COVER LUAR
EKSPLORASI TEKNIK STACCATO, VIBRATO, DAN
GLISSANDO KLARINET PADA CLARINET CONCERTO BY
ARTIE SHAW
TUGAS AKHIR
Program Studi S1 Seni Musik
Oleh :
Dino Yulio Wijaya
NIM. 14100180131
Semester Gasal 2017/2018
JURUSAN MUSIK
FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN
INSTITUT SENI INDONESIAYOGYAKARTA
2018
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
COVER DALAM
EKSPLORASI TEKNIK STACCATO, VIBRATO DAN
GLISSANDO KLARINET PADA CLARINET CONCERTO BY
ARTIE SHAW
Oleh:
Dino Yulio Wijaya
NIM. 14100180131
TUGAS AKHIR INI DIAJUKAN SEBAGAI SYARAT UNTUK
MENGAKHIRI JENJANG STUDI S1 SENI MUSIK
Kepada,
JURUSAN MUSIK
FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN
INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA
2018
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
i
LEMBAR PE NGESAHAN
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
ii
MOTTO DAN LEM BAR PE RSEMBAHAN
MOTTO
“Hati yang gembira adalah obat yang manjur,
tetapi semangat yang patah mengeringkan
tulang”
Amsal 17:22
Karya tulis ini dipersembahkan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus, penolong, pemberi terang.
2. Mama Joyce, yang paling Dino sayang dan rindu.
3. Kedua orang tua, pribadi-pribadi yang tanpa mereka aku tidak
bisa apa-apa
4. Kinanti Sukma, masa depan. Amin.
5. Bintang-bintang, pemberi semangat dari sana.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
iii
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kepada Tuhan Yesus Kristus karena karunia yang diberikan
kepada peneliti dapat menyelesaikan tugas ahkir ini sebagai syarat kelulusan
Sarjana Strata (S1) Jurusan Musik Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni
Indonesia tanpa kendala diluar batas kemampuan peneliti. Pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah banyak
membantu proses penulisan tugas ahkir. Ucapan terimakasih ditujukan kepada:
1. Dr. Andre Indrawan, M.Hum., M.Mus.St., selaku ketua Jurusan Musik ISI
Yogyakarta.
2. A. Gathut Bintarto Triprasetyo. S.Sos., S.Sn.,M.A. selaku pembimbing I.
Terimakasih atas bimbingan, ilmu dan waktu yang telah diluangkan
kepada peneliti. Khususnya telah diberi banyak toleransi dan masukan
yang membangun.
3. Suryanto Wijaya, S.Mus., M.Hum selaku pembimbing II, dosen mayor
dan papa terkasih. Terimakasih atas dukungan, bimbingan, ilmu dan waktu
yang telah diluangkan kepada peneliti. Terutama dari awal memberikan
ilmu klarinet hingga sumber-sumber yang diberikan untuk menyelesaikan
tugas ahkir ini.
4. Drs. Pipin Garibaldi, DM., M.Hum. selaku dosen wali. Terimakasih
sebanyak-banyaknya karena selalu dipermudah saat mengurus KRS dan
keperluan kuliah lainnya.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
iv
5. Drs. Hari Martopo. M.Sn., selaku dosen yang memberikan banyak saran
untuk menyelesaikan tugas ahkir ini. Terimaksih banyak karena telah
memberikan ilmu metode penelitian yang sangat bermanfaat bagi peneliti.
6. Mama Joyce yang selalu memberi inspirasi, semangat dan ketenangan
disaat pikiran berat walaupun sudah tidak bersama di dunia ini.
7. Keluarga peneliti Papa, Mama Maya, Kak Yo, Kak No, Riska, Kak Debi,
Kak Risti, Noel, Bella, dan Niel. Terimakasih atas dukungan dan kasih
sayang yang diberikan sehingga peneliti semangat dalam menyelesaikan
tugas ahkir ini.
