dsaar dasar pemetaan

136
PROGRAM STUDI GEOGRAFI FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS HALU OLEO DASAR-DASAR PEMETAAN Oleh : La Ode Muh. Iradat, S.Pd., S.T., M.Eng.Sc

Upload: tasbih10

Post on 20-Jan-2017

553 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dsaar dasar pemetaan

PROGRAM STUDI GEOGRAFIFAKULTAS MIPA

UNIVERSITAS HALU OLEO

DASAR-DASAR PEMETAAN

Oleh : La Ode Muh. Iradat, S.Pd., S.T., M.Eng.Sc

Page 2: Dsaar dasar pemetaan

Peta dunia Babilonia (900-600 SM)Peta dunia paling kuno dikenal dari Babilonia adalah pada abad ke-9 SM.Tetapi peta dunia yang paling terkenal dari Babilonia adalah Imago Mundi dari abad ke-6 SM.Menunjukkan bahwa Babilonia di Euphrates/Efrat,dikelilingi oleh daratan melingkari Assyria/Asyur,Urartu dan beberapa kota,yang dikelilingi oleh sebuah bitter river (Oceanus),dengan tujuh pulau di sekitarnya sehingga membentuk tujuh titik bintang.

PETA JAMAN PURBAKALA

Page 3: Dsaar dasar pemetaan

Anaximander (610-546 SM)Anaximander (wafat 546 SM). Menciptakan salah satu peta pertama dunia,yang berbentuk melingkar dan menunjukkan daratan di dunia bersatu dan Laut Aegea sebagai pusat.Dahulu semuanya dikelilingi oleh laut.

Page 4: Dsaar dasar pemetaan

Hecataeus Miletus (550-476 SM)Hecataeus dari Miletus (wafat 476 SM),karyanya berjudul Ges Periodos (“Travels round the Earth” atau “World Survey”).Dalam petanya menggambarkan Eropa dan Asia, didasari pada peta Anaximander.

Page 5: Dsaar dasar pemetaan

Eratosthenes (276-194 SM)Peta dunia yang digambarkan mulai membaik, menggabungkan informasi dari kampanyeAlexander the Great dan para penerusnya.Asia menjadi lebih luas, mencerminkan pemahaman baru tentang ukuran sebenarnya dari benua itu.Eratosthenes juga ahli geografi pertama yang memasukkanletak meridian dalam gambar kartografinya.

Page 6: Dsaar dasar pemetaan

Posidonius (150-130 SM)Posidonius (135 SM – 51 SM), adalah seorang filsuf Yunani tabah yang bepergian ke seluruh Romawi.Ia mengukur lingkar bumi dengan mengacu pada posisi bintang Canopus

Page 7: Dsaar dasar pemetaan

Strabo (64 SM – 24 M)Proyeknya bernama Geographica.Proyek ini pertama kali muncul di Eropa Barat,di Roma sebagai terjemahan Bahasa Latin,yang diterbitkan sekitar tahun 1469.Geographica menyediakan sumber informasi yang berharga mengenai dunia kuno,yaitu Eropa, jika diperkuat oleh sumber lain.

Page 8: Dsaar dasar pemetaan

Pomponius Mela (43 M)Ia menganggap Laut Kaspia sebagai sebuah teluk kecil di Samudera Utara,sesuai dengan Persia dan Arab (Laut Merah) di sebelah selatan.

Page 9: Dsaar dasar pemetaan

Ptolomeus (150 M)Peta ini berdasarkan deskripsi yang terkandung dalam bukunya Geographia.Bedakan proyek milik Strabo, Geographica.

Page 10: Dsaar dasar pemetaan

Cosmas Indicopleustes (Abad ke-6)Ciri utama dari peta dunia ini yaitu bahwa dunia ini datar dan langit bentuknya kotak dengan tutup melengkung.

PETA ABAD PERTENGAHAN

Page 11: Dsaar dasar pemetaan

Isidore Sevilla (636 M)Petanya berbentuk huruf T dan O.T menunjukkan Laut Mediterania yang dibagi nenjadi 3 benua, yaitu Asia, Eropa dan Afrika.O menunjukkan Samudera.

Page 12: Dsaar dasar pemetaan

Ibnu Hawqals (Abad ke-10)Ibn Hawqal adalah seorang ilmuwan Arab di abad ke-10 yang mengembangkan sebuah peta dunia,berdasarkan pengalaman perjalanannya sendiri dan sebagian dari karya Ptolemy.

Page 13: Dsaar dasar pemetaan

Anglo-Saxon “Cotton” (1040 M)Peta ini berdasarkan pada jaman Romawi.Garis-garis menunjukkan batas-batas propinsi kekaisaran.Diperkirakan dibuat pada tahun 992-994 Masehi.Tetapi setelah direvisi kemungkinan dibuat antara tahun 1025 dan 1050 Masehi.

Page 14: Dsaar dasar pemetaan

Saint-Sever Beatus (1050)

Dibuat oleh Beatus dari Liébana (c. 730-798), seorang biarawan, teolog dan geografi dari Kerajaan Asturias,di Spanyol utara, yang bekerja dan tinggal di pegunungan “Peaks of Europe” di daerah Liébana, Spanyol.Peta ini dinamakan Saint-Sever Beatus juga dikenal sebagai Apocalypse of Saint-Sever.Dibuat pada kuartal ketiga abad ke-12.

Page 15: Dsaar dasar pemetaan

Peta Mahmud al-Kashgari (1072)Peta ini menggambarkan bahwa matahari terbit pada pertengahan musim panas di arah timur.Di atas, kota kuno Balasagun sebagai pusatnya, sekarang Kyrgyzstan.Laut Kaspia ada di utara.Irak, Azerbaijan, Yaman dan mesir ada di barat. Cina dan Jepang di sebelah timur.Hindustan, Kashmir, Gog dan Magog ada di selatan.Garis biru menunjukkan sungai, merah untuk pegunungan.Dunia dikelilingi oleh laut.Petanya sekarang disimpan di Museum Pera, Instambul.

