Download - Was Bang
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Bahasa merupakan media untuk menyampaikan pesan atau informasi baik
secara lisan maupun tulisan dari individu satu ke individu lainnya. Dalam
kehidupan sehari-hari kita menggunakan bahasa hampir di semua aktifitas, baik
menggunakan bahasa lisan, bahasa tulisan, maupun bahasa tubuh. Sebuah bangsa
pasti memiliki bahasanya sendiri, di Indonesia sendiri kita memiliki bahasa
nasional yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa kita. Meskipun
terkadang kita seringkali menggunakan bahasa Indonesia secara sembarangan,
terutama di kalangan remaja saat ini. Itu semua karena berbagai pengaruh
lingkungan dan akibat dari perkembangan zaman globalisasi yang semakin pesat.
Dengan adanya globalisasi perkembangan tekhnologi pun semakin
pesat dan pengaruh tekhnologi juga membuat penggunaan bahasa Indonesia yang
kurang baik akibat menggunakan bahasa Indonesia di gabungkan dengan bahasa
slang atau bahasa gaul itu sendiri sehingga anak-anak zaman sekarang ini lebih
sering menggunakan bahasa slang atau bahasa gaul tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan globalisasi?
2. Bagaimana perkembangan bahasa Indonesia di era globalisasi?
3. Apa saja dampak globalisasi terhadap perkembangan bahasa Indonesia?
C. TUJUAN
1. Menjelaskan pengertian dari globalisasi.
2. Menjelaskan perkembangan bahasa Indonesia di era globalisasi.
3. Menyebutkan dampak dari globalisasi terhadap perkembangan bahasa Indonesia.
D. MANFAAT
Bagi penulis dan pembaca dapat mengetahui bagaimana perkembangan
bahasa Indonesia di era globalisasi dan dampak dari globalisasi terhadap
perkembangan bahasa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN GLOBALISASI
Menurut asal katanya kata "globalisasi" diambil dari kata global yang
maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan globalisasi adalah
suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap
individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi belum memiliki
definisi yang mapan kecuali sekedar definisi kerja (working definition). Sehingga
bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya
sebagai suatu proses sosial, proses sejarah, atau proses alamiah yang akan
membawa seluruh bangsa di dunia makin terikat satu sama lain dan mewujudkan
satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan
semua batasan-batasan geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi lain ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang
diusung oleh negara-negara adikuasa. Sehingga bisa saja orang memiliki
pandangan negatif atau curiga terhadap pertumbuhan globalisasi. Dari sudut
pandang ini globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling
mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan
mengendalikan ekonomi dunia. Dan negara-negara kecil makin tidak berdaya
karena tidak mampu bersaing. Sebab globalisasi cenderung berpengaruh besar
terhadap perekonomian dunia. Bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain
seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali
menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang
dengan globalisasi:
1. Internasionalisasi
Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional.
Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-
masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
2. Liberalisasi
Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkan batas antarnegara,
misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
3. Universalisasi
Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material
maupun imaterial keseluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi
pengalaman seluruh dunia.
4. Westernisasi
Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin
menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
5. Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas
Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat
definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status
ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi
sendiri bukan sekadar gabungan negara-negara.
B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA DI ERA GLOBALISASI
Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi bangsa Indonesia. Oleh karena
itu bahasa Indonesia mempunyai peranan penting dalam membangun manusia
Indonesia seutuhnya.selain itu bahasa Indonesia juga sebagai jati diri bangsa
Indonesia perlu dibina oleh setiap warga negara Indonesia terutama dalam era
globalisasi ini, hal ini diperlukan agar bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh
pengaruh dan budaya asing yang jelas-jelas tidak sesuai dengan bahasa dan
budaya bangsa Indonesia.
Pengaruh dari luar atau pengaruh asing ini sangat besar kemungkinannya
terjadi pada era globalisasi ini. Batas antarnegara yang sudah tidak jelas dan tidak
ada lagi, serta pengaruh alat komunikasi yang begitu canggih harus dihadapi
dengan mempertahankan jati diri bangsa Indonesia, termasuk jati diri bahasa
Indonesia. Yang penulis maksud disini adalah tentang kedisiplinan berbahasa
nasional, yaitu pematuhan aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa Indonesia
dengan tetap memperhatikan situasi dan kondisi pemakaiannya.