8. Sangkkis selaku orang yang paling dicintai peneliti, masa depan, saingan
positif, penolong disaat kondisi peneliti tersesat, sekarat waktu-tenaga-
pikiran dan kehabisan akal sehat. Terimakasih banyak atas segala warna
dan keajaiban yang telah diberikan.
9. Mas Tommy Prabowo selaku kondakter Jakarta City Philharmonic,
terimaksih atas bantuan sumber-sumber yang diberikan
10. Sahabat-sahabat tiup 14 Brian, Ipul, Yahya, Cendy, Tifa, Egi, Evan, Tissa,
Stella, Fado, Olive, Oel, Damar, Tika. Terimakasih atas hiburan yang telah
diberikan.
11. Bang Abdi selaku senior yang selalu memberi masukan, bantuan, kebaikan
hati dan hiburan yang tidak ada habisnya.
12. Sam dan Ade selaku sahabat pertama di Jurusan Musik ISI Yogyakarta
yang memiliki banyak cerita.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
v
13. Mas Osep selaku senior yang selalu mendukung dan memberikan hiburan
konyol.
14. Si Lek dan Dio atas hiburannya.
15. Sahabat-sahabat Gereja Keluarga Allah Ko Dian, Pak Bayu, Mas Tito, Ko
Jerry, Kak Yean, Pak Yongki, Mas Eko, Bang Isar, Kak Apri, Kak Elsa,
Bang Jack, Kak Dite, Kak Herlin, Jati, Vendo, Agung, Joel, Kak Kiki,
Bang Ariel, Herbin, Mas Thomas, Cindy, Kak Tita, Bu Tari, Mbak Ugik,
Bu Susan, dan Pak Yosie.
16. Teman-teman Jurusan Musik 2014.
17. Keluarga Study Band.
18. Teman-Teman Indonesia Youth Symphony Orchestra.
19. Teman-teman Asian Youth Jazz Orchestra.
20. Jon Craven dan Ayako Oura selaku narasumber yang menguatkan
penelitian ini.
Yogyakarta, 15 Januari 2018.
Dino Yulio Wijaya
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
vi
ABSTRAK
ABSTRAK
Penelitian mengenai teknik staccato,vibrato dan glissando pada karya Clarinet
Concerto by Artie Shaw mempunyai arti penting sebagai penggalian keunikan
teknik bermain klarinet yang berbeda dari teknik yang sama pada masa Barok,
Klasik maupun Romantik. Metode penelitian dilakukan dengan pengumpulan
data berupa studi pustaka, mempelajari perkembangan teknik staccato,vibrato
dan glissando, mempelajari partitur dan rekaman serta melakukan wawancara
dengan pakar klarinet Ayako Oura, solis Tokyo Kosei Wind Orchestra dan Jon
Craven seorang principal bas klarinet Melbourne Symphony Orchestra. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa karya Clarinet Concerto by Artie Shaw tersebut
menggunakan teknik dasar klarinet hingga teknik modern yang divariasi seperti
penggunaan teknik staccato yang dalam produksi suaranya yang tidak terdengar
seperti staccato. Eksplorasi teknik pada karya tersebut dengan pelafalan “Lah”
dan “Tah” dan kebanyakan dilafalkan dengan “Lah”. Teknik vibrato pada karya
Artie Shaw berfungsi sebagai pemanis dan dieksplorasi dengan variasi tekanan
pada diafragma dan gerakan rahang bawah. Penggunaan kedua teknik tersebut
dilakukan secara terpisah dan gabungan. Teknik modern yang digunakan pada
karya ini adalah glissando dengan durasi yang panjang dan register tinggi. Teknik
tersebut dimainkan dengan perubahan jari, bibir, rongga mulut dan kerongkongan,
sedangkan variasi teknik glissando dilakukan hanya dengan bibir.
