dukungan psikososial pasien, nakes dan masyarakat ... · a. tekanan fisik dari peralatan pelindung...

43
Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat/Komunitas dari Wabah COVID-19 Presented by: (Maya Sita. Msi , Psikolog Dompet Dhuafa )

Upload: others

Post on 29-Jul-2020

3 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat/Komunitas dari Wabah COVID-19

Presented by: (Maya Sita. Msi, Psikolog Dompet Dhuafa )

Page 2: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Pengantar:

Melihat kondisi sebaran COVID-19 secara global dan nasional, serta belum adanya pengobatan atas virus

ini dan telah adanya edaran di antaranya untuk:

➢ Tidak menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan masyarakat dalam jumlah besar di ruang publik dan

adanya pembatasan aktivitas masyarakat di luar rumah

➢ Dilarangnya individu dengan gejala mirip flu (misalnya batuk dan demam) berada di tempat umum

➢ Tidak beroperasinya berbagai moda transportasi umum karena berpotensi memperluas penyebaran

COVID-19

➢ Pelayanan dan penanganan kesehatan tidak lagi mampu mengantisipasi penyebaran COVID-19

➢ Siklus perekonomian dan pasar sebagai pemasok rantai kebutuhan hidup masyarakat terganggu

Maka Wabah Covid 19 ini menjadi suatu Critical Insident yang menimbulkan tekanan (distress/stress

negatif) bagi diri pribadi dan mayarakat.

Page 3: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Critical Incident

“Apapun peristiwa yang memberi akibat stress yang melampaui kemampuan menangani nya baik

pada pribadi atau kelompok.”

(Everly & Mitchell, 1999)

Kelompok= masyarakat

Page 4: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Reaksi Umum setelah Peristiwa Kritis :

❑ Ada perubahan reaksi Fisik

❑ Perubahan Reaksi Emosi

❑ Perubahan Reaksi Pikiran

❑ Perubahan Reaksi Tingkah Laku

❑ Perubahan Interaksi Sosial

Page 5: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Respon terhadap COVID-19

Di berbagai epidemi, sudah umum bagi orang untuk merasa tertekan dan cemas (reaksi EMOSI).

Respon UMUM dari orang yang terinfeksi (baik langsung ataupun tidak langsung) bisa jadi meliputi:1. Takut akan sakit dan sekarat/berujung kematian2. Menghindari diri dari fasilitas Kesehatan karena takut menjadi terinfeksi saat mendapatkan perawatan3. Takut kehilangan kehidupan, tidak bisa bekerja selama masa isolasi, dan menjadi abai dari pekerjaan4. Takut akan mendapatkan sanksi atau karantina sosial karena diasosiasikan dengan penyakit tersebut

(seperti rasisme asal wilayah dari area yang terinfeksi)5. Merasa tidak ada daya untuk melindungi yang terkasih, dan takut akan kehilangannya karena adanya

virus tersebut6. Takut terpisah dari yang terkasih dan orang orang yang perhatian karena memasuki masa karantina7. Menolak untuk memberikan perawatan kepada anak di bawah umur atau kelompok minoritas, orang

orang difabel, atau orang orang lansia karena ketakutannya akan infeksi, ini disebabkan karena orang orang tersebut pernah memasuki masa karantina

8. Merasa tidak tertolong, kebosanan, kesendirian, dan depresi selama masa isolasi9. Takut akan epidemi sebelumnya yang bisa muncul kembali

Page 6: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Respon COVID-19 (Petugas Tenaga Kesehatan) (lanjutan)• Selanjutnya, pekerja frontline (seperti perawat, dokter, supir ambulans, penyidik, dan lainnya) mungkin

mengalami penyebab stress tambahan selama wabah COVID-19:1. Stigmatisasi kepada mereka yang menangani pasien COVID-10 dan orang orang lainnya2. Adanya ketentuan yang harus ditaati akan Langkah-Langkah keamanan biologis yang ketat:

a. Tekanan fisik dari peralatan pelindungb. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang sakit atau stressc. Kesadaran & kewaspadaan yang terus menerusd. Prosedur yang ketat untuk mengikuti otonomi pencegahan

3. Pengaturan kerja dengan permintaan yang lebih tinggi, mencakup durasi jam kerja, meningkatnya jumlahpasien, dan terus melakukan pembaruan informasi kepada ahli seiring informasi yang berkembang seputarCOVID-194. Berkurangnya kapasitas penggunaan dukungan sosial seiring ketatnya penjadwalan kerja dan stigma yang ada dalam komunitas terhadap pekerja frontline5. Ketidakcukupan kapasitas personal & energi untuk menerapkan perawatan diri yang mendasar6. Ketidakcukupan informasi tentang paparan jangka Panjang kepada orang orang yang terinfeksi COVID-7. Ketakutan pekerja frontline akan melewati COVID-19 kepada teman dan keluarga mereka yang berdampakpada pekerjaan mereka

Page 7: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Respon COVID-19 Bagi Masyarakat

• Ketakutan yang terus menerus, ketakutan, dan tekanan di populasi selama wabah COVID-19 berlangsung dapat menuntun pada berbagai konsekuensi jangka Panjang di dalam komunitas dan keluarga:

1. Keterpurukan jejaring sosial, dinamika & ekonomi lokal

2. Stigma terhadap pasien yang masih hidup berupa penolakan di komunitas

3. Ketidakpercayaan informasi yang disediakan pemerintah dan pihak berwenang lainnya

4. Orang menghindari fasilitas Kesehatan atau tidak bisa mengakses ke penyedia jasa perawatanmereka

• Beberapa ketakutan dan reaksi ini muncul dari keadaan bahaya yang telah terjadi, tetapi banyak reaksidan perilaku yang juga lahir dari ketidaktahunan, rumor, dan informasi yang salah

Page 8: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Perlu Dukungan Psikososial Individu/Kelompok(Masyarakat)!!