Page 16: Dsaar dasar pemetaan

Tabula Rogeriana (1154)Dibuat oleh seorang ahli geografi Arab, Muhammad al-Idrisi.Merupakan peta dunia paling akurat saat itu untuk tiga abad berikutnya.Peta ini digunakan oleh Raja Norman; Roger II dari Sisilia, pada tahun 1154.Menunjukkan benua Eurasia, yaitu bagian utara benua Afrika.

Page 17: Dsaar dasar pemetaan

Peta Ebstorf (1235)Saat itu, ini adalah peta yang sangat besar. Dicat di atas 30 kulit kambing yang dijahit.Kota Jerussalem sebagai pusat kota.

Page 18: Dsaar dasar pemetaan

Peta Hereford (1300)Peta ini dasarnya bergaya T dan O. Ditandatangani oleh “Richard of Haldingham or Lafford”.Ditulis pada satu lembar kulit binatang berukuran 158 cmx 133 cm,dengan tinta hitam, dengan tambahan warna merah (untuk Laut Merah) dan emas, biru atau hijau untuk air.

Page 19: Dsaar dasar pemetaan

Peta dunia Pietro Vesconte (1321)

Ahli Geografi dari Italia, Pietro Vesconte, seorang perintis bidang grafik portolan.Karyanya memetakan Laut Tengah dan Laut Hitam secara akurat.Juga menghasilkan peta yang lebih akurat di garis pantai Utara Eropa.Keterangan :Grafik Portolan adalah peta navigasi berdasarkan deskripsi realistis dari pelabuhan dan pantai.

Page 20: Dsaar dasar pemetaan

Atlas Dunia Katalan (1375)Dibuat oleh sekolah kartografi Majorcan, zaman Charles V.Sekarang disimpan di perpustakaan Perancis (sekarang Bibliotheque Nationale de France).Isinya meliputi bentuk bola bumi dan keadaan dunia, referensi keagamaan dan perjalanan dan petualangan.

Page 21: Dsaar dasar pemetaan

Peta dunia Da Ming Hun Yi Tu (1389)Pada periode “abad pertengahan”, Cina telah mengembangkan teknik pemetaan canggih, bersamaan dengan bangsa Roma kuno.Cukup detil, mencakup Eropa, Afrika dan Cina sebagai pusatnya, hingga ke Samudera Hindia.

Page 22: Dsaar dasar pemetaan

Peta dunia Kangnido (1402)Peta dunia yang dibuat oleh Korea.Dibuat dalam pengawasan para pejabatnya sebagai bagian dari proyek budaya, saat pemerintahanDinasti Joseon,berdasarkan teknik kartografi Cina dengan tambahan dari sumber-sumber barat.

Page 23: Dsaar dasar pemetaan

Peta dunia De Virga(1411-1415)Dibuat oleh Albertinus de Virga, dari Venesia.Peta yang menggambarkan bahwa dunia berbentuk bulat, dibuat di atas kulit berukuran 69,6 x 44 cm.

Page 24: Dsaar dasar pemetaan

Peta dunia Bianco (1436)Dibuat oleh Andrea Bianco.Berisi gambaran pantai Florida, sebagai semenanjung yang dikaitkan pada sebuah pulau besar, bernama Antilia.

Page 25: Dsaar dasar pemetaan

Peta Genoa (1457)Peta yang tergambar di sebuah rekening seorang wisatawan dari Asia, Niccolo da Caonti.Menggambarkan Afrika, Cina dan Sumatra, dan desain sebuah kapal Eropa di Samudera Hindia.

Page 26: Dsaar dasar pemetaan

Peta dunia Fra Mauro (1459)Dibuat antara tahun 1457 dan 1459 oleh biarawan Venesia, Fra Mauro dan asistennya Andrea Bianco,di bawah perintah Raja Afonso V dari Portugal.Diselesaikan pada tanggal 24 April 1459 dan dikirim ke Portugal.

Page 27: Dsaar dasar pemetaan

Bola dunia “Erdapfel” Behaim (1492)“Erdapfel” dalam bahasa Jerman, artinya apel bumi.Dibuat oleh Martin Behaim.Bola dunia ini dibuat dari logam berbentuk bola,dilapisi dengan peta yang dilukis oleh Georg Glockendon.Dalam bola dunia ini, Amerika belum ada.Benua Eurasia sangat besar, samudera terlihat kosong antara Eropa dan Asia.

Page 28: Dsaar dasar pemetaan

 Peta Juan de la Cosa (1500) Pembuat peta dari Spanyol, penjelajah dan penakluk.Peta ini merupakan representasi kartografi Eropa pertama yang dikenal di Amerika.

PETA ABAD MODERN

Page 29: Dsaar dasar pemetaan

Peta dunia Cantino (1502)Peta paling awal yang menunjukkan penemuan Portugis di timur dan barat.Menunjukkan pulau-pulau di Karibia dan pantai Florida, serta Afrika, Eropa dan Asia.Menggambarkan catatan fragmentasi, di mana pantai Brasil ditemukan pada tahun 1500 oleh penjelajah Portugis, Pedro Alvares Cabral.Yang menduga, apakah Brasil hanya sebuah pulau atau bagian dari benua, dari ekspedisi Spanyol.

Page 30: Dsaar dasar pemetaan

Peta Caverio (1505)Dikenal juga sebagai peta Caveri atau Canerio, yang digambarkan oleh Nicolay de Caveri.Peta ini menunjukkan pantai timur Amerika Utara dengan sangat detil danmerupakan salah satu sumber utama dalam pembuatan peta Waldseemüller di tahun 1507.Peta ini sekarang disimpan di Bibliothèque Nationale de France di Paris.

Page 31: Dsaar dasar pemetaan

Peta dunia Ruysch (1507)Johannes Rysch seorang penjelajah, pembuat peta, ahli astronomi dan pelukis dari Low Countries, Belanda.Petanya diterbitkan dan didistribusikan secara luas tahun 1507.Diproyeksikan dari peta Ptolemeus, berbentuk kerucut.

