e e e n n i i i

20
IDENTITAS BUKU Judul Buku : Pengembangan Kurikulum di Sekolah Nama Pengarang : Drs. H.Muhammad Aci.M.pd Penerbit : “Sinar baru” Kota Terbit : Bandung Jumlah Halaman : 138

Upload: 200812

Post on 13-Jul-2015

426 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: E E E N N I I I

IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Pengembangan Kurikulum di Sekolah Nama Pengarang: Drs. H.Muhammad Aci.M.pd

Penerbit : “Sinar baru”

Kota Terbit : Bandung

Jumlah Halaman : 138

Page 2: E E E N N I I I

BAB I BAB I

BAGAIMANA PANDANGAN TENTANG KURIKULUMBAGAIMANA PANDANGAN TENTANG KURIKULUM

Sosok kurikulum yang dijadikan panduan pelaksanaan pendidikan Sosok kurikulum yang dijadikan panduan pelaksanaan pendidikan yaitu bahwa keberadaan kurikulum adalah rencana tentang jenis pengalaman yaitu bahwa keberadaan kurikulum adalah rencana tentang jenis pengalaman belajar yang diharapkan dapat diperoleh siswa selama mengikuti pendidikan belajar yang diharapkan dapat diperoleh siswa selama mengikuti pendidikan

disekolah itu. Pada hakekatnya kurikulum adalah suatu rencana yang menjadi disekolah itu. Pada hakekatnya kurikulum adalah suatu rencana yang menjadi panduan dalam menyelenggarakan proses pendidikan. panduan dalam menyelenggarakan proses pendidikan.

Keterkaitan antara kurikulum dan PengajaranKeterkaitan antara kurikulum dan PengajaranKurikulum & pengajaran sangat berkaitan satu sama lain, tanpa rencana belajar Kurikulum & pengajaran sangat berkaitan satu sama lain, tanpa rencana belajar (kurikulum yang baik), pelaksanaan pengajaran yang efektif hampir sulit dicapai (kurikulum yang baik), pelaksanaan pengajaran yang efektif hampir sulit dicapai

demikian pula sebaik-baiknya rencana belajar/kurikulum yang disusun tanpa demikian pula sebaik-baiknya rencana belajar/kurikulum yang disusun tanpa pelaksanaan dalam pengajaran maka upaya pengajaran itu kurang berarti.pelaksanaan dalam pengajaran maka upaya pengajaran itu kurang berarti.

Kurikulum tanpa pengajaran tidak akan membawa hasil pendidikan yang nyata pada Kurikulum tanpa pengajaran tidak akan membawa hasil pendidikan yang nyata pada siswa, sedangkan pengajaran tanpa kurikulum dapat merupakan satu kegiatan yang siswa, sedangkan pengajaran tanpa kurikulum dapat merupakan satu kegiatan yang

tidak searah dan tidak terencana. tidak searah dan tidak terencana.

Page 3: E E E N N I I I

Konsep Kurikulum Konsep Kurikulum

HumanistisHumanistis

Memandang kurikulum sebagai alat untuk mengembangkan diri setiap individu Memandang kurikulum sebagai alat untuk mengembangkan diri setiap individu siswa, anjuran kurikulum seharusnya menekankan pada segi siswa, anjuran kurikulum seharusnya menekankan pada segi perkembangan pribadi integrasi, dan otonomi individu melahirkan bentuk perkembangan pribadi integrasi, dan otonomi individu melahirkan bentuk kurikulum yang berpusat pada anak. kurikulum yang berpusat pada anak.

Rekontruksi Sosial Rekontruksi Sosial

Menekankan pentingnya kurikulum sebagai alat untuk melakukan rekontruksi Menekankan pentingnya kurikulum sebagai alat untuk melakukan rekontruksi (penyususnan kembali corak kehidupan dan kebudayaan masyarakat). (penyususnan kembali corak kehidupan dan kebudayaan masyarakat).

Teknologi Teknologi

Adalah suatu pendekatan sistem dalam memecahkan masalah-masalah Adalah suatu pendekatan sistem dalam memecahkan masalah-masalah peraktis dalam kehidupan. Konsep ini menekankan pada perancangan peraktis dalam kehidupan. Konsep ini menekankan pada perancangan sistem belajar mengajar berdasarkan pendekatan sistem. sistem belajar mengajar berdasarkan pendekatan sistem.

Akademis Akademis

Melahirkan bentuk-bentuk kurikulum yang berientasi pada mata pelajaran. Melahirkan bentuk-bentuk kurikulum yang berientasi pada mata pelajaran.

