e. metodologi.doc

53
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB) KAB) (PW-INFRA 40) (PW-INFRA 40) B B AB AB E E U U RAIAN RAIAN TEKNIS TEKNIS , , METODOLOGI METODOLOGI DAN DAN PROGRAM KERJA PROGRAM KERJA I. I. URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA I.1 Latar Belakang Untuk menunjang fasilitas kerja yang nyaman pada satuan kerja pemerintaha, dilakukan beberapa rehabilitasi fasilitas kantor yang telah mengalami keruasakan. Dalam hal rehabilitasi fasilitas kantor tersebut perlu adanya pengawasan terhadap pekerjaan tersebut untuk menghasilkan kualitas perbaikan- perbaikan sarana kerja yang bermutu dan bertahan dalam jangka waktu lama. Bab E - 1

Upload: nurulhusna

Post on 22-Dec-2015

772 views

Category:

Documents


251 download

TRANSCRIPT

Page 1: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

BBAB AB EE

UURAIANRAIAN TEKNIS TEKNIS, , METODOLOGIMETODOLOGI

DAN PROGRAM KERJADAN PROGRAM KERJA

I.I. URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJAURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA

I.1 Latar Belakang

Untuk menunjang fasilitas kerja yang nyaman pada satuan kerja

pemerintaha, dilakukan beberapa rehabilitasi fasilitas kantor yang telah

mengalami keruasakan. Dalam hal rehabilitasi fasilitas kantor tersebut

perlu adanya pengawasan terhadap pekerjaan tersebut untuk

menghasilkan kualitas perbaikan-perbaikan sarana kerja yang bermutu dan

bertahan dalam jangka waktu lama.

Salah satu aspek pembinaan bangunan gedung yang sangat terkait dengan

pemerataan pembangunan beserta hasil-hasilnya adalah pengembangan

prasarana dan sarana dasar serta jaringan jalan sesuai dengan tingkat laju

pertumbuhan lalulintas yang diakibatkan dari pertumbuhan ekonomi yang

makin meningkat.

Bab E - 1

Page 2: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

Pekerjaan Pengawasan Rehap Gedung Kantor Baitul Mal ini meliputi

Bangunan Gedung.

I.2 Pengetahuan Tentang Proyek

1.2.1. Tujuan

Rehap fasilitas kantor Baitul Mal ini bertujuan untuk memperkaiki dan

mempertahankan fasilitas-fasilitas yang ada agar bangunan-bangunan

yang telah ada dapat bertambah masa pakainya dalam jangka waktu

lama.

A.A. Umum

Melakukan peninjauan (review design) terhadap dokumen

perencanaan yang ada dan sekaligus layanan jasa pengawasan

teknik, maksud utama dari Review Design adalah untuk

mengevaluasi terhadap rencana kebutuhan yang nyata akan

diperlukan untuk pelaksanaan pembangunan jalan tersebut,

mencakup justifikasi teknis dan pedoman dan metode pelaksanaan

pekerjaan, sedangkan pengawasan teknis ini adalah untuk

memberikan kepastian kepada Kelompok Kerja pada dinas terkait,

bahwa proyek dilaksanakan sesuai dengan persyaratan yang

tercantum dalam dokumen kontrak, pekerjaan layanan jasa

pengawasan teknik rahap gedung kantor Baitul Mal akan dikerjakan

selama 6 bulan termasuk pekerjaan review design dan masa

persiapan / mobilisasi.

Sedang lingkup pekerjaan pengawasan teknik secara umum adalah:

Monitoring kemajuan pekerjaan

Pengendalian Mutu (Quality Control)

Pengendalian Volume ( Quantity Control)

Bab E - 2

Page 3: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

Pemecahan Masalah yang berkaitan dengan dokumen kontrak

Koordinasi dengan tim konsultan yang lain dilingkungan Kelompok

Kerja di instansi yang terkait.

B. Tugas – tugas dan Ruang Lingkup Jasa Konsultan

1. Tugas-tugas Tim Konsultan Pengawas Lapangan Secara garis

besar tugas pokok dan kewajiban pekerjaan pengawasan teknis

adalah sebagai berikut :

Membantu PPTK Pengawasan dalam melaksanakan tugas dan

kewajibannya di dalam mengendalikan pelaksanaan yang

tercantum dalam dokumen kontrak serta jadwal waktu yang

lah ditetapkan.

Membantu PPTK Pengawasan dalam memahami dan

melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum yang tercantum

dalam Dokumen kontrak, terutama sehubungan dengan

pemenuhan kewajiban dan tugas kontraktor.

Menyiapkan rekomendasi serta technical justification (bila

diperlukan), sehubungan dengan Contract Change Order dan

Addendum, sehingga Perubahan-perubahan Kontrak yang

diperlukan dapat dibuat secara optimum Dengan

mempertimbangkan aspek yang tersedia.

Melaksanakan pengumpulan data lapangan yang diperlukan

secara rinci untuk mendukung peninjauan design (review

design), membuat gambar design dan menyiapkan perintah

(instuksi) kepada kontraktor sehingga perubahan design

tersebut dapat dilaksanakan.

Melaksanakan pengecekan secara cermat terhadap semua

pengukuran dan perhitungan volume pekerjaan yang akan

dipakai sebagai dasar pembayaran, sehingga pembayaran

didasarkan kepada ketentuan yang tercantum dalam

dokumen kontrak.

Bab E - 3

Page 4: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

Melaporkan kepada PPTK Pengawasan yang bersangkutan

semua Perihal masalah sehubungan dengan pelaksanaan

Pekerjaan termasuk keterlambatan pencapaian target fisik,

serta usaha-usaha penanggulangan dan tindak turun tangan

(T3) diperlukan dengan terlebih dahulu mengkonsultasikan

kepada PPTK Pengawasan.

Melakukan monitoring dan pengecekan secara terus menerus

sehubungan dengan pengendalian mutu dan pengendalian

kuantitas pekerjaan, serta menandatangani sertifikat

pembayaran, apabila mutu dan hasil pelaksanaan pekerjaan

telah memenuhi semua ketentuan dan persyaratan yang

telah ditentukan. Selanjutnya konsultan pengawas/supervisi

harus memberitahukan secara tertulis kepada kontraktor

atas adanya penyimpangan dari ketentuan dan persyaratan,

baik mutu dan volume bahan dan pekerjaan, serta

menyampaikan foto copy surat-surat pemberitahuan tersebut

Kelompok Kerja di instansi dinas tersebut diarsipkan secara

baik.

Melakukan pengecekan dan persetujuan atas gambar

terlaksana (as-built drawing), yang menggambarkan secara

rinci setiap bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh

kontraktor, serta membantu PPTK Pengawasan.

Mebuat laporan kemajuan proyek dan laporan status

keuangan, serta permasalahan yang terjadi dilapangan dan

rekomendasi yang diperlukan.

Membuat laporan khusus yang mencakup laporan kemajuan

pekerjaan dan permasalahan yang terjadi pada periode

bulanan.

Membantu PPTK Pengawasan dalam pelaksanaan Serah

Terima Sementara “ Provisional Hand Over” terutama Dalam

Bab E - 4

Page 5: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

menyusun daftar kerusakan dan penyimpangan yang harus

diperbaiki oleh kontraktor pelaksana.

Membantu dan bekerjasama dengan Dinas, Terutama dalam

mendapatkan data lapangan yang Lengkap serta membantu

melaksanakan test-test yang Diperlukan.

2.Lingkup Pengawasan dan supervisi

Mereview Detail Engineering Design (DED) infrastruktur

kawasan yang ada sesuai dengan kebutuhan lapangan,

termasuk melakukan pengukuran/pengecekan gedung

pemerintahan.