Page 32: Dsaar dasar pemetaan

Peta Waldseemüller dan Ringmann (1507)Kartografer Martin Waldseemüller dan Matthias Ringmann dari Jerman selatan,didukung oleh temannya René II, Duke of Lorraine, mengumpulkan datapeta selama beberapa tahun, termasuk informasi mengenai penemuan terbaru,untuk membangun karya baru dalam geografi dan kartografi.Di sinilah, pertama kalinya dalam sejarah, terdapat nama Amerika dalam peta.

Page 33: Dsaar dasar pemetaan

Peta Piri Reis (1513)Peta ini adalah peta dunia yang terkenal yang dibuat oleh Laksamana Turki Ottoman dan Piri Reis abad ke-16.Menunjukkan bagian dari pantai barat Eropa dan Afrika utara yang cukup akurat, juga pantai Brasil yang mudah dikenali.

Page 34: Dsaar dasar pemetaan

Peta Pietro Coppo (1520)Salah satu peta dunia terakhir dalam fitur “Dragon’s Tail”,terbentang ke selatan dari ujung timur Asia.Penggambaran sisa-sia terakhir dari peta Ptolemy,di mana Samudera Hindia tekurung oleh darata, sekitar 1.500 tahun yang lalu.

Page 35: Dsaar dasar pemetaan

Peta Diogo Ribeiro (1527)Diogo Riberio, seorang pembuat peta Portugis yang bekerja di Spanyol, membuat peta dunia secara ilmiah.Tata letak peta sangat dipengaruhi oleh informasi yang diperoleh dari perjalanan Magellan-Elcano di seluruh dunia.

Page 36: Dsaar dasar pemetaan

Peta dunia Mercator (1569)Orang-orang Flemish (Belgia) yang ahli geografi dan Gerardus Mercator,memperkenalkan proyeksi peta silinder yang menjadi proyeksi peta standar.Proyeksi ini mewakili terobosan besar dalam kartografi laut dari abad ke-16.

Page 37: Dsaar dasar pemetaan

“Theatrum Orbis Terrarum” oleh Abraham Ortelius (1570)The Theatrum Orbis Terrarum atau “Theatre of the World” dianggap sebagai atlas moderen yang benar.Ditulis dan dicetak pada tanggal 20 Mei 1570, di Antwerp.Atlasnya kadang disebut sebagai ringkasan dari kartografi abad ke-16.Tiga edisi Latin (selain Belanda, Perancis dan Jerman) muncul sebelum akhir tahun 1572.25 edisi terbit sebelum kematian Ortelius tahun 1598.Permintaan pembuatan atlas ini sampai sekitar tahun 1612.

Page 38: Dsaar dasar pemetaan

“Nova totius Terrarum Orbis” oleh Hendrik Hondius (1630)Peta ini menunjukkan bagian dari Australia.Garis pantai Australia yang ditampilkan adalah bagian dari pantai barat Cape York Peninsula.

Page 39: Dsaar dasar pemetaan

PENGERTIAN DAN KONSEP PETA

Page 40: Dsaar dasar pemetaan

Pengertian Peta 1. Menurut ICA (International Cartographic Association)

Peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan.

2. Menurut Aryono Prihandito (1988)Peta merupakan gambaran permukaan bumi dengan skala tertentu, digambar pada bidang datar melalui sistem proyeksi tertentu.

3. Menurut Erwin Raisz (1948)Peta adalah gambaran konvensional dari kenampakan muka bumi yang diperkecil seperti ketampakannya kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat pada bidang datar dan ditambah tulisan-tulisan sebagai penjelas.

4. Menurut Badan KoordinPeta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan, merupakan sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada tahapan dan tingkatan pembangunan.

5. Peta adalah gambaran dari permukaan bumi yang digambar pada bidang datar, yang diperkecil dengan skala tertentu dan dilengkapi simbol sebagai penjelas.

Organisasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL 2005)

Page 41: Dsaar dasar pemetaan

Peta

Pengertian dan fungsi petaJenis dan unsur

petaMemperbesar

dan memperkecil

petaMengidentifikasi

unsurunsur geografis

Page 42: Dsaar dasar pemetaan

Perhatikanlah gambar berikut! Bila kalian melihat suatu wilayah dari dalam pesawat, kenampakan serupa gambar itulah yang akan terlihat termasuk didalamnya gambar FAKULTAS MIPA UHO

Page 43: Dsaar dasar pemetaan
Page 44: Dsaar dasar pemetaan

Berbagai kenampakan seperti itulah yang ingin digambarkan oleh sebuah peta. Namun tidaklah mungkin menggambarkan semua kenampakan itu sesuai keadaan dan ukuran sebenarnya. Oleh sebab itu peta menggambarkannya dalam bentuk lebih sederhana dan berukuran lebih kecil.

Page 45: Dsaar dasar pemetaan

Peta adalah gambaran konvensional dan selektif dari muka bumi atau benda di angkasa, beserta data-data terkait, dengan ukuran lebih kecil dan dibuat pada bidang datar.

Page 46: Dsaar dasar pemetaan

Apa maksudnya Konvensional?

Konfensional berarti simbol dan lambang yang digunakan pada peta telah disepakati oleh ahli-ahli kartografi di dunia.

Apa maksudnya Selektif ?Selktif berarti peta hanya menampilkan sebagian informasi dari kenampakanpermukaan bumi

Page 47: Dsaar dasar pemetaan

Apakah fungsi peta?

Menyajikan informasi tentang suatu tempatsecara keruangan. Contoh: letak serta jarak, luas dan bentuk, arah dan kemiringan.

Menggambarkan kenampakan bentang alam dan budaya di muka bumi. Contoh: persebaran alami dan nonalami.

Memberikan informasi gejala geografis di atas permukaan bumi.

Secara lebih khusus peta memiliki beberapafungsi sebagai berikut.

Page 48: Dsaar dasar pemetaan

Cabang ilmu yang khusus mempelajari seluk beluk peta disebut kartografi. Ahli dalam bidang kartografi disebut kartograf.Asosiasi kartografi Internasionaladalah International Cartographic Association.

