dukungan pemerintah dalam pembiayaan umkm€¦ · belum ideal krn terlalu besar jika dibandingkan...

17
1 Dukungan Pemerintah dalam Pembiayaan UMKM “Mengawal Nawacita, Wujudkan Indonesia Sejahtera” Workshop Sistem Informasi Kredit Program Kementerian Keuangan Surabaya, 3 Maret 2016

Upload: others

Post on 01-Sep-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dukungan Pemerintah dalam Pembiayaan UMKM€¦ · belum ideal krn terlalu besar jika dibandingkan dengan klaster usaha di atasnya Idealnya, output produksi usaha mikro mensupport

1

Dukungan Pemerintah dalam Pembiayaan UMKM “Mengawal Nawacita, Wujudkan Indonesia Sejahtera”

Workshop Sistem Informasi Kredit Program Kementerian Keuangan Surabaya, 3 Maret 2016

Page 2: Dukungan Pemerintah dalam Pembiayaan UMKM€¦ · belum ideal krn terlalu besar jika dibandingkan dengan klaster usaha di atasnya Idealnya, output produksi usaha mikro mensupport

2

NAWACITA (SEMBILAN AGENDA PRIORITAS)

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.

7. Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Dengan Menggerakan Sektor-Sektor Strategis Ekonomi Domestik

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara. 2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. 4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya. 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya. 6.8 Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Nasional

1) peningkatan agroindustri, hasil hutan dan kayu, perikanan, dan hasil tambang; 2) akselerasi pertumbuhan industri manufaktur; 3) akselerasi pertumbuhan pariwisata; 4) akselerasi pertumbuhan ekonomi kreatif; dan 5) peningkatan daya saing UMKM dan koperasi.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. 8. Melakukan revolusi karakter bangsa. 9. Memperteguh kebhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Arah Kebijakan: • meningkatkan daya saing UMKM koperasi sehingga mampu

tumbuh menjadi usaha yang berkelanjutan dengan skala yang lebih besar (“naik kelas” atau scaling-up)

• mendukung kemandirian perekonomian nasional. Strategi : 1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia; 2. Peningkatan akses pembiayaan dan perluasan skema

pembiayaan; i. pengembangan lembaga pembiayaan/bank UMKM dan

koperasi, serta optimalisasi sumber pembiayaan non-bank;

ii. integrasi sistem informasi debitur UMKM dari lembaga pembiayaan bank dan non-bank; dan

iii. peningkatan kapasitas koperasi sebagai pengelola sistem resi gudang; dan

iv. advokasi pembiayaan bagi UMKM dan koperasi. 3. Peningkatan nilai tambah produk dan jangkauan pemasaran; 4. Penguatan kelembagaan usaha; dan 5. Peningkatan kemudahan, kepastian dan perlindungan usaha

Arah Kebijakan dan Strategi (RPJMN) Paket Kebijakan Ekonomi Tahap Ke 3 Perluasan wirausahawan penerima KUR

• Keluarga yang memiliki penghasilan tetap, dipertegas dapat menerima KUR untuk sektor usaha produktif. • Goal:

Mendorong Bank penyalur KUR untuk melakukan upaya pro-aktif menawarkan KUR. Mendorong tumbuhnya wirausahawan-wirausahawan baru.

Paket Kebijakan Ekonomi Tahap Ke 4 Akses terhadap KUR diperluas a. Penerima KUR adalah individu/perseorangan atau badan hukum yang meliputi:

- UMKM yang produktif; - calon TKI yang akan bekerja di luar negeri; - anggota keluarga dari karyawan/TKI yang berpenghasilan tetap; dan - TKI yang purna dari bekerja di luar negeri. - TKI yang mengalami pemutusan hubungan kerja

b. Usaha produktif meliputi sektor; - Pertanian, Perikanan, Industri Pengolahan, Perdagangan dan Jasa (penyediaan akomodasi dan penyediaan

makanan, transportasi, pergudangan, komunikasi, real estate, usaha persewaan, jasa perusahaan, jasa pendidikan).

