Menimbanq
DEWAN P•RWAKILAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
RANCANGAN
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO MOR TAHON
TENTANG
KAMAR DAGANG DAN INDUSTRt
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
a. bahwa dalam usaha untuk lebih meningkatkan pelaksa
naan Pembangunan Nasional pada umumnya dan pembangunan di bidang ekonomi pada khususnya, diperlukan langkah-langkah untuk terus mengembangkan iklim usaha yang sehat, meningkatkan pembinaan dunia usaha, mengembangkan dan mendorong pemerataan kesem
·patan yang seluas-luasnya bagi masyarakat pengusaha
untuk ikut serta dalam pelaksanaan pembangunan di
bidang ekonomi berdasarkan Pancasila dan Undang
Undang Dasar 1945;
b. bahwa pembinaan dunia usaha nasional diarahkan un
tuk menciptakan iklim dan tata hubunqan yang mendorong kerja sa.ma yang serasi antara usaha negara,
koperasi, dan usaha swasta agar mampu memeganq peranan sebagai tulang pungqung perekonomian nasional
yang sehat dan sekaliqus mewujudkan pemerataan kesejahteraan rakyat, memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa, serta meningkatkan ketahanan nasional1
a. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, di
perlukan adanya Kamar Dagang dan Ind"QStri yang me
rupakan wadah pembinaan untuk meningkatkan kemampu-an profesi pengusaha Indonesia dalam kedudukan~va
Mengingat
Menetapkan
- 2 -
sebagai pelaku-pelaku ekonomi nasional, dan se
bagai wadah penyaluran aspirasi dalam rangka keikutsertaannya dalam pelaksanaan pembangunan di
bidang ekonomi berdasarkan Demokrasi Ekonomi sesuai dengan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945;
d. bahwa Kamar Dagang dan Industri juga merupakan
wadah komunikasi dan konsultasi antara pengusa
ha Indonesia dan Pemerintah mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah perdagangan, per
industrian, dan jasa;
e. bahwa sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas,
maka perlu adanya Undang-undang tentang Kamar Dagang dan Industri.
Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (1), dan Pasal
Undang-undang Dasar 1945.
Dengan persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
MEMUTUSKAN:
UNDANG-UNDANG TENTANG KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI.
BAB I
KETENTUAN· UMtTM
Pasal 1
Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan :
33
a. Kamar Dagang dan Indus~ri adalah wadah bagi pengusaha Indonesia dan bergerak dalam bidang pereko
nomian;
b. Pengusaha adalah setiap orang perseorangan atau
persekutuan atau badan hukum yang menjalankan se
suatu jenis perusahaan;
- 3 -
c. Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang men
jalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap
dan terus-menerus, yang didirikan dan bekerja
serta berkedudukc-.n dalam wilayah Negara Republik
Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan/
atau laba;
d. Usaha adalah setiap tindakan, perbuatan, atau
kegiatan apa pun dalam bidang perekonomian, yang
dilakukan oleh setiap pengusaha untuk tujuan
memperoleh keuntungan dan/atau laba;
e. Organisasi Pengusaha adalah wadah persatuan d.an
kesatuan bagi pengusaha Indonesia yang didiri -
kan secara sah atas dasar kesamaan tujuan; aspi
rasi, strata kepengurusan, atau ciri-ciri alamiah
tertentu;
f. Organisasi Perusahaan adalah wadah persatuan dan
kesatuan bagi perusahaan Indonesia yang didiri
kan secara sah atas dasar kesamaan jenis usaha,
mata dagangan, atau jasa yang dihasilkan ataupun
yang diperdagangkan.
BAB II
ASAS DAN TUJUAN
J?asal 2
(1) Kamar Dagahg dan Industri berasaskan Pancasila
sebagai satu-satunya asas.
(2) Asas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dicantumkan dalarn pasal Anggaran Dasar.