Page 4: E E E N N I I I

Refleksi Refleksi

Kurikulum merupakan suatu rencana yang dijadikan panduan dalam Kurikulum merupakan suatu rencana yang dijadikan panduan dalam menyelenggarakan proses pendidikan. Jadi sudah jelas bahwa kurikulum menyelenggarakan proses pendidikan. Jadi sudah jelas bahwa kurikulum sangat penting dalam prosses pendidikan agar tercapai tujuan/cita-cita sangat penting dalam prosses pendidikan agar tercapai tujuan/cita-cita pendidikan yang ada di Indonesia khususnya pendidikan di tiap-tiap sekolah pendidikan yang ada di Indonesia khususnya pendidikan di tiap-tiap sekolah yang ada diseluruh Indonesia. Jika dalam suatu sekolah tidak ada kurikulum yang ada diseluruh Indonesia. Jika dalam suatu sekolah tidak ada kurikulum maka proses belajar tidak akan maksimal hasilnya. maka proses belajar tidak akan maksimal hasilnya.

Page 5: E E E N N I I I

BAB II BAB II LANDASAN-LANDASAN DALAM PENGEMBANGAN LANDASAN-LANDASAN DALAM PENGEMBANGAN

KURIKULUMKURIKULUM Pendidikan di Indonesia diarahkan untuk mewujudkan cita-cita Pendidikan di Indonesia diarahkan untuk mewujudkan cita-cita

nasional, menjadikan bangsa Indonesia pancasila. Lapisan tentang nasional, menjadikan bangsa Indonesia pancasila. Lapisan tentang pancasila itu sendiri disesuaikan dengan pedoman resmi, yaitu pancasila itu sendiri disesuaikan dengan pedoman resmi, yaitu pedoman penghayatan dan pengalaman pancasila (P4) sebagaimana pedoman penghayatan dan pengalaman pancasila (P4) sebagaimana telah dicetuskan oleh MPR dalam surat keputusan nomor II/MPR/1978, telah dicetuskan oleh MPR dalam surat keputusan nomor II/MPR/1978, melalui penyelenggaraan sistem pendidikan nasional uapaya melalui penyelenggaraan sistem pendidikan nasional uapaya mewujudkan cita-cita itu dirumuskan dalam kurikulum yang berlaku mewujudkan cita-cita itu dirumuskan dalam kurikulum yang berlaku untuk seluruh sekolah. untuk seluruh sekolah.

Kurikulum yang disusun pemerintah untuk digunakan oleh sekolah-Kurikulum yang disusun pemerintah untuk digunakan oleh sekolah-sekolah disebut dengan kurikulum resmi (kurikulum ideal)yaitu rencana sekolah disebut dengan kurikulum resmi (kurikulum ideal)yaitu rencana belajar tertulis, biasnya sesuatu yang ingin dicapai melalui belajar tertulis, biasnya sesuatu yang ingin dicapai melalui penyelenggaraan pendidikan atau suatu harapan. penyelenggaraan pendidikan atau suatu harapan.

Page 6: E E E N N I I I

Landasan Konseptual dalam Pengembangan Kurikulum Landasan Konseptual dalam Pengembangan Kurikulum Kurikulum pada dasarnya merupakan rencana belajar Kurikulum pada dasarnya merupakan rencana belajar

dalam menyususn rencana belajar ini ide-ide si dalam menyususn rencana belajar ini ide-ide si perancang sangat berpengaruh terhadap kurikulum itu perancang sangat berpengaruh terhadap kurikulum itu sendiri oleh sebab kurikulum resmi itu disusun secara sendiri oleh sebab kurikulum resmi itu disusun secara

nasional, maka ide-ide siperancang yang tertuang nasional, maka ide-ide siperancang yang tertuang didalamnya disesuaikan dengan kondisi dan situasi didalamnya disesuaikan dengan kondisi dan situasi

sekolah yang akan melaksanakan kurikulum itu. sekolah yang akan melaksanakan kurikulum itu.

Refleksi Refleksi Dalam mewujudkan proses pendidikan di sekolah-sekolah diIndonesia perlu Dalam mewujudkan proses pendidikan di sekolah-sekolah diIndonesia perlu

didukung dengan adanya kurikulum-kurikulum yang baik yang memenuhi prosedur-didukung dengan adanya kurikulum-kurikulum yang baik yang memenuhi prosedur-prosedur pendidikan yang dibutuhkan dan ditunjang dengan guru yang profesional. prosedur pendidikan yang dibutuhkan dan ditunjang dengan guru yang profesional.

