi D Bidang Kesra dan Pendidikan DPRD Surabaya Junaedi di Surabaya, Minggu (22/2).

Menurut dia, pihaknya sering

melihat banyak pelajar memakai seragam sekolah yang membeli rokok di toko swalayan. Mereka kemudian merokok dengan teman-temannya di muka umum.

"Kami prihatin, mestinya mereka yang belum cukup umur dilarang sesuai Perda Nomor 5 Tahun 2008 tentang Larangan Merokok," katanya.

Menurut dia, pihaknya me-nilai Peraturan Daerah (Perda) No 5/2008 tentang Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Ter-batas Merokok (KTR/KTM) tidak efektif karena masih banyak pelangaran di sana-sini.

"Perda larangan merokok mandul, jadi harus ditegakkan,"

katanya.Jika tidak segera diketati,

lanjut dia, maka lambat laun generasi muda rawan terkena penyakit kanker dan lainnya. "Padahal sudah jelas-jelas perda melarang aktivitas merokok di bawah umur," katanya.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya meminta Pemkot Surabaya segera menindaklanjutinya dengan menegakkan perda larangan merokok, khususnya para pelajar.

"Bila perlu ada perwali yang mengatur soal itu. Kami bukan-nya melarang merokok, tapi ini demi kepentingan generasi muda mendatang," katanya.

= ANT/ABDUL HAKIM

ant/suryanto PELUANG BISNIS KUE MANTOU. Pekerja menyelesaikan proses pembuatan kue khas Taiwan "Mantou" di sebuah industri rumahan di Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (22/2). Belum banyaknya pelaku bisnis ini, mengakibatkan per-mintaan kue khas Taiwan yang dijual dengan harga Rp 2.500 hingga Rp 5.000 tergantung ukuran ini kian meningkat.

Page 11: e Paper Koran Madura 23 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551 | TAHUN IV N

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi, Fathol Alif BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni

BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), M. Ridwan BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ubbadi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: G. Mujtaba ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER

Kemunduran Demokrasi

Salam Songkem

Dewan Perwakilan Rakyat Daer-ah Pamekasan, Madura, mulai terusik dengan adanya revisi

UU/1/2015 yang telah disahkan oleh DPR RI, karena dalam UU tersebut terdapat ketentuaan yang mem-batasi orang yang masih ada ikatan keluarga menjadi pimpinan daerah secara bersamaan.

Ketentuan itu tercantum dalam bab III paal 7 huruf q, bunyinya: syarat calon kepala daerah adalah tidak memiliki konflik kepentingan dengan petahana. Yang dimaksud konflik kepentingan adalah adanya hubungan keluarga antar pimpinan daerah dalam waktu bersamaan.

Hasil revisi UU Pilkada tersebut langsung direspons negatif oleh Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Suli Faris. Menurutnya, ketentuan dalam revisi tersebut merupakan satu-sat-unya di dunia, karena di negara yang menganut sistem demokrasi seperti Indonesia ternyata masih ada pera-turan yang membatasi keikutsertaan seseorang dalam pesta demokrasi hanya karena ada ikatan darah. Pera-turan baru dalam revisi UU Pemilihan Kepala Daerah itu sejatinya bukan suatu kemajuan demokrasi, bahkan dinilainya sebagai wujud kemun-duran demokrasi di negeri ini.

Memang tidak seharusnya di se-buah negara demokrasi ada batasan-batasan yang menghegemoni warga negaranya mengikuti pemilihan kepala daerah atau menjadi pimpi-nan daerah dalam waktu yang bersa-maan. Selama mereka yang memiliki ikatan darah itu punya kemampuan dan kecakapan, semestinya diberi kebebasan mengisi demokrasi di ne-garanya.

Meskipun begitu, harus disertai kontrol yang lebih ketat, karena bila orang-orang yang memiliki ikatan darah tersebut menjadi pimpinan daerah dalam waktu bersamaan mau tidak mau harus diakui potensi kesempatan terjadinya tindak pi-dana korupsi, kolusi, dan nepotisme serta dampak buruk lainnya lebih kuat.

Ini juga berupa kekhawatiran yang tidak bisa dijeneralkan pada se-mua daerah dan semua orang. Sung-guhpun begitu, kepemimpinan model era khalifah Usman bin Affan menjadi pembelajaran berharga.(*)

Nasib TKI dan Hakikat (Degradasi) Negeri

Perusahaan yang berala-mat di Red Carped Av-enue, Kota Damansara,

Petaling Jaya, Kuala Lumpur itutelah membuat iklan sangat provokatif, diskriminatif, dan tentunya merendahkan mar-tabat negara Indonesia; iklan tersebut bertuliskan:“Leading RoboVac Specialist, Fire Your In-donesian Maid NOW! Atau jika dibahasakan Indonesia menjadi, “pecat pembantu rumah tang-gamu asal Indonesia sekarang, ganti dengan produk Robovac”.

Oleh sebab adanya iklan tersebut, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Nusron Wahid, yang berperansebagai penang-gung jawab utama penempatan dan perlindungan TKI, menge-cam iklan Fire your Indonesian maid yang dibuat oleh perusa-haan alat pembersih lantai asal negeri Jiran itu segera meminta maaf kepada pemerintah Indo-nesia, karena makna dari iklan dianggap masuk kategori human trafficking.

Tak hanya BNP2TKI, Secara sepontan Kedutaan Besar Re-publik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Malaysia melalui re-tainer lawyer Shamsuddin & Co telah menyampaikan somasi ke-pada perusahaan pembuat alat pembersih RoboVac. Adapun tuntutan yang tertera dalam somasi adalah, menuntut peru-

sahaan RoboVac Malaysia untuk segera menghancurkan seluruh materi iklan baik berbentuk standing banner maupun ma-teri lain. Penghapusan termas-uk website resmi perusahaan tersebut yaitu http://neatrobot-cleaner.com.my. Selain itu, pe-rusahaan RoboVac Malaysia juga dituntut untuk segera menyam-paikan permintaan maaf kepada publik melalui tiga surat kabar terbesar di Malaysia dengan ukuran tidak kurang dari sete-ngah halaman. (ROL, 05/02/15)

Perlu diketahui bersama bahwa, sesungguhnya, sebelum iklan Fire your Indonesian maid menjadi tranding topic dan pole-mik bangsa Indonesia, pelbagai kasus yang menyodorkan ten-tang “penodaan” TKI juga acap kali terjadi. Misal di Hongkong, Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Ngawi, Jawa Timur bernama Erwiana Sulistyaning-sih disiksa oleh majikannya, Law Wan Tung. Dan selain itu, masih ada banyak TKI yang mengalami penganiayaan dan penindasan di pelbagaiegeri orang. Seperti, Si-ngapura, Brunai, Arab Saudi, dll.

Dalam konteks ini, harga diri seorang TKI yang notabene adalah WNI seolah tak ternilai. Bahkan bisa dikatakan bahwa, di Negeri orang TKI bak mesin modern yang eksistensinya se-padan dengan hakikat boneka. Yakni, majikan boleh melakukan perbuatan apapun terhadap TKI sesuai kehendaknya.

Hakikat NegeriDunia telah mengakui bah-

wa, Indonesia merupakan negara “kaya-raya”; baik agama, suku, ras dan Budaya; yang membeka-li para pemeluknya untuk men-jadi umat berkepribadian. Dan terebih dengan adanya sum-ber daya alam melimpah-ruah; yang jika dimanfaatkan dengan baik dan benar akan menjadi penopang kehidupan bernegara. Sebab dalam konteks ini, alam Indonesia ibarat “surga bocor“: yang di dalamnya terkandung aneka ragam kekayaan, baik laut, udara, tanah, dan air.

Namun sayang, membe-

ludaknya paradigma yang salah dan minimnya mental pemim-impin mengakibatkan kekayaan tersebut menjadi tiada artinya. padahaljika mengaca pada se-jarah, pada hakikatnya, dulu Indonesia pernah mendapat julukan sebagai “Macan Asia”. Layaknya sosok Macan, Bangsa dan Negara Indonesia diibarat-kan memiliki keberanian, kebija-kan dan keganasan dalam bertin-dak-bersikap. Namun apa boleh buat, keyataan Bangsa Indonesia memang seperti demikian. Hing-ga mengakibatkan jati diri negara runtuh. Bahkan yang lebih ironis, status “Macan Asia” yang dulu pernah menjadi kebanggaan bangsa dan negara, kini telah berganti menjadi “Macan Om-pong”. Yakni, macan yang tak punya keberanian dalam bertin-dak dan bersikap.

Adanya realita tersebut, me-nandakan bahwa Indonesia se-dang berstatus “gawat-darurat”. Oleh sebab itu, jajaran peme-rintah berserta seluruh elemen masyarakatsaling koreksi guna menemukan permasalahan sekaligus solusi untuk melahir-kan “Macan Asia” kembali.

Pembenahan Paradigma Hakikatnya, TKI didesain

oleh jajaran pemerintahan/In-stitusi negara. Selaras dengan UU Nomor 39 Tahun 2004, Bab II tentang: Tugas, Tanggung-Jawab, dan Kuuwajiban Pemer-intah. Dalam Pasal 5 poin I disebutkan bahwa:“Pemerintah bertugas mengatur, membina, melaksanakan, dan mengawasi penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri”. Dalam konteks ini, Jika ditelisik lebih lanjut, negara tak ubah seperti mesin pencetak para “kuli”. Sebagaimana haki-kat seorang kuli; yaitu “nurut” terhadap mandor/majikan yang memerintahnya.

Hal ini senada dengan apa

yang ungkapkan sang Proklama-tor yang sekaligus menjadi Pres-iden Republik Indonesia (RI) pertama, Ir. Soekarno. Dalam pi-datonya, ia pernahmengatakan bahwa, “kita ini negara kuli dan kuli di antara bangsa-bangsa”. Maka dalam konteks ini tak berle-bihan jika mengatakan bahwa, ek-sistensi negara merupakan faktor urgen dalam mencapai predikat keselarasan berkehidupan; Yak-ni, apabila negara dapat mem-bina warga negaranya menjadi “bos” di antara bangsa-bangsa lain, maka negara tersebut ber-hasil menjadi negara “peripurna”.

Adapun langkah yang harus dilakukan pemerintah adalah, secepatnyamerevolusi mental-rakyat Indonesia yang awalnya budak menjadi mentalitas pe-mimpin. Selain itu, paradig-ma berfikir juga harus segera dibenahi; yang awalnya mencari pekerjaan menjadi melahirkan pekerjaan. Dengan demikian, karunia Tuhan berupa kekayaan alam yang menancap pada bumi pertiwi ini tidak mubadzir beri-ringan dengan lahirnya generasi bemental baja dan berparadigma yang benar.

Jika sudah demikian, maka ungkapan Bung Karno yang menyatakan,“kita ini negara kuli dan kuli di antara bangsa-bangsa”, akan berubah menjadi ““kita ini negara Bos dan Bos di antara bangsa-bangsa”jika kita benar bersungsungguh-sungguh memperbaiki kualitas dan mampu mengelolah alam Indonesia sebagai mana tertera dam UU Psasl 33 Ayat 3. Dengan demikian, status “Macan Asia” yang hakikatnya diidentikkan memiliki keberanian, kebijakan dan keganasan dalam bertindak-bersikap secepatnya akan lahir kembali, dan tentunya mem-bawa bumi pertiwi lebih bermar-tabat di mata bangsa dan negara lain. Semoga! Wallahu a’lam bi al-Shawab=

Hiruk-pikuk pemasalahan Indonesia rasanya tak kunjung ada habisnya. Be-lum tuntas polemik Cicak Vs Buaya, yang dewasa ini menjadi topik menarik dalam konteks penega-kan hukum di Indonesia, timbul permasalahan baru terkait pecelehan harkat-martabat negara yang disebabkan oleh Iklan produk Negeri Jiran. Yakni, perusahaan Robo-vac, Malaysia.

Sumenep CPamekasan IPROBOLINGGO SENIN 23 FEBRUARI 2015No. 0551 | TAHUN IV OpiniKORAN

MADURA 11

Page 12: e Paper Koran Madura 23 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551 | TAHUN IV12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO SENIN 23 FEBRUARI 2015

No. 0551 | TAHUN IV 12ProbolinggoKORAN MADURA

Beberapa TPA yang berada di sepanjang jalan Randu Pitu Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo.”Sampah tersebut sudah lama menumpuk dan ti-dak diangkut,” jelas, Karim salah satu warga yang ada dilokasi tersebut, kepada wartawan, Ming-gu (22/2).

Menurutnya, dengan menum-puknya sampah pemandangan di jalan nampaknya kurang sehat. Selain sampahnya meluber ke luar TPS, kondisi bau busuk dari

sampah menyengat hidung.“Apalagi kalau sampahnya

terkena hujan deras,” tegas Karim.Melihat Kondisi tersebut,

Kepala Badan Lingkungan Hi-dup Kabupaten Probolinggo, Donny Adianto melalui Kabid Kebersi-han, Sentot Triadi Sugi-harto, mengatakan untuk TPS yang su-dah banyak sampahnya secara ru-tin pihaknya mengambil. “Kalau masalah sampah setiap hari petugas mengirimnya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang

ada,” ujarnya.Pihaknya menilai, jika TPS

yang ada dibeberapa daerah masih bertumpuk sampah. Bukan karena dibiarkan oleh petugas ke-bersihan, namun belum terangkut saja. “Untuk TPS yang ada di Ka-bupaten Probolinggo, jumlahnya tergolong banyak. Jadi pengam-bilannya secara bertahap,”tandas Sentot Triadi Sugiharto.

Ketika ditanya tentang bera-pa jumlah sampah di Kabupaten Probolinggo setipa harinya yang sudah terangkut, Sentot Triadi Sugiharto, menjelaskan untuk sampah pasar jumlahnya menca-pai sepuluh ton. “Kalau ditambah dengan sampah dari kalangan masyarakat,” paparnya.

=Mahfud hidayatullah

Banyak TPS Tak Berfungsi MaksimalBertebaran dan Menimbulkan Bau Tak SedapPROBOLINGGO - Sejumlah Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang ada di wilayah Kabupaten Proboling-go, tidak berfungsi maksimal. Bahkan sampah yang dibuang di lokasi bertebaran dan menimbulkan bau tak sedap.

TAK MAKSIMAL. Sampah yang dibuang di lokasi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) bertebaran dan menimbulkan bau tak sedap.

PROBOLINGGO – Menyan-dang tunanetra bukan berarti tak bisa mengembangkan diri. Berkat ketekunan dan latihan, tunanetra pun bisa mahir bermain musik. Para tunanetra yang mahir bermain musik itu tergabung dalam Grup Bend Melek Hati (Melati).

Seperti biasanya para per-sonel Melek Hati, melakukan latihan musik dan menyanyi di studio milik Pro Manegemen, dengan ukuran dua kali empat meter, di Kelurahan Kebonsari Kulon Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo.

Terdengar dan terlihat jelas, cara bermain musik mereka cukup profesional. Nada dan iramanya begitu indah mengalun tak ubahnya band ternama. Itulah kebolehan yang ditunjukkan lima personel Melek Hati. Ansori sebagai (vokalis), Iqbal (bass), Mugiar-to (drum), Muhamad Bustomi (melodi), dan A.Risky Perdana Kusuma (rytem).

Alunan suara Ansori begitu merdu dan indah terdengar di telinga. Saat menyanyikan lagu De Masiv yang berjudul jangan menyerah. Ia menyandang tu-nanetra sejak lahir, dan punya keahlian lain sebagai qori.