Pasal 3
Karnar Dagang dan Industri bertujuan :
wajib
a. membina dan mengembangkan kemampuan, kegiatan,
dan kepentingan pengusaha Indonesia di bidang
- 4 -
usaha negara, usaha koperasi, dan usaha swasta
dalam kedudukannya sebagai pelaku-pelaku ekonomi
nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan eko
nomi dan dunia usaha nasional yang sehat dan
tertib berdasarkan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945;
b. menciptakan dan mengembangkan iklim dunia usaha
yang memungkinkan keikutsertaan yang seluas-luas
nya bagi pengusaha Indonesia sehingga dapat ber
peran serta secara efektif dalam Pembangunan Na
sional.
BAB III
BENTUI< DAN SIFAT
Pasal 4
Dengan Undang-undang ini ditetapkan adanya satu Ka
mar Dagang dan Indust:.d yang merupakan wadah bagi
pengusaha Indonesia, baik yang tidak bergabung mau
pun yang bergabung 9alam organisasi pengusaha dan/ atau organisasi perusahaan.
Pasal 5
Kamar Dagang dan Industri bersifat mandiri, bukan
organisasi pemerintah dan bukan organisasi politik
serta dalam melaJn1kan kegiatannya tidak mencari ke
untungan.
B~..B IV
FUNGSI DAN KEGIATAN
Pasal 6
Kamar Dagang dan Industri merupakan wadah komunika
si dan konsultasi antarpengusaha Indonesia dan an-
- 5 -
tara pengusaha Indonesia dan Pemerintah mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah perdagangan,
perindustr!an, dan jas~.
Pasal 7
Untuk mewujudkan tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Ka:r.ar Dagang dan Inc1ustri melakukan kegi
atan-kegiatan, antara lain, sebagai berikut :
a. penyebarluasan informasi mengenai kebijaksanaan
Pemerintah di bidang ekonomi kepada pengusaha
Indonesia;
b. penyampaian informasi mengenai permasalahan dan
perkembangan perekonomian dunia, yang dapat ber
pengarul1 terhadap kehidupan ekonomi dan dunia
usaha nasional, kepada Pemerintah dan para penJ
usaha;
c. penyaluran aspirasi dan kepentingan para pengu
saha di bidang perJagangan, perindustrian, dan
jasa dalam rangka keikutsertaannya dalam p~mba
ngunan di bidang ekonomi;
d. penyelenggaraan pendidikan, latihan, dan kegi
atan-kegiatan lain yang bermanfaat dalam rangka pembinaan dan pengembangan kemampuan pengusaha
Indonesia;
e. penyelenggaraan dan pening-katan hubungan. dan
kerja sama yang sal!ng menunjang dan saling menguntungkan antarpengusaha Indonesia, terma
s uk pengembangan keterkaitan antarbidang usaha industri dan bidang usaha sektor ekonomi lain
nyai
f. penyelenggaraan upaya memeli~1ara kerukunan di
satu pihak serta upaya mencegah persaingan yang
- 6 -
tidak sehat di pihak. lain di antara pengusaha
Indonesia, dan mewujudkan kerja sama yang .serasi
antara usaha negara, koperasi, dan usaha swasta
serta menciptakan pemerataan kesempatan berusaha;
g. penyelenggaraan dan peningkatan hubungan danker
ja sama antara pengusaha Indonesia dan pengusaha
luar negeri seiring dengan kebutuhan dan kepen
tingan pembangunan di bidang ekonomi sesuai de
ngan tujuan Pembangunan Nasional;
h. penyelenggaraan promosi dalam dan luar negeri,
analisis statistik, dan pusat informasi usaha:
i. pembinaan hubungan kerja yang serasi antara pe
kerja dan pengusaha;
j. penyelenggaraan upaya menyeimbangkan dan meles
tarikan alam serta mencegah timbulnya kerusakan dan pencema.ran terhadap lingkungan hidup.