Goal: Mendorong peningkatan dan perluasan akses UMKM sektor usaha produktif kepada pembiayaan lembaga

keuangan. Dalam jangka menengah meningkatkan inklusi finansial, yang saat ini masih relatif rendah dibanding negara-

negara tetangga. (Dilakukan Perubahan Permenko No.6 Th.2015 Tentang Pedoman Pelaksanaan KUR) . Untuk memastikan ketepatan sasaran KUR maka calon debitur KUR harus sudah memiliki usaha selama minimal 6 bulan.

Page 3: Dukungan Pemerintah dalam Pembiayaan UMKM€¦ · belum ideal krn terlalu besar jika dibandingkan dengan klaster usaha di atasnya Idealnya, output produksi usaha mikro mensupport

3

POTENSI UMKM

Berdasarkan report OECD (The Organisation for Economic Co-operation and Development) berjudul “Small Business, Job Creation and Growth: Facts, Obstacles and Best Practices”: UMKM menyumbang 60-70% dari total lapangan kerja di

mayoritas anggota OECD. Permasalahan utama yang dihadapi UMKM terkait

pembiayaan: Harus membayar bunga pinjaman yg lebih tinggi Kekurangan jaminan/agunan untuk mengajukan

pinjaman

Fakta di Indonesia: UMKM merupakan mayoritas jenis usaha di Indonesia

(99,9%) Menyediakan 97,2% lapangan kerja Menyumbang 59,1% PDB

Best Practice Dukungan Pembiayaan UMKM Support untuk UMKM di negara anggota OECD:

Seperempat dari total program dukungan publik ditargetkan untuk UMKM (Jerman, Jepang, Selandia Baru, dan Islandia memberikan lebih dari 50%)

Bentuk dukungan: hibah langsung, keringanan pajak, kredit berbunga rendah, atau penjaminan kredit.

Lebih dari 50% program ke UMKM dikelola oleh pemerintah daerah sehingga koordinasi antar otoritas sangat penting.

Lebih dari 70% program ke UMKM periodenya lebih dari 5 tahun

Lima area support untuk UMKM: 1) Pembiayaan

Penyediaan atau bantuan modal untuk bisnis baru (start-up) Kemudahan perpajakan untuk UMKM

2) Iklim bisnis Pengurangan birokrasi khususnya untuk UMKM misalnya melalui penggunaan IT untuk memangkas birokrasi

3) Teknologi Pengenalan teknologi bagi UMKM (quality control, inovasi, perubahan teknis dan organisasi, dsb)

4) Kemampuan Manajerial Training bagi pemilik atau manajer UMKM Memberikan akses jasa pendampingan dan konsultasi

5) Akses Pasar Membantu akses ke pasar internasional Membantu akses UMKM untuk ikut serta dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah

Sumber: Kemen-KUKM, 2013

Sumber: ABS, 2014

Australia

Indonesia

Proporsi sektor usaha di Australia dan Indonesia

Mikro 57.189.393 98.77%

Kecil 654.222 1.13%

Menengah 52.106 0.09%

Besar 5.066 0.01%

Tantangan UMKM di Indonesia: Proporsi usaha mikro di Indonesia

belum ideal krn terlalu besar jika dibandingkan dengan klaster usaha di atasnya

Idealnya, output produksi usaha mikro mensupport produksi usaha kecil dst scr berjenjang s.d. usaha besar utk bisa mandiri scr ekonomi

Usaha menengah dan besar lebih bny menggunakan bahan baku impor krn usaha mikro dan kecil blm mampu mensupport

Selain itu, proses pertumbuhan usaha antar klaster blm termonitor dgn baik

Usaha mikro juga rentan jatuh/tdk berkembang krn berbagai permasalahan a.l. regulasi, manajemen, daya saing dan pembiayaan

Page 4: Dukungan Pemerintah dalam Pembiayaan UMKM€¦ · belum ideal krn terlalu besar jika dibandingkan dengan klaster usaha di atasnya Idealnya, output produksi usaha mikro mensupport