Maka dari itu antara kurikulum belajar dengan guru yang profesional itu sangat Maka dari itu antara kurikulum belajar dengan guru yang profesional itu sangat berkaiatan erat satu sama lain demi tercapainya proses pendidikan yangb baik yang berkaiatan erat satu sama lain demi tercapainya proses pendidikan yangb baik yang

dibutuhkan oleh sekolah-sekolah dan merupakan cita-cita bangsa. dibutuhkan oleh sekolah-sekolah dan merupakan cita-cita bangsa.

Jika salah satu antara kurikulum dengan guru profesional tidak sejalan maka akan Jika salah satu antara kurikulum dengan guru profesional tidak sejalan maka akan menghambat proses pendidikan atau hasil belajar siswa tidak akan maksimal. menghambat proses pendidikan atau hasil belajar siswa tidak akan maksimal.

Page 7: E E E N N I I I

BAB III BAB III

PROSEDUR PENGEMBANGAN KURIKULUMPROSEDUR PENGEMBANGAN KURIKULUM 3.1 Rancangan Bangun Kurikulum 3.1 Rancangan Bangun Kurikulum

Kurikulum berisi :Kurikulum berisi : Komponen tujuan Komponen tujuan Komponen isi/bahan/ pengalaman belajar Komponen isi/bahan/ pengalaman belajar Komponen organisasi pengalaman belajar/ metodeKomponen organisasi pengalaman belajar/ metode Komponen evaluasi (sasaran) Komponen evaluasi (sasaran)

Evaluasi terhadap hasil/produk kurikulum berevaluasi terhadap proses kurikulumEvaluasi terhadap hasil/produk kurikulum berevaluasi terhadap proses kurikulum

Tujuan

Organisasi Isi/bahan

Evaluasi

Page 8: E E E N N I I I

Komponen kajian suatu sistemKomponen kajian suatu sistem

Masukan input adalah bahan mentah yang akan diolah.Masukan input adalah bahan mentah yang akan diolah.Proses adalah kegiatan-kegiatan dalam mengolah masukan sehingga diperoleh hasil Proses adalah kegiatan-kegiatan dalam mengolah masukan sehingga diperoleh hasil

tertentu.tertentu.Keluaran adalah hasil yang diperoleh sebagaimana direncanakan sesuai dengan tujuan Keluaran adalah hasil yang diperoleh sebagaimana direncanakan sesuai dengan tujuan isi kurikulum, pengalaman belajar yang direncanakan dimiliki oleh siswa sesuai dengan isi kurikulum, pengalaman belajar yang direncanakan dimiliki oleh siswa sesuai dengan

tujuan. tujuan.

Tujuan merupakan gambaran tentangTujuan merupakan gambaran tentang hasil akhir sebagai arah yang akan dituju dari hasil akhir sebagai arah yang akan dituju dari

suatu kegiatan.suatu kegiatan.Isi kurikulum merupakan pengalaman belajar yang diperoleh siswa dari sekolah menjadi Isi kurikulum merupakan pengalaman belajar yang diperoleh siswa dari sekolah menjadi

isi kurikulum. isi kurikulum.

Masukan (Input)

Proses Keluar (Output)

Anak sebelum mengikuti proses

pendidikan

Balikan proses pendidikan

pelaksanaan kurikulum

Anak setelah mengikuti proses pendidikan

Page 9: E E E N N I I I

Tujuan merupakan gambaran tentang hasil akhir Tujuan merupakan gambaran tentang hasil akhir sebagai arah yang akan dituju dari suatu kegiatan.sebagai arah yang akan dituju dari suatu kegiatan.Isi kurikulum merupakan pengalaman belajar yang Isi kurikulum merupakan pengalaman belajar yang diperoleh siswa dari sekolah menjadi isi kurikulum.diperoleh siswa dari sekolah menjadi isi kurikulum.

Rancang bangunan sistem dalam pengembangan Rancang bangunan sistem dalam pengembangan kurikulum kurikulum

Rancang bangunan sistem merupakan suatu rancangan Rancang bangunan sistem merupakan suatu rancangan atau pola umum dalam mengembangkan suatu sistem.atau pola umum dalam mengembangkan suatu sistem.

