anfis reproduksiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii

15
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem reproduksi pada laki-laki dan perempuan berkaitan terutama dengan kelangsungan keberadaan spesies manusia. Oleh karena itu, sistem ini berbeda dengan sistem organ lainnya dalam tubuh yang berhubungan dengan homoestatis dan kemampuan bertahan hidup individu. Proses reproduksi meliputi maturasi seksual (perangkat fisiologis untuk reproduksi), pembentukan gamet (spermatozoa dan ovum), vertilisasi (penyatuan gamet), kehamilan, dan laktasi. (Sloane, Ethel. 2003) Cara organ reproduksi berkembang sangat menajubkan. Sel benih testis pada laki-laki, maupun sel benih ovarium pada wanita tampak pada awal kehidupan janin. Maka kelamin sudah sangat awal ditentukan, tetapi sifat kelamin belum dapat dikenal. Kejadian bagaimana suatu reproduksi digerakkan ke daerah tempat yang telah di tentukan, yaitu ovarium dan testis, merupakan suatu rahasia agung dan indah. Sel-sel reproduksi tersebut berkembang di sebelah depan ginjal dan kemudian tertanam sebagai kolom-kolom sel yang kemudian membentuk kelenjar reproduksi yang berisi sel benih dan juga membentuk struktur sekelilingnya. (Pearce, Evelyn. C. 2010). Ovum adalah sel benih dalam ovarium, dan spermatozoon adalah sel benih pada laki-laki. Pada masa remaja sel benih ini berkembang bersamaan dengan 1

