Download - TUGAS DRL 11062015
A. DESKRIPSI KEGIATAN
Rencana pembangunan Tembalang Supermall beserta sarana dan
prasarananya akan didirikan pada tanah seluas 20 Ha berlokasi di depan
Politeknik Semarang. Lokasi tersebut sangatlah strategis, karena mayoritas
penduduk tembalang adalah mahasiswa dan belum terdapat supermall di
daerah tembalang. Secara umum, Tembalang Supermall terdiri dari
bangunan utama dan bangunan pendukung lain seperti tempat parkir.
Bangunan utama terdiri dari 4 lantai dengan luas bangunan 9 Ha dan untuk
tempat parkir seluas 9 Ha.
B. IDENTIFIKASI KOMPONEN KEGIATAN YANG BERPOTENSI
MENIMBULKAN DAMPAK
Identifikasi komponen kegiatan yang berpotensi menimbulkan dibagi
menjadi 3 hal, yaitu kegiataan saat pra konstruksi, konstruksi, dan pasca
konstruksi.
1. Pra Konstruksi
a. Survey lokasi
b. Perizinan
c. Sosialisasi program konstruksi
d. Pembebasan Lahan
2. Konstruksi
a. Penerimaan tenaga kerja
b. Mobilitas alat berat dan mobilitas material
c. Pekerjaan tanah dan pondasi (struktur bawah)
d. Pekerjaan struktur atas (bangunan utama mall)
e. Instalasi listrik dan air bersih
f. Pekerjaan jalan
3. Pasca Konstruksi
a. Operasional Mall
b. Perawatan bangunan
c. Perawatan lingkungan
d. Perawatan Jalan
C. IDENTIFIKASI KOMPONEN LINGKUNGAN YANG
BERPOTENSI TERKENA DAMPAK
Komponen lingkungan yang berpotensi terkena dampak berdasarkan
kegiatannya adalah sebagai berikut :
1. Pra Konstruksi
a. Survey lokasi
Komponen lingkungan yang terkena dampak:
Sosial (culture)
Dalam hal ini, dampak sosial yang terjadi berupa persepsi
masyarakat, seperti :
- Timbulnya tanggapan positif, seperti tanggapan mengenai
peluang berusaha, meningkatnya tingkat keramaian
disekitar rumah masyarakat,terjangkaunya tempat untuk
berbelanja kebutuhan masyarakat dll.
- Timbulnya tanggapan negatif, seperti ketakutan akan
diambilnya lahan-lahan milik warga yang berdekatan
dengan Mall dengan harga yang murah.
b. Perizinan
Komponen lingkungan yang terkena dampak:
Sosial (culture)
Dalam hal ini, dampak sosial yang terjadi berupa :
- Hilangnya aset tanah kepemilikan untuk mendirikan
Tembalang Supermall
- Terdapat persepsi masyarakat menganai program
pembangunan Mall
c. Sosialisasi program konstruksi
Komponen lingkungan yang terkena dampak:
Sosial (culture)
Dalam hal ini, dampak sosial yang terjadi berupa :
- Persepsi masyarakat dan akan timbul keresahan
masyarakat
d. Pembebasan Lahan
Komponen lingkungan yang terkena dampak:
Sosial (culture)
Dalam hal ini, dampak sosial yang terjadi berupa :
- Hilangnya lahan kepemilikan seseorang akibat
pembebasan lahan
2. Konstruksi
a. Penerimaan tenaga kerja
Komponen lingkungan yang terkena dampak:
Sosial
Dalam hal ini, dampak sosial yang terjadi berupa :
- Tanggapan positif masyarakat
- Bertambahnya lapangan pekerjaan
- Terserapnya tenaga kerja
- Kesempatan Kerja
- Mengurangi pengangguran
- Meningkatan perekonomian dan pendapatan masyarakat
b. Pembersihan Lahan
Komponen lingkungan yang terkena dampak:
Sosial (Kulture)
Dalam hal ini, dampak sosial yang terjadi berupa :
- Tanggapan negatif masyarakat
- Terjadinya konflik antara masyarakat dan pengelolah
- Terjadi Keresahan masyarakat
- Kesehatan Masyarakat
Biotik
Dalam hal ini, dampak biotik yang terjadi berupa :
- Hilang dan rusaknya vegetasi
- Terjadinya penebangan tumbuhan
- Hilangnya tempat tinggal fauna
Abiotik
Dalam hal ini, dampak abiotik yang terjadi berupa :
- Menurunnya produktifitas tanah
- Banyaknya debu yang di hasilkan dari aktifitas pembukaan
lahan
c. Mobilitas Demobilitas alat berat dan material
Komponen lingkungan yang terkena dampak:
Sosial (Kulture)
Dalam hal ini, dampak sosial yang terjadi berupa :
- Tanggapan negatif
- Keresahan masyarakat
- Kesehatan masyarakat
Abiotik
Dalam hal ini, dampak abiotik yang terjadi berupa :
- Penurunan kualitas udara
- Kebisingan
- Banyaknya debu yang dihasilkan kendaraan
- Kerusakan jalan
d. Pekerjaan tanah dan pondasi (struktur bawah)
Komponen lingkungan yang terkena dampak:
Sosial (Kulture)
Dalam hal ini, dampak sosial yang terjadi berupa :
- Tanggapan negatif
- Keresahan masyarakat
- Kesehatan masyarakat
- Kecelakaan kerja
Abiotik
Dalam hal ini, dampak abiotik yang terjadi berupa :
- Produktifitas tanah
- Penurunan kualitas air
- Kebisingan
- Debu
- Getaran
e. Pekerjaan struktur atas (bangunan utama mall)
Komponen lingkungan yang terkena dampak:
Sosial (Kulture)
Dalam hal ini, dampak sosial yang terjadi berupa :
- Persepsi masyarakat
- Keresahan
- Kecelakaan Kerja
Abiotik
Dalam hal ini, dampak abiotik yang terjadi berupa :
- Produktifitas tanah
- Kebisingan
- Debu
f. Instalasi listrik dan air bersih
Komponen lingkungan yang terkena dampak:
Sosial (Kulture)
Dalam hal ini, dampak sosial yang terjadi berupa :
- Persepsi Masyarakat
- Keresahan dan kekhawatiran mengenai bahaya yang di
timbulkan
- Kecelakaan kerja
Biotik
Dalam hal ini, dampak biotik yang terjadi berupa :
- Penebangan pohon
- Pembebasan lahan
g. Pekerjaan jalan
Komponen lingkungan yang terkena dampak:
Sosial (Kulture)
Dalam hal ini, dampak sosial yang terjadi berupa :
- Persepsi Masyarakat
- Keresahan dan kekhawatiran mengenai bahaya yang di
timbulkan
- Kecelakaan kerja
Abiotik
Dalam hal ini, dampak abiotik yang terjadi berupa :
- Produktifitas tanah
- Kebisingan
- Debu
- Perubahan tata ruang lahan
3. Pasca Konstruksi
a. Operasional Mall
Komponen lingkungan yang terkena dampak:
Sosial (Kulture)
Dalam hal ini, dampak sosial yang terjadi berupa :
- Tanggapan negatif dan positif masyarakat
- Peningkatan kesempatan kerja
- Peluang berusaha
- Peningkatan pendapatan
- Peningkatan persekonomian lokal dan regional
- Kemacetan
- Timbunan sampah
Abiotik
Dalam hal ini, dampak abiotik yang terjadi berupa :
- Penurunan kualitas dan kuantitas air tanah.
- Kebisingan
- Pencemaran udara
- Peningkatan Limbah domestic
- Perubahan suhu atau iklim
- Pencemaran air dan tanah
b. Perawatan bangunan
Komponen lingkungan yang terkena dampak:
Sosial (Kulture)
Dalam hal ini, dampak sosial yang terjadi berupa :
- Peningkatan estetika
- Persepsi masyarakat
c. Perawatan lingkungan
Komponen lingkungan yang terkena dampak:
Sosial (Kulture)
Dalam hal ini, dampak sosial yang terjadi berupa :
- Peningkatan estetika
- Persepsi masyarakat
Abiotik
Dalam hal ini, dampak abiotik yang terjadi berupa :
- Penurunan kualitas air tanah
Biotik
Dalam hal ini, dampak biotik yang terjadi berupa :
- Timbunan sisa-sisa vegetasi
d. Perawatan Jalan
Komponen lingkungan yang terkena dampak:
Sosial (Kulture)
Dalam hal ini, dampak sosial yang terjadi berupa :
- Kemacetan
Abiotik
Dalam hal ini, dampak abiotik yang terjadi berupa :
- Pencemaran udara
- Kebisingan
Survey lokasi
Sosialisasi program konstruksi
Pembebasan Lahan
Perizinan
Persepsi Masyarakat
Hilang asset kepemilikan
Keresahan masyarakat
Tanggapan (+)Tanggapan (-)
D. DIAGRAM ALIR PEMBANGUNAN TEMBALANG SUPERMALL
TERHADAP DAMPAK YANG TERJADI
1. Diagram Alir Dampak pada Tahap Pra Konstruksi
Penerimaan Tenaga Kerja
Pembersihan Lahan
Pekerjaan Struktur
Instalasi listrik dan air bersih
Pekerjaan Tanah dan Pondasi
Mobilitas Demobilitas Alat dan
Material
Pekerjaan Jalan
Persepsi Masyarakat
Kesempatan KerjaPeningkatan Pendapatan
Flora - Fauna
Penurunan Produktivitas Tanah
Kualitas Udara
Kebisingan
Kerusakan Jalan
Kualitas air
Getaran
Kecelakaan kerja
Perubahan tata ruang lahan
Tanggapan (+)Tanggapan (-)
Keresahan wargaKonflik Sosial
2. Diagram Alir Dampak pada Tahap Konstruksi
Operasional Tembalang Supermall
Perawatan Bangunan
Perawatan Lingkungan
Perawatan Jalan
Persepsi Masyarakat
Kesempatan KerjaPeningkatan Pendapatan
Kemacetan
Timbunan sampah
Kualitas Tanah
Kualitas Udara
Kualitas Air
Kebisingan
Estetika Kenyamanan
Tanggapan (+)Tanggapan (-)
3. Diagram Alir Dampak pada Tahap Konstruksi
E. PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
Penentuan dampak hipotetik dimaksudkan untuk menentukan jenis
dampak penting hipotetik dengan derajat kepentingannya akibat rencana
kegiatan yang akan dikaji dalam AMDAL sesuai hasil pelingkupan, juga
dengan melihat kegiatan lain yang sejenis. Hasil penentuan dampak
hipotetik adalah sebagai berikut :
1. Tahap pra konstruksi
Dampak penting yang diperkirakan timbul pada tahap pra konstruksi
mencakup:
1. Kegiatan survey lokasi akan menimbulkan persepsi negative dari
masyarakat sekitar lokasi pembangunan.
2. Pembebasan lahan akan berhubungan langsung dengan pihak-
pihak yang terkait dengan lokasi/lahan yang akan dibangun.
3. Kegiatan pengukuran dan pematokan serta pengadaan tanah
diperkirakan dapat menimbulkan persepsi negatif dan keresahan
masyarakat.
4. Sosialisasi kegiatan akan menimbulkan persepsi positif dari
masyarakat.
2. Tahap konstruksi
Dampak penting yang diperkirakan timbul pada tahap konstruksi
mencakup:
1. Penerimaan tenaga kerja akan mengurangi pengangguran
disekitar daerah pembangunan dan meningkatkan pendapatan.
2. Kegiatan pengangkutan bahan material, pembuatan jalan dan
pembangunan akan mengakibatkan gangguan terhadap
penduduk yang tinggal disekitar lokasi kegiatan seperti
kebisingan, getaran dan pencemaran udara.
3. Pada kegiatan konstruki (pembangunan) akan menyebabkan
penurunan kuantitas dan kualitas air tanah .
4. Kerusakan jalan yang diakibatkan oleh lalu lalangnya truk
pengangkut material dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas
sehingga bisa menimbulkan kemacetan dan tentunya polusi
udara.
5. Kegiatan pembangunan akan menyebabkan kebisingan dan
debu.
6. Terganggunya kegiatan lalulintas karena pengangkutan material.
3. Tahap operasional
Dampak penting yang diperkirakan timbul pada tahap pra
konstruksi mencakup:
1. Kegiatan bongkar muat barang akan menimbulkan kemacetan.
2. Penerimaan karyawan akan mengurangi pengangguran dan
meningkatkan taraf hidup masyarakat.
3. Limbah dari pembangunan akan menimbulkan pencemaran.
4. Hilangnya daerah resapan air sehingga berdampak pada banjir.
5. Pada kegiatan operasional Mall mengakibatkan penurunan
kualitasdan kuantitas air tanah.
6. Kebisingan Kebisingan berasal dari kegiatan lalu lintas yang
semakin ramai karena berdatangannya para pengunjung ke mall.
7. Pencemaran udara karena lalu lalang kendaraan pengunjung mall,
bahkan dapat terjadi kemacetan karena banyak angkot yang
berhenti di sekitar mall.
8. Timbunan sampah yang berasal dari hasil kegiatan operasional
mall.
Secara umum dapat disimpulkan dampak-dampak yang terjadi adalah sebagai
berikut :
Intensitas Kebisingan
Kegiatan pengangkutan alat dan material, pematangan tanah, pelaksanaan
konstruksi dan operasional Mall diidentifikasi dapat menimbulkan
ketidaknyamanan warga sekitar (lokasi pemukiman), karena peningkatan
intensitas kebisingan. Kebisingan yang berasal dari suara kendaraan
Intensitas Kebisingan berat, pengangkut alat berat, material, dan suara
mesin-mesinyang digunakan lalu dari kegiatan pembanguan. Kebisingan
berasal dari kegiatan lalu lintas yangsemakin ramai karena berdatangannya
para pengunjung ke mall. Kebisingan akibat mobil-mobil pengirim barang
ke mall dan pengiriman barang dari mall ke konsumen. Kebisingan ini
dapat mengganggu kenyamanan warga sekitar proyek pembangunan
dengan dampak lanjutan terhadap kesehatan masyarakat.
Getaran
Pada saat pelaksanaan konstruksi, akan menimbulkan getaran khususnya
pada pekerjaan pondasi tiang pancang, kendaraan berat yang
melintas, penurunan alat berat dan material, getaran ini akan dirasakan
oleh warga sekitar proyek pembangunan yang akan merambat sehingga
akan berdampak sampai pada rumah-rumah sekitarnya, hal ini akan
menimbulkan gangguan kenyamanan dan ketenangan.
Pencemaran udara
Pada kegiatan pengangkutan material dan pembuatan jalan serta pada
kegiatan operasional Mall akan mengakibatkan pencemaran udara, yang
berasal dari asap masakan dari pedagang kaki lima disekitar mall, dan
asaprokok dari pedagang, supir angkot, pembeli atau pengunjung dan
masyarakat sekitar, emisi dari kendaraan berat yang melintas serta
aktivitas pembangunan dan lalu lalang kendaraan pengunjung mall, dapat
menyebabkan konsentrasi debu dan unsur pencemar lain seperti CO, Pb, di
udara meningkat, hal ini juga dapat menyebabkan perubahan suhu
meningkat, sehingga daerah sekitar menjadi sangat panas dan juga dampak
lanjutan pada kesehatan manusia.
Penurunan kualitas dan kuantitas air tanah
Pada operasional kegitan mall, sumber air yang digunakan adalah air tanah
artesis. Dalam pemakaian air yang banyak makan kuantitas air tanah
dangkal yang dipakai oleh masyarakat sekitar menjadi berkurang dan
kualitasnya pun dapat turun selain karena kuantitas air menurun dan
terkontaminasi lumpur atau tanah pada sumur bor, penurunan kualitas air
tanah ini dapat disebabkan oleh limbah domestic yang diserapkan ke
dalam tanah, serta pembuangan limbah domestik berupa Limbah dari
toilet, westafel, bak cuci piring dan usaha resto. Hal ini akan berdampak
pada kesehatan masyarakat jika mengkonsumsi air yang sudah bercampur
limbah tersebut.
Arus Lalu Lintas
Kegiatan mobilisasi alat berat dan material yang membebani jalan akses
yang sudah tersedia, sehingga timbul bangkitan/tarikan arus lalu lintas.
Pada tahap operasional juga menyebabkan peningkatan arus lalu lintas
keluar-masuk (mobilisasi kendaraan) yang dapat menimbulkan
peningkatan arus dan kemacetan lalu lintas di ruas-ruas karena
kemungkinan akan ada banyak angkot yang berhenti di sekitar mall, yang
akan berdampak pada kerusakan jalan. Selain itu Kerusakan jalan yang
diakibatkan oleh lalu lalangnya truk pengangkut material dapat
menyebabkan kecelakaan lalu lintas sehingga bisa menimbulkan
kemacetan dan tentunya polusi udara. Banyaknya kendaran yang melintas,
apalagi saat musim hujan kerusakannnya bisa bertambah parah.
Kesempatan Kerja
Kegiatan mobilisasi tenaga kerja baik pada tahap konstruksi maupun pada
tahap operasional, dalam perekrutannya akan memberikan prioritas kepada
penduduk sekitar secara proporsional sesuai dengan persyaratan
kemampuan yang diperlukan dan dapat mengurangi.
Kesempatan Berusaha
Pada tahap konstruksi dan tahap operasional, masyarakat sekitar dapat
mempunyai kesempatan berusaha.
Tingkat Pendapatan
Terbukanya kesempatan kerja dan peluang berusaha pada tahap konstruksi
maupun pada tahap operasi, harus dapat dimanfaatkan oleh penduduk
setempat, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, yang
pada gilirannya akan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat
dan peningkatan perekonomian.
Kenyamanan dan Ketenangan
Pada saat konstruksi dan operasional terdapat kegiatan-kegiatan yang
dapat menimbulkan gangguan kenyamanan dan ketenangan terhadap
penduduk di sekitar lokasi kegiata
Sikap dan Persepsi Masyarakat
Sikap dan persepsi masyarakat dimaksudkan sebagai tingkat dukungan,
persetujuan atau penolakan warga terhadap keberadaan proyek, sehingga
masyarakat ada 2 (dua) kubu, yaitu kubu yang mendukung keberadaan
proyek, serta kubu yang menolak keberadaan proyek.
F. UPAYA PENANGANAN DAMPAK PENTING
Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk menangani dampak
penting adalah sebagai berikut :
1. Adanya sosialisasi yang dapat memberikan pemahaman kepada
warga sekitar terkait dampak yang akan mengganggu warga agar
tidak terjadi persepsi yang mengakibatkan keresahan warga.
2. Diperlukan Traffic Management sesuai dengan kondisi di lapangan
agar tidak terjadi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.
3. Dilakukan perbaikan untuk menangani kerusakan jalan yang
disebabkan saat tahap konstruksi proyek.
4. Dibuat penampungan-penampungan limbah yang disebabkan saat
tahap konstruksi dan operasional, jika ada pengolahannya hal
tersebuut akan lebih baik.
5. Dibuat sumur resapan agar tidak terjadi banjir akibat cuaca dan
sebagai konservasi air tanah agar bisa memperbaiki kondisi air
tanah.
6. Pengimplementasian K3 pada tahap konstruksi proyek agar tidak
terjadi kecelakaan kerja.