e-fis100-05_fluida

11
PERTEMUAN V FLUIDA 5.1 Pendahuluan Materi memiliki tiga keadaan umum atau fasa. Ketiga fasa itu adalah padat, cair, dan gas. Pembagian keadaan itu tidak semudah yang kita bayangkan, karena lebih jauh lagi ada yang menambahkan dengan fasa plasma. Fasa ini terjadi pada suhu tinggi an terdiri dari materi yang terisolasi. Dari ketiga pebagian fasa itu dapat kita lihat seara langsung adalah sebagai berikut. Benda padat, benda ini dapat mempertahankan bentuk dan ukuran yang tetap walaupun ada gaya luar yang mengganggunya. Bahkan jika sebuah gaya yang besar diberikan pada sebuah benda padat, benda tersebut tidak langsung berubah bentuk atau volumenya tetapi hanya perubahan ukuran panjang, lebar, tebal, maupun geometrinya saja. Benda cair, benda ini tidak dapat mempertahankan bentuk yang tetap, melainkan mengambil bentuk tempat yang ditempatinya. Seperti halnya benda pada, benda cair tidaklangsung dapat ditekan atau diubah volumenya. Perubahan volume benda cair akan cukup signifikan jika diberikan gaya yang cukup besar. Benda gas, benda ini tidak memiliki bentuk maupun volume yang tetap. Gas akan menyebar secara spontan untuk memenuhi tempatnya. Sebagai contoh, sebuah balok kayu jika kita pindah-pindahkan tempatnya maka bentuknya tetap balok, dan jika kita tekan dengan tanganpun bentuknya masih tetap. Belok kayu ini disebut benda padat. Jika kita lihat air di dalam gelas maka bentuknya seperti gelas, tetapi jika kita pindahkan ke dalam ember maka bentuknya tidak seperti gelas lagi. Sehingga air tidak memiliki bentuk yang tetap melainkan mengikuti bentuk wadag. Seandainya ketika air dimasukkan ke dalam ban mobil maka air akan mengalir ke bagian bawah, sedangkan jika odara dipompakan maka udara tidak seluruhnya mengalir ke bagian bawah melainkan menyebar untuk memenuhi seluruh ruang. Fluida merupakan sesuatu yang dapat mengalir sehingga sering disebut sebagai zatalir. Fasa zat cair dan gas termasuk ke dalam jenis fluida. Dalam mempelajarinya, fluida biasanya dikelompokkan menjadi dua, yaitu: fluida diam dan fluida bergerak. Pada bab ini kita akan membahas fluida yang diam maupun bergerak serta beberapa aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Contoh yang dapat kita lihat langsung adalah zat cair, sehingga anda akan lebih mudah memahaminya jika mengilustrasikan fluida dengan zat cair daripada dengan gas. Walaupun kedua zat itu sama-sama fluida dan memilik cukup banyak kesamaan karakter. 5.2 Fluida Diam 5.2.1 Massa Jenis Kadang kalau kita perhatikan orang banyak mengatakan bahwa batu lebih berat daripada kapas atau besi lebih berat daripada plastic. Hal ini tidak seluruhnya benar karena semua itu tergantung ukuran dari masing-masing benda. Misalnya besi yag sebesar jepalan tangan jika dibandingkan dengan plastic satu kubik, maka memungkinkan bahwa plastic lebih berat dari pada besi tadi.

Upload: sutan-muhamad-sadam

Post on 16-Sep-2015

232 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

kmm

TRANSCRIPT

  • PERTEMUAN V

    FLUIDA

    5.1 Pendahuluan

    Materi memiliki tiga keadaan umum atau fasa. Ketiga fasa itu adalah padat, cair, dan gas. Pembagian

    keadaan itu tidak semudah yang kita bayangkan, karena lebih jauh lagi ada yang menambahkan

    dengan fasa plasma. Fasa ini terjadi pada suhu tinggi an terdiri dari materi yang terisolasi.