Page 10: E E E N N I I I

Refleksi Refleksi

Antara kurikulum pendidkan disekolah satu dengan sekolah yang lain akan Antara kurikulum pendidkan disekolah satu dengan sekolah yang lain akan berbeda-beda karen perbedaan itu muncul dengan adanya perbedaan pada berbeda-beda karen perbedaan itu muncul dengan adanya perbedaan pada pola fikir yang berhubungan dengan kompone-komponen yang termasuk pola fikir yang berhubungan dengan kompone-komponen yang termasuk kedalam kurikulum ataupun komponen mana yang perlu mendapat kedalam kurikulum ataupun komponen mana yang perlu mendapat penekanan dalam kurikulum. penekanan dalam kurikulum.

Dalam kurikulum juga mempunyai beberapa komponen-komponen, langkah-Dalam kurikulum juga mempunyai beberapa komponen-komponen, langkah-langkah pengembangan kurikulum dan lain-lain yang menunjang adanya langkah pengembangan kurikulum dan lain-lain yang menunjang adanya kurikulum. kurikulum.

Page 11: E E E N N I I I

BAB IV BAB IV PENGEMBANGAN TUJUAN KURIKULUM PENGEMBANGAN TUJUAN KURIKULUM

Tujuan pengajaran :Tujuan pengajaran :Tujuan jangka panjang Tujuan jangka panjang yaitu tujuan pendidikan / tujuan sekolah yaitu tujuan pendidikan / tujuan sekolah Tujuan antara – prantara Tujuan antara – prantara yaitu tujuan bidang studi yaitu tujuan bidang studi Tujuan segera Tujuan segera Yaitu tujuan pengajaran Yaitu tujuan pengajaran

Tujuan sekolah dan tujuan kurikulum Tujuan sekolah dan tujuan kurikulum Tujuan sekolah disebut juga tujuan lembaga atau tujuan Tujuan sekolah disebut juga tujuan lembaga atau tujuan institusional institusional Tujuan kurikulum disebut juga tujuan pelajaran atau Tujuan kurikulum disebut juga tujuan pelajaran atau tujuan bidang studi. tujuan bidang studi.

Page 12: E E E N N I I I

Langkah-langkah umum dalam perumusan tujuan kurikulum sekolah:Langkah-langkah umum dalam perumusan tujuan kurikulum sekolah:

Menganalisis kebutuhan Menganalisis kebutuhan Menganalisis sumber tujuan Menganalisis sumber tujuan Mengembangkan tujuan sekolah Mengembangkan tujuan sekolah Menjabarkan tujuan bidang studi Menjabarkan tujuan bidang studi Mengembangkan bahan pelajaran Mengembangkan bahan pelajaran Mengembangkan tujuan pengajaran umum Mengembangkan tujuan pengajaran umum Mengembangkan jenis pengalaman belajar dan organisasinya Mengembangkan jenis pengalaman belajar dan organisasinya

Menjabarkan tujuan bidang studiMenjabarkan tujuan bidang studi

Page 13: E E E N N I I I

Refleksi Refleksi

Kurikulum dalam proses pendidikan mempunyai tujuan-tujuan diantara Kurikulum dalam proses pendidikan mempunyai tujuan-tujuan diantara tujuannya pendidikan nasional, tujuan sekolah dan tujuan kurikulum serta tujuannya pendidikan nasional, tujuan sekolah dan tujuan kurikulum serta tujuan pengajaran umum dan khusus yang bisa membantu mewujudkann tujuan pengajaran umum dan khusus yang bisa membantu mewujudkann cita-cita proses pendidkan yang baik dengan harapan agar siswanya cita-cita proses pendidkan yang baik dengan harapan agar siswanya memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang terpuji sebagai bentuk memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang terpuji sebagai bentuk perubahan perilaku hasil belajar. perubahan perilaku hasil belajar.

Kurikulum merupakan sebagai alat untuk menghantarkan siswanya Kurikulum merupakan sebagai alat untuk menghantarkan siswanya untuk mencapai apa yang diharapkannya harapan itu tertuang dalam suatu untuk mencapai apa yang diharapkannya harapan itu tertuang dalam suatu tujuan agar tujuan yang dirumuskan dapat secara efektif dicapai perlu tujuan agar tujuan yang dirumuskan dapat secara efektif dicapai perlu berbagai pertimbangan-pertimbangan itu didasarkan pada sumber-sumber berbagai pertimbangan-pertimbangan itu didasarkan pada sumber-sumber

perumusan tujuan yangperumusan tujuan yang digunakan. digunakan.