Saat Ansori merasa lelah, Muhamad Bustomi si pemegang gitar melody sesekali menggan-tikan posisi sebagai vokalis. Tak kalah dengan Ansori, Muham-mad Bustomi yang mengalami kebutaan sejak mengikuti UNAS kelas tiga SMP hingga tidak lulus juga hafal lagu-lagu yang kini lagi populer di telinga

anak muda. Salah satunya adalah lagu

Demi Waktu dari Ungu. Sontak, suara dentuman bas dan suara vokalis personel Melek Hati sempat mengundang ketertari-kan sejumlah wartawan untuk melihatnya. “Wah, musik dan lagunya enak sekali di dengar,” ujar Dandi Arigafur, salah satu wartawan elektronik nasional, Minggu (22/2).

Menurut Muhammad Bus-tomi, yang menggawangi grup band Melek Hati, mengatakan setiap seminggu sekali, dirinya bersama teman yang lain berla-tih agar bisa tampil lebih bagus lagi agar kemampuan personel semakin sempurna dalam ber-main musik. “Ini latihan rutin. Setiap seminggu sekali, mesti latihan,” katanya.

Terkait dengan perjalanan Melek Hati, pihaknya belum pernah manggung. Tetapi kalau mendapat undangan khusus untuk tampil diacara tertentu sudah sering. “Kami sangat senang bisa tampil dan memberi support untuk terus berkarya,”ucap Muhammad Bustomi.

Tidak mudah bagi tunanetra hingga mampu membentuk tim band, lanjut Muhammad Bustomi, pembentukan tim baru saja dilakukan. “Tuna netra ingin lebih bagus dengan orang yang bisa melihat. Kita bermain musik, ingin sama dengan yang lain. Tidak ada halangan, kenapa orang lain bisa kita yang tuna netra tidak bisa,” ucapnya.

=M.hisbullah huda

TUNANETRA

Menaklukkan Keterbatasan dengan Bermain Musik

TEKUN. Para tunanetra yang mahir bermain musik itu tergabung dalam Grup Bend Melek Hati (Melati).

Page 13: e Paper Koran Madura 23 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551 | TAHUN IV 13Probolinggo

Salah satunya jeratan narkoba masih ditemukan melilit lingkungan perguruan tinggi. Kali ini dua orang mahasiswa perguruan tinggi swasta, ditangkap polisi. Diduga sebagai pemakai dan pengedar narkoba.

Walaupun penangkapan ta-ngan itu bukan di dalam kampus, namun kejadiannya ada di Jalan Gubernur Suryo Kelurahan Tis-nonegaran Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo. Mahasiswa itu bernama RB (20) warga Jalan Ar-gopura Desa Citradiwangsan Ka-bupaten Lumajang dan RZ (24) warga Perum Sukodono Permai

Desa Selobesuki Sukodono Kabu-paten Lumajang.

Selain menangkap dua ma-hasiswa tersebut, bersamaan itu juga polisi menangkap pemuda pengangguran berinisial MS (20) warga Perum Sukodono Permai Desa Selobesuki Sukodono Kabu-paten Lumajang. Tersangka me-ngaku keluaran pondok pesentren di Pasuruan.

Menurut Kastreskoba Polres Probolinggo Kota, AKPP. Sumi Andana mengatakan pihaknya mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa di Jalan Gu-

bernur Suryo Kota Probolinggo sering terjadi transaksi narkoba jenis sabu.

Menindaklanjuti info terse-but, Rabu (11/2) sekitar pukul 02.00 WIB petugas melakukan lidik dan pengendapan di sekitar lokasi tempat kejadian perkara (TKP). Setelah informasi itu be-nar, langsung dilakukan penang-kapan dan penggeledahan pada salah satu mobil yang melintas di Jalan Gubernur Suryo.

“Diamankan tiga orang beser-ta barang bukti berupa satu buah klip kecil yang berisi sabu seberat 0,36 gram, lima buah handphone, dan satu unit mobil pick up ber-nopol N 5180 YD, warna silver ta-hun 2013,”ujarnya kepada warta-wan, Minggu (22/2).

Dari pengakuan para ter-sangka dihadapan polisi, barang haram tersebut diperoleh dari

seorang pengedar berinisial “I” yang kini dalam pengejaran pihak kepolisian. Rencananya sabu-sabu itu hendak dipakai bersama oleh tiga tersangka. Hingga akhir-nya berhasil di bekuk polisi

Atas ulahnya tersebut, ketiga tersangka harus meringkuk di ba-lik jeruji besi sel tahanan Mapolres Probolinggo Kota. Dan dijerat pasal 112 ayat 1, Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang narkotika.

“Setiap orang tanpa hak mela-wan hukum, memiliki, menyim-pan, menguasai atau menyediakan narkotika golongan satu berupa sabu dengan ancaman hukuman paling singkat empat tahun pen-jara dan paling lama 15 tahun dan pidana denda paling sedikit de-lapan ratus juta dan paling banyal lima miliar rupiah,”tandas AKP. Sumi Andana.

AKP. Sumi Andana berharap

persoalan narkoba ini harus dila-wan dan masyarakat harus terli-bat langsung. Sebab kalau tidak bersamaan dalam melakukan pencegahan maka kemungkinan apa yang kita inginkan itu bisa-bisa tidak akan terwujud.

Seperti halnya yang terjadi dimana kasus narkoba di Kota Probolinggo tergolong tinggi, se-hingga peran semua pihak dalam memberantas narkoba sangat diharapkan agar anak-anak atau remaja dapat terhindar dari pe-ngaruh buruk narkoba.

“Kita tidak perlu lagi me-nunggu waktu dalam melakukan sesuatu untuk menyelamatkan generasi muda. Kita harus mela-wan dan berkata perang melawan narkoba. Jangan takut untuk ber-buat kebaikan demi untuk gene-rasi masa depan,”paparnya.

=M.HisbullaH Huda

Dua Mahasiswa Dibekuk PolisiPROBOLINGGO – Gencarnya aparat kepolisian mem-berantas penyalahgunaan narkoba di Kota Probolinggo, tampaknya tak membuat para pelakunya jera. Buktinya, masih banyak pelaku yang menjalani bisnis haram dan semakin tumbuh subur.

Diduga sebagai Pemakai dan Pengedar Narkoba

DIAMANKAN. Tersangka pemakai sabu harus mempertanggungjawabkan perbuatan di Mapolres Probolinggo Kota.

Page 14: e Paper Koran Madura 23 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551 | TAHUN IV14 Probolinggo

Perbuatan itu sangat disa-yangkan oleh Asisten III, Bidang Administrasi Pemkab Proboling-go Budi Purwanto. Ia mengata-kan, pemakaian mobil ambulans yang seharusnya digunakan untuk kepentingan masyarakat ternyata digunakan untuk mengangkut se-peda motor.

“Kami sangat menyayangkan dengan ulah oknum pegawai yang nekat melakukan hal tersebut. Kenapa kok dibuat untuk meng-angkut barang,” tegasnya kepada wartawan, Minggu (22/2).

Menurutnya, barang yang di-angkut tersebut justru sepeda mo-tor. Padahal sepeda motor rentan

terjadinya tindak pidana kriminal. ”Itu sangat membahayakan, kalau hal itu kerapkali dilakukan,” jelas Budi Purwanto.

Ulah oknum tersebut, lanjut Budi Purwanto, seharusnya tidak dilakukan. Perbuatan itu bisa menyalahi aturan yang berlaku. Karena pengunaan barang diluar kegunaannya termasuk melang-gar aturan yang ada.

“Karena penggunaannya su-dah kelewatan batas. Masak dari mengangkut orang sakit malah mengangkut sepada motor,” tan-dasnya.

Menanggapi hal tersebut,

Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Probolinggo, Shodiq Djahjono mengaku belum mendengar infor-masi tersebut. Pihaknya berjanji akan menindaklanjuti kejadian itu. “Perbuatan yang dilakukan diluar aturan yang ditetapkan Dinkes,” katanya.

Pihaknya akan mengklari-fikasi terlebih dahulu terhadap oknum yang melakukan perbua-tan yang sudah di luar kewajaran. ”Dalam waktu dekat saya akan tanyakan kepada pengguna mo-bil ambulans,” tegas kata Shodiq Djahjono.

=Mahfud hidayatullah

Ada PenyalahgunaanAmbulansSeharusnya Mengangkut Orang Sakit PROBOLINGGO - Mobil ambulans milik Dinas Kesahatan Pemkab Probolinggo dinilai tidak tepat kegunaannya. Biasanya mobil digunakan untuk melayani orang sakit. Namun sebaliknya mobil tersebut justru digunakan un-tuk mengangkut sepeda motor.

KETAHUAN. Mobil ambulans milik Dinas Kesahatan Pemkab Probolinggo dinilai tidak tepat kegunaannya.

PROBOLINGGO - Meski pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di wilayah Kabupaten Probolinggo masih belum ditentukan secara pasti tanggal dan bulannya. Namun aroma politik sudah mulai dirasakan oleh kalangan masyarakat yang ada di desa yang akan menggelar pilkades pada tahun ini.

Menurut Agus (35) salah satu warga Desa Sumberklidung Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo, mengatakan untuk saat ini banyak nama calon yang digadang-gadang akan mencalonkan diri dalam pilkades nanti.”Kalau tidak keliru ada tiga calon yang akan maju,” terangnya kepada wartawan, Minggu (22/2).

Dia mengatakan, ketiga calon yang santer namanya akan maju nampakanya sudah melakukan upaya pendekatan kepada masyarakat. Terutama yang paling banyak nampak dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.“Biasanya selalu mendatangi kegiatan keagamaan yang ada di masyarakat,” tandas Agus.

Tidak hanya kegiatan keagamaa yang nampak. Namun bakal calon kades sudah banyak yang mencari simpatisan pendukung yang ada dibeberapa dusun.”Tim mereka juga sama mengunggulkan calon yang akan di dukungnya,” ujarnya.

Berbeda dirasakan oleh Timen (40) warga Desa Randu Putih Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo. Ia mengatakan calon yang akan maju daam pilkades nanti sudah banyak terjun kemasyarakat. “Hal itu tidak biasa dilakukan sebelumnya oleh bakal calon kepala desa,” jelasnya.

Dikatakan, banyak cara yang dilakukan untuk mengambil hati warga. Biasanya ketika ada orang yang jatuh sakit, orang yang sudah namanya dikenal untuk maju menjadi kades berlomba lomba untuk mendatanginya. “Situasi itu biasanya untuk biaya perawatan terkadang ditanggungnya,” ucap Timen.

= Mahfud hidayatullah

POLITIK PILKADES

Genderang Mulai Ditabuh

Page 15: e Paper Koran Madura 23 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551 | TAHUN IV 15 lahragaKORAN

MADURASENIN 23 FEBRUARI 2015

No. 0551 | TAHUN IV 15

Pada laga di Vicente Cal-deron itu, anak-anak asuh Diego Simeone itu menang lewat gol-gol Mario Mandzukic dari

titik putih ditambah dua gol dari pemain internasional Prancis An-toine Griezmann. Bagi Griezman, dua gol ini menambah koleksi golnya sepanjang 2015 menjadi 8 gol, hanya kalah dari bomber Bar-celona Lionel Messi yang sudah membukukan 11 gol di La Liga.

Secara keseluruhan, pemain yang didatangkan dari Real Sociedad itu sudah mengemas 17 gol di se-mua kompetisi musim ini.

Tambahan tiga angka ini juga membuat Los Rojiblancos, julukan Atletico Madrid, memangkas ja-rak menjadi empat poin dari rival satu kotanya, Real Madrid yang memuncaki klasemen sementara La Liga. Tetapi Real Madrid akan kembali menjauh tujuh poin bila berhasil mengatasi Elche pada

Senin (23/2) dini hari WIB ketika berita ini sedang naik cetak.

Kemenangan ini juga mem-buat Atletico bisa lebih rileks menjelang duel kontra Bayer Le-verkusen di laga leg I babak 16 Be-sar Liga Champions, Kamis (26/2) dini hari WIB nanti.

“Kami senang merebut tiga

poin dan untuk terus memper-lihatkan bahwa kami tangguh di kandang sendiri. Kami ingin kembali ke jalur kemenangan setelah kekalahan di Vigo. Kami sekarang harus rehat kemudian berpikir mengenai Liga Cham-pions. Kami harus berada di performa puncak untuk pertandingan melawan Leverkusen,” kata Antoine Griezmann.

Pemain asal Prancis itu meneruskan, “Aku sedang berkembang dan aku ingin mena-warkan lebih banyak lagi kepada tim. Aku menikmati bermain ber-sama tim ini.”

Barcelona Tidak BeruntungSementara itu pelatih Barce-

lona menilai timnya tidak berun-tung saat kalah 0-1 dari Malaga di Camp Nou, Sabtu (21/2) malam. Padahal, anak-anak asuhnya sa-ngat menguasai jalannya pertan-dingan. Kekalahan ini sekaligus mengakhiri rekor tidak terkalah-kan mereka pada 11 pertandingan terakhir.

Walaupun menguasai jalan-nya pertandingan, El Barca dike-jutkan lewat gol Juanmi di menit ketujuh, memaksimalkan kesala-han umpan ke belakang Daniel Alves. Setelah gol tersebut Mala-

ga menerapkan strategi bertahan total sambil sesekali melakukan serangan balik. Strategi itu efek-tif itu untuk meredam agresivitas Barca, yang ditunjukkan dengan tidak adanya tembakan ke gawang sepanjang 90 menit.

“Ini bukan hari baik untuk kami, baik secara individu maupun tim. Setiap serangan kami se-lalu mentah di sepertiga akhir lapangan mengha-dapi tim lawan yang me-

ngandalkan serangan balik. Kami terlalu sering menyerang lewat tengah. Kami tidak begitu efek-tif atau membunuh. Jika Anda bermasalah dalam penyelesaian akhir maka seperti itulah yang terjadi,” kata Enrique.

Dia melanjutkan, “Hasil ini benar-benar mengecewakan kami dan tidak membantu kami sama sekali. Malaga tampil sangat bagus. Saya pikir ini sebuah ke-celakaan, tapi saya akan lihat efek kekalahan ini dalam beberapa pe-kan ke depan. Kami menerimanya karena mungkin kami memang pantas kalah. (Terkait blunder Alves), seluruh tim bertanggung jawab atas kesalahan itu. Seorang pelatih tidak boleh menyalahkan satu pemain saja.”

=SKY SPORTS/ESPN/CAROl AjI

Atletico MAdrid Tekan

BarcelonaMADRID - Atletico Madrid bereaksi positif setelah akhir pekan lalu menelan kekalahan 0-2 dari Celta

Vigo, dengan menyikat Almeria tiga gol tanpa balas pada lanjutan La Liga di Vicente Calderon, Minggu (22/2) dini hari WIB. Tambahan tiga angka ini seka-ligus memangkas jarak dengan Barcelona di tempat

kedua klasemen sementara yang pada laga sebe-lumnya kalah 0-1 dari Malaga di Camp Nou. Kedua

tim kini hanya selisih tiga poin.

Page 16: e Paper Koran Madura 23 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551 | TAHUN IV16

Hal ini tidak terlepas dari hasil imbang yang diraih Chelsea pada laga beberapa jam sebe-lumnya di Stamford Bridge.

Dengan hasil yang berbeda ini, penye-rang City Edin Dzeko yakin timnya bisa mengejar Chelsea bahkan bisa mengam-bil alih posisi puncak dan menjadi juara pada akhir musim. Syaratnya, mereka harus tampil seperti saat mereka menji-nakkan Newcastle.

Ini adalah kemenangan ke-11 secara beruntun Manchester City atas Newcas-tle United sejak Januari 2009.

Dalam laga melawan Newcastle dini hari kemarin, City menunjukkan domina-sinya dengan melepaskan 16 temba-kan dan sembilan di antaranya me-ngarah ke gawang. Newcastle cuma membalas lewat delapan tembakan dan satu yang tepat sasaran.

Dominasi tuan rumah akhirnya membuahkan hasil dengan hujan gol yang dilesakkan Sergio Aguero dari titik putih ketika pertandingan baru ber-jalan satu menit, Samir Nasri, dan Edin Dzeko pada babak petama. Di babak kedua David Silva memborong dua gol untuk menutup laga dengan skor 5-0.