    Dari ketiga pebagian fasa itu dapat kita lihat seara langsung adalah sebagai berikut. Benda padat,

    benda ini dapat mempertahankan bentuk dan ukuran yang tetap walaupun ada gaya luar yang

    mengganggunya. Bahkan jika sebuah gaya yang besar diberikan pada sebuah benda padat, benda

    tersebut tidak langsung berubah bentuk atau volumenya tetapi hanya perubahan ukuran panjang,

    lebar, tebal, maupun geometrinya saja. Benda cair, benda ini tidak dapat mempertahankan bentuk

    yang tetap, melainkan mengambil bentuk tempat yang ditempatinya. Seperti halnya benda pada,

    benda cair tidaklangsung dapat ditekan atau diubah volumenya. Perubahan volume benda cair akan

    cukup signifikan jika diberikan gaya yang cukup besar. Benda gas, benda ini tidak memiliki bentuk

    maupun volume yang tetap. Gas akan menyebar secara spontan untuk memenuhi tempatnya.

    Sebagai contoh, sebuah balok kayu jika kita pindah-pindahkan tempatnya maka bentuknya tetap

    balok, dan jika kita tekan dengan tanganpun bentuknya masih tetap. Belok kayu ini disebut benda

    padat. Jika kita lihat air di dalam gelas maka bentuknya seperti gelas, tetapi jika kita pindahkan ke

    dalam ember maka bentuknya tidak seperti gelas lagi. Sehingga air tidak memiliki bentuk yang tetap

    melainkan mengikuti bentuk wadag. Seandainya ketika air dimasukkan ke dalam ban mobil maka air

    akan mengalir ke bagian bawah, sedangkan jika odara dipompakan maka udara tidak seluruhnya

    mengalir ke bagian bawah melainkan menyebar untuk memenuhi seluruh ruang.

    Fluida merupakan sesuatu yang dapat mengalir sehingga sering disebut sebagai zatalir. Fasa zat cair

    dan gas termasuk ke dalam jenis fluida. Dalam mempelajarinya, fluida biasanya dikelompokkan

    menjadi dua, yaitu: fluida diam dan fluida bergerak.

    Pada bab ini kita akan membahas fluida yang diam maupun bergerak serta beberapa aplikasinya

    dalam kehidupan sehari-hari. Contoh yang dapat kita lihat langsung adalah zat cair, sehingga anda

    akan lebih mudah memahaminya jika mengilustrasikan fluida dengan zat cair daripada dengan gas.

    Walaupun kedua zat itu sama-sama fluida dan memilik cukup banyak kesamaan karakter.

    5.2 Fluida Diam

    5.2.1 Massa Jenis

    Kadang kalau kita perhatikan orang banyak

    mengatakan bahwa batu lebih berat daripada

    kapas atau besi lebih berat daripada plastic.

    Hal ini tidak seluruhnya benar karena semua

    itu tergantung ukuran dari masing-masing

    benda. Misalnya besi yag sebesar jepalan

    tangan jika dibandingkan dengan plastic satu

    kubik, maka memungkinkan bahwa plastic

    lebih berat dari pada besi tadi.

  • Berat atau tidaknya suatu benda

    sangat dipengaruhi oleh ukurannya,

    jadi kita akan benar mengatakan

    bahwa besi lebih berat daripada plastic

    jika ukuran kedua benda itu sama.

    Tetapi jika kita katakana bahwa besi

    lebih rapat dari plastic maka itu benar,

    walaupun kita tidak peduli dengan

    ukuran kedua benda tersebut.

    Massa jenis sebuah benda, ,

    didefinisikan sebagi massa per satuab

    volume dan dirumuskan:

    =

    (4.1)

    Satuan SI untuk massa jenis adalah

    kg/m3. Sementara satuan lainpun bisa

    digunakan seperti g/cm3.