Pasal 8
Selain kegiatan-kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, dalam rangka pembinaan pengusaha Indonesia
dan penoiptaan iklim usaha yang sehat dan tertib, Kamar Dagang dan Industri dapat pula melakukan
a. jasa-jasa baik dalam bentuk pemberian surat ke
terangan, penengahan, arbitrasi, dan rekomend.asi
mengenai usaha pengusaha Indonesia, termasuk le
galisasi surat-surat yang diperlukan bagi kelancaran usahanya:
b. tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pemerintah.
- 7 -
BAB V
ORGANISASI DAN KEANGGOTAAN
Pasal 9
Organisasi ya11g dibentuk oleh pen.gusaha. Indonesia yang memenuhi ketentuan untuk disebut Kamar Dagang
dan Industri sebagaimana oimaksud dalam Undang-
undang ini, ditetapkan dengan Keputusan Presiden.
Pasal 10
(1) Bentuk dan susunan organisasi, keanggotaan, dan
lain-lainnya yang berkaitan dengan organisasi Kamar Dagang dan Industri, diatur lebih lanjut dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
(2) Ruang lingkup keanggotaan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) meliputi usaha negara, usaha koperasi, dan usaha swasta.
BAB VI
PENGAWASAN
Pasal 11
Pemerintah melakukan pengawasan terhadap Kama.r Da-gang dan Industri mengenai pelaksanaan ketentuan dalam Undang-undang ini, ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya, dan kebijaksanaan Pemerintah di bidang pembangunan ekonomi.
Pasal 12
Apabila kemudian hari ternyata terjadi penyimpangan dari ketentuan sebaqaimana diatur dalam Undang
undang ini, Pemerintah dapat mencabut Keputusan Presiden sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9.
- 8 -
BAB VII
KETENTUAN PERALIUAN
Pasal 13
( 1) Selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) tahun se
jak berlakunya Undanq-undang ini Kamar Dagang dan,
Industri yang berdasarkan Undang-undang ini telah dibentuk oleh pengusaha Indonesia.
· (2) Keputusan Presiden Nomor'49 Tahun 1973 tentang
Kamar Daqang dan Industri (KADINl tetap berlaku
sampai dibentuknya Kamar Daqang dan Industri berdasarkan Undang-undang ini.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 14
Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal dimdanq
kan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan penq
undangan Undang-undang ini dengan penempatannya dalam. Lembaraft Negara Republik Indonesia.
Disahkan di Jakarta Pada tanggal Diunda.nqkan di Jakarta
Pada tanggal PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
MENTERI/SEKRETARIS NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
SOEHARTO
SUDHARMONO, S .H.
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHON 198 NOMOR
- 9 -
Rancangan Undang-undang Republik Indonesia tentang Kamar Dagang dan Industri tersebut di atas beserta penjelasannya telah menda
pat persetujuan dalam Rapat Paripurna terbuka Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia ke-12 pada hari Kamis tanggal 15 Januari 1987 untuk disahkan menjadi Undang-undang.
Jakarta, 15 Januari 1987
INDONESIA
SUMODISASTRO L
OMUM
DEWAN PKllWAKILAN •AKYAT
AEPUBLIK INDONESIA
RANCAHGAH
PBNJZLASAH
A.TAB
TENTAHG
ltAMAl\ DAGANC DAN INDtJSTRl
Dalam Ketcatapan Majelis Permusyawara.tan Rakyat Nomor II/MPR/1983 tentan9 Garia-9ari.s Be•ar Baluan Neqar• telah di~e99skan bahwa pelak•am.an Pambarurunan Nasional ditujdcan untuk ..,.ujudk&n maayaraJcat adil dan makmur berdaaarlcan Pancaaila 4an tJndanrUndang Duu lt45, Jtbmlue
nya d.asar Demokraai Bkonoml sebaqat•na t.ercanta dalaa Pual 33 dan Penjeluannya. Un.t:uk mewujudkan tujuan di atu, C'•ri•-qaris Be•ar Raluan Reqara jup.
aenetapkan bahwa dalaa jan9ta panjang, sasaran u'tama Yant' perl,u 41-ciptakan adalah landasan yang· Jtuat·b~! ban911a Indone•ia untak tumbuh 4an berkembang etas kekuatannya •endiri. Dalam ran9ka uaaba ini, tiUk berat dilet.altkan pada pemban9unan di bidan9 ekonomi.