“Menyenangkan karena kami ber-main menakjubkan. Kami tahu bahwa setelah ini kami punya laga besar mela-wan Barca (di Liga Champions). Kami cuma memikirkan soal Newcastle. Sete-lah tahu Chelsea bermain seri, kami harus melakukan pekerjaan kami dan kami melakukannya dengan baik,” kata Edin Dzeko seusai laga.

Dia melanjutkan, “Beberapa saat se-

belum masuk lapangan, kami mengeta-hui hasil yang didapat Chelsea. Itu positif dan bagus buat kami karena kami tahu bisa memangkas jarak dengan mereka. Mungkin lima poin masih banyak, tapi jika kami bisa terus bermain seperti ini, kami pasti bisa mengejar mereka.”

Sementara di Libery Stadium, Swan-sea City mampu menjinakkan tamunya dari Manchester, Manchester United (MU) dengan skor tipis 2-1. Kemenangan tuan rumah ditentukan oleh gol Indah Jonjo Shelvy dari jarak jauh. MU unggul terlebih dahulu berkat gol Ander Herrera sebelum disamakan pemain interna-sional Korea Selatan, Ki Sung-Yeung

Pelatih MU Louis van Gaal ke-cewa dengan hasil akhir pertan-dingan ini. Pasalnya, Wayne Rooney menguasai jalannya pertandingan. “Tentu saja Anda bisa bilang bahwa kami mendominasi pertandingan tapi satu-satunya hal yang mestinya

kami bisa lakukan lebih baik adalah menc-etak lebih banyak gol dari banyaknya pelu-ang yang tercipta. Hari ini, kami tim yang kurang beruntung. Saya pikir kami sudah cukup menciptakan banyak peluang. Kami adalah tim yang mendominasi di kedua babak,” ucapnya.

Dia melanjutkan, “Kebobolan dalam waktu yang cepat adalah hal yang pen-ting. Itu terjadi dari lemparan ke dalam untuk Swansea dan kami mestinya bisa lebih terorganisir tapi itu tadi adalah gol yang bagus dari Swansea. Hari ini kami bermain bagus, hanya lupa mencetak gol. Kami harus lebih efektif lagi.”

=SKY SPORTS/CAROL AJI

KORAN MADURA

16SENIN 23 FEBRUARI 2015

No. 0551 | TAHUN IV

ATLETICOMADRID TEKAN BARCELONAOLAHRAGA | 15

THE CITIZENS GILAS

NEWCASTLEMANCHESTER - Manchester City sukses

memangkas jarak dengan Chelsea di puncak klasemen sementara Liga Utama Inggris setelah memetik kemenangan telak lima gol tanpa balas

atas Newcastle United pada laga di Etihad Stadium, Minggu (22/2) dini hari WIB. Kini, City tertinggal

lima poin dari “The Blues”.

MANTAP. Striker Manchester City Sergio Aguero (kiri) merayakan gol bersama playmaker David Silva dalam pada pertandingan melawan Newcastle United di Etihad Stadium, Minggu (22/2) dini hari WIB.

Page 17: e Paper Koran Madura 23 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551 | TAHUN IV A4

RapeRda pilkades Menuai kontRoveRsi

Banyak psk di teRMinal

SURAMADU | M

SENIN23 Februari 2015 No. 0551 | TAHUN IV

pns peRlu diuji koMpetensi

Taneyan LanjangKORAN MADURA

SUMENEp | D SAMpANG| J

AMEKASAN – Kendati Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waru di kecamatan Waru, Pamekasan,

sudah dibuka dan bisa melayani pasien. Namun pelayanan kesehatannya masih setengah hati karena baru bisa melayani rawat jalan.

Sedang untuk melayani rawat inap, rumah sakit milik pemerintah setempat tersebut masih belum bisa karena terken-dala minimnya tenaga medis dan peralatan yang memadai untuk melayani pasien yang butuh perawatan intensif.

Kondisi itu dibenarkan oleh Direktur RSUD Waru dr. Hendarto. Menurutnya, RSUD Waru belum bisa melayani rawat inap. Terdapat sejumlah kendala yang menjadikan RSUD Waru belum memenuhi syarat melaya-ni rawat inap. Sehingga pasien yang datang hanya dilayani rawat jalan saja.

“Untuk saat ini masih melayani rawat jalan saja. Untuk pelayanan Unit Gawat Darurat sampai Rawat Inap, kami masih mengawali ini secara bertahap. Pastinya, pada saatnya nanti rumah sakit ini akan melayani rawat inap,” katanya.

Dijelaskan dr. Hendarto, salah satu ken-dalanya adalah sarana dan prasarana untuk kebutuhan rawat inap. Kendati operasional berupa ruangan terpenuhi, namun tempat tidur untuk pasien yang belum mencukupi. Sampai saat ini tempat tidur pasien yang ter-sedia hanya berjumlah 12 unit, sehingga sa-ngat belum layak untuk melayani rawat inap.

Kelengkapan yang paling penting ada-lah alat kesehatan (Alkes). Lanjur dr. Hen-darto, kendati sudah mendapat bantuan Alkes senilai Rp 5 miliar dari Kementerian Pengembangan Daerah Tertinggal (KPDT) pada akhir tahun 2014 lalu. Namun belum bisa digunakan karena belum dilakukan in-ventarisasi dan belum ada serah terima dari Dinas Kesehatan.

Kendala lainnya adalah tenaga fung-sional dan perawatan medik yang masih berjumlah 11 orang, semuanya bukan be-rasal dari hasil rekrutmen baru namun pin-dahan dari sejumlah lembaga kesehatan

milik pemerintah Kabupaten Pamekasan dari Kecamatan Waru dan sekitarnya. Sebab pihaknya tidak berwenang mengadakan re-krutmen baru.

“Pelayanan rawat inap itu ada ketentu-an yang harus dipenuhi, di antaranya jum-lah SDM, Operasional Rawat Inap, dan Alat Kesehatan yang belum diserahterimakan dari Dinas Kesehatan. Jadi, sekarang ini belum sepenuhnya terpenuhi,” ungkapnya.

Sebelumnya, awal Januari 2015 lalu, Bupati Pamekasan Achmad Syafii melan-tik dr. Hendarto sebagai Direktur RSUD Waru. Seiring dengan pengangkatan di-rektur baru tersebut, RSUD Waru dinyata-kan siap beroperasi. Direktur baru mem-punyai tugas mempersiapkan segala hal, termasuk mengisi komponen Sumber Daya Manusia (SDM) yang bertugas di Rumah Sakit tersebut. =ALI SYAHRONI/RAH

Tenaga Fungsional dan Perawat dari Lembaga Kesehatan Sekitar

DIBUKA. Pengendara melintas di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waru di Kecamatan Waru, Pamekasan, Minggu (22/2). Rumah sakit tersebut baru bisa melayani pasien rawat jalan.

pelayanan RSUD Waru Setengah Hati

Page 18: e Paper Koran Madura 23 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551 | TAHUN IV BPROBOLINGGO SENIN 23 FEBRUARI 2015

No. 0551 | TAHUN IVKORAN MADURAB Sumenep

Ungkapan itu disampaikan saat meresmikan Azasi Hasan Center di Jl. Lontar No. 16 Sume-nep, Minggu (22/2). Pada Pilkada Sumenep 2010-2015, pasangan Azasi Hasan-Dewi Khalifah kalah tipis pada pasangan A. Busyro Ka-rim-Soengkono Sidik.

Menurutnya, dorongan un-tuk maju pada pilkada tahun ini bukan karena kekalahannya pada pilkada sebelumnya. "Jadi, ini murni karena keinginan saya untuk membawa Sumenep lebih baik," tegasnya.

Terkait dengan tim peme-nangannya, Azasi menuturkan bahwa rata-rata masih "amonisi lama", yaitu relawan di pilkada sebe-lumnya. "Delapan puluh atau sembilan puluh persen masih (re-lawan, red.) yang lama," jelasnya.

Bankir itu mengaku masih percaya terhadap relawannya. Meski begitu, ia sadar bahwa di-rinya masih perlu menambah

beberapa relawan baru untuk menambah kekuatannya dalam pilkada tahun 2015 ini.

Lebih lanjut, ia juga menutur-kan, meski pihaknya masih per-caya terhadap relawan lamanya, namun strategi yang akan digu-nakan pada pilkada tahun ini ber-beda dengan sebelumnya. Hanya saja, ia enggan menyebutkan se-cara rinci strategi apa yang akan dipakai kali ini untuk menyong-song kemenangan.

Pria kelahiran kepulauan itu menjelaskan, selama ini ia telah sering melakukan konsolidasi-konsolidasi dengan semua rela-wannya yang ada di daerah-da-erah. Oleh karena itu, ia mengaku optimis pada pagelaran pilkada tahun ini ia akan menjadi peme-nangnya.

Azasi juga menegaskan bahwa ia tidak akan mencalonkan diri secara independen, tapi akan be-rangkat dari partai. Ia mengaku sudah menjalin komunikasi poli-tik dengan semua partai politik yang ada di Kabupaten Sumenep. "Tapi yang paling intens dengan

delapan parpol," tukasnya.Namun begitu, ia masih eng-

gan menyebutkan dirinya akan berangkat dari partai apa. "Sam-pai saat ini masih belum. Tunggu saja dulu. Mungkin satu bulan lagi bisa diketahui ke mana arahnya. Karena persoalan ini sangat dina-mis sekali," lanjutnya.

Ia telah mengimbau kepada semua relawannya untuk tidak melakukan kampanye hitam atau menjelek-jelekkan lawannya. "Yang jelas, saya sudah bilang agar jangan sampai menjelek-jelekkan calon yang lain," pungkasnya.

Sebelumnya, Soengkono Sidik yang saat ini menjabat Wakil Bu-pati Sumenep, menyatakan, siap maju ke pemilihan kepala daerah (pilkada) setempat sebagai calon bupati. Ia akan menggandeng mantan Bupati Sumenep, Moh. Ramdlan Siraj.

"Insya Allah, kami akan maju sebagai calon bupati pada Pilka-da Sumenep. Kami sudah meny-iapkan segala sesuatunya untuk maju sebagai kandidat pilkada," katanya di Sumenep, Kamis (22/1).

Masa jabatan A Busyro Karim-Soengkono Sidik sebagai Bupati-Wakil Bupati Sumenep periode 2010-2015 yang merupakan hasil pilkada langsung setempat pada 2010, akan berakhir pada Oktober 2015.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumenep, hingga saat ini belum bisa bisa menentukan sikap terkait pelak-sanaan pilkada. Sebab, belum menerima Peraturan Komisi Pe-milihan Umum (PKPU) tentang pelaksanaan pilkada serentak ta-hun 2015 dari KPU RI.

“Karena PKPU masih belum, maka kami masih belum bisa menetukan sikap, termasuk pe-nyusunan tahapan pilkada men-datang,” kata Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Pengem-bangan Informasi KPU Sumenep, Abd. Hadi.

Menurut Hadi, pelaksanaan pemilihan kepala daerah tahun ini berbeda dengan pelaksanaan pilkada sebelumnya. Jika pelak-saan pilkada sebelumnya semua tahapan dipasrahkan kepala KPU

daerah, namun saat ini KPUD murni hanya menjadi pelaksana. Sementara semua tahapan di-lakukan oleh KPU RI.

Pemimpin BerakhlakBudayawan Madura, D Zawawi

Imron mengingatkan masyarakat untuk memilih pemimpin yang berakhlak. Menurutnya, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mepunyai akhlak yang baik.

“Akhlak merupakan modal utama dalam kehidupan. Ibarat pepatah orang Bugis yang artinya, meskipun perahumu bagus, tapi cara mendayungnya jelek, maka aku tidak mau menumpangi pera-humu,” katanya, kemarin, disela-sela menghadiri bedah buku di Sumenep.

Katanya, semua bakal calon yang telah mengemuka semuanya baik. Oleh karenanya, tak perlu ada kampanye hitam. “Kita boleh menjunjung tinggi calon yang kita miliki, tapi kita tidak boleh menjelek-jelekkan calon yang lain,” terangnya.

=FATHOL ALIF/JUNAEDI/ANT

Azasi Siap Kembali MajuBudayawan: Butuh Pemimpin Berakhlak

SUMENEP - Azasi Hasan menyatakan siap kem-

bali maju sebagai calon Bupati Sumenep dalam

pilkada tahun ini. Ia mengaku sudah menja-

lin komunikasi politik secara intens dengan

delapan partai politik.

KANAN KE KIRI. Sekretaris Koran Madura Benazir Nafilah penulis Buku “Madura: Aku dan Rindu” dan M. Fauzi penulis Buku “Migrasi Hujan” saat melaunching dan membedah bukunya, Minggu (22/2) di GNI Sumenep. Pembedah Ahmad Kekal Hamdani dan R Timur Budi Raja dengan moderator Abrari Alzael.

Page 19: e Paper Koran Madura 23 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551 | TAHUN IV CSumenep

Korban pertama kali dite-mukan Indayani (22) yang hendak buang air dipinggir pantai sekitar pukul 05.30 WIB. Pertama kali ditemu-kan, korban dalam posisi tel-ungkup dan tersangkut di tali perahu nelayan yang sedang bersandar di bibir pantai Du-sun Padike, Desa Padike.

Indayani menuturkan, saat pertama kali melihat mayat laki-laki tersebut, di-rinya kaget dan langsung ber-teriak minta tolong. Setelah

itu, lanjutnya, warga mulai berdatangan ke lokasi dan melaporkan ke pihak kepoli-sian setempat.

Kepala Dusun Baban, Desa Baban, Abdul Gani menutur-kan, saat dilakukan identifi-kasi terhadap mayat tersebut, salah seorang warga ada yang langsung mengenali korban. "Korban diketahui merupakan satu dari dua orang nelayan yang hilang saat melaut sejak Sabtu kemarin," katanya.

Ia menuturkan, berdasar-

kan keterangan dari kerabat korban, mayat laki-laki itu be-rangkat mencari ikan meng-gunakan perahu kecil bersa-ma seorang temannya, Yahya pada Sabtu sore. "Yahya sela-mat. Tapi kondisinya masih tidak sadarkan diri saat dite-mukan oleh warga," tuturnya, kemarin.

Sementara itu, Kapolsek Talango, AKP Fathol Mu'in mengatakan, korban mening-gal diduga kuat karena perahu yang ditumpanginya terba-lik akibat diterjang ombak. "Mungkin karena perahu yang digunakan terlalu kecil se-hingga tenggelam," tukasnya.

Untuk selanjutnya, pihak kepolisian juga akan melaku-kan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti meninggalnya korban. "Yang jelas, diduga kuat ke-

jadian ini adalah murni ke-celakaan," pungkasnya.

Untuk diketahui, selesai melakukan identifikasi terha-dap korban di lokasi, pihak ke-polisian lengsung membawa korban ke puskesmas terdekat dengan menggunakan mobil ambulans.

Selain itu, aparat kepoli-sian juga melakukan penyi-siran bibir pantai di sekitar lokasi penemuan dan me-nemukan obor yang diduga milik korban yang digunakan untuk mencari ikan.

Pantauan di lokasi, kelu-arga korban histeris melihat anggota keluarganya ditemu-kan sudah tak bernyawa di bibir pantai. Keluarga korban yang berjenis perempuan itu tak kuasa membendung air matanya.

=FATHOL ALIF

SUMENEP- Raisul Syukron Jazil, warga Dusun Bare’ Lorong, Desa Bluto, Kecama-tan Bluto, meninggal dalam perjalanan saat hendak dirujuk ke Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya. Atas kematiannya, pihak kelu-arga mengecam dokter yang menanganinya. Pasalnya, keluarga mengaku tak mendapat-kan perlakuan baik dari dokter.