    Tabel 8.1

    Massa Jenis Beberapa Zat*

    Massa jenis beberapa zat diberikan pada table 8.1. Kalau kita perhatikan air dan uap air maka

    kedunya memiliki massa jenis yang jauh berbeda. Hal ini dapat kita fahami bahwa uap air

    memiliki jarak antara molekul satu dengan yang lainnya sangat jauh jika dibandingkan dengan

    air.

    Contoh soal

    Sesuai dengan table massa jenis yang telah diketahui, berapa massa bola tembaga

    peempar yang padat dengan radius 18 cm?

    Penyelesaian

    Dik: jari jari = 18cm = 18 102m = 8.9 103kg/m3

    Dit: Jawab

    =4

    33 =

    4

    3 3.14 0.18 3 = 0.024 m3

    = = 8900 0.024 = 2136 kg

    Zat Massa Jenis

    Padat

    Alumunium 2,7 x 103

    Besi dan baja 7,8 x 103

    Tembaga 8,9 x 103

    Timah 11,3 x 103

    Emas 19,3 x 103

    Beton 2,3 x 103

    Granit 2,7 x 103

    Kayu (biasa) 0,3-0,9 x 103

    Gelas (umum) 2,4-2,8 x 103

    Es 0,917 x 103

    Tulang 1,7-2,0 x 103

    Cair

    Air (4oC) 1,00 x 103

    Darah, plasma 1,03 x 103

    Darah, keseluruhan

    1,05 x 103

    Air laut 1,025 x 103

    Air raksa 13,6 x 103

    Alcohol, ethyl 0,79 x 103

  • 5.2.2 Tekanan pada Fluida

    Kita sering menemui kasus dimana kalau tanga kita ditekan oleh ujung pena yang bagian

    runcingnya terasa lebih sakit daripada i=oleh ujung yang bagian tumpulnya. Ini dapat kita

    artikan bahwa semakin kecil permukaan yang menekan maka semakin besar tekanannya

    sehingga terasa lebih sakit.

    Sama kasusnya kalau seekor ayam dan itik yang berjalan di atas tanah yang lembek. Jika

    ayam dan itik itu punya massa yang sama maka akan terlihat bahwa kaki ayam lebih dalam

    tertanam ke dalam tanah daripada kaki itik. Hal ini terlihat jelas bahwa permukaan kaki

    ayam lebih kecil daripada kaki itik.

    Secara umu, tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas, dimana gaya F bekerja

    dalam arah tegak lurus terhadap permukaan A. Tekanan itu dirumuskan sebagai berikut:

    =

    (4.2)

    Tekanan merupakan scalar. Satuan SI untuk tekanan adalah N/m2. Satuan ini dikenal

    dengan nama Pascal (Pa) dimana 1 Pa = 1 N/m2. Satuan ini digunakan sebagai

    penghormatan kepada seorang ilmuan yang bernama Blaise Pascal. Satuan lain yang sering

    digunakan adalah dyne/cm2, lb/in2 (kadang disingkat psi).

    Contoh soal

    Seorang anak memiliki berat badan 50 kg. kedua kakinya menekan lantai dengan luas total

    telapak kakinya adalah 500 cm2. Maka berapakah tekanan dari anak itu pada lantai jika

    anak itu tidak membawa benda apapun?

    Penyelesaian

    Dik: m=50 kg, tidak membawa apapun selain dirinya sendiri.

    Jadi beratnya hanya berat tubuh dia sendiri.

    A=500 cm2. Kita konversi ke dalam satuan SI, maka

    A=0,05 m2

    Dit: P (tekanan dari kedua kaki anak itu)

    Jawab

    =

    dengan = yaitu 500N, maka nilai tekanannya menjadi

    =500

    0.005= 10000N/m2

    Konsep tekanan berguna sekali dalam membahas fluida. Dari eksperimen, ternyata fluida

    memberikan tekanan ke semua arah. Seorang penyelam yang sedang berada di dalam laut

    merasakan tubuhnya mendapatkan tekanan dari semua sisi. Seluruh bagian badan mereka

    merasakan tekanan dari air laut itu. Tekana fluida dari seluruh arah besarnya adalah sama.

