draft hub tujuan dan media
DESCRIPTION
ij[TRANSCRIPT
Tujuan Pembelajaran
Tujuan merupakan sesuatu yang akan dicapai melalui proses
pembelajaran. Menurut Standar Proses pada Permendiknas Nomor 41 Tahun
2007, tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang
diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
Tujuan pembelajaran dalam KTSP dirumuskan dalam bentuk kompetensi.
Kompetensi adalah perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap
yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak (Sanjaya, 2009: 131).
Setiap kompetensi mengandung beberapa aspek sebagai tujuan yang akan dicapai,
yaitu:
a. Pengetahuan (knowledge), yaitu kemampuan bidang kognitif pada peserta didik.
b. Pemahaman (understanding), yaitu kedalaman pengetahuan yang dimiliki oleh
setiap individu.
c. Kemahiran (skill), yaitu kemampuan individu untuk melaksanakan secara
praktik tentang tugas yang dibebankan kepadanya.
d. Nilai (value), yaitu norma-norma yang bersifat didaktik bagi peserta didik.
e. Sikap (attitude), yaitu pandangan individu terhadap sesuatu.
f. Minat (interest), yaitu kecenderungan individu untuk melakukan sesuatu. Minat
merupakan aspek yang dapat menentukan motivasi seseorang melakukan suatu
aktivitas.
Kemampuan yang harus dicapai siswa setelah proses pembelajaran harus
diproyeksikan guru dalam tujuan pembelajaran. Standar kompetensi dan
Kompetensi dasar sebagai tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk perilaku
yang bersifat umum sehingga masih sulit diukur ketercapaiannya. Oleh karena itu
tugas guru dalam mengembangkan program perencanaan salah satunya adalah
menjabarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi indikator hasil
belajar.
Indikator Hasil Belajar
Indikator hasil belajar adalah tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat
dimiliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses pembelajaran tertentu.
Dengan demikian, indikator hasil belajar merupakan kemampuan siswa yang
dapat diobservasi (Sanjaya, 2009: 135).
Indikator dalam perencanaan proses pembelajaran disusun untuk
menentukan keberhasilan pencapaian kompetensi dasar. Dengan demikian,
indikator dirumuskan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. Adapun
kreteria dalam merumuskan indikator, yaitu pertama, indikator dirumuskan
dalam bentuk perilaku yang dapat diukur tingkat keberhasilannya; kedua,
perilaku yang diukur itu berorientasi pada hasil belajar bukan pada proses belajar;
ketiga, setiap satu indikator hanya mengandung satu perilaku.
Contoh kompetensi dasar di SMP kelas VII di dalam Kurikulum 2013:
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghargai dan
menghayati ajaran agama
yang dianutnya
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas
ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan
kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan
peranan manusia dalam lingkungan serta
mewujudkannya dalam pengamalan ajaran
agama yang dianutnya
2. Menghargai dan
menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki
rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung
jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan
peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-
hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan pengamatan, percobaan,
dan berdiskusi
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok
dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan
melaporkan hasil percobaan
2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana dan
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
bertanggungjawab dalam aktivitas sehari-
hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam memilih penggunaan alat dan bahan
untuk menjaga kesehatan diri dan
lingkungan
2.4 Menunjukkan penghargaan kepada orang
lain dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi perilaku menjaga
kebersihan dan kelestarian lingkungan
3. Memahami pengetahuan
(faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
3.1 Memahami konsep pengukuran berbagai
besaran yang ada pada diri, makhluk hidup,
dan lingkungan fisik sekitar sebagai bagian
dari observasi, serta pentingnya perumusan
satuan terstandar (baku) dalam pengukuran
3.2 Mengidentifikasi ciri hidup dan tak hidup
dari benda-benda dan makhluk hidup yang
ada di lingkungan sekitar
3.3 Memahami prosedur pengklasifikasian
makhluk hidup dan benda-benda tak-hidup
sebagai bagian kerja ilmiah,serta
mengklasifikasikan berbagai makhluk
hidup dan benda-benda tak-hidup
berdasarkan ciri yang diamati
3.4 Mendeskripsikan keragaman pada sistem
organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel
sampai organisme, serta komposisi utama
penyusun sel
3.5 Memahami karakteristik zat, serta
perubahan fisika dan kimia pada zat yang
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
dapat dimanfaatkan untuk kehidupan
sehari-hari
3.6 Mengenal konsep energi, berbagai sumber
energi, energi dari makanan, transformasi
energi, respirasi, sistem pencernaan
makanan, dan fotosintesis
3.7 Memahami konsep suhu, pemuaian, kalor,
perpindahan kalor,dan penerapannya dalam
mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh
pada manusia dan hewan serta dalam
kehidupan sehari-hari
3.8 Mendeskripsikan interaksi antar makhluk
hidup dan lingkungannya
3.9 Mendeskripsikan pencemaran dan
dampaknya bagi makhluk hidup
3.10 Mendeskripsikan tentang penyebab
terjadinya pemanasan global dan
dampaknya bagi ekosistem
4. Mencoba, mengolah, dan
menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi,
dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut
4.1 Menyajikan hasil pengukuran terhadap
besaran-besaran pada diri, makhluk hidup,
dan lingkungan fisik dengan menggunakan
satuan tak baku dan satuan baku
4.2 Menyajikan hasil analisis data observasi
terhadap benda (makhluk) hidup dan tak
hidup
4.3 Mengumpulkan data dan melakukan
klasifikasi terhadap benda-benda,
tumbuhan, dan hewan yang ada di
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
pandang/teori lingkungan sekitar
4.4.1 Melakukan pengamatan dengan bantuan
alat untuk menyelidiki struktur tumbuhan
dan hewan
4.4.2 Membuat dan menyajikan poster tentang
sel dan bagian-bagiannya
4.5.1 Melakukan pemisahan campuran
berdasarkan sifat fisika dan kimia
4.5.2 Melakukan penyelidikan untuk
menentukan sifat larutan yang ada di
lingkungan sekitar menggunakan indikator
buatan maupun alami.