Pelakeanaan pemban9unan selama ini ?nenunjukkan bahwa tld,ak 1n1ngkin
dapat dilakutan oleh aeseorenq a~au qolonqu tertentu tintja, t~uk
· oleh Pemerintah ••r1diri. oaris-qaria Beear ffalt1an Neqara telah -..nbe
rikan isyara~ aecara jelas menqena! peatlnv dan perlunya aecrara terus-menerua upaya untt.lk mendoronq,. membina, clan meninqkatkan JudJu1t
aertaan aeoara akti:f eeqenap lapieaa maayarakat. dalam rallg'kaian lteqi
aun peabancJanan, t_._•'* di dalatlftY• pen9uaha Indone•.t.a, baik yang berada dalam ttaaha n99ara, uaha koperaai, N\1pun uaaha awuta yuq
aecara beraama-aama mamikul beban. <Ian t:an9;un9 :tawab atae pelakeanaan pembanqunan dan juqa menerima kemb&li U.•~1-baeilnya.
- 2 -
Sejak zaman kolonial Bele.nda dunia usaha •udah berperan c!i Indoneaia denqan wa4ah yang disebut Y.amere van Xoophandel en Nijverheid in Nederlandsah Xndie berd.asarkan !1es'l.uit van dem C-10uverneur General van Nederlandach Indie van den 29sten. October 1963, Nummer 18 (Staatsbla4
1863 Nummer 144). setelah kemardakaan Indonesia, lc:ebut.uhan adanya keilcublert!aan d.unia wsaha diraaakan pula oleh Pemerintah sa.1\inqqa dikeluarkari Perat.uran
Pemerintah Naaor 11 Tahun 1956 tentanq Dewan dan Majelia-majelia Perniaqaan dan Perusahaan yanq 4imua~ dalaa Lembaran Neqara fthun 1956 Nom.or 17.
Dalam perkmaban9an selanjutnya Dewan Pernia9un dan Peruaahaan 41-pandang tidak aeauai laqi aehinqqa Pe11erint:ah pada waktu i tu menqe-1 uarkan Perat.uran Preaiden Nomr 2 'rah\1ll 1964 tentan9 Badan Mmyawarah Penquaaha Naaional Swasta yang sakaligu aaencabut. Peraturan Pemerintah Ncmor 11 Tahun 1956. Berdasarkan Perat\U.mi Presic1en torsebut. dibentuk !U1dan Musyawarah
Penguaaha Nasional 5,·:asta, yan~ selanjut:ny~ dise.hut B,M'IJHAS, yang berkedudukan di ibu kota Republik Indonesia dan mempuayal oabaDCJ 41 ibu kota daerah yan9 disabut: BAMUNAS daerah. Tet.api, karena materi Peraturan Presid~.n Nomor 2 'rahun 1~64 dinilai titl!ak sesud. lac.11 4e
Jl9•n suara bat.i nurani rakyat, maka. denqan Undan9-undan9 Nomor 25 Tahun 1968 tentan9 Pernyataan Tidak Berlalumya Berhaqai Ptaetapn dan
Peraturan Presiden Republik Indonesia, Peraturan Pr.eeiden teraebu1: dinyatak.an tidak berlaku.
Selanjutnya, dB.lam Pemerintahan Orde Baru, untuk meninqkatkan paran eerta penguaaha nasional dala:!'.l keqiatan pembangunan, Kamar 1llgarq dan Induatri (DDIN) dikukuhJ:an den9an Keputuaan Presiden Nomor 49 'fa.bun
1973.