Menyusun rencana kegiatan sesuai dengan lingkup pekerjaan

dan dituangka Dalam bentuk Bar-Chart.

Mengkoordinir dan memberikan pengarahan kepada

kontraktor dan semua Stakeholders dalam pelaksanaan

pembangunan fisik maupun non fisik dilapangan.

Menyusun organisasi manajemen konstruksi dengan

penjelasan terhadap Pesonil yang diberi tugas dan tanggung

jawab dari masing-masing unit organisasi.

Memantau kemajuan fisik serta mempersiapkan laporan

kemajuan, laporan Penyelesaian pekerjaan yang dilengkapi

dengan photo serta menyusun berita acara.

Memastikan bahwa kegiatan pembangunan infrastruktur

dilaksanakan sesuai Dengan prosedur, kuantitas, kualitas

yang diharapkan seperti yang tertuang dalam petunjuk

pelaksanaan dan sesuai dengan schedule pelaksanaan.

Mengidentifikasikan masalah yang terjadi dan memberikan

rekomendasi untuk mengatasinya.

Bab E - 5

Page 6: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

Menyiapkan rapat kordinasi, rapat berkala, dan rapat-prapat

khusus dalam Penyelenggaraan kegiatan dan pengendalian

mutu.

Menyusun daftar cacat (defect) sebelum serah terima

pekerjaan dan pelaksanaan perbaikannya selama masa

pemeliharaan.

Membantu menyusun updating time schedule pelaksanaan

apabila terjadi Penyimpangan pelaksanaan di lapangan

terhadap master schedule dalam rangka pencapaian target

yang sudah disepakati sebelumnya.

Menyiapkan prosedur pemeliharaan fasilitas yang telah

dibangun Agar dapat dikelola dengan baik oleh masyarakat.

Menyiapkan dokumen serah terima pekerjaan dan

dokumentasi lainnya.

Dan melaksanakan tugas-tugas pengawasa dan supervise

lainnya:

a. Masa Mobilisasi / Demobilisasi

Memeriksa data survey yang digunakan

Menyediakan untuk kontraktor titik data survey

tersebut.

Memberikan rekomendasi bagi Pemberi Tugas

didalamTahap kegiatan pelaksanaan.

Membantu Pemberi Tugas untuk memeriksa dan

memecahkan masalah yang akan mungkin muncul

serta bertindak untuk timbulnya klaim dari

kontraktor pelaksana.

Memeriksa dan menyetujui daftar material,

peralatan personil yang didatangkan, fasilitas

Base Camp, dan lokasi penetapan peralatan.

Bab E - 6

Page 7: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

Mengecek dan merekomendasikan bagi pemberi

tugas, polis asuransi dan batas lingkup asuransi

dari kontraktor.

Mengecek dan mempersiapkan cara perhitungan

Kuantitas dan prosedur pemeriksaan mutu (Quality

Control).

Mengecek pemasangan patok garis tengah jalan

dan Damija (ROW).

Mengecek dan menyetujui segi keamanan dari

Pengaturan lalu lintas didalam proyek.

Mengecek dan menyetujui jumlah kuantitas dan

mutu material yang disediakan oleh kontraktor.

Menyiapkan formulir-formulir yang diperlukan

dalam pengawasan pekerjaan.

b. Pada Masa Konstruksi

Mengecek data titik suvey dilapangan.

Menyelenggarakan pengawasan terus-menerus

dilapangan untuk mendapatkan kepastian bahwa

semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan

persyaratan didalam dokumen kontrak,

pengendalian evaluasi sebab-sebab yang akan

menimbulkan keterlambatan, termasuk

melengkapi data-data curah hujan dan data

lainnya yang dapat mempengaruhi pelaksanaan

proyek.

Menyelenggarakan pengujian laboratorium dan

test lapangan untuk pekerjaan tanah, perkerasan,

material yang digunakan dan metode kerja untuk

mendapatkan kepastian sesuai dengan

persyaratan.

Bab E - 7

Page 8: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

Menjaga rencana kemajuan pekerjaan yang

terbaru berupa bar chart dan PDM/CPM yang

digunakan sesuai dengan rencana kerja yang

disetujui.

Menjaga dan memperbaharui secara berkala daftar

tenaga kerja dan peralatan yang digunakan

kontraktor pelaksana dengan mengacu pada daftar

yang sudahdisetujui oleh Pemberi Tugas saat

pengajuan penawaran.

Mengawasi dan mengevaluasi semua kegiatan

pelaksanaan pekerjaan dari penentuan material

yang akan dipakai, proses pengelolaan material

dan pelaksanaa pekerjaan agar sesuai dengan

acuan dan kondisi dari dokumen kontrak.

Memeriksa dan menyetujui semua gambar kerja

(Shop Drawing) dan detailnya yang diajukan oleh

kontraktor Pelaksana, penyesuaian design bila

diperlukan, agar sesuai dengan kebutuhan teknis.

Memberikan laporan secara tetap semua

pengukuran kuantitas pekerjaan yang sudah di

test termasuk penggunaan material, dengan

menggunakan bentuk yang sudah disetujui oleh

Pemberi Tugas.

Menyusun laporan mingguan dan laporan teknis

jika ada masalah yang timbul, dan memberikan

rekomendasi pemecahan masalah.

Mempersiapkan semua perubahan (contract

change order) dan membantu pemimpin Bagian

Proyek pada saat negosiasi harga dan biaya

konstruksi setiap perubahan 2 bulan kedepan.

Bab E - 8

Page 9: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

Mengevaluasi dan membuat rekomendasi bagi

pemberi tugas dalam bertindak atas klaim

terhadap kontrak, perselisihan, penambahan

lingkup pekerjaan kontrak dan perubahan-

perubahan lain dari lingkup pekerjaanyang

tercantum dalam dokumen kontrak.

Rancangan sertifikat pembayaran bulanan yang

akan disertifikasi oleh Chief Inspector untuk

mendapatkan persetujuan Pemberi tugas,

termasuk perkiraan biaya akhir untuk konstruksi

dan pengawasan.

Menyediakan bantuan dan arahan pada saat yang

tepat bagi kontraktor pelaksana didalam semua

masalah yang ada hubungannya dengan dokumen

kontrak, pengecekan terhadap survey tanah dasar,

test pengawasan mutu, dan masalah lain yang

berhubungan dengan dipenuhinya kontrak dan

kemajuan pekerjaan.

Menjamin penerimaan dan menjaga sebagai

laporan tetap, semua jaminan yang diperlukan

dibawah syarat- yang tercantum dalam dokumen

kontrak, untuk material dan peralatan yang

digunakan di proyek.

Semua material yang digunakan diproyek

termasuk sumbernya juga harus disetujui terlebih

dahulu.

Menyediakan informasi yang dibutuhkan Pemberi

Tugas, menghadiri rapat/pertemuan dengan

kontraktor, Pemilik Proyek, dan Instasi Pemerintah

lain serta menyediakan bantuan teknis bila dan

kapan diperlukan dalam kaitannya dengan

Bab E - 9

Page 10: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

pelaksanaan proyek dan masalah-masalah

kontrak.

Mencatat kondisi cuaca harian, kondisi diluar norm

dilapangan, peralatan kontraktor pelaksana, dan

personil dilapangan serta peristiwa/kejadian yang

biasa mengakibatkan keterlambatan, dan langkah-

langkah yang diambil untuk mencegah

keterlambatan tersebut.

Memberikan nasehat kepada Pemberi Tugas

dilapangan untuk kebijakan dan langkah untuk

mencegah dan mengurangi klaim.

Membuat laporan bulanan, dan laporan akhir

proyek seperti yang dikehendaki oleh Pembuat

Tugas untuk masalah-masalah konstruksi,

geoteknik, pengaturan lalu lintas dan lain-lain,

beserta pemecahan penanggulangannya.

