draf laporan penelitian pendaftaran tanah ......sk.komunal 16 17 no. kriteria baduy ammatoa kajang...
TRANSCRIPT
DRAF LAPORAN PENELITIANPENDAFTARAN TANAH HAK KOMUNAL
ü Bappenas 2014: terdapat 365 Kelompok Etnik Masyarakat Adat yangsecara resmi diakui oleh Direktorat Jenderat Komunitas Adat Terpencil,Kementerian Sosial;
ü Dari 365 Kelompok Masyarakat Adat, 11 diantaranya sudah ditetapkandalam Perda tentang tanah adat/ulayat;
ü Tidak seluruh Perda menjelaskan wilayah adat secara detail dengan batasteritorialnya;
ü Batas wilayah ulayat dengan batas pengaruh adat sangat mungkin tidaksama;
ü Okupasi dan perambahan terhadap wilayah yang diklaim oleh masyarakatadat sebagai bagian dari tanah ulayat;
ü Kegiatan pendaftaran tanah tidak bisa selesai tanpa mendaftarkan wilayahulayat/komunal.
2
Latar Belakang
1. UUD 1945: Pasal 18 B ayat (2), Pasal 28 I ayat (3), Pasal 32 ayat (1)dan (2)à Pengakuan dan penghormatan negara terhadap MHAbeseerta kekayaan budayanya;
2. Pasal 3 Undang-Undang No 5 Tahun 1960: Pelaksanaan Hak Ulayat;3. Pasal 4 Undang-Undang No. 5 Tahun 1960: diberikan dan dipunyai
oleh orang-orang, baik secara perorangan maupun bersama-samadengan orang lain serta badan hukum;
4. PMNA/KBPN No. 5 Tahun 1999àPeraturan Menteri Agraria dan TataRuang/KBPN Nomor 9 Tahun 2015àPeraturan Menteri Agraria danTata Ruang/KBPN Nomor 10 Tahun 2016.
3
Landasan Hukum
4
1. Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan: 5 kriteria;2. Undang-Undang No. 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan: 5 kriteria;3. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup: 4 kriteria;4. Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa: 5 kriteria.
Peraturan UU Lainnya: Kriteria MHA
5
MASYARAKATHUKUMADAT
KEMENTERIANLINGKUNGANHIDUPDANKEHUTANAN
KEMENTERIANAGRARIADANTATARUANG/BPN
KEMENTERIANDALAMNEGERI
6
1. Surat Edaran Menteri Kehutanan No. S.75/Menhut-II/2004 tentangSurat Edaran Masalah Hukum Adat dan Tuntutan Kompensasis/GantiRugi oleh Masyarakat Hukum Adat. Produk: ketetapan hutan adat;
2. Permendagri No. 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengakuan danPerlindungan Masyarakat Hukum Adat. Produk: Bupati/Walikotamembuat Keputasan Kepala Daerah;
3. PMNA/KBPN No. 5 Tahun 1999àPeraturan Menteri Agraria dan TataRuang/KBPN Nomor 9 Tahun 2015àPeraturan Menteri Agraria danTata Ruang/KBPN Nomor 10 Tahun 2016. Produk: SK.Penegasan/Pengakuan.
Ketentuan Teknis
7
Pengaturan:ATR/BPN
Terbitnyaperaturanpenyelesaianmasalah HakUlayat MHA,dan tata carapenetapan Hakkomunal atastanah MHA danmasyarakatyang beradadalam kawasantertentu.
PendaftaranTanah
Hak Komunal
8
1. Bagaimana proses dan mekanisme pengakuan tanah HakKomunal hingga ditetapkan/didaftarkannya Hak Komunal olehKementerian Menteri Agraria dan Tata Ruang/BPN?
2. Bagaimana masyarakat hukum adat mengatur pembagian ruangkomunal mereka?
Pertanyaan Penelitian
1) Proses dan mekanisme implementasi peraturan Pendaftaran TanahHak Komunal beserta permasalahan dan kendala yang dihadapisaat pelaksanaan pendaftaran tanah;
2) Kemanfaatan Pendaftaran Tanah Hak Komunal, khususnya dalammemberikan perlindungan hak masyarakat adat/masyarakat padakawasan tertentu;
3) Pembagian ruang Komunal dalam memanfaatkan tanah.
