draft laporan review pltm parluasan 10 mw

26
Review PLTM Parluasan 10 MW KATA PENGANTAR i

Upload: fajar

Post on 11-Nov-2015

174 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

baik

TRANSCRIPT

Review PLTM Parluasan 10 MW

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

RESUME REVIEW PLTM PARLUASAN 10 MW

1 Perizinan Dan Pembangunan

1.1 Perizinan, Terbit, Masa Berlaku dan EfektifitasPerizinan meliputi Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik, Izin Pengambilan Dan Pemanfaatan Air Permukaan, dengan status sebagai berikut:Table 11 Status Perizinan, Terbit Dan Masa Berlaku

Jenis Dokumen PerizinanTerbitMasa BerlakuStatus

IMB (Izin Mendirikan Bangunan18 Desember 2007Berlaku sejak Tanggal 18 Desember 2007Efektif

IMB (Izin Mendirikan Bangunan19 Desember 2008Berlaku sejak Tanggal 18 Desember 2007Efektif

Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Sementara (IUPL-S)30 Desember 20142 th sejak ditetapkanEfektif

Izin Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan10 Oktober 2014Sampai dengan 10 Oktober 2017Efektif

Jual Beli Tenaga Listrik PLTM Parluasan25 Mei 2014Memenuhi Persyaratan

Verifikasi Studi Kelayakan PLTM Parluasan (2 x 2,1 MW + 2 X 2,9 MW(28 Oktober 2014

Penetapan Pengelola Tenaga Air Untuk Pembangkit Listrik17 November 2014

Perizinan UPL-UKL01 Oktober 2013Berlaku sejak Tanggal 1 Oktober 2013Efektif

Rekomendasi Persetujuan UPL-UKL17 September 2013

1.2 Status Lahan

1.3 Hasil Evaluasi Analisis KKO/KKF

1.4 Status Perpanjangan PPABerdasarkan Berita Acara Praqualifikasi (PQ) No. 002/BA/PQ/JBTL/TIM-IPP&EP/WSU/2014 Jual Beli Tenaga Listrik dari PLTM IPP Parluasan 10 MW, PT PLN Persero menyatakan Bahwa PT Inpola Meka Elektrindo memehuhi persyaratan dan PT PLN Persero Wilayah Sumatera Utara mendapat izin pembelian tenaga listrik dari PLTM IPP Parluasan kapasitas 10 MW (2x2,1 MW dan 2 x 2,9 MW) Melalui penunjukan langsung kepada PT Inpola Meka Elektrindo).1.5 Kendala Sosial Pelaksanaan Kontruksi

2 Topografi, Hidrologi dan Studi Geoteknik

2.1 Topografi2.1.1 Referensi Koordinat

Sistem koordinat yang digunakan untuk pengukuran topografi pada proyek PLTM Parluasan adalah sistem koordinat lokal. Lokasi rencana PLTM PArluasan berada pada koordinat: Koordina Bandung : 992320BT dan 021700 LU

Koordinat Power House : 992565 BT dan 021713 LU

2.1.2 Hasil Survey Lapangan

Kegiatan survey topografi mencakup kegiatan sebagai berikut :

Riview Bench Mark dan Patok-Patok Tetap.

Pengukuran Poligon, Hasil pengukuran polygon dapat dilihat pada Lampiran 2.1.

Pengukuran Waterpass, Hasil pengukuran waterpass dapat lihat pada Lampiran 2.2

Pengukuran Situasi, Hasil pengukuran situasi dapat dilihat pada Lampiran 2.3 Pengukuran Profil Memanjang, Hasil pengukuran profil memanjang dapat dilihat pada Lampiran 2.4Deskripsi Bench Mark (BM) dibangun disekitar rencana pengembangan PLTM Parluasan dapat dilihat pada Tabel 2-1.Tabel 21 Diskripsi BM dan CP PLTM PArluasan

2.2 Hidrologi

2.3 Studi Geoteknik

3 Enjiniring Desain

3.1 Review Enjiniring Desain

3.1.1 Hidrolis1. Opsi 1 (Debit desain 18,53 m3/det)

a. Bendung (Weir)

Lebar bendung adalah 32,5 m dengan elevasi mercu +749,30 dan tinggi mercu 6,0 m. Elevasi lantai muka bendung (apron) adalah +741.0. Debit banjir rencana yang digunakan Q100 = 1255.88 m3/detik didapat tinggi muka air banjir diatas mercu = 7.5 m yaitu pada elevasi +756,60. Peredam energi yang digunakan adalah Type MDO dan panjang kolam olak adalah 10,0 m.