Perjanjian/perwasitan untuk klaim dari kontraktor.

Pemeriksaan Serah Terima Sementara termasuk

penyiapan dan Berita Acara Serah Terima

Sementara yang diperlukan dan menerbitkan

Sertifikat Penerimaan Sementara (Certificate of

Provisional Acceptance)

Memeriksa dan menyetujui gambar terlaksana (as-

built drawing) dan manual pemeliharaan yang

disiapkan oleh kontraktor pelaksana.

1.2.2 Lokasi Proyek dan data Teknis

1. Lokasi Proyek

Bab E - 10

Page 11: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

Lokasi proyek Pengawasan Gedung/Kantor Baitul Mal

Berada di Kota Banda Aceh.

DETAIL PENDEKATAN MASALAH DAN METODELOGI

Guna menunjang pelaksanaan pekerjaan yang dapat di pertanggunggung

jawabkan, Efektif dan efesien pada proyek ini, maka disusunlah detail

pendekatan masalah Dan metodelogi kerja berikut, dengan tujuan :

Agar pelaksanaan pekerjaan dilakukan dengan metode yang benar,

dalam pengertian memenuhi standart pelaksanaan yang ditetapkan

yaitu Spesifikasi, sehingga terjamin kualitas pekerjaan konstruksi yang

telah dilaksanakan dilapangan.

Agar pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah

ditetapkan, dalam pengertian bahwa kontraktor harus tetap menjaga

progress pekerjaannya.

Pengawasan yang baik akan menghindarkan kontraktor dari cara

pelaksanaan yang menyimpang, yang dapat mengakibatkan berbagai

keterlambatan dalam pelaksanaan pekerjaan.

Perhitungan kuantitas (volume) pekerjaan dilakukan dengan teliti,

sehingga tidak dapat klaim dari kontraktor.

Agar pelaksanaan pekerjaan dilakukan dalam batas jumlah kontrak yang

disepakati, dalam pengertian bahwa kontraktor dibayar secara benar

sesuai dengan nilai pekerjaan yang telah dilaksanakannya, dan secara

menyeluruh nilai kontrak tidak dilampaui.

Bab E - 11

Page 12: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

Agar pelaksanaan pekerjaan tercatat secara memadai, dalam

pengertian bahwa selama pelaksanaan harus dijaga dengan catatan-

catatan (repord) yang diperlukan selalu dibuat pengukuran kemajuan

pekerjaan, berbagai jenis laporan, dan lain-lain.

Pengarsipan dokumen administrasi proyek yang baku, sehingga

memudahkan Pemberi Tugas jika ada pemeriksaan.

Guna tercapainya komunikasi yang lancar, maka perlu dilakukan

koordinasi dengan dinamis.

Dalam pelaksanaan tugasnya konsultan akan berpijak pada hakekat tugas

Pengawasan diatas, dan berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang

tertuang Dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), Kondisi Umum Kontrak,

Spesifikasi Umum Serta pengalaman konsultan sendiri dalam menangani

pekerjaan pengawasan Lainnya, konsultan menyusun suatu rencana kerja

sebagaimana diuraikan pada bagian-bagian berikut dari proposal ini dan

bagan dari metodelogi kerja yang dapat dilihat pada Gambar VI-2 :

Pekerjaan Pengawasan Teknis

Konsultan membagi metodelogi kerja team konsultan dalam 3 (tiga)

Tahap sebagai berikut :

Tahap aktifitas

Tahap Aktifitas Konstruksi

Tahap Aktifitas Pasca Konstruksi

Setiap tahap aktifitas tersebut diatas terdiri dari beberapa jenis

kegiatan sebagai :

Tahap aktifitas

Jenis aktifitas yang dilaksanakan dalam tahap ini meliputi :

Mobilisasi Team Konsultan

Pengumpulan dan Review Data/Dokumen Kontrak

Bab E - 12

Page 13: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

Pemeriksaan Site

Review Design

Pemeriksaan Mobilisasi Kontraktor Pelaksana

Pemeriksaan Rencana Kontraktor Pelaksana

Penyusun Rencana Pengaturan Lalu-Lintas

Pre Construction Meeting

Tahap Aktifitas Konstruksi

Jenis aktifitas yang dilaksanakan dalam tahapn ini meliputi :

Pemeriksaan Shop Drawing/Gambar Kerja

Survey dan Pengukuran

Pengujian Material

Pengawasan Teknis Pekerjaan Konstruksi

Pengendalian Mutu/Quality Control

Perhitungan Kuantitas dan Pembayaran Pekerjaan

Pemantauan Kemajuan Pekerjaan (Progress Monitoring)

Pengendalian Keuangan dan Biaya Konstruksi

Pengendalian Proyek

Rapat Koordinasi

Sistem Pencacatan

Sistem Laporan

Tahap Aktifitas Pasca Konstruksi

Jenis aktifitas yang dilaksanakan dalam tahap ini meliputi :

Pemeriksaan akhirdan Serah Terima Pekerjaan

Pemeriksaan dan Persetujuan Gambar Terlaksana

Penyiapan Laporan Akhir

Penyusunan Petunjuk / Manual Pemeliharaan

Tahap Aktifitas Pasca Konstruksi

Bab E - 13

Page 14: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

Pada tahap ini konsultan akan membantu pihak Pemberi Tugas

Dalam mempersiapkan aktifitas selama konstruksi agar aktifitas

Konstruksi dapat berjalan sesuai rencana dari segi maupun

Kuantitasnya.

Mobilisasi Konsultan

Segera setelah konsultan ditunjuk untuk menangani pekerjaan

ini, mobilisasi pun akan segera dimulai yang meliputi mobilisasi

personil inti akan disesuaikan dengan kebutuhan Pekerjaan.

Rencana Kerja yang lebih terperinci dari team Konsultan akan

disusun dan dibicarakan dengan PPTK yang bersangkutan.

Kontak-Kontak dan pembahasan pelaksanaan pekerjaan akan

segera dilakukan dengan Pemberi Tugas guna tercapainya

koordinasi kerja baik antara berbagai pihak yang terlibat dalam

penangganan pekerjaan ini.

Konsultan juga akan menyiapkan system dan prosedur kerja

serta format-format standar yang akan diterapkan dalam

melaksanakan pekerjaan pengawasan teknis ini yang meliputi

antara lain :

Format pengujian mutu beton dan pekerjaan.

Format Pengukuran dan Perhitungan Kuantitas pekerjaan.

Format Laporan Harian dan Mingguan Inspektor

Format Pembayaran dan Sertifikat Pembayaran

Format Monitoring Kemajuan Pekerjaan

Format Laporan Bulanan

Dan lain-lain

Pengumpulan dan Review Data/Dokumen Kontrak

Bab E - 14

Page 15: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

Berbagai data dan laporan perencanaan dari ruas-ruas jalan

Pada proyek ini akan dikumpulkan dan segera di review oleh

Team konsultan.

Konsultan akan melakukan pengecekan secara detail terhadap

Seluruh kelengkapan data yang ada dan akan dipergunakan

Sebagai acuan pelaksanaan konstruksi, antara lain :

Persyaratan Kontrak

Spesifikasi Teknis

Gambar Rencana

Dalam hal ini konsultan memberikan catatan tambahan yang

Mungkin masih diperlukan sebagai penjelasan detail yang

Dibutuhkan dalam pelaksanaan konstruksi.

Pemeriksaan Lapangan

Segera setelah selesai pengkajian ulang (review) dari data

perencanaan dan laporan-laporan teknis lainnya, maka Chief

Inspector dan Staffnya akan mengunjungi dan Memeriksa lokasi

proyek.