Kata-kata kunci: staccato, vibrato, glissando, Artie Shaw, teknik, eksplorasi
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
vii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan………………….…………………………..…….……... i
Halaman Persembahan…………………………………………….......……… ii
Kata Pengantar………………………………………………………...……… iii
Abstrak...………………………………………………………...…..……..…. vi
Daftar Gambar…………………………………………………………...…… ix
Daftar Tabel…………………………………………………………...…….... xii
BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………...…….. 1
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………..
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………...
D. Manfaat Penelitian …………………………………………………..
E. Batasan Masalah……………………………………………………...
3
4
4
4
F. Tinjauan Pustaka……………………………………………………… 6
G. Metode Penelitian……………………………………………………..
1. Pengumpulan Data………………………………………………...
a. Studi Pustaka…………………………………………………..
b. Wawancara…………………………………………………….
c. Dokumentasi…………………………………………………..
2. Analisis Data………………………………………………………
8
8
8
8
9
9
H. Sistematika Penulisan………………………………………………… 10
Bab II. SEJARAH KLARINET, BIOGRAFI ARTIE SHAW DAN TEKNIK
KLARINET……………………………………………………..……..
11
A. Sejarah Klarinet………………………………………………….…… 11
B. Biografi Artie Shaw..…………………………………………………. 15
C. Teknik Klarinet….……………………………………………………. 20
Bab III. PRODUKSI SUARA TEKNIK STACCATO, VIBRATO DAN
GLISSANDO………………................................................................
23
A. Staccato Pada Klarinet Secara Umum………………………………...
1. Penulisan Staccato Pada Karya Clarinet Concerto by Artie
Shaw……………………………………………………………………….
2. Produksi Suara Teknik Staccato Pada Karya Clarinet Concerto
by Artie Shaw…………………………………………………………….
23
31
32
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
viii
B. Vibrato Pada Klarinet Secara Umum….………………….………….. 42
1. Vibrato Diafragma/Perut………………………………………….. 43
2. VibratoTenggorokan….………………………………………….. 44
3. Vibrato yang dihasilkan dari Gabungan Tenggorokan dan
Diafragma…………………………………………………………
47
4. Vibrato dengan Bibir atau Rahang Bawah…….………………….
5. Wawancara Dengan Pakar Klarinet………………………………
6. Produksi Suara Teknik Vibrato Pada Karya Clarinet Concerto by
Artie Shaw………………………………………………………………
47
49
50
C. Glissando Pada Klarinet Secara Umum ………………………….
1. Produksi Suara Teknik Glissando Pada Karya Clarinet Concerto
by Artie Shaw……………………………………………………………
57
62
Bab IV. KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………
A. Kesimpulan……………………………………………………………
B. Saran…………………………………………………………………..
69
69
71
Daftar Pustaka………………………………………………………………… 72
Webtografi…………………………………………………………….. 73
Daftar Pertanyaan……….………………………………………………… 73
Lampiran…….………………………………………………………………... 74
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
ix
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Konsep Analisis Data Kualitatif……………….…………………..
Gambar 2. Chalumeau…………………………….……………………..…....
Gambar 3. Register Chalumeau…………………………………………….....
Gambar 4. Etude Staccato 1…………………………………...………………
Gambar 5. Ilustrasi Produksi Suara………………………………………........
Gambar 6. Pelafalan Staccato…..…………………………………………......
Gambar 7.Etude Staccato 2………………………………………….………..
Gambar 8.Etude Staccato 3…………………………………………………...
Gambar 9.Etude Staccato 4………….………………………………………..
Gambar 10. Etude Staccato 5……………………………………...…………..
Gambar 11. Fingering Staccato ……………………...……………………….
Gambar 12.Etude Staccato 6…………………………………... …………….
Gambar 13.Etude Staccato 7………………...…………………..………........
Gambar 14. Etude Staccato 8….………………………………….…………...
Gambar 15. Artie Shaw Clarinet Concerto Staccato pada birama 226……….
Gambar 16. Mozart Clarinet Quintet K.V. 581 pada birama 146-154………..