Berdasarkan hasil perhitungan ulang yang dilakukan konsultan, dengan asumsi bahwa lebar bendung adalah sama dengan hasil studi terdahulu yaitu 32,5 m dan debit banjir rencana yang digunakan Q100 = 1255.88 m3/detik,dengan menggunakan rumus :

Q=Cd x 2/3 x ( (2/3 x g) x Bef x H11,5Bef=B 2 (n Kp + Ka) H1Dengan cara trial and error, didapat tinggi muka air banjir diatas mercu bendung dengan perioda ulang 100 tahun adalah 6,92 m, sehingga elevasi muka air banjir pada elevasi +756,22. Pada gambar konstruksi yang ada, elevasi dinding tertinggi pada bendung adalah +753.3. Berdasarkan perhitungan diatas, maka elevasi dinding bendung tidak mampu untuk menampung banjir dengan perioda ulang 100 tahun. Bila disumsikan bahwa tinggi jagaan banjir adalah 1,0 m, maka elevasi dinding tertinggi menjadi +757,22. Diperlukan penambahan tinggi dinding sebesar 3,92 m.Pada bendung juga dilengkapi dengan 2 buah pintu penguras sedimen dengan lebar yang ada sebesar 1,3 m dan 1 buah pilar pembagi dengan lebar 1,0 m. Pintu penguras ini merupakan satu kesatuan dengan bangunan intake. Bila debit desain yang digunakan sebesar 18,53 m3/detik, dengan lebar pintu intake dan pilar yang ada secara keseluruhan adalah 11,0 m, berdasarkan ketentuan dalam Kriteria Perencanaan (KP) 02 tentang Bendung yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pengairan Kementerian Pekerjan Umum disebutkan bahwa Lebar pembilas ditambah tebal pilar pembilas sebaiknya sama dengan 1/6 1/10 dari lebar bersih bendung (Jarak Pangkal-pangkalnya). maka lebar pintu penguras dan pilar penguras pada gambar konstruksi yaitu 3,6 m masih memenuhi ketentuan KP tersebut karena lebar bersih bendung adalah 32.5 m.

b. Bangunan Pengambilan (Intake)Dengan menggunakan rumus :

Q =( x b x a x ( 2 g z

Dengan ketinggian bukaan pintu yang masuk intake sebesar 2,3 m, maka dibutuhkan lebar bersih pintu intake adalah 6,30 m. Dengan lebar pintu inatke sebesar 1,6 m, maka dibutuhkan 4 buah pintu.Berdasarkan gambar konstruksi, bangunan intake terdiri dari 4 buah pintu dengan lebar 1,6 m dan ketinggian bukaan pintu adalah 2,3 m. Dengan dimensi ini, intake mampu mengalirkan debit 18,53 m3/detik. Lantai intake terletak pada elevasi +746,823 dan bukaan pintu pada elevasi +749,000.Dibagian hilir bangunan intake terdapat saluran transisi. Saluran ini berupa saluran terbuka dengan kemiringan dasar saluran berdasarkan hasil studi terdahulu adalah 0,000275. Dengan lebar saluran yang ada adalah 11,0 m, maka ketinggian air yang dibutuhkan adalah 1,53 mc. Kantong Lumpur (Sandtrap)Berdasarkan gambar konstruksi, sandtrap ini terdiri dari 1 buah bak dengan ukuran lebar rata-rata 6,2 m dan panjang 65,5 m.Untuk menghitung dimensi sandtrap, rumus yang digunakan :

L x B=Q / w

Berdasarkan KP-02 tentang Bendung yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pengairan Kementerian Pekerjaan Umum, ketentuan perbandingan panjang dan lebar sandtrap adalah > 8.