Pemeriksaan ini antara lain meliputi :

Kesesuaian kondisi lapangan dengan gambar rencana

Identifikasi atas lokasi-lokasi yang memerlukan data dan

perencanaan detail tambahan

Identifikasi atas jenis dan estimasi volume pekerjaan minor

yang diperlukan.

Identifikasi atas masalah-masalah yang diperkirakan akan

dihadapi dalam pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.

Hasil Pemeriksaan lapangan ini kemudian akan disusun,

dilaporkan, dan dibahas dengan PPTK yang bersangkutan.

Diharapkan hasil pemeriksaan lapangan ini sudah dapat

diselesaikan sebelum kontraktor pelaksana melakukan mobilisasi

Bab E - 15

Page 16: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

agar berdasarkan temuan-temuan ini mereka dapat

menyesuaikan Program Mobilisasi yang disiapkankannya.

A. Pemeriksaan program mobiliasi kontraktor pelaksana

Sebelum melakukan mobilisasi, kontraktor pelaksana harus

Menyiapkan, menyerahkan dan mendapatkan persetujuan

Dari Kepala Pengawas Pembangunan Prasarana dan Sarana

Dasar di kabupaten/kota yang bersangkutan suatu Mobilisasi yang

terdiri dari :

Daftar alat berat yang digunakan

Daftar Laboratarium

Lokasi Qurry, dll

Daftar Tenaga Kerja Kontraktor Pelaksana

Financial Schedule

Network Planning, Construction Management

Vector Diagram

Material Schedule

Data lain-lain.

Team Konsultan Supervisi akan memeriksa program Mobilisasi

Kontraktor Pelaksana ini guna menyakinkan bahwa :

Program kontraktor tersebut cukup praktis

Program kontraktor tersebut cukup memadai

Program kontraktor tersebut sesuai dengan kemampuannya.

Program kontraktor tidak bertentangan dengan suatu peraturan

pemerintah.

Program kontraktor tidak ditentangkan oleh sesuatu pihak luar

manapun.

Bab E - 16

Page 17: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

B. Pre Construction Meeting

Sebelum memulai kegiatan dilapangan, ketiga pihak pelaku proyek

yaitu direksi, konsultan pengawas dan kontraktor pelaksana

mengadakan koordinasi awal. Koordinasi kerja diperlukan untuk

memperlancarkan pekerjaan serta mencapai hasil yang sebaik-

baiknya. Untuk itu diperlukan kejelasan mengenai tugas, wewenang

dan tanggung jawab masing-masing pihak, dalam hal ini Konsultan

Pengawas/Supervisi bertugas membantu PPTK yang bersangkutan

dalam pengawasan teknik, memberi nasehat dan saran penyelesaian

masalah serta administrasi proyek, selanjutnya koordinasi terpadu

selama periode pelaksanaan konstruksi dilakukan dengan

mengadakan pertemuan berkala secar teratur. Hal penting dalam

koordinasi awal adalah mencakup semua persiapan yang dilakukan

oleh masing-masing pihak. Pekerjaan persiapan tersebut mencakup :

Organisasi dari masing-masing pelaku proyek (Direksi, Konsultan

Supervisi/Pengawas dan kontraktor Pelaksana)

Pembahasan mengenai spesifikasi teknik yang kurang jelas dan

kurang dimengerti.

Bentuk serta jenis/macam pelaporan hendaknya telah dijelaskan

dalam pertemuan awal.

Wewenang dan tanggung jawab serta segala sangsi yang

berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan dibahas dengan jelas.

Menentukan waktu kunjungan bersama ke lokasi menentukan

batas awal serta akhir proyek serta survey lapangan dengan

kondisi saat ini sebagai bahan dalam diskusi lanjutan dan

menentukan metode kerja selanjutnya.

Jadwal pengadaan bahan dan penggunaan peralatan serta

mobilisasi personil.

C. Pemeriksaan Rencana Kerja Kontraktor

Bab E - 17

Page 18: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

Pemeriksaan rencana kerja kontraktor perlu dilakukan agar

Pekerjaan konstruksi dapat dilaksanakan secara efektif, Selesai tepat

waktu dengan biaya seperti tercantumdalam Dalam kontrak.

Pada tahap ini, konsultan pengawas akan memeriksa jadwal

Kerja yang diajukan oleh kontraktor dan akan meninjau

Jadwal kerja dari berbagai aspek.

Pada tahap ini, konsultan pengawas akan memeriksa jadwal

Kerja yang diajukan oleh kontraktor dan akan meninjau

Jadwal dari berbagai aspek, antara lain :

Waktu pelaksanaan

Metode konstruksi

Pengadaan dan penyiapan konstruksi

Mobilisasi dan penggunaan peralatan

Organisasi kerja

Sub kontraktor (apabila ada)

System dokumentasi, dll

Setelah mengevaluasi Rencana Kerja Kontraktor, konsutan pengawas

memberikan kesempatan kepada kontraktor pelaksana untuk

melakukan perbaikan dari rencana kerjanya.

Kantor Lapangan dan Fasilitas

a. Lokasi untuk base camp dan pelaksanaan aktifitas lainnya.

Team supervisi lapangan akan memeriksa apakah lokasi-Lokasi

yang diperlukan untuk kontraktor untuk kantor, Base Camp,

Gudang, tempat pabrikasi dan pelaksanaan aktifitas Lainnya

cukup memadai dan memenuhi persyaratan di Dalam spesifikasi

umum, dan konsultan supervise/pengawas Akan memeriksa

apakah lokasi/kawasan yang diperlukan Benar-benar tersedia dan

kontraktor telah merundingkannya Dengan pemiliknya yang sah.

Bab E - 18

Page 19: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

Hal lainnya akan diperiksa adalah mengenai ketersediaan air

Dan instalasi yang diperlukan.

Lokasi yang diusulkan akan diperiksa apakah lokasi/kawasan

tersebut mencukupi untuk mengeperasian peralatan,

Penyimpanan material, serta manuver kendaraan yang

Memuat dan membongkar.

Usulan play out dari plant ini harus secepatnya disediakan

oleh kontraktor pelaksan sebelum pemeriksaan lapangan

Diatas dapat dilaksanakan.

b. Kantor Kontraktor Pelaksana dan Fasilitasnya

Semua bangunan dan fasilitasnya Di Base Camp Kontraktor

pelaksana harus cukup memenuhi syarat-syarat kesehatan,

memiliki system drainase yang baik, system penerangan dan

pengamanan yang baik pula.

Tempat-tempat penyimpanan harus sesuai dengan material

dan peralatan yang akan disimpan dengan berpedoman pada

ketentuan-ketentuan didalam spesifikasi umum.

Tempat penyimpanan aspal dan minyak harus aman terhadap

bahaya kebakaran, dan peralatan pemadam api yang harus

cukup haruslah tersedia.

c. Kantor Direksi dan Staffnya

Akan diperiksa tentang kelengkapan Kantor Direksi Teknik Dan

stafnya, jika didalam kontrak tercantum.

Bab E - 19

Page 20: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

d. Bengkel

Dilapangan kontraktor harus memilki bengkel yang Diperlengkapi

dengan perbengkelan secukupnya, serta gudang untuk

penyimpanan suku cadang peralatan.

1) Sumber Material

Didalam gambar rencana tersedia gambar sumber material

yang memberi indikasi tentang jenis dan lokasi dari masing-

masing material, pada tahap awal/mobilisasi, lokasi sumber

material akan diperiksa oleh Inspector bersama

dengan Lap. Technician Kontraktor Pelaksana.