Paman Raisul, Rifa'e menuturkan, pada Rabu (18/2), keponakannya dibawa ke salah satu klinik kesehatan yang ada di Sumenep. Setelah diperiksa, lanjutnya, Raisul diduga menderita Demam Berdarah Dengue (DBD). "Karena saat itu bintik-bintiknya sudah keli-hatan," ujarnya, Minggu (22/2).

Setelah itu, imbuhnya, Raisul disuruh bawa pulang dan disuruh bawah kembali pada hari Jum'at (20/2). Namun karena sehari sete-lahnya kondisi anak itu tak ada perkemban-gan dan terus memburuk, pada Kamis (19/2) sore anak itu dibawa ke laboratorium sendiri untuk dicek.

"Setelah itu, malam Jum'at, hasil lab itu dibawa ke dokter Domi. Cuma, setelah dilihat, hasil lab itu langsung dicoret, tanpa diperiksa dulu langsung disuruh bawa pulang. Bahkan orangtua keponakan saya itu dimarahi. Ka-tanya, ‘sampean itu berarti sudah tidak per-caya kepada saya’" tuturnya seraya menirukan perkataan si dokter.

Sesampainya di rumah, setelah tengah malam, Raisul muntah darah. Karena itu, keesokan harinya, keluarga membawa sang anak itu kembali ke klinik dr. Domi yang ber-lokasi di Jl. Panglima Sudirman, Kecamatan Kota. "Setelah diperiksa, langsung disuruh ru-juk ke rumah sakit," lanjutnya.

Menurut Rifa'e, setelah dirawat selama setengah hari di RSUD dr. H. Moh. Anwar Kabupaten Sumenep, karena kondisi pasien semakin parah, akhirnya Jum'at (20/2) sore Raisul disuruh rujuk ke dr. Soetomo Surabaya. "Tapi, dalam perjalanan ia meninggal," kata Rifa'e.

Atas kematian keponakannya tersebut, atas nama keluarga pasien, Rifa'e menyesal-kan perlakuan si dokter yang menangani. "Yang saya persoalkan adalah perlakuan dokter kepada orangtua pasien pada malam Jum'at itu. Kalau soal meninggal dan tidak itu memang urusan Yang Maha Kuasa," tukasnya.

Saat disinggung alasan kenapa lebih me-milih dibawa ke klinik daripada ke RSUD, menurut Rifa'e karena klinik tersebut me-mang spesialis anak. "Tapi tidak tahu kenapa, dokter yang menangani perlakuannya kok seperti itu," herannya.

Sampai berita ini diturunkan, dokter yang bersangkutan masih belum bisa dikonfirmasi. Dihubungi Koran Madura melalui telepon se-lulernya kemarin sekitar pukul 13.30 WIB se-banyak tiga kali, namun tetap tak ada jawaban.

=FATHOL ALIF/MK

KESEHATAN

Pasien Meninggal Diduga Tak Dapat Perlakuan Baik

Mayat Ditemukan di Bibir PantaiDiduga Perahunya Terhempas Ombak

SUMENEP – Abdurrahman, nelayan asal Desa Padike, Kecamatan Talango, ditemukan terkapar tak bernyawa di pinggir pantai, Minggu (22/2). Sontak, penemuan mayat tersebut menggegerkan warga sekitar. Diduga, korban meninggal karena perahu yang digunakannya tenggelam akibat ter-lalu kecil.

EVAKUASI. Warga menyaksikan proses evakuasi jenazah Abdurrahman, nelayan asal Desa Padike, Kecamatan Talango di bibir pantai tersebut, Minggu (22/2). Ia diduga meninggal karena perahu yang digunakan tenggelam akibat terlalu kecil.

Page 20: e Paper Koran Madura 23 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551 | TAHUN IV D Sumenep

Berdasarkan amatannya, saat ini, pucuk pimpinan SKPD ba-nyak dijabat pegawai yang tidak sesuai dengan basic keilmuan yang dimiliki. “Saya kira hal itu sudah menjadi rahasia umum. Masyarakat sudah banyak yang tahu jika banyak kepala dinas yang tidak sesuai dengan keil-

muan yang dimiliki,” katanya.Beberapa hari yang lalu,

pihaknya telah memanggil Kepala BKPP Sumenep, Titik Suryati. ”Karena kami (DPRD) memiliki hak budgeting, makanya kami mempertanyakan proses seleksi pejabat yang akan me-nempati posisi jabatan tertentu,”

ungkapnya.Sementara Kepala Badan

Kepegewaian, Pendidikan, dan Pelatihan Sumenep, Titik Suryati mengatakan, pihaknya telah selesai melakukan uji kompetensi sebagaimana yang dimaksud wakil rakyat tersebut.

Kata mantan Kepala Bagian Hukum Setkab Sumenep itu, uji kompetensi yang dilakukan diikuti sebanyak 32 pejabat. Hanya saja, dirinya hingga saat ini belum mengetahui hasil uji kompetensi yang usai dilakukan itu.

”Berdasarkan aturan yang ada, hasil uji kompetensi itu

bisa diketahui setelah lima belas hari setelah selesainya acara itu dilakukan. Sehingga, hingga saat ini kami masih belum tahu hasil dari uji kompetensi itu,” paparnya.

Menurutnya, setiap abdi ne-gara, baik yang masih menjabat sebagai kepala SKPD maupun yang masih belum memiliki jabatan strategis, wajib huku-mnya mengikuti uji kompetensi tersebut. Hal itu berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagu-naan Aparatur Negara (Permen-pan) 13/2009.

Selain itu, semua PNS untuk menduduki jabatan tinggi harus

melampirkan beberapa hal. Antara lain rekam jejak dan hasil uji kompetensi. Nantinya hasil uji kompetensi akan men-jadi pertimbangan bagi pembina pejabat untuk memposisikan mereka. Bahkan, jika memang tidak memiliki kompetensi pejabat dimaksud bisa diturun-kan pangkatnya.

“Kalau tidak memenuhi syarat untuk menempati jabatan itu maka akan menjadi pertim-bangan untuk dilakukan mutasi. Atau diturunkan pangkatnya menjadi eselon tiga,” pung-kasnya.

=JUNAEDI/MK

KEPEGAWAIAN

PNS Perlu Diuji KompetensiSUMENEP – Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Abrori Mannan mendesak Pemerintah Daerah setempat segera melaku-kan uji kompetensi terhadap semua pegawai negeri sipil (PNS), utamanya bagi kepala dinas di setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

SUMENEP - Beberapa minggu terakhir, masyarakat Dusun Pandeman, Desa Sera Barat, Kecamatan Bluto, diresahkan de-ngan aksi pencurian. Sasaran pencuri bukanlah hewan ternak atau barang berharga. Yang dicuri justru kutang perawan dan ibu-ibu muda.

Wardi, warga Dusun Pandeman mengatakan, pencurian ini lebih meresahkan dibanding pencurian ternak dan barang ber-harga lainnya. Sebab, kutang-kutang yang dicuri tersebut kha-watir digunakan untuk menjampi pemilik kurang.

"Harga sih tidak seberapa. Hilang malam ini, besok bisa beli lagi. Tapi kalau digunakan untuk menjampi-jampi orang kan ba-haya," katanya dengan nada marah, beberapa hari lalu kepada Ko-ran Madura.

Menurutnya, korban dari aksi pencurian ini tidak hanya satu orang, tapi hampir semua perawan dan ibu-ibu muda di dusun terse-but pernah kehilangan pakaian dalam. "Anehnya juga, hanya kutang perempuan muda dan yang cantik saja yang dicuri," ungkapnya.

Biasanya, kata Wardi, setelah beberapa hari hilang, kutang-kutang yang hilang ditemukan warga tergeletak berserakan di perempatan-perempatan jalan.

Sementara itu Basri, salah satu tetua di dusun tersebut me-ngatakan, memang bisa jadi kutang tersebut digunakan untuk melakukan ritual-ritual ilmu hitam. "Benda-benda yang dipakai seseorang, terutama pakaian dalam memang bisa dijadikan ba-han untuk melaksanakan ritual macam itu," terangnya.

Namun demikian, menurut beberapa korban pencurian, tidak ada kejadian aneh yang menimpa mereka pasca kutangnya hi-lang. Bunga (bukan nama sebenarnya) mengatakan, sekalipun sempat khawatir diguna-guna lewat kutangnya yang hilang na-mun ternyata dia tidak mengalami hal-hal irasional atau tidak biasa. "Kalo kejadian janggal, tidak ada. Tapi ya kami tetap jeng-kel, masak barang-barang kayak gitu dicuri, kan kami risih juga sekalipun tidak digunakan untuk guna-guna" keluhnya.

Sementara itu, Abrari, Dosen Psikologi Institut Ilmu Keisla-man Annuqayah, mengatakan, si pencuri kemungkinan memang tidak menggunakan barang-barang pribadi perempuan itu untuk ritual guna-guna. Kejadian ini diduga terjadi karena si pencuri mengalami disorientasi atau kelainan seksual.

"Kemungkinan besar, kepuasan seksual si pencuri hanya bisa terpenuhi dengan berhalusinasi lewat perantara kutang tersebut. Dan ini sangat mungkin terjadi pada seseorang" terangnya.

=OBETH

KRIMINALITAS

Awas Pencurian Pakaian Dalam

SUMENEP - Pemerintah Ka-bupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur, berencana memindahkan lokasi puluhan pedagang ikan ba-kar yang berjualan di sisi barat Jalan Lingkar Timur di Kecamatan Kota ke sisi timur jalan raya tersebut.

"Kalau masih di sisi barat, segi keamanan dan kenyamanan pembeli, termasuk pedagang ikan bakar, kurang terjamin, karena mepet dengan bahu jalan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Peri-kanan (DKP) Sumenep, Moh Jakfar di Sumenep, Jumat.

Sejak beberapa waktu lalu, sisi barat di sepanjang Jalan Lingkar Timur dipenuhi oleh pedagang ikan bakar yang berjualan sejak siang hingga malam hari dan se-

lalu dipenuhi oleh pembeli."Kami bersama pimpinan se-

jumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Pemkab Sume-nep sudah mengecek langsung lokasi pedagang ikan bakar terse-but. Kami berencana memin-dahkan mereka ke sisi timur Jalan Lingkar Timur supaya lebih aman dan nyaman," ujarnya.

Namun, katanya, rencana pe-mindahan tersebut harus dikoor-dinasikan dengan manajemen PT Garam (Persero), karena lahan yang akan menjadi lokasi baru para pedagang ikan bakar itu milik PT Garam.

"Pada Jumat pagi, kami sudah bertemu dengan perwakilan PT Garam untuk berkoordinasi dan

membahas rencana pemindahan puluhan pedagang ikan bakar tersebut," ucapnya, menerangkan.

Jakfar menjelaskan, lahan mi-lik PT Garam yang dibutuhkan sebagai lokasi baru pedagang ikan bakar tersebut sekitar delapan meter dari bahu jalan di sisi timur Jalan Lingkar Timur.

"Kalau panjang lahan yang dibutuhkan tentunya menyesuai-kan dengan jumlah para pedagang ikan bakar yang akan berjualan di Jalan Lingkar Timur. Semoga saja manajemen PT Garam merespons positif keinginan kami. Sekali lagi, pemerintah daerah hanya akan meminjam lahan tersebut," kata-nya, menerangkan.

=ABD AZIZ/ANT

EKONOMI

Pemkab Berencana Pindahkan Pedagang Ikan Bakar

JALAN RUSAK.

Pelajar melintas di jalan peng-

hubung desa di Desa Padike

Kecamatan Talango.

Jalan itu selain berlubang,

bahan mate-rialnya seperti

aspal dan batu kerikil kocar-

kacir.

Page 21: e Paper Koran Madura 23 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551 | TAHUN IV ESumenep

Bahan peledak selain meru-sak terumbu karang, juga sangat membahayakan warga. “Kami tidak ingin ada korban lagi, cukup satu kali saja,” kata pemuda Gili Raja, Syaiful Anang, beberapa waktu lalu.

Pada Rabu (18/2), Jufriyanto (12), warga Dusun Sumor Dhelem, Desa Banbaru, Kecamatan Gili-genting, Pulau Gili Raja, menjadi korban ledakan yang diduga bom ikan. Tangan kanannya diam-putasi karena kondisinya sudah hancur.

Saat ini, korban masih men-jalani perawatan medis secara intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Marto-dirdjo, Pamekasan. Kondisi Jufri masih lemas.

Dua Handak setelah insiden tersebut, sejumlah warga Pulau Gili Raja langsung melakukan pe-nyisiran, utamanya di sepanjang pantai. Pada Jumat (20/2), Zainal Sigit (47), warga setempat mene-mukan dua handak serupa kaleng susu yang dililiti tali rafia warna biru. Dua handak yang dibung-kus dalam plastik warna putih transparan itu, ditemukan di bibir pantai Desa Banbaru, Kecamatan Giligenting, Pulau Gili Raja.

“Nah, ini sudah membuktikan, jika para nelayan saat ini masih menggunakan bahan peledak. Makanya, kami harap pihak ke-polisian respek dan segera me-lakukan penangkapan terhadap pemiliknya. Jika perlu orang yang memproduksi juga diseret,” terangnya.

Kapolsek Giligenting AKP Maryono menyatakan, warga Pu-lau Gili Raja tidak gemar mem-buat petasan atau bondet. Karena sebagian besar nelayan setempat dalam menjaring ikan hanya meng-gunakan jaring dan jala tradisional, tidak dengan cara mengunakan bon ikan atau bondet.

Bahkan, beberapa tahun tera-khir ini, sebagian besar warga Pu-lau Gili Raja, banyak merantau ke luar daerah, seperti ke Surabaya, Jakarta, bahkan banyak yang mengadu nasib sebagai TKI dan TKW ke luar negeri untuk me-menuhi nafkah hidupnya.

”Sepengetahuan saya selama menjadi Kapolsek di Giligenting,

tidak ada warga di Pulau Gili Raja atau Pulau Giligenting, yang ge-mar membuat petasan atau bon-det. Kalaupun ada kegiatan haja-tan yang menggunakan mercon atau kembang api, justru beli dari luar pulau tersebut,” katanya.

Kapolres Sumenep AKBP Ren-dra Radita Dewayana, merasa miris dengan kejadian dua kali ledakan di wilayah hukumnya, bahkan dia tidak menyangka bila di Kabupaten Sumenep menjadi peredaran potasium atau bahan peledak.

Untuk itu, pihaknya akan memperketat operasi sikat seme-ru 2015, yang digelar sejak tang-gal 12-25 Pebruari 2015. Dalam operasi sikat, target yang diem-ban adalah meminimalisasi aksi pencurian dengan kekerasan (Cu-ras), Curat, Curanmor, Curwan, Sajam, Senpi, dan Handak.

”Kami sangat sedih dengan banyaknya kejadian ledakan di Sumenep, dan kami tidak me-

nyangka jika di Kabupaten Sume-nep, banyak beredar handak. Un-tuk itu akan memperketat operasi sikat untuk menekan masuknya potasium ke Sumenep,” kata De-wayana melalui Kabag Humas Polres AKP Jaiman.

Selain itu, pihaknya akan melakukan razia khusus bagi kepulauan yang ditengarai ba-nyak beredaran serbuk potasium. Pihaknya akan menggelar razia tersembunyi untuk mengungkap dan menangkap gembong pota-sium.

Janji KapolresAnggota Komisi A DPRD

Sumenep Abrori Mannan me-ngatakan, beberapa waktu lalu pihaknya bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Sumenep, mengadakan perte-muan dengan pihak Polres Sume-nep. Salah satu yang menjadi pembahasan tentang maraknya potasium yang ada di Sumenep.