Page 49: Dsaar dasar pemetaan

Jenis-jenis Peta

Berdasarkan Isinya

Berdasarkan Obyeknya

Peta Umum

Peta Khusus

Peta Dinamic

Peta Stationer

Page 50: Dsaar dasar pemetaan

a. Peta umumPeta umum memuat gambaran kenampakan umum permukaan bumi. Kenampakan umum terdiri atas kenampakan alami (sungai, danau, gunung, teluk, dan sebagainya) dan kenampakan budaya (jalan, waduk, bangunan, dan sebagainya).

Page 51: Dsaar dasar pemetaan

1. Peta Topografis (peta umum berskala besar).

Contoh peta umum, adalah:

Peta topografi memetakan tempat-tempat dipermukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur, dengan satu garis kontur mewakili satu ketinggian.

Page 52: Dsaar dasar pemetaan

2. Peta Chorografis (peta umum skala sedang).

Peta kadaster: berskala 1 : 100 - 1 : 5.000.

Peta skala besar: berskala 1: 50.000 - 1 : 250.000.

Peta berskala 1:50.000 disebut peta detail dan

peta berskala 1:250.000 disebut peta ikhtisar.

Peta skala sedang: berskala 1 : 250.000 sampai dengan 1 : 500.000.

Peta skala kecil: berskala 1 : 500.000 sampaidengan 1 : 1.000.000.

Peta geografi: berskala 1 : 1.000.000 atau lebih.

Page 53: Dsaar dasar pemetaan

3. Peta Dunia (peta umum berskala kecil).

Page 54: Dsaar dasar pemetaan

b. Peta khususPeta khusus (peta tematik) menggambarkan kenampakan khusus atau mempunyai tema khusus.

Contoh Peta Khusus

Page 55: Dsaar dasar pemetaan

PETA ADMINISTRASI PROV. SULTRA

Page 56: Dsaar dasar pemetaan
Page 57: Dsaar dasar pemetaan
Page 58: Dsaar dasar pemetaan
Page 59: Dsaar dasar pemetaan

Peta Dinamic : yaitu peta yang menggambarkan labil atau meningkat. Misalnya: peta transmigrasi atau

urbanisasi, peta aliran sungai, peta perluasan tambang

Page 60: Dsaar dasar pemetaan

Peta stasioner, yaitu peta yang menggambarkan keadaan stabil atau tetap. Misalnya: peta tanah peta wilayah peta geologi

Page 61: Dsaar dasar pemetaan

Unsur-unsur PetaA. Judul peta

Judul peta memberi petunjuk tentang isi dan tipe peta. Melalui judul peta dapat diketahui wilayah yang dipetakan dan data yang diinformasikan.

Page 62: Dsaar dasar pemetaan

Judul PetaGaris tepi

Skala

Garis astronomis

Tanda orientasi

Legenda petaInse

tSumber peta

Page 63: Dsaar dasar pemetaan

B. Skala petaSkala peta adalah angka yang menunjukkan perbandinganjarak pada peta dan jarak sesungguhnya di muka bumi. Skala peta diletakkan di bawah judul peta.

Page 64: Dsaar dasar pemetaan

a. Jenis skala peta1. Skala angka (Numerical scale)Skala angka adalah skala yang

dinyatakan dalam bentuk angka, baik angka bulat maupun angka pecahan.Contoh: Skala angka bulat misalnya 1 : 50.000 Skala angka pecahan 150.000

Page 65: Dsaar dasar pemetaan

Skala di atas berarti: satu satuan cm pada peta mewakili 50.000 cm atau 500 m atau 0,5 km ukuran di lapangan. Jika dalam satuan inci, berarti 1 incipada peta mewakili 50.000 inci di lapangan (1 inci = 4 mil). Jadi, ukuran di lapangan 50.000 kali lebih besar daripada di dalam peta.

Page 66: Dsaar dasar pemetaan

2. Skala grafik (Graphic scale)Skala grafik ditunjukkan oleh garis lurus yang dibagi dalam beberapa bagian. Setiap bagian menunjukkansatuan panjang yang sama.

Page 67: Dsaar dasar pemetaan

Skala di atas berarti bahwa satu ruas garis mewakili 1 km.

Jika satu ruas garis panjangnya 1 cm berarti 1 cm = 1 km. Jadi, 1 cm pada peta panjangnya sama dengan 1 km di lapangan.

Page 68: Dsaar dasar pemetaan

3. Skala verbal (Verbal scale)Skala verbal adalah skala yang dinyatakan secara verbal atau dengan kalimat.

Contoh: 1 inch to 1 mileSkala itu berarti 1 inci pada peta menyatakan jarak 1 mil di lapangan. Bila 1 mil = 63.360 inci,maka skala dalam bentuk angka adalah 1 : 63.360.

Page 69: Dsaar dasar pemetaan

b. Mengubah jenis skala petaMengubah jenis skala bertujuan mempermudah pembacaan atau penggambaran peta. Berikut adalah beberapa cara sederhana mengubah skala.

Page 70: Dsaar dasar pemetaan

1. Mengubah skala angka menjadi skala grafikPengubahan skala angka menjadi skala grafik, dilakukan dengan satuan yang sesuai.Contoh:Ubahlah skala angka pada peta 1:100.000 menjadi skala grafik (dalam cm dan inci).

Page 71: Dsaar dasar pemetaan

Pengubahan skala dalam satuan sentimeter (cm).Pada skala, 1 cm pada peta = 100.000 cm = 1 km di lapangan. Pengubahan ke dalam skala grafik dimulai dengan membuat garis lurus beruasruas.Tiap ruas berukuran 1 cm (mewakili 1 km).Hasilnya:

Page 72: Dsaar dasar pemetaan

Pengubahan skala dalam satuan inci.Pada skala, 1 inci pada peta =100.000 inci di lapangan (diketahui 1 mil = 63.360 inci, maka100.000 inci = 1,578 mil).Pengubahan ke skala grafik dimulai denganmembuat garis lurus beruas-ruas. Tiap ruasmewakili 1,578 mil (dibulatkan menjadi 1,6 mil).Hasilnya:

Page 73: Dsaar dasar pemetaan

2. Mengubah skala grafik menjadi skala angka

Pengubahan skala grafik menjadi skala angka juga dilakukan dengan satuan yang sesuai.