Contoh-contoh bahan yang diperlukan akan diuji, untuk

bahan-bahan seperti semen dan bahan pabrikasi

lainnya diusulkan untuk dipakai, syaratnya adalah bahwa

harus ada surat tanda lulus pengujian dari produsen dan

instansi independent, dan diserahkan kepada konsultan

pengawas/supervise untuk dimintakan persetujuan.

Penyimpangan dari material-material ini harus memenuhi Syarat-

syarat dan ketentuan dalam spesifikasi umum.

2) Perencanaan Sumber Daya / Resour Planning

Dapat terlaksananya pekerjaan secara baik, tepat waktu, dan

masih batasan nilai bahan kontrak, akan sangat tergantung

pada adanya perencanaan (planning) yang memadai dari

kontraktor atas sumber daya (resource) yang dimilikinya,

termasuk cash flow.

Pada hakekatnya hal tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor,

tetapi kepentingan Pemberi Tugas juga Tergantung padanya,

Bab E - 20

Page 21: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

mengingat keberhasilan penanganan Proyek berkaitan dengan hal

tersebut.

Dengan demikian, minimal Chief Inspector dan Kepala Unit

kegiatan yang bersangkutan harus mengetahui rencana Kerja

(planning) kontraktor untuk

Equipment Kerja (planning) kontraktor

Labour Supply

Material Supply

Cash Flow

Dan juga harus waspada terhadap kemungkinan berkembangnya

setiap persoalan yang berkaitan dengan hal tersebut.

Dalam kasus tertentu kontraktor pelaksan mungkin memerlukan

bantuan yang lebih aktif jika kemampuan managementnya atau

perhatiannya terhadap kondisi setempat atau hal-hal lain tampaknya

sangat kurang, dalam hal ini Chief Inspector akan juga ambil bagian

dalam proses planning ini dan memberikan saran-sarannya pada

kontraktor pelaksana untuk memperbaiki planningnya tersebut. yang

penting adalah bahwa kontraktor pelaksana disarankan untuk

memperbaiki planningnya tersebut, bukan diperintahkan untuk

melakukannya.

D. Rencana Pengaturan Lalu Lintas

Mengingat lokasi pekerjaan yaitu diruas jalan yang mempunyai

volume lalu-lintas yang cukup padat, maka peraturan lalu-lintas

selama masa konstruksi masalah yang sangat penting dan harus

sangat diperhatikan dan direncanakan secara baik dan efektif,

sehingga lalu-lintas dapat tetap bergerak secara lancar.

Bab E - 21

Page 22: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

Pengaturan lalu-lintas yang sangat penting untuk dilaksanakan

adalah lalu-lintas kendaraan proyek yang membawa material

konstruksi. Sejauh mungkin harus diupayakan agar trasportasi

material ini dilakukan pada waktu jam lenggang (malam hari).

Pada malam hari perambuan ini juga harus dilengkapi lampu kedap-

kedip lalu-lintas berwarna kuning guna memberi peringatan pada

pemakaian jalan tentang adanya aktifitas konstruksi pada lokasi

tersebut yang menuntun kehati-hatian dari mereka.

Klasifikasi Perlengkapan Peralatan Pengaturan Lalu-lintas

Pemisah Tetap

Pemisah yang dapat dipindah,

Traffic Cones

Rambu-rambu konstrksi (yang bersifat tetap)

Rambu Konstruksi yang dapat dipindah-pindah

Rambu-rambu peringatan & Marka Reflektor

Lampu kedip (Flashing Light) atau peringatan dengan suara

Pagar (Fence)

Orang Pemegang Bendera (pengatur)

Papan (Rambu) Petunjuk

Tahap Aktifitas Konstruksi

Dalam tahap ini konsultan pengawas/supervise akan melakukan

aktifitas pengawasan teknis terhadap pekerjaan kontraktor

pelaksana agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan hasl yang

sesuai dengan rencana meliputi aspek mutu, dan biaya.

A. Pemeriksaan Shop Drwing/Gambar Kerja

Bab E - 22

Page 23: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

Sebelum melaksanakan pekerjaan konstruksi, kontraktor\ pelaksana

harus menyiapkan gambar kerja secara detail berdasarkan gambar

rencana yang telah dikaji ulang (review).

Gambar kerja tersebut akan memuat semua informasi yang

diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.

Team Konsultan Pengawas/Supervisi akan memeriksa secara

cara kerja tersebut dan melakukan koreksi-koreksi yang

diperlukan.

Kontrkator akan melakukan revisi gambar kerja sesuai

dengan koreksi-koreksi yang diberikan oleh konsultan

pengawas/supervisi.

Revisi gambar kerja tersebut akan diperiksa kembali oleh

team Konsultan pengawas/supervise dan bla telah sesuai

team Leader akan memberi persetujuan untuk dapat

dilaksanakan.

A. Survey dan Pengukuran

Dalam pekerjaan supervisi pekerjaan survey dan pengukuran

(meansurement) meliputi:

Pengecekan Design

Pengukuran Stock piles

Pengukuran Pre-Construction

Pengukuran Pekerjaan yang sedang berjalan

Pengukuran pekerjaan yang telah selesai

Pengecekan Design

Bab E - 23

Page 24: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

Diharapkan Crew Survey Kontraktor sudah Dimobilisasi di Site

terlebih dahulu sebelum mobilisasi dan peralatan lainnya, dan

mereka dapat Segera memulai aktifitasnya di site.Hal-hal yang perlu

dicek antara lain meliputi :

Datum point

Right of Way

Alignment Vertical

Drainase

Pengukuran Stock Piles

Pengukuran ini terutama dimaksudkan guna vertikasi atas

ketersedian dan kebutuhan angkutan dan material, seperti gravel,

agregat, pasir, batu pecah dan lain-lain ke site.

Pengukuran Pre Construction

Untuk sejumlah item pekerjaan, pembayaran kepada kontraktor

dihitung berdasarkan kuantitas daripada pekerjaan yang

diselesaikan, untuk itu diperlukan sejumlah pengukuran yang

meliputi pengukuran kondisi existing dan lain-lainnya, Sebelum

pekerjaan konstruksi dimulai sehingga kualitas pekerjaan dapat

dihitung dari survey selanjutnya yang akan diadakan setelah

pekerjaan yang dimaksud selesai.

Pengukuran pekerjaan yang sedang berjalan

Tersedianya catatan yang lengkap tentang kemajuan pekerjaan

Tersedianya data yang cukup jika timbul ketidak sepakatan.

Pengukuran Pekerjaan yang telah selesai

Pengukuran ini diperlukan sebagai penunjang dalam penanggihan

kontraktor pelaksan atas pekerjaan yang telah selesai dikerjakan.

Bab E - 24

Page 25: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

B. Pengujian Material

Pengujian material konstruksi dilakukan oleh kontraktor

pelaksana dengan menggunakan peralatan test lapangan

maupun laboratarium yang disediakan kontraktor serta

mengikuti standar prosedur pengujian seperti yang tercantum

dalam dokumen kontrak, pengujian mutu dilakukan secara

rutin dengan mengambil contoh secara acak pada lokasi-

lokasi yang ditentukan oleh konsultan pengawas, secara garis

besarnya pengujian akan mencakup :

2. Pengujian Material Konstruksi dilakukan sebelum

material digunakan sebagai komponen struktur seperti

beton, perangan batu kali, ashalt concrete dan lain-lain.

Pengujian material dilakukan ulang setiap terjadi perubahan

Lokasi sumber material/quary.

3. Pengujian Hasil Pekerjaan

Setelah material digunakan dalam konstruksi, maka perlu

diuji apakah dalam konstruksi, maka perlu diuji apakah

dalam aplikasinya kontraktor telah menerapkan cara yang

benar sehingga menghasilkan konstruksi yang sesuai

dengan spesifikasi.