Tujuan utama pembinaan bahasa Indonesia ialah menumbuhkan dan
membina sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Untuk menyatakan sikap positif
ini dapat dilakukan dengan suka memakai bahasa Indonesia daripada bahasa asing
dan bersedia menjaga agar pengaruh asing tidak terlalu berlebihan. . Yang perlu
dipahami adalah sikap positif terhadap bahasa Indonesia ini tidak berarti sikap
berbahasa yang tertutup dan kaku. Bangsa Indonesia tidak mungkin menuntut
kemurnian bahasa Indonesia (sebagaimana aliran purisme) dan menutup diri dari
saling pengaruh dengan bahasa daerah dan bahasa asing. Oleh karena itu, bangsa
Indonesia harus bisa membedakan mana pengaruh yang positif dan mana
pengaruh yang negatif terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Sikap positif
seperti inilah yang bisa menanamkan percaya diri bangsa Indonesia bahwa bahasa
Indonesia itu tidak ada bedanya dengan bahasa asing lain.
Era globalisasi merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia untuk dapat
mempertahankan diri di tengah-tengah pergaulan antarbangsa yang sangat rumit.
Untuk itu, bangsa Indonesia harus mempersiapkan diri dengan baik dan penuh
perhitungan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah masalah jati diri
bangsa yang diperlihatkan melalui jati diri bahasa. Jati diri bahasa Indonesia
memperlihatkan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang
sederhana, tata bahasanya mempunyai sistem sederhana, mudah dipelajari, dan
tidak rumit. Kesederhanaan dan ketidakrumitan inilah salah satu hal yang
mempermudah bangsa asing ketika mempelajari bahasa Indonesia. Setiap bangsa
asing yang mempelajari bahasa Indonesia dapat menguasai dalam waktu yang
cukup singkat. Namun, kesederhaan dan ketidakrumitan tersebut tidak
mengurangi kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia dalam pergaulan dan dunia
kehidupan bangsa Indonesia di tengah-tengah pergaulan antarbangsa. Bahasa
Indonesia telah membuktikan diri dapat dipergunakan untuk menyampaikan
pikiran-pikiran yang rumit dalam ilmu pengetahuan dengan jernih, jelas, teratur,
dan tepat. Bahasa Indonesia menjadi ciri budaya bangsa Indonesia yang dapat
diandalkan di tengah-tengah pergaulan antarbangsa pada era globalisasi ini.
Bahkan, bahasa Indonesia pun saat ini menjadi bahan pembelajaran di negara-
negara asing seperti Australia, Belanda, Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Cina,
dan Korea Selatan.
C. DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA
INDONESIA
Dengan semakin berkembangnya teknologi di dalam kehidupan kita akan
berdampak juga pada perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana
pendukung pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan
teknologi. Di dalam era globalisasi itu, bangsa Indonesia harus ikut berperan di
dalam dunia persaingan bebas. Konsep-konsep dan istilah baru di dalam
pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara tidak
langsung memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Dengan demikian, semua
produk budaya akan tumbuh dan berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan
dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu, termasuk bahasa
Indonesia, sekaligus berperan sebagai prasarana berpikir dan sarana pendukung
pertumbuhan dan perkembangan IPTEK itu.
Dengan jumlah penduduk yang banyak mengakibatkan bahasa Indonesia
sangat rentan terhadap pengaruh era globalisasi. Baik pengaruh secara positif
maupun pengaruh negatif.
1. Dampak positif
a. Bahasa Indonesia mulai dikenal oleh dunia internasional.
Terbukti ada beberapa Universitas di luar negeri yang mempunyai fakultas
Sastra Bahasa Indonesia. Karena menurut mereka negeri kita ini adalah negeri
yang subur dan kaya raya. Yang mempunyai bermacam-macam budaya, flora-
fauna, serta potensi-potensi lainnya.
b. Meningkatnya pengetahuan masyarakat internasional tentang bahasa Indonesia.
Dengan perkembangan tekhnologi saat ini seperti TV penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar dalam pembacaan berita misalnya yang disaksikan
oleh masyarakat Indonesia. Masyarakat akan banyak mendengarkan bahasa
Indonesia yang baik dan benar sehingga akan mempengaruhi berkembangnya
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
c. Meningkatnya terjemahan buku-buku kedalam Bahasa Indonesia.
d. Pengaruh global teknologi akan memperkaya kosa kata bahasa Indonesia.