Ubahlah skala grafik di atas menjadi skala angka (dalam cm dan inci).

Page 74: Dsaar dasar pemetaan

Pengubahan skala dalam satuan sentimeter (cm).

Jika panjangtiap ruas 1 cm, maka panjang garis dari skala 0 s/d 10 km adalah 2 cm.

Ukurlah panjang garis pada skala grafik denganmistar dalam satuan sentimeter (cm).

Jika 2 cm = 10 km, maka 1 cm = 5 km. Sehingga 1 cm pada skala mewakili 500.000 cm di lapangan.Jadi, skala angka dalam satuan sentimeter (cm)adalah 1 : 500.000.

Page 75: Dsaar dasar pemetaan

Pengubahan skala dalam satuan inciUkurlah panjang garis pada skala grafik tersebut dengan mistar dalam satuan inci.

Diketahui panjang tiap ruas garis 0,4 inci. Jadi, panjang garis dari 0 s/d 10 km adalah 0,8 inci.

Jika 0,8 inci = 10 km, maka 1 inci = km =12,5 km.

Page 76: Dsaar dasar pemetaan

Catatan:1 km = 3,937 104 inci.Artinya 1 inci pada skala mewakili12,5 × (3,937 x 104) = 492.125 inci di lapangan.Jadi, skala angka dalam inci ditulis 1 : 492.125.

Page 77: Dsaar dasar pemetaan

C. Garis astronomisGaris astronomis dituliskan pada garis tepi berguna untuk menentukan lokasi. Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan bujur.Satuan angka garis menggunakan derajat, menit, dan detik.

Page 78: Dsaar dasar pemetaan

D. KonturGaris kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian sama.

Page 79: Dsaar dasar pemetaan

a. Garis kontur selalu merupakan garis tertutup (loop), kecuali pada batas peta.

b. Dua buah garis kontur dengan ketinggian yang berbeda tidak mungkin saling berpotongan.

c. Garis kontur tidak mungkin bercabang (dalam hubungannya dengan keaslian alam, kecuali buatan manusia).

d. Garis kontur dengan ketinggian berbeda tidak mungkin menjadi satu, kecuali pada bagian tanah yang vertikal akan digambarkan sebagai garis yang berimpit.

Sifat garis kontur adalah :

Page 80: Dsaar dasar pemetaan

e. Semakin miring keadaan tanah, kontur akan digambarkan semakin rapat.

f.  Semakin landai kondisi tanah, kontur yang digambarkan semakin jarang.

g.  Garis kontur yang melalui tanjung/lidah bukit akan cembung kearah turunnya tanah.

h. Garis kontur yang melalui lembah atau teluk akan cembung kearah titik atau hulu lembah.

i.  Garis kontur yang memotong sungai akan cembung kearah hulu sungai.

Page 81: Dsaar dasar pemetaan

E. Tanda orientasi (petunjuk arah)

Page 82: Dsaar dasar pemetaan

F. Simbol petaSimbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional, seperti simbol kota, titik trianggulasi (titik ketinggian) tempat dari permukaan laut.

Page 83: Dsaar dasar pemetaan

Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data geografis seperti simbol sungai, batas wilayah, jalan, dsb.

Page 84: Dsaar dasar pemetaan

Simbol luasan (area), digunakan untuk menunjukkan kenampakan area seperti: padang pasir, rawa, hutan.

Page 85: Dsaar dasar pemetaan

Simbol aliran, digunakan untuk menyatakan alur atau gerak.

Page 86: Dsaar dasar pemetaan

Simbol batang, digunakan untuk menyatakan suatu harga/dibandingkan dengan harga/nilai lainnya

Page 87: Dsaar dasar pemetaan

Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah) dalam bentuk prosentase.

Page 88: Dsaar dasar pemetaan

G. Legenda peta

Legenda adalah bagian peta yang memuat keterangan dari simbol-simbol yang terdapat pada peta.

Page 89: Dsaar dasar pemetaan

H. InsetInset menunjukkan lokasi daerah yang dipetakan terhadap daerah sekitarnya yang lebih luas. Inset digambar dengan skala lebihkecil dan diletakkan pada bagian kosong.

Page 90: Dsaar dasar pemetaan

I. Sumber peta

Sumber peta menunjukkan dari mana peta didapatkan atau nama badan/instansi pembuat petatersebut.Pencantuman sumber peta menunjukkanKeabsahan peta bersangkutan.

Page 91: Dsaar dasar pemetaan

Penguatan

Page 92: Dsaar dasar pemetaan

Judul PetaGaris tepi Petunjuk Arah

/Orientasi

Inset

LegendaSkala

SimbolSumber

Page 93: Dsaar dasar pemetaan

2 3 4 5 6 8 9 10

1

1

2

3

4

57

8Memperbesar Peta

5 cm

5 cm

Page 94: Dsaar dasar pemetaan

1 2 3 4

1

2

3

4

10 cm

10 cm

Page 95: Dsaar dasar pemetaan

AtlasAtlas adalah kumpulan peta-peta dalam bentuk buku atau dibukukan.

Page 96: Dsaar dasar pemetaan

Komponen Atlas1) Judul Atlas2) Daftar Isi3) Kata pengantar

4) Daftar singkatan penting dan legenda.5) Isi atlas6) Indeks

Page 97: Dsaar dasar pemetaan
Page 98: Dsaar dasar pemetaan

KLASIFIKASI LAIN TENTANG PETA

Page 99: Dsaar dasar pemetaan

Peta Berdasarkan Isi (contents)

Peta umum (atlas peta geografi, peta topografi)

Peta khusus (tematik) (Peta curah hujan, peta kemiringan lereng, peta kepadatan penduduk, peta daerah rawan bencana, dll)

Peta navigasi (chart) (peta route jalan, navigasi laut, peta perjalanan, peta penerbangan)