9
Hasil yang Diharapkan
10
Kerangka Pikir
MasyarakatHukum Adat
MasyarakatKawasan Tertentu
Pendaftaran Hak Komunal
Pembagian Ruang
Hukum Sosial/Ekonomi Politik
Metodologi Penelitian• Metode penelitian yang digunakan dalam kegiatan penelitian berupa
deskriptif kualitatif;
Populasi, Sampel dan Teknik Sampling• Populasi dalam kegiatan penelitian adalah seluruh masyarakat adat
atau masyarakat pada kawasan tertentu, baik yang sudahmendapatkan pengakuan dalam bentuk pendaftaran tanah (HakKomunal), tahap/proses pengakuan guna didaftarkan maupun yangbelum sama sekali;
• Dari data dan informasi yang diperoleh kemudian diambil sampeldengan cara purposive sampling;
11
12
Data dan Informasi1) Pelaksanaan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/BPN tentang Pendaftaran
Tanah Hak Komunala. Proses dan mekanisme yang harus dipenuhi guna melaksanakan kegiatan
pendaftaran tanah hak komunal;b. Penetapan/pendaftaran Hak Komunal: Kriteria penetapan/pendaftaran, jumlah
yang ditetapkan/didaftarkan, karakteristik masyarakat adat, luas wilayahkomunal dan lokasinya;
c. Tujuan penetapan/pendaftaran: keselarasan tujuan dan keinginan masyarakathukum adat;
2) Tantangan Pendaftaran Tanah Hak Komunal
3) Jaminan hukum bagi produk yang diterima masyarakat4) Pengaturan pembagian ruang komunal oleh masyarakat hukum adat/kawasan
tertentu
13
Lokasi Kegiatan Penelitian1. Banten : Kabupaten Lebak (Baduy)2. Jawa Timur: Kabupaten Probolinggo (Tengger)3. Sulawesi Selatan : Kabupaten Bulukumba (Ammatoa Kajang)4. NTB : Kabupaten Lombok Tengah(Sasak/Bayan)5. Jambi: Kabupaten Merangin (Marga Serampas)
14
Hasil
No.Masyarakat
Adat
Lokasi LegalitasPengakuanPemerintahDaerah(Kabupaten)
LegalitasPengakuan/PenegasanKementerianATR/BPNKabupaten Provinsi
Produk Keterangan Produk Keterangan
1. Baduy Lebak BantenPeraturanDaerahNo.32Tahun2001
PerlindunganAtasTanahHakUlayatMasyarakatBaduy
Keputusan Menteri Agrariadan Tata Ruang/KepalaBadan Pertanahan NasionalNomor: 215/KEP-7.1/IX/2015
Penegasan dan PengakuanHak Milik Komunal AtasNama Masyarakat AdatBaduy Atas Tanah diKabupaten Lebak, ProvinsiBanten
2.AmmatoaKajang
Bulukumba SulawesiSelatanPeraturanDaerahNo.9Tahun2015
Pengukuhan, PengakuanHak, dan PerlindunganHak Masyarakat HukumAdat Ammatoa Kajang
BelumAda
Proses observasi pada tahun2015 oleh Kanwil BPNSulawesi Selatan dan saat ini(juli 2017) masih belumdilanjutkan
3.MargaSerampas
Merangin JambiPeraturanDaerahNo.8Tahun2016
Pengakuan danPerlindungan MasyarakatHukum Adat MargaSerampas
BelumAda -
4. Tengger Probolinggo JawaTimur BelumAda
Tidak dalam Perdamelainkan PeraturanDesa Ngadisari No. 2Tahun 2015
SertipikatHakMilikdengancatatanPeraturanDesaNgadisari
Pengaturan jual/beli/ sewatanah diatur (seizin) KepalaAdat/Kepala Desa
5. Sade LombokTengahNusaTenggara
BaratBelumAda - BelumAda -
6. Bayan LombokUtaraNusaTenggara
BaratBelumAda
Ø Tahun 2017:proses pembuatanNaskah Akademis.
