draft akad syirkah mudharabah griya kota bangun - ranomeeto

11
AKAD/PERJANJIAN KERJASAMA “SYIRKAH MUDHARABAH” PENGEMBANGAN GRIYA KOTA BANGUN RANOMEETO Mukadimah Allah SWT berfirman (dalam hadits Qudsi) : “ Aku adalah pihak ketiga (Yang Maha Melindungi) bagi dua orang yang melakukan syirkah, selama salah seorang diantara mereka tidak berkhianat kepada lawan syarikatnya. Apabila diantara mereka ada yang berkhianat, maka Aku akan keluar dari mereka (tidak melindungi) ” (HR Imam Daruquthni dari Abu Hurairah r.a.) Dengan mengharapkan ridho Allah Subhanahu Wa Ta’ala, pada hari ini : Hari : ................./ ................. Tanggal : ................./ ................. Bulan : ................./ ................. Tahun : 2016 M / 1437 H Bertempat di Ranomeeto-Kendari, dengan dihadiri oleh saksi-saksi telah ditandatangani Akad/Perjanjian Syirkah Inan dari dan antara : 1. ………………………………, pemegang Kartu Tanda Penduduk (KTP) nomor: ………………………..., yang beralamat di ......................................., yang dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemilik Lahan selaku Syarik (mitra usaha) yang untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. PARAF PIHAK I PIHAK II 1/ 7

Upload: eko-cahyono

Post on 09-Jul-2016

205 views

Category:

Documents


45 download

TRANSCRIPT

Page 1: Draft Akad Syirkah Mudharabah Griya Kota Bangun - Ranomeeto

AKAD/PERJANJIAN KERJASAMA “SYIRKAH MUDHARABAH”

PENGEMBANGAN GRIYA KOTA BANGUN RANOMEETO

MukadimahAllah SWT berfirman (dalam hadits Qudsi) :

“ Aku adalah pihak ketiga (Yang Maha Melindungi) bagi dua orang yang melakukan

syirkah, selama salah seorang diantara mereka tidak berkhianat kepada lawan

syarikatnya. Apabila diantara mereka ada yang berkhianat, maka Aku akan keluar

dari mereka (tidak melindungi) ”(HR Imam Daruquthni dari Abu Hurairah r.a.)

Dengan mengharapkan ridho Allah Subhanahu Wa Ta’ala, pada hari ini :

Hari : ................./ .................Tanggal : ................./ .................Bulan : ................./ .................Tahun : 2016 M / 1437 H

Bertempat di Ranomeeto-Kendari, dengan dihadiri oleh saksi-saksi telah ditandatangani Akad/Perjanjian Syirkah Inan dari dan antara :

1. ………………………………, pemegang Kartu Tanda Penduduk (KTP) nomor: ………………………..., yang beralamat di ......................................., yang dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemilik Lahan selaku Syarik (mitra usaha) yang untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. ................................., pemegang Kartu Tanda Penduduk (KTP) nomor: ……………………………..., yang beralamat di ..................................., yang dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Developer Property Syariah selaku Syarik yang untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Dalam kedudukannya seperti tersebut di atas, secara sendiri-sendiri disebut sebagai Pihak dan secara bersama-sama disebut sebagai Para Pihak.

Dengan tidak mengurangi ketentuan-ketentuan dalam peraturan-peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, Para Pihak sepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu Akad/Perjanjian Syirkah Mudharabah dengan

PARAFPIHAK I PIHAK II

1/7

Page 2: Draft Akad Syirkah Mudharabah Griya Kota Bangun - Ranomeeto

ketentuan dan syarat - syarat yang saling diterima dengan baik oleh Para Pihak sebagai berikut :

Pasal 1KETENTUAN UMUM

Para Pihak telah sepakat mengenai hal-hal sebagai berikut :1. Perjanjian Kerjasama ini dituangkan mengikuti format Akad Syirkah

Mudharabah dan dijalankan mengikuti kaidah hukum-hukum syariah Islam.

