Download - Tugas Anfis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Darah merupakan suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam
pembuluh darah yang berwarna merah. Warna merah itu keadannya tidak
tetap tergantung pada banyaknya O2 dan CO2 didalamnya. Darah yang
banyak mengandung CO2 warnanya merah tua. O2 dalam darah diambil
dengan jalan bernafas, dan zat ini sangat berguna pada peristiwa penbakaran
metabolisme didalam tubuh. Darah selamanya beredar didalam tubuh oleh
karena adanya kerja atau pompa jantung dan selama darah berada dalam
pembuluh maka akan tetap encer, tetapi kalau ia keluar dari pembuluhnya
maka ia akan menjadi beku.
Jika darah dilihat begitu saja maka ia merupakan zat cair yang
warnanya merah, tetapi apabila dilihat dibawah mikroskop maka nyatalah
bahwa dalam darah terdiri dari 2 bagian yaitu, sel-sel darah dan plasma darah.
Serta terdapat juga benda-benda kecil bundar yang disebut sel-sel darah. Sel-
sel darah didalam tubuh di bagi menjadi 3 macam yaitu: eritrosit ( sel darah
merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (sel pembeku darah).
1.2 Rumusan masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan eritrosit, leukosit, dan plasma darah?
1.2.2 Bagaimana cara kerja eritrosit, leukosit, dan plasma darah?
1.3 Tujuan dan manfaat
1.3.1 Mengetahui arti dari eritrosit, leukosit, dan plasma darah
1.3.2 Mengetahui cara kerja eritrosit, leukosit, dan plsama darah
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Darah
Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh
darah yang warnanya merah. Warna merah itu keadaanya tidak tetap
tergantung pada banyaknya O2 dan CO2 di dalamnya. Semakin banyaknya CO2
warnanya merah tua. Darah selamanya beredar di dalam tubuh oleh karena
adanya kerja atau pompa jantung dan selama darah berada dalam pembuluh
makan akan tetap encer, sebaliknya kalau ia keluar maka menjadi beku.
Darah adalah suatu cairan tubuh yang kental dan berwarna merah.
Kedua sifat utama ini, yaitu warna merah dan kental membedakan darah dari
cairan yang lain. Kekentalan ini disebabkan oleh banyaknya senyawa dengan
berbagai macam berat molekul, dari yang kecil sampai yang besar seperti
protein, yang terlarut didalam darah. Warna merah, yang memberi ciri yang
sangat khas bagi darah, disebabkan oleh adanya senyawa yang berwarna merah
dalam sel-sel darah merah yang tersuspensi dalam darah. Dengan adannya
senyawa berbagai macam ukuran molekul yang terlarut tersebut, ditambah
dengan suspensi sel, baik sel darah merah maupun sel-sel darah yang lain,
darahpun menjadi cairan dengan massa jenis dan kekentalan (viskositas) yang
lebih besar daripada air. Massa jenis darah biasanya antara 1054-1060.
B. Banyaknya Darah
Pada tubuh orang dewasa terdapat darah sebanyak kira-kira 1/13 dari
berat badan atau kira-kira 4-5 liter. Pada jumlah tersebut tergantung kepada
umur,pekerjaan, keadaan jantung tau pe,buluh darah. Viskositas atau
kekentalan pada darah lebih kental dari pada air yaitu mempunyai BJ 1,041-
1,067 dengan temperature 38 derajat celcius dan PH 7,37-7,45 (bersifat alkali)
2
C. Fungsi Darah
1. Sebagai alat pengangkut yaitu :
Mengambil oksigen atau zat pembakaran dari paru-paru untuk
diedarkan ke seluruh jaringan tubuh
Mengangkut O2 yang diambil dari paru-paru untuk dibawa keseluruh
tubuh.
Mengangkut CO2 dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru
Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan
dibagikan ke seluruh jaringan atau alat tubuh
Mengangkat atau mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh
untuk dikeluarkan melalui kulit dan ginjal
2. Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan bibit penyakit dan racun yang
akan membinasakan tubuh dengan perantaraan leukosit, antibody atau zat-zat
anti racun.
3. Menyebarkan panas ke seluruh tubuh
4. Mempertahankan keseimbangan dinamis (Homeostatis) dalam tubuh,
termaksud didalamnya ialah mempertahankan suhu tubuh, mengatur
keseimbangan distribusi air dan mempertahankan keseimbangan asam basa
sehingga PH darah dan cairan tubuh tetap dalam keadaan yang seharusnya.
D. Bagian-Bagian Darah
1. Air : 91%
2. Protein : 3% (albumin, globulin, protombin, dan fibrinogen)
3. Mineral : 0.9 % (NaCl, Natrium bikarbonat, garam posfat, Mg, Kalsium, dan
zat besi)
4. Bahan organic : 0.1 % (glukosa, lemak, asam urat, kreatinin, kolestrol, dan
asam amino)
Jika darah dilihat begitu saja maka ia merupakan zat cair yang warnanya merah,
tetapi apabila dilihat dibawah mikroskop maka nyatalah bahwa dalam darah
3
terdapat benda-benda kecil bundar yang disebut sel-sel darah. Sedang cairannya
berwarna kekuning-kuningan disebut plasma.
Sel-sel darah, ada 3 macam yaitu :
a. Eritrosit (sel darah merah)
b. Leukosit (sel darag putih)
c. Trombosit (sel pembeku darah)
Eritrosit (sel darah merah)Ciri-cirinya :
Bentuknya seperti cakram/bikonkaf
Tidak memiliki inti
Ukurannya kira-kira 7.7 unit (0.007 mm) diameter
Tidak dapat bergerak
Banyaknya kira-kira 5 juta dalam
satu millimeter kubik (4.5 juta)
Berwarna kuning kemerah-merahan
karena didalamnya mengandung
suatu zat yang disebut hemoglobin
Fungsi darah : Mengikat dari paru-paru diedarkan keseluruh jaringan tubuh dan
mengikat CO2 dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru-paru
Tempat pembuatannya :
Sel darah merah di dalam tubuh dibuat didalam sumsum tulang merah,
limpa dan hati. Yang kemudian akan beredar didalam tubuh selama 14-15 hari,
setelah itu akan mati. Hemoglobin yang keluar dari eritrosit yang mati akan terurai
menjadi 2 zat yaitu, hematin yang mengandung Fe yang berguna untuk embuatan
4
eritrosit baru dan hemoglobin yaitu : suatu zat yang terdapat didalam eritrosit
yang berguna untuk mengikat O2 dan CO2.
Jumlah normal pada orang dewasa kira-kira 11.5-15 gr dalam 100 cc darah.
Normal Hb wanita 11.5 mg% dan Hb laki-laki 13mg%. kekurangan sel darah
merah dan hemoglobin disebut anemia.
Pembetukan sel darah merah
Pada proses pembentukan sel darah merah diperlukan zat besi, vitamin
B12 , asam folat, dan rantai globin yang merupakan senyawa protein yang berasal
dari hemositoblas. Hemositoblas mula-mula membentuk eritoblas basofil yang
mulai mensintesis hemoglobin menjadi eritroblas polikromatofilik yang
mengandung campuran zat basofilik dan hemoglobin merah. Selanjutnya, intisel
menyusut, sedangkan intisel dibentuk dalam jumlah yang lebih banyak dan sel
menjadi normoblas. Setelah sitoplasma normoblas terisi dengan hemoglobin, inti
menjadi sangat kecil dan dibuang pada waktu yang sama dengan RE di reabsorpsi.
Sel retikulosit msuk kedalam kapiler darah melalui pori-pori membran,
sedangkan RE yang tersisa dalam retikulosit terus menghasilkan hemoglobin
dalam jumlah kecil selama 1-2 hari dan setelah retikulum diabsorpsi semuanya,
sel ini menjadi eritrosit yang matang. Untuk proses pematangan sel eritrosit
diperlukan hormon eritropoietin yang dibuat oleh ginjal.
Hemoglobin
Hemoglobin adalah protein berupa pigmen merah pembawa O2 yang kaya
zat besi dan memiliki daya gabung terhadap O2 untuk membentuk hemoglobin
dalam sel darah merah. Dengan dimulainya fungsi ini maka O2 di bawah dari
paru-paru ke dalam jaringan. Sintesis hemoglobin dimulai dalam eritroblas sampai
berlangsung pada tingkat normoblas dan retikulosit bagian hem (gabungan darah
dari hemoglobin) terutama disintesis dari asam asetat dan gliserin. Sebagian besar
sintesis ini terjadi dalam mitokondria.
5
Ikatan hemoglobin dengan O2. Kemampuan hemoglobin dalam mengikat
O2 adalah lemah dan secara reversibel (rangkaian kimia berubah arah),
kemampuan ini berhubungan dengan respirasi. Fungsi primer hemoglobin dalam
tubuh tergantung pada kebutuhan kemampuan untuk berikatan dengan O2 dalam
paru-paru dan kemudian mudah melepaskan O2 ini ke kapiler jaringan tempat ke
kanan gas O2 jauh lebih rendah dalam paru-paru.
Leukosit (sel darah putih)
Leukosit (sel darah putih). Keadaan bentuk dan sifat – sifat dari leukosit
berlainan dengan eritrosit dan apabila kita periksa dan kita lihat dibawah
mikroskop maka akan terlihat bentuknya yang dapat berubah – ubah dan dapat
bergerak dengan perantaraan kaki palsu (pseudopodia), mempunyai bermacam –
macam inti sel sehingga ia dapat dibedakan menurut inti selnya, warnanya bening
(tidak berwarna), banyaknya dalam 1 mm3 darah kira – kira 6000 – 9000.
Leukosit dapat bergerak dari pembuluh darah menuju jaringan, saluran
limfe, dan kembali lagi ke dalam aliran darah. Leukosit bersama sistem makrofag
jaringan atau sel retikuloendotel dari hepar, limpa, sumsum tulang, alveoli paru,
mikroglia otak, dan kelenjar getah bening melakukan fagositosis terhadap kuman
dan virus yang masuk. Setelah di dalam sel, kuman / virus dicerna dan
dihancurkan oleh enzim pencerna sel.
Jenis jenis leukosit
Jenis PersentaseNeutrofil polimorfonuklear 62.0 %Eosinofil polimorfonuklear 2.3 %Basofil polimorfonuklear 0.4 %Monosit 5.3 %Limfosit 30.0 %
Pembentukan Leukosit :
6
Sel polimorfonuklear dan monosit normal dibentuk hanya dalam sumsum tulang.
Sebaliknya limfosit dan sel plasma dihasilkan dalam berbagai organ limfogen.
Termasuk kelenjar limfe, limpa, kelenjar timus, tonsil dan sisa limfoid yang
terletak dalam usus di tempat lain. Beberapa sel darah putih yang terbentuk dalam
sumsum tulang khususnya granulosit, disimpan dalam sumsum tulang sampai
dibutuhkan dalam sistem sirkulasi dan bila dibutuhkan akan dilepas.
Fungsinya :
1. sebagai serdadu tubuh yaitu, membunuh dan memakan bibit enyakit / bakteri
yang masuk kedalam tubuh jaringan RES (Sistem Retikulo Endotel), tempat
pembiakannya didalam limpa dan kelenjar limfe.
2. sebagai pengangkut yaitu, pengangkut / membawa zat lemak dari dinding usus
melalui limpa terus ke pembuluh darah.
Sel leukosit disamping berada didalam pembuluh darah juga terdapat
diseluruh jaringan tubuh manusia. Pada kebanyakan penyakit disebabkan oleh
pemasukan kuman / infeksi maka jumlah leukosit yang ada di dalam darah akan
lebih banyak dari biasanya.
Hal ini disebabkan sel leukosit yang biasanya tinggal didalam kelenjar limfe
sekarang berada dalam darah untuk mempertahankan tubuh terhadap serangan
bibit enyakit tersebut. Jika jumlah leukosit dalam darah melebihi 10.000/mm3
disebut leukositosis dan kurang dari 6.000/mm3 leukopenia.
7
Macam – macam leukosit, meliputi :
1. Agranulosit
Sel leukosit yang tidak mempunyai granula didalamnya, yang terdiri dari :
a. Limfosit, macam leukosit yang dihasilkan dan jaringan RES dan kelenjar
limfe, bentuknya ada yang besar dan ada yang kecil, di dalam sitoplasmanya
tidak terdapat granula dan intinya besar, banyaknya 20% - 25% dan fungsinya
membunuh dan memakan bakteri yang masuk ke dalam jaringan tubuh.
b. Monosit. Terbanyak dibuat di sum – sum merah, lebih besar dari limfosit,
fungsinya sebagai fagosit dan banyaknya 34%. Di bawah mikroskop terlihat
bahwa protoplasmanya lebar, warna biru sedikit abu – abu mempunyai bintik
– bintik sedikit kemerahan. Inti selnya bulat atau panjang warnanya
lembayung muda.
2. Granulosit
Disebut juga leukosit granular, terdiri dari :
a. Neotrofil atau polimor nuclear leukosit, mempunyai inti sel yang berangkai
kadang – kadang seperti terpisah, protoplasmanya banyak bintik – bintik
halus/granula, banyaknya 60%-70%. Neutrofil adalah sel berumur pendek
dengan waktu paruh dalam darah antara 6-7 jam dan jangka hidup antara 1-4
hari dalam jaringan ikat. Neutrofil membentuk pertahanan terhadap invasi
mkroorganisme, terutama bakteri. Neutrofil merupakan fagosit aktif terhadap
partikel kecil dan kadang-kadang disebut sebagai mikrofag. Untuk
membedakannya dari makrofag, merupakan sel yang lebih besar. Sel-sel ini
bersifat tidak aktif, berbentuk bulat sewaktu beredar namun berubah bentuk
saat melekat pada substrat padat, dan bermigrasi melalui pseudopodia.
b. Eosinofil. Ukuran dan bentuknya hampir sama dengan neutrofil tetapi
granula dalam sitiplasmanya lebih besar, banyaknya kira – kira 24%.
Eosinofil merupakan fagosit yang lemah yang menunjukkan kemotaksis
8
(pergerakan yang dipengaruhi kimia). Eosinofil mempunyai kecenderungan
khusus untuk berkumpul pada tempat reaksi antigen –antibodi dalam jaringan
serta mempunyai kesanggupan khusus untuk memfagositosis dan
mencernakan kompleks antigen-antibodi setelah proses kekebalan melakukan
fungsinya.
Jumlah total eosinofil akan terus meningkat dalam darah yang bersikulasi
selama reaksi alergi. Setelah menyuntikkan protein asing dan selama infeksi
parasit eosinofil akan membantu menyingkirkan protein asing dari manapun
sumbernya.
c. Basofil, sel inti kecil daripada eosinofil tetapi mempunyai inti yang
bentuknya teratur, di dalam protoplasmanya terdapat granula – granula besar.
Banyak ½ % di sumsum merah, fungsinya tidak diketahui. Dalam sirkulasi,
darah sangat mirip dengan sel mast besar yang terletak tepat di luar kapiler
tubuh. Sel ini mengeluarkan heparin yang masuk kedalam darah. Heparin
merupakan zat yang dapat mencegah koagulasi darah. Basofil dalam
melakukan fungsi-fungsi yang sama dalam darah. Mungkin darah hanya
mentranspor ke jaringan temapt ia kemudian menjadi sel mast dan berfungsi
mengeluarkan heparin. Sel mast dan basofil juga melepaskan histamin
maupun sejumlah kecil bradikinin dan serokinin (kontriksi pembuluh darah).
Sel mast dalam jaringan yang meradang melepaskan senyawa ini selama
peradangan.
d. Monosit
Agranulosit yang berasal dari sumsum tulang ini bergaris tengah antara 12-20
µm. Intinya lonjong, berbentuk tapal kuda, atau berbentuk ginjal dan
umumnya terletak eksentris. Kromatinnya kurang padat dan tersusun lebih
fibrilar dari pada dalam limfosit. Karena penyebaran kromatin yang baik ini,
inti monosit berwarna lebih pucat dari pada inti limfosit besar.
9
Sitoplasma monosit berdifat basofilik dan seringkali mengandung granula
azurofilik yang sangat halus, beberapa diantaranya mendekati batas resolusi
mikroskop cahaya. Granula-granula ini disebarkan ke seluruh sitoplasma.
Trombosit (sel pembeku)
Merupakan benda-benda kecil yang mati dan bentuk ukurannya
bermacam-macam, ada yang bulat ada yang lonjong, warnanya putih, banyaknya
normal pada orang dewasa 200.000-300.000/mm3.
Fungsinya memegang peranan penting di dalam pembekuan darah. Jika
banyaknya kurang dari normal, maka kalau ada luka darah tidak lekas membeku
sehingga timbul perdarahan yang terus-menerus. Trombosit lebih dari 300.000
disebut trombositosis. Trombosit yang kurang kurang dari 200.000
trombositopenia. Terjadinya pembekuan darah di dalam plasma darah terdapat
suatu zat yang turut membantu terjadinya peristiwa pembekuan darah, yaitu Ca2+
dan fibrinogen. Fibrinogen mulai mulai bekerja apabila tubuh mendapat luka.
Kalau kita luka maka darah akan keluar, trombosit pecah dan
mengeluarkan zat yang disebut trombokinase.
Trombokinase ini akan bertemu dengan protombin dengan pertolongan
Ca2+ akan menjadi trombin. Trombin akan bertemu pula dengan fibrin yang
merupakan benang-benang halus, bentuk jaringan yang tidak teratur letaknya,
yang akan menahan sel darah, dengan demikian terjadilah pembekuan. Protombin
dibuat dihati dan untuk pembuatannya diperlukan vitamin K, dengan demikian
vitamin K penting untuk pembekuan darah.
10
Plasma darah . bagian darah yang encer tanpa sel-sel darah, warna bening
kekuning-kuningan. Hampir 90% dari plasma darah terdiri dari air, disamping itu
terdapat pula zat-zat lain yang terlarut didalamnya. Untuk mendapatkan plasma
darah kita harus mencampurkan dulu sedikit sitras natrikus ke dalam darah,
supaya darah tidak membeku sesudah itu, campuran tadi dipasang dengan suatu
alat, dan dibiarkan beberapa lama, maka akan kelihatan beberapa sel-sel darah
turun atau mengenda dan bagian atasnya tinggal cairan bening yaitu plasma darah
yang didalamnya terdapat serum darah. Kalau darah yang keluar dari tubuh kita
biarkan membeku maka bagian bawah bekuan tadi terdapat cairan yang juga
warnanya bening, yang disebut serum darah. Jadi serum darah merupakan plasma
tanpa fibrinogen yang di dapat dengan pembekuan darah.
Zat-zat yang terdapat dalam plasma darah :
1. Fibrinogen yang berguna dalam peristiwa pembekuan darah.
2. Garam-garam mineral (garam kalsium, kalium, natrium dan lain-lain) yang
berguna di dalam metabolisme dan juga mengandalkan osmotic
3. Protein darah (albumin, globulin) meningkatan viskositas darah dan juga
menimbulkan tekanan osmotik untuk memelihara keseimbangan cairan di
dalam tubuh.
4. Zat makanan (asam amino,
glukosa, lemak, mineral dan vitamin).
5. Hormon yaitu suatu zat
yang dihasilkan dari kelenjar tubuh.
6. Antibodi/ Antitoksin.
11
PLASMA DARAH
Plasma merupakan bagian dari cairan darah yang membentuk sekitar 5%
dari berat badan. Plasma merupakan media sirkulasi elemen – elemen darah yang
membentuk sel darah merah, sel darah putih dan sel pembeku darah. Disamping
itu, plasma juga sebagai alat transportasi bahan-bahan organik dan anorganik dari
suatu organ atau jaringan ke organ atau jaringan lain. Plasma didapat dengan cara
melakukan pemisahan sel-sel darah dari darh dengan cara pemusingan. Perbedaan
dalam kandungan plasma protein terjadi dalam penyakit ginjal dimana plasma
albumin turun sehingga terdapat kebocoran albumin yang besar melalui
glomelorus ginjal. Protein plasma merupakan 7% dari volume dan darah
anorganik 0,9% , sisanya 10% terdiri atas beberapa senyawa organik : asam
amino, vitamin, hormon, lipoprotein, dan sebagainya dari sumber yang berbeda-
beda. Protein plasma utama ialah albumin, alfa, beta, dan gama globulin serta
fibrinogen. Albumin adalah komponen utama dan mempunyai peran utama dalam
mempertahankan tekanan osmosis darah. Gama globulin adalah zat anti yang
disebut imuno globulin. Fibrinogen diperlukan untuk pembentukkan fibrin dalam
tahap akhir pembekuan. Beberapa Substansi yang tidak atau hanya sedikit larut
dalam air dapat diangkut oleh plasma karena substansi tersebut bergabung dengan
albumin atau dengan alfa dan beta globulin. Misalnya, lipid tidak larut dalam
plasma tetapi bergabung dengan bagian hidrofobik dari molekul protein. Karena
molekul protein juga memiliki bagian hidrofilik, maka kompleks lipid-protein
dapat larut dalam air.
12
E. PENYAKIT PADA DARAHa. Anemia
Anemia adalah penyakit yang banyak dijumpai dan disebabkan oleh bebagai hal.
Akan tetapi, meskipun penyebab anemia bermacam-macam sehingga jenis anemia
beraneka ragam pula, ada gejala umum yang sama yang menimbulkan dugaan
seseorang menderita penyakit ini. Gejala yang palinh umum adalah pucat,yang
mudah dilihat pada wajah penderita. Penyakit anemia bisa diobati, bahkan
dicegah. Penanggulangan yang dini perlu segera dilakukan,karena bila tidak
teratasi dalam jangka waktu lama, keadaan ini akan mengganggu kinerja berbagai
organ, termasuk berbagai fungsi yang rumit dari susunan saraf pusat, antaralain
tampak jelas dalam kemampuan intelegensi.
Penyebab anemia disebabkan oleh beberapa factor seperti, cacat SDM,
kekurangan zat gizi, pendarahan,dll. Apabila anemia tidak segera diobati akan
mengakibatkan kemampuan belajar dan menyerap pelajaran berkurang. Hal ini
terjadi baik pada anak maupun pada orang dewasa.
b. Leukimia
Penyakit leukimia atau kanker darah ini terjadi karena adanya penambahan
leukosit (sel darah putih) dalam darah yang tidak terkendali. Pada penderita
leukimia, satu Sel darah putih yang diikuti dengan sel darah putih yang lain mulai
memberontak terhadap tubuh dan tidak mau melakukan fungsi seperti halnya sel
darah putih yang nomal
13
c. Hemofilia
Adalah suatu kelainan bawaan pada darah dimana darah menjadi sukar membeku.
Hemofilia merupakan penyakin yang diturunkan. Penderita hemofila jika terluka
maka darahnya akan membeku pada sekitar 50 menit - 2 jam. Sehingga bisa
berakibat kekurangan darah dan dapat menimbulkan kematian.
d. Aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan pengerasan pembuluh darah yang disebabkan oleh
adanya endapan zat - zat tertentu pada pembuluh darah. Seperti halnya endapan
dari lemak serta kapur yng bisa mengakibatkan penyakit jenis ini
14
F. Soal-soal dan Jawaban
1. Seseorang yang darah kekurangan HB (Hemoglobin) akan mengalami
pusing-pusing. Penyakit tersebut merupakan……
a. Anemia
b. Leukimia
c. Hemofilia
d. Hipertensi
e. Stroke
2. Berikut ini adalah fungsi sel darah merah :
1) Menghindarkan tubuh dari infeksi
2) Melakukan proses pembekuan darah
3) Mengikat CO2 dari jaringan menuju paru – paru
4) Mengedrkan O2 dari paru – paru ke seluruh tubuh
5) Mengangkut sari – sari makanan ke seluruh tubuh
Fungsi eritrosit ditunjukkan oleh nomor …
a. 1 dan 3
b. 4 dan 5
c. 2 dan 3
d.3 dan 4
e. 1 dan 2
3. Sel darah putih pada tubuh kita yang mempunyai peranan dalam keadaan
alergi adalah …
a. Granulosit
b. Basofil
c. Limfosit
d. Eosinofil
e. Neutrofil
4. Hemoglobin sebagai senyawa protein penyusun eritrosit memiliki
kemampuan mengikat …
15
a. Oksigen
b. Oksigen dan zat lemas
c. Oksigen dan karbon dioksida
d. Oksigen dan karbon monoksida
e. Oksigen, karbon dioksida, dan karbon monoksida
5. Perhatikan pernyataan berikut ini!
Merupakan bagian darah yang berbentuk cair
Mengandung 90% air dan 10% zat-zat yang terlarut dalam air
Fungsi: memelihara tekanan osmotic darah
Pernyataan di atas merupakan ciri-ciri dari….
A. Eritrosit
B. Leukosit
C. Trombosit
D. Plasma darah
E. Monosit
6. Apabila jari kita terluka dan mengeluarkan darah, lama kelamaan daarah
tersebutakan berhenti keluar dari jari kita yang terluka. Bagian darah yang
berperan dalamhal tersebut adalah…
A. Eritrosit
B. Leukosit
C. Trombosit
D. Monosit
E. Plasma darah
7. Yang disebut serum adalah plasma darah yang tidak mengandung protein .
. . .
a. fibrinogen
b. albumin
c. globulin
d. lipoprotein
e. aglutinogen
16
8. Zat yang menentukan golongan darah manusia adalah . . . .
a. aglutinin dan eritrosit
b. aglutinin dan leukosit
c. aglutinin dan aglutinogen
d. aglutinogen dan eritrosit
e. aglutinogen dan leukosit
9. Jika seseorang terkena luka, darah yang keluar akhirnya dapat terhenti
kejadian ini melibatkan . . . .
a. hemoglobin
b. albumin
c. sel darah putih
d. trombosit
e. sel darah merah
10. Zat-zat berikut terlibat aktif dalam proses pembekuan darah, kecuali ....
a. Vitamin K
b. Fibrinogen
c. Ion Ca
d. Hemoglobin
e. protombin
17
1. A. Anemia
2. D.3 dan 4
3. B. Basofil
4. C. Oksigen dan karbon dioksida
5. D. Plasma darah
6. C.Trombosit
7. c. globulin
8. c. aglutinin dan aglutinogen
9. d. trombosit
18
DAFTAR PUSTAKA
Syaifuddin.1997.Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat Edisi 2.Jakarta:Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Sodikin,Mohamad.2001.Biokimia Darah.Jakarta:Widya Medika
Syaifuddin.2001.Fungsi Sistem Tubuh Manusia.Jakarta:Widaya Medika
Carneiro,Jose dkk.1997.Histologi Dasar.Jakarta:Buku Kedokteran EGC
19