Menurut Abrori, dalam perte-muan itu, Polres Sumenep yang saat itu dihadiri oleh Wakapolres dan beberapa unsur lainnya me-nuturkan bahwa dalam kepem-impinan Kapolres yang baru ada tiga hal yang akan dijadikan a-tensi prioritas.

"Yaitu curanmor (pencurian motor) dan curwan (pencurian hewan), narkoba, termasuk juga akan memberantas potasium," tu-turnya saat diminta komentarnya terkait maraknya bondet belaka-ngan di Kabupaten Sumenep.

Oleh karena itu, pihaknya berharap Polres Sumenep mem-buktikan pernyataannya tersebut. Politisi PKB itu berharap Polres Sumenep benar-benar melakukan tindakan nyata dalam menyikapi maraknya kasus bondet yang tak jarang memakan korban.

"Kita dan masyarakat men-unggu janji Polres untuk menin-dak semua orang yang berkaitan. Artinya, para pelaku kejahatan itu

harus ditindak sesuai dengan atu-ran hukum yang berlaku," ujarnya.

Jika pihak kepolisian tak bisa menekan maraknya bondet, me-nurutnya hal itu akan menunjuk-kan kepada masyarakat bahwa penegakan hukum oleh kepoli-sian masih lemah. Pasalnya, lan-jut dia, bondet di Sumenep ba-nyak diproduksi oleh orang-orang tak bertanggung jawab.

"Kalau kepolisian memang punya keinginan atau kemauan kuat untuk memberantas bon-det di Sumenep yang belakangan marak, saya kira itu bisa. Intinya ada di kemauan dari penegak hu-kum itu sendiri," pungkasnya.

=JUNAEDI/FATHOL ALIF/MK

Ungkap Pemilik HandakKapolsek: Warga Gili Raja Tak Gemar Buat Bondet

SUMENEP – Warga Pulau Gili Raja,

Kecamatan Giligent-ing, mendesak pihak

kepolisian mem-buru pemilik bahan

peledak (handak) seperti potasium

yang kerap dijadikan sebagai alat me-

nangkap ikan oleh sejumlah nelayan.

TEMUKAN. Zainal Sigit, saat membawa bahan peledak yang ditemukan di bibir Pantai Gili Raja, Kecamatan Giligenting.

Para nelayan saat ini masih menggunakan bahan peledak. Makanya, kami harap pihak kepolisian respek dan segera melakukan penangkapan terhadap pemiliknya

Zainal SigitWarga Desa Banbaru, Kecamatan Giligenting, Pulau Gili Raja

Sepengetahuan saya selama menjadi Kapolsek di Giligenting,

tidak ada warga di Pulau Gili Raja atau Pulau Giligenting, yang

gemar membuat petasan atau bondet. Kalaupun ada kegiatan

hajatan yang menggunakan mercon atau kembang api, justru

beli dari luar pulau tersebut

AKP MaryonoKapolsek Giligenting

Atensi Kapolres AKBP Rendra Radita Dewayana, yaitu curanmor (pencurian motor) dan curwan (pencurian hewan), narkoba, termasuk juga akan memberantas potasium

Abrori Mannan Anggota Komisi A DPRD Sumenep

Kami sangat sedih dengan banyaknya kejadian ledakan di Sumenep, dan kami tidak

menyangka jika di Kabupaten Sumenep, banyak beredar

handak. Untuk itu akan memperketat operasi sikat untuk menekan masuknya potasium ke

Sumenep

AKP Jaiman Kabag Humas Polres

Kata Mereka

Page 22: e Paper Koran Madura 23 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551 | TAHUN IVFBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FSENIN 23 FEBRUARI 2015No. 0551 | TAHUN IV

Pamekasan

Langkah itu dilakukan sete-lah menyelesaikan masa delapan hari, mulai dari Senin (9/2) hingga Kamis (16/2), penanganan tang-gap darurat pasca longsor yang terjadi pada waktu itu. Namun demikian, hingga saat ini sejum-lah petugas masih disiagakan di lokasi tersebut.

Kepala BPBD Pamekasan, Ak-malul Firdaus menjelaskan waktu tanggap darurat itu hanya de-lapan hari dan telah menyelesai-kan membangun tanggul untuk mengantisipasi longsor susulan.

Pihaknya tidak bisa serta merta melakukan tanggap darurat lanjutan. Pasalnya, kegiatan itu perlu ada kajian dari dinas teknis, terkait potensi dan besarnya an-caman longsor susulan.

“Walau tanggap darurat telah kami hentikan, sementara ini kami masih tetap siagakan se-jumlah petugas di sana untuk memantau perkembangan bukit tersebut. Kami tidak bisa me-lakukan langkah tanggap darurat lanjutan, tanpa didasari kajian dari dinas teknis,” kata Akmalul

Firdaus.Untuk itu, pihaknya masih

menunggu hasil kajian yang saat ini tengah dilakukan. Jika dalam hasil kajian itu menyatakan ting-kat potensi longsor susulan cukup tinggi, maka pihaknya akan me-lakukan tanggap darurat lanjutan.

Dalam tanggap darurat sebe-lumnya, pihaknya telah menyele-saikan pembangunan tanggul dari tumpukan karung berisi pasir di kaki bukit dengan panjang tang-gul 50 meter dan tinggi 1,5 meter. Sedang untuk melakukan penanga-

nan yang bersifat permanen tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat, karena anggarannya tidak cukup.

“Ada 1000 sak lebih untuk tanggul penahan sementara itu, sekarang masih dikaji oleh dinas teknis. Kami akan terus melihat perkembangan di lokasi. Pastinya, kami akan berupaya untuk sebisa mungkin bencana itu tidak ada korban,” ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelum-nya, longsor tersebut mengancam lahan pondok pesantren (ponpes) Alhamidy II, yang berada tepat di

atas bukit. Sehingga untuk meng-hindari adanya korban jiwa, dua bangunan tempat santri dipin-dahkan ke lokasi yang lebih aman.

“Dua bangunan itu ada 6 kamar. Sekitar 40 santri yang menempati, karena tiap-tiap kamar itu berisi antara 6 sampai 8 santri. Kami berharap peme-rintah segera melakukan sesuatu, agar tidak bertambah parah dan pondok kami ini selamat,” kata Khoiri Arobi, salah seorang ustaz di ponpes itu.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Longsor Masih Mengintip dari Bukit PamorohBPBD Sudah Menghentikan Penanganan Tanggap Darurat

PAMEKASAN - Anca-man longsor bukit di Desa Pamoroh, Kecama-tan Kadur, Pamekasan, masih kuat. Akan tetapi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) setempat telah meng-hentikan penanganan tanggap darurat.

DIHENTIKAN. Bukit di Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur, Pamekasan, terus dalam pantauan BPBD setempat.

Page 23: e Paper Koran Madura 23 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551 | TAHUN IV GPamekasan

PKBM Miftahul Ulum Cetak 100 Pelaku Usaha Mandiri

PAMEKASAN - Pusat Kegiatan Bela-jar Masyarakat (PKBM) Miftahul Ulum, Kadur, Pamekasan, menuntaskan KF Dasar dan Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) 2014. Ditandai penyerahan ser-tifikat pada 50 peserta KF Dasar dan 100 peserta KUM, dalam acara penutu-pan program, Kertagena Tengah, Kadur, Pamekasan Minggu (22/1) yang dihadiri tutor, Kepala UPT Disdik Cabang Kadur, Moh. Kamil Mahfud, S.Pd, Kasi PLS Dis-dik Pamekasan, Abd. Razak, S.Pd, dan sejumlah kades.

Ketua PKBM Miftahul Ulum, Jam’an, M.Pd menjelaskan KF Dasar dilaksana-kan di 5 kelompok belajar, Kertagena Laok, Kadur. Semua warga belajar sudah bisa balistung dan beberapa keterampi-lan.

Beberapa keterampilan yang sudah dikuasai oleh warga belajar diantara-nya memproduksi kripik singkong dan kecap dari bahan baku air kelapa serta beberapa keterampilan lainnya. “Alham-dulillah, berkat dukungan semua pihak terutama Disdik Pamekasan, program ini bisa terlaksana,” katanya.

KUM diselenggarakan di 10 kelompok di 3 desa. 2 kelompok di Desa Kertagena

Tengah, 5 kelompok di Desa Kertagena Dajah, dan 3 kelompok diselenggarakan di Desa Kertagena Laok.

Kasi PLS Disdik Pamekasan, Abd. Razak, S.Pd menjelaskan se Pamekasan, KF Dasar diselengggarakan di 317 kelom-pok belajar dan KUM diselenggarakan di 210 kelompok.

=A. FAuzi M

PIDATO. Ketua PKBM Miftahul Ulum, Jam’an, M.Pd melaporkan pelaksanaan program

Salah satu warga Desa Maju-ngan, Kecamatan Pademawu, Muhsin mengaku kecewa ter-hadap pelayanan yang diberikan PLN. Pemadaman hampir terjadi setiap saat. Tetapi masyarakat hanya bisa mengeluh dan ber-sabar menunggu aliran listrik menyala. Hal ini tidak sebanding dengan ketegasan PLN saat men-jatuhkan denda jika pembayaran listrik melebihi tanggal ketentuan pembayaran, hingga pemutusan jaringan jika menunggak pemba-yaran.

Praktek ini, kata Muhsin, sa-ngat tidak adil bagi masyarakat. Sebab masyarakat sudah memba-yar kewajiban sebagai konsumen

listrik. Tetapi PLN sebagai peru-sahaan Negara malah mengabai-kan dengan cara melakukan pe-madaman.

“Listrik sudah menjadi kebu-tuhan masyarakat dalam sehari-hari, paling tidak ada pembe-ritahuan jika akan melakukan pemadaman, sehingga masyarakat sudah mempersiapkan diri. Mi-salnya, menghidupkan pompa air untuk kebutuhan minum dan mandi, memasak nasi, ataupun kebutuhan lainnya. Bukan malah langsung memadamkan listrik, tanpa pemberitahuan,” kesalnya.

Tidak hanya dari warga, ke-luhan pemadaman listrik ini juga disampaikan Anggota DPRD

Pamekasan Fraksi PPP, Maskur Rasid. Menurutnya, PLN sering melakukan pemadaman listrik tanpa ada pemberitahuan.

Politisi muda yang kini men-duduki Komisi I DPRD Pamekasan menilai PLN selalu mengabaikan kewajibannya tetapi sewenang-wenang ketika ada pihak pelang-gan yang tidak memenuhi kewa-jiban yang ditentukan. “Kalau pelanggan telat bayar tagihan keburu ditindak dan didenda.

Giliran hak-hak pelanggan sering disepelekan,” ungkapnya.

Pelanggan sangat dirugikan akibat seringnya PLN melakukan pemadaman listrik secara sepi-hak. Baik secara materi dan non materi. Seperti para pebisnis yang memakai aliran listrik, pengusaha internet dan lain sebagainya be-lum lagi kerusakan alat- alat elektronik.

Menanggapi hal itu, Kepala PLN Pamekasan, Pedi Sumanto menu-turkan pemada-man itu terjadi akibat kerusakan transmisi di wilayah Bangkalan, sehingga terjadi pemadaman di se-mua Kabupaten di Madura. Pemadaman tersebut, kata dia, tidak direncanakan se-belumnya, dan terjadi ka-rena faktor alam.

Menurut Qurrotul Uyun, salah seorang mahasiswi pasca sarjana di STAIN Pamekasan, butuh tin-dakan sanksi yang tegas

terhadap PLN yang seringkali berbuat sewenang-wenang pada konsumen. Ketika konsumen PLN telat bayar sedikit langsung ditindak oleh pihak PLN, se-mentara ketika pihak PLN mela-kukan pemadaman tanpa pem-beritahuan sebelumnya pada konsumen seharusnya juga ada sanksinya.

=FAKiH AMYAL/uzi/RAH

Kenaikan TDL Ketat, Pelayanan LemahButuh Tindakan Tegas atas PLN yang Sewenang-wenang pada KonsumenPAMEKASAN - Dalam dua hari ini, masyarakat Pame-kasan selalu diresahkan dengan pemadaman listrik yang dilakukan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sebab peru-sahaan pelat merah itu tidak memberitahukan sebelum-nya akan ada pemadaman listrik. Sementara Tarif Dasar Listrik (TDL) beberapa bulan terakhir ini selalu mengala-mi kenaikan, diiringi dengan ancaman pemutusan listrik, jika masyarakat menunggak dalam membayar listrik.

BAYAR REKENING. Salah satu pelanggan sedang membayar tagihan listrik di loket pembayaran rekening listrik Kecamatan Pademawu.

Pelanggan sangat dirugi-kan akibat seringnya PLN melakukan pemadaman

listrik secara sepihak. Baik secara materi dan non ma-teri. Seperti para pebisnis

yang memakai aliran listrik, pengusaha internet dan lain sebagainya belum lagi keru-sakan alat-alat elektronik.

Page 24: e Paper Koran Madura 23 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551 | TAHUN IVH Pamekasan Pamekasan

Di lokasi itu, banyak pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) beraktivitas melebihi batas waktu yang ditentukan. Karena itulah, kata Alwi Beiq, meski pihaknya sangat senang dengan perkembangan UKM yang terus tumbuh di CFD itu, namun kese-pakatan waktu yang ditentukan oleh Pemerintah Kabupaten (pemkab) harus tetap ditaati.

Kegiatan UMK yang melebihi

batas waktu itu telah menyebab-kan gangguan lalu lintas. Setelah petugas membuka kembali taman kota itu untuk kendaraan, kegia-tan oleh UKM masih tetap berja-lan, sehingga menimbulkan kepa-datan kendaraan.

Kendati aktivitas CFD dibatasi waktu hingga pukul 07.00 WIB, pemkab telah memberikan tole-ransi bagi pelaku UKM untuk ber-jualan di CFD hingga pukul 08.00

WIB. Sudah begitu, ternyata to-leransi tersebut masih dilanggar, karena masih banyak pelaku UKM yang terlihat berjualan di atas batas waktu ini.

“Seperti sekarang (kemarin) misalnya, yang sudah pukul 08.30 WIB masih banyak pelaku UKM yang belum membongkar daga-ngannya. Ini sebenarnya sudah menyalahi ketentuan dalam ke-giatan car free day. Bahkan, tole-ransi 1 jam yang kami berikan juga masih tidak dipatuhi,” kata Alwi Beiq.

Awalnya kegiatan CFD itu ber-tujuan untuk mengurangi polusi udara di dalam kota Pamekasan, khususnya di hari Minggu, karena banyak masyarakat yang meman-

faatkan taman kota itu untuk ber-olahraga di pagi hari.

Kemudian, dalam kegiatan yang sama itu, juga dikonsep agar UMK di Pamekasan juga ikut tum-buh. Diakuinya semakin lama ke-giatan UKM di acara CFD semakin berkembang pesat. Namun, per-tumbuhan itu tidak bisa dijadikan alasan untuk melanggar kesepaka-tan yang telah ditetapkan.

“Kami akan mengingatkan pelaku UKM, mungkin mereka lupa dengan ketentuan berjualan di car free day. Kami akan lakukan pendekatan-pen-dekatan secara kemanusiaan. Karena kalau terus mengganggu kendaraan yang melintas seperti ini jadi kurang baik,” ungkapnya.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

CFD Dinilai KebablasanBatas Toleransi bagi Kegiatan UKM Masih DilanggarPAMEKASAN – Sekretaris Kabupaten Pamekasan, Alwi Beiq menyatakan kegiatan car free day (CFD) atau bebas kendaraan yang diterapkan di taman Arek Lancor Pame-kasan setiap hari Minggu pagi mulai pukul 05.00 sampai 07.00 WIB dinilai sudah kebablasan.

TERGANGGU. Arus lalu lintas di area monumen Arek Lancor, Pamekasan, padat karena kegiatan UKM melebihi batas waktu

PAMEKASAN-Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) telah mengesahkan revisi Undang-Undang (UU) nomor 1 tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Dalam revisi UU ini ada ketentuan yang dinilai tak lazim dalam negara yang menganut demokrasi.