Pengujian ini antara lain :

- Pengujian Kepadatan

- Pengujian Mutu Beton

C. Pengawasan Teknis Pekerjaan Konstruksi

Sebelum melaksanakan pekerjaan kontraktor harus mengajukan

permohonan kerja yang dilampirkan dengan gambar kerja untuk

disetujui oleh konsultan dan pemberi tugas.

Bab E - 25

Page 26: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

Selama pelaksanaan konstruksi team konsultan pengawas /supervise

akan melakukan pengawasan teknis dan pemeriksaan pelaksanaan

pekerjaan dilapangan. Pengawasan dan pemeriksaan ini mencakup

seluruh aspek kualitas dan kuantitas.

Team konsultan harus memberikan petunjuk yang benar kepada

kontraktor untuk memperoleh kerja yang lebih efektif dan efesien

dalam rangka pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat terlaksana

sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan tepat waktu.

Pengendalian Mutu (Quality Control)

Dua hal pokok yang dapat menjamin quality control dapat berjalan

dengan baik dan menghasilkan mutu pelaksanaan proyek yang

baik pula. kedua hal pokok yang dimaksud adalah :

Spesifukasi pengendalian mutu yang baik lengkap,

jelas,sesuai.

Pelaksanaan Pengendalian mutu secara baik dan tegas.

Berikut ini tata cara pengendalian mutu yang baik khususnya yang

Berkenaan dengan persyaratan teknik :

1. Tahap Pengendalian

Ada tiga tahap pengendalian mutu yaitu :

Pengendalian mutu bahan baku olahan

Pengendalian mutu bahan olahan

Pengendalian mutu pek terpasang

1. Jenis Pengendalian Mutu

Ada dua jenis pengendalian mutu yang harus dilakukan yaitu :

Bab E - 26

Page 27: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

Mutu tentang dimensi

Mutu tentang kualitas fisik

2. Struktur Spesifikasi Pengendalian

Struktur spesifikasi pengendalian mutu yang baik dan baku

selalu mencakup hal untuk tiap jenis pekerjaan, tahap

pekerjaan maupun bahan. lima hal yang harus dicakup dalam

spesifikasi pengendalian mutu yang dimaksud untuk tiap-tiap

onyek yang akan diperiksa adalah sebagai berikut :

Jenis Pemeriksaan

Metode Pemeriksaan

Frekwensi Pemeriksaan

Spesifikasi/Pesyratan Mutu

Toleransi

Perhitungan Kuantitas dan Pembayaran Pekerjaan

Team konsultan akan melakukan pengukuran dan perhitungan

kuantitas atas setiap pekerjaan yang sudah selesai dikerjakan oleh

kontraktor sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam

spesifikasi teknis, hasil perhitungan kuantitas tersebut harus

disepakati bersama dengan kontraktor dan Pemberi Tugas dan

akan menjadi data penunjang (back up data) bagi penyusunan

Monhly Certificate/Sertifikat Bulanan.

Kontraktor mengajukan permohonan pembayaran dengan

Sertifikat bulanan yang menunjukkan item pekerjaan yang telah

selesai dilaksanakan pada setiap bulannnya.

Chief Inspector dan staffnya akan membantu pemberi Tugas

dalam memproses dan memeriksa Sertifikat Bulanan, dan

mengeceknya atas dasar penunjang dari setiap item pembayaran,

Bab E - 27

Page 28: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

material onsite, dan item pembayaran, material onsite, dan item

lainnya yang dimintakan pembayaran oleh kontraktor.

MC dan data pendukungnya yang sudah diperika konsultan

pengawas akan dikirim ke Pemberi Tugas untuk diperiksa lebih

lanjut dan disetujui. Bentuk dari Sertifikat bulanan ini akan

ditetapkan bersma pad rapat pra pelaksanaan pekerjaan (PCM).

Perhitungan Kuantitas dan Pembayaran Pekerjaan

Setiap jenis kegiatan Kontraktor yang telah selesai dilaksanakan

dan dapat diterima sesuai dengan hasil pengujian mutu akan

dihitung volumenya untuk dilakukan pembayaran.

Volume pekerjaan dan nilai pembayaran tersebut akan dihitung

bobotnya sebagai prestasi kerja yang telah dicapai oleh

kontraktor.

Prestasi tersebut akan selalu dimonitor dan dicatat sehingga dapat

dapat diketahui bobot prestasi kerja yang merupakan ukuran

darikemajuan/progress kerja Kontraktor setiap minggu dan

bulannya.

Progress kerja tersebut akan selalu dibandingkan dengan Rencana

Kerja/ Working Schedule yang telah dilakukan kontraktor. Pada

awal masa konstruksi, sehingga dapat dimonitor status pekerjaan

kontraktor apakah sesuai dengan jadual rencana, mendahului atau

tertinggal.

Bab E - 28

Page 29: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

Konsultan supervisi harus mengevaluasi Progress Kerja tersebut

dan Mencarikan solusi bila ternyata kemajuan kontraktor

tertinggal dari rencana semula .

Dokumen Kontrak telah mengatur dengan jelas batas-batas

keterlambatan Yang dapat diterima atau sudah dalam kategori

kritis.

Pengendalian Biaya Konstruksi

Pengendalian biaya konstruksi dilakukan oleh Konsultan agar

harga kontrak tidak terlampaui dan hasil pekerjaan sesuai dengan

persyaratan spesifkasi. Untuk itu dapat mengamankan biaya

konstruksi tersebut perlu diambil langkah–langkah tertentu antara

lain memonitor volume pekerjaan dengan perubahan-perubahan

konstruksi yang terjadi.

a. Monitoring Kwantitas Pekerjaan

Monitoring Kwantitas perlu dilakukan dari waktu kewaktu untuk

mengetahui apakah kwantitas perkiraan masih mencukupi atau

tidak untuk mempertahankan harga kontrak. Monitoring

dilakukan dengan mengakumulasi volume yang telah selesai

dikerjakan dan sisa pekerjaan yang masih ada. Bila terdapat

salah salah satu item yang diperkirakan kurang maka item

pekerjaan lain harus ada yang bisa dikurangi.

b. Perubahan Pekerjaan (Contract Change Order)

Apabila ternyata perlu dilakukan penyesuaian kwantitas

pekerjaan, konsultan bersama-sama kontraktor akan

Bab E - 29

Page 30: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

berkonsultasi kepada Pemberi Tugas yang dalam hal ini diwakili

oleh pemimpin Proyek perihal tersebut Konsultan akan meneliti

usulan kontraktor termasuk mengkaji harga satuan baru yang

akan mungkin perlu diberlakukan sehubungan tidak dapat

dicover dengan apa yang ada.

Pengendalian Proyek (Project Controlling)

Dalam melaksanakan pengendalian proyek, Konsultan akan

mengacu kepada Sistem Informasi Manajemen Pelaksanaan

Proyek yang sudah dikembangkan yaitu Microsot Project, yang

merupakan sitem informasi berbasis jaringan computer yang on

line untuk memonitor dan mengendalikan prooyek-proyek (Project

Monitoring and Control Syistem /PMCS), monitoring dan

pengendalian dilakukan terhadap jadwal (schedule), kemajuan

pekerjaan (Progress) dan aspek pembiayaan poroyek (Cost), yang

dilakukan sepanjang siklus proyek.