4.6.1 Melakukan pengamatan atau percobaan
sederhana untuk menyelidiki proses
fotosintesis pada tumbuhan hijau
4.6.2 Melakukan pengamatan atau percobaan
untuk menyelidiki respirasi pada hewan.
4.7.1 Melakukan percobaan untuk menyelidiki
suhu dan perubahannya serta pengaruh
kalor terhadap perubahan suhu dan
perubahan wujud benda
4.7.2 Melakukan penyelidikan terhadap
karakteristik perambatan kalor secara
konduksi, konveksi, dan radiasi
4.8 Menyajikan hasil observasi terhadap
interaksi makhluk hidup dengan lingkungan
sekitarnya
4.10 Menyajikan data dan informasi tentang
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
pemanasan global dan memberikan usulan
penanggulangan masalah
Hubungan antara Media dengan Tujuan Pembelajaran
Menurut Sudjana (1991), prinsip pemilihan media pembelajaran yang akan
digunakan hendaknya memperhatikan hal berikut ini:
Menentukan jenis media dengan tepat, artinya guru harus dapat memilih
media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang akan
diajarkan.
Menentukan atau mempertimbangkan subyek dengn tepat, artinya perlu
diperhitungkan apakah penggunaan media itu sesuai dengan tingkat
kematangan siswa.
Menyajikan media dengan tepat, artinya teknik dan metode penggunaan
media dalam pembelajaran harus disesuiakan dengan tujuan, bahan,
metode, waktu dan sarana pendukung lainnya.
Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi
yang tepat, artinya kapan dan dalam situasi bagaimana media pembelajaran
itu digunakan, agar penggunaan media itu memiliki pengaruh dan tujuan yang
jelas.
Model pengembangan media pembelajaran IPA bagaimanapun harus
terkait dengan rumusan standar kompetensi pada mata pelajaran IPA, yang
selanjutnya melakukan analisis terhadap materi IPA yang akan disampaikan
(analisis instruksional). Berbarengan dengan itu guru juga perlu mengidentifikasi
siswa sebagai rujukan untuk menentukan indikator pembelajaran berdasarkan
kompetensi dasar.
Pada waktu guru akan mengembangkan bentuk silabus dan secara integral
media pembelajaran ditentukan, maka sebaiknya guru terlebih dahulu
mengembangkan rancangan media pembelajaran dan baru setelah itu
mengembangkan bagaimana media itu dapat diproduksi sendiri bersama dengan
siswa.
Jadi secara umum, pemilihan media harus didasarkan pada beberapa hal
berikut:
1. Tujuan
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin
dicapai. Jadi ketika guru memilih media harus memperhatikan beberapa
pertanyaan berikut:
Apa tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai?
Apakah tujuan itu masuk kawasan kognitif, afektif , psikhomotor atau
kombinasinya?
Jenis rangsangan indera apa yang ditekankan: apakah penglihatan,
pendengaran, atau kombinasinya?
Jika visual, apakah perlu gerakan atau cukup visual diam?
Jawaban atas pertanyaan itu akan mengarahkan guru pada jenis media
tertentu, apakah media realia, audio, visual diam, visual gerak, audio visual gerak
dan seterusnya.
2. Sasaran didik
Siapakah sasaran didik yang akan menggunakan media? Bagaimana
karakteristik mereka, berapa jumlahnya, bagaimana latar belakang sosialnya,
apakah ada yang berkelainan, bagaimana motivasi dan minat belajarnya? dan
seterusnya. Apabila guru mengabaikan kriteria ini, maka media yang guru pilih
atau guru buat tentu tak akan banyak gunanya. Mengapa? Karena pada akhirnya
sasaran inilah yang akan mengambil manfaat dari media pilihan guru itu. Oleh
karena itu, media harus sesuai benar dengan kondisi mereka.
3. Karateristik media yang bersangkutan
Bagaimana karakteristik media tersebut? Apa kelebihan dan
kelemahannya, sesuaikah media yang akan guru pilih itu dengan tujuan yang akan
dicapai? Guru tidak akan dapat memilih media dengan baik jika guru tidak
mengenal dengan baik karakteristik masing-masing media. Karena kegiatan
memilih pada dasarnya adalah kegiatan membandingkan satu sama lain, mana
yang lebih baik dan lebih sesuai dibanding yang lain. Oleh karena itu, sebelum
menentukan jenis media tertentu, pahami dengan baik bagaimana karaktristik
media tersebut.
Contoh dalam bidang sains dapat kita lihat dari contoh yang telah
dikemukakan di awal tadi, yaitu mata pelajaran sains di SMP. Perhatikan
kompetensi dasar yang tertera di dalam tabel tersebut:
Mengidentifikasi ciri hidup dan tak hidup dari benda-benda dan makhluk
hidup yang ada di lingkungan sekitar
Memahami prosedur pengklasifikasian makhluk hidup dan benda-benda
tak-hidup sebagai bagian kerja ilmiah,serta mengklasifikasikan berbagai
makhluk hidup dan benda-benda tak-hidup berdasarkan ciri yang diamati
Media apa yang sekiranya tepat untuk mencapai kedua kompetensi dasar di
atas? Misalnya media yang digunakan adalah alam sekitar. Siswa keluar kelas dan
mengamati benda hidup dan tak hidup di sekelilingnya dan mendaftar ciri-ciri
keduanya kemudian berlatih mengklasifikasikan.
Berikut adalah contoh kompetensi dasar lain, apakah kiranya media yang
tepat untuk mencapai kompetensi dasar di bawah ini?
Mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi kehidupan mulai dari
tingkat sel sampai organisme, serta komposisi utama penyusun sel
Contoh media: powerpoint, animasi, dll
Mengumpulkan data dan melakukan klasifikasi terhadap benda-benda,
tumbuhan, dan hewan yang ada di lingkungan sekitar
Contoh media: alam sekitar
Melakukan pengamatan dengan bantuan alat untuk menyelidiki struktur
tumbuhan dan hewan
Contoh media: bahan realia
Membuat dan menyajikan poster tentang sel dan bagian-bagiannya
Contoh media: poster
Menyajikan data dan informasi tentang pemanasan global dan memberikan
usulan penanggulangan masalah.
Contoh media: clipping koran/majalah/artikel di internet, video tentang
pemanasan global, dll
Jadi, berdasarkan poin-poin indikator di atas, guru harus bisa memilih media
yang tepat sehingga tujuan belajar tercapai dan siswa memiliki kompetensi yang
diharapkan.
Pendekatan lain yang dapat digunakan dalam memilih media adalah
pendekatan secara matrik. Salah satu dari pendekatan ini adalah yang
dikemukakan oleh Alen. Matrik ini memberikan petunjuk yang dapat dijadikan
pertimbangan dalam memilih media yang sesuai dengan jenis tujuan pembelajaran
tertentu. Ia menggambarkan tinggi rendahnya kemampuan setiap jenis media bagi
pencapaian berbagai tujuan belajar sebagaimana Tabel 1.
Untuk menggunakan matrik di atas, terlebih dahulu guru mempelajari jenis
belajar mana yang akan dipelajari / harus dikuasai siswa, apakah informasi
faktual, konsep, keterampilan dan seterusnya. Setelah itu, guru bisa memilih jenis
media yang sesuai dengan jenis belajar tersebut. Caranya dengan melihat dalam
kolom yang yang berlabel “tinggi “ yang tertera di bawah kolom jenis belajar.
Selanjutnya guru lihat secara horizontal ke kolom paling kiri untuk memperoleh
petunjuk jenis media mana yang sebaiknya guru pilih. Jika media tersebut ternyata
tidak tersedia, atau tidak mungkin disediakan kareana mahal, tidak praktis, atau
tidak sesuai dengan kondisi siswa, den gan cara yang samamaka pilihan guru
beralih pada jenis media yang berlabel “sedang”. Ini berarti guru telah memilih
jenis media “terbaik kedua”, bukan yang terbaik.
Pertimbangan utama dalam memilih media adalah kesesuaian media tersebut
dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa. Jika terdapat beberapa
jenis media yang sama sama baik dan sesuai, maka prioritas guru adalah memilih
jenis media yang murah, lebih praktis dan yang telah tersedia di sekitar kita
Sudrajat, Akhmad. 2008. Media Pembelajaran: Pengertian, Fungsi dan Jeoinis.
(online) diakses dari wwww.akhmadsudrajat.wordpress.com
Silabus Kurikulum 2013 untuk kelas VII SMP.
vm