Gambar 17. C.M. von Weber Clarinet Concertino in Eb mayor pada birama
1-16……………………………………………………………………………
Gambar 18. Artie Shaw Clarinet Concerto Staccato pada birama 6-7………..
Gambar 19. Artie Shaw Clarinet Concerto Staccato pada birama 8-10………
Gambar 20. Artie Shaw Clarinet Concerto Staccato pada birama 20-39……..
Gambar 21. Artie Shaw Clarinet Concerto Staccato pada birama 52-56……..
Gambar 22. Artie Shaw Clarinet Concerto Staccato pada birama 81………...
Gambar 23. Artie Shaw Clarinet Concerto Staccato pada birama 83………...
Gambar 24. Artie Shaw Clarinet Concerto Staccato pada birama 84………...
Gambar 25. Artie Shaw Clarinet Concerto Staccato pada birama 88-95……..
Gambar 26. Artie Shaw Clarinet Concerto Staccato 9 pada birama 96-111….
Gamba 27. Artie Shaw Clarinet Concerto Staccato pada birama 118-134…..
9
11
12
25
25
26
27
27
28
28
29
29
29
30
31
32
32
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
x
Gambar 28. Artie Shaw Clarinet Concerto Staccato pada birama 135-155…..
Gambar 29. Artie Shaw Clarinet Concerto Staccato pada birama 156-173…..
Gambar 30. Artie Shaw Clarinet Concerto Staccato pada birama 186-201…..
Gambar 31. Artie Shaw Clarinet Concerto Staccato pada birama 210-211…..
Gambar 32. Artie Shaw Clarinet Concerto Staccato pada birama 226……….
Gambar 33. Artie Shaw Clarinet Concerto Staccato pada birama 227-230…..
Gambar 34. Etude Vibrato 1……………………………………………..........
Gambar 35. Etude Vibrato 2……………………………………………..........
Gambar 36. Etude Vibrato 3……………………………………………..........
Gambar 37. Etude Vibrato 4……………………………………………..........
Gambar 38. Artie Shaw Clarinet Concerto Vibrato pada birama 5-6………...
Gambar 39. Artie Shaw Clarinet Concerto Vibrato pada birama 14………….
Gambar 40. Artie Shaw Clarinet Concerto Vibrato pada birama 39-44……...
Gambar 41. Artie Shaw Clarinet Concerto Vibrato pada birama 81………….
Gambar 42. Artie Shaw Clarinet Concerto Vibrato pada birama 82………….
Gambar 43. Artie Shaw Clarinet Concerto Vibrato pada birama 84-86……...
Gambar 44. Artie Shaw Clarinet Concerto Vibrato pada birama 92-100…….
Gambar 45. Artie Shaw Clarinet Concerto Vibrato pada birama 135-140…...
Gambar 46. Artie Shaw Clarinet Concerto Vibrato pada birama 210-255…...
Gambar 47. Artie Shaw Clarinet Concerto Vibrato pada birama 226………...
Gambar 48. Artie Shaw Clarinet Concerto Vibrato pada birama 227………..
Gambar 49. Artie Shaw Clarinet Concerto Vibrato pada birama
228…….……………………………………………………………………….
Gambar 50. Artie Shaw Clarinet Concerto Vibrato pada birama 228-229…...
Gambar 51. Keyboard..……………………………………………….............
Gambar 52. Fingering Salah…………………………………………............
Gambar 53.Fingering Benar………………………………………….............
Gambar 54. Fingering Chart………………………………………….............
Gambar 55. Penulisan Glissando …………………………………….............
Gambar 56. Artie Shaw Clarinet Concerto Glissando pada birama 1-4……...
Gambar 57. Artie Shaw Clarinet Concerto Glissando pada birama 8-10…….
39
40
40
41
41
31
48
49
49
49
52
52
53
53
54
54
54
55
55
56
56
56
57
57
58
59
59
62
64
64
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
xi
Gambar 58. Artie Shaw Clarinet Concerto Glissando pada birama 14-15…...