Page 100: Dsaar dasar pemetaan

Peta Berdasarkan SkalaPeta skala sangat besar : > 1 : 10.000

Peta skala besar : 1 : 100.000 – 1 : 10.000

Peta skala sedang : 1 : 100.000 – 1 : 1.000.000

Peta skala kecil : > 1 : 1.000.000

Page 101: Dsaar dasar pemetaan

Peta Berdasarkan KegunaanPeta pendidikan

Peta ilmu pengetahuan

Peta turis

Peta navigasi

Aplikasi teknik

Page 102: Dsaar dasar pemetaan

Peta Berdasarkan Pembuatan Terestrial/lapanganInterpretasi data penginderaan jauh

Peta Berdasarkan Tujuan dan Fungsi

• Peta masukan• Peta keluaran

Page 103: Dsaar dasar pemetaan

Peta Berdasarkan HirarkinyaPeta topografi (umum)

Peta tematik (khusus)

Peta dasar (basic map)

Peta turunan

Page 104: Dsaar dasar pemetaan

Peta Rupabumi Dokumen NegaraMenggambarkan sumberdayaInformasi kenampakan permukaan bumi

secara detilBersifat baku (hanya isinya) tidak untuk

desain dan tata letakBerdasarkan interpretasi data penginderaan

jauh

Page 105: Dsaar dasar pemetaan

Peta Tematik Penyajian informasi data secara kualitatif dan

kuantitatif (symbol)

Dasar pembuatan dari peta rupabumi

Bersifat tidak baku (disesuaikan dengan tujuan)

Page 106: Dsaar dasar pemetaan
Page 107: Dsaar dasar pemetaan

KOMPOSISI PETA RUPABUMI, TEMATIK, DAN

SISTEM KARTOGRAFI

Page 108: Dsaar dasar pemetaan

PENGERTIAN KOMPOSISI PETA

Komposisi peta disebut juga tata letak atau layout peta.

Komposisi peta merupakan unsur terpenting dalam mengatur informasi tepi peta.

Informasi tepi peta adalah semua keterangan yang terdapat di tepi peta (bagian atas, bawah, kiri, maupun kanan peta)

Faktor utama yang harus diperhatikan dalam mengatur komposisi peta adalah adanya keseimbangan (balance) dalam komposisi atau tata letak informasi-informasi tepi peta.

Komposisi peta sangat menentukan hasil

Ukuran huruf, dan tipe huruf mempunyai peranan sangat penting dan perlu pertimbangan khusus.

Page 109: Dsaar dasar pemetaan

KOMPOSISI PETA RUPABUMI

Komposisi peta rupabumi bersifat baku

Model Komposisi suatu negara berbeda

Sistem proyeksi UTM sejak 1973Hasil interpretasi data penginderaan jauh

Informasi lebih akuratDibuat oleh Bakosurtanal dan Jantop

Page 110: Dsaar dasar pemetaan

Contoh. Komposisi Peta Rupabumi

Page 111: Dsaar dasar pemetaan

KOMPOSISI PETA TEMATIK

Komposisi peta disesuaikan/tidak sama dengan peta rupabumi

Komposisi mempertimbangkan asas keserasian, keseimbangan, keselarasan, dan kerapian dengan memperhatikan wilayah

Unsur seni sangat mendominasi hasil petaTidak ada aturan bakuModel komposisi peta bermacam-macam

Page 112: Dsaar dasar pemetaan
Page 113: Dsaar dasar pemetaan
Page 114: Dsaar dasar pemetaan

KLASIFIKASI KARTOGRAFI Kartografi Dasar

Kartografi Dasar yaitu pengetahuan kartografi yang pekerjaannya lebih mengutamakan mulai dari pembahasan tentang judul peta, skala peta, legenda dan sebagainya.

Kartografi TopografiKartografi topografi lebih mengutamakan kepada bidang pemetaan topografi, dan biasanya pada pembuatan peta-peta skala besar.

Karografi TeknikKartografi teknik adalah pekerjaan kartografi yang lebih mengkhususkan kepada bidang-bidang pembuatan lettering peta, cetak mencetak peta dan sebagainya.

Kartografi TematikKartografi Tematik yaitu mengkhususkan kepada pembuatan peta-peta tematik, seperti pemetaan data sumberdaya alam dan mineral, data penduduk dan sebagainya.

Page 115: Dsaar dasar pemetaan

SISTEM PROSESSING DI DALAM KARTOGRAFI

Keterangan:Tl = Pengumpulan data (data collection)T2 = Proses pembuatan peta (mapping)T3 = Penggunaan peta (map reading, map analysis, map interpretation)RW = Real WorldRD = Raw DataMI = Map Image

Page 116: Dsaar dasar pemetaan

KOMPONEN PETA TEMATIK

Page 117: Dsaar dasar pemetaan

GARIS TEPI PETA TEMATIK Garis tepi peta atau garis bingkai peta

merupakan garis yang membatasi informasi peta tematik

Semua komponen peta berada di dalam garis tepi peta atau dengan kata lain tidak ada informasi yang berada di luar garis tepi peta

Garis tepi peta terdiri dari empat garis yang berhubungan pada ujungnya dan membentuk siku-siku atau sudut 90 derajat, sehingga membentuk bangun segi

Tebal garis diatur sesuai dengan ukuran kertas peta yang akan dibuat

Page 118: Dsaar dasar pemetaan

JUDUL

Judul Peta tematik berbeda dengan peta rupabumi Judul pada peta rupabumi telah baku, sedangkan pada peta tematik

judul dapat disesuaikan dengan kebutuhan Judul mengandung unsur 3S (Selaras, Serasi, dan Seimbang) Judul harus ada tentang (tema peta, Nama lokasi/wilayah, Tahun

pembuatan peta) Tema pada judul harus sesuai dengan isi peta Informasi peta yang termuat lebih dominan Penentuan peta tematik diutamakan satu macam saja (yang paling

mewakili isi peta) Tema dapat dibuat dua secara bersamaan (hal ini apabila dalam

keadaan yang mendesak/terpaksa), Contoh : Peta kepadatan dan jumlah penduduk, Peta pergerakan transportasi dan jumlah penumpang, Peta potensi wilayah dan basis pengembangan, dll.

