dr. ir. idat galih permana,...
TRANSCRIPT
KARYA INOVASI UNGGUL
INTEGRASI KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DI DEPARTEMEN INTP
Oleh:
DR. IR. IDAT GALIH PERMANA, MSC.AGR. (Ketua Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan)
DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013
Karya Inovasi Unggul – Ketua Departemen INTP 1
IDENTITAS DIRI
1. Nama Lengkap Dr. Ir. Idat Galih Permana, MSc.Agr.
2. NIP / NIDN 19670506 199103 1 001 / 0006056704
3. Jabatan Akademik Lektor Kepala
4. Pangkat dan Golongan Penata / IV a
5. Tempat dan Tanggal Lahir Serang, 6 Mei 1967
6. Jenis Kelamin Laki-laki
7. Bidang Keahlian Nutrisi Ternak
8. No Telepon / HP 0251.8626213 / 081380263993
9. Alamat Email [email protected]
10. Asal Perguruan Tinggi Institut Pertanian Bogor
Fakultas Peternakan
Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan
Program Studi Nutrisi dan Teknologi Pakan
Bogor, 1 April 2013 Ketua Departemen INTP Dr.Ir. Idat Galih Permana, MSc.Agr. NIP. 19670506 199103 1 001
Karya Inovasi Unggul – Ketua Departemen INTP 2
INTEGRASI KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DI DEPARTEMEN INTP
1. Pendahuluan
Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan (INTP), Fakultas Peternakan.
Institut Pertanian Bogor memiliki 3 program studi, yaitu Program Studi S1 Nutrisi
dan Teknologi Pakan (NTP), Program Studi S2 dan S3 Ilmu Nutrisi dan Pakan (INP).
Seluruh program studi ini telah terakreditasi A oleh Badan Akreditasi Nasional –
Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Departemen INTP memiliki 4 Bagian, dengan jumlah dosen sebanyak 36
orang terdiri dari dan 25 orang bergelar doktor (5 orang diantaranya guru besar) serta
11 orang bergelar master (6 orang diantaranya sedang tugas studi S3 di dalam dan di
luar negeri). Dalam waktu 2 tahun kedepan jumlah doktor di Departemen INTP akan
bertambah menjadi 30 orang atau 83% dari seluruh dosen.
Dalam 4 tahun terakhir terjadi peningkatan minat calon mahasiswa yang
masuk ke Departemen INTP. Hasil penerimaan mahasiswa Departemen INTP
melalui SNMPTN 85%nya merupakan pilihan ke-1. Nilai IPK mahasiswa TPB
meningkat dari rata-rata 2.61 menjadi 2.81 serta rataan IPK lulusan yang sudah
mencapai 3.0. Proses belajar-mengajar di Departmen INTP telah berjalan dengan
baik, hal ini terbukti dengan nilai EPBM > 3.0 yang sudah mencapai 92%.
Peningkatan proses pembelajaran ini tidak terlepas dengan program
peningkatan suasana akademik di Departemen INTP telah dilakukan dengan berbagai
kegiatan secara berkesinambungan. Program tersebut diantaranya 1) Achievement
Motivation Training (AMT) untuk mahasiswa baru, 2) Penguatan peran Pembimbing
Akademik (PA) dalam pembimbingan mahasiswa; 3) Meningkatkan interaksi staf
dan mahasiswa melalui berbagai kegiatan baik di dalam maupun diluar kegiatan
akademik; 4) Memberikan fasilitasi dalam berbagai kegiatan ilmiah; 5) Kegiatan
magang baik di dalam maupun di luar negeri; 6) Melibatkan mahasiswa dalam
kegiatan penelitian staf pengajar; serta 7) Pengembangan sistem pembelajaran.
Penguatan dosen PA dalam pembimbingan serta melibatkan mahasiswa
dalam penelitian dosen berdampak sangat baik dalam percepatan tingkat kelulusan
Karya Inovasi Unggul – Ketua Departemen INTP 3
karena membantu mahasiswa dalam penyelesaian tugas akhirnya. Integrasi
mahasiswa dan dosen dalam penelitian menjadikan mahasiswa lebih peka terhadap
permasalahan bidang peternakan yang nantinya dapat memperkuat lulusan dalam
memahami bidang pekerjaannya.
Sejalan dengan visi IPB untuk menjadi perguruan tinggi terkemuka,
Departemen INTP memiliki visi: “Menjadi pusat pendidikan dan penelitian bertaraf
internasional serta pengabdian di bidang nutrisi dan teknologi pakan tropika untuk
menghasilkan sumberdaya manusia berkarakter kewirausahaan”.
Untuk mewujudkan visi dalam bidang penelitian, hasil-hasil penelitian di
Departemen INTP diharapkan dapat menjawab permasalahan dalam bidang nutrisi
dan pakan tropika, dapat meningkatkan jumlah publikasi yang memiliki impact
factor yang tinggi serta produk yang dapat diterapkan di masyarakat. Penelitian juga
diharapkan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi sehingga bisa memperoleh HaKI.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan bagian tak terpisahkan
dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan ini menjadi sebuah tolok ukur
sumbangsing perguruan tinggi kepada masyarakat. Departemen sebagai unit
pelaksana kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat dituntut memiliki
peranan yang lebih besar dalam memberdayakan masyarakat peternak.
Pengintegrasian dan penyelarasan penelitian dan pengabdian pada masyarakat
diperlukan dalam upaya percepatan aplikasi dan komersialisasi hasil penelitian.
2. Permasalahan
Pada awal kepemimpinan saya selaku Ketua Departemen jumlah kegiatan
penelitian dan publikasi yang dilakukan staf pengajar Departemen INTP dirasakan
masih kurang. Rata-rata publikasi hanya ada 1 publikasi per dosen per tiga tahun.
Penerapan hasil penelitian dosen di Departemen INTP khususnya dalam pemanfaatan
sumber daya lokal yang dapat menghasilkan teknologi tepat guna dan pengembangan
sumberdaya peternakan di daerah tropis masih sangat terbatas. Hal ini menyebabkan
arah penelitian kurang dapat difokuskan pada pemecahan masalah secara spesifik.
Topik penelitian yang dilakukan di Departemen belum menyentuh kebutuhan
dari masyarakat atau industri. Salah satu penyebab hal tersebut adalah kurangnya
Karya Inovasi Unggul – Ketua Departemen INTP 4
kerjasama penelitian dengan perusahaan, lembaga lain, serta pemerintah daerah yang
berorientasi pada penggalian potensi sumber daya wilayah yang dapat menghasilkan
produk. Sebagian besar penelitian masih bersifat dasar dan teori, serta masih terpaku
pada satu aspek kajian dan belum terintegrasi, sehingga aplikasi dan
komersialisasinya masih sulit dan memerlukan waktu yang lama. Melalui kerjasama
dengan pemerintah daerah, industri dan lembaga komersial lainnya diharapkan hasil
penelitian dapat segera diaplikasikan dan lulusan yang terlibat dalam kerjasama
penelitian tersebut, dapat segera terlibat dalam pengembangan peternakan sesuai
dengan potensi masing-masing wilayah yang ada.
Untuk itulah maka kualitas proposal penelitian dosen masih harus terus
ditingkatkan dengan melakukan pendampingan atau review internal sebelum
proposal diusulkan sehingga dapat memperbaiki tingkat kompetisi dan daya
saingnya.
Disisi lain peranan Departemen INTP terhadap masyarakat peternak masih
belum banyak dilakukan. Deseminasi teknologi yang dihasilkan dari penelitian
belum dilakukan dengan baik. Untuk itulah perlu ada terobosan dalam kegiatan
pengabdian pada masyarakat, khususnya para peternak.
3. Tindakan
Dalam rangka meningkatkan jumlah dan kualitas penelitian, serta
meningkatkan publikasi dan penerapan hasil penelitian pada masyarakat departemen
melakukan kegiatan berikut ini:
1. Penyusunan payung penelitian, klusterisasi, serta road map penelitian
dilakukan berdasarkan data-data yang sudah diinventarisasi serta merujuk
pada isu-isu penelitian strategis tingkat nasional maupun internasional.
Penelitian yang diusulkan akan diarahkan pada pemecahan permasalahan
secara spesifik dalam bidang nutrisi dan pakan berdasarkan pada potensi
daerah tropis yang telah ditetapkan di departemen. Melalui penyusunan road
map penelitian diharapkan dapat memetakan topik-topik penelitian yang
strategis dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Disamping itu road map
penelitian juga diharapkan dapat meggambarkan kajian aspek pakan di daerah
Karya Inovasi Unggul – Ketua Departemen INTP 5
tropis dari segi potensi suatu wilayah dan peningkatan kualitas pakan lokal,
kebutuhan zat makanan ternak lokal/tropis, eksplorasi pakan hijauan lokal
berbasis kearifan lokal, efisiensi proses pembuatan pakan, metabolisme, dan
rekayasa hasilnya, sesuai dengan kelompok peneliti atau dosen di
Departemen INTP. Peneliti di Departemen INTP diharapkan dapat
bekerjasama dengan pihak masyarakat pengguna, sehingga
mempertimbangkan banyak aspek kajian yang sesuai dengan permasalahan
pengembangan peternakan di daerah tropis, dengan demikian output yang
dihasilkan dapat lebih lengkap dan dapat diaplikasikan dengan cepat kepada
masyarakat pengguna.
2. Pendampingan peneliti muda oleh peneliti senior. Pendampingan ini
dimaksudkan agar para peneliti muda memiliki pengalaman melalui
penelitian bersama dengan peneliti senior.
3. Mendorong peningkatan publikasi dosen serta partisipasi dalam mengikuti
seminar baik nasional maupun internasional. Departemen memberikan
fasilitasi berupa insentif bagi dosen yang akan melakukan seminar baik
nasional maupun internasional. Untuk sosialiasi internal, seminar hasil-hasil
penelitian dilaksanakan pada Forum Rabuan dengan melibatkan semua dosen
dan mahasiswa.
4. Kajian tindak lanjut hasil dalam bentuk rekayasa dan komersialisasi produk
akan dibicarakan secara bersama di tingkat Departement INTP. Mengenai
hak kekayaan intelektual (HaKI) dari produk yang dihasilkan merujuk
peraturan IPB.
5. Melakukan terobosan dalam melaksanakan kegiatan pengabdian pada
masyarakat melalui pembentukan Unit Klinik Nutrisi dan Produk Ternak
Terpadu, yaitu suatu unit pelaksana kegiatan pengabdian pada masyarakat.
Unit ini dilengkapi oleh mobil keliling yang dilengkapi dengan fasilitas rapid
test untuk penentuan kualitas pakan.
Pada akhirnya peningkatan kegiatan penelitian ini bertujuan untuk
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga akan memperkaya
dan memperbaharui materi ajar dalam perkuliahan, mendapatkan teknologi, produk
inovasi dan kebijakan. Secara tidak langsung program penelitian dapat meningkatkan
Karya Inovasi Unggul – Ketua Departemen INTP 6
citra dan peran Departemen INTP dalam peningkatan kinerja bidang peternakan,
serta meningkatkan daya saing lulusan. Melalui penelitian terintegrasi dan berbasis
pada sumberdaya pakan dan ternak lokal, penelitian yang dilakukan diharapkan
menghasilkan produk yang lebih baik dengan memiliki nilai jual dan dapat
membantu pemecahan permasalahan pakan di daerah tropis.
4. Pembahasan
Kegiatan Penelitian
Program peningkatan kualitas penelitian melalui penyusunan payung
penelitian, klusterisasi, roadmap penelitian, pendampingan, fasilitasi dan penyebaran
informasi sumber-sumber dana penelitian di Departemen INTP telah memberikan
hasil yang baik. Penelitian yang dilakukan dosen Departemen INTP umumnya
berasal dari hibah kompetitif yang berasal dalam negeri (Dikti/Kemendikbud,
Kementan, Kemenristek) maupun luar negeri. Sejak ditingkatkannya anggaran
pendidikan dalam APBN menjadi 20%, berdampak baik terhadap meningkatnya
anggaran penelitian untuk perguruan tinggi. Hibah yang ditawarkan Dikti cukup
banyak, antara lain Hibah Bersaing, Hibah Strategis Nasional, Hibah Pascasarjana
dan juga beberapa hibah penelitian yang dikelola oleh LPPM IPB antara lain
Penelitian Unggulan IPB, Penelitian Strategis Aplikatif dan Penelitian Kerjasama
dan Publikasi Internasional. Selain itu, Kementrian Riset dan Teknologi juga
menawarkan beberapa hibah penelitian dengan dana yang cukup besar yaitu Program
Insentif Ristek, Program Insentif Terapan dan Penelitian Dasar. Kementerian
Pertanian juga menawarkan hibah penelitian yang bersifat kemitraan antara
perguruan tinggi dan badan litbang pertanian yang dinamakan hibah penelitian
KKP3T.
Adanya tawaran dana penelitian tersebut sejalan dengan program departemen
yang mendorong dosen untuk berkompetisi dalam perolehan dana penelitian. Tingkat
kompetisi proposal yang dibuat oleh dosen INTP cukup tinggi yang ditunjukkan oleh
banyaknya proposal hibah penelitian yang lolos didanai (Tabel 1). Pada tahun 2009
judul penelitian yang dilaksanakan di Departemen INTP mencapai 27 judul dengan
jumlah dana Rp 2.81 milyar. Pada tahun tersebut departemen INTP termasuk dalam
5 besar departemen di IPB dalam perolehan dana penelitian. Hal ini sesuatu yang
Karya Inovasi Unggul – Ketua Departemen INTP 7
membagakan karena ini suatu loncatan yang cukup besar bagi Departemen INTP.
Namun demikian pada tahun 2010 Kemendikbud menurunkan jumlah dana
penelitian, sehingga berdampak pada penurunan kegiatan penelitian di departemen,
IPB bahkan di perguruan tingg lainnya. Pada tahun-tahun berikutnya jumlah
penelitian kembali meningkat, dan pada tahun 2012 lalu jumlah penelitian di
Departemen INTP kembali meningkat menjadi 17 judul dengan jumlah dana Rp 1.1
milyar.
Tabel 1. Jumlah Penelitian yang Dilaksanakan di Departemen INTP
Gambar 1. Jumlah Dana Penelitian yang Diperoleh di Departemen INTP
Permasalahan yang masih dihadapi di Departemen INTP adalah masih belum
terdistribusinya penelitian di semua staf. Berdasarkan distribusinya, Bagian MBT
(Metabolisme dan Biosintesis Produk Ternak) adalah bagian yang melakukan
penelitian paling aktif (35.4%). Program peningkatan kuantitas dan kualitas
penelitian ini masih harus terus dijaga dan dipertahankan serta terdistribusi kepada
seluruh dosen di departemen.
Sumber Dana Kegiatan Penelitian Jumlah Penelitian dalamTahun Pelaksanaan 2009 2010 2011 2012
Pembiayaan sendiri/Swasta - - 6 5 Kemendikbud 18 4 4 5 Non Kemendikbud 6 3 4 6 Institusi Luar Negeri 3 3 - 1 Jumlah 27 10 14 17
2.81
1.411.06 1.1
0.00.51.01.52.02.53.03.54.04.55.0
Dan
a Pe
nelit
ian
(Mily
ar)
2009 2010 2011 2012
Tahun Anggaran
Karya Inovasi Unggul – Ketua Departemen INTP 8
Gambar 2. Distribusi Kegiatan Penelitian Berdasarkan Bagian di Departemen INTP
Kegiatan penelitian di Departemen INTP berdampak pada perubahan
distribusi Indek Kinerja Dosen (IKD). Pada tahun ajaran 2011/2012 rata-rata beban
kerja dosen (FTE) di Departemen INTP mencapai 12.78 dengan prosentase kegiatan
penelitian 18.10% atau meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 16,8%. Kegiatan
penelitian ini juga melibatkan mahasiswa, sehingga tingkat kelulusan mahasiswa
yang tepat waktu juga meningkat.
Publikasi ilmiah terutama di jurnal internasional masih perlu mendapat
perhatian. Berdasarkan data yang ada publikasi internasional relatif minim.
Diharapkan melalui penelitian yang ada saat ini dapat mendorong staf pengajar untuk
dapat melakukan publikasi di jurnal internasional.
Tabel 2. Jumlah Publikasi Dosen di Departemen INTP
Tahun
Jurnal Nasional Jurnal Interna-sional
Prosiding Total Terakre-
ditasi Tidak
Terakreditasi Interna- sional
Nasional
2010 12 2 - 1 7 22 2011 13 7 10 19 4 53 2012 7 3 5 35 0 46
Jumlah 32 12 15 55 11
Kegiatan seminar ilmiah baik di dalam maupun diluar negeri yang diikuti
dosen sangat didukung oleh departemen. Sebagai contoh, pada bulan Juli 2011
diselenggarakan Seminar Nasional dalam bidang Nutrisi dan Pakan di Bandung yang
diselenggarakan oleh Asosiasi Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak (AINI). Seminar ini
Karya Inovasi Unggul – Ketua Departemen INTP 9
diselenggarakan secara periodik dan bergilir oleh AINI sejak pertama kali
diselenggarakan tahun 1997 yang diinisiasi oleh Departemen INTP. Sebagai Ketua
Departemen dan juga Koordinator AINI untuk Wilayah Jabodetabek tentunya sangat
mensupport kegiatan terebut. Dukungan langsung pada kegiatan seminar tersebut
adalah dengan memberikan bantuan biaya registrasi seminar. Dukungan penuh juga
diberikan kepada staf pengajar dalam International Seminar on Animal Industry pada
bulan tahun 2009 dan 2012.
Partisipasi dosen dalam pertemuan ilmiah internasional cukup tinggi,
beberapa seminar internasional yang rutin diikuti oleh dosen Departemen INTP
antara lain International Seminar on Animal Industry, International Conferene on
Sustainable Agriculture Animal for Developing Countries (SAADC) dan
International Seminar on Milk Goat. Pada tahun 2014 mendatang Fakultas
Peternakan IPB dipercaya untuk menyelenggarakan International Seminar on Milk
Goat yang sebelumnya diselenggrakan di Malaysia. Pada bulan Juli 2013 sebanyak
13 dosen Departemen INTP akan berangkat ke China untuk meghadiri seminar
internasional.
Tabel 3. Jumlah Seminar yang Dilakukan Dosen di Departemen INTP
Tahun Pertemuan Ilmiah
Jumlah Nasional Internasional
2009 14 38 52 2010 18 4 22 2011 - 18 18 2012 - 35 35
Jumlah 32 95 127
Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat
Departemen INTP membentuk Komisi Pengabdian pada Masyarakat untuk
dapat meningkatkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang terorganisir, rutin
dan terjamin keberlanjutannya. Tugas Komisi antara lain: a). Mengorganisir
pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat di Departemen, b). Melakukan
kerjasama pengabdian kepada masyarakat dengan instansi lain, c).Mengembangkan
kegiatan-kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, d). Mengkoordinir pembuatan
Karya Inovasi Unggul – Ketua Departemen INTP 10
materi penyuluhan oleh dosen, dan e). Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan
pengabdian kepada masyarakat
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Departemen INTP yang paling
menonjol diantaranya program transfer teknologi yang didanai LIPI melalui Program
IPTEKDA (IPTEK Daerah). Program IPTEKDA yang pernah dilaksanakan oleh staf
dari Departemen INTP di tiga lokasi berbeda, yaitu di Kecamatan Darmaga-Bogor,
di Kecamatan Sukaraja-Bogor, dan di Kecamatan Lembang-Bandung. Komoditi
ternak yang dikembangkan adalah sapi perah, sapi potong dan ternak domba.
Program transfer teknologi ini oleh LIPI dianggap berhasil, bahkan pernah
ditayangkan di acara televisi nasional. Pada tahun 2012 ini program 2 kegiatan
IPTEKDA akan dilaksakan dalam rangka peningkatan produktivitas domba prolifik
dan produksi pakan wafer.
Tabel 4. Jumlah Kegiatan dan Dana Pengabdian pada Masyarakat yang
Dilaksanakan di Departemen INTP
Tahun Jumlah Kegiatan Pengabdian Jumlah Anggaran
2009 4 169.825.000 2010 6 1.217.000.000 2011 15 2.481.000.000 2012 8 3.611.625.000 Total 33 7.479.450.000
Sejak tahun 2009 program transfer teknologi dan pengembangan bisnis
peternakan sapi potong akan dilaksanakan melalui hibah Dikti, antara lain Program
Uji, IPTEK-Dikti dan IbIKK. Melalui program ini diharapkan pembentukan unit
bisnis berbasis produksi ternak dapat dijalankan. Pada tahun ini program pengabdian
masyarakat yang berbasis pengembangan unit bisnis akan dilakukan atas dana
RAPID dan IbIKK.
Salah satu kegiatan pengabdian pada masyarakat yang juga dilaksanakan oleh
Departemen yang bekerjasama dengan lembaga internasional adalah Pilot Project
Pegembangan Sapi Perah di Pulau Jawa yang berlokasi di Lembang, Pangalengan
dan Pujon, kerjasama dengan SNV–Netherland. Melalui kegiatan ini dilakukan
Karya Inovasi Unggul – Ketua Departemen INTP 11
deseminasi teknologi khususnya silase ransum komplit, pemanfaatan bioslurry dalam
produksi hydrponic forage serta aspek pengelolaan sapi lainnya.
Unit Klinik Nutrisi dan Produk Ternak Terpadu merupakan program
Departemen untuk meningkatkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat langsung
ke masyarakat dengan menerapkan teknologi tepat guna yang dapat digunakan oleh
masyarakat untuk memecahkan masalah yang dihadapi, seperti Urea Molases Block
(UMB), Herbal Molases Block (HMB), pakan waffer, feed suplement, biomineral,
teknik pengolahan silase, hay, amoniasi dll. Bentuk kegiatan dapat berupa
penyuluhan langsung ke peternak atau pada desa binaan. Unit Klinik Nutrisi
didukung dengan sarana mobil keliling. Dengan adanya fasilitas mobil dan dana
yang disediakan Departemen, maka kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui
klinik nutrisi produktif dan berkelanjutan. Dalam pengelolaanya unit ini ditangani
terpisah dari Komisi Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat.
Gambar 1. Salah Satu Kegiatan Unit Klinik Nutrisi Keliling
Kegiatan Unit Klinik Nutrisi yang sudah berjalan rutin adalah penyuluhan ke
masyarakat peternak ayam kampung, itik, kelinci, domba, sapi perah di sekita Bogor
dan Sukabumi yang meliputi Kecamatan Darmaga, Ciampea, Cibungbulang, Tajur
Halang, Cijeruk, Jonggol, Sukaraja, dan Sukabumi.
Karya Inovasi Unggul – Ketua Departemen INTP 12
5. Kesimpulan
Melalui program pendampingan, fasilitasi dan penyebaran informasi telah
mampu meningkatkan kualitas proposal penelitian dosen Departemen yang pada
akhirnya dapat meningkatkan jumlah dan kualitas penelitian di Departemen INTP.
Peningkatan jumlah penelitian dapat meningkatkan publikasi dosen dalam seminar,
baik nasional maupun internasional, namun masih perlu meningkatkan publikasi
dalam jurnal internasional.
Intergrasi kegiatan pengabdian pada masyarakat melalui penerapan teknologi
dan Unit Klinik Nutrisi dan Produk Ternak Terpadu memberikan dampak dalam
sumbangsih Departemen pada masyarakat peternak.
6. Pengakuan Pihak Terkait
Dengan keberhasilan Departemen INTP meningkatkan kegiatan penelitian
menunjukan bahwa institusi luar khususnya sumber dana penelitian secara tidak
langsung telah memberikan kepercayaan dan pengakuan kepada staf Departemen
INTP dalam melaksanakan penelitian. Hal lain yang menunjukan pengakuan pihak
lain adalah pelaksanaan kerjasama penelitian dengan institusi luar negeri hingga
tahun ke-3 menunjukan bahwa institusi tersebut percaya dan mengakui kualitas
penelitian staf Departemen INTP.