No. Institusi Uraian Penyalur

1 KUR K/L : 8 Kementerian Teknis Tgs : KMK dan KI kepada UMKM

33 Bank Pelaksana

2 LPDB-KUMKM (BLU)

K/L: Kemenkop dan UKM Tgs: Dana bergulir KUMKM

LPDB-KUMK

3 PPP (BLU) K/L: KemenPU dan Pera Tgs: Kredit perumahan bagi MBR

Bank Penyalur

4 P2H (BLU) K/L: Kemenhut dan LH Tgs: dana bergulir masy sekitar htn

P2H

5 KLH (BLU) K/L: Kemenhut dan LH Tgs: Pembiayaan UMK u/ lingkungan

KLH

6 KUMK K/L:Kementerian Keuangan Tgs:Pinjaman UKM u/ mdl kerja

Bank

7 KKP (BLU) K/L: Kemen KP Tgs: Dana bergulir UKM Kelautan

LPDB-KUMKM

8 PKBL K/L: Kemen.BUMN Dana CSR BUMN

BUMN

9 BP3TI (BLU) K/L: Kemen Kominfo Tgs: penyedia kom dan informasi

BP3TI

10 KKPE K/L : Kementan dan Kelautan/Perikanan Tgs : Penyaluran kredit bersubsidi

Bank

11 KPENRP K/L : Kementerian Pertanian Tgs : Penyaluran kredit bersubsidi

Bank

12 KUPS K/L : Kementerian Pertanian Tgs : Penyaluran kredit bersubsidi

Bank

13 SSRG K/L : Kementerian Pertanian Tgs : Penyaluran kredit bersubsidi

Bank

Variasi Program dan Sumber Dana Dana Pemerintah bagi Masyarakat

Kredit program (penjaminan, subsidi bunga dan dana bergulir) adalah dana yg dialokasikan oleh Kementerian/Lembaga/BLU untuk kegiatan perkuatan modal usaha dan investasi bagi usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKM) serta usaha lainnya yang berada dibawah pembinaan K/L.

LP *) LPDB

SSRG (*189M)

PPP

Sumber Dana

RPH

Variasi Program dan Sumber Dana

PMN KUR (11,7T)

LPDB-KUMKM

Kelautan dan Perikanan (N.A)

KUMK

KLH

IJP (4,3T)

Dana APBN

Dana Masyarakat

PKBL 2015 )

BP3TI

KUR (178T)

Jamkrida Jatim

Jamkrida Bali

Dana APBD

KUPS (*628M)

KKPE (*12,7T)

KPENRP (*8,3T)

Dana Bank

Subsidi Bunga (*1,7T)

*21,8T

•16T

Belanja (APBN) Rata2 Leverage (komulatif) • 1,7T 38,2T = 22 kali (subsidi) • 17T 178T = 10 kali (penjaminan)

4

Page 5: Dukungan Pemerintah dalam Pembiayaan UMKM€¦ · belum ideal krn terlalu besar jika dibandingkan dengan klaster usaha di atasnya Idealnya, output produksi usaha mikro mensupport

HASIL EVALUASI PEMBIAYAAN UMKM (2013)

Keterangan Skema Penjaminan (KUR) Skema Subsidi Bunga Dana Bergulir

Kelemahan

1 Sasaran Program

-Tidak dapat diyakini ketepatan sasaran (BPK 2012&2013) - Penyaluran Sektor Hulu minimal 25% tidak tercapai -Overlapping sasaran

-Tidak dapat diyakini ketepatan sasaran (Audit BPK 2013) -Overlapping sasaran

- Tidak dapat diyakini ketepatan sasaran

-Overlapping sasaran

2 Efektifitas

Program KUR yg berbasis komersial bermanfaat besar pada Bank Pelaksana dan Lembaga Penjamin, tetapi mengecilkan kontribusinya dalam pengentasan kemiskinan (LIPI)

Bank pelaksana masih kesulitan memilih debitur yang layak (BKF)

Kesulitan memilih debitur & menyalurkan kedit

Fungsi penjaminan kurang efektif, karena : - Debitur dapat menjadi nasabah bank tanpa KUR - Debitur mikro menggunakan agunan (74% responden- BKF)

Debitur tidak dapat menyediakan agunan (permasalahan yang terkait dengan sertifikasi lahan -BKF)

Dana idle besar, tidak dapat di shift antar K/L antar kegiatan

3 Skema

Penjamin : - Automatic Cover, bukan case by case - Tarif IJP tunggal meski risiko berbeda (Benchmark : leveling

berdasarkan risiko)

Pemda/Dinas terkait : - Minimnya tenaga pendamping dari Pemda/ dinas

terkait (BKF) - Lemahnya koordinasi Pemda/dinas terkait dengan

kementerian teknis

- Pengeloladanabergulir terpusat di Jakarta

- Kurangnya pembinaan pada penerima yang tersebar diseluruh Indonesia.