Lokasi pada judul peta berupa nama daerah sesuai dengan batas luar yang dipetakan

Tahun pada judul peta disesuaikan dengan tahun informasi atau tahun data dipetakan

Posisi judul peta dapat diletakkan pada bingkai peta dalam bagian tengah kiri, atau kanan sesuai dengan aspek 3S.

Judul peta dibuat dengan huruf kapital yang ditulis tegak Judul peta dapat dibuat dalam satu baris, dua, atau tiga baris Adanya kesan tingkatan jenis huruf pada informasi peta

Page 119: Dsaar dasar pemetaan

Model Judul Peta

A PETA ADMINISTRASI

B

PETA PENGGUNAAN LAHANKECAMATAN SUKABUMI

TAHUN 2004

C

PETA DAERAH RAWAN LONGSORKABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN 2004

D

PETA KEMIRINGAN LERENGDAERAH ALIRAN SUNGAI WAY BESAI TAHUN 2004

E

PETA RUPABUMIKABUPATEN MUARA BUNGO

Page 120: Dsaar dasar pemetaan

SKALA Skala merupakan perbandingan jarak dua titik dipeta dengan jarak sebenarnya di

lapangan Skala harus selalu dicantumkan di peta Berdasarkan bentuknya skala ada dua : angka dan garis Panjang skala garis dapat dibuat 3-4 cm dimana setiap cm diberi tanda Skala peta umumnya menunjukkan referensi ketelitian dari peta yang dibuat Simbol dan unsur tertentu dari peta tidak berhubungan dengan skala Penempatan skala harus selalu didalam bingkai peta Alat atau cara yang digunakan untuk merubah skala peta atau memperbesar dan

memperkecil skala peta yaitu:Square Method atau Ngedam atau dengan kotak-kotakAlat PantografAlat Map 0-GraphAlat Fotocopy atau cara Fotografis

Beberapa cara untuk menentukan skala peta apabila suatu peta belum diketahui skalanya, yaitu :Membandingkan dua kenampakan antara peta yang tidak berskala dengan peta yang mempunyai skala.Membandingkan jarak di peta dengan jarak sebenarnya di lapangan.Membandingkan bentuk umum di peta dengan bentuk sebenarnya di lapangan, misalnya ukuran sepakbola dan jarak dua tiang listrik.Menghitung jarak antara dua garis lintang, untuk daerah equator 1° =111 km.

Menghitung skala peta dan berdasarkan interval garis ketinggian (kontur interval atau ci), perhitungan ini dilakukan khusus untuk peta-peta yang mempunyai kontur atau garis tinggi.Rumus yang digunakan:d = 1/2000 x penyebut skala

Page 121: Dsaar dasar pemetaan

ORIENTASI

Orientasi peta adalah suatu tanda petunjuk arah peta, bukan arah mata angin

Bentuk orientasi peta pada peta tematik dengan pada peta rupabumi berbeda

Pada peta rupabumi petunjuk arah ini dibuat lebih lengkap, karena peta rupabumi merupakan peta dasar yang digunakan sebagai pedoman pembuatan peta-peta lain

Orientasi pada peta rupabumi menunjukkan informasi tiga arah utara, yaitu utara sebenarnya {true north = TN), utara grid (grid north = GN), dan utara magnetik (magnetic north = MN)

Penempatan orientasi peta seperti skala peta yaitu selalu berada di dalam bingkai peta, dengan posisi di bawah skala peta atau pada tempat-tempat yang luang

Page 122: Dsaar dasar pemetaan
Page 123: Dsaar dasar pemetaan

NAMA PEMBUAT PETA TEMATIK Informasi yang berada di luar garis tepi peta terluar

hanya informasi pembuat peta yang diletakkan pada bagian luar peta berbatasan dengan garis tepi peta terluar.

"Nama pembuat peta" merupakan unsur peta yang perlu untuk dicantumkan. "Nama pembuat peta" dicantumkan di luar garis tepi peta, karena "nama pembuatpeta" bukan merupakan komponen pokok peta tetapi merupakan informasi pendukung saja.

Lokasinya berada di luar garis tepi peta terluar, pada bagian pojok kanan bawah.

Pembuat peta sebaiknya menuliskan kata-kata disalin, disusun, digambar, atau dibuat secara jujur.

Membuat peta dengan cara menyalin atau ngeblat informasi yang ada tanpa menambahkan atau memasukkan ide dan pembuat peta, maka identitas yang ditulis adalah disalin oleh. Apabila pembuat peta menggambar peta dengan menambah informasi data lain maka dapat ditulis dengan disusun oleh atau digambar oleh. Kalau peta tersebut dibuat dengan ide murni dan pembuat peta maka dapat ditulis dengan kata dibuat oleh.

Page 124: Dsaar dasar pemetaan

Catatan

Membuat peta dengan cara menyalin atau ngeblat informasi yang ada tanpa menambahkan atau memasukkan ide dari pembuat peta (disalin oleh)

Pembuat peta menggambar peta dengan menambah informasi data lain (disusun oleh/digambar oleh)

Peta dibuat dengan ide murni (dibuat oleh)

Page 125: Dsaar dasar pemetaan

KOORDINAT PETA TEMATIK

Koordinat peta dalam tematik merupakan salah satu unsur penting, karena koordinat menunjukkan lokasi absolut di bola bumi

Besaran koordinat pada peta tematik berfungsi untuk mengetahui posisi suatu titik di muka bumi, atau untuk mengetahui letak astronomis suatu tempat di muka bumi.

Pada peta rupabumi angka koordinat mutlak harus dicantumkan, bahkan dilengkapi pula dengan grid atau garis-garis vertikal dan horisontal yang saling berpotongan.

Pembuatan dan penempatan grid dan angka lintang bujur pada peta rupabumi sudah mempunyai ketentuan dan aturan-aturan yang nyata dan baku serta bersifat konvensional.

peta tematik, pemakaian grid tidak harus dicantumkan, namun informasi koordinat tetap diperlukan untuk mengetahui letak astronomis suatu wilayah.

Sesuai dengan ciri peta tematik yang lebih mementingkan aspek 35 dan tidak mempunyai aturan-aturan yang bersifat baku.