    Hal ini diilustrasikan oleh gambar 4.1.

  • Lebih lanjut lagi kalau kita

    turunkan untuk persamaan

    tekanan maka kita akan dapatkan

    persamaan baru yang

    diekspresikan dalam mssa jenis

    sebagai berikut:

    =

    = (4.3)

    Gambar 4.1 Besar tekanan fluida

    yang sama dari berbagai arah

    Dengan g adalah percepatan gravitasi, h adalah kedalaman dan adalah massa jenis fluida.

    Tekanan yang dirumuskan persamaan 4.3 itu dikenal sebagai tekanan hidrostatika,

    sementara tekanan total dari fluida merupakan penjumlaha dari tekanan hidrostatika dan

    tekanan permukaan. Untuk kasus umum tekanan permukaan fluida merupakan tekanan

    atmosfir, Po, yang besarnya 1,013 105 N. sehingga dirumuskan untuk tekanan total adalah

    sebagi berikut:

    = 0 + tekanan hidrostatika (pers 4.3) = 0 + (4.4)

    Contoh soal

    Hitunglah tekanan total yang dialami sebuah benda yang tercelup dalam sumur pada

    kedalaman 10 m dari permukaan air sumur. Jika percepatan gravitasi di daerah itu adalah

    sebesar 10 m/s2

    Penyelesaian

    Dik: h=10 m, air = 1000 kg/m3, g= 10 m/s2

    Dit: P

    Jawab

    = = 1000 10 10 = 105N/m2

    5.2.3 Prinsip Pascal

    Kalau kita tinjau kembali tekanan fluida yag berada pada kedalaman tertentu bernilai gh

    dan kita hubungkan dengan tekanan permukaan yang besarnya sama dengan tekanan

    atmosfir. Maka bisa kita ambil suatu keunikan dari tekanan permukaa dalam memberikan

    kontribusi pada tekanan total, yaitu penjumlahan tekanan hidrostatik dengan tekanan

    permukaan. Tekanan permukaan merupakan tekanan udara (atmosfir) terhadap

    permukaan fluida, tetapi pada kedalamn tertentu tekanan permukaan itu masih tetap

    diperhitungkan dan besarnya sama dengan tekana permukaan fluida.

    Hal ini dapat dikatakan bahwa tekanan permukaan diteruskan k fluida pada kedalaman

    tertentu dengan besar yang sama. Kenyataan ini merupakan suatu contoh fenomena alam

    dari prinsip umum yang dicetuskan oleh Blaise Pascal (1623-1662), yang sekarang dikenal

  • dengan Prinsip Pascal. Prinsip pascal menyataka bahwa Tekanan yang diberikan pada

    fluida tertutup akan diteruskan ke setiap bagian fluida tersebut tanpa berkurang atau

    dengan kata-kata yang bebas dapat diartikan bahwa tekanan yang diberikan pada fluida

    dalam suatu tempat akan menambahkan tekanan keseluruhan dengan besar yang sama.

    Beberapa alat praktis telah dikembangkan dengan berdasarkan Prinsip Pascal ini. Dua

    contoh yang sering kita temui adalah rem hidrolik dan pompa hidrolik. Pompa hidrolik

    memiliki gambaran sedehana berupa pipa berbentuk U dengan kedua kakinya memiliki luas

    penampang yang berbeda. Gaya yang diberikan pada penampang ujung kaki yang kecil

    akan menimbulkan gaya yang cukup besar bagi penampang ujung kaki yang besar.

    Jadi dengan gaya yang kecil dapat digunakan untuk mengangkat beban yang berat.