Untuk lebih menillCJkatkan keikutsertaan seoara aktif penquaaha Indo
nesia, diperlukan adanya •a.tu wadah yan9 aecara efektif INlllPU menunjanq keikutaert.aannya. Wadah demilc:ianlah yang dikehendaki dan diatur di dalam tlnaanq-undanq, selanjutnya diaebut Kamar Daganc; dan tnduatri seba9ai suatu lemava ekonomi.
- 3 -
Berlandaskan pemikiran t:eraebut., adanya undanq-undang ini memberik:an
dasar hukum yang jelas bagi keberadaan ICamar Daqang dan Industri.
Dalam Undanq-undanq ini diatur hanya hal-hal yang pokok saja, ·~ -
kan men9enai susunan or9aniaasi dan keanqqotaan serta lain-lainnya yang bersifat operaaional, cukup diatur dalam anqgaran dasar dan anqqaran rumah tanqqanya yang disusun berdaaarkan musyawarah penqusaha Indonesia. Hal ini penting karena selain menjaqa kekenyalan dan keluwesan undan9-undanq ini dalam menqhadapi perkembanqan keadaan yanq berlanqs un9 cepat juqa tidak terlalu membataai ruanq 9"erak orqaniaasi tersebut.
PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Huruf a
Wadah penquaaha Indonesia dalam ketentuan ini diartikan seba
qai parwujudan keikut.sertaan penqusaha Indonesia untuk menqem
ban9Jc:an kehidupan perekonomian nasional secara beraama atas
asas kekeluargaan dalam upaya menoapai tujuan Pembanqunan Nasional.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Dalam ketentuan ini pengertian Organisasi Penqusaha meliputi juqa himpunan, persatuan atau kerukunan dari para penquaaha,
- ' -yanq didirikan aeauai c!ea9an peraturan permM.tan9-undangan Y8DI berlaku, mi•alnya biapunan pttngusaha mud.a, paraatuan pen9•aha ekonomi lemah, dan keru>tunan u•ahawan kecil. Or9aniaasi Pangusaha teraebut 4apat beraifat. naeional, daerah, dan loJcal yang dalam Jc99iatannya tidak nencari keuntun9an dan/atau laba.
Huruf f
Dala.m ke~entuan ini penqertian Or9anisaai Peru•ahaan meliputi juqa aoaiaai, 9abunqan, perhimpunan dari peru•ahaan, yang
dldirik:an •e•uai den9an pera t.uran perundanq-anclangan yanq ber-
laku, miaalnya aaosiaei pert.ekatll.an, 9abun9an peruaahaan elek~rdka, tlan perhimpunan hotel dan restoran. Or9anieaai Perw1ahaan ~eraebut: dapat beraifat naaional 4an/ atau daerah yang dal&11l ke9iatannya tidak mencarl keuntun9an dan/atau laba.
Paaal 2
C\'lkup jelas.
Paaal 3
CUkup jelu.
Pasal 4
Cukup jela8.
Pa•al 5
Katentuan ini diaakaudtan agar Xat111r Daqanq dan In4uaui benar
benar berswadaya 4an mandiri, tJ.dak t:erlkat: atau tic!ak merupakan orqaniaaai kakuatan so•ial polit.ik, a~au. tid.ak merupakan baqiannya. Pengu•ah• Indon•ia yanq 11enja4i 8ft99'0ta ParQi PolitUt at:au Go
lonpn Karya dapa~ menjadi an9qota at.au pengons Kamar t>aqanq dan Indua~ri, tetapi tidak cli.bearkan menyalurkan aepirasi poli-
- s -
tiknya dalam ben~ulc atau cara apa pun melalui Kamar Daqang dan Industri. Kamar Daqanq dan Induetri bukan pula merupakan bagian dari Pemerintah. Kamar Oaganq d.an Industri tidak melakuken kegiat.an use.ha
dan karena itu tidak mencari keuntungan materiel.