Angka koordinat sebaiknya di letakkan di dalam garis bingkai peta, karena garis tepi peta merupakan kenampakan terluar dari peta.

Bentuk angka dapat dirancang dengan ukuran huruf yang kecil sehingga tidak mengganggu kenampakan peta yang lain.

Penempatan koordinat pada peta ditandai dengan garis kecil dengan ukuran

Page 126: Dsaar dasar pemetaan

2 cara penggunaan koordinat dalam peta tematik:1. Koordinat lintang dan bujur2. Koordinat x dan y (sistem UTM= Universal

Transverse Mercator)

• Besaran bujur (longitude) adalah busur yang diukur (dalam derajat) antara titik tersebut dengan meridian utama (Meridian Greenwich). (0o – 180o)

• Besaran lintang (latitude) busur yang diukur dalam derajat antara tempat tersebut dengan equator. (0o – 90o)

Page 127: Dsaar dasar pemetaan

PEMETAAN DASAR KUALITATIF DAN KUANTITATIF

Page 128: Dsaar dasar pemetaan

Cara kualitatif Pemetaan dengan cara kualitatif adalah suatu penyajian gambar dari data kualitatif ke atas peta, berupa bentuk dari simbol yang menyatakan identitas serta melukiskan keadaan dari unsur-unsur yang ada tersebut. Pada gambar dapat diperlihatkan untuk unsur yang berupa simbol, yang digambarkan secara kualitatif

Page 129: Dsaar dasar pemetaan

Cara kuantitatif Pemetaan cara kuantitatif adalah suatu penyajian gambar dari data kuantitatif ke atas peta, berupa bentuk dari simbol yang menyatakan identitas dan menunjukkan besar/jumlah/banyaknya unsur yang diwakilinya.

Page 130: Dsaar dasar pemetaan

Beberapa contoh informasi dasar yang digunakan pada pembuatan beberapa tema peta tematik, yaitu: Peta Lokasi Wilayah, dapat disebut juga

peta Ikhtisar. informasi peta dasar meliputi: jalan, sungai, rel kereta api, batas administrasi, dan nama wilayah administrasi.

Peta Penggunaan Lahan, memerlukan informasi dasar berupa batas-batas penggunaan lahan seperti batas sawah, tegal, pemukiman, hutan, dan sebagainya.

Page 131: Dsaar dasar pemetaan

Peta Tata Guna Lahan, lebih mencerminkan penataan lahan sehingga informasi yang ditampilkan lebih banyak dibandingkan peta penggunaan lahan. Informasi yang diperlukan meliputi batas penggunaan lahan, nama penggunaan lahan, jalan, dan sungai.

Peta Administrasi, hanya memuat informasi tentang batas-batas administrasi dan nama wilayah administratif. Batas administrasi meliputi batas desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten dan sebagainya dan nama wilayah administrasi, meliputi nama desa, kecamatan, kabupaten, dan sebagainya.

Page 132: Dsaar dasar pemetaan

Peta Kemiringan Lereng, memerlukan Informasi dasar berupa kelas-kelas kemiringan lereng dan batas-batas kelas kemiringan lereng. Kenampakan yang ditampilkan mempunyai nilai bertingkat sehingga simbol yang digunakan berupa simbol luas kuantitatif.

Peta Tanah, memerlukan informasi dasar berupa jenis-jenis tanah dan batas-batas jenis tanah. Peta tanah yang rinci memerlukan Informasi tentang sifat fisik tanah dan kimia tanah.

Page 133: Dsaar dasar pemetaan

Peta Kepadatan Penduduk, memerlukan informasi dasar berupa: batas wilayah administrasi, nama wilayah, dan kelas-kelas kepadatan penduduk yang digambarkan atau disimbolkan secara luasan dengan menggunakan arsir atau gradasi warna. Simbol yang digunakan adalah simbol luas kuantitatif dengan interval tertentu, sedangkan jenis datanya bertingkat atau ordinal.

Peta Persebaran Industri Kecil, memerlukan informasi dasar berupa: batas-batas administrasi, jalan, sungai, pengeplotan lokasi industri kecil menurut jenisnya. Jenis simbol yang ditampilkan berupa simbol titik kualitatif, sedangkan data yang digunakan berupa data nominal kualitatif.

Page 134: Dsaar dasar pemetaan

Peta Lokasi Sekolah, memerlukan informasi dasar berupa: jalan, sungai, batas administrasi, pengeplotan lokasi sekolah menurut jenis (sekolah negeri atau sekolah swasta) dengan menggunakan simbol kualitatif dan data nominal.

Peta Persebaran, memerlukan informasi dasar berupa: jalan, sungai, batas administrasi, lokasi tambak yang disimbolkan secara luasan dengan warna atau simbol abstrak. Bentuk simbol luasan kualitatif.

Page 135: Dsaar dasar pemetaan

Peta Produksi Pertanian, memerlukan informasi dasar berupa: jalan, sungai, batas administrasi, jenis produksi dan lokasi produksi. Simbol produksi secara kualitatif digambarkan dengan simbol titik berupa gambar (pictorial} atau bentuk geometri yang lain. Sedangkan untuk simbol produksi yang bersifat kuantitatif terutama simbol titik kuantitatif digambarkan dengan bentuk diagram batang, diagram lingkaran, dan sebagainya.

Peta Persebaran Tambak Udang, memerlukan informasi dasar berupa: jalan, sungai batas administrasi, lokasi tambak yang disimbolkan secara luasan dengan warna atau simbol abstrak, Bentuk simbol luas kualitatif, apabila ditampilkan informasi produksi tambak maka digambar dengan simbol luas kuantitatif.

Page 136: Dsaar dasar pemetaan

Peta Migrasi atau Pergerakan Barang dari satu wilayah ke wilayah lain, memerlukan informasi dasar berupa batas administrasi, nama wilayah, dan data pergerakan barang atau penduduk. Jenis simbol dapat berupa garis kualitatif atau garis kuantitatif. Simbol garis kuantitatif digambarkan dengan ketebalan garis berbeda dengan arah tertentu, peta semacam ini disebut flow line.