Dari hasil perhitungan diatas, didapat bahwa panjang sandtrap rencana dapat mengendapkan sedimen yang terbawa oleh air karena perbandingan panjang dan lebar sandtrap adalah 8,1 > 8.d. Saluran Pembawa (Waterway)Berdasarkan hasil peninjauan dilapangan tanggal 9 10 Januari 2015, terdapat 2 tipe waterway yang sudah terbangun, yaitu bentuk trapezium yang terbuat dari pasangan batu dan bentuk kotak yang terbuat dari beton bertulang. Bentuk Trapesium.

Lokasi waterway berbentuk trapezium ini terletak di bagian hilir dari sandtrap dengan panjang 285 m kiri dan kanan.

Untuk menghitung dimensi waterway, rumus yang digunakan :

Q=V x A

V=1 / n x R2/3 x I1/2Dengan kemiringan dasar saluran (i) adalah 0,00037, kemiringan dinding (m) adalah 0,1 dan ketinggian muka air di saluran yang didasarkan pada tinggi bukaan air di intake adalah 2,3 m, maka lebar dasar saluran yang dibutuhkan adalah 5,70 mDimensi waterway yang sudah terbangun, memiliki lebar 6,0 m, tinggi total dinding 3,0 m. Dengan debit desain sebesar 18,53 m3/det, maka tinggi air yang dibutuhkan adalah 2,2 m. Dengan dimensi waterway yang terbangun tersebut masih mampu untuk menampung debit desain sebesar 18,53 m3/det.

Bentuk KotakLokasi waterway berbentuk kotak ini terletak di bagian hulu dari headpond dengan panjang seluruhnya 359 m.

Untuk menghitung dimensi waterway, rumus yang digunakan :

Q=V x A

V=1 / n x R2/3 x I1/2Dengan kemiringan dasar saluran (i) adalah 0,00037 dan ketinggian muka air di saluran yang didasarkan pada tinggi bukaan air di intake adalah 2,3 m, maka lebar dasar saluran yang dibutuhkan adalah 5,30 m

Dimensi waterway yang sudah terbangun, memiliki lebar 6,0 m, tinggi total dinding 3,0 m. Dengan debit desain sebesar 18,53 m3/det, maka tinggi air yang dibutuhkan adalah 2,0 m. Dengan dimensi waterway yang terbangun ini masih mampu menampung debit desain sebesar 18,53 m3/det.

e. Bangunan Penenang (Headpond)Bangunan ini terdiri dari 2 bagian yaitu sandtrap dan forebay. Sandtrap ini memiliki ukuran lebar 9,8 m dengan panjang rata-rata 33,0 m dan panjang transisi 5,0 m. Sedangkan pada forebay, panjang 5,0 m dan lebar 4,5 m.

Berdasarkan hasil perhitungan, perbandingan panjang dan lebar sandtrap dari gambar konstruksi adalah 3,4 < 8. Berdasarkan KP-02 tentang bendung, ketentuan perbandingan panjang dan lebar sandtrap > 8. Dari ketentuan tersebut, sandtrap ini tidak dapat mengendapkan sedimen dengan baik karena terjadi aliran yang berkelok-kelok..

f. Saluran Pembuang Akhir (Tailrace)Saluran ini direncanakan berupa saluran terbuka berbentuk kotak yang terbuat dari beton bertulang. Saluran ini diharapkan mampu mengalirkan debit sebesar 18,53 m3/det. Dengan tinggi air di saluran 2,0 m, maka lebar saluran yang dibutuhkan adalah 4,1 m.2. Opsi 2 (Debit Desain 17 m3/det)a. Bendung (Weir)Lebar bendung adalah 32,5 m dengan elevasi mercu +749,30 dan tinggi mercu 6,0 m. Elevasi lantai muka bendung (apron) adalah +741.0. Berdasarkan hasil perhitungan ulang yang dilakukan konsultan, dengan asumsi bahwa lebar bendung adalah sama dengan hasil studi terdahulu yaitu 32,5 m dan debit banjir rencana yang digunakan Q100 = 874,11 m3/detik,dengan menggunakan rumus :