2. Lahan yang dijadikan sebagai Objek Kerjasama ini terletak di …………………..

3. Ketentuan pokok hukum syara’ tentang Syirkah Mudharabah termaksud dalam Mukadimah Akad Syirkah Mudharabah pada Pasal 2 merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dan dimaksudkan untuk dijadikan rujukan.

Pasal 2 Mukadimah Akad Syirkah Mudharabah

(KETENTUAN POKOK HUKUM SYARA’ TENTANG SYIRKAH MUDHARABAH )

1. Syirkah adalah partnership (kerjasama) antara dua orang atau lebih untuk melakukan aktivitas finansial dalam rangka mendapatkan keuntungan.

2. Syirkah mudhârabah adalah syirkah antara dua pihak atau lebih dengan ketentuan, satu pihak memberikan konstribusi kerja (‘amal), sedangkan pihak lain memberikan konstribusi modal (mâl) atau salah satu pihak memberikan kontribusi amal sekaligus modal sedangkan pihak lainnya hanya memberikan kontribusi amal saja.

3. Akad Syirkah Mudharabah harus dilakukan melalui ijab dan qabul antara pihak-pihak yang berakad, dan di dalamnya harus jelas aktifitas fmudharabahsial atau usaha yang disepakati.

4. Legalitas syar’i Syirkah Mudharabah diantaranya disandarkan kepada sabda Rasul saw:

بهفإ2ذاخانه ر2يكين2مالميخنأحدهماصاح2 2ناللهيقوألناثال2ثالش »إما« نبين2ه2 خرجتم2

Allah ‘Azza wa Jalla telah berfirman: Aku adalah pihak ketiga dari dua pihak yang ber-syirkah selama salah satunya tidak mengkhianati yang lainnya. Kalau salah satunya berkhianat, Aku keluar dari keduanya. (HR. Abu Dawud, al-Baihaqi, dan ad-Daruquthni).

5. Dalam syirkah Mudharabah, kewenangan melakukan tasharruf hanyalah menjadi hak pengelola (mudhârib/‘âmil). Pemodal tidak berhak turut

PARAFPIHAK I PIHAK II

2/7

Page 3: Draft Akad Syirkah Mudharabah Griya Kota Bangun - Ranomeeto

campur dalam tasharruf. Namun pengelola terikat dengan syarat yang ditetapkan pemodal.

6. Syirkah dibangun di atas asas profit and loss sharing yakni pembagian keuntungan dan kerugian. Sharing keuntungan dan kerugian itu dilakukan mengikuti kaedah seperti yang diriwayatkan oleh Abdurrazaq bahwa Ali bin Abi Thalib berkata:

بحعلىماا2صطلحواعليه2 ،والر يعةعلىالمال2 الوض2Kerugian itu berdasarkan harta (modal) sedangkan keuntungan berdasarkan apa yang mereka (para syarik yang bersyirkah) sepakati (lihat, Abdurrazaq, Mushannaf ‘Abd ar-Razâq, hadits no 15087, viii/248, al-Maktab al-Islami, Beirut, 1403)

Kaedah ini diketahui oleh para sahabat dan tidak ada yang mengingkari sehingga hal itu menjadi kesepakatan bahwa kaedah ini adalah benar menurut syariah. Kaedah (hukum) ini juga dipegangi oleh asy-Sya’bi, al-Hasan, Ibn Sirin, Qatadah, al-Hakam, Hamad, Thawus, Ibrahim, Abu Qilabah dan lainnya (lihat, Abdurrazaq, Mushannaf ‘Abd ar-Razâq, viii/248 dst, al-Maktab al-Islami, Beirut. 1403; Ibn Abiy Syaibah, Mushannaf Ibn Abiy Syaybah, iv/477-478, Maktabah ar-Rusyd, Riyadh. 1409).

7. Dalam syirkah mudhârabah, Keuntungan dibagi sesuai kesepakatan di antara pemodal dan pengelola modal, sedangkan kerugian ditanggung hanya oleh pemodal. Namun pengelola modal turut menanggung kerugian, jika kerugian itu terjadi karena kesengajaannya atau karena melanggar syarat-syarat yang ditetapkan oleh pemodal.

