draft-kak-rpkpk-banjarmasin_15sept.pdf

13
KAK KONSULTAN PENYUSUNAN RENCANA PENATAAN KAWASAN PUSAKA KOTA BANJARMASIN- 1 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KONSULTAN PENYUSUNAN RENCANA PENATAAN KAWASAN PUSAKA KOTA BANJARMASIN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : Kementerian Pekerjaan Umum UNIT ORGANISASI : Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan PROGRAM : Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman (033.05.07) SASARAN PROGRAM : Jangka menengah untuk mengendalikan dan dan menata perkembangan Kota Pusaka dengan tetap menjunjung tinggi dinamika kota agar keberadaan kawasan pusaka kota tetap terjaga keberlanjutannya, lestari dan terintegrasi dengan kebijakan pembangunan sosial, ekonomi sehingga mewujudkan tata bangunan dan dan lingkungan layak huni, berjati diri, produktif dan berkelanjutan dalam skala kawasan hingga skala kota. DETIL KEGIATAN : Penyusunan Rencana Penataan Kawasan Pusaka Kota Banjarmasin LOKASI KEGIATAN : Kawasan Sungai Martapura Banjarmasin KAWASAN : 1. Kawasan Kampung Sasirangan 2. Kawasan Sungai Jingah 3. Kawasan Tendean 4. Kawasan Kampong Ketupat 5. Kawasan Veteran, Kawasan Sabilal Muttadin Kecamatan Banjar Tengah (Kewenangan Provinsi) 6. Kawasan Pasar Ujung Murung (telah disusun RTBL oleh Provinsi, namun belum tersusun rencana tindak) 1. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara yang kaya dengan limpahan pusaka yang bernilai tinggi, beragam dan unik, tersebar dan dapat ditemui diseluruh pelosok tanah air baik secara kasat mata ataupun dalam jiwa. Berdasarkan segi kepentingan dan luas pengaruhnya Indonesia memiliki pusaka kota, propinsi, nasional dan dunia. Berdasarkan jenisnya, pusaka terdiri atas pusaka alam, pusaka budaya dan gabungan keduanya yaitu pusaka saujana. Adapun secara fisik, pusaka dapat terbagi atas pusaka bendawi (tangible heritage) dan pusaka non bendawi (intangible heritage). Keberagaman dan banyaknya pusaka yang dimiliki Indonesia saat ini memerlukan perhatian dan penanganan yang lebih intensif dan berkelanjutan. Banyak ragam pusaka bendawi tak bergerak seperti bangunan rumah tradisional, candi, keraton maupun bendawi bergerak seperti kendaraan tradisional dibiarkan terbengkalai, dilupakan dan akhirnya punah dan musnah. Hal ini juga terjadi pada pusaka non bendawi, dimana banyak bahasa, tarian, adat istiadat kita yang mulai ditinggalkan sehingga dilupakan dan hilang. Rusak, hilang dan musnahnya pusaka bisa disebabkan oleh tangan dan aktivitas manusia, namun juga tidak jarang disebabkan oleh alam, baik melalui bencana alam seperti banjir, gempa bumi, gunung meletus, maupun akibat iklim. Pemerintah, masyarakat, pemerhati pelestarian, hingga pihak swasta sebenarnya sudah menunjukkan kepeduliannya akan upaya melestarikan pusaka Indonesia. Namun tidak jarang penanganannya masih bersifat lokal dan belum banyak yang sejalan bahkan mendukung arah perkembangan kota yang dinamis, sehingga pusaka tersebut belum berkaitan dengan kekinian. Hal ini sungguh disayangkan karena sebenarnya banyak pusaka Indonesia yang berpotensi menjadi Pusaka Dunia.

Upload: mariani-arifianto

Post on 26-Sep-2015

17 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • KAK KONSULTAN PENYUSUNAN RENCANA PENATAAN KAWASAN PUSAKA KOTA BANJARMASIN- 1

    KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KONSULTAN PENYUSUNAN RENCANA PENATAAN KAWASAN PUSAKA KOTA BANJARMASIN

    KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : Kementerian Pekerjaan Umum UNIT ORGANISASI : Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan PROGRAM : Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman

    (033.05.07) SASARAN PROGRAM : Jangka menengah untuk mengendalikan dan dan menata

    perkembangan Kota Pusaka dengan tetap menjunjung tinggi dinamika kota agar keberadaan kawasan pusaka kota tetap terjaga keberlanjutannya, lestari dan terintegrasi dengan kebijakan pembangunan sosial, ekonomi sehingga mewujudkan tata bangunan dan dan lingkungan layak huni, berjati diri, produktif dan berkelanjutan dalam skala kawasan hingga skala kota.