Ø Tahun 2018:direncanakanmasuk ProgramLegislasi Daerah(Prolegda)
BelumAda -
A. Legalitas Pengakuan Masyarakat Adat
Sumber: Hasil identifikasi dan pengolahan data lapangan oleh Puslitbang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN 2017
B. Alur Pendaftaran Tanah Hak Komunal
15
MasyarakatHukumAdat
MasyarakatdalamKawasanTertentu
Bupati/WalikotaatauGubernur
TimIP4T
KantorPertanahan/KanwilBPN
Diterima
Ditolak
SK. Komunal
16
17
No. Kriteria
Baduy AmmatoaKajangMarga
SerampasTengger Sade Bayan
BaduyDalam BaduyLuarIlalangEmbaya
IpantarangEmbaya
1. Sifatmasyarakat Paguyuban Paguyuban Paguyuban Individu Paguyuban Individu PaguyubanPaguyuba
n
2. Kelembagaanadat Ada Ada Ada TidakAda Ada Ada Ada Ada
3.Wilayahhukumadat
Jelas Jelas JelasKurangJelas(tersebar)
Jelas Jelas Jelas Jelas
4.Pranatadanperangkathukum
Ada Ada Ada TidakAda Ada Ada Ada Ada
C. Kriteria Penetapan dan Karakteristik Masyarakat Adat
Sumber: Hasil pengolahan data lapangan oleh Puslitbang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN 2017
18
No.Masyarakat
AdatKelompok
Adat
Lokasi LuasWilayahAdat(Ha)Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi
1 BaduyBaduyDalam Kanekes Leuwidamar Lebak Banten 1.975
BaduyLuar Kanekes Leuwidamar Lebak Banten 3.127
2AmmatoaKajang
IlalangEmbaya
TanahTowa Kajang BulukumbaSulawesiSelatan 552,62
IpantarangEmbaya
*DiluarDesaTanahTowa
Kajang,Bulukumpa,Ujungloe,Herlang
BulukumbaSulawesiSelatan
22.592,87
3 MargaSerampas
RantauKremas,Renahalai,RenahKemumu,Tanjung
Kasri,LubukMentilin
SungaiTenang Merangin Jambi
130
4 Tengger Ngadisari Sukapura Probolinggo JawaTimur 775,3
5 Sade Rembitan PujutLombokTengah
NusaTenggaraBarat 1
6 BayanLoloan,Anyar,
Sukadana,Senaru,KarangBajo,Bayan
Bayan LombokUtaraNusaTenggara
Barat
Belumteridentifikasiolehpemerintahsetempat
D. Lokasi dan Luas Wilayah Adat Lokasi Sampel
Sumber: Hasil identifikasi dan pengolahan data lapangan oleh Puslitbang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN 2017
Peta Ulayat
19
20
21
22
No.Masyarakat
Adat
Lokasi StatusTanah
Hambatan Pemecahan SikapKantorPertanahan/KanwilBPNKabupaten Provinsi HambatanInternal HambatanEksternal Internal Eksternal
1. Baduy Lebak Banten TerbitHak Tidakada Tidakada - - Aktif
2.AmmatoaKajang
Bulukumba SulawesiSelatanBelum
terbitHak
1). Belum adapermohonan;2). Kurangnyapenyampaian informasidan lemahnyakoordinasi terhadapPemerintah Kabupatendan Masyarakat Adatsetempat.
Masyarakat Adat danaparat PemerintahKabupaten/Provinsibelum banyak yangmengetahuikeberadaan PermenATR/BPN 10 Tahun2016 atau sebelumnya
BelumadaPenerbitanPerdaMasyarakatAdatAmmatoaKajang
Belumterlaluaktif,masihsetengahjalan
3.MargaSerampas
Merangin JambiBelum
terbitHakBelumadapermohonan
Belum banyakmasyarakat dan aparatPemkab/Pemprovmengetahuikeberadaan PermenATR/BPN 10 Tahun2016 atau sebelumnya
Belumada Belumada Pasif
4. Tengger Probolinggo JawaTimur TerbitHakRumusan/bentukpemberianHakAtasTanah
1). Pemilikan pribaditetapi jual/beli/sewaperlu izin kepaladesa/kepala adat;2). Belum adaperaturan tertulis(Pemerintah Daerah)tentang masyarakatTengger.
Koordinasidengantokohmasyarakat,aparatDesa,aparatKecamatandanBupati
1). Penerbitansertipikat HakMilik tetapimengusulkanpemberiancatatan di bukutanah/sertipikat;2). PenerbitanPerdespengaturanjual/beli/sewatanah
Aktif
E. Tantangan Pendaftaran Tanah Hak Komunal
23
No.Masyarakat
Adat
Lokasi StatusTanah
Hambatan Pemecahan SikapKantorPertanahan/KanwilBPNKabupaten Provinsi HambatanInternal HambatanEksternal Internal Eksternal
5. SadeLombokTengah
NusaTenggaraBaratBelum
terbitHak
1). Belum adapermohonan;2). Kurangnyapenyampaian informasidan lemahnyakoordinasi terhadapPemerintah Kabupatendan Masyarakat Adatsetempat.