Pertukarang informasi dari bahasa asing (terutama bahasa Inggris)
mempunyai pengaruh terhadap bahasa Indonesia yang tidak dapat dibendung lagi.
Contohnya information menjadi informasi.
2. Dampak negatif
a. Masyarakat Indonesia tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang konsumtif dan penasaran
serta suka dengan hal baru. Terutama sekali dengan adanya berbagai perubahan
pada berbagai peralatan elektronik. Hal ini sangat berdampak buruk terhadap pola
berpikir masyarakat. Misalnya pada kalangan remaja dengan adanya internet,
anak-anak sekarang ini senang bermain jejaring sosial seperti facebook. Dengan
adanya jejaring sosial seperti facebook terkadang melalui jejaring sosial tersebut
anak-anak banyak mengggunakan bahasa gaul sehingga tidak lagi memperhatikan
kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
b. Berkurangnya minat generasi muda untuk mempelajari bahasa Indonesia.
Generasi muda cenderung untuk lebih menyukai sesuatu yang modern atau
maju. Dengan masuknya budaya-budaya asing dan bahasanya tentu lebih menarik
bagi sebagian besar generasi muda untuk dipelajari.
c. Bercampurnya Bahasa Indonesia dengan bahasa-bahasa asing.
Banyak masyarakat yang lebih bangga dan membangga-banggakan
menggunakan bahasa negeri orang lain. Atau malah mencampur-campur
bahasa Indonesia dengan bahasa asing. Hal ini sering terjadi di masyarakat. Baik
secara lisan maupun tulisan-tulisan di sms (sort messsage servis) dan di dunia
maya (facebook, tweeter, dll).
d. Memperkaya kosakata bahasa Indonesia.
e. Hilangnya budaya tradisional.
Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat
hilangnya budaya anak-anak bermain permainan tradisional. Anak-anak sekarang
cenderung lebih menyukai permainan berbasis online daripada bermain di
lapangan. Permainan online yang digemari sering membuat anak lupa waktu dan
tidak tertarik pada pelajaran sekolah. Orang tua harus bisa mengontrol dan
mengawasi anak supaya tidak mengubah pola pikiran mereka kearah yang negatif.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang harus kita jaga
karena perkembangan bahasa Indonesia terletak di tangan pemakai bahasa
Indonesia sendiri. Baik buruknya, maju mundurnya, dan tertatur kacaunya bahasa
Indonesia merupakan tanggung jawab setiap orang yang mengaku sebagai warga
negara Indonesia yang baik.
Kita harus lebih dapat menghargai bahasa Indonesia dengan cara lebih
senang menggunakan bahasa Indonesia dibandingkan dengan bahasa asing dan
terus bangga dengan bahasa yang telah kita miliki. Bahasa Indonesia harus terus
dibina dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga menjadi kebanggaan bagi
bangsa Indonesia dalam pergalan antarbangsa pada era globalisasi ini.
Perkembangan bahasa Indonesia di era globalisasi ini ada yang berdampak
positif dan ada pula yang berdampak negatif namun sebagai masyarakat yang
memiliki jiwa nasionalisme kita sebaiknya mempertahankan dampak-dampak
positif yang ada serta dampak memperbaiki dampak negatif yang ada demi
menjaga eksistensi bahasa Indonesia di mata dunia saat ini.
B. SARAN
Setelah kita mempelajari bagaimana perkembangan bahasa Indonesia di
era globalisasi ini, kita harus dapat lebih mengerti bagaimana cara menyikapi
perkembangan globalisasi yang dewasa ini sangat berpengaruh terhadap
perkembangan bahasa Indonesia. Kita harus mampu memilah mana yang
memberikan dampak positif dan mana yang memberikan dampak negatif terhadap
perkembangan bahasa Indonesia.
Sebagai warga Indonesia yang baik, seharusnya kita mampu untuk
mempertahankan keaslian dan keeksistensian bahasa Indonesia di kalangan
masyarakat Indonesia atau pun di mata dunia. Bahasa Indonesia yang merupakan
bahasa nasional sebaiknya dijaga terutama oleh kita para kalangan remaja yang
akan menjadi penerus bangsa dan kita juga sebaiknya sebagai kalangan yang
terpelajar belajar untuk membiasakan diri menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.