Terfokus pada Bank Pelaksana, Lembaga Penjamin dan Pemerintah Pusat cenderung memarginalkan peran Pemda (LIPI)

Masih rendahnya penyaluran kredit program dibanding dengan komitmen awal bank pelaksana (BKF)

- Dana yang disediakan pemerintah sedikit

- Biaya operasional tinggi

Peran Kementerian Teknis tidak berjalan sesuai ketentuan Pembayaran subsidi tiga bulan sekali memberatkan bagi bank pelaksana karena mengganggu likuiditas dan cash flow (BKF)

Tingkat bunga ke end user tinggi

Linkage program KUR pola executing dan channeling masih perlu dikaji ketepatan sasarannya

- Banyaknya skema (5 jenis skema) subsidi bunga - Overlapping komoditas ygdibiayai tiap2 skema

Overlapping komoditas yg dibiayai

4 Landasan

Hukum

Perubahan kebijakan KUR yang tidak searah lagi dengan prinsip dasar dalam penyaluran KUR (diberikan kepada debitur yang bankable – BKF)

Produk hukum berbeda untuk masing-masing skema dan belum ada peraturan induk yang menaungi semua skema

Terdapat beberapa regulator untuk setiap pengelola dana bergulir

Landasan hukum program KUR belum kuat (MoU) Landasan hukum program subsidi bunga hanya berupa PMK

Kelebihan

1 Outcome Meskipun kurang tepat sasaran, akan tetapi program KUR menghasilkan

Outcome/Impact yang positif. Rata-2 kenaikan tenaga kerja: 22% per debitur(BKF)

Terdapat peningkatan omzet, laba serta aset dari penerima kredit program (IPB)

Meningkatkan tenaga kerja pada UMKM

- DirektoratJenderal Perbendaharaan-

Page 6: Dukungan Pemerintah dalam Pembiayaan UMKM€¦ · belum ideal krn terlalu besar jika dibandingkan dengan klaster usaha di atasnya Idealnya, output produksi usaha mikro mensupport

1c

SKEMA 1: SUBSIDI BUNGA

Pro

po

sal

2b

Lakukan Assessment

Da

na

B

ergu

lir

2f

2g

2h Fee

Fee

Pelatihan/training/ monitoring

Pendamping:

• Koperasi • LH dan Kehutanan

• Perindustrian • Dll sesuai

sektor

Pelatihan/training/ monitoring

- Pegadaian - PNM (ventura)

- BPR - dll

Pencairan Dana

Perintah Pencairan 2d

Po

kok + b

un

ga

2e

2h

Lap

ora

n

Tim Independen

Tim Independen: - Universitas

- Tokoh Masyarakat

2f

2g

Lap

ora

n

Pro

po

sal

2a

Lap

ora

n

End User

BK/BI

SKEMA 2: DANA BERGULIR

Komite Kebijakan

OJK

1e

1f

Pinjaman

Pokok + bunga

BANK

OK

Laporan

Da

ta D

ebitu

r, Aka

d, tra

nsa

ksi

Laporan

Subsidi bunga

Pro

po

sal

1a

Lap

ora

n

Pro

po

sal

1b

Lap

ora

n

• Kemenko • K/L Teknis • Kemenkeu

Regulasi, supervisi

Pemda dan K/L

Kelompok

Koperasi

LKM *)

DATABASE

Perusahaan Penjamin

Penjaminan Kredit

(B to B)

Laporan

SKEMA KREDIT PROGRAM TERINTEGRASI

6

Assessm

ent kred

it

1b

1d

1c

Page 7: Dukungan Pemerintah dalam Pembiayaan UMKM€¦ · belum ideal krn terlalu besar jika dibandingkan dengan klaster usaha di atasnya Idealnya, output produksi usaha mikro mensupport

KUR

- Penyaluran Rp178,8 T

- Suku Bunga 22%

- Subsidi IJP 3,25%

- Sektor usaha:

Perdagangan & jasa lain :79%

Pertanian& Industri olah :21%

- Kredit Usaha yang dibiayai:

Ritel : 46%

Mikro: 54%

- Jumlah debitur 12,48 juta

Subsidi Bunga - Penyaluran Rp38,2 T

- Suku Bunga 5% - 8,75%

Dana Bergulir - Penyaluran Rp25,8 T

Total Penyaluran Rp 243 T

Data UMKM dan penyaluran:

manual

KUR Baru - Target Penyaluran Rp 30 Triliun - Suku Bunga 12% - Subsidi Bunga Alokasi

KUR Mikro = 7% - Rp700 M KUR Ritel = 3% - Rp135 M KUR TKI = 12% - Rp 60 M

- Sektor Usaha Pertanian, Perikanan, Industri Pengelohan, Perdagangan, dll

- Realisasi per 31 Des. 2015: Rp22,8 T 1.003.553 debitur - Database SIKP:

- Alat bukti bayar subsidi - Data debitur UMKM

Skema Subsidi Bunga Lainnya:

KUR Baru - Target Penyaluran Rp 100 Triliun - Suku Bunga 9% - Alokasi subsidi TA 2016 = Rp 10,5 T

Database SIKP: - Alat bukti bayar subsidi - Data debitur UMKM

Sektor Usaha 1. Pertanian 2. Perikanan 3. Industri Pengolahan 4. Perdagangan 5. Jasa-jasa

7

2008 s.d 2014

KONSEPSI PERBAIKAN SKEMA KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) UNTUK UMKM

Penggabungan semua skema untuk pembiayaan UMKM (KUR,

Subsidi Bunga, Dana Bergulir)

Membangun Sistem Informasi Kredit Program

Membangun Unit Pelatihan

dan Pendampingan

UMKM

Menuju UMKM yang mampu

bersaing scr global

2015 s.d. 2018

1.Temuan BPK: a. Ketepatan

Sasaran b. Efektifitas

Penyaluran 2. Belum ada

data konkrit jumlah UMKM

2015

Penggabungan Skema Kredit KKPE

KUPS

KPENRP

SSRG

KPP NAD NIAS

2016

Tidak dapat digabung dgn KUR karena konsepsi berbeda : • KUR tdk dpt memenuhi persyaratan agunan, SSRG memiliki agunan lebih

besar daripada kreditnya. • Dalam kondisi normal KUR dibutuhkan, sedangkan SSRG tidak

dibutuhkan (hanya dibutuhkan ketika harga jatuh saat panen).

Jenis KUR

Besaran Subsidi Bunga

Target Penyaluran

Mikro 10% 61%

Ritel 4,5% 35%

TKI 12% 4%

akan ditutup

Page 8: Dukungan Pemerintah dalam Pembiayaan UMKM€¦ · belum ideal krn terlalu besar jika dibandingkan dengan klaster usaha di atasnya Idealnya, output produksi usaha mikro mensupport

System Flow SIKP

Kementerian Teknis

Pemerintah Daerah

Bank

Existing IT System

SIKP

SIKP Database

Stakeholders

1. Upload Calon Debitur Potensial

2. Download Calon Debitur Potensial

3. Upload Debitur dan Data Transaksi

7. Monitoring/ Reporting

Perusahaan Penjamin

6. Pembayaran Subsidi

5. Verifikasi Subsidi

8

KPA

4. Tagihan Subsidi

LKM, Koperasi/Kelompok

2015

2016

Diperlukan peran aktif Pemda c.q. Dinas dalam mengajukan calon debitur potensial dan melakukan pendampingan/monitoring atas kredit yang diterima atau calon yang belum berhasil mengakses kredit

Page 9: Dukungan Pemerintah dalam Pembiayaan UMKM€¦ · belum ideal krn terlalu besar jika dibandingkan dengan klaster usaha di atasnya Idealnya, output produksi usaha mikro mensupport

9

Peraturan Dirjen Perbendaharaan nomor PER-30/PB/2015

tentang PEDOMAN PENGGUNAAN SISTEM

INFORMASI KREDIT PROGRAM

9

Page 10: Dukungan Pemerintah dalam Pembiayaan UMKM€¦ · belum ideal krn terlalu besar jika dibandingkan dengan klaster usaha di atasnya Idealnya, output produksi usaha mikro mensupport

• Sistem Informasi Kredit Program yang selanjutnya disingkat SIKP adalah sistem informasi elektronik yang digunakan untuk menatausahakan dan menyediakan informasi penyaluran Kredit Program