Pasal 6
Dalam ketentuan pasal ini dimaksudkan agar penqusaha Indonesia mampu memerankan funqsinya, antara lain, mempererat persatuan dan kesatuan sert:a memhina dan meninqkatkan kemampuan profeaional masyaraka.t dunia usaha Indonesia. Ruang linqkup perda9an9an, perindustrian, dan jasa dalam ke-ten -tuan pasal ini adalah dalam arti yang luas sebaqai keqiat.an eko
nomi yan9 menoakup komposisi produkai nasional.
Pasal 7
Huruf a
Cukup jelaa.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Aspiraai dan kepentingan tereebut disalurkan dalam rangka mekaniee komunikaai dan konaultaai yanq erat Clan berkelanjutan, baik antara sesama penqusaha maupun antara Kamar Da9ang dan Induatri dan Pemerintah sebaqaimana dimakaud dalam Paaal 6.
Huruf d
Pembinaan dan pengembanqan kemampuan pengusaha Ind.oneaia ditujukan terutama kepa& pan9usaha menenqah, keeil, dan penqueaha sektor inforraal.
- 6 -
Huruf e
Rumusan ket.ent.uan ini dit!ujuk:an khususnya dalam peninqkatan
kerja aama uaaha yang salinq menunjan9 dan menquntungkan antara penguaaha besar, manen9ah, dan kecil den9an memperhati
kan pengusaha aektor informal.
Huruf f
CUkup jelas.
Huruf 9
Dalam melaksanakan ketentuan ini, Ka.mar Daganq dan senantiasa menqikuti kebijaksanaan Pemerintah.
Hurut h
Indust:ri
Kamar Daqan9 dan Industri dapat menyelenqqarakan promos! di bidang perekonomian yanq dilakukan aecara berencana dan ter -padu, agar tidak. terjadi t.uapanq tindih denqan promos! yanq
diaelen9qaralcan oleh Pemerintah &an lemba9'a ekonomi lainnya,
sehin99a d.apa~ memperlua• paear dan menin9katkan daya aaing baran9-baran9 pro4Wtlli Indonesia. Demikian pula keqiatan di bidanq analisia statiatilc dan puaat.
informaai waaha, benar-benar dapat bermanf aat ba9i dunia usa
h.a nasional.
Huruf i
Ketentuan ini bertujuan aqar httbungan kerja dierahkan kepada
terciptanya kerja aama antara pekerja dan penqusaha yang di
jiwai oleh Panoaaila dan Un4an9-Undan9 Duar 1945 sehinq9a
setiap pihak aaling menqhormati, salinq membutuhkan, aaling mengerti peranan &an hak, sarta melaksanakan kewajiban a-
ainq-maainq d.alam keaeluruhan pro••• produksi, serta dalam uaaha meninqkatkan peran serta dalam Pembangunan Nasional.
... 7 -
Huruf j
Ketentuan ini dimaksudkan a9ar aetiap pembangunan yang dilakukan para pen9usaha yanq dapat menimbulkan penqaruh terhadap llngkunqan hidup, hendaknya mendasar.kan ?8da An~tlisis
oampak Lingkunqan.
Pa.sal 8
Bilamana terdapat perkembanqan keadaan, serta kebutuhan, dm ke
mampuan yang t:elah memenubi persyaratan, Kamar Daganq dan tndustri dapat: diberi tu9as tertentu yan9 lazimnya dilakukan oleh Pemerintah dalam pambinaan dunia usaha. Tuqa• yanq dapat diberikan, d.1 tentukan oleh penila.ian Pemerint.ah atas hal-hal tersebut di ataa.
Pasal 9
Penetapan dengan Kepatusan Presiden atas orqani•asi ya~ dibentuk penqusab.a In&>neaia seba.gai Kamar Daqan9 dan Induatri ae
suai denqan ketentuan dalam t1ndan9-undan9 ini beraifat penqakua.n atas keberadaan (ek.sistensi) organisasi teraebut.