8. Tanggungjawab dalam pengelolaan syirkah adalah tanggungjawab para pengelola secara bersama-sama tanpa ada perbedaan. Dalam praktek menjalankan syirkah dimungkinkan adanya pembagian tugas diantara para pengelola, meski secara tanggungjawab mereka tetap sama.

9. Dalam syirkah terkandung asas amanah dan wakalah dimana diantara para syarik saling mengamanahkan dan mewakilkan. Karena itu keputusan yang dibuat oleh salah seorang pengelola tidak boleh dianggap sebagai keputusan personal tetapi secara syar’iy merupakan keputusan syirkah atau para pengelola.

10. Jangka waktu syirkah adalah jangka waktu yang disepakati oleh para syarik ketika akad untuk berlangsungnya kerjasama usaha tersebut dimana pada akhr jangka waktu itu bisa dilakukan peninjauan uang secara total atau sebagian terhadap akad syirkah untuk kemudian bisa dilanjutkan kembali baik tanpa atau disertai perubahan isi akad, atau akad syirkah tersebut dibubarkan. Dalam semua itu disertai dengan penghtungan rugi laba dan pembagian keuntungan.

11. Selama jangka waktu syirkah itu dimungkinkan untuk disepakati untuk dibagi dalam periode yang lebih pendek untuk penghitungan rugi laba dan pembagian keuntungan, dan syirkah terus berjalan tanpa perlu diperbarui akadnya.

12. Akad syirkah merupakan ‘aqdun mustamirrun yaitu akad yang berlangsung selama jangka waktu tertentu dan seolah-olah akad tersebut terus diperbarui seiring bergulirnya waktu.

PARAFPIHAK I PIHAK II

3/7

Page 4: Draft Akad Syirkah Mudharabah Griya Kota Bangun - Ranomeeto

13. Akad syirkah termasuk ‘aqdun jâ`izun yaitu akan yang tidak mengikat kedua pihak dalam arti masing-masing pihak boleh membatalkan akad sesuai keinginannya tanpa bergantung kepada persetujuan pihak lain. Namun jika pembatalan itu minimal diduga kuat akan mendatangkan dharar kepada pihak lainnya, maka pembatalan itu sesuai kaidah dharar tidak boleh dilakukan.

14. Jika salah seorang syarik mundur, maka harus dilakukan penghitungan rugi laba dan pembagian keuntungan. Selanjutnya syirkah bisa dilanjutkan untuk para syarik yang tidak mengundurkan diri tanpa harus dilakukan akad baru, hanya saja perlu dilakukan penyesuaian yang diperlukan misalnya dalam hal komposisi modal dan besaran sharing keuntungan dikarenakan berkurangnya syarik dari jumlah semula sehingga berkonsekuensi terjadi perubahan pada jumlah dan komposisi modal dan besaran sharing keuntungan.

15. Dalam akad syirkah semua syarik dimungkinkan menetapkan syarat terhadap mereka dengan ketentuan syarat tersebut tidak bertentangan dengan syariah.

16. Modal syirkah bisa berupa uang atau harta selain uang. Jika berupa harta selain uang maka pada saat akad harus ditentukan nilai nominalnya sehingga bisa dilebur dengan modal keseluruhan menjadi satu kesatuan. Modal tersebut harus diserahkan pada saat akad, tidak boleh diutang.

17. Selama berlangsungnya syirkah dimungkinkan dilakukan perubahan klausul akad, perubahan modal, besaran sharing keuntungan, dan masuknya syarik baru, tentu dengan disertai perubahan dan penyesuaian yang diperlukan.

Pasal 3RUANG LINGKUP USAHA

1. Para Pihak sepakat untuk melakukan kerjasama pengembangan Cluster Griya Kota Bangun dimana PIHAK PERTAMA bertindak sebagai Pemodal Lahan dan PIHAK KEDUA bertindak sebagai Pengelola Proyek property (Developer) dengan sistem syariah.

2. Pengembangan jenis usaha baru atau perluasan ruang lingkup usaha akan ditentukan melalui keputusan bersama para syarik.