1).BelumadaPerda/PerbuppengakuanMasyarakatAdat;2).BelumbanyakmasyarakatdanaparatPemkabmengetahuikeberadaanPermenATR/BPN10Tahun2016atausebelumnya
Tidakada Belumada Pasif
6. BayanLombokUtara
NusaTenggaraBaratBelum
terbitHak
1). Belum adapermohonan;2). Kurangnyapenyampaian informasidan lemahnyakoordinasi terhadapPemerintah Kabupatendan Masyarakat Adatsetempat.
1).BelumadaPerda/PerbuppengakuanMasyarakatAdat;2).BelumbanyakmasyarakatdanaparatPemkabmengetahuikeberadaanPermenATR/BPN10Tahun2016atausebelumnya
Tidakada
PenyusunanNaskahAkademisdanusulanPerdaMasyarakatAdatpadaProlegda2018
Pasif
Sumber: Hasil identifikasi dan pengolahan data lapangan oleh Puslitbang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN 2017
Lanjutan ……
24
No.Masyarakat
Adat
LokasiStatusTanah
Kondisi
Kabupaten Provinsi Keamanan GangguanInternal GangguanEksternalKemanfaatan
(sosial/ekonomi)
1. Baduy Lebak Banten TerbitHakMemperkuateksistensi
keberadaanBaduyTidakada Perambahan
Memperkuatrasapemilikanbersama
2.AmmatoaKajang
BulukumbaSulawesiSelatan
BelumterbitHak
Masyarakatmerasaamandengankondisisaatini
Tidakada Tidakada Tidakada
3.MargaSerampas
Merangin JambiBelumterbit
Hak
Masyarakatmerasaamandengankondisisaatini
Tidakada Perambahan Tidakada
4. Tengger Probolinggo JawaTimur TerbitHak Legalitaslebihkuat Tidakada TidakadaSebagiankeciluntukaksespermodalan
5. SadeLombokTengah
NusaTenggaraBarat
BelumterbitHak
Masyarakatmerasaamandengankondisisaatini
Tidakada Tidakada Tidakada
6. Bayan LombokUtaraNusaTenggara
BaratBelumterbit
Hak
Masyarakatmerasaamandengankondisisaatini
Tidakada Tidakada Tidakada
F. Keamanan dan Kemanfaatan Pendaftaran Tanah
Sumber: Hasil identifikasi dan pengolahan data lapangan oleh Puslitbang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN 2017
25
No. MasyarakatAdat KelompokAdat TahunP4T RuangKomunal(PenggunaanTanah) KewenanganPengaturan
1. Baduy
BaduyDalam
AbadXIV/XV
1. Permukiman2. Pertanian (sawah dan ladang)3. Hutan
Pu'un
BaduyLuar
1. Permukiman2. Pertanian (sawah dan ladang)3. Hutan
Pu'un
2. AmmatoaKajangIlalangEmbaya
AbadXII
1. Permukiman2. Pertanian (sawah dan ladang)3. Hutan
Ammatoa
IpantarangEmbayaTidakadapemilikanbersama
Pribadi
3. MargaSerampas AbadXVII
1. Permukiman2. Pertanian (sawah dan kebun)3. Hutan
Depati
4. Tengger AbadXIV1. Permukiman*2. Pertanian* Petinggi(KepalaAdat)
5. Sade AbadXVIIIPermukiman
JeruKeliang
6. Bayan AbadXI
1. Permukiman2. Pertanian (sawah dan ladang)3. Hutan
Mekel
Sumber: Hasil identifikasi dan pengolahan data lapangan oleh Puslitbang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN 2017
Catatan: * Pemilikan pribadi tetapi pengaturan jual/beli dan sewa tanah harus seizin Petinggi (Kepala Adat)
G. Pembagian Wilayah Komunal di Lokasi Sampel
26
No.PerlakuanTerhadapTanah
Baduy AmmatoaKajangMargaSerampas Tengger Sade Bayan
BaduyDalam BaduyLuar IlalangEmbayaIpantarangEmbaya
1 LokasiobyekWilayahBaduyDalam
WilayahBaduyLuar
WilayahKajangDalamdan
TersebardibeberapaDesadanKecamatan
RantauKremas,RenahAlai,RenahKemumu,TanjungKasri,LubukMentilin(KecamatanJangkat)
DiDesaNgadisari
DidalamKawasanPermukiman(DusunSadeI)
KecamatanBayan
2 Pemanfaatan
Sebatasmencukupikebutuhansendiri
Kebutuhansendiri+dijualkeluar
Sebatasmencukupikebutuhansendiri
Kebutuhansendiri+dijualkeluar
Kebutuhansendiri(hasilsawah)+dijualkeluar(hasilkebun)
Permukiman,pertaniansayuran,jasapenginapandanperdagangan(rumahtangga)
RumahKebutuhansendiri+dijualkeluar
3 LegalitasTanahTidakbolehdisertipikatkan
Tidakbolehdisertipikatkan
Tidakbolehdisertipikatkan
Bisadisertipikatkan
Tidakadasertipikat
Sebagiansudahbersertipikat
Tidakbolehdisertipikatkan
Tanahkomunal:Tidakbolehdisertipikatkan
4PemilikanTanah
Pemilikanbersama,turunmenurun
Pemilikanbersama,turunmenurun
Tidakadapemilikanpribadi(DiaturAmmatoa)
Kepemilikanpribadi
PenguasaanPribadi(PengaturanBersama)
Pemilikanpribadi(Pengaturanjual/beli,sewaolehPetinggi
PenguasaanPribadi(PengaturanBersama)
Pemilikanbersama,turunmenurun
5 JualBeliTidakadajualbelitanah
Terdapatjualbelitanah
Tidakadajualbelitanah
Terdapatjualbelitanah
Terdapatjualbeli/sewa(PengaturanBersama)
Terdapatjualbeli/sewa(PengaturanBersama)
Tidakbolehdiperjualbelikan
Tidakbolehdiperjualbelikan
6 Pewarisan
Besaransamaantaralaki-lakidenganperempauan
Besaransamaantaralaki-lakidenganperempauan
HukumAdat(Besaransamaantaralaki-lakidenganperempauan)
Bebasmenentukan(HukumAdat,HukumIslam,HukumNasional)
Anaklaki-lakibertempattinggaldilokasisetempat
Besaransamaantaralaki-lakidenganperempauan
Diberikankepadaanaklaki-lakipalingbungsu
Diberikankepadaanaklaki-lakipalingbungsu
H. Kondisi dan Perlakuan Terhadap Tanah di Lokasi Sampel
Sumber: Hasil identifikasi dan pengolahan data lapangan oleh Puslitbang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN 2017
27
Simpulan
1. Obyek tanah masyarakat adat yang sudah mendapatkan penegasan/pengakuan dari KementerianAgraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional diawali dari permohonan masyarakat adatsendiri. Permohonan tersebut diperkuat dengan pengakuan Pemerintah Daerah terhadap masyarakatadat seperti dengan Peraturan Daerah (Perda);
2. Permohonan untuk mendapatkan penegasan/pengakuan turut didorong dan didampingi oleh KantorPertanahan mengingat keberadaan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BadanPertanahan Nasional tentang Tata Cara Penetapan Hak Komunal Atas Tanah Masyarakat HukumAdat dan Masyarakat yang Berada Dalam Kawasan Tertentu belum banyak diketahui olehmasyarakat adat dan Pemerintah Daerah;
3. Kepala Adat merupakan tokoh utama dalam mengatur tanah komunal, termasuk diantaranya berupadistribusi penggunaan tanah dan aturan yang diberlakukan diwilayah adat tersebut. Penggunaantanah komunal pada umumnya terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu permukiman, pertanian/ladanggarapan/kebun dan hutan;
4. Hambatan penegasan/pengakuan Hak Komunal masyarakat adat disebabkan oleh 2 (dua) hal yaitufaktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal lebih pada pasifnya Kantor Pertanahan/KanwilBPN menginformasikan keberadaan peraturan penetapan Hak Komunal, sedangkan faktor eksternalseperti terdapat Pemerintah Daerah yang belum mengakui keberadaan masyarakat adat secaraformal (Peraturan Daerah/Peraturan Bupati/Walikota/ atau Gubernur);
5. …………………6. …………………