    Besarnya gaya yang dihasilkan dapat diatur dengan mengubah-ubah luas penampang dari

    fluida. Pada pompa hidrolik gaya yang dihasilkan itu digunakan untuk mengangkat beban,

    misalnya berupa mobil, sedangkan untuk rem hidrolik gaya ini digunakan untuk menekan

    ban itu besar dan luas penampang yang besar pula maka gaya gesekan akan semakin besar.

    Sekarang kita lihat Gambar 4.2. yang

    merupakan gambaran pompa

    hidrolik. Dengan menerapkan prinsip

    Pascal maka tekanan dari permukaan

    yang kecil (1) akan diteruskan ke

    permukaan yang besar (2) dengan

    sama besar, maka gaya F2 yang

    ditimbulkan oleh tekanan akan lebih

    besar daripada gaya F1. Fenomena ini

    dapat kita buktikan dengan

    perumusan sebagai berikut:

    Gambar 4.2. Penerapan prinsip pascal

    pada pompa hidrolik

    1 = 2 11

    =22

    (4.5)

    Dapat dirumuskan lagi menjadi A2

    A1=

    F2

    F1, dengan A2 lebih besar dari A1 maka F2 akan lebih

    besar pula daripada F1.

    Contoh soal

    Sebuah pipa berbentuk u yang memiliki luas penampang kakinya berbeda digunakan untuk

    mengangkat beban. Berapakah beban maksimum yang dapat diangkat olehnya jika luas

    penampang yang kecil, A = 1 m2, diberikan gaya 104 N dengan luas penampang yang besar

    adalah 5 m2?

    Penyelesaian

    Dik: 1 = 1 m2 , 2 = 5 m

    2, 1 = 104N

    Dit: 2 Jawab

    11 22

  • 11

    =22

    25 m2

    =104N

    1 m2

    2 = 5 104N

    5.2.4 Prinsip Archimedes

    Seorang ilmuwan mengungkapkan teorema yang dikembangkan dari eksperimennya. Dia

    mengungkapkan pernyataan yang diambil dengan kalimat beba, yaitu:

    Setiap benda yang tercelup dalam fluida akan mendapat gaya ke atas (gaya apung) yang

    besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut.

    Dengan mengekspresikan pernyataan itu, maka jika sebuah benda dicelupkan ke dalam air,

    benda tersebut akan mendapatkan gaya ke atas sebagai akibat dari terpindahkannya fluida.

    Besarnya gaya ke atas ini sebanding dengan berat fluida, yaitu massa fluida yang

    dipindahkan dikalikan dengan percepatan gravitasi. Dan dirumuskan secara sederhana

    sebagai berikut:

    = (4.6)

    Dimana adalah massa jenis fluida dan V adalah volume benda yang tercelup.

    Contoh soal

    Berapakah gaya apung yang dialami sebuah benda berukuran 2 m3 yang tercelup

    setengahnya dalam air?

    Penyelesaian

    Dengan melihat bahwa benda tersebut tercelup setengahnya, maka fluida yang

    dipindahkan adalah setengah volume benda, yaitu 1 m3 gaya apungnya menjadi

    = = 1000 1 10 = 10000N

    5.2.5 Tegangan Permukaan ()

    Tegangan permukaan biasanya dilambangkan dnegan lambang . Dimana tegangan

    permukaan ini timbul karena gaya tarik-menarik molekul-molekul zat cair yang sejajar

    permukaan. Secara perumusan tegangan permukaan yang merupakan gaya per satuan

    panjang L yang melintasi garis permukaan, dengan kecenderungan menarik permukaan

    agar tertutup.

    Untuk sebuah kawat lurus, tegangan permukaan dirumuskan sebagai berikut:

    =

    (4.7)

    Dengan F merupakan gaya berat dan L adalah gaya panjang yang melintasi semua garis

    permukaan, dengan kecenderungan menarik permukaan agar tertutup. Ilustrasi gambarnya

  • dapat anda lihat pada Gambar 4.3 dibawah ini. Perumusan gambar ini dengan mengambil

    diameter batang yang sangat kecil sehingga dapat diabaikan terhadap ukuran panjang

    batangnya.