Dukungan Psikososial merupakan dukungan terhadap individu & masyarakatyang bertujuan untuk memulihkan kesejahteraan psikologis dan sosial

individu/ masyarakat yang terdampak peristiwa kritis .

Page 9: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Dukungan Psikososial

Dukungan Psikososial/Keswa merupakan segala jenis dukungan dari luaratau lokal yang bertujuan untuk menjamin atau mempromosikan

kesejahteraan psikososial dan/atau mencegah mengobati gangguan jiwa(IASC Guidelines)

Page 10: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Lapisan Dukungan Psikososial: Juklak Inter Agency Standing Committee (IASC) untuk MHPSS in Emergency Settings maka merekomendasikan tingkatan majemuk dariintervensi diintegrasikan dengan aktivitas-aktivitas dalam memberikanrespon terhadap wabah.

Tingkatan ini disejajarkan dengan spektrum Kesehatan mental dan kebutuhan dukungan psikososial dan yang direpresentasikan dalampiramida intervensi yang mengurutkan dari embedding social dan pertimbangan budaya dalam layanan mendasar, untuk menyediakanlayanan khusus untuk orang-orang dengan kondisi yang lebih parah.

Page 11: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Piramida intervensi untuk Kesehatanmental & dukungan psikososial

Layanan

terspesialisasi

Terfokus

(person-to-person)

Layanan tidak terspesialisasi

Penguatan dukungan komunitas & keluarga

Pertimbangan sosial dalam layanan & keamanan dasar

Perawatan Kesehatan mental oleh spesialis Kesehatan mental (perawat pskiatris,

psikolog, pskiatris, dll)

Perawatan mendasar Kesehatan mental oleh dokter Primary Health Care, dukungan dasar emosional & praktis oleh pekerja komunitas

Aktivasi jejaring sosial. Ruang isolasi ramahanak, dukungan tradisional komunal

Layanan advokasi yang aman, sesuai dengankondisi sosial, dan perlindungan nama baik

Page 12: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Prinsip Layanan Dukungan Psikososial

Prinsip-prinsip Pemberian Layanan Psikososial yang utama meliputi:

1. Tidak melakukan kekerasan

2. Mempromosikan hak asasi manusia dan kesetaraan

3. Menggunakan pendekatan partisipatif

4. Mengembangkan sumberdaya & kapasitas yang sudah tersedia

5. Melakukan intervensi multi-lapis

6. Bekerja dengan sistem dukungan yang terintegrasi.

Page 13: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Prinsip prinsip utama dalam Layanan Dukungan Psikososial COVID-19

1. Dukungan Psikososial disusun khusus untuk per kasus COVID 19 namun tetap perlu berevolusi dan mengadaptasi pada kebutuhan dari setiap populasi yang terinfeksi COVID-19. Contoh: aktivitasMHPSS COVID-19 di Cina mungkin tidak relevan di negara lain atau butuh adaptasi untuk bisa cocokdengan konteks barunya (mencakup adaptasi pada budaya, Bahasa, sistem Kesehatan & sosial, dll)

2. Di setiap konteksnya, perlu dipahami kebutuhan spesifik dari sebuah kelompok dalam populasisepeti: tingkat kemudahan untuk mengakses informasi, perawatan, dan dukungan atau dalamkondisi dengan infeksi yang berisiko lebih tinggi, kemudahan untuk diakses dan diadaptasikansecara benar untuk kebutuhan dari anak-anak , dewasa , dan difabel dan kelompok rentan lainnya(seperti orang dengan sistem imun rentan dan kelompok suku minoritas). Pertimbangan juga harusdibuat secara spesifik untuk perempuan, laki-laki, anak perempuan, dan anak laki-laki.

3. Menekankan koordinasia. Layanan Psikososial harus dianggap sebagai sebuah isu lintas sektor/pilar kedaruratan yang terlibat dalam setiap

responb. Mekanisme koordinasi yang jelas dan integrasic. Berbagi informasi atas pelaksanaan dukungan psikososial yang telah dilakukan oleh semua sector/pilar

kedaruratan adalah hal yang krusial selama wabah untuk memanfaatkan sumberdaya yang ada.

Page 14: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Prinsip prinsip utama Layanan Dukungan Psikososial COVID-19 (lanjutan)

3. Menguatkan Dukungan Psikososial sehingga ada dalam rangkaianrespon COVID-19

1. Diikutsertakan sebagai layanan inti pada program responKesehatan public

2. Memahami spek layanan Kesehatan mental dan psikososial sebagaisalah satu faktor kunci untuk menghentikan penyebaran Covid-19 dan mencegah risiko dari jangka Panjang

4. Mengimplementasi Dukungan Psikososial berbasis komunitasstrategis yang dapat bermanfaat untuk membantu kegiatanpenelusuran kontak atau dalam penyusunan dan implementasi strategipemulihan/rehabilitasi dan penyebarluasan informasi termasukdukungan stabilisasi emosi yang nanti akan dilakukan

Page 15: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Intervensi PsikososialNakes

Page 16: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Intervensi 1:Memberikan dukungan untuk Nakes/Frontliner COVID-19