Gambar 59. Artie Shaw Clarinet Concerto Glissando pada birama 40-41…...
Gambar 60. Artie Shaw Clarinet Concerto Glissando pada birama 42-52…...
Gambar 61. Artie Shaw Clarinet Concerto Glissando pada birama 82………
Gambar 62. Artie Shaw Clarinet Concerto Glissando pada birama 124-127...
Gambar 63. Artie Shaw Clarinet Concerto Glissando pada birama 149-150...
Gambar 64. Artie Shaw Clarinet Concerto Glissando pada birama 210-225...
Gambar 65. Artie Shaw Clarinet Concerto Glissando pada birama 228-229...
Gambar 66. Artie Shaw Clarinet Concerto Glissando pada birama 4………..
Gambar 67. Artie Shaw Clarinet Concerto Glissando pada birama 14-15…...
Gambar 68. Artie Shaw Clarinet Concerto Glissando pada birama 39……….
65
65
65
66
66
66
67
67
68
68
68
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
xii
DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Letak Penggunaan Staccato ………...…………………………
Tabel 2. Letak Penggunaan Vibrato ……………………………………
33
51
Tabel 3. Letak Penggunaan Glissando 1……………………………… 62
Tabel 4. Letak Penggunaan Glissando 2……………………………… 64
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
1
BAB I PENDAHU LUAN
BAB IPENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG MASALAH
A. Latar Belakang Masalah
Klarinet adalah keluarga instrumen tiup kayu yang bervariasi
penggunaannya, mulai dari instrumen klarinet yang terdapat pada musik kamar,
orkestra, jazz band, marching band maupun sebagai solis. Posisi instrumen
klarinet disetiap grup musik tersebut juga bervariasi, namun yang terjadi
instrumen klarinet biasanya membunyikan bagian melodi. Sebagai instrumen
pemegang alur melodi klarinet memiliki berbagai macam teknik dan cara
memainkannya untuk mengekspresikan setiap jenis lagu dengan maksimal.
Teknik tersebut digunakan oleh berbagai komposer untuk memperindah karyanya
seperti: staccato, vibrato, dan glissando.
Eksplorasi pada instrumen klarinet ini adalah kemampuan koordinasi
antara jari, semua isi rongga mulut hingga tenggorokan terutama dalam penelitian
ini adalah lidah dan sensasi kerja otot pernapasan. Koordinasi tersebut
mencerminkan pentahapan dalam proses penguasaan instrumen yang
membutuhkan teknik khusus untuk dikuasai karena tingkat kesulitannya berbeda-
beda. Contoh teknik di zaman Klasik akan berbeda pengunaannya pada zaman
Romantik atau Modern.
Beberapa contoh kasus mengenai spesifikasi penggunaan teknik-teknik
staccato, vibrato dan glissando terjabarkan dalam penjelasan berikut ini.
Penggunaan staccato pada karya Mozart yang terdengar ringan dan ceria akan
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
2
berbeda dari pengunaan staccato oleh komposer di jaman Romantik seperti C. M.
von Weber atau P. Tchaikovsky yang cenderung lebih keras dan kasar. Pada awal
abad ke-19, para komposer memperjelas penulisan artikulasi pada karya mereka
untuk memperjelas tanda musikal, penulisan staccato ibarat tanda baca pada
kalimat atau paragraf (Albert R. Rice, 2003: 88).
Sedangkan penggunaan staccato di zaman Modern lebih luas
penggunaannya hingga dapat divariasi. Karya ini menunjukan teknik staccato
yang terdengar tidak seperti teknik staccato, ketidakjelasan ini membingungkan
pemain klarinet yang akan mempelajari karya ini hanya dengan mendengarkan
rekaman. Penggunaan vibrato pada klarinet tidak ditemukan pada zaman Klasik,
pemain klarinet mulai menggunakan vibrato sebagai pemanis pada bagian solo
mulai pada zaman Romantik sedangkan glissando mulai banyak digunakan pada
karya dijaman modern. Pada karya ini teknik glissando digunakan untuk
menunjukkan kepiawaian solis memainkan klarinet terutama pada glissando
register tinggi. Teknik yang sama dari zaman Klasik dieksplorasi penggunaanya
oleh komposer di zaman Modern untuk memperkaya lagu.