Page 14: E E E N N I I I

BAB V BAB V PENGEMBANGAN ISI DAN ORGANISASI KURIKULUMPENGEMBANGAN ISI DAN ORGANISASI KURIKULUM

Kriteria Memilih Isi Kurikulum Kriteria Memilih Isi Kurikulum

Isi kurikulum harus palid dan signifikan (terpercaya)Isi kurikulum harus palid dan signifikan (terpercaya)

Isi kurikulum harus berpegang pada kenyataan-kenyataan sosialIsi kurikulum harus berpegang pada kenyataan-kenyataan sosial

Isi kurikulum harus dapat dipelajari&disesuaikan dengan pengalaman siswa Isi kurikulum harus dapat dipelajari&disesuaikan dengan pengalaman siswa

Isi kurikulum harus dapat memenuhi kebutuhan&menarik minat siswa Isi kurikulum harus dapat memenuhi kebutuhan&menarik minat siswa

Kedalaman dan keluasan isi kurikulum harus seimbangKedalaman dan keluasan isi kurikulum harus seimbang

Prinsip umum dalam memilih pengalaman belajar yang kan dijadikan isi Prinsip umum dalam memilih pengalaman belajar yang kan dijadikan isi kurikulum kurikulum

Untuk tujuan yang hendak dicapai siswa harus mempunyai pengalaman Untuk tujuan yang hendak dicapai siswa harus mempunyai pengalaman belajar yang memberi kesempataan kepadanya untuk mempraktekan jenis belajar yang memberi kesempataan kepadanya untuk mempraktekan jenis perilaku yang dimaksudkan dalam tujuan. perilaku yang dimaksudkan dalam tujuan.

Pengalaman belajar harus dapat memberi kepuasan kepada siswa melalui Pengalaman belajar harus dapat memberi kepuasan kepada siswa melalui pelaksanaan atau penampilan perilaku sebagaimana dikehendaki dalam pelaksanaan atau penampilan perilaku sebagaimana dikehendaki dalam tujuan tujuan

Banyak bentuk penglaman belajar yang dapat digunakan untuk dapat Banyak bentuk penglaman belajar yang dapat digunakan untuk dapat mencapai suatu tujuan tertentu. mencapai suatu tujuan tertentu.

Page 15: E E E N N I I I

Proses belajar dan berfikir didalam penyusunan GBPP Proses belajar dan berfikir didalam penyusunan GBPP berlangsung melalui tahap-tahapberlangsung melalui tahap-tahap

Pengembangan topik-topik menjadi sub-sub topik Pengembangan topik-topik menjadi sub-sub topik

Mengorganisasi sub-sub topik dalam satuan unit semester / Mengorganisasi sub-sub topik dalam satuan unit semester / caturwulan caturwulan

Menyusun unit-unit tersebut diatas dalam hubungan hierakris Menyusun unit-unit tersebut diatas dalam hubungan hierakris fungsional dalam urutan waktu menuju tercapainya tujuan yang fungsional dalam urutan waktu menuju tercapainya tujuan yang telah ditetapkan telah ditetapkan

Page 16: E E E N N I I I

RefleksiRefleksi

Dalam menghantarkan siswa menuju jenjang Dalam menghantarkan siswa menuju jenjang kedewasaan itu semua merupakan tugas kedewasaan itu semua merupakan tugas sekolah yang sungguh sangat sulit dan sekolah yang sungguh sangat sulit dan merupakan beban yang sangat berat, karena merupakan beban yang sangat berat, karena individu harus memperoleh bekal-bekal individu harus memperoleh bekal-bekal pengalaman belajar yang berarti untuk pengalaman belajar yang berarti untuk hidupnya tetapi waktu yang tersedia disekolah hidupnya tetapi waktu yang tersedia disekolah tidak cukup/tidak memadai maka dilakuakn tidak cukup/tidak memadai maka dilakuakn slkesi tentang isi kurikulum.slkesi tentang isi kurikulum.

Page 17: E E E N N I I I

BAB VI BAB VI

EVALUASI KURIKULUMEVALUASI KURIKULUM Evaluasi kurikulum dilakukan secara komperhensif terhadap seluruh komponen Evaluasi kurikulum dilakukan secara komperhensif terhadap seluruh komponen

karena kurikulum itu sendiri merupakan kesatuan yang terdiri dari karena kurikulum itu sendiri merupakan kesatuan yang terdiri dari berbagai komponen yang satu sama lain saling berhubungan dan berbagai komponen yang satu sama lain saling berhubungan dan berinteraksi jadi penilaiannya tidak bisa salah satu bagian saja. berinteraksi jadi penilaiannya tidak bisa salah satu bagian saja.