Q=Cd x 2/3 x ( (2/3 x g) x Bef x H11,5Bef=B 2 (n Kp + Ka) H1Dengan cara trial and error, didapat tinggi muka air banjir diatas mercu bendung dengan perioda ulang 100 tahun adalah 5.47 m, sehingga elevasi muka air banjir pada elevasi +754,77. Pada gambar konstruksi yang ada, elevasi dinding tertinggi pada bendung adalah +753.3. Berdasarkan data diatas, tinggi dinding bendung tidak mampu menampung banjir Q100 = 874,11 m3/detik.Peredam energi yang digunakan adalah Type MDO. Berdasarkan hasil perhitungan, dengan debit banjir Q100 = 874,11 m3/detik maka panjang kolam olak yang dibutuhkan adalah 9,0 m < panjang kolam olak yang ada yaitu 10,0 m.

b. Bangunan Pengambilan (Intake)Dengan menggunakan rumus :

Q =( x b x a x ( 2 g z

Dengan lebar bukaan pintu inatake adalah 4 x 1,6 m, maka dibutuhkan ketinggian bukaan pintu yang masuk intake sebesar 1,95 m

Berdasarkan gambar konstruksi, lantai intake terletak pada elevasi +746,823 sehingga elevasi bukaan pintu adalah +748,773.Dibagian hilir bangunan intake terdapat saluran transisi. Saluran ini berupa saluran terbuka dengan kemiringan dasar saluran berdasarkan hasil studi terdahulu adalah 0,000275. Dengan lebar dasar saluran yang ada adalah 11,0 m, maka ketinggian air dibutuhkan adalah 1,53 mc. Kantong Lumpur (Sandtrap)Berdasarkan gambar konstruksi, sandtrap ini terdiri dari 1 buah bak dengan ukuran lebar rata-rata 6,2 m dan panjang 65,5 m.Untuk menghitung dimensi sandtrap, rumus yang digunakan :

L x B=Q / w

Berdasarkan KP-02 tentang Bendung yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pengairan Kementerian Pekerjaan Umum, ketentuan perbandingan panjang dan lebar sandtrap adalah > 8.

Dari hasil perhitungan diatas, didapat bahwa panjang sandtrap rencana dapat mengendapkan sedimen yang terbawa oleh air karena perbandingan panjang dan lebar sandtrap adalah 8,1 > 8.d. Saluran Pembawa (Waterway)Berdasarkan hasil peninjauan dilapangan tanggal 9 10 Januari 2015, terdapat 2 tipe waterway yang sudah terbangun, yaitu bentuk trapezium yang terbuat dari pasangan batu dan bentuk kotak yang terbuat dari beton bertulang.

Bentuk Trapesium.

Lokasi waterway berbentuk trapezium ini terletak di bagian hilir dari sandtrap dengan panjang 285 m kiri dan kanan.

Untuk menghitung dimensi waterway, rumus yang digunakan :

Q=V x A

V=1 / n x R2/3 x I1/2Dengan kemiringan dasar saluran (i) adalah 0,00037, kemiringan dinding (m) adalah 0,1.

Dimensi waterway yang sudah terbangun, memiliki lebar 6,0 m, tinggi total dinding 3,0 m. Dengan debit desain sebesar 17,0 m3/det, maka tinggi air yang dibutuhkan adalah 2,07 m.

Dengan dimensi waterway yang terbangun tersebut masih mampu untuk menampung debit desain sebesar 17,0 m3/det.

Bentuk KotakLokasi waterway berbentuk kotak ini terletak di bagian hulu dari headpond dengan panjang seluruhnya 359 m.

Untuk menghitung dimensi waterway, rumus yang digunakan :

Q=V x A

V=1 / n x R2/3 x I1/2Dengan kemiringan dasar saluran (i) adalah 0,00037.

Dimensi waterway yang sudah terbangun, memiliki lebar 6,0 m, tinggi total dinding 3,0 m. Dengan debit desain sebesar 17,0 m3/det, maka tinggi air yang dibutuhkan adalah 1,88 m.