Pasalnya, terdapat ketentuan yang membatasi hubungan keluarga menjadi pimpinan daerah secara bersamaan. Bahkan, ketentuan tersebut dianggap sebagai langkah mundurnya kehidupan berdemokrasi di Indonesia.

Ketentuan itu tercantum pada bab III Pasal 7 huruf (q), menyatakan syarat calon kepala daerah adalah tidak memiliki konflik kepentingan dengan petahana. Yang dimaksud konflik kepentingan adalah adanya hubungan keluarga antar pimpinan daerah dalam waktu bersamaan.

Dalam ketentuan berikutnya, juga diatur tentang jarak waktu untuk bisa mencalonkan kepala daerah, yaitu harus jeda satu periode setelah keluarganya tersebut menyelesaikan tugas sebagai kepala daerah.

Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Suli Faris mengatakan ketentuan dalam revisi tersebut merupakan ketentuan yang tidak lazim. Dan sepengetahuannya, baru satu-satunya di dunia yang menggunakannya di negara yang berdemokrasi.

“Ini kemunduran berdemokrasi di Indonesia. Esensi berdemokrasi juga tidak berkenan, di Singapura saja perdana menteri Lee Kuan Yew diganti anaknya bernama Lee Hsien Loong. Bahkan, di Amerika Serikat itu, setelah Presiden George Bush juga diganti anaknya George Walker Bush,” kata Politisi Partai Bulan Bintang (PBB) ini.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

POLITIK

Revisi UU Pilkada Dinilai Tak Lazim

Page 25: e Paper Koran Madura 23 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551 | TAHUN IV IPamekasan

Forum Silaturahmi Remaja Masjid se-Kecamatan Pademawu terkejut mendengar tingginya anggaran operasional untuk rea-lisasi Perda ini. Sebab masjid dan musala serta madrasah diniyah, yang selama ini biasa memberi-kan pendidikan keterampilan baca Alquran, justru anggarannya

nol persen atau tidak membutuh-kan anggaran. Para peserta hanya diwajibkan membayar bulanan untuk biaya listrik sebesar Rp 2.500/bulan.

Mereka meminta elemen masyarakat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pame-kasan, hingga ke penegak hukum

melakukan pemantauan terhadap program tersebut. Mengantisi-pasi terjadinya penyalahgunaan keuangan negara.

Wakil Ketua Forum Remas, Umar Faruk meminta Disdik Pamekasan menjelaskan kepada masyarakat akan rincian kebu-tuhan anggaran untuk sertifikat keterampilan baca Alquran. Sebab selama ini keterampilan baca Alquran, yang dilakukan oleh pengurus masjid maupun musala tidak memakan biaya setinggi itu.

Lebih baik anggaran itu di-kucurkan untuk kegiatan lain, yang sama-sama memiliki man-faat yang tinggi untuk pen-didikan di Pamekasan. ”Masak

cuman sertifikat keterampilan baca Alquran harus menghabis-kan ratusan juta. Menurut kami ini sangat tidak wajar, perlu ki-ranya Disdik menjelaskan untuk apa saja biaya tersebut dikeluar-kan,” katanya.

Ia khawatir ada pihak-pihak yang mengambil kesempatan dalam program ini. Sehingga se-mangat untuk memberikan pen-didikan Alquran terhadap peserta didik akan berkurang pahalanya, jika ada oknom yang mengam-bil kesempatan di balik kegiatan yang menghabiskan anggaran ra-tusan juta ini.

Sebelumnya, Sekretaris Disdik Pamekasan Slamet Gustiantoko

sudah menyusun petunjuk teknis tentang Perda Keterampilan Baca Alquran. Dalam pembahasan juknis, pihaknya melibatkan be-berapa pihak yang berkompeten. Seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Lembaga Pengkajian dan Penerapan Syariat Islam (LP2SI), dan beberapa komponen lainnya.

Tim itu, kata Slamet, bertu-gas tidak hanya menyusun juknis, melainkan pula bertugas menge-luarkan sertifikat peserta didik yang dinyatakan terampil baca Alquran. Sertifikat ini nantinya akan dijadikan syarat melanjut-kan ke jenjang pendidikan tinggi selain ijazah.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Sertifikat Baca Alquran DisorotSlamet Gustiantoko: Akan Dijadikan Syarat Melanjutkan PendidikanPAMEKASAN - Disahkanya Peraturan Daerah (Perda) Nomor 14 tahun 2014 Tentang Keterampilan Membaca Alquran Bagi Peserta Didik menyedot anggaran pendapa-tan dan belanja daerah (APBD) 2015 cukup tinggi. Tidak tanggung-tanggung Dinas Pendidikan sebagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap program tersebut me-nganggarkan Rp 377.170.000.

AKTIVITAS BELAJAR ALQURAN. Sejumlah anak usia sekolah dasar sedang belajar baca Alquran di salah satu masjid di Kecamatan Pademawu.

Page 26: e Paper Koran Madura 23 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551 | TAHUN IVJ SENIN 23 FEBRUARI 2015

No. 0551 | TAHUN IV JSampangKORAN MADURA

Terbukti, para petugas pen-egak perda sebanyak lima orang di lokasi pos penjagaan tersebut dinilai kecolongan. Sebab, mereka tidak peka terhadap kondisi PSK yang liar. Padahal, pada sore hari, PSK sudah banyak yang datang untuk melakakukan transaksi dengan pria hidung belang.

Aksi mereka tidak pernah dike-tahui oleh Satpol PP. Sebab, mudus yang mereka lancarkan menyamar jadi masyarakat biasa yang bergelut dengan pedagang dan masyarakat lainnya. Sehingga, mereka lolos dari sergapan Satpol PP.

“Meskipun ada pos penjagaan dari Satpol PP masih banyak kok PSK yang melakukan transaksi di sore hari, apalagi di malam hari,” papar salah satu petugas terminal dari Dishubkominfo yang enggan disebutkan namanya pada Koran

Madura, Minggu (22/2).Menurutnya, selama Satpol

PP mendirikan pos penjagaan un-tuk mengantisipasi pelaku minu-man keras (miras) dan maraknya PSK di terminal, sampai saat ini masih belum ada pengaruh besar terhadap mereka.

Para penagak perda hanya memantau dari luar saja. Dan tidak meninjau warung yang raw-an ditempati PSK dan palaku mi-ras. Sehingga PSK dengan leluasa melancarkan aksinya. “Kadang Satpol PP melakukan patroli, ka-dang hanya memantau dari jarak jauh, ya kalau seperti ini, PSK di Sampang tidak akan bisa di be-rantas,” katanya.

Dikatakan, di Terminal Sam-pang, pernah dilakukan razia ga-bungan. Namun, para PSK dan pelaku miras tidak ditertibkan

oleh petugas. Kendati itu juga, penegak perda sama halnya mem-berikan peluang terhadap PSK untuk beroperasi. Bahkan, Satpol PP terkesan membiarkannya.

“Selama ini PSK di terminal masih tetap eksis. Seakan mereka tidak ada yang menghalangi me-lancarkan aksinya dengan pelang-gannya. Terbukti, mereka masih tetap datang ke terminal me-nemui pelanggannya,” ucapnya.

Katanya, PSK sangat pintar menipu Satpol PP agar tidak diketa-hui bahwa dirinya PSK yang selama ini beroperasi. Mereka setiap harin-ya selalu mengubah penampilanya dengan modus menggunakan bu-sana muslimah atau jilbab.

Sehingga, Satpol PP tidak ada rasa kejurigaan terhadap orang yang menggunakan jilbab itu PSK. “Padahal, jika Satpol PP benar-benar mengamati mereka, pasti akan diketahui bahwa mereka adalah PSK,” ceritanya.

Kapala Satpol PP Sam-pang Hamdani melalui Penyidik Penindakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Moh Holili mengatakan, pihaknya mengakui penindakan terhadap PSK di terminal belum maksimal. Sebab, para PSK di lokasi tersebut terselubung dan sulit diketahui.

Namun, Satpol PP tetap akan terus melakukan penindakan ter-hadap mereka hingga kota Bahari bebas dari PSK. “Memang masih ada, mereka melakukan transaksi terselubung dan sulit diketahui oleh petugas,” singkatnya. =RID-WAN/LUM

Banyak PSK di TerminalSatpol PP Dinilai Kecolongan

SAMPANG - Meskipun Satuan Polisi Pamong Paraja (Sat-pol PP) Kabupaten Sampang mendirikan pos penjagaan di Terminal Sampang, Kelurahan Gunung Sekar, Kecama-tan Kota Sampang, selama 24 jam tidak mempengaruhi pekerja seks komersial (PSK) melancarkan aksinya.

Pos Polisi Pamong Praja yang terletak di Terminal Sampang, Kelurahan Gunung Sekar, Kecamatan Kota Sampang.

SAMPANG - Komisi III De-wan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang, berjanji menindaklanjuti dugaan pengurangan volume dalam pembangunan peningka-tan infrastruktur di Desa Asem Nonggal, Kecamatan Jrengik, dengan melakukan kroscek lapangan.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Sampang Aulia Rahman mengatakan, pihaknya men-yayangkan kepada pelaksana proyek peningkatan infrastruk-tur apabila ditemukan pen-gurangan volume atau tidak sesuai Rancangan Anggaran Belanja (RAB).

Kata Aulia, Komisi III sudah sering menyampaikan kepada kontrakor untuk menyelesai-kan proyek sesuai dengan RAB. “Kalau ditemukan tidak sesuai dengan RAB itu tidak boleh, dan kami akan menindaklan-juti prosesnya seperti apa di bawah,” kata Aulia Rahman.

Namun, saat Komisi III turun ke lapangan saat kegia-tan proyek tersebut dikerjakan tidak ditemukan ada kejang-galan dalam pelaksanaanya. Akan tetapi, pihaknya tidak tahu akhir penyelesaian proyek tersebut. Sebab, sampai saat ini komisi belum kroscek ulang.

“Yang kami ketahui saat dikerjakan proyek tersebut tidak ditemukan ada kejang-galan. Kalau penyelesaiannya ada ditemukan pengurangan volume. Kami tidak tahu,” paparnya pada Koran Madura, Minggu (22/2).

Menurutnya, jika ditemukan tidak sesuai dengan RAB, sete-lah Komisi III terjun lapangan, akan melakukan pemanggilan terhadap Kepala Dinas PU Bina Marga untuk dimintai pertang-gung jawaban. Komisi baru bisa turun ke lapangan apabila masa pemeliharaan proyek sudah selesai.

“Kalau masa pemeliharan belum selesai, kami tidak berani turun ke lapangan atau melakukan pemanggilan terhadap Dinas PU Bina Marga. Nanti kalau sudah selesai masa pemeliharnya pasti akan dis-idak,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, pembangunan yang mengguna-kan Anggran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2014 dengan nilai kontrak 3.552. 4.000.000, dikeluarkan oleh Dinas PU Bina Marga kepada kontraktor PT. Bimapa-tria Pradanar dengan menunjuk konsultan pengawas. CV. In-tishar Karya itu ditengarai mel-aksanakan proyek tidak sesuai denga RAB, karena batu yang digunakan bukan batu gunung. Akan tetapi berupa batu sirtu.

Selain itu, pembangunan dengan panjang 2.795 meter, Lebar 3 meter itu, pondasi yang digunakan menggunakan pohon bambu yang tidak layak digunakan sebagai pondasi pembangunan. Juga tidak ada galian yang menguatkan pada bahan yang ada. Sehingga, saat dilewati muatan berat seperti truk jalan tersebut langsung berantakan. =RIDWAN/LUM

INFRASTRUKTUR DESA

Komisi III Janji Kroscek Jalan Poros Desa

Seorang pengendara sepeda motor sedang melintas di jalan poros Desa Asem Nonggal, Kecamatan Jrengik, Kamis (20/2). Komisi III DPRD Sampang berencana mengkroscek dugaan pengurangan volume dalam pembangunan jalan tersebut.

Page 27: e Paper Koran Madura 23 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551 | TAHUN IV KSampang

Jumlah penderita DBD di Kabupaten Sampang pada ta-hun 2015 sangat berbeda den-gan tahun sebelumnya, di mana jumlah penderitanya hanya mencapai 31 warga. Dinkes Provinsi Jawa Timur menyata-kan DBD di Kabupaten Sampang masuk kategori kejadian luar biasa (KLB).

Itu menjadi catatan tersendiri bagi Dinas Kesehatan Sampang untuk melakukan eve-luasi terhadap semua perangkat medis, terutama di lingkungan

puskesmas-puskesmas yang bersentuhan langsung dengan masyarakat bawah.

”Soal curah hujan dan cua-ca yang tidak menentu men-jadi penyebabnya. Masyarakat sebetulnya sudah paham jika kondisi ini salah satu penyebab berkembangnya penyakit DBD. Namun, hal itu terkesan dikesampingkan. Kami sudah berusaha menjelaskan dan mensosilisasikan lewat berba-gai kegiatan,” katanya, Sabtu (21/2).

Menurutnya, Sesuai analisis dan catatan di Dinkes puncak kasus DBD biasa terjadi pada bulan Januari. “Seperti tahun ini pada bulan Januari kemarin angka penderita DBD menca-pai 250 kasus, sementara un-tuk Februari ini kurang lebih 63 kasus,” ujarnya. =MIFTAHUL ULUM

SAMPANG - Lima unit traktor jenis New Hallond tipe TD90 milik Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Sampang dengan harga Rp 3,5 miliar ter-ancam tidak bisa dimanfaatkan. Pasalnya, Dishutbun pada tahun ini tidak mendapatkan bantuan program tebu.

Traktor untuk alat pengola-han tanah perkebunan tebu itu saat ini masih disembunyikan di Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Sampang dengan alat pemba-jaknya. Bahkan, selama bantuan itu didapatkan oleh dinas terkait, traktor tersebut belum pernah di-gunakan.

Kepala Dishutbun Sampang Singgih Bektiono mengatakan, lima unit traktor yang didapat-kan dari pemerintah pusat mela-lui pemerintah provinsi tersebut akan diberikan kepada koperasi tebu yang ada di Sampang untuk dikelola.

Namun, masih belum didisti-busikan ke koperasi dengan dalih khawatir tidak difungsikan. “Itu mahal harganya. Makanya, kami untuk mendistribusikan itu harus koordinasi dulu dengan provinsi,” katanya, Minggu (22/2).

Menurutnya, harga traktor itu per unitnya senilai Rp 700 juta. Dan Dishutbun Sampang men-dapatkan sebanyak 5 unit yang

akan didistribusikan ke dua kope-rasi tebu di antaranya Koperasi Serba Usaha dan Koperasi Usaha Tani. Namun, saat ini lima traktor tersebut tidak bisa digunakan.

“Yang jelas, masih belum bisa digunakan, pemerintah provinsi menganjurkan pengelolaan tebu di Sampang itu harus bagus. Baru bisa menggunakan traktor itu. Apalagi tahun ini tidak da-pat bantuan program tebu. Jadi kemungkinan tidak digunakan,” akunya.

Berdasarkan tulisan yang ada dibelakang traktor tersebut, tiga trakror akan diberikan kepada Koperasi Tebu Serba Usaha dan dua untuk Koperasi Usaha Tani dari CV Sakti Dharma Prawira. In-formasi yang diterima Koran Ma-dura, tidak distribusikanya lima traktor kepada dua koperasi tebu yang ada di Sampang disebabkan, lima traktor tersebut ditengge-rai bermasalah. Sehingga, pihak Dishutbun menyembunyikan di area kantor Dishubkominfo dan berniat akan dikembalikan ke pemerintah pusat.