Pasal 4PENGELOLA DAN PENGELOLAAN SYIRKAH

1. Dalam syirkah ini, yang bertindak sebagai Pengelola adalah PIHAK KEDUA. Sehingga kewenangan melakukan tasharruf (pengelolaan) menjadi hak PIHAK KEDUA.

2. PIHAK PERTAMA berhak mengajukan usulan dan saran-saran kepada PIHAK KEDUA untuk kemajuan dan perbaikan proyek/bisnis yang dijalankan

3. Para Pihak telah sepakat bahwa Project ini akan dikelola dengan menggunakan konsep Developer Property Syariah yakni Tanpa

PARAFPIHAK I PIHAK II

4/7

Page 5: Draft Akad Syirkah Mudharabah Griya Kota Bangun - Ranomeeto

Pembiayaan Bank, Tanpa Riba, Tanpa Denda, Tanpa Asuransi, Tanpa Sita dan Tanpa Akad Bermasalah.

4. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk mengerahkan segala daya upaya terbaik dengan berlandaskan syariah Islam untuk memajukan usaha/bisnis yang dijalankan demi tercapainya keuntungan yang maksimal bagi Para Pihak.

5. PIHAK KEDUA berhak untuk mengatur konsep dan strategi pengembangan proyek sesuai dengan prinsip-prinsip dan hukum-hukum syariah dengan memperhatikan usulan dan saran-saran dari PIHAK PERTAMA

6. Para Pihak sepakat bahwa demi menjaga kemaslahatan kedua belah pihak maka perjanjian ini akan diperkuat dengan dilakukannya Perjanjian Kerjasama (PKS) dihadapan Notaris.

7. PIHAK PERTAMA bersedia menyerahkan Sertifikat/Surat-surat Asli Tanah untuk dititip ke Notaris sampai masa peralihan kepemilikan.

8. Untuk Kelancaran pengelolaan usaha, PIHAK PERTAMA bersedia untuk memberikan surat kuasa kelola kepada PIHAK KEDUA berupa Surat Kuasa Mengurus Perijinan, Surat Kuasa Memecah Sertifikat, Surat Kuasa Bangun dan Surat Kuasa Jual.

9. Sebagai bentuk transparansi pengelolaan usaha maka PIHAK KEDUA akan menyampaikan laporan dan informasi-informasi yang terkait dengan perkembangan proyek secara periodik setiap 6 (enam) bulan sekali

10.Para Pihak sepakat untuk mengadakan pertemuan/rapat evaluasi paling sedikit bulan 6 (enam) sekali.

Pasal 5PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Keputusan strategis dalam pengelolaan syirkah diputuskan secara kolegial atau bersama-sama oleh Para pihak.

2. Keputusan yang bersifat operasional usaha menjadi kewenangan kewenangan PIHAK KEDUA sebagai Pengelola Usaha.

3. Keputusan yang dibuat oleh masing-masing syarik dalam konteks pengelolaan syirkah berkedudukan sebagai keputusan para syarik atau keputusan syirkah.

Pasal 6PENYERTAAN DAN PENGEMBALIAN MODAL

1. Modal Syirkah Mudharabah dari Pihak Pertama berupa lahan seluas 1.275 m2 dengan harga Rp.250.000/m2 senilai Rp 318.750.000,-. (terbilang : tiga ratus delapan belas juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah)

2. Pengembalian Modal atas lahan akan diberikan dalam bentuk pembangunan 1 unit rumah type 72/78 model Townhouse.

3. Pembangunan Unit untuk PIHAK PERTAMA Paling lambat 1 Tahun sejak penandatangan Akad

4. Biaya-biaya lain yang timbul atas pengelolaan proyek akan ditanggung oleh PIHAK KEDUA selaku Pengelola Project

Pasal 7PEMBAGIAN KEUNTUNGAN/KERUGIAN

PARAFPIHAK I PIHAK II

5/7

Page 6: Draft Akad Syirkah Mudharabah Griya Kota Bangun - Ranomeeto

1. Pembagian keuntungan/profit hasil usaha Syirkah Mudharabah ini dibagikan kepada para syarik berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