    Gambar 4.3 Tegangan permukaan pada sebuah kawat lurus.

    Seandainya benda yang berinteraksi denga permukaan air itu diilustrasikan sebagai bola

    yang memiliki ukuran jari-jari r dan berat W, maka pengilustrasian tagangan permukaannya

    dapat dilihat pada Gambar 4.4. Perumusan sederhananya untuk tegangan permukaan

    adalah sebagai berikut:

    2 cos = (4.8)

    Gambar 4.4 Tegangan permukaan pada sebuah bola kecil

    Soal Latihan (coba anda kerjakan sendiri)

    Sebuah serangga bermassa 0,003 gram mempunyai 6 kaki. Jika masing-masing kaki

    tersebut berbentuk bola berjari-jari 210-5 m dan = 0,072 N/m.

    Kapilaritas

    Satu kasus lagi yang dapat anda tinjau fenomena tegangan permukaan yang menyebabkan

    naiknya air pada sebuah pipa kapiler. Peristiwa ini dikenal denngan fenomena kapilaritas.

    Perumusan tegangan permukaannya dapat dilihat sebagai berikut:

    = 2 cos 2 = 2 cos

    =2 cos

    (4.9)

    r r

    W

    F

  • Gambar 4.5 Tegangan permukaan pada sebuah pipa

    Dimana adalah tegangan permukaan dan r adalah jari-jari pipa sedangkan

    melambangkan sudut kontak (perbandingan kohesi/adhesi). Sudut kontak ini bisa lebih dari

    90 atau kurang tergantung adhesi lebih besar atau sebaliknya.

    Soal Latihan (coba anda hitung langsung)

    Jika xylem sebuah tumbuhan mempunyai jari-jari 10-3 cm, hitunglah berapa tinggi air yang

    dapat terangkat? Anggap = 0

    5.3 Fluida Bergerak

    Pada bagian ini kita akan membahas fluida yang mengalir atau kecepatan alirannya tidak diabaikan.

    Fluida yang bergerak ini tidak lepas dari pengaruh sifat fluida yang diam, baik prinsip-prinsipnya

    maupun fenomena yang terjadi.

    Dalam fluida bergerak perlu peninjauan-peninjauan peristiwa yang terjadi yang mana fluida mamiliki

    kecepatan tertentu dalam sebuah aliran. Sehingga dalam fluida bergerak diperkenalkan beberapa

    prinsip yaitu:

    5.3.1 Karakteristik Aliran

    Kalau dilihat dari sifat atau karakteristik aliran, maka secara umum fluida memiliki karakteristik

    aliran laminae dan turbulen. Aliran laminae memiliki sifat tenang, dan kecepatannya relative

    sama serta aliran lapisan satu sama lainnya paralel. Sedangkan aliran turbulen tidak demikian.

    Umumnya memiliki kecepatan tinggi dan tekana hidrostatik yang rendah, bahkan kalau ditinjau

    bentuk alirannya nampak membentuk lingkaran lingkaran kecil dalam proses pergerakannya.

    Secara sederhana gamarannya dapat dilihat pada Gambar 4.6

    Gambar 4.6 Karakteristik aliran (a) laminar (b) turbulen

    5.3.2 Persamaan Kontinuitas

    (a) (b)

    h

    2r

  • Sesaat mari kita tinjau fluida yang mengalir dalam sebuah pipa seperti pada Gambar 7.7 yang

    memiliki kecepatan dan luas penampang tertentu. Pertama kita tentukan bagaimana kecepatan

    fluida berubah dengan perubahan ukuran pipa.