Prinsip Evaluasi Kurikulum Prinsip Evaluasi Kurikulum Evaluasi mengacu pada tujuan Evaluasi mengacu pada tujuan Evaluasi bersifat komprehensif/menyeluruhEvaluasi bersifat komprehensif/menyeluruh Evaluasi dilaksanakan secara objektifEvaluasi dilaksanakan secara objektif

Bentuk-bentuk Pelaksanaan Evaluasi Kurikulum Bentuk-bentuk Pelaksanaan Evaluasi Kurikulum Evaluasi formatif yaitu evaluasi yang dilaksanakan selama kurikulum itu Evaluasi formatif yaitu evaluasi yang dilaksanakan selama kurikulum itu

digunakan dengan tujuan untuk menjadi dasar dalam perbaikandigunakan dengan tujuan untuk menjadi dasar dalam perbaikan Evaluasi sumatif yaitu evaluasi yang dilaksanakan satu kurilkulum seperti Evaluasi sumatif yaitu evaluasi yang dilaksanakan satu kurilkulum seperti

evaluasi kurikulum SD dilaksanakan setelah selesai (6 tahun) kurikulum ini evaluasi kurikulum SD dilaksanakan setelah selesai (6 tahun) kurikulum ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan pelajsanaan dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan pelajsanaan kurikulum tersebut. kurikulum tersebut.

Page 18: E E E N N I I I

3. Teknik-teknik Pelaksanaan Evaluais Kurikulum3. Teknik-teknik Pelaksanaan Evaluais Kurikulum

Teknik buku teksTeknik buku teksa. Wawancara/interview seperti tanya jawaba. Wawancara/interview seperti tanya jawabb. Angket yakni wawancara yang dilakuakn secara tertulisb. Angket yakni wawancara yang dilakuakn secara tertulisc. Pengamatan/observasic. Pengamatan/observasid. Daftar cekd. Daftar ceke. Skala penilaian e. Skala penilaian Teknik tesTeknik tesa. Tes lisan dilakukan secara verbal untuk menilai :a. Tes lisan dilakukan secara verbal untuk menilai :

- kemampuan memecahkan masalah - kemampuan memecahkan masalah - kemampuan mempertanggung jawabkan - kemampuan mempertanggung jawabkan

pendapat/konsep yang dikemukakan pendapat/konsep yang dikemukakan - Menggunakan bahasa lisan- Menggunakan bahasa lisan- proses berfikir terutama melihat hubungan sebab akibat - proses berfikir terutama melihat hubungan sebab akibat

b. Tes perbuatan b. Tes perbuatan - manifulatif (kemampuan menggunakan alat) - manifulatif (kemampuan menggunakan alat) - manual (( kemampuan melakukan perbuatan berdasarkan petunjuk)- manual (( kemampuan melakukan perbuatan berdasarkan petunjuk)- non verbal (kemampuna yang susah diungkapkan secara verbai) - non verbal (kemampuna yang susah diungkapkan secara verbai) - meningkatkan kesadaran diri tenatang kemampuannya sehingga - meningkatkan kesadaran diri tenatang kemampuannya sehingga menimbulkan motivasi belajar. menimbulkan motivasi belajar.

Page 19: E E E N N I I I

Refleksi Refleksi

Evaluasi bertujuan menilai sampai sejauh mana Evaluasi bertujuan menilai sampai sejauh mana kurikulum dapat memberikan pengalaman kurikulum dapat memberikan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang ditetapkan belajar sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dan bertujuan menilai apakah hasil belajar dan bertujuan menilai apakah hasil belajar dicapai siwa sesuai dengan tujuan / tidak maka dicapai siwa sesuai dengan tujuan / tidak maka dengan itu kita bisa mengetahui kekurangan dengan itu kita bisa mengetahui kekurangan dalam kurikulum dan kita bisa memperbaiaki dalam kurikulum dan kita bisa memperbaiaki kekurangan kurikulum itu sehingga kekurangan kurikulum itu sehingga kedepannya pendidikan di Indonesia akan lebih kedepannya pendidikan di Indonesia akan lebih maju dan lebih baik lagi. maju dan lebih baik lagi.

Page 20: E E E N N I I I

IDENTITAS PENULIS

Nama : Eni Waryani

Kelas : 2B PE

NIM : 20080210997