1. Pengertian SIKP

2. Fitur dan Layanan SIKP

SIKP paling sedikit menyediakan layanan antara lain: a. manajemen pengguna b. manajemen data, meliputi:

1) perekaman, perubahan, dan penghapusan data referensi; 2) pengunggahan data calon debitur; 3) pengunggahan data akad kredit debitur; 4) pengunggahan data transaksi debitur; 5) pengunduhan data calon debitur; 6) pengunduhan data debitur; dan 7) pemberitahuan hasil pengunggahan data.

c. perhitungan subsidi bunga d. pelaporan e. pemantauan.

Page 11: Dukungan Pemerintah dalam Pembiayaan UMKM€¦ · belum ideal krn terlalu besar jika dibandingkan dengan klaster usaha di atasnya Idealnya, output produksi usaha mikro mensupport

Pengguna SIKP meliputi:

a. Kementerian Negara/Lembaga pelaksana teknis;

b. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan;

c. Pemerintah Daerah;

d. KPA;

e. Penyalur KUR; dan

f. Pihak lain yang ditentukan oleh Komite Kebijakan.

3. Pengguna SIKP

4. Hak Akses Pengguna SIKP

• Pemerintah Daerah memiliki hak akses: a. mengunggah data calon debitur; b. mengunduh data debitur; c. mengunduh laporan penyaluran KUR; dan d. mengakses data lain yang ditetapkan oleh Komite Kebijakan.

• Pengguna yang memiliki akses SIKP pada Pemerintah Daerah adalah pejabat/pegawai yang ditunjuk pada Pemerintah Daerah.

Page 12: Dukungan Pemerintah dalam Pembiayaan UMKM€¦ · belum ideal krn terlalu besar jika dibandingkan dengan klaster usaha di atasnya Idealnya, output produksi usaha mikro mensupport

TERIMA KASIH

12

Page 13: Dukungan Pemerintah dalam Pembiayaan UMKM€¦ · belum ideal krn terlalu besar jika dibandingkan dengan klaster usaha di atasnya Idealnya, output produksi usaha mikro mensupport

Proses Pembayaran Subsidi Bunga KUR

13

H-1 H-2 H-3 H-4 H-5 H-6 H-7 H-8

Penyampaian Tagihan dan ADK

Penyampaian Rencana Kas/

Penarikan Dana

Proses Verifikasi

oleh Aplikasi SIKP

Rekon Hasil Verifikasi

antara Bank dan KPA

Tanda Tangan Berita Acara

Verifikasi antara Bank

dan KPA

Penyusunan dan

Penetapan Surat

Permintaan Pembayaran

(SPP)

Penyusunan dan

Penetapan Surat Perintah

Membayar (SPM)

•Penyampaian SPM ke KPPN •Pemindah

bukuan dana subsidi ke

rekening Bank

Bank

KPA

SIKP

KPPN

KPA KPA

Bank Bank

KPA KPA

KPA

KPPN

Bank

KPA

SIKP

Page 14: Dukungan Pemerintah dalam Pembiayaan UMKM€¦ · belum ideal krn terlalu besar jika dibandingkan dengan klaster usaha di atasnya Idealnya, output produksi usaha mikro mensupport

14

Klasifikasi UMKM

Secara umum pembagian UMKM dapat dilihat dari: • Jumlah pekerja • Total Asset • Jumlah Omset/Penjualan Tahunan

GDP Per Capita

Usaha Mikro Usaha Kecil Usaha Menengah

Pekerja Aset Omset Pekerja Aset Omset Pekerja Aset Omset

WorldBank <= 10 s.d. $ 10.000 s.d. $ 100.000 s.d. 50 s.d. $ 3 Jt s.d. 300 s.d. $ 15 Juta

~ s.d. Rp 130 Jt ~ s.d. Rp 1,3 M ~ s.d. Rp 39 M ~ s.d. Rp 202,5 M

Indonesia $ 3.492 s.d. Rp 50 Jt s.d. Rp 300 Jt s.d. Rp 500 Jt s.d. Rp 2,5 M s.d. Rp 10 M s.d. Rp 50 M