Saat pihak Dishutbun menyem-bunyikan lima traktor tersebut sempat memberikan pesan atau nitip kepada salah seorang ibu yang menjaga warung di dalam kantor Dishubkominfo bahwa traktor tersebut akan dititipkan selama tiga hari.

Namun, kenyataannya sampai saat ini tak kunjung diambil. Pada hari esoknya, terdengar bahwa traktor tersebut bermasalah. Ken-dati itu, pihak Dishutbun sampai

saat ini tidak pernah lagi melihat traktor itu.

“Lima unit traktor itu su-dah lama disembunyikan di sini. Kurang lebih 4 bulan yang lalu,

saya dengar kabar traktor itu ber-masalah dan akan dikembalikan,” tutur pemilik warung di Dishub-kominfo yang enggan disebutkan namanya. =RIDWAN/LUM

310 Warga Terjangkit DBDSAMPANG - Sekretaris Dinkes Sampang, Asrul Sani mengungkapkan, hingga Februari 2015, sedikitnya 310 warga Sampang terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD). Itu diketahui dari catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sampang.

INFRASTRUKTUR DISHUTBUN

5 Unit Traktor Terancam Tak Berfungsi

SAMPANG - Pemerintah Kabu-paten Sampang berjanji meman-ggil jajaran direksi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sampang. Pasalnya, keluhan demi keluhan masyarakat terkait buruknya lay-anan kesehatan di RSUD Sampang terus bermunculan.

Wakil Bupati Sampang Fadhillah Budiono mengatakan, langkah pemanggilan itu perlu dilakukan, sebab pihaknya ingin membenahi pelayanan RSUD Sampang yang selama ini selalu dikeluhkan masyarakat. Terlebih lagi syarat untuk melepaskan Sampang menjadi status daerah tertinggal salah satunya mem-perbaiki kualitas pelayanan kesehatan.

Menurutnya, pihaknya men-erima laporan terkait buruknya pelayanan kesehatan di RSUD Sampang. Jika nantinya laporan tersebut memang benar adanya,

Fadhillah akan memberi sanksi teguran kepada pihak rumah sakit. “Pasti saya tegur jika me-mang laporan itu benar, dan kami akan coba membenahi pelayanan tersebut,’’ janjinya, Kamis (19/2).

Sekadar diketahui, awal kasus yang menambah catatan merah RSUD Sampang ini bermula ketika salah satu pasien Yumna (70) meminta diantarkan ke klinik yang lokasinya berjarak 600 meter dari RSUD dengan ambulans dikarena-kan ruangan penuh.

Setelah dilayani, pihak keluarga terkejut dengan biaya perjalanan ambulans yang tiba-tiba membengkak hingga Rp 100 ribu lebih. Sebelumnya, RSUD Sampang sering salah diagnosis hingga berujung fatal. Beberapa pasien yang meninggal dunia lantaran salah diagnosis. Aroma pungli juga diduga tumbuh subur. =MIFTAHUL ULUM

PELAYANAN BURUK

Pemkab Janji Panggil Direksi RSUD

Page 28: e Paper Koran Madura 23 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551| TAHUN IV L BangkalanBangkalan SENIN 23 FEBRUARI 2015

No. 0551 | TAHUN IV LBangkalanKORAN MADURA

Bandar Narkoba Diringkus Saat Layani Pembeli

"Penangkapan ini berawal dari informasi masyarakat jika

di Kampung Saberih, Desa Sendang Dajah, Kecamatan Labang sering terjadi transaksi narkoba. Dari informasi terse-but, satu tim Satreskoba yang berjumlah 8 orang langsung melakukan penggerebekan," kata Kasatnarkoba Polres Bang-kalan, AKP Hery Kusnanto.

Kronologisnya, kata Hery, penangkapan dilakukan ter-hadap tersangka ketika sedang melayani seorang pembeli bernama Lihan Bin Asmin (36), warga Jalan Karangrejo Gang 6 nomor 35, Kecamatan Wo-nokromo Surabaya. Tersangka tidak hanya menjual sabu-sabu saja yang telah dikemas dalam bentuk 18 poket. Namun, juga menyediakan alat penghisap dan bilik yang diletakkan di hutan jati untuk melayani para pembeli yang ingin menikmati barang haram tersebut.

"BB yang kami temukan di

tempat kejadian perkara (TKP), di antaranya sabu-sabu yang sudah siap dijual dengan berba-gai macam harga paket hemat. Total 9,34 gram dan uang tunai Rp 360.000. Kisaran harganya mulai dari Rp 100-400. Menurut pengakuan tersangka, profesi sebagai bandar narkoba telah dijalani sejak lebaran 2014," ucapnya.

Menurut Hery, tersangka mendapatkan sabu-sabu tersebut dari salah satu bandar besar berinisial MH (40), warga Desa Parseh. Saat ini, polisi sedang melacak keberadaan bandar tersebut. Sebab bebepa kali gagal melakukan penang-kapan karena yang bersangku-tan tidak ada di rumah. Bandar itu menjadi target operasi (TO) dan masuk dalam daftar pen-carian orang (DPO). Upaya me-mutus mata rantai penyalah-gunaan dan peredaran narkoba

yakni dengan cara membekuk para bandar.

"Jadi tersangka ini, sekali ku-lakan ke bandar inisial MH yang ada di Desa Parseh, minimal seberat 2 sampai 5 gram sabu-sabu. Harga pergram Rp 1,3 juta. Setelah itu, baru diecer kepada pembeli dan digunakan di bilik yang berjarak 50 meter dari ru-mah yang telah disediakan oleh tersangka," paparnya.

Kedua tersangka tersebut, kini mendekam di balik jeruji besi Mapolres setempat untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Dan terancam dijerat dengan pasal 112 ayat (1) Undang-Undang RI No-mor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dengan kurungan maksimal 12 tahun penjara dan pidana denda paling sedikit Rp 800.000.000 dan paling banyak Rp 8000.000.000.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Satuan Reserse Narkoba (Sa-treskoba) Polres Bangka-lan meringkus Sulton Bin Samuji (38), salah satu bandar narkoba saat me-lakukan transaksi sabu-sabu di Kampung Saberih, Desa Sendang Dajah, Kecamatan Labang, Sabtu (21/2) sekitar pukul 17.00 wib. Dari tangan tersang-ka, polisi mengamankan sejumlah barang bukti (BB), berupa sabu-sabu seberat 9,34 gram dan uang tunai hasil penjua-lan barang haram terse-but.

doni heriyanto/koran maduraDIAMANKAN. Kedua tersangka bandar narkoba saat diperiksa oleh penyidik Satreskoba Polres Bangkalan, Minggu (22/2).

AKTA KELAHIRAN

Pemohon Mencapai 18.450 per Tahun

BANGKALAN - Pentingnya akta kelahiran mulai disadari masyarakat Bangkalan. Dalam se-tahun, pemohon akta kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk Capil) Bangka-lan mencapai 18.480 pemohon. Apalagi dalam ketentuan perun-dang-undangan pembuatan akte tersebut tidak dipungut biaya apa pun. Namun demikian, masih saja ada keterlambatan dalam pengu-rusan dokumen tersebut.

"Kesadaran masyarakat se-makin tinggi terhadap akta kela-hiran. Sebelumnya, jauh di atas angka itu," ungkap Kepala Dis-penduk Capil Bangkalan Rudi-yanto.

Menurut mantan kepala Sat-pol PP itu, dalam sehari jumlahn-ya mencapai 70 pemohon akte kelahiran. Jika diikalikan 22 hari kerja dalam satu bulan sekitar 1.540 pemohon. Jika ditotal dalam setahun ada 18.480 pemohon akte kelahiran di Bangkalan. Kendati demikian, masih saja masyarakat banyak terlambat dalam melapor-kan akte kelahiran. Karena itu, pembuatan akte kelahiran dibagi menjadi dua kategori yakni Lahir Umum (LU) artinya masyarakat yang memohon akte sesuai ke-tentuan sampai 60 hari sejak bayi dilahirkan.

"Kriteria kedua adalah Lahir Terlambat (LT) yakni mereka yang memohon akte lebih dari 60 hari. Nah, untuk LT ini yang paling ba-nyak," tuturnya.

Rudiyanto mengatakan, ber-dasarkan Perda Nomor 7 tahun 2014, pemohon akte kelahiran lebih 60 hari dikenakan denda. Untuk anak ke-1 dan ke-2 dendan-ya sebesar Rp 15 ribu. Sedangkan anak ke-3 dan seterusnya dikena-kan denda Rp 20.000. Perda terse-but mengacu pada Undang -Un-dang (UU) Kependudukan Nomor 24 Tahun 2013 Pasal 79 a yang menyatakan pengurusan doku-men kependudukan tidak dipun-gut biaya kecuali denda kepada penduduk yang terlambat mel-aporkan kelahirannya.

"Tahun ini kami akan melaku-kan sosialisasi ke tiap kecamatan. Dengan harapan masyarakat tidak lagi terlambat dalam melaporkan akte kehiran anaknya. Dari pada kena denda, kan mendingan gra-tis," tandasnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

Page 29: e Paper Koran Madura 23 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551| TAHUN IV MBangkalanBangkalan SENIN 23 FEBRUARI 2015

No. 0551 | TAHUN IV MSuramaduKORAN MADURA

Raperda Pilkades Menuai KontroversiP2KD Harus Benar-benar Independen

"Membaca draf Raperda pilkades pada pasal 22 dan 23 yg mengatur tentang sumber pembi-ayaan sangat diskriminatif serta terkesan mengada-ngada. Sebab, memasukkan sumber pembi-ayaan dari pihak ketiga yang tidak mengikat dan calon kepala desa (Cakades) dibebani biaya nominal tertentu itu suatu pelanggaran hak dasar warga untuk memilih dan pilih," kata penasehat Lem-baga Kajian Sosial Demokrasi (LeKSDam), Aliman Haris.

Menurut komisioner Komisi Informasi (KI) tersebut, pilkades

secara prinsip merupakan agenda negara, sama halnya dengan pemil-ihan presiden (Pilpres),pemilihan legislatif (Pileg), pemilihan guber-nur (Pilgub) dan pemilihan kepala daerah (Pilkada). Sebagai agenda negara, maka otomatis segala sesuatu yang terkait dengan pelak-sanaan pilkades menjadi tanggung jawab dan kewajiban negara ter-masuk biaya yang ditimbulkan dari agenda itu.

"Pilkades merupakan pelaksa-naan proses demokrasi yang dija-min terlaksana oleh negara. Dan steril dari unsur-unsur kepent-

ingan siapapun. Terlebih, panitia pelaksanaan pemilihan kepala desa (P2KD) harus benar-benar independen," jelasnya.

Dia menjelaskan memasukkan sumber biaya dari pihak ketiga yang tak mengikat tersebut, sama artinya memposisikan P2KD se-bagai panitia pemba-ngunan masjid yang disebarkan pada para dermawan. Kemudian, membe-bankan biaya terhadap cakades dengan nominal tertentu sama artinya merampas hak politik warga yang tidak mampu untuk membayarnya sebagaimana yang telah dijamin oleh konstitusi.

"Oleh sebab itu, tak ada ala-san bagi pemerintahan daerah khususnya panitia khusus (Pan-sus) raperda pilkades melolos-kan pasal tersebut 22/ dan 23 itu. Apalagi, dalam pasal 43 Peratu-ran Menteri Dalam Negeri (Per-mendagri) nomor 112 tahun 2014 menyatakan sumber pembiayaan hanya dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan Ang-

BANGKALAN - Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) pemilihan kepala desa (Pilkades) di Kabupaten Bangkalan menuai kontroversi yang menimbulkan perdebatan. Salah satu pasal terkait sumber pembiayaan memberikan ruang bagi pihak ketiga dinilai sangat berpotensi terjadinya praktik politik uang. Tentunya, hal itu dapat merusak prinsip-prinsip pelaksanaan pemilihan yang demokratis. Pastinya, pihak ketiga yang memberikan dana memiliki kepentingan-kepentingan tertentu dalam pilkades.

garan Pendapatan Desa (APB-DES)," imbuhnya

Alasan keterbatasan anggaran sambung Aliman, adalah alasan klasik yang semestinya tidak di-gunakan jika menyangkut urusan wajib dan tanggung jawab pe-merintah daerah. Yang menjadi persoalan dalam konteks ini yaitu good will politik pemerintahan daerah bukan alasan anggaran.

"Ya kalau pansus menyata-kan sumber pembiayaan pilkades ada tiga, mungkin lagi capek baca Permendagri. Adanya aturan yang membuka ruang bagi pihak ketiga tak ubahnya pasal siluman yang disisipkan," sindirnya.

Sementara itu, Ketua Pansus Raperda Pilkades DPRD setempat, Nurhasan tidak memungkiri jika pasal tersebut dapat menimbulkan praktik-praktik tidak sehat, karena keterlibatan pihak ketiga. Namun, pembahasan ini belum final, se-hingga perlu memanggil sejumlah pihak untuk menentukan secara keseluruhan berapa anggaran se-benernya yang dibutuhkan. Agar nantinya jika sudah ditetapkan Raperna ini benar-benar menga-komodir semua kepentingan yang sesuai dengan norma dan prinsip pemilihan yang demokratis.

"Tentunya kita menginginkan perda yang lebih baik. Semua mas-ukan pastinya kami pertimbankan termasuk meminta solusi kepada tenaga ahli terkait keberadaan pasal tersebut," ujar politisi PPP itu.

= DONI HERIYANTO/RAH

PARTAI POLITIK

Masduki Terpilih Jadi Ketua PBB Jatim

SURABAYA - Mas-duki terpilih menjadi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Bulan Bintang Jawa Timur periode 2015-2020 dalam musyawarah wilayah pada 20-22 Februari 2015 di Surabaya.

"Ini sebuah tantangan untuk merubah PBB men-jadi lebih baik dan dicintai masyarakat, khususnya di Jatim," ujarnya kepada warta-wan di Surabaya, Minggu (22/2).

Pria asal Madura tersebut mengaku awalnya tak mendu-ga akan dipercaya menduduki posisi orang nomor satu di partai berlambang bulan sabit dan bintang itu.

Tambahan dukungan sig-nifikan dari ketua demisioner Sudarno Hadi saat muswil membuat kepercayaan dirinya semakin kuat dan diyakini memberi nilai tambah bagi soliditas dan konsolidasi or-ganisasi.

"Ke depan ini bukan hal ringan, terutama membangun kembali infrastruktur partai yang mengalami kekalahan telak di pemilu lalu. Sebanyak tujuh kursi di DPRD II seka-rang ini menjadi modal awal yang baik," katanya.

Di sela muswil tersebut, ketua demisioner Sudarno Hadi dalam proses verifikasi menyerahkan dukungannya ke Masduki dengan alasan tradisi musyawarah dan tradisi efektif menjalankan kepengurusan satu periode akan terus diwariskan kepada kader mendatang.

"Mengurus partai dalam lima tahun bukan waktu yang pendek, ada pahit manis yang dilalui. Jadi cukuplah satu periode saja dan segera diberi warna baru yang lebih segar dan semangatnya penuh," tuturnya.

Sementara itu, pada muswil itu juga dihadiri Happy Trenggono, seorang pengusaha muda yang disebut-sebut maju dalam bursa calon Ketua Umum DPP PBB dalam muktamar yang digelar di Jakarta, Mei 2015.

= ANT/FIQIH ARFANI

ant/m risyal hidayatMISS UNIVERSE 2014 KUNJUNGI SURABAYA. Miss Universe 2014 asal Kolombia Paulina Vega (kanan) berdampingan dengan Puteri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Puteri (kiri) menjawab pertanyaan pengunjung di Mall Grand City, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/2). Indonesia merupakan negara yang pertama kalinya dikunjungi Paulina Vega usai memenangi kontes kecantikan Miss Universe Januari 2015 silam.