Upload: miranty-kusuma-wardhany

Post on 21-Nov-2015

13 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

anatomi fisiologi sistem reproduksi

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSistem reproduksi pada laki-laki dan perempuan berkaitan terutama dengan kelangsungan keberadaan spesies manusia. Oleh karena itu, sistem ini berbeda dengan sistem organ lainnya dalam tubuh yang berhubungan dengan homoestatis dan kemampuan bertahan hidup individu. Proses reproduksi meliputi maturasi seksual (perangkat fisiologis untuk reproduksi), pembentukan gamet (spermatozoa dan ovum), vertilisasi (penyatuan gamet), kehamilan, dan laktasi. (Sloane, Ethel. 2003)Cara organ reproduksi berkembang sangat menajubkan. Sel benih testis pada laki-laki, maupun sel benih ovarium pada wanita tampak pada awal kehidupan janin. Maka kelamin sudah sangat awal ditentukan, tetapi sifat kelamin belum dapat dikenal. Kejadian bagaimana suatu reproduksi digerakkan ke daerah tempat yang telah di tentukan, yaitu ovarium dan testis, merupakan suatu rahasia agung dan indah. Sel-sel reproduksi tersebut berkembang di sebelah depan ginjal dan kemudian tertanam sebagai kolom-kolom sel yang kemudian membentuk kelenjar reproduksi yang berisi sel benih dan juga membentuk struktur sekelilingnya. (Pearce, Evelyn. C. 2010).Ovum adalah sel benih dalam ovarium, dan spermatozoon adalah sel benih pada laki-laki. Pada masa remaja sel benih ini berkembang bersamaan dengan perubahan yang menentukan sifat laki-laki dan wanita. (Pearce, Evelyn. C. 2010).Pubertas (masa remaja) biasanya muncul pada umur 10-14 tahun dan pada seorang gadis ditandai dengan permulaan mensturasi-menarki. Uterus dan vagina membesar; buah dada membesar serta lemak, jaringan ikat dan saluran darah bertambah. Kemudian sifat kelamin sekunder tampil; lengkung tubuh berkembang, dan jaringan apidosa membulatkan batas-batas anggotanya, serta tampilnya bulu dalam ketiak dan pubis. (Pearce, Evelyn. C. 2010).Pada menaupose atau masa klimakterium dalam hidup seorang wanita, yang terjadi kira-kira pada umur 45 sampai 50 tahun, tetapi juga dapat lebih awal atau lebih kemudian. (Pearce, Evelyn. C. 2010).Rongga pelvis terletak dibawah dan bersambung dengan rongga abdomen. Pelvis besar adalah pasu tulang yang dibentuk tulang iskium dan pubis, yang merupakan sisi samping dan depan, dan tulang sakrum serta koksigis, yang membentuk batas belakang. Pinggiran pelvis dibentuk promontorium sakrum di belakang, iliopektinal disisi-sisinya, dan krista pubis di depan. (Pearce, Evelyn. C. 2010).Pintu keluar (outlet) pelvis dibatasi koksigis di belakang, simfisis pubis di depan, dan lengkung pubis, iskium serta ligamen, yang berjalan dari iskium ke sakrum, di setiap sisi. Pintu keluarnya terisi struktur yang membentuk lantai pelvis. Lantai pelvis. Struktur yang terletak didalam batas-batas pintu keluar pelvis berbentuk pintu keluar pelvis. Dua berkas otot, otot levator ani dan otot koksigis, bekerja sebagai diafragma pelvis. (Pearce, Evelyn. C. 2010).Isi pelvis. Kandung kencing dan dan kedua ureter terletak dibelakang simfisis pubis. Kolon pelvik (flektura sigmoides) terletak disebelah kiri fosa iliaka; bagian terendah atau terakhir pada usus besar terletak dalam usus besar di dalam rongga pelvis. (Pearce, Evelyn. C. 2010).Rektum, yang terletak di sebelah belakang rongga, mengikuti lengkung sakrum. Saluran limfe dan kelenjar Serabut saraf dari plektus lumbo-sakralis,(sebagaian besar di tentukan untuk anggota awah), cabang-cabang pembuluh darah dari arteri iliaka interna , banyak vena, dan peritorium pelvis pada laki-laki. Pelvis wanita juga berisi juga uterus beserta ligamennya, tuba uterina dan dua ovarium. (Pearce, Evelyn. C. 2010).1.2 Rumusan Masalah1.2.1 Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita internal?1.2.2 Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita eksternal?1.3 Tujuan1.3.1 Tujuan UmumAgar mahasiswa S1 keperawatan mampu memahami anatomi dan fisologi sistem reproduksi pada wanita.1.3.2 Tujuan Khusus1.3.2.1 Untuk mengetahui dengan jelas anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita internal.1.3.2.2 Untuk mengetahui dengan jelas anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita eksternal.BAB IITINJUAN PUSTAKA2.1 Organ Reproduksi Wanita InternalStruktur intenal terdiri atas vagina, uterus, ovariu tuba uterus atau fallopii.1. Vagina merupakan suatu kanal yang dilapisi oleh membran mukosa dan terbentang dari depan sampai belakang, dari vulva sampai serviks sepanjang 7,7 sampai 10cm. Di sebelah anterior vagina adalah kandung kemih dan uretra,dan sebelah posterior di sebelah posterior vagina adalah rektum. Dinding anterior dan posterior vagina normalnya bersentuhan satu sama lain. Bagian atas vagina, forniks, mengelilingi serviks (leher sempit dari uterus).Struktur dinding vagina terdiri atas 3 lapisan: lapisan dalam adalah selaput lendir (membran mukosa) yang dilengkapi lipatan-lipatan atau rugae, sehingga mempunyai rupa seakan-akan ditutupi papila, lapisan luar adalah lapisan berotot yang terdiri atas serabut longitudinal dan melingkar dan antara kedua lapisan ini terdapat sebuah lapisan dan jaringan erektil yang terdiri atas jaringan areoler, pembuluh darah dan beberapa serabut otot tak bergaris.Vagina dilembabkan dan dilumasioleh cairan yang berasal dari kapilar pada dinding vagina dan sekresi dari kelnjar-kelenjar servik. Ph cairan vagina bergantung pada kadar estrogen. Pada saat masa reproduktif haluaran vagina bersifat asam ( PH 3,5 4,0 ). Karena stimulasi estrogen, sel sel mukosa menyimpan glikogen yang akan di metabolis menjadi asam laktat oleh bakeri normal vagina. Dan sebelum pubertas dan setelah menoupus, sedikit estrogen mengakibatkan sedikit akumulasi glikogen dalam sel sel mukosa dan Phnya menjai basa. Haluran yang asam dan apetelium yang tebal melindungi vagina dari infeksi yang berbahaya jika kadar estrogen rendah, seperti pada anak perempuan prapubertas dan perempuan menoupus, vagina lebih rentan infeksi. Infeksi juga sering terjadi pada perempuan di masa produktif jika bakteri normal vagina diganggu atau di hancurkan oleh alat kontrasepsi kimia atau antibiotik. (Pearce, Evelyn. C. 2010).

Gambar: Organ reproduksi interna (diambil dari: Pearce, Evelyn. C. 2010).