Salah satu contoh komposer zaman Modern yang sangat menonjolkan
teknik permainan klarinet adalah Artie Shaw.Beliau adalah komponis dari
Amerika dengan latar belakang musik jazz. Lahir pada 23 Mei tahun 1910 di
New York City, Shaw adalah anak dari seorang imigran Yahudi. Dengan nama
asli Avraham Ben- Yitzhak Arshawsky, nama yang diberi berdasarkan budaya
Yahudi. Shaw mendapatkan tawaran pertunjukan yang bertaraf profesional untuk
pertamakalinya pada tahun 1924 sebagai anggota dari Johnny Cavallaro’s “New
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
3
Heaven Dance Band”. Setelah menjadi anggota band ini selama beberapa tahun,
Cavallaro meminta Shaw untuk belajar memainkan klarinet. Tanpa sepengetahuan
Shaw maupun Cavallaro, keputusan ini akan membawa Shaw menjadi pemimpin
band swing yang sukses.1
Salah satu karya Shaw yang cukup terkenal adalah Concerto Clarinet by
Artie Shaw,karya tersebut memiliki teknik yang spesifik dalam pengaplikasian
staccato, vibrato dan glissando. Teknik glissando dalam permainan klarinet
dijelaskan secara umum oleh David D. Boyden sebagai instruksi untuk
memainkan bagian lagu yang cepat dengan cara membengkokkan intonasi tanpa
terputus.
Dengan kecenderungan alaminya klarinet harus memainkan glissando
dengan legato dan cepat2 Artie Shaw menempatkan teknik glissando ini secara
kompleks dalam karyanya bukan hanya sekedar instruksi yang sudah dipaparkan
oleh David D. Boyden sebelumnya namun menyimpan bagian yang lebih khas
terutama dalam kerangka pengolahan penjarian, teknik pernapasan maupun
sensasinya yang kemudian akan banyak dijabarkan di dalam penelitian ini.
B.RUM USAN MASALAH
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang dapat ditarik rumusan masalah, sebagai berikut:
1. Bagaimana teknik staccato, vibrato dan glissando dimainkan pada
instrumen klarinet?
1 Allyson Sanders Artie Shaw’s Concerto for Clarinet: A Lecture Recital hal 8-9 yang
menyunting dari Tim Nolan, Three Chords for Beauty’s Sake, (New York: W.W. Norton
& Company, Inc., 2010), 1. 2 David D Boyden (1984) glissando,The New Grove Dictionary of Musical Instruments
buku ke 2. Pada halaman 52-53 disunting olehStanley Sadie
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
4
2. Bagaimana eksplorasi teknik staccato, vibrato dan glissando yang
dimainkan pada karya Clarinet Concerto by Artie Shaw?
C.TUJUAN PENE LITIAN
C. Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan rumusan masalah di atas maka tujuan pembahasan
masalah tersebut adalah:
1. Untuk memperoleh pengetahuan mengenai teknik staccato, vibrato dan
glissando pada klarinet.
2. Untuk mengetahui penggunaan teknik staccato, vibrato dan glissando
secara spesifik pada karya Clarinet Concerto by Artie Shaw.
D.MANFAAT PENELITIAN
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis:
Menambah referensi mengenai teknik bermain staccato, vibrato dan
glissando pada klarinet.
2. Manfaat praktis:
Tujuannya agar lebih banyak pemain klarinet dapat memainkan teknik
pada Clarinet Concerto by Artie Shaw.