    Lalu aliran massa didefinisikan sebagai massa m yang mengalir melewati titik tertentu selama

    t (m/t). volume yang melalui titik 1 selama selang t adalah A1 11, dimana 11 adalah

    jarak yang dilalui fluida dalam selang waktu t. sehingga laju aliran pada titik 1 adalah

    1

    =11

    = 111

    Begitu juga untuk titik 2 dan dengan meninjau bahwa massa jenisnya sama, maka berlaku

    sebuah persamaan yang dikenal dengan persamaan kontinuitas, sebagai berikut

    Gambar 4.7 Aliran Fluida dalam pipa

    11 = 22 (4.10)

    Dengan A: luas permukaan

    v: kecepatan

    Contoh soal

    Kecepatan darah melalui pembuluh aorta berjari-jari 1 cm adalah 30 cms. Hitunglah kecepatan

    rata-rata darah tersebut ketika melalui pembuluh kapiler yang masing-masing berjari-jari 410-4

    cm dan luas permukaan total 2000 cm2.

    Penyelesaian

    Luas penampang dari kapiler adalah r2 (kap) dan aorta adalah Nr2 (aor), maka

    11 = 22 1

    2 aor = 22 (kap)

    1

    1

    1

    2

    1

    2

    =

    =

  • 5.3.3 Persamaan Bernoulli

    Gambar 7.8 Penggambaran konsep persamaan Bernoulli

    Pada peristiwa aliran fluida berlaku pula kekekalan energy mekanik, yang mana usaha total

    sebanding dengan penjumlahan perubahan energy kinetic dan potensial. Oleh Bernoulli

    dirumuskan menjadi bentuk sederhana sebagai berikut:

    1 = 11 2 = 22

    11 22 =1

    22

    2 1

    21

    2 + 2 1

    111 222 =1

    22

    2 1

    21

    2 + 2 1

    1 2 =1

    22

    2 1

    21

    2 + 2 1

    1 +1

    21

    2 + 1 = 2 +1

    22

    2 + 2 (4.11)

    Contoh (coba anda kerjakan dan cocokkan jawabannya)

    Air di pompa dengan kecepatan 0,5 m/s melalui pipa berdiameter 4 cm di lantai dasar dengan

    tekanan 3 atm. Berapakah kecepatan dan tekanan air di dalam pipa berdiameter 2,6 cm di lantai

    atas yang tingginya 5m?

    (2,5105 N/m)

    1

    2

    2

    1

  • Soal-soal Latihan

    A. Pilihlah jawaban yang tepat

    1. Seorang anak menaruh benda di atas air sehingga 1/3 bagian benda tersebut tercelup ke dalam

    air. Berapa massa jenis benda tersebut?

    a. 4/3 air b. 2/3 air c. 1/3 air d. air

    2. Suatu cairan memiliki sifat adhesi yang lebih besar daripada kohesi dengan kaca. Jika cairan

    tersebut dituangkan ke dalam tabung pipa kecil dari kaca, maka bentuk permukaannya dari atas

    adalah

    a. Cekung b. cembung c. datar d. semua salah

    3. Benda bermassa 1000 kg dan massa jenisnya 2000 kg/m3 tenggelam dalam air. Berapa gaya

    apung yang diterima benda tersebut?

    a. 5000 N b. 500 N c. 50 N d. 5 N

    B. Isilah soal-soal berikut ini

    1. Sebuah mobil bermassa 1000 kg akan diangkat dengan menggunakan pompa hidrolik seperti

    terlihat pada gambar di samping. Luas A1 = 40 cm2 dan luas A2 = 4 m

    2. Berapakah gaya minimum

    yang harus diberikan pada pipa 1 agar mobil tersebut terangkat?

    2. Sebuah benda bermassa 14,7 kg bila ditimbang dalam air massanya 13,4 kg. Berapakah massa

    jenis benda tersebut?

    3. Sebuah cairan bermassa jenis 2 gr/cm3 dimasukkan ke dalam tabung U. Setelah itu dimasukkan

    cairan X ke dalam tabung tersebut sehingga keadaan menjadi seperti gambar 2. Berapakah

    massa jenis cairan X?