    DETIL KEGIATAN : Penyusunan Rencana Penataan Kawasan Pusaka Kota Banjarmasin

    LOKASI KEGIATAN : Kawasan Sungai Martapura Banjarmasin KAWASAN : 1. Kawasan Kampung Sasirangan

    2. Kawasan Sungai Jingah 3. Kawasan Tendean 4. Kawasan Kampong Ketupat 5. Kawasan Veteran, Kawasan Sabilal Muttadin

    Kecamatan Banjar Tengah (Kewenangan Provinsi) 6. Kawasan Pasar Ujung Murung (telah disusun RTBL

    oleh Provinsi, namun belum tersusun rencana tindak)

    1. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara yang kaya dengan limpahan pusaka yang bernilai tinggi, beragam dan unik, tersebar dan dapat ditemui diseluruh pelosok tanah air baik secara kasat mata ataupun dalam jiwa. Berdasarkan segi kepentingan dan luas pengaruhnya Indonesia memiliki pusaka kota, propinsi, nasional dan dunia. Berdasarkan jenisnya, pusaka terdiri atas pusaka alam, pusaka budaya dan gabungan keduanya yaitu pusaka saujana. Adapun secara fisik, pusaka dapat terbagi atas pusaka bendawi (tangible heritage) dan pusaka non bendawi (intangible heritage). Keberagaman dan banyaknya pusaka yang dimiliki Indonesia saat ini memerlukan perhatian dan penanganan yang lebih intensif dan berkelanjutan. Banyak ragam pusaka bendawi tak bergerak seperti bangunan rumah tradisional, candi, keraton maupun bendawi bergerak seperti kendaraan tradisional dibiarkan terbengkalai, dilupakan dan akhirnya punah dan musnah. Hal ini juga terjadi pada pusaka non bendawi, dimana banyak bahasa, tarian, adat istiadat kita yang mulai ditinggalkan sehingga dilupakan dan hilang. Rusak, hilang dan musnahnya pusaka bisa disebabkan oleh tangan dan aktivitas manusia, namun juga tidak jarang disebabkan oleh alam, baik melalui bencana alam seperti banjir, gempa bumi, gunung meletus, maupun akibat iklim. Pemerintah, masyarakat, pemerhati pelestarian, hingga pihak swasta sebenarnya sudah menunjukkan kepeduliannya akan upaya melestarikan pusaka Indonesia. Namun tidak jarang penanganannya masih bersifat lokal dan belum banyak yang sejalan bahkan mendukung arah perkembangan kota yang dinamis, sehingga pusaka tersebut belum berkaitan dengan kekinian. Hal ini sungguh disayangkan karena sebenarnya banyak pusaka Indonesia yang berpotensi menjadi Pusaka Dunia.

  • KAK KONSULTAN PENYUSUNAN RENCANA PENATAAN KAWASAN PUSAKA KOTA BANJARMASIN- 2

    Terkait dengan kondisi ini, tidak dapat dipungkiri bahwa upaya pelestarian saja tidak cukup. Perlu pengayaan jangka panjang untuk berbagai kepentingan perkembangan peradaban manusia, ekonomi, pendidikan dan penelitian. Sebuah pekerjaan besar untuk mewujudkan kota-kota pusaka di Indonesia agar dapat menjadi kota pelestari peradaban (world heritage cities). Pemerintah kota harus dapat bekerjasama dengan komunitas pusaka, dunia usaha dan perguruan tinggi setempat serta terus berkomitmen mengawinkan potensi masa lalu, di mana landmark yang unik serta nafas tradisi harus tetap dipertahankan menjadi ruhnya, untuk kemudian ditransformasikan di era kekinian dalam suatu sustainable urban development.

    Adanya kebutuhan untuk pelestarian dan penataan akan aset-aset pusaka ini sejalan dengan Undang-udang (UU) No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, yang menguraikan bahwa cagar budaya yang berkembang merepresentasikan kekayaan budaya bangsa sebagai wujud pemikiran dan perilaku kehidupan manusia yang penting artinya bagi pemahaman dan pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sehingga perlu dilestarikan. Upaya pelestarian ini sebaiknya diwujudkan dalam penyelenggaraan penataan ruang sebagaimana yang diamanatkan dalam UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang menjelaskan bahwa dalam penyelenggaraan penataan ruang harus memperhatikan berbagai aspek, termasuk nilai budaya yang terkandung dalam kawasan bersejarah. Dalam lingkup yang lebih mikro, upaya pelestarian ini juga perlu dilakukan terhadap bangunan gedung dan lingkungan yang ditetapkan sebagai cagar budaya, sebagaimana yang diamanatkan dalam UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.

    Merujuk pada amanat peraturan perundangan tersebut, maka penanganan suatu kota yang diarahkan atau memiliki potensi sebagai kota pusaka harus dilakukan secara sistemik dan utuh dalam lingkup kota sampai dengan lingkup bangunan gedung dan lingkungannya. Untuk dapat mewujudkan kondisi ini diperlukan suatu arahan penanganan yang komprehensif skala kota yang dapat menjadi payung perencanaan sampai dengan skala bangunan dan lingkungannya. Dalam kerangka kebijakan pembangunan kota secara keseluruhan, arahan pengembangan skala kabupaten/kota dan penataan skala kawasan akan menjadi dasar penyusunan perencanaan detail skala kawasan, termasuk di dalamnya dalam proses penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) kawasan strategis Kota Pusaka. Terkait dengan kebutuhan ini, maka Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kemeterian Pekerjaan Umum pada tahun anggaran 2014 ini memfasilitasi upaya pelestarian dan penataan kota pusaka tersebut dalam kegiatan Penyusunan Rencana Penataan Kawasan Pusaka Kota Banjarmasin.