Agar Project Control System ini dapat teritegrasi dengan System

Informasi Manajemen Proyek di Kantor SKS Pembinaan

Pembangunan maka Konsultan akan menggunakan Proyek proyek

di Kantor SKS Pembinaan Pembangunan maka Konsultan akan

menggunakan Project Management Softwer yaitu :

a. Operating System : Windows XP

2007.

b. Project Management Software : MS Project

Untuk menjalankan system tersebut diperlukan Handware dengan

spesifikasi yang memadai yaitu :

Bab E - 30

Page 31: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

1. Processor : Pentium (minimal)

2. Harddisk : 120 GB (minimal)

3. Memory (RAM) : 2 GB (minimal)

4. Modem : 512 Kpbs

Aplikasi PMCS (Project Monitoring dan Control System)

memberikan dukungan kepada system informasi manajement

untuk mengendalikan proyek secara teritegrasi sehingga dapat

menghasilkan informasi secara tepat dan akurat, mengenai detail,

keadaan dan status proyek dilihat dari segi pelaksanaan

pembiayaan, Kwalitas juga menyelesaikan permasalahan potensial

yang memerlukan penanganan cepat dan tepat untuk mencapai

sasaran proyek secara efesien dan efektif. Secara umum

pengoperasian system ini terbagi atas (tiga) tahapan, yaitu :

1. Tahap Perencanaan

2. Tahap Pelaksanaan

3. Tahap Pelaporan

Masing-masing tahapan terdiri atas beberapa aktifitas yang perlu

dilakukan untuk mendukung proses atau tahapan berikutnya.

1. Tahapan Perencanaan

Pada tahapan ini dilakukan penjabaran aktifitas dan inputing

data dari yang umum sampai dengan aktifitas yang pling detail.

Misalnya volume pekerjaan per aktivitas, perhitungan atau

kalkulasi biaya persatuan unit kerja, tanggal perkiraan awal

pelaksanaan dan penyelesaian peraktivitas, berlangsung,

network planning atau urutan pelaksanaan pekerjaan yang

dilengkapi dengan tipe relasi antar aktivitas. Juga termasuk

didalamnya pendeskripsian resource-resource (sumber daya

yang terlibat dalam pelaksanaan proyek).

Bab E - 31

Page 32: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

2. Tahapan Pelaksanaan

Pada tahapan ini system PMCS dipergunakan untuk memonitor

dan mengawasi jalannya pelaksanaan proyek. Termasuk

didalamnya tahapan tahapan ini adalah proses update data

kemajuan hasil pelaksanaan proyek, yang diperinci dari prestsi

detail sampai keprestasi secara umum, mengawasi aktifitas-

aktifitas kritis yang ditampilkan pada barchat APV dan

pengawasan terhadap resoruse (tenga, bahan dan alat) apabila

perlu. Bahan dan alat penunjang, atau merubah metoda

pelaksanaannya.

3. Tahap Pelaporan

Tahapan pelaporan ini ditujukan untuk menyampaikan

kemajuan pelaksanaan proyek aktual dilapangan kepada pihak

pemberi tugas/pemilik proyek untuk mendapatkan gambaran

kemajuan proyek dilapangan, dengan ikut memperhatikan hal-

hal kritis yang diperoleh dari analisa pelaksanaan proyek.

Bentuk laporan ini disesuaikan dengan kebutuhan pelaporan

kemajuan proyek secara tabular, pelaporan kemjuan proyek

seacara barchart, serta dalam bentuk S-Curve; yang

membandingkan pencapaian aktual dengan baseline proyek.

Rapat Koordinasi

Mengingat terdapatnya cukup banyak pihak yang terlibat dalam

penangganan pekrjaan ini, suatu sitim komunikasi dan konsultasi

yang efektif harus tetap dijaga.

Flexibilitas dan kemampuan untuk menghadapi berbagai ragam

permasalahan membutuhkan sejumlah kontak-kontak baik formal

maupun informal, khususnya antara anggota dari Team Supervisi

Bab E - 32

Page 33: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

Lapangan, antara Team Leader dengan kontraktor dan Pemberi

Tugas.

Suatu regular meeting yang terencana dengan agenda dan

catatan (minute) akan merupakan suatu keharusan, guna

menjamin adanya catatan dari setiap diskusi, kesempatan

ataupun keputusan.

Konsultan berpendapat bahwa rapat-rapat/pertemaun yang

diperlukan antara lain adalah :

Rapat mimgguan intern antara anggota Tim Supervisi

Lapangan

Rapat mingguan antara Tim Konsultan dengan kontraktor

dan Pemberi Tugas.

Rapat bulanan antara Tim Konsultan dengan kontraktor dan

Pemberi Tugas.

Frekwensi rapat yang diusulkan di atas tentunya dapat

disesuaikan dengan kondisi setempat.

Sistem Pencatatan

Pencatatan yang baik digunakan untuk keperluan :

Menunjang sistim pelaporan

Sebagai dasar perhitungan kualitas

Sebagai dasar untuk menyelesaikan ketidak sepakatan

Sebagai dasar perhitungan pembayaran

Jenis-jenis pencatatan yang diperlukan antara lain adalah :

Buku Harian

Catatan Pengujian

Bab E - 33

Page 34: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

Catatan Pengukuran

Korespondensi

Notulen Rapat-Rapat Koordinasi

Perhitungan Pembayaran dan Sertifikat Pembayaran

Data Teknik Lapangan

(Contraktor”s Request) Permohonan Kerja Kontraktor

(Shop drawing) Gambar Kerja

(Construction Schedule) Jadwal Pelaksanaan Konstruksi

Daftar Peralatan Kontraktor

Data Perhitungan Kuantitas

Pengukuran material on-site

Daftar Pekerjaan Tambah dan Pekerjaan Kurang

Progress Kemajuan Pekerjaan Bulanan

(MC Back-up Data) Data penunjang Sertifikat Bulanan

(Change Order) Perintah Perubahan

Addendum

Perpanjangan Waktu Yang Disetujui bila ada

Klaim

Catatan Keterlambatan

Catatan Kecelakaan Kerja

Kondisi Cuaca

Foto

Dan lain-lain

Pemeriksaan dan Persetujuan Gambar Terlksan (As-Built

Drawing)

Selama masa pelaksanaan pekerjaan, konsultan akan memeriksa

dan memberikann persetujuan terhadap “As Built Drawing” yang

dibuat oleh kontraktor.

Bab E - 34

Page 35: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

Selanjutnya, Konsultan akan menyerahkan kepada Pemberi Tugas,

lengkap dengan informasi tentang pekerjaan yang telah

dilaksanakan dan terpasang di lapangan, termasuk juga seluruh

dan perubahan yang dibuat selama masa konstruksi.

Gambar Terlaksana (As-Built Drawing) tersebut harus segera

dibuat oleh Kontraktor, setelah konstruksi dimulai, tanpa harus

menunggu masa akhir konstruksi. Hal tersebut dimaksudkan agar

seluruh “As Built Drawing” dapat selesai pada akhir masa

konstruksi dan dapat dipergunakan sebagai kelengkapan PHO.

JADWAL WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jadwal Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Pengawasan Rehap

Gedung/Kantor Baitul Mal adalah selama 6 (enam) bulan/ 180

(seratus delapan pulu) hari kalender.

SISTEM PELAPORAN

Konsultan harus menyimpan dan mengirim ke Kelompok Kerja Instansi

Tekait Antara lain:

Laporan Kemajuan Proyek (Bulanan)

Laporan ini berisi tentang data-data kuantitas bahan material dan

kemajuan pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik selama periode 1

(satu) bulan. Gambar-gambar pelaksanaan, perubahan gambar dan

pembiayaan (tambah-kurang), Foto-foto pelaksanaan pekerjaan

dilapangan, tahap pencapaian kemajuan pekerjaan dibandingkan

dengan jadwal rencana pelaksanaan pekerjaan yang telah

ditetapkan, cacatan tentang permasalahan yang timbul di lapangan

selama pelaksanaan pekerjaan beserta alternative pemecahan

Bab E - 35

Page 36: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

masalah. Laporan ini harus dibahas kepada pihak Coordination Team-

core team dan pihak pemberi tugas sebelum difinalkan. Laporan ini

disampaikan 1 (satu) bulan setelah kontrak ditandatangani/terbitnya

surat perintah kerja dan selalu dilaksanakan tiap bulan sampai akhir

dari pekerjaan pengawasan selama 6 (enam) bulan. Jumlah laporan

yang diserahkan kepada pemberi tugas sebanyak 3 (tiga) eks.

