Download - Tujuan
Tujuan :
1. Mengetahui cara mengolah ubi kayu menjadi campuran premium dalam pembuatan
biopremium
2. Untuk mengetahui kelebihan dari penggunaan biopremium sebagai bahan bakar
alternatif.
Pengertian :
BioPremium adalah bahan bakar cair yang merupakan hasil campuran (blending) antara Premium (produk kilang) dengan bio-ethanol. Dimana ethanol harus dalam kadar yang paling murni agar tidak terjadi kerusakan pada mesin. bio-ethanol yang digunakan merupakan hasil dari fermentasi ubi kayu yang kemudian dimanfaatkan untuk di ambil bio-ethanolnya.
Manfaat :
Biopremium merupakan bahan bakar yang ramah lingkungan, kandungan biopremium adalah 90% premium dan 10% bio-ethanol. Biopremium juga dapat meminimalisir penggunaan bahan bakar fosil, karena biopremium merupakan campuran dari bahan bakar fosil dan bio-ethanol. Biopremium juga mengurani emisi gas buang dibanding dengan premium murni.
Emisi E10
Carbon Monoxide (CO)25-30% reduction
Carbon Dioxide (CO2)10% reduction
Nitrogen Oxides 5% reduction
Volatile Organic Compounds (VOCs)
7% reduction
Sulfur Dioxide (SO2) Some reduction
Particulates Some reduction
Aldehydes30-50% increase but negligible
due to catalytic converterAromatics (Benzene and
Butadiene) Some reduction
Prosedur :
Awalnya dipersiapkan bahan baku berupa ubi kayu, kemudian ubi kayu tersebut di
kupas dari kulitnya kemudian dibersihkan. Setelah dibersihkan kemudian ubi kayu tersebut
diparut dengan menggunakan parutan hingga halus. Setelah di parut kemudian ubi kayu
tersebut di masak dengan penambahan air 1:4 serta di tambahkan enzym alfa-amilase dan
dimasak selama 30 menit dengan suhu 100ºC. Setelah itu larutan tersebut di masak lagi
dengan penambahan enzym gluko-amilase dan dengan mempertahankan suhu sekitar 60-65ºC
selama 45 menit. Setelah itu, larutan tersebut dibiarkan dingin hingga suhu sekitar 25-30ºC
agar dapat dicampurkan ragi agar mempercepat proses fermentasi dari larutan tersebut.
Setelah dicampurkan dengan ragi,bahan tersebut dibaiarkan selama 4 hari agar alkohol dari
larutan ubi tersebut muncul. Setelah 4 hari didiamkan, maka larutan tersebut disaring agar
dapat didestilasikan cairannya, sementara endapannya dibuang setelah disaring,larutan
tersebut sudah menjadi beer bioetanol dengan kadar 7-9 % dan siap untuk proses destilasi
selama 4 jam dengan suhu 7 0 - 7 8 ºC. Agar dapat mencapai kemurnian diatas 95%, maka
alkohol hasil fermentasi ini harus melalui proses destilasi bertingkat atau dengan beberapa kali
pengulangan. Setelah itu, hasil distilasi diumpankan pada alat dehidrator agar
mencapai kemurnian mendekati 99%.Mencampurkan premium dan bioetanol pada
kecepatan pengadukan sesuai variabel.
Gambar alat
Distilasi Fraksinasi
Dehidrator
+
Biopremium