2. PARA PIHAK telah menyepakati bahwa persentasi/porsi pembagian keuntungan usaha Syirkah Mudharabah ini adalah sebagai berikut:a. Pihak Pertama mendapatkan porsi pembagian sebesar 20 % dari

keuntungan bersih.b. Pihak Kedua mendapatkan porsi pembagian sebesar 80 % dari

keuntungan bersih.3. Keuntungan bersih dihitung dari pendapatan kotor yang bersumber dari

penjualan unit rumah dikurangi biaya-biaya operasional syirkah.4. Pembagian keuntungan dilakukan setiap 6 bulan sekali terhitung sejak

proyek mengalami BEP (Break Event Point).5. Pembagian kerugian dalam Syirkah Mudharabah ini dilakukan

berdasarkan ketentuan syariah, yaitu sebagai berikut ;a. Kerugian finansial ditanggung oleh Pihak Pertama selaku Pemodal,

Namun pengelola turut menanggung kerugian finansial, jika kerugian itu terjadi karena kesengajaannya atau karena melanggar syarat-syarat yang ditetapkan oleh pemodal. Namun hakikatnya dalam skema bisnis ini kerugian dari Pihak Pertama tidak mungkin terjadi karena modal yang disetorkan dalam bentuk tanah.

b. Kerugian non finansial, seperti tenaga, waktu dan pikiran ditanggung oleh PIHAK KEDUA selaku Pengelola.

6. Apabila terjadi keadaan dimana konsumen/pembeli rumah tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran maka Para Pihak akan melakukan hal-hal sebagai berikut:a. Secara bersama-sama melakukan upaya terbaik agar konsumen tetap

bisa memenuhi kewajibannyab. Apabila Konsumen tetap tidak mampu membayar kewajibannya maka

akan dilakukan eksekusi agunan/jaminan yang pelaksanaannya mengikuti ketentuan hukum syara’.

Pasal 8JANGKA WAKTU DAN PERIODE SYIRKAH

1. Para Pihak telah menyepakati jangka waktu Syirkah Mudharabah berlaku sejak ditandatanganinya akad Syirkah Mudharabah ini, yaitu ….., Mei 2016 sampai dengan proyek selesai.

2. Proyek dianggap selesai apabila telah selesai serah terima rumah dan telah selesai seluruh kewajiban kewajiban pembayaran konsumen. Jika proyek selesai dalam waktu 10 tahun (dikarenakan skema jual kredit hingga 10 tahun) maka kerjasama berlaku hingga selesainya tagihan konsumen.

3. Dalam hal proyek perumahan dan seluruh unit rumah habis terjual maka tidak menghilangkan hak-hak Para Pihak untuk mendapat sisa pembagian laba yang masih tersisa dari pembayaran angsuran/cicilan dari konsumen.

4. Pada masa berlaku jangka waktu akad Syirkah ini dimungkinkan untuk:a. Dilakukan peninjauan ulang terhadap klausul-klausul akad Syirkah

Mudharabah ini baik secara total atau sebagian untuk kemudian Syirkah Mudharabah ini bisa dilanjutkan kembali baik tanpa atau disertai perubahan isi akad.

PARAFPIHAK I PIHAK II

6/7

Page 7: Draft Akad Syirkah Mudharabah Griya Kota Bangun - Ranomeeto

b. Dilakukan pembubaran Syirkah.c. Pada masing-masing kondisi yang disebutkan pada pasal 8.3.a dan

8.3.b, disertai dengan penghitungan rugi laba dan pembagian keuntungan.

Pasal 9PERUBAHAN AKAD

Selama berlangsungnya Syirkah dimungkinkan untuk dilakukan perubahan klausul akad Syirkah Mudharabah ini sesuai kesepakatan PARA PIHAK dengan tetap mengacu kepada ketentuan hukum syara’.