Laporan Teknis (Justifikasi Teknik)

Untuk setiap perubahan design tim supervise menyiapkan laporan

review design, yang berisi:

Catatan As Built yang menunjukkan lokasi dan ukuran detail

dari semua pekerjaan yang telah dilaksanakan.

Copy dari semua Change Order dan Addendum yang telah

disahkan sebelumnya.

Deskripsi dari anggapan-anggapan yang dipakai dalam

design apabila dipakai anggapan lain dari Standard Ditjen

Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum.

Gambar-gambar yang jelas yang menunjukkan design asli

dan design perbaikan yang diusulkan.

Daftar jadwal yang baru untuk kuantitas dan harga,

sehubungan dengan revisi design yang diusulkan.

Gambar-gambar yang menunjukkan lokasi yang pasti dari

usulan perubahan design.

Laporan Akhir

Pada akhir pelaksanaan pekerjaan, konsultan supervise harus

membuat dan menyerahkan Laporan Akhir yang berisi laporan

bulanan, foto pelaksanaan kegiatan dari awal pelaksanaan sampai

dengan tahap penyelesaian pekerjaan 0-100 %, gambar-gambar

sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan (as built drawing) yang dibuat

oleh kontraktor. Laporan ini harus dibahas kepada pihak Coordination

Bab E - 36

Page 37: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

Team - Core Team dan pihak pemberi tugas sebelum difinalkan.

Laporan ini disampaikan pada bulan ke 6 setelah kontrak

ditandatangani/ terbitnya surat perintah kerja. Jumlah laporan yang

diserahkan kepada pembari tugas sebanyak 4 (lima) eks.

SERTIFIKAT PEMBAYARAN TERHADAP PRESTASI PEKERJAAN

Teknik menyiapkan sertifikat pembayaran prestasi pekerjaan yang

diperlukan pemborong untuk mengajukan permintaan angsuran

pembayaran hasil kerja termasuk penyediaan material. Angsuran

pembayaran ini harus didasarkan pada jumlah yang disetujui dalam

rapat yang diselenggarakan setiap akhir bulan antara pengawas

teknik, pelaksana fisik, dan pengguna anggaran sertifikat pembayaran

prestasi pekerjaan ini harus diserahkan kepada penggunan anggaran

untuk melaksanakan pemeriksaan terakhir.

FASILITAS PENDUKUNG

Dalam kelancaran Pekerjaan Pengawasan Gedung Kantor Baitul

Mal memerlukan fasilitas pendukung yang bemutu dan juga kondisi

masih baik antara lain

Komputer

Printer

Motor

Telpon

Roll meter

Alat tulis kantor

Dan peralatan serta perlengkapan lain yang di luar perkiraan.

TENAGA AHLI DAN TANGGUNG JAWABNYA

Bab E - 37

Page 38: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini

Pengawasan Gedung Kantor Baitul Mal dan tanggung jawabnya

adalah :

Tenaga Ahli

1. Chief Inspector (CI)

Chief Inspector dalam pekerjaan ini disyaratkan minimal

berpendidikan Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan

universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah

diakreditasi atau yang lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar

negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam

melaksanakan pekerjaan pengawsan untuk bidang keciptakaaryaan.

Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai Chief

Inspector selama 4 (Empat) tahun, diutamakan yang telah mengikuti

pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK.

Tugas utama Chief Inspector adalah pengendalian kegiatan yang

berhubungan dengan aspek design, pengukuran volume bahan dan

pekerjaan sebagai dasar pembayaran prestasi pekerjaan. Chief

Inspector bertanggung jawab kepada Pejabat Pelaksana Teknis

Kegiatan (PPTK) Pengawasan.

Tugas dan tanggung jawab Chief Inspector adalah:

Melaksanakan pengawasan harian, agar pelaksanaan

pekerjaan yang dilakukan oleh konstraktor sesuai dengan

design yang ditentukan.

Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan spesifikasi teknis

yang tercantum dalam dokumen kontrak.

Menyiapkan data terinci serta rekomendasi teknis dan

spesifikasi sehubungan dengan variasi volume dan dokumen

kontrak

Bab E - 38

Page 39: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi serta mengusahakan

agar PPTK Pengawasan dan PPTK Fisik selalu mendapat

informasi yang diperlukan sehubungan dengan pengendalian

mutu pekerjaan kontraktor sebagai dasar pembuatan

pembayaran bulanan (MC).

Melaporkan segera kepada PPTK Pengawasan dan PPTK Fisik

apabila ternyata pelaksanaan pekerjaan akan

mengakibatkan terlampauinya volume pekerjaan yang

tercantum dalam dokumen kontrak

Membuat cacatan yang lengkap tentang pembayaran

kepada kontraktor sehingga tidak terjadi pembayaran

berganda atau pembayaran lebih

Mengawasi dan membuat pengendalian pelaksanaan

pekerjaan yang didasarkan kepada system pembayaran

harian “day work”

Memahami dan menguasai pasal-pasal dalam kontrak

sehingga dengan tata cara pengukuran dan pembayaran

pekerjaan, sehingga semua pembayaran pekerjaan kepada

kontraktor benar-benar didasarkan kepada ketentuan yang

tercantum

Membuat dan menghimpun semua data sehubungan dengan

pengendalian pekerjaan.

Memantau kemajuan fisik

Mengecek semua As Built Drawing yang dibuat oleh

kontraktor

Melaksanakan pengarsipan surat-surat, laporan bulanan,

jadwal kemajuan pekerjaan dan lain-lain

Menyiapkan data untuk final payment

Bab E - 39

Page 40: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

Melakukan pengawasan dan pemantauan ketat atas hasil

volume pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan ketentuan

dalam dokumen kontrak

Menyerahkan himpunan data bulanan tentang volume hasil

pekerjaan yang telah dilaksanakan. Himpunan data harus

mencakup semua data pengukuran berikut gambar-gambar

yang diperlukan secara jelas dan terinci

Memeriksa dokumen pembayaran bulanan yang diajukan

oleh kontraktor

Sub Professional Staf

1. Inspector

Inspector yang disyaratkan dalam pekerjaan ini minimal

berpendidikan Sarjana Teknik Sipil (S1) dengan pengalaman minimal

dibidangnya 3 (satu) tahun, lulusan universitas/perguruan tinggi

negeri atau swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian

Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi

Tugas dan kewajiban Inspector adalah mencakup hal-hal sebagai

berikut:

Bertanggung jawab kepada Chief Inspector untuk mengawasi

kualitas daripada konstruksi dan memastikan berdasarkan basis

harian bahwa pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan dokumen

kontrak, spesifikasi, gambar-gambar kerja

Membuat cacatan harian tentang aktivitas kontraktor dan

engineer dengan format laporan standar dan memberitahukan

kontraktor secara tertulis terhadap penyimpangan-penyimpangan

yang dilakukannya.

Menggambarkan kemajuan harian yang dicapai kontraktor pada

grafik (chart) yang telah disetujui.

Bab E - 40

Page 41: E. Metodologi.doc

PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)

(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)

Membuat laporan dan serah terima sementara serta pemeriksaan

kualitas di lapangan.

Memonitor dan melaporkan setiap kejadian (kecelakaan,

kebakaran, dan lain-lain) seta ketidakberesan pekerjaan di

lapangan kepada PPTK pengawasan dan PPTK fisik.

Bab E - 41