E.BATASAN MASALAH
E. Batasan Masalah
Karya dari Artie Shaw ini memiliki banyak teknik yang dieksplorasi
seperti:
1. Legato
2. Staccato
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
5
3. Altissimo
4. Glissando
5. Cadenza
6. Vibrato
7. Penguasaan dinamika dari Piano hingga Forte dan variasinya seperti
Cresscendo,Decreescendo, Subito Piano/Forte
8. Variasi Grupping nada
9. Aksentuasi
10. Growling
11. Penguasaan Style Boogie-woogie dan Swing
Dalam penelitian ini akan terfokus pada tiga teknik yaitu:
1. Teknik staccato
2. Teknik vibrato
3. Teknik glissando
Pemilihan teknik tersebut berdasarkan penggunaan yang berbeda dengan
karya lain. Penggunaan teknik staccato yang menjadi dasar pada teknik klarinet
dieksplorasi hingga terdengar bukan seperti staccato, namun tetap menggunakan
teknik staccato. Penggunaan vibrato yang menjadi pemanis pada karya ini
dimainkan dengan dua cara yang memiliki kesulitan dengan variasi teknik lain.
Sedangkan glissando digunakan untuk menunjukan kepiawaian solis memainkan
klarinet, posisi jari yang berbeda dan register yang tinggi menjadikan kesulitan
tersendiri.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
6
F.TINJAUAN PUSTAKA
F. Tinjauan Pustaka
Teknik staccato adalah salah satu teknik dasar pada klarinet dikarenakan
hampir seluruh lagu menggunakan teknik staccato.Teknik staccato dalam klarinet
mengacu tentang menguasai beberapa dasar dan melatihnya perlahan-lahan
hingga teknik Staccato menjadi kebiasaan. Dasar-dasar dari teknik staccato
tersebut yang pertama adalah mengetahui bagian lidah mana yang digunakan
untuk teknik staccato. Hal tersebut tergantung pada ukuran lidah seperti panjang
dan lebar setiap manusia berbeda-beda. Akan tetapi, rata-rata orang akan
mengunakan ujung lidah mereka untuk melakukan teknik staccato.
Instruktur Clarinet terkenal dari University of Indiana Donald
E.McCathren dalam bukunya yang berjudul The “Art” of Clarinet Tonguing
mematok bagian lidah yang digunakan untuk teknik staccato dilafalkan dengan
“Tah”. Bagian dari lidah yang menyentuh langit-langit mulut adalah bagian lidah
yang digunakan untuk melakukan teknik staccato.
Nino Ario Wijaya pada skripsi yang diajukan tahun 2009 di Institut Seni
Indonesia program studi S.1 Pertunjukan Musik mengatakan bahwa poin utama
untuk memainkan teknik staccato adalah kecepatan lidah. Cara melatih kecepatan
lidah harus dimulai dengan notasi yang bertempo pelan, butuh ketekunan,
kedisiplinan dan kesabaran saat melatih teknik staccato hingga tempo dipercepat.
Teknik vibrato pada klarinet tidak bisa dikatakan sebagai teknik modern,
namun juga penggunaan vibrato pada klarinet tidak ada di zaman
Klasik.Munculnya klarinet pada awal abad 18 menurut Yves Guilloux dalam
bukunya yang berjudul Clarinets the essentials, adalah awal kemunculan klarinet
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
7
pada zaman Klasik. Penggunaan teknik vibrato pada karya-karya yang melibatkan
klarinet di zaman klasik yang tidak ada.
Nancy Toff dalam bukunya The Flute yang dikutip oleh Kathleen A.
Cameron dalam artikelnya yang berjudul Effects of VibratoTechnique and Use on
Musical Collaborations among Flutisst, Oboists, Clarinetists and Bassoonists,
mengatakan bahwa perubahan pitchvibrato dari instrumen memiliki batas sekitar
seperempat atau setengah langkah menuju intonasi nada kromatis pada nada
tersebut naik maupun turun, tidak seperti vokal yang dapat mengayunkan nada
lebih daripada itu. Vibrato bisa juga diartikan naik turunnya intonasi seperti yang
dikatakan oleh Toff atau naik turunnya volume.