1. Pahami Pesan-pesan berikut ini untuk pekerja frontline:• Merasa tertekan adalah sebuah pengalaman yang anda dan banyak dari rekan rekan anda lalui. Faktanya, itu adalah hal

normal untuk merasa demikian pada situasi saat ini. Pekerja mungkin merasa mereka belum memberikan usaha terbaik, karena tingginya permintaan atas jasa mereka, dan adanya tekanan tambahan yang baru mengikuti prosedur OSH yang ketat

• Stres dan perasaan terasosiasikan dengan wabah tersebut bukan berarti menjadi refleksi bahwa anda tidak mampumelakukan pekerjaan mereka, bahkan pun jika anda memang merasa demikian. Faktanya, stres itu juga bisa bermanfaat. Saat ini, perasaan stres mungkin menjaga diri anda agar tetap bisa menyediakan layanan yang semestinya. Mengelolastres anda dan kesehatan psikis selama masa ini menjadi sepenting anda mengelola kesehatan fisik anda.

• Mengelola kebutuhan anda dan tuntutan bekerja secara seimbang bisa membantu anda menghadapi strategi sehinggatetap memungkinkan adanya waktu istirahat, dan jeda selama bekerja atau di antara jadwal shift kerja, makan yang cukup dan makanan yang sehat, rutin melakukan aktivitas fisik, dan tetap terhubung dengan keluarga dan temanteman. Hindari menggunakan strategi yang tidak membantu seperti rokok, alkohol, dan obat-obatan lain. Pada jangkapanjang, hal ini justru akan memperburuk kondisi kejiwaan dan fisik anda.

• Beberapa pekerja mungkin mengalami pengucilan oleh keluarga mereka atau komunitas mereka akibat dari stigma. Inibisa menjadi situasi yang menantang, jauh lebih sulit. Jika memungkinkan, tetap terhubung dengan yang terkasih melaluimedia digital menjadi salah satu cara untuk menjaga hubungan baik. Sharing dan konseling untuk mendapatkandukungan sosial, rekan kerja yang mungkin mengalami kejadian yang sama dengan yang anda alami

Page 17: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Intervensi 1:Memberikan dukungan untuk orang orang yang bekerja dalammasa respon COVID-19• Ini seperti hal unik dan belum pernah terjadi sebelumnya bagi para pekerja, terutama jika mereka belum

pernah terlibat dalam masa respon yang serupa. Meski demikian, menggunakan strategi yang anda telahgunakan di masa lalu untuk mengelola waktu dan stres bisa menjadi keuntungan bagi anda di masa sekarang

• Sadari dan terima Jika kondisi stresnya memburuk dan merasa kewalahan, itu bukan salah anda. Setiaporang mengalami stres dan mengahadpinya dengan cara yang berbeda. Tekanan yang sedang terjadi dan di masa lampau dari kehidupan pribadi anda bisa mempengaruhi kesehatan jiwa di hari-hari anda bekerja. Anda mungkin menyadari perubahan dari bagaimana anda bekerja, mood anda yang juga berubah sepertimenjadi mudah marah, merasa lebih cemas, merasa terlalu lelah atau merasa lebih sulit untuk beristirahatselama masa jeda kerja, atau merasakan keluhan fisik yang tidak bisa dijelaskan seperti nyeri di badan atausakit perut

• Stres yang kronis bisa mempengaruhi kesehatan mental anda dan pekerjaan anda, serta bisamempengaruhi anda bahkan setelah situasinya membaik. Jika stres menjadi semakin parah, silahkanuntuk mengubungi pimpinan ada atau orang yang dirasa cukup pantas

Page 18: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Intervensi 1:Memberikan dukungan untuk orang orang yang bekerja dalam masa respon COVID-19Pesan bagi para pimpinan kelompok kerja atau manajer:

• Memonitor secara rutin dan supportif tim anda untuk kesehatan mereka dan lingkungan yang mendukungketerbukaan/kebebasan bicara ketika ada staf anda yang merasa kesehatan mentalnya memburuk

• Memastikan kualitas komunikasi yang bagus dan informasi terkini yang akurat disediakan untuk seluruhstaf. Ini bisa membantu memitigasi segala bentuk kecemasan tentang ketidakpastian para pekerja yang dan bisa membantu pekerja untuk merasakan bahwa mereka diperhatikan

• Menyadari jika anda memiliki kapasitas untuk memastikan staf anda beristirahat dan memulihkankebutuhan mereka. Istirahat adalah hal penting bagi kesehatan fisik & mental, pun saat ini akan memberiruang untuk menerapkan aktivitas pemeliharaan diri

• Menyediakan panduan atau forum rutin untuk mengizinkan para pekerja untuk mengekspresikan fokusmereka dan menanyakan serta mendorong dukungan dari rekan kerja mereka. Tanpa maksud terlalu ikutcampur, bisa juga anda memberikan perhatian pada staf anda tentang hal yang mungkin menjadi kesulitandi kehidupan pribadi mereka, yang sebelumnya pernah mengalami kesehatan mental yang buruk ataukurangnya dukungan sosial (kemungkinan adanya pengucilan dari komunitas mereka)

Page 19: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Intervensi 1:Memberikan dukungan untuk orang orang yang bekerja dalammasa respon COVID-19• Memberikan pelatihan PFA bisa memberi manfaat bagi pimpinan

dan pekerja dalam menguasai keterampilan untuk menyediakandukungan yang dibutuhkan pada rekan kerja mereka

• Memfasilitasi akses dan memastikan nakes sudah menyadaribahwa mereka bisa mengakses layanan kesehatan mental dan dukungan psikososial, termasuk petugas psikososial yang ada di lapangan jika bersedia melalui telepon atau layanan jarak jauh lainnya

• Manajer dan team leader perlu mencontohkan pemeliharaan diriuntuk mengurangi stres

Page 20: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Intervensi PsikososialBerbasis komunitas

Page 21: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Program Dukungan Psikososial Cekal COVID-19 yang dapatdilakukan:• Melaksanakan aktivitas berbasis komunitas untuk Dukungan Psikososial selama wabah COVID-19

meliputi:

1. Menjaga hubungan sosial dengan orang orang yang mungkin diisolasi, dengan menggunakan teleponseluler atau pesan teks

2. Berbagi pesan factual ke komunitas, terutama dengan orang orang yang tidak menggunakan medsos

3. Menyediakan perawatan & dukungan untuk orang orang yang telah terpisah dari keluarga/pengasuhmereka.

4. Sosialisasikan berbagai informasi yang akurat melalui berbagai kanal informasi terpercaya untukmenghilangkan Stigma & diskriminasi sosial yang muncul krn diasosiasikan dengan COVID-19, termasukkepada orang orang yang sudah terinfeksi, keluarga mereka, penyedia jasa Kesehatan, dan pekerjafrontline lainnya.

5. Mempersiapkan program after isolasi untuk membangun integrasi dari orang orang yang sudahterinfeksi oleh COVID-19.

6. Melibatkan komunitas untuk membantu penelusuran kontak, memastikan penerapan PHBS

Page 22: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Program Dukungan Psikososial Cekal Covid-19:

7. Menyelenggarakan program peningkatan pengetahuan dan pemahaman atas layanan dukungan psikososialsecara online termasuk di dalamnya penanganan atas kondisi kegawatdaruratan kepada komunitas dan pelaksana tenaga Kesehatan.

8. Melakukan kampanye kesadaran public yang komprehensif yang tujuannya untuk memberikan edukasikepada komunitas, menangani stigma dan berbagai ketakutan yang berlebihan terhadap penularan penyakit, dan mendorong public untuk mendukung pekerja di garda terdepan bidang Kesehatan,

9. Membuat struktur layanan dukungan psikososial untuk mengatasi COVID 19

Page 23: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Program Dukungan Psikososial :

• Menyusun program karantina yang meningkatkan kesejahteraankondisi psikososial yang dikarantina berikut keluarganya.

Misalnya: orang yang dalam masa karantina bisa memilih selama menjalanihari-harinya untuk pilihan makanan, pilihan untuk memiliki akses ke dalamaktivitas-aktivitas yang terstruktur, memiliki rutinitas, dan menerima informasiterkini (melalui papan informasi atau pesan teks)

Melakukan identifikasi sumber yang dapat mensupport kegiatan perawatan (sepertikeluarga, kelompok sosial, dan dalam beberapa konteks, pemukaagama dan mantri traidisional) untuk berkolaborasi Cekal COVID-19.

Page 24: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Program Dukungan Psikososial yang dapat dilakukan:

• Membentuk struktur kepedulian lokal diantaranya dengan cara:

1. Lintas pihak berkolaborasi melaksanakan program psikososial seperti: Psychological First Aid, bagaimanacara merujuk orang-orang yang mungkin butuh dukungan yang lebih spesifik atau Memastikan kecukupanpersonil akan pengetahuan dan keterampilan memberikan program dukungan psikososial pada anak-anak, orang difabel, dan orang-orang lain yang rentan termasukbagaimana mengatasi issue issue kematian, ketakutan

2. Misalnya: beberapa pekerja frontline yang berpengalaman dikucilkan oleh keluarga atau komunitas merekakarena ketakutan dan stigma, atau beberapa keluarga dari responder yang mungkin terstigma dan terisolasidari komunitas mereka. Stigmatisasi ini bisa merugikan kesehatan mental dari orang yang terinfeksi dan bisa membuat situasi menjadi lebih sulit (dan mungkin bisa berdampak pada semangat juang dari para pekerja). Selama masa ini, menjadi penting bahwa kesehatan mentak dari responder ini dilindungi. Mendekatkan diri pada pimpinan komunitas adalah cara penting untuk menyelesaikan kesalahpahamantersebut. Dukungan dari rekan sekelompok untuk menindaklanjuti Langkah perawatan Kesehatan bagiyang terdampak dan saling memberikan dukungan untu stabilisasi emosi pasien, petugas Kesehatan ataumasyarakat lain yang membutuhkan.

Page 25: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Program Dukungan Psikososial yang dapat dilaksanakan:

Membangun Lingkungan yang supportive dan protektif

1. Melakukan asement atas kondisi komunitas missal untuk mengetahui: kekuatan dan ketersediaansumberdaya di komunitas dibanding kelemahan dan kerentanan

2. Menyusun program program yang menekankan pada Tindakan untuk perlindungan dan mendorongkesejahteraan. Prinsip utama dari psikososial, termasuk harapan, keamanan, ketenangan, hubungan sosial, dan keefektifan komunitas, harus tertanam dalam setiap intervensi

3. Menyediakan Nomor telepon layanan (hotline) untuk memberikan dukungan pada orang di komunitas yang merasa cemas atau tertekan. Contoh: WeChat, WhatsApp, media sosial dan bentuk lain dari teknologi yang bisa digunakan untuk memberikan dukungan pada kelompok atau mengelola dukungan sosial, khususnyabagi mereka yang dalam isolasi

4. Menyiapkan untuk orang yang berduka berpotensi untuk terus meratapi keadaan. Jika pemakamantradisional tidak memungkinkan, alternatif yang lebih baik yang menjalankan kearifan & ritual lokal perluuntuk diidentifikasi dan dilatihkan.

Page 26: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Program Psikososial yang dapat dilaksanakan:

• Membuat program dengan Pendekatan “masyarakat menyeluruh” (Whole Society Approach)

1. Aktivitas Psikososial yang bisa diterapkan pada setiap anggota masyarakat dalam hal ini meliputi:

a. Promosi strategi perawatan diri, seperti Latihan pernafasan atau latihan spiritual lainnya

b. Pesan normalisasi tentang ketakutan dan kecemasan dan cara bagaimana orang bisa memberikan

dukungan kepada orang lain

c. Informasi yang jelas, singkat, dan tepat tentang COVID-19, termasuk bagaimana mengakses bantuan jika

ada seseorang yang mengalami kondisi tidak baik

4. Contoh: Kematian yang mungkin disebabkan bukan karena COVID-19, misalnya flu atau masalah paru-paru

lainnya yang tidak berkaitan. Keluarga terdampak karena kematian ini akan memerlukan dukungan

psikososial dikarenakan akan meratapi keadaan sama halnya dengan keluarga yang kehilangan anggota

keluarganya karena infeksi COVID-19

Page 27: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Intervensi PsikososialDiri

Page 28: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Intervensi 2:Memberikan bantuan orang dewasa untuk menghadapi stresselama wavah COVID-19

• Orang dewasa, terutama yang ada di tempat isolasi dan mereka yang menderitademensia, mungkin akan bisa menjadi lebih cemas, marah, tertekan, gelisah, menarikdiri, dan kecurigaan berlebih selama wabah berlangsung di dalam karantina. Menyediakan dukungan emosional melalui jejaring indormal (keluarga) dan profesional kesehatan mental. Berbagi fakta fakta sederhana tentang apa yang sedangterjadi dan memberikan informasi jelas tentang bagaimana mengurangi risiko infeksidalam bahasa yang mudah dipahami oleh orang orang dewasa. Ulangi informasikapanpun dibutuhkan

• Saran di bawah ini secara umum berlaku untuk orang tua yang tinggal di komunitas. Untuk orang tua yang tinggal di rumah perawatan (misalnya di rumah pendampingan, klinik), administrator, dan staf perlu untuk memastikan pengukuran keamanan ada di tempat untuk mencegah infeksi dan kecemasan atau kepanikan berlebih terhadap wabah(sama halnya dengan di rumah sakit). Selain itu, kebutuhan dukungan disediakan untukmerawat staf yang mungkin mendapatkan perpanjangan masa karantina dan tidak bisabersama dengan keluarga mereka

Page 29: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Intervensi 2:Memberikan bantuan orang dewasa untuk menghadapi stresselama wavah COVID-19• Orang orang tua mungkin tidak tahu cara menggunakan layanan online seperti belanja online untuk

kebutuhan harian, konsultasi, atau layanan kesehatan:

1. Menyediakan rincian/penjelasan dan bagaimana cara mendapatkan bantuan praktis saat diperlukan, seperti taksi atau pengantaran kebutuhan

2. Distribusi barang dan jasa seperti material preventif (seperti masker wajah, disinfektan), kecukupankebutuhan bahan makanan, dan akses transportasi darurat bisa mengurangi kecemasan di keseharian mereka

• Menyediakan latihan fisik ringan untuk orang tua di rumah atau di tempat karantina untuk menjagamobilitas dan mengurangi kebosanan

• Mendorong orang tua untuk menambah keterampilan, pengalaman, dan kesukarelawanan dalamkomunitas dalam masa respon wabah COVID-19. Orang orang tua bisa memberikan dukungan kesesama rekannya, memeriksa kondisi tetangga, dan penanganan medis untuk anak anak di rumahsakit dalam berjuang melawan wabah COVID-19

Page 30: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Intervensi 3:Memberikan dukungan & kebutuhan orang berkebutuhan khusus selama wabah COVID-19

Orang difabel dan perawatnya menghadapi hambatan yang bisa mencegah mereka untuk mendapatkan aksesperawatan dan informasi penting untuk mengurangi risiko selama wabah COVID-19. Hambatan ini meliputi:• Hambatan lingkungan1. Komunikasi risiko adalah hal pentiong untuk promosi kesehatan dan mencegah penyebaran infeksi serta

mengurangi stres di populasi, bagaimanapun informasi sering tidak berkembang dan dibagikan secara inklusif keorang yang memiliki keterbatasan komunikasi

2. Banyak pusat kesehatan yang tidak bisa diakses oleh orang dengan keterbatasan fisik. Seirign denagn hambatandari perkotaan dan kurangnya sistem angkutan umum, orang yang berkebutuhan khusus memungkinkan tidakbisa mengakses fasilitas kesehatan.

• Hambatan institusional1. Biaya pengobatan membuat banyak orang difabel menjadi tidak mampu untuk mendapatkan layanan mendasar2. Kurangnya protokol yang dibentuk untuk penanganan orang berkebutuhan khusus di tempat karantina• Hambatan sikap/perilaku1. Adanya prasangka/penilaian, stigma, dan diskriminasi terhadap orang orang berkebutuhan khusus, termasuk

keyakinan bahwa orang berkebutuhan khusus tidak bisa berkontribusi pada respon atau membuat keputusanmereka sendiri

Hambatan-hambatan ini bisa menyebabkan timbulnya penyebab stres tambahan pada orang berkebutuhan khususdan pengasuh mereka selama wabah COVID-19 berlangsung

Page 31: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Intervensi 3:Memberikan dukungan & kebutuhan orang berkebutuhan khusus selama wabah COVID-19

Bertambahnya suara dan kebutuhan dari orang orang berkebutuhan khusus dalam perencanaan & respon darurat selamawabah merupakan hal yang genting untuk dikelola baik fisik maupun kesehatan mentalnya dalam waktu pengurangan risikoterinfeksi COVID-19:• Pesan komunikasi yang mudah diakses perlu untuk dikembangkan, termasuk pertimbangan bagi orang berkebutuhan

khusus (panca indera, intelektual, kognitif, dan keterbatasan psikosisal). Contohnya adalah sebagai berikut meliputi:1. Website dan fakta yang bisa diakses memastikan orang dengan keterbatasan visual bisa membaca informasi kunci terkait

wabah yang terjadi2. Berita dan konferensi pers tentang wabah yang menyertakan penerjemah bahasa tubuh yang tersertifikasi membantu

orang orang yang kekurangan dalam pendengaran3. Petugas kesehatan memahami bahasa tubuh atau setidaknya memiliki sertifikat penerjemah bahasa tubuh untuk orang

yang kekurangan pendengaran4. Pesan yang dibagikan mudah dimengerti bagi orang orang yang memiliki keterbatasan intelektual, kognitif, dan

psikososial5. Merancang komunikasi yang tidak hanya dalam bentuk tertulis harus dibuat dan dimanfaatkan. Ini meliputi komunikasi

tatap muka atau menggunakan website yang interaktif untuk mengkomunikasikan informasi.• Jika pengasuh perlu dikarantina, rencana harus dibuat agar memastikan dukungan tetap berlanjut untuk orang

berkebutuhan khusus yang membutuhkan pelayanan dan dukungan• Organisasi berbasis komunitas dan pimpinannya bisa menjadi rekan yang berperan dalam mengkomunikasikan dan

menyediakan layanan MHPSS untuk orang berkebutuhan khusus yang terpisah dari keluarga dan perawatnya• Orang berkebutuhan khusus dan perawatnya harus disertakan dalam setiap tahap respon penanganan wabah

Page 32: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Intervensi 4:Pesan dan aktivitas untuk membantu anak anak menghadapi stres selama wabah COVID-19Mendorong adanya mendengar aktif dan pemahaman sikap bersama anak. Anak-anak mungkin menanggapi situasi sulitdengan berbagai cara: dekat dengan perawatnya, merasa cemas, menarik diri, merasa marah & gelisah, mimpi buruk, mengompol, perubahan mood yang tidak stabil, dll• Anak anak biasanya merasa lega ketika mereka mampu mengungkapkan dan mengkomunikasikan perasaan mereka ke

dalam lingkungan yang aman dan mendukung. Setiap anak memiliki caranya sendiri untuk mengungkapkan emosi. Kadang melakukan aktivitas untuk melatih kreativitas seperti bermain dan menggambar mampu memfasilitasi proses ini. Membantu anak anak menemukan cara positif untuk berekspresi dari kemarahan, ketakutan, dan kesedihan mereka

• Mendorong terciptanya lingkungan yang sensitif dan peduli di sekitar anak. Anak-anak perlu cinta kasih orang dewasa, dan seringkali butuh perhatian lebih selama masa sulit

• Perlu diingat bahwa anak-anak sering meneladani emosi dari orang dewasa yang dianggap penting dalam hidupmereka, jadi bagaimana orangd ewasa memberikan respon di tengah krisis menjadi hal penting. Ini perlu diperhatikanbahwa orang dewasa perlu mengelola emosi mereka dan tetap tenang, mendengarkan anak-anak, berbicara yang lemah lembut pada mereka dan membuat mereka yakin. Jika sudah cukup waktunya dan tergantung juga pada usiamereka, perlu didorong bagi orang tua atau perawatnya untuk memberikan pelukan pada anak anak dan menekankan rasa kasih dan bangga akan anak anak. Ini akan membuat anak anak merasa lebih baik dan lebih aman

• Jika memungkinkan, berikan kesempatan bagi anak anak untuk bermain dan santai• Jaga anak-anak agar tetap dekat dengan orang tua dan keluarga, jika hal tersebut dirasa aman dan hindari memisahkan

diri dari anak anak. Jika anak harus terpisah dari pengasuhnya, pastikan bahwa ada alternatif perawatan yang baik yang disediakan yang akan terus bersama dengan anak anak

• Jika anak anak terpisah dari pengasuhnya, pastikan sering dan rutin menghubungi (seperti melalui telepon, video call) dan terus memastikan kondisinya. Pastikan semua proteksi dan penjagaan anak anak diukur dengan baik

Page 33: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Intervensi 4:Pesan dan aktivitas untuk membantu anak anak menghadapistres selama wabah COVID-19• Sering-sering memeriksa jadwal rutin untuk menciptakan lingkungan yang baru, termasuk lingkungan belajar, bermain, dan

santai. Jika memungkinkan, kelola tugas dari sekolah, pelajaran, atau aktivitas rutin lainnya yang tidak membahayakan anak atau melanggar otoritas kesehatan. Anak anak harus terus hadir sekolah jika tidak berisiko pada kesehatan mereka

• Sediakan fakta tentang apa yang sedang terjadi, dan berikan informasi yang ramah anak tentang bagaimana cara mengurangi risiko infeksi dan menjaga keamanan dalam bahasa yang mudah mereka pahami. Demonstrasikan pada anak tentang bagaimana cara mereka bisa membuat diri mereka aman (misalnya perlihatkan pada mereka cara mencuci tangan yang efektif)

• Hindari penyampaian spekulasi tentang rumor atau informasi yang tidak benar di depan anak anak• Dukung anak atau pengasuhnya dengan aktivitas anak selama masa isolasi/karantina. Aktivitas yang menjelaskan tentang

virus terseut namun tetap membuat anak anak aktif ketika mereka sedang masa tidak sekolah, misalnya:1. permainan cuci tangan dengan lagu lagu2. cerita imajinasi tentang bagaimana virus menjelajah dalam tubuh3. Membuat cairan pembersih dan disinfektan di rumah melalui permainan menyenangkan4. Menggambar virus/mikroba yang bisa diwarnai oleh anak anak5. Menjelaskan perlengkapan proteksi pada anak-anak gar mereka tidak takut.

Page 34: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Intervensi 5:Aktivitas Psikososial untuk orang dewasa di tempatisolasi/karantinaSelama masa karantina, yang memungkinkan, kanal komunikasi yang aman harus disediakan untuk mengurangi rasa kesepian dan isolasi psikis (seperti menggunakan WeChat)

Aktivitas yang bisa mendukung orang kesejahteraan jiwa dewasa selama masa isolasi/karantina di rumah:• Latihan mental (seperti yoga, tai chi, peregangan otot)• Latihan gerak/kognitif• Latihan relaksasi (pernapasan, meditasi, ketenangan jiwa)• Membaca buku dan majalah• Mengurangi waktu menonton tayangan mengerikan di TV• Mengurangi mendengarkan rumor• Mencari informasi dari sumber yang dapat dipercaya• Mengurangi waktu mencari informasi (1-2 jam per hari, dibanding setiap jam)

Page 35: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Pesan Umum: Layanan Psikososial selama wabah COVID-19Pesan untuk badan umum yang menangani stres selama wabah COVID-19:• Ini merupakan normal jika merasa sedih, stres, cemas, bingung, takut, dan marah selama wabah

berlangsung• Bicarakan dengan orang yang anda percaya. Hubungi teman atau keluarga• Jika harus tetap tinggal di rumah, kelola kesehatan gaya hidup (termasuk pola makan yang baik, tidur,

latihan, dan kontak sosial dengan yang terkasih di rumah). Tetap terhubung dengan keluarga dan temanmelalui surel, telepon, dan platform media sosial

• Jangan merokok, konsumsi alkohol, atau obat-obatan lain untuk menghadapi emosi• Jika merasa rumit atau kelelahan, bicarakan dengan petugas kesehatan, pekerja sosial, profesi serupa,

atau orang yang anda percaya di komunitas anda (seperti pemuka agama atau pimpinan komunitas)• Rencanakan ke mana anda ingin pergi dan mencari bantuan fisik dan kesehatan mental anda serta

kebutuhan psikososial, jika dibutuhkan• Dapatkan fakta tentang risiko anda dan bagaimana cara menanganinya. Gunakan sumber yang dapat

dipercaya untuk mendapatkan informasi tersebut, seperti dari website WHO, atau lembaga kesehatanlokal dan publik yang ada

• Kurangi waktu anda dan keluarga anda menonton atau mendengarkan berita buruk/sedih di media anda• Gunakan keterampilan yang anda miliki di masa lalu saat menghadapi masa sulit untuk mengelola emosi

selama wabah berlangsung.

Page 36: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Referensi1. Inter-Agency Standing Committee (IASC). IASC Guidelines on Mental Health and Psychosocial Support in Emergency Settings.

IASC: Geneva, 2007.2. IASC. Guidelines on Mental Health and Psychosocial Support in Emergency settings: checklist for field use. IASC: Geneva, 2008.3. International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC). Mental Health and Psychosocial Support for Staff,

Volunteers and Communities in an Outbreak of Novel Coronavirus. IFRC: Hong Kong, 2020.4. ONG Inclusiva. Recommendations for health protection of people with disabilities during outbreaks: Lessons learned from the

2019 Novel Coronavirus. ONG Inclusiva, 2020.5. IASC Reference Group on Mental Health and Psychosocial Support in Emergency Settings. Mental Health and Psychosocial

Support in Ebola Virus Disease Outbreaks: A Guide for Public Health Programme Planners. IASC: Geneva, 2015.6. World Health Organization (WHO). Mental Health and Psychosocial Consideration in Pandemic Human Influenza (2005 Draft

version). WHO, 2005.7. National Bureau of Health and Disease Control and Prevention (2020). Response to new coronavirus pneumonia: Psychological

adjustment guide.8. West China Medical University. New coronavirus handbook for public psychological protection. West China Medical University,

2020.9. Bao Y, Sun Y, Meng S, Shi J, Lu L. 2019-nCoV epidemic: address mental health care to empower society. Lancet. February 7, 2020

https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)30309-310. IFRC. Personal communication, February 11, 2020.

Page 37: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Referensi11. Center for the Study of Traumatic Stress, Uniformed Services University of Health Sciences. Mental Health

and Behavioral Guidelines for Response to a Pandemic Flu Outbreak. No date.12. Pan American Health Organization (PAHO). Protecting Mental Health During Epidemics. PAHO, 2006.13. WHO. Building back better: sustainable mental health care after emergencies. WHO: Geneva, 2013.14. WHO, CBM, World Vision International & UNICEF. Psychological first aid during Ebola virus disease

outbreaks. WHO: Geneva: 2013.15. WHO and the International Labour Organization (ILO). Occupational safety and health in public health

emergencies: A manual for protecting health workers and responders. WHO & ILO: Geneva, 2018.16. The Alliance for Child Protection in Humanitarian Action. Guidance note: Protection of children during

infectious disease outbreaks. The Alliance for Child Protection in Humanitarian Action, 2018.17. The Alliance for Child protection in humanitarian action. Minimum Standards for Child Protection in

Humanitarian Action. The Alliance for Child Protection in Humanitarian Action, 2019.18. WHO & United Nations High Commissioner for Refugees. mhGAP Humanitarian Intervention Guide

(mhGAP-HIG): Clinical Management of Mental, Neurological and Substance Use Conditions in Humanitarian Emergencies. WHO: Geneva, 2015.

19. New Zealand: Ministry of Health. Psychosocial impacts of quarantine and interventions that may help to relieve strain: Guidance notes. Ministry of Health: New Zealand, 2009.

Page 38: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Crisis Center Cegah Tangkal COVID-19 DD

HOTLINE : 0811 16 17 101• Layanan Informasi dan Edukasi Masyarakat

• Ambulans Siaga- Sistem Rujukan terintergrasi pemerintah

• Desinfeksi Area Publik

• Layanan Psikososial

• Relawan Kesehatan

Page 39: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

CV

Personal Data

Name : Maya Sita Darlina, S.Psi. MSi, PsychologistGender : FemaleMarital Status : Married - four children

Academic and Professional Background

2010 -2012 Magister Applied Human Resource Management, Faculty of Psychology University of Indonesia

1997 - 1999 Psychologist (Psychological Professional Program) - University of Indonesia

1992 -1997 Bachelor of Psychology - University of Indonesia

2018 - sekarang2017 - sekarang2015 - 20172014 - 2017

Penyusun dan coordinator Psikososial Dompet DhuafaGM Human Capital Dompet Dhuafa FilantrophyPresident Commissioner – PT. MUS AlihdayaDivision Head – HC PT. Bank Bukopin, Tbk

Award and Book

20182017

20162016 2016

The Best KM Team and The Best 2 KM Project DD NetBook: Bunga Rampai Psikologi dalam Pengelolaan SDM danPengembangan Organisasi (IO Club)The Best 3rd The Human Capital for Public Company, The Big 5 Industrial Relation, The Big 5 The Best Learning Development from Human Capital Award 2016 Economic Review

Page 40: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Contact :

[email protected]

[email protected]

mayasitadarlina15@instagram

Page 41: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

Terima Kasih

Page 42: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

DISTRESS DISFUNGSI

Reaksi Kognitif

• Kebingungan sementara,

• Ketidakmampuan berkonsentrasi,

• Pengurangan kapasitas menyelesaikan masalah,

• Kelelahan berpikir,

• Memikirkan suatu hal berulang,

• Imajinasi kilas balik kejadian,

• Mimpi buruk.

• Bingung yang diluar kewajaran

• Pengurangan fungsi kognitif,

• Kehilangan harapan,

• Berpikiran bunuh diri / menyakiti diri,

• Halusinasi,

• Paranoid.

Reaksi Emosional

• Ketakutan,

• Kesedihan,

• Mudah marah,

• Frustasi,

• Merasa kehilangan,

• Kecemasan.

• Serangan panik,

• Depresi yang tidak produktif,

• Ekspresi emosi mati rasa,

• Gejala PTSD.

Page 43: Dukungan Psikososial Pasien, Nakes dan Masyarakat ... · a. Tekanan fisik dari peralatan pelindung b. Isolasi fisik membuatnya sulit untuk menyediakan kenyamanan kepada orang yang

DISTRESS DISFUNGSI

Reaksi Perilaku

• Penghindaran gejala fobik sementara,

• Perilaku berulang-ulang,

• Penimbunan,

• Gangguan tidur,

• Gangguan makan,

• Mudah terkejut,

• Penghindaran yang persisten,

• Perilaku berulang yang tidak produktif,

• Agresi / kekerasan,

• Perilaku tertutup,

• Reaksi impulsif / terlalu cepat mengambil resiko,

• Penyalahgunaan obat,

Reaksi Spiritual

• Mempertanyakan iman

• Mempertanyakan tindakan Allah

• Penghentian praktek yang berhubungan dengan iman

• Memproyeksikan iman kepada orang lain

Reaksi Fisik

• Perubahan nafsu makan,

• Sakit kepala karena psikosomatis,

• Nyeri otot/kejang

• Penurunan imunitas.

Catatan lain: jika adanya perubahan fisik/fisiologis yang berkepanjangan

atau gejalanya tersebut maka haruslah dievaluasi oleh profesional

medis/dokter.

• Perubahan fungsi jantung

• Perubahan fungsi saluran cerna

• Penampilan darah okultisme

• Ketidaksadaran

• Sakit dada

• Baal / kelumpuhan (terutama dari lengan, kaki, wajah)

• Ketidakmampuan untuk berbicara / memahami pembicaraan

Catatan: mencari perawatan medis untuk semua di atas