2. Uterus, organ muskular berbentuk organ buah pir, mempunyai panjang 7,5 cm dan lebar 5 cm pada bagian atasnya. Ukuran organ ini beragam tergantung pada partus (jumlah kelahiran hidup) dan abnormalitas uterus. Wanita nulipara (wania yang tidak menyelesaikan kemahilan sampai ke tahap janin hidup) biasanya mempunyai uterus lebih kecil dibanding wanita unipara (wanita yang menyelesaikan kehamilan sampai tahap janin hidup). (Brunner&Suddarth. 2006)Uterus mempunyai dua bagian: serviks, bagian yang menonjol ke dalam vagina, dan bagian atasnya yang lebih besar yaitu fundus atau korpus, yang ditutupi secara anterior dan posterior oleh peritoneum. Uterus terletak di sebalah posterior kandung kemih dan dipertahankan posisinya dalam rongga pelvis oleh beberapa ligamen. (Pearce, Evelyn. C. 2010).Fundus ukterus adalah bagian bundar yang letaknya superrior terhadap mulut tuba uterin. Badan uterus adalah bagian luas berdinding tebal yang membungkus rongga uterus. Servik adalah bagian leher di bawah uterus yang terkontriksi. OS eksternal adalah mulut servik ke dalam vagina, OS internal adalah mulut uterus dalam rongga uterus. Kanal indoservikal melapisi jalur diantara 2 mulut. Portiol vainalis adalah bagian servik yang menonjol ke dlam ujung bagian atas vagina. (Sloane, Ethel. 2003)

Gambar: Uterus pada wanita (diambil dari: Grants atlas of anatomy 12th. 2009)Uterus berfungsi untuk menahan ovum yang telah dibuahi selama perkembangan. Misalnya, sebutir ovum sudah keluar dari ovarium diantarkan melalui tuba falopii ke uterus. Pada saat melahirkan, uterus mulai berkontraksi secara ritmis dan mendorong bayi dan plasenta keluar kemudian kembali ke ukuran normalnya melalui proses yang sikenal sebagai involasi. (Pearce, Evelyn. C. 2010)..3. Ovarium terletak pada igamentum latum, di belaknag dan di bawah tuba fallopii. Ovarium adalah badan oval yang mempunyai panjang 3 cm. Ovarium dan tuba fallopii disebut adneksa. (Brunner&Suddarth. 2006)Struktur ovarium dilapisi epitelium greminal. Jaringan ikat ovarium disebut stroma dan tersusun dari kortek pada bagian luar dan medula pada bagian dalam. Medula ovarium adalah area terdalam. Medula mengandung pembuluh darah dan limfatik, serabut saraf, sel-sel otot polos dan jaringan ikat. Korteks adalah lapisan stroma luar yang rapat. Korteks mengandung volikel ovaria yaitu unit fungsional pada ovarium. (Pearce, Evelyn. C. 2010).

Gambar: ovarium (Grants atlas of anatomy 12th edistion. 2009)Ovarium berfungsi sebagai tempat ovulasi, serta sebagai tempat produksi esterogen dan produksi progesteron yang berfungsi mengatur proses mensturasi. (Pearce, Evelyn. C. 2010).4. Tuba uterina (fallopii) atau saluran telur, berjalan disebelah kiri dan sebelah kanan sebuah, dari sudut atas uterus ke samping, di tepi atas ligamen lebar ke arah sisi pelvis. Panjangnya kira-kira 10 cm, dan di ujung bagian dekat uterus menyempit. Makin jauh dari rahim makin membesar dan membentuk ampula, dan akhirnya belok kebawah untuk berakhir membentuk berfimbria.Salah satu umbainya menempel ke ovarium. Tuba falopii ditutupi oleh peritenium.Lubang ujung tuba falopii menghadap ke pertonium, maka dengan demikian terbentuk jalan dari vagina, melalui uterus dan tuba rongga peritonium sehingga, pada wanita peritonium berupa kantong terbuka bukan kantong tertutup.Fungsi normal tuba falopii adalah mengahntarkan ovumdari ovarium ke uterus, juga menyediakan tempat untuk pembuahan. (Pearce, Evelyn. C. 2010).

Gambar: tuba falopii (Pearce, Evelyn. C. 2010).

2.2 Organ Reproduksi Wanita EksternaOrgan eksterna dikenal sebagian vulva, dan terdiri atas bagian berikut :

Gambar: Diagram genetalia eksterna wanita (Pearce, Evelyn. C. 2010).