Pasal 10PENGUNDURAN DIRI SYARIK ATAU PENAMBAHAN SYARIK BARU

1. Selama berlangsungnya akad Syirkah Mudharabah ini, setiap Syarik boleh mengundurkan diri setelah disetujui pihak lainnya dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan tanpa mengganggu keberlangsungan proyek.

2. Dalam hal ada sebagian Syarik mengundurkan diri maka:a. Apabila Pihak Pertama mengundurkan diri karena sesuatu hal maka

diperbolehkan setelah mendapat persetujuan oleh Pihak Kedua dan telah ada investor yang membeli lahan tersebut. Adapun mengenai persyaratan lainnya dapat ditetapkan kemudian sesuai keputusan Para Pihak.

b. Penghitungan rugi laba, pembagian keuntungan dan pengembalian modal dilakukan pada akhir periode dimana Syarik mengundurkan diri. Hal itu untuk kemudahan manajemen syirkah khususnya dari sisi keuangan.

c. Syirkah Mudharabah ini akan terus dilanjutkan untuk para Syarik yang tidak mengundurkan diri disertai penyesuaian yang diperlukan terutama dalam hal komposisi modal dan porsi pembagian keuntungan, kecuali jika para Syarik memutuskan lain (pembubaran syirkah).

3. Selama berlangsungnya Syirkah Mudharabah ini juga dimungkinkan adanya penambahan modal atau peningkatan andil modal oleh Para Pihak.

4. Selama berlangsungnya Syirkah Mudharabah ini dimungkinkan terjadinya masuknya Syarik baru atas persetujuan Para Pihak dengan disertai penyesuaian yang diperlukan khususnya dalam hal komposisi modal dan porsi pembagian keuntungan. Masuknya orang baru tidak mengurangi porsi keuntungan Pihak Pertama.

Pasal 11PENYELESAIAN PERSELISIHAN

PARAFPIHAK I PIHAK II

7/7

Page 8: Draft Akad Syirkah Mudharabah Griya Kota Bangun - Ranomeeto

1. Apabila ada hal-hal yang belum diatur dan/atau belum cukup diatur dalam Akad/Perjanjian ini akan dimusyawarahkan dan hasilnya akan dituangkan dalam lembaran berita acara atau dibuatkan Addendum Perjanjian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

2. Apabila terjadi perselisihan antara kedua pihak sehubungan dengan akad syirkah ini, Para Pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan-/musyawarah untuk mencapai mufakat yang hasilnya akan dituangkan dalam suatu Addendum Akad/Perjanjian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Akad/Perjanjian ini.

3. Apabila kesepakatan tidak bisa dilakukan dengan jalan musyawarah, maka kedua pihak bersepakat untuk menunjuk seorang arbitrator yang bertindak sebagai penengah yang memenuhi syarat antara lain : faqih dalam pengetahuan agama Islam (fiqih muamalah dan ekonomi syari’ah), memliki kredibilitas, netralitas dan independen sebagai penengah untuk menyelesaikan perselisihan dimaksud. Segala yang diputuskan oleh arbitrator bersifat final dan mengikat (final and binding).

Pasal 12LAIN-LAIN

1. Akad ini dibuat PARA PIHAK dalam keadaan sadar tanpa tekanan dari pihak manapun.

2. Dokumen ini dibuat dalam 2 (dua) rangkap yang memiliki kekuatan hukum yang sama. Masing-masing salinan dipegang oleh setiap orang syarik.

Khatimah“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain

diantara kamu dengan cara yang bathil dan janganlah kamu membawa urusan itu kepada hakim supaya dapat memakan sebagian harta

benda orang lain, dengan jalan berbuat dosa, padahal kamu mengetahui.”

(QS. Al-Baqarah : 188)

Yang Bersyirkah

Kendari, ….. Mei 2016

Pihak Pertama, Pihak Kedua,

PARAFPIHAK I PIHAK II

8/7

Page 9: Draft Akad Syirkah Mudharabah Griya Kota Bangun - Ranomeeto

( …………………… ) ( …………………… )

Saksi – saksi :

Saksi 1 Saksi 2

( ......................... ) ( ............................. )

PARAFPIHAK I PIHAK II

9/7