Pasal 10
ayat (l)
Ketentu.an pasal ini memberikan hak kapada lCamar Daqan9 chm Industri untuk mengatur dirinya sandiri dalam hal menentukan bentuk dan swnman organisasi, serta kaanqgotaan dan lain-la
innya atas dasar musyawarah. Menqer1ai susunan organiaasi dan kedudukannya serta hubunqan
antara Kamar Daqan9 dan Inauat.ri pusat dan daerah dietur dalam Anggaran Daaar dan An9qaran Rumah 'fanqqa dengan tetap ..
perha tikan ltetentuan dalam Undan9-t1ndanq in!, misa1nya dalam melakukan ke9iat:an harus tf~t:ap rnempe.rhatikan ketent.uan Pa1Jal
7.
- a -
Mcn9enai keanggotaan, dalam An99aran oasar diatur, antara la
in, janis dan kedudukan serta halt dan kewajiban, termaauk da
l2uu kaitannya dengan peranan orqanieasi pengusaha dan/atau
organisasi perusahaan. Kamar Daqang dan In1uatri sebagai wacah pengusaha hendaklah
benar-benar dapat dirasakan dukun9an dan nenf aatnya secara umum bagi para an990tanya dan aebaliknya dukunqan akUf para anq~ota rnertlpakan faktor yang penting bagi Kamar Daqanq dan
I:nd.ustri ... Oleh kare.na itu, menf)'enai kean99otaa.1: diserahkan sepenuhnya. kepada pertimbangan penqusaha Indonesia yan.g ber
sanqkutan.
Ayat (2)
Yang diaks ud d.engan :
a. uaaha neqara meliputi badan usaha milUt neqara (BtJMN) dan badan usaha milik daerah. (BUMD) 1
b. usaha koperasi ialah sebaqaimana dim.aksud dalam Undan9-undanq Nomor 12 Tahun 1967 t.entanq Pokok-pokok Perkoperasian beserta paraturan pelaksanaannya:
a. usaha swasta meliputi usaha beaar, menengah, dan kecil.
setiap pengusaha In4on•ia Y•llCJ berada dalam ruanq lin9ku.p usaha negara, uaaha koperui, dan usaha awasta diberi hale dan kesempat:an yanq aama untuk meajadi anqqota Kamar Daqanq dan Industri.
Pasal 11
Pangertian penqawasan dalam ketentuan ini termasuk unsur-unaur pernbinaan, antara lain, pemberian petunjuk, doronqan, dan bimb.ingan sehinqqa Kamar Dagang dan Industri banar-benar dapat malaksanakan ketentuan Ondanq-undanq ini dalam keqiatannya.
Pa•al 12
Pencabutan aebagaimana dimaltsud dal.am paaal ini merupakan upa.ya
terakhir yan9 dapat dllakukan set.elah aendenqar keterangan dari
- 9 -
pengurus Kamar Dagang dan Industri dan setelah mendapat pertim.
bangan dalam segi hukum dengan mengindahkan peraturan ~rundang-
. undangan yang berlaku, sehingga pen·cabutan tersr~but dapat di-
pertanggWlgjawabkan dari semua segi.
Pasal 13
Ayat ( 1)
.. Tangka waJ~tu 1 (sr:\t.1J.) tahun dirasakan cukup bagi pengusaha Indonesia untlli': membe.ntuk Ka.mar Dagang dan Industri sesuai de
ngan Undang-undang ini. Pengusaha Indonesia yang telah bergabung dalam Kamar Dagang
dan Industri (KADIN) yang dikukuhkan dengan Keputusan Presid.en Nomor 49 Tahun 19 73 diberi prioritas untuk memprakarsai
pembentukan Kamar Dagang dan Industri dengan bimbingan Peme
rintah. Ketentuan ini berarti bahwa setelah dalam jangka wak
tu 1 (satu) tahun sejak berlakunya Undang-undang ini, Kepu
tusan Presiden Nomor 49 Tahun 1973 tidak berlaku lagi.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN NEG~..RA REPUBLIK INDONESIA TAHUN
Jakarta, 15 Januari 1987
:& KILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ~~ WAKIL KETUA,
• HARDJANTHO SUMODISASTROL