    2. DASAR HUKUM Penyelenggaraan kegiatan Penyusunan Rencana Penataan dan Pelestarian Kawasan Kota Pusaka didasarkan pada beberapa peraturan perundangan sebagai berikut: 1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman; 2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya; 3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana; 4) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 5) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002tentang Bangunan Gedung; 6) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup; 7) Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 8) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan

    Ruang 9) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

    Nasional; 10) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-

    undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

  • KAK KONSULTAN PENYUSUNAN RENCANA PENATAAN KAWASAN PUSAKA KOTA BANJARMASIN- 3

    11) Peraturan Menteri Peraturan Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;

    12) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di KawasanPerkotaan;

    13) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;

    14) Peraturan Menteri Peraturan Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Persyaratan Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan;

    15) SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan; 16) Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya Nomor 01/SE/DC/2009 Perihal Modul Sosialisasi Rencana Tata

    Bangunan dan Lingkungan; 17) Peraturan Daerah/Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) pada

    Kabupaten/Walikota tempat lokasi studi; dan 18) Peraturan Daerah/Rancangan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung pada Kabupaten/Walikota

    tempat lokasi studi.

    3. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN 3.1 Maksud Kegiatan Kegiatan Penyusunan Rencana Penataan Kawasan Pusaka Kota Banjarmasin ini diselenggarakan dengan maksud untuk memberikan arahan bagi kota dalam melakukan penataan dan pelestarian kawasan yang ditetapkan sebagai aset pusaka secara utuh dan komprehensif. 3.2 Tujuan Kegiatan Kegiatan Penyusunan Rencana Penataan Kawasan Pusaka Kota Banjarmasin ini diselenggarakan dengan tujuan untuk menghasilkan dokumen pengembangan untuk penataan dan pelestarian kota pusaka, baik untuk skala kota maupun kawasan yang disertai dengan arahan pembangunan yang menjadi panduan dalam implementasi. 3.3 Sasaran Sasaran dari kegiatan ini adalah: a. Tersusunnya arah pelestarian kota pusaka dan rencana penataan skala kawasan; b. Tersusunnya Dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)dengan tema pelestarian yang

    dapat digunakan sebagai panduan dalam penyelenggaraan bangunan gedung dan lingkunganpada kawasan pusaka; serta

    c. Tersusunnya Rancangan Peraturan Walikota (Raperwal) tentang Rencana Penataan Kawasan Pusaka Kota Banjarmasin.

    3.4 Sasaran Pelaku Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan produk yang dapat mendorong beragam pihak untuk bersama-sama mewujudkan kota pusaka yang berkarakter. Adapun pihak yang diharapkan dapat melaksanakannya adalah: - Pemerintah Pusat; - Pemerintah Kota; - Pihak swasta dan investor; - Pemerhati dan komunitas pelestarian; - Arsitek maupun penggiat pelestarian; - Akademisi; - Pemilik lahan dan atau pemilik bangunan di lokasi penanganan

  • KAK KONSULTAN PENYUSUNAN RENCANA PENATAAN KAWASAN PUSAKA KOTA BANJARMASIN- 4

    4. LOKASI KEGIATAN Kegiatan Penyusunan Rencana Penataan Kawasan Pusaka Kota Banjarmasin ini diselenggarakan di Kota Banjarmasin yang di dalamnya meliputi kawasan-kawasan pusaka sebagai berikut:

    a. Kawasan Kampung Sasirangan b. Kawasan Sungai Jingah c. Kawasan Tendean d. Kawasan Kampong Ketupat e. Kawasan Veteran, Kawasan Sabilal Muttadin Kecamatan Banjar Tengah (Kewenangan Provinsi) f. Kawasan Pasar Ujung Murung (telah disusun RTBL oleh Provinsi, namun belum tersusun rencana

    tindak)

    5. SUMBER PENDANAAN Biaya pelaksanaan pekerjaan dibebankan pada Biaya Anggaran DIPA Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum Tahun Anggaran 2014, pada kegiatan Satuan Kerja Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan. Adapun pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan secara kontraktual sesuai dengan ketentuan tentang pengadaan seleksi jasa konsultansi yang berlaku. Rincian Bill of Quantity pekerjaan Penyusunan Rencana Penataan Kawasan Pusaka Kota Banjarmasin disampaikan dalam Lampiran 2 Kerangka Acuan Kerja (terlampir). 6. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN Nama Pengguna Barang dan Jasa kegiatan ini adalah Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Subdit Pembinaan Penataan Bangunan dan Lingkungan Strategis dalam Satuan Kerja Satuan Kerja Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan 7. RUANG LINGKUP KEGIATAN

    Penyelenggaraan rapat koordinasi awal kegiatan untuk melakukan koordinasi dengan pemberi kerja dan pemerintah daerah Kota Banjarmasin ;

    Pelaksanaan survey lapangan guna menemukenali karakter fisik dan non fisik kawasan kajian, dengan penekanan pada aset pusaka bendawi dan non bendawi, mengidentifikasikan dan melakukan pemetaan persebaran titik aset pusaka, hingga mengidentifikasikan ragam tata bangunan dan lingkungan hingga elemen arsitektural yang membawa karakter bagi kawasan

    Pengumpulan data dan informasi awal, serta kajian literatur terkait aset pusaka yang dimiliki di Kota Banjarmasin; kesejarahan, signifikansi budaya; klasifikasi cagar budaya, data kesiapan kelembagaan, proses dan mekanisme pelestarian baik di pemerintahan, swasta, perguruan tinggi, lembaga masyarakat, dll, di tingkat Kota hingga bagian kawasan, data dan dokumen perencanaan yang berorientasi pelestarian.

    Identifikasi arah pelestarian kota pusaka, yang dilakukan melalui kegiatan: Tinjauan terhadap substansi dokumen RAKP dan Inventarisasi Kota Pusaka, yang meliputi

    identifikasi, pendokumentasian sederhana dan inventarisasi aset pusaka, signifikansi kota pusaka, identifikasi potensi dan masalah pengembangan aset pusaka, visi dan misi, kebijakan dan strategi pengembangan kota pusaka, rencana penanganan, serta rencana lembaga pengelolaan kota pusaka; tinjauan disajikan dalam narasi dan sedapat mungkin dengan peta identifikasi dalam skala informatif yang dilengkapi skala batang.

    Perumusan konsep umum pelestarian kota pusaka, mengacu pada hasil tinjauan RAKP dan Inventarisasi Kota Pusaka. Dalam hal dibutuhkan, dapat dilakukan penajaman terhadap kebijakan dan strategi pengembangan kota pusaka serta rencana penanganannya; Penyusunan rencana umum pelestarian kota pusaka dalam skala 1 : 25.000 (penggunaan lahan, intensitas pemanfaatan lahan, integrasi kawasan kota pusaka, atraksi wisata/kegiatan). Bilamana dibutuhkan, skala rencana umum harus dilengkapi peta rencana dalam skala yang lebih detil.

  • KAK KONSULTAN PENYUSUNAN RENCANA PENATAAN KAWASAN PUSAKA KOTA BANJARMASIN- 5

    Penetapan 2 (dua) kawasan prioritas dari empat kawasan yang disebutkan di bawah untuk penataan Penyusunan rencana aksi program penataan dan pelestarian kota pusaka

    Penyusunan rencana penataan skala kawasan, yang dilakukan melalui kegiatan: Identifikasi signifikansi kawasan, yang di dalamnya mencakup: (1) identifikasi karakter bangunan dan

    lingkungan, (2) identifikasi signifikansi sosial budaya, (3) identifikasi zona inti, zona penyangga, zona pengembangan, dan/atau zona pendukung serta (4) identifikasi stakeholder dan shareholder pembangunan kawasan. Apabila kota yang bersangkutan sudah memiliki RTR Kawasan Strategis Kawasan Cagar Budaya dan/atau RDTR, maka proses identifikasi zona inti, zona penyangga, dan zona pengembangan mengacu pada RTR Kawasan Strategis Kawasan Cagar Budaya dan/atau RDTR tersebut;

    Penyusunan konsep dan rencana penataan kawasan dalam skala 1:5.000, yang mencakup Kawasan Kampung Sasirangan Kawasan Sungai Jingah Kawasan Tendean Kawasan Kampong Ketupat Kawasan Veteran, Kawasan Sabilal Muttadin Kecamatan Banjar Tengah (Kewenangan

    Provinsi) Kawasan Pasar Ujung Murung (telah disusun RTBL oleh Provinsi, namun belum tersusun

    rencana tindak) Penetapan 1 (satu) bagian kawasan terpilih dari setiap kawasan prioritas, untuk dilakukan

    penyusunan RTBL; Penyusunan rencana aksi penanganan untuk penataan kawasan; Penyusunan rencana program jangka menengah; serta Penyusunan rencana pembangunan tahun pertama.

    Penyelenggaraan FGD untuk membahas dan menyepakati arah pelestarian kota pusaka dan rencana penataan kawasan;

    Penyusunan rencana tata bangunan dan lingkungan (RTBL) dengan tema pelestarian pada bagian kawasan terpilih, yang dilakukan melalui kegiatan: Survey dan pendataan pada bagian kawasan terpilih yang meliputi pendataan terkait jenis dan tingkat

    pusaka, pendataan elemen urban desain, pendataan sosial-ekonomi dan budaya, tata tautan, keberlanjutan, nilai-makna dan ragam arsitektur, kajian makna kultural dan klasifikasi cagar budaya terhadap peninggalan pusaka yang ada, dll.

    Analisis atas hasil pendataan bagian kawasan terpilih; Penyusunan konsep pembangunan kawasan yang didalamnya memuat tentang tujuan, visi, misi,

    konsep rencana umum, serta konsep blok penataan dan pelestariankawasan); Penyelenggaraan diskusi partisipatif dengan masyarakat di dalam kawasan untuk membahas

    mengenai konsep penataan dan pelestarian kawasan; Penyusunan rencana umum; Penyusunan panduan rancangan. Pada lingkup ini termasuk penyusunan panduan rancangan untuk 1

    (satu) area yang terdapat pada kawasan di atas dalam skala 1:200 yang dilengkapi dengan gambar detil hingga skala 1:20 bilamana diperlukan ; termasuk panduan ragam dan gaya arsitektur bangunan bangunan pelestarian maupun bangunan baru dan bukan pelestarian.

    Penyusunan rencana investasi dengan mengacu pada rencana program di dalam rencana penataan skala kawasan;

    Penyusunan ketentuan pengendalian rencana; serta Penyusunan ketentuan pengendalian pelaksanaan;

  • KAK KONSULTAN PENYUSUNAN RENCANA PENATAAN KAWASAN PUSAKA KOTA BANJARMASIN- 6

    Penyelenggaraan FGD untuk membahas dan menyepakati rencana umum dan panduan rancangan penataan kawasan;

    Penyusunan struktur Ranperwal tentang Rencana Penataan Kawasan Pusaka Kota Banjarmasin; Penyusunan Ranperwal tentang Rencana Penataan Kawasan Pusaka Kota Banjarmasin; serta Penyelenggaraan diseminasi untuk sosialisasi hasil kegiatan.

    8. KELUARAN KEGIATAN Dari penyelenggaraan kegiatan Penyusunan Rencana Penataan Kawasan Pusaka Kota Banjarmasin diharapkan akan dihasilkan keluaran kegiatan berupa:

    Dokumen Rencana Penataan Kawasan Pusaka Kota Banjarmasin , yang didalamnya mencakup: a. Arah Pelestarian Kota Pusaka, yang didalamnya memuat:

    Hasil tinjauan dokumen RAKP dan Inventarisasi Kota Pusaka, yang terkait dengan identifikasi dan inventarisasi aset pusaka, signifikansi kota pusaka, identifikasi potensi dan masalah pengembangan aset pusaka, klasifikasi cagar budaya, visi dan misi, kebijakan dan strategi pengembangan kota pusaka, rencana penanganan, serta rencana lembaga pengelolaan kota pusaka serta Konsep umum pelestarian kota pusaka

    Rencana umum pelestarian kota pusaka dalam skala 1: 25.000 (penggunaan lahan, jenis pengembangan yang dimungkinkan, intensitas pemanfaatan lahan, peraturan pembangunan, integrasi kawasan kota pusaka, atraksi wisata/kegiatan, pengguliran dan penggiliran waktu pemanfaatan kawasan,)

    Penetapan 2 (dua) kawasan prioritas untuk penataan Rencana aksi program penataan dan pelestarian kota pusaka

    b. Rencana Penataan Skala Kawasan, yang di dalamnya memuat: Konsep penataan per kawasan dan konsep tata tautan antar kawasan rencana. Identifikasi karakter bangunan dan lingkungan Identifikasi signifikansi sosial budaya (nilai sejarah, nilai sosial, nilai estetika, nilai ekonomi, nilai

    lingkungan) Identifikasi zona inti, zona penyangga, zona pengembangan, dan/atau zona pendukung Identifikasi stakeholder pembangunan kawasan Konsep dan rencana penataan kawasan dalam skala 1:5.000 Rencana aksi penanganan (fisik lingkungan, sosial, dan ekonomi) Rencana program penanganan jangka menengah

    Dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) dengan tema pelestarian untuk bagian kawasan terpilih, yang di dalamnya memuat: Identifikasi karakter bangunan dan lingkungan Identifikasi potensi permasalahan terkait bangunan dan lingkungan Identifikasi arah dan solusi permasalahan untuk kebutuhan penataan bangunan dan lingkungan Visi penataan dan pelestarian kawasan, tematik atau karakter yang akan dikembangkan. Konsep dasar perancangan struktur tata bangunan dan lingkungan Rencana Umum dan Panduan Perancangan, yaitu ketentuan tata bangunan dan lingkungan yang

    mencakup 7 (tujuh) komponen perancangan: struktur peruntukan lahan, intensitas pemanfaatan lahan, tata bangunan, sistem sirkulasi dan jalur penghubung, sistem ruang terbuka dan tata hijau, tata kualitas lingkungan, sistem prasarana dan utilitas lingkungan (termasuk dalam hal ini adalah Panduan Perancangan untuk area tersebut dalam skala 1:100 dan skala yang lebih detil bilamana diperlukan)

  • KAK KONSULTAN PENYUSUNAN RENCANA PENATAAN KAWASAN PUSAKA KOTA BANJARMASIN- 7

    Penyusunan Architectural guidelines dalam skala 1:200 atau lebih detil (tergantung pada materi yang akan disajikan)

    Rencana Investasi Ketentuan Pengendalian Rencana Pedoman Pengendalian Pelaksanaan

    Dokumen Architecture Guidelines; yang dicuplik dari Dokumen RTBL, merupakan panduan singkat bagi pihak terkait pengembangan kawasan maupun pemilik lahan/bangunan dan memuat; Visi penataan dan pelestarian kawasan, tematik atau karakter yang akan dikembangkan Panduan penataan dan rancang penggal jalan yang menjelaskan fungsi utama satu penggal jalan,

    fungsi per-tapak/ bangunan, pola penataan blok bangunan pertapak, garis sempadan bangunan secara umum hingga per-tapak, perletakan parkir, ruang hijau , ruang publik, dan perlakuan jalur pedestrian di bawah naungan bangunan (arcade) atau di luar naungan bangunan.

    Panduan rancang rona dan raut muka bangunan (streetscape) yang meliputi panduan jenis, gaya dan ketinggian atap, lisplank, jendela, pintu dan bukaan lain, elemen vertikal seperti kolom, hingga penggunaan ornamen, gaya bangunan, warna, tekstur dan elemen arsitektur lain yang dapat memberikan karakter tertentu untuk membangun warna dan jiwa kawasan pusaka.

    Naskah Ranperwal tentang Rencana Penataan Kawasan Pusaka Kota Banjarmasin

    9. PELAPORAN KEGIATAN Dalam Rencana Penataan Kawasan Pusaka Kota Banjarmasin, terdapat 4 (empat) jenis laporan substansi kegiatan dan 4 (empat) jenis laporan pendukung. Semua laporan ini disajikan juga dalam format CD kompilasi data dan dokumen yang diserahkan pada akhir pelaksanaan kegiatan. Secara rinci ketentuan penyerahan laporan kegiatan adalah sebagai berikut:

  • KAK KONSULTAN PENYUSUNAN RENCANA PENATAAN KAWASAN PUSAKA KOTA BANJARMASIN- 8

    Tabel 1 Rincian Ketentuan Pelaporan Kegiatan

    NO. OUTPUT DOKUMEN JUMLAH

    (EKS.) FORMAT WAKTU

    PENYERAHAN KETERANGAN

    LAPORAN SUBSTANSI KEGIATAN 1 Laporan

    Pendahuluan 5 (lima) A4 30 Hari

    (sejak penanda-tanganan

    dokumen kontrak)

    Memuat : a. Pemahaman dan tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja; b. Rencana pencapaian sasaran, mencakup jadwal kerja, target/sasaran dan alokasi tenaga ahli; c. Metodologi pekerjaan penyusunan kegiatan; d. Rencana survey; e. Kompilasi / penyajian data-data sementara yang didapat; f. Hasil identifikasi dan inventarisasi asset pusaka.

    2 Laporan Antara 5 (lima) A3 90 Hari (2 Bulan Sejak

    Lap. Pendahuluan)

    Memuat: a. Hasil pengumpulan data/informasi pada kawasan terpilihyang akan disusun RTBL; b. Hasil identifikasi potensi dan masalah pengembangan aset; c. Rumusan kebijakan dan strategi pengembangan skala kota; d. Hasil identifikasi kawasan prioritas untuk penataan; e. Hasil identifikasi karakter bangunan dan lingkungan di tiap kawasan prioritas; f. Hasil identifikasi signifikansi sosial budaya pada tiap kawasan prioritas; g. Hasil identifikasi zona inti, zona penyangga, zona pengembangan dan/atau zona pendukung di tiap

    kawasan prioritas; h. Hasil identifikasi stakeholder pengembangan di tiap kawasan prioritas;

    3 Laporan Draft Akhir

    5 (lima) A3 150 Hari (2 Bulan Sejak Lap. Antara)

    Memuat : a. Rangkuman seluruh hasil yang terdapat di Laporan Pendahuluan dan Laporan Antara; b. Rumusan program pelestarian aset pusaka; c. Konsep dan rencana penataan di tiap kawasan d. Rencana aksi penanganan di tiap kawasan; e. Rencana program penanganan jangka menengah di tiap kawasan; f. Rencana pembangunan tahun pertama di tiap kawasan; g. Hasil analisis kawasan terpilihuntuk proses penyusunan RTBL h. Rumusan konsep penataan bangunan dan lingkungan di tiap kawasan yang di dalamnya memuat

    tentang tujuan, visi, misi, konsep rencana umum, dan konsep blok pengembangan kawasan;

  • KAK KONSULTAN PENYUSUNAN RENCANA PENATAAN KAWASAN PUSAKA KOTA BANJARMASIN- 9

    NO. OUTPUT DOKUMEN JUMLAH

    (EKS.) FORMAT WAKTU

    PENYERAHAN KETERANGAN

    i. Rencana umum penataan bangunan dan lingkungan di tiap kawasan; j. Panduan rancangan penataan bangunan dan lingkungan di tiap kawasan dan area contoh; k. Panduan rancang penggal jalan pada jalan yang dianggap paling signifikan membawa karakter kota

    pusaka l. Rencana investasi dalam penataan bangunan dan lingkungan di tiap kawasan; m. Hasil penentuan spot terpilih untuk pengembangan fisik; n. Hasil kesepakatan di dalam FGD; o. Rekapitulasi hasil diskusi partisipatif mengenai konsep pembangunan kawasan;

    4 Laporan Akhir 10 (sepuluh)

    A3 180 Hari (1 Bulan Sejak

    Lap. Draft Akhir)

    Memuat: a. Rangkuman seluruh hasil kegiatan; b. Rumusan ketentuan pengendalian rencana penataan bangunan dan lingkungan di tiap kawasan; c. Rumusan ketentuan pengendalian pelaksanaan penataan bangunan dan lingkungan di tiap kawasan;

    LAPORAN PENDUKUNG KEGIATAN 5 Buku Panduan

    Rancang Arsitektur

    10 (sepuluh)

    A3 Lansek

    ap

    180 Hari (1 Bulan Sejak

    Lap. Draft Akhir)

    Memuat panduan rancang bangunan dan lingkungan hingga arsitektural pada beberapa penggal jalan yang terpilih

    6 Eksekutif Summary

    10 (sepuluh)

    A4 180Hari (1 Bulan Sejak

    Lap. Draft Akhir)

    Memuat ringkasan substansi hasil penyelenggaraan kegiatan yang termuat di dalam dokumen Laporan Akhir.

    7 Dokumen Legal Pendukung

    A4 180 Hari (1 Bulan Sejak

    Lap. Draft Akhir)

    Memuat tentang Arahan Penataan dan Pelestarian Aset Pusaka, baik skala kota maupun kawasan, serta substansi RTBL

    8 Album Inventaris Cagar Budaya kawasan P3KP

    A4 180 Hari (1 Bulan Sejak

    Lap. Draft Akhir)

    Memuat Album Gambar Teknis / Data Teknis dan Foto-Foto pendukung Bangunan dan Cagar Budaya di Kawasan yang bersangkutan

    9 CD Kompilasi Data dan Dokumen / Produk Akhir

    180 Hari (1 Bulan Sejak

    Lap. Draft Akhir)

    CD yang berisi Laporan Akhir, DED, RAB, RKS, Gambar Perspektif/Ilustrasi (3D), Peraturan Bupati/Walikota dan Eksekutif Summary.

  • KAK KONSULTAN PENYUSUNAN RENCANA PENATAAN KAWASAN PUSAKA KOTA BANJARMASIN- 10

    10. KEBUTUHAN TENAGA AHLI Dalam rangka pelaksanaan kegiatan ini dibutuhkan 24 orang personil yang terdiri dari 16 orang tenaga ahli dan 8 orang asisten tenaga ahli. Selain tenaga ahli dan asisten tenaga ahli, untuk mendukung pelaksanaan kegiatan ini, dibutuhkan juga 6 tenaga pendukung yang mencakup CAD/Cam Operator, Administrasi/Keuangan, dan Operator Komputer.Secara rinci kualifikasi yang dibutuhkan untuk tiap personil yang terlibat berikut dengan keterlibatannya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2 Rincian Kualifikasi Personil yang Terlibat

    NO. JABATAN

    /POSISI TENAGA AHLI

    JUMLAH (ORANG)

    LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

    PENGALAMAN PROFESIONAL

    MIN. KETERLIBATAN

    TENAGA AHLI 1 Team Leader

    (Ahli Arsitektur / Urban Design)

    1 Strata 2 (S2) Arsitektur/Urban Design / Perencanaan Wilayah Perkotaan dengan latar belakang ijazah Strata 1 (S1) di bidang studi Jurusan Teknik Arsitektur/Planalogi lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.

    3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian dilengkapi dengan referensi kerja.

    6 bulan

    2 Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota

    2 Strata 1 (S1) Perencanaan Wilayah dan Kota lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.

    3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian dilengkapi dengan referensi kerja.

    6 bulan

    3 Tenaga Ahli Arsitektur

    2 Strata 1 (S1) Arsitektur lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.

    3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian dilengkapi dengan referensi kerja.

    6 bulan

    4 Tenaga Ahli Sipil 2 Strata 1 (S1) Teknik Sipil lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi

    3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian dilengkapi dengan referensi kerja. Mampu membuat dokumen DED, RAB dan RKS.

    6 bulan

    5 Tenaga Ahli Ekonomi

    1 Strata 1 (S1) Ekonomi Pembangunan lulusan universitas atau perguruan

    3 (tiga) tahun sesuai bidang

    6 bulan

  • KAK KONSULTAN PENYUSUNAN RENCANA PENATAAN KAWASAN PUSAKA KOTA BANJARMASIN- 11

    NO. JABATAN

    /POSISI TENAGA AHLI

    JUMLAH (ORANG)

    LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

    PENGALAMAN PROFESIONAL

    MIN. KETERLIBATAN

    Pembangunan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi

    keahlian dilengkapi dengan referensi kerja.

    6 Tenaga Ahli Lansekap

    2 Strata 1 (S1) Arsitektur Lansekap atau Strata 2 (S2) Lansekap dengan latar belakang pendidikan S1 Arsitektur lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi

    3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian dilengkapi dengan referensi kerja.

    6 bulan

    7 Ahli Teknik Lingkungan

    2 Strata 1 (S1) Teknik Lingkungan lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.

    3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian dilengkapi dengan referensi kerja.

    6 bulan

    8 Tenaga Ahli Arkeologi

    1 Strata 1 (S1) Arkeologi lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.

    3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian dilengkapi dengan referensi kerja.

    6 bulan

    9 Ahli Hukum dan Peraturan

    1 Strata 1 (S1) Hukum lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.

    3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian dilengkapi dengan referensi kerja.

    6 bulan

    10 Ahli Kelembagaan

    1 Strata 1 (S1) Ekonomi Manajemen, Hukum, Administrasi Negara atau Studi Pembangunan universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.

    3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian dilengkapi dengan referensi kerja.

    6 bulan

    11 Ahli Sosial/ Pemberdayaan Masyarakat

    1 Strata 1 (S1) Sosial lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.

    3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian dilengkapi dengan referensi kerja.

    6 bulan

  • KAK KONSULTAN PENYUSUNAN RENCANA PENATAAN KAWASAN PUSAKA KOTA BANJARMASIN- 12

    NO. JABATAN

    /POSISI TENAGA AHLI

    JUMLAH (ORANG)

    LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

    PENGALAMAN PROFESIONAL

    MIN. KETERLIBATAN

    ASISTEN TENAGA AHLI 12 Asisten Bidang

    Perencanaan Wilayah dan Kota

    1 Strata 1 (S1) Perencanaan Wilayah dan Kota lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.

    1 (satu) tahun sesuai bidang keahlian dilengkapi dengan referensi kerja.

    6 bulan

    13 Asisten Bidang Arsitektur

    2 Strata 1 (S1) Arsitektur lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.

    1 (satu) tahun sesuai bidang keahlian dilengkapi dengan referensi kerja.

    6 bulan

    14 Asisten Bidang Hukum dan Peraturan

    1 Strata 1 (S1) Hukum lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.

    1 (satu) tahun sesuai bidang keahlian dilengkapi dengan referensi kerja.

    6 bulan

    15 Surveyor 4 Strata 1 (S1) Teknik Arsitektur/Teknik Sipil lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.

    1 (satu) tahun sesuai bidang keahlian dilengkapi dengan referensi kerja.

    2 bulan

    TENAGA PENDUKUNG 16 CAD / Cam

    Operator 3 SMA/SMK/D3 6 bulan

    17 Administrasi/ Keuangan

    1 SMA/SMK 6 bulan

    18 Operator Komputer

    2 SMA/SMK/D3 6 bulan

  • KAK KONSULTAN PENYUSUNAN RENCANA PENATAAN KAWASAN PUSAKA KOTA BANJARMASIN- 13

    11. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN Kegiatan Penyusunan Rencana Penataan Kawasan Pusaka Kota Banjarmasin ini akan diselenggarakan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan terhitung sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dikeluarkan. 12. PENUTUP Kerangka Acuan Kerja ini merupakan pedoman dasar yang dapat dikembangkan lebih lanjut oleh Konsultan Perencana sepanjang keluaran akhir dapat dihasilkan secara optimal dan sesuai dengan yang diharapkan. Format laporan diupayakan mengikuti standar pelaporan yang representatif, baik jenis kertas, tulisan, maupun sampul minimal mengikuti standar pelaporan Direktorat Jenderal Cipta Karya dan Kementerian Pekerjaan Umum yang berlaku. Jakarta, April 2014

    Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan

    LATAR BELAKANGDASAR HUKUMMAKSUD, TUJUAN DAN SASARANMaksud KegiatanTujuan KegiatanSasaranSasaran PelakuLOKASI KEGIATANKegiatan Penyusunan Rencana Penataan Kawasan Pusaka Kota Banjarmasin ini diselenggarakan di Kota Banjarmasin yang di dalamnya meliputi kawasan-kawasan pusaka sebagai berikut:SUMBER PENDANAANNAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMENRUANG LINGKUP KEGIATANKELUARAN KEGIATANPELAPORAN KEGIATANKEBUTUHAN TENAGA AHLIJADWAL PELAKSANAAN KEGIATANPENUTUP