dr. telisa aulia falianty -...
TRANSCRIPT
Dr. Telisa Aulia FaliantyEkonomi Makro
Outline Definisi Ekspektasi Pentingnya peranan Ekspektasi dalam Makroekonomi Ekspektasi Adaptif Ekspektasi Perfect Foresight Ekspektasi Rasional
1. Definisi EkspektasiEkspektasi adalah perkiraan individu mengenai nilai di masa
mendatang. Dalam bidang ekonomi berarti perkiraan agenekonomi mengenai nilai dari variabel-variabel ekonomi dimasa mendatangContoh : ekspektasi inflasi, ekspektasi nilai tukar, ekspektasi
pertumbuhan ekonomi.Mengapa ekspektasi penting?Karena ekspektasi mempengaruhi perilaku konsumen, investor,
dan pelaku ekonomi lainnya.Ada berbagai cara dari individu untuk membentuk ekspektasi,
yaitu secara statis, adaptif, perfect foresight, dan ratex(rational expectation)
2. Pentingnya Peranan Ekspektasi dalamMakroekonomi Ekspektasi sangat berperan dalam makroekonomi Ini bisa dilihat melalui persamaan berikut :
IS relationship
LM relationship
Persamaan AugmentedPhillip curve
Persamaan ekspektasi inflasi(diendogenkan)
3. Ekspektasi Adaptif Dalam model ekspektasi adaptif, perubahan dalam forecast pelaku
ekonomi adalah merupakan fraksi dari forecast error sebelumnya. Disimbolkan secara matematis sebagai berikut :--1= (P/P--1 dimana 0< <1.Melalui proses substitusi, diperoleh:
Artinya: inflasi merupakan rata-rata tertimbang dari nilai masalalunya dengan timbangan yang semakin berkurang, Model ini sering disebut juga error learning model. Disebut
demikian karena kemungkinan terjadinya error secara sistemikdesigned by model.
PP 1 1 P
P 2 1 2 P
P 3L
3. Ekspektasi Adaptif Dalam jangka panjang, ekspektasi adaptif selalu stabil. Error learning model tersebut tampak sbb:
Ekspektasi adaptif cocok diterapkan di negara yangperekonomiannya stabil.
t
P/P,
x
2x
3. Ekspektasi Adaptif: Implikasi Kebijakan(Interest Rate vs Money Supply Targeting)
Friedman concludes thatsince stability is possible in money supplytargeting, pegging the money supply isbetter than pegging the interest rate.
3. Ekspektasi Adaptif dan Inflation Inertia Adanya simbol -1menunjukkan bahwa inflasi memiliki inersia. Seperti objek yang
bergerak melintasi ruang angkasa, inflasi akan terus bergerak jika tidak adasesuatu yang menghentikannya. Inersia muncul karena inflasi masa lalumempengaruhi ekspektasi inflasi masa depan. Ekspektasi ini akan mempengaruhiharga serta upah yang ditetapkan.
Robert Solow menyatakan konsep inflation inertia tahun 1970-an: “Mengapauang kita berkurang nilainya? Hal itu dapat dinyatakan secara sederhana bahwakita mengalami inflasi karena kita mengharapkan inflasi dan kita mengharapkaninflasi karena kita mengalaminya.”
Dalam model AD-AS, inersia inflasi diinterpretasikan sebagai pergerseran ke atassecara terus menerus dalam AD-AS. Jika harga meningkat pesat orang akanmengharapkan harga terus naik pesat.
4. Ekspektasi Perfect Foresight Di dalam model perfect foresight tidak ada error, dimana nilai
forecast sama dengan nilai aktual.
Beberapa ahli ekonomi beraliran Keynesian menganggaphipotesis ini tidak realistis. Implikasi yang paling menarik dari ekspektasi perfect foresight
adalah: peningkatan dalam derajat fleksibilitas wages dapatmemperburuk penyesuaian perekonomian makro.
e
PP
&p
5. Ekspektasi Rasional Pelopor dari rational expectation adalah Robert Lucas (1972).
Rational expectation mendorong revolusi dalam makroekonomi. Sargent dan Wallace (1975,1976) menggunakan hipotesis dalam
bekerjanya kebijakan moneter yang optimal. Tulisan merekamenarik perhatian yang sangat luas. Hasil yang cukupmenghebohkan dari mereka adalah “policy irrelevance”. Systematicaggregate demand policy tidak memiliki efek terhadap variabel riilmeskipun di dalam jangka pendek. Baik kebijakan moneter maupunkebijakan fiskal tidak mempengaruhi keseimbangan jangka panjang.
5. Ekspektasi Rasional Dalam keseimbangan ekspektasi rasional, pasar mencapai
ekuilibrium dan tidak ada kebijakan moneter yangsistematis dapat mempengaruhi output ataupengangguran. Ada dua karakteristik dari rational expectation equilibrium :
1. Ekspektasi dibuat secara rasional, dimana individu menggunakan seluruhinformasi yang tersedia sebaik mungkin untuk melakukan peramalan yang terbaik2. Market clear secara cepat
5. Ekspektasi Rasional Aggregate Supply dan Demand dengan Ratex
Ketika jumlah uang meningkat maka kurva demand dan supply meningkatdalam jumlah yang sama. Meningkat langsung dari A ke B.
p
y
SupplyShiftvar: pe
DemandShift var: m
0
A
B
5. Ekspektasi Rasional Anticipated vs Unanticipated change
Anticipated change in money supplySebagai respon terhadap perubahan money supply, agen akanberekspektasi terjadi perubahan proporsional dalam tingkat harga.Baik p maupun pe akan berubah proporsional seiring perubahanharga sehingga real money supply tetap dan perekonomian tetappada full employment.Unanticipated change in money supplyPerubahan yang tidak diantisipasi akan menyebabkan perubahankeseimbangan AD-AS. Namun agen akan segera menyadari bahwaterjadi perubahan money supply sehingga real effect hanya terjadidalam short run.
5. Ekspektasi Rasional Secara umum ratex berarti agen ekonomi memprediksi
sedemikian rupa sehingga meminimumkan forecast error,subject to biaya informasi dan pengambilan keputusan. Orang melakukan yang terbaik yang bisa mereka lakukan di
situasi tertentu (dalam konteks forecasting). Pertanyaan: apakah artinya orang tidak melakukan forecasting
error?
5. Ekspektasi Rasional Secara matematis p t
e=Et-1(pt)
Lucas Critique Salah satu implikasi penting ratex adalah Lucas Critique. Pelaku ekonomi tergantung pada kebijakan yang diambil oleh
otoritas. Pelaku bertindak secara berbeda sesuai ukurankebijakan yang berbeda
5. Ekspektasi Rasional y=δy-1 + β (p-pe) + u...…(1) : Persamaan AS y=θ (m-p) + v …….……(2): Reduced form IS-LM m= m + γy-1 ……………(3): Monetary policy reaction function γ merupakan policy parameter Menurut Friedman : γ=0 (monetaris) Menurut Keynesian : γ<0 (activist) pe = 0 ……………(4a): tidak ada ekspektasi pe = E-1(p) ……………(4b): ekspektasi dibentuk secara rasional
5. Ekspektasi Rasional Standard econometric practice biasanya mengestimasi
model dengan endogenous variables diregresikan dengannilai lag endogenous. y= α0 + α1y-1 + α2 m + ε Di dalam OLS nilai-nilai α diasumsikan konstan, yang
kemudian digunakan untuk menghitung multiplier untuksemua time path money supply. Nilai α tidak berubahketika ada berbagai kebijakan moneter yang mungkin.
5. Ekspektasi Rasional Jika menggunakan static expectation model regresi
tersebut tidak bermasalah. Masih dimungkinkan koefisienα bersifat policy invariant karena bukan fungsi dari policyparameter γ. Tapi jika digunakan ratex maka ada ketidakonsistenan yang
inheren dari standar metodologi regresi tersebut. Denganratex, tidak ada koefisien α yang bersifat policy invariant.Koefisien α merupakan fungsi policy parameter, m dan γ.
5. Ekspektasi Rasional Solusi terhadap Lucas Critique adalah :
1. Analis harus menggunakan estimasi sistem, yang dapatmenerapkan cross equation restriction yang terkait dengan teori2. Kita harus menyadari bahwa parameter reduced form merupakanfungsi dari private sector reaction coefficient dan parameterperilaku dari pengambil kebijakan, sehingga kita harus mendapatkanestimasi dari parameter struktural secara terpisah
3. Memulai macroeconomic analysis dengan fondasi mikro
5. Ekspektasi Rasional To recap –the first level of Lucas Critique is met by doing
good econometrics, so that structural-not reduced form-coefficients are recovered. The second broader level ofLucas critique is met by doing good microeconomics-thatis by working through micro-foundations of each of themacro model’s structural equation every time a new policyregime is considered (to check whether even the privatesector coefficients are policy invariant)
Referensi Mankiw, N. Gregory (2000), Macroecoeconomics. Worth
Publisher Scarth, William M. (1998), Macroeconomics: An Introduction
to Advanced Methods, Harcourt Brace Jovanovich Canada, Inc Parkin (2010), Economics, Pearson Addison Wesley. Dornbusch and Fischer (1998). Macroeconomics. McGraw Hil