Malaysia $ 10.934 < 5 s.d. MYR 300.000 5 s.d. 75

Industri Pengolahan: Omset s.d. MYR 15 Jt 75 s.d. 200

Industri Pengolahan: Omset s.d. MYR 50 Jt

~ Rp 945 Jt ~ Rp 47,25 M ~ Rp 157,5 M

5 s.d. 30

Sektor lain: Omset s.d. MYR 3 Jt

30 s.d. 75

Sektor lain: Omset s.d. MYR 20 Jt

~ Rp 9,45 M ~ Rp 63 M

Korea $ 27.971 < 10 < 50

Industri Pengolahan: Aset s.d. KRW 8 Milyar

< 300

~ Rp 96 Milyar

< 5 < 10

Pertanian: Omset s.d. KRW 20 Milyar

< 200

~ Rp 240 Milyar

Singapura $ 56.287 < 200 < S$ 100 Jt

~ Rp 970,3 M

India $ 1.596 Industri Pengolahan: Aset s.d. Rps 25 Lakh

Industri Pengolahan: Aset s.d. Rps 5 Crore

Industri Pengolahan: Aset s.d. Rps 10 Crore

~ Rp 515 Jt ~ Rp 10,3 M ~ Rp 20,6 M

Sektor Jasa:

Aset s.d. Rps 10 Lakh

Sektor Jasa: Aset s.d. Rps 2 Crore

Sektor Jasa: Aset s.d. Rps 5 Crore

~ Rp 206 Jt ~ Rp 4,12 M ~ Rp 10,3 M

Ukuran aset/omset UMKM berbanding lurus dengan pendapatan per capita. Semakin tinggi pendapatan per kapita, semakin besar ukuran aset/omsetnya

Page 15: Dukungan Pemerintah dalam Pembiayaan UMKM€¦ · belum ideal krn terlalu besar jika dibandingkan dengan klaster usaha di atasnya Idealnya, output produksi usaha mikro mensupport

KREDIT PROGRAM

DANA BANK DANA PEMERINTAH

SUBSIDI BUNGA PENJAMINAN RISK SHARING

1.KKP-E - Realisasi Penyaluran : Rp.12,3 T - Outstanding : Rp.4,5 T - Debitur: 19.802 (lancar)

2. KPEN-RP - Realisasi Penyaluran: Rp.2,7 T - Outstanding : Rp.2,7 T - Debitur: 80,829 (lancar)

3. KPP NAD-NIAS - Realisasi Penyaluran:Rp.10,3 M - Outstanding : Rp. 4,5 M - Debitur: 60 (lancar)

4. KUPS - Realisasi Penyaluran : Rp.597,3 M - Outstanding : Rp.387,6 M - Debitur: 368 (lancar)

5. S-SRG - Realisasi Penyaluran: Rp.145,7 M - Outstanding : Rp.17,98 miliar - Kolektibilitas lancar

KUR - Realisasi

Penyaluran Rp. 178 T

- Outstanding : Rp. 47,4 T

- Debitur: 10,4 juta - Kol. lancar

KUT - Realisasi

Penyaluran Rp. 7,6 T

- Outstanding : Rp. 5,7 T

- Kol. macet

P2A - Realisasi Penyaluran: 5,5 M - Outstanding : Rp.5,3 M - Debitur: 11.631 (macet)

KLP - Realisasi Penyaluran: 58,7 M - Outstanding : Rp.2,1 M - Debitur: 47.006 (macet)

Peternakan - Realisasi Penyaluran: Rp. 146,1M - Outstanding : Rp. 97,2 M - Debitur: 266. 249 (macet)

UPP Perkebunan - Realisasi Penyaluran: 395,5 M - Outstanding : Rp. 311,5 M - Debitur: 562.121 (macet)

PIR Perkebunan - Realisasi Penyaluran: Rp. 1.048 M - Outstanding : Rp. 307,6 M - Debitur: 189.382 (macet)

KIP - IEPC - Realisasi Penyaluran: done - Outstanding : done - Debitur:-

KIP - KUMK - Realisasi Penyaluran: Rp. 40,7 T - Outstanding : Rp. 2,7 T - - Debitur:2,574 Juta (lancar)

Keterangan Singkatan:

- KKP-E: Kredit Ketahanan Pangan dan Energi - KPEN-RP: Kredit Pengembangan Energi Nabati

dan Revitalisasi Perkebunan - KPP: Kredit Pemberdayaan Pengusaha - KUPS: Kredit Usaha Pembibitan Sapi - S-SRG: Skema Subsidi Resi Gudang - KUR: Kredit Urusan Rakyat - KUT: Kredit Usaha Tani - KIP: Kredit Investasi Pemerintah - KUMK: Kredit Usaha Mikro Kecil - IEPC: Industrial Efficiency and Polcian Control - PIR: Perkebunan Inti Rakyat - UPP: Unit Pelaksana Proyek - KLP: Kredit Listrik Pedesaan - P2A: Pengembangan Pendidikan Akuntansi

Page 16: Dukungan Pemerintah dalam Pembiayaan UMKM€¦ · belum ideal krn terlalu besar jika dibandingkan dengan klaster usaha di atasnya Idealnya, output produksi usaha mikro mensupport

EVALUASI PENYALURAN DAN PENGANGGARAN

Penyaluran (dalam jutaan)

Target Realisasi Target Realisasi

2008 20,000,000 12,624,185 50,183,135 2,326,439

2009 20,000,000 4,565,130 48,421,990 3,169,284

2010 20,000,000 17,228,633 52,998,160 4,183,111

2011 20,000,000 29,003,120 53,207,255 5,931,098

2012 30,000,000 34,230,015 52,867,285 7,134,399

2013 36,000,000 40,898,306 54,193,935 7,676,653

2014 37,000,000 33,129,547 53,702,605 7,766,735

Total 183,000,000 171,678,936 365,574,362 38,187,719

Tahun

Skema Penjaminan Skema Subsidi Bunga

Penganggaran (dalam jutaan)

Alokasi Realisasi Alokasi Realisasi

2008 225,000 61,649 1,124,097 77,611

2009 375,000 143,172 951,058 152,069

2010 375,000 223,164 944,177 183,790

2011 636,188 624,165 454,355 286,931

2012 801,125 1,257,299 369,299 309,154

2013 824,688 1,853,367 355,897 300,567

2014 2,804,390 1,409,783 411,416 405,248

Total 6,041,391 5,572,599 4,610,299 1,715,369

Tahun

Skema Penjaminan Skema Subsidi Bunga

0

10000000

20000000

30000000

40000000

50000000

60000000

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Skema PenjaminanTarget

Skema PenjaminanRealisasi

Skema Subsidi BungaTarget

Skema Subsidi BungaRealisasi

0

500000

1000000

1500000

2000000

2500000

3000000

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

SkemaPenjaminanAlokasi

SkemaPenjaminanRealisasi

Skema SubsidiBunga Alokasi

Skema SubsidiBunga Realisasi

Grafik Target vs Realisasi Penyaluran Grafik Alokasi vs Realisasi Anggaran

Page 17: Dukungan Pemerintah dalam Pembiayaan UMKM€¦ · belum ideal krn terlalu besar jika dibandingkan dengan klaster usaha di atasnya Idealnya, output produksi usaha mikro mensupport

LEVERAGE REALISASI APBN THD PENYALURAN KREDIT PENJAMINAN DAN SUBSIDI BUNGA

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

30.0

35.0

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

L Penjaminan

L Sub. Bunga

Grafik Leverage Realisasi APBN vs Penyaluran Subsidi Penjaminan dan Subsidi Bunga

Leverage Penjaminan dan Subsidi Bunga

Penyaluran APBN Penyaluran APBN L Penjaminan L Sub. Bunga

2008 12,624,185 1,511,649 2,326,439 77,611 8.4 30.0

2009 4,565,130 643,172 3,169,284 152,069 7.1 20.8

2010 17,228,633 2,023,164 4,183,111 183,790 8.5 22.8

2011 29,003,120 2,624,165 5,931,098 286,931 11.1 20.7

2012 34,230,015 3,257,299 7,134,399 309,154 10.5 23.1

2013 40,898,306 3,853,367 7,676,653 300,567 10.6 25.5

2014 40,297,557 3,409,783 7,766,735 405,248 11.8 19.2

Total 178,846,946 17,322,599 38,187,719 1,715,369 10.3 22.3

Tahun

Skema Penjaminan (Rp juta) Skema Subsidi Bunga (Rp juta) Leverage (kali)