Page 30: e Paper Koran Madura 23 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551| TAHUN IV N BangkalanBangkalan SENIN 23 FEBRUARI 2015

No. 0551 | TAHUN IV NLaporan KhususKORAN MADURA

Menunggu Penyelenggaraan Pilkades Serentak

Pada 2013 pemerintah Kabu-paten Pamekasan menyelengga-rakan kegiatan pilkades serentak yang jumlahnya cukup tinggi yakni 91 desa. Dalam pelaksanaan pilkades tersebut, semua berjalan lancar dan tidak ditemui kendala. Khususnya dalam pengamanan yang dilakukan aparat kepolisian.

Tahun 2015 jumlah pilkades juga cukup tinggi, mencapai 68 desa yang akan menggelar pesta demokrasi di tingkat desa terse-but. Jumlah tersebut merupa-kan akumulasi dari tahun 2014 dan tahun 2015. Tahun 2014 ada 30 kepala desa yang sudah habis masa jabatannya dan belum

menggelar pilkades sesuai edar-an pemerintah pusat yang tidak memperbolehkan pelaksanaan kegiatan pilkades karena 2014 terbentur dengan pemilu legis-latif maupun pemilihan presiden.

Sambil menunggu pelaksana-an pilkades serentak, pemerintah Kabupaten Pamekasan menunjuk 68 pelaksana tugas kepala desa (Plt Kades) atau pejabat semen-tara karena tidak memiliki kepada desa untuk mengisi kekosongan.

Ketua Komisi I DPRD Pame-kasan, Ismail mengatakan dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, pemilihan kepala desa dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah ka-bupaten/kota, dapat dilaksana-kan secara bergelombang paling banyak 3 kali. Dengan demikian, pihaknya harus mengikuti atu-ran yang baru itu yang kemudian nanti akan dituangkan dalam peraturan daerah (perda) yang akan dibahas melalui pansus I, melibatkan sejumlah ormas dan masyarakat dalam rapat dengar pendapat (RDP) kedua.

Tetapi hingga saat ini, pelak-sanaan pemilihan kepala desa

(Pilkades) serentak di Kabupaten Pamekasan belum ada kejelasan, karena Pansus I DPRD Pamekasan yang bertugas untuk membahas raperda tentang desa dan BPD masih melakukan beberapa ta-hapan-tahapan.

Menurut Ismail, pelaksana-an pilkades masih menunggu tahapan-tahapan Pansus I yang mulai kemarin telah melakukan rapat dengar pendapat (RDP) ber-sama sejumlah perwakilan sejum-lah pihak dan tokoh masyarakat.

Politisi Partai Demokrat ini menambahkan, rencananya komi-si yang menangani pemerintahan itu akan melakukan rapat den-gar pendapat yang kedua kalinya yang dijadwalkan akan dilakukan pada bulan Maret mendatang. Pada RDP kali ini, akan melibat-kan elemen yang lebih khusus. Dalam RDP kedua tersebut juga, DPRD Pamekasan berencana akan mengundang pihak pemerintah.

“Pansus menyediakan draf bagi masyarakat dan meminta masukan dari perwakilan kades, Forum BPD, dan tokoh desa se-kabupaten serta Plt Kades,” ung-kapnya.

Pemerintah Kabupaten Pame-kasan sudah memastikan akan mempertahankan pelaksanaan pemilihan kepala desa secara se-rentak, karena dianggap efektif, efesien, dan tidak menghabiskan anggaran terlalu tinggi.

Ada beberapa kelebihan dalam pelaksanaan pilkades yang dilaksanakan secara serentak. Di antaranya, dapat mengurangi judi atau taruhan yang sudah lumrah dilakukan setiap pelaksanaan pilkades tahun-tahun sebelum-nya. Selain itu, cara tersebut lebih memudahkan panitia mulai ting-kat desa hingga Panitia Pengarah Kabupaten melakukan peman-tauan.

Pelaksnaan pilkades serentak itu memiliki dampak negatif. Di antaranya adalah membutuhkan tenaga pengaman yang cukup banyak, sehingga dimungkinkan akan terjadi kekurangan personel keamanan.

Bagi desa yang masa jabatan-ya sudah habis, pemerintah sudah mengangkat pelaksana tugas dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) baik dari pihak kecamatan ataupun pihak desa yakni sekretaris desa

yang sudah berstatus PNS. Be-berapa desa sudah diisi pelaksana tugas, sekalipun beberapa desa lainnya masih menunggu hingga tuntasnya jabatan kepala desa be-rakhir. Apabila sudah tuntas, akan segera akan mengisi pelaksana tugas.

Untuk menghindari hal-hal yang kurang diinginkan saat per-gantian pucuk pimpinan desa, pemkab Pamekasan melalui badan pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa (Bap-emmas dan Pemdes) melaku-kan koordinasi dengan tokoh masyarakat desa, kapolsek, dan danramil yang ada di beberapa kecamatan di Pamekasan.

Ada beberapa kelebihan dalam pelaksanaan pilkades yang dilaksanakan secara serentak. Di antaranya dapat mengurangi judi taruhan yang sudah lumrah dilakukan setiap pelaksanaan pilkades tahun-tahun sebelum-nya. Selain itu, cara tersebut lebih memudahkan panitia mulai ting-kat desa hingga Panitia Pengarah Kabupaten melakukan peman-tauan.

= FAKIH AMYAL/RAH

PAMEKASAN - Pelaksa-naan pemilihan Kepala Desa (Pilkades) se-rentak terus ditunggu masyarakat Pamekasan. Cara ini dianggap paling tepat untuk mengurangi praktik-praktik negatif dalam pelaksanaan pilkades.

fakih amyal/koran maduraLOGISTIK PILEG. Sejumlah pekerja tengah memindahkan logistik berupa surat suara pemilihan legislatif 2014 di gudang KPU Pamekasan, jalan Jelbutan Pamekasan beberapa waktu lalu.

Page 31: e Paper Koran Madura 23 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551 | TAHUN IV O Madura SportKORAN

MADURASENIN 23 FEBRUARI 2015

No. 0551 | TAHUN IV O

PAMEKASAN-Perjuangan Tim Sepakbola Pra Porprov Pame-kasan patut diapresiasi. Berbagai cara dilakukan untuk meuwu-judkan demi ambisi bisa lolos ke Porprov dan meraih medali.

Mulai mendatangkan pelatih berkualitas yang pernah mem-bawa Persepam MU, lolos ke ISL, Wendy Purwito, Askab PSSI juga memberikan perhatian lebih kepada para pemain yang mem-perkuat tim sepakbola porprov.

Bahkan dalam pertandingan penentu, Bupati Pamekasan, Achmad Syafii bersama Sekre-taris Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pamekasan, H. Mukit hadir langsung ke Stadion Untung Suropati, Kota Pasuruan, untuk memberikan dukungan langsung terhadap pemain sepa-kbola tim pra porprov Pame-kasan.

Hasilnya, tim sepakbola Pamekasan memastikan lolos pada babak selanjutnya setelah bermain imbang tanpa gol mela-wan Probolinggo.

Tim ini berhasil memetik 4 poin dari 3 kali laga yang dila-koninya dan berhak melaju ke babak kedua bersama juara Grup III kualifikasi Pra Porprov Jatim, Tim Pasuruan yang mengoleksi 6 poin dari 2 kali laga.

Tim sepakbola porprov Pamekasan dan Probolinggo se-benarnya sama-sama mengoleksi 4 poin, tetapi tim Pamekasan lolos berkat agregat gol lebih baik dari tim Probolinggo. Yakni 2:2 untuk Pamekasan, dan 2:4 bagi Probolinggo.

Sekretaris Komite Olah-raga Nasional Indonesia (KONI) Pamekasan, H. Mukit mengaku bangga dengan skuat tim Sepa-kbola Porprov Pamekasan yang berhasil lolos di fase pertama Pra Porprov Jawa Timur.

Pria lulusan Fakultas Teknik menambahkan, lolosnya tim Sepakbola Porprov Pamekasan ke fase lanjutnya, merupakan modal yang baik, setelah bertahun-tahun tim Sepakbola Porprov Pamekasan puasa lolos Pra Porprov Jawa Timur. Baik yang diselenggarakan di Kediri, Ma-diun dan tahun ini akan digelar di Banyuangi pada Juni mendatang.

Ia mengharapkan, tekad tinggi untuk bisa lolos ke Porprov Jawa Timur ke lima di Banyuangi bisa tercapai dengan baik. ”Ini modal awal untuk bisa lolos ke porprov, mudah-mudah kesuk-sesan ini akan terus berlanjut dan berhasil meraih medali,” terang pria yang juga ketua REI Pame-kasan ini. =FAKIH AMYAL/UZI

“Kami tegas dan konsisten minta gaji pemain dilunasi ka-rena sikap FIFA sangat keras terhadap klub yang meng-abaikan hak-hak pemain. Se-lama ini banyak klub dibiarkan mengemplang gaji pemain. Sekarang pun masih ada klub yang berani melampirkan su-rat pernyataan lunas kepada BOPI tapi mantan pemain-nya mengeluh di media sosial gajinya belum dibayar,” kata Ketua BOPI Noor Aman dalam pernyataan persnya belum lama ini.

ISL 2015, yang rencananya kickoff pada 20 Februari, harus ditunda setidaknya sampai dua minggu ke depan karena be-lum turunnya rekomendasi dari BOPI akibat belum terpenuhin-ya syarat yang diajukan sep-erti kontrak pemain, pelunasan tunggakan gaji, dan penyertaan

bukti pembayaran pajak. Hal itu pada prosesnya membuat PSSI berkorespondensi dengan FIFA seputar hal tersebut, dengan surat balasan diterima pada 20 Februari lalu.

Terkait dengan pelunasan gaji, dalam verifikasinya BOPI meminta dengan tegas agar kon-trak pemain harus dengan pen-anggungjawab perusahaan ter-batas (PT) yang menaungi klub. Hal itu turut dilakukan demi melindungi hak pemain. “Masih ada pemain yang dikontrak klub melalui asisten manajer atau bendahara tim. Kami minta itu dikoreksi. Sebab, kalau terjadi apa-apa, kekuatan hukum kon-trak seperti itu lemah dan mer-ugikan pemain. Kontrak pemain dan pelatih harus dengan direk-tur utama PT klub itu,” sebut Noor Aman.

Sementara mengenai lapo-

ran pembayaran pajak, BOPI juga memiliki alasan kuat. Se-lain karena pemerintah Indone-sia sedang menggalakkan pajak demi menambah pemasukan negara, tutur Noor Aman, pajak untuk klub profesional pun jadi aturan main FIFA.

“Jangan sampai ada pe-main dipungut pajak penghasi-lan oleh klub tapi lupa disetor ke negara. Untuk itulah, kami minta klub melampirkan lapo-ran pajaknya. Bahkan FIFA pun mensyaratkan klub profesional itu ya bayar pajak. Nah, sebagai warga negara dan badan hukum yang baik, klub-klub ISL tentu-nya harus taat pajak juga,” be-bernya.

Sehubungan dengan hal tersebut, Sekjen BOPI Heru Nu-groho pun menegaskan bahwa BOPI siap sedia bantu memfasil-itasi jika klub memiliki masalah soal pajak. “BOPI aktif berko-munikasi dengan Ditjen Pajak tentang hal ini. Jadi, kalau punya masalah, mari kita bicarakan dan cari solusinya. Percuma kalau cuma mengadu ke FIFA karena utang pajak mereka tak akan terhapus dan tetap akan ditagih oleh aparat Ditjen Pajak,” tu-turnya. =cARoL AjI

Ketua Tim Sembilan Kemenpora Oegroseno (kanan) bersama dua Anggota Tim Sembilan Kemenpora, Djoko Susilo (kedua kiri) dan Eko Ciptadi (kiri) serta Plt Ketua Umum Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) Heru Nugroho (kedua kanan) memberikan keterangan pers terkait penyelenggaraan Liga Super Indonesia (LSI) musim 2015 di Gedung Kemenpora, Jakarta, Jumat (13/2). Tim Sembilan Kemenpora mengisyaratkan bahwa kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) musim 2015 belum bisa dimulai karena banyak persyaratan administrasi yang belum dilengkapi.

Kick ISL TertundaBOPI Tidak Khawatir dengan Surat FIFAJAKARTA - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) tidak merisaukan surat dari Federasi Sepa-kbola Dunia atau FIFA terkait diundurnya kick off Indonesia Super League (ISL). Sebab, mereka ingin menegakkan aturan FIFA sendiri yang mengam-anatkan agar liga di Indonesia ini berjalan secara profesional.

PRA PORPROV

Selangkah Lagi, Tim Pamekasan Melaju Ke Porprov

Winedy Purwito tengah mendampingi tim sepak bola Pamekasan mengikuti Pra Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).

Page 32: e Paper Koran Madura 23 Februari 2015

KORAN MADURASENIN 23 FEBRUARI 2015 | No. 0551 | TAHUN IVP

KORA

N M

ADU

RAPSENIN 23 FEBRUARI 2015

No. 0551 | TAHUN IV

ant/saiful bahri

BOPI TIDAK KHAWATIRDENGAN

SURAT FIFA

MADURA SPORT | O

SELANGKAH LAGI, TIM

SEPAKBOLA PAMEKASAN

MELAJU KE PORPROV

MADURA SPORT | O

a n a j e m e n Persepam Ma-dura Utama ( P e r s e p a m MU) sudah menerima su-rat penundaan

bernomor 143/LIGA/II/2015 ter-tanggal 10 Februari 2015, perihal revisi kick-off Divisi Utama 2015. Yang salah satu isinya, bahwa kick off Divisi Utama semula 1 Maret, ditunda sampai selesai-nya proses verifikasi, termasuk rencana managers meeting dan workshop panpel juga mengala-

mi penundaan sampai 1 Minggu sebelum kick off DU digelar. Se-mentara untuk kepastian man-agers meeting, workshop panpel dan kick off DU akan disampai-kan dalam surat tersendiri.

Asisten Manajer Persepam MU, Nadi Mulyadi membenarkan adanya penundaan serangkaian agenda yang dilakukan PT. Liga Indonesia. Pihaknya tetap akan menunggu surat kepastian jadwal kick off tersebut.

Dengan tertundanya bebera-pa agenda ini akan memberikan kesempatan terhadap Laskar

Sape Ngamok untuk semakin mematangkan kerja sama tim dan kemampuan in-dividu masing-masing pemain.

Sesuai agenda in-ternal, mulai pagi ini, Senin,(23/2), para pemain Persepam MU akan kembali melahap sejumlah latihan dibawah asu-han Widodo C Putro, setelah menikmati libur selama sepekan, usai kalah dari Arema Cronus dalam laga ek-sibisi di Stadion Kan-juruan, Malang.

Berdasarkan hasil evaluasi tim yang diterima jajaran manaJemen, perkem-bangan pemain sangat signifi-kan. Nadi mengharapkan ke-mampuan pemain tersebut dapat dipertahankan hingga bergulirnya musim kom-petisi divisi utama nanti.

=FAKIH AMYAL/UZI

Manajemen Terima Surat Penundaan Para Pemain Kembali Berlatih Hari IniPAMEKASAN-Penundaan kick off Indonesia Super League (ISL) ternyata juga berdampak terhadap be-berapa agenda yang sudah direncanakan sebelumnya oleh PT. Liga Indonesia. Diantaranya penundaan ma-nagers meeting yang sedianya akan digelar 23 Feb-ruari ditunda hingga selesainya verifikasi klub Divisi Utama. Workshop Panitia Pelaksana Pertandingan juga tertunda, termasuk penundaan jadwal kick off Divisi Utama yang sedianya akan bergulir 1 Maret.

Pelaksanaan Divisi Utama 2015 kembali tertunda terkait dengan belum selesainya verifikasi klub peserta Indonesia Super League oleh BOPI.

Asisten Manajer Persepam MU Nadi Mulyadi

membenarkan adanya penundaan kick off Divisi Utama 2015.