Dengan dimensi waterway yang terbangun ini masih mampu menampung debit desain sebesar 17,0 m3/det.

e. Bangunan Penenang (Headpond)Bangunan ini terdiri dari 2 bagian yaitu sandtrap dan forebay. Sandtrap ini memiliki ukuran lebar 9,8 m dengan panjang rata-rata 33,0 m dan panjang transisi 5,0 m. Sedangkan pada forebay, panjang 5,0 m dan lebar 4,5 m.

Berdasarkan hasil perhitungan, perbandingan panjang dan lebar sandtrap dari gambar konstruksi adalah 3,4 < 8. Berdasarkan KP-02 tentang bendung, ketentuan perbandingan panjang dan lebar sandtrap > 8. Dari ketentuan tersebut, sandtrap ini tidak dapat mengendapkan sedimen dengan baik karena terjadi aliran yang berkelok-kelok..

f. Saluran Pembuang Akhir (Tailrace)Saluran ini direncanakan berupa saluran terbuka berbentuk kotak yang terbuat dari beton bertulang. Saluran ini diharapkan mampu mengalirkan debit sebesar 17,0 m3/det. Dengan lebar saluran yang adalah 4,1 m, maka tinggi air yang dibutuhkan adalah 1.87 m.3.1.2 Struktur

3.2 Hasil Penilaian Terhadap Enginiring Desain

3.3 Review Sistem InterkoneksiPLTMH Parluasan terletak di Desa Lumban Rao Tenggara, Kecamatan Nassau, Kabupaten Toba Samosir. Di area Power House terdapat jaringan distribusi PLN 20 KV, Power House ke jaringan distribusi berjarak 800 meter. Tiang Jaringan 20 kV berada di sebelah kiri jalan Raya dari arah sijungkat. Untuk Menyalurkan daya dari power house PLTM ke jaringan membutuhkan tiang 22 buah dengan kontur tanah bertebing.Aliran beban sebelumnya dari TD GI Porsea dan dari Substation PLTA sigura-gura 2 MW, Tegangan Busbar TM 19,645 kV, Tegangan ujung PO.4 di kecamatan Nassau 18,734 kV dan perbatasan dengan PLN Rtg.Siborong-borong 18,345 kV

Gambar 31 Jaringan Distribusi 20 kV Eksisting dekat siteplan PLTM ParluasanKabel konduktor yang akan dipakai pada PLTM Parluasan adalah konduktor dengan tipe 3xAAA 240 mm2, konduktor tersebut tanpa isolasi.

Gambar 32 KOnfigurasi Penyulangan PO.4Selain data pengukuran persection juga terdapat data pengukuran pada beban dasar dan beban puncak ditiap penyulang selama satu bulan terhitung bulan februari 2013 selama satu bulan.

Gambar 33 gafik Beban

3.3.1 Kondisi Sistem Distribusi 20 kV

GI Porsea memiliki banyak cabang karena menyuplai beberapa kecamatan di Nassau. Saat-saat tertentu memiliki beban yang rendah sekitar pukul 10.00 pagi. Saat-saat tertentu pula memiliki beban puncak 3.4 Review Jadwal Kontruksi

3.5 Review Jadual Spesifikasi Teknis Pekerjaan Sipil dan Vendor

4 Rencana Anggaran Biaya

4.1 Rencana Anggaran Biaya

4.2 Kekonsistenan Harga Satuan Pelaksanaan Kontruksi

5 Kelengkapan Pekerjaan

5.1 Spesiskasi Teknis Pekerjaan Kontruksi

5.2 Kelengkapan Desain

5.3 Verifikasi Kuantitas Pekerjaan

5.4 Usulan, Kinerja dan Penilaian Material dan Pekerjaan6 Lampiran

I

Perizinan dan Pembangunan

II

Topografi, Hidrologi dan Studi Geoteknik

III

Enjiniring Desain

IV

Rencana Anggaran Biaya

V

Kelengkapan Pekerjaan

VI

Lampiran

3-8