Gambar: Pandangan lateral yang memperlihatkan susunan otot-otot yang membentuk dasar pelvis. (Pearce, Evelyn. C. 2010). Mons veniris (mons pubis), adalah bantalan lemak yang terletak di depan simpisis pubbis, daerah ini ditutupi bulu pada masa pubertas. (Pearce, Evelyn. C. 2010). Labia mayora (bibir besar) adalah dua lipatan tebal yang membentuk sisi vulva dan terdiri atas kulit dan lemak, dan jaringan otot polos, pembuluh darah dan serabut saraf. Labia mayor panjangnya kira kira 7,5 sentimeter. Dua lipatan kulit yang merentang dari mons pubis dan menyatu di sisi posterior perineum, yaitu kulit antara pertemuan dua lipatan ini dan anus. Labia mayor homolog (serupa dalam struktur dan asalnya) dengan skrotum pada laki-laki. (Pearce, Evelyn. C. 2010). Nimfae atau labia minora (bibir kecil) adalah dua lapisan kecil dari kulit diantara bagian atas labia mayor. Labianya mengandung jaringan erektil. Lipatan ini tidak berambut, tetapi mengandung kelenjar sebasea dan beberapa kelenjar keringat, diantaranya: preposium klitoris adalah pertemuan lipatan- lipatan labia minora di bawah klitoris. Frenulum adalah area lipatan di bawah klitoris. (Sloane, Ethel. 2003) Klitoris (kelentit) adalah sebuah jaringan erektil kecil yang sempurna dengan penis laki laki. Letaknya anterior dalam vestibula, tetapi lebih kecil dan tidak mempunyai mulut uretra. Klitoris terdiri dari dua krura (akar), satu batang (badan) dan suatu gland klitoris bundar yang banyak mengandung ujung saraf dan sangat sensitif. Batang klitoris mengandung dua korpora kavernasum yang tersusun dari jaringan erektil. Saat mengembung dalam darah selama eksitasi seksual, bagian ini bertanggung jawab saat ereksi klitoris. (Sloane, Ethel. 2003) Vestibula dengan setiap sisinya dibatasi lipatan labia dan bersambung dengan vagina. Uretra juga masuk kedalam vestibula di depan vagina, tepat di belakang klitoris. Kelenjar vestibularis mayor (bartholini) terletak dibelakanagnya labia mayora di setiap sisi. Kelenjar ini mengeluarkan lendir dan salurannya keluar antara himen dan labia minora. Himen adalah diagframa dari membran tipis di tengahnya berlubang supaya kotoran menstruasi dapat mengalir keluar. Letaknya di mulut vagina dan dengan demikian memisahkan genetalia eksterna dan interna. Tidak adanya lubang-lubang pada himen merupakan keadaan abnormal yang jarang terjadi dan disebut himen imperforata. Keadaan ini dapat diketahui sampai umur mensturasi seorang gadis, kotoran tak dapat keluar, berkumpulan di dalam vagina, dan membuat vagina mekar. Insisi dilaksanakan supaya menstruasi dapat berjalan secara normal. (Pearce, Evelyn. C. 2010). Orifisium uretra adalah jalur keluar urine dari kandung kemih. Tepi lateralnya mengandung duktus untuk dua kelenjar pararetral (Skene) yang dianggap homolog dengan kelenjar prostat pada laki-laki. (Ethel Sloane. 2003) Mulut vagina terletak dibawah orifisium uretra. Himen (selaput dara), suatu membran yang bentuk dan ukurannya bervariasi, melingkari mulut vagina. (Ethel Sloane. 2003)

Segitiga perineum Perineum adalah bagian terendah badan. Sebuah garis yang menyambung kedua tuberositas iskii, membaginya menjadi daerah depan garis ini, yaitu segitiga urogenital, dan yang belakangnya adalah segitiga anal. Titik tengahnya disebut badan perineum yang terdiri dari struktur otot fibrus kuat di sebelah depan anus dan pada wanita langsung di belakang vagina. (Pearce, Evelyn. C. 2010).

BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanBerdasarkan tinjauan pustaka di atas, maka kesimuplan dari makalah ini adalah sebagai berikut:3.1.1 Struktur organ reproduksi wanita intenal terdiri atas vagina, uterus, ovariu tuba uterus atau fallopii.3.1.2 Organ eksterna dikenal sebagian vulva, dan terdiri atas bagian berikut : mons verenis, labia mayora, labia minora, klitoris, vestibula.

DAFTAR PUSTAKAAgur, Anne .M .R, Dalley, Arthur .F. Grants Atlas Of Anatomy Twelfth Edition. 2009. Canada: Point.Brunner & Suddarth. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. 2002. Jakarta : EGC.Pearce, Evelyn .C. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. 2010. Jakarta: Gramedia Pustaka.Sloane, Ethel. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula. 2003. Jakarta: EGC.

5