Sedangkan teknik glissando pada klarinet termasuk teknik tingkat lanjut,
hal ini dikatakan oleh Amanda Kate Lovelock pada tesisnya yang diajukan di
Elder Conservatorium of Musik tahun 2013 dengan judul Exploration of Selected
Exetended Clarinet Technique: A Portofolio of Recorded Performances and
Exegesispada halaman 26. Amanda menjelaskan bahwa teknik glissando pada
klarinet tergolong pada teknik kontemporer, extended technique, spesial efek,
teknik avant-garde atau teknik modern.
Teknik yang menurut Edward Brombach berasal dari awal musik vokal
dengan suara yang terdengar seperti perpindahan dua nada dengan lembut tanpa
terputus ini juga menjelaskan bahwa, pengunaan Glissando pada klarinet tidak
seperti vokal yang bisa dilakukan tanpa notasi khusus namun terjadi dengan
alamiah. Sedangkan pada klarinet teknik Glissando membutuhkan tanda agar
bagian-bagian tersebut harus dimainkan dengan teknik Glissando.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
8
G.METODE PE NELITIAN
G. Metode Penelitian
Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan metode penelitian kualitatif
sebab masalah yang dibawa oleh peneliti masih remang-remang, kompleks, dan
dinamis. (Sugiyono, 2014: 30) Adapun metode ini dilakukan dalam bentuk:
1.PENGUM PULAN DATA
1. Pengumpulan data
A.STUDI PUSTAKA
a. Studi Pustaka
Menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang
diteliti adalah staccato, vibrato dan glissando.
B.WAWANCARA
b. Wawancara
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara pada narasumber secara
langsung dengan menggunakan teknik wawancara tak berstruktur untuk
mendapatkan informasi awal tentang berbagai isu atau permasalahan yang ada
pada objek sehingga peneliti mendapatkan gambaran permasalahan yang lebih
lengkap. Dengan menggunakan teknik ini peneliti akan memperoleh informasi
yang mendalam (Sugiyono, 2014: 74).
Peneliti mewawancarai pakar klarinet seperti:
Ayako Oura, seorang solis dari Tokyo Kosei Wind Orchestra untuk
pembahasan yang berkaitan dengan teknik vibrato.
Jon Craven, seorang principal bass klarinet dari Melbourne Symphony
Orchestra untuk pembahasan yang berkaitan dengan teknik vibrato dan
glissando.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
9
C.DOKUME NTASI
c. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan cara mempelajari karya Clarinet Concerto
by Artie Shaw melalui partitur dan rekaman karya Artie Shaw yang
didapatkan dari https://youtu.be/lhm3UqRJFBc.
2.ANALISIS DATA
2. Analisis data
Gambar 1. Konsep analisis data kualitatif
Sumber: Ian Dey 1993
Dari data-data yang diperoleh, peneliti telah melakukan deskripsi,
klasifikasi dan koneksi antar data. Proses klasifikasi dijalankan dengan cara
tabulasi yang kemudian dikoneksikan satu sama lain. Setelah menemukan koneksi
antar data berupa seluruh teknik yang ada pada karya Artie Shaw ini dan teknik
yang diangkat pada penelitian ini memiliki kecocokan data, peneliti memulai
untuk mendeskripsikannya. Dari ketiga cara ini kemudian peneliti memperoleh
kesimpulan yang dapat dipahami baik oleh diri sendiri maupun oleh orang lain.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
10
H.SISTEMATIKA PENULISAN
H. Sistematika Penulisan
Bab I pendahuluan berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, tinjauan pustaka dan metodologi
penelitian. Bab II berisi sejarah, biografi, dan teknik klarinet milik Artie Shaw
pada karya Clarinet Concerto by Artie Shaw. Bab III berisi pembahasan teknik
staccato,vibrato dan glissando pada karya Clarinet Concerto by Artie Shaw. Bab
